Majalah Duta Rimba 94 Edisi Januari-Februari 2022

Page 1

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

RIMBA KHUSUS

Yang Terbaik

dari Garut dan Bandung Selatan

M A JA L A H

P E R H U TA N I

INOVASI

Jatara dan Darset Tim Baru Sinergi Perhutani dan Warga Jaga Kelestarian Hutan

WARISAN RIMBA

Refleksi Kearifan Lokal di

Pohon Mercusuar WISATA RIMBA

Pantai Karang Agung Referensi Rekreasi Keluarga di Gombong Selatan ENSIKLO RIMBA

Pesona Warna

BUNGA TARUM

KELOLA HUTAN

BERSAMA MASYARAKAT


Segenap Jajaran Dewan Pengawas, Direksi dan Karyawan Perum Perhutani mengucapkan :

SELAMAT TAHUN BARU


SALAMREDAKSI

ISSN: 2337-6791 PENGARAH Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani PENANGGUNG JAWAB Asep Dedi Mulyadi Sekretaris Perusahaan PEMIMPIN REDAKSI Yuswan Hendrawan Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan REDAKTUR PELAKSANA Rizka Amalia SEKRETARIS REDAKSI Hendra Jaya Dwi Saputra REDAKTUR Adehika Intan, Ardya Setya Nurvrandita, Nanjar Munandar, Aga Prasetya SCRIPT EDITING AND LAYOUT Duta Rimba Art Work PERWAKILAN - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten ALAMAT REDAKSI

Departemen Komunikasi Perusahaan Perhutani Graha Perhutani, Lantai 11 Jl. TB Simatupang No.22, RT 01/RW 08, Jati Padang, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12540 Telp: 021 - 7805730, Fax: 021 - 7805731 E-mail : humas@perhutani.co.id www.perhutani.co.id

Naskah & Advertensi DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak. Redaksi menerima tulisan, artikel, naskah, dan fotofoto menarik yang sesuai dengan visi dan misi tema penerbitan DUTA RIMBA edisi berikutnya. Artikel ditulis dengan spasi ganda, maksimal lima halaman dan dikirim melalui e-mail (softcopy). Redaksi berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.perhutani.co.id

Perum Perhutani

@PerumPerhutani

Perum Perhutani

PerumPerhutani

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Ketangguhan

R

imbawan Perhutani yang budiman. Bagaimana kabar Anda semua? Semoga selalu sehat wal’afiat dan senantiasa sukses menjalani semua aktivitas. Jangan lupa, tetap terapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Ingat selalu 5M, karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Kendati masih dalam suasana pandemi, kami berbahagia dapat kembali menyapa Anda. Di awal tahun 2022 ini, Duta Rimba tetap hadir dengan ragam informasi yang akan memuaskan dahaga keingintahuan Anda. Menyikapi tantangan yang kian besar, Direksi Perum Perhutani telah berpesan agar kita semua menjadi Rimbawan Tangguh yang Siap Menghadapi Segala Tantangan. Seiring dengan itu, KPH-KPH harus bertransformasi menjadi Smart KPH. Selengkapnya tentang hal itu dan pesan-pesan Direktur Utama Perum Perhutani, dapat Anda simak di rubrik Benah Diri. Di rubrik Rimba Utama, hadir informasi tentang kegiatan pemberian vaksin yang digelar di wilayah Perhutani. Selain sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap kesehatan karyawan, hal itu juga bentuk dukungan Perhutani terhadap program pemerintah untuk menciptakan herd comunity (kekebalan kolektif) di masyarakat. Sedangkan di rubrik Prima Rimba, ada informasi tentang peran penting Perum Perhutani dalam upaya dan langkah menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Ketangguhan Rimbawan Perhutani juga ditunjukkan dengan capaian kinerja unggul yang membuahkan prestasi. Kinerja unggul itu diapresiasi pula dengan pemberian sejumlah penghargaan. Hal itu bisa disimak di rubrik Rimba Khusus. Di rubrik Bisnis Rimba, kami hadirkan info tentang aktivitas Menteri BUMN, Erick Thohir, menggelar talk show untuk generasi muda saat mengunjungi Mojosemi Forest Park. Sedangkan rubrik Rimba Daya mengupas tentang aktivitas Perhutani KPH Mojokerto memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan janggel atau limbah sisa pengolahan jagung sebagai medium budi daya jamur. Masih dalam rangka meningkatkan kualitas dalam pengelolaan hutan, Perhutani KPH Kendal bersama warga desa sekitar hutan membentuk tim Jatara dan Darset dalam rangka menjaga kelestarian hutan. Info lengkap ada di rubrik Inovasi Rimba. Sedangkan di rubrik Ensiklo Rimba, Anda akan kami ajak mengenal lebih dekat Tarum, tumbuhan yang dikenal sebagai penghasil warna biru alami. Dan profil KPH Tasikmalaya hadir di rubrik Pojok KPH. Selain itu, masih banyak lagi informasi yang kami hadirkan di Duta Rimba edisi ini. Jadi, segera simak semua informasi di halaman-halaman Duta Rimba. Selamat membaca. • DR

Dok. Kom PHT®2020

Menghadapi Tantangan dengan

DUTA Rimba 1


SEMAIRIMBA

SALAM REDAKSI BENAH DIRI

1

• Jadilah Rimbawan Tangguh yang Siap Menerima Tantangan

4

• Peran Perhutani Bagi Lingkungan Hidup yang Lebih Baik

6

PRIMA RIMBA

RIMBA UTAMA

14

• Tangkal Bersama Covid-19 dengan Vaksinasi 14 • Kolaborasi dan Berbagi dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat 20 • Kelola Hutan Bersama Masyarakat 26 • Ketahanan Pangan dari Hutan 30 • Dinamika Penjaga Keamanan Hutan 34

RIMBA KHUSUS

• Yang Terbaik dari Garut dan Bandung Selatan • Perhutani KPH Tuban Tanpa Kecelakaan Kerja • Perhutani KPH Pekalongan Timur Terima Penghargaan dari Polres Pekalongan

38 42 46

LENSA

• Bersama Masyarakat Perhutani Kelola Hutan

• Refleksi Kearifan Lokal di Pohon Mercusuar

70

• Pesona Warna Bunga Tarum

74

• Bekal Keterampilan Budi Daya Jamur Janggel Buat LMDH di Bluluk

78

• Menteri BUMN Memotivasi Generasi Muda di Mojosemi Forest Park

82

• Perhutani KPH Kuningan Salurkan Puluhan Juta Rupiah Dana TJSL

86

• Meneropong Peluang Bisnis Ekowisata Perum Perhutani

88

• Di Probolinggo, Perhutani Dukung Upaya Penghijauan Bantaran Sungai Legundi

94

• Pantai Karang Agung Referensi Rekreasi Keluarga di Gombong Selatan

96

ENSIKLO RIMBA RIMBA DAYA

BISNIS RIMBA SOCIO RIMBA OPINI RIMBA

ENVIRO RIMBA

WISATA RIMBA

INOVASI

38

50 56 60

SOBAT RIMBA LINTAS RIMBA WARISAN RIMBA

82 96

• Jatara dan Darset,Tim Baru Sinergi Perhutani dan Warga Jaga Kelestarian Hutan 100

POJOK KPH

• Perhutani KPH Kuningan dan Kementan Lakukan Survey untuk Tanam Kedelai 2 DUTA Rimba

104 NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


SOBATRIMBA

Lebih Mudah! Ajukan permohonan informasi publikmu melalui formulir online

Layanan Informasi Publik Perum Perhutani

www.perhutani.co.id

Cepat, Tepat, Murah, Sederhana

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 3


Jadilah

Rimbawan Tangguh

yang Siap Menerima Tantangan

S

emoga Rimbawan Perhutani Grup senantiasa sehat wal’afiat dan selalu bersemangat. Tahun 2021 baru saja berlalu. Saat ini kita berada di awal tahun 2022. Apresiasi yang setinggi-tingginya saya sampaikan untuk setiap usaha, pengorbanan, dedikasi, semangat, dan etos kerja yang luar biasa dari rekan-rekan semua. Rimbawan Perhutani yang saya cintai dan banggakan. Suka dan duka telah kita lalui bersama sepanjang tahun 2021 ini. Banyak hal yang telah kita capai. Namun ada pula yang

4 DUTA Rimba

masih harus kita lanjutkan di tahun 2022. Sebagaimana yang kita gaungkan di akhir tahun lalu, bahwa kita #pantangmenyerah, #menolakberhenti di 2020, Ibu/ Bapak semua telah membuktikan kerja keras sepanjang tahun 2021 dengan membuahkan hasil berupa kinerja perusahaan yang baik. Alhamdulillah, pada tahun 2021 kita telah mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cukup signifikan. Hal itu harus betul-betul kita syukuri, karena di tahun 2021 kondisi ekonomi tidak begitu baik. Bahkan tidak sedikit BUMN dan perusahaan lain mengalami defisit yang cukup besar.

Dok. Kom PHT®2020

BENAHDIRI

Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani

Insiatif strategis perusahaan tahun 2021 secara keseluruhan berjalan sesuai rencana. Hal ini akan menjadi pondasi yang kuat untuk kita menyongsong tahun 2022 yang lebih baik lagi. Tantangan yang kita hadapi di tahun 2022 tentu akan lebih berat, namun kita adalah Rimbawan Tangguh yang siap menerima tantangan. Kita akan mencoba untuk mencapai apa yang sebelumnya belum pernah kita capai. Kita akan membuat apa yang sebelumnya belum pernah kita buat. Dan kita akan menjadi Rimbawan Tangguh, lebih Tangguh dari sebelumnya.

#RimbawanTangguh #SmartKPH Kita akan mengejar pendapatan menembus angka 5 triliun rupiah! Tidak mudah, namun bukan juga tidak mungkin. Hilirisasi dan Digitalisasi harus kita lakukan bersama. Beberapa inisiatif strategis akan dilakukan untuk mengejar mimpi bersama. Pengelolaan hutan harus lebih baik. KPH-KPH harus bertransformasi menjadi Smart KPH. Smart KPH yaitu KPH yang terdigitalisasi, penguasaan lapangan yang baik, kapabilitas financial

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto : dok. Perhutani

control, pengelolaan sosial dan stakeholder yang mumpuni, pengelolaan SDM yang handal, dan penanganan masalah dengan cepat. Itu semua hanya dapat kita lakukan jika kita semua dapat terus menjaga kekompakan, kerja sama tim, kolaboratif, dan tentu saja yang paling penting adalah keinginan yang kuat untuk terus berubah menjadi lebih baik. Rimbawan Perhutani yang saya cintai. Pandemi Covid-19 belum berakhir. Varian baru delta dan omicron menjadi ancaman baru.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Namun, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi lengkap, kita akan memasuki tahun 2022 dengan semangat dan kekuatan penuh untuk terus berkarya dan bekerja keras. Semangat inovasi perlu kita tumbuhkan, agar kita semakin bersaing dalam dunia bisnis kehutanan. Selamat tahun baru 2022 para Rimbawan Tangguh di manapun saat ini berada dan menjalankan tugas. Jadikan pos pengamanan hutan, pos penjagaan persediaan, pos komando pengendalian bencana, kantor, petak-

petak hutan kita, sebagai tempat kita mengabdi bagi keluarga dan negeri tercinta. Jadikan ia sebagai tempat dimana terjadi perubahan kecil yang akan memberi arti besar bagi Perhutani dan Indonesia tercinta. Rimbawan Perhutani yang saya banggakan. Mari kita sambut Tahun 2022 dengan kerja keras, mendobrak semua halangan dan rintangan. Kuatkan hati, mantapkan niat. Insya Allah kita akan mencapai apa yang kita cita-citakan bersama. Salam Rimbawan Tangguh! • DR

DUTA Rimba 5


Foto: Kompersh Kanpus Ardya Setya

PRIMARIMBA

6 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Peran Perhutani Bagi Lingkungan Hidup yang Lebih Baik

Perum Perhutani dinilai punya peran penting dalam upaya dan langkah menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Antara lain dengan mendukung langkah awal kontribusi 9 BUMN untuk mewujudkan program zero Emission/dekarbonisasi pada 2060. Juga dalam ikut serta melakukan kick-off meeting “Pembahasan Net Zero Emission”. Serta dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik tenaga biomassa dan mengadakan Kick Off Produksi Biomassa. Itulah bukti, Perhutani serius memberikan perhatian untuk membuat lingkungan hidup yang lebih baik.

G

edung Kementerian BUMN lantai 21, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta, menjadi lokasi penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MOU) Dekarbonisasi BUMN. Acara yang juga berlangsung secara daring melalui Zoom itu diadakan pada Rabu, 2 Februari 2022. Pada acara tersebut dilaksanakan penandatangananan MoU di antara 9 BUMN, yaitu PT BKI, PT Energy Management Indonesia (EMI), Perum Perhutani, PT Pertamina, PT PLN, MIND ID, PTPN III Holdings, Pupuk Indonesia dan Semen Indonesia. BKI dan EMI akan melaksanakan pilot project carbon trading antar BUMN yang dalam pelaksanaannya akan bersinergi dengan Kementerian/ Lembaga terkait. Di kesempatan itu, Perum Perhutani dinilai berperan penting dalam mendukung langkah

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

awal kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mewujudkan program zero Emission/ dekarbonisasi pada 2060 atau Nationallly Determined Contribution (NDC) yang melibatkan 9 BUMN. Seusai acara penandatanganan MoU, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, menegaskan, Kementerian BUMN sangat serius dalam upaya menjadi pionir dan role model dalam penerapan dekarbonisasi. Misalnya, pada 2021 Kementerian BUMN telah melakukan beberapa inisiatif termasuk memiliki Project Management Office (PMO) khusus yang mengoordinasikan beberapa BUMN, yaitu PTPN III, PT Pupuk Indonesia, PT Pertamina, MIND ID, PT PLN, PT Semen Indonesia, PT BKI, dan Perum Perhutani. BUMN-BUMN tersebut dikoordinasikan karena dinilai dapat bersinergi. “Peran Perhutani dan PTPN menjadi penting dalam program ini

(dekarbonisasi, red), sebab di satu sisi merupakan BUMN produsen emisi dan di satu sisi memberikan Nature Based Climate Solutions, “ jelas Pahala. Selain Wamen BUMN, acara itu dihadiri sejumlah pejabat negara dan pemimpin BUMN. Mereka antara lain Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti; Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanti; Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perum Perhutani, Endung Trihartaka; Direktur SDM, Umum, & IT Perum Perhutani, Muhamad Denny Ermansyah; Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Direktur Utama PTPN III Holding, Muhammad Abdul Ghani; Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman; Direktur

DUTA Rimba 7


Foto: Kompersh Kanpus/Ardya Setya

PRIMARIMBA

Utama Semen Indonesia, Donny Arsal; dan Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati.

Target Net Zero Emission Secara terpisah, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyatakan, Perum Perhutani sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kehutanan akan mendukung program pemerintah, dan berperan untuk mengurangi dekarbonasi di kawasan hutan Indonesia. “Sesuai dengan mandat dari Kementerian BUMN, Perum Perhutani akan serius dan fokus dalam mengurangi emisi karbon, sehingga target pemerintah Indonesia dalam penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca, red) sebesar 29% pada 2030 dapat tercapai,” tegas Wahyu. Ia melanjutkan, Indonesia telah mematok target untuk mencapai net zero emission atau nol emisi karbon pada 2060 atau lebih cepat. “Kehutanan dan pertanian, selain sektor energi dan transportasi, merupakan sektor prioritas dalam program dekarbonisasi,” ujarnya. Menurut Wahyu, ada tiga pilar dekarbonisasi. Yaitu efisiensi energi,

8 DUTA Rimba

dekarbonisasi di sektor kelistrikan (listrik dihasilkan dari sumber yang rendah emisi), serta elektrifikasi pada end-uses (dipaksakan untuk penggunaan listrik pada semua kegiatan, dengan syarat listrik tersebut juga dihasilkan dari sumber yang rendah emisi). Sementara itu, Pahala Nugraha Mansury menyatakan, sebagai follow up dari PMO penerapan dekarbonisasi, pihaknya telah melakukan identifikasi atas beberapa hal. Pertama, adanya inisiatif untuk menurunkan emisi secara end to end atau dari hulu ke hilir, terutama adalah melalui efisiensi energi, serta migrasi jenis energi yang memiliki emisi lebih tinggi ke emisi yang lebih rendah. Kedua, pengembangan usaha yang bisa menjadi pendorong untuk menurunkan emisi. “Kita telah mengembangkan Klaster Industri Hijau, mengembangkan geothermal, energi baru terbarukan,“ jelas Pahala. Hal itu, kata Pahala, merupakan inisiatif-inisiatif yang sudah diidentifikasi. Dan pemerintah sudah mulai melakukan perhitungan

jumlah emisi yang dihasilkan oleh masing-masing BUMN, dan bagaimana hal itu bisa berkontribusi pada komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi sebesar 29% di tahun 2030.

Dengan Pertamina Power Indonesia Kontribusi Perum Perhutani untuk membuat lingkungan hidup menjadi lebih baik berlanjut ke minggu berikutnya. Pada Rabu, 9 Februari 2022, Perhutani melakukan kick-off meeting “Pembahasan Net Zero Emission” bersama Pertamina Power Indonesia. Pertemuan tersebut dilakukan secara daring. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro; Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani, Endung Trihartika; Direktur Pengembangan dan Perencanaan Strategis Pertamina Power Indonesia, Fadli Rahman; CEO Carbon Offset Asia, Glory Harimas dan Yuza; masingmasing beserta jajaran. Di kesempatan itu, Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengucapkan terima kasih kepada Pertamina Power Indonesia yang

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


telah ikut serta dalam aksi mitigasi perubahan iklim untuk mencapat target Net Zero Emission BUMN 2060 di wilayah Perum Perhutani. Sebab, tanpa adanya kerja sama dan dukungan berbagai pihak, maka target Net Zero Emission BUMN 2060 tidak akan tercapai. “Dengan keterlibatan Pertamina Power Indonesia dalam pencapaian target Net Zero Emission BUMN 2060 akan memerkuat sinergi antar

BUMN untuk menciptakan ekosistem bisnis BUMN yang rendah karbon,” tuturnya. Wahyu mengatakan, project itu akan berjalan lancar dengan menggabungkan data dari lahanlahan yang berpotensi menyerap gas karbon. Di antaranya lahan hutan ataupun lahan gambut. Di dalam project ini, Perhutani akan melibatkan Anak Perusahaan, yaitu PT Inhutani I, II, dan III, yang memiliki wilayah

Foto: Kompersh Kanpus/Hendra Jaya

“Dengan keterlibatan Pertamina Power Indonesia dalam pencapaian target Net Zero Emission BUMN 2060 akan memerkuat sinergi antar BUMN untuk menciptakan ekosistem bisnis BUMN yang rendah karbon,” tutur Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

konsesi hutan alam di Kalimantan dan Sulawesi. Ia pun berharap, Pertamina Power Indonesia bisa terus memantau project ini selama 3-5 tahun ke depan dan melakukan perhitungan dinamika stok karbon selama project berlangsung. “Kami akan melibatkan Inhutani I sampai III, karena mereka memiliki hutan alam yang cukup potensial menyerap gas karbon,” terang Wahyu. Sedangkan Direktur Pengembangan dan Perencanaan Strategis Pertamina Power Indonesia, Fadli Rahman, menjelaskan, kerja sama ini merupakan critical option karena Pertamina Power Indonesia memiliki sarana dan prasarana, baik SDM ataupun teknologi yang mampu melakukan perhitungan stok karbon. “Saya sangat berterima kasih kepada Perum Perhutani yang telah mengambil langkah untuk bekerja sama dengan Pertamina Power Indonesia. Dalam hal ini, kami memang memiliki SDM atapun teknologi perhitungan stok karbon. Selanjutnya, akan dilaksanakan Feasibility Study jika perhitungan stok karbon sudah dilakukan di semua wilayah kerja Perum Perhutani dan Anak Perusahaannya,” kata Fadli. Di kesempatan yang sama, perwakilan Carbon Offset Asia Yuza, mengatakan, selama ini perhitungan stok karbon hanya dilakukan di lahan gambut, karena kemampuannya yang sangat besar dalam menyerap emisi. Mengingat Perum Perhutani dan Anak Perusahannya memiliki wilayah kerja yang luas untuk perhitungan stok gas karbon, ia menyarankan agar hasil perhitungannya nanti menjadi data yang bersifat open source , sehingga masyarakat bisa ikut memantau project itu.

DUTA Rimba 9


Kembangkan Tanaman Biomassa Masih terkait dengan lingkungan, Perhutani terus berkomitmen mendukung penggunaan energi biomassa yang lebih ramah lingkungan. Hal itu diwujudkan dengan Perhutani terus fokus melakukan budi daya tanaman gamal dan kaliandra merah, untuk diolah menjadi palet kayu untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik tenaga biomassa. Hal itu terlihat di Sumedang. Demi suksesnya program tanaman biomassa tersebut, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sumedang terus berupaya melakukan sosialisasi kepada pengelola pengganti bahan bakar ramah lingkungan Masyarakat Desa hutan (MDH). Salah satu upaya itu terlihat di Balai Desa Babakan Asem, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat,

10 DUTA Rimba

Foto: Andy Yasir/Kompersh KPH Sumedang

“Data perhitungan stok karbon sebaiknya merupakan data yang open source sehingga memudahkan masyarakat luas melakukan pemantauan dalam project ini,” katanya. Sebagai informasi, perhitungan stok gas karbon termasuk dalam kegiatan Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan atau dikenal dengan istilah REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and forest Degradation). Isi dari kegiatan ini adalah: pengurangan emisi dari deforestri (reducing emission from deforestation), pengurangan emisi degradasi hutan (reducing emission from forest degradation), peningkatan peran konservasi (role of conservation), pengelolaan hutan lestari (sustainable management of forest) dan peningkatan stok karbon hutan (enhancing forest carbon stock).

Di dalam sambutannya, Ahmad Ibrahim menyampaikan, Kick Off Produksi Biomassa merupakan salah satu agenda yang dilaksanakan Perhutani sebagai inisiatif strategis yang telah dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun 2021. Senin, 21 Februari 2022. Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tomo Utara, Asep Ali Rahman, beserta Jajarannya hadir dalam kegiatan tersebut mewakili Administratur Perhutani KPH Sumedang. Turut hadir di acara itu, Kepala Desa Babakan Asem, Emid Koswara dan jajarannya; Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rasji, Sholeh beserta anggota; dan perwakilan pemilik ternak. Administratur Perhutani KPH Sumedang, Herry Darmawan, melalui Asep Ali Rahman menjelaskan, saat ini Perhutani sedang mengembangkan tanaman biomassa jenis tanaman kaliandra dan gamal yang dapat diproduksi sebagai pengganti bahan bakar ramah lingkungan. Pengembangan tanaman biomassa bisa dipanen

pada tahun ke-3 sampai dengan tahun ke-4. “Luas tanaman Biomassa di BKPH Tomo Utara tersebar di tiga RPH, yaitu RPH Nyalindung, RPH Bugel, dan RPH Taman, seluas 1.214,10 hektare, mulai dari tanaman tahun 2020, 2021, dan 2022. Pengembangan tanaman biomassa bisa dipanen pada tahun ke-3 sampai dengan tahun ke-4 dan semua cabang kayunya dapat digunakan untuk penggarap maupun pemilik ternak yang digembalakan secara liar diharapkan dapat menjaga pertumbuhan sampai masa produksinya dimana pada masa produksinya dapat menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar hutan,” katanya. Sementara itu, Emid Koswara mengimbau kepada masyarakat desa dan LMDH serta khususnya pemilik ternak yang digembalakan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


agar dapat menjaga tanaman biomassa yang baru disosialisasikan kepada masyarakat sekitar hutan. “Dengan adanya tanaman biomassa yang berjangka pendek, tolong jaga dan perhatikan sebaik mungkin untuk keberhasilannya. Tentunya kami sangat berterima kasih pada Perhutani yang telah memfasilitasi dan menyejahterakan masyarakat sekitar hutan,” tegasnya.

Kick Off Produksi Biomassa

Foto: Kompersh Divre Jateng/Tantida Isa

Pada Selasa, 21 Februari 2022, Perum Perhutani mengadakan Kick Off Produksi Biomassa. Acaranya dilaksanakan di Industri Kayu Brumbung Perhutani, Semarang, serta secara virtual melalui Zoom. Hadir di acara itu antara lain Direktur Komersial Perum Perhutani, Ahmad Ibrahim; Kepala Divisi Komersial Hasil Hutan Kayu dan Biomassa Perum Perhutani, Eka Wahyu Sukartiko; General Manager (GM) Kayu Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah; GM Kayu Perhutani Divre Jawa Timur; Segenap Kepala Departemen, Pelaksana Tugas (Plt), dan GM Industri Kayu Biomassa Perhutani; segenap Kepala Pabrik Biomassa Perhutani; Konsultan

Perhutani untuk Pembangunan Industri Biomassa, Dede Hermawan; Direktur utama PT Ideas Semesta Energi selaku konsultan Biomassa Perum Perhutani, serta tamu undangan lainnya. Di dalam sambutannya, Ahmad Ibrahim menyampaikan, Kick Off Produksi Biomassa merupakan salah satu agenda yang dilaksanakan Perhutani sebagai inisiatif strategis yang telah dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun 2021. Biomassa diharapkan dapat menjawab permasalahan isu lingkungan semisal global warming dan ketersediaan sumber energi. Sebagai salah satu sumber energi terbarukan, biomassa memiliki potensi yang sangat besar dengan total penyediaan sebesar 60 juta ton setara dengan 50 GW listrik. Kesuksesan pengembangan biomassa di Indonesia bergantung pada pengembangan produk biomassa skala industri yang dikombinasikan dengan inovasi teknologi dan dilakukan dalam kerangka Standar Industri Nasional. “Perhutani sangat mendukung program pemerintah dalam mencapai target bauran energi

nasional sebesar 23% pada tahun 2025 dan target penurunan emisi sebesar 29% pada 2030 sesuai Paris Agreement. Untuk itu, saya sampaikan kepada rekan-rekan sekalian, Biomassa itu penting dan harus dijalankan dengan serius,” terang Ibrahim. Ibrahim menambahkan, Perum Perhutani telah melaksanakan kegiatan penanaman tanaman biomassa, di antaranya jenis gamal (Glereside) dan kaliandra di beberapa KPH di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, sebagai sumber bahan baku industri biomassa. Untuk rencana hilirisasi, Perhutani akan membuat produk akhir berupa Wood Chips dan Wood Pellet, yang rencana investasi pabrik pembangunannya dimulai tahun 2022. Sedangkan Eka Wahyu Sukartiko menyampaikan harapan, dengan dimulainya produksi biomassa di industri kayu Brumbung tersebut dapat meningkatkan pendapatan Perhutani di sektor usaha baru dengan memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman biomassa. “Tentunya kami juga mengharapkan dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya untuk dapat bekerja sama agar produk biomassa Perhutani dapat sustainable dan lestari,” jelasnya. Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Direktur Komersial Perum Perhutani sebagai wujud rasa syukur akan diresmikannya produksi biomassa di industri kayu Brumbung serta pemotongan pita sebagai tanda dimulainya proses produksi Wood Chips dan Wood Pellet. Sebelum acara usai, acara dilanjutkan dengan pendemonstrasian proses pembuatan Wood Chips secara langsung. • DR/PR/2022-II-3/PR/2022-II-3/ Smd/TM/PR/2021-XII-34

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 11


PRIMARIMBA

12 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


WBS Whistle Blowing System

Perum Perhutani berkomitmen menerapkan Prinsip GCG

MELIHAT, MENGETAHUI DAN MENGALAMI TINDAK KECURANGAN?

LAPORKAN!!! MELALUI WBS PERUM PERHUTANI

layanan.perhutani.co.id/wbs/ NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 13


RIMBAUTAMA

Tangkal Bersama Covid-19 dengan

Vaksinasi

Wabah pandemi Covid-19 belum berakhir. Varian baru bernama Omicron masih menjadi ancaman. Guna mencegah penularan virus corona penyebab Covid-19 itu, pemerintah menggulirkan program vaksinasi, dengan target tercapainya kekebalan kolektif (herd imunity). Pelaksanaannya ada di seluruh wilayah Indonesia. Perhutani pun melaksanakan kegiatan Pemberian Vaksinasi untuk Cegah Covid-19. Di banyak wilayah, kegiatan tersebut diikuti insaninsan Perhutani dengan antusias. Semoga hal itu dapat mendukung pemerintah dalam percepatan membangun herd immunity.

R

atusan orang karyawan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap ketiga (vaksin booster) yang berlangsung di ruang Tectona Perhutani Divre Jawa Timur, di Surabaya, Selasa, 15 Februari 2022. Mereka terlihat antusias mengikuti acara yang digelar atas kerja sama dengan Puskesmas Peneleh Surabaya.

14 DUTA Rimba

Di dalam keterangannya, Sekretaris Divisi Regional Perhutani Jawa Timur, Misbakhul Munir, menyampaikan, vaksinasi itu merupakan wujud komitmen perusahaan dalam memberikan jaminan kesehatan kepada karyawan. Juga sebagai langkah proaktif perusahaan untuk mendukung pemerintah dalam percepatan upaya membangun herd immunity (kekebalan kelompok). Munir pun menjelaskan, selain

melaksanakan vaksinasi, pihaknya juga konsisten dalam penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Munir menegaskan, walaupun sudah divaksin, ia menginstruksikan kepada segenap karyawan untuk selalu disiplin dalam menjalankan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas). “Vaksin booster yang diberikan dalam dosis ketiga

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Djel Mohamad/DivRe Jawa Timur

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 15


RIMBAUTAMA ini adalah astrazeneca, karena sebelumnya pada tahap pertama dan kedua semua karyawan Perhutani Divisi Regional Jatim menggunakan vaksin sinovac,” tutup Munir. Di kesempatan itu, Aan Nurdianto dari Puskesmas Peneleh Surabaya, selaku penanggung jawab pada vaksinasi yang dilakukan di Kantor Perhutani Jatim, mengatakan, pihaknya akan mengecek semua persyaratan setiap orang yang akan diberikan vaksin booster dosis ketiga ini. “Jadi mereka di-screening (penyaringan) satu per satu, antara lain jarak vaksin harus 6 bulan dari vaksin kedua, setelah itu melalui cek tensi darah, dan baru bisa diberikan vaksin tahap ketiga,” ujarnya.

Booster di Majalengka

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggungjawab masingmasing. Terima kasih kepada para petugas medis dari Puksesmas Munjul yang telah memberikan fasilitas vaksinasi untuk karyawan Perhutani KPH Majalengka,” ucapnya. Sementara itu, penanggungjawab kegiatan vaksinasi dari Puskesmas Munjul, dr. Nandita, mengatakan, sebelum menerima vaksin dosis lanjutan, peserta harus dipastikan dalam keadaan sehat. “Semua karyawan atau keluarga karyawan yang akan divaksin harus melalui screening kesehatan berupa tensi darah dan

“Semoga dengan dilaksanakannya Vaksinasi Covid-19 ini seluruh karyawan dan keluarga dapat terhindar dari Virus Covid-19, sehingga dapat beraktivitas sebagaimana mestinya serta dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggungjawab masing-masing. Terima kasih kepada para petugas medis dari Puksesmas Munjul yang telah memberikan fasilitas vaksinasi untuk karyawan Perhutani KPH Majalengka,” ucap Administratur Perhutani KPH Majalengka, Widi Wiliady

Foto: Fransisca Wangga/Kompersh KPH Majalengka

Pemberian vaksin dosis ketiga juga dilakukan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka. Bekerjasama dengan Puskesmas Munjul, mereka melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga, di aula Kantor Perhutani KPH Majalengka, Kamis, 24 Februari 2022. Kegiatan

tersebut dilaksanakan dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Covid-19 serta sebagai tindak lanjut dari surat edaran Kementerian Kesehatan RI tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster). Administratur Perhutani KPH Majalengka, Widi Wiliady, mengatakan, kegiatan vaksinasi itu diikuti oleh segenap karyawan dan keluarga karyawan KPH Majalengka. “Semoga dengan dilaksanakannya Vaksinasi Covid-19 ini seluruh karyawan dan keluarga dapat terhindar dari Virus Covid-19, sehingga dapat beraktivitas sebagaimana mestinya serta dapat

16 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Kompersh KPH Semarang

pemeriksaan suhu serta minimal ada jarak waktu enam bulan dari vaksinasi dosis kedua,” ujarnya. Sementara itu, mewakili Kapolsek Kota Majalengka, Iptu Wili, yang hadir di acara ini menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Majalengka, karena dalam pelaksanaan vaksinasi seluruh petugas dan peserta vaksin telah mematuhi protokol kesehatan. “Semoga setelah menerima vaksinasi tahap lanjutan (booster), kita semua diberikan kesehatan dan terhindar dari Virus Covid-19 dan tetap semangat,” pungkasnya.

Vaksinasi di Semarang Kegiatan pemberian vaksin juga dilakukan di Semarang. Perhutani KPH Semarang bekerjasama dengan Puskesmas Halmahera melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap ketiga di Aula Kantor Perhutani KPH Semarang, pada Jumat, 11 Februari 2022. Vaksinasi itu diikuti oleh para karyawan Perhutani di KPH Semarang. Kegiatan vaksinasi tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut surat edaran pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan terkait percepatan vaksinasi Covid-19 tahap ketiga bagi masyarakat.

Administratur Perhutani KPH Semarang, Edi Suroso, mengatakan, kegiatan vaksinasi itu diikuti oleh segenap karyawan dan tenaga outsourcing di Perhutani KPH Semarang. Harapannya, vaksinasi itu bisa menambah kekebalan tubuh agar tidak rentan terhadap serangan virus. “Perhutani berharap, seluruh karyawan Perhutani dapat terhindar dari Covid-19 dengan berbagai variannya, sehingga tidak mengganggu pekerjaan dan bisa mengawal serta menyelesaikan seluruh tanggung jawab bidang pekerjaan tahun 2022 dengan baik, tertib, dan berjalan lancar sesuai rencana,” kata Edi. Di kesempatan itu, Koordinator Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Halmahera, dr. Turi Setyawati, mengatakan, dalam vaksin tahap 3 itu para peserta harus melalui screening tes kesehatan, antara lain tensi darah, dan harus sudah lebih enam bulan jaraknya dari penyuntikan vaksin kedua.

Vaksinasi di Bondowoso

Foto: Dodik Handoko /Kompersh KPH Bondowoso

Sementara itu, sebanyak 120 orang karyawan Perhutani KPH Bondowoso mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap ketiga, di Aula Kantor KPH Bondowoso, Jumat, 4 Februari 2022. Kegiatan vaksinasi tersebut dilaksanakan atas kerja sama dengan Puskesmas Nangkaan Bondowoso, sebagai tindak lanjut surat edaran pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan RI tentang percepatan vaksinasi Covid-19 tahap ketiga bagi masyarakat. Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Andi Adrian Hidayat, mengatakan, vaksinasi itu diikuti oleh seluruh karyawan Perhutani KPH Bondowoso dan tenaga outsourcing. Harapannya, vaksinasi bisa menambah kekebalan tubuh supaya tidak rentan terhadap serangan virus.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 17


RIMBAUTAMA “Saya harap seluruh karyawan Perhutani Bondowoso terhindar dari Covid-19 dengan berbagai variannya, sehingga tidak mengganggu pekerjaannya dan bisa mengawal serta menyelesaikan seluruh tanggung jawab bidang pekerjaan tahun 2022 dengan baik, tertib, dan lancar sesuai rencana,” kata Andi. Sementara itu, Koordinator Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Nangkaan, Drg. Silvia Nupulla, mengatakan, dalam vaksin tahap 3 untuk karyawan Perhutani KPH Bondowoso itu terdaftar 122 orang, namun yang bisa mengikuti vaksin adalah 120 orang, karena 2 orang di antaranya tidak lolos cek kesehatan lantaran tensi darahnya sangat tinggi.

Kegiatan yang sama dilakukan di Magelang, Senin, 21 Februari 2022. Karyawan dan karyawati Perhutani KPH Kedu Utara antusias mengikuti program lanjutan vaksinasi tahap III di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gelangan, Magelang. Menurut Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, Damanhuri, kegiatan itu dilakukan untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi lanjutan. “Perhutani mengerahkan seluruh karyawannya untuk disuntik vaksin booster. Perlu diketahui bahwa pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga ini sangat penting untuk meningkatkan antibodi secara penuh,” ujarnya. Lebih lanjut, ia berharap agar setelah nantinya pandemi berakhir dan covid-19 dinyatakan sudah tidak ada lagi, karyawan nantinya akan semakin sehat dan tangguh dalam menjalankan aktivitas. Sementara itu, salah satu Petugas Puskesmas Magelang, Siwi Amira Helmi, mengapresisasi Administratur dan jajaran Perhutani

18 DUTA Rimba

Foto: Kompersh KPH Kedu Utara

Vaksinasi di Kedu Utara

“Efek samping dari vaksin relatif hampir sama. Umumnya pada pemberian Vaksin Booster hanya beberapa orang saja yang mengalami demam, pusing, lemas, namun gejala tersebut hanya bersifat sementara,” jelas Petugas Puskesmas Magelang, Siwi Amira Helmi saat mengapresisasi Administratur dan jajaran Perhutani KPH Kedu Utara yang telah ikut menyukseskan program pemerintah dalam penanggulangan virus Corona. KPH Kedu Utara yang telah ikut menyukseskan program pemerintah dalam penanggulangan virus Corona. “Efek samping dari vaksin relatif hampir sama. Umumnya

pada pemberian Vaksin Booster hanya beberapa orang saja yang mengalami demam, pusing, lemas, namun gejala tersebut hanya bersifat sementara,” jelasnya.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Program vaksinasi lanjutan atau vaksin booster juga digelar di Ciamis. Sebanyak 106 karyawan dan karyawati Kantor Perhutani KPH Ciamis dan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciamis mengikuti program vaksinasi lanjutan atau vaksin booster. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Perhutani KPH Ciamis bekerjasama dengan Batalyon Infanteri 323/Raider, di Aula Kantor Perhutani KPH Ciamis, Jumat, 18 Februari 2022. Peserta yang hadir sebagai penerima vaksin dosis ketiga ini adalah Karyawan Kantor Perhutani KPH Ciamis dan Karyawan dari BKPH Ciamis. Administratur Perhutani KPH Ciamis, Edy Satmoko, menyebut, pemberian vaksin booster di hari itu merupakan tahap ke-1 dari 3 tahap yang akan dilaksanakan. Tahap 1 diikuti 75 orang Karyawan Kantor Perhutani KPH Ciamis dan 31 orang dari BKPH Ciamis, sehingga totalnya 106 orang. “Dari 106 orang yang dijadwalkan divaksin hari ini, hanya 50 orang yang memenuhi persyaratan untuk divaksin lanjutan. Di antara yang tidak bisa divaksin, karena jarak dengan vaksin ke-2 belum sampai 6 bulan. Untuk yang

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Foto: Kompersh KPH Kedu Utara

Vaksinasi di Ciamis

sedang sakit, dijadwalkan ikut vaksin nanti di tahap kedua,” jelasnya. Edy menambahkan, meskipun sudah divaksin lanjutan atau vaksin booster, kita harus tetap menerapkan Prokes. “Kita harus tetap menerapkan 5M. Rajin mencuci tangan, pakai masker, jaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” ujar Edy. Sementara itu, Wakil Administratur Perhutani KPH Ciamis, Ending Sadeli, menegaskan, seluruh jajaran Perhutani wajib mengikuti vaksinasi dosis ketiga sesuai anjuran pemerintah dan Direktur Perum Perhutani. “Kami menekankan agar terhindar dari wabah virus Corona, sehingga

dapat mengawal dan menyelesaikan tanggung jawab bidang pekerjaan tahun 2022, dengan baik, tertib, dan berjalan lancar sesuai rencana,” pungkasnya. Seluruh kegiatan pemberian vaksin di wilayah kerjanya itu menunjukkan komitmen Perhutani untuk selalu memberikan kenyamanan bagi karyawan. Sebab, jika vaksin telah diberikan, kekebalan kolektif telah tercipta, karyawan akan merasa nyaman selama bekerja. Hal itu sekaligus juga dalam rangka menyukseskan program pemerintah tentang percepatan vaksinasi Covid-19 tahap ketiga bagi masyarakat. • DR/DivreJatim/Dj/MJL/Sis/ Smg/Pay/Bdw/Son/Kdu/Eko/CMS/WH

DUTA Rimba 19


RIMBAUTAMA

Kolaborasi dan Berbagi

dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Pola pengelolaan hutan yang diterapkan Perhutani adalah dengan melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Pelibatan masyarakat sekitar hutan dalam kegiatan pengelolaan hutan diharapkan akan membuat masyarakat juga ikut menjaga hutan itu. Sehingga, hutan akan tetap terjaga dan lestari. Sebagai balasannya, Perhutani secara rutin berbagi keuntungan dari produksi hutan. Bentuknya adalah dana sharing. Dana sharing itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Perhutani terhadap masyarakat yang selama ini sudah menjalin kerja sama dalam pengelolaan hutan.

T

otal dana sharing sebesar 1,4 milyar rupiah diserahkan oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun kepada Lembaga Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan (LMPSDH) di wilayahnya. Dana yang tepatnya berjumlah sebesar Rp 1.436.843.481 itu adalah dana sharing produksi kayu dan non kayu tahun 2018 dan tahun 2019. Penerima dana sharing tersebut terdiri dari 34 LMPSDH penerima sharing tahun 2018 dan 59 LMPSDH penerima sharing tahun 2019. Administratur Perhutani KPH Madiun, Imam Suyuti, secara simbolis menyerahkan dana itu kepada 7 orang perwakilan dari

20 DUTA Rimba

penerima sharing produksi kayu. Acara penyerahan dana sharing tersebut diadakan di Aula Kantor Perhutani KPH Madiun, Selasa, 22 Februari 2022. Para penerima dana sharing itu antara lain LMPSDH Sumber rejeki Desa Randualas Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, LMPSDH Wonorejo Desa Segulung Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, LMPSDH Wonosalam Desa Dagangan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, LMPSDH Ngudi Waloyo Desa Wungu Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun, LMPSDH Ngudi Makmur Desa Karangpatihan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, LMPSDH Wonoguwotapan Desa

Gegeran Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, LMPSDH Wonoharjo Desa Suren Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, dan 1 orang perwakilan dari penerima sharing produksi non kayu, yaitu LMPSDH Wonorejo Desa Sidoharjo Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Menurut Imam Suyuti, nilai sharing tersebut berasal dari Produksi kayu dan Produksi non kayu yang merupakan perhitungan tahun 2018 dan tahun 2019. Imam Suyuti menyebut, dana sharing itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Perhutani terhadap LMPSDH yang sudah menjalin kerja sama dalam pengelolaan hutan. Meskipun agak terlambat, namun

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Edi Bambang/Kompersh KPH Madiun

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 21


RIMBAUTAMA Kabupaten Ponorogo, Setijo Budi, menambahkan, “Mari kita bersama, pemerintahan desa bersama LMPSDH dan Perhutani, berkomitmen dalam kerja sama dan kontribusi menyukseskan pengelolaan hutan sesuai hak dan kewajiban masing-masing. Kami sepakat, dana sharing ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan usaha dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), agar dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat dan bisa meningkatkan tarap hidup anggotanya,” tutur Setijo.

Sharing Produksi di Kebonharjo Penyerahan dana sharing produksi kayu juga dilakukan Perhutani KPH Kebonharjo. Perhutani KPH Kebonharjo menyerahkan dana sharing produksi kayu tahun 2018-2019 itu kepada 25 Lembaga Masyarakat Desa

Hutan (LMDH) di beberapa Desa wilayah Kabupaten Rembang dan Blora Jawa Tengah serta Kabupaten Tuban Jawa Timur. Total dana sharing yang diserahkan di Gedung Kesambi itu sebesar Rp 1.577.449.165. Acaranya diadakan pada Jumat, 25 Februari 2022. Administratur Perhutani KPH Kebonharjo, Joko Santoso, menyerahkan secara simbolis dana sharing itu kepada LMDH, disaksikan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Sale dan Jatirogo. Dana sharing tersebut diserahkan masing-masing ke LMDH Reksa Wana Kumala Desa Sale sebesar Rp 926.073.635, LMDH Jati Santoso Desa Tengger Rp 172.362.066, LMDH Jati Lestari Desa Sumbermulyo Rp 106.602.485, LMDH Dharma Wana Raharja Desa Wonokerto Rp 100.138.862, LMDH Sido Makmur Desa Jlodro Kecamatan Kenduruan Kabupaten Tuban Rp 91.025.750.

Foto: Kompersh KPH Kebonharjo

sharing tetap dibagikan sesuai ketentuan yang berlaku. “Selain itu, diharapkan LMPSDH juga memenuhi dan melaksanakan kewajibannya, antara lain melaksanakan Patroli Gukamhut, memberikan dukungan terhadap keberhasilan kegiatan pengelolaan sumber daya hutan, membantu dan menyukseskan kegiatan kerja sama agroforestry sesuai perjanjian kerja sama,” ujarnya. “Semoga dana sharing produksi kayu dan non kayu ini bisa dimanfaatkan masing-masing LMPSDH dengan seefektif mungkin, terutama untuk penguatan kelembagaan dan peningkatan kesejahteraan anggotanya,” tambah Imam. Di kesempatan itu, mewakili LMPSDH penerima sharing, Ketua LMPSDH Wonosalam Desa Dagangan Kecamatan Dagangan, Jumali, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Madiun yang telah menyerahkan atau membayarkan dana tersebut kepada LMPSDH yang ada di wilayah KPH Madiun, meskipun agak terlambat. “Kami juga mengajak seluruh LMPSDH yang menerima sharing untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap gukamhut yang akhir-akhir ini agak meningkat,” ucapnya. Ketua LMPSDH Wonorejo Desa Sidoharjo Kecamatan Pulung

22 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Sharing Produksi Kayu di Banten Perhutani KPH Banten juga menyerahkan dana sharing produksi kayu. Jumat, 7 Januari 2022, di Kantor Perhutani KPH Banten, mereka menyerahkan dana sharing produksi kayu tahun 2019 kepada 34

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Foto: Iden Juhaeri/Kompersh KPH Banten

Di kesempatan itu, Joko Santoso mengatakan, penyerahan sharing produksi kayu itu sebagai salah satu wujud tanggung jawab Perhutani dalam membangun kerja sama mengelola hutan bersama LMDH. “Dengan pembagian sharing produksi kayu ini, Perhutani berharap agar bisa membantu pemerintah mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar hutan, apalagi di masa pandemi sekarang ini. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan yang ada di sekitar kita,” katanya. Sementara itu, mewakili Forkompimcam Sale dan Jatirogo, Camat Sale, Mohamad Imron, berpesan agar dana sharing produksi kayu itu bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan anggotanya. Dan jangan lupa untuk membantu Perhutani dalam menjaga, mengelola, dan melestarikan hutan untuk anak cucu kita. “Sharing ini adalah bentuk kepedulian Perhutani terhadap masyarakat sekitar hutan yang diharapkan bisa menurunkan angka kemiskinan masyarakat sekitar hutan,” tuturnya. Di kesempatan yang sama, Ketua LMDH Dharma Wana Raharja, Sutrisno, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Kebonharjo yang telah memberikan dana sharing produksi kayu 2018-2019 itu. “Kami atas nama LMDH akan berusaha memanfaatkan dana sharing tersebut untuk usaha-usaha produktif yang berkelanjutan,” kata Sutrisno.

“Dengan pembagian sharing produksi kayu ini, Perhutani berharap agar bisa membantu pemerintah mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar hutan, apalagi di masa pandemi sekarang ini. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan yang ada di sekitar kita,” kata Administratur Perhutani KPH Kebonharjo, Joko Santoso. LMDH se-wilayah Provinsi Banten. Penyerahan sharing produksi kayu tersebut dilakukan langsung oleh Administratur Perhutani KPH Banten, Noor Rochman, disaksikan jajaran manajemen; Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, Iwan Hermawan; serta Kepala Desa. Tiga puluh empat LMDH Binaan Perhutani KPH Banten di wilayah Kabupaten Pandeglang dan

Kabupaten Lebak Provinsi Banten menerima sharing dengan total sebesar Rp 971.904.590. Di dalam sambutannya, Noor Rochman menyampaikan selamat kepada 34 LMDH Binaan Perhutani KPH Banten yang telah mendapatkan sharing produksi kayu tahun 2019. Pihaknya pun berterimakasih atas kerja sama yang telah terjalin selama ini dalam mengelola dan menjaga kelestarian hutan.

DUTA Rimba 23


RIMBAUTAMA

Foto: Wasmo LGP/Kompersh KPH Balapulang

“Pembagian dana sharing produksi kayu ini merupakan bentuk kontribusi Perhutani kepada masyarakat dalam pemberdayaan ekonomi, khususnya masyarakat desa hutan yang telah ikut serta menjaga, merawat, dan mengelola ekosistem hutan agar tetap lestari. Semoga dana sharing produksi kayu ini bermaanfaat dan berguna untuk LMDH dan untuk kesejahteraan masyarakat desa hutan,” ujarnya. Sementara itu, perwakilan LMDH Wana Lestari Sejahtera, Tirta Adhi Kusuma, mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani atas dana sharing produksi kayu yang telah diberikan kepada LMDH. “Ini menjadi semangat untuk selalu menjaga dan mengamankan hutan agar tetap lestari. Kami berharap kerja sama yang sudah

24 DUTA Rimba

lama terjalin ini tetap terjaga dengan baik. Semoga dana sharing produksi yang kami terima dapat menjadi berkah bagi LMDH serta masyarakat desa hutan, dan semoga Perhutani tetap jaya,” pungkasnya.

Sharing Produksi Kayu di Tegal Penyerahan dana bagi hasil produksi kayu juga dilakukan Perhutani KPH Balapulang. Dana sharing produksi tahun 2016 itu diserahkan pada Selasa, 25 Januari 2022, kepada LMDH Wana Agro Tumpeng, Desa Kaliwungu, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Segenap manajemen Perhutani KPH Balapulang hadir dalam kegiatan itu. Turut hadir, perwakilan pengurus

LMDH yaitu Ketua, Sekretaris, serta Bendahara penerima sharing. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Administratur Perhutani KPH Balapulang di ruang rapat Silva. Administratur Perhutani KPH Balapulang, Edy Satmoko, dalam sambutannya, mengatakan, dana sharing produksi kayu yang diberikan kepada LMDH ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Perhutani untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berada di sekitar hutan, dan akan dikelola oleh LMDH dan pemerintah desa. “Sharing produksi kayu tahun 2016 sebesar Rp 167.848.563 diserahkan via transfer ke rekening LMDH Wana Agro Tumpeng. Perhutani berharap, sharing ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan usaha produktif masyarakat,“ ujarnya. Lebih lanjut, Edy mengimbau LMDH agar lebih menggali dan mengoptimalkan potensi wisata, agroforestry dan usaha lainnya. Sehingga, LMDH tidak hanya berharap dari dana sharing produksi kayu saja. “LMDH juga perlu membentuk Koperasi Masyarakat Perhutanan Sosial (KMPS) minimal per BKPH 1 unit koperasi. Semoga dari 61 LMDH di wilayah kerja Perhutani KPH Balapulang, bisa seluruhnya mendirikan koperasi,” imbaunya. Di kesempatan itu, mewakili LMDH, Ketua LMDH Wana Agro Tumpeng Desa Kaliwungu, Agus Purwanto, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani melalui KPH Balapulang. “Terima kasih kepada Perhutani KPH Balapulang atas penyerahan sharing produksi kayu. Penyerahan sharing ini sudah kami tunggu-tunggu di tengah melemahnya ekonomi karena dampak Covid-19,” tuturnya. • DR/Mdn/ Ebs/Kbh/Ari/Btn/HJ/Blp/Swr

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


WHISTLEBLOWING SYSTEM Apakah anda mengalami, mengetahui dan melihat kecurangan yang dilakukan insan Perhutani?

LAPORKAN! Semua bentuk penyimpangan perundang-undangan, penyalahgunaan jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dan gratifikasi

https://wbs.perhutani.co.id/

Kami Melindungi Identitas Anda

WBS Whistle Blowing System

Terintegrasi

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 25


RIMBAUTAMA

Kelola Hutan Bersama Masyarakat

Perhutani selalu melibatkan masyarakat setempat untuk mengelola hutan. Optimalisasi peran masyarakat juga terus dilakukan. Bukan hanya melibatkan masyarakat dalam mengelola sumber daya hutan semisal untuk jasa lingkungan dan wisata alam, Perhutani juga mengadakan pelatihan-pelatihan atau workshop, untuk lebih memberdayakan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

S

alah satu bentuk usaha mengoptimalkan masyarakat di sekitar hutan itu terlihat di Bojonegoro. Untuk menambah bekal keterampilan masyarakat di sekitar hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro mengadakan Workshop Agrobisnis Produk Olahan Porang Organik bagi anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Kegiatan itu diadakan di Aula Perhutani KPH Bojonegoro, Minggu, 23 Januari 2022. Menurut Administratur Perhutani KPH Bojonegoro, Irawan Djati, workshop tersebut bertujuan untuk pemberdayaan LMDH di wilayah kerjanya. Ia menyebut, sebagai penghasil umbi porang, LMDH

26 DUTA Rimba

di Bojonegoro hingga kini belum mengetahui porang itu bisa dibuat untuk apa saja. Maka, pihaknya mengundang ahli porang dari Madiun, Ibnu Tanjung, sebagai narasumber untuk memberikan pelatihan pengolahan umbi porang menjadi makanan dan bahan kosmetik. Tujuannya agar bisa menjadi bekal keterampilan LMDH di Bojonegoro. “Kami berharap, LMDH bisa mahir mengolah porang sendiri, mulai dari umbi mentah hingga menjadi makanan berbahan porang,” ujarnya. Menurut Irawan, ini menjadi win-win solution dalam pengelolaan hutan bersama mayarakat. “Sebab, dengan menanam porang hingga bisa mengolahnya sendiri, masyarakat akan bisa lebih

sejahtera. Sehingga, masyarakat tidak perlu mengganggu tegakan pohon kehutanan. Karena tanaman porang ini membutuhkan pohon untuk naungan, sehingga porang ini bisa tumbuh di bawah tegakan, karena tidak membutuhkan sinar matahari yang banyak,” katanya. Sedangkan untuk permodalan, kata Irawan, Perhutani akan memfasilitasi LMDH agar bisa mendapatkan bantuan pinjaman dari Bank. Baik melalui skema pendanaan on farm (budi daya) maupun off farm (hasil pasca panen). Selaku narasumber, Ibnu Tanjung menjelaskan, jika dimaksimalkan pengelolaannya, porang dapat memberikan nilai tambah hingga 400-500 persen daripada dijual dalam bentuk umbi. Ibnu pun menjelaskan bagaimana proses pengolahan tanaman porang hingga bisa menjadi berbagai jenis makanan olahan yang siap dikonsumsi oleh masyarakat. Makanan berbahan baku porang itu memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa manfaatnya, termasuk dapat dimanfaatkan juga untuk bahan kosmetik. Di dalam pelatihan tersebut juga langsung dipraktikkan cara pengelolaan tepung porang menjadi aneka makanan dan bahan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Edipurnomo/Kompersh KPH Bojonegoro

kosmetik. Namun, karena waktu yang singkat, Ibnu Tanjung hanya mempratikkan beberapa rumus olahan. Sebab, harus memerhatikan komposisinya, jadi ada 137 item, dan baru 8 item yang bisa dipraktikkan dalam pemanfaatan porang tersebut.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

MoU dengan Pemkab Karawang Masih dalam rangka meningkatkan pemanfaatan hutan, Perhutani KPH Purwakarta bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melaksanakan penandatanganan Naskah

Kesepahaman Bersama (MoU) tentang Pemanfaatan Hutan di bidang Jasa Lingkungan dan Wisata Alam. Penandatanganan MoU itu dilakukan di Wana Wisata Green Canyon, Desa Medalsari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, pada 8 Februari 2022.

DUTA Rimba 27


Foto: Kompersh KPH Purwakarta

RIMBAUTAMA

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Administratur/KKPH Purwakarta, Uum Maksum, beserta jajaran; Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, beserta jajaran; perwakilan DPRD Kabupaten Karawang dan OPD di Lingkungan Pemkab Karawang, serta pengelola wisata Green Canyon beserta jajaranya. Saat memberikan sambutan, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengungkapkan, cita-cita Pemkab Karawang adalah khususnya daerah selatan Karawang menjadi pusat pariwisata lokal. Sehingga, perlu adanya MoU antara Pemkab Karawang dengan Perhutani KPH Purwakarta untuk membangun komitmen yang kuat dalam memajukan pariwisata di Kabupaten Karawang.

28 DUTA Rimba

“Cita-cita kami ke depannya khusus untuk wilayah selatan, kita berkeinginan menjadikan kawasan selatan ini menjadi pusat pariwisata lokal,” ucapnya. Ia melanjutkan, “Artinya harus ada komitmen yang kuat dari semua pihak, baik dari kami pemerintah daerah maupun dari Perhutani. Hari ini kita hadir di sini sebagai bukti konkret komitmen kami agar bagaimana wilayah selatan Karawang ini mampu menjadi projek percontohan pariwisata yang bisa membanggakan warga Karawang”. Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Purwakarta, Uum Maksum, menyatakan, mendukung program yang dikembangkan oleh Pemkab Karawang dalam meningkatkan pemanfaatan hutan di sektor pariwisata.

“Kami dari pihak Perum Perhutani khususnya wilayah pangkuan KPH Purwakarta, akan mendukung program dari Pemkab Karawang dalam peningkatan pemanfaatan hutan di sektor pariwisata. Sektor pariwisata menjadi salah satu bisnis yang dikelola oleh Perum Perhutani, dimana bisnis tersebut termasuk ke dalam Pemanfaatan Hutan Pengelolaan Jasa Lingkungan,” terangnya. Uum pun berharap MoU itu dapat membuat pariwisata di Kabupaten Karawang menjadi lebih dioptimalkan. “Semoga dengan adanya penandatanganan MoU tersebut, dapat meningkatkan pengelolaan pariwisata yang ada di Kabupaten Karawang, sehingga menjadi destinasi utama wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara,” tambahnya.

Di Wilayah KPH Pasuruan Optimalisasi sumber daya hutan juga terlihat di Pasuruan. Pada Kamis, 22 Januari 2022, Perhutani KPH Pasuruan bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melakukan evaluasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penggunaan Kawasan Hutan oleh PT Gudang Garam tbk. Kerja sama penggunaan kawasan hutan tersebut berupa pemasangan pipa air, pembangunan bak

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


penampung, dan pendayagunaan air, yang berada di Petak 12a, 12e, 12f, 12g-1 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Betro dan Petak 16a, 16b, 16c, RPH Trawas, Bagian Kesatuan Pengkuan Hutan (BKPH) Penanggungan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Funsional PEH Ahli Muda Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Timur, Joko Santoso; Analis Monitoring dan Evaluasi (Monev) dan Pelaporan Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Timur, Mulyani; Analis Hutan dan Lahan RHL Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Lumajang, Anis Sukmawan; Staf Khusus Bidang Penggunaan Kawasan Hutan Departemen Perencanaan dan Pengembangan Bisnis (Depren dan PB) Divisi Regional Jawa Timur, Agus Moh Awan; Asper/KBKPH Penanggungan, Agung Wibowo; Kepala Sub Seksi Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan (KSS

HKKP) KPH Pasuruan, Subaeri; dan Humas PT Gudang Garam Tbk, Sutarno. Menanggapi evaluasi tersebut, Administratur Perhutani KPH Pasuruan, Ahmad Agus Fadoli, mengatakan, kegiatan evaluasi itu dilakukan sebagai acuan untuk perpanjangan PKS tahun 2022, yang masa berlakunya akan berakhir 9 Februari 2022. Menurut dia, dalam klausul PKS, monitoring dilakukan setahun sekali sedangkan untuk evaluasi di lakukan 3 Bulan sebelum berakhirnya PKS tersebut. Sementara itu, Fungsional PEH Ahli Muda Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Timur, Joko Santoso, mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan hak dan kewajiban PT Gudang Garam Tbk kepada Perhutani. Dan melihat lokasi kerja sama yang terkini jika ada perubahan. “Hasil dari kegiatan cek lapangan, tidak terdapat perubahan

sebagaimana kegiatan di awal PKS dan kewajiban berupa nilai kompensasi dan pajak sudah dipenuhi oleh PT Gudang Garam Tbk,” terang Joko. Sutarno dari PT Gudang Garam menambahkan, kerja sama itu berlaku 2 tahun, dan setiap tahun pihaknya sudah memenuhi kewajiban kepada Perhutani dan pajak daerah Kabupaten Mojokerto, serta pajak pemanfaatan air permukaan kepada PT Jasa Tirta I Kabupaten Mojokerto. Usai dilakukan evaluasi dan monitoring, hasilnya disimpulkan bahwa pihak Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur merekomendasikan untuk perpanjangan PKS. Acara selanjutnya ditutup dengan penandatanganan Berita Acara Evaluasi Perjanjian Kerja Sama. • DR/ Bjn/Se/Pwk/Yat/Psu/Er

Foto: Subaeri Eri/Kompersh KPH Pasuruan

“Dengan pembagian sharing produksi kayu ini, Perhutani berharap agar bisa membantu pemerintah mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar hutan, apalagi di masa pandemi sekarang ini. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan yang ada di sekitar kita,” kata Administratur Perhutani KPH Kebonharjo, Joko Santoso.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 29


RIMBAUTAMA

Ketahanan Pangan

dari Hutan Perhutani memegang erat komitmen untuk mendukung program pemerintah dalam bidang Ketahanan Pangan. Hal itu ditunjukkan dengan membolehkan lahan hutan untuk ditanami tanaman program agroforestry yang dilakukan oleh Masyarakat Desa Hutan (MDH) dengan menanam tanaman pangan di bawah tegakan dan lahan calon tanaman Jati dalam kawasan hutan produksi Perhutani. Penanaman tanaman pangan dengan pola tumpangsari itu diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi pencapaian program ketahanan pangan nasional.

30 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


S

Mulya menjelaskan, Perum Perhutani KPH Cianjur siap mendukung kegiatan program ketahanan pangan, sebagaimana mengacu pada Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.81 Tahun 2016 tentang Kerja Sama Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. “Kami selalu terbuka memberikan peluang kepada siapa saja yang ingin bekerjasama dan melakukan kegiatan program ketahanan pangan, dengan menyamakan persepsi guna memberikan keamanan dan kenyamanan dalam bekerjasama, sehingga bisa memberikan manfaat yang baik bagi semua pihak. Dengan menyamakan persepsi, diharapkan dapat terjalin sinergitas yang baik

dengan semua pihak. Sehingga, apa yang kita harapkan ke depan bisa tercapai dan tidak ada pihak yang dirugikan,” jelas Andi. Sedangkan Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, mengucapkan terima kasih terhadap Perhutani yang telah siap mendukung Program Ketahanan Pangan, sehingga akan banyak memberikan manfaat dan menjadikan hubungan yang sinergi dalam pelaksanaannya nanti. “Sebagai Mitra kerja Perhutani, kami selalu siap melalui musyawarah dan berkomunikasi dalam mendukung program pemerintah ini guna kemajuan masyarakat kami, khususnya masyarakat di sekitar hutan, sehingga dapat meningkatkan penghasilan bagi masyarakat juga Perhutani,” pungkasnya.

Foto: Kompersh KPH Cianjur

alah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan dari hutan terlihat di Cianjur, Jawa Barat. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur melakukan pembahasan bersama dengan Bupati Cianjur untuk mendukung program Pemerintah dalam bidang ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Cianjur. Pembahasan itu diadakan di Aula Kantor Pemerintah Kabupaten Cianjur, Rabu, 23 Februari 2022. Acara tersebut dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Cianjur, Andi Mulya, beserta jajaran; Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, beserta jajaran; dan Keluarga Wakil Peresiden, Siti Khomariah, beserta jajaran. Di kesempatan itu, Andi

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 31


RIMBAUTAMA Siti Khomariah juga mengapresiasi adanya pembahasan tersebut. “Bahwa dengan adanya sinergi ini, pihak pemerintah sangat mendukung dan antusias sehingga program ini bisa terlaksana sesuai harapan pemerintah,” ucapnya.

Panen Raya Jagung di Randublatung

Foto: Soeharmanto Tiluk/Kompersh KPH Randublatung

Langkah menuju ketahanan pangan juga sudah diayun di kawasan hutan Perhutani KPH Randublatung. Pada Rabu, 9 Februari 2022, Perhutani KPH Randublatung bersama Bupati Blora secara simbolis melakukan

32 DUTA Rimba

Panen Raya Jagung Program Agroforestry. Kegiatan tersebut diadakan di Petak 64, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Temetes, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanjang, KPH Randublatung. Panen raya tersebut merupakan panen tanaman program agroforestry yang dilakukan oleh Masyarakat Desa Hutan (MDH) dengan menanam jagung di bawah tegakan dan lahan calon tanaman Jati dalam kawasan hutan produksi Perhutani KPH Randublatung. Dengan luas total 4.330 Hektare, program agroforestry itu

menghasilkan produksi jagung basah sebanyak 25.980 ton. Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam kegiatan itu. Di antaranya adalah Bupati Blora, Arif Rohman; Wakil Administratur Perhutani KPH Randublatung, Agus Kusnandar; Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 1 Blora, Gunawan; perwakilan produsen jagung PT Bisi Internasional Tbk; serta para pesanggem penggarap agroforestry di wilayah Perhutani KPH Randublatung. Melalui Wakil Administratur Wilayah Utara, Agus Kusnandar, Administratur Perhutani KPH Randublatung, Dewanto, menyampaikan, Perhutani sangat mendukung program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan lewat kegiatan agroforestry di dalam hutan produksi yang dicanangkan oleh pemerintah. “Perhutani terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, baik Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), instansi pemerintah, maupun stakeholder lain, guna tercapainya produksi jagung yang optimal dari wilayah hutan Perhutani KPH Randublatung. Semoga program ini membawa masyarakat sekitar hutan lebih sejahtera,” ujar Agus. Sementara itu, Bupati Blora, Arif Rohman, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Perhutani dan semua pihak atas keberhasilan para pesanggem dalam menanam jagung. “Saya sampaikan terima kasih kepada Perhutani atas kerjasamanya dalam membina para pesanggem dan ketersediaan lahan kawasan hutan produksi untuk agroforestry jagung. Semoga ini akan membawa masyarakat lebih sejahtera,“ kata Arif.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Masih berkaitan dengan program ketahanan pangan, Perhutani KPH Parengan bersama PT Pandika Nusa Nusantara melakukan sosialisasi tentang budi daya dan off taker jagung kepada petani hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah RPH Giwang, BKPH Malo, KPH Parengan. Kegiatan tersebut diadakan pada Selasa, 25 Januari 2022. Di dalam sosialisasi tersebut, petani akan mendapatkan angin segar. Sebab, dalam budi daya jagung itu nantinya mereka akan diberikan biaya operasional untuk penanaman hingga pemanenan. Bahkan sampai penyerapan pasar untuk hasil panennya. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Parengan, Slamet Juwanto, yang diwakili oleh Asisten Perhutani (Asper) BKPH Malo, Moch Badar, mengatakan, untuk meningkatkan pendapatan melalui agroforestry, pihaknya menggandeng PT Pandika Nusa Nusantara, agar bisa membantu dan memfasilitasi petani hutan yang tergabung di LMDH. Sedangkan Perhutani akan menyediakan lahan 50 hektare untuk demplot. “Kami berharap, setelah sosialisasi ini para petani bisa memahami hak dan kewajiban, sehingga nantinya kerja sama ini bisa membawa hasil baik untuk semua pihak, baik Perhutani, para petani, dan LMDH, maupun PT Pandika Nusa Nusantara,” terangnya. Sementara itu, Yono mewakili PT Pandika Nusa Nusantara, menjelaskan, permodalan mulai biaya pembersihan lahan, bibit, obat obat, pupuk, dan biaya saat pemanenannya, pinjaman semua biaya akan ditanggung oleh PT

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Foto: Kompersh KPH Parengan

Budi Daya Jagung di Parengan

Pandika Nusa Nusantara. Bibit jagung yang digunakan adalah bibit varietas Bhineka 08. “Dan jika gagal panen, petani akan diganti mulai dari biaya bibit, biaya pembersihan lahan,” katanya. Yono menjelaskan, keunggulan bibit varietas Bhineka 08 adalah meski hanya mendapat penyinaran matahari 50 persen, ia masih mampu menghasilkan 8 ton per hektare. Sehingga, bibit itu tak masalah ditanam di sela-sela tanaman pokok kehutanan. “Namun, jika ditanam pada hamparan bebas bisa menghasilkan 11-12 ton per hektare, dengan ketinggian tanaman 2,5 – 3,0

meter, jika semua itu mengikuti aturan sesuai petunjuk teknis dari PT Pandika Nusa Nusantara,” jelas Yono. Di kesempatan yang sama, salah satu perwakilan LMDH Wono Mulyo, Tarto, mengatakan, pihaknya berharap budi daya dan off taker jagung itu bisa mendatangkan hasil yang terbaik. “Semoga apa yang disampaikan oleh pihak PT Pandika Nusa Nusantara ini bisa menghasikan hasil yang sangat memuaskan untuk petani, dan tidak hanya sekadar teori belaka, tetapi hasil yang nyata, sehingga petani merasakan hasilnya,” ucapnya. • DR/ Cjr/DR/Rdb/Hmt/Prg/Ags

DUTA Rimba 33


RIMBAUTAMA

Dinamika Penjaga Keamanan Hutan Polisi Hutan adalah garda terdepan dalam pengamanan hutan. Sebagai para personel yang berada di garis depan penjaga keamanan hutan, sangat penting agar Polisi Hutan memahami dan mampu melakukan tindakantindakan kepolisian dalam melaksanakan tugas dan menangani permasalahan yang timbul di lapangan. Maka, Perhutani selalu mengadakan pembinaan bagi Anggota Polisi Hutan (Polhut). Hal itu agar kemampuan Polhut kian meningkat untuk meminimalkan gangguan apapun yang terjadi di kawasan hutan dan juga selalu meningkatkan keterampilan.

S

egenap Polisi Hutan (Polhut) di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi mendapatkan bekal penting dalam pelaksanaan tugas mereka seharihari. Bekal berupa pengetahuan teknis itu mereka terima di Aula Kantor Perhutani KPH Purwodadi, ketika Perhutani bersama Kepolisian Resort (Polres) Grobogan dan Kejaksaan Negeri Kabupaten

34 DUTA Rimba

Grobogan memberikan Pembinaan, Koordinasi, dan Penyuluhan Polisi Khusus (Binkorpolsus), Senin, 21 Februari 2022. Saat memberikan kata sambutan, Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Dian Rakhmawati, menyampaikan pesan agar segenap jajaran Polisi Hutan memahami dan mampu melakukan tindakan-tindakan kepolisian dalam melaksanakan tugas, dan menangani permasalahan yang

timbul di lapangan.Penyuluhan hukum yang dilaksanakan oleh Perhutani KPH Purwodadi itu dihadiri oleh 7 orang Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), dan 24 perwakilan Kepala Resort Polisi Hutan (RPH) sebagai peserta. Di dalam Binkorpolsus tersebut, Kepala Unit Pembinaan Kemasyarakatan Polres Grobogan, Moch Agus Salim, memaparkan materi tentang koordinasi, pengawasan, dan bimbingan teknis Kepolisian Khusus, mengacu pada Undang-Undang nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri dan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Tata Cara Koordinasi Pengawasan dan Bimbingan Teknis, serta Peraturan Kepolisian Nomor 9 Tahun 2021 tentang Kepolisian Khusus. Sementara itu, Jaksa Fungsional Perdata dan Tata Usaha Negara (TUN) Kejaksaan Negeri Kabupaten Grobogan, Djohan Arifin, menyampaikan materi tentang Tugas dan Kewenangan di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara. Ia menjelaskan, tugas dan wewenang

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: (Kompersh KPH Purwodadi

Kejaksaan mengacu pada UndangUndang Nomor 16 Tahun 2004 pasal 30. Di bidang perdata dan TUN, jaksa pengacara negara yang dengan kuasa khusus bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara / pemerintah / BUMN / BUMD serta di bidang intelejen. Djohan berharap, materimateri yang diberikan dapat bermanfaat bagi petugas dan dapat meningkatkan kesadaran hukum

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

masyarakat, dalam hal ini pada upaya-upaya pengelolaan hutan secara lestari.

Bina Polhut di Banyuwangi Barat Aktivitas pembinaan terhadap Polhut juga dilakukan di Banyuwangi Barat. Perhutani KPH Banyuwangi Barat membekali pengetahuan dan keterampilan jajarannya yang bertugas di lapangan dengan mengadakan pembinaan Anggota

Polisi Hutan (Polhut). Acaranya diadakan di lokasi Persemaian Glenmore, Banyuwangi, Senin, 7 Februari 2022. Menurut Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi, kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi Polhut agar dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur. “Untuk itu, dalam kegiatan pembinaan ini juga dihadiri oleh perwakilan Lembaga

DUTA Rimba 35


RIMBAUTAMA Mobil, dan monitoring pencurian kayu. “Jadi, Polhut adalah garda terdepan dalam hal keamanan hutan. Sehingga, dibutuhkan figur Polhut yang sehat jasmani dan menguasai ketentuan peraturan yang berlaku sesuai dengan situasi

dan kondisi saat ini,” tegas Dedy. Senada dengan Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Ketua LMDH Wonoasri, Edi Purwadi, menyampaikan, Polhut itu harus mumpuni dalam segala bidang, terutama pendekatan kepada

Menurut Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi, dalam pelaksanaan tugas patroli, Polhut juga harus mengedepankan kegiatan yang humanis, tegas, dan terukur. Pendekatan kepada LMDH, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan koordinasi dengan instansi terkait juga harus lebih intensif dilakukan. Sehingga bilamana terjadi masalah yang muncul, bisa diselesaikan dengan baik.

Foto: Evan Bayu/Kompersh KPH Banyuwangi Barat

Masyarakat Desa Hutan (LMDH), karena mereka sebagai mitra kerja diharapkan juga bisa membantu meringankan tugas-tugas di lapangan,” ujarnya. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Dedy memberikan arahan tentang pelaksanaan tugas Polhut, karena petugas harus menguasai ketentuan, terutama peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga, bilamana petugas mengetahui suatu tindak pidana di dalam kawasan hutan, ia bisa menangani sesuai dengan prosedur yang ada. Menurut Dedy, dalam pelaksanaan tugas patroli, Polhut juga harus mengedepankan kegiatan yang humanis, tegas, dan terukur. Pendekatan kepada LMDH, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan koordinasi dengan instansi terkait juga harus lebih intensif dilakukan. Sehingga bilamana terjadi masalah yang muncul, bisa diselesaikan dengan baik. Sedangkan di bidang keamanan, Dedy juga menyampaikan data yang diperbarui tahun 2021, antara lain tentang perlindungan sumber daya hutan, penanganan pencurian kayu, penanganan kejadian khusus, komunikasi sosial, penyelesaian konflik lahan, konflik tenurial, Polhut

36 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Wawang Kusuma/Kompersh KPH Pekalongan Barat

masyarakat secara persuasif. “Kami dari pihak LMDH selaku mitra kerja Perhutani siap mendukung kegiatan pengamanan hutan bersama Polhut yang ada di wilayah pangkuan masing-masing,” ucapnya.

Binkorpolsus di Brebes Sementara itu, Perhutani KPH Pekalongan Barat bersama Polres Brebes melaksanakan kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Kepolisian Khusus (Binkorpolsus) dalam rangka pencegahan tindak pidana dalam kawasan hutan, serta peningkatan kesemaptaan bagi para personel Polisi Hutan (Polhut) gabungan Kepala RPH, Mandor Polter, dan Polhut Mobil. Acara tersebut diadakan pada Jumat, 21 Januari 2022. Di kesempatan itu, melalui wakilnya, Rani Maharto, Administratur Perhutani KPH Pekalongan Barat, Gunawan Catur HR, mengatakan, Polhut Perhutani agar selalu meningkatkan koordinasi dengan Kepolisian untuk meminimalkan gangguan apapun yang terjadi di kawasan hutan. Selain itu, juga selalu meningkatkan keterampilan. Sedangkan Bawah Kendali Operasi (BKO) Binmas Polres Brebes, Iptu Afandi, dalam

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Melalui wakilnya, Rani Maharto, Administratur Perhutani KPH Pekalongan Barat, Gunawan Catur HR, mengatakan, Polhut Perhutani agar selalu meningkatkan koordinasi dengan Kepolisian untuk meminimalkan gangguan apapun yang terjadi di kawasan hutan. Selain itu, juga selalu meningkatkan keterampilan. paparannya menyampaikan, Polhut harus senantiasa berkooordinasi sebagai salah satu upaya antisipasi terhadap gangguan keamanan hutan (Gukamhut), baik pencurian, penggarapan liar, maupun kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Yang menarik, di dalam kegiatan ini juga dilaksanakan

penyegaran keterampilan dengan kegiatan praktik penyergapan pelaku kejahatan hutan, prosedur penggeledahan, penyitaan, patroli di jalan umum maupun di kawasan hutan, sesuai prosedur. Intinya, benar-benar menyiapkan postur Polhut yang ideal sebagai garda depan keamanan hutan. Bravo! • DR/ Pwd/EP/Bwb/Eko/Pkb/Gwn

DUTA Rimba 37


RIMBAKHUSUS

Yang Terbaik dari Garut dan Bandung Selatan

Perhutani selalu mengapresiasi setiap karyawan yang memiliki kinerja unggul. Setiap personel yang menunjukkan kinerja optimal pasti akan mendapatkan penghargaan. Hal itu juga terlihat di dua Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) yang ada di Divisi Regional (Divre) Jawa Barat dan Banten. Menjelang akhir bulan Januari 2022, karyawan-karyawan yang terbaik di KPH Bandung Selatan dan KPH Garut mendapatkan penghargaan sebagai karyawan terbaik itu. Hal itu sekaligus juga menjadi motivasi agar setiap personel selalu terpacu mengukir prestasi dan meningkatkan kualitas kinerja.

K

egiatan “Pisah Kenal” Administratur Perhutani KPH Bandung Selatan menjadi semarak. Pada Selasa, 25 Januari 2022 itu, mereka melaksanakan kegiatan pisah kenal antara Plt Administratur KPH Bandung Selatan, Usep Rustandi, dengan Administratur KPH Bandung Selatan yang baru, Arif Marghana. Kegiatan yang digelar Perhutani KPH Bandung Selatan itu diadakan di Wana Wisata Punceling, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Patuha, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciwidey, KPH Bandung Selatan. Yang membuat semarak adalah karena acara itu sekaligus menjadi momen pemberian Penghargaan Terbaik kepada karyawan yang

38 DUTA Rimba

berprestasi di bidang getah pinus. KPH Bandung Selatan sendiri dikenal sebagai unit kerja Perhutani yang memiliki kinerja yang baik. Maka, pemberian Penghargaan Terbaik itu diharapkan akan kian meningkatkan pencapaian getah 2022 di KPH Bandung Selatan menjadi lebih baik lagi. Arif Marghana sebelumnya menjabat sebagai Kepala Perencanaan Wilayah Hutan II Cianjur. Saat memberikan sambutan perkenalan sebagai pejabat Administatur yang baru, Arif mengatakan, ia yakin pada soliditas tim Perhutani KPH Bandung Selatan. Jadi, ia yakin pula tim yang solid itu akan membawa kinerja KPH Bandung Selatan menjadi lebih baik lagi.

“Saya awalnya adalah Kepala Perencanaan Wilayah Hutan II Cianjur, mendapat promosi menjadi Administratur di KPH Bandung Selatan. Tugas di KPH Bandung Selatan bukan hal mudah karena KPH Bandung Selatan memiliki track record yang bagus. Namun begitu, saya yakin Tim KPH Bandung Selatan ini solid, sehingga pencapaian getah 2022 akan lebih baik lagi. Untuk Tim Bandung Selatan, tidak ada yang mustahil. Kita berupaya bagaimana caranya (dalam hal positif) untuk mencapai target getah pinus. Kepada jajaran Perum Perhutani KPH Bandung Selatan, mohon dukungan supaya target getah dapat dicapai,” jelasnya. Sementara Usep Rustandi selanjutnya akan mengemban tugas

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Ervan Lesmana/Kompersh KPH Garut

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 39


RIMBAKHUSUS

Yang Terbaik di Bandung Selatan Sejumlah penghargaan diberikan untuk para karyawan terbaik di hari itu. Pertama, Penghargaan Kategori Asper/KBKPH Terbaik untuk Produksi Getah Pinus. Di kategori itu, Terbaik I diraih oleh Teten (Asper/KBKPH Gunung Halu), Terbaik II dicapai Suhanda (Asper/KBKPH Cililin), dan Terbaik III didapat oleh Nurul Anwar (Plt Asper/KBKPH Pangalengan). Penghargaan kedua adalah untuk personel terbaik di Kategori KRPH Produksi Getah Pinus. Penghargaan Terbaik I diraih oleh Piyan Sopiyan (KRPH Cibitung, BKPH Gunung Halu), Terbaik II didapat oleh Ato Susanto (KRPH Cijawal, BKPH Gunung Halu), dan Terbaik III dicapai oleh Nardi (KRPH Soreang, BKPH Cililin). Penghargaan ketiga adalah kategori KRPH Bidang Keamanan Terbaik. Terbaik I diraih oleh Yanto Sujana (KRPH Wayang Windu, BKPH Pangalengan) dan Terbaik II dicapai oleh Yudi S (KRPH Cimanggu, BKPH Tambak Ruyung Timur). Penghargaan keempat,

40 DUTA Rimba

Foto: Gandi Sugandi/Kompersh KPH Bandung Selatan

baru sebagai Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan. Sebelumnya, ia menjabat plt Administratur di KPH Bandung Selatan selama dua bulan. “Kepada Pak Usep Rustandi, walau hanya 2 bulan di Perhutani KPH Bandung Selatan, saya mengucapkan terima kasih karena telah memberi warna,” ujar Arif lebih lanjut. Di kesempatan itu, Usep Rustandi mengatakan, KPH Bandung Selatan memiliki banyak potensi. “Pencapaian kinerja di Perhutani KPH Bandung Selatan agar tidak fokus pada getah pinus saja, tetapi juga pada bidangbidang lain seperti optimalisasi aset, HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu, red), wisata dan lainnya,” tuturnya.

Mengadopsi Program Akhlak BUMN, Perum Perhutani menyatakan siap melakukan lompatan lebih tinggi untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Perlu langkah-langkah inovatif untuk membuat lompatan bisnis yang lebih tinggi itu. Di antaranya adalah berani menghadapi setiap tantangan yang ada. Kategori Kaur TU Terbaik. Terbaik I diraih oleh Fitri Sutrisna (Kaur TU BKPH Ciparay), dan Terbaik II dicapai oleh Entin (Kaur TU BKPH Ciwidey). Penghargaan kelima, Kategori Kaur TK Terbaik. Terbaik I diraih oleh Efi Hermansyah (Kaur TK BKPH Rajamandala), dan Terbaik II dicapai oleh Deden Supardan (Kaur TK BKPH Gunung Halu). Penghargaan keenam adalah Kategori Mandor Sadap Terbaik. Terbaik I diraih oleh Deden (RPH Cijawal, BKPH Gunung Halu), Terbaik II didapat oleh Enjang Badrudin (RPH Celak, BKPH Tambak Ruiyung Barat), dan Terbaik III dicapai oleh Ajat (Mandor RPH Cacaban, BKPH Rajamandala). Penghargaan ketujuh, Kategori Staf Pelaksana TU Terbaik yang diraih oleh Siswanto (BKPH Gunung Halu). Penghargaan

kedelapan, Kategori Mandor Wisata Terbaik yang diraih oleh Dindin Wahyudin (Mandor Wisata Cibolang, BKPH Pangalengan). Penghargaan kesembilan adalah Kategori Mandor Agro Terbaik yang diraih Ade Momon dari BKPH Ciparay. Penghargaan kesepuluh adalah Kategori Mandor Polter Terbaik yang diraih Enang Warsono (RPH Lembur Awi, BKPH Ciparay) sebagai Terbaik I dan Eem (RPH Bojong, BKPH Gunung Halu) sebagai Terbaik II. Penghargaan selanjutnya adalah untuk Karyawan Kantor KPH Terbaik. Peraih Terbaik I adalah Lesi Suryana (Staf Pelaksana Perencanaan dan Pengembangan Bisnis), Terbaik II adalah Yanto Junaedi (Staf Pelaksana Keuangan), dan Terbaik III diraih Zamil Abdul

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Ervan Lesmana/Kompersh KPH Garut

Azis (Staf Pelaksana Lingkungan dan K3). Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Regu Polhutmob Terbaik Bidang Pengawalan Produksi, Tanaman RHL dan Pengamanan Hutan di Wilayah Perhutani KPH Bandung Selatan, yaitu Danru Polhutmob Budi Hartono dan para Anggota Polhut, yaitu Edi Mulyadi, Rosid Mulyana, Heriyanto, Dudi Sudiana, Maman, Ujang Asep Sunaryo, Hendra Gunawan, M. Sopian, dan Opik Mulyana.

Petugas dan Mitra Sadap Ciberem Pemberian penghargaan juga dilakukan Perhutani KPH Garut. Pemberian penghargaan itu dilakukan pada Selasa, 25 Januari 2022, saat KPH Garut menggelar Pembinaan Arahan Kerja Bidang Produksi dan Pemberian Penghargaan Kepada Petugas dan Mitra Sadap serta Pemberian Paket Sembako. Acaranya diadakan di Tempat Pengumpulan Getah (TPG) Legok Pulus, Desa Sukakarya Samarang, Petak 23f. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Divisi Ragional Jawa

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Barat dan Banten, Amas Wijaya; Administratur Perhutani KPH Garut, Nugraha; Wakil Administratur KPH Garut, Tri Yuwana; beserta jajaran Karyawan Perhutani KPH Garut. Turut hadir pula Mitra Sadap di Lokasi Ciberem. Sembako yang diberikan di hari itu berupa beras, gula, minyak, kopi dan satu buah Jas Hujan yang diberikan di Wilayah RPH Tarogong, BKPH Leles. Penghargaan terbaik diberikan untuk Petugas dan Mitra Sadap Terbaik. Di dalam kesempatan tersebut, Nugraha mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Amas wijaya selaku Kadivre Jawa Barat dan Banten, atas kesempatan bisa menghadiri acara itu. “Kami berharap, dengan pemberian sembako dan Jas Hujan ini dapat menjadi tambahan motivasi dalam kegiatan produksi, khususnya sadapan getah di wilayah RPH Tarogong. Sehingga akan lebih maju dan meningkat lagi produksi getahnya,” ujarnya. Sementara itu, Amas Wijaya menyampaikan, pihaknya atas nama Manajemen Divisi Regional Janten (Jawa Barat dan Banten)

mengucapkan terima kasih kepada jajaran KPH Garut, salah satu dari 14 KPH yang menjadikan pendapatan Perhutani Divisi Regional Janten mencapai 120 persen yang merupakan suatu kebanggan untuk mereka. “Upayakan keminusan seluruh operasional maupun biaya tahun ini bisa tertutupi oleh KPH Garut sendiri. Jadi tangannya bukan lagi di bawah tetapi sudah di atas, sehingga KPH Garut bisa bangkit dan tidak lagi dianggap sebagai beban bagi Divisi Regional Janten,” pungkasnya. Di kesempatan itu, salah satu penerima bantuan, Narwin, mengucapkan terima kasih atas perhatian Perhutani kepada dirinya dan seluruh penyadap yang berada di TPG Legok Pulus. “Bantuan ini sangat membantu kami di saat kondisi pandemi seperti sekarang ini. Terima kasih, Perhutani. Semoga tambah maju dan sukses,” ujar Narwin. Jadi begitu. Semoga penghargaan yang telah diraih itu dapat menjadi motivasi untuk meraih prestasi yang lebih baik dan lebih baik lagi. Amin. • DR/Bds/Yans/Erv

DUTA Rimba 41


Foto: Eriek Zaknaha Kompersh KPH Tuban

RIMBAKHUSUS

42 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Perhutani KPH Tuban

Tanpa

Kecelakaan Kerja Unsur kesehatan dan keselamatan kerja selalu menjadi perhatian di Perum Perhutani. Buktinya, kantor Perhutani di banyak wilayah kerap kali menerima penghargaan Zero Accident Award. Yang terbaru, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban menerima penghargaan Zero Accident dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan itu diberikan karena Perhutani KPH Tuban telah mampu memertahankan kondisi tanpa kecelakaan kerja hingga delapan tahun. Sebuah bentuk kesungguhan dalam menjaga lingkungan kerja agar aman dan nyaman.

G

ubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan langsung Penghargaan Zero Accident itu kepada Administratur Perhutani KPH Tuban, Miswanto. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan di sela-sela Apel Peringatan Bulan K3 Tahun 2022, yang dipusatkan di Kantor Disnakertrans Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Rabu, 12 Januari 2022. Perhutani KPH Tuban menerima penghargaan Zero Accident dari Gubernur Jawa Timur itu dalam rangkaian kegiatan Peringatan Bulan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2022. Menurut Miswanto, penghargaan tersebut mereka dapat karena terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2003 sampai dengan 31 Oktober 2021 atau sebanyak 8.758.229 jam kerja orang, Perhutani KPH Tuban telah melaksanakan kegiatannya tanpa kecelakaan kerja. Sehingga, KPH Tuban dinilai mampu menerapkan K3. Miswanto menambahkan, penghargaan serupa juga diberikan kepada 805 perusahaan yang ada di Jawa Timur dan 52 perusahaan di antaranya adalah perusahaan yang ada di Kabupaten Tuban.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa sendiri di dalam sambutannya, menegaskan komitmen dia untuk terus meningkatkan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatan pekerja dan buruh di era digitalisasi saat ini. Maka, Khofifah pun mengimbau agar perusahaan-perusahaan di Jawa Timur bisa lebih serius dalam menerapkan K3. “Hak-hak pekerja/buruh harus selalu menjadi pertimbangan utama. Sebab, dengan meningkatkan investasi K3, maka perusahaan akan menghasilkan kinerja dan produktivitas yang lebih baik,” katanya. Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi perusahaanperusahaan yang telah berhasil mengimplementasikan budaya K3/SMK3, sehingga tercapai nihil kecelakaan kerja (zero accident) di wilayah kerja masing-masing. “Saya berterima kasih kepada para pelaku dunia usaha (Perusahaan) yang melakukan ikhtiar luar biasa dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), ada di bidang zero accident, managerial skill, dan pencegahan HIV/AIDS di lingkungan kerja. Ini bisa menjadi role model bagi semua pihak yang hadir,” tegas Khofifah.

Bulan K3 Nasional Di Bulan K3 Nasional Tahun 2022 ini, Kementerian Ketenagakerjaan RI mengambil tema “Penerapan Budaya

DUTA Rimba 43


RIMBAKHUSUS K3 pada Setiap Kegiatan Usaha Guna Mendukung Perlindungan Tenaga Kerja di Era Digitalisasi” sebagai tema pokok. Di dalam hal ini, K3 merupakan salah satu substansi yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan pelaku usaha mempunyai tingkatan risiko dan berpengaruh terhadap perizinan berusaha. Apabila usaha tersebut memiliki risiko yang tinggi, maka diperlukan izin. Sedangkan jika usaha tersebut memiliki risiko rendah, maka hanya diperlukan pendaftaran usaha dengan tetap berkomitmen untuk melaksanakan beberapa standar, yang antara lain adalah standar tentang K3.

Sebagai salah satu langkah pembangunan ketenagakerjaan, utamanya dalam penciptaan lapangan kerja, telah hadir Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang mengamanatkan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Regulasi ini diikuti juga dengan beberapa peraturan Kementerian/Lembaga yang mengatur secara khusus tentang standar usaha/produk dalam penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko. Semua perangkat regulasi ini ditargetkan mampu mendorong kemudahan berbisnis

Foto: Eriek Zaknaha Kompersh KPH Tuban

Sebagai salah satu langkah pembangunan ketenagakerjaan, utamanya dalam penciptaan lapangan kerja, telah hadir Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang mengamanatkan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

44 DUTA Rimba

atau berinvestasi di Indonesia. Hal ini tentu sangat penting bagi upaya penurunan tingkat pengangguran dan penciptaan lapangan kerja sektor formal di era pelambatan ekonomi global karena efek pandemi Covid-19. Adalah tugas Kementerian Ketenagakerjaan beserta instansi yang membidangi Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia untuk melaksanakan dengan sebaikbaiknya semua regulasi tersebut demi terwujudnya visi dan misi pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi nasional. Dan berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Dalam Jaringan (WLKP Online) pada Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker), jumlah perusahaan baik kecil, menengah, maupun besar, adalah 399.391 perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja yang tercatat mencapai 11,2 juta orang. Kementerian Ketenagakerjaan RI pun menyampaikan apresiasi kepada perusahaan yang telah melakukan pelaporan ketenagakerjaan secara daring. Sementara itu, terkait keselamatan kerja, berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, di tahun 2019 terdapat 182.000 kasus kecelakaan kerja dan sepanjang tahun 2020 terdapat 225.000 kasus kecelakaan kerja, 53 kasus penyakit akibat kerja yang 11 di antaranya disebabkan Covid-19. Sepanjang Januari hingga September 2021 terdapat 82.000 kasus kecelakaan kerja dan 179 kasus penyakit akibat kerja yang 65 persennya disebabkan Covid-19.

Pendekatan dan Sosialisasi K3 Data menunjukkan, Kelompok Usia terbanyak yang mengalami kecelakaan kerja adalah pada kelompok usia muda (20 tahun sampai 25 tahun). Ini memberikan sinyal bahwa usia-usia muda

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Eriek Zaknaha Kompersh KPH Tuban

Data menunjukkan, Kelompok Usia terbanyak yang mengalami kecelakaan kerja adalah pada kelompok usia muda (20 tahun sampai 25 tahun). Ini memberikan sinyal bahwa usia-usia muda berpotensi pada kurangnya kesadaran berperilaku selamat. berpotensi pada kurangnya kesadaran berperilaku selamat. Sehingga, perlu adanya pendekatan dan sosialisasi K3 yang lebih intens dan inovatif, khususnya kepada kaum muda, agar bisa semakin peduli dan melaksanakan K3 di tempat kerja. Kementerian Ketenagakerjaan telah menetapkan salah satu lompatan besar, yaitu pelaksanaan reformasi pengawasan ketenagakerjaan yang memiliki arah kebijakan “Meningkatkan kualitas dan efektivitas sistem pengawasan ketenagakerjaan yang dapat menjamin pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan dan K3 yang berintegritas dan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

kredibel”. Pada tahun 2021 juga telah dilakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pelaksanaan K3 secara nasional. Pertama, menyempurnakan peraturan perundang-undangan serta standar di bidang K3, termasuk tersedianya Panduan Pengawasan Ketenagakerjaan di Masa Pandemi, sebagaimana yang dirilis pada tanggal 2 September 2021 dan bisa diunduh di https:// jdih.kemnaker.go.id. Kedua, meningkatkan peran pengawas bidang K3 dalam pembinaan dan pemeriksaan serta penegakan hukum di bidang K3. Ketiga, meningkatkan kesadaran pengusaha/pengurus, tenaga kerja

dan masyarakat sehingga memiliki kompetensi dan kewenangan bidang K3. Keempat, meningkatkan peran serta masyarakat, lembaga K3, dan pemeduli K3. Kelima, meningkatkan kolaborasi dengan asosiasi-asosiasi profesi K3 dan perguruan tinggi memiliki program K3. Keenam, meningkatkan peran serta Indonesia dalam forumforum regional dan internasional dalam bidang K3, antara lain: The Workshop on Development of ASEAN Guideline of HIV Counseling and testing in the workplace, 1st Workshop on Economic Justification os OSH programs in the construction sectors, Workshop on the Prevention and Control of Covid-19 at Workplace for sustainable business, Coordinating Board Meeting (CBM) ASEAN OSHNET ke 22 dan ASEAN OSHNET Conference ke-7 dan ke-8. Ketujuh, menyempurnakan pelaksanaan pengawasan, informasi, dan layanan K3 berbasis digitalisasi antara lain Sistem Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Teman K3) yang merupakan layanan terpadu berbasis daring yang meliputi Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3), Lembaga Audit dan SMK3, Personel K3, Kelas Virtual Pembinaan K3. Diharapkan, semua usaha positif tersebut dapat terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Sehingga, kepedulian dan pelaksanaan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) di seluruh perusahaan dapat lebih optimal dan maksimal. Di dalam hal itu, Perum Perhutani tampaknya sudah berada di jalur yang benar. Faktanya adalah diterimanya penghargaan Zero Accident dari Gubernur Jawa Timur itu. Artinya, Perhutani telah menunjukkan kesungguhan dalam menjaga lingkungan kerja agar aman dan nyaman. • DR/Tbn/Erz

DUTA Rimba 45


RIMBAKHUSUS

Perhutani

KPH Pekalongan Timur

Terima Penghargaan dari Polres Pekalongan Satu lagi penghargaan diterima Perum Perhutani. Awal Februari 2022, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur menerima penghargaan dari Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Pekalongan. Penghargaan tersebut diberikan atas kerja sama baik Perhutani yang telah membantu tugas Polri di wilayah hukum Polres Pekalongan. Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa Perhutani senantiasa membina dan menjalin sinergi dengan para pemangku kepentingan di wilayah kerjanya.

A

presiasi terhadap Perhutani kali ini datang dari Kepolisian Republik Indonesia. Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Pekalongan, AKBP Dr. Arief Fajar Satria, memberikan penghargaan kepada Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur atas kerja sama baik yang sudah ditunjukkan Perhutani dengan telah membantu tugas Polri di wilayah hukum Polres Pekalongan. Acara

46 DUTA Rimba

penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Polres Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin, 7 Februari 2022. Usai menerima penghargaan tersebut, Administratur Perhutani KPH Pekalongan Timur, Untoro Tri Kurniawan, mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Polres Pekalongan kepada Perhutani. Menurut dia, kerja sama dan gotong royong perlu terus dilakukan. Sebab, hal itu merupakan kewajiban sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Kompersh KPH Pekalongan Timur

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 47


Foto: Kompersh KPH Pekalongan Timur

RIMBAKHUSUS

“Setiap insan Perhutani turut serta saling membantu, bergotong royong dalam segala situasi untuk sesama. Jiwa kegotong royongan itu sudah merupakan kewajiban kita bersama sebagai makhluk ciptaan Tuhan,” ujar Untoro.

Pesan Kapolres Sedangkan AKBP Dr. Arief Fajar Satria menyampaikan, pemberian penghargaan ini merupakan salah satu wujud apresiasi dan ucapan terima kasih Polri kepada instansi serta masyarakat yang telah terlibat langsung bersama-sama Polri. Di dalam kesempatan itu pula, Kapolres Pekalongan juga memberikan penghargaan kepada Camat Petungkriono, Kepala Desa Kayu Puring Kecamatan Petungkriono, Relawan PMI Kabupaten Pekalongan, dan rekan-rekan media. “Ke depannya saya berharap kerja sama ini masih terus terjalin

48 DUTA Rimba

Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria, mengatakan, pemberian piagam penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi kepada instansi dan masyarakat yang telah membantu tugas Polri di wilayah hukum Polres Pekalongan. dengan baik untuk kepentingan dan keselamatan masyarakat Kabupaten Pekalongan,” kata Arief. AKBP Arief Fajar Satria, mengatakan, pemberian piagam penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi kepada instansi dan masyarakat yang telah membantu tugas Polri di wilayah hukum Polres Pekalongan. “Pemberian penghargaan ini merupakan satu wujud dan ucapan terima kasih Polri kepada instansi dan masyarakat,” ucapnya. Kapolres menyebut, pihak-pihak yang piagam penghargaan itu antara lain telah terlibat langsung bersama

Polri dalam menangani bencana alam. “Yaitu membuka akses jalan yang tertutup longsor serta evakuasi korban tanah longsor yang terjadi pada Rabu, 19 Januari 2022, di Dukuh Sokokembang, Desa Kayupuring,” kata AKBP Arief Fajar Satria. Ia mengungkapkan, melalui penghargaan tersebut Polres Pekalongan akan terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Selain bersama TNI, juga rekan-rekan media, dan relawan, koordinasi dan kolaborasi akan dilakukan dalam setiap penanganan bencana maupun dalam menangani wabah Covid-19.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


“Ke depannya kami berharap bantuan dan kerja sama ini masih harus terus terjalin secara baik dalam penanganan bencana ataupun kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kepentingan dan keselamatan masyarakat Kabupaten Pekalongan,” ungkapnya. Kapolres juga berterima kasih

kepada anggota Polres Pekalongan serta jajaran Polsek yang telah terjun langsung ikut menangani bencana alam semisal tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Lebakbarang, maupun bencana alam yang terjadi di wilayah lainnya.

Bukan Hal Baru

Foto: Kompersh KPH Pekalongan Timur

“Polhut jangan takut dalam melaksanakan tugas karena dipayungi UndangUndang 41 tahun 1999, Undang-Undang 18 tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah No 45 tahun 2004,” ujar Administratur Perhutani KPH Pekalongan Timur, Untoro Tri Kurniawan.

Sebenarnya, kerja sama dan koordinasi yang baik antara Polres Pekalongan dengan Perhutani KPH Pekalongan Timur bukan barang baru. Kedua pihak telah lama menjalin kolaborasi dengan baik. Misalnya, ketika 19 Agustus 2021 saat KPH Pekalongan Timur dan Pemalang bekerjasama dengan Polres Pekalongan melaksanakan Penyuluhan dan Pelatihan Kesamaptaan di Lapangan Wisata Linggo Asri Desa Kajen. Ketika itu, Administratur Perhutani KPH Pekalongan Timur, Untoro Tri Kurniawan, mengatakan, KRPH, PolhutMob, dan Polter harus

dilatih kesamaptaan untuk menjaga jasmani dan rohani serta mental mereka. Untoro di kesempatan itu juga berterima kasih kepada Pihak Polres Pekalongan yang telah membantu dalam memberikan Pembinaan dan Pelatihan Kesamaptaan sebagai bekal dalam melakukan kegiatan di lapangan kepada Anggota Polhut Perhutani. “Polhut jangan takut dalam melaksanakan tugas karena dipayungi Undang-Undang 41 tahun 1999, Undang-Undang 18 tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah No 45 tahun 2004,” tambahnya. Jadi, piagam penghargaan dari Kapolres Pekalongan itu menjadi bukti terjalinnya kerja sama yang baik di antara Perhutani yang telah membantu tugas Polri di wilayah hukum Polres Pekalongan. Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa Perhutani senantiasa membina dan menjalin sinergi dengan para pemangku kepentingan di wilayah kerjanya. Bravo! • DR/Pkt/Hwr

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 49


BERSAMA MASYARAKAT

PERHUTANI KELOLA HUTAN

50 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


LENSA

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 51


52 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


LENSA

NO. 94 55 • TH. 9 16••NOVEMBER JANUARI - FEBRUARI - DESEMBER • 2022 • 2014

DUTA Rimba 53


KEBIJAKAN ANTI PENYUAPAN PERUM PERHUTANI ISO 37001:2016

1 Mematuhi peraturan perundang-undangan anti penyuapan baik Internasional maupun Nasional, melakukan pengelolaan manajemen anti penyuapan secara berkelanjutan serta memberikan sanksi terhadap penyimpangan yang terjadi.

Menerapkan secara konsisten dan meningkatkan secara berkelanjutan sistem manajemen anti penyuapan sesuai standar ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan untuk mencapai Visi Misi Perusahaan

2


3

INTIKU Integritas Inovatif Fokus pada

pelanggan

Unggul

Membangun budaya anti penyuapan melalui tata nilai INTIKU (Integritas, Inovatif, Fokus pada pelanggan, Unggul) secara berkelanjutan dengan dilandasi itikad baik dan keyakinan yang wajar, tanpa takut terhadap tindakan balasan

4

Melarang dan menolak praktik penyuapan, pemberian komisi, gratifikasi, hadiah dan jamuan yang berlebihan.

5 Membentuk Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan yang memiliki kewenangan dan kemandirian yang memadai.


SOBATRIMBA

56 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 57


SOBATRIMBA

58 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 59


LINTASRIMBA

PeFI Terima 83 Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Foto: Kompersh Pefi

Belajar Kelola Hutan Lestari

Madiun - Gedung Grha Wanajava, Perhutani Forestry Institute, Madiun, menjadi tempat acara saat Perhutani Forestry Institute (PeFI) menyambut kedatangan 83 orang mahasiswa dari Universitas Palangka Raya. Para mahasiswa itu datang untuk melaksanakan kegiatan Praktik Hutan Tanaman di wilayah kerja Perum Perhutani. Acara pembukaan Praktik Hutan Tanaman tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Januari 2022. Kepala PeFI, Budi Shohibuddin, hadir di kesempatan itu. Selain Kepala PeFI, hadir pula Wakil Kepala

60 DUTA Rimba

PeFI, Kepala Departemen Learning Center, segenap Tenaga Pengajar Utama, Kepala Seksi PeFI, serta jajaran Dosen dan seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian Program Studi Kehutanan Universitas Palangka Raya. Kegiatan Praktik Hutan Tanaman dilaksanakan tanggal 26-31 Januari 2022, diikuti 83 mahasiswa dan 4 dosen. Tujuan kegiatan tersebut ialah untuk menggali pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan hutan tanaman yang lestari di Perhutani, meliputi kegiatan Perencanaan Risalah

Hutan, Persemaian dan Penanaman, Pemeliharaan dan Perlindungan, Penebangan dan Hilirisasi pada industri Pengelolaan Kayu, serta Industri Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Di dalam sambutannya, Kepala PeFI, Budi Shohibuddin, mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa Universitas Palangka Raya, serta menjelaskan sekilas tentang Perhutani Forestry Institute. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Palangka Raya, karena telah memberikan sebuah kepercayaan dan amanah kepada kami untuk saling bertukar ilmu pengetahuan. Kami berharap, pada waktu yang singkat ini semoga nantinya para mahasiswa dapat menerima ilmu pengetahuan terkait pengelolaan hutan lestari di Pulau Jawa,” ucapnya. Di kesempatan itu, mewakili Dekan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya, Dr. Yanarita, memberikan sambutan terkait dasar pelaksanaan kegiatan Praktik Hutan Tanaman. “Dasar pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk Kerja Sama antara PeFI dengan Unpar yang sebelumnya telah dilaksanakan tanggal 18 Januari 2022. Saya berharap, mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan kesempatan kali ini sebaikbaiknya, karena akan menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga,” katanya. • DR/PeFI/Rb

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 61


LINTASRIMBA

Di Cepu, Perhutani Terima

Kunjungan Kerja

Foto: Kompersh KPH Cepu

Kementerian Investasi/BKPM

Cepu - Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Republik Indonesia saat meresmikan Bandar Udara Ngloram di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) beserta jajaran berkunjung ke wilayah Perhutani. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu menerima kunjungan tersebut, Senin, 24 Januari 2022. Di dalam kegiatan itu, hadir Administratur Perhutani KPH Cepu, Mustopo; Administratur Perhutani KPH Blora, Agus Widodo; Wakil Administratur

62 DUTA Rimba

Perhutani KPH Randublatung, Agus Kusnandar; Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Nurul Ichwan; dan Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi, Aries Indanarto. Di dalam paparannya, Mustopo menjelaskan, lebih dari 50 persen wilayah Blora merupakan hutan jati yang dikelola Perhutani. Perhutani pun telah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Blora bersama segenap stakeholder sebagai upaya memercepat penurunan angka kemiskinan. Salah satunya adalah pembagian sharing kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah Perum

Perhutani KPH Cepu. Sementara Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Nurul Ichwan, menyampaikan, kedatangannya sesuai Instruksi Presiden dalam rangka membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat Blora. “Kami akan menyusun dan memetakan pola yang harus dilakukan Pemerintah Pusat. Apakah dengan model perkebunan terintegrasi dengan industrinya, ataukah dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang terbatas latar belakang pendidikan dan kemampuannya dengan industri padat karya,” imbuhnya. • DR/Cpu/Pai

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 63


LINTASRIMBA

Perhutani Dukung Penyelenggaraan Galunggung

Gravity Enduro 2022 dan Banten, menuturkan, event Galunggung Gravity Enduro tersebut selain mengenalkan wisata Galunggung ke luar Tasikmalaya, juga dapat menambah daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke wisata Galunggung. Agus juga berharap, event sepeda gunung tersebut dapat menjadi kalender event wisata tahunan KBM Ekowisata Jawa Barat dan Banten. “Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para wisatawan di wisata Galunggung, kami selaku pengelola menerapkan standar pelayanan dengan protokol kesehatan ketat dan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Di dalam pelaksanaannya, sebagai syarat wajib mengikuti event ini, segenap peserta dan official telah divaksinasi Covid-19,” ujarnya. Agus menyampaikan, peserta yang hadir sangat antusias mengikuti event tersebut karena

sudah lama ditunggu. “Acara berjalan lancar dan harapannya acara seperti ini bisa digelar lagi di masa yang akan datang. Hal ini dapat meningkatkan minat pengunjung untuk berwisata dan berolahraga di Galunggung Bike Park,” terangnya. Sementara itu, Ketua Penyelenggara Galunggung Gravity Enduro 2022, Ari Permana, menuturkan, ajang yang digelar tersebut merupakan acara yang seharusnya digelar dua tahun lalu. “Karena adanya pandemi dan berbagai pertimbangan, terutama situasi covid 19, kami juga perketat prokes dengan syarat peserta wajib vaksinasi lengkap dan menunjukkan keterangan bebas Covid-19 sebagai kepesertaan lomba. Termasuk acara digelar dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu 5-6 Februari 2022. Hal ini untuk meminimalisir kerumunan,” pungkasnya. • DR/KBMEcoJanten/Erm

Foto: Kompersh Divre Janten

Tasikmalaya - Setelah sempat tertunda sekitar dua tahun karena Wabah Pandemi Covid-19, di tahun 2022 ini Galunggung Gravity Enduro kembali digelar. Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Jawa Barat dan Banten mendukung terselenggaranya Galunggung Gravity Enduro 2022 di Galunggung Bike Park, Minggu, 6 Februari 2022. Event itu digelar untuk menjawab kerinduan para pencinta sepeda Gravity Enduro. Sekitar 200 pembalap mengikuti event tersebut. Mereka berasal dari dalam maupun luar Tasikmalaya, semisal Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Bogor, Surabaya, dan Solo, untuk berlomba menaklukan special stage medan pasir Galunggung Bike Park. Juga hadir perwakilan dari Lampung dan Klaten. Di dalam kesempatannya, Agus Mashudi selaku General Manager (GM) KBM Ekowisata Jawa Barat

64 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 65


LINTASRIMBA

Perhutani KPH Banyumas Timur dan PWI Banyumas Peringati

Foto: Kompersh KPH Banyumas Timur

Hari Pers Nasional

Banyumas - Bertempat di Baturraden Adventure Forest (BAF), yang termasuk kawasan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Slamet Barat, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan stakeholder lain menggelar kegiatan Konservasi dan Bakti Lingkungan. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memeringati Hari Pers Nasional itu diadakan pada Sabtu, 12 Februari 2022. Kegiatan Peringatan Hari Pers Nasional itu diselenggarakan selama 2 hari. Kegiatan itu diawali Diskusi Konservasi oleh PWI Banyumas bersama para Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto dan diakhiri penanaman bersama. Hadir pada kegiatan penanaman bersama, itu sejumlah stakeholder. Di

66 DUTA Rimba

antaranya adalah Bupati Banyumas, Achmad Husein; Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono; Ketua DPRD Banyumas, Budhi Setiawan; Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Rony Hartawan; Administratur Perhutani KPH Banyumas Timur yang diwakili Kepala Sub Seksi Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan, Rahman Purwanto; Ketua PWI Banyumas, Lilik Darmawan; Camat Baturraden, Budi Nugroho; para relawan pecinta alam; serta stakeholder lainnya. Melalui Kepala Sub Seksi Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan, Rahman Purwanto, Administratur Perhutani KPH Banyumas Timur berharap, kegiatan penanaman bersama ini dapat meningkatkan mutu sumber daya alam serta bermanfaat bagi kelestarian hutan. “Perubahan Iklim yang terjadi bukan slogan

yang kita hanya tulis dan suarakan, tetapi aksi nyata dengan menanam pohon di sekitar pekarangan kita, di tempat-tempat yang perlu ditanami atau pengayaan jenis tanaman, baik yang bernilai ekonomi atau konservasi, semoga menjadi upaya penyelamatan lingkungan,” katanya. Sementara itu, Ketua PWI Banyumas, Lilik Darmawan, mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya konservasi. Salah satu bentuk dukungan PWI adalah mengajak stakeholders yang ada di Banyumas untuk melakukan penanaman. “Pak Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kepala Perwakilan BI Purwokerto bersama pejabat lainnya, ikut melakukan penanaman. Ini penting, supaya pemerintah nantinya juga ikut andil dalam melestarikan salah satu keanekaragaman hayati yang ada di Gunung Slamet,” ujarnya. • DR/Byt/Rhm

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 67


LINTASRIMBA

Perhutani dan Pemdes Sudimoroharjo Nganjuk

Tanam 3.500 Pohon Wilangan, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Trubus Kusumo. Administratur Perhutani KPH Nganjuk, Wahyu Dwi Hadmojo, menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat Desa Sudimoroharjo yang turut ambil bagian dalam gerakan menanam di lokasi KPS tersebut. Menurut Wahyu, dengan terjaganya kawasan perlindungan setempat, diharapkan dapat menanggulangi pemulihan sumber mata air di sepanjang sungai. “Agar masyarakat yang bisa menanam juga harus bisa menjaga kelestarian hutannya demi anak cucu yang akan datang,” katanya. Sementara itu, Kepala Desa Sudimoroharjo, Totok Khohar,

menyampaikan, kegiatan penanaman yang dilaksanakan oleh Pemdes Sudimoroharjo bersama Perhutani ini bertujuan untuk pemulihan lahan KPS yang masih jarang-jarang tanamannya. Dengan menanam sebanyak 3.500 bibit pohon, kata dia, diharapkan kelak jika berbuah bisa dimanfaatkan masyarakat. Sebelum penanaman dimulai, acara tersebut didahului dengan apel di depan rumah Kepala Desa Sudimoroharjo, yang dihadiri jajaran Perhutani KPH Nganjuk dan KPH Saradan, Camat Kecamatan Wilangan, Muslimin; Danramil Kecamatan Wilangan, Hadi Kuswanto; Kapolsek Kecamatan Wilangan, Sutomo; dan Ketua LMDH Trubus, Kusumo. • DR/Ngj/Mhd

Foto: Kompersh KPH Nganjuk

Nganjuk - Sebanyak 3.500 plances bibit pohon ditanam Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Sudimoroharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, melakukan penanaman bibit pohon di Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jatirejo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Berbek, KPH Nganjuk, Minggu, 20 Februari 2022. Penanaman pada lahan seluas 2 hektare dengan bibit pohon kepuh, sono, nangka, sukun, dan srikaya tersebut, juga diikuti Perhutani KPH Saradan, Forkopimcam Kecamatan

68 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Perhutani KPH Bogor Cegah Erosi Tanah dengan

Foto: Kompersh KPH Bogor

Budi Daya Serai Wangi

Bogor - Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial Perum Perhutani, Natalas Anis Harjanto, melakukan kunjungan kerja di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor. Di dalam rangkaian kunjungan itu, Anis meninjau lokasi budi daya tanaman serai wangi di Petak 24a dan 26b, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tenjo dan RPH Maribaya seluas 85,08 hektare, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Parung Panjang. Lalu dilanjutkan peninjauan lokasi persemaian tanaman Jati Plus Perhutani (JPP) Mandiri di Blok Cijantungan, Petak 34d dan lokasi rencana tanaman cabai dalam rangka membantu pemerintah dalam

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

meningkatkan ketahanan pangan. Kunjungan kerja itu dilakukan pada Jumat, 15 Februari 2022. Selain Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial (PS) Perum Perhutani, Natalas Anis Harjanto, hadir di kesempatan tersebut Administratur Perhutani KPH Bogor yang diwakili oleh Wakil Administratur Perhutani KPH Bogor, Ferry Yulianto; Kasi Kelola Sumber Daya Hutan (SDH) Perhutani KPH Bogor, Firman Nasution; Kepala Sub Seksi Hukum, Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan, Syafirilis; Asisten Perhutani BKPH Parung Panjang, Agus Darmaya; serta para tokoh masyarakat Parung Panjang.

Pada kesempatan itu, Natalas Anis Harjanto mengatakan, tanaman serai wangi memiliki beberapa kegunaan. Salah satunya adalah berpotensi untuk mencegah terjadinya erosi tanah dan merehabilitasi lahan-lahan kritis. Selain itu, juga memliki nilai komersial yang diharapkan mampu memberikan kontribusi pendapatan Perusahaan, terutaman sebagai bahan komoditi minyak atsiri serai wangi yang akan dikembangkan di KPH Bogor. Ia menambahkan, kepada jajaran KPH dan BKPH Parung diharapkan untuk dapat memelihara secara intensif. Administratur Perhutani KPH Bogor melalui Wakil Administratur, Ferry Julianto, menyatakan, perlakuan terhadap budi daya serai wangi selalu dipantau perkembangannya. Dan seluruh aktifitas di lapangan selalu tercatat dalam buku kegiatan mandor tanaman, termasuk tata waktu tanam, kemudian panen pertama dengan jangka waktu 6 bulan, dan panen selanjutnya per 3 bulan sekali. “Dalam perencanaan budi daya tanaman serai wangi, satu rumpun menghasilkan 0,5 kg. Jika 1 hektare terdapat 3.500 rumpun, maka pada panen pertama nanti sekitar bulan juni, akan menghasilkan 1.750 kg per hektare,” ujar Ferry. Sedangkan Asper BKPH Parung Panjang, Agus Darmaya, menyatakan, kegiatan budi daya tanaman serai wangi itu melibatkan masyarakat setempat. Tujuannya agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. • DR/BGR/MUL

DUTA Rimba 69


WARISANRIMBA

Refleksi Kearifan Lokal

di Pohon Mercusuar Masyarakat Kabupaten Rembang mengenal Pohon Panggang atau lebih dikenal dengan nama Pohon Mercusuar itu sebagai salah satu ikon mereka. Dinamakan Pohon Mercusuar, karena memang keberadaan pohon yang telah berusia ratusan tahun itu berfungsi menjadi mercusuar bagi para nelayan setempat. Menyimak besarnya nilai kearifan lokal yang terkandung di pohon tersebut, Perhutani KPH Mantingan bersama aparat dan warga desa membersihkan lokasi sekitar pohon dan membuat pagar untuk melindungi keberadaan pohon itu, sebagai bagian dari kearifan lokal.

A

khir pekan pertama bulan Februari 2022 menjadi saat yang penting bagi warga Desa Sendangmulyo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Tepatnya pada Sabtu, 5 Februari 2022, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan bersama aparat dan warga Desa Sendangmulyo membuka wisata rintisan religi di area Pohon Panggang atau lebih dikenal dengan sebutan Pohon Mercusuar. Lokasinya termasuk wilayah Bagian

70 DUTA Rimba

Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngiri, KPH Mantingan. Keberadaan pohon panggang di desa itu memiliki arti penting bagi warga setempat. Khususnya bagi para nelayan. Pohon besar itu sudah bertahun-tahun berfungsi layaknya mercusuar buat mereka. Bagi para nelayan, saat berada di tengah laut, keberadaan pohon yang menjulang tinggi itu menjadi petunjuk untuk arah selatan. Jadi, keberadaan pohon tersebut memiliki nilai penting, khususnya untuk nelayan yang sedang melaut. Maka, untuk

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Kompersh KPH Mantingan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 71


WARISANRIMBA alternatif wisata di wilayah Kabupaten Rembang, sekaligus membantu peningkatan pendapatan warga desa sekitar,” katanya.

Berkemah dan Berwisata Sementara itu, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngiri Sejahtera, Sumangat, mengatakan, sudah banyak pengunjung yang berkemah dan berwisata di lokasi tersebut. Di sana, para pengunjung dapat menikmati keindahan pemandangan laut utara Jawa. Ya, karena keberadaan Pohon Mercusuar itu memang dekat dengan bibir pantai. Maka, tak salah jika ia disebut Pohon Mercusuar. Sedangkan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dari Yayasan Karya Alam Lestari (Kalal), Isnina Sa’diyah, berharap agar para pemangku kepentingan tetap menjaga kearifan lokal dan lingkungan sekitar Pohon

Panggang tidak digarap, namun dihijaukan. Agar kelestarian dan nilai kearifannya tetap terjaga. Lingkungan yang hijau dan lestari akan menambah nilai keberadaan pohon itu. “Sehingga sekitar Pohon Panggang lebih sejuk dan sumber mata air sekitar Petak 99c1 ini tetap terjaga,” pungkasnya. Edy Pramono menambahkan, pohon panggang yang merupakan pohon mercusuar bagi nelayan akan dibuat wisata rintisan religi. Karena pohon panggang itu sudah berumur ratusan tahun, keberadaanya sangat dilindungi dan oleh masyarakat setempat dijadikan (punden) penanda sebagai pohon tua. Menurut Edy, dengan banyaknya masyarakat yang ingin melihat dari dekat keberadaan pohon panggang, masyarakat bekerjasama dengan Perhutani membuat pagar dan area sebagai tempat bagi pengunjung untuk melakukan doa bersama.

Foto : Kompersh KPH Mantingan

memertahankan Pohon Panggang itu agar tetap berfungsi sebagai mercusuar bagi para nelayan, Perhutani bersama Babinsa Desa Sendangmulyo dan warga Desa Sendangmulyo membersihkan lokasi sekitar pohon. Mereka juga membuat pagar untuk melindungi keberadaan pohon yang telah berumur ratusan tahun tersebut. Melalui Kepala BKPH Ngiri, Edy Pramono, Administratur Perhutani KPH Mantingan menjelaskan, keberadaan Pohon Panggang tersebut terletak di Petak 99c1, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ngiri, BKPH Ngiri, KPH Mantingan. Edy yang turut hadir di kegiatan tersebut juga menyampaikan harapan agar kebersihan dan kelestarian lokasi sekitar Pohon Mercusuar selalu dijaga, agar dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata rintisan. “Semoga destinasi wisata rintisan ini dapat menambah

72 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Dikeramatkan Masyarakat Menurut Sumangat, pohon panggang atau pohon mercusuar itu sudah ada sejak ia kecil. Sumangat menyebut, pohon itu dikeramatkan oleh masyarakat. Sehingga, di masa awal reformasi saat terjadi penjarahan hutan di tahun 1998 pun tiada orang dan masyarakat yang berani menebangnya. “Kami ingin pohon panggang ini jadi wisata rintisan relegius. Sebab, sudah banyak pengunjung yang berkemah dan berwisata di sini. Mereka senang duduk-duduk sambil memandang ke arah utara Laut Jawa, untuk melihat keindahan pantai utara Pulau Jawa,” kata Sumangat yang juga merupakan Kepala Dusun di Sendangmulyo itu. Saat ini pohon panggang atau

pohon mercusuar itu berstatus dilindungi. Ini adalah satu-satunya pohon langka yang ada di sekitar tempat itu. Apalagi, pohon besar itu sebagai penanda arah selatan saat nelayan berada di tengah laut. Dua hal itu yang membuat Perhutani bersama Masyarakat Desa Hutan Ngiri tetap menjaga keberadaan Pohon Panggang atau Pohon Mercusuar untuk tetap hidup dan tidak akan ditebang. Jika pohon mercusuar dibuka sebagai wisata rintisan religius, hal itu dapat mengubah dan menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar hutan. Sehingga, kata Nina, pembangunan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan dapat terwujud sesuai dengan program pemerintah untuk penanggulangan kemiskinan.

Setiba di Petak 99 C 1 tempat pohon panggang itu tumbuh, perjalanan menuju puncak bisa ditempuh dengan mengendarai sepeda motor selama sekitar tiga puluh menit. Ketinggian dari permukaan laut kira-kira 500 – 600 m. Pohon Panggang adalah sebutan untuk pohon itu dari insan-insan Perhutani. Nelayan menamakan pohon itu Pohon Mercusuar karena menjadi petunjuk arah bagi mereka di tengah laut kala siang hari. Sebab, pohon itu terlihat menjulang tinggi sendirian jika dilihat dari jalur pantura Semarang– Surabaya, dan jika di tengah laut kita lihat ke arah selatan. Sedangkan masyarakat menyebutnya Pohon Ijo (mbah Go).

Cagar Budaya

Foto : Kompersh KPH Mantingan

Saat ini pohon panggang atau pohon mercusuar itu berstatus dilindungi. Ini adalah satu-satunya pohon langka yang ada di sekitar tempat itu. Apalagi, pohon besar itu sebagai penanda arah selatan saat nelayan berada di tengah laut. Dua hal itu yang membuat Perhutani bersama Masyarakat Desa Hutan Ngiri tetap menjaga keberadaan Pohon Panggang atau Pohon Mercusuar untuk tetap hidup dan tidak akan ditebang.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Di sekitar pohon itu kini ditanami tanaman clericide atau gamal. Tanaman biomassa pengganti batubara itu ditanam sebagai tabungan di masa depan untuk pengganti bahan bakar yang ramah lingkungan. Tentu layak agar pohon mercusuar dipertahankan. Selain karena langka, keberadaan pohon itu juga penting untuk nelayan setempat. Apalagi, pohon itu juga dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Saat penjarahan hutan di tahun 1998 pun masyarakat Desa Sendangmulyo tak ada yang berani menyentuh bahkan mengambil rencek di sekitarnya. Pohon itu juga sekaligus menjadi refleksi dari kearifan lokal masyarakat setempat. Sumangat pun mengatakan, pihaknya bersama Perhutani tetap berkomitmen untuk menjaga dan menjadikan pohon itu sebagai cagar budaya. Dan akan menjaga kawasan ini agar tetap lestari. Sehingga, ketersediaan air dalam kawasan hutan akan tetap terjaga. • DR/Mnt/Sgt

DUTA Rimba 73


ENSIKLORIMBA

Pesona Warna Bunga

P

Tarum

ada mulanya, di masa lalu para perajin dan pengusaha batik menggunakan pewarna alami untuk mewarnai kain batik mereka. Untuk menghasilkan warna biru, mereka terutama memakai tarum. Seiring berjalannya waktu, kemudian muncullah zat pewarna buatan. Ketika zat pewarna buatan itu didatangkan dan diperkenalkan kepada para pengusaha batik, di luar dugaan, para pengusaha batik itu ternyata lebih memilih untuk menggunakan pewarna buatan. Pada tahun 1914, pemerintah kolonial Belanda menghentikan impor pewarna buatan. Ketika itu, reaksi keras datang dari para pengusaha batik. Namun, penggunaan pewarna buatan tak dapat dihindari. Seiring dengan itu, pamor tarum terus merosot dan tidak ada yang berusaha mengolah tarum secara lebih mudah. Tarum sendiri merupakan nama untuk tumbuhan indigofera. Asal katanya dari Bahasa Sunda. Di Bahasa Indonesia, tumbuhan ini dinamakan nila. Pada masa lalu, tarum merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Sunda. Banyak tempat

74 DUTA Rimba

Di masa lalu, pengusaha dan perajin batik sangat mengenal tumbuhan ini. Sebab, tumbuhan yang dikenal dengan nama tarum ini merupakan tumbuhan penghasil warna biru alami. Dan zat pewarna biru pada pakaian yang dihasilkan dari tumbuhan tarum ini terutama digunakan dalam pembuatan batik atau tenun ikat tradisional dari Nusantara. Tetapi, tarum ternyata tidak hanya digunakan sebagai penghasil zat warna alami. Tarum juga dimanfaatkan sebagai makanan ternak dan memiliki manfaat terhadap lingkungan. di tatar Sunda atau wilayah Jawa Barat yang dinamai berdasarkan nama tumbuhan tersebut. Misalnya Ci Tarum, Kerajaan Taruma, Kota Banjar Pataruman, dan Tarumajaya.

Komoditas Dagang Penting Tumbuhan yang merupakan penghasil warna biru alami itu dikenal dengan nama Indigofera atau beberapa nama lain, yaitu Tarum, Nila, Indigo. Ia merupakan suku polong-polongan atau Fabacease. Indigofera ini dikenal dengan kemampuannya menghasilkan zat warna indigo yang disebut indigotin. Secara morfologis, tumbuhan ini

memiliki daun berwarna hijau muda dan bunga berwarna merah muda keunguan. Zat pewarna indigo, sebagai produk dari tumbuhan ini, merupakan komoditas dagang yang penting. Penggunaan zat pewarna pakaian dari indigo ini terutama diterapkan dalam pembuatan batik atau tenun ikat tradisional dari Nusantara. Bukan hanya untuk zat pewarna, tumbuhan ini juga menjadi satu komoditas dagang yang penting, karena daun dari indigofera juga dapat digunakan sebagai pakan ternak yang lebih murah.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Istimewa

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 75


Foto: Istimewa

ENSIKLORIMBA

Indigo merupakan tumbuhan berbentuk semak-semak serta banyak ditemukan pada daerah tropis dan temperate. Indigofera dapat memiliki siklus hidup annual, biennial, ataupun perennial, bergantung pada iklim tempat indigofera itu ditumbuhkan. Warna biru indigo diperoleh dari rendaman daunnya (dalam jumlah banyak). Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam. Setelah direndam selama semalam, akan terbentuk lapisan berupa cairan di atas yang berwarna hijau atau biru. Cairan ini lalu direbus, kemudian dijemur hingga kering. Zat warna dari tarum disebut indigotin. Indigotin sendiri didapat dari daun indigofera yang direndam semalaman. Rendaman daun indigofera lalu difermentasi selama beberapa waktu untuk mengubah senyawa glycoside indicant di dalam daun indigofera menjadi indigotin. Daun yang telah terfermentasi itu kemudian akan mengendap. Indigotin dalam endapan ini

76 DUTA Rimba

kemudian dapat diekstraksi dengan penambahan basa kuat. Untuk indigotin sendiri, tidak terdapat standar yang mengatur secara jelas, karena sifatnya yang merupakan pewarna alami dan lebih sering digunakan pada industri lokal semisal pembuatan batik. Tetapi indigo tidak hanya digunakan sebagai penghasil zat warna dan makanan ternak. Indigofera juga memiliki manfaat terhadap lingkungan. Sebab, indigofera diketahui dapat mencegah erosi pada tanah disebabkan akarnya yang kuat. Akar tarum atau tarum areuy yang juga sering dipakai orang adalah Marsdenia tinctoria. Tumbuhan ini sangat baik karena menyuburkan tanah dan dapat menahan erosi.

Budi Daya Indigofera Indigofera atau tarum umumnya dikultivasi pada tegalan ataupun sawah. Terdapat dua metode budi daya indigofera. Metode pertama adalah dengan mencangkok

potongan batang indigofera. Metode kedua adalah dengan menanam bijinya. Tetapi, penanaman dari biji lebih disukai para pembudidaya, karena akan menghasilkan tumbuhan dengan akar yang lebih kuat dan ukuran tumbuhan yang lebih besar. Secara umum, budi daya indigofera dimulai dari persiapan lahan. Lahan yang baik untuk menanam indigofera adalah lahan yang gembur, dekat dengan sumber air, dan terpapar sinar matahari. Sebelum dilakukan penanaman, bagian tempat penanaman benih harus digemburkan terlebih dahulu membentuk alur tanam seperti pada kultivasi cabai. Selanjutnya, pada alur yang telah dibuat itu dimasukkan pupuk untuk memercepat pertumbuhan indigofera. Setelah itu, benih siap ditanam. Benih yang hendak ditanam sendiri harus dipersiapkan terlebih dahulu. Pertama-tama, biji indigofera ditumbuhkan pada polybag kecil. Umumnya, diperlukan waktu kira-kira 7-10 hari hingga benih berkecambah. Setelah itu, kecambah dipindahkan ke dalam media tanam yang baru. Setelah berjalan waktu satu bulan, akan didapat tanaman indigofera muda. Tanaman muda inilah yang akan ditanam pada lahan perkebunan dan dapat dipanen setelah 60 hari. Setelah itu, tumbuhan dapat terus dipanen dalam interval 60 hari. Pertumbuhan indigofera ini dapat dipercepat melalui beberapa hal. Secara tradisional, diperlukan adanya empat kali pemangkasan atau defoliase dalam setiap interval panen untuk mendapat biomassa daun muda yang lebih banyak. Produk primer yang dapat dimanfaatkan dari indigofera sendiri adalah berupa daun atau hijauan indigofera. Daun tarum itu digunakan sebagai pakan ternak. Untuk pakan ternak, bagian yang

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Istimewa

Klasifikasi ilmiah Kerajaan

:

Divisi

:

Kelas

:

Ordo

:

Famili

:

Subfamili

:

Bangsa

:

Genus

:

Spesies

:

Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Fabales Fabaceae Faboideae Indigofereae Indigofera Indigofera tinctoria

digunakan adalah pucuk yang masih muda dari tumbuhan indigofera itu. Hijauan indigofera ini memiliki standar umum seperti pakan ternak pada umumnya yang dapat dilihat berdasarkan SNI sesuai ternak yang memanfaatkan. Sedangkan produk sekunder dari indigofera adalah zat warna indigotin. Indigotin adalah zat warna yang tidak larut dalam air dan termasuk zat warna vat/bejana. Meskipun memiliki banyak kegunaan, namun di Indonesia

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

indigofera lebih umum digunakan sebagai pakan ternak. Hal itu disebabkan indigofera memiliki biaya produksi yang lebih murah dibandingkan pakan ternak lain semisal alfalfa. Namun, di saat bersamaan, indigofera memiliki kandungan nutrisi yang setara. Salah satu daerah yang telah secara intensif memroduksi indigofera adalah Jawa Barat. Di Jawa Barat, terdapat Gerakan Indigofera atau GENDIR. Saat ini,

gerakan ini telah aktif berjalan di Kabupaten Indramayu. Sebab, topologi dari Indramayu merupakan daerah persawahan, sehingga peternak di sana memiliki kesulitan untuk mendapatkan rumput bagi pakan ternak. Padahal, jumlah sapi di Indramayu rata-rata mencapai 11.560 ekor. Di sisi lain, indigofera memiliki kadar protein yang tinggi, yaitu sebesar 31%. Dari satu hektare lahan indigofera, dapat dicapai keuntungan hingga 2,8 juta rupiah. Oleh karena itu, kini mulai banyak petani yang memroduksi indigofera di daerah Jawa Barat. Analisis kandungan indigofera menunjukkan adanya kandungan senyawa alkaloid antara lain glikosida cianogenik, guanidin alkaloid, asam fenolik, fenolik glikosida flavonoids, isoflavonoids, dan indigotin itu sendiri. Tidak hanya itu. Indigofera juga memilki senyawa derivate rotenoid yang memiliki sifat bioaktif sebagai insektisida. Indigofera juga diketahui kaya akan protein, kalsium, dan fosfor. Analisis ini dilakukan menggunakan TLC dan RP-HLPC. Sayang, belum dilakukan analisis metabolomic lebih lanjut terhadap perbedaan metabolit yang dihasilkan oleh indigofera pada kondisi yang berbeda, sehingga analisis metabolimik dalam hal ini belum dapat diaplikasikan. Di masa depan, selanjutnya analisis metabolimik dapat dilakukan untuk menganalisis perbedaan kandungan metabolit indigofera dengan tanaman pakan lainnya, semisal alfalfa. Selain itu, dapat pula dilakukan analisis produksi metabolit tertentu semisal indigotin dalam kondisi tumbuh yang berbeda. Dengan begitu, dapat diketahui kondisi yang paling mendukung produksi komoditas dari indigotin. • DR

DUTA Rimba 77


RIMBADAYA

Bekal Keterampilan

Budi Daya Jamur Janggel Buat LMDH di Bluluk Mayoritas masyarakat yang tinggal di sekitar hutan di wilayah Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan, bertanam jagung. Jagung itu mereka tanam di dalam kawasan hutan dengan pola tumpangsari. Setelah panen, ada masalah dengan limbah jagung sisa panen mereka. Menyikapi hal itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan janggel atau limbah sisa pengolahan jagung sebagai medium budi daya jamur. Ini adalah satu bentuk kreativitas di antara aktivitas.

A

nggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se-wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bluluk terlihat antusias dan gembira di hari itu. Ya, karena di hari Rabu, 2 Februari 2022 itu, mereka mendapatkan pemahaman baru. Yaitu tentang peluang usaha yang

78 DUTA Rimba

paling minim modal, namun bisa mendatangkan hasil luar biasa. Pemahaman itu mereka dapatkan dalam Pelatihan Budi Daya Jamur Janggel yang digelar di Desa Banjargondang, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kegiatan pelatihan dalam rangka memberi bekal keterampilan dan meningkatkan kualitas

usaha LMDH se-wilayah BKPH Bluluk tersebut difasilitasi oleh Perhutani KPH Mojokerto bersama Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka gembira mengetahui bahwa ada cara kreatif untuk bisa memanfaatkan limbah jagung menjadi produk yang lebih bermanfaat. Cara kreatif dalam dunia agribisnis yang satu ini cukup menarik untuk dicoba itu salah satunya adalah bisnis jamur janggel. Dan di saat itu pula mereka paham tentang bisnis jamur janggel yang ternyata mudah dan sangat potensial untuk dikembangkan. “Ini tentu menjadi peluang usaha yang paling menjanjikan, karena minim modal namun bisa menghasilkan panen yang luar biasa menguntungkan,” kata Asisten Perhutani (Asper) Bluluk, Bandi Sugiarto, yang hadir di Pelatihan itu mewakili Administratur Perhutani KPH Mojokerto. Bandi menjelaskan, di Bluluk, janggel yang merupakan limbah dari proses pemanenan jagung ini bahan bakunya sangat melimpah.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Kompersh KPH Mojokerto

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 79


RIMBADAYA Sebab, masyarakat di Kecamatan Bluluk ini sebagaian besar melakukan aktivitas menanam jagung di dalam kawasan hutan. Jagung itu ditanam di kawasan hutan secara tumpangsari. “Hanya dengan memanfaatkan limbah tersebut, masyarakat tidak perlu lagi melakukan persiapan media tanam yang rumit seperti proses budi daya jamur tiram,” kata Bandi.

Menularkan Ilmu

5,2%, dan selulosa 30%. Warno menambahkan, budi daya jamur janggel sama dengan budi daya jamur pada umumnya. Namun, yang membedakan di sini adalah medianya. “Medianya yaitu hanya memerlukan tebon dari jagung yang telah panen, kemudian diberikan ragi sebagai bahan penumbuh jamur. Setelah itu, tebon yang telah diberi ragi itu ditutup dan bisa dipanen kurang lebih selama 3 minggu ke depan,” jelasnya.

Mudah Dilakukan Sebenarnya, di kalangan masyarakat tertentu jamur janggel sudah cukup dikenal. Di Madura, misalnya, jamur janggel dikenal dengan nama kolat deremian. Itu

Foto: Kompersh KPH Mojokerto

Ada hal yang menarik di perhelatan pelatihan yang diikuti seluruh LMDH yang ada di wilayah Kecamatan Bluluk tersebut. Yaitu, pelatihan itu menghadirkan salah satu pembicara yang adalah pelaku usaha budi daya jamur

janggel, Warno. Warno yang juga merupakan Ketua LMDH Tanah Mas itu mengatakan, awalnya memang ia merasa ragu terhadap inovasi tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu dan dengan adanya sentuhan serta pembinaan secara intensif dari Perum Perhutani, ia merasa percaya diri dan selanjutnya terus mengembangkan inovasi budi daya jamur janggel itu, sehingga bisa berhasil seperti saat ini. “Kami ingin menularkan ilmu ini kepada LMDH yang lain, supaya bisa berinovasi dengan memanfaatkan limbah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis,” ujar Warno. Warno menambahkan, janggel jagung mengandung protein tinggi yaitu sebesar 2,94%, juga mengandung lignin

80 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


bahasa Madura. Biasanya, jamur janggel buatan bisa kita temukan tumbuh di tumpukan bekas tumbuhan padi yang sudah kering di sawah-sawah. Untuk budi daya, jamur janggel juga cukup mudah dikembangkan. Sebab, jamur janggel dibudidaya hanya dari janggel jagung dan ragi tape saja. Pembuatannya juga tidak susah. Petani atau pembudidaya hanya memerlukan kayu untuk media tumbuh jamur. Tak perlu besar, cukup ukuran panjang kali lebar 5 meter kali 1 meter. Kayunya tidak perlu rapat. Longgar pun tidak apa-apa. Pembuatannya seperti meja tetapi berwadah. Setelah tersedia kayu, siapkan plastik panjang untuk wadah di dalam. Siapkan juga janggel jagung

yang banyak, tentu saja. Selain itu, juga siapkan dedak dan ragi tape yang dihaluskan. Caranya mudah, yaitu hanya meletakkan janggel jagung ke dalam wadah yang sudah dibuat dan dilapisi plastik di atas kayu. Kemudian siram janggel-janggel tersebut sampai kira-kira basah ke bawah. Lalu taburkan ragi yang sudah dihaluskan ke janggel-janggel tersebut. Jika sudah, kita tunggu sampai kira-kira tiga minggu. Selama menunggu tiga minggu itu, jangan lupa siram janggel-janggel itu setiap sore. Setelah 3 minggu, biasanya jamurnya sudah tumbuh dan sudah mekar. Di saat seperti itu, kita bisa memanennya. Biasanya jamur tersebut dipanen setiap sore.

Foto: Kompersh KPH Mojokerto

Biasanya, jamur janggel tidak bisa bertahan lama seperti jamur lain pada umumnya. Jika sudah dipanen, di sore harinya harus langsung dimasak. Sebab, jika tidak dimasak sampai malam, jamurnya bisa berwarna hitam dan jika dimasak saat sudah berwarna hitam akan menjadi kurang sedap dilihat serta saat digigit tidak lagi kres-kres (crispy).

Jangan lupa untuk menyiram janggel-janggel itu kembali setelah selesai dipanen. Setelah dipanen, kemudian para pembudidaya bisa menjualnya. Biasanya jamur janggel dijual seharga Rp 25.000 per kilogram. Biasanya, jamur janggel tidak bisa bertahan lama seperti jamur lain pada umumnya. Jika sudah dipanen, di sore harinya harus langsung dimasak. Sebab, jika tidak dimasak sampai malam, jamurnya bisa berwarna hitam dan jika dimasak saat sudah berwarna hitam akan menjadi kurang sedap dilihat serta saat digigit tidak lagi kres-kres (crispy). Media jamur janggel ini bisa bertahan satu bulan. Jadi para pembudidaya tidak perlu repot-repot untuk mendaur janggelnya setiap hari. Hanya perlu menyiramnya saja. Dan janggeljanggel itu bisa kembali digunakan sebagai media tumbuh jamur itu. Jadi, budi daya jamur janggel ini cocok untuk bisnis di rumah masyarakat desa hutan. Bahkan, boleh jadi juga cocok untuk bisnis sampingan Anda di rumah. Tertarik mencoba?• DR/Mjk/Dwi

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 81


BISNISRIMBA

Menteri BUMN

Memotivasi Generasi Muda di Mojosemi Forest Park

Awal Februari 2022, Menteri BUMN, Erick Thohir mengunjungi Mojosemi Forest Park. Di tempat wisata yang berada di kawasan hutan Perhutani KPH Lawu Ds itu, Menteri BUMN menggelar talk show dengan sasaran generasi muda. Ketika itu, Erick Thohir menyebut, anak muda harus aktif belajar, mencari peluang usaha, dan jangan jadi generasi muda yang hanya rebahan. Rangkaian kalimat motivasi dari Menteri BUMN itu dapat menjadi penyemangat anak-anak untuk selalu mengembangkan potensi yang dimiliki, karena uang akan datang dari kapabilitas dan kemampuan.

K

edatangan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir di Mojosemi Forest Park pada Minggu, 6 Februari 2022 itu menjadi publikasi positif dalam pengelolaan bisnis tempat wisata di Kabupaten Magetan tersebut. Apalagi, di kesempatan itu, Erick tampil sebagai narasumber dalam talk show bagi anak muda. Acara talkshow yang bertajuk, “Pemuda Magetan Berani Berkarya,” itu digagas oleh sebuah Community YouTube Magetan. “Anak muda harus aktif belajar dan mencari peluang usaha. Jangan jadi generasi muda yang hanya

82 DUTA Rimba

rebahan,” kata Erick Thohir dalam acara talk show di tempat wisata Mojosemi Forest Park. Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam acara talk show tersebut. Antara lain, Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan, Hergunadi; Owner Mojosemi Forest Park, Arif Mustofa; insan-insan Perhutani; Pemuda Karang Taruna; Persatuan Pedagang UMKM; dan sejumlah pejabat dari BUMN di wilayah Magetan. “Anak muda perlu meningkatkan ilmu dan kapabilitas, karena uang datang dari kapabilitas. Kemampuan inilah yang harus senantiasa ditingkatkan,” kata Erick Thohir.

Erick Thohir berkunjung ke wisata Mojosemi Forest Park sekaligus tampil di talk show tersebut, setelah melihat secara langsung keindahan panorama dan dedikasi di dalam pengelolaan wisata dan berbagai wahana yang ada di sana, seperti yang pernah viral dengan ikon Dinosaurus-nya. Ia meninjau setiap wahana dan melihat pola pengelolaan Mojosemi Forest Park. ”Di era pandemi yang masih merebak, pembelajaran segala hal bisa dilakukan dengan berbagai cara, terutama dengan menggunakan internet. Anak muda sudah pasti lebih luas pemahamannya tentang aplikasi

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Eko Santoso Kompersh KPH Lawu DS

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 83


BISNISRIMBA “Kami berharap, ke depan semoga semua pegiat wisata bangkit kembali dari masa pandemi, sehingga bisa saling menguntungkan buat pengembang dan Perhutani,” ujarnya.

Foto: Eko Santoso Kompersh KPH Lawu DS

Wisata di Kaki Gunung Lawu

internet. Jadi jangan takut gagal, karena semua butuh proses untuk menuju keberhasilan,” terang Erick. Dia menambahkan, semuanya harus dibarengi dengan belajar hal baru dari internet. “Banyak sekali pengembangan bisa dilakukan anak muda milenial meski hanya belajar dari internet,” tutupnya.

Sambut Baik Di kesempatan itu, Komisaris Mojosemi Forest Park, Arif Mustofa, menyatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan Menteri BUMN ke Mojosemi Forest Park. Juga dengan aktivitas Menteri di Mojosemi Park yang memberikan pengetahuan kepada anak muda di Magetan melalui talkshow. “Anak muda di Kabupaten Magetan perlu motivasi serta

84 DUTA Rimba

pembelajaran tentang lapangan kerja di era digitalisasi bidang informasi dan teknologi. Saya sepakat dengan Pak Menteri Erick Thohir, bahwa anak muda harus terus belajar hal baru, jangan menjadi generasi rebahan, harus bangkit membuat terobosan,” katanya. Sementara itu di kesempatan yang sama, Administratur Perhutani KPH Lawu Ds, Loesy Triana, melalui Wakil Administratur, Yudiono, menyampaikan, pihaknya siap mendukung Kementerian BUMN untuk memberdayakan pemuda yang ingin bergabung dengan pengembangan wisata hutan. Dan kedatangan Menteri BUMN ini dapat juga memberi motivasi bagi pengelola tempat wisata untuk bangkit.

Mojosemi Forest Park sendiri merupakan tempat wisata yang berada di tengah hutan pinus di kaki Gunung Lawu. Saat ini Mojosemi Forest Park tengah viral di dunia maya, antara lain dengan keberadaan taman dinosaurus di sana. Kondisi itu membuat banyak orang tertarik mengunjungi Mojosemi Forest Park. Hal itu pula yang mendasari Menteri BUMN menjadi pembicara dalam acara talk show untuk generasi muda. Tetapi, sebelum datang berkunjung ke sana, wisatawan perlu memerhatikan beberapa hal. Antara lain, hindari menggunakan sepatu berhak tinggi. Sebab, Mojosemi Forest Park memiliki luas 16 hektare. Sedangkan di sana wisatawan akan tergerak berjalanjalan melihat dinosaurus sambil berfoto-foto. Tentu sulit untuk berjalan mengelilingi Mojosemi Forest Park dengan sepatu tinggi. Di Mojosemi Forest Park juga ada wahana wisata berburu dinosaurus, yang mengajak wisatawan memainkan game perburuan secara real live. Juga ada Dino Hunter yang memungkinkan wisatawan untuk berburu dinosaurus dengan menaiki Jeep di tengah hutan pinus. Maka, pihak pengelola pun mengimbau calon pengunjung agar memakai alas kaki yang nyaman. Para wisatawan yang datang ke Mojosemi Forest Park juga diimbau membawa jaket atau memakai pakaian tebal. Sebab, lokasi tempat wisata itu memiliki udara yang cukup dingin. Pada cuaca normal,

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


suhu di tempat itu biasanya berada pada 21 derajat celcius. Namun, kadang suhunya bisa turun hingga 12-15 derajat celcius. Kabut tebal kadang juga menyelimuti hutan pinus di sekeliling tempat wisata tersebut. Jika kondisi cuaca sedang tidak menentu, diimbau juga agar wisatawan membawa payung untuk berjaga-jaga apabila tempat wisata tersebut mendadak diguyur hujan. Bagi yang lupa membawa payung, Mojosemi Forest Park menyediakan jasa penyewaan payung seharga Rp 5.000 yang nantinya bisa

dikembalikan ke resepsionis atau ke petugas parkir.

Petualangan Bersama Dinosaurus Mojosemi Forest Park berlokasi di Jalan Raya Sarangan, Cemorosewu KM 5, Kali Jumok, Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Tempat wisata tersebut buka setiap hari mulai pukul 08:30 WIB hingga 16:00 WIB. Satu hal unik di Mojosemi Forest Park adalah, pihak pengelola kerap kali mengingatkan pengunjung,

Foto: Eko Santoso Kompersh KPH Lawu DS

Di dalam kawasan wahana Mojosemi Dinosaurus Park terdapat tiga area dinosaurus, salah satunya adalah Dino Show. Di sana, pengunjung bisa menonton para dinosaurus saling berinteraksi dengan manusia purba dan manusia serigala dalam pertunjukan dongeng bertema persahabatan.

terutama yang mengajak serta anak-anak, agar saat berkunjung bersama anak-anaknya jangan sampai membuat si buah hati ketinggalan. Sebab, sering terjadi, wisatawan yang datang bersama anak-anaknya justru asyik melihat para dinosaurus hingga melupakan anak-anaknya. Akibatnya, anakanak mereka tertinggal, bahkan kehilangan mereka. Padahal, wahana dinosaurus itu sebenarnya lebih ditujukan untuk anak-anak sebagai wisata edukasi. Di dalam kawasan wahana Mojosemi Dinosaurus Park terdapat tiga area dinosaurus, salah satunya adalah Dino Show. Di sana, pengunjung bisa menonton para dinosaurus saling berinteraksi dengan manusia purba dan manusia serigala dalam pertunjukan dongeng bertema persahabatan. Tetapi, jika pengunjung ingin menikmati Dino Show, perlu reservasi dengan menghubungi nomor yang tertera dalam akun Instagram @ mojosemidinosauruspark. Di masa pandemi, pihak pengelola memastikan para pengunjung tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika sedang dalam kondisi demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius. Kehadiran Mojosemi Forest Park memang menjadi satu alternatif wisata keluarga yang menarik. Hal itu dikuatkan dengan maraknya posting tentang Mojosemi Forest Park, khususnya Mojosemi Dinosaurus Park, di dunia maya, sehingga membuat tempat wisata itu viral. Dan kehadiran Menteri BUMN hingga tampil dalam talk show di sana menambah nilai lebih tempat wisata yang satu ini. • DR/Lwds/ Eko

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 85


SOCIORIMBA

Perhutani KPH Kuningan

Foto: Kompersh KPH Kuningan

Salurkan Puluhan Juta Rupiah Dana TJSL

Dana bantuan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar empat puluh juta Rupiah disalurkan oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan. Dana tersebut selanjutnya digunakan untuk pembangunan sarana ibadah dan pendidikan keagamaan masyarakat sekitar. Tentu, harapannya adalah agar dana bantuan yang digulirkan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar tersebut dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan masyarakat di sekitar hutan. 86 DUTA Rimba

P

enyaluran bantuan dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) itu dilakukan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan di Desa Bantarpanjang, Minggu, 2 Januari 2022. Desa Bantarpanjang terletak di perbatasan kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bantarpanjang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciledug, KPH Kuningan. Secara simbolis, Wakil Administratur Perhutani KPH Kuningan, Didi Korsadi, beserta jajaran, menyerahkan bantuan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


tersebut kepada pengurus Mushalla Al-Mamun, pengurus Masjid AlBarokah, pengurus Masjid Nur Barokah, dan pengurus Madrasah Islam Al-Hijrah, masing-masing sebesar sepuluh juta Rupiah. Penyaluran dana bantuan TJSL senilai Rp 40.000.000 dalam rangka mewujudkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar itu, selanjutnya dimanfaatkan untuk pembangunan sarana ibadah dan pendidikan keagamaan. Melalui Didi Korsadi, Administratur Perhutani KPH Kuningan mengatakan, program TJSL merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. “Dana ini merupakan program Perum Perhutani yang peduli dengan tujuan untuk membantu pembangunan sarana ibadah dan fasilitas pendidikan sebagai pusat dalam pembelajaran keagamaan. Kami berharap, bantuan ini dapat digunakan sebaik-baiknya,” ucapnya. Sementara itu, mewakili pihak penerima bantuan, pengurus Mushalla Al-Mamun, Waryono,

mengucapkan terima kasih kepada pihak Perhutani yang telah memberikan bantuan dari program TJSL tersebut. “Dengan adanya bantuan ini akan kami gunakan dengan baik sesuai peruntukannya. Mewakili masyarakat Bantarpanjang, kami mendoakan semoga Perhutani terus berkembang dan selalu sukses,” pungkasnya.

Sarana Ibadah Masjid adalah rumah atau tempat ibadah umat Islam atau kaum Muslim. Secara bahasa, Masjid artinya tempat sujud. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah, dan belajar Al-Qur’an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan, dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran. Di Indonesia, ada sebutan lain yang berkaitan dengan masjid, yaitu musala, langgar, atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi bangunan yang menyerupai masjid tetapi tidak digunakan untuk

shalat Jumat, iktikaf, dan umumnya berukuran kecil. Musala atau Mushalla arti sesungguhnya adalah ruangan, tempat atau rumah kecil menyerupai masjid yang digunakan sebagai tempat shalat dan mengaji bagi umat Islam. Di Sumatera, Mushalla juga sering disebut dengan surau. Sedangkan di Jawa, Mushalla kerap juga disebut langgar. Dari segi fungsi, mushalla berbeda dengan masjid karena tidak bisa dipakai untuk shalat berjamaah skala besar semisal untuk shalat Jumat. Pada umumnya mushalla dipakai untuk shalat berjamaah dengan skala kecil, kurang lebih 10-15 orang, tergantung muatan kapasitas mushalla tersebut. Biasanya mushalla tidak dilengkapi mimbar. Mushalla pada umumnya ditemukan di tempat-tempat umum untuk memudahkan ibadah bagi umat Muslim. Kini mulai banyak mushalla berukuran besar yang sering kali dapat digunakan untuk Shalat berjamaah dengan jumlah banyak, semisal untuk shalat Tarawih pada bulan Ramadhan, tetapi secara substantif tetap berbeda dengan masjid.

Sarana Pendidikan

Foto: Kompersh KPH Kuningan

Madrasah merupakan sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti sekolah. Asal katanya adalah darosa yang artinya belajar. Di Indonesia, madrasah dikhususkan sebagai sekolah (umum) yang kurikulumnya selain memuat pelajaran-pelajaran umum, juga terdapat pelajaranpelajaran tentang keislaman. Madrasah Ibtidaiyah (MI) setara dengan Sekolah Dasar (SD). Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Madrasah Aliyah (MA) setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). • DR/Kng/Ddi

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 87


OPINIRIMBA

Menilik Uji Petik Produktivitas

Biomassa

Tanaman Gamal Oleh: Iwan Gunawan

Penulis adalah Peneliti Madya VI Departemen Riset dan Inovasi PeFI

T

ujuan uji petik adalah untuk mendapatkan informasi produktivitas tanaman biomassa di KPH Semarang (2013 sampai 2019). Manfaatnya sebagai bahan perencanaan kemampuan pasokan bahan baku untuk mencukupi industri pellet kayu Brumbung, Semarang. Di dalam rangka mendukung program pemerintah tentang kebijakan energi nasional yang menargetkan bauran energi terbarukan dapat mencapai 23% tahun 2025, Perhutani membangun Hutan Tanaman Energi (HTE)

88 DUTA Rimba

Tahun 2013 – 2019 Perhutani KPH Semarang

Salah satu produk HTE Biomassa Perum Perhutani adalah pellet kayu (wood pellet). Tahun 2022, Perhutani merencanakan pembangunan pabrik pellet kayu berkapasitas 60.000 ton/tahun di Brumbung Semarang. Pemasok bahan baku biomassa terdekat adalah KPH Semarang. Di KPH Semarang, pembangunan HTE Biomassa dimulai tahun 2013-2017 (Kerja sama dengan PT KOFPI Korea) seluas 1.950,6 hektare dan tanaman HTE Biomassa rutin KPH Semarang tahun 2019 seluas 3.028,9 hektare. Perlu uji petik produktivitas tanaman biomassa di KPH Semarang, guna menjamin keberlanjutan pasokan bahan baku biomassa ke industri pellet kayu BrumbungSemarang biomassa dengan jenis kaliandra merah (Calliandra calothyrsus) dan gamal (Gliricidia sepium). Pengembangan hutan tanaman energi di kawasan Perhutani Pulau Jawa direncanakan seluas 56.983,8 Ha (2019-2024). Hingga tahun 2021, luas HTE yang dibangun mencapai 32.000 Ha. Salah satu produk dari HTE biomassa Perhutani adalah pellet kayu (wood pellet). Perhutani tahun 2022 merencanakan pembangunan pabrik pellet kayu di Brumbung Semarang dengan kapasitas 60.000 ton per tahun. Pemasok bahan

baku biomassa terdekat berasal dari KPH Semarang. Pembangunan HTE biomassa di KPH Semarang dimulai tahun 2013-2017 (Kerja sama dengan PT KOFPI Korea) seluas 1.950,6 Ha dan tanaman HTE biomassa rutin KPH Semarang tahun 2019 seluas 3.028,9 Ha. Untuk menjamin keberlanjutan pasokan bahan baku biomassa ke industri pellet kayu BrumbungSemarang, perlu dilakukan uji petik produktivitas tanaman biomassa di KPH Semarang. Uji petik produktivitas biomassa dilaksanakan tanggal 7 – 10 Februari 2020 di KPH

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Semarang tanaman gamal tahun 2013 sampai 2019 dapat dilihat di tabel 1.

pada setiap tahun tanam dibuat 3 Petak Ukur (PU), ukuran 10mx10m dengan 3 pendekatan, yaitu tahun tanam, persen tumbuh (%), dan kualitas tanaman (produktivitas). Ada tiga indikator. Yaitu, PU KURANG dengan rata-rata berat biomassa < 8 kg/pohon (< 40 ton/ Ha), perkiraan diameter < 4 cm; PU SEDANG dengan rata-rata berat biomassa antara 8 - 20 kg/pohon (40-90 ton/Ha), perkiraan diameter 4 cm sampai 7 cm; PU BAIK dengan rata-rata berat biomassa > 20 kg/

Metode dan Cara Kerja Bahan yang digunakan adalah tanaman biomassa jenis gamal KPH Semarang tahun tanam 2013 sampai 2019. Alat yang digunakan di antaranya peta petak, pita ukur diameter/keliling, cat, spidol, tali rafia, parang, gergaji, chainsaw, timbangan digital, alat tulis, tally sheet, komputer. Uji petik dilakukan

Tabel 1. Lokasi Uji Petik Produktivitas Tanaman Biomassa di KPH Semarang

No 1 2 3 4 5 6

Thn Tanam 2019 2017 2016 2015 2014 2013

Umur Jarak tnm (thn) 3 2x 1 5 2x 1 6 2x 1 7 3x 1 8 3x 1 9 1x 1

Petak 199c-1 208a 195i 104a 106c 199e-1

RPH Mliwang Salam Mliwang Tepusan Tepusan Mliwang

Gambar 1. No Pohon 1; Keliling 24 cm, 2 cabang

BKPH Tanggung Padas Tanggung Kdg Jati Kdg Jati Tanggung

Luas Efektif (Ha) 5,92 19,7 9,2 22,1 24,9 26,59

pohon (> 90 ton/Ha), perkiraan diameter > 7cm. Data yang diamati: diameter pohon (cm), jumlah cabang (bh) dan berat per pohon (kg). Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder berupa data lokasi dan luas tanaman biomassa KPH Semarang tahun 2013-2019. Data primer pengamatan dalam PU (10mx10m) di antaranya nomor pohon, keliling pohon, berat biomassa, waktu pemanenan, dan waktu pikul/lansir ke jalan angkutan. Cara kerjanya, tiap tahun tanam dibuat 3 buah PU (10mx10m) secara purposive yang dapat mewakili kondisi tanaman biomassa sebagaimana butir C. Penomoran dan pengukuran diameter tanaman setinggi 30 cm di atas permukaan tanah dalam PU. Jika banyak cabang di bawah 30 cm dari tanah, maka cukup diukur diameter 1 batang terbesar. Cabang lainnya hanya dijumlah. Dicatat pada tally sheet. (Dapat dilihat di Gambar 1). Sistem pemungutan panen full (biomassa kayu dan daun), satu regu tebang sebanyak 4 orang. Tebangan pada ketinggian 30 cm di atas tanah. Pemotongan cabang Gambar 2. Timbangan gantung digital

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 89


OPINIRIMBA Tabel 2. Rekapitulasi Uji Petik Produktivitas Biomassa Tanaman Gamal Tahun 2013-2019 KPH Semarang No

1

THN TANAM

2 1 2 3 4 5 6

2019 2017 2016 2015 2014 2013

UMUR (Thn)

3

JRK TANAM (m x m)

4 3 2x 1 5 2x 1 6 2x 1 7 3x 1 8 3x 1 9 1x 1

Petak

8 199c-1 208a 195i 104a 106c 199e-1

RPH

9 Mliwang Salam Mliwang Tepusan Tepusan Mliwang

BKPH

10 Tanggung Padas Tanggung Kdg Jati Kdg Jati Tanggung

Luas Efektif

N/Ha (KPH)

(Ha)

(Phn)

N Normal PU

11

12

13

5,92 19,7 9,2 22,1 24,9 26,59

4960 3100 4355 2250 2758 5083

RATA-RATA HASIL 3 PU (10m x 10m)

Rata-rata

50 50 50 33 33 100

Riap (Ton/Ha/ Th) Prod Estimasi Prod (kg/Ph) (ton/Ha)

% rata-rata N dlm tumbuh Ø Prod (kg) PU PU (cm/ph) 15=(14:13 18=17:1 19=(17*100)/ 14 16 17 )*100 4 1000 40 79 3 242 6 24 34 67 6 700 21 70 38 76 6 937 25 94 23 71 7 1.021 43 102 24 74 8 1.032 39 103 39 39 8 2.229 59 223 33

20=19:3 8 14 16 15 13 25 15

Sumber : Olah data primer, Februari 2022.

Gambar 5. Grafik sebaran berat pohon dalam 3 PU tanaman gamal tahun 2013

dan ranting maksimal panjang 2 m. Hasil pemotongan diletakkan pada tiap acir pohon (dicatat waktu yang dibutuhkan menyelesaikan pemanenan per PU). Penimbangan pohon per pohon (dicatat masing-masing berat per pohon). Pengukuran waktu pikul/lansir ke jalan angkutan. Timbangan gantung digital dapat dilihat di Gambar 2. Dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data. Entri data tally sheet menggunakan program microsoft excel sehingga diperoleh angka dan rata-rata produksi biomassa per PU (kg) dan ratarata diameter pohon. Perhitungan estimasi produksi masing-masing per tahun tanam berdasarkan rata-

90 DUTA Rimba

rata produksi pada PU per tahun tanam (ton/Ha).

Hasil dan Pembahasan Berdasarkan Tabel 2, bahwa produktivitas tanaman biomassa tahun tanam 2013-2019 (umur 3 – 9 tahun) meningkat sejalan dengan bertambahnya umur, dengan produktivitas mulai 24 ton/Ha sampai 223 ton/Ha. Produktivitas biomassa yang diharapkan adalah 90 ton/Ha, akan tercapai pada tanaman berumur di atas 6 tahun. Rerata riap produksi biomassa (2013-2019) kecenderungannya seragam dan diperoleh angka ratarata riap produksi sebesar 15 ton/ Ha/tahun. Namun pada tanaman

gamal tahun 2013 diperoleh angka riap sebesar 25 ton/Ha/ tahun melebihi angka rerata riap yang berpotensi over dalam mengestimasi produksi tanaman biomassa tahun 2013. Sehingga perlu analisis verifikasi data lebih lanjut. Tabel 2 menunjukkan, khusus pada tanaman gamal tahun 2013 (umur 9 tahun) produktivitasnya melonjak sangat tinggi (223 ton/Ha; riap 25 ton/Ha/tahun). Perbedaan jarak tanam tahun 2013 (1m x 1m) cenderung tidak berpengaruh mengingat rata-rata jumlah pohon dalam PU antar tahun tanam hampir seragam sebanyak 33 pohon. Berdasarkan verifikasi data lapangan (lihat Gambar 5), dari

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Gambar 4. Produktivitas tanaman biomassa (ton/ha) umur 3- 9 tahun sebelum verifikasi (kiri) dan setelah verifikasi data (kanan)

Tabel 5. Prestasi kerja pengolahan wood chip biomassa gamal Estimasi Prestasi Kerja Pengolahan Wood Chip

Uji Coba Pengolahan Woodchips

Tahap

Kg

mulai

selesai

Jumlah waktu Ton/jam (menit)

4 org

1 org

Tarif (HOK Rp 118.125,-)

ton/7 jam

ton/7 jam

Rp/kg

org

1

2063 10.41

11.08

27

4,6

4

32,1

8,0

2

1437 13.59

14.14

15

5,7

4

40,2

10,1

11,7

42

10,3 5,2

8

72,3 36,2

18,1 9,0

26,5 13,2

Jumlah

3500

Rata-rata

4

14,7

Sumber : Olah data primer, Februari 2022.

Tabel 3. Estimasi Produksi biomassa tanaman gamal tahun 2013 sampai 2019 di KPH Semarang

No

Thn Tanam

1 2 3 4 5 6 Jumlah Rata-rata

2019 2017 2016 2015 2014 2013

Riap Umur Produktivit Jarak tnm (ton/ha/t Luas (Ha) (thn) as (ton/ha) hn) 3 2x 1 5 2x 1 6 2x 1 7 3x 1 8 3x 1 9 1x 1

Rata-rata produksi 2013-2019

8,1 14,0 15,6 14,6 12,9 16,4 13,6 55 ton/ha

Sumber : Olah data primer, Februari 2022

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

24 70 94 102 103 148

3.029 502 489 192 277 454 4.942,5

Estimasi Produksi (ton) 73.421 35.114 45.807 19.621 28.588 67.210 269.761

116 pohon sampel dalam 3 PU tahun 2013, terdapat 8 pohon yang beratnya sangat tinggi (200 kg/ phn-411 kg/phn) dari rerata berat pohon lainnya (58 kg/phn). Delapan pohon ini tak menggambarkan rerata kondisi umum tegakan pada PU tahun 2013 sehingga perlu diverifikasi, agar tak berakibat over estimasi produksi tanaman biomassa tahun 2013 pada lokasi lain di KPH Semarang. Hasil koreksi terhadap 8 pohon diperoleh nilai rata-rata produktivitas biomassa tanaman gamal tahun 2013 sebesar 148 ton/Ha atau riap berat produksi sebesar 16 ton/Ha/tahun, sehingga mendekati rerata riap dari seluruh tahun tanam (Gambar 4). Estimasi produksi tanaman biomassa tahun 2013 sampai 2019 (umur 3-9 tahun) di Perhutani KPH Semarang seluas 4.943 Ha diperkirakan sebesar 269.761 ton atau 55 ton/Ha (Tabel 5.).

Prestasi Kerja Pemanenan Gamal Kegiatan pemanenan tiap regu kerja terdiri dari 4 orang terdiri dari 1 orang tenaga chainsaw dan 3 orang tenaga pembantu menggunakan parang. Berdasarkan Tabel 2 bahwa

DUTA Rimba 91


OPINIRIMBA Gambar 3. Kerangka Kerja Uji Petik GambarKph 3. KERANGKA Produktivitas Biomassa Semarang

KERJA UJI PETIK PRODUKTIVITAS BIOMASSA KPH SEMARANG 1. Pembuatan 3 PU (10mx10m)

A. Rerata diameter: PU I<4cm; PU II 4 sd ≤7cm dan PU III>7cm) B. Jumlah ph/PU sesuai rerata % tumbuh hasil TLK KPH

2. Penomoran & Pengukuran

Diamater/Keliling setinggi 30 cm dari tanah pada 1 cabang terbesar jika lebih dari 1 cabang

3. Pemanenan

Tebang 30 cm dari tanah, semua biomassa kayu dan daun diambil, pemotongan cabang maksimal panjang 2 m, pencatatan waktu (tebang, pemotongan cabang) yang diperlukan panen 1 PU, biomassa diletakkan di acir tanaman

4. Penimbangan per pohon dalam PU

5. Lansir

(Pengukuran waktu lansir s.d. jalan angkutan untuk muat ke truk

92 DUTA Rimba

prestasi kerja kegiatan pemanenan biomassa gamal (tahun 2013-2019) tiap regu kerja diperoleh angka ratarata prestasi kerja sebesar 3.722 kg/ regu/hari (930 kg/org/hr). Apabila biaya HOK Semarang Rp 118.125,dan sewa chainsaw Rp 150.000,diperoleh tarif pemanenan sebesar Rp 167,-/kg. Prestasi kerja lansir dengan radius 0-2 Hm diperoleh rata-rata prestasi kerja sebesar 3.712 kg/org/hr. Apabila biaya HOK Semarang Rp 118.125,- diperoleh tarif lansir sebesar Rp 32,-/kg. Kegiatan pengolahan woodchips dilakukan oleh 4 orang tenaga kerja menggunakan mesin chipper dengan kapasitas produksi 5 ton/ jam. Berdasarkan Tabel 5 bahwa prestasi kerja pengolahan woodchips yang dilakukan oleh 4 orang tenaga sebesar 5,2 ton/jam (36,2 ton/7jam) Apabila biaya HOK Semarang Rp 118.125,- diperoleh tarif pengolahan woodchips sebesar Rp 13,2,-/kg dengan prestasi kerja 9 ton/org/hr.

Kesimpulan dan Saran Rata-rata riap biomassa tanaman gamal di KPH Semarang adalah 13,6 ton/Ha/tahun, dengan estimasi produksi biomassa KPH Semarang berdasarkan hasil uji petik tahun 2022 sebagai berikut: Umur 3 tahun (tahun tanam 2019) = 24 ton/ ha x 3.029 Ha = 73.421 ton; Umur 5 tahun (tahun tanam 2017) = 70 ton/ ha x 502 ha = 35.114 ton; Umur 6 tahun (tahun tanam 2016) = 94 ton/ Ha x 489 Ha = 45.807 ton; Umur 7 tahun (tahun tanam 2015) = 102 ton/ Ha x 192 Ha = 19.621 ton; Umur 8 tahun (tahun tanam 2014) = 103 ton/ Ha x 277 Ha = 28.588 ton; Umur 9 tahun (tahun tanam 2013) = 148 ton/ Ha x 454 Ha = 67.210 ton. Harapan produktivitas sebesar 90 ton/Ha akan tercapai pada tanaman biomassa berumur di atas 6 tahun. Potensi produksi biomassa umur 3–9 tahun pada tanaman

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


tahun 2013 sampai 2019 (4.943 Ha) KPH Semarang diperkirakan sebesar 269.761 ton (55 ton/Ha). Rata-rata prestasi kerja kegiatan pemanenan biomassa gamal (tahun 2013-2019) sebesar 930 kg/org/ hr. Jika biaya HOK Semarang Rp 118.125, diperoleh tarif pemanenan sebesar Rp 167/kg. Rata-rata

prestasi kerja lansir dengan radius 0-2 Hm sebesar 3.712 kg/org/hr. Jika biaya HOK Semarang Rp 118.125, diperoleh tarif lansir sebesar Rp 32/ kg. Rata-rata prestasi kerja pengolahan woodchips sebesar 9 ton/org/hr. Jika biaya HOK Semarang Rp 118.125, diperoleh tarif

pengolahan woodchips sebesar Rp 13,2/kg. Kapasitas mesin chipper 5 ton/jam. Saran penulis, lokasi tanaman secara assesibilitas kurang baik, sehingga biaya pemanenan dan angkutan tidak ekonomis, untuk dipertimbangkan menjadi target produksi. • DR

Tabel 4. Prestasi kerja pemanenan dan lansir tanaman gamal tahun 2013-2019 KPH Semarang

PRESTASI KERJA

Tahun

PU

PEMUNGUTAN BIOMASSA Regu =4 org ;1 Chainsaw, 3 parang) Produksi (kg)

waktu (mnt)

(1

Hasil Hasil efektif Hasil (kg/7jam/org 80% (kg/jam/org) ) (kg/7jam/org)

LANSIR (Jarak 0-2 HM)

waktu (mnt)

Hasil (kg/jam/org)

Hasil efektif 80% (kg/7jam/org)

2013

1

2.063

240

129

903

722

27

1.146

6.418

2013

2

2.583

123

315

2.205

1.764

36

1.076

6.028

2013

3

2.039

165

185

1.298

1.038

108

283

1.586

2014 2014 2014

1 2 3

1.921 737 437

109 74 52

264 149 126

1.851 1.045 883

1.481 836 706

32 25 20

901 442 328

5.043 2.475 1.837

2015 2015 2015

1 2 3

1.570 885 609

80 50 35

294 266 261

2.061 1.859 1.827

1.649 1.487 1.462

2016 2016 2016

1 2 3

707 802 1.303

67 63 103

158 191 190

1.108 1.337 1.329

886 1.069 1.063

20 21 23

530 573 850

2.969 3.208 4.760

2017 2017 2017

1 2 3

682 565 853

113 105 98

91 81 130

634 565 913

507 452 731

2019 2019 2019

1 2 3

455 374 288 1.163 4.652

364 299 230 930 3.722

938 7 7 420 3 466 Rata-Rata (Kg/org/hr)

5.255 2.353 2.610 3.712

118125 (Rp/kg/2HM)

32

438 101 65 55 53 196 34 41 93 Rata-Rata (Kg/org/hr) Rata-rata 1 regu 4 orang (Kg/regu/hr) Biaya Regu kerja/hari 4 118125 0rg chainsaw 1 150000 Tarif Pemungutan

(Rp/kg)

472500 150000 622500 167

Tarif lansir/Hm

Sumber : Olah data primer, Februari 2022

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 93


ENVIRORIMBA

Di Probolinggo,

Perhutani Dukung Upaya Penghijauan Bantaran

Sungai Legundi

Foto: Kompersh KPH Probolinggo

Kepedulian terhadap lingkungan dan upaya melestarikan lingkungan bisa tumbuh di mana saja. Di lapisan mana pun dalam masyarakat, kepedulian itu bisa tumbuh. Dan ketika kepedulian itu tumbuh, ia perlu didukung. Nah, itulah yang terlihat di Probolinggo, Jawa Timur. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo mendukung upaya Kader Peduli Lingkungan (KPL) Kota Probolinggo melakukan penghijauan untuk merehabilitasi bantaran Sungai Legundi yang terletak di Kota Probolinggo.

94 DUTA Rimba

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Foto: Kompersh KPH Probolinggo

A

ktivitas menarik terlihat di bantaran Sungai Legundi di Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, hari Minggu, 6 Februari 2022. Di hari itu, Perhutani KPH Probolinggo bersama Kader Peduli Lingkungan (KPL) Kota Probolinggo melakukan penghijauan untuk merehabilitasi bantaran Sungai Legundi. Aktivitas Perhutani KPH Probolinggo itu dilakukan untuk mendukung upaya KPL Kota Probolinggo untuk merehabilitasi bantaran sungai itu. Khususnya di wilayah yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Kepala Sub Seksi (KSS) Komunikasi Perusahaan, Gatot Kuswinaryono, hadir di acara itu mewakili Administratur Perhutani KPH Probolinggo. Di kesempatan itu, Gatot Kuswinaryono mewakili Administratur Perhutani KPH Probolinggo menyampaikan, gerakan ini dapat memberikan manfaat bagi terciptanya keseimbangan alam. “Menanam pohon sama juga dengan menghijaukan kembali alam. Dengan demikian lingkungan akan menjadi sejuk, segar, dan asri,” terangnya. Kegiatan penghijauan itu bertajuk “Penanaman Pohon sebagai Upaya Rehabilitasi di Kawasan Bantara Sungai Legundi Kota Probolinggo”. Kegiatan itu diselenggarakan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat agar menjaga alam dan lingkungan. Adapun jenis bibit pohon yang ditanam di sekitar bataran sungai dalam kegiatan itu antara lain adalah alpukat, jambu krista, ketapang, asem jawa, nangka, dan jenis bibit pohon lainnya. “Kami juga mengerahkan Anggota Saka Wanabakti binaan KPH Probolinggo untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penanaman tersebut,” kata Gatot.

Sejumlah stakeholder hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya adalah manajemen Perhutani, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kademangan, Anggota Pramuka Saka Wanabakti binaan Perhutani KPH Probolinggo, Kader Peduli Lingkungan (KPL) Kota Probolinggo, dan warga di sekitar Sungai Legundi.

Menanggulangi Erosi Di kesempatan yang sama, Ketua KPL Kota Probolinggo, Lukman Hakim, menyatakan apresiasi atas kepedulian Perhutani terhadap lingkungan, khususnya di area sungai yang notabene menjadi lokasi sering terjadinya banjir. Apalagi, tanah plengsengan mulai terkikis oleh derasnya air. “Tujuan dari kegiatan penanaman ini adalah untuk menanggulangi adanya erosi dari pengerukan tanah plengsengan sungai dan juga sebagai bentuk mitigasi dan adaptasi terhadap lingkungan, agar bisa menghasilkan oksigen dan sebagai penyimpan air,” katanya. Lukman menambahkan, kegiatan penghijauan ini diselenggarakan untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga lingkungan hidup agar tetap hijau, serta mengajak masyarakat untuk menjaga, merawat, serta

melestarikan alam, melalui penanaman bantaran sungai.

Sungai-sungai Kota Legundi adalah salah satu dari enam sungai yang melintasi Kota Probolinggo. Sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah Sungai Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi, Kasbah dan Pancur. Kota Probolinggo sendiri berada pada koordinat 7° 43' 41" sampai dengan 7° 49' 04" Lintang Selatan dan 113° 10' sampai dengan 113° 15' Bujur Timur. Luas wilayah Kota Probolinggo adalah 56,667 Km². Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kotakota di sebelah timur (Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang), dengan kota-kota di sebelah barat (Pasuruan, Malang, Surabaya). Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat seluas 56.667 Km2. Secara administrasi pemerintahan, di Kota Probolinggo terdapat lima Kecamatan dan 29 Kelurahan. Di Kecamatan Mayangan terdapat 5 Kelurahan, di Kecamatan Kademangan terdapat 6 Kelurahan, di Kecamatan Wonoasih terdapat 6 Kelurahan, di Kecamatan Kedopok terdapat 6 Kelurahan, dan di Kecamatan Kanigaran terdapat 6 Kelurahan. • DR/Pbo/Rfk

DUTA Rimba 95


WISATARIMBA

Pantai Karang Agung

Referensi Rekreasi Keluarga

di Gombong Selatan Ada satu lokasi destinasi wisata yang menjadi kebanggaan Perhutani KPH Kedu Selatan. Namanya Pantai Karang Agung. Destinasi wisata pantai itu kini kian mengundang rasa ingin tahu pecinta wisata untuk berkunjung. Selain panorama karang besar dengan tetumbuhan hijau di atasnya, obyek wisata alam yang masih sangat natural itu juga menyajikan suasana nan asri dan indah. Sangat pantas dan cocok untuk menjadi pilihan sebagai lokasi rekreasi keluarga. Bahkan, Pantai Karang Agung digadang-gadang sebagai referensi rekreasi keluarga.

L

okasi Pantai Karang Agung termasuk wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan. Tepatnya, termasuk kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tebo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gombong Selatan, KPH Kedu Selatan. Secara administratif pemerintahan, pantai itu termasuk wilayah Desa Argopeni, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Pantai Karang Agung merupakan satu dari sekian pantai yang menyimpan keunikan di Kebumen. Pantai itu tergolong pantai yang

96 DUTA Rimba

tersembunyi, karena posisinya terletak di balik bukit karst Gombong Selatan. Sehingga, banyak orang tak mengetahui keberadaannya. Namun, pesona alam Pantai Karang Agung begitu memikat. Bahkan, Pantai Karang Agung kini menjadi tempat referensi rekreasi keluarga sekaligus lokasi yang tepat untuk relaksasi dan menghilangkan penat. Tempat wisata ini juga tergolong sepi, sangat cocok untuk menghilangkan penat. Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan, Komarudin, Selasa, 25 Januari 2022, menyampaikan, obyek wisata Pantai Karang Agung bukan saja menjadi obyek wisata keluarga

tetapi juga cocok untuk wisatawan yang suka dengan petualangan yang menantang. “Obyek wisata yang masih natural ini memiliki ciri khas terdapat karang besar yang di atasnya ditumbuhi tetumbuhan hijau. Saat ini, pengelolaannya dikerjasamakan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sabdo Pandito Ratu, Desa Argopeni,” katanya. Salah satu pengunjung wisata Pantai Karang Agung, Nurhayati, mengaku puas berlibur di kawasan ini. Sebab, ada banyak hal menarik yang ia dapat nikmati di lokasi wisata itu. Apalagi, Pantai Karang Agung terletak di perbukitan karst.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Y. Niken Anggraeni Kompersh KPH Kedu Selatan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 97


WISATARIMBA

Foto : Y. Niken Anggraeni/Kompersh KPH Kedu Selatan

“Alamnya masih asri dan panorama pantainya begitu indah. Di dalam satu kunjungan ke satu wilayah, kita bisa menikmati beberapa pantai sekaligus, juga beberapa goa. Misalnya Goa Jatijajar, Goa Petruk, Goa Simpenan, Goa Langse, dan sebagainya. Kesan yang kami rasakan untuk pantai Karang Agung, meski perjalanan untuk mencapainya cukup melelahkan, tetapi rasa lelah itu terbayarkan oleh suguhan pemandangan pantai berbukit dengan tiupan angin yang membuat adem di hati,” tuturnya.

Suasana Menantang Di kawasan karst ini banyak obyek wisata yang masuk dalam kawasan Perhutani. Di antaranya adalah Pantai Menganti, Pantai Lampon, Pantai Surumanis, Sawangan Adventure, dan lainlain. Semua obyek wisata tersebut pengelolaannya melibatkan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam LMDH. Hal itu merupakan upaya Perhutani agar masyarakat sekitar hutan terlibat dalam pengelolaan hutan negara, dengan harapan dapat turut meningkatkan taraf perekonomian masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Pantai Karang Agung cocok dikunjungi wisatawan penyuka petualangan. Sebab, untuk menuju Pantai Karang Agung, wisatawan harus menyusuri jalan setapak membelah hutan jati milik Perhutani sejauh kurang lebih satu kilometer. Tetapi bukan hanya kaum petualang yang suka destinasi wisata itu, karena kerap kali wisatawan datang bersama keluarga. Maka tak heran, pada musim liburan dan libur akhir pekan, Pantai Karang Agung cukup ramai dikunjungi wisatawan. Untuk menjangkau Pantai Karang Agung di Desa Argopeni, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, ada

98 DUTA Rimba

Seperti umumnya wisata pantai, wisatawan yang berlibur ke Pantai Karang Agung juga berburu matahari terbenam atau sunset. Dan memang Pantai Karang Agung merupakan salah satu spot sempurna untuk menanti Sang Surya tenggelam di balik horison. dua jalur yang bisa ditempuh. Pertama, melalui Gombong – Rowokele – Pantai Logendig – Desa Argopeni. Jalur kedua, melalui Gombong – Karang Bolong – Pasir – Karangduwur – Desa Argopeni. Dari desa Argopeni, langsung ikuti arah menuju Pantai Karang Agung. Pantai Karang Agung itu berada tak jauh dari Pantai Ayah dan Pantai Menganti. Sehingga, pengunjung juga bisa sekalian datang ke sana. Tetapi, saat ini akses wisatawan ke pantai itu masih harus menggunakan kendaraan pribadi, karena angkutan umum belum tersedia. Setiba di lokasi, setelah membayar tiket di loket depan, wisatawan bisa melakukan tracking

menyusuri hutan jati milik Perhutani dan sampailah di Pantai Karang Agung. Seperti umumnya wisata pantai, wisatawan yang berlibur ke Pantai Karang Agung juga berburu matahari terbenam atau sunset. Dan memang Pantai Karang Agung merupakan salah satu spot sempurna untuk menanti Sang Surya tenggelam di balik horison. Saat menyaksikan matahari yang perlahan turun kembali ke peraduannya adalah saat yang romantis di Pantai Karang Agung. Apalagi jika menikmatinya sambil ditemani secangkir kopi bersama orang terkasih. Ah, keindahannya tak perlu diragukan lagi.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto : Y. Niken Anggraeni/Kompersh KPH Kedu Selatan

Batuan Besar Berbeda dengan pantai lain, Pantai Karang Agung tidak memiliki pasir. Seluruh permukaan pantai didominasi karang beragam ukuran. Maka, nama karang agung tak salah disematkan padanya. Laut di pantai ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Keindahannya semakin menawan dengan adanya karang besar yang terletak tak jauh dari bibir pantai. Menariknya, di atas karang besar itu ditumbuhi pepohonan hijau yang indah. Memang, tak bisa ditampik, daya tarik utama pantai itu adalah batu karang. Khususnya satu batu karang besar yang ada di tengah pantai. Batu tersebut berukuran cukup besar dan di atasnya ditumbuhi tetumbuhan hijau serta pepohonan. Di sekitar batu tersebut terdapat beberapa batu-batuan kecil yang membentuk jalan akses dari bibir pantai menuju ke batu karang besar tersebut. Sebab, Pantai Karang Agung memang terkenal dengan pemandangan bebatuan karst di sekitar pantainya.

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Tetapi walaupun tidak berpasir, Pantai Karang Agung tetap menghadirkan suasana sejuk khas pantai, dengan hembusan angin yang membawa keteduhan. Sebab, di sekitar pantai pun banyak tumbuh pohon kelapa. Pohon-pohon kelapa itu membuat suasana lebih rindang dan asri. Jadi, suasana teduh khas pantai tak lepas juga dari Pantai Karang Agung. Saat ini, meski sudah banyak pedagang yang menjual dagangannya semisal makanan dan minuman di sekitar pantai, wisatawan yang datang tetap diminta untuk berjaga-jaga membawa bekal sendiri. Satu lagi, wisatawan yang ingin datang ke pantai ini, sebaiknya datang di pagi hari. Sebab, saat sudah sore jalanan di sekitar pantai sama sekali tidak ada penerangan.

Nilai Lebih Ada banyak nilai lebih yang dimiliki Pantai Karang Agung. Di pantai itu, wisatawan bisa menikmati

suasana sunset saat sore hari, karena pantai ini adalah spot yang luar biasa indah dan tepat untuk melihat matahari terbenam dengan jelas. Selain itu, Pantai Karang Agung ini mempunyai perbukitan hutan jati di depan pintu masuknya. Hal yang lain, pengunjung yang ingin berkemah bisa melakukan camping di sekitar kawasan hutan jati dekat pantai itu. Ya, berkemah di hutan jati dekat pantai ini adalah hal paling menarik yang sering dilakukan oleh wisatawan, sembari menikmati deburan ombak dan melihat bintang-bintang di langit. Namun, jika wisatawan berniat menikmati sunset, sebaiknya bersiap dengan tenda untuk menginap dan melengkapi persiapan pulang dengan lebih matang. Jadi bagaimana? Sudah penasaran dengan pesona dan keindahan Pantai Karang Agung? Kalau sudah, jangan ragu lagi. Segera atur agenda liburan ke Pantai Karang Agung, dan jangan lupa ajak teman atau keluarga untuk turut serta. • DR/Kds/Rwi

DUTA Rimba 99


INOVASI

Jatara dan Darset,

Tim Baru Sinergi Perhutani dan Warga Jaga Kelestarian Hutan Perhutani senantiasa melibatkan warga desa sekitar hutan dalam sinergitas pengelolaan hutan dan menjaga hutan selalu lestari. Pelibatan warga di sekitar hutan itu selain dalam rangka meningkatkan sinergitas menjaga kelestarian hutan, juga bertujuan untuk dapat mengoptimalkan petak-petak hutan, agar mempunyai produktivitas yang tinggi. Salah satu wujud sinergi itu tampak ketika Perhutani KPH Kendal membentuk dua tim dalam rangka menjaga kelestarian hutan, yaitu Jatara dan Darset, bersama warga desa sekitar hutan.

T

erobosan baru itu berbentuk dua tim. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal membentuk Tim Jaga Tanam dan Pelihara (Jatara) dan Tim Pendataan dan Perawatan Aset (Darset), bersama warga desa sekitar hutan. Salah satu momen penting pembentukan tim-tim itu terlihat pada Kamis, 3 Februari 2022, di Kantor Perhutani KPH Kendal. Di hari itu, Administratur Perhutani KPH Kendal, Widodo Budi Santoso, melakukan penyerahkan Surat Keputusan (SK) Petugas Jatara dan

100 DUTA Rimba

Petugas Darset wilayah Kendal, Jawa Tengah. Selain dalam rangka meningkatkan sinergitas dalam menjaga kelestarian hutan, pembentukan Tim Jatara dan Darset yang melibatkan warga desa sekitar hutan ini juga dimaksudkan untuk dapat mengoptimalkan petak-petak hutan agar memiliki produktivitas yang tinggi. Momen penyerahan SK tersebut turut disaksikan oleh Kepala Divisi Regional Jawa Tengah sebagai inisiator Petak Unit Bisnis (PUB). Di kesempatan itu, Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Budi Widodo, memberikan pembekalan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Supri Yono/Kompersh KPH Kendal

kepada petugas-petugas yang ditunjuk. “Pembentukan Petak Unit Bisnis ini diharapkan mampu menjawab dua pertanyaan. Pertama, peningkatan produktivitas lahan. Dimana dengan dikelola petugas Jatara, diharapkan kepastian hasil akan didapat. Kedua, menjawab permasalahan kekurangan tenaga lapangan (mandor),” katanya. Di hari itu, Administratur Perhutani KPH Kendal, Widodo Budi Santoso, menyerahkan SK Tim Petugas Jatara dan Darset yang tersebar di 6 wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

(BKPH) di KPH Kendal. Menanggapi acara tersebut, Kadivre Jawa Tengah Budi Widodo juga berharap, dengan adanya Petugas Jatara ini, selain akan meningkatkan pendapatan KPH, juga bisa membantu mengamankan hutan karena adanya tambahan personil yang bertugas di hutan. “Petak Unit Bisnis dengan produk serasah, petai, jengkol, porang, karet, dan pisang diharapkan menjadi pioneer untuk petak yang lain. Semoga Petugas Darset dapat mendukung Perhutani dalam mengoptimalkan aset-aset yang tersebar di wilayah KPH

Kendal yang selama ini belum dikerjasamakan,” lanjutnya.

Turut Jaga Hutan Lestari Salah satu warga sekitar hutan yang ditunjuk menjadi salah satu Petugas Jatara, Suwardi Sahli, mengatakan siap mengemban tugas. Ia menegaskan akan bekerja maksimal dalam turut menjaga kelestarian hutan. “Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk mengelola PUB yang ada di kawasan hutan, sehingga dapat menambah penghasilan dan akan turut menjaga kelestarian hutan sebagai sumber kehidupan,” katanya.

DUTA Rimba 101


INOVASI Pengelolaan Hutan Produksi Lestari adalah proses pengelolaan hutan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu menyangkut produksi hasil hutan tanpa dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial. Tujuan pengelolaan hutan tersebut juga tidak boleh mengurangi nilai di dalamnya serta potensi yang diharapkan di masa depan. Agar dapat menjaga hutan sehingga tetap lestari, serta dalam rangka pengelolaan hutan supaya dapat meningkatkan dampak positif serta mengurangi dampak negatifnya, berbagai usaha perlu dilakukan. Termasuk pelibatan masyarakat untuk ikut menjaga hutan agar tetap lestari.

Perhutani KPH Kendal bukan baru kali ini menarik perhatian dalam hal pengelolaan hutan. Bahkan, Perhutani KPH Kendal pernah menjadi percontohan untuk pengelolaan hutan-hutan di luar Jawa. Itu terjadi tahun 2012 lalu. Ketika itu, Kementerian Kehutanan dan GIZ Forclime dari Jerman melaksanakan studi banding ke Perhutani KPH Kendal. Perwakilan dari Kementerian Kehutanan dan GIZ tersebut ketika itu melakukan studi banding untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman pengelolaan hutan di Pulau Jawa yang dilaksanakan oleh Perhutani. Dipilihnya KPH Kendal sebagai contoh untuk referensi pengembangan pembangunan KPH di luar Jawa ketika itu karena KPH Kendal sudah diakui dunia intemasional. Hal itu dibuktikan dengan penerimaan sertifikat Forest Stewardship Council (FSC). Sertifikat itu merupakan alat untuk mengukur pengelolaan hutan yang lestari, sehingga kayu Indonesia diakui pihak luar negeri sebagai kayu legal. Artinya, produk kayu yang diperoleh

102 DUTA Rimba

Foto: Supri Yono/Kompersh KPH Kendal

Pernah Jadi Percontohan

dari hasil pengelolaan hutan yang lestari. Ketika itu, KPH Kendal dinilai mampu menyeimbangkan sistem pengelolaan yang terdiri dari aspek-aspek produksi, sosial, dan lingkungan. Pengelolaan aspek produksi yaitu mulai dari perencanaan hutan, persemaian tanaman, pemeliharaan, keamanan tebangan, hingga produksi siap dipasarkan. Sedangkan pengelolaan berbasis sosial yaitu hubungan antara Perum Perhutani dengan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Termasuk di dalamnya adalah timbal balik hutan dan masyarakat. Dan pengelolaan lingkungan maksudnya adalah pengelolaan mulai dari keberadaan kawasan hutan lindung,

pelestarian satwa, sumber air, hingga kondisi fisik hutan itu sendiri. Jadi, KPH Kendal dinilai telah berhasil melakukan pengelolaan hutan secara profesional sesuai tiga kategori tersebut dan hal itu dibuktikan dengan penerimaan sertifikat SFC. Kini, Perhutani KPH Kendal kembali hadir dengan inovasi. Terobosan baru dalam pengelolaan hutan lestari yang kini mereka hadirkan adalah pelibatan masyarakat secara aktif dalam kegiatan menjaga hutan. Semoga pembentukan Tim Jatara dan Tim Darset yang melibatkan warga desa sekitar hutan ini dapat bermanfaat optimal dan maksimal dalam pengelolaan hutan. Amin. • DR/Knd/Myk

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


BULAN K3 12 Januari s.d 12 Februari 2022

Penerapan Budaya K3 Pada Setiap Proses Bisnis Bidang Kehutanan Guna Mendukung Perlindungan Tenaga Kerja diEra Digitalisasi

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

DUTA Rimba 103


POJOKKPH

Kelola Hutan Berkelanjutan, Perhutani KPH Tasikmalaya Libatkan MDH

Sesungguhnya, peran serta Masyarakat Desa Hutan (MDH) dalam kegiatan pengelolaan hutan berkelanjutan dapat sangat besar. Jika dilibatkan dengan pendekatan yang tepat, partisipasi MDH untuk bersama Perum Perhutani mengelola hutan secara berkelanjutan juga sangat besar. Hal itulah yang dilakukan Perhutani KPH Tasikmalaya. Masyarakat di sekitar hutan pun menyambut baik kegiatan pembangunan hutan berkelanjutan oleh Perum Perhutani. Sinergi yang terjalin tentu menjadi hal yang positif dan diharapkan akan mendatangkan hasil yang positif pula.

S

alah satu wujud sinergitas Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya dengan MDH itu terlihat di Petak 9e, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cibalong, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangnunggal, Rabu, 23 Februari 2022. Di lokasi yang termasuk wilayah administratif Pemerintahan Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, itu, Perhutani KPH Tasikmalaya melibatkan peran serta Masyarakat Desa Hutan (MDH) dalam kegiatan pengelolaan hutan berkelanjutan,

104 DUTA Rimba

sekaligus menyosialisasikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Pelibatan MDH dalam kegiatan pengelolaan hutan berkelanjutan tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Amas Wijaya, di acara yang merupakan rangkaian dari kunjungan Kadivre ke lokasi tebangan penjarangan (Teb. E) tersebut. Selain Kepala Divisi Regional (Kadivre) Jawa Barat dan Banten, acara tersebut juga dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko; Wakil Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Yuyu Rahayu; Asisten

Perhutani (Asper) Karangnunggal, Anri Mochamad Syarif; Kepala Desa Girikencana, Roba’i; dan Ketua LMDH Rimba Kencana, Barhum. Saat menyampaikan arahan di kesempatan itu, Amas Wijaya mengatakan, kegiatan tebangan penjarangan pada prinsipnya termasuk dalam kegiatan pembangunan kehutanan. Di dalam pembangunan kehutanan, masyarakat dapat dilibatkan, mulai dari tahap perencanaan pembangunan, pelaksanaan, pengelolaan, hingga evaluasi pembangunan. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan pengawasan. Di dalam proses perencanaan, peran serta masyarakat dapat dijalin dengan cara masyarakat aktif memberikan masukan dalam rangka penyusunan kebijakan program dan kegiatan pembangunan kehutanan. “Partisipasi nyata masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan bidang kehutanan menjadi bagian yang sangat penting. Masyarakat bisa menjadi mitra dalam pengelolaan bidang kehutanan berkelanjutan,” tambahnya.

Beri Ruang Bagi MDH Di kesempatan yang sama, Benny Suko Triatmoko mengatakan, kegiatan tebangan penjarangan

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022


Foto: Manan Saeful/Kompersh KPH Tasikmalaya

merupakan bagian yang tak kalah penting dalam pengelolaan kelestarian hutan berkelanjutan. Pasca kegiatan tebangan penjarangan ini, MDH diberikan ruang untuk mengembangkan tanaman tumpang sari atau penanaman di bawah tegakan (PLDT). Hal itu menjadi kegiatan positif dalam hal pemanfaatan lahan kawasan hutan. Sementara itu, mewakili MDH, Kepala Desa Girikencana,

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022

Roba’i, menyatakan, pihaknya menyambut baik pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan berkelanjutan oleh Perum Perhutani dengan memberikan kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi. Juga dengan memberikan akses legal kepada masyarakat dalam pengelolaan hutan serta pemanfaatan ruang tumbuh lahan kawasan hutan. “Partisipasi dan akses legal pemanfaatan hutan oleh masyarakat

Desa Girikencana telah disepakati dan dituangkan dalam Naskah Kesepakatan Kerja Sama Kemitraan Kehutanan antara Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Kencana dengan Perum Perhutani,” pungkasnya. Masyarakat Desa Hutan (MDH) merupakan sekumpulan orang yang tinggal di dalam atau di sekitar hutan. Kebanyakan dari masyarakat desa hutan menggantungkan kehidupan mereka pada sumber

DUTA Rimba 105


POJOKKPH daya hutan yang ada di sekitar mereka, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.

Tentang KPH Tasikmalaya

Foto : Manan Saeful/Kompersh KPH Tasikmalaya

Perhutani KPH Tasikmalaya adalah salah satu unit manajemen di wilayah Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. Berdasarkan letak geografis, KPH Tasikmalaya terletak pada 7’03’00’ sampai dengan 7’48’10’ Lintang Selatan dan 107’54’32’ sampai dengan 108P’28’5’ Bujur Timur. KPH Tasikmalaya terbentuk berdasarkan SK Direksi Nomor 910/KPTS/ Dir/2013 tentang Pembagian Kawasan Hutan Pada Kesatuan Pemangkuan Hutan Tasikmalaya. Luas hutan di wilayah KPH Tasikmalaya adalah 43.974,61 hektare, meliputi kawasan hutan

106 DUTA Rimba

yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Menurut fungsinya, kawasan Pengelolaan Hutan Perum Perhutani KPH Tasikmalaya terbagi menjadi Hutan Produksi Terbatas <15%: 7.627,19; Hutan Produksi Terbatas >15%: 14.995,40; Hutan Produksi: 5.281,13 Ha (11 %); Hutan Lindung: 16.070,89 Ha (37%); Jumlah: 43.974,61 hektare. Pembagian areal kerja pengelolaan hutan Perhutani KPH Tasikmalaya terbagi ke dalam 5 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan 18 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Pertama, BKPH Tasikmalaya seluas 10.481,71 hektare, meliputi wilayah RPH Cineam (luas 3.731,09 hektare), RPH Pageurageung (luas 1.577,40

hektare), RPH Cisayong (luas 2.773,20 hektare), RPH Ciawi (luas 2.400,02 hektare). Kedua, BKPH Singaparna seluas 8.851,54 hektare, meliputi wilayah RPH Sukaraja (luas 598,78 hektare), RPH Tenjowaringin (luas 2.849,13 hektare), RPH Leuwisari (luas 3.303,00 hektare), RPH Cigalontang (luas 2.100,63 hektare). Ketiga, BKPH Taraju seluas 5.243,42 hektare, meliputi wilayah RPH Lukun (luas 1.619,06 hektare); RPH Taraju (luas 1.005,70 hektare); dan RPH Sodong (luas 2.618,66 hektare). Keempat, BKPH Karangnunggal seluas 10.967,90 hektare, meliputi wilayah RPH Cibalong (luas 1.520,00 hektare), RPH Karangnunggal (luas 2.356,08 hektare), RPH Simpang (luas 2.046,32 hektare), RPH Cipatujah (luas 5.045,50 hektare). Kelima, BKPH Cikatomas seluas 8.430,04 hektare, meliputi wilayah RPH Salopa (luas 2.561,36 hektare), RPH Cikatomas (luas 3.177,81 hektare), RPH Cikalong (luas 2.690,87 hektare). Saat ini, total karyawan Perhutani KPH Tasikmalaya sebanyak 179 orang. Kawasan hutan KPH Tasikmalaya terbagi menjadi 3 Kelas Perusahaan (KP), yaitu Jati, Mahoni, Pinus, dengan tipe iklim A, B, C, D, E, F, G, H. Untuk Kelas Perusahaan Jati, Mahoni bertopografi bergelombang, pegunungan, dan berbukit, adapun kelerengannya mulai dari landai sampai dengan sangat curam. Dan Kelas Perusahaan Pinus relatif bergelombang, perbukitan, pegunungan, serta kelerengannya sangat curam. Untuk Kelas Perusahaan jati, mahoni, berada di ketinggian berkisar 0-600 m dpl, yang merupakan kondisi idial bagi jati. Dan untuk Kelas Perusahaan Pinus berada di ketinggian berkisar 0-900 m dpl, yang sangat baik untuk tanaman pinus. • DR/Tsm/eFul

NO. 94 • TH. 16 • JANUARI - FEBRUARI • 2022




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

• Perhutani KPH Kuningan dan Kementan Lakukan Survey untuk Tanam Kedelai

4min
pages 106-110

• Jatara dan Darset,Tim Baru Sinergi Perhutani dan Warga Jaga Kelestarian Hutan

4min
pages 102-105

• Pantai Karang Agung Referensi Rekreasi Keluarga di Gombong Selatan

5min
pages 98-101

• Perhutani KPH Kuningan Salurkan Puluhan Juta Rupiah Dana TJSL

3min
pages 88-89

Refleksi Kearifan Lokal di Pohon Mercusuar

5min
pages 72-75

• Di Probolinggo, Perhutani Dukung Upaya Penghijauan Bantaran Sungai Legundi

2min
pages 96-97

LINTAS RIMBA WARISAN RIMBA

9min
pages 62-71

• Bekal Keterampilan Budi Daya Jamur Janggel Buat LMDH di Bluluk

4min
pages 80-83

• Menteri BUMN Memotivasi Generasi Muda di Mojosemi Forest Park

5min
pages 84-87

• Perhutani KPH Tuban Tanpa Kecelakaan Kerja

5min
pages 44-47

Ketahanan Pangan dari Hutan

5min
pages 32-35

Tangkal Bersama Covid-19 dengan Vaksinasi

7min
pages 16-21

• Yang Terbaik dari Garut dan Bandung Selatan

6min
pages 40-43

• Peran Perhutani Bagi Lingkungan Hidup yang Lebih Baik

10min
pages 8-15

• Kolaborasi dan Berbagi dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat

7min
pages 22-27

• Jadilah Rimbawan Tangguh yang Siap Menerima Tantangan

2min
pages 6-7

Kelola Hutan Bersama Masyarakat

5min
pages 28-31

Dinamika Penjaga Keamanan Hutan

4min
pages 36-39
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.