Survey Persepsi Masyarakat terhadap Pembangunan Kota Bandung (Laporan II) Tahun 2017

Page 1



LEMBAR PENGESAHAN BUKU II Kinerja Penanganan Empat Permasalahan Utama

Judul Kegiatan

Penyusunan buku: “Survei Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Kota Bandung tahun 2017�

Periode tahap II

Agustus - November 2017

Koordinator Tim

Dr. Yusep Suparman

Anggota Tim

I Gede Nyoman Mindra Jaya, S.Si., M.Si. Budhi Handoko, S.Si., M.Si. Pipit Pitriyan, S.E., M.Si.

Bandung, November 2017 Menyetujui, Dekan FMIPA Universitas Padjadjaran

Mengetahui Kepala Pusat Studi Statistika dan Aktuaria

Prof. Dr. Sudradjat, MS NIP. 19580519 198601 1 001

Dr. Lienda Noviyanti, M.Si NIP. 19641128 19901 2 001

1


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala curahan nikmat dan karunia-Nya, “Survey Persepsi Masyarakat terhadap Pembangunan Kota Bandung Tahun 2017� tahap II dapat dilaksanakan dengan lancar. Laporan kemajuan ini disusun untuk memenuhi kewajiban kami dalam melaksanakan kontrak kerja yang telah disepakati antara Pemerintah Kota Bandung dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran. Selain itu, laporan ini disusun sebagai landasan pengerjaan survey gelombang ketiga. Untuk itu, kami terbuka atas segala masukan untuk mempersiapkan hasil survey gelombang kedua ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan pelaksanaan survey tahap pertama ini.

Bandung, November 2017 Ketua Pusat Studi Statistika dan Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran

Dr. Lienda Noviyanti, MS NIP. 19641128 199101 2 001

2


DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN

4

2. METODE SURVEI

5

2.1. Penentuan Responden................................................................................................... 5 2.2. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................... 7 2.3. Instrumen Pengumpulan Data.................................................................................. 7 2.4. Teknik Analisis Data....................................................................................................... 9

3. EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM

10

3.1. Kondisi Masalah Dibanding Tahun Lalu............................................................... 10 3.2. Upaya Penanganan Masalah Satu Tahun Terakhir...................................... 12 3.3. Upaya Penanganan Masalah Dibanding Tahun Lalu................................... 14 3.4. Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Penanganan Masalah Kota ................................................................................................................................................ 16

4. EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

18

4.1. Kemacetan........................................................................................................................ 18 4.2. Sampah............................................................................................................................. 24 4.3. Perekonomian/Daya Beli Masyarakat................................................................ 30 4.4. Banjir................................................................................................................................... 36

5. DAMPAK UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN KOTA

42

5.1. Perubahan Tingkat Kenyamanan Tinggal di Kota Bandung................... 42 5.2. Perubahan Tingkat Kesejahteraan...................................................................... 44 5.3. Perubahan Tingkat Kebahagiaan........................................................................ 46 5.4. Kontribusi Upaya Penyelesaian Masalah Kota Terhadap Perubuhan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat................................................................... 48

6. PENUTUP

49

Lampiran 1 Pemetaan Permasalahan Tidak Mendesak

50

Lampiran 2 Kuesioner

101


PENDAHULUAN

1

Pembangunan adalah proses dinamis dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, antara lain dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil dari pembangunan dirasakan langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat. Salah satu indikator tingkat keberhasilan pembangunan adalah diraihnya kepuasan masyarakat sebagai penikmat pembangunan, terhadap hasil pembanguan itu sendiri. Persepsi masyarakat terhadap pembangunan merupakan hal yang sangat penting sebagai evaluasi terhadap kualitas pembangunan yang telah dilaksanakan serta sebagai bagian dari penentu arah pembangunan selanjutnya. Berangkat dari hal ini, Pemerintah Kota Bandung merasa perlu untuk mengukur penilaian masyarakat terhadapat pembangunan yang sudah dilaksanakan. Sebagai realisasinya, Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran menyelenggarakan survey “Persepsi Masyarakat terhadap Pembangunan Kota Bandung�. Survey “Persepsi Masyarakat terhadap Pembangunan Kota Bandung� diselenggarakan dengan dua tujuan. Pertama, untuk memperoleh penilaian masyarkat terhadap pembangunan yang telah dikerjakan oleh Pemerintah Kota Bandung. Tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui permaslahan-permasalahan utama yang dirasakan masyarakat yang. Dari kedua tujuan ini diharapkan dapat diperoleh informasi mengenai prioritas pembangunan yang diharapkan oleh masyarkat. Selanjutnya, dari survey ini juga diharapkan diperoleh informasi mengenai preferensi masyarkat dalam arah pembangunan selanjutnya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, survey ini dilaksanakan dalam tiga gelombang. Gelombang pertama diarahkan untuk mencapai tujuan yang kedua yaitu mengidentifikasi permasalahan utama Kota Bandung dari persepsi masyarakat. Tujuan yang kedua yaitu mengevaluasi pembanguanan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung untuk mengatasi permaslahan utama yang diidentifikasi pada hasil survey pertama, akan dicapai pada survey gelombang kedua. Sedangkan tujuan yang ketiga dapat dicapai dengan survey gelombang ketiga. Pada pelaksanaannya orang yang sama akan dijadikan responden di dalam ketiga gelombang survey. Pada kesempatan ini kami melaporkan proses pelaksanaan dan hasil dari survey gelombang kedua yang telah dilakukan pada bulan Oktober 2017. Dalam bagain kedua laporan, kami sampaikan metodelogi yang dipergunakan dalam survey ini, sedangkan dalam bagian ketiga sampai dengan ketujuh kami uraikan hasil survey berkenaan dengan evaluasi permasalahan dan upaya pemerintah dalam menanganinya beserta dampaknya yang dirasakan oleh masyarakat.

4

PENDAHULUAN


2

METODE SURVEI

Pelaksanaan survey “Presepsi Masyarakat terhadap Pembangunan Kota Bandung� dilakukan melalui tiga gelombang. Gelombang pertama ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian utama masyarakat. Tahap kedua dan ketiga ditujukan untuk mengukur penilaian masyarakat mengenai programprogram pembangunan Pemerintah Kota Bandung yang terkait dengan permasalahan-permasalahan utama yang teridentifikasi pada hasil survey gelombang pertama. Responden pada gelombang kedua dan ketiga merupakan responden dari survey pada gelombang pertama. Dengan demikian hanya ada satu kali penentuan responden dari ketiga gelombang survey ini. Alasan pengambilan responden yang sama antar waktu adalah untuk dapat memperoleh penilaian secara konsisten oleh responden, dalam membandingkan kualitas pembangunan antar-waktu. Dengan demikian dapat diharapkan dapat membantu mempertajam analisisi mengenai ada atau tidaknya perbaikan secara berkesinambungan (continuous improvement) dalam pembangunan di Kota Bandung.

2.1.

PENENTUAN RESPONDEN

Penentuan responden dalam survei ini dilakukan melalui metode Multistage Random Sampling dengan desain sebagai berikut: Target Populasi : Rumah Tangga di Kota Bandung Kerangka Sampling : Daftar RW/Kelurahan/Kecamatan di Kota Bandung Unit Sampling : Rukun Warga (RW) Unit Analisis : Rumah Tangga Adapun prosedur dari desain penentuan respondennya adalah sebagai berikut: 1. Pada tingkat kecamatan seluruh kecamatan yang ada di Kota Bandung diteliti sebagai strata. 2. Pada tahap pertama (stage 1) di setiap kecamatan di pilih secara acak RW sebagai unit sampling primer. 3. Pada tahap kedua (stage 2) pada RW terpilih dipilih secara acak rumah tangga sebagai unit sampling sekunder. 4. Responden adalah kepala atau anggota dewasa dari rumah tangga yang terpilih pada tahap kedua. Banyak responden yang dilibatkan dalam survei ini ditentukan dengan menggunakan rumusan penentuan ukuran sampel pada kasus penaksiran rata-rata sebagai representasi penilaian masyarakat terhadap program pembangunan Pemerintah Kota Bandung.

METODE SURVEI

5


RUMUS STATISTIK Banyak RW yang terpilih

Banyak rumah tangga yang terpilih

keterangan : N : Banyaknya unit sampling primer dalam populasi, Nh : Banyaknya unit sampling primer tiap Kecamatan, S2h : Varians antar unit sampling primer dalam Kecamatan, L : Banyak Kecamatan, Zα/2 : Nilai persentil (1 - α) Normal Baku, α : Tingkat kekeliruan, B : Margin of error, wh : Bobot tiap kecamatan .

keterangan : M : Banyaknya unit sampling sekunder dalam populasi S2 : Varians populasi Zα/2 : Nilai persentil (1 - α) Normal Baku α : Tingkat kekeliruan B : Margin of error

Pada survei tahap kedua ini diketahui informasi berikut: 1. Banyak Kecamatan di Kota Bandung 2. Banyaknya unit sampling primer dalam populasi (N) 3. Banyaknya unit sampling sekunder dalam populasi (M) 4. Margin of error 5. Tingkat kekeliruan

: 30 Kecamatan : 1.539 RW : 2.371.637 rumah tangga : 0,1 : 0,05

Banyak sampel yang terpilih:

30 Kecamatan

Cibeunying Kaler 6 RW, 60 Rumah Tangga Sumur Bandung 5 RW, 32 Rumah Tangga

192 RW

2100 Rumah Tangga

Keterangan: Kemudian sampel rumah tangga di alokasi ke tiap Kecamatan secara proporsional. Rincian tentang RW dan banyak rumah tangga terpilih dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Batununggal 10 RW, 103 Rumah Tangga Kiaracondong 10 RW, 108 Rumah Tangga

Coblong 9 RW, 98 Rumah Tangga

Cibeunying Kidul 6 RW, 74 Rumah Tangga

Cidadap 4 RW, 46 Rumah Tangga

Antapani 8 RW, 66 Rumah Tangga

Sukasari 4 RW, 46 Rumah Tangga

Mandala Jati 6 RW, 59 Rumah Tangga

Sukajadi 6 RW, 88 Rumah Tangga

Arcamanik 6 RW, 63 Rumah Tangga

Bandung Wetan 5 RW, 28 Rumah Tangga

Cinambor 3 RW, 21 Rumah Tangga

Cicendo 7 RW, 83 Rumah Tangga Andir 7 RW, 90 Rumah Tangga Astana Anyar 6 RW, 65 Rumah Tangga Bandung Kulon 9 RW, 115 Rumah Tangga Babakan Ciparay 7 RW, 115 Rumah Tangga Bojongloa Kaler 6 RW, 107 Rumah Tangga

Ujungberung 7 RW, 71 Rumah Tangga Cibiru 7 RW, 62 Rumah Tangga Panyileukan 5 RW, 33 Rumah Tangga Lengkong 8 RW, 63 Rumah Tangga Gedebage 5 RW, 33 Rumah Tangga Rancasari 6 RW, 70 Rumah Tangga

Bojongloa Kidul 6 RW, 74 Rumah Tangga

Regol 7 RW, 72 Rumah Tangga

Bandung Kidul 4 RW, 51 Rumah Tangga

Buah Batu 7 RW, 86 Rumah Tangga

6

METODE SURVEI


TEKNIK PENGUMPULAN DATA

2.2.

Dalam survei ini data dikumpulkan melalui wawancara yang beracuan pada sebuah daftar pertanyaan (kuisioner). Dalam hal ini pewawancara akan membacakan pertanyaan-pertanyaan di dalam kuisioner dan mencatatkan jawaban yang diberikan oleh responden. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuisioner meliputi : 1. Data pewawancara dan tanggal wawancara. 2. Data penilaian responden terhadap dua puluh satu permasalahan yang diidentifikasi pada survey tahap pertama. Pada dasarnya pertanyaan yang diajukan bersifat evaluatif, jawaban dikelompokan menjadi tujuh kategori berurut. Kuisioner yang dipergunakan di sajikan dalam Lampiran 2.

2.3.

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap individu yang sama dengan menggunakan panduan kuesioner sebagaimana terdapat dalam Lampiran 1. Kuesioner terdiri dari 3 bagian, dimana bagian pertama merupakan identitas pewawancara (interviewer), bagian kedua berisikan informasi sosioekonomi individu yang diwawancara (interviewee) dan bagian ketiga merupakan pokok kuesioner mengenai pertanyaan seputar persepsi individu mengenai 21 isu pembagunan yang merupakan isu yang dianggap urgen oleh masyarakat di Kota Bandung berdasarkan survey gelombang pertama. Ke-21 isu dimaksud adalah: (1) infrastruktur jalan; (2) pelayanan kesehatan (3) fasilitas umum; (4) pengolaan Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan/PIPPK; (5) pembangunan; (6) pendidikan dasar; (7) sampah; (8) keamanan; (9) ketertiban; (10) birokrasi kependudukan; (11) air bersih; (12) masalah sosial; (13) pemukiman padat; (14) angkutan umum; (15) penyaluran bantuan sosial; (16) banjir; (17) perekonomian/daya beli; (18) pencemaran udara; (19) pengangguran; (20) kepadatan penduduk; dan (21) kemacetan. Terhadap 21 isu pembangunan tersebut ditanyakan 3 pertanyaan umum, yaitu: (1) kondisi permasalahan objek yang menjadi isu; (2) seberapa baik upaya penanganan permasalahan objek terkait oleh Pemerintah Kota Bandung pada saat ini; dan (3) upaya saat ini dibandingkan tahun lalu oleh Pemerintah Kota Bandung dalam menangani permasalahan dimaksud. Berdasarkan tiga pertanyaan tersebut, responden memberikan penilaian sebagai berikut:

METODE SURVEI

7


Setiap penilian diberikan skor oleh enumerator sebagaimana dalam kolom ke-2 diatas. Untuk responden yang menjawab “tidak tahu� atau tidak bersedia menjawab, tidak diberikan skor penilaian. Batasan objek/isu/ istilah dalam kuesioner Dalam menanyakan persepsi mengenai objek/istilah/isu pembangunan, diperlukan keseragaman persepsi antara pewawancara dan responden. Dalam hal ini, kami memberikan batasan mengenai objek tersebut sebagai berikut: a. Kemacetan adalah kemacetan lalu lintas yang diakibatkan oleh berbagai jenis hambatan dalam berkendara, terutama yang bersifat temporer dan rutin. Jenis kemacaten ini timbul karena antara lain: terdapat pekerjaan jalan/gorong-gorong, penyempitan jalan, padatnya arus kendaraan pada jam sibuk dan atau akhir minggu/hari libur, dan kemacetan akibat faktor teknis lainnya seperti bajir. Adapun kemacetan incidental seperti akibat pohon tumbang, kecelakaan lalu lintas dan sejenisnya tidak termasuk dalam penilaian.

b. Pengelolaan sampah meliputi beberapa tahapan pengelolaan sampah rumah tangga maupun industry sejak pengangkutan dari rumah/pabrik, pengumpulan di titik pengumpulan, hingga pembuangan ke TPS. Proses daur ulang sampah tidak termasuk ke dalam penilaian. c. Perekonomian/daya beli masyarakat adalah kemampuan masyarakat untuk membeli komoditi pokok yang sama pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu, dengan mempertimbangkan harga relative tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Jika harga tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu, volume pembelian suatu komoditi diperkirakan lebih rendah dari tahun sebelumnya. d. Banjir adalah banjir yang terjadi musiman/periodik maupun rutin.

e. Infrastruktur jalan yang dimaksud adalah kondisi fisik jalan ditinjau antara lain dari: ada atau tidaknya lubang jalan; daya dukung jalan terhadap lalu lintas (memadai atau tidak). f. Keamanan dimaksud adalah ketiadaan gangguan keamanan di sekitar maupun di luar tempat tinggal yang diakibatkan oleh: pencopetan, pencurian, perampokan, terorisme, dst. g. Pengelolaan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama meliputi h. Ketersediaan lapangan kerja adalah kemudahan mengakses pasar kerja formal maupun informal. I. Pengelolaan penyaluran bantuan sosial adalah aspek ketepatan waktu, kemudahan dan keadilan dalam penyaluran bantuan sosial seperti raskin, BLT, PKH, dst.

8

METODE SURVEI


j. Pelayanan birokrasi kependudukan adalah kemudahan dalam pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP, akta kelahiran, kartu keluarga, dll. k. Permasalahan sosial adalah keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMTKS) seperti: anak jalanan, pemulung, tuna susila, anak terlantar, lanjut usia terlantar, dst. l. Ketertiban lingkungan mengacu pada keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL), pasar tumpah, keamanan tempat tinggal, dst. m. Pembangunan mengacu pada penilaian atas proses pembangunan fisik, seperti: pembangunan memakan waktu lama, pembangunan mengganggu penggunaan jalan raya, pembangunan mengganggu ekosistem/lingkungan, dst. n. Pengelolaan angkutan umum khususnya angkutan kota mencakup ketiadaan terminal bayangan, tariff angkutan umum, dst o. Air bersih mengacu pada kemudahan dalam mengakses air bersih layak minum p. Pelayanan kesehatan di puskesmas atau rumah sakit mencakup aspek: lama antrian pendaftaran, mekanisme alur layanan mudah dipahami, kelengkapan infrastruktur penunjuang layanan, waktu layanan sesuai, kecakapan petugas layanan kesehatan, keramahan petugas layanan kesehatan, dst. q. Pelayanan kesehatan masyarakat mengacu pada r. Pencemaran udara mengacu pada penurunan kualitas udara akibat asap kendaraan, asap industry, dst. s. Penataan lingkungan pemukiman padat mengacu pada penertiban bangunan liar, pemenuhan akses terhadap air bersih, keberadaan MCK bersama, keberadaan drainase yang tidak terhambat, serta adanya penataan lingkungan berbasis masyarakat, dst t. Ketersediaan fasilitas umum mengacu pada keberadaan halte, tempat bermain anak, tempat ibadah, dll. u. Pengelolaan PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan) adalah pelaksanaan program tersebut seperti: pembangunan infrastruktur di tingkat RW/kelurahan, ketersediaan dan mobilitas angkutan sampah, pelatihan, serta aktivitas lain yang melibatkan karang taruna, linmas, PKK, dst.

2.4.

TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk data survey gelombang kedua, meliputi analisis data deskriptif. Dalam hal ini kami menggunakan diagram untuk memperlihatkan kondisi permasalahan-permasalahan yang diidentifikasi pada survey gelombang pertama dan seberapa baik upaya Pemerintah Kota dalam mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu dengan menggunakan pemodelan persamaan struktural, kami mengevaluasi kontribusi dari upaya-upaya pemerintah terkait penanganan permasalahan tersebut terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat kota.

METODE SURVEI

9


EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM

3

3.1. KONDISI MASALAH DIBANDING TAHUN LALU Infrastruktur Jalan

1.48 1.40

Pelayanan Kesehatan

Fasilitas Umum

1.38 1.25

Pengolahan PIPPK

1.21

Pembangunan

Pendidikan Dasar

Sampah

10

1.13 0.92

Keamanan

0.91

Ketertiban

0.88

EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM


Birokrasi Kependudukan

0.66 0.62

Air Bersih

Masalah Sosial

0.48

Pemukiman Padat

0.48

Angkatan Umum

0.47

Penyaluran Bansos

Banjir

-0.15 -0.17 -0.35 -0.60 -1.08

0.38

0.30

Perekonomian

Pencemaran Udara

Pengangguran

Kepadatan Penduduk

Kemacetan

Pada umumnya masalah yang dirasakan oleh masyarakat kondisinya berubah ke arah yang positif dibanding tahun lalu. Namun demikian terdapat permasalahan yang perubahannya kea rah negatif. Kemacetan dan kepadatan penduduk dinilai sedikit memburuk dibanding tahun lalu. Sedangkan masalah pengangguran, penemaran udara, perekonomian/daya beli masyarakat, banjir, penyaluran bantuan sosial, angkutan umum, pemukiman padat, dan masalah sosial, kondisinya relatif sama dibanding tahun lalu. Perkebangan positif pada permasalahan lainnya, sebatas sedikit membaik.

EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM

11


3.2. UPAYA PENANGANAN MASALAH SATU TAHUN TERAKHIR

1.55

Infrastruktur Jalan

1.51

Pelayanan Pelayanan Kesehatan Kesehatan Fasilitas Fasilitas Umum Umum

1.47 1.40

Pengolahan Pengolahan PIPPK PIPPK

1.34

Pembangunan Pembangunan

Pendidikan Pendidikan Dasar Dasar

1.30

Sampah Sampah

1.12

Keamanan

1.14 1.08

Ketertiban Ketertiban

Birokrasi Kependudukan PENDAHULUAN

Air Bersih

Masalah Sosial

12

0.83 0.87 0.78

EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM


Pemukiman Pemukiman Padat Padat

0.76

Angkatan Angkatan Umum Umum

0.75

Banjir Banjir

0.75 0.62

Penyaluran Penyaluran Bansos Bansos

Pencemaran Udara

0.27

Perekonomian

Kepadatan Penduduk

0.16

Pengangguran

0.07

Kemacetan

0.40

0.01

Upaya Pemerintah Kota Bandung dalam satu tahun terakhir untuk menangani permasalahan secara umum sudah mendapat penilian positif dari masyarakat. Upaya pemerintah dalam menangani masalah infrastruktur jalan dan fasilitas umum dinilai baik oleh masyarakat. Sedangkan upaya untuk masalah kemacetan, pengangguran, kepadatan penduduk, perekonomian, dan pencemaran udara dinilai biasa-biasa. Upaya untuk empat belas masalah kota lainnya dinilai sedikit baik.

EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM

13


3.3. UPAYA PENANGANAN MASALAH DIBANDING TAHUN LALU

1.49

Infrastruktur Jalan

1.43

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Umum

Fasilitas Pelayanan Umum Kesehatan

1.47 1.33

Pengolahan Pengolahan PIPPK PIPPK

1.25

Pembangunan Pembangunan

Pendidikan Pendidikan Dasar Dasar

Sampah Sampah

1.07

Keamanan

1.04

Ketertiban

Masalah Ketertiban Sosial

Air Bersih

PENDAHULUAN

Birokrasi Kependudukan

14

1.20

1.01 0.81 0.79 0.75

EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM


Angkatan Angkatan Umum Umum

0.73

Banjir Banjir

0.72

Pemukiman Pemukiman Padat Padat

0.68 0.52

Penyaluran Penyaluran Bansos Bansos

Pencemaran Udara

0.26

Perekonomian

Kepadatan Penduduk

0.15

Pengangguran

0.07

Kemacetan

0.38

0.01

Pada umumnya masyarakat menyatakan bahwa penanganan permasalahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung sedikit membaik dibanding dengan yang telah dilakukan pada tahun lalu. Namun demikian terdapat lima maslah kota, yaitu: kemacetan, pengangguran, kepadatan penduduk, perekonmian dan pencemaran udara, yang penangannya dianggap sama dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan ketiga grafik diatas mengenai permasalahan umum, tampak bahwa masalah kemacetan dan pengangguran merupakan masalah paling akut, sebagaimana diindikasikan oleh terulangngnya permasalahan dan penanganan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM

15


3.4. TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENANGANAN MASALAH KOTA

9.90% Tidak Puas

17.80%

Biasa - biasa Puas

72.30%

Pada umumnya masyarakat merasa puas dengan dengan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung dalam satu tahun terakhir untuk mengatasi peramasalahan yang dialami oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari respon 72,3% responden yang menyatakan puas dengan upaya pemerintah. Walau demikian terdapat 9,9% yang merasa tidak puas dan 17,8% yang merasa biasa saja terahadap upaya pemerintah.

Laki - Laki 93 responden (9.7%) 169 responden (17.7%)

Perempuan Tidak Puas 204 Responden (9.879%) Biasa Saja 367 Responden (17.77%)

111 responden (10.1%) 198 responden (17.9%)

Puas 695 responden 1494 Responden 799 responden (72.6%) (72%) (72.351%)

16

EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM


Sunda Tidak Puas 202 Responden (9.887%) Biasa Saja 366 Responden (17.914%) Puas 1475 Responden (72.198%)

Non Sunda Sunda Non

Campuran

167 responden

28 responden

7 responden

9.9%

11.7%

6.6%

301 responden

50 responden

15 responden

17.7%

20.9%

14%

1229 responden

161 responden

85 responden

72.4%

67.4%

79.4%

Tidak Ada 7 responden(9.2%) 17 responden(22.4%) 52 responden(68.4%)

SD 33 responden(9.9%) 86 responden(25.7%) 215 responden(64.4%)

SMP 36 responden (9.1%) 56 responden (14.2%) 302 responden (76.7%)

D1/D2/D3 14 responden (11.5%) 23 responden (19%) 84 responden (69.5%)

S1 21 responden (8.6%) 32 responden (13.1%) 191 responden (78.3%)

S2/S3 3 responden (16.7%) 3 responden (16.7%) 12 responden (66.6%)

SMA/SMK 110 responden (10.2%) 152 responden (17.3%) 619 responden (72.5%)

EVALUASI MASALAH KOTA SECARA UMUM

Tidak Puas Biasa Saja Puas

17


4

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

Cidadap (-1.43) Sukasari (-1.54)

Sukajadi (-1.25)

KONDISI KEMACETAN DIBANDING TAHUN LALU Kondisi kemacetan di setiap kecamatan pada umumnya sedikit memburuk sampai memburuk jika dibanding tahun lalu. Perubahan kondisi kemacetan memburuk terjadi dirasakan oleh masyarakat Astana Anyar, Buah Batu, dan Sukasari. Lain halnya dengan Kecamatan Lengkong, masyarakatnya menilai kondisi kemacetan sedikit membaik. Sedangkan untuk Mandala Jati kondisinya sama dengan tahun lalu. Kondisi kemacetan di dua puluh lima kecamatan lainnya dinilai sedikit memburuk.

Cicendo (-1.18)

Bandung Wet (-0.57)

Andir (-1.43)

Bandung Kulon (-1.22)

Coblong (-0.66)

Sumur Band (-1.06) Astana Anyar (-1.66) Bojongloa Kaler (-1.10) Regol (-1.21)

Babakan Ciparay (-0.91) Bojongloa Kidul (-1.36)

18

L

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN


4.1. KEMACETAN Keterangan Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5) Memburuk (-2.49 s.d. -1.5) Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5) Sama (-0.49 s.d. 0.49) Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49) Membaik (1.5 s.d. 2.49) Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Cibeunying Kaler (-1.09)

Mandalajati (0.02)

Cibeunying Kidul (-1.10)

tan

dung Batununggal (-1.47)

Ujungberung (-0.92) Antapani (-0.77)

Arcamanik (-1.27)

Panyileukan (-1.42)

Kiaracondong (-0.85)

Lengkong (0.60)

Buah Batu (1.63) Bandung Kidul (-1.00)

Cibiru (-0.97)

Cinambo (-0.76)

Rancasari (-1.44)

Gedebage (-1.24)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

19


Cidadap (-0.89) Sukasari (-0.85)

Sukajadi (-0.23)

Coblong (0.40) Cibeunying Kaler (-0.21)

Cicendo (0.71)

Bandung Kulon (0.24)

Sumur Bandung (-0.32) Astana Anyar (-1.25) Bojongloa Kaler (-0.36)

Batununggal (-0.87)

Lengkong (1.65)

Antapani (0.73)

Kiaracondong (0.34)

Regol (-0.25)

Babakan Ciparay (0.51) Bojongloa Kidul (0.02)

20

Cibeunying Kidul (0.09)

Bandung Wetan (-0.25)

Andir (0.28)

Mand (0

Buah Batu (-1.17) Bandung Kidul (0.26)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN


Keterangan Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5) Memburuk (-2.49 s.d. -1.5) Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5) Sama (-0.49 s.d. 0.49) Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

UPAYA PENANGANAN KEMACETAN SATU TAHUN TERAKHIR

Membaik (1.5 s.d. 2.49) Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

dalajati 0.05) Ujungberung (-0.35) Arcamanik (0.14)

Cibiru (0.17)

Cinambo (1.38) Panyileukan (-0.56)

Rancasari (0.78)

Dari ketiga puluh kecamatan, masyarakat di enam kecamatan: Astana Anyar, Buah Batu, Cidadap, Batununggal, Sukasari, dan Panyileukan, menilai sedikit buruk atas upaya Pemerintah Kota Bandung dalam menangani kemacetan. Sementara itu, masyarakat di tujuh kecamatan lainnya (Babakan Ciparay, Cicendo, Antapani, Rancasari, Gedebage, Cinambo dan Lengkong) memberi penilaian sedikit baik. Masyarakat di kecamatan lainnya menilai upaya pemerintah biasa-biasa.

Gedebage (1.15)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

21


Cidadap (-1.20) Sukasari (-0.76)

Sukajadi (-0.34)

Coblong (0.49) Cibeunying Kaler (-0.20)

Cicendo (0.85)

Bandung Kulon (0.04)

Cibeunying Kidul (0.15)

Bandung Wetan (-0.11)

Andir (0.42)

Sumur Bandung (-0.59) Astana Anyar (-1.30) Bojongloa Kaler (-0.40)

Manda (-0.

Batununggal (-0.82)

Lengkong (1.32)

Antapani (0.75)

Kiaracondong (0.48)

Regol (-0.27)

Babakan Ciparay (0.64) Bojongloa Kidul (0.20)

Buah Batu (-1.20) Bandung Kidul (-0.02)

Hasil yang diperoleh pada ketiga grafik sebelumnya menunjukkan ada dimana persepsi masyarakat mengenai perbaikan dalam penangangan kondisi kemacetan di daerah tersebut.

22

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN


Keterangan Jauh Jauh Memburuk Memburuk (-3 (-3 s.d. s.d. -2.5) -2) Memburuk Memburuk (-2.49 (-2 s.d.s.d. -1) -1.5) Sedikit Sedikit Memburuk Memburuk (-1.49 (-1 s.d.s.d. 0) -0.5) Sama Sama (-0.49 (0) s.d. 0.49) Sedikit Sedikit Membaik Membaik (0.5 (0 s.d. s.d.1)1.49)

UPAYA PENANGANAN KEMACETAN DIBANDING TAHUN LALU

Membaik Membaik (1.5 (1 s.d. s.d.2)2.49) Jauh Jauh Membaik Membaik (2.5 (2 s.d. s.d.3)3)

alajati .19) Ujungberung (-0.27) Arcamanik (0.45)

Cibiru (0.24)

Cinambo (1.43) Panyileukan (-0.78)

Rancasari (0.83)

Masyarakat Masyarakat didi tujuh tujuh kecamatan kecamatan (Astana (AstanaAnyar, Anyar,Cidadap, Cidadap,Buah BuahBatu, Batu, Batu BatuNunggal, Nunggal,Panyileukan, Panyileukan,Sukasari, Sukasari, dan dan Sumur Sumur Bandung) Bandung) menyatakan menyatakan bahwa bahwa upaya upaya Pemerintah Pemerintah Kota Kota BBaanndduunngg ddaal a l amm mmeennaannggaanni i kkeemmaacceet a t ann sseeddi ki ki ti t mmeemmbbuur ruukk ddi b i baannddi ni ngg t a t ahhuunn sseebbeel ul ummnnyyaa. . SSeeddaannggkkaann mmaassyyaar raakkaat t ddi i KKeeccaammaat a t ann BBaabbaakkaann CCi p i paar raayy, , Antapani, A n t a p a n i ,Ranca R a n c aSari, s a r i , Cicendo, Cicendo, Gedebage, Gedebage,Lengkong, Lengkong,dan danCinambo, Cinambo, mmeennyyaat taakkaann bbaahhwwaa uuppaayyaa pemerintah pemerintah sedikit sedikit membaik membaik dari dari tahun tahun sebelumnya. sebelumnya. Masyarakat Masyarakat didi kecamatan kecamatan lainnya, lainnya, menyatakan menyatakan upaya upayapemerintah pemerintahsama samadari daritahun tahun sebelumnya. sebelumnya.

Gedebage (1.19)

anya konsistensi, khusunya untuk masyarakat di Kecamatan Lengkong, n kemacetan yang juga diiringi dengan membaiknya persepsi terhadap

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

22 23


4.2. SAMPAH

Cidadap (0.13) Sukasari (1.05)

Sukajadi (1.14)

Coblong (1.03) Cibeunying Kaler (1.12)

Cicendo (0.83)

Bandung Kulon (0.46)

Sumur Bandung (0.47) Astana Anyar (0.85) Bojongloa Kaler (0.89)

Batununggal (0.97)

Lengkong (1.70)

Antapani (0.63)

Kiaracondong (0.95)

Regol (1.20)

Babakan Ciparay (0.87) Bojongloa Kidul (0.89)

24 23

Cibeunying Kidul (1.17)

Bandung Wetan (0.29)

Andir (1.24)

Manda (-0.0

Buah Batu (1.26) Bandung Kidul (1.02)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN


Keterangan Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5) -2) Memburuk (-2.49 (-2 s.d.s.d. -1) -1.5) Sedikit Memburuk (-1.49 (-1 s.d.s.d. 0) -0.5) Sama (-0.49 (0) s.d. 0.49) Sedikit Membaik (0.5 (0 s.d. s.d. 1) 1.49) Membaik (1.5 (1 s.d. s.d. 2)2.49) Jauh Membaik (2.5 (2 s.d. s.d. 3)3)

KONDISI SAMPAH

4.2. SAMPAH DIBANDING TAHUN LALU

alajati 02) Ujungberung (1.03) Arcamanik (1.00)

Cibiru (0.21)

Cinambo (2.14) Panyileukan (0.31)

Rancasari (0.96)

Pada umumnya kondisi masalah sampah di kecamatan-kecamatan sedikit membaik dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan kecamatan yang kondisi masalah sampahnya sama dengan kondisi tahun lalu adalahMandalajati, adalah Mandala Jati, Cidadap, Cidadap, Cibiru, Cibiru, Bandung Bandung Wetan, Wetan, Panyileukan Panyileukan dan dan Sumur Sumur Bandung. Bandung. Sementara Sementara itu itu kecamatan yang kondisi masalah sampahnya membaik adalah Lengkong, Gedebage dan Cinambo.

Gedebage (1.76)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

24 25


Cidadap (0.13) Sukasari (1.13)

Sukajadi (1.28)

Coblong (1.30) Cibeunying Kaler (1.19)

Cicendo (1.33)

Bandung Kulon (0.65)

Sumur Bandung (0.50) Astana Anyar (0.89) Bojongloa Kaler (0.99)

Batununggal (1.15)

Lengkong (1.94)

Antapani (1.15)

A

Kiaracondong (1.34)

Regol (1.37)

Babakan Ciparay (1.10) Bojongloa Kidul (1.07)

26 25

Cibeunying Kidul (1.26)

Bandung Wetan (0.39)

Andir (1.51)

Mandal (-0.10

Buah Batu (1.37) Bandung Kidul (0.92)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

R


Keterangan Jauh Jauh Memburuk Memburuk (-3 (-3 s.d. s.d. -2.5) -2) Memburuk Memburuk (-2.49 (-2 s.d.s.d. -1) -1.5) Sedikit Sedikit Memburuk Memburuk (-1.49 (-1 s.d.s.d. 0) -0.5) Sama Sama (-0.49 (0) s.d. 0.49) Sedikit Sedikit Membaik Membaik (0.5 (0 s.d. s.d.1)1.49)

UPAYA PENANGANAN SAMPAH SATU TAHUN TERAKHIR

Membaik Membaik (1.5 (1 s.d. s.d.2)2.49) Jauh Jauh Membaik Membaik (2.5 (2 s.d. s.d.3)3)

lajati 0) Ujungberung (1.20)

Arcamanik (1.03)

Rancasari (1.46)

Cibiru (0.71)

Cinambo (2.29)

Pada umumnya masyarakat di kecamatan-kecamatan menilai sedikit baik atas upaya pemerintah dalam mengelola sampah. Sedangkan masyarakat di Kecamatan K e c a m a t aAndir, n A n Lengkong, d i r , L e n gNambo kong, Cinambo d a n G e d edan b a gGedebage e m e n i l a i menilai upaya upaya p e m e rpemerintah i n t a h d a l dalam a m mmengelola engelola sampah sudah baik. Lain halnya dengan masyarakat di Kecamatan Mandala Jati, Cidadap, Panyileukan, dan Bandung Wetan yang menilai upaya pemerintah biasa-biasa.

Panyileukan (0.38)

Gedebage (2.30)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

26 27


Cidadap (0.50) Sukasari (0.78)

Sukajadi (1.13)

Coblong (1.35) Cibeunying Kaler (1.25)

Cicendo (1.35)

Bandung Kulon (0.58)

Sumur Bandung (0.41) Astana Anyar (0.86) Bojongloa Kaler (0.97)

Batununggal (1.08)

Lengkong (2.03)

Antapani (1.20)

Kiaracondong (1.31)

Regol (1.25)

Babakan Ciparay (1.07) Bojongloa Kidul (1.07)

27 28

Cibeunying Kidul (1.19)

Bandung Wetan (0.43)

Andir (1.24)

Manda (-0.1

Buah Batu (1.43) Bandung Kidul (0.96)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

A


Keterangan Jauh Jauh Memburuk Memburuk (-3 (-3 s.d. s.d. -2.5) -2) Memburuk Memburuk (-2.49 (-2 s.d.s.d. -1) -1.5) Sedikit Sedikit Memburuk Memburuk (-1.49 (-1 s.d.s.d. 0) -0.5) Sama Sama (-0.49 (0) s.d. 0.49) Sedikit Sedikit Membaik Membaik (0.5 (0 s.d. s.d.1)1.49) Membaik Membaik (1.5 (1 s.d. s.d.2)2.49) Jauh Jauh Membaik Membaik (2.5 (2 s.d. s.d.3)3)

alajati 17) Ujungberung (0.85)

Arcamanik (0.69)

Rancasari (1.37)

Cibiru (0.89)

Cinambo (2.43) Panyileukan (0.41)

UPAYA PENANGANAN SAMPAH DIBANDING TAHUN LALU Masyarakat di kecamatankecamatan menilai sedikit membaik atas upaya pemerintah dalam mengelola sampah. Hal yang berbeda ditunjukan oleh masyarakat d i K eeccaam maattaann MMaanndda a l al aJj aa t i , Panyileukan, Sumur Bandung dan Bandung Wetan. Mereka menilai bahwa pengelolaan sampah sama seperti tahun lalu. Penilaian yang lebih baik diungkapkan oleh masyarakat di Kecamatan Lengkong, Cinambo dan Gedebage. Mereka menyatakan penglolaan sampah membaik dibanding tahun lalu.

Gedebage (2.33)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

29 28


4.3. PEREKONOMIAN / DAYA BELI MASYARAKAT

Cidadap (-0.02) Sukasari (0.00)

Sukajadi (0.18)

Coblong (0.07) Cibeunying Kaler (-0.06)

Cicendo (-0.42)

Bandung Kulon (-0.26)

Sumur Bandung (0.00) Astana Anyar (0.52) Bojongloa Kaler (-0.13)

Batununggal (-0.43)

Lengkong (0.87)

Antapani (-0.18)

Ar

Kiaracondong (-0.54)

Regol (0.24)

Babakan Ciparay (-0.18) Bojongloa Kidul (-0.55)

30 29

Cibeunying Kidul (-0.23)

Bandung Wetan (1.08)

Andir (-0.79)

Mandala (0.13

Buah Batu (-0.24) Bandung Kidul (0.11)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

R


Keterangan Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5) -2) Memburuk (-2.49 (-2 s.d.s.d. -1) -1.5) Sedikit Memburuk (-1.49 (-1 s.d.s.d. 0) -0.5) Sama (-0.49 (0) s.d. 0.49) Sedikit Membaik (0.5 (0 s.d. s.d. 1) 1.49) Membaik (1.5 (1 s.d. s.d. 2)2.49) Jauh Membaik (2.5 (2 s.d. s.d. 3)3)

ajati 3) Ujungberung (0.36)

rcamanik (-0.78)

Rancasari (-0.05)

Cibiru (-0.39)

Cinambo (0.05) Panyileukan (-1.84)

Gedebage (-0.33)

4.3. KONDISI PEREKONOMIAN PEREKONOMIAN /DAYA BELIBELI MASYARAKAT / DAYA DIBANDING TAHUN LALU MASYARAKAT Pada umumnya perekonomian/daya beli masyarakat sama seperti pada tahun lalu. Namun demikian masyarakat di Kecamatan Panyileukan menyatakan perekonomian/daya belinya memburuk, dan di Kecamatan Bojong Loa Kidul, Kiara Condong, Arcamanik dan Andir sedikit memburuk. Hal ini berbeda dengan masyarakat di Kecamatan Astana Anyar, Lengkong, dan Bandung Weta, mereka menyatakan kondisi perekonmian/daya belinya sedikit membaik. Grafik ini juga memperlihatkan bahwa berdasarkan persepsi masyarakat, perbaikan daya beli nampaknya masih terkonsentrasi di daerah Bandung Tengah, semantara itu untuk Bandung bagian Selatan dan Timur diperlukan upaya yang lebih intensif dalam peningkatan daya beli.

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

30 31


Cidadap (-0.04) Sukasari (0.32)

Sukajadi (0.36)

Coblong (0.45) Cibeunying Kaler (0.25)

Cicendo (0.40)

Bandung Kulon (0.27)

Sumur Bandung (0.06) Astana Anyar (0.69) Bojongloa Kaler (0.36)

Batununggal (-0.14)

Lengkong (1.48)

Antapani (0.56)

Arc

Kiaracondong (-0.09)

Regol (0.54)

Babakan Ciparay (0.23) Bojongloa Kidul (-0.27)

32 31

Cibeunying Kidul (0.18)

Bandung Wetan (1.04)

Andir (0.11)

Mandalaj (0.06)

Buah Batu (-0.32) Bandung Kidul (0.11)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

Ra


Keterangan Jauh Jauh Memburuk Memburuk (-3 (-3 s.d. s.d. -2.5) -2) Memburuk Memburuk (-2.49 (-2 s.d.s.d. -1) -1.5) Sedikit Sedikit Memburuk Memburuk (-1.49 (-1 s.d.s.d. 0) -0.5) Sama Sama (-0.49 (0) s.d. 0.49) Sedikit Sedikit Membaik Membaik (0.5 (0 s.d. s.d.1)1.49) Membaik Membaik (1.5 (1 s.d. s.d.2)2.49) Jauh Jauh Membaik Membaik (2.5 (2 s.d. s.d.3)3)

jati

Ujungberung (0.58)

camanik (0.34)

ancasari (0.82)

Cibiru (0.15)

Cinambo (1.06) Panyileukan (-1.16)

UPAYA PENANGANAN PEREKONOMIAN / DAYA BELI MASYARAKAT SATU TAHUN TERAKHIR Sementara itu, masyarakat di kecamatan-kecamanatan pada umumnya (dua puluh kecamatan) menilai biasa-biasa atas upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat . Penilaian sedikit baik diberikan oleh masyarakat Kecamatan Lengkong, Nambo, C i n a m Bandung bo, Ban Wetan, d u n gGedebage, Wetan, Gedebage, Ranca Sari, Ranca Astana Sari,Anyar, Astana Anyar, Ujung B Ujung e r u n Berung, g , A n t aAntapani, p a n i , d adan n RRegol. egol. Sementara itu penilaian masyarakat Panyileukan atas upaya pemerintah adalah sedikit buruk.

Gedebage (0.83)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

32 33


Cidadap (0.15) Sukasari (0.24)

Sukajadi (0.39)

Coblong (0.43) Cibeunying Kaler (0.10)

Cicendo (0.36)

Bandung Kulon (0.30)

Sumur Bandung (0.10) Astana Anyar (0.62) Bojongloa Kaler (0.15)

Batununggal (-0.38)

Lengkong (1.28)

Antapani (0.65)

Ar

Kiaracondong (0.08)

Regol (0.45)

Babakan Ciparay (0.32) Bojongloa Kidul (-0.38)

34 33

Cibeunying Kidul (0.24)

Bandung Wetan (1.19)

Andir (0.00)

Mandala (0.04)

Buah Batu (-0.33) Bandung Kidul (0.13)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

R


Keterangan Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5) Memburuk (-2.49 s.d. -1.5) Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5) Sama (-0.49 s.d. 0.49) Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49) Membaik (1.5 s.d. 2.49)

UPAYA PENANGANAN PEREKONOMIAN / DAYA BELI MASYARAKAT DIBANDING TAHUN LALU

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

ajati ) Ujungberung (0.62)

rcamanik (0.22)

Rancasari (0.84)

Cibiru (0.25)

Cinambo (1.13) Panyileukan (-1.39)

Jika dibandingkan dengan upaya pemerintah pada tahun lalu, upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pada tahun ini pada umumnya masyarakat di kecamatan-kecamatan menyatakan sama (dua puluh satu kecamatan). Penilaian positif diberikan oleh masyarakat di Kecamatan Cinambo yang menilai upaya pemerintah sudah sedikit membaik. Sedangkan masyarakat di Kecamatan Panyileukan menilai upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sedikit memburuk.

Gedebage (0.83)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

34 35


4.4. BANJIR

Cidadap (-0.03) Sukasari (-0.44)

Sukajadi (0.61)

Coblong (0.06) Cibeunying Kaler (0.11)

Cicendo (-0.21)

Bandung Kulon (0.51)

Sumur Bandung (0.16) Astana Anyar (-1.08) Bojongloa Kaler (-0.71)

Batununggal (1.12)

Lengkong (1.62)

Antapani (0.90)

Ar

Kiaracondong (0.79)

Regol (-0.62)

Babakan Ciparay (0.33) Bojongloa Kidul (0.17)

36 35

Cibeunying Kidul (1.31)

Bandung Wetan (-0.61)

Andir (0.99)

Mandala (0.63

Buah Batu (-0.50) Bandung Kidul (0.39)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

R


Keterangan Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5) -2) Memburuk (-2.49 (-2 s.d.s.d. -1) -1.5) Sedikit Memburuk (-1.49 (-1 s.d.s.d. 0) -0.5) Sama (-0.49 (0) s.d. 0.49) Sedikit Membaik (0.5 (0 s.d. s.d. 1) 1.49) Membaik (1.5 (1 s.d. s.d. 2)2.49) Jauh Membaik (2.5 (2 s.d. s.d. 3)3)

ajati 3) Ujungberung (-0.68)

rcamanik (0.41)

Rancasari (0.48)

Cibiru (0.11)

Cinambo (1.76) Panyileukan (0.50)

KONDISI BANJIR DIBANDING TAHUN LALU 4.4. BANJIR Bagi mayarakat di Kecamatan Astana A s t a n aAnyar, A n y aUjung r , U j Berung, u n g B eBojong rung, Bojongloa Loa Kaler, Kaler, Regol,Regol, Buah Buah Batu, Batu, dan d B a nn dB a u nndgu nW g eW ta e tna nk o ko n nddi iss i permasalahan banjir sedikit memburuk jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun lalu. Lain halnya dengan masyarakat di Kecamatan Gedebage, Cinambo, dan Lengkong, Lenkong, mereka mereka menyatakan permasalahan banjir sudah membaik. Sedangkan menurut masyarkat Panyileukan, Bandung Kulon, Sukajadi, Sukajadi, Mandala Mandalajati, Jati, Kiara Condong, Andir, Andir, Batu Batununggal, Nunggal, dan Cibeunying Kidul, permasalahan banjir di kecamatannya sedikit membaik. Sisanya, di dua belas kecamatan lainnya, masyarakat menyatakan kondisi permaslahan banjir sama seperti tahun lalu.

Gedebage (2.00)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

36 37


Cidadap (-0.03) Sukasari (0.12)

Sukajadi (1.12)

Coblong (0.61) Cibeunying Kaler (0.41)

Cicendo (0.81)

Bandung Kulon (1.00)

Sumur Bandung (0.40) Astana Anyar (-0.84) Bojongloa Kaler (-0.16)

Batununggal (1.41)

Lengkong (1.87)

Antapani (1.40)

Ar

Kiaracondong (0.93)

Regol (0.11)

Babakan Ciparay (1.04) Bojongloa Kidul (0.89)

37 38

Cibeunying Kidul (1.39)

Bandung Wetan (-0.36)

Andir (1.41)

Mandala (0.57)

Buah Batu (-0.36) Bandung Kidul (0.57)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

Ra


Keterangan Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5) Memburuk (-2.49 s.d. -1.5) Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5) Sama (-0.49 s.d. 0.49) Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49) Membaik (1.5 s.d. 2.49) Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

ajati ) Ujungberung (0.20)

rcamanik (0.98)

ancasari (1.18)

Cibiru (0.86)

Cinambo (2.10) Panyileukan (0.66)

UPAYA PENANGANAN BANJIR SATU TAHUN TERAKHIR Pada umumnya upaya pemerintah pada tahun ini untuk menangani banjir dinilai positif oleh masyarakat di kecamatan berbeda. Upaya pemerintah dinilai baik oleh masyarkat di Kecamatan Lengkong, Cinambo, dan Gedebage. Sementara itu, masyarakat di Astana Anyar menilai upaya penangan banjir pada tahun ini sedikit buruk. Masyarakat di Bandung Wetan, Buah Batu, Bojongloa Kaler, Regol, Cidadap, Sukasari, Sumur Bandung, Cibenying Kaler, dan Ujung Berung menilai upaya pemerintah biasabiasa. Sisanya, masyarakat di dua puluh kecamatan lainnya menyatakan upaya penanganan banjir sedikit baik.

Gedebage (2.33)

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

39


Cidadap (0.19) Sukasari (0.28)

Sukajadi (0.95)

Coblong (0.60) Cibeunying Kaler (0.26)

Cicendo (0.64)

Bandung Kulon (0.97)

Cibeunying Kidul (1.23)

Bandung Wetan (-0.36)

Andir (1.27)

Sumur Bandung (0.48) Astana Anyar (-0.79) Bojongloa Kaler (-0.31)

Manda (0.5

Batununggal (1.32)

Lengkong (1.86)

Antapani (1.32)

A

Kiaracondong (1.07)

Regol (0.04)

Babakan Ciparay (1.09) Bojongloa Kidul (0.81)

Buah Batu (-0.40) Bandung Kidul (0.63)

Dikaitkan dengan skala prioritasnya, masyarakat kecamatan Cinambo dan Kiaracondong paling tinggi. Sementara itu, sesuai dengan paragraph diatas bahwa penanggulangan penanganan banjir di Cinambo dan Kiaracondong dapat dikatakan sesuai dengan urgensi p

40

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN


Keterangan Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5) Memburuk (-2.49 s.d. -1.5) Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

UPAYA PENANGANAN BANJIR DIBANDING TAHUN LALU

Sama (-0.49 s.d. 0.49) Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49) Membaik (1.5 s.d. 2.49) Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

alajati 52) Ujungberung (0.11)

Arcamanik (1.07)

Rancasari (1.15)

Cibiru (0.88)

Cinambo (2.38) Panyileukan (0.62)

Masyarakat di Kecamatankecamatan pada umumnya (dua puuh empat kecamatan) menilai perubahan positif atas upaya pemerintah untuk menangani banjir. Terutama untuk masyarakat Lengkong, Cinambo, dan Gedebage, meraka menyatakan upaya pemerintah membaik jika dibandingkan dengan upayanya pada tahaun lalu. Hanya masyarakat di Astana Anyar yang menilai sedikit memburuk atas upaya pemerintah dalam penanganan banjir. Sementara itu masyarakat di Bandung Wetan, Buah Batu, Bojongloa Kaler, Ujung Berung, Regol, Cidadap, Cibeunying Kaler, Sukasari dan Sumur Bandung, menilai upaya pemerintah sama seperti tahun lalu. Masyarakat di tujuh belas kecamatan lainnya menilai sedikit membaik.

Gedebage (2.39)

merupakan mereka yang meniliai bahwa banjir adalah urusan yang menempati prioritas n banjir selama tahun terakhir dinilai membaik oleh masyarakat. Hal ini berarti bahwa penanganan banjir oleh masyarakat di area yang paling membutuhkan penanganan.

EVALUASI EMPAT MASALAH PRIORITAS DI TINGKAT KECAMATAN

41


5

DAMPAK UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN KOTA 5.1. PERUBAHAN TINGKAT KENYAMANAN TINGGAL DI KOTA BANDUNG

19%

Terkait upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan kota dalam satu tahun terakhir, pada umumnya (75,9%) responden menyatakan bahwa tingkat kenyaman mereka tinggal di kota Bandung telah meningkat dalam satu terakhir ini. Hanya 5,1% dari responden yang menyatakan kenyamanannya tinggal menurun dan sisanya, 19,0% menyatakan tingkat kenyamanannya tetap.

5.1%

75.9%

Laki - Laki

Perempuan

41 responden (4.2%)

Menurun 106 Responden (5.09%)

194 responden (20.1%)

Sama 395 Responden (18.96%)

729 responden 1582 Menaik Responden (75.7%) (75.95%)

42

65 responden (5.8%) 201 responden (18%) 853 responden (76.2%)

DAMPAK UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN KOTA


Menurun 105 Responden (5.09%) Sama 392 Responden (18.96%) Menaik 1564 Responden (75.95%)

Sunda

Non Sunda Sunda Non

Campuran

83 responden

14 responden

8 responden

4.9%

5.8%

7.4%

320 responden

56 responden

16 responden

18.7%

23.2%

14.7%

1308 responden

171 responden

76.4%

71%

85 responden

Tidak Ada 7 responden (9.5%) 19 responden (25.7%) 48 responden (64.8%)

SD 23 responden (6.7%) 86 responden (25.3%) 231 responden (68%)

SMP 22 responden (5.6%) 65 responden (16.3%) 311 responden (78.1%)

77.9%

D1/D2/D3 3 responden (2.4%) 26 responden (21.3%) 93 responden (76.3%)

S1 12 responden (4.8%) 47 responden (19.1%) 187 responden (76.1%)

S2/S3 1 responden (5.6%) 5 responden (27.8%) 12 responden (86.6%)

SMA/SMK 38 responden (4.3%) 148 responden (16.7%) 702 responden (79%)

Menurun Sama Menaik

DAMPAK UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN KOTA

43


5.2. PERUBAHAN TINGKAT KESEJAHTERAAN Hal senada juga ditunjukan oleh perubahan tingkat kesejahteraan. Upaya Pemerintah Kota Bandung dalam satu tahun terakhir secara umum telah mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Sebanyak 63,4% responden menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan mereka telah meningkat dalam satu tahun terakhir. Sedangkan sisanya, 9,3% menyatakan kesejahteraannya menurun dan 27,3% lainnya tetap.

27.3%

9.3%

Laki - Laki 95 responden (10%) 269 responden (28.5%) 581 responden (61.5%)

44

63.4%

Perempuan Menurun 188 Responden (9,23%)

93 responden (8,6%)

Sama 557 Responden (27,33%)

288 responden (26,3%)

Menaik 1293 Responden (63,44%)

712 responden (65,1%)

DAMPAK UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN KOTA


Sunda

Non Sunda Sunda Non

Campuran

152 responden

5 responden

9.1%

29 responden

12.2%

4.7%

459 responden

67 responden

28 responden

27.4%

28.3%

26.2%

1062 responden

141 responden

74 responden

Menurun 186 Responden (9,22%) Sama 554 Responden (27,33%) Menaik 1277 Responden (63,45%)

63.5%

Tidak Ada 10 responden (13.7%) 19 responden (26%) 44 responden (60.3%)

SD 28 responden (8.4%) 108 responden (32.7%) 194 responden (58.9%)

SMP 38 responden (9.8%) 99 responden (25.3%) 255 responden (64.9%)

59.5%

69.1%

D1/D2/D3 11 responden (9.2%) 30 responden (25%) 79 responden (65.8%)

S1 21 responden (8.6%) 57 responden (23.4%) 166 responden (68%)

S2/S3 1 responden (6.3%) 1 responden (6.3%) 14 responden (87.4%)

SMA/SMK 80 responden (9.2%) 243 responden (28.1%) 543 responden (62.7%)

Menurun Sama Menaik

DAMPAK UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN KOTA

45


5.3. PERUBAHAN TINGKAT KEBAHAGIAAN

24.4%

5.8%

69.8%

Dampak dari upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan kota dapat pula kita identifikasikan dari perubahan tingkat kebahagian. Upaya pemerintah dalam satu tahun ini telah mampu meningkatkan tingkat kebahagian masyarakat pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari 69,8% responden yang menyatakan tingkat kebahagiannya meningkat. Walau demikian terdapat 5,8% responden yang kebahagiaannya menurun dan 24,4% responden yang tingkat kebahagiaannya tetap.

Laki - Laki 56 responden (5.9%) 253 responden (26.4%) 650 responden (67.7%)

46

Perempuan Menurun 120 Responden (5.79%)

64 responden (5.8%)

Sama 504 Responden (24.35%)

251 responden (22.6%)

Menaik 1446 Responden 796 responden (71.6%) (69.86%)

DAMPAK UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN KOTA


Sunda

Non Sunda Sunda Non

Campuran

Menurun 148 Responden (7.22%)

128 responden

17 responden

3 responden

5.8%

7.2%

2.8%

Sama 503 Responden (24.56%)

412 responden

67 responden

24 responden

24.2%

28.3%

22.2%

1163 responden

153 responden

81 responden

Menaik 1397 Responden (68.22%)

70%

Tidak Ada 7 responden (9.5%) 19 responden (25.7%) 48 responden (64.8%)

SD 24 responden (7.7%) 101 responden (30%) 212 responden (62.3%)

SMP 21 responden (5.3%) 107 responden (27%) 268 responden (67.7%)

64.5%

75%

D1/D2/D3 4 responden (3.3%) 32 responden (26.2%) 86 responden (70.5%)

S1 13 responden (5.3%) 48 responden (19.6%) 184 responden (75.1%)

S2/S3 1 responden (5.6%) 5 responden (27.8%) 12 responden (66.6%)

SMA/SMK 48 responden (5.4%) 194 responden (22%) 639 responden (72.6%)

Menurun Sama Menaik

DAMPAK UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN KOTA

47


5.4. KONTRIBUSI UPAYA PENYELESAIAN MASALAH KOTA TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 0.12 Negatif signifikan 0.088

Negatif tidak signifikan 0.079

Positif tidak signifikan Positif Signifikan 0.053 0.054

Pembangunan

Sampah

Kemacetan

Banjir

Pengeleolaan PIPPK

Perekonomian

Pengangguran

Air Bersih

Pelayanan Kesehatan

Infrastruktur Jalan

Fasilitas Umum

Penyaluran Bansos

Angkutan Umum

Ketertiban

Pencemaran Udara

Pendidikan Dasar

Keamanan

Masalah Sosial

Kepadatan Penduduk

-0.054

0.039 0.039 0.040

0.004 0.006 0.008

Birokrasi Kependudukan

-0.031

0.036

0.022 0.019 0.020

Pemukiman Padat

-0.010 -0.017

0.030

0.034

Melalui pemodelan persamaan struktural, kami melakukan penaksiran kontribusi dari kinerja pemerintah terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini tingkat kinerja Pemerintah Kota dalam mengatasi permaslahan kota diindikasikan oleh respon dari pertanyaan “Jika dibandingkan dengan upayanya pada tahun lalu, bagaimanakah upaya Pemerintah Kota Bandung pada saat ini dalam menangani permasalahan X?”. Kedua-puluh satu permasalahan dimasukan sebagai indikator. Sementara itu, tingkat kesejahteraan diindikasikan oleh respons dari pertanya “ secara umu, bagaimana perubahan tingkat kesejahteraan ibu/bapak/suadara pada saat ini dibandingkan tahun lalu, jika dikaitkan dengan upaya pemerintah kota dalam memberikan pelayanan dan menangani permasalahan kota?”, “secara umum, bagaimana perubahan tingkat kebahagian ibu/bapak/suadara pada saat ini dibandingkan tahun lalu, jika dikaitkan dengan upaya pemerintah kota dalam memberikan pelayanan dan menangani permasalahan kota?”, dan ““secara umum, bagaimana perubahan tingkat kenyamanan ibu/bapak/suadara tinggal di Kota Bandung pada saat ini dibandingkan tahun lalu, jika dikaitkan dengan upaya pemerintah kota dalam memberikan pelayanan dan menangani permasalahan kota?”. Dari hasil analisis dapat kita kerahui bahwa upaya pemerintah terkait dengan PIPPK, daya beli masyarakat, pengangguran, air bersih, pelayanan kesehatan, infrastruktur jalan, fasilitas umum, penyaluran bantuan social, angkutan umum, ketertiban, dan pencemaran udara, memberikan kontribusi positif terhadap perubahan tingkat kesejahteraan masyarkat. Sementara upaya pemerintah pada hal lainnya tidak memberikan kontribusi positif.

48

DAMPAK UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN KOTA


6

PENUTUP

Dari sejumlah permasalahan yang diidentifikasi pada survey gelombang pertama, kemacetan dan kepadatan penduduk, pengangguran, pencemaran, dan perekonomian masyarkat merupakan permasalahan yang kondisinya semakin memburuk. Kalau kita melihat lebih jauh, permasalahan, kepadatan penduduk, pengangguran, dan perekonomian (daya beli masyarkat) merupakan permasalahan yang berkaitan, terutama antara pengangguran dan daya beli masyarakat. Demikian pula halnya, antara kemacetan dan kepadatan penduduk. Kalau kita telaah lebih jauh, permasalahan-permasalahan tersebut berpangkal dari permasalahan kepadatan penduduk. Dalam hal ini penduduk yang padat berkontribusi terhadap timbulnya kemacetan dan pengangguran. Setelah itu pengangguran mengakibatkan permasalahan perekonomian masyarakat. Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut belum mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Upaya Pemerintah Kota masih dianggap biasa-biasa. Khusus untuk keempat permasalahan mendesak kota, baru upaya pemerintah dalam penanganan permasalahan perekonomian masyarakat yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu dampak dari upaya pemerintah dalam penanganan kemacetan, banjir, dan sampah masih belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adanya faktor lain yang di luar kendali Pemerintah Kota atau kendali Pemerintah Kota sangat lemah, seperti pertumbuhan banyak kendaraan terkait kemacetan, cuaca terkait dengan banjir, dan sikap serta perilaku masyarakat terkait sampah, ikut memperburuk kondisi permasalahan-permasalahan tersebut. Dari survey gelombang ketiga, kita mengharapkan memperoleh sebagian jawaban untuk menjelaskan kondisi ini dan dapat rancang penanganannya.

PENUTUP

49


Lampiran 1 Pemetaan Permasalahan Tidak Mendesak 1.A. Kondisi Infrastruktur Jalan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (1.29)

Andir (1.60)

Cicendo (1.52)

Bojongloa Kaler (1.59) Regol (1.63)

Cibeunying Kaler (1.32) Cibeunying Kidul (1.56)

Antapani (1.70)

Buah Batu (1.63)

Kiaracondong (1.73)

Batununggal (1.44)

Bandung Kidul (1.46)

Lengkong (2.15)

Sumur Bandung (1.63)

Bandung Wetan (1.79)

Coblong (1.52)

Cidadap (0.80)

Astana Anyar (1.48)

Sukajadi (1.57)

Sukasari (1.44)

Babakan Ciparay (1.62) Bojongloa Kidul (1.49)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (1.92)

Ujungberung (0.71)

Panyileukan (1.03)

Gedebage (2.21)

Cinambo (2.25)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (-0.11)

Arcamanik (1.33)

Rancasari (1.52)

LAMPIRAN

50


1.B. Upaya Penanganan Masalah Infrastruktur Jalan

Bandung Kulon (1.49)

Andir (1.65)

Cicendo (1.57)

Bojongloa Kaler (1.59) Regol (1.72)

Cibeunying Kaler (1.24) Cibeunying Kidul (1.66)

Antapani (1.67)

Buah Batu (1.57)

Kiaracondong (1.85)

Batununggal

Bandung Kidul (1.42)

Lengkong (2.16)

Sumur Bandung (1.53)

Bandung Wetan (2.07)

Coblong (1.56)

Cidadap (0.87)

Astana Anyar (1.52)

Sukajadi (1.58)

Sukasari (1.57)

Babakan Ciparay (1.58) Bojongloa Kidul (1.57)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.92)

Ujungberung (0.94)

Panyileukan (1.22)

Gedebage (2.64)

Cinambo (2.38)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-0.18)

Arcamanik (1.52)

Rancasari (1.59)

51

LAMPIRAN


1.C. Upaya Penanganan Masalah Infrastruktur Jalan Di Banding Tahun Lalu

Bandung Kulon (1.37)

Andir (1.54)

Cicendo (1.51)

Bojongloa Kaler (1.57) Regol (1.53)

Cibeunying Kaler Cibeunying Kidul (1.64)

Antapani (1.67)

Buah Batu (1.63)

Kiaracondong (1.82)

Batununggal (1.52)

Bandung Kidul (1.40)

Lengkong (2.21)

Sumur Bandung (1.34)

Bandung Wetan (1.93)

Coblong (1.46)

Cidadap (1.43)

Astana Anyar (1.46)

Sukajadi (1.55)

Sukasari (1.13)

Babakan Ciparay (1.34) Bojongloa Kidul (1.56)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (2.00)

Ujungberung (0.75)

Panyileukan (1.22)

Gedebage (2.67)

Cinambo (2.43)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-0.43)

Arcamanik (1.51)

Rancasari (1.47)

LAMPIRAN

52


2.A. Kondisi Keamanan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (1.04)

Andir (1.43)

Cicendo (0.93)

Bojongloa Kaler (0.68) Regol (0.76)

Cibeunying Kaler (1.27) Cibeunying Kidul (1.19)

Antapani (0.80)

Buah Batu (0.05)

Kiaracondong (1.36)

Batununggal (1.57)

Bandung Kidul (1.27)

Lengkong (1.70)

Sumur Bandung (0.88)

Bandung Wetan (0.07)

Coblong (0.87)

Cidadap (0.28)

Astana Anyar (1.61)

Sukajadi (1.57)

Sukasari (0.52)

Babakan Ciparay (1.04) Bojongloa Kidul (0.81)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (-0.19)

Ujungberung (0.46)

Panyileukan (0.00)

Gedebage (1.45)

Cinambo (1.86)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (-0.97)

Arcamanik (0.75)

Rancasari (1.07)

53

LAMPIRAN


2.B. Upaya Penanganan Masalah Keamanan

Bandung Kulon (1.09)

Andir (1.69)

Cicendo (1.41)

Bojongloa Kaler (0.85) Regol (1.27)

Cibeunying Kaler (1.34) Cibeunying Kidul (1.34)

Antapani (1.35)

Buah Batu (0.19)

Kiaracondong (1.51)

Batununggal (1.61)

Bandung Kidul (1.40)

Lengkong (1.78)

Sumur Bandung (0.94)

Bandung Wetan (0.21)

Coblong (1.27)

Cidadap (0.35)

Astana Anyar (1.67)

Sukajadi (1.51)

Sukasari (1.18)

Babakan Ciparay (1.27) Bojongloa Kidul (1.06)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.58)

Ujungberung (0.85)

Panyileukan (0.72)

Gedebage (1.82)

Cinambo (1.86)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-1.32)

Arcamanik (1.19)

Rancasari (1.36)

LAMPIRAN

54


2.C. Upaya Penanganan Masalah Keamanan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (1.02)

Andir (1.46)

Cicendo (1.19)

Bojongloa Kaler (0.67) Regol (1.10)

Cibeunying Kaler (1.19) Cibeunying Kidul (1.31)

Antapani (1.26)

Buah Batu (0.17)

Kiaracondong (1.47)

Batununggal (1.58)

Bandung Kidul (1.19)

Lengkong (1.87)

Sumur Bandung (0.81)

Bandung Wetan (0.25)

Coblong (1.21)

Cidadap (0.39)

Astana Anyar (1.67)

Sukajadi (1.43)

Sukasari (0.78)

Babakan Ciparay (0.96) Bojongloa Kidul (1.12)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.41)

Ujungberung (0.57)

Panyileukan (0.39)

Gedebage (1.82)

Cinambo (1.81)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-1.36)

Arcamanik (1.15)

Rancasari (1.39)

55

LAMPIRAN


3.A. Kondisi Pendidikan Dasar Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.79)

Andir (1.16)

Cicendo (1.18)

Bojongloa Kaler (1.09) Regol (1.39)

Cibeunying Kaler (1.14) Cibeunying Kidul (1.35)

Antapani (1.37)

Buah Batu (0.76)

Kiaracondong (1.31)

Batununggal (1.38)

Bandung Kidul (1.00)

Lengkong (1.26)

Sumur Bandung (0.65)

Bandung Wetan (0.67)

Coblong (1.27)

Cidadap (0.45)

Astana Anyar (1.16)

Sukajadi (1.57)

Sukasari (1.32)

Babakan Ciparay (1.12) Bojongloa Kidul (1.33)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (0.53)

Ujungberung (0.67)

Panyileukan (1.83)

Gedebage (1.13)

Cinambo (1.29)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (0.67)

Arcamanik (1.02)

Rancasari (1.52)

LAMPIRAN

56


3.B. Upaya Penanganan Masalah Pendidikan Dasar

Bandung Kulon (1.07)

Andir (1.26)

Cicendo (1.30)

Bojongloa Kaler (1.17) Regol (1.45)

Cibeunying Kaler (1.26) Cibeunying Kidul (1.63)

Antapani (1.59)

Buah Batu (0.94)

Kiaracondong (1.46)

Batununggal (1.44)

Bandung Kidul (0.84)

Lengkong (1.68)

Sumur Bandung (0.87)

Bandung Wetan (0.96)

Coblong (1.56)

Cidadap (0.45)

Astana Anyar (1.18)

Sukajadi (1.56)

Sukasari (1.21)

Babakan Ciparay (1.40) Bojongloa Kidul (1.41)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.59)

Ujungberung (1.15)

Panyileukan (2.03)

Gedebage (1.42)

Cinambo (1.71)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.32)

Arcamanik (1.29)

Rancasari (1.65)

57

LAMPIRAN


3.C. Upaya Penanganan Masalah Pendidikan Dasar Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (1.00)

Andir (1.21)

Cicendo (1.32)

Bojongloa Kaler (1.06) Regol (1.21)

Cibeunying Kaler (1.31) Cibeunying Kidul (1.51)

Antapani (1.46)

Buah Batu (0.93)

Kiaracondong (1.52)

Batununggal (1.35)

Bandung Kidul (0.72)

Lengkong (1.61)

Sumur Bandung (0.83)

Bandung Wetan (0.78)

Coblong (1.48)

Cidadap (0.59)

Astana Anyar (1.13)

Sukajadi (1.38)

Sukasari (0.83)

Babakan Ciparay (1.20) Bojongloa Kidul (1.21)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.72)

Ujungberung (0.91)

Panyileukan (1.59)

Gedebage (1.34)

Cinambo (1.67)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.00)

Arcamanik (1.16)

Rancasari (1.56)

LAMPIRAN

58


4.A. Kondisi Pengangguran Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (-0.35)

Andir (-1.25)

Cicendo (-0.99)

Bojongloa Kaler Regol (0.07)

Cibeunying Kaler (-0.32) Cibeunying Kidul (-0.36)

Antapani (-0.90)

Buah Batu (-0.54)

Kiaracondong (-0.52)

Batununggal (-0.77)

Bandung Kidul (-0.62)

Lengkong (0.69)

Sumur Bandung (-0.28)

Bandung Wetan (0.50)

Coblong (0.02)

Cidadap (0.24)

Astana Anyar

Sukajadi (-0.15)

Sukasari (0.05)

Babakan Ciparay (-0.25) Bojongloa Kidul (-0.72)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (-0.73)

Ujungberung (-0.06)

Panyileukan (-1.78)

Gedebage (-0.44)

Cinambo (0.00)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (1.27)

Arcamanik (-0.58)

Rancasari (-0.37)

59

LAMPIRAN


4.B. Upaya Penanganan Masalah Pengangguran

Bandung Kulon (-0.17)

Andir (-0.27)

Regol (0.39)

Cibeunying Kaler (-0.07) Cibeunying Kidul (-0.02)

Antapani (-0.12)

Buah Batu (-0.57)

Kiaracondong (-0.16)

Batununggal (-0.55)

Bandung Kidul (-0.43)

Lengkong (1.15)

Sumur Bandung (-0.24)

Bandung Wetan (0.58)

Coblong (0.51)

Cidadap (0.15)

Astana Anyar (-0.23) Bojongloa Kaler (0.07)

Cicendo (0.06)

Sukajadi (0.23)

Sukasari (0.07)

Babakan Ciparay (0.13) Bojongloa Kidul (-0.46)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.40)

Ujungberung (0.06)

Panyileukan (-1.35)

Gedebage (0.87)

Cinambo (1.25)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.37)

Arcamanik (-0.02)

Rancasari (0.24)

LAMPIRAN

60


4.C. Upaya Penanganan Masalah Pengangguran Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.00)

Andir (-0.13)

Regol (0.45)

Cibeunying Kaler (-0.28) Cibeunying Kidul (-0.03)

Antapani (-0.06)

Buah Batu (-0.53)

Kiaracondong (0.02)

Batununggal (-0.43)

Bandung Kidul (-0.38)

Lengkong (1.18)

Sumur Bandung (-0.13)

Bandung Wetan (0.73)

Coblong (0.32)

Cidadap (0.25)

Astana Anyar (-0.30) Bojongloa Kaler (0.06)

Cicendo (-0.04)

Sukajadi (0.04)

Sukasari (-0.10)

Babakan Ciparay (0.36) Bojongloa Kidul (-0.40)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.32)

Ujungberung (014)

Panyileukan (-1.43)

Gedebage (0.84)

Cinambo (1.25)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.35)

Arcamanik (0.00)

Rancasari (0.31)

61

LAMPIRAN


5.A. Kondisi Penyaluran Bantuan Sosial Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.56)

Andir (-0.44)

Cicendo (-0.07)

Bojongloa Kaler (0.45) Regol (0.26)

Cibeunying Kaler (0.37) Cibeunying Kidul (0.96)

Antapani (0.80)

Buah Batu (0.03)

Kiaracondong (-0.03)

Batununggal (-0.07)

Bandung Kidul (-0.16)

Lengkong (1.79)

Sumur Bandung (0.14)

Bandung Wetan (1.04)

Coblong (0.76)

Cidadap (-0.10)

Astana Anyar (0.77)

Sukajadi (0.41)

Sukasari (0.00)

Babakan Ciparay (-0.41) Bojongloa Kidul (0.25)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (0.84)

Ujungberung (0.92)

Panyileukan (-1.23)

Gedebage (1.90)

Cinambo (2.00)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (1.00)

Arcamanik (0.02)

Rancasari (0.97)

LAMPIRAN

62


5.B. Upaya Penanganan Masalah Penyaluran Bantuan Sosial

Bandung Kulon (0.60)

Andir (0.14)

Cicendo (0.32)

Bojongloa Kaler (0.62) Regol (0.61)

Cibeunying Kaler (0.53) Cibeunying Kidul (0.96)

Antapani (1.12)

Buah Batu (0.05)

Kiaracondong (0.17)

Batununggal (0.04)

Bandung Kidul (0.24)

Lengkong (2.32)

Sumur Bandung (0.39)

Bandung Wetan (1.11)

Coblong (1.02)

Cidadap (-0.07)

Astana Anyar (0.75)

Sukajadi (0.42)

Sukasari (0.43)

Babakan Ciparay (0.31) Bojongloa Kidul (0.62)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.16)

Ujungberung (1.02)

Panyileukan (-0.81)

Gedebage (2.26)

Cinambo (1.95)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (0.68)

Arcamanik (0.37)

Rancasari (0.98)

63

LAMPIRAN


5.C. Upaya Penanganan Masalah Penyaluran Bantuan Sosial Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0..66)

Andir (-0.06)

Cicendo (0.22)

Bojongloa Kaler (0.35) Regol (0.42)

Cibeunying Kaler (0.47) Cibeunying Kidul (1.11)

Antapani (1.10)

Buah Batu (0.09)

Kiaracondong (0.06)

Batununggal (0.03)

Bandung Kidul (0.04)

Lengkong (2.00)

Sumur Bandung (0.29)

Bandung Wetan (1.21)

Coblong (0.93)

Cidadap (0.15)

Astana Anyar (0.70)

Sukajadi (0.53)

Sukasari (0.19)

Babakan Ciparay (0.17) Bojongloa Kidul (0.53)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.02)

Ujungberung (0.88)

Panyileukan (-0.93)

Gedebage (2.10)

Cinambo (1.86)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (0.22)

Arcamanik (0.34)

Rancasari (0.95)

LAMPIRAN

64


6.A. Kondisi Birokrasi Kependudukan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.10)

Andir (0.89)

Regol (0.17)

Cibeunying Kaler (1.13) Cibeunying Kidul (0.68)

Antapani (1.00)

Buah Batu (0.54)

Kiaracondong (0.58)

Batununggal (0.45)

Bandung Kidul (0.36)

Lengkong (1.63)

Sumur Bandung (1.34)

Bandung Wetan (0.17)

Coblong (0.84)

Cidadap (0.39)

Astana Anyar (-0.83) Bojongloa Kaler (0.88)

Cicendo (1.38)

Sukajadi (1.39)

Sukasari (0.93)

Babakan Ciparay (0.46) Bojongloa Kidul (0.76)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (-0.28)

Ujungberung (0.72)

Panyileukan (1.06)

Gedebage (0.39)

Cinambo (1.19)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (0.29)

Arcamanik (0.67)

Rancasari (1.18)

65

LAMPIRAN


6.B. Upaya Penanganan Masalah Birokrasi Kependudukan

Bandung Kulon (0.22)

Andir (1.24)

Regol (0.21)

Cibeunying Kaler (1.09) Cibeunying Kidul (0.78)

Antapani (1.25)

Buah Batu (0.49)

Kiaracondong (0.84)

Batununggal (0.45)

Bandung Kidul (0.36)

Lengkong (1.73)

Sumur Bandung (1.16)

Bandung Wetan (0.50)

Coblong (0.90)

Cidadap (0.54)

Astana Anyar (-0.83) Bojongloa Kaler (1.05)

Cicendo (1.56)

Sukajadi (1.46)

Sukasari (0.86)

Babakan Ciparay (0.84) Bojongloa Kidul (0.81)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (-0.13)

Ujungberung (0.69)

Panyileukan (1.15)

Gedebage (0.91)

Cinambo (1.33)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.45)

Arcamanik (0.98)

Rancasari (1.37)

LAMPIRAN

66


6.C. Upaya Penanganan Masalah Birokrasi Kependudukan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.03)

Andir (1.31)

Regol (0.10)

Cibeunying Kaler (1.14) Cibeunying Kidul (0.71)

Antapani (1.27)

Buah Batu (0.38)

Kiaracondong (0.71)

Batununggal (0.48)

Bandung Kidul (0.43)

Lengkong (1.61)

Sumur Bandung (1.44)

Bandung Wetan (0.25)

Coblong (0.84)

Cidadap (0.20)

Astana Anyar (-0.75) Bojongloa Kaler (0.97)

Cicendo (1.51)

Sukajadi (1.33)

Sukasari (0.50)

Babakan Ciparay (0.73) Bojongloa Kidul (0.97)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (-0.14)

Ujungberung (0.56)

Panyileukan (0.58)

Gedebage (0.79)

Cinambo (1.24)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.55)

Arcamanik (0.93)

Rancasari (1.30)

67

LAMPIRAN


7.A. Kondisi Sosial Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.01)

Andir (1.10)

Cicendo (0.12)

Bojongloa Kaler (0.48) Regol (0.79)

Cibeunying Kaler (0.36) Cibeunying Kidul (0.65)

Antapani (0.92)

Buah Batu (0.51)

Kiaracondong (0.29)

Batununggal (0.84)

Bandung Kidul (0.52)

Lengkong (1.59)

Sumur Bandung (-0.50)

Bandung Wetan (0.20)

Coblong (0.56)

Cidadap (-0.09)

Astana Anyar (1.26)

Sukajadi (0.52)

Sukasari (-0.35)

Babakan Ciparay (0.24) Bojongloa Kidul (0.21)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (0.66)

Ujungberung (0.09)

Panyileukan (1.56)

Gedebage (1.55)

Cinambo (1.67)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (-0.63)

Arcamanik (0.21)

Rancasari (0.30)

LAMPIRAN

68


7.B. Upaya Penanganan Masalah Sosial

Bandung Kulon (0.20)

Andir (1.52)

Cicendo (0.94)

Bojongloa Kaler (0.42) Regol (1.27)

Cibeunying Kaler (0.78) Cibeunying Kidul (0.74)

Antapani (1.31)

Buah Batu (0.51)

Kiaracondong (0.84)

Batununggal (1.00)

Bandung Kidul (0.48)

Lengkong (1.92)

Sumur Bandung (-0.31)

Bandung Wetan (0.29)

Coblong (1.00)

Cidadap (-0.11)

Astana Anyar (1.40)

Sukajadi (0.71)

Sukasari (-0.10)

Babakan Ciparay (0.87) Bojongloa Kidul (0.54)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.97)

Ujungberung (0.33)

Panyileukan (1.79)

Gedebage (2.00)

Cinambo (2.29)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-0.95)

Arcamanik (0.87)

Rancasari (0.88)

69

LAMPIRAN


7.C. Upaya Penanganan Masalah Sosial Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.30)

Andir (1.33)

Cicendo (0.82)

Bojongloa Kaler (0.53) Regol (1.24)

Cibeunying Kaler (0.69) Cibeunying Kidul (0.93)

Antapani (1.32i

Buah Batu (0.52)

Kiaracondong (0.78)

Batununggal (1.04)

Bandung Kidul (0.44)

Lengkong (1.92)

Sumur Bandung (0.00)

Bandung Wetan (0.60)

Coblong (1.05)

Cidadap (0.28)

Astana Anyar (1.39)

Sukajadi (0.71)

Sukasari (0.02)

Babakan Ciparay (0.89) Bojongloa Kidul (0.61)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.95)

Ujungberung (0.32)

Panyileukan (1.56)

Gedebage (2.06)

Cinambo (2.33)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-0.86)

Arcamanik (0.74)

Rancasari (0.98)

LAMPIRAN

70


8.A. Kondisi Ketertiban Lingkungan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.93)

Andir (0.97)

Cicendo (0.97)

Bojongloa Kaler (0.86) Regol (1.35)

Cibeunying Kaler (0.69) Cibeunying Kidul (1.07)

Antapani (1.08)

Buah Batu (0.62)

Kiaracondong (0.73)

Batununggal (0.97)

Bandung Kidul (0.40)

Lengkong (1.71)

Sumur Bandung (-0.75)

Bandung Wetan (0.96)

Coblong (1.25)

Cidadap (-0.28)

Astana Anyar (1.64)

Sukajadi (0.91)

Sukasari (1.15)

Babakan Ciparay (1.07) Bojongloa Kidul (1.14)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (0.91)

Ujungberung (-0.37)

Panyileukan (1.27)

Gedebage (2.03)

Cinambo (1.90)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (-1.15)

Arcamanik (0.89)

Rancasari (1.33)

71

LAMPIRAN


8.B. Upaya Penanganan Masalah Ketertiban Lingkungan

Bandung Kulon (0.99)

Andir (1.32)

Cicendo (1.48)

Bojongloa Kaler (0.76) Regol (1.51)

Cibeunying Kaler (0.71) Cibeunying Kidul (1.19)

Antapani (1.34)

Buah Batu (0.72)

Kiaracondong (1.11)

Batununggal (1.03)

Bandung Kidul (0.57)

Lengkong (1.90)

Sumur Bandung (-0.53)

Bandung Wetan (1.00)

Coblong (1.52)

Cidadap (0.07)

Astana Anyar (1.73)

Sukajadi (0.93)

Sukasari (1.53)

Babakan Ciparay (1.37) Bojongloa Kidul (1.26)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.09)

Ujungberung (0.03)

Panyileukan (1.64)

Gedebage (2.50)

Cinambo (2.19)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-1.27)

Arcamanik (1.17)

Rancasari (1.67)

LAMPIRAN

72


8.C. Upaya Penanganan Masalah Ketertiban Lingkungan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.89)

Andir (1.11)

Cicendo (1.22)

Bojongloa Kaler (0.67) Regol (1.38)

Cibeunying Kaler (0.79) Cibeunying Kidul (1.21)

Antapani (1.40)

Buah Batu (0.72)

Kiaracondong (0.96)

Batununggal (1.11)

Bandung Kidul (0.59)

Lengkong (1.92)

Sumur Bandung (-0.09)

Bandung Wetan (0.78)

Coblong (1.59)

Cidadap (0.17)

Astana Anyar (1.80)

Sukajadi (0.88)

Sukasari (1.02)

Babakan Ciparay (1.19) Bojongloa Kidul (1.14)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.04)

Ujungberung (-0.01)

Panyileukan (1.18)

Gedebage (2.47)

Cinambo (2.10)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-1.32)

Arcamanik (1.08)

Rancasari (1.58)

73

LAMPIRAN


9.A. Kondisi Proses Pembangunan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.89)

Andir (0.95)

Cicendo (1.43)

Bojongloa Kaler (1.44) Regol (1.24)

Cibeunying Kaler (0.86) Cibeunying Kidul (1.60)

Antapani (1.26)

Buah Batu (1.35)

Kiaracondong (1.28)

Batununggal (0.98)

Bandung Kidul (0.70)

Lengkong (1.90)

Sumur Bandung (1.34)

Bandung Wetan (0.96)

Coblong (1.14)

Cidadap (0.91)

Astana Anyar (0.90)

Sukajadi (1.29)

Sukasari (1.02)

Babakan Ciparay (1.16) Bojongloa Kidul (1.32)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (1.49)

Ujungberung (0.83)

Panyileukan (1.61)

Gedebage (2.39)

Cinambo (2.05)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (0.63)

Arcamanik (1.13)

Rancasari (1.21)

LAMPIRAN

74


9.B. Upaya Penanganan Masalah Proses Pembangunan

Bandung Kulon (1.29)

Andir (1.20)

Cicendo (1.72)

Bojongloa Kaler (1.53) Regol (1.21)

Cibeunying Kaler (0.94) Cibeunying Kidul (1.69)

Antapani (1.38)

Buah Batu (1.36)

Kiaracondong (1.44)

Batununggal (1.07)

Bandung Kidul (0.50)

Lengkong (2.03)

Sumur Bandung (1.56)

Bandung Wetan (1.00)

Coblong (1.22)

Cidadap (1.09)

Astana Anyar (0.97)

Sukajadi (1.38)

Sukasari (0.98)

Babakan Ciparay (1.39) Bojongloa Kidul (1.30)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.68)

Ujungberung (1.31)

Panyileukan (1.88)

Gedebage (2.5)

Cinambo (2.19)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (0.49)

Arcamanik (1.21)

Rancasari (1.48)

75

LAMPIRAN


9.C. Upaya Penanganan Masalah Proses Pembangunan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (1.03)

Andir (1.08)

Cicendo (1.69)

Bojongloa Kaler (1.38) Regol (1.24)

Cibeunying Kaler (1.02) Cibeunying Kidul (1.62)

Antapani (1.35)

Buah Batu (1.42)

Kiaracondong (1.39)

Batununggal (1.08)

Bandung Kidul (0.51)

Lengkong (1.83)

Sumur Bandung (1.69)

Bandung Wetan (0.88)

Coblong (1.27)

Cidadap (1.41)

Astana Anyar (0.93)

Sukajadi (1.23)

Sukasari (0.69)

Babakan Ciparay (1.17) Bojongloa Kidul (1.27)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.68)

Ujungberung (0.61)

Panyileukan (1.45)

Gedebage (2.55)

Cinambo (2.29)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (0.34)

Arcamanik (1.26)

Rancasari (1.31)

LAMPIRAN

76


10.A. Kondisi Angkutan Umum Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.06)

Andir (0.15)

Cicendo (0.10)

Bojongloa Kaler (0.28) Regol (1.54)

Cibeunying Kaler (-0.38) Cibeunying Kidul (0.91)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.66)

Ujungberung (-0.16)

Panyileukan (0.00)

Gedebage (1.64)

Cinambo (1.86)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Rancasari (0.61)

Arcamanik (0.00)

Mandalajati (0.14)

Antapani (0.33)

Buah Batu (1.09)

Kiaracondong (0.49)

Batununggal (1.50)

Bandung Kidul (0.16)

Lengkong (1.79)

Sumur Bandung (-0.53)

Bandung Wetan (1.00)

Coblong (0.62)

Cidadap (-0.47)

Astana Anyar (1.30)

Sukajadi (0.20)

Sukasari (-0.52)

Babakan Ciparay (0.07) Bojongloa Kidul (0.15)

77

LAMPIRAN


10.B. Upaya Penanganan Masalah Angkutan Umum

Bandung Kulon (0.44)

Andir (0.62)

Cicendo (0.87)

Bojongloa Kaler (0.38) Regol (1.66)

Cibeunying Kaler (0.04) Cibeunying Kidul (1.26)

Antapani (0.85)

Buah Batu (1.15)

Kiaracondong (0.93)

Batununggal (1.57)

Bandung Kidul (0.11)

Lengkong (1.89)

Sumur Bandung (-0.19)

Bandung Wetan (1.00)

Coblong (0.98)

Cidadap (-0.44)

Astana Anyar (1.61)

Sukajadi (0.37)

Sukasari (-0.02)

Babakan Ciparay (0.62) Bojongloa Kidul (0.66)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.98)

Ujungberung (0.06)

Panyileukan (-0.16)

Gedebage (2.09)

Cinambo (2.05)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-0.14)

Arcamanik (0.33)

Rancasari (0.75)

LAMPIRAN

78


10.C. Upaya Penanganan Masalah Angkutan Umum Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.30)

Andir (0.55)

Cicendo (0.68)

Bojongloa Kaler (0.23) Regol (1.62)

Cibeunying Kaler (-0.23) Cibeunying Kidul (1.23)

Antapani (0.94)

Buah Batu (1.19)

Kiaracondong (0.95)

Batununggal (1.58)

Bandung Kidul (0.18)

Lengkong (1.78)

Sumur Bandung (0.03)

Bandung Wetan (1.08)

Coblong (1.06)

Cidadap (-0.40)

Astana Anyar (1.58)

Sukajadi (0.28)

Sukasari (0.32)

Babakan Ciparay (0.32) Bojongloa Kidul (0.59)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.05)

Ujungberung (0.17)

Panyileukan (-0.19)

Gedebage (1.97)

Cinambo (2.10)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-0.14)

Arcamanik (0.40)

Rancasari (0.73)

79

LAMPIRAN


11.A. Kondisi Air Bersih Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.00)

Andir (0.66)

Cicendo (0.24)

Bojongloa Kaler (0.13) Regol (0.74)

Cibeunying Kaler (1.22) Cibeunying Kidul (1.24)

Antapani (0.03)

Buah Batu (0.31)

Kiaracondong (0.40)

Batununggal (0.91)

Bandung Kidul (0.63)

Lengkong (1.33)

Sumur Bandung (0.41)

Bandung Wetan (0.96)

Coblong (1.17)

Cidadap (-0.29)

Astana Anyar (1.20)

Sukajadi (1.02)

Sukasari (0.69)

Babakan Ciparay (0.83) Bojongloa Kidul (0.72)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (0.75)

Ujungberung (0.49)

Panyileukan (0.03)

Gedebage (0.00)

Cinambo (1.19)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (1.53)

Arcamanik (-0.48)

Rancasari (0.63)

LAMPIRAN

80


11.B. Upaya Penanganan Masalah Air Bersih

Bandung Kulon (0.41)

Andir (1.14)

Cicendo (1.04)

Bojongloa Kaler (0.04) Regol (1.37)

Cibeunying Kaler (1.32) Cibeunying Kidul (1.20)

Antapani (0.97)

Buah Batu (0.24)

Kiaracondong (0.62)

Batununggal (1.18)

Bandung Kidul (0.65)

Lengkong (1.37)

Sumur Bandung (0.52)

Bandung Wetan (0.86)

Coblong (1.39)

Cidadap (-0.29)

Astana Anyar (1.20)

Sukajadi (1.19)

Sukasari (1.33)

Babakan Ciparay (0.90) Bojongloa Kidul (0.73)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.10)

Ujungberung (1.00)

Panyileukan (-0.31)

Gedebage (0.58)

Cinambo (1.33)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.54)

Arcamanik (-0.11)

Rancasari (1.13)

81

LAMPIRAN


11.C. Upaya Penanganan Masalah Air Bersih Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.29)

Andir (0.86)

Cicendo (0.72)

Bojongloa Kaler (-0.05) Regol (1.19)

Cibeunying Kaler (1.00) Cibeunying Kidul (1.30)

Antapani (0.83)

Buah Batu (0.28)

Kiaracondong (0.33)

Batununggal (1.22)

Bandung Kidul (0.62)

Lengkong (1.32)

Sumur Bandung (0.45)

Bandung Wetan (0.89)

Coblong (1.33)

Cidadap (-0.24)

Astana Anyar (1.26)

Sukajadi (1.17)

Sukasari (0.84)

Babakan Ciparay (0.83) Bojongloa Kidul (0.84)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.05)

Ujungberung (0.59)

Panyileukan (-0.03)

Gedebage (0.67)

Cinambo (1.29)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.72)

Arcamanik (0.02)

Rancasari (1.06)

LAMPIRAN

82


12.A. Kondisi Pelayanan Kesehatan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.82)

Andir (1.34)

Cicendo (1.49)

Bojongloa Kaler (1.41) Regol (1.44)

Cibeunying Kaler (1.43) Cibeunying Kidul (1.73)

Antapani (1.25)

Buah Batu (1.23)

Kiaracondong (1.63)

Batununggal (1.47)

Bandung Kidul (1.47)

Lengkong (1.83)

Sumur Bandung (1.30)

Bandung Wetan (0.48)

Coblong (1.36)

Cidadap (1.12)

Astana Anyar (1.70)

Sukajadi (1.92)

Sukasari (1.05)

Babakan Ciparay (1.38) Bojongloa Kidul (1.28)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (1.04)

Ujungberung (1.17)

Panyileukan (0.86)

Gedebage (1.97)

Cinambo (1.95)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (1.61)

Arcamanik (1.37)

Rancasari (1.48)

83

LAMPIRAN


12.B. Upaya Penanganan Masalah Pelayanan Kesehatan

Bandung Kulon (0.82)

Andir (1.52)

Cicendo (1.62)

Bojongloa Kaler (1.60) Regol (1.63)

Cibeunying Kaler (1.41) Cibeunying Kidul (1.37)

Antapani (1.37)

Buah Batu (1.34)

Kiaracondong (1.54)

Batununggal (1.49)

Bandung Kidul (1.03)

Lengkong (2.02)

Sumur Bandung (1.47)

Bandung Wetan (0.73)

Coblong (1.56)

Cidadap (1.19)

Astana Anyar (1.70)

Sukajadi (1.88)

Sukasari (0.83)

Babakan Ciparay (1.37) Bojongloa Kidul (1.37)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.27)

Ujungberung (1.25)

Panyileukan (1.70)

Gedebage (2.30)

Cinambo (2.24)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.36)

Arcamanik (1.46)

Rancasari (1.53)

LAMPIRAN

84


12.C. Upaya Penanganan Masalah Pelayanan Kesehatan Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.81)

Andir (1.40)

Cicendo (1.53)

Bojongloa Kaler (1.57) Regol (1.57)

Cibeunying Kaler (1.31) Cibeunying Kidul (1.69)

Antapani (1.28(

Buah Batu (1.26)

Kiaracondong (1.51)

Batununggal (1.54)

Bandung Kidul (1.05)

Lengkong (1.92)

Sumur Bandung (1.47)

Bandung Wetan (0.88)

Coblong (1.51)

Cidadap (1.38)

Astana Anyar (1.73)

Sukajadi (1.77)

Sukasari (0.46)

Babakan Ciparay (1.14) Bojongloa Kidul (1.12)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.12)

Ujungberung (1.08)

Panyileukan (1.21)

Gedebage (2.21)

Cinambo (2.21)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (1.43)

Arcamanik (1.37)

Rancasari (1.51)

85

LAMPIRAN


13.A. Kondisi Pencemaran Udara Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (-0.57)

Andir (0.72)

Cicendo (0.07)

Bojongloa Kaler (-0.54) Regol (0.51)

Cibeunying Kaler (-0.56) Cibeunying Kidul (-0.57)

Antapani (-0.38)

Buah Batu (0.00)

Kiaracondong (-0.45)

Batununggal (0.49)

Bandung Kidul (-0.51)

Lengkong (0.98)

Sumur Bandung (-0.23)

Bandung Wetan (1.14)

Coblong (-0.09)

Cidadap (-0.30)

Astana Anyar (0.69)

Sukajadi (-0.65)

Sukasari (-0.66)

Babakan Ciparay (-0.28) Bojongloa Kidul (-0.13)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (-0.82)

Ujungberung (-1.10)

Panyileukan (-0.93)

Gedebage (0.15)

Cinambo (-0.16)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (0.47)

Arcamanik (-0.76)

Rancasari (-0.21)

LAMPIRAN

86


13.B. Upaya Penanganan Masalah Pencemaran Udara

Bandung Kulon (-0.04)

Andir (1.33)

Cicendo (0.89)

Bojongloa Kaler (0.30) Regol (1.08)

Cibeunying Kaler (-0.31) Cibeunying Kidul (-0.03)

Antapani (0.83)

Buah Batu (0.29)

Kiaracondong (0.21)

Batununggal (0.62)

Bandung Kidul (-0.16)

Lengkong (1.32)

Sumur Bandung (-0.17)

Bandung Wetan (1.46)

Coblong (0.23)

Cidadap (-0.30)

Astana Anyar (0.77)

Sukajadi (0.27)

Sukasari (-0.18)

Babakan Ciparay (0.51) Bojongloa Kidul (0.26)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.14)

Ujungberung (-0.35)

Panyileukan (0.58)

Gedebage (0.73)

Cinambo (1.06)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (0.22)

Arcamanik (0.10)

Rancasari (0.67)

87

LAMPIRAN


13.C. Upaya Penanganan Masalah Pencemaran Udara Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (-0.03)

Andir (1.20)

Cicendo (0.75)

Bojongloa Kaler (0.21) Regol (0.97)

Cibeunying Kaler (-0.26) Cibeunying Kidul (-0.21)

Antapani (1.00)

Buah Batu (0.14)

Kiaracondong (0.30)

Batununggal (0.66)

Bandung Kidul (-0.20)

Lengkong (1.42)

Sumur Bandung (-0.10)

Bandung Wetan (1.43)

Coblong (0.29)

Cidadap (-0.39)

Astana Anyar (0.83)

Sukajadi (0.24)

Sukasari (-0.07)

Babakan Ciparay (0.37) Bojongloa Kidul (0.30)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.12)

Ujungberung (-0.26)

Panyileukan (0.29)

Gedebage (0.80)

Cinambo (1.22)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-0.02)

Arcamanik (0.20)

Rancasari (0.67)

LAMPIRAN

88


14.A. Kondisi Pemukiman Padat Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.20)

Andir (0.83)

Cicendo (0.83)

Bojongloa Kaler (0.63) Regol (1.08)

Cibeunying Kaler (0.04) Cibeunying Kidul (0.06)

Antapani (0.78)

Buah Batu (-0.93)

Kiaracondong (0.50)

Batununggal (0.62)

Bandung Kidul (0.19)

Lengkong (1.38)

Sumur Bandung (-0.07)

Bandung Wetan (1.11)

Coblong (0.80)

Cidadap (-0.09)

Astana Anyar (1.00)

Sukajadi (0.52)

Sukasari (0.62)

Babakan Ciparay (0.39) Bojongloa Kidul (0.22)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (0.42)

Ujungberung (0.11)

Panyileukan (-0.48)

Gedebage (0.96)

Cinambo (0.81)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (0.58)

Arcamanik (0.69)

Rancasari (0.53)

89

LAMPIRAN


14.B. Upaya Penanganan Masalah Pemukiman Padat

Bandung Kulon (0.37)

Andir (1.27)

Cicendo (1.29)

Bojongloa Kaler (0.78) Regol (1.29)

Cibeunying Kaler (0.20) Cibeunying Kidul (0.47)

Antapani (1.21)

Buah Batu (-0.79)

Kiaracondong (0.86)

Batununggal (0.81)

Bandung Kidul (0.36)

Lengkong (1.98)

Sumur Bandung (0.07)

Bandung Wetan (1.38)

Coblong (1.10)

Cidadap (-0.16)

Astana Anyar (1.10)

Sukajadi (0.67)

Sukasari (0.94)

Babakan Ciparay (0.89) Bojongloa Kidul (0.91)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.92)

Ujungberung (0.28)

Panyileukan (0.00)

Gedebage (1.32)

Cinambo (1.21)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (0.19)

Arcamanik (0.98)

Rancasari (0.86)

LAMPIRAN

90


14.C. Upaya Penanganan Masalah Pemukiman Padat Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.47)

Andir (1.05)

Cicendo (1.05)

Bojongloa Kaler (0.72) Regol (1.07)

Cibeunying Kaler (0.25) Cibeunying Kidul (0.50)

Antapani (1.16)

Buah Batu (-0.75)

Kiaracondong (0.64)

Batununggal (0.84)

Bandung Kidul (0.34)

Lengkong (1.78)

Sumur Bandung (0.00)

Bandung Wetan (1.31)

Coblong (1.12)

Cidadap (0.00)

Astana Anyar (1.08)

Sukajadi (0.62)

Sukasari (0.84)

Babakan Ciparay (0.84) Bojongloa Kidul (0.34)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.82)

Ujungberung (0.25)

Panyileukan (-0.07)

Gedebage (1.55)

Cinambo (1.07)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-0.25)

Arcamanik (0.98)

Rancasari (0.82)

91

LAMPIRAN


15.A. Kondisi Fasilitas Umum Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (1.36)

Andir (1.68)

Cicendo (1.23)

Bojongloa Kaler (1.42) Regol (1.15)

Cibeunying Kaler (1.42) Cibeunying Kidul (1.89)

Antapani (1.71)

Buah Batu (1.35)

Kiaracondong (1.42)

Batununggal (0.95)

Bandung Kidul (1.41)

Lengkong (1.87)

Sumur Bandung (0.57)

Bandung Wetan (1.64)

Coblong (1.71)

Cidadap (0.20)

Astana Anyar (0.25)

Sukajadi (1.75)

Sukasari (1.37)

Babakan Ciparay (1.71) Bojongloa Kidul (1.03)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (1.55)

Ujungberung (1.20)

Panyileukan (1.91)

Gedebage (2.15)

Cinambo (1.90)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (0.73)

Arcamanik (1.55)

Rancasari (1.44)

LAMPIRAN

92


15.B. Upaya Penanganan Masalah Fasilitas Umum

Bandung Kulon (1.46)

Andir (1.76)

Cicendo (1.41)

Bojongloa Kaler (1.48) Regol (0.89)

Cibeunying Kaler (1.28) Cibeunying Kidul (1.85)

Antapani (1.81)

Buah Batu (1.56)

Kiaracondong (1.53)

Batununggal (0.97)

Bandung Kidul (1.32)

Lengkong (2.14)

Sumur Bandung (0.45)

Bandung Wetan (1.93)

Coblong (1.90)

Cidadap (0.26)

Astana Anyar (0.22)

Sukajadi (1.62)

Sukasari (1.56)

Babakan Ciparay (1.68) Bojongloa Kidul (1.33)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.78)

Ujungberung (1.47)

Panyileukan (2.21)

Gedebage (2.48)

Cinambo (2.33)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (2.20)

Arcamanik (1.42)

Rancasari (1.60)

93

LAMPIRAN


15.C. Upaya Penanganan Masalah Fasilitas Umum Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (1.43)

Andir (1.70)

Cicendo (1.37)

Bojongloa Kaler (1.52) Regol (0.90)

Cibeunying Kaler (1.29) Cibeunying Kidul (1.74)

Antapani (1.81)

Buah Batu (1.40)

Kiaracondong (1.49)

Batununggal (0.91)

Bandung Kidul (1.11)

Lengkong (1.95)

Sumur Bandung (0.38)

Bandung Wetan (1.73)

Coblong (1.86)

Cidadap (0.39)

Astana Anyar (0.16)

Sukajadi (1.59)

Sukasari (1.06)

Babakan Ciparay (1.56) Bojongloa Kidul (1.22)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.81)

Ujungberung (1.01)

Panyileukan (2.00)

Gedebage (2.48)

Cinambo (2.33)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (2.05)

Arcamanik (1.49)

Rancasari (1.59)

LAMPIRAN

94


16.A. Kondisi Kepadatan Penduduk Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (-0.66)

Andir (-1.30)

Cicendo (-1.11)

Bojongloa Kaler (-0.70) Regol (-0.30)

Cibeunying Kaler (-0.86) Cibeunying Kidul (-0.79)

Antapani (-0.37)

Buah Batu (-1.27)

Kiaracondong (-0.64)

Batununggal (-0.12)

Bandung Kidul (-0.46)

Lengkong (0.52)

Sumur Bandung (-0.64)

Bandung Wetan (0.83)

Coblong (0.21)

Cidadap (-0.11)

Astana Anyar (0.14)

Sukajadi (-0.86)

Sukasari (-0.33)

Babakan Ciparay (-1.02) Bojongloa Kidul (-1.17)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (-0.56)

Ujungberung (-0.51)

Panyileukan (-1.33)

Gedebage (-0.88)

Cinambo (-0.95)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (0.91)

Arcamanik (-1.10)

Rancasari (-1.37)

95

LAMPIRAN


16.B. Upaya Penanganan Masalah Kepadatan Penduduk

Bandung Kulon (0.02)

Andir (0.48)

Cicendo (0.70)

Bojongloa Kaler (-0.31) Regol (0.24)

Cibeunying Kaler (-0.22) Cibeunying Kidul (-0.25)

Antapani (0.65)

Buah Batu (-1.14)

Kiaracondong (0.20)

Batununggal (0.56)

Bandung Kidul (-0.06)

Lengkong (1.23)

Sumur Bandung (-0.42)

Bandung Wetan (0.82)

Coblong (0.59)

Cidadap (-0.11)

Astana Anyar (0.22)

Sukajadi (-0.41)

Sukasari (0.37)

Babakan Ciparay (0.28) Bojongloa Kidul (0.13)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.46)

Ujungberung (-0.04)

Panyileukan (-0.39)

Gedebage (0.70)

Cinambo (0.36)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (0.05)

Arcamanik (0.16)

Rancasari (0.36)

LAMPIRAN

96


16.C. Upaya Penanganan Masalah Kepadatan Penduduk Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (-0.04)

Andir (0.47)

Cicendo (0.48)

Bojongloa Kaler (-0.45) Regol (0.41)

Cibeunying Kaler (-0.22) Cibeunying Kidul (-0.33)

Antapani (0.73)

Buah Batu (-1.16)

Kiaracondong (0.22)

Batununggal (0.60)

Bandung Kidul (-0.15)

Lengkong (1.41)

Sumur Bandung (-0.22)

Bandung Wetan (0.75)

Coblong (0.55)

Cidadap (-0.05)

Astana Anyar (0.25)

Sukajadi (-0.51)

Sukasari (0.32)

Babakan Ciparay (0.24) Bojongloa Kidul (-0.07)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (0.63)

Ujungberung (0.03)

Panyileukan (-0.66)

Gedebage (0.93)

Cinambo (0.80)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (-0.16)

Arcamanik (0.18)

Rancasari (0.47)

97

LAMPIRAN


17.A. Kondisi PIPPK Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.95)

Andir (0.86)

Cicendo (1.06)

Bojongloa Kaler (0.56) Regol (1.29)

Cibeunying Kaler (1.05) Cibeunying Kidul (1.45)

Antapani (1.64)

Buah Batu (1.67)

Kiaracondong (1.44)

Batununggal (1.68)

Bandung Kidul (1.11)

Lengkong (2.13)

Sumur Bandung (1.04)

Bandung Wetan (1.20)

Coblong (1.05)

Cidadap (0.36)

Astana Anyar (1.52)

Sukajadi (1.42)

Sukasari (0.83)

Babakan Ciparay (0.91) Bojongloa Kidul (1.51)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Cibiru (1.44)

Ujungberung (0.93)

Panyileukan (1.77)

Gedebage (2.67)

Cinambo (2.43)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Mandalajati (0.09)

Arcamanik (1.38)

Rancasari (1.56)

LAMPIRAN

98


17.B. Upaya Penanganan Masalah PIPPK

Bandung Kulon (1.04)

Andir (1.08)

Cicendo (1.42)

Bojongloa Kaler (0.94) Regol (1.47)

Cibeunying Kaler (0.98) Cibeunying Kidul (1.65)

Antapani (1.90)

Buah Batu (1.80)

Kiaracondong (1.61)

Batununggal (1.81)

Bandung Kidul (1.17)

Lengkong (2.23)

Sumur Bandung (1.08)

Bandung Wetan (1.33)

Coblong (1.17)

Cidadap (0.44)

Astana Anyar (1.57)

Sukajadi (1.48)

Sukasari (0.77)

Babakan Ciparay (1.16) Bojongloa Kidul (1.52)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.49)

Ujungberung (1.17)

Panyileukan (1.74)

Gedebage (2.94)

Cinambo (2.62)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (0.52)

Arcamanik (1.32)

Rancasari (1.75)

99

LAMPIRAN


17.C. Upaya Penanganan Masalah PIPPK Dibanding Tahun Lalu

Bandung Kulon (0.94)

Andir (0.97)

Cicendo (1.32)

Bojongloa Kaler (0.87) Regol (1.35)

Cibeunying Kaler (1.05) Cibeunying Kidul (1.61)

Antapani (1.76)

Buah Batu (1.84)

Kiaracondong (1.53)

Batununggal (1.77)

Bandung Kidul (0.94)

Lengkong (2.13)

Sumur Bandung (0.71)

Bandung Wetan (1.26)

Coblong (1.05)

Cidadap (0.54)

Astana Anyar (1.57)

Sukajadi (1.33)

Sukasari (0.75)

Babakan Ciparay (0.96) Bojongloa Kidul (1.48)

Keterangan

Jauh Memburuk (-3 s.d. -2.5)

Memburuk (-2.49 s.d. -1.5)

Sedikit Memburuk (-1.49 s.d. -0.5)

Sama (-0.49 s.d. 0.49)

Sedikit Membaik (0.5 s.d. 1.49)

Membaik (1.5 s.d. 2.49)

Cibiru (1.40)

Ujungberung (1.00)

Panyileukan (1.77)

Gedebage (2.79)

Cinambo (2.67)

Jauh Membaik (2.5 s.d. 3)

Mandalajati (0.21)

Arcamanik (1.70)

Rancasari (1.72)

LAMPIRAN

100


Lampiran 2 Kuesioner

LAMPIRAN

101


102

LAMPIRAN


LAMPIRAN

103


104

LAMPIRAN


LAMPIRAN

105


106

LAMPIRAN


LAMPIRAN

107



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.