E-Katalog Misty Myths : I Wayan Upadana

Page 1

E - Katalog


E-Katalog Pameran Tunggal I Wayan Upadana

Misty Myths 15 Desember 2023 – 28 Januari 2024



Misty Myths Karya-karya pematung I Wayan Upadana dikenal banyak menggunakan beragam media dengan mengeksplorasi bentuk-bentuk untuk mengungkapkan situasi yang terjadi dimana ia tinggal. Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran tunggalnya di Bandung, dibuat selama kurun satu dekade : mulai 2013 hingga tahun 2023 dan banyak mengomentari persoalan sosial dalam kehidupan masyarakat di Bali saat ini. Menyajikan patung-patung dengan bahan kayu, serta resin yang digabung dengan media lainnya . Judul pameran tunggalnya di Orbital Dago ; “ Misty Myths “menggambarkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat disebabkan oleh tegangan atau dualisme dalam menjaga adat-budaya – reliji dengan perkembangan industri turisme modern, dimana berbagai ritual di pulau Bali telah menjadi bagian atraksi para pelancong mancanegara selama hampir dari seabad, mendatangkan devisa yang besar, terus dieksploitasi menjadi mesin ekonomi utama. Sehingga nilai-nilai tradisi dengan berbagai ritual yang disakralkan dengan berbagai mitos – mitos tentang alam-budaya Bali diselimuti kabut berbagai tuntutan – tuntutan industri turisme dan ekonomi. Menurut Upadana , berbagai pengulangan-pengulangan dalam ritual adat di Bali tidak menambah luas dan mendalam secara pemaknaan dikehidupan masyarakat di Bali. Pola budaya masyarakat menjadi semakin pragmatis dan utopis, kehilangan substansi nilai-nilainya. Pandemi Covid-19 lalu menjadikan Bali sebagai salah satu wilayah yang terdampak paling parah secara ekonomi akibat pembatasan perjalanan yang diberlakukan setiap negara di dunia. Ketergantungan kepada turisme internasional yang besar membuat industri turisme Bali anjlok dengan tajam selama hampir tiga tahun, membuat berbagai kerusakan didalam sendi-sendi kehidupan masyarakat. Upadana selalu mempermainkan tanda-tanda yang cenderung dualisme, yang maknanya bertolak-belakang, menggabungkan bentuk dari bahan resin , sekaligus sebagai simbol – simbol untuk mempersoalkan sosial – budaya tersebut. Karya yang dibuat tahun 2013 , “ Silence Process ( the process series) “ , berbentuk sosok manusia yang berpose tampak sedang bersemedi dengan menggunakan topeng barong menunjukan sikap yang mendua antara gestur ketenangan dan enerji yang agresif. Digabung dengan layar LED didadanya yang menunjukan proses tayangan pembentukan patung tersebut. Karya “Euforia “ (2019) berupa patung manusia berkepala gajah sedang memanjakan diri dengan berendam cokelat didalam bokor atau wadah sesajen Bali dan karya “Healing in Bali” (2023), berupa seorang penari didalam bak mandi. Karya ini mengingatkan kita pada fenomena Bali sekarang yang menjadi tujuan wisata untuk para pencari ketenangan jiwa dan spiritual. Sedangkan eksplorasi ukiran kayu jati berbentuk kepala dan wajah-wajah yang terdistorsi , dengan kayu berbentuk pipih seperti pada serial karyanya yang berjudul The Ancestor, menggambarkan ilusi-ilusi identitas para pendahulu atau nenek moyang. Karya-karya ini digagas karena melihat tradisi mematung kayu yang banyak ditemui di desa Mas, Ubud. Patung kayu ini ia dibantu pekerjaannya oleh sang ayah yang juga sebagai pemahat tradisional. Serial karya patung berbentuk seperti balon-balon resin yang diikat tali dengan warna-warna yang menawan. Karya ini menurutnya sebagai wujud nafas dengan gelembung – gelembung nilai yang selalu ada ikatan baik secara sosial , budaya maupun reliji. Diakui oleh Upadana , bentuk-bentuk ini terinspirasi ketika ia sempat membantu pembuatan karya seniman Amerika yang tinggal di Bali, mendiang Ashley Bickerton ketika membuat seri karya “ Fat Man”.


Serial Bulan : “Blue moon with Magenta light” dan “Golden misty blue moon” (2023) yang berbentuk permukaan tekstur kasar seperti bentuk bulan yang berbahan kertas diatas papan kayu lapis mengingatkan kepada tradisi bulan purnama, suatu ritual yang menjadi rutinitas umat Hindu – Bali setiap bulannya. Karya instalasi patung resin dan media baru berjudul : “Manusia, Imaji , Air dan Cahaya” (2016 – 2023) berupa manusia-manusia setengah dada diantara gunung , transparan berbahan resin bening dengan pancaran dan suara deburan ombak pantai dari tayangan video TV led , merepresentasikan ritual orang-orang mandi dipantai (dalam ritual melasti) yang bercampur dengan para wisatawan. Kritisisme Upadana melalui karya-karyanya bernada sinis tetapi bercampur humor dengan dibungkus eksplorasi artistik yang memukau. Penjelajahan dan eksperimentasi media dan bentuk pada karya-karya Upadana begitu beragam itu dimulai sejak masa perkuliahan di seni patung di Institut Seni Indonesia (ISI),Yogyakarta, dimana ia sempat jenuh melihat cara kerja para seniman yang linier dari satu karya ke karya lainnya. Upadana kemudian mengambil pola berkarya dengan mengedepankan gagasan, atau bentuk dan medium mengikuti gagasan. Sehingga setiap karya-karyanya selalu tampak segar dan kontekstual. Mungkin juga karena gagasan dan bentuk ia dapatkan dari melihat unsur didalam keseharian, pengalaman-pengalaman langsung maupun penjelajahan ketika kerja studio (studio practice). Pendekatan berkarya Upadana menjadi menarik terutama mengambil berbagai tanda dan simbol-simbol melalui elemen dan pengalaman dalam kesehariannya di Bali. Barong, penari Bali, perhiasan, ombak, pantai , gunung , wajah , bulan, dan lainnya. Dirangkai menjadi suatu bentuk dengan refleksi kritis atas suatu kehidupan budaya sekitarnya yang khas, diantara tegangan antara nilai tradisi dan kehidupan yang semakin modern, yang sakral maupun profan, maupun gagasan yang muncul dari nilai-nilai individualitas dan komunalitas. Rifky “Goro” Effendy




Silence Process ( the process series) 100 x 100 x 15 cm Resin, cat, video Led Screen 2013 Harga : Rp. 50.000.000


Identity 60 x 60 x 16 cm Resin,cat, Kulit 2022 Harga : Rp. 25.000.000


Healing in Bali 53 x 25 x 36 cm Resin, cat 2023 Harga : Rp. 28.000.000


Euforia 28 x 28 x 16 cm Resin, Bokor Bali 2019 Harga : 15.000.000


Golden misty blue moon Diameter 117 cm Plywood, kertas 2023 Harga : Rp. 25.000.000


Blue moon with Magenta light Diameter 117 Plywood, kertas 2023 Harga : Rp. 25.000.000




The Sun 86 x 86 x 20 cm Resin, cat mobil/ cat enamel 2023 Harga : Rp. 30.000.000


Napas #1 22 x 22 x 103 cm Resin, Cat , Tali 2023 Harga : Rp. 22.000.000


“ Napas Biru” 53 x 53 19 cm Resin, cat, tali 2023 Harga : Rp. 25.000.000


“ Napas Biru” #2 53 53 x 17 cm Resin, cat , tali 2023 Harga : Rp. 25.000.000




Napas 40 x 38 x 80 cm Resin, cat , tali 2023 Harga : Rp. 30.000.000


Napas #2 24 x 24 80 cm Resin, Cat, Tali 2023 Harga : Rp. 22.000.000




Illusion of identity ( Anonymous Project) 75 X 7,5 X 222 CM Kayu Jati 2022 Harga : Rp. 100.000.000


I Wayan Upadana The Ancestors ( Anonymous project) 38 cm x 100 cm x 5 cm Teak wood, iron base 2023 Harga : Rp. 35.000.000


I Wayan Upadana The Ancestors (Anonymous Project) 38 cm x 110 cm x 5 cm Teak wood, iron base 2023 Harga : Rp. 35.000.000



“Manusia Imaji Air dan Cahaya” Variable dimensi Resin dan LED Screen Tv 2016 ( Reproduce 2023) Harga : Rp. 55.000.000 ( Vidio Dan Patung Tanpa TV )






I Wayan Upadana (b. 1983, Bali) Education 2008

Bachelor of Fine Art, majoring in sculpture, Indonesian Institute of the Arts (ISI) Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia

Solo Exhibition 2023

“ Misty Myths “, Orbital Dago. Bandung, Indonesia

2016

“MEMORY”, Fremantle Art Centre, Fremantle, Australia

2014

“Home”, Bentara Budaya Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia “Home”, Ganesha Gallery, Four Season Jimbaran, Bali, Indonesia

Selected Group Exhibition 2023 Transcendence, Puri Gallery at pacific Place Jakarta, Indonesia YAA #8 SDI X SDI DI Sangkring Art Space Yogyakarta, Indonesia Art Moments Bali, Bersama Art Society di Intercontinental Hotel, Bali, Indonesia “Somatic Sculpture”, Jagad Gallery, Jakarta, Indonesia 2022 “Tarung Grafis”, Artsociates, Bandung, Indonesia “Erotika”, Sika Gallery, Bali, Indonesia “MANIFESTO VIII: TRANSPOSISI”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “Sanggar Dewata Indonesia Bali: Sekala - Skala”, at Tonyraka Art Gallery, Bali, Indonesia “NEOPITAMAHA: /tradition [in] translation/”, Lanö Art Project, at Titik Dua Ubud, Bali, Indonesia “Ubud Print Fair”, Lanö Art Project, at Titik Dua Ubud, Bali, Indonesia 2021 “+62361: Unfolding the current ripple”, Puri Art Gallery x Lanö Art Project, at Titik Dua Ubud, Bali, Indonesia “Hidup Berdampingan Dengan Musuh”, Ciputra Artprenuer, Jakarta, Indonesia “DIS & DAT”, Sika Gallery, Bali, Indonesia 2019 “Bali Megarupa”, Bentara Budaya Bali, Bali, Indonesia “Bali Residency”, All Saint’s College, Perth, Australia 2018 “ART•BALI 2018 : Beyond the Myths”, AB•BC Building, Bali, Indonesia “Peaceful Seeker #2 “, Bale Banjar Sangkring,Yogyakarta, Indonesia “Peaceful seeker #1”, Tonyraka Art Gallery, Bali, Indonesia “SPEKTRUM Hendra Gunawan”, Ciputra Artpreneur, Jakarta, Indonesia “MANIFESTO 6.0 : MULTIPOLAR”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “Sculpture by the Sea : Background Briefing Exhibition”, Gallery 25, Edith Cowan University, Australia “Sculpture by the Sea Cottesloe”, Cottesloe, Western Australia 2017 “Sculpture Triennale: SKALA”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “Artist Playground”, Can’s Gallery, at Pullman Jakarta Central Park, Jakarta, Indonesia 2016 “Beyond Baliseering”, Project Eleven, at Fourtyfivedownstair Gallery, Melbourne, Australia “Contemporary Art from Bali”, Langgeng Gallery,Yogyakarta, Indonesia 2015 “Bumi Masih Berputar”, Langit Art Space Yogyakarta “Urban Spirituality”, Sudakara Art Space, Bali, Indonesia


“Art-Chipelago”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “Genetik”, Arma Museum, Bali, Indonesia 2014 “Sculpture Triennale:VERSI”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “Colek Pamor”, Sanggar Dewata Indonesia, at Arma Museum, Bali, Indonesia “MANIFESTO #4: KESEHARIAN -Mencandra Tanda-Tanda Masa”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “Bali Return Economy”, Fremantle Art Centre, Freemantle, Australia 2013 “G-Five: PLASTICK ATTACK”, Tonyraka Art Gallery, Bali, Indonesia “Genome Aesthetic”, Sudakara Art Space, Bali, Indonesia “Sea + Triennale”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “IRONY IN PARADISE”, ARMA Museum, Bali, Indonesia 2012 “G-Five: BLACKBOX”, Danes Art Veranda, Bali, Indonesia 2011 “Jakarta Biennale #14: Maximum city”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “Sawen Awak: Cross Culture of Balinese and Foreign Contemporary artists”, Tonyraka Art Gallery, at Jakarta Art District, Jakarta, Indonesia “Sculpture exhibition: EKSPANSI”, National Gallery of Indonesia, Jakarta, Indonesia “HOMOLUDEN #2”, Emmitan Gallery, Surabaya, Indonesia “Bali Making Choice”, Galeri Mondecor, at National Gallery of Indonesia, Jakarta,Indonesia 2010 “G-Five: Medi(a)esthetic”, Tonyraka Art Gallery, Bali, Indonesia “A Moment to Abstract”, Canna Gallery, Jakarta, Indonesia “SENSUOUS OBJECTS – a duo exhibition with Valasara,” Bentara Budaya Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia “The Object on Sculpture”, Griya Santrian Art Gallery, Bali, Indonesia “G-Five: I SENSE”, Canna Gallery, Jakarta, Indonesia 2009 “Biennale Jogja: Jogja Jamming, Taman Budaya Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia “ArtJog|09: Spacing Contemporary”, Taman Budaya Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia “POLI(CHROMATIC)”, Bentara Budaya Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia 2008 “SDI NOW”, Tonyraka Art Gallery, Bali, Indonesia “Launching Project: Invasion of private objects”, IVAA,Yogyakarta, Indonesia “New Sculptures from Jogja”, Tembi Contemporary,Yogyakarta, Indonesia “Bali Art Now : Hybridity”, Jogja Gallery,Yogyakarta, Indonesia “Sanggar Dewata Indonesia Yogyakarta: Reinventing Bali”, Sangkring Art Space,Yogyakarta, Indonesia “69 Seksi Nian”, Jogja Gallery,Yogyakarta, Indonesia 2007 “Artmosphere Academic”, Jogja Gallery,Yogyakarta, Indonesia “Shadows of Prambanan”, Jogja Gallery,Yogyakarta, Indonesia “Belok Kanan Jalan Terus”, Sangkring Art Space,Yogyakarta, Indonesia “Dies Natalis ISI XXIII”, Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia “Tribute to Young Artists,” Sangkring Art Space,Yogyakarta, Indonesia “SAYAP”, Nyoman Gunarsa Museum,Yogyakarta, Indonesia 2006 “Nisbi”, Gallery Katamsi Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia “Homage 2 Homesite, Jogja National Museum,Yogyakarta, Indonesia “Young Arrows: 40 Emerging Artist of Indonesia”, Jogja Gallery,Yogyakarta, Indonesia 2005 “Melihat Jogja dari Kaliurang”, Ulen Sentalu Museum,Yogyakarta, Indonesia “Dies Natalis XXI”, Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta 2004 “Sanggar Dewata Indonesia: Having fun”, Langgeng Gallery, Magelang, Indonesia “Lustrum V”, Dies Natalis XX Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia


“Still Life”, Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia 2003 “Open Air”, Candi Borobudur, Magelang, Indonesia “32 Year of Sanggar Dewata Indonesia”, Gedung Societet Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesiaa “Outdoor Installation: seni bukan seni”, Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia “Sanggar Dewata Indonesia: Termogram”, Neka Museum, Bali, Indonesia 2002 “Tokoh Dalam Sketsa”, Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia Selected Performance Art 2011

“Positive Thinking”, Danes Art Veranda, Bali, Indonesia

2007

“Tv Ritual”,V-art Gallery,Yogyakarta, Indonesia

2006

“Negeri Mimpi”, Art Centre Bali, Bali, Indonesia

2005

“Tradisi Bermerek”, Biennale Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia

Award 2013

Finalists, Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) #3

2011 Finalists, UOB Art Awards – Painting of the Year 2011 Finalists, Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) #1 2010 Finalists, Jakarta Art Award 2010 Finalists,Young Sculptor Competition ICC Pandaan 2009

Finalists, Tujuh Bintang Art Award

2006 Best Artwork, “NISBI” Exhibition Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia 2004 Best Sculpture, Dies Natalis XX and Lustrum V Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia Best Still Life Painting, Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta,Yogyakarta, Indonesia 1999

Best Illustration Painting, SMKN. 1 Sukawati, Bali, Indonesia

Artist Residency 2022

National Art Gallery Langkawi, Langkawi, Malaysia

2019

All Saint’s Collage, Perth, Australia

2015

Fremantle Art Centre, Fremantle, Australia

Commission Work 2022 “Archaeology of the Soul” and “Teduh”, sculptures for Padma Hotel Semarang, Semarang, Indonesia “Paradise Scape”, sculpture and new media installation for Ngurah Rai Airport, Bali, Indonesia 2019 “Agrapana”, sculpture for 100 Year of Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Jakarta, Indonesia





Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.