Duta Rimba 74

Page 1

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

M A JA L A H

P E R H U TA N I

BISNIS RIMBA

Area Beristirahat Bisnis Baru Perhutani WARISAN RIMBA

Jejak Sejarah yang Tertinggal di

Gedung Papak WISATA RIMBA

Di Cimanggu

Anda Tak Mungkin Termangu-mangu RIMBA KULINER

Mochi Lampion Kuliner Ikonik Sukabumi

Mudik

BARENG PERHUTANI



SalamRedaksi

ISSN: 2337-6791 Pengarah Denaldy M Mauna Direktur Utama Perum Perhutani Penanggung Jawab Agus Dwi Nurjanto Sekretaris Perusahaan Pemimpin Redaksi Yuswan Hendrawan Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Redaktur Pelaksana Harry Soediana Sekretaris Redaksi Nararya Gunadharma Redaktur Adehika Intan, Rizka Amalia, Nanjar Munandar Script Editing and Layout Duta Rimba Art Work Perwakilan - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten Alamat Redaksi

Departemen Komunikasi Perusahaan Perhutani Gd. Manggala Wanabakti Blok VII Lantai 10 Jl. Gatot Subroto Senayan, Jakarta Pusat Telp: 021 - 5721 282, Fax: 021 - 5733 616 E-mail: humas@perhutani.co.id www.perhutani.co.id

Naskah & Advertensi DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak. Redaksi menerima tulisan, artikel, naskah, dan fotofoto menarik yang sesuai dengan visi dan misi tema penerbitan DUTA RIMBA edisi berikutnya. Artikel ditulis dengan spasi ganda, maksimal lima halaman dan dikirim melalui e-mail (softcopy). Redaksi berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.perhutani.co.id aplikasi

Perum Perhutani

@PerumPerhutani

Perum Perhutani

PerumPerhutani

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

B

Salam Rimba, erbahagia sekali kami kembali dapat menyapa Anda. Apalagi, kali ini kita berjumpa di bulan yang membahagiakan. Bulan Syawal. Di bulan ini, muslim di seluruh dunia merayakan kemenangan. Setelah sebelumnya selama satu bulan penuh, kaum muslim berjuang melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan yang penuh keberkahan, di bulan Syawal ini mereka kembali dengan kemenangan atas perjuangan itu. Puncaknya di Hari raya Idul Fitri. Sebagai pelengkap kembalinya mereka kepada kefitrahan atau kesucian sebagai manusia serta meraih kemenangan, kaum muslim saling berkunjung, bersilaturrahmi, dan saling memaafkan. Maka, di kesempatan ini kami pun ingin menghaturkan permohonan maaf lahir dan batin atas segala salah dan khilaf selama ini. Semoga kita semua benar-benar telah kembali dan menang. Perum Perhutani melakukan banyak kegiatan di momentum Ramadhan dan Idul Fitri. Buka puasa bersama, pemberian santunan kepada anak yatim dan piatu, pembagian paket sembako, membuka Posko Mudik, pemberian bingkisan lebaran, hingga menyediakan bus gratis untuk mudik. Semua itu dilakukan sebagai wujud kepedulian korporasi kepada masyarakat. Informasi tentang kegiatan-kegiatan tersebut dapat Anda simak di rubrik Prima Rimba dan Rimba Utama. Di rubrik Rimba Khusus, Anda kami ajak menyimak aktivitas Menteri BUMN Rini Soemarno di Ciwidey. Lalu berkenalan dengan Anggota Dewan Pengawas yang baru di rubrik Sosok Rimba. Juga menikmati rileksasi di Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu di rubrik Wisata Rimba. Di rubrik warisan Rimba, kami ajak Anda berkunjung ke sebuah bangunan yang menyimpan banyak cerita sejarah perjalanan bangsa ini. Terutama jejak sejarah tentang kekejaman penjajah. Bangunan itu bernama Gedung Papak di KPH Gundih. Jangan juga lewatkan sajian Mochi Lampion, yang kini didaulat sebagai ikon kuliner Sukabumi, di rubrik Rimba Kuliner. Mochi Lampion selalu jadi pilihan wisatawan yang berkunjung ke Sukabumi untuk dijadikan oleh-oleh. Bicara oleh-oleh, ada sebuah merek yang sudah dikenal banyak orang, terutama di Majalengka, yaitu Asri Rahayu. Pemiliknya adalah seorang wanita bernama Popon Suhaemah. Bagaimana cerita dia mengembangkan bisnis? Simak di rubrik Rimba Daya. Ada juga informasi tentang langkah Perhutani menggarap bisnis baru yaitu area beristirahat atau rest area di ruas jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono. Simak di rubrik Bisnis Rimba. Selain itu, masih banyak ragam informasi lain yang kami sajikan. Jadi, segera saja buka halaman demi halaman Duta Rimba kali ini, lalu puaskan dahaga keingintahuan Anda dan rasakan sensasi bertambahnya khazanah pengetahuan Anda. Salam! • DR

Dok. Kom PHT®2018

Kembali dan Menang

DUTA Rimba 1


semairimba

SALAM REDAKSI 1 BENAH DIRI • Selamat Hari Raya Idul Fitri 4 PRIMA RIMBA • Ungkapan Syukur dari Hutan 6 RIMBA UTAMA • Merangkai Manfaat di Bulan Rahmat 14 • Mudik Bareng Perhutani 20 • Kontribusi Positif Lewat Posko Mudik 26

14

• Nikmatnya Ngabuburit di Lembah Brambang Kelok Gotekan, Pacet, Mojokerto 30 • Merajut Makna Silaturrahmi 34

RIMBA KHUSUS • Menteri Rini di Tengah Bedah Rumah Karyawan Perum Perhutani 38 • Pesan Bu Menteri, Tingkatkan Lagi Kesejahteraan Karyawan 42

38

SOSOK RIMBA • Djarot Kusumajakti Selamat Datang, Ketua Dewan Pengawas Perhutani LENSA • Perhutani, Bahagia Dengan Berbagi SOBAT RIMBA LINTAS RIMBA

46 52 58 62

WARISAN RIMBA • Jejak Sejarah yang Tertinggal di Gedung Papak

46

66

ENSIKLO RIMBA • Lutung Budeng Satwa Asli Hutan Indonesia

70

rimba daya • Oleh-oleh Popon Dari Majalengka Menuju Seluruh Nusantara

74

BISNIS RIMBA • Area Beristirahat, Bisnis Baru Perhutani

78

POJOK KPH • Berbagi ala Perum Perhutani KPH Kedu Utara

82

84

WISATA RIMBA • Di Cimanggu Anda Tak Mungkin Termangu-mangu

84

INOVASI • Kinerja IPAL di PGT Sindangwangi Kian Ramah Lingkungan

88

RIMBA KULINER • Mochi Lampion Kuliner Ikonik Sukabumi 2 DUTA Rimba

92 NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


SobatRIMBA

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 3


BENAHDIRI

Dok. Kom PHT®2018

Selamat Hari Raya Denaldy M. Mauna Direktur Utama Perum Perhutani

S

audara-saudariku, insan Perhutani yang saya banggakan. Alhamdulillah, kita kembali dipertemukan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, dengan bulan yang penuh keberkahan. Alhamdulillah pula, berbahagialah kita karena satu bulan Ramadhan yang penuh berkah dan kemuliaan itu pun kini telah kita lalui. Semoga seluruh amal ibadah kita diterima Allah SWT. Kini, tibalah saatnya kita menyambut hari kemenangan untuk kembali fitri. Kembali kepada kesucian sebagai makhluk Allah. Mari kita sambut hari dimana sangat terbuka luas kesempatan untuk saling memaafkan dan bersilaturrahmi, serta berkumpul bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman. Di dalam kesempatan ini, saya berterima kasih kepada keluarga besar Perum Perhutani yang tetap mempertahankan semangat kerja yang baik sambil beribadah di bulan suci Ramadhan. Hal itu menunjukkan betapa besarnya semangat, motivasi, dan dedikasi serta etos kerja seluruh insan Perhutani. Marilah kita jadikan Hari

4 DUTA Rimba

Idul Fitri

Raya Idul Fitri sebagai momentum untuk membangun kebersamaan dan jiwa korsa rimbawan, demi terwujudnya cita-cita bersama, yaitu memajukan perusahaan kebanggaan kita semua. Membangun kebersamaan dan jiwa korsa itu penting dalam membentuk kepercayaan diri yang kuat atas pencapaian sebuah harapan untuk meraih cita-cita. Kepercayaan akan masa depan yang harus diyakini itu berlaku pula di dalam dunia bisnis. Sebagaimana pernah dikatakan oleh Pakar Manajemen Pemasaran, Prof. Dr. Rhenald Kasali, “ ... jauh di dalam jiwa sebuah badan usaha harus terkandung sebuah nilai kejuangan yang bernama kepercayaan. Itulah modal utama sebuah usaha, yang tidak dapat tergantikan oleh teknologi sekalipun.” Insan Perhutani yang saya cintai dan banggakan. Sebagaimana kita ketahui bersama, setengah perjalanan tahun 2018 telah kita lewati. Pencapaian yang cukup memuaskan kita raih atas usaha dan kerja sama kita semua sebagai satu kesatuan keluarga besar Perhutani. Namun, kita

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


masih perlu berjuang bersamasama agar perusahaan ini terus tumbuh dan semakin kuat. Sebab, seperti pernah dikatakan oleh Mendiang Perdana Menteri Inggris saat Perang Dunia II, Sir Winston Churchill, untuk mencapai sebuah keberhasilan, tak pernah ada kata berakhir. Sekali layar terkembang, surut kita berpantang. Majulah terus. Ever onward never retreat. Insan Perhutani yang saya cintai dan banggakan. Fokus prioritas pada tahun ini adalah untuk memperbaiki dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya hutan, antara lain dengan pengoperasian

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

drone atau pesawat terbang tanpa awak, untuk mendukung kegiatan inventarisasi sumber daya hutan serta keamanan hutan. Di saat bersamaan, kita juga perlu mendorong agar rencana tanam tanaman total seluas 26.000 Hektare dapat berjalan dengan baik. Sebab, hal ini merupakan wujud nyata tanggung jawab kita semua. Selain itu, perbaikan tata kelola produksi getah pinus, daun kayu putih, ekowisata, dan industri kayu juga harus terus kita tingkatkan. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian kita bersama,

untuk meningkatkan kinerja sebagai Badan Usaha Milik Negara, dalam rangka melakukan perbaikan sumber daya hutan, peningkatan kesejahteraan karyawan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Insan Perhutani yang saya cintai dan banggakan. Akhir kata, saya mewakili segenap direksi Perum Perhutani mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriyah. Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya Karim. Minal ‘aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. Salam Hangat. • DR

DUTA Rimba 5


primarimba

Ungkapan Syukur

dari Hutan Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa di antara dua belas bulan dalam kalender hijriyah. Bagi kaum muslim, Ramadhan menjadi bulan yang dinanti. Di bulan ini, terkandung rahmat atau kasih sayang Allah SWT, juga ampunan dari Alah SWT atas segala dosa, dan pembebasan dari api neraka. Sehingga, kaum muslim begitu bersemangat mengisi bulan Ramadhan dengan rangkaian ibadah, agar selepas Ramadhan menjadi insan yang bertakwa dan meraih kemenangan. Salah satu cara mengisi bulan rahmat itu adalah dengan menebar manfaat bagi sesama. Dan itulah yang kerap dilakukan banyak pihak. Termasuk Rimbawan Perhutani, dan Perhutani sebagai korporasi.

6 DUTA Rimba

H

utan sejatinya diciptakan Allah SWT sebagai sebuah tempat yang memiliki fungsi sangat penting bahkan vital bagi kehidupan dan mahluk hidup. Bukan hanya bagi manusia. Sangat banyak ayat di dalam Kitab Suci Al Qur’an yang memuat perihal isi hutan dan manfaat yang terkandung di dalamnya, sekaligus juga mengingatkan manusia tentang kemahakuasaan dan kemahapemurahan Allah SWT. Bahkan, di dalam riwayat agamaagama besar di dunia, hutan – atau lebih khusus lagi – pohon memiliki peran, fungsi, dan aspek penting dalam proses diturunkannya suatu agama. Contohnya, Sang Budha Gautama yang mendapatkan pencerahan ketika beliau sedang

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 7


primarimba bersemedi di bawah pohon Bodhi. Contoh lain, Maryam berada di bawah pohon kurma yang buahnya sudah masak atau matang ketika melahirkan Nabi Isa AS. Sehingga, ketika Maryam kehabisan tenaga karena melahirkan, Tuhan menurunkan firman agar Maryam menggoyang-goyangkan pokok pohon tersebut hingga buahnya berjatuhan, dan lalu ia makan buah tersebut untuk mengembalikan tenaga setelah melahirkan Nabi Isa AS. Al Qur’an sendiri menyatakan bahwa sesungguhnya pepohonan, gunung, dan semuanya adalah hamba Allah SWT yang selalu tunduk dan patuh kepada Allah SWT sepanjang masa, tanpa mengenal lelah. “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohonpohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Diakehendaki.” (Q.S. Al Hajj: 18). Banyak ayat Al Qur’an yang berkenaan dan berhubungan dengan fungsi religius hutan. Antara lain, “Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang,

8 DUTA Rimba

matahari, dan bulan, untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (Nya).” (Q.S. An Nahl: 10-12). Juga, “Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yangmendengarkan (pelajaran).” (Q.S. An Nahl: 65). Juga, “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuhtumbuhan yang baik? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Fungsi hutan secara religius adalah sebagai tempat yang sangat nyaman untuk merenung serta memikirkan dan mengingat Tuhan

beriman.” (Q.S. Asy Syu’araa: 7-8). Jadi, fungsi hutan secara religius adalah sebagai tempat yang sangat nyaman untuk merenung serta memikirkan dan mengingat Tuhan. Ketenangan yang ada itu seyogiyanya agar tetap dijaga, sehingga manusia yang ada di sekitar hutan itu tidak termasuk orang-orang yang disindir sebagai orang bodoh karena menyia-nyiakan anugerah Tuhan berupa alam.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

Makna dan Fungsi Penting Sesungguhnya, ada dua macam fungsi hutan secara religius, yaitu sebagai promosi spiritual dan sebagai promosi moral. Ada contoh yang baik sekali telah diceritakan di dalam Al Qur’an tentang Nabi Ibrahim AS. Yaitu ketika beliau dibuang ayahnya ke hutan, karena saat itu Raja Namruz yang berkuasa, melarang penduduk yang berada di bawahnya kekuasaannya untuk

memiliki anak laki-laki. Namun, justeru di dalam hutanlah beliau mendapatkan petunjuk tentang siapa Tuhan yang sesungguhnya, sesudah beliau melakukan analisis terhadap bumi dan seisinya. Akhirnya, sesudah berpikir dan merenung, beliau menemukan bahwa sesungguhnya hanya Allah sajalah yang patut disembah. Berbagai keindahan, keagungan, dan manfaat hutan serta keanekaragaman hayati di dalamnya, sebagaimana diuraikan Al Qur’an, berimplikasi spiritual kepada kedekatan manusia dengan Tuhan. Jika manusia mampu menangkap makna yang paling dalam dari hutan sebagai ciptaan Tuhan, akan muncul semacam kesadaran tentang betapa kecil dan tidak berdayanya manusia di hadapan kekuasaan dan keagungan Tuhan. Jika kesadaran ini selalu diasah akan dapat melahirkan sikap rendah hati dalam diri manusia. Dari sini, diharapkan lahir sikap moral untuk menjaga kelestarian hutan dan lingkungan alam lainnya, serta jauh dari sifat merusak. Di dalam ajaran Islam, prinsip ekonomi dari hutan telah berulangulang ditekankan di dalam Al Qur’an sebagai alat produksi dan sumber daya alamiah. Kedua fungsi ekonomi dari hutan itu diciptakan

DUTA Rimba 9


primarimba Allah sebagai pendukung kehidupan manusia. “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; Dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungaisungai.” (Q.S. Ibrahim: 32). Berdasarkan pernyataan tersebut, Al Qur’an meletakkan prinsip dasar, bahwa seseorang diperintahkan untuk memanfaatkan hasil bumi secara layak, tetapi tidak berhak secara bebas mengambil dan mengeksploitasi sumber daya alam sekehendaknya. Prinsip ini setara dengan larangan Tuhan kepada manusia untuk tidak seenaknya menentukan garis pemisah antara yang haq dan bathil. Bahkan Allah menghukum kaum Madyan (suku bangsaArab kuno, red) karena penduduknya mengklaim hak untuk menggunakan kekayaan alam tanpa batas.

Hutan merupakan salah satu hasil ciptaan Tuhan yang berfungsi salah satunya sebagai kekuatan ekonomi bagi manusia. Macam-macam kekayaan hutan dapat diperoleh dan dikelola.

10 DUTA Rimba

Allah SWT telah menciptakan alam dengan segala macam isinya sebagai sebuah anugerah untuk manusia agar dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh manusia. Dari hasil ciptaan-Nya itu, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Hutan merupakan salah satu hasil ciptaan Tuhan yang berfungsi salah satunya sebagai kekuatan ekonomi bagi manusia. Macam-macam kekayaan hutan dapat diperoleh dan dikelola. Mulai dari buah-buahan,

kayu-kayuan, akar-akaran, umbiumbian, maupun binatang buruan. Semua ada di hutan. Maka, sangat wajar jika bagi sebagian masyarakat, hutan merupakan sumber harapan dan lapangan kerja. Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan telah sejak lama mengenal dan memanfaatkan hutan sebagai lahan kerja. Di era modern, kemajuan zaman yang ditandai meningkatnya teknologi kian mempertegas fungsi hutan. Kayu

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


olahan tidak hanya untuk keperluan rumah tangga dan perabotan dalam rumah. Tetapi, banyak peralatan yang dihasilkan oleh teknologi modern juga membutuhkan kayu sebagai bahan baku, antara lain kertas. Maka, sistem kehidupan modern yang menitikberatkan pada keseimbangan antar komponen, turut menambah fungsi hutan. Selain kayu, hutan menghasilkan buah-buahan, tanam-tanaman, akar-akaran, madu, hewan, dan sebagainya. Mengingat luasnya hutan dan aneka ragam jenis tumbuhtumbuhan di atasnya, buah adalah produk penting bagi masyarakat di sekitar hutan, yang memanfaatkan hutan secara tradisional. Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang menyebutkan bahwa buah-

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

buahan merupakan hasil alam yang dianugerahkan Allah SWT untuk manusia. Misalnya dalam Surat Al Baqarah ayat 22. “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” Dari uraian tersebut, dapat digarisbawahi bahwa hutan sebagai salah satu mata rantai ekosistem secara ekologi memiliki makna dan fungsi yang sangat penting bagi manusia. Sehingga, upaya melestarikan hutan beserta isinya, baik tumbuh-tumbuhan maupun

Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang menyebutkan bahwa buahbuahan merupakan hasil alam yang dianugerahkan Allah SWT untuk manusia. Misalnya dalam Surat Al Baqarah ayat 22

DUTA Rimba 11


primarimba

Upaya melestarikan hutan beserta isinya juga merupakan bentuk ungkapan rasa syukur manusia atas limpahan rezeki yang Allah karuniakan lewat hutan dan segala isinya satwa dan jasad renik lainnya, merupakan kewajiban manusia, agar kelestarian kehidupan dan ekosistem tetap berjalan. Jika tidak, bencana akan mengancam manusia itu sendiri. Selain itu, upaya melestarikan hutan beserta isinya juga merupakan bentuk ungkapan rasa syukur manusia atas limpahan rezeki yang Allah karuniakan lewat hutan dan segala isinya itu. Rasa syukur atas berkah-Nya yang diberikan kepada

12 DUTA Rimba

manusia lewat hutan itu juga dapat dilakukan dalam bentuk saling berbagi dengan sesama.

Bersyukur Atas Berkah-Nya Syukur atas semua karunia Allah perlu diwujudkan. Sebagai bentuk bersyukur atas berkah yang dianugerahkan Tuhan itulah yang menjadi latar belakang Perhutani menyelenggarakan serangkaian kegiatan sepanjang bulan

Ramadhan dan Syawal. Rangkaian kegiatan itu diselenggarakan dalam satu bingkai, bersyukur dan berbagi. Seperti dikatakan Direktur Operasi Perhutani, Hari Priyanto, bahwa segala amal ibadah di bulan Ramadhan ini akan dilipatgandakan nilainya oleh Allah SWT, sehingga merupakan momentum yang tepat untuk berbagi dan bersilaturahmi. Hal itu dikatakan Hari saat memberikan sambutan dalam kegiatan buka puasa bersama seluruh karyawan dengan anak-anak yatim piatu, petugas satpam, serta purna tugas. Acaranya berlangsung di Kantor Pusat Perum Perhutani, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa, 5 Juni 2018. “Selama bulan Ramadhan semangat kerja harus tetap

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Selama bulan Ramadhan semangat kerja harus tetap dipertahankan, sehingga visi Perhutani menjadi pengelola hutan terbaik di dunia dan bermanfaat bagi masyarakat dapat diwujudkan, kata Direktur Operasi Perhutani, Hari Priyanto dipertahankan, sehingga visi Perhutani menjadi pengelola hutan terbaik di dunia dan bermanfaat bagi masyarakat dapat diwujudkan,” katanya. Kepedulian dan keinginan untuk selalu berbagi itu juga terlihat saat berlangsung kegiatan Buka Puasa Bersama yang diadakan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah. Di acara buka puasa bersama itu, mereka mengundang anak-anak yatim dari Pondok Pesantren Muhammadiyah, Magelang. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

Utara, Jumat 25 Mei 2018. Perum Perhutani juga mengungkapkan syukur atas segala limpahan rahmat dan berkah Allah SWT itu dengan selalu berupaya memberikan pelayanan berkualitas prima kepada masyarakat. Menurut Direktur Keuangan Perum Perhutani, Sugiarti, pelayanan Perum Perhutani kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Salah satu bentuknya adalah dengan cara mendirikan Posko Mudik Lebaran tahun 2018. Posko Mudik Lebaran Tahun 2018 itu sendiri merupakan bagian dari Program BUMN Peduli. Salah satu Posko Mudik Lebaran

Tahun 2018 itu adalah Posko Mudik Lebaran KPH Kendal yang berlokasi di jalur pantura. Tepatnya di kawasan Bumi Perkemahan Adinuso, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pucungkerep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Subah, KPH Kendal. Fasilitas yang disediakan di Posko Mudik Lebaran KPH Kendal itu cukup memadai. Di sana terdapat tempat istirahat yang dilengkapi dengan fasilitas serba gratis. Misalnya minuman, makanan ringan, obat–obatan, tempat beribadah, toilet, bahkan layanan pijat bagi pemudik yang membutuhkan. Dan semua itu gratis. Rangkaian kegiatan yang lain juga diselenggarakan Rimbawan Perhutani di banyak tempat yang lain. Intinya, semua merupakan wujud rasa syukur. Rasa syukur yang diwujudkan dengan berupaya menebar manfaat bagi sesama di bulan yang penuh rahmat. Semoga selalu bermanfaat. • DR

DUTA Rimba 13


RIMBAutama

Merangkai Manfaat

Bulan Ramadhan menempati posisi penting dalam kalender hijriyah. Seluruh umat Islam di dunia menantikan datangnya bulan ini. Di bulan inilah pintu-pintu rahmat, kasih sayang, dan ampunan Allah SWT dibuka. Serta ada jaminan dari Allah SWT bahwa ada pembebasan dari siksa api neraka. Di bulan ini pula imbalan pahala untuk seluruh ibadah kaum muslim dilipatgandakan. Itu sebabnya, seluruh umat Islam selalu menunggu bulan Ramadhan agar dapat mengisi bulan penuh rahmat ini dengan rangkaian ibadah dan mengharap Allah meridhoi. Begitu pula Rimbawan Perhutani. Mereka merangkai bulan rahmat ini dengan kegiatan-kegiatan sosial yang menebar manfaat bagi sesama.

14 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2018

di Bulan Rahmat

caption

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 15


rimbaUTAMA

I

badah puasa yang dijalankan selama bulan Ramadhan tidak menjadi alasan untuk membuat semangat kerja mengendur. Sebaliknya, selama bulan Ramadhan semangat kerja harus tetap dipertahankan. Bahkan ditingkatkan. Sebab, semangat kerja yang tinggi akan meningkatkan produktivitas. Dan bekerja dengan baik, selain akan meningkatkan produktivitas, juga bernilai ibadah. Hal itu dikatakan Direktur Utama Perhutani, Denaldy M Mauna, saat menghadiri acara Buka Puasa Bersama di Kantor Pusat Perum Perhutani, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa 5 Juni 2018. Kegiatan Buka Puasa Bersama tersebut diselenggarakan oleh Direksi Perum Perhutani dengan menghadirkan seluruh karyawan, anak-anak yatim piatu, para petugas satpam, serta purna tugas Perhutani. Anak-anak yatim yang hadir dalam kesempatan itu berasal dari panti asuhan Yayasan Habibi Afsyah, Hubbul Aitam dan Nurul Huda. Di kesempatan itu, Denaldy M Mauna menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim dan piatu dari tiga panti asuhan tersebut. Turut hadir di acara bertema “Dengan Semangat Ramadhan Kita Tingkatkan Kebersamaan dan Kinerja” itu, seluruh anggota Dewan Direksi Perum Perhutani. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tausiyah atau nasiat sebagai siraman rohani oleh Ustadz Sumarno. Direktur Operasi Perhutani, Hari Priyanto, menegaskan kembali imbauan agar kinerja tetap dijaga selama menjalankan ibadah puasa. Hal itu ia ucapkan saat menyampaikan sambutan di acara itu. Saat itu Hari mengatakan, segala amal ibadah di bulan Ramadhan ini akan dilipatgandakan. Sehingga, bulan Ramadhan merupakan

16 DUTA Rimba

momentum yang tepat untuk berbagi dan bersilaturrahmi. “Selama bulan Ramadhan semangat kerja harus tetap dipertahankan, sehingga visi Perhutani untuk menjadi pengelola hutan terbaik di dunia dan bermanfaat bagi masyarakat dapat diwujudkan,” ujarnya. Semangat berbagi sebagai bagian dari rangkaian kegiatan mengisi bulan penuh rahmat itu tidak hanya terasa di Kantor Pusat Perum Perhutani. Acara serupa juga diadakan di kantor-kantor daerah. Bahkan, acara Pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu seperti ini telah menjadi agenda rutin

Perum Perhutani, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat sekitar, dan menjadi wujud dari Corporate Social Responsibility. Misalnya, hal itu terlihat saat Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah mengadakan acara Buka Puasa Bersama pada Jumat 25 Mei 2018. Kegiatannya diadakan di Kantor Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara. Acara tersebut juga menghadirkan anak-anak yatim yang berasal dari Pondok Pesantren Muhammadiyah, Magelang. Di dalam sambutannya, Administratur KPH Kedu Utara, Erwin, mengungkapkan kebanggaan

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


dirinya atas penunjukan KPH Kedu Utara sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan. “Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan di antara kita semua,” tambahnya. Di momen silaturrahmi antara Rimbawan dan masyarakat sekitar hutan tersebut, Perum Perhutani berbagi kebahagiaan dengan memberikan santunan kepada 30 anak yatim piatu binaan Pondok Pesantren Muhammadiyah, Magelang. Acara yang ditutup dengan pelaksanaan shalat tarawih berjamaah itu pun semakin terasa bermakna dengan penyampaian

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

taushiyah yang dikemas apik dan menarik oleh KH Usman Ali. Turut hadir dalam acara tersebut, seluruh pejabat dan karyawan Perum Perhutani yang bertugas di wilayah Jawa Tengah serta masyarakat yang bekerja di kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani. Berbagi Manfaat Bukan hanya memberikan santunan untuk anak-anak yatim dan piatu. Perum Perhutani juga berbagi manfaat di bulan penuh rahmat dengan bentuk pemberian paket bahan makanan pokok kepada masyarakat. Hal itu antara lain ditunjukkan oleh Perhutani KPH Kedu Utara pada Senin, 5 Juni 2018.

Bekerja sama dengan Perum Bulog sebagai BUMN yang bergerak di bidang logistik pangan, mereka mendistribusikan sebanyak 640 paket bingkisan lebaran tahun 2018 kepada para penyadap getah pinus yang berada di wilayah KPH Kedu Utara. Acara hari itu diawali dengan penyerahan bingkisan lebaran tersebut dari Perum Bulog kepada Perum Perhutani yang diterima oleh Administratur KPH Kedu Utara, Erwin. Bingkisan lebaran tersebut berisi bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat. Masing-masing isi bingkisan terdiri dari 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, dan 2,5 kg beras.

DUTA Rimba 17


rimbaUTAMA Selanjutnya, 640 paket bingkisan lebaran tersebut langsung didistribusikan kepada penyadap getah pinus yang berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) di wilayah pemangkuan KPH Kedu Utara. Rincian pendistribusian paket-paket tersebut adalah, BKPH Ambarawa sebanyak 86 paket, 259 paket di BKPH Magelang, di BKPH Candiroto sejumlah 170 paket, dan 119 paket didistribusikan di BKPH Wonosobo. Menurut Erwin, pemberian bingkisan tersebut merupakan bentuk pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan kepada masyarakat di sekitar hutan, khususnya para penyadap getah yang bekerja di wilayah hutan Perhutani. Erwin juga mengatakan, para penyadap merupakan mitra Perhutani yang berada di ujung tombak, sehingga kesejahteraannya harus diperhatikan. Erwin pun berharap, pembagian bingkisan lebaran tersebut dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka menjelang lebaran. Selain itu, diharapkan juga bingkisan tersebut dapat meningkatkan partisispasi para penyadap dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kelestarian hutan. Semangat berbagi manfaat lewat pembagian paket Lebaran berisi bahan-bahan makanan pokok juga ditunjukkan oleh Perum Perhutani KPH Banyuwangi Utara. Bertempat di Tempat Pengumpulan Getah (TPG) Pinus Sumbernanas, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gombengsari, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ketapang, mereka memberikan ratusan paket lebaran berisi sembako. Paket-paket tersebut diserahkan kepada 320 orang penyadap getah pinus di Papring Sumbernanas, Desa Kalipuro,

18 DUTA Rimba

Kecamatan Kalipuro. Hadir dalam acara tersebut, jajaran Rimbawan dari KPH Banyuwangi Utara, Dharma Wanita KPH Banyuwangi Utara, Lurah Kalipuro, Lurah Gombengsari, serta masyarakat Sumbernanas. Saat itu, Administratur KPH Banyuwangi Utara, Agus Santoso, mengatakan, kegiatan berbagi itu merupakan bentuk ucapan terima kasih dari Perum Perhutani kepada para penyadap yang telah bersinergi dalam bidang penyadapan. “Semoga ke depannya, kita bersama-sama bisa lebih mengoptimalkan kinerja, sehingga dapat meningkatkan volume produksi getah dan mutunya,” tambah Agus. Guna pelaksanaan kegiatan pemberian paket sembako bagi penyadap tersebut, Perhutani menyiapkan alokasi dana secara khusus. Dana yang telah dikucurkan oleh Perum Perhutani untuk kegiatan tersebut mencapai sebesar 1,3 Milyar Rupiah. Dan sebesar itu dialokasikan bagi pembagian paket sembako di KPH-KPH penghasil getah, termasuk KPH Banyuwangi Utara. Sementara itu, Lurah Kalipuro, Slamet Suryono, menyampaikan, pemberian paket-paket sembako oleh Perhutani tersebut merupakan berkah bagi masyarakat di bulan Ramadhan yang patut disyukuri. Maka, dalam kesempatan itu Slamet menyampaikan terima kasih kepada Perhutani seraya berharap agar pemberian tersebut dapat

memberikan motivasi tambahan bagi warganya agar dapat meningkatkan kinerja serta produktivitas dalam menyadap dan melestarikan serta mengamankan hutan. Sehingga, kerja sama dengan Perhutani akan semakin baik di masa depan. “Atas nama masyarakat Sumbernanas, saya mengucapkan terima kasih kepada Perhutani. Semoga selanjutnya masyarakat Sumbernanas lebih giat dalam menyadap dan tetap bekerjasama dengan Perhutani. Termasuk juga berperan serta dalam melestarikan hutan dan mengamankan hutan,” tuturnya.

Semangat Berbagi Kegairahan untuk berbagi terus berlanjut. Kali ini, giliran KPH Kendal yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan buka puasa bersama sekaligus pembagian paket santunan. Bertempat di Gedung Serbaguna Kantor KPH Kendal, Jawa Tengah, pada Selasa, 15 Mei 2018, kegiatan buka puasa bersama itu diselenggarakan Perum Perhutani. Acara Buka Puasa Bersama itu sekaligus menjadi momen kepedulian Perhutani terhadap sesama. Sebab, di saat itu pula Perhutani menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim piatu dari Yayasan Panti Asuhan Muhammadyah Hajjah Siti Rohmah, Kendal. Santunan tersebut diberikan oleh Administratur KPH Kendal, Setiawan,

Guna pelaksanaan kegiatan pemberian paket sembako bagi penyadap tersebut, Perhutani menyiapkan alokasi dana secara khusus. Dana yang telah dikucurkan oleh Perum Perhutani untuk kegiatan tersebut mencapai sebesar 1,3 Milyar Rupiah. NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


bersama Bupati Kendal, Mirna Annisa, kepada 16 orang perwakilan anak yatim yang hadir. Anak-anak tersebut hadir didampingi oleh pengasuh Yayasan, Abdi Taaruf. Hadir di dalam acara tersebut antara lain Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Agus Rifai; Kepala BRI (Bank Rakyat Indonesia) Cabang Kendal, Ali Masuron; serta segenap karyawan Perum Perhutani KPH Kendal. Setiawan mengatakan, maksud penyelenggaraan acara buka puasa bersama ini diharapkan akan dapat meningkatkan ketaqwaan seluruh karyawan Perhutani kepada Tuhan Yang Maha Esa. Juga dengan kegiatan ini akan lebih mempererat tali silaturrahmi. Sedangkan maksud pemberian santunan di dalam acara ini merupakan bagian dari bentuk nyata kepedulian Perusahaan kepada masyarakat. Sementara itu, Mirna Annisa mengatakan, pihaknya berterimakasih atas wujud kepedulian tersebut. Seraya menambahkan, di masa depan kegiatan pemberian bantuan oleh

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

Perusahaan kepada masyarakat seperti yang dilakukan oleh Perum Perhutani tersebut diharapkan dapat terus dilaksanakan dan diikuti oleh instansi yang lain. Sebab, faktanya saat ini masih banyak sesama kita yang membutuhkan uluran tangan. Acara di hari itu pun berlanjut. Setelah buka puasa bersama, Ustadz Nur Ikhsan menyampaikan taushiyah. Setelah itu, acara pun diakhiri dengan pelaksanaan shalat tarawih berjamaah. Selang dua minggu kemudian, penyelenggaraan kegiatan pemberian santunan dilakukan oleh Dharma Wanita Persatuan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah. Tepatnya, Senin 28 Mei 2018, Dharma Wanita Persatuan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah menyelenggarakan acara Khotmil Qur’an dan pemberian santunan kepada masyarakat di sekitar Kantor Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah di Semarang. Khotmil Qur’an adalah kegiatan khataman atau menamatkan pembacaan Kitab Suci Al Qur’an. Acara tersebut kemudian dirangkai

dengan pemberian santunan kepada masyarakat di Masjid Al Hidayah. Santunan yang diberikan itu terdiri dari 30 paket sembako untuk kaum dhuafa. Masing-masing paket tersebut berisi beras, gula, minyak goreng, susu, kecap, dan mie instan, senilai Rp 100.000. Selain itu, di kegiatan tersebut juga diberikan santunan senilai total 2 juta rupiah untuk 20 anak yatim dan piatu. Ketua Dharma Wanita Persatuan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Murwani Adi Pradana, dalam kesempatan itu menyampaikan harapannya agar kegiatan tersebut dapat memberi manfaat bagi semua pihak. “Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat di bulan Ramadhan kali ini. Selain itu, semoga di tahun depan kita masih diberi kesempatan bertemu dan diberi rejeki dari Allah untuk kembali berbagi,” ujarnya. Semangat untuk berbagi tentu saja baik untuk terus dipupuk dan dikembangkan. Lewat pelaksanaan semangat itu, diharapkan dapat mengurangi beban hidup masyarakat di sekitar. Bravo! • DR

DUTA Rimba 19


rimbaUTAMA

Mudik Bareng Perhutani Kehadiran hari raya selalu menjadi momen penuh suka cita. Bagi umat beragama apa pun di dunia, hari raya adalah momen penuh suasana sakral, sebagai puncak dari rangkaian ibadah yang telah mereka jalani. Bagi umat Islam di Indonesia, ada tradisi yang pasti terjadi setiap habis Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, yaitu mudik. Mudik artinya beramai-ramai pulang ke kampung halaman, untuk bersilaturrahmi dan berkumpul bersama keluarga serta sanak saudara. Di sana, mereka saling maaf-bermaafan, melebur semua dosa dan kesalahan, setelah berpuasa satu bulan lamanya. Maka, tak salah jika Perhutani memfasilitasi dengan kegiatan “Mudik Bareng Perhutani”.

20 DUTA Rimba

K

egiatan mudik bareng kembali digelar Perum Perhutani. Sebuah layanan khusus untuk membantu warga masyarakat yang ingin bersilaturrahmi dan merayakan hari raya di kampung halaman. Bus-bus pengangkut warga ke kampung halamannya disediakan, dan warga dapat ikut naik tanpa membayar. Gratis. “Mudik Bareng Gratis 2018”. Itu nama kegiatan yang digelar Perhutani menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah ini. Nama kegiatan tersebut mengacu pada nama program yang dihelat oleh Kementerian BUMN setiap tahun menjelang Lebaran. Di tahun ini, dalam rangka menyambut Lebaran 2018, Kementerian BUMN kembali menggelar program kegiatan “Mudik Bareng Gratis”. Bertindak sebagai

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 21


rimbaUTAMA koordinator, Kementerian BUMN menghimpun 55 BUMN serta 4 Holding BUMN yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Selaku Koordinator Lapangan program ini, Kementerian BUMN menunjuk PT Jasa Raharja (Persero). Nah, menurut press release PT Jasa Raharja (Persero), mereka mencanangkan target jumlah pemudik yang ambil bagian dalam program ini naik 69,18%, dari 118.220 orang pada 2017 menjadi 200.000 orang di tahun ini. Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Jasa Raharja,

Budi Rahardjo, dalam Konferensi Pres di Kementerian BUMN, Jakarta, 20 Maret 2018. “Kami tidak membatasi berapa banyak yang mudik. Yang penting memenuhi target 200.000 orang,” kata Budi Rahardjo. Menurut dia, ada beberapa moda transportasi yang dipilih untuk mengangkut para pemudik kembali ke kampung halaman mereka. Yaitu bus sebanyak 3.633 unit, kereta api 7.344 rangkaian, dan kapal laut sejumlah 13.060 unit armada. Pendaftaran warga yang ingin ikut

program Mudik Gratis ini dimulai sejak 20 Maret 2018. Pendaftaran dilakukan baik secara on line maupun reguler. Di Perhutani, secara on line pendaftaran calon pemudik itu dilakukan melalui website resmi www. perumperhutani.com. Pendaftaran pemudik untuk kendaraan kereta api dibuka tanggal 20 – 28 Maret 2018, sedangkan untuk bus dibuk a tanggal 17 April – 8 Mei 2018. Setelah para pemudik itu melakukan pendaftaran on line, kemudian mereka melakukan verifikasi data. Adapun 55 BUMN dan 4 Holding BUMN yang terlibat dalam program “Mudik Bareng Gratis 2018” ini adalah Jasa Raharja, Asabri, Askrindo, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Biro Klasifikasi Indonesia, Jamkrindo, Jasindo, Jiwasraya, Pegadaian, Permodalan Nasional Madani, Perusahaan Pengelola Aset, Reasuransi Indonesia Utama, Taspen. Selain itu, juga ada Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, ASDP Indonesia Ferry, Djakarta Lloyd, Garuda Indonesia, Jasa Marga, KAI, Kawasan Berikat Nusantara, Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV, Pelni, Pos Indonesia, Adhi Karya, Brantas

PT Jasa Raharja (Persero) Selaku Koordinator Lapangan program ini, mencanangkan target jumlah pemudik yang ambil bagian dalam program ini naik 69,18%, dari 118.220 orang pada 2017 menjadi 200.000 orang di tahun ini. 22 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Intinya, mudik adalah aktivitas yang dilakukan para perantau atau pekerja di migran untuk pulang kembali ke kampung halamannya. Konon, kata “mudik” berasal dari kata “udik” yang berarti selatan atau hulu. Lawan kata udik adalah “ilir” atau hilir.

Abipraya, Hutama Karya, PT PP, Perumnas, Waskita Karya, Wijaya Karya. Lalu, juga ada Perhutani, Sucofindo, Surveyor Indonesia, Telkom, ITDC, JIEP, SIER, RNI, Holding BUMN Perkebunan (PTPN III, PTPN IV, PTPN V, PTPN VI, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII), Pertamina, PLN, PGN, Holding BUMN Tambang (Antam, Inalum, PT BA, Tima), Bio Farma, Indo Farma, Kimia Farma, Len Industri, Peruri, Pindad, Holding BUMN Pupuk (Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim, Pupuk Kudjang, Pupuk Sriwidjaja), serta Holding BUMN Semen (Semen

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

Indonesia, Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa).

Tradisi Mudik Selama ini kita sering mendengar dan menggunakan kata “mudik”. Terutama di saat menjelang atau setelah Lebaran. Mayoritas kita sudah memahami apa arti kata mudik itu. Tetapi mungkin banyak juga yang belum mengetahui apa sebenarnya arti kata mudik dan dari mana tradisi mudik itu berasal. Intinya, mudik adalah aktivitas yang dilakukan para perantau atau pekerja di migran untuk pulang

kembali ke kampung halamannya. Konon, kata “mudik” berasal dari kata “udik” yang berarti selatan atau hulu. Lawan kata udik adalah “ilir” atau hilir. Jadi, ketika istilah ini mulai ramai digunakan dulu, di Jakarta ada wilayah-wilayah yang bernama seperti itu, misalnya Meruya Udik, Meruya Ilir, Sukabumi Udik, Sukabumi Ilir, dan sebagainya. Pada saat Jakarta masih bernama Batavia, ketika zaman penjajahan Belanda, suplai hasil bumi berupa sayur-sayuran dan ragam kebutuhan pokok yang lain didapatkan dari wilayah-wilayah yang ada di luar tembok kota, dan berada di selatan Batavia. Di sana banyak daerah yang merupakan wilayah perkebunan. Karena itulah, hingga saat ini banyak wilayah di Jakarta yang menggunakan nama mengandung kata kebon (kebun) atau berhubungan dengan tumbuhtumbuhan dan hasil bumi, antara lain Kebon Jeruk, Kebon Kopi, Kebon Nanas, Kemanggisan, Tanjung Duren, Duren Kalibata, dan sebagainya. Ketika itu, para petani dan pedagang selalu membawa barang dagangannya berupa hasil bumi itu melalui sungai. Dari aktivitas itulah

DUTA Rimba 23


rimbaUTAMA muncul istilah milir-mudik. Artinya, bolak-balik dari hilir ke hulu. Istilah milir-mudik itu kemudian disamakan artinya dengan bolak-balik atau mondar-mandir. Akhirnya, muncullah istilah mudik, yang artinya kembali lagi menuju udik, ke kampungnya di daerah hulu, setelah berdagang di kota, demikian seterusnya hingga sekarang. Kemudian, mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi setiap kali menjelang atau pasca peringatan atau perayaan hari-hari besar keagamaan, misalnya menjelang Lebaran. Di saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul bersama sanak saudara yang sebelumnya tersebar di perantauan, selain tentu saja untuk sowan dengan orangtua. Memohon maaf dan doa restu. Karena jauhnya perjalanan, ragam moda transportasi digunakan untuk mudik. Antara lain, bus, pesawat terbang, kapal laut, kereta

24 DUTA Rimba

api, maupun kendaraan pribadi semisal mobil dan sepeda motor. Bahkan ada pula yang menggunakan truk sebagai sarana transportasi untuk mudik. Tradisi mudik kemudian muncul di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim, semisal Indonesia dan Bangladesh. Di Indonesia, jumlah pemudik yang terbesar adalah dari Jakarta menuju Jawa Tengah.

Rute Diperluas Kenyamanan menjadi hal utama yang diberikan kepada para pemudik. Meskipun gratis, mereka

tetap layak mendapatkan rasa nyaman dan aman selama dalam perjalanan. Maka, beragam persiapan pun dilakukan oleh seluruh BUMN yang ikut ambil bagian dalam program ini. Termasuk juga dilakukan oleh Perum Perhutani. Hal itu sejalan dengan imbauan dari Kementerian BUMN yang menginginkan agar perjalanan mudik para warga masyarakat itu berlangsung aman dan lancar. Salah satu yang menjadi bagian pemberian rasa nyaman itu adalah rute yang tahun ini diperluas. Bukan hanya melalui wilayah Jawa

Tradisi mudik kemudian muncul di negaranegara dengan mayoritas penduduk muslim, semisal Indonesia dan Bangladesh. Di Indonesia, jumlah pemudik yang terbesar adalah dari Jakarta menuju Jawa Tengah.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


saja. Warga masyarakat yang ingin mudik ke wilayah Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi juga dapat mengikuti dan meraih layanan program ini. Di tahun ini, “Mudik Bareng Gratis 2018” melayani rute dari Jakarta menuju kota-kota tujuan mudik, antara lain Cirebon, Pekalongan, Pati, Yogyakarta, Solo, Semarang, Kediri, Klaten, Cilacap, Madiun, Malang, Surabaya, Purwokerto. Sedangkan rute ke luar Pulau Jawa antara lain dari Jakarta menuju Bandar Lampung, Medan, Aceh, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, dan Mataram. Salah satu alasan pengadaan program “Mudik Bareng Gratis 2018” yang dikoordinatori oleh Kementerian BUMN ini adalah untuk mengalihkan para pemudik yang biasa melakukan perjalanan

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

mudik dengan moda kendaraan roda dua atau sepeda motor ke moda transportasi yang relatif lebih aman dan nyaman. Sebab, moda transportasi roda dua tersebut relatif kurang aman dan nyaman untuk digunakan menempuh perjalanan panjang antar kota. Kegiatan mengalihkan pemudik untuk menggunakan moda transportasi bus, kereta api, dan kapal laut, ini juga menjadi upaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan dan mengurangi beban kepadatan lalu lintas sepanjang arus mudik dan balik Lebaran. Masyarakat yang mengikuti program “Mudik Bareng Gratis” ini dengan bus, akan diangkut dengan menggunakan bus Damri kelas Bisnis dan Eksekutif. Bus-bus itu memiliki standard pelayanan minimal antara lain reclining seat, AC, audio/video,

dan wi fi. Untuk dapat mendukung perjalanan yang nyaman dan berkeselamatan, setiap bus tersebut didukung oleh awak kabin yang cakap, tenaga-tenaga pengemudi yang berpengalaman dan bersertifikat, serta dilengkapi dengan macam-macam peralatan penunjang keselamatan. Misalnya CCTV, palu pemecah kaca, alat pemadam api ringan (APAR), beserta buku panduan tanggap darurat. Sebelum digunakan untuk angkutan transportasi “Mudik Bareng Gratis 2018”, seluruh armada transportasi tersebut juga telah melalui proses inspeksi secara menyeluruh. Termasuk juga melakukan pengetesan secara menyeluruh terhadap awak kabin yang bertugas. Termasuk tes narkoba. Intinya, dijamin aman dan nyaman. • DR

DUTA Rimba 25


rimbaUTAMA

26 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Kontribusi Positif

Lewat Posko Mudik Perjalanan panjang ke kampung halaman kerap kali melelahkan. Terlebih bagi mereka yang memilih menggunakan kendaraan pribadi dan mengendarai sendiri kendaraannya untuk mudik. Maka, bagi para pemudik disediakan posko-posko mudik di sejumlah titik yang biasanya kerap menjadi jalur mudik lebaran. Guna memberikan layanan bagi para pemudik, Perum Perhutani juga menyediakan poskoposko mudik itu di sejumlah titik di wilayah hutan Perhutani yang menjadi bagian jalur perlintasan pemudik. Ini satu lagi bentuk kepedulian Perum Perhutani untuk masyarakat.

S

alah satu bentuk kontribusi Perum Perhutani dalam perayaan hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah adalah mendirikan Posko Mudik Lebaran. Posko tersebut didirikan sebagai upaya untuk membantu para pemudik yang akan berlebaran di kampung halaman agar merasa nyaman di dalam perjalanan. Sebab, di Posko Mudik Lebaran tersebut terdapat sejumlah fasilitas yang dapat memberikan rasa nyaman bagi para pemudik yang tengah

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

menempuh perjalanan jauh. Misalnya, di sana terdapat tempat untuk beristirahat, menembah perbekalan, makan, minum, toilet, mushalla, dan sebagainya. Posko Mudik Lebaran 1439 Hijriyah yang disediakan Perhutani tersebar di sejumlah titik lokasi di dalam area pemangkuan hutan Perhutani yang dilalui jalur mudik. Terutama di sepanjang Jalur Pantura. Jalur Pantura (Pantai Utara Jawa) memang selalu menjadi jalur mudik yang padat dilewati para pemudik saat menjelang dan pasca hari raya

lebaran. Salah satu Posko Mudik yang didirikan Perhutani adalah Posko Mudik Lebaran yang berlokasi di jalur pantura kawasan Bumi Perkemahan Adinuso, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pucungkerep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Subah, KPH Kendal. Ragam sarana dan kelengkapan penunjang kenyamanan pemudik disediakan di sana. Dan semua fasilitas itu disediakan bagi pemudik secara gratis. Guna melancarkan operasionalisasi Posko Mudik Lebaran tersebut, ragam kegiatan pun disiapkan. Kelengkapan sarana dipastikan dapat beroperasi dengan baik secara beberapa hari sebelum Hari H Lebaran tahun ini. Sehingga, diharapkan ketika pelaksanaan mudik telah berlangsung, tidak ada kendala apa pun di dalam seluruh kegiatan yang ada di Posko Mudik Lebaran Perhutani itu. Hal itu terlihat saat Direktur Keuangan Perum Perhutani, Sugiarti, meninjau Posko Mudik Lebaran di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal, pada H-2 Lebaran, Rabu 13 Juni 2018. Posko Mudik Lebaran Perhutani yang berlokasi di jalur pantura kawasan Bumi Perkemahan Adinuso, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pucungkerep, Bagian

DUTA Rimba 27


rimbaUTAMA Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Subah, KPH Kendal itu sudah melakukan persiapan teknis sejak dua minggu sebelum Hari H. Sedangkan persiapan sarana dan prasarana penunjangnya sudah dilakukan jauh hari sebelumnya. Kendati ragam persiapan telah dilakukan sejak lama, namun Rimbawan Perhutani terus memantau kesiapan dan memastikan seluruh sarana berfungsi baik. Untuk memastikan kesiapan itulah, di dalam kunjungannya ketika itu, Sugiarti memeriksa kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di Posko Mudik. Termasuk kesiapan para petugas di dalam melayani para pemudik yang akan beristirahat di sana.

Fasilitas dan Sarana Saat tiba di Posko Mudik tersebut, Sugiarti disambut langsung oleh Administratur Utama/KKPH Kendal, Setiawan, bersama jajaran petugas jaga Posko Mudik. Setiba di lokasi, Sugiarti segera melakukan pengecekan kesiapan Posko Mudik, termasuk para petugasnya. Hasilnya, disimpulkan Posko Mudik Lebaran di KPH Kendal sudah siap. Satu hal yang ditekankan dalam kunjungan tersebut adalah bahwa mudik merupakan kegiatan rutin warga bangsa setiap hari raya. Mereka ramai-ramai pulang ke kampung halaman untuk bertemu dan bersilaturrahmi bersama keluarga. Sehingga, di dalam perjalanan tersebut, hal nomor satu yang harus diperatikan adalah keselamatan. Untuk menjaga keselamatan itulah, faktor kebugaran harus terus dijaga. Jika pemudik merasa lelah dan mengantuk, para pemudik diimbau untuk beristirahat di Posko yang telah disediakan dan menikmati fasilitas yang disediakan di sana. Fasilitas yang disediakan di Posko Mudik Lebaran KPH Kendal

28 DUTA Rimba

cukup memadai. Di sana terdapat tempat beristirahat yang dilengkapi dengan fasilitas serba gratis. Ragam fasilitas tersebut adalah minuman, makanan ringan, obat–obatan, tempat dan sarana beribadah, toilet, bahkan tersedia pula layanan pijat bagi pemudik yang membutuhkannya. Posko Mudik Lebaran Perhutani juga dilengkapi dengan fasilitas tempat parkir yang luas, TV, radio, serta alat komunikasi. Di dalam kunjungan tersebut, Sugiarti menyampaikan, pelayanan yang diberikan oleh Perum Perhutani kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat itu adalah dengan cara mendirikan Posko Mudik Lebaran tahun 2018. Menurut dia, Posko Mudik Lebaran merupakan bagian dari program BUMN Peduli. Maka, sebagai BUMN, adalah bentuk kepedulian Perum Perhutani pula untuk menyediakan Posko Mudik berikut sarana-sarana penunjangnya. Sebab, ketidaklancaran dalam perjalanan di

tengah proses arus mudik dan arus balik Lebaran sedikit banyak akan membuat ketidaknyamanan bagi warga masyarakat. Terutama bagi para pemudik sendiri.

Jalur Ramai Sampai saat ini, jalur Pantura masih menjadi jalur yang menjadi pilihan utama para pemudik untuk menempuh perjalanan ke kampung halaman dan balik dari kampung halaman menuju tempat kerja mereka. Maka, setiap tahun, saat menjelang dan pasca Lebaran, jalur Pantura selalu ramai dilewati kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Selain Jalur Pantura, jalur-jalur utama bagi pemudik adalah jalur selatan dan timur Pulau Jawa. Ramainya kendaraan yang melintas membuat kepadatan lalu lintas di sepanjang jalur mudik, baik pantai utara, selatan, maupun timur Pulau Jawa itu begitu tinggi. Tingginya kepadatan lalu lintas kerap memicu kerawanan. Kecenderung

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


kecelakaan lalu lintas yang terjadi sering akibat pengemudi merasa lelah dan mengantuk, sehingga lengah dalam berkendara. Maka, dengan adanya Posko Mudik Lebaran dari Perum Perhutani, para pemudik dapat beristirahat sejenak untuk menjaga kebugarannya saat melakukan perjalanan. Sehingga, pemudik dapat kembali segar dan fit setelah beristirahat. Hal itu akan mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan karena adanya faktor kelelahan atau mengantuk. Pembukaan dan pengoperasian Posko Mudik Lebaran tersebutmerupakan wujud nyata kepedulian Perhutani. Dan hal itu telah dilakukan Perhutani secara konsisten setiap tahun. Setiap dua minggu menjelang Lebaran dan dua minggu pasca Lebaran, petugas jaga di Posko Mudik selalu siap siaga selama 24 jam. Ya, setiap tahun Perum Perhutani memang selalu turut serta membantu pengamanan jalur mudik lewat Posko Mudik Lebaran yang

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

didirikan dan dioperasikannya. Posko Mudik tersebut juga menjadi unik karena selain menyediakan fasilitas penunjang kenyamanan pemudik, juga didirikan di lokasi-lokasi menarik di wilaya hutan Perhutani. Sehingga, di Posko Mudik Lebaran Perhutani itu, para pemudik juga bisa menikmati wisata hutan semisal melihat-lihat juga utan-hutan jati dengan kualitas kayu jati Perhutani yang mumpuni.

Asri, Hijau, Indah Terdapat 15 Posko Mudik Lebaran yang biasanya dibuka Perhutani setiap tahun, untuk membantu para pemudik merasakan kenyamanan dalam perjalanan kembali ke kampung halaman dan balik ke tempat kerja di kota. Di wilayah Jawa Barat terdapat tiga posko, yaitu di KPH Ciamis, KPH Purwakarta, dan KPH Indramayu. Tiga posko di Jawa Tengah, yaitu di KPH Balapulang, KPH Banyumas Barat, dan KPH Kendal. Yang terbanyak adalah di wilayah Jawa Timur. Divisi Regional

Jawa Timur menyediakan delapan posko mudik, masing-masing di KPH Tuban, KPH Lawu DS, KPH Saradan, KPH Ngawi, KPH Pasuruan, KPH Probolinggo, KPH Bondowoso, dan KPH Banyuwangi Barat. Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Sangudi Muhammad, keberadaan posko-posko tersebut dikemas dengan sangat nyaman sebagai tempat beristirahat bagi para pemudik di tengah perjalanan melewati kawasan hutan di Jawa Timur. Berlokasi di tengah lingkungan hutan jati dan hutan rimba, suda dapat dipastikan bahwa pemandangan di sekeliling masingmasing Posko Mudik Lebaran Perhutani itu sangat asri, hijau, dan indah. Di masing-masing Posko, Perhutani Divre Jatim juga menyediakan tempat shalat, tempat beristirahat, dan toilet yang bersih. “Sangat nyaman untuk beristirahat dan melepas penat akibat lelah karena perjalanan,” ujar Sangudi. Kata Sangudi, kedelapan Posko Mudik Lebaran Perhutani itu sudah mulai beroperasi sejak H-7 Lebaran 2018 dan beroperasi selama 24 jam hingga H+7 Lebaran 2018. Sejumlah petugas piket dari Perum Perhutani bersama Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bersiaga 24 jam untuk membantu para pemudik. Sehingga, perjalanan mudik mereka benar-benar nyaman. “Kami inventarisasi, sepanjang jalan besar di Jawa Timur pasti melewati kawasan hutan. Karenanya, keberadaan Posko ini sangat cocok untuk para pemudik,” katanya. Sebagai suatu bentuk kepedulian, berdirinya Posko Mudik Lebaran Perhutani memberikan alternatif layanan dengan kualitas tersendiri bagi para pemudik. Semua itu merupakan bentuk kontribusi bagi kenyamanan anak bangsa. Semangat! • DR

DUTA Rimba 29


rimbaUTAMA

Nikmatnya Ngabuburit

di Lembah Brambang Kelok Gotekan Pacet, Mojokerto Puasa rasanya tak lengkap tanpa kegiatan yang satu ini. Ngabuburit biasa dilakukan orang, terutama anak-anak muda, setiap sore sepanjang bulan Ramadhan. Mereka biasa menghabiskan waktu menunggu waktu berbuka puasa bersama teman-teman, sanak saudara, maupun anggota keluarga. Maka, tak salah jika ngabuburit selalu identik dengan bulan puasa, khususnya Ramadhan.

A

da hal yang menarik sepanjang sore hari di area pengunungan Pacet Kelok Gotekan, Kecamatan Pacet Selatan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sejumlah anak muda selalu tampak beramai-ramai kumpul di sana. Mereka beramai-ramai melakukan aktivitas ngabuburit bersama teman-teman atau pasangannya. Sekadar menghabiskan waktu beraktivitas di

30 DUTA Rimba

luar ruangan (outdoor) sembari menunggu waktu berbuka puasa. Sebab, di Pacet Kelok Gotekan, kini terdapat wisata BOSS (Brambang Outdoor Spot Selfie). Titik kumpul yang disebut-sebut sebagai Area Love Boss Spot Foto Paling Bagus. Tak salah jika dikatakan Lembah Brambang Kelok Gotekan sangat bagus untuk tempat berfoto. Lokasinya yang berada di lembah Pacet, membuat pemandangan di sekitarnya terlihat begitu menarik.

Suasananya juga sangat asri. Hijau, indah, dan sejuk. Banyak terdapat pohon pinus yang begitu rindang sehingga suasananya benar-benar sejuk, bahkan cenderung bersuhu lembab. Mereka demikian menikmati udara segar dan masih bisa terciumnya bau khas pohon pinus dari hutan ekosistem milik Perum Perhutani itu. Kini, bahkan bukan hanya anak muda yang kerap datang ke lokasi tersebut. Banyak kalangan kerap mengunjungi Lembah Brambang Kelok Gotekan. Sebab, banyak orang menyakini, berada di bawah rindangnya pohon pinus selama beberapa saat dapat membantu terciptanya rileksasi dan me-refresh menyegarkan kembali pikiran, sekaligus menghilangkan stres. Tengok saja suasana di akhir Mei 2018 itu. Meski matahari sore sedang bersinar terik-teriknya, namun sore itu udara terasa cukup dingin. Sesekali angin dari puncak lembah terasa bertiup semilir menerpa wajah.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 31


rimbaUTAMA Benar-benar tenteram. Suasana seperti itu bakal membuat siapa saja merasa betah untuk berlama-lama berada di sana. Maka, tak salah jika kini banyak anak muda menasbihkan Lembah Brambang Kelok Gotekan sebagai lokasi terbaik untuk berfoto, sembari menunggu saat berbuka puasa di bulan Ramadhan ini. Rata-rata anak muda melakukan aktivitas ngabuburit sambil berfoto-foto di area wisata Boss yang berada di kawasan lembah Brambang.

Love Boss dan Balkon Boos Warga setempat mengatakan, lokasi wisata Boss memang cocok untuk pengunjung yang suka berswafoto. Misalnya Mey Putri Adiana. Ia menuturkan sangat menikmati berada di tengah lokasi itu. “Paling populer spot foto di area Love Boss sama Balkon Boss,” ujarnya. Ada banyak titik lokasi atau spot photo yang instragramable di sana. Instagramable adalah istilah di kalangan anak muda sekarang untuk menyebut foto yang sangat bagus dan akan sangat menarik jika diunggah ke aplikasi instagram. Ragam spot photo yang instragramable itu akan sangat mendukung Anda saat mengabadikan momen berkumpul bersama orang-orang tercinta. Love Boss dan Balkon Boss yang disebut Putri itu memang dua lokasi paling populer di sana. Untuk menuju ke spot foto Love Boss, pengunjung dapat menyusuri jalan setapak sepanjang kira-kira 25 meter dari pintu loket area wisata Boss. Tempat Love Boss berada di lokasi yang lapang. Dari situ, orang dapat melihat-lihat panorama indah berupa pohon-pohon pinus dan hamparan ladang hijau dengan suasana khas pegunungan Pacet. Di tempat itu terdapat papan

32 DUTA Rimba

Sebagian besar spot foto di setiap titik lokasi wisata ini memiliki karakteristrik berbeda dibandingkan tempat lain, yang pastinya bagus untuk berfoto selfie. Apalagi, di area tersebut juga terdapat papan kayu bertuliskan katakata bijak yang biasanya dimanfaatkan untuk background foto. kayu yang membentuk lambang hati atau disimbolkan sebagai “Love”. Papan kayu itulah yang bisa dimanfaatkan untuk tempat berfoto. Muda-mudi pun banyak berdiri atau duduk di atas papan itu, lalu mengabadikan momen keberadaan mereka di sana. Sedangkan Balkon Boss merupakan bangunan papan kayu yang terletak di ketinggian di antara pohon-pohon. Fungsinya untuk menikmati pemandangan sembari melihat tampilan panorama alam yang indah di sekitarnya. Menurut Putri, sebagian besar spot foto di setiap titik lokasi wisata ini memiliki karakteristrik berbeda dibandingkan tempat lain, yang pastinya bagus untuk berfoto selfie. Apalagi, di area tersebut juga terdapat papan kayu bertuliskan

kata-kata bijak yang biasanya dimanfaatkan untuk background foto. Intinya, benar-benar khas lokasi Lembah Brambang Kelok Gotekan. “Wisata ini baru saja dibuka. Bisa untuk bersantai sekalian ngabuburit sembari melepaskan penat. Apalagi ditambah banyak spot foto bagus di sini,” ungkap Putri. Sementara pengunjung yang lain, Gustina Krisna Ningrum, menuturkan, wisata spot selfie bernama Love Boss dan Balkon Boos ini ibaratnya sedang mengajak para pengunjung untuk berkreasi mengabadikan momen kebersamaannya dengan orang terdekat. “Spot foto paling bagus ya di Love Boss itu. Apalagi pemandangannya juga mendukung. Jadi kalau berfoto, pasti hasilnya Instragramable banget,” tuturnya.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Sharing Profit Warto, pengelola wisata alam Boss, mengatakan, destinasi Love Boss dan Balkon Boos baru dibuka pada 10 Mei 2018. Tetapi, dalam dua minggu dua lokasi ini sudah begitu ramai dimintai pengunjung. Biasanya, di tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh para anak muda dan wisawatan dari luar kota. “Wisata Boss lebih menonjolkan view dan banyak spot foto selfie yang Instragramable,” ujarnya. Kata Warto, Wisata Boss menempati lahan milik Perum Perhutani seluas 4,9 hektar. Tetapi pengelolaannya diserahkan kepada pihak swasta. Sehingga, pengelolaan lokasi wisata ini merupakan kerja sama dengan pola profit sharing bersama Perhutani. Satu lagi faktor yang membuat lokasi ini kian unggul sebagai destinasi wisata pilihan. Harga tiket masuk ke area wisata ini yang cukup terjangkau. Satu tiket dijual seharga Rp 10.000, dan hingga saat ini masih dalam masa promo diskon 50 persen. “Pengunjung rata-rata setiap hari ada sekitar 50 orang. Paling ramai saat week-end. Kebanyakan pengunjungnya adalah pasangan muda-mudi, karena sesuai motto kami yaitu fun enjoy & romantic. Sehingga, akan selalu nyaman berada di sini,” ungkapnya. Rencananya, kata dia, pihaknya akan terus melakukan inovasi penambahan lokasi-lokasi spot foto. Ditambahkannya, nantinya pihaknya akan menambahkan fasilitas di dalamnya. Antara lain berupa camping ground, rumah pohon, dan minimal 15 spot foto terbaru.

Ngabuburit Itu Apa? Lalu apa sih arti ngabuburit itu? Ngabuburit aslinya merupakan istilah dalam bahasa Sunda. Kata ini berasal dari kata nga dan

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

burit. Kata “burit” berarti sore menjelang malam. Sedangkan “nga” merupakan sebuah kata di Bahasa Sunda yang menunjukkan suatu aktivitas yang dilakukan. Sehingga, kata “ngabuburit” bermakna aktivitas yang dilakukan untuk menunggu waktu sore. Nah, karena umumnya istilah “ngabuburit”populer diucapkan di bulan Ramadhan, orang kerap memaknainya sebagai aktivitas berkumpul yang dilakukan untuk menunggu saat berbuka puasa diwaktu magrib. Dulu, masyarakat Sunda biasanya melakukan aktivitas ngabuburit di sore hari agar tidak merasa jenuh saat menunggu datangnya waktu magrib. Aktivitas yang kerap dilakukan dalam masa menunggu itu antara lain berjalanjalan, berkumpul santai bersama orang-orang dekat, dan sebagainya. Anak-anak muda atau remaja biasanya ngabuburit dengan cara

mengunjungi tempat-tempat berpanorama indah dan ramai didatangi orang. Sedangkan orang tua biasanya ngabuburit dengan saling mengunjungi antara satu dengan yang lain. Dengan aktivitas seperti itu, biasanya waktu malam (burit) tak terasa telah datang. Kini, istilah ngabuburit sudah bukan lagi terminologi yang digunakan di masyarakat Sunda saja. Istilah ini sudah dimengerti oleh masyarakat hampir di seluruh Indonesia. Khususnya di kalangan anak muda perkotaan. Apalagi, banyak media dan event juga kerap menggunakan istilah ngabuburit sebagai nama acara yang mereka adakan di sore hari sepanjang bulan Ramadhan. Apapun, aktivitas mengisi waktu menjelang saat berbuka puasa memang menarik. Apa saja. Asal tidak melanggar aturan agama dan norma-noma di masyarakat, termasuk norma hukum. Setuju? • DR

DUTA Rimba 33


rimbaUTAMA

34 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Merajut Makna

Silaturrahmi Momen hari raya selalu menjadi saat yang tepat untuk merajut tali silaturrahmi. Baik dengan sanak saudara, keluarga,handai taulan, maupun teman dan sahabat. Apalagi jika tali itu telah terputus karena kesibukan masing-masing yang padat di tempat yang berjauhan. Sangat tepat untuk mengikatnya kembali dalam momen kebersamaan di hari raya. Maka, tak salah jika banyak orang menempuh perjalanan yang kerap kali sulit, membutuhkan biaya besar, demi melangkah ke kampung halaman dan saling bersilaturrahmi.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 35


rimbaUTAMA

K

ata silaturrahmi memiliki makna keterikatan hubungan. Ada yang menyebut, sesungguhnya kata yang lebih tepat adalah silaturrahim. Apa maknanya? Silaturrahim berasal dari Bahasa Arab, “shillah” dan “ar rahim”. Kata “shillah” berarti hubungan dan “ar rahim” atau “ar rahm” berarti kasih sayang. Jadi arti silaturrahim adalah hubungan rahim atau hubungan kasih sayang. Maka,

36 DUTA Rimba

kata “silaturrahim” ini lebih merujuk kepada suatu hubungan kasih sayang yang berkonotasi pada hubungan kekeluargaan yang terhubung oleh adanya ikatan hubungan darah. Di dalam proses penyerapannya ke Bahasa Indonesia, kata “ar rahm” itu kemudian diucapkan menjadi “rahmi”. Maka lahirlah kata “silaturrahmi”. Memang, kemudian ada rasa yang berbeda ketika mengucapkan dua kata itu. Kata silaturrahim dan silaturrahmi, kendati pada hakikatnya

maknanya sesungguhnya sama, tetapi kata “rahim” lebih konkret menunjuk kepada tempat, yaitu janin. Sedangkan “rahmi” yang terserap dari kata “ar rahm” menunjuk kepada sifat kasih sayang. Ada hadist Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang ingin dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, hendaklah ia menghubungkan rahimnya (bersilaturrahim).” Bahkan Nabi Muhammad SAW bersikap sangat keras terhadap orang yang

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


memutuskan tali silaturrahim, dengan mengatakan bahwa “Tidak akan masuk surga pemutus (silaturrahim)”. Kata silaturrahim dan silaturrahmi pada hakikatnya memiliki makna yang sama, tetapi berbeda penggunaannya di dalam kalimat. Dan secara harafiah memang berbeda. Intinya adalah keterikatan hubungan. Siapa yang memutus hubungan di dalam konteks hubungan tempat janin (silaturrahim), misalnya hubungan keluarga, hubungan anak dan

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

orangtua, dan seterusnya, maka ia akan terputus dari surga yang dijanjikan Allah SWT. Ingat, kata “orangtua” di sini ditulis secara disambung. Disambung karena ada ikatan janin. Sedangkan kata “orang tua” yang dipisah berarti orang yang tua dalam arti siapa saja yang dianggap tua, tanpa perlu ada ikatan darah dan janin. Jadi, tidak boleh kita memutus hubungan (ikatan janin) dengan keluarga sendiri, meskipun misalnya kita membenci adik atau kakak

kita. Sebab, ia adalah satu rahim dengan kita. Begitu pula dengan kata silatturahmi, menghubungkan tali kasih sayang. Sama. Tidak boleh kita memutuskan tali kasih sayang terhadap sesama. Kata “silaturrahim” merujuk pada suatu pola hubungan keluarga karena keterikatan satu janin, dan kata “silaturrahmi” merujuk pada suatu sikap kasih sayang secara universal. Mari sambung tali silaturrahim dan silaturrahmi. Jangan memutus tali-tali itu. Salam! • DR

DUTA Rimba 37


RIMBAkhusus

Menteri Rini di Tengah Bedah Rumah

Karyawan Perum Perhutani

M

omen Ramadhan memang merupakan saat yang tepat untuk berbagi. Di bulan suci yang penuh rahmat ini, rasanya sangat tepat untuk siapa saja – tak hanya umat Islam – untuk mengungkapkan rasa kasih sayang terhadap sesama lewat kegiatan saling berbagi. Juga untuk membantu meringankan beban yang diderita oleh orang lain.

38 DUTA Rimba

Ada aktivitas menarik yang dijalankan Menteri BUMN, Rini M Soemarno akhir Mei 2018. Ketika itu, Menteri Rini turun ke Ranca Upas dan Kawah Putih. Dua destinasi wisata alam Perum Perhutani itu menjadi lokasi kunjungan kerja Bu Menteri dalam rangka mendukung pengembangan sejumlah wilayah di Bandung Selatan yang dikelola oleh BUMN. Di dalam kunjungan kerja itu pula, Rini berkesempatan meninjau langsung program bedah rumah untuk 10 karyawan BUMN di Jawa Barat, yang terdiri dari lima karyawan Perum Perhutani dan lima karyawan PTPN VIII. Hal itu kiranya yang mendasari pencanangan dan pelaksanaan program kepedulian pada insan BUMN yang bekerja di hutan dan kebun negara untuk mendapatkan hunian yang lebih layak. Menteri BUMN, Rini Soemarno, pun secara khusus meninjau langsung pelaksanaan program tersebut. Rini melakukannya dalam kunjungan kerja yang ia lakukan pada Sabtu, 26 Mei 2018.

Sebelumnya, di hari yang sama, Rini melakukan kunjungan kerja ke wisata alam yang dikelola oleh Perum Perhutani, yaitu Ranca Upas dan Kawah Putih. Di dalam kunjungan kerja ini, Perum Perhutani bersinergi dengan beberapa BUMN di antaranya PNM, PLN, Telkom, Mandiri, BNI, BTN, BRI, PIHC dan PT Perkebunan Nusantara VIII. Rini Soemarno menjelaskan, kunjungan kerja yang ia jalankan

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 39


rimbakhusus

kali ini dilakukan sebagai upaya Kementerian BUMN untuk melaksanakan langkah-langkah dalam rangka mendukung pengembangan sejumlah wilayah di Bandung Selatan yang dikelola oleh BUMN. Selain itu, hal ini sekaligus merupakan bentuk sinergi BUMN untuk mewujudkan keluarga Indonesia sejahtera. “Melalui kunjungan kerja ini, kami dapat berinteraksi dan melihat secara langsung bagaimana proses pengembangan wilayah usaha yang dikelola BUMN, dan dapat mendorong pengembangan ke arah yang lebih baik lagi,” katanya. Di dalam kunjungan kerja ini, Menteri BUMN berkesempatan pula untuk melakukan dialog dan menggelar diskusi langsung dengan karyawan, warga, dan unsur Muspika setempat. Lewat aktivitas itu, Rini mendapatkan banyak informasi seputar pengelolaan wisata di area Perhutani. Sebab, dalam mengelola

40 DUTA Rimba

wisata Ranca Upas dan Kawah Putih, Perhutani melibatkan peran serta masyarakat melalui kemitraan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Bandung Selatan. Sedangkan Kawah Putih saat ini merupakan salah satu lokasi wisata alam milik Perhutani yang menjadi unggulan dalam peraihan profit bagi perusahaan. Di dalam kesempatan itu, Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, menjelaskan, masyarakat ikut mengelola kegiatan operasional wisata di area Perhutani, dan bersama-sama menjaga kelestarian lingkungannya. Dari hal tersebut, masyarakat mendapatkan sharing benefit. Selain itu, pola kerja sama pengelolaan wisata tersebut secara langsung juga menumbuhkan perekonomian masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi wisata. “Di sinilah peran BUMN untuk mendorong dan menciptakan pemberdayaan masyarakat, yang

pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan. Selain di Bandung, ratusan lokasi wisata alam Perhutani se-Jawa dan Madura juga menerapkan kegiatan operasional dengan pola pengelolaan bersama masyarakat desa hutan,” jelas Denaldy.

Bedah Rumah Di dalam rangkaian kunjungan kerja ke Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, di hari yang sama, Menteri BUMN Rini Soemarno bersama BUMN yang bersinergi, melakukan Bedah Rumah Karyawan Perum Perhutani dan PTPN. Total ada sepuluh rumah yang dibedah, masing-masing lima milik karyawan Perhutani dan lima lagi milik karyawan PT PN VIII. “Saya ingin menekankan betul bahwa jika perumahan karyawan itu sudah tidak layak, harus kita perbaiki,” ujar Rini. Hal ini merupakan wujud

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


kepedulian Kementerian BUMN kepada insan BUMN yang bekerja di hutan dan kebun negara, sehingga mereka bisa mendapatkan hunian yang lebih layak. Selain itu, dalam rangka melakukan kegiatan berbagi di bulan Ramadhan, Menteri Rini juga memberikan santunan kepada ratusan anak yatim dan piatu. Menurut Rini, program bedah rumah ini merupakan bagian dari langkah merealisasikan Visi ‘One Nation, One Vision, One Family, To Excellence’. Visi tersebut telah digaungkan sejak peringatan “20 Tahun Kementerian BUMN” pada beberapa waktu lalu. Tujuannya demi mengupayakan tempat tinggal yang layak bagi seluruh pekerja BUMN. “Saya sudah berpesan kepada seluruh direksi BUMN agar lebih meningkatkan lagi kesejahteraan karyawannya. Salah satunya adalah dengan memperhatikan tempat tinggal karyawan serta memberikan kelonggaran untuk keberlanjutan pendidikan bagi anak-anaknya,” ucapnya. Total nilai biaya yang dikeluarkan untuk program bedah rumah 10 karyawan BUMN di Jawa Barat tersebut adalah sebesar 450 juta Rupiah. Kali ini, rumah 10 karyawan yang terpilih untuk dibedah adalah lima rumah milik karyawan Perum Perhutani dan lima rumah milik karyawan PTPN VIII. Selanjutnya, dikatakan Rini, secara bertahap pihaknya akan menjalankan program Bedah Rumah itu untuk seluruh wilayah di Indonesia.

Tekankan Sinergi BUMN Rini menekankan betul bahwa Kementerian BUMN akan menjalankan program bedah rumah karyawan BUMN di seluruh wilayah Indonesia. Namun, pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap agar hasilnya dapat maksimal

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

dan perwujudannya optimal. untuk saat ini, Kementerian BUMN mengutamakan daerah Jawa Barat terlebih dulu. Agar hasilnya dapat maksimal dan optimal, Rini pun meminta seluruh BUMN untuk bersinergi demi membenahi rumah-rumah karyawan yang sudah tidak layak huni. Baik rumah dinas maupun rumah milik karyawan. “Jika perusahaan itu kinerjanya kurang bagus, harus kita bantu dari BUMN-BUMN yang lain, sehingga

karyawan itu memiliki rumah yang layak huni,” demikian dikatakan Rini seusai meninjau salah satu rumah yang masuk dalam program tersebut. Dan setelah cukup lama meninjau kesepuluh rumah yang dibedah, selanjutnya Bu Menteri Rini beserta rombongan menutup rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya ke Ciwidey di hari itu dengan menyantuni sekaligus berbuka puasa bersama 150 anak yatim. Terima kasih, bu! • DR

DUTA Rimba 41


rimbakhusus

Pesan Bu Menteri,

Tingkatkan Lagi Kesejahteraan Karyawan Di dalam rangkaian kunjungan kerjanya meninjau langsung program Bedah Rumah untuk 10 orang Karyawan Perum Perhutani dan PT PN VIII, 26 Mei 2018, Menteri BUMN Rini M Soemarno juga memberikan pembekalan kepada 4.000 orang Account Officer (AO) program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) Se-Jawa Barat. Di dalam kesempatan tersebut, Rini memberi arahan dan motivasi sekaligus apresiasi kepada para AO yang telah berdedikasi menjadi agen pemberdayaan perempuan pra-sejahtera yang ada di Jawa Barat. Tetapi, apa sih Mekaar itu?

42 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 43


rimbakhusus

M

enurut Rini, program Mekaar merupakan bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah, melalui BUMN, dalam meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat kecil. Mekaar sebenarnya merupakan program unggulan PT Permodalan Nasional Madani/PNM (Persero). Program Mekaar ini juga bisa menjadi upaya efektif dalam meningkatkan inklusi keuangan. “Mekaar secara langsung memberi akses keuangan kepada berbagai masyarakat termasuk kelompok para ibu yang berpotensi menjadi pendukung ekonomi

44 DUTA Rimba

keluarga,” jelasnya. Seraya ingin menekankan betapa penting dan sentralnya peran dan fungsi Mekaar di dalam meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat, Rini menyempatkan diri bertatap muka dan memberikan pembekalan kepada para agen Mekaar. Di dalam rangkaian kunjungannya ke Ciwidey pada 26 Mei 2018 itu, Menteri Rini Soemarno juga memberikan pembekalan kepada 4.000 orang Account Officer (AO) program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) Se-Jawa Barat. Di dalam kesempatan itu, Rini memberikan arahan dan motivasi

sekaligus apresiasi kepada para AO Mekaar. Sebab, mereka dinilai telah berdedikasi menjadi agen pemberdayaan perempuan prasejahtera yang ada di Jawa Barat. “Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas semangat teman-teman AO yang telah membawa peningkatan ekonomi kepada banyak keluarga prasejahtera,” tuturnya.

Cukup Berhasil Rini menilai, para AO Mekaar telah cukup berhasil menjadi perpanjangan tangan BUMN dalam membantu ekonomi keluarga masyarakat. Tercatat, hingga April

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


2018, nasabah aktif Mekaar secara nasional telah melampaui angka 2,8 juta jiwa dengan lebih dari 22.000 orang AO yang mendampingi mereka. Khusus di Jawa Barat, sedikitnya terdapat 662.000 perempuan pra-sejahtera yang sudah menjadi nasabah Mekaar. Hingga akhir 2018, ditargetkan jumlah nasabah Mekaar bisa mencapai 4 juta nasabah. Adapun total dana yang tersalurkan sudah mencapai Rp 6,76 triliun, dengan rata-rata pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 2,1 juta per nasabah. Non Performance Loan (NPL) Mekaar berada di angka 0,25 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan kepada para nasabah telah berhasil menciptakan komitmen pengembalian pinjaman yang tinggi pada setiap nasabah. Setelah mendengar dan berbagi semangat dengan 4.000 orang AO Mekaar, Rini meninjau langsung program bedah rumah untuk 10 karyawan BUMN, terdiri dari lima karyawan Perum Perhutani dan lima karyawan PT PN VIII. Total nilai bantuan yang digelontorkan sebesar Rp 450 juta. “Saya sudah berpesan kepada seluruh direksi BUMN agar lebih meningkatkan lagi kesejahteraan karyawannya. Salah satunya dengan memperhatikan tempat tinggal karyawan serta memberikan keberlanjutan pendidikan bagi anakanaknya,” ucapnya. Rini beserta rombongan lalu menutup rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya ke Ciwidey dengan menyantuni 150 anak yatim. Tetapi, pesan Bu Menteri tetap tinggal dan bersemayam di ati seluruh anggota direksi BUMN. Bahwa meningkatkan kesejateraan karyawannya adalah hal yang penting untuk dijalankan. • DR

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 45


SOSOKrimba

46 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Djarot

Kusumajakti

Selamat Datang,

Ketua Dewan Pengawas Perhutani Medio tahun 2018, Perum Perhutani punya Ketua Dewan Pengawas yang baru. Djarot Kusumajakti, pria berkacamata itu dipercaya menduduki kursi tersebut. Sebelumnya, ayah dua anak ini matang berkecimpung di dunia ekonomi dan bisnis. Pengalaman 30 tahun berkarir di dunia perbankan ditambah tiga tahun memimpin Perum Bulog diyakini banyak orang membuat ia pantas duduk sebagai Ketua Dewas Perhutani. Dan seluruh Rimbawan Perum Perhutani pun kini menyapa, “Selamat Datang, Ketua Dewan Pengawas Perhutani!”

D

ewan Pengawas dibentuk oleh pemegang saham, yaitu pemerintah, untuk mengawasi jalannya pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Pengawas kemudian membentuk komite-komite dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk diacu. Karena itulah,

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

keberadaan Dewan Pengawas sebagai instrumen kelengkapan BUMN merupakan hal yang penting. Sebab, Dewan Pengawas menjalankan tugas yang cukup penting juga. Begitu pula posisi dan tugas Dewan Pengawas di Perum Perhutani. Bagi lelaki kelahiran Bengkulu, 4 September 1957 itu, penugasan dirinya sebagai Ketua Dewan

Pengawas di Perum Perhutani merupakan satu bentuk jalan pengabdian yang berbeda. Sebab, sebelumnya selama bertahuntahun ia bergelut dengan industri perbankan.Tiga tahun terakhir mengurusi kebutuhan pokok rakyat Indonesia di Perum Bulog. Kini, ia harus memutar pemahaman baru di seputar pengelolaan hutan negara. Memang, posisinya bukan sebagai

DUTA Rimba 47


SOSOKrimba

pelaksana bisnis kehutanan itu. Tetapi, sebagai orang yang ditugasi sebagai kepanjangan tangan negara untuk mengawasi langkah dan kebijakan direksi, ia harus paham bagaimana bisnis kehutanan itu berjalan. Satu hal yang kini menjadi pegangan Djarot. Ia ingin aktivitasnya kini menjadi jalan bagi dia untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu ia tandaskan ketika mengakhiri tugasnya sebagai Direktur Utama Perum Bulog, 26 April 2018. “Rencana saya adalah menjalani takdir hidup saya seperti yang

48 DUTA Rimba

diinginkan, serta punya waktu yang cukup untuk menyiapkan hidup yang akan datang,” ujarnya ketika itu. Menurut dia, momen penggantian dirinya yang terjadi menjelang bulan Ramadhan justeru menjadi saat yang baik bagi dirinya dan keluarganya untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan baik dan penuh kebersamaan. Ia pun dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan lebih santai, dengan penuh kebersamaan, di tengah keluarga. Sebab, iamengaku, sebelumnya karena kesibukan yang

dijalani, sangat jarang ia dapat menghabiskan momen puasa Ramadhan bersama keluarga secara sehari penuh sejak pagi hingga malam. “Saya sudah 35 tahun tidak bisa merasakan puasa bareng dengan keluarga dari pagi sampai malam,” ujarnya. Suami Eny Martuti ini menerima dengan lapang dada ketika mengetahui dirinya diberhentikan dari jabatannya sebagai Direktur Utama Perum Bulog untuk digantikan oleh Komisari Jenderal Polisi Budi Waseso. Sebelumnya, Djarot Kusumajakti ditugaskan

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


sebagai Direktur Utama Perum Bulog sejak 8 Juni 2015. Ketika itu, lulusan Magister dengan konsentrasi keilmuan Manajemen Keuangan dari Universitas Airlangga, Surabaya, ini menggantikan Lenny Sugihat.

Tiga Dasawarsa di BRI Sebelum menduduki kursi Direktur Utama Perum Bulog, ayah dari Ardhita Roten Oktaria dan Bertia Roten Setaria ini menjabat Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM) Bank Rakyat Indonesia (BRI). Posisi tersebut ditempati mertua dari Ahmad Fimas Tafkir ini dari sejak tahun

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

2010. Posisinya di BRI itu menjadi titik kulminasi perjalanan karirnya di BRI yang terbentang panjang sejak bergabung di Bank yang kantor cabangnya tersebar di seluruh penjuru hingga pelosok Indonesia itu pada 1 Juni 1985. Alumnus Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Perusahaan dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, tahun 1982 ini bahkan telah bergabung dalam keluarga besar BRI sejak 1983. Sebab, ketika itu ia menempuh pendidikan di Orientasi Calon Pimpinan dan Staf BRI. Kemudian, ia menjadi Siswa di Kantor Wilayah BRI di Palembang

sejak 20 Desember 1983 hingga 31 Mei 1985. Pada 1 Juni 1985, ia ditarik ke Jakarta menjadi Staf I Kantor Cabang Khusus Kantor Pusat BRI sampai 30 Juni 1988. Lalu ia ditugaskan sebagai Asisten Manajer Bagian Kredit Umum di Kantor Pusat BRI sejak 1 Juli 1988 hingga 31 Desember 1989. Karir Djarot di BRI berlanjut dengan menjadi Wakabag Bagian Bisnis Komersial di Kantor Pusat pada 1 Januari 1990 sampai 31 Oktober 1990. Pada 1 November 1990, Djarot Kusumajakti ditugaskan ke Kantor Wilayah Surabaya untuk menjadi ML O I Surabaya, Tanjung Perak. Tugas di posisi itu ia jalani hingga 31 Desember 1991. Lalu, ia dipromosikan menjadi Pimpinan Cabang Biak, Kanwil Makassar, pada 1 Januari 1992 sampai 31 Desember 1993. Setelah itu, Djarot ditugaskan menjadi Pimpinan Cabang Ternate, Kantor Wilayah Manado, sejak 1 Januari 1994 hingga 30 Juni 1996. Lalu menjadi Pimpinan Cabang Surakarta Sudir Kantor Wilayah Semarang sejak 1 Juli 1996 sampai 31 November 1998. Sejak 1

DUTA Rimba 49


SOSOKrimba

Desember 1998, Djarot menempati posisi Pimpinan Cabang Corporasi Surabaya Pahlawan, Kantor Wilayah Surabaya, hingga 31 Januari 2000. Lalu ia ditugaskan ke Padang, Sumatera Barat, menjadi Regional Business Manager di Kantor Wilayah Padang, sejak 2 Januari 2001 hingga 31 Mei 2001. Selanjutnya, ia dipromosikan menjadi Wakil Pemimpin Wilayah di Kantor Wilayah Padang, pada 1 Juni 2001 sampai 30 Juni 2002. Pada 1 Juli 2002, Djarot menjadi Wakil Pemimpin Wilayah di Kantor Wilayah BRI di Semarang, hingga 31 Agustus 2004. Pada 1 September 2004, ia ditarik ke Jakarta untuk

50 DUTA Rimba

menjadi Wakil Pemimpin Wilayah di Kantor Wilayah Jakarta, sampai 31 Juli 2005. Pada 1 Agustus 2005, Djarot ditarik ke Kantor Pusat BRI dengan menempati posisi Kepala Divisi pada Divisi Analisis Risiko Kredit, yang ia jalani hingga 30 April 2010. Pada Mei 2010, ia diangkat sebagai Direktur UMKM PT BRI (Persero) Tbk, sampai 7 Juni 2015. Akhirnya, ia dilantik sebagai Direktur Utama Perum Bulog pada 8 Juni 2015. Rentang panjang perjalanan karir di Bank rakyat Indonesia itu sejatinya memberi bekal sangat penting bagi perjalanan karir Djarot sebagai seorang profesional. Hal itu

memberikan ia kematangan dalam menganalisis masalah dan membuat keputusan.

Memimpin Bulog Selama memimpin Perum Bulog, ada satu peristiwa yang melibatkan nama Djarot Kusumajakti yang menarik perhatian publik. Peristiwa itu adalah ketika Djarot diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi untuk tersangka Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman. Seperti diketahui, Irman Gusman dijerat kasus hukum terkait dugaan suap rekomendasi penambahan

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Cerita-cerita tentang rentang panjang catatan perjalanan Djarot Kusmajakti rasanya sangat pas untuk menjadi bekal bagi dirinya dalam melangkah di rimba tugas yang baru. Sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Perhutani. kuota distribusi gula impor. Ketika itu, Irman Gusman diketahui mengontak Djarot agar Bulog menambah kuota gula impor yang disalurkan CV Semesta Berjaya ke Padang, Sumatera Barat. Tetapi, bukan itu saja catatan penting dalam kepemimpinan Djarot di Bulog. Di era kepemimpinan Djarot, Bulog menjalankan banyak penugasan dari pemerintah. Misalnya, impor beras, impor jagung, impor gula, impor bawang putih, hingga impor daging kerbau. Dan semuanya sukses. Namun, toh Djarot merasa masih banyak hal yang belum ia selesaikan di Perum Bulog. Sehingga, ketika melepas jabatan sebagai Direktur Utama Perum Bulog, Djarot menitipkan pesan kepada penggantinya, Budi Waseso, untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan rumah Perum Bulog yang belum sempat ia selesaikan hingga tuntas. Djarot yakin, Budi Waseso (Buwas) akan mampu mengembangkan kapasistas Bulog sebagai korporasi

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

negara, karena latar belakang Buwas yang selama ini dikenal tegas sebagai aparatur penegak hukum. “Jadi, kita sama-sama tahu bahwa Pak Buwas ini adalah pejabat yang selama ini kita kenal sangat tegas. Tentu, harapannya adalah beliau dapat membongkar simpulsimpul (hambatan tugas) yang menyebabkan Bulog tidak menjadi raksasa. Harapan saya, Bulog bisa lebih baik lagi, Bulog menjadi lebih bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Djarot di Kementerian BUMN, pada Jumat 27 April 2015.

Cerita-cerita tentang rentang panjang catatan perjalanan Djarot Kusmajakti rasanya sangat pas untuk menjadi bekal bagi dirinya dalam melangkah di rimba tugas yang baru. Sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Perhutani. Maka, seluruh Rimbawan pun kini berharap sang Ketua Dewan Pengawas yang baru ini akan mampu memberikan warna tersendiri dalam pengawasan langkah perusahaan selanjutnya. Selamat datang, Bapak Ketua Dewas! • DR

DUTA Rimba 51


PERHUTANI

Dok. Kom PHT®2014 | Foto : SOE.

BAHAGIA DENGAN BERBAGI

Memberi dan menyantuni adalah bentuk berbagi kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan dan menghiasi Ramadhan dengan suka cita

52 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • MEI mei - JUNI juni • 2018


LENSA

Ketika kebahagiaan bisa kita tularkan lewat canda tawa serta menjalin persaudaraan melalui berbagi

NO. 74 • TH. 12 • MEI mei - JUNI juni • 2018

DUTA Rimba 53


Setiap manusia selalu memiliki kesalahan, saling memaafkan adalah cara memulai kembali menjalin rasa kekeluargaan

54 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • MEI mei - JUNI juni • 2018


LENSA Mudik adalah tradisi kembali berkumpul bersama keluarga. Melepaskan kerinduan dalam hangat kebersamaan

NO. 74 55 • TH. 12 9 •• november mei - JUNI MEI juni • -2018 desember • 2014

DUTA Rimba 55


Rindu tercipta oleh jarak, tidak peduli seberapa jauh atau dekat. Kembali ke kampung halaman melunasi semua tabungan rindu yang tertahan

56 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • MEI mei - JUNI juni • 2018


LENSA

Perjalanan akan mampu menyambungkanmu dengan tali silaturahmi yang baru

NO. 74 55 • TH. 12 9 •• november mei - JUNI MEI juni • -2018 desember • 2014

DUTA Rimba 57


SobatRIMBA

58 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 59


SobatRIMBA

60 DUTA Rimba

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 61


lintasrimba

Perum Perhutani KPH Banten Resmikan Wisata Panorama Alam

Puncak Cikujang Lebak - Perum Perhutani KPH Banten, Kamis, 15 Mei 2018, meresmikan wisata panorama alam Cikujang, Lebak, Banten. Peresmian tersebut ditandai penandatanganan prasasti dan pemotongan pita. Sebelas hari sebelumnya, 4 Mei 2018, KPH Banten resmi menjalin kerja sama pengelolaan Wisata Panorama Alam Cikujang dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Lestari Mulya. Wisata panorama alam Cikujang tepatnya terletak di Kampung Nyalindung, Desa Ciginggang, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Banten. Wana wisata ini menyimpan sisi menarik karena memiliki panorama istimewa yang sangat jarang dimiliki wisata alam lainnya. Di wisata yang berada di bawah naungan KPH Banten itu, para pengunjung dapat memperoleh pengalaman edukasiyang mengesankan. Sebab, dari Puncak Cikujang, pengunjung dapat menyaksikan dan menikmati pemandangan indah

62 DUTA Rimba

atas keberadaan puing sejarah yaitu Gunung Anak Krakatau yang terkenal sampai ke mancanegara. Gunung Anak Krakatau muncul tahun 1927 atau 43 tahun setelah Gunung Krakatau meletus. Di tahun 1884, setelah meletus dengan letusan yang dahsyat, Gunung Krakatau habis atau hilang. Tetapi ajaibnya, tepat 43 tahun kemudian, persis di lokasi bekas keberadaan Gunung Krakatau tersebut, muncul gunung baru yang berasal dari kaldera purba yang masih aktif, dengan pertumbuhan ketinggian sekitar 20 inci setiap bulan. Karena posisinya persis di lokasi yang sama dengan Gunung Krakatau, maka gunung baru ini dinamakan Gunung Anak Krakatau. Saat ini ketinggian Gunung Anak Krakatau mencapai 450 meter. “Cocok sekali untuk pelancong yang haus akan sejarah alam,” ujar Administratur KPH Banten, Henry Gunawan. Henry menambahkan, selain Gunung Anak Krakatau, dari Puncak

Cikujang, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan Gunung Karang dan Gunung Pulo Sari, serta panorama indah pesisir laut selatan dan laut utara. Sehingga, Wisata panorama alam Cikujang ini benar-benar menyajikan paket wisata yang terbilang lengkap. Karena potensi wisata yang dikandungnya sangat besar, Perhutani KPH Banten serius mengelola lokasi wisata panorama alam ini. Antara lain wujudnya, Perum Perhutani melibatkan peran Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Lestari Mulya untuk mengelola wisata ini. Harapannya, dengan pola kerja sama ini akan mampu memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. “Kerjasama antara Perum Perhutani KPH Banten dengan LMDH Rimba Lestari Mulya resmi tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilakukan pada 4 Mei lalu,” jelas Henry. Menurut dia, hal ini merupakan bentuk optimalisasi fungsi dan manfaat kawasan hutan dengan jasa lingkungan dan menyelaraskan kegiatan pengelolaan sumber daya hutan. “Selain itu, juga mengingatkan tanggung jawab dan peran para pihak terhadap keberlangsungannya,” katanya. • DR

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Perhutani Jalin Kerja Sama

Pemanfaatan Sumber Daya Hutan dengan Pemkab Batang Pekalongan - Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur pada Selasa, 15 Mei 2018, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) Batang tentang pemanfaatan kawasan hutan. Langkah sinergi antara Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur dengan Pemkab Batang tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan upaya menuju pengelolaan hutan lestari dan masyarakat sejahtera. Menurut Administratur Perhutani KPH Pekalongan Timur, Toni Kuspuja, MoU ini diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar

hutan. Diharapkan, adanya MoU pemanfaatan sumber daya hutan antara Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur dengan Pemerintah Kabupaten Batang, tersebut akan menjadi salah satu mesin azaz penguat untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat desa hutan. “Ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, termasuk di dalamnya mendukung program-program kerja pemerintah daerah, serta meningkatkan produktivitas hutan itu sendiri,” jelas Toni. Dengan adanya MoU tersebut, diharapkan pula akan memberikan

Perhutani Kucurkan Dana PKBL

75 Juta Rupiah untuk Apresiasi Pokmas Peduli Lingkungan Sidoarjo - Kepala Perum Perhutani Divisi Regional (KaDivre) Jawa Timur, Sangudi Muhammad, menyerahkan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Kelompok Masyarakat (Pokmas) “Bangkit Berseri” dari Desa Larangan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dana PKBL sebesar 75 Juta Rupiah itu diserahkan kepada Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) “Bangkit Berseri”, Hasan Amrullah, atas keberhasilan mereka menjadi Juara I pada Lomba Desa Inovasi Peduli Lingkungan tingkat Kabupaten Sidoarjo. Acara tersebut diadakan pada Senin, 28 Mei 2018, di

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

Graha Perhutani Surabaya. Di kesempatan itu, Sangudi menyampaikan, Perhutani memberikan dana tersebut sebagai bentuk apresiasi atas langkah Pokmas Bangkit Berseri dalam mengelola sampah dengan baik, dan menjadikan lingkungannya bersih, asri, dan nyaman. “Ide, program, dan gagasan warga di lingkungan Desa Larangan ini bisa menginspirasi warga lain di desa lain dalam hal pengelolaan sampan dan bisa melakukan transfer of knowledge agar lingkungan lainnya juga semakin bersih,” ucapnya. Sementara itu, Hasan Amrullah mengungkapkan, warga di sekitar

kontribusi positif bagi peningkatan pendapatan asli daerah. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan asli daerah tersebut di antaranya adalah rencana mengembangkan tanaman teh seluas 1.200 hektare yang ditanam di bawah tegakan pinus, agroforestry tanaman cokelat, serta pengembangan obyek wana wisata yang ada di dalam kawasan hutan di Kabupaten Batang. Sementara itu, Bupati Batang, Wihaji, menyampaikan, hal terpenting yang tercantum di dalam MoU ini adalah bagaimana agar hutan yang dikelola Perum Perhutani di wilayah Kabupaten Batang memiliki payung hukum. Payung hukum itu berfungsi untuk regulasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal. Sekaligus pula di dalamnya ada aspek pemberdayaan masyarakat di sekitar desa hutan. • DR

tempat tinggalnya menganggap, membakar sampah adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Semangat inilah yang melatarbelakangi Pokmas Bangkit Bersih untuk bertindak mengelola sampah dengan memisahkan sampah basah dan kering. Sampah basah lalu diolah menjadi pupuk organik, sedangkan sampah kering lantas didistribusikan ke pabrik untuk menjalani proses daur ulang. Dari kegiatan tersebut, masyarakat dapat meraih dan mengumpulkan tambahan penghasilan. Selain itu, desanya juga mendapatkan nilai lebih, yaitu menjadi lingkungan rujukan bagi pengelolaan sampah oleh warga di wilayah lain. “Terima kasih kepada Perhutani. Dana yang dikucurkan kepada kelompok kami akan dimanfaatkan secara amanah untuk lingkungan sekitar,” tambahnya. • DR

DUTA Rimba 63


lintasrimba

Perhutani Jadi Tuan Rumah Diklat Ganis PHPL PKB-J Madiun - Pusat Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusdikbang SDM) Perum Perhutani menjadi tuan rumah Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Penguji Kayu Bulat Jati (Diklat Ganis PHPL PKB-J) oleh Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah VII Denpasar. Kegiatan tersebut berlangsung selama 17 hari, sejak 17 April hingga 3 Mei 2018. Diikuti oleh 39 peserta dari kalangan pengusaha kayu yang bermitra dengan Perhutani,

pendidikan dan pelatihan tersebut diselenggarakan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.20/ Menhut-II/2010. Peserta kegiatan tersebut diharapkan akan menjadi tenaga teknis handal yang memiliki kompetensi sebagai penguji kayu bulat jati, serta mampu membuat dan menerbitkan dokumendokumen sesuai peraturan yang berlaku. Seluruh peserta diklat tersebut dinyatakan lulus dan berhak memperoleh sertifikat penguji

Curug Cimahi Jadi Latar

Tayangan Adzan Magrib ANTV Cimahi Curug Cimahi yang dikenal juga dengan nama Curug Pelangi kian menarik perhatian masyarakat. Pesona alam Curug Cimahi atau Curug Pelangi itu juga menyedot perhatian salah satu stasiun televisi nasional ternama, ANTV. Sehingga, stasiun televisi swasta milik Keluarga Bakrie tersebut tertarik untuk menjadikan panorama di lokasi kawasan wisata milik Perum Perhutani KPH Bandung Utara itu sebagai latar lokasi tayangan adzan maghrib di stasiun televisi tersebut. Setelah proses shooting atau pengambilan gambar, resmi sudah panorama Curug Cimahi sebagai latar belakang tayangan adzanmagrib di ANTV. Tayangan adzan maghrib dengan latar

64 DUTA Rimba

lokasi Curug Cimahi tersebut tayang perdana di ANTV tanggal 1 Ramadhan 1439 Hijriyah atau 17 Mei 2018. Selanjutnya, pemandangan alam Curug Cimahi yang memesona tersebut dipastikan menjadi latar belakang lokasi untuk tayangan adzan maghrib di stasiun televisi tersebut dalam beberapa waktu ke depan. Administratur KPH Bandung Utara, Komarudin, mengatakan, selain Curug Cimahi, ada juga lokasi

serta Surat Ijin Menguji (SIM). Tiga peserta di antaranya dinyatakan lulus dengan nilai sangat memuaskan, yaitu Yusuf Gesang Setyawan (PT Quality Works) di peringkat pertama, Evie Nur Afita (CV Surya Alam Semesta) di peringkat kedua, dan Indri Pramesti (UD Rimba Raya) di peringkat ketiga. Kepala Pusdikbang SDM Perum Perhutani, Asep Rusnandar, di acara penutupan kegiatan tersebut, Kamis 3 Mei 2018 berpesan kepada para peserta, agar ilmu yang telah diperoleh itu dapat diaplikasikan di tempat kerja masing-masing sesuai ketentuan. Juga agar selalu bisa bekerjasama dalam menggunakan kayu-kayu dari Perhutani. • DR lain yang dijadikan latar belakang tayangan adzan magrib tersebut, yaitu Hutan Geger Bintang Matahari. Hutan Geger Bintang Matahari juga menjadikan lokasi shooting untuk tayangan adzan maghrib di ANTV. Menurut Komarudin, banyak pesan moral yang terkandung dan disampaikan lewat tayangan adzan tersebut. Sebab, rangkaian cerita dalam balutan gambar di tayangan tersebut menampilkan sosok-sosok inspiratif dari kaum difabel yang bersemangat dalam menjalankan ibadah. “Tayangan adzan tersebut menampilkan cuplikan cerita tentang seseorang dengan kaki palsu yang bersemangat menjalankan shalat dan seorang tuna netra yang tanpa pamrih mengajar mengaji anakanak,” katanya. Komarudin pun menambahkan, Curug Cimahi terus mengalami banyak pembenahan. Misalnya, dari sisi fasilitas, Curug Cimahi sudah mengalami sejumlah peningkatan. Ada beberapa titik yang direnovasi, semisal tangga, toilet, dan musholla. Hal ini dilakukan untuk menambah kenyamanan bagi pengunjung. • DR

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Perhutani KPH Mantingan

Gandeng LMDH Siapkan 1.500 Hektare Lahan Tanaman Sengon Mantingan - Perum Perhutani terus menggencarkan upaya pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah Perum Perhutani. Hal itu dilakukan pula oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan. Kegiatan yang dilakukan dalam upaya pemberdayaan tersebut mulai dari penanaman randu, rumput raja, hingga kesepakatan penanaman sengon. Pasca kegiatan tersebut, saat ini LMDH di sana pun berlomba-lomba untuk bisa menanam sengon pada musim tanam tahun 2018. Dari 53 LMDH yang ada di wilayah KPH Mantingan, ada 24 LMDH yang telah menyatakan kesediaannya untuk menanam sengon di wilayah hutan petak pangkuan masing-masing. Saat

ini jumlah luasan mencapai 1.500 Hektare. Sebagai contoh, pertengahan Juni 2018 LMDH Wono Surojoyo dan LMDH Sumber Urip telah membuat kesepakan untuk menanam tanaman sengon. Penanaman akan dilakukan oleh LMDH Wono Surojoyo Desa Logede dengan luas area 26,12 Hektare, sedangkan LMDH Sumber Urip Desa Kalinanas akan menanam Sengon seluas 49,41 Hektare. Lokasi penanaman kedua LMDH tersebut seluruhnya masuk dalam kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sangkrah. Seiring dengan berkurangnya tanaman jati berukuran besar, banyak LMDH lebih memilih menghijaukan hutan kembali dengan tanaman sengon. Sebab, masa panen tanaman sengon

Belajar Mengenal Rusa di Kesambi Trees Park Blitar - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar sedang mengembangkan wisata edukasi keluarga. Namanya Kesambi Trees Park. Di Kesambi Trees Park, pengunjung dapat bersantai bersama keluarga sambil menikmati aktivitas berwisata edukasi dengan cara mengenal rusa dan perilakunya di Penangkaran Rusa Timorensis. Wisata yang lokasinya berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejotangan, Resort Polisi Hutan (RPH) Sumberingin, tersebut dikelola Perum Perhutani KPH Blitar bekerjasama dengan CV

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

Sumber Intan Persada. Di dalam kegiatan operasional sehari-hari, juga melibatkan masyarakat sekitar. Di lokasi Kesambi Trees Park ini juga terdapat wahana outbound bagi anak-anak, serta kebun buah-buahan dan sayuran. Selain itu, para pengunjung juga dapat berswafoto dan menikmati wisata kuliner atau berbelanja cinderamata sambil menikmati udara sejuk. Kepuasan pengunjung usai berwisata di Kesambi Trees Park dapat terlihat dari antusiasme mereka saat keluar dari dalam lokasi wisata tersebut. Salah satu pengunjung Kesambi Trees Park, Ike Susanti (36), menyatakan, sangat

lebih cepat dibandingkan dengan tanaman jati. Sengon hanya butuh waktu 6-7 tahun untuk dipanen, sedangkan jati membutuhkan waktu sekitar 20 tahun untuk bisa dipanen. Administratur KPH Mantingan, Joko Santoso, menyambut gembira hal itu dan mendorong LMDH untuk dapat berkompetisi menghijaukan hutan di wilayah masing-masing. Menurut dia, perubahan perilaku masyarakat di sekitar hutan ini perlu diapresiasi. Ia juga mengharapkan seluruh jajaran Perhutani yang ada di lapangan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa pelestarian hutan itu bukan hanya tugas Perhutani saja, melainkan juga tugas semua komponen masyarakat dan pemerintah. “Berbagai terobosan dalam menghijaukan hutan menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai sadar betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan,” ujarnya. • DR

menyukai wisata ini. Sebab, kata dia, di samping lokasinya yang dekat dengan kota dan akses jalan yang bagus, di tempat ini juga pengunjung bisa bercengkerama dengan rusa yang jinak. Selain itu, di lokasi wisata ini juga banyak terdapat wahana permainan bagi anak-anak. Sementera itu, Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Sangudi Muhammad, di sela kunjungan kerjanya ke Kesambi Trees Park, berharap agar pengelolaan wisata Perhutani ke depannya akan semakin maju. “Kita berharap pengelolaan lokasi wisata akan semakin baik, sehingga dapat berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ucapnya. • DR

DUTA Rimba 65


warisanrimba

Jejak Sejarah yang Tertinggal di

Gedung Papak Sebelum merdeka, bangsa Indonesia pernah merasakan kekejaman penjajah di negeri ini. Ada noktah yang tak dapat hilang dari memori bangsa kita tentang masa 350 tahun dijajah Belanda dan 3,5 tahun di bawah penjajahan Jepang. Hingga kini, jejak sejarah tentang kekejaman penjajah yang meninggalkan kenangan pahit dan luka dalam di hati itu masih dapat dilihat dan disambangi. Salah satu jejak sejarah yang tertinggal itu ada di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Di sana, sebuah bangunan tua disebut-sebut punya banyak jejak sejarah kelam tentang kebrutalan bala tentara Belanda dan Jepang.

W

arga setempat menyebut bangunan tua itu dengan nama “Gedung Papak”. Bangunan tua itu adalah sebuah rumah bergaya Eropa kuno seluas 338,5 meter persegi. Warga menamai gedung itu papak karena atapnya datar tak bergenting. Gedung Papak itu berdiri di atas lahan Perum Perhutani yang termasuk wilayah kerja KPH Gundih. Tepatnya di Desa Geyer, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Ada delapan kamar di dalam gedung tua berlantai dua itu.

66 DUTA Rimba

Semuanya merupakan ruangan kamar berukuran luas. Empat kamar di lantai satu dan empat kamar lagi di lantai dua. Pintu-pintu yang dipunyai Gedung Papak seluruhnya berukuran besar. Lebarnya tiga meter, kian menambah megah keberadaan Gedung Papak. Alas gedung itu merupakan lantai dengan plester menyerupai adukan semen. Tidak ada lapisan keramik. Dinding tembok tebal berwarna putih juga menjadi ciri khas bangunan Belanda masa lalu. Di lantai satu juga ada kamar mandi yang di dalamnya terdapat bak mandi kecil. Juga ada dapur yang di dalamnya terdapat kompor

tanam berupa tungku. Ada tangga kuno yang menghubungkan lantai lantai pertama di bawah dengan lantai kedua di bagian atas bangunan. Tangga kuno itu berbahan kayu dan anak tangganya berukuran lebar setengah meter. Beberapa ranjang besi yang ditutupi kelambu tetapi tidak ada kasur juga menambah kesan masa lalu di setiap kamar dalam Gedung Papak. Tak ada hiasan apa pun yang menempel di dinding. Hal itu memberikan kesan sunyi dan hening yang memancarkan aroma mistis.

Penyiksaan dan Jugun Ianfu Beberapa tahun yang lalu, Gedung Papak selalu dikunjungi seorang nenek. Setiap setahun sekali nenek bernama Sri Sukanti itu datang menyambangi Gedung Papak diantar sanak keluarganya. Di sana, Sri Sukanti menghabiskan waktu beberapa lama menatap kegagahan Gedung Papak. Setelah itu, ia kerap menangis dan marahmarah di dalam Gedung Papak. Menurut penjaga Gedung Papak, Sokiran, nenek Sri Sukanti dulunya adalah salah satu warga desa setempat yang dijadikan “jugun ianfu” oleh tentara Jepang. Karena itu, Sri Sukanti boleh dikatakan merupakan saksi korban atas kejahatan perang yang dilakukan bala tentara Jepang. Di masa pendudukan Jepang di Indonesia, istilah “jugun ianfu” adalah

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 67


warisanrimba terminologi yang sangat terkenal di telinga masyarakat, sekaligus menjadi kosa kata yang ditakuti gadis-gadis asli Indonesia saat itu. “Jugun ianfu” adalah istilah yang digunakan tentara Jepang saat menduduki Indonesia, terutama di masa Perang Dunia II, untuk menyebut para wanita dan gadis desa yang dipaksa untuk menjadi pemuas nafsu seks para anggota pasukan Jepang. Jadi, “jugun ianfu” dijabarkan sebagai tawanan budakseks bagi bala tentara Jepang saat itu. Kisah tentang “jugun ianfu” ini di tahun 1984 pernah diangkat oleh sutradara besar Indonesia, Sjumandjaja, menjadi sebuah cerita dalam film layar lebar berjudul “Budak Nafsu”. Lewat film “Budak Nafsu” itu, Sjumandjaja meraih penghargaan Piala Citra sebagai sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 1984. Film “Budak Nafsu” berkisah tentang perjuangan seorang wanita bernama Fatimah (diperankan oleh aktris Jenny Rahman) yang terjebak dan menjadi “jugun ianfu”, tetapi kemudian ikut berjuang membantu pasukan Indonesia merebut danmempertahankan kemerdekaan. Boleh jadi, Sri Sukanti adalah Fatimah di dunia nyata. Karena itu, sangat wajar jika ia begitu emosional ketika datang keGedung Papak. Mungkin, bagi Sri, menyaksikan Gedung Papak bagaikan melemparkan ia kembali ke masa lalu saat ia mengalami pengalaman tak mengenakkan di masa lalu. “Kebanyakan wanita yang menjadi korban kekerasan seksual tentara Jepang di masa lalu itu malu dan menghilang. Sebab, hal itu merupakan kenangan buruk,” kata Sokiran. Tetapi apa hubungannya Gedung Papak dengan “jugun ianfu” dan nenek bernama Sri Sukanti itu?

68 DUTA Rimba

Ternyata, Gedung Papak dulunya difungsikan sebagai rumah bordil yang dihuni para gadis desa muda belia yang merupakan warga asli Grobogan. Di Gedung Papak, para gadis belia itu dipaksa untuk menjadi tawanan sekaligus “jugun ianfu” sebagai bagian kejahatan perang tentara Jepang. Di dalam Gedung Papak, para gadis belia dari desadesa di Kabupaten Grobogan itu dipaksa untuk memuaskan hasrat seksual anggota pasukan Jepang masa itu. “Di kamar di dalam Gedung Papak, nenek Sri dan gadis lain yang diculik dari desanya lalu digilir paksa menjadi tawanan budak seks bagi tentara Jepang,” tutur Sokiran. Jauh sebelum Jepang datang menguasai negeri kita, Gedung Papak juga digunakan sebagai tempat berlangsungnya kejahatan perang yang dilakukan serdadu Belanda. Di dalam Gedung Papak, pasukan Belanda kala itu melakukan penyiksaan terhadap warga pribumi yang ditangkap karena dianggap membangkang aturan pasukan Belanda. Menurut Administratur KPH Gundih, Sudaryana, Gedung Papak dibangun tahun 1919. Di masa awal berdirinya, Gedung Papak dijadikan sebagai markas besar tentara Belanda. Di situlah terjadi kejahatan perang serdadu Belanda dalam menangkap dan menyiksa para pribumi bangsa kita. Konon, Gedung Papak juga memiliki penjara bawah tanah peninggalan bala tentara Belanda. Di penjara bawah tanah itulah tentara Belanda melakukan penyiksaan terhadap warga pribumi. “Akhirnya, ketika pendudukan jepang, Gedung Papak dikuasai tentara Jepang. Di masa itulah Gedung Papak dijadikan rumah bordil yang dihuni gadis-gadis muda pribumi yang dijadikan jugun ianfu

atau tawanan budak seks tentara Jepang. Saat usia masih belia, mereka digilir oleh para tentara Jepang. Ibu Sri Sukanti itu salah satu saksi kekejaman tentara Jepang ketika itu. Keberadaan beliau kini belum diketahui lagi,” tuturnya.

Angker dan Mistis Kesan angker segera tertangkap saat memasuki halaman Gedung Papak dan menatap rumah tua berarsitektur khas bangunan Belanda tempo doeloe itu. Apalagi, sekilas gedung berlantai dua itu terkesan kurang terawat. Gumpalan debu kotor dengan mudah terlihat menempel di segala sisi bagian dalam bangunan. Ditambah lagi banyak sarang laba-laba menggantung di sejumlah sudut ruangan-ruangan dalam Gedung Papak. Padahal, gedung yang berlokasi di tengah perkampungan penduduk tak jauh dari Kantor KPH Gundih itu tercatat sebagai bangunan cagar budaya. Namun, meski kesan kurang terawat itu begitu kental terasa, bangunan tersebut masih terlihat kokoh. Kokohnya rumah itu memang menjadi ciri khas bangunan buatan arsitektur Belanda. Seluruh bangunan peninggalan Belanda yang ada banyak tempat di Indonesia senyatanya masih tetap berdiri kokoh meski telah berusia ratusan tahun. Dan memasuki Gedung Papak kian jauh melemparkan kita kepada kenangan di masa penjajahan karena masih tetap mempertahankan bentuk aslinya. Memang, kesan angker serta hembusan aroma mistis akan sangat kuat menerpa siapa pun yang memasuki Gedung Papak. Bukan hanya karena tampilan gedung megah yang sangat kuat memancarkan aroma itu. Tetapi juga karena lingkupan cerita-cerita tentang sejarah kelam masa lalu

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


“Kelak Gedung Papak akan kami jadikan sebagai museum. Agar masyarakat kita mengetahui bahwa ada sejarah kelam tentang kejahatan perang yang dilakukan serdadu Belanda dan tentara Jepang masa lalu di Grobogan yang dikisahkan secara turun temurun dan hidup sebagai legenda di tengah masyarakat sekitar. Bagi Perum Perhutani sendiri, Gedung Papak punya cerita kelam tersendiri. Sejak tahun 1953, Gedung Papak diambilalih oleh Perum Perhutani. Sebab, keberadaannya memang di dalam kawasan kehutanan milik Perhutani. Saat itu, Gedung Papak kemudian difungsikan sebagai rumah dinas Administratur KPH Gundih. Dan selama itu pula, Gedung Papak belum pernah dipugar. Jadi, bentuknya benarbenar masih asli hasil olah nenek moyang. Kisah tragis di seputar Gedung Papak berlanjut. Saat itu, Administratur KPH Gundih yang tengah dalam perjalanan bersama keluarganya, mengalami kecelakaan lalu lintas. Akibatnya, satu keluarga Administratur KPH Gundih itu meninggal dunia seketika. Kendati mungkin tidak ada hubungannya, tetapi tak urung warga menghubung-hubungkan kejadian kecelakaan yang menewaskan satu keluarga

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

Administratur itu dengan kesan mistis dan angker yang melingkupi Gedung Papak dan cerita-cerita tentang sejarah kelam di dalamnya. Tentang penyiksaan oleh serdadu Belanda dan kekejaman tentara Jepang terhadap “jugun ianfu”. Maka, setelah kejadian kecelakaan itu, Gedung Papak pun tidak lagi difungsikan. Pihak KPH Gundih lantas menugaskan warga setempat untuk menjaga Gedung Papak.

Calon Museum Kini, KPH Gundih punya rencana untuk menghidupkan Gedung Papak. Caranya dengan mempercantik bangunan tua itu dan mengelolanya menjadi obyek wisata unggulan di kabupaten Grobogan. Jika perbaikan dan percantikan Gedung Papak itu terrealisasi, Gedung Papak akan diusulkan untuk menjadi bagian dari paket wisata di Kabupaten Grobogan. “Kelak Gedung Papak akan kami jadikan sebagai museum. Agar masyarakat kita mengetahui bahwa ada sejarah kelam tentang kejahatan perang yang dilakukan serdadu

Belanda dan tentara Jepang masa lalu di Grobogan.Tentunya kami akan berkoordinasi dengan pemerintah Belanda dan Jepang dalam rangka merealisasikan rencana tersebut, mengingat besarnya anggaran nantinya,” ujar Sudaryana. Rencana untuk menjadikan Gedung sebagai museum patut didukung. Sebab, jika gedung Papak itu nanti difungsikan kembali dan dimanfaatkan sebagai museum, tentu jejak sejarah yang tertinggal akan ditelusuri lagi. Dirangkai dan dibuktikan secara ilmiah. Sehingga, kebenaran tentang rangkaian informasi di seputar Gedung Papak akan lebih dapat dipegang. Jika seluruh informasi tentang Gedung Papak itu benar, gedung megah beratap datar itu merupakan saksi bisu perjalanan bangsa ini. Maka, memelihara dan menelusuri jejak sejarah itu lewat perawatan Gedung Papak menjadi penting. Khususnya buat anak-anak muda generasi penerus bangsa ini. Sebab, anak muda memang perlu tahu sejarah perjalanan bangsanya. • DR

DUTA Rimba 69


ensikloRIMBA

Lutung Budeng

Satwa Asli Hutan Indonesia Ada sejumlah hewan yang diketahui merupakan satwa endemik (asli) di hutan-hutan di Indonesia. Di antara banyak satwa itu, salah satunya adalah lutung Jawa yang biasa disebut juga dengan lutung budeng. Lutung budeng hidup tersebar di hutan-hutan Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Dan diketahui banyak pula hidup di kawasan hutan Perhutani.

C

iri khas lutung budeng adalah ukurannya yang sedang dan rambutnyaberwarna hitam legam. Panjang tubuhnya dari kepala hingga ekor berkisar 46 -75 cm. Ekor lutung budeng panjang, antara 61 hingga 82 cm, seperti juga jenis lutung yang lain. Anggota suku Cercopithecidaeini termasuk hewan diurnal, yaitu aktif di waktu siang hari. Diketahui, lutung budeng menyebar terbatas (endemik) di Indonesia barat. Aktivitasnya lebih

70 DUTA Rimba

banyak di atas pepohonan. Saat dewasa, lutung budeng baik jantan maupun betina umumnya berwarna hitam, namun untuk yang betina biasanya di sekitar kelaminnya ada warna putih kekuningan atau keperakan. Bagian atas tubuh lutung budeng berwarna kelabu kecoklatcoklatan gelap sampai kehitamhitaman, dengan masing-masing rambut putih di ujungnya. Warna putih diujung tersebut memberikan kesan warna kilap perak pada mantel kulit. Rambut-rambut pada kaki bawah dan punggung

paha adalah kelabu dan kaki dapat berwarna keperak-perakan daripada punggung. Perut dan bagian sebelah dalam dari paha berwarna kelabu pucat. Tangan dan kaki berwarna hitam. Daerah muka yang tidak berrambut memiliki warna hitam. Beberapa individu lutung budeng dapat mempunyai moncong yang berwarna putih,tidak terdapat cincin yang mengelilingi mata. Cambang keputih-putihan dan cukup panjang, hampir menutupi telinga, serta jambul rapih dan tinggi yang sangat jelas terlihat pada lutung budeng jantan dewasa. Sedangkan anak lutung budeng memiliki rambut tubuh berwarna jingga keemasan. Tetapi lutung budeng yang menyebar di Jawa bagian timur kadang-kadang punya individu dewasa yang berwarna jingga seperti bayi lutung, namun sedikit lebih gelap dan ujung rambutnya berwarna kuning. Lutung budeng punya nama ilmiah (latin) Trachypithecus auratus dan memiliki beberapa nama sinonim, semisal Trachypithecus

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 71


ensikloRIMBA kohlbruggei, Trachypithecus maurus, Trachypithecus pyrrhus, Trachypithecus sondaicus, dan Trachypithecus stresemanni Pocock. Di Bahasa Inggris, lutung Jawa atau lutung budeng disebut Javan Lutung, Ebony leaf monkey, dan Javan Langur. Diketahui, hewan ini menghuni berbagai tipe hutan. Mulai dari hutan mangrove, hutan pantai, hutan hujan dataran rendah, hutan rawa air tawar, hutan gugur daun tropika, dan hutan pegunungan hingga ketinggian sekitar 3.000 – 3.500 meter di atas permukaan laut. Satwa ini juga ditemukan hidup di hutanhutan tanaman jati, rasamala, dan akasia. Makanan pokoknya adalah tumbuh-tumbuhan. Biasanya, lutung budeng mengonsumsi daun-daunan, buah-buahan, dan bunga. Namun, spesies ini juga kerap memakan larva serangga dan kulit kayu. Hewan ini juga dikenal hidup berkelompok, berkoloni. Satu kelompok lutung budeng terdiri dari sekitar tujuh ekor termasuk satu atau dua ekor lutung jantan dewasa. Biasanya, lutung betina hanya melahirkan satu ekor anak setiap kali bersalin, dan mereka saling membantu membesarkan anak-anak lutung. Namun, lutung budeng betina bersifat sangat agresif terhadap lutung budeng betina dari kelompok lain.

Kelestariannya Terancam Sejauh ini, lutung budeng yang tersebar di hutan-hutan Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, itu diakui terdiri dari dua subspesies yang dibedakan dari daerah sebarannya. Pertama, lutung budeng timur (Trachypithecus auratus auratus) yang menyebar di Jawa Barat bagian timur hingga ke Jawa Timur, Lombok, serta Pulau Sempu dan Nusa Barung, Bali. Khusus suspesies Trachypithecus auratus auratus inimemiliki ras yang

72 DUTA Rimba

Tanjung Papuma

ciri khasnyamempunyai bulu seperti lutung Jawa muda tetapi sedikit lebih gelap. Jadi, bulunya berwarna oranye sedikit gelap dengan ujung kuning. Kedua, lutung budeng barat (Trachypithecus auratus mauritius) yang menyebar di wilayah Banten dan setengah Jawa Barat bagian barat, antara lain di Ujung Kulon, Jasinga, Bogor, Cisalak, Jakarta, Palabuhanratu, ke timur di pesisir selatan hingga Cikaso, atau Ciwangi dipedalaman. Yang memprihatinkan, spesies ini kini terancam kelestariannya. Sebab, ia terancam kehilangan dan degradasi habitat, akibat terdesak oleh perluasan lahan-lahan pertanian dan permukiman manusia;

fragmentasi habitat; serta perburuan untuk dimakan atau diperdagangkan sebagai hewan timangan. Mengingat banyaknya ancaman atas kelestariannya itu, IUCN memasukkan lutung budeng ke dalam Daftar Merah IUCN dengan status rentan. Karena alasan kelestariannya terancam itu pula, sejak 22 September 1999 lutung budeng dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia, berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 773/Kpts-II/1999. Selain itu, laju perdagangan lutung budeng juga diawasi oleh CITES dan termasuk ke dalam Apendiks 2 (satwa yang tidak boleh diperdagangkan karena

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Klasifikasi

Kingdom : Animal Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Claas : Mamalia Subclaas : Theria Ordo : Primata Subordo : Anthropoidea Famili : Cercopithecidea Subfamili : Colobinea Genus : Trachypithecus Species : Trachypithecus auratus

keberadaannya yang terancam punah). Keberadaan lutung budeng ini juga juga tercatat di dalam kawasankawasan konservasi, semisal Tanjung Papuma, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Meru Betiri, Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Taman Nasional Baluran, serta Taman Nasional Bali Barat. Di tahun 1996, lutung budeng juga telah dimasukkan oleh IUCN dalam kategori primata yang rentan (vulnerable) terhadap gangguan

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

habitat karena terus terdesak oleh kepentingan manusia.

Perilaku Lutung Budeng Seperti juga anggota primata yang lain, lutung budeng memiliki perilaku yang khas. Secara umum, sebenarnya perilaku binatang dapat dikategorikan menjadi dua. Yaitu perilaku sosial binatang dalam spesies yang sama (intraspecific relationship) dan perilaku sosial binatang dalam spesies yang berbeda (interspecific relationship). Kedua jenis perilaku tersebut dapat terjadi pada kelompok binatang karena terdapat bentuk-bentuk

komunikasi di antara anggota kelompok. Banyak primata yang berkomunikasi satu sama lain melalui suara vocal dan ekspresi wajah yang berubah-ubah. Ekspresi tersebut sering pula diiringi dengan gerakan mengecap-ecapkan bibirnya. Sehingga, terlihat primata seringkali memainkan bibir dan mulutnya jika berkumpul di antara sesamanya. Sebagai bentuk komunikasi untuk memberitahu tanda bahaya atau kesediaan maupun untuk mengumpulkan anggota kelompok yang terpencar, biasanya dilakukan primata dengan berteriak, menjerit, mencicit, berbisik, mendengkur, atau menggeram. Dan jika sedang marah, primata biasanya akan menunjukkan taring-taringnya dengan ekspresi mata yang tajam. Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) juga dikenal memiliki perilaku bermain. Pada umumnya, perilaku bermain banyak ditunjukkan oleh lutung budeng anak-anak. Mereka biasa melakukan perilaku bermain dengan sendiri maupun bersama individu lutung budeng anak-anak yang lain. Sebagai satwa arboreal, lutung Jawa (Trachypithecus auratus) dalam segala aktivitasnya selalu berada di atas pohon. Halini dilakukanlutung budeng jika keadaan strata tengah dan bawah tidak memungkinkan untuk dijamah. Tetapi, seringkali pula dijumpai keberadaan lutung Jawa yang turun ke tanah. Mereka kerap bermain juga di atas tanah. Tetapi, kadangjugamereka turun ke tanah karena pohon yang potensial di habitatnya banyak yang tumbang karena proses pelapukan atau terjadi penebangan oleh manusia. Sehingga, untuk mencapai pohon berikutnya dari pohon tempat dia hidup sebelumnya, ia harus melewati jalan tanah. Maka, turunlah ia ke tanah. • DR

DUTA Rimba 73


rimbadaya

Oleh-oleh Popon

Dari Majalengka Menuju Seluruh Nusantara

Berawal dari aktivitas berjualan hanya di sekitar wilayah desa tempat tinggalnya. Kini, produknya dikenal banyak orang dari banyak wilayah. Ragam penghargaan pun ia raih. Di antaranya dari Wakil Presiden, dari Dirjen P2HP, dan dari Kementerian Pertanian. Sekali lagi bukti ungkapan, “jangan takut untuk memulai, karena sesuatu gagasan besar yang awalnya mimpi akan menjadi kesuksesan besar ketika dimulai untuk diwujudkan.”

P

opon Suhaemah. Nama sederhana yang khas wanita asal Jawa Barat. Tetapi sosok pemilik nama itu bukanlah wanita biasa. Sebab, mungkin nama Popon kini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Majalengka. Juga bagi para wisatawan yang berkunjung ke Majalengka. Sebab, wanita asli Sunda ini dikenal sebagai seorang pengusaha oleh-oleh khas Jawa Barat. Ragam penganan oleh-oleh yang ia produksi, semisal oncom goreng, dodol mangga, dodol jambu, dodol pisang, dodol nangka, keripik buah, lumpia oncom, keripik basreng, emping jagung, dan lain-lain. Padahal, semua bermula dari coba-coba. Menurut ceritanya,

74 DUTA Rimba

dulu keluarga Popon memiliki 80 batang pohon mangga arumanis yang ditanam di kebun. Di tahun 2002, kebetulan kebun mangga milik keluarga Popon itu sedang panen raya. Buah yang melimpah hasil kebun itu tidak habis jika hanya dikonsumsi Popon dan keluarganya. Popon pun berpikir, bagaimana agar buah-buah itu tidak terbuang tetapi dapat dimanfaatkan menjadi produk penganan olahan lain yang tahan lama. Dengan niat awalnya untuk coba-coba, Popon pun membuat dodol mangga. Karena dodol mangga hasil buatannya cukup banyak, akhirnya ia memulai usaha produksi dan pemasaran dodol mangga itu pada Oktober 2002. Tak langsung berjaya. Beberapa kali

kegagalan sempat ia alami. Setelah mengevaluasi kegagalannya, Popon menyimpulkan, hal itu karena ia mencoba membuat dodol mangga dengan komposisi yang berbedabeda. Dari hasil evaluasi itu, semua ia perbaiki, dan hasilnya membawa usahanya perlahan membaik dan terus meningkat.

Mitra PKBL Popon kemudian bergabung dan membentuk kelompok tani Asri Rahayu. Lewat kelompok tani dengan alamat usaha di lingkungan Raharja, Kompleks Yayasan Darul Falah Cijati, Kelurahan Cijati, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Popon aktif dan menjual produknya dengan merek dagang “Asri Rahayu”.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 75


rimbadaya Di dalam hal pemasaran, pada awalnya Popon hanya berjualan di sekitar wilayah desa tempat tinggalnya. Lambat laun, usahanya mengalami kemajuan. Ia merasakan peningkatan dalam usaha yang ia jalani itu antara lain karena kegigihan, kerja keras, serta bantuan pihak lain. Satu bantuan yang ia rasakan besar pengaruhnya dalam meningkatkan usahanya adalah bantuan modal usaha dari Perum Perhutani, khususnya KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Majalengka melalui Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Popon menjadi mitra PKBL Perum Perhutani KPH Majalengka tahun 2006. Ketika itu, Popon mendapat pinjaman modal PKBL sebesar Sepuluh Juta Rupiah. Tahun 2015, ia kembali mendapatkan pinjaman modal sebesar Dua Puluh Lima Juta Rupiah. Berkat usahanya yang terus berkembang, di tahun berikutnya, yaitu 2016, Popon kembali dipercaya untuk mendapatkan pinjaman modal sebesar Dua Puluh Lima Juta Rupiah. Selain pinjaman modal, Perum Perhutani KPH Majalengka juga ikut berperan serta dalam memperkenalkan produk Popon melalui pameran-pameran. Ibu dua anak ini pun merasa sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah beberapa kali dipercaya untuk mendapatlkan pinjaman modal dari Perum Perhutani. Melalui pinjaman tersebut, ia memperoleh tambahan modal untuk mengembangkan usahanya. Usahanya pun terus berkembang dan kian besar. Kini, produknya telah berhasil memasuki pasar di wilayah Kota Bandung, Jakarta, Bogor, Garut, Cirebon, bahkan sampai ke Pulau Sumatera. Maka, tak salah jika ia bermimpi suatu saat produknya bisa tersebar ke seluruh pelosok Nusantara.

76 DUTA Rimba

Banyak Penghargaan Popon merasa, keberhasilan yang telah ia capai saat ini juga tidak lepas dari bimbingan banyak pihak. Terutama dari pihak-pihak terkait, seperti Dinas Perdagangan dan Industri, Dinas Pangan, dan lainlain. Setelah pencapaiannya saat ini, Popon berharap terutama kepada Perum Perhutani agar pinjaman modal melalui PKBL tidak terputus. Sebab, ia merasakan manfaat yang sangat besar dari pinjaman modal melalui PKBL itu, terutama terkait prosesnya yang mudah serta bunganya yang ringan. Kini, banyak pihak melihat Popon sebagai sosok yang cukup berhasil sebagai pengusaha. Parameter keberhasilan itu antara lain dengan banyaknya penghargaan yang ia dapatkan sebagai apresiasi atas keberhasilan bisnisnya. Beberapa

penghargaan yang telah diraih oleh Popon itu di antaranya adalah Penghargaan dari Wakil Presiden (ketika itu) Boediono, Penghargaan dari Dirjen P2HP dan Kementan, Juara Lomba Makanan Kreatif, Juara Lomba Dodol Mangga di Balai Kartini Jakarta, Penghargaan Sidhakarya dari Disnaker Provinsi Jawa Barat, dan lain-lain. Outlet Popon juga sempat dikunjungi tokoh-tokoh penting, antara lain Erna Witoelar serta Dewi Motik. Popon juga sempat menjadi tempat studi banding dan menerima kunjungan studi dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Bekasi, Kelompok Tani Papua, dan lain-lain. Ibarat di dunia persilatan, Popon adalah Suhu (guru besar) yang kerap didatangi para pendekar dari banyak daerah untuk menimba ilmu dan pengajaran. Salut! • DR

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 77


bisnisrimba

Area Beristirahat

Bisnis Baru Perhutani Satu lagi terobosan bisnis dilakukan Perum Perhutani. Kali ini, Perhutani keluar dari fokusnya selama ini yang hanya berkutat mengurusi bisnis di sektor kehutanan. Bisnis baru Perhutani itu adalah menggarap pembangunan area beristirahat atau rest area di ruas jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono. Sejumlah fasilitas disediakan di area beristirahat yang terdapat di ruas jalan tol yang melintas di dalam kawasan hutan KPH Ngawi dan KPH Saradan itu.

B

agi Sobat Rimba yang menempuh perjalanan mudik dengan melintasi ruas jalan tol SoloNgawi-Kertosono, kini dapat beristirahat di rest area Perum Perhutani. Area beristirahat itu tepatnya berada di KM 626. Di sana terdapat ragam fasilitas yang dapat dimanfaatkan semisal mushola, toilet, dan pujasera. Pembangunan rest area Perum Perhutani di Jalan Tol Solo-NgawiKertosono itu dimulai sejak awal tahun 2018 ini. Perhutani yang merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di sektor kehutanan tentu saja tidak bisa menggarap sendiri proses pembangunan rest area tersebut. Karena itu, Perhutani bekerjasama dengan PT Adhi Karya

78 DUTA Rimba

untuk pembangunan rest area. Kontrak kerja pembangunan rest area tersebut ditandatangani pada Kamis, 28 Desember 2017 siang. Perhutani tentu tidak serta merta melangkah ke sampinguntukmenggarap bisnis baru yang berbeda dari core business di sektor kehutanan. Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Perum Perhutani, Agus Setya Prastawa menyampaikan, ada tujuan pelaksanaan kerjasama tersebut. Menurut dia, kerja sama tersebut dilakukan dalam upaya mendayagunakan lahan kawasan hutan milik Perum Perhutani untuk pengembangan rest area, setelah sebelumnya mengantongi izin pembangunan rest area dari Kementerian Lingkungan

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Pembangunan rest area yang akan dikerjasamakan tersebut adalah rest area Tipe A. Untuk itu, kami menggandeng PT Adhi Karya dalam upaya memaksimalkan peluang bisnis ini. Harapannya, bisnis ini bisa menjadi peluang untuk investor-investor,” jelas Agus melalui keterangan resmi, Kamis 28 Desember 2017. Agus mengakui, kerja sama pembangunan rest area di jalan tol merupakan bisnis baru bagi Perum Perhutani yang selama ini fokus di sektor kehutanan. Namun, dia

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

menggarisbawahi bahwa sinergi BUMN dalam rangka membangun rest area tersebut juga merupakan wujud dukungan Perum Perhutani dan PT Adhi Karya kepada program pemerintah di bawah Jokowi-JK dalam pembangunan infrastruktur khususnya jalan tol. Sejak 2015 hingga 2017, pemerintah Republik Indonesia telah membangun jalur tol baru sepanjang 568 kilometer. Sepanjang 176 kilometer jalur tol baru dibangun pemerintah selama tahun 2016. Sementara sisanya, sepanjang 362 kilometer, berhasil dibangun

sepanjang tahun 2017. Memang belum mencapai target yang ditetapkan, yaitu 1000 kilometer jalur jalan tol baru hingga 2019. Namun, pemerintah optimis target 1000 kilometer jalan tol baru itu akan dapat tercapai. Nah, keberadaan rest area merupakan salah satu prasyarat jalan tol agar dapat dioperasionalkan.

Ngawi dan Saradan Pengoperasian Jalan Tol SoloNgawi-Kertosono kianmembuat mudah perjalanan mudik menuju kampung halaman di Lebaran tahun ini. Sebab, sebelumnya telah

DUTA Rimba 79


bisnisrimba

banyak pula jalan tol yang bisa digunakan. Meskipun di Lebaran tahun ini, status Jalan Tol SoloNgawi masih fungsional, tetapi jalan tol tersebut beroperasi selama 24 jam. Fungsionalisasinya berlaku pada 8 hingga 24 Juni 2018. Jalantol Solo-Ngawi dirancang sepanjang 90 kilometer. Di sepanjang ruas jalan tol ini,terdapat tujuh GT (Gerbang Tol). Tiga GT di antaranya belum difungsikan, yaitu GT Bandara, GT Purwodadi, dan GT Karanganyar. Sebagai fasilitas, terdapat empat reat area dengan rician dua rest area Tipe A di Km 519 jalur A dan B, serta dua rest area Tipe B di Km 538 jalur A dan B. Menurut Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ), Iwan Moedyarno, Jalan Tol NgawiKertosono bakal dilengkapi dengan enam rest area. Masing-masing dua buah rest area Tipe A di satu titik dan empat buah rest area Tipe B di dua titik. Dua buah rest area Tipe A di satu titik itulah yang dikerjasamakan dengan Perum Perhutani. Jalan tol Ngawi-Kertosono

80 DUTA Rimba

terbilang cukup sibuk. Iwan Moedyarno memerkirakan, lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang melintasi Jalan Tol Ngawi-Kertosono adalah sebanyak 8.000 unit. “Kami perkirakan sekitar 8.000 kendaraannya melintas per hari. Namun, itu bisa bertambah jika ada peristiwa-peristiwa tertentu seperti mudik Lebaran,” kata Iwan. Pembangunan rest area itu sendiri merupakan tindak lanjut rencana pembangunan jalan tol dan sarana penunjangnya untuk ruas jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono yang melewati kawasan hutan milik Perum Perhutani. Khususnya di wilayah kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi dan KPH Saradan. Pada ruas tol Solo-NgawiKertosono tersebut, Perhutani mendapatkan hak pengelolaan rest area di dua tempat, yaitu Rest Area Mantingan dan Rest Area Saradan. Rest Area Mantingan merupakan rest area tipe B pada ruas jalantol Solo-Ngawi. Di Rest Area Mantingan, terdapat dua titik rest area yang saling berhadapan

masing-masing seluas 3 hektare. Sedangkan Rest Area Saradan merupakan rest area Tipe A pada ruas tol Ngawi-Kertosono. Di Rest Area Saradan, terdapat dua titik rest area yang saling berhadapan masing-masing seluas 6 hektare. Sebelumnya, beberapa direksi kerap berkunjung ke untuk memastikan kesiapan pembangunan rest area tersebut. Misalnya, kunjungan Direktur Keuangan Perhutani Sugiarti bersama Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perhutani Agus Setya Prastawa untuk melakukan pengecekan lokasi pembangunan rest area Saradan, tepatnya di hutan Petak 34 RPH Pepe, BKPH Petung, KPH Saradan, pada 11 November 2017. Saat mendampingi kunjungan Direksi Perhutani itu, Kepala Divisi Regional Jawa Timur Sangudi Muhammad mengatakan, rest area Tipe A dibangun di atas tanah seluas 12 hektare, yang berlokasi di dekat Waduk Saradan. Di sana pemandangannya indah dan cocok untuk lokasi wisata.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


“Kita akan melengkapi areal ini dengan fasilitas seperti SPBU, mushalla, toilet, restoran, toko suvenir, dan tentu akan kita kerjasamakan dengan investor, dengan sistem pengelolaan yang profitable. Diharapkan, proyek rest area ini akan memberikan tambahan pendapatan bagi perusahaan,” tuturnya.

Sinergi BUMN Menindaklanjuti rencana pengembangan bisnis itu, Perum Perhutani pun menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Retail. Penandatanganan

Kita akan melengkapi areal ini dengan fasilitas seperti SPBU, mushalla, toilet, restoran, toko suvenir, dan tentu akan kita kerjasamakan dengan investor, dengan sistem pengelolaan yang profitable

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

kesepahaman bersama (MoU) rencana pengembangan SPBU Rest Area wilayah Saradan, Jawa Timur, dilakukan oleh Direktur Utama Perhutani Denaldy M Mauna dan Direktur Utama PT Pertamina Retail Sofyan Yusuf di Kantor Pusat Perum Perhutani. Denaldy M Mauna menyatakan, penandatanganan kerja sama tersebut merupakan wujud sinergi BUMN yang menjadi peluang investasi baru bagi kedua pihak. “Kerja sama pembangunan rest area merupakan bisnis baru bagi Perum Perhutani. Untuk itu, kami menggandeng PT Pertamina Retail yang sudah berpengalaman di bidang tersebut. Prospek bisnis rest area Perhutani itu sangat baik, karena menghubungkan dua kota besar yaitu Surabaya dan Solo, dimana dalam beberapa tahunke depan traffic lalu lintas pada jalur iniakanmeningkat pesat,” katanya. Selain itu, kata Denaldy, posisi titik rest area Saradan yang berada pada pertengahan jarak antara Surabaya dan Solo, membuat pada titik tersebut kondisi pengendara kendaraan baik dari arah Solo

maupun Surabaya memerlukan tempat untuk beristirahat. “Nantinya, pangsa pasar pengunjung rest area pada titik tersebut akan lebih besar daripada titik rest area yang lain di jalur tersebut,” ujarnya. Sedangkan Sofyan Yusuf mengatakan, pihaknya memilih Perum Perhutani sebagai mitra kerja sama karena lokasi hutan Perhutani sangat strategis sebagai calon lokasi rest area. “Perhutani memiliki lokasi-lokasi hutan yang strategis untuk bisnis SPBU. Jumlah SPBU di Indonesia tergolong sedikit, hanya sekitar 5.600 SPBU, jika dibandingkan dengan Tiongkok yang sudah mencapai 100.000 SPBU, atau Filipina yang notabene negara kecil saja sudah mencapai 9.000 SPBU. Dengan MoU ini, semoga kita bisa mengubah image SPBU menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan dengan adanya rest area,” ucapnya. Ya, sebagai bisnis baru pembangunan rest area di kawasan hutan Perhutani ini cukup prospektif. Semoga berjalan dengan baik. Dan memberikan kontribusi positif. Bravo! • DR

DUTA Rimba 81


pojokkph

Berbagi

ala Perum Perhutani KPH Kedu Utara Bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat sekitar merupakan wujud dari Corporate Social Responsibility. Peduli masyarakat sekitar menjadi wujud nyata tanggung jawab sosial perusahaan. Hal itu ditunjukkan Perum Perhutani KPH Kedu Utara yang di tengah suasana Idul Fitri lalu melaksanakan bakti sosial yang sudah menjadi agenda rutin mereka.

S

ebanyak 640 paket bingkisan Lebaran tahun 2018 dididtribusikan kepada para penyadap getah pinus di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara. Penyalurannya dilakukan kepada masyarakat yang tersebar di sejumlah BKPH. Acara yang digelar pada hari Senin, 5 Juni 2018 itu,

82 DUTA Rimba

merupakan hasil kerja sama Perum Perhutani dengan Perum Bulog sebagai BUMN yang bergerak di bidang logistik pangan. Bingkisan lebaran yang dibagikan tersebut berisi sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat, yang antara lain terdiri dari 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, dan 2,5 kg beras. Kegiatan tersebut diawali

dengan penyerahan bingkisan lebaran tersebut dari Perum Bulog kepada Administratur KPH Kedu Utara, Erwin. Selanjutnya, 640 paket bingkisan Lebaran tersebut langsung didistribusikan kepada para penyadap getah pinus yang tinggal di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) yang terdapat di wilayah kerja KPH Kedu Utara. Rinciannya adalah sebanyak 86 paket di BKPH Ambarawa, 259 paket di BKPH Magelang, 170 paket BKPH Candiroto, dan 119 paket di BKPH Wonosobo. Menurut Erwin, kegiatan tersebut merupakan bentuk pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, khususnya para penyadap yang bekerja di wilayah hutan Perhutani. Ia menuturkan, para penyadap merupakan mitra Perhutani yang berada di garis depan dan menjadi ujung tombak perusahaan. Sehingga, kesejahteraan para penyadap harus diperhatikan. Lebih lanjut, Erwin pun berharap, pembagian bingkisan Lebaran tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya para penyadap, menjelang

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Lebaran. Seiring dengan itu, diharapkan pula pemberian bingkisan Lebaran itu dapat meningkatkan partisispasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan kelestarian hutan.

Buka Puasa Bersama Sebelumnya, Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah menggelar acara buka puasa bersama insan Perum Perhutani dengan anak-anak yatim dari Pondok Pesantren Muhammadiyah, Magelang. Di momen silaturahmi itu, Perum Perhutani melakukan kegiatan berbagi kebahagiaan, dengan memberikan santunan kepada 30 anak yatim piatu dari Pondok Pesantren tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor KPH Kedu Utara, Jumat 25 Mei 2018. Acara itu dihadiri seluruh pejabat dan karyawan Perum Perhutani di wilayah Divisi Regional Jawa Tengah, serta masyarakat yang bekerja di kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani. Acara

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

pun menjadi semakin bermakna dengan penyampaian taushiyah yang dikemas apik dan menarik oleh KH Usman Ali. Rangkaian acara kemudian ditutup dengan pelaksanaan shalat tarawih berjamaah. Di dalam sambutannya, Administratur KPH Kedu Utara, Erwin, mengungkapkan kebanggaannya atas penunjukan KPH Kedu Utara sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut. Menurut dia, pemberian santunan kepada anak yatim dan piatu merupakan agenda rutin Perum Perhutani sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat sekitar dan wujud dari Corporate Social Responsibility. “Saya berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan silaturrahmi dan kebersamaan di antara kita semua,” ujarnya.

Lima Kabupaten Perum Perhutani KPH Kedu Utara adalah salah satu KPH yang menjadi unit manajemen di wilayah Divisi Regional Jawa Tengah. Secara geografis, KPH Kedu Utara terletak di antara 2o55” sampai dengan 3o45” BT dan 7o00” sampai dengan 7o42” LS. Di bagian utara, wilayah kerja KPH Kedu Utara berbatasan dengan wilayah kerja KPH kendal. Di bagian timur berbatasan dengan wilayah kerja KPH Kendal danKPH Surakarta. Di bagian selatan berbatasan dengan wilayah kerja KPH Kedu Selatan dan PHW II Yogyakarta. Sedangkan di bagian barat berbatasan dengan wilayah kerja KPH Banyumas Timur. Wilayah kerja KPH Kedu Utara mencapai luas 36.343,39 Hektare. Yang menarik, secara administratif pemerintahan, wilayah kerja KPH Kedu Utara itu menjadi bagian dari lima kabupaten. Sebab, dari luas wilayah kerja KPH Kedu Utara itu, seluas 5.095,13 Hektare merupakan

kawasan hutan yang berada di Kabupaten Kendal; 5.276,95 Hektare merupakan kawasan hutan di Kabupaten Magelang; 2.537,92 Hektare adalah kawasan hutan yang termasuk Kabupaten Semarang; 13.504,93 Hektare adalah kawasan hutan yang termasuk Kabupaten Temanggung; dan 9.928,46 Hektare adalah kawasan hutan di Kabupaten Wonosobo. KPH Kedu Utara terbagi dalam dua Kelas Perusahaan (KP), yaitu KP Pinus seluas 25.069,00 Hektare dan seluas 11.274,39 Hektare KP Mahoni. Berdasarkan fungsinya, kawasan hutan KPH Kedu Utara terdiri dari Hutan Produksi Terbatas seluas 10.959,22 Hektare (15%), Hutan Produksi seluas 12.781,64 Hektare, dan seluas 12.602,53 Hektare adalah Hutan Lindung. Topografi kawasan hutan KPH Kedu Utara terdiri dari 1,10% datar (kelerengan 0-8%); 5,25% landai (kelerengan 8-15%); 12,05% bergelombang (kelerengan 15-25%); 35,27% agak curam (kelerengan 2540%); dan 46,32% curam (kelerengan > 40%). Pengelolaan kawasan hutan KPH Kedu Utara dibagi 5 BKPH (Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan) yaitu BKPH Ambarawa, BKPH Magelang, BKPH Temanggung, BKPH Candiroto, BKPH Wonosobo, dengan 21 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Berdasarkan tata batas KPH Kedu Utara terbagimenjadi 5 Bagian Hutan yaitu Bagian Hutan Ambarawa seluas 6.004,52 Hektare; Bagian Hutan Magelang seluas 3.705,56 Hektare, Bagian Hutan Temanggung seluas 3.430,46 Hektare, Bagian Hutan Wonosobo seluas 9.928,46 Hektare, dan Bagian Hutan Candiroto seluas 11.274,39 Hektare. Tipe iklim KPH Kedu Utara merupakan tipe iklim C menurut Schmidt Ferguson, dengan bulan basah tertinggi di bulan Agustus dan bulan basah terendah di bulan April.

DUTA Rimba 83


wisatarimba

Di Cimanggu Anda Tak Mungkin Termangu-mangu

Kebutuhan terhadap rileksasi sudah menjadi hal pokok bagi masyarakat urban. Kejenuhan saat menjalani rutinitas pekerjaan yang melelahkan kerap kali membuat orang ingin menghabiskan saat liburan dengan mengunjungi tempat wisata yang menyajikan pemandangan alam dengan suasana yang asri. Obyek wisata bernuansa pegunungan atau bukit dengan panorama hijau pepohonan pun menjadi pilihan. Dan Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu adalah salah satunya.

S

uasana nyaman sudah begitu tergambar jelas saat memasuki kawasan seluas 154 Hektare itu. Apalagi, dari luar kawasan ini sudah terlihat menyajikan suasana yang begitu asri. Dikelilingi pohonpohon tropis yang rapat dan menjulang tinggi, pandangan mata akan dimanjakan oleh suasana khas pegunungan. Dan pemandangan yang didominasi warna hijau dedaunan dengan udara segar berhawa dingin pun akan menyambut kedatangan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata bertajuk Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu ini. Cimanggu termasuk dalam wilayah Desa Rancabali, Kecamatan

84 DUTA Rimba

Ciwidey, Kabupaten Bandung. Sebagai kawasan yang terletak di ketinggian kurang lebih 1.100 meter di atas permukaan laut, Cimanggu menampilkan latar belakang yang ciamik berupa bukit yang dipadati pepohonan hijau. Apalagi, topografi di sana yang relatif datar dan sedikit bergelombang sangat memudahkan para wisatawan untuk berjalan-jalan dan menikmati kesegaran suasana alam. Banyak pengunjung yang terihat datang ke lokasi Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu dan menikmati fasilitas yang tersedia di dalamnya. Apalagi setiap akhir pekan. Para wisatawan yang berkunjung itu bahkan banyak yang datang dari luar Bandung dan sekitarnya.

Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu masih terihat demikian alami, sehingga terasa begitu sejuk, asri, dan memanjakan pengunjungnya dengan tampilan berbagai macam pepohonan tropis yang rimbun dan menyegarkan. Di sini, Anda tak mungkin termangumangu. Sebaiknya, Anda akan terkagum-kagum akan pesona alam yang memesona. Di Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu, tak ada wisatawan yang akan merasa jenuh. Jika berkesempatan menginap di cottage di tempat ini, di waktu senggang Anda bisa berjalan-jalan santai sambil menikmati keindahan alam dengan suasana yang menenangkan. Sungguh sebuah rileksasi yang penuh sensasi. Di saat seperti itu, rasakanlah segarnya udara pegunungan dan hijaunya pepohonan yang jarang akan Anda dapatkan di perkotaan. Keberadaan udara yang masih segar karena terletak di kaki pegunungan akan memberikan sensasi tersendiri bagi anda yang mengunjungi Wisata Taman Alam Pemandian Air Panas Cimanggu. Apalagi, lokasinya yang berada cukup jauh dari keramaian kota membuat Anda akan sejenak mendapatkan suasana berbeda. Intinya, rileksasi yang memberi rasa nyaman. Itu saja.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 85


wisatarimba

Air Panas dan Pemancingan Kawasan objek wisata Cimanggu senantiasa dilingkupi curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga, objek wisata ini memiliki suhu udara yang cukup dingin. Berkisar antara 15 hingga 25 derajat celcius. Udara dingin ditambah pemandangan alam menjadi pesona tersendiri. Maka, begitu Anda memasuki tempat wisata ini, Anda akan dimanjakan dengan indahnya pemandangan pegunungan di sekeliling Anda, ditambah dengan awan yang menutupi bagian puncak gununggunung tersebut. Ada beberapa kegiatan wisata alam yang menarik dan dapat dinikmati di Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu. Antara lain adalah berenang di Pemandian Air Panas Cimanggu dan memancing ikan di Kolam Pemancingan Wisata Alam Cimanggu. Begitu sampai di lokasi Pemandian Air Panas Cimanggu, dinginnya udara di sana seakan-akan menarik Anda untuk segera masuk ke kolam pemandian air panas yang telah berada tepat di depan Anda. Di sanalah sensasi tersendiri akan segera terasa. Maka, rasakanlah nikmatnya

86 DUTA Rimba

berendam di air panas saat cuaca dan udara sedang dingin. Hmm... Konon, berendam di kolam pemandian air panas Cimanggu yang airnya mengandung belerang, memberikan banyak manfaat. Selain dapat membuat awet muda, air belerang tersebut juga mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit, semisal panu, kurap, kena kutu air, dan sebagainya. Dan yang pasti, berendam di air panas selama beberapa waktu akan dapat memberikan efek relaksasi bagi Anda. Coba saja! Usai berendam, Anda yang hobi memancing dapat menyalurkan kegemaran Anda itu juga di sini. Bagi sebagian orang, memancing memang merupakan kegiatan yang menjemukan. Namun, tak sedikit pula orang yang justru menjadikan kegiatan memancing itu sebagai hobi. Ada kenikmatan tersendiri bagi para pemiik hobi itu. Sehingga, lihatlah, para pemilik hobi memancing itu bahkan rela harus duduk hingga berjam-jam di tepi lokasi pemancingan, menunggu umpan dilahap ikan. Banyak pemiik hobi memancing yang bahkan rela mengeluarkan

uang hingga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah hanya untuk membeli peralatan memancing. Padahal, jika dibandingkan dengan hasil tangkapannya pastilah akan jauh sekali harganya. Tetapi, demikianlah, kata orang, tidak ada harga untuk sebuah kesenangan. Nah, jika Anda memiliki hobi memancing, selain dapat berendam di kolam air panas, di Cimanggu Anda bisa menyalurkan hobi Anda. Tepatnya di Kolam Pemancingan Wisata Alam Cimanggu.

Primadona Wisata Bandung Tempat wisata populer bernama Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu ini termasuk ke dalam kawasan tempat wisata taman alam di Bandung Selatan. Alamat persisnya adalah Jalan Raya Ciwidey – Patenggang Km 13, Patengan, Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rute jalan atau akses menuju ke sana relatif mudah. Dari Tol Cipularang, ambil jalur keluar di Pintu Keluar Tol Kopo Bandung. Lalu menuju Soreang terus menuju Cimanggu. Jaraknya 37 KM dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam perjalanan.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


Segala kelebihan yang terdapat di dalamnya tak heran membuat Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu kini dikenal sebagai salah satu primadona wisata di Bandung, khususnya di Bandung Selatan. Tentu saja selain lokasi-lokasi wisata yang lebih dulu populer di Bandung Selatan, semisal Kawah Putih dan Situ Patenggang. Kawasan Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu Ciwidey ini juga sangat dekat dengan tempat-tempat wisata lainnya di Ciwidey. Misalnya Bumi Perkemahan Ranca Upas yang hanya berjarak kurang lebih 400 meter saja dari Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu. Di Bandung, Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu ini termasuk dalam kawasan taman alam hutan lindung. Meskipun berada di Kecamatan Ranca Bali yang terkenal memiliki hamparan perkebunan teh yang hijau, namun karena lokasi yang sangat dekat dan daya tarik sumber daya alam yang hampir sejenis, membuat Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu pada akhirnya menjadi bagian tak terpisahkan dari lokasi pariwisata Ciwidey. Kawasan hutan lindung di Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu ini juga cukup menarik. Sebab, ia memiliki banyak spesies pepohonan besar di antaranya Baros, Kihujan, Kitembaga, Saninten ,Puspa, Rasamala ,dan Pinus. Satu lagi yang unik dari kawasan hutan lindung ini adalah karena fungsinya yang juga sebagai pusat konservasi satwa liar. Satwa liar yang menjadi penghuni kawasan konservasi di sana misalnya kancil, macan kumbang, rusa, serta berbagai jenis burung.

Keunikan dan Nilai Jual Barangkali ada yang bertanya, apa sih keunikan serta nilai jual

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

Satu lagi yang unik dari kawasan hutan lindung ini adalah karena fungsinya yang juga sebagai pusat konservasi satwa liar. Satwa liar yang menjadi penghuni kawasan konservasi di sana misalnya kancil, macan kumbang, rusa, serta berbagai jenis burung. tempat wisata Cimanggu? Wajar jika pertanyaan ini muncul. Sebab, di dalam konteks bisnis, sebuah lokasi harus memiliki unique selling point yang membuat para pengunjung memiliki alasan untuk mengunjunginya. Dan Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu memiliki keunikan itu. Pertama, sebagai kawasan taman wisata alam hutan lindung, Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu menjadi salah satu alternatif tempat wisata alam di Bandung yang layak untuk Anda kunjungi. Keindahan alam yang masih alami serta keberadaan hutan hujan tropis yang menawarkan sensasi udara yang sangat dingin dan juga fresh adalah nilai-nilai unik yang dapat menjadikannya sebagai lokasi yang menyajikan sesuatu yang istimewa dan spesial buat pengalaman berlibur para wisatawan dari perkotaan yang padat. Sekadar melepas kepenatan dari lalu lintas yang macet dan udara yang panas. Selain sensasi di atas, Anda

juga akan bisa menikmati Pemandian Air Panas Cimanggu yang terkenal karena alami serta tingginya kandungan khasiatnya buat kesehatan. Sebab, sumber air panasnya berasal dari sumber air panas Cimanggu yang sangat alami. Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan, berendam di air panas belerang ini juga dapat memberikan sensasi rileksasi. Ada lagi yang menarik. Di kawasan Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu ini, tersedia juga area bermain, semisal Playing Ground, Kayak, Flying Fox, Hi-Rope, penyewaan ATV roda 4, penyewaan kuda, serta Outbound. Sementara untuk fasilitas penunjang kenyamanan wisatawan lainnya yang ada di kawasan Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu ini, antara lain adalah layanan panduan wisata, kamar mandi dan toilet, serta warung dan tempat makan. Semua menyajikan suasana nyaman yang alami. Dan, di kawasan Taman Wisata Alam Pemandian Air Panas Cimanggu ini juga sudah tersedia penginapan atau hotel yang representatif dengan harga yang terjangkau. Namanya adalah Cimanggu Cottage Ciwidey. Cimanggu Cottage Ciwidey mempunyai 7 tipe cottage dengan varian harga sewa yang berbeda untuk jenis dan tipe kamar serta harinya. Mulai dari harga sewa Rp 400.000 sampai harga sewa sebesar Rp 1.350.000. Untuk pemesanan atau booking kamar hotel, Anda bisa menghubungi nomor telepon (022) 7278341. Jadi, masih bingung hendak menghabiskan masa liburan ke mana? Tak perlu lagi bingungbingung. Langsung saja pergi ke Cimanggu. Di sana, Anda tak mungkin termangu-mangu. Coba saja! • DR

DUTA Rimba 87


inovasi

Kinerja IPAL di PGT Sindangwangi

Kian Ramah Lingkungan

S

etidaknya dalam satu dasawarsa terakhir, Perum Perhutani rajin menanam pohon pinus bocor getah. Bukan untuk mendapatkan kayunya. Tetapi penanaman pohon-pohon pinus itu diambil getahnya. Pemanfaatan getah pinus pun kian dioptimalkan dalam rangka pengembangan forest chemical product berupa gondorukem dan terpentin. Produk gondorukem dan terpentin adalah hasil destilasi getah pinus yang berkualitas tinggi. Minyak terpentin yang berwarna transparan putih itu adalah bahan pelarut cat, bahan baku parfum, desinfektan, dan campuran bahan kimia lainnya. Perhutani punya 8 pabrik pengolahan gondorukem dan terpentin dengan kapasitas kurang lebih 120.000 ton. Salah satunya adalah PGT Sindangwangi. Selain itu, Perhutani juga punya pabrik derivatif gondorukem dan terpentin. Keberadaan pabrik-pabrik itu untuk mengoptimalkan program revitalisasi industri Perhutani, sebagai penunjang penghasilan perusahaan. Saat ini, gondorukem dan terpentin telah mendominasi hingga hampir 90% pendapatan Perhutani yang diperoleh dari industri non kayu. Padahal, belum seluruh potensi produk getah pinus yang dimiliki Perhutani itu telah diolah menjadi

88 DUTA Rimba

Salah satu persoalan besar dalam proses industrialisasi di mana pun adalah limbah. Kendati hampir setiap pabrik selalu punya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), faktanya tidak semua sistem IPAL di pabrik-pabrik itu yang berjalan baik. Indikatornya adalah sejauhmana pengelolaan IPAL di pabrik itu telah sesuai baku mutu dan ramah lingkungan. Demi mengejar standard baku mutu dan ramah lingkungan itulah, PGT (Pabrik Gondorukem dan Terpentin) Sindangwangi di KPH Bandung Utara menghadirkan inovasi penyempurnaan kinerja IPAL. Seperti apa wujudnya? gondorukem dan terpentin. Artinya, potensi industri pengolahan getah pinus itu masih sangat menjanjikan. Tetapi, ada satu persoalan yang mengiringi langkah optimisme dalam perjalanan pabrik gondorukem dan terpentin. Khususnya di PGT Sindangwangi. Yaitu, kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PGT Sindangwangi yang disadari selama ini belum maksimal. Artinya, belum sesuai baku mutu dan ramah lingkungan. Menyadari hal itu, Rimbawan KPH Bandung Utara pun bergerak. Mereka membentuk tim yang merumuskan inovasi tentang penyempurnaan IPAL

PGT Sindangwangi agar dapat mewujudkan air IPAL yang sesuai baku mutu dan ramah lingkungan. Inisiator inovasi tersebut adalah Nandang Herdiana yang sehari-hari menjabat Asman Operasional di KPH Bandung Utara. Administratur/KKPH Bandung Utara, Komarudin, pun bertindak sebagai Perumus Inovasi, bersama Sarim Kustono, Kepala PGT Sindangwangi. Sedangkan Pelaksana Inovasi tersebut adalah Hendro Arwinto (SPV Renc, K3, Kesisteman), Nanang (Operator IPAL), dan Asep (Operator IPAL). Salah satu persoalan yang muncul dalam pengelolaan IPAL selama ini adalah jumlah air limbah

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 89


inovasi yang fluktuatif dari proses pencucian getah maupun larutan getah yang sulit dikendalikan. Akibatnya, air limbah berwarna hitam dan berbau tajam.

Proses IPAL Menurut tim inovator tersebut, proses pengelolaan IPAL di PGT Sindangwangi dilakukan dengan beberapa tahap. Sumber limbah cair di PGT Sindangwangi tersebut adalah proses blowdown dari Tangki Melter, Settler, Tangki Penampung, Tangki Terpentin Proses, Tangki Air Vacuum. Limbah cair tersebut ditampung pada bak inlet dan equal (pemisah), lalu secara gravitasi mengalir menuju bak penapis melalui saluran pipa. Bak Penapis dengan kapasitas 24 M3 itu menampung air limbah yang mempunyai pH =2. Di sana ada dua hal yang diperhatikan, yaitu proses pentralan dengan menggunakan larutan NaOH, dan pH yang dipersyaratkan yaitu 6,5 – 7,5. Dari Bak Penapis, limbah dialirkan ke bak penetralan dengan kapasitas 26 m3 per hari. Di bak itulah dilakukan proses IPAL untuk mendapatkan air buang yang sesuai dengan baku mutu. Proses pengelolaan air limbah menjadi lebih dimaksimalkan dengan pengoperasian beberapa bak lagi. Bak-bak tersebut adalah Bak Anaerob, Bak Penampung Olahan Anaerobik, Bak Koagulasi, Bak Flokulasi, serta Bak Sedimentasi dan Penampung Lumpur. Bak Penampungan Air Limbah dan Bak Penetralan berfungsi untuk menampung Air Limbah hasil proses produksi dan penetralan. Bak ini juga berfungsi menghomogenkan cairan air limbah agar tidak terjadi fluktuasi kualitas / karakter air limbah yang dihasilkan. Selain itu, Bak Penampungan Air Limbah dan Bak Penetralanitu juga berfungsi untuk melakukan penambahan larutan

90 DUTA Rimba

NaOH sampai pH netral 6,5-7,5 dengan bantuan pengaduk hingga benar benar merata, sehingga air limbah dapat dialirkan ke bak anaerobik. Di Bak Anaerob dilakukan dilakukan proses pengolahan selanjutnya. Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah mengubah bahan yang terlarut menjadi tersuspensi melalui proses pemutusan gusus rantai karbon dengan bantuan mikroorganisme pada kondisi anaerobik (pemecahan bahan-bahan organis oleh bakteri dalam keadaan tanpa oksigen). Dari sana, cairan air limbah dialirkan ke Bak Penampung Olahan Anaerobik. Bak tersebut berfungsi untuk menampung hasil olahan biologi anaerobik sebelum dilanjutkan ke proses kimia dengan pengaturan debit sesuai kapasitas instalasi proses cara kimia. Lalu ada Bak Koagulasi (Mixing). Bak ini berfungsi untuk

mencampurkan air limbah dengan bahan kimia koagulan (PE) yang ditambahkan dengan pengadukan cepat. Sehingga, terjadi reaksi dengan terbentuknya flok flok halus dari campuran tersuspensi, koloid, maupun terlarut. Dilanjutkan dengan keberadaan Bak Flokulan. Bak tersebut berfungsi untuk memperbesar flok sehingga mudah mengendap, melalui terjadinya proses flokulasi dengan penambahan bahan kimia flokulan (PAC) serta pengadukan lambat. Setelah itu ada Bak Sedimensi (Pengendap). Bak itu berfungsi untuk mengendapkan atau memisahkan flok lumpur yang terbentuk sebagai hasil dari koagulasi-flokulasi. Setelah diendapkan, air akan diteruskan ke Badan Air Penerima. Ada juga Bak Penampung Lumpur. Bak ini berfungsi untuk menampung endapan lumpur dari bak sedimentasi. Selanjutnya lumpur yang berasal dari bak penampung

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


lumpur tersebut akan dikeringkan di Bak Pengering Lumpur. Pengeringan lumpur tersebut dilakukan secara alami menggunakan sinar matahari. Hasilnya kemudian akan disimpan di TPS Limbah B3.

Menggali Akar Persoalan Tim kemudian mencoba menelusuri dan menggali akar persoalan kurang optimalnya instalasi pengolahan air limbah di PGT Sindangwangi. Penelusuran itu diawali pengurasan bak wet land. Tim kemudian menyimpulkan, warna hitam pada air limbah disebabkan oleh kandungan BOD5 dan COD yang berlebihan pada air limbah. Sedangkan Standar Baku Mutu yang terdapat di Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 adalah BOD5 = 150 mg/liter, COD 300 mg/liter. Bau air limbah, menurut tim, dihasilkan dari peristiwa oksidasi reduksi dari senyawa-senyawa yang di dalamnya terkandung Amonia (NH3), Hidrogen sulfida (H2S), Diamin ( NH2), serta dapat juga terjadi karena aktifitas mikroba, baik kondisi anaerob maupun aerob. Dari hasil penggalian akar persoalan, tim kemudian merekomendasikan agar setiap personel di IPAL mendapatkan pelatihan tentang pengolahan air limbah. Materi yang diberikan dalam

Dari hasil penggalian akar persoalan, tim kemudian merekomendasikan agar setiap personel di IPAL mendapatkan pelatihan tentang pengolahan air limbah.

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

pelatihan tersebut merupakan hasil inovasi dari tim tersebut. Sebab, mereka menemukan, akar persoalan di IPAL selama ini adalah umumnya operator belum ikut pelatihan. Seiring dengan itu, Tim tersebut mencanangkan target dari inovasi yang dilakukan tersebut, yaitu air limbah dari IPAL akan sesuai dengan baku mutu, serta warnanya relatif jernih, dan tidak berbau. Jika pengelolaan IPAL dilakukan dengan penerapan inovasi yang mereka hasilkan, manfaat yang akan diperoleh adalah PGT Sindangwangi menjadi lebih tenang dalam bekerja, karena air limbah IPAL yang diolah dan dibuang tidak berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu, jika penerapan inovasi dalam pengelolaan IPAL itu berhasil, maka berarti juga mereka telah mendukung program pemerintah tentang standar baku mutu. Tim juga mematok parameter atau tolok ukur keberhasilan inovasi. Yaitu hasil uji laboratorium yang dilakukan secara periodik setiap bulanan. Selain itu, juga dilihat secara visual, yaitu warna relatif jernih dan tidak berbau.

Tahapan dan Hasil Inovasi Ada sejumlah tahapan dalampenerapan inovasi pengelolaan IPAL di PGT Sindangwangi. Tahapan tersebut diawali oleh evaluasi kinerja Instalasi Pengolahan Limbah. Dilanjutkan dengan tahap kegiatan mendalami permasalahan utama. Tahap ketiga adalah melakukan diskusi dengan tim PGT Sindangwangi. Tahap keempat adalah mengidentifikasi masalah utama pada Proses Pengolahan air Limbah di PGT Sindangwangi. Dan tahap kelima adalah menggali feedback atau umpan balik atas usulan alternatif solusi dari Operator Limbah dan pihak yang terkait. Sedangkan hasil inoviasi tersebut

ternyata cukup baik. Yaitu, yang pertama adalah Pengolahan Air Limbah dengan kapasitas 26 m3/ hari. Yang kedua, sistem monitoring pengolahan IPAL . Dan ketiga, sistem penggalian inovasi.

Dampak dan Tantangan Tim menemukan, ada tantangan dalam penerapan inovasi pengelolaan IPAL tersebut. Yaitu kualitas SDM yang belum berpengalaman dan kondisi instalasi yang butuh perbaikan. Kondisi instalasi yang terlihat butuh perbaikan itu adalah bak IPAL yang bocor dan berkarat. Sedangkan jika inovasi ini diterapkan,akan terdapat dampak positif bagi perusahaan. Sebab, parameter keberhasilan invasi di pengelolaan IPAL tersebut adalah bertambah positifnya citra perusahaan. Sebab, setelah inovasi ini sukses akan berdampak positif berupa pengakuan pemerintah dan masyarakat atas kinerja PGT Sindangwangi. Ada beberapa kunci keberhasilan penerapan inovasi tersebut. Pertama, sistem monitoring dan evaluasi secara periodik dan terkendali. Kedua, kekompakan tim kerja. Ketiga, skill atau kemampuan teknis tenaga operator IPAL. Serta keempat, dukungan anggaran. Selain itu, tim juga menetapkan eskalasi adopsi inovasi di luar lingkup penemu/satuan kerja. Yaitu standarisasi monitoring dalam Lingkup PGT Sindangwangi; Usulan perbaikan Instalasi; Usulan Pelatihan Operator Limbah; serta Dukungan Anggaran. Jadi begitu. Berbagai langkah perbaikan dan inovasi akan selalu diperlukan, demi kebaikan perusahaan. Pada akhirnya, seluruh rangkaian inovasi itu diharapkan akan bermuara pada hasil yang positif. Bravo! • DR

DUTA Rimba 91


rimbakuliner

Mochi Lampion Kuliner Ikonik Sukabumi

Mochi adalah produk kuliner berbentuk kue bulat berbahan dasar tepung ketan. Dulu, kue mochi dikenal juga dengan nama Kue Sakura. Sejak bertahun-tahun, kue mochi kemudian berkembang menjadi usaha produksi dan penjualan yang dilakukan sejumlah warga dari etnis Tionghoa yang bermukim di Sukabumi. Kini, seiring berjalannya waktu, kue mochi kian berkembang dan bahkan didaulat sebagai ikon kuliner Sukabumi. Jika Anda berwisata ke Sukabumi, tak lengkap rasanya jika tak membawa kue mochi sebagai oleh-oleh. Apalagi, saat ini kue mochi hadir dengan ragam varian rasa yang kian variatif.

D

i Sukabumi, jika wisatawan bertanya produk kuliner khas yang pantas dibawa sebagai oleh-oleh, seketika orang akan menjawab “Mochi Lampion”. Ya, karena Mochi Lampion kini telah menjadi kue khas Sukabumi yang sangat diminati. Sehingga, banyak wisatawan yang telah mengetahui kue mochi, pasti akan mencari Mochi Lampion ini jika sedang berkunjung ke Sukabumi. Usaha produksi dan penjualan kue mochi ini di Sukabumi sudah berlangsung sejak lama. Sudah bertahun-tahun, kue mochi ini diproduksi dan dipasarkan di

92 DUTA Rimba

Sukabumioleh warga etnis Tionghoa di sana. Tetapi, di antara banyak merek mochi, ada satu produk kue mochi yang paling populer dan paling dicari, bahkan sudah menjadi ikon kuliner Sukabumi. Namanya adalah Mochi Lampion Kaswari atau ada juga yang menyebutkan Mochi Kaswari Lampion. Disebut seperti itu karena Mochi Lampion inilah yang disebut-sebut sebagai pihak yang pertama kali merintis produksi dan penjualan kue mochi di Sukabumi, yang dirintis di Gang Kaswari, Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cikole, Sukabumi. Sejak 1983 Mochi Lampion Kaswari beroperasi. Awalnya,

bentuk mochi ini bulat besar seperti bakpao dengan isi kacang hijau. Setelah melalui berbagai uji coba, kue dari tepung ketan ini lalu dibuat berukuran kecil-kecil seperti kelereng dan isi di dalamnya diganti dengan kacang tanah. Lalu di bagian luarnya kue mochi ini dibaluri tepung jagung. Maka, jika dikunyah, penikmatnya akan merasakan gabungan rasa kenyal, gurih, dan manis. Pecah di lidah. Nah, tekstur dan rasa mochi lampion yang sangat khas dan enak inilah yang digemari orang bahkan secara turun temurun. Mochi ketan berisi kacang tanah ini lalu dikemas dalam kotak anyaman bambu berukuran kecil. Bentuk dan kemasan seperti itu segera mengesankan produk kue ini bernuansa Tionghoa. Dan ternyata, tampilan seperti itu justru menjadi daya tarik yang memancing minat orang untuk membeli dan mencicipinya. Kini, Mochi Lampion sudah ada yang dikemas dalam kemasan kotak atau plastik. Namun, mochi ketan berisi kacang tanah yang dikemas dalam kotak anyaman bambu itu tetap menarik minat penikmat kuliner. Sebagai camilan, ada lagi faktor kelebihan mochi lampion. Mochi Lampion diproduksi tanpa menggunakan bahan pengawet, dan bisa bertahan selama 3 hingga 4

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018


NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018

DUTA Rimba 93


rimbakuliner

hari setelah diproduksi. Tanpa melibatkan bahan pengawet membuat camilan ini menjadi produk kuliner yang sehat.

Aneka Varian Rasa Produsen Mochi Lampion Kaswari pun terus berinovasi. Ini atas pertimbangan agar kue ini tetap bertahan disukai dan tak lekang oleh waktu. Tuntutan perubahan dan perkembangan zaman juga menuntut produsen produk kuliner ini ikut berbenah. Maka, kini kue Mochi Lampion Kaswari hadir dalam berbagai variasi dan rasa. Ada aneka varian rasa dalam mochi, di antaranya adalah rasa original kacang, cokelat, durian, keju, stroberi, sarikaya, kacang keju, wijen, dan nanas. Bahkan ada juga mochi dengan es krim. Yang unik, semua produk mochi dan aneka varian rasa ini masih fresh buatan tangan. Satu lagi yang membuat Mochi Lampion sebagai ikon kuliner Sukabumi. Harganya terbilang

94 DUTA Rimba

murah. Per ikat (satu ikat berisi 5 kotak dan satu kotaknya berisi 8 mochi) dijual dengan harga Rp 30.000 – Rp 40.000. Keunikan dan harga murah ini membuat Mochi Lampion, khususnya yang dikemas dalam kotak anyaman bambu, begitu diminati. Jika Anda ke Gang Kaswari Sukabumi di akhir pekan, apalagi jika sedang musim liburan, belum tentu Anda akan kebagian membelinya, karena sudah kehabisan lebih dulu. Namun, kebanyakan orang tetap lebih menyukai Mochi Lampion yang original dengan isi kacang tanah. Terutama yang dikemas dalam kotak bambu. Rasanya asli, katanya. Walau kadang ada juga yang membeli mochi isi durian, terutama bagi penikmat buah durian.

Tak Buka Cabang Satu lagi yang membuat Mochi Lampion menjadi ikon kuliner khas Sukabumi. Mochi Lampion tidak membuka cabang di mana pun.

Keberadaannya hanya ada di gang Kaswari, Sukabumi. Tetapi, di Gang Kaswari sekarang ada dua outlet Mochi Lampion. Toko yang lebih dulu ada berada di Gang Kecil. Yang juga menarik, untuk pengunjung yang belum pernah mencicipi dan merasakan mochi, di toko ini tersedia tester mochi untuk dicoba. Bisa dicoba rasanya satu-satu, asal jangan terlalu banyak. Di toko tersebut, kini selalin ada mochi juga ada oleh-oleh unik yang lain. Misalnya, ada rujak cireng, bika ambon, aneka keripik, dan lain-lain. Jikapun Anda sedang tidak membawa uang tunai berjumlah banyak, tenang saja, karena toko ini juga menerima pembayaran secara debit rekening bank. Mochi Lampion Kaswari biasanya selalu ramai dipadati pengunjung dan penggemar kuliner. Terutama di waktu liburan. Nah, jika berminat menikmati Mochi Lampion, kuliner khas dengan rasa original masa lalu, datang saja ke sana. • DR

NO. 74 • TH. 12 • mei - juni • 2018




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.