DISTANCE at Sika Galeri Ubud

Page 1

E-Katalog

Presents

DISTANCE 6 - 29 February 2024 CECIL MARIANI - DEWI ADITIA DONIK DANGIN

- DZIKRA AFIFAH

HENRYETTE LOUISE - I WAYAN UPADANA NESAR EESAR - NI WAYAN PENAWATI TENNESSEE CAROLINE

At Sika - Galeri Jl. Raya Campuhan, Ubud. Bali Galeri open for public from 10AM to 6PM From Sunday to Saturday Contact Ditta (WA :+62818191544)

- UNCLEJOY

Supported by



DISTANCE Apa makna jarak sekarang ?, dimana ketika dunia semakin melipat , perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain semakin cepat, di era informasi ini tak ada lagi waktu yang memisahkan kita untuk berkomunikasi atau melihat suatu tempat yang lokasinya berjauhan. Masa lampau, sekarang dan masa depan saling bertubrukan. Jarak merupakan sesuatu yang terhitung sekaligus juga gaib, imajiner, dalam entitas diantara rasionalitas dan mentalitas, puitis maupun politis, diantara skala – niskala. Dalam praktek seni rupa kontemporer, “Jarak” menjadi keniscayaan dalam cara melihat dunia sekitar bahkan diri sendiri. Pada pameran ini menghadirkan karya-karya dari 10 perupa yang menampilkan masing-masing penjelajahan artistik, maupun konsepsi yang terkait ; langsung maupun tidak langsung dengan pemaknaan tentang “ jarak “. Pameran ini terselenggara berkat kerjasama Orbital Dago , Bandung dengan Sika Galeri , Ubud Bali. Menampilkan karya-karya perupa: Cecil Mariani Dewi Aditia Donik Dangin Dzikra Afifah Henryette Louise I Wayan Upadana Nesar Eesar Ni Wayan Penawati Tennessee Caroline Unclejoy


WORKS AND BIO ARTISTS


Cecil Mariani Jelajah figur sejarah sintetik leluhur didorong hasrat, kecemasan-kecemasan akan relasi keluarga paska kedukaan. Seri Naga berdoa jadi merpati direkonstruksi dengan AI dan kenang pribadi akan opera sabun kungfu berseri dan teknik alternatif transfer fotografi dengan cat minyak

Cecil Mariani Dragons praying to be dove 5 120 x 80 cm gum-oil print on hanhnemule cotton printboard 2024 Price IDR 30.000.000


Cecil Mariani Dragons praying to be dove 5 120 x 80 cm gum-oil print on hanhnemule cotton printboard 2024 Price IDR 30.000.000


2023 “Don’t be afraid to walk alone: Deliberat- ing drawings, lines, marks and borders”, curator: Grace Samboh, Akmalia Risquita, Rubanah under- ground hub, Chiangrai Thailand Oct 2023 Group Exhibition “PRINTMAKING AD- VENTURE: EXPLORING THE UNEXPECTED” Indus resto. Ubud Writer Festival, Bali

CECIL MARIANI EDUCATION Master of Fine Art Program: Designer as Author/ Enterpreneur, School of Visual Arts, New York 2011-2013. Ssn.(BFA) in Visual Communication Design, Dept. of Design and Engineering, Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Indonesia. (1996-2000) SOLO EXHIBITIONS July 2023 Solo Exhibition “Gaze, Grace, Grief” curator: Grace Samboh, Akmalia Risquita Rubanah Underground Hub, Jakarta 2018, 8 December - 7 Januari 2019. Solo Exhibition. “Parallax Fiction”, Galeri Kertas, Studio Hanafi, Depok EXHIBITIONS (selected) Dec 2023- Jan 2024 UNFRAMED, group exhibition Institute Kesenian Jakarta, Galeri Seni Rupa IKJ Dec 2023- Feb 2024 Thailand Biennale, CHIANG- RAI

August 2023 Group Exhibition “MARWAH” 78 women artists, curator: Anna Sungkar, PosBloc, Pasar Baru, Jakarta 2022 Jakarta Biennale: Esok, “The New Paranormal: Apparitions” research Installations with Anggraeni Widiasih Sept 2020, Road to Jakara Biennale “Karya Normal Baru” work project: “The New Paranormal”, online social media divination and exhibition 2018. 15-20 December, group exhibition, XYZ, Art unlimited, Bekraf, Gedung Gas Negara, Braga Bandung 2017 OK Video-OK Pangan, Warung Kolektif & Bank Kolektif, an experiment of food and comple- mentary currency, “Open Kitchen and Banko Pars” (a complementary currency based participation on instagram platform bank) 2016 Frankfurt Book Fair. “Visual Kata”; Design re-interpretation for Indonesia literature books: “On God and other unfinished Things”, Goenawan Mohamad 2016 Group exhibition Seek-a-seek Graphic design exhibition, BEKRAF, ADGI, Dia.Lo.Gue gallery, Kemang


Dewi Aditia EX CAPPA Karya ini bercerita tentang ruang imajiner perupa yang memasuki wilayah sureal pemandangan dua dimensi yang dipadukan dengan objek-objek tiga dimensi sebagai simbol.Kesan sepi, damai, nostalgis, dan jauh dari kehidupan perkotaan diciptakan dalam kanvas sebagai ruang kontemplasi dari hiruk pikuk.

Dewi Aditia EX CAPPA 1 43 X 53 CM AKRILIK MIX MEDIA DIATAS KANVAS 2024 Price IDR 5.000.000


Dewi Aditia EX CAPPA 2 63 X 63 CM AKRILIK/ MIX MEDIA DIATAS KANVAS 2024

Price IDR 6.000.000


Dewi Aditia EX CAPPA 3 63 X 63 CM AKRILIK MIX MEDIA DIATAS KANVAS 2024 Price IDR 6.000.000


Dewi Aditia Born In Bandung 1978. Graduated from FSRD – ITB in 2003. SOLO EXHIBITION 2004 “Peppermint Lounge” at Galeri expatriart Jakarta 2004 “HELLO IT’S A HEY DAY” at Potluck Coffeebar Bandung 2005 “Cherish O’Day” at Room#1 Bandung 2022 “LA JOIE DE VIVRE” at ORBITAL DAGO Bandung 2022 “Poems Around The Room” Opendoor - Jakarta 2023 “Echo of My Thoughts” Grey Bandung 2023 GANARA ART FX Sudirman OPENING EXHIBITION Group Exhibition (Selected) 2000 PAMERAN 40 PERUPA at Nu Art Sculpture Park Bandung 2000 “DRAWING EXHIBITION” at Galeri Soemardja Bandung 2002 “Aura Machine Transdicipline” at Koong Galery Jakarta

2002 “ARTIVITY SOCIETY IN TOWN” at Griya Popo Iskandar Bandung 2002 “RHIZOME project” at British Council Jakarta 2002 Workshop & Exhibition “SIGNES” with Prof. Wlassikof (France) at Galeri Soemardja Bandung 2002 Exhibition & Workshop “GO!” with Martin Schmid at Fabriek Galery Bandung 2003 [SEDUCTION] Boys don’t cry Ruangrupa at Jakarta / Galeri CEMETI , Yogyakarta 2003 Finalis IAAA 2003 “Philip Morris Art Award” 2003 “I’LL BE YOUR MIRROR” Joint Exhibition at CCF Jakarta 2003 “AH! An Exhibition from the Heart” at Gedung dua kemang Jakarta 2004 “Object[ify]” at NADI GALERY Jakarta 2004 Joint Exhibition “LUKISAN BARU” at Galeri KITA Bandung 2006 Fashion Show “IKETERU HARAJUKU” at Japan Foundation Jakarta 2006 “BANDUNG NEW EMERGENCE” at Selasar Sunaryo Art Space Bandung 2006 “YOUNG ARROW” at Jogja Galeri 2012 “Book Play Project UNKL 347” Bandung/ KKF Yogyakarta 2023 “ECHOES OF RESILIENCE” a Fundraising Exhibition at Ruang Dini, 2nd Fl. Bandung


DONIK DANGIN Kemegahan cinta dan sumber kehidupan tertuang dalam keindahan warna-warni komplementer. Seperti halnya segala sesuatu yang lahir di muka bumi ini dimulai dari unsur-unsur yang bertolak belakang, mengikat dan bersatu untuk membentuk keindahan sempurna bagi para penikmatnya.

Donik Dangin PURUSA Acrylic, enamel, & spray paint on canvas 100 cm x 100 cm 2024 Price IDR. 10.000.000


Donik Dangin PRADANA Acrylic, enamel, & spray paint on canvas 100 cm x 100 cm 2024 Price IDR 10.000.000


DONIK DANGIN Kelahiran 1990 di Denpasar, Bali. Idenya banyak dipengaruhi bentuk flash tattoo dengan padu padan warna-warni pop yang cerah dan lembut. Tumbuh dan besar di pesisir Sanur membawa Donik dalam perjalanan seni kontemporer yang kental dengan kehidupan sehari-hari warganya seperti kegiatan para nelayan, pasar maupun budaya, dan adat setempat.

EXHIBITIONS 2019 Rurung Gallery 6 2020 Melancaran - Suksma Bali di Boheme, Canggu Ngulapin - Rurung Gallery di Artotel Sanur 2021 : Prerai Anyar (Collaboration project dengan Swoofone) - Artotel Sanur Mototribe - Afternoon Cruisin di Lippo Mall, Kuta 2022: Contemporary Gallery - Suksma Bali di South Beach, Kuta Lelaki Jangan Menangis - Titik Dua, Ubud Soul of Sanur – Himpunan Perupa Sanur, Santrian Art Gallery Sanur


DZIKRA AFIFAH Pada series Pieta Appropriation yang salah satunya memijak pada karya Pieta Kathe Kollwitz yang menyoroti bagaimana perihal okupasi kontinen juga berarti okupasi terhadap tubuh. konflik geopolitik dalam penentuan perbatasan wilayah (negara) tidak hanya menentukan cara kita memperlakukan tanah tetapi juga perstiwa tersebut tidak berkurang kenyataanya dibandingkan dengan kenyataan paling dekat sekalipun, yakni kepada tubuh. Tubuh sosok ibu dan anak dalam karya ini terpotong dan menunjukkan ruang interior tubuh patung yang dibangun menggunakan medium keramik, mengungkap kebutuhan mendasar manusia atas perlindungan dan tempat tinggal dan dalam hal ini, ibu menjadi sosok paling dekat dan melekat sebagai pelindung. Tubuh patung dengan medium keramik dan Interior patung yang terekspos menjadi ruang reflektif perihal nilai-nilai kemanusian dalam kondisi krisis antropogenik hari ini.

Dzikra Afifah Fragilization By Landscape (Kathe Kollwitz Appropriation) Ceramic (Stoneware) 33 x 35 x 27 Cm (base excluded) 2023 Price IDR

14.000.000


Dzikra Afifah (b.1998) Works and lives in Bandung Dzikra’s practice explores notions of primal quality and the human form through a series of bodily-form sculptures that tend to deformed. Most of her works using stoneware clay that begin with modeling process, at this stage the solid sculpture’s body are hollowed through a digging process which left the upper surface of the sculpture. This carving action turns the sculpture into a vessel-like bodily form with a snatched skin then following by the firing process. At this point, the clay which slowly lost its mobility yet still able to respond the heat as a transformative acts that restrain its endurance of materiality. The whole process of creation open up the body as a vessel into a wider narrative that speak through both form and materiality. The sculpture and Education its creation process reflects a critical and reflective views towards human as a 2021 Bachelor of Art, Faculty of Art being inhabit and adapting the spin cyand Design - Institut Seni Budaya cle of rapid and alarming circumstances during today’s era. Indonesia, Bandung Awards

2022 Young Artist Awards, ARTJOG MMXX- na Be My Jolly?, Survive! Garage, Yogyakarta II: Expanding Awareness Exhibitions 2023 Mother Tongue Are You There?, ISA Art and Design, Jakarta Marwah, Pos Bloc, Jakarta Swift Shift, Fragment Project, Bandung Indonesian Young Artist (IYA!): Redefining Indonesian Aesthetics, Gajah Gallery, Singapore Prelude, Galeri Pusat Kebudayaan, Bandung

2021 Nodes, Galeri Ruang Dini, Bandung x(individu)=, Ruang Segi Empat, Bandung 2020 Long Live Sculprture!, Galeri 212, Bandung 2019 Sketsaforia Urban, Galeri Nasional, Jakarta Sirkular, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Operasi, Galeri Kertas, Depok ART_UNLTD: XYZ, Gedung Gas Negara, Bandung

2022 ARTJOG MMXXII : Expanding Awareness, Jogja National Museum, Yo- 2018 Plotting, Galeri Kertas, Depok gyakarta Keep the Fire On #8: Are You Gon-


HENRYETTE LOUISE Meramu Dongeng dan Tragedi. Tidak dengan rasa takjub obyektif terhadap munculnya suatu kebenaran, baik secara terpisah-pisah atau pun utuh, melalui apa yang sering tampak sebagai kumpulan prasangka, klise dengan sesendok debu rosin dapat membangun tebing tentang segala hal yang berhasil dengan indah sekaligus mengerikan dalam memandang yang aneh,cacat, janggal namun hidup, hal ini merupakan gambaran ruang kerja kreatif di mana pembedaan material tidak lagi mengahalangi perpindahan aset dan teknik dari satu media ke media lainnya. Material memiliki kualitas yang berbeda-beda seperti layaknya alam pikiran pada tubuh: keras atau lunak: berat atau ringan: rapuh atau tahan banting. Dengan menggunakan bahan-bahan dengan lingkungan terdekat/sehari-hari yang kita temui dapat membukakan kran imajinasi, mengingatkan atau bahkan mempertanyakan akan akar muasal sebuah garis yang terdorong oleh tradisi atau pun sumber daya alam daerah tertentu. Namun material juga dapat memungkinkan sebagai pembangkit respons yang membawa berbagai asosiasi yang tidak melekat pada bentuk esensialnya atau bahkan sebuah penolakan akan konvensi kesempurnaan tanpa secuil yang cacat.

Henryette Louise Hong Wilaheng Drypoint, Carborundum on Plaster 100 x 53 x 2,5 cm 2024 PRICE IDR 10.000.000


Henryette Louise Nemu Cok Bakal Drypoint on Plaster 38 x 47 x 2,5 cm 2023 PRICE IDR 5.000.000


Henryette Louise Bukan Gigitan Pertama Drypoint on Plaster 50 x 44 x 3 cm 2023 Price IDR 7.000.000


Henryette Louise (b.1981) is an Indonesian artist who is known for her installation artworks such as Lokositato Mahluk #1 at Perpus S.14 Bandung, Lokositato #2 Intro at Kebun Binatang Bandung and Lokositato Mencari Tanah air #4 at Museum Fatahilah. As she started to continue her study, works and lives in Bandung at 2007, Louise develops her skill and quality of techniques to pursue her artistic practice by became an artisan and working on sculptures. Since then, Both 2 dimensional and three dimensional works become her interest. Her artistic practice evokes her sense on exploring the relationship between materiality, history and environment to convey her perspective towards identity, home, belonging and the complexities of the contemporary society. EDUCATION 1996 Seni Lukis, SMSR Surabaya 2002 Tata Laksana Grafis Pertunjukan STSI Bandung 2010 Bachelor of Art ISBI Bandung AWARDS 2016 Gold Award Emerging Artist UOB Painting Of The Year. 2015 Hibah Seni Dan Lingkungan Perpus, S14 Artspace. 2005 Pemenang Pertama Festival Bebegig Nasional, Seni Instalasi. Bale Pare, Padalarang. 1998 TopTen Kompetisi Fotografi Analog. CCCL Surabaya. SOLO EXHIBITIONS 2019 “Simbol dan Alegori”. Museum dan Tanah Liat, Yogyakarta 2019 “Spiritcuil” Galeri Kertas-Studio Hanafi, Depok 2015 “Lokositato Mahkluk” Perpus S.14, Bandung 2014 “INTRO” Seni instalasi Kebun Binatang, Bandung 2012 “ Quotes 9Artists” Galeri IFI, Bandung

SELECTED GROUP EXHIBITIONS 2023. Art Jakarta, JIExpo Kemayoran, Jakarta 2023. “Pekan Seni Grfis Yogyakarta: Intaglio”, Kiniko Art, Yogyakarta 2023. Art Moments Bali, Intercontinental Bali Resort, Bali 2023. “Marwah” Pos Bloc, Jakarta 2023. “Hitam” Grey Gallery, Bandung 2023. “Prelude” Galeri Pusat Kebudayaan, Bandung 2022. “Self Potrait”, Sanggar Olah Seni, Bandung 2022. “Bandung Artist’s Book Exhibition” Thee Huis Galeri, Taman Budaya, Bandung. 2018. “(Not) Artoffial / Out of Track” LawangWanggi Creative Space, Bandung. 2018. “Soemarja Sound Art Project” Kelompok Invalid Urban, Galeri Soemardja, ITB, Bandung. 2010. “Tribute S.Sudjojono” Galeri Soemardja ITB, Bandung.


I WAYAN UPADANA

Eksplorasi patung berbahan kayu jati berbentuk kepala dan wajah-wajah yang terdistorsi , dengan kayu berbentuk pipih seperti pada serial karyanya yang berjudul The Ancestor, menggambarkan ilusi-ilusi identitas para pendahulu atau nenek moyang. Karya-karya ini digagas karena melihat tradisi mematung kayu yang banyak ditemui di desa Mas, Ubud. Patung kayu ini ia dibantu pekerjaannya oleh sang ayah yang juga sebagai pemahat tradisional.

I Wayan Upadana The Ancestors ( Anonymous project) 38 cm x 100 cm x 5 cm Teak wood, iron base 2023 PRICE IDR 35.000.000


I Wayan Upadana The Ancestors (Anonymous Project)#2 38 cm x 110 cm x 5 cm Teak wood, iron base 2023 PRICE IDR 35.000.000


Art Moments Bali, Bersama Art Society di Intercontinental Hotel, Bali, Indonesia “Somatic Sculpture”, Jagad Gallery, Jakarta, Indonesia

I Wayan Upadana (b. 1983, Bali) Education 2008 Bachelor of Fine Art, majoring in sculpture, Indonesian Institute of the Arts (ISI) Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia Solo Exhibitions 2023 “Misty Myths“, Orbital Dago. Bandung, Indonesia 2016 “MEMORY”, Fremantle Art Centre, Fremantle, Australia 2014 “Home”, Bentara Budaya Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia “Home”, Ganesha Gallery, Four Season Jimbaran, Bali, Indonesia Selected Group Exhibitions 2023 Transcendence, Puri Gallery at pacific Place Jakarta, Indonesia YAA #8 SDI X SDI DI Sangkring Art Space Yogyakarta, Indonesia

2022 “Tarung Grafis”, Artsociates, Bandung, Indonesia “Erotika”, Sika Gallery, Bali, Indonesia “MANIFESTO VIII: TRANSPOSISI”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “Sanggar Dewata Indonesia Bali: Sekala - Skala”, at Tonyraka Art Gallery, Bali, Indonesia “NEOPITAMAHA: /tradition [in] translation/”, Lanö Art Project, at Titik Dua Ubud, Bali, Indonesia “Ubud Print Fair”, Lanö Art Project, at Titik Dua Ubud, Bali, Indonesia 2021 “+62361: Unfolding the current ripple”, Puri Art Gallery x Lanö Art Project, at Titik Dua Ubud, Bali, Indonesia “Hidup Berdampingan Dengan Musuh”, Ciputra Artprenuer, Jakarta, Indonesia “DIS & DAT”, Sika Gallery, Bali, Indonesia 2019 “Bali Megarupa”, Bentara Budaya Bali, Bali, Indonesia “Bali Residency”, All Saint’s College, Perth, Australia 2018 “ART•BALI 2018 : Beyond the Myths”, AB•BC Building, Bali, “SPEKTRUM Hendra Gunawan”, Ciputra Artpreneur, Jakarta, Indonesia


NESAR EESAR Eternal Waiting #31 Penantian Abadi (Eternal Waiting) #31 ini terinspirasi dari pengalaman pribadi seniman sendiri dan jutaan orang lain yang mengungsi ke negara lain dan menunggu kepastian dari negara tujuan dan juga menunggu negaranya damai agar mereka bisa kembali pulang. karya ini terbagi jadi dua, yang pertama adalah bagian atas yaitu tanah kelahirannya para pengungsi yang sedang konflek dan dikuasai oleh War Lord, bagian kedua adalah bagian bawah di mana pengungsi cari perlindungan. obyek utama dalam karya ini adalah sosok seorang pengungsi yang sedang memakai batik khas Indonesia seambil melihat kedepan, sedangkan di bagian atas (tanah kelaihrannya pengungsi) ada dua WarLord/Dew/Demon yang menguasai negaranya pengungsi dan tidur nenyak tanpa ada kekhawatiran. Senjata, sosok Dew, dan api merah adalah mevisualkan konflik dan ketidakadilan, sedangkan red moon, api berwarna emas dan melihat ke arah depan bermakna positif, keberuntungan, dan harapan, begitu juga api berwarna emas simbol dari reaction batin yang postitif yang membawa harapan.

Nesar Eesar Eternal waiting #31 110 X 155 cm Oil on Canvas 2022 Price IDR 42.000.000


NESAR EESAR Born in Afganistan . Live and Works in Bandung, Indonesia Educational Background: BFA from Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta 2017. MFA from ITB, 2022. AWARDS The best painting in workshop paper gallery 2016. The nominated painting in Djoko Pekik Art Award 2016. 2nd winner of borobudur painting competition 2017. The medal of humanity, peace, and Knowledge 1st may 2017 from Ashiq Fana. 15 finalist BaCAA 2022. SOLO EXHIBITIONS ‘PIECES OF PEACE’ in R.J Katamsi Gallery ISI Yogyakarta. 22/02/2016. THE ETERNAL WAITING at Orbital Dago 24th February 2022 AMBIGUOUS JOURNEY: POETIC LIMBO at Lawangwangi Creative Space 2023. Group Exhibitions 2022 ARTJOG July 7 2022 Art Jakarta 2022. Jakarta Art Garden 2022. 2023 Bali Art Moment 2023. Art Jakarta 2023. Seni Rupa Indonesia Kini PASCAMASA 2023


NI WAYAN PENAWATI #SeriesNgulat Hasil Mengelaborasi anyaman modern dan ngulat (menganyam) disamping mempelajari istilah modern ternyata saya lebih dekat dengan istilah menganyam lokal seperti mlintir ulatan klangsah bedeg yang secara tanpa disadari saling berhubungan dengan kegiatan adat dan sosial yang saya alami. Disini saya ingin memvisualkan hubungan tersebut

Ni Wayan Penawati Tied Klangsah weft fabric 70 x 105 cm 2024 Price IDR. 6.000.000


Ni Wayan Penawati Both Side Weft Fabric 70 x 120 cm 2024 Price IDR. 5.000.000


Ni Wayan Penawati Pulled Klangsah weft fabric 65 x 80 cm Price IDR. 5.500.000


Penawati (b.1996) merupakan perempuan kelahiran Amlapura, Karangasem dan sekarang berdomisili di Gianyar Bali. Ketertarikan dan cita-citanya untuk mengembangkan minat seni membawanya mempelajari Seni lebih dalam di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sampai jenjang Pasca Sarjana. Menjadi seorang perempuan memiliki motto yang bertekad harus mempunyai karya. “Otak ku mengandung tanganku melahirkan karya”. Kekaryaanya banyak mengambil tema isu perempuan dan lingkungan. Selama ini selain menjadi seorang perupa perempuan, Ketika melanjutkan studi S2 mulai tertarik menulis dan membahas kerja kolektif perupa muda di ruang publik hingga saat ini juga mengkurasi beberapa even seni di Bali selama kurun waktu ini. Sejak 2022 bergabung dengan kolektif Gurat Institute ikut terlibat dalam kerja riset dan dokumentasi seni rupa dan budaya visual di Bali. Selain suka mendokumentasi dengan foto atau video, juga ikut memoderartori media arsip berupa rekam suara dan kurasi kecil di RupaBali podcast yang mengarsipkan suara kegiatan berkesenian di Bali. Pengalaman Pameran (Pilihan) 2022 : Bali Emerging Artist 2022 Sika Gallery Ubud 100 Print Art Fiar Titik Dua Galeri Ubud Lelaki Jangan Menangis, Lano Project Titik Dua Ubud Art Jakarta booth S17, Lano Art Project Biyang ,TAT Art Space, Denpasar Bali 2023 : 2Madison Chapter #1,Jakarta Selatan Endless Life, Russ Gallery, Canggu FeelingGood, Artotel Sanur Griya Perempuan, Natta Citta Space ISI Denpasar Ubud Folkfest, Biji World Ubud Post Tradisi, Titik Dua Ubud 2Madison Chapter #2, Jakarta Selatan Diary Diri, Purga art space Color pallete, Lucy Dream Gallery, Jimbaran Pop Up, 2Madison Galery Kemang Jakarta

you NOM it Perupa Muda #6 Sangkring Art Space Yogyakarta 2014 : Young Inspiring Balinese Artis”, The Santhi Residence, Nusa Dua, Bali Pameran Tugas Akhir SMK N 1 SUKAWATI ORIGAMI#5, Lingkar Art Space 2015 : St-Art, MahaArt Gallery Instalasi “GCAC”, Batu Belah Art Space ORIGAMI#6, ISI Denpasar Pameran Seni Lukis 1.000 Meter, Hut Kota Gianyar KiTaLoGini, ISI Denpasar 2016 : LABIRIN, Museum Seni Batuan Maha Karya Multimedia 2016 Kreatifitas Tanpa Batas, STIKOM Bali Tanah dan Air, Taman Budaya Art Center Inspiring Young Woman Balinese Artist, The Santhi Residence, Nusa Dua, Bali


TENNESSEE CAROLINE Karya-karya Tennessee mempunyai ke – khas-an yakni menampilkan sosok / tokoh anak kecil perempuan berpipi tembem, yang selalu melirik dengan sinis, memandang sekitar dengan memincingkan matanya, seperti penuh kemarahan, ‘jutek’, atau sinis, curiga, cemas. Tetapi digambarkan dengan penuh warna cerah yang bertabrakan , seperti dalam dunia komik anak-anak atau kartun. Figur anak perempuan dalam karya-karyanya menandai suatu persoalan terhadap identitas diri.Direpresentasikannya sebagai sosok anonymous-manusia yang bisa saja bermakna siapapun, berharmoni dengan berbagai simbol-simbol mitos, kabar burung, urban legend, binatang hingga sosok-sosok pop imajiner di dalamnya

Tennessee Caroline Cup of Life 30x40cm acrylic on canvas 2024 Menghadapi, menjalani, tidak bersembunyi, mewujudkan impian Price IDR. 8,000,000


Tennessee Caroline It’s a Precious 30x60cm acrylic on canvas 2024 Waktu berharga dan bagaimana kita mengatur dan memanfaatkannya, hidup hanya sekali tapi tidak ada kata terlambat masih ada waktu untuk mencoba jika masih gagal, menyelesaikan tugas, mencapai tujuan, atau mengambil tindakan tertentu. Price IDR. 10,000,000


Tennessee Caroline Ocean Eyes Diameter 100 cm pencil, colour pencils, acrylic on wood board 2024 Mata adalah jendela jiwa, mencerminkan apa yang kita pikirkan dan rasakan Price IDR. 25,000,000


Tennessee Caroline Preliminary 30x40 cm Acrylic on Canvas 2024 kita perlu mempersiapkan diri segala sesuatu yang lebih lengkap atau lebih prioritas, karena walaupun kita tidak tahu masa depan, setidaknya kita berjaga jaga atau mempunyai rencana Price IDR. 8,000,000


Tennessee Caroline Queen of Heart 30x40 cm Acrylic on Canvas 2024 Dibalik kesinisannya ada kasih sayang, kehangatan, cinta diri, penyembuh, suportif, namun ada juga rasa tidak aman, rapuh, ketergantungan Price IDR. 8,000,000


Tennessee Caroline Use It Well 30x60 cm Acrylic on Canvas 2024 Waktu berharga dan bagaimana kita mengatur dan memanfaatkannya, hidup hanya sekali tapi tidak ada kata terlambat masih ada waktu untuk mencoba jika masih gagal, menyelesaikan tugas, mencapai tujuan, atau mengambil tindakan tertentu. Price IDR. 10,000,000


Group Exhibitions (Selected) :

Tennessee Caroline Born in Bandung, 1980 Education: FSRD-ITB Jurusan Seni Lukis 1999 Solo Exhibitions : Solo exhibition “A Blessing In Disguise” curated by Bob Edrian at Semata Galery, Bandung, Indonesia - 2018 Solo exhibition “The Untold Story” curated by Rifky Goro Effendy at Orbital Dago Gallery, Bandung, Indonesia - 2022 Solo exhibition “Symbiosis” curated by Lac Space at Suomei M50 Gallery, Shanghai, China - 2023 Solo exhibition “The Journey” written by Ariadhitya Pramuhendra at Grey Art Gallery, Bandung, Indonesia - 2023

Group exhibition “Beginning” at Kofieloka, Bandung, Indonesia- 2019 Group exhibition “Main Ayo Main” at Orbital Dago Gallery, Bandung, Indonesia - 2020 Group exhibition (online) “CON Summer Edition’22” @circleofnoneuk, London, UK- 2022 Group exhibition (online) “CON Spring Edition’23” @circleofnoneuk, London, UK - 2023 Group exhibition “Life is What You Make” at Kunasi, Bandung, Indonesia - 2023 Group exhibition “Wondering” by Vice & Virtue Gallery at Parison Glassworks & Social Space, Sumarecon Serpong, Indonesia - 2023 Group exhibition “Saya Bersepeda Maka Saya...” at Orbital Dago Gallery, Bandung, Indonesia - 2023 Group exhibition “Inner Beauty” at Amuya Gallery, DKI Jakarta, Indonesia - 2023 Group exhibition “Napak Tampak” at de Braga by Artotel, Bandung, Indonesia - 2023 Group exhibition “Remember Remember The 4th of November” at Sanggar Olah Seni, Bandung, Indonesia - 2023 Group exhibition “Vivid Playground” at Neo Gallery, Jakarta, Indonesia - 2023 Art Fairs : Group exhibition “Astra Cre-art” by Art Serpong Gallery at Menara Astra, Jakarta, Indonesia - 2023 Group exhibition “Art Jakarta” by Neo Gallery at JIExpo Kemayoran, Jakarta, Indonesia - 2023 sia- 2004 - 2023


UNCLEJOY Berawal dari kesukaan menangkap dan membekukan ekspresi wajah wajah yang ditemui, yang berkembang menjadi proses bermain dengan energi yang berbeda di setiap karya. Sejak tahun 2005 UncleJoy sudah turun ke jalan di kota-kota Jawa dan Bali, dan beberapa tahun terakhir dia mulai menyusup masuk ke dalam ruang-ruang galeri, baik lokal maupun internasional. Karakter yang terbentuk menjadi ragam yang berbeda di setiap prosesnya, hasil yang unik dan jahil menjadi cerminan permainan tersebut. Apresiasi dari satu bentuk ke bentuk, media ke media merupakan beberapa cara Unclejoy menikmati prosesnya.

Unclejoy Restructure #1 50x50cm Mix media on canvas 2023 Price IDR. 8,000,000


Unclejoy Restructure #2 30x30cm Mix media on canvas 2024 Price IDR. 6,000,000


Unclejoy Restructure #3 10x15cm Mix media on canvas 2023 Price IDR. 2,000,000


Unclejoy freedom is mine, and i know how I feel Medium : mix media, paper mache, plastic bag, fabric 2023 Price IDR. 4,000,000

Unclejoy I hear you but I’m not listening mix media, paper mache, plastic bag, fabric 2024 Price IDR. 4,000,000


Unclejoy I hear you but I’m not listening Mix media, paper mache, plastic bag, fabric 2024 Price IDR. 4,000,000

Unclejoy Durian Boy Mix media, paper mache, plastic bag 2024 Price IDR. 3,000,000


Unclejoy Doubt and Regret Mix media, paper mache, plastic bag 2024 Price IDR. 3,000,000


Unclejoy atau Yoyo lahir tahun 1972 di Papua, lalu tinggal di Yogyakarta dan kemudian melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) tahun 1990-97 di Bandung. Tapi minat utama ke dunia seni dan desain lebih besar, maka kemudian ia melanjutkan kuliah di Akademi Desain Visi Yogyakarta (ADVY) , di Yogya 1998-99. Tahun 2008, Uncle Joy kembali bekerja di industri surfing di Bali hingga 2013 dan mulai menjadi seniman lepas hingga sekarang. Pameran Tunggal: SOLO SHOWCASE , Ruang Seduh Jogja, Jogja 2018 GRAFITIKASI, Orbital Dago, Bandung 2022 Pameran Kelompok: TROPICA, Graffiti and Street Art Fest, Bali 2017 DENPASAR2017 CUSHCUSH Gallery, Denpasar, Bali 2017 IGOR KOLABORASIK, Little Talks, Ubud Bali 2017 AFRDBL Art, Kuningan Mall, Jakarta 2017 SEGAYA, Ganara Art Gallery, Jakarta 2017

ONE BY ONE, 2Madison Art Gallery, Jakarta 2018 DOLANAN, Uma Seminyak, Bali 2018 HEY HO LETS GO, Seminyak Village, Bali 2018 RURUNG GALLERY 1/2/3/4 Art on the street, Bali 2018 MICROGALLERIES, Nepal Kathmandu, 2018 OPEN STUDIO with Rumah Sanur, Bali 2018 OLIKASI, art wasted program, Rumah Sanur, Bali 2019 MICROGALLERIES, Online Exhibition, Kenya 2020 Micro Galleries “Project / Forward: 2047” Global Projection art festival. 2020 FLUID A collective art exhibition, Adiwana Bisma, Bali. 2020 TWISTING UNCERTAINTY gorup exhibiton, Titik Temu, Bali 2020 NGULAPIN, Group Exhibition, Artotel, Bali 2021 Visual Dialogues On Art Toys, Group Exhibition, SIKA Gallery, Bali 2021 THE HABITAT: WHERE NAMUE LIVES , Museum of Toys, Jakarta 2021 MUKATEMBOK, Museum of Toys, Jakarta 2021 Dua Sisi, Unclejoy & Tutu, Titik Dua Ubud, Bali 2022 URUP. New Beginning, Group Exhibition, Uma Seminyak Bali 2022 Puri Art Gallery, Bali New Expression, Group Exhibition, Biji World, Bali 2022 Ubud Print Fair, Showcasing 100 printmakers and visual arts, Titik Dua Ubud, Bali 2022 Komensal, UncleJoy&Siji, Art Exhibition, Kulidan Art Space, Bali 2022 Prasad Art Exhibition, Exhibition &Auction , Tugu Hotel Canggu, Bali 2022 Feeling Good, Artotel Sanur, 2023 Tangi Street Art Festival, Bali 2023 Urban Sneaker Society with Hydro Flask 2023 Art Moment Bali, 2023



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.