MAJALAH DUTA RIMBA 93 EDISI NOVEMBER - DESEMBER 2021

Page 1

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

RIMBA KHUSUS

M A JA L A H

P E R H U TA N I

INOVASI

Perhutani

BUMN Terbaik 2021

Perhutani Whistle Blowing System, Peduli Berantas Korupsi

WARISAN RIMBA

Menelusuri Guratan Alam

di Goa Bedug WISATA RIMBA

Menikmati Wisata Alam Bernuansa Jepang di Taman Sakura Lawu ENSIKLO RIMBA

Luntur Jawa

Burung Khas Pasundan Yang Terancam Punah

REBRANDING

WISATA ALAM PERHUTANI



SALAMREDAKSI

ISSN: 2337-6791 PENGARAH Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani PENANGGUNG JAWAB Asep Dedi Mulyadi Sekretaris Perusahaan PEMIMPIN REDAKSI Yuswan Hendrawan Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan REDAKTUR PELAKSANA Rizka Amalia SEKRETARIS REDAKSI Hendra Jaya Dwi Saputra REDAKTUR Adehika Intan, Ardya Setya Nurvrandita, Nanjar Munandar, Aga Prasetya SCRIPT EDITING AND LAYOUT Duta Rimba Art Work PERWAKILAN - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten ALAMAT REDAKSI

Departemen Komunikasi Perusahaan Perhutani Graha Perhutani, Lantai 11 Jl. TB Simatupang No.22, RT 01/RW 08, Jati Padang, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12540 Telp: 021 - 7805730, Fax: 021 - 7805731 E-mail : humas@perhutani.co.id www.perhutani.co.id

Naskah & Advertensi DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak. Redaksi menerima tulisan, artikel, naskah, dan fotofoto menarik yang sesuai dengan visi dan misi tema penerbitan DUTA RIMBA edisi berikutnya. Artikel ditulis dengan spasi ganda, maksimal lima halaman dan dikirim melalui e-mail (softcopy). Redaksi berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.perhutani.co.id

Perum Perhutani

@PerumPerhutani

Perum Perhutani

PerumPerhutani

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Wisata Alam

S

alam Rimba. Kami bahagia kembali dapat menyapa Anda. Apa kabar, pembaca yang budiman? Semoga selalu sehat dan sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Di edisi ini kami menghadirkan informasi tentang Perum Perhutani melakukan rebranding wisata alam melalui peningkatan kualitas produk dan pelayanan, untuk mendorong brand image wisata yang dikelola Perhutani. Rebranding wisata alam tersebut dipesankan kepada para pelaku wisata Perhutani lewat kegiatan “BoD Messages to Frontliners” yang digelar Direksi Perum Perhutani. Dalam acara tersebut dilaksanakan dengan safari bermotor atau touring pada 11-13 November 2021. Tentang kegiatan tersebut, dapat Anda simak di rubrik Benah Diri dan Prima Rimba. Selain itu, ada kabar gembira bahwa insan-insan Perhutani kembali meraih penghargaan. Di antaranya Best BUMN 2021, Top BUMN Awards 2021, dan lain-lain. Selengkapnya tentang penghargaan untuk Perhutani dapat Anda simak di rubrik Rimba Khusus. Di rubrik Bisnis Rimba, kami hadirkan info tentang pengelolaan Mliwis Hills di perbukitan Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah, lewat kerja sama dengan LMDH. Kami juga akan mengajak Anda mengunjungi Taman Sakura Lawu (Sakral), yang berlokasi di RPH Blumbang, BKPH Lawu Utara, KPH Surakarta. Selengkapnya di rubrik Wisata Rimba. Sedangkan di rubrik Warisan Rimba, kami hadirkan info tentang Goa Bedug di KPH Mantingan, yang memiliki kekhasan berupa guratan-guratan unik yang terbentuk oleh alam. Sedangkan di rubrik Pojok KPH, kami hadirkan info tentang Perhutani KPH Kuningan yang bersama Kementerian Pertanian melakukan survey lokasi lahan untuk tanaman kedelai. Perhutani juga selalu menghadirkan terobosan-terobosan baru. Kali ini, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap upaya pemberantasan korupsi, Perhutani meluncurkan Whistle Blowing System yang Terintegrasi KPK. Informasinya ada di rubrik Inovasi Rimba. Di rubrik Ensiklo Rimba, Anda akan kami ajak mengenal lebih dekat burung Luntur Jawa, yang keberadaannya di alam semakin terancam kepunahan. Di rubrik Rimba Daya, kami hadirkan info tentang Perhutani KPH Sukabumi yang menggandeng CDK Wilayah III Kabupaten Sukabumi untuk memfasilitasi masyarakat di sekitar hutan dalam melakukan budi daya lebah madu. Sedangkan di rubrik Enviro Rimba, hadir info tentang Perhutani KPH Bojonegoro yang bersama stakeholder melakukan gerakan penanaman akar wangi jenis vertiver dan bibit trembesi di Wisata Puthuk Kreweng. Masih banyak lagi informasi menarik yang kami hadirkan. Semuanya untuk memuaskan dahaga keingintahuan Anda, pembaca yang budiman. Kami berharap, seluruh informasi yang hadirkan dapat menambah khazanah pengetahuan Anda, khususnya tentang hutan dan pengelolaannya. Selamat membaca. Salam! • DR

Dok. Kom PHT®2020

Menggiatkan Kembali

DUTA Rimba 1


SEMAIRIMBA

SALAM REDAKSI BENAH DIRI

1

• Rebranding Wisata Alam Perhutani

4

• Rebranding Wisata Alam, Perhutani Tingkatkan Kualitas Produk dan Layanan

6

PRIMA RIMBA

RIMBA UTAMA

• Tanam Pohon untuk Masa Depan • Ulurkan Tangan Salurkan Bantuan • Langkah-langkah Wisata Perhutani Berbenah • Tingkatkan Kewaspadaan, Antisipasi Bencana Alam • Ratusan Juta Rupiah untuk Mitra Binaan

RIMBA KHUSUS

• Perhutani BUMN Terbaik 2021 • Lelang Award untuk Perhutani Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara • Perhutani Terima Penghargaan Top BUMN Awards 2021

LENSA

• Wisata Perhutani Berbenah untuk melangkah

SOBAT RIMBA LINTAS RIMBA WARISAN RIMBA

12 18 24 28 32 36 40 44

68

• Luntur Jawa Burung Khas Pasundan yang Terancam Punah

72

• Bersama CDK III Sukabumi, Perhutani Dukung Budi Daya Lebah Madu

76

RIMBA DAYA

BISNIS RIMBA

• Bersama LMDH Wana Lestari, Perhutani Kelola Mliwis Hills di Bukit Menoreh 80

SOCIO RIMBA

• Perhutani KPH Pasuruan Salurkan Bantuan untuk Renovasi Sekolah dan Masjid

84

• Menuju Perhutaniyang Lebih Sehat dan Ekselen

86

• Antisipasi Tanah Longsor, Perhutani Tanam Vertiver di Bojonegoro

92

• Menikmati Wisata Alam Bernuansa Jepang di Taman Sakura Lawu

94

• Perhutani Whistle Blowing System, Peduli Berantas Korupsi

98

OPINI RIMBA

ENVIRO RIMBA

WISATA RIMBA INOVASI

POJOK KPH

• Perhutani KPH Kuningan dan Kementan Lakukan Survey untuk Tanam Kedelai 2 DUTA Rimba

36

48 54 58

• Menelusuri Guratan Alam di Goa Bedug

ENSIKLO RIMBA

12

80 96

102 NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


SOBATRIMBA

Lebih Mudah! Ajukan permohonan informasi publikmu melalui formulir online

Layanan Informasi Publik Perum Perhutani

www.perhutani.co.id

Cepat, Tepat, Murah, Sederhana

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 3


BENAHDIRI

Perhutani

M

enjelang akhir tahun 2021, ada kegiatan penting yang kita lakukan. Perum Perhutani melakukan proses rebranding wisata alam Perhutani. Di dalam rangka menjalankan proses rebranding wisata alam Perhutani tersebut, direksi Perum Perhutani menggelar acara bertajuk “BoD Messages to Frontliners” bagi para pelaku wisata Perhutani. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan berkah dan rahmat-Nya, sehingga acara BOD Messages to Frontliners dapat terselenggara dengan baik. Puji syukur juga kita panjatkan karena kita semua dalam keadaan sehat wal afiat, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia. Insan-insan Perhutani yang saya cintai. Perum Perhutani sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang Kehutanan, memiliki 843

4 DUTA Rimba

obyek wisata alam. Berdasarkan data yang kami himpun, Perum Perhutani memiliki sebanyak 808 mitra kerja sama yang tersebar di Pulau Jawa dan Madura. Maka untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke lokasi obyek-obyek wisata alam tersebut pasca Covid-19, kami melakukan inovasi di bidang wisata alam, yaitu rebranding wisata alam. Terdapat lima poin dalam Action Plan Rebranding Wisata Alam Perhutani. Pertama, Penerapan Standar Pariwisata untuk meningkatkan kualitas produk, pengelolaan, dan pelayanan, yaitu Perhutani CANOPY, Cleanliness Health Safety & Environment Sustainability (CHSE - Indonesia Care) Kemenparekraf, SNI Pengelolaan Pariwisata Alam 8013:2014. Kedua, Digitalisasi melalui pengembangan Virtual Reality, payment gateway, dan integrasi Union E-ticketing Perhutani untuk memudahkan pemantauan kinerja secara real time melalui sistem dashboarding. Ketiga, Penambahan/ Perbaikan fasilitas untuk

Dok. Kom PHT®2020

Rebranding Wisata Alam

Wahyu Kuncoro Direktur Utama Perum Perhutani

meningkatkan daya tarik wisata, kualitas aksesibilitas, dan daya saing. Keempat, Pengembangan Produk diversifikasi dan wisata minat khusus untuk meningkatkan customer experience, customer spending, dan revenue generator. Kelima, Product Identity Branding berupa Penempatan Logo dan Brand Message, Promotion Strategy BAS (Branding-Advertising-Selling), Media Strategy POSE (Paid, Owned Social, Endorser Media). Insan-insan Perhutani yang saya banggakan. Tujuan kegiatan BOD Messages to Frontliners ini adalah untuk menyampaikan langsung pesan dari BOD kepada para pengelola wisata alam sampai ke jajaran terdepan, terkait rebranding wisata alam Perhutani. Bentuk kegiatannya adalah safari bermotor (touring). Waktunya tiga hari (Kamis-Sabtu, 11 - 13 November 2021). Posisi start dari Wisata Gunung Puntang dan finish di Wisata Mojosemi (menyusuri lintas selatan Pulau Jawa). Lokasi ceremony adalah Wisata Gunung

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto : dok. Perhutani

Puntang (11 November 2021), Wisata Menganti (12 November 2021), dan Wisata Mojosemi (13 November 2021). Mengingat perjalanan touring ini memakan waktu dan menempuh jarak yang cukup jauh, kami senantiasa mengingatkan agar seluruh peserta touring tersebut menjaga kondisi badan agar tetap sehat dan prima. Terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Kepada seluruh peserta

touring juga kami pesankan agar sudah divaksinasi Covid-19. Para peserta juga harus sudah terbiasa melakukan perjalanan touring jarak jauh. Tidak lupa pula kami pesankan agar saat melakukan perjalanan, seluruh peserta touring tersebut tetap taat kepada rambu-rambu lalu lintas, demi keselamatan seluruh peserta touring tersebut. Insan-insan Perhutani yang saya cintai dan banggakan.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Melalui kegiatan BOD Messages to Frontliners ini, diharapkan pesan Rebranding dapat sampai ke jajaran terdepan pengelola wisata alam Perhutani. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat menghasilkan output yang positif bagi kesejahteraan kita bersama. Salam! • DR

DUTA Rimba 5


Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

PRIMARIMBA

6 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Rebranding Wisata Alam,

Perhutani

Tingkatkan Kualitas Produk dan Layanan Selama berlangsungnya masa pandemi Covid-19, industri pariwisata termasuk salah satu yang terkena dampaknya. Terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata. Termasuk wisata alam di kawasan Perhutani. Kini, pasca pandemi Covid-19, diperkirakan akan terjadi ledakan pengunjung (rebound) ekowisata. Menyikapi hal itu, Perum Perhutani melakukan rebranding wisata alam melalui peningkatan kualitas produk dan pelayanan. Hal itu dilakukan untuk mendorong brand image wisata yang dikelola Perum Perhutani.

S

esuai dengan program strategis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perum Perhutani melakukan rebranding wisata alam melalui peningkatan kualitas produk dan pelayanan. Hal itu dilakukan untuk mendorong brand image wisata yang dikelola Perhutani. Rebranding wisata alam tersebut dipesankan kepada para pelaku wisata Perhutani, direksi Perum Perhutani menggelar acara bertajuk “BoD Messages to Frontliners”. Acara “BoD Messages to Frontliners” digelar Perum Perhutani pada medio November 2021. Pesan tersebut disampaikan langsung oleh Board of Directors (BoD) kepada para pengelola hingga jajaran terdepan. Harapannya, Perhutani dan para pengelola hingga jajaran terdepan itu dapat bersama-sama

menyukseskan program tersebut. Kegiatan Rebranding wisata alam dalam acara “BoD Messages to Frontliners” tersebut dilaksanakan dengan safari bermotor atau touring pada 11-13 November 2021. Kegiatan itu dimulai dari acara pembukaan/ pelepasan di Wisata Gunung Puntang Jawa Barat, menyusuri lintas Selatan Pulau Jawa menuju Pantai Menganti di Jawa Tengah, dan berakhir di Wisata Mojosemi Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 serta prosedur keamanan touring. Safari bermotor tersebut diikuti oleh BoD Perum Perhutani, Kepala Divisi Perhutani Kantor Pusat, segenap Kepala Divisi Regional, seluruh Administratur, dan peserta serta undangan lainnya, dengan total ± 200 peserta. Acara pembukaannya dihadiri oleh Direktur Komersial Perhutani,

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Ahmad Ibrahim; dan Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Perhutani, Kemal Sudiro; beserta jajaran. Di kesempatan itu, Ahmad Ibrahim mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah lanskap industri pariwisata serta perilaku konsumen atau wisatawan yang telah menyesuaikan diri dengan kondisi new normal. “Maka, para pelaku di industri pariwisata harus bisa segera beradaptasi dengan ‘era disrupsi’. Yaitu era dimana terjadinya perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh adanya inovasi yang mengubah sistem dan tatanan bisnis ke taraf yang lebih baru agar bisa bertahan dan bangkit, ” kata Ibrahim.

Menangkap Peluang Tentang proses rebranding wisata alam yang dilakukan Perhutani, Direktur Utama Perum

DUTA Rimba 7


Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengungkapkan, hal tersebut dilakukan untuk menangkap peluang pasca pandemi Covid-19. Sebab, diperkirakan akan terjadi ledakan pengunjung (rebound) ke lokasi ekowisata. Sehingga, hal itu perlu dimanfaatkan secara optimal. Wahyu pun menerangkan, dalam rebranding wisata alam Perum Perhutani, terdapat 5 kegiatan utama action plan. Pertama, Penerapan Standar Pariwisata untuk meningkatkan kualitas produk, pengelolaan, dan pelayanan, yaitu Cleanliness Health Safety & Environment Sustainability (CHSE – Indonesia Care) Kemenparekraf, SNI Pengelolaan Pariwisata Alam 8013:2014. Kedua, Digitalisasi melalui pengembangan Virtual Reality, Payment Gateway, dan integrasi Union E-ticketing Perhutani, untuk memudahkan pemantauan kinerja secara real time melalui sistem dashboarding. Ketiga, Penambahan/Perbaikan fasilitas untuk meningkatkan daya tarik wisata, kualitas aksesibilitas, dan daya saing. Keempat, Pengembangan Produk diversifikasi dan wisata minat khusus untuk meningkatkan customer experience, customer spending, dan revenue generator. Kelima, Product Identity Branding, mempromosikan brand wisata Perhutani melalui penempatan Logo and Brand Message pada berbagai media. Rebranding wisata alam Perhutani dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahun 2021 terdapat 2 (dua) lokasi wisata, yaitu Wana Wisata (WW) Gunung Puntang dan WW Ranca Upas yang melaksanakan 5 action plan tersebut secara lengkap. Lokasi wisata lain yang sudah mulai berproses melaksanakan

8 DUTA Rimba

Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

PRIMARIMBA

Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengungkapkan, hal tersebut dilakukan untuk menangkap peluang pasca pandemi Covid-19. Sebab, diperkirakan akan terjadi ledakan pengunjung (rebound) ke lokasi ekowisata. Sehingga, hal itu perlu dimanfaatkan secara optimal. rebranding wisata alam di Jawa Barat adalah Kawah Putih, Patuha Resort, Cikole Jayagiri, Curug Cilember, Curug Panjang, Galunggung, Karaha Bodas, serta di Jawa Timur Tanjung Papuma, Padusan, Kakek Bodo, Dlundung, Putuk Truno, Foresta Resort Tretes, Coban Rais, dan Coban Talun. Ditargetkan, di tahun 2024 Sejumlah 100 lokasi wisata Perhutani dapat memenuhi Implementasi 5 action plan rebranding tersebut secara lengkap.

Diawali di Gunung Puntang Proses Rebranding Wisata Alam pada obyek wisata alam Perhutani yang dikelola mandiri maupun yang dikerjasamakan dengan LMDH

dan swasta itu diawali di Gunung Puntang, Jawa Barat. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan pada sektor pariwisata, proses Rebranding Wisata Alam tersebut diawali seremonial. Lokasi seremonial pertama bertempat di wisata Gunung Puntang, yang berada di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Banjaran, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Banjaran, Kamis, 11 November 2021. Acara seremonial di Gunung Puntang tersebut merupakan tanda awal kegiatan Rebranding Wisata Alam yang dilaksanakan tanggal 11-13 November 2021 di

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

tiga Divisi Regional, yaitu Jawa Barat & Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kegiatan yang dilakukan pada Rebranding Wisata Alam tersebut adalah menerapkan standar pariwisata Perhutani, CHSE, SNI PPA 8013:2014, melakukan digitalisasi pada penggunaan e-ticketing, payment gateway, VR, penambahan/perbaikan fasilitas, pengembangan produk serta product identity branding (penempatan Logo dan Brand Message, Promotion Strategy BAS (Branding-Advertising-Selling), Media Strategy POSE (Paid Owned Social Endorser Media). Di dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Komersial Perhutani, Ahmad Ibrahim; Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Perhutani, Kemal Sudiro; beserta jajaran, Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten, Amas Wijaya; beserta jajaran, segenap Administratur dan undangan lainnya. Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemberian santunan dan bantuan sosial.

Secara simbolis, santunan dan bantuan sosial itu diserahkan oleh Kemal Sudiro kepada 10 orang anak yatim piatu yang berdomisili di sekitar Gunung Puntang serta bingkisan sembako kepada 10 penyadap getah pinus lingkup BKPH Banjaran.

Pemandangan dan Udara Segar Gunung Puntang sendiri merupakan salah satu lokasi wana wisata yang menarik di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Gunung Puntang memiliki ketinggian hingga 2.224 meter di atas permukaan laut. Gunung tersebut juga dijadikan sebagai kawasan Bumi Perkemahan. Kawasan Bumi Perkemahan Gunung Puntang tersebut tidak berada di puncak gunung, melainkan di ketinggian sekitar 1.300 mdpl. Masih di lereng gunung. Sehingga udara di kawasan tersebut masih tergolong udara yang sejuk dan segar. Daya tarik utama wisata Gunung Puntang tentu saja adalah

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

pemandangannya. Obyek wisata alam di Kabupaten Bandung itu menyajikan pemandangan alam yang luar biasa indah dan asri. Di sana, pengunjung bisa menikmati pemandangan sebagian Kota Bandung dari puncak gunung. Keindahan Kota Bandung dipandang dari ketinggian itu tentu menyajikan pesona tersendiri. Tak hanya pemandangannya yang indah, Wisata Alam Gunung Puntang juga dapat digunakan pengunjung untuk melaksanakan kegiatan yang dekat dengan alam. Misalnya berkemah, tracking, hingga downhill. Banyak sekali wisatawan lokal maupun luar kota yang datang ke wisata Gunung Puntang. Tujuannya tentu untuk menikmati pemandangan dengan bersepeda. Wisata Gunung Puntang ini sangat cocok untuk para wisatawan yang senang dengan aktivitas yang memacu adrenalin. Pengunjung juga kerap tak tahan untuk mencoba melakukan tracking di gunung yang populer di Bandung tersebut. • DR/PR/2021-XI-27

DUTA Rimba 9


PRIMARIMBA

10 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


WBS Whistle Blowing System

Perum Perhutani berkomitmen menerapkan Prinsip GCG

MELIHAT, MENGETAHUI DAN MENGALAMI TINDAK KECURANGAN?

LAPORKAN!!! MELALUI WBS PERUM PERHUTANI

layanan.perhutani.co.id/wbs/ NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 11


RIMBAUTAMA

Tanam Pohon untuk Masa Depan Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2008 yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Ketika itu, kegiatan tersebut menjadi momentum strategis bangsa Indonesia dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi, serta deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan. Sejak itu, setiap tanggal 28 November diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia.

P

eringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2021 dilangsungkan Perum Perhutani bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI di wisata Ranca Upas Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin, 29 November 2021. Kegiatan itu dihadiri Board of Directors (BoD) Perum Perhutani; Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk, Zuryati Simbolon; Senior Advisor II Wamen I BUMN, Armendra; Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan

12 DUTA Rimba

Kehutanan, Rachman Ferry Isfianto; Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Amas Wijaya, beserta jajaran; Segenap Kepala Divisi Perhutani Kantor Pusat; Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sasaka Patengan, Ngajiman; Ketua LMDH Alam Endah, Wawan Hermawan; serta Ketua Paguyuban Kelompok Usaha Ranca Upas, Abeng. Di dalam sambutannya, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyampaikan, menjaga kelestarian hutan bukan hanya tugas Perhutani saja, tetapi merupakan

tugas semua pihak. Maka, semua pihak perlu berkontribusi dalam upaya melestarikan hutan. “Mari kita bersama-sama menjaga hutan dan berkontribusi melestarikan hutan,” tegasnya. Ranca Upas adalah nama lokasi yang deket dengan Kawah Putih. Nama “Ranca Upas” konon berasal dari dua kata, yaitu Ranca (Bahasa Sunda) yang berarti rawa, dan Upas yang diambil dari nama dari seorang pria Belanda petugas kehutanan yang meninggal ketika menjalankan tugas menyelusuri rawa itu. Kisah itu dituturkan oleh Wawan Hermawan,

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Bandung Selatan/Gandi Sugandi

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 13


Penanaman Serempak Tepat di tanggal 28 November 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri melakukan penanaman bibit pohon sebanyak 20.000 plances. Kegiatan

14 DUTA Rimba

Foto: Kompesh KPH Banyumas Timur

Ketua LMDH Alam Endah, Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciwidey, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan. “Saat ini, Wana Wisata Ranca Upas dikelola oleh Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, dekat dari Kawah Putih. Area tersebut berada pada ketinggian 1.700 mdpl dengan suhu terdingin dapat mencapai 17° C. Pohon-pohon yang mendominasi di wana wisata ini yaitu jenis pinus, rasamala, dan eucalyptus. Di dalamnya terdapat fasilitas camping, out bound, kolam rendam air panas, serta tempat penangkaran rusa,” terangnya. Di sela-sela kegiatan peringatan HMPI tersebut, ada kegiatan pemberian paket bantuan sosial dan paket bantuan bibit kepada Ketua LMDH Sasaka Patengan; Ketua LMDH Alam Endah; dan Ketua Paguyuban Kelompok Usaha Ranca Upas, Abeng. Juga ada kegiatan pelepasan burung jenis kutilang dan kacamata, serta penaburan benih ikan mas dan ikan nila. Sebagai wujud apresiasi atas acara itu, Ngajiman yang merupakan Ketua LMDH Sasaka Patengan, Perhutani BKPH Ciwidey, KPH Bandung Selatan, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani atas kerja samayang telah terjalin dengan baik selama ini. “Semoga dengan adanya HMPI ini hutan semakin hijau dan lestari. Tetapi bagi LMDH, menanam pohon sudah menjadi kewajiban sehari-hari sebagai mitra Perhutani,” ujarnya.

Foto: Kompersh KPH Kediri/Priyambodo Ufaira

RIMBAUTAMA

di hari Minggu itu diadakan di kawasan latihan Brimob Kompi 1 Batalyon C Pelopor, di Desa Petungroto, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Pohon yang ditanam antara lain jenis balsa, sengon, kayu putih, mahoni, dan tanaman buah-buahan lainnya. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Kediri, Rukman Supriatna, mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memeringati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2021. Selain di lokasi tersebut, kegiatan penanaman itu serempak juga

dilakukan di 9 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) di wilayah kerja Perhutani KPH Kediri. “Penanaman pohon tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hutan bagi manusia, karena hutan sebagai sumber oksigen dan air serta berbagai manfaat kehidupan lainnya,” ujarnya. Rukman berharap, kegiatan penanaman serentak itu dapat memotivasi karyawan Perhutani KPH Kediri untuk bisa segera menyelesaikan penanaman tahun 2021 serta sulaman tahun 2019 dan 2020. Sekaligus motivasi untuk para

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


peserta bahwa penanaman pohon yang mereka lakukan itu adalah satu kebaikan mereka. “Semoga dengan niat baik ini, tanaman bisa tumbuh subur dan dinikmati sampai akhir daur. Dan bagi yang melaksanakan penanaman, semoga dicatat sebagai amal ibadah dan berbuah pahala dari Allah SWT,” ujarnya.

Peringati HMPI di Baturraden Di hari yang sama, penanaman juga diadakan di Baturraden. Minggu, 28 November 2021, Perhutani KPH Banyumas Timur mendukung kegiatan penanaman pohon bersama yang dilakukan oleh Pramuka Saka Wanabakti. Kegiatan dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2021 itu diselenggarakan di Petak 36, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Baturraden, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Slamet Barat, KPH Banyumas Timur. Kegiatan itu dihadiri sejumlah pemangku kepentingan. Di antaranya

Kepala BKPH Gunung Slamet Barat, Hartono; Kepala Sub Seksi (KSS) Pembinaan Hutan KPH Banyumas Timur, Rahman Purwanto; KSS Perhutanan Sosial KPH Banyumas Timur, Kamso; Pembina Saka Wanabakti Pangkalan Banyumas Timur, Heny Kusrini dan Esti; Dewan Saka, 48 orang anggota Pramuka Saka Wana Bakti, serta Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Lestari, Sisworo beserta 30 orang anggotanya. Melalui Kepala Sub Seksi Pembinaan Hutan, Rahman Purwanto, di kesempatan itu Administratur Perhutani KPH Banyumas Timur menyampaikan penjelasan secara umum tentang profil Perum Perhutani sebagai pengelola kawasan hutan negara. Sedangkan perwakilan dari Dewan Saka Wanabakti, Risty Ghosah, mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani yang selalu mendukung kegiatan Pramuka Saka Wanabakti, khususnya Pangkalan KPH Banyumas Timur. Termasuk

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Foto: Kompersh KPH Sumedang/R. Tomi Suryaman

“Penetapan Hari Menanam Pohon Indonesia tak lepas dari kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan, karena dampak dan perubahan iklim yang kini menjadi perhatian banyak pihak. Untuk itu kami mohon dukungan dari semua pemangku kepentingan, baik muspika maupun masyarakat, untuk mensukseskan tanaman yang dikelola Perum Perhutani supaya hasilnya sesuai harapan,” ujar Administratur Perhutani KPH Sumedang, Hery Darmawan. dukungan pada acara penanaman kali itu.

Bersama LMDH di Sumedang Kegiatan memeringati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) Tahun 2021 juga dilaksanakan Perhutani KPH Sumedang. Mereka melaksanakan kegiatan penanaman bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), juga di hari Minggu, 28 November 2021. Kegiatan itu dilakukan di Petak 33B, RPH Darmawangi, BKPH Tomo Selatan, KPH Sumedang. Hadir di kegiatan tersebut antara lain Administratur Perhutani KPH Sumedang, Hery Darmawan, beserta jajaran; Ketua Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani KPH Sumedang; Ketua LMDH Mekar Wangi, Agus, beserta anggota; dan Komunitas Goes Catung Bike Koma; serta perwakilan pengarap. Di dalam sambutannya ketika itu, Hery Darmawan menyampaikan, peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Perhutani KPH Sumedang dapat memberikan

DUTA Rimba 15


Foto: Kompersh KPH Semarang

RIMBAUTAMA

kesadaran dan kepedulian di kalangan karyawan serta masyarakat, tentang pentingnya pemulihan kerusakan hutan dan lahan, melalui kegiatan menanam pohon. “Penetapan Hari Menanam Pohon Indonesia tak lepas dari kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan, karena dampak dan perubahan iklim yang kini menjadi perhatian banyak pihak. Untuk itu kami mohon dukungan dari semua pemangku kepentingan, baik muspika maupun masyarakat, untuk mensukseskan tanaman yang dikelola Perum Perhutani supaya hasilnya sesuai harapan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua LMDH Mekar Wangi, Agus, mengimbau kepada penggarap selain melakukan tumpangsari agar mempuyai tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap tanaman pokok, sehingga tanaman kehutanan dapat tumbuh dengan baik dan sesuai dengan harapan. “Menyikapi dampak perubahan

16 DUTA Rimba

iklim dan kekurangan debit air pada waktu kemarau panjang, dengan adanya penanaman ini diharapkan debit air kembali normal. Kami siap mensukseskan tanaman dan ikut manjaga agar hutan tetap lestari,” katanya.

Tugas Semua Pihak Kegiatan serupa juga digelar di Semarang, Jawa Tengah. Perum Perhutani KPH Semarang melakukan aksi penanaman bersama dengan mengajak ratusan siswa Taman Kanak-kanak (TK) di wilayah Semarang. Kegiatan menanam bersama tanaman jenis kayu putih itu diadakan pada Sabtu, 4 Desember 2021. Kegiatan yang diadakan di Petak 180 A, RPH Deras, BKPH Manggar, KPH Semarang, tepatnya di Desa Klitikan, itu masih dalam rangka “Hari Menanam Pohon Indonesia” Tahun 2021. Kegiatan penanaman tersebut diikuti segenap manajemen Perhutani KPH Semarang, Pengurus Yayasan Taruna Rimba Perhutani

(YTRP) Cabang Semarang, 115 siswa yang berasal dari TK Tunas Rimba 1 Tanggung (35 anak), TK Tunas Rimba II Gablog (19 anak), TK Tunas Rimba 3 Kedungjati (36 anak), dan TK Dharma Wanita Klitikan (25 anak). Kegiatan itu sekaligus upaya menanamkan kesadaran di kalangan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, untuk melestarikan hutan, demi kelangsungan lingkungan hidup yang lestari di masa depan. Kegiatan di hari itu juga sempat diselingi acara Pelatihan Pembuatan BAJOS Tanaman Kayu Putih. Acaranya dilaksanakan di lokasi Persemaian Manggar. Administratur Perhutani KPH Semarang, Edi Suroso, mengatakan hal itu di dalam sambutannya. Edi juga mengajak anak-anak sebagai generasi muda penerus bangsa untuk selalu mencintai lingkungan, khususnya hutan. “Siapa tahu, kelak besar ada yang menjadi pegawai Perhutani, sehingga tidak kaget atau canggung dalam menanam,” ucapnya.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Di kesempatan itu, Ketua YTRP Cabang Semarang, Wiwik Wijayanti, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang telah melibatkan anak didik binaannya dalam kegiatan tersebut. Menurut dia, pelibatan anak-anak didiknya di kegiatan dalam rangka menyukseskan Hari Menanam Pohon Indonesia itu akan memberikan pengalaman baru bagi mereka, yaitu mengenal hutan.

Masih dalam rangkaian Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Perhutani KPH Parengan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, melakukan kegiatan penanaman pohon pada Jumat, 17 Desember 2021. Selain sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Menanaman Pohon Indonesia (HMPI), kegiatan itu juga dalam rangka Bulan Menanam Nasional Tahun 2021. Kegiatannya diadakan di Petak 5i, RPH Mulyoagung, BKPH Mulyoagung, KPH Parengan. Penanaman tersebut dilakukan pada area seluas 1 hektare dengan menggunakan bibit jenis jati sebanyak 880 plances sebagai tanaman pokok, dan bibit tanaman kesambi sebanyak 220 plances sebagai tanaman pengisi. Kegiatan tersebut dihadiri Administratur Perhutani KPH Parengan, Slamet Juwanto, dan jajaran; Kepala Perhutani Perencanaan Hutan Wilayah (PHW) I Bojonegoro, Ahmad Hidayat; Camat Singgahan, Gaguk Hariyanto; Kapolsek Singgahan, AKP Suharto; Danramil Singgahan, Lettu Inf Santoso; perwakilan Pondok Pesantren Wali Sembilan, Gomang; Pramuka Saka Wanabakti binaan KPH Parengan; Kepala Desa Mulyoagung; segenap Lembaga

Foto: Kompersh KPH Parengan

Penanaman di Tuban

Masyarakat Desa (LMDH) yang ada di wilayah BKPH Mulyoagung; dan Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani Cabang Parengan. Di dalam sambutannya ketika itu, Slamet Juwanto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara HMPI dan Bulan Menanam Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 November. Kegiatan itu dilakukan bersama-sama dengan semua eleman masyarakat. Dan kegiatan itu akan secara rutin dilakukan. “Harapan saya, kegiatan semacam ini tidak hanya sekali dan tidak sebatas seremonial, namun bisa menjadi suatu agenda giat yang simultan dari waktu ke waktu, karena kegiatan menanam dan memelihara pohon bisa memberikan manfaat bagi alam, lingkungan, dan manusia sebagai sarana edukasi untuk pelajar,” ujarnya. Gaguk Hariyanto menanggapi kegiatan itu dengan mengucapkan terima kasih kepada Perhutani,

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

karena telah memberikan kesempatan pihaknya untuk turut serta dalam kegiatan tersebut. Pihaknya juga berharap, dengan adanya kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Sekaligus memotivasi masyarakat sekitar hutan untuk menjaga dan memelihara hutan. “Semoga dengan niat baik ini, tanaman bisa tumbuh subur dan dinikmati sampai akhir daurnya. Serta untuk semua peserta penanaman hari ini, semoga dicatat sebagai amal ibadah dan berbuah pahala dari Allah SWT,” ucapnya. Demikianlah. Harapan yang sama tentu ada di hati kita semua. Agar kegiatan-kegiatan peringatan HMPI tersebut tidak terbatas hanya seremoni semata. Tetapi benarbenar menjadi motivasi bagi semua pihak agar peduli dan bersama-sam menjaga kelestarian hutan, demi masa depan. Dan semoga pula menjadi bagian dari catatan amal ibadah. Amin. • DR/Yans/Smg/Pay/Prg/Ags

DUTA Rimba 17


RIMBAUTAMA

Ulurkan Tangan

Salurkan Bantuan

Kepedulian terhadap sesama yang sedang mengalami dampak terjadinya bencana alam ditunjukkan insan-insan Perhutani di seluruh wilayah kerjanya. Sebagai BUMN, Perhutani selalu peka terhadap musibah yang terjadi di sekitar lingkungan kerjanya. Kepekaan itu diwujudkan dengan selalu menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para korban terdampak musibah bencana alam. Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, hal itu juga merupakan bentuk kepedulian Perhutani kepada para korban terdampak musibah terutama yang sedang sangat membutuhkan uluran tangan.

K

epedulian dan perhatian terhadap masyarakat yang mengalami musibah bencana alam kembali ditunjukkan insan-insan Perum Perhutani. Antara lain Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Garut menunjukkan hal itu tatkala menyerahkan bantuan kepada korban banjir bandang di Kecamatan Karang tengah dan Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bantuan berupa berupa paket sembako itu diserahkan pada Senin, 29 November 2021.

18 DUTA Rimba

Administratur Perhutani KPH Garut, Nugraha, menyerahkan secara langsung bantuan tersebut kepada Camat Sukawening, Jeje J, dan Camat Karang Tengah, Enung Karwati. Wakil Administratur KPH Garut, Tri Yuwana, serta Kepala Seksi Keuangan SDM dan Umum KPH Garut, W. Sarwin, turut mendampingi penyerahan bantuan tersebut. Di kesempatan itu, Nugraha mengatakan, bantuan yang mereka berikan tersebut merupakan bentuk kepedulian Perhutani kepada para korban bencana banjir bandang di dua Kecamatan terdampak bencana

alam. Mereka saat ini sangat membutuhkan uluran tangan. Nugraha Juga berpesan agar masyarakat tetap waspada, karena cuaca sekarang ini sangat ekstrim dengan intensitas hujan yang sangat tinggi. “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para korban banjir. Mudah-mudahan dengan bantuan yang tidak seberapa ini, dapat meringankan beban masyarakat yang terkena dampak, serta kami menyampaikan kepada masyarakat agar selalu menjaga kesehatan, dan semoga musibah ini dapat segera teratasi,” ujarnya.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Garut/ Manan Saeful

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 19


Foto: Kompersh KPH Purwodadi

RIMBAUTAMA

Sementara itu, Jeje mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Perhutani yang telah memberikan bantuan berupa sembako untuk korban bencana banjir. Terima kasih juga karena Perhutani telah bersamasama ikut berpartisipasi dalam penanggulangan bencana. “Bantuan ini akan segera kami salurkan kepada korban yang terkena musibah. Mudah-mudahan amal kebaikan saudara kami dapat dibalas oleh Allah SWT dengan berlipat ganda,” ucapnya.

Peduli Banjir di Kudus Kepedulian itu juga terlihat di Kudus, Jawa Tengah. Pada Senin, 29 November 2021, pukul 17.25 WIB, musibah banjir bandang (banjir besar) melanda Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Warga yang terlanda banjir itu harus mengungsi ke tempat aman. Maka, sebagai wujud kepedulian, sehari setelah musibah terjadi, tepatnya Selasa,

20 DUTA Rimba

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Dian Rakmawati, menyampaikan keprihatinannya atas bencana banjir yang melanda Desa Wonosoco. Ia berharap, semua pihak membantu upaya mencegah bencana alam melanda warga, dengan usaha melakukan penanaman pohon dan bersama-sama menjaga kelestarian hutan. Harapannya, hal itu dapat mengurangi bencana banjir yang hampir terjadi setiap tahun. 30 November 2021, Perhutani KPH Purwodadi memberikan bantuan sembako kepada para korban banjir bandang. Banjir bandang yang terjadi ketika itu dipicu oleh hujan deras yang terjadi di wilayah Desa Wonosoco, tepatnya di Pegunungan Kendeng. Akibatnya, limpasan sungai melebihi kapasitas dan meluap ke pemukiman warga. Hal itu mengakibatkan kerusakan rumah dan masuknya lumpur di sedikitnya

62 rumah warga dan tempat wisata. Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Namun, warga harus mengungsi. Didampingi Wakil Administratur KPH Purwodadi, Pandoyo, serta Kepala Seksi Madya Pembinaan Sumber Daya Hutan dan Perhutanan Sosial KPH Purwodadi, Soeharsa, Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Dian Rakhmawati, menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada Kepala Desa

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


rasa terima kasih kepada Perhutani yang senantiasa peduli dan ikut berpartisipasi membantu warga Desa Wonosoco yang terdampak banjir.

Foto: Kompersh KPH Tasikmalaya

Aksi Peduli KPH Tasikmalaya

Wonosoco, Setyo Budi. Bantuan yang diberikan itu adalah sembako, berupa beras sebanyak 125 kilogram, 9 dus mie instan, dan 1 dus kopi. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Dian Rakmawati, menyampaikan keprihatinannya atas bencana banjir yang melanda Desa Wonosoco. Ia berharap, semua pihak membantu upaya mencegah bencana alam melanda warga, dengan usaha

melakukan penanaman pohon dan bersama-sama menjaga kelestarian hutan. Harapannya, hal itu dapat mengurangi bencana banjir yang hampir terjadi setiap tahun. Sedangkan Kepala Desa Wonosoco, Setyo Budi, menjelaskan, kondisi saat ini adalah air sudah surut dan upaya pembersihan wilayah terdampak banjir masih dilakukan oleh relawan gabungan. Upaya itu menggunakan truk tangki. Ia pun menyampaikan

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Musibah banjir bandang juga melanda Desa Cinta, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Menyikapi hal itu, Perhutani KPH Tasikmalaya bekerjasama dengan Paguyuban Mahasiswa Telekomunikasi Tasikmalaya (PMTT) menggelar aksi peduli masyarakat terdampak. Bentuknya, mereka menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada korban terdampak banjir bandang Garut itu dalam rangka menanamkan rasa kepedulian terhadap sesama di kalangan generasi muda. Aksi peduli itu digelar di Aula Kantor Desa Cinta, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, Sabtu, 4 Desember 2021. Wakil Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Yuyu Rahayu, menyerahkan bantuan tersebut kepada Kepala Desa Cinta, Gaos Hamdani, dan jajaran. Ia didampingi Kepala Seksi Keuangan SDM dan Umum, Dedi Haryadi, serta Ketua PMTT. Melalui wakilnya, Yuyu Rahayu, Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya mengungkapkan, pihaknya turut prihatin atas musibah banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut. Khususnya rasa prihatin itu bagi warga masyarakat Desa Cinta yang terdampak musibah. “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak. Warga diharapkan agar tetap waspada, karena cuaca sekarang sangat ekstrim dengan intensitas hujan sangat tinggi. Jaga selalu kesehatan, dan semoga

DUTA Rimba 21


Foto: Kompersh Divre Jatim

RIMBAUTAMA

musibah ini dapat segera teratasi,” ujarnya. Sementara itu, Gaos Hamdani mengucapkan terima kasih banyak kepada Perhutani dan karyawan, serta terhadap mahasiswa, yang telah mendonasikan sebagian hartanya untuk warga yang terdampak banjir bandang. Terlebih, bantuan paket sembako yang diberikan itu memang sangat dibutuhkan masyarakat terdampak. “Bantuan paket sembako ini akan kami salurkan kepada korban yang terkena musibah. Mudahmudahan amal kebaikannya dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT,” pungkasnya.

Bantu Korban APG Gunung Semeru Kepedulian terhadap sesama yang terdampak musibah juga ditunjukkan Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Jawa Timur. Mereka memberikan bantuan kepada korban Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru. Bantuan itu diserahkan di lokasi

22 DUTA Rimba

pengungsian yang menggunakan Gedung SMP Negeri 2 Pronojiwo di Lumajang, Senin, 13 Desember 2021. General Manager KBM Ekowisata Jatim, Berthus Sudarmeidi, mengatakan, bantuan yang dikirimkan tersebut khusus untuk pemenuhan keperluan ibu dan anak. Misalnya susu, makanan bayi, popok, pakaian dalam anak, pembalut, serta obat-obatan untuk anak dan dewasa sebanyak satu mobil box penuh. ‘’Kami melihat, ibu dan anak adalah yang paling banyak menjadi korban dan menempati pengungsian. Sehingga, kami mengirimkan paket kebutuhan tersebut,” kata Berthus. Menurut Berthus, jumlah tersebut tidak seberapa. Tetapi pihaknya berharap, bantuan tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan yang mendesak dan sangat diperlukan oleh para korban APG Gunung Semeru. Bantuan tersebut diterima Ketua Koordinator Penerima Bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Lumajang,

Muslimin. Saat menerima bantuan itu, Muslimin mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih atas kepedulian banyak pihak, termasuk dari Perhutani KBM Ekowisata Jatim, yang telah memberikan bantuan untuk keperluan warga terdampak APG Gunung Semeru, khususnya ibu dan anak. ‘’Jadi memang yang sangat dibutuhkan saat ini seperti kebutuhan ibu dan anak. Berapapun jumlahnya. Dan kalaupun jumlahnya melimpah, kami jadikan stok dan kami atur pendistribusiannya supaya semua yang ada di tempat pengungisan ini dapat terpenuhi kebutuhannya,’’ tandas Muslimin. Ya, siapa pun tak menghendaki terjadinya bencana alam. Tetapi, siapa pun juga tidak bisa menghindar kala bencana alam melanda. Maka, kepedulian terhadap sesama yang terdampak bencana alam perlu terus diberikan. Dan langkah peduli Perhutani terhadap sesama yang terdampak bencana alam itu sudah tepat.• DR/Grt/SAR/Pwd/ Ep/Tsk/MR/KbmWisata/Typ

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


WHISTLEBLOWING SYSTEM Apakah anda mengalami, mengetahui dan melihat kecurangan yang dilakukan insan Perhutani?

LAPORKAN! Semua bentuk penyimpangan perundang-undangan, penyalahgunaan jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dan gratifikasi

https://wbs.perhutani.co.id/

Kami Melindungi Identitas Anda

WBS Whistle Blowing System

Terintegrasi

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 23


RIMBAUTAMA

Langkah-langkah Wisata Perhutani

Berbenah Wabah pandemi Covid-19 masih perlu diwaspadai. Protokol kesehatan masih harus dilaksanakan dengan konsekuen. Tetapi, seiring dengan itu, kehidupan juga tetap harus berjalan. Maka, seiring dengan angka penularan Covid-19 yang telah melandai dan menunjukkan penurunan, lokasi-lokasi wisata dibuka kembali. Begitu pula lokasi-lokasi wana wisata di kawasan Perhutani. Seluruhnya berbenah dan berusaha meningkatkan lagi angka kunjungan wisatawan. Banyak wahana baru pun dikembangkan. Semua itu juga dalam rangka implementasi kebijakan Rebranding Wisata Perhutani yang sudah diluncurkan.

A

da wahana baru di wana wisata Kawah Putih, Ciwidey, Jawa Barat. Namanya Jembatan Apung. Perhutani Kelola Bisnis Mandiri (KBM) Wisata Divisi Regional (Divre) Jawa Barat dan Banten (Janten) melakukan Soft Opening Jembatan Apung Kawah Putih itu di lokasi wisata Pusat Kawah Putih, pada Sabtu, 18 Desember 2021. Peresmian Jembatan Apung itu dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kawah Putih. Selain itu, kehadiran Jembatan Apung sebagai wahana baru di wana wisata Kawah Putih sekaligus menjadi bukti kesungguhan Perhutani mewujudkan program Rebranding Wisata. Acara Soft Opening Jembatan Apung dihadiri Kepala Departemen Produksi dan Ekowisata Divre Janten, Dadan Wachju Wardana; General Manager

24 DUTA Rimba

KBM Ekowisata Divre Janten, Agus Mashudi, beserta jajaran; dan Ketua Primer Koperasi Karyawan (PRIMKOPAR) Divre Janten, Eman Sulaeman, beserta jajaran. Menurut Dadan Wachju Wardana, koperasi sebagai mitra telah memenuhi salah satu syarat untuk bekerja sama dengan Perhutani. Dan adanya perubahan peraturan terkait Pedoman Kerjasama Pemanfaatan Hutan, dapat memerkuat pengelolaan hutan secara bersamasama dengan mitra koperasi, khususnya di bidang wisata. “Harapannya, dengan adanya Jembatan Apung ini bisa menambah daya tarik wisata di Kawah Putih. Jembatan Apung ini merupakan salah satu bukti dari implementasi 5 poin Rebranding Wisata Perhutani yang sudah diluncurkan, yaitu salah satunya adalah Inovasi Produk, serta dapat dijadikan contoh yang bisa dilakukan di destinasi wisata lain

Perhutani, baik KBM maupun KPH,” katanya. Sementara itu, Agus Mashudi mengaku terkesan dengan terjalinnya kerja sama antara PRIMKOPAR dan KBM Ekowisata untuk menambah daya tarik pengunjung. “Pengunjung tidak hanya bisa menikmati pemandangan, tetapi kini sudah ada wahana lain yang bisa dijadikan spot selfie dan dapat dinikmati oleh wisatawan, baik wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara,” ujarnya. DI tempat yang sama, Eman Sulaeman juga berharap, dengan adanya Jembatan Apung itu akan mampu menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Kawah Putih. Sehingga, keberadaannya dapat meningkatkan penghasilan KBM Ekowisata Jawa Barat secara keseluruhan. Selain itu, dapat meningkatkan pula kesejahteraan bagi para anggota koperasi.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh Divre Janten

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 25


Foto: Kompersh KPH Kedu Utara

RIMBAUTAMA

Zipeline Gantole Telomoyo Langkah berbenah juga dilakukan di wisata alam Gunung Telomoyo. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Pandean dalam mengelola wisata alam Gunung Telomoyo yang berada di Desa Pandean, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kerja sama itu terlihat nyata pada Rabu, 8 Desember 2021. Mulai saat itu area wisata alam Gunung Telomoyo telah dilengkapi wahana bernama Zipeline Gantole. Wahana baru itu berada di kawasan puncak Gunung Telomoyo yang berada di ketinggian 1.894 meter di atas permukaan laut (mdpl). Zipeline Gantole adalah wahana semacam flying fox, tetapi orang yang menaiki wahana itu akan meluncur dengan posisi seperti naik gantole. Sehingga, mereka akan merasakan sensasi seperti sedang terbang di langit. Pengelola lokal Inggil Park Telomoyo, Tri Kandung A., menjelaskan, para pengunjung yang ingin naik Zipeline Gantole harus

26 DUTA Rimba

Zipeline Gantole adalah wahana semacam flying fox, tetapi orang yang menaiki wahana itu akan meluncur dengan posisi seperti naik gantole. Sehingga, mereka akan merasakan sensasi seperti sedang terbang di langit. memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya adalah tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, tidak takut ketinggian, dan harus menaati tata tertib, termasuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dari pihak pengelola. “Tarif sekali terbang atau meluncur adalah Rp 50.000. Namun, saat ini masih berlaku diskon 50 persen,” terangnya. Saat ditemui di ruang kerjanya, Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, Damanhuri, menyampaikan apresiasi kepada stakeholder yang telah berperan aktif dalam pengembangan Wisata Alam Gunung Telomoyo. Peran aktif itulah yang membuat mereka mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung. “Dalam pengelolaanya, Wisata Alam Gunung Telomoyo

dikerjasamakan Perhutani KPH Kedu Utara dengan LMDH Pandean, yang bertujuan untuk pemberdayaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan,” ucapnya. Tri Kandung A. melanjutkan, pada mulanya pihaknya ingin mengangkat gantole sebagai ikon Gunung Telomoyo. Sebab, setiap tahun di sana selalu ada event kejuaraan olah raga dirgantara terbang gantole, baik skala nasional maupun internasional, meskipun selama masa pandemi acara tersebut belum pernah dilaksanakan lagi. Maka, keberadaan Zipelin Gantole itu pun diharapkan selanjutnya bisa terangkat menjadi ikon Gunung Telomoyo. Ujungujungnya, tentu saja sebagai wujud implementasi program rebranding wisata alam Perhutani, akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Langkah berbenah juga dilakukan di Majalengka, Jawa Barat. Guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Obyek Wisata “Djati Forest”, Perhutani KPH Majalengka menambah atraksi wahana olah raga panahan dan wahana motor ATV. Dua wahana itu mulai dibuka pada Rabu, 8 Desember 2021. “Djati Forest” sendiri merupakan obyek wisata alam yang menampilkan keindahan alam berupa hamparan hutan dengan barisan pohon Jati yang berderet rapi, sehingga mempunyai daya tarik pemandangan indah dan suasana asri untuk dinikmati pengunjung. Lokasinya berada di lahan seluas 3,00 hektare di Petak 25b, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukajaya, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cibenda, KPH Majalengka. Kawasan itu termasuk wilayah Administratif Desa Mekarmulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Lokasi Wana Wisata Djati Forest tersebut dapat diakses dengan mudah oleh kendaraan bermotor roda empat maupun roda dua. Jaraknya kira-kira 3 km ke arah barat dari Bandara Internasional Kertajati. Fasilitas lainnya yang sebelumnya sudah tersedia adalah Mushola, toilet, spot selfie, area camping, warung jajanan, serta arena bermain anak-anak dan dewasa. Diwakili oleh Asisten Perhutani (Asper) BKPH Cibenda, Warkani, Administratur Perhutani KPH Majalengka menyampaikan, di dalam pengelolaan Wisata “Djati Forest” tersebut, Perhutani bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanjung Wiru dan Bumdes Juara Desa Mekarmulya. Ia juga menyampaikan, wisata “Djati Forest” bertujuan

Foto: Kompersh KPH Majalengka/Fransisca Wangga

Djati Forest Tambah Wahana

untuk mengoptimalkan fungsi dan manfaat kawasan hutan serta menjaga kelestarian hutan Jati. “Dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan dapat meningkatkan peluang usaha dan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan,” katanya. Sementara Ketua LMDH Tanjung Wiru, Dadang Iskandar, menyampaikan, kerja sama antara Perhutani dengan LMDH Tanjung Wiru dan Bumdes Juara Desa Mekarmulya yang sudah berjalan ini semakin solid dan terus bersinergi. Ia pun mengapresiasi jalinan kerja sama tersebut. Sedangkan Ketua Bumdes Juara, Rosadi, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Majalengka, yang telah mengizinkan pihaknya untuk bekerja sama dalam mengelola kawasan hutan

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

sebagai wana wisata “Djati Forest”, sehingga dapat bermanfaat untuk kepentingan bersama. “Dengan adanya kerja sama ini, LMDH dan Bumdes selaku pelaku usaha di lokasi Wisata Djati Forest dapat membantu meningkatkan laju perekonomiaan masyarakat desa sekitar hutan. Hal itu akan membantu mewujudkan masyarakat yang lebih maju dan sejahtera,” pungkasnya. Jadi, langkah sudah terayun. Wisata Perhutani pun terus berbenah. Meningkatkan terus kualitas dan daya tarik. Agar wisatawan tergelitik, melirik, dan tertarik berkunjung. Ujungujungnya tentu untuk mewujudkan kepuasan publik terhadap wisata Perhutani dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. • DR/KBM EKO/ Erm/Kdu/Eko/Mjl/RYK

DUTA Rimba 27


RIMBAUTAMA

Tingkatkan Kewaspadaan,

Antisipasi

Bencana Alam Ketika musibah dan bencana alam melanda, upaya yang bisa dilakukan adalah meminimalkan dampaknya. Tetapi, ada hal yang dapat dilakukan sebelum bencana alam melanda. Yaitu melakukan upaya pencegahan dan langkah antisipasi. Hal itulah yang dilakukan Perhutani bersama para pemangku kepentingan yang lain. Bentuknya antara lain sosialisasi dan mitigasi bencana alam. Juga menyelenggarakan pelatihan penanggulangan bencana. Tujuannya tentu untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan dalam melaksanakan tugas perlindungan dan kelestarian hutan.

S

alah satu potensi musibah yang kerap kali terjadi di dalam kawasan hutan Perhutani adalah tanah longsor. Maka, dalam rangka menyikapi dan mengantisipasi hal itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat bersama Kepolisian Resor (Polres) Sirampog, melakukan sosialisasi dan mitigasi bencana alam tanah longsor pada wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH)

28 DUTA Rimba

Paguyangan, khususnya dataran tinggi luas 30.5 hektare di Petak 19k, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Igirklanceng. Kegiatan yang dilakukan di kawasan yang termasuk wilayah administratif Dukuh Igirgowok, Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, itu diadakan pada Selasa, 30 November 2021. Kegiatan sosialisasi tersebut berfokus pada pencegahan dan mitigasi bencana alam tanah longsor. Lalu dilanjutkan dengan

pemasangan spanduk dan banner peringatan bahaya bencana di 25 titik. Kepala BKPH Paguyangan, Sujono, menghadiri kegiatan tersebut bersama perwakilan Polres Sirampog, Iptu Widadi. Masingmasing hadir bersama jajaran. Melalui Kepala BKPH Paguyangan, Sujono, Administratur Perhutani KPH Pekalongan Barat, Gunawan Catur HR, mengatakan, kegiatan ini adalah bagian dari upaya Perhutani untuk mencegah terjadinya bencana tanah longsor.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Pekalongan Barat

Sosialisasi tersebut juga akan terus dilakukan dengan melibatkan tokoh-tokoh agama setempat. “Bencana alam biasanya terjadi karena adanya alih fungsi hutan akibat penggarapan liar. Namun, Perhutani sudah tidak hentihentinya melakukan sosialisasi dengan mendatangi warga dan melalui masjid-masjid, untuk tidak melakukan penggarapan liar, serta mengimbau kepada warga agar warga beralih ke tanaman non semusim, supaya bisa mencegah

terjadinya bencana longsor dan banjir bandang,” katanya. Di dalam kegiatan tersebut, Ipda Widadi mewakili Polsek Sirampog menyampaikan, curah hujan saat ini intensitasnya cukup tinggi. Hal itu membuat potensi bencana alam tanah longsor menjadi cukup besar. Maka, pihaknya menghimbau agar masyarakat menyadari akan hal itu dan bersiap siaga. “Kami pun siap bersinergi dengan Perhutani, yang intinya saling mendukung agar seluruh

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

hutan menjadi lestari dan aman, tidak terjadi tanah longsor ataupun banjir bandang,” tegasnya.

Gandeng BPBD dan CDK di Randublatung Di Blora, aktivitas yang sama juga digelar. Perhutani KPH Randublatung bersama BPBD Kabupaten Blora, dan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah I Blora, menyelenggarakan pelatihan penanggulangan bencana bagi

DUTA Rimba 29


Foto: Kompersh KPH Randublatung/Soeharmanto Tiluk

RIMBAUTAMA

petugas lapangan Perhutani dan masyarakat sekitar hutan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor BKPH Ngliron, yang secara administratif termasuk wilayah Desa Ngliron, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Kamis, 18 November 2021. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas lapangan dan masyarakat dalam mewujudkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, jika terjadi. Acara tersebut diikuti kurang lebih 50 orang. Mereka terdiri dari Petugas lapangan

30 DUTA Rimba

Perhutani, tokoh masyarakat desa sekitar hutan, Karang Taruna Desa Ngliron, dan perwakilan pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Kegiatan itu juga dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan. Di antaranya adalah Kepala CDK Wilayah I Blora, Gunawan; Wakil Administratur wilayah Randublatung Selatan, Kusmanto; Wakil Administratur wilayah Randublatung Utara, Agus Kusnandar; Koordinator Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Blora, Agung Triyono; dan para pemateri dari BPBD Kabupaten Blora serta CDK.

Melalui Wakil Administratur Wilayah Randublatung Selatan, Kusmanto, Administratur Perhutani KPH Randublatung, Dewanto, berharap pelatihan ini dapat membangun pengetahuan dan pemahaman bagi petugas lapangan Perhutani dan masyarakat. Khususnya tentang bagaimana teknis penanganan bencana sebelum, saat, dan pasca bencana alam itu terjadi. “Penanganan bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita semua, termasuk Perhutani dan semua elemen serta masyarakat,” ujar Kusmanto. Sementara itu, Koordinator Reaksi Cepat BPBD Blora, Agung Triyono, yang pada pelatihan ini juga menjadi pemateri, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang telah menfasilitasi penyelenggaraan pelatihan tersebut. Ia berharap, semoga dengan adanya kegiatan ini para petugas Perhutani yang berada di lapangan, dan masyarakat umumnya, lebih bekerja sigap dalam pencegahan bencana, serta lebih tanggap dalam penanganan apabila terjadi bencana. “Sinergisitas antara Perhutani dan BPBD terus kita bangun dalam rangka antisipasi meminimalkan terjadinya bencana dan penanganan apabila terjadi bencana,” katanya.

Bersama BPBD dan Polres Madiun Kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam juga digelar di Madiun. Perhutani KPH Saradan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polres Madiun, melakukan hal itu dengan menggelar latihan kesamaptaan dan kesiapsiagaan bencana alam

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Saradan Suwarno

serta mitigasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di lokasi wisata Waduk Bening Saradan, pada Senin, 1 November 2021. Kegiatan tersebut diikuti oleh 118 peserta. Mereka terdiri dari 68 Polisi Hutan (Polhut) sewilayah Perhutani KPH Saradan, 8 anggota Polisi Hutan Mobil (Polhutmob) KPH Saradan, dan 42 orang dari anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Di kesempatan itu, Adminstratur Perhutani KPH Saradan, Rumhayati, mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan Polhut dan Polhutmob dalam melaksanakan tugas perlindungan dan kelestarian hutan. Sehingga, kata dia, jika terjadi musibah bencana alam, kita telah siap untuk mengantisipasinya. “Perhutani mempunyai tugas mulia, yaitu untuk mengelola kawasan hutan. Sehingga, pelatihan ini bisa menjadi life support system tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk

kesejahteraan masyarakat sekitar hutan,” tambah Rumhayati. Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Madiun, Erfan, mengatakan, dalam upaya penanganan bencana alam, diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama Perhutani dan pihak-pihak terkait. Sehingga, jika terjadi musibah bencana alam, penanganan di lapangan bisa dilakukan dengan cepat. “kita perlu bersinergi dan melakukan mitigasi bencana alam secara bersamasama,” ujarnya. Menurut dia, untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Di antaranya adalah melakukan reboisasi pada lahan gundul dengan menanami pohon dan akar wangi supaya bisa mengikat tanah, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai, tidak melakukan penebangan pohon secara liar di hutan, dan lain sebagainya.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

“Dengan demikian, lingkungan dan ekosistem tidak akan rusak, sehingga kita bisa terhindar dari musibah bencana alam,” tegas Erfan. Mitigasi bencana adalah segala upaya untuk mengurangi risiko bencana. Program mitigasi bencana alam dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana merupakan bentuk pengurangan kerugian yang lebih besar akibat bencana yang sulit dideteksi kemunculannya secara tepat. Selain itu, mitigasi bencana alam juga dilakukan untuk menghindari maupun mencegah terjadinya bencana alam. Jadi itulah yang harus dilakukan. Membangun sinergi, bersama-sama mengantisipasi terjadinya bencana alam, serta melakukan langkah penanganan jika musibah bencana alam itu benar-benar terjadi. Di dalam konteks itu, langkah-langkah Insan-insan Perhutani sudah tepat.• DR/Pkb/Gwn/Srd/Swn/Rdb/Hmt

DUTA Rimba 31


RIMBAUTAMA

Ratusan Juta Rupiah

untuk Mitra

Binaan

Perhutani selalu memberikan perhatian untuk para mitra binaan mereka. Berbagai program pembinaan dan pendanaan selalu dicurahkan bagi para mitra. Ratusan juta rupiah pun dikucurkan setiap kali program diluncurkan. Baik lewat program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK), program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), ataupun lewat Program Kemitraan (PK) dan Pendanaan Usaha Mikro Kecil (UMK). Seluruh bantuan dan pembinaan tersebut diharapkan dapat dioptimalkan untuk lebih mengembangkan usaha para mitra.

S

ejumlah sembilan mitra binaan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jatirogo berbesar hati. Pada 30 Desember 2021, Perhutani KPH Jatirogo menyerahkan bantuan pinjaman modal dari program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) kepada sembilan mitra binaannya. Penyerahan bantuan senilai total 270 Juta Rupiah itu dilaksanakan di kantor Perhutani KPH Jatirogo. Administratur Perhutani KPH Jatirogo, Bayu Nugroho, menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada salah satu mitra binaan bernama Sunaryo.

32 DUTA Rimba

Sunaryo merupakan mitra binaan Perhutani KPH Jatirogo yang bergerak dalam usaha kerajinan gantungan pakaian (hanger) dari kayu. Sehari-hari, Sunaryo merupakan Ketua KUPS “Sekar Wangi”. Di kesempatan itu, Bayu Nugroho menerangkan, mitra binaan yang menerima bantuan pinjaman modal tersebut bergerak di berbagai bidang usaha. Mereka antara lain adalah Tuminah (usaha penggemukan sapi); Erni Ningsih (usaha industri pembuatan tempe); Ahmad Zaenal Afif (usaha industri kerupuk rambak); Pari (usaha penjualan makanan ringan); M.Zaenal Arifin (usaha percetakan

dan foto copy); Subiyanto (usaha peternakan kambing); Supartini (usaha warung makanan); Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) “Sekar Wangi“ (usaha kerajinan hanger kayu); dan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Makmur Jaya (usaha bengkel las). Menurut Bayu, dari sembilan mitra binaan tersebut, ada empat mitra yang baru. Salah satunya dari KUPS Sekar Wangi, LMDH Jati Kusumo, yang memiliki usaha kerajinan gantungan baju (hanger). Sementara itu, mewakili para penerima bantuan PUMK, Sunaryo menyampaikan terima kasih kepada Perhutani, khususnya KPH Jatirogo, atas bantuan pinjaman modal yang

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Jatirogo/Bunadi Hugra

telah diberikan itu. Bantuan itu dirasakan sangat bermanfaat untuk pengembangan usaha mereka. “Dengan bantuan ini, kami dapat mengembangkan usaha kami. Dan mudah-mudahan usaha kami berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Sembilan Belas Mitra Binaan Penyaluran dana dari program kemitraan juga dilakukan Perhutan KPH Gundih. Jumat, 31 Desember 2021, Perhutani KPH Gundih menyalurkan dana Program Kemitraan sebesar 320 Juta Rupiah yang berasal dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tahun 2021 kepada 19 mitra binaan. Bantuan itu untuk membantu Usaha

Kecil dan Menengah (UKM). Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Konferensi Kantor Perhutani KPH Gundih. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Gundih, Khaerudin, menyampaikan, bantuan tersebut merupakan dana bergulir yang setiap tahun disalurkan kepada mitra binaan, dengan bunga yang sangat ringan. Manfaat bantuan itu adalah guna membantu permodalan usaha. “Perhutani berharap, program ini dapat membantu pengembangan Usaha Kecil dan Menengah. Semoga tambahan modal usaha ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga memberi manfaat maksimal,” jelasnya.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Wasis adalah salah satu penerima dana Program Kemitraan tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani atas bantuan ini. Ia pun merasakan, bantuan itu sangat membantu untuk berjalannya usaha mereka. “Ini sangat membantu untuk keberlanjutan usaha kami. Semoga setelah berkurangnya pandemi, usaha kami bisa kembali lancar,” kata Wasis. Hal senada diungkapkan Eka Wahyu. Ia menyebut, telah tiga kali menerima bantuan. Dan karenanya, ia berterima kasih dan berharap Perhutani selalu memberikan dukungan agar usaha yang ia kembangkan terus berjalan lancar.

DUTA Rimba 33


Foto: Kompersh KPH Indramayu/Saeful Hakim

Foto: Kompersh KPH Gundih

RIMBAUTAMA

“Kami sudah menerima bantuan modal usaha untuk ketiga kalinya, karena angsuran serta usaha kami lancar. Tahun ini, kami mengajukan kembali untuk modal usaha toko sarana produksi pertanian (Sprotan). Mohon dukungannya, semoga usaha kami selalu lancar,“ kata Eka Wahyu.

Pendanaan UMK di Indramayu Sementara itu, dalam rangka meningkatkan ekonomi usaha kecil dan menengah (UKM), Perhutani KPH Indramayu juga menyerahkan dana Program Kemitraan (PK) Pendanaan Usaha Mikro Kecil (UMK). Dana PK UMK berupa pinjaman modal usaha sebesar 80 Juta Rupiah

34 DUTA Rimba

itu diberikan kepada 5 orang mitra binaan. Kegiatan tersebut diadakan di Aula Kantor Perhutani KPH Indramayu, Rabu, 22 Desember 2021. Administratur Perhutani KPH Indramayu, Asep Saepudin, menyerahkan secara langsung bantuan PK tersebut. Momen penyerahan bantuan tersebut disaksikan oleh Kepala Seksi Madya (Kasi) Keuangan SDM dan Umum, Wawan Setiawan, beserta jajaran dan Mitra penerima dana PK. Di dalam sambutannya, Asep Saepudin mengatakan, bantuan modal tersebut merupakan bentuk kepedulian Perum Perhutani kepada masyarakat sekitar hutan.

Khususnya masyarakat yang sebagai mitra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor usaha perdagangan dan usaha lainnya yang selama ini menjadi mitra binaan Perhutani. Bantuan itu diharapkan dapat meningkatkan para pengusaha kecil agar berkembang menjadi tangguh dan mandiri. “Ini merupakan bantuan pinjaman tahap kedua pada tahun 2021. Diharapkan, dengan adanya bantuan pinjaman modal tersebut, semoga dapat bermanfaat, sehingga bisa menumbuhkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat, serta menjadikan ikatan kemitraan semakin baik. Sekalipun ada pengembalian pinjaman, bunganya sangat rendah, yaitu 3% pertahun. Sehingga, bantuan ini dapat meningkatkan para pengusaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri,” katanya. Sementara itu, mewakili mitra penerima bantuan PK, Rohayandi mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani KPH Indramayu yang telah memberikan bantuan pinjaman modal untuk kegiatan usahanya. Ia menyatakan, senang menerima bantuan modal untuk usahanya. “Kami merasa senang dan berterima kasih kepada Perhutani, khususnya KPH Indramayu atas bantuan modalnya. Dan kami siap menjaga amanah ini. Semoga Perhutani semakin jaya dan masyarakatnya sejahtera,” pungkasnya. Wujud perhatian terhadap mitra binaan itu menunjukkan komitmen Perhutani mengembangkan kemampuan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Semoga bermanfaat optimal. Semoga pula dapat kian mengeratkan hubungan silaturahmi yang baik di antara Perhutani dan mitra binaannya.• DR/Jtr/Har/Gdh/Tmj/Idr/SH

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 35


RIMBAKHUSUS

Perhutani

BUMN Terbaik 2021 Kabar baik datang di penghujung tahun 2021. Rangkaian prestasi yang diraih Perum Perhutani sepanjang tahun 2021 ditutup dengan perolehan penghargaan sebagai BUMN Terbaik. Dua media massa yang cukup dipandang di dunia pers Indonesia memberikan penghargaan sekaligus predikat sebagai BUMN Terbaik 2021 itu kepada Perum Perhutani. Selain pengakuan terhadap kinerja unggul perusahaan, dua penghargaan terbaik itu juga patut menjadi motivasi bagi insan-insan Perhutani untuk terus berprestasi dan senantiasa memberikan kinerja terbaik.

K

abar baik itu datang pada Rabu, 15 Desember 2021. Di hari itu, Majalah Investor menyatakan Perum Perhutani menjadi pemenang yang meraih penghargaan sebagai “BUMN Terbaik 2021” kategori Bidang Non Keuangan Sektor Perkebunan, Perikanan, dan Penunjang Pertanian. Pemberian penghargaan tersebut diselenggarakan secara online melalui Zoom dan Live Streaming Youtube. Ajang penghargaan “BUMN Terbaik 2021” yang dikemas dengan topik “Tokoh Finansial Indonesia & BUMN Terbaik 2021” itu merupakan penyelenggaraan yang ke-18 kali. Majalah Investor mengadakan acara tersebut secara reguler setiap tahun,

36 DUTA Rimba

untuk memberikan penghargaan kepada para CEO Terbaik yang telah memajukan korporasi di sektor industrinya masing-masing. Penghargaan juga diberikan kepada perusahaan BUMN Terbaik, Multifinance Terbaik, Sekuritas Terbaik, dan Obligasi Terbaik terhadap kinerja perusahaan. Di dalam sambutannya malam itu, News Director Berita Satu Media Holding, Primus Dorimulu, mengatakan, penyelenggaraan acara pemberian penghargaan Tokoh Finansial Indonesia (TFI) dan BUMN Terbaik 2021 merupakan ajang yang dilaksanakan secara kontinyu (rutin) setiap tahun. Hal itu sebagai concern dan respect yang diberikan kepada para CEO (Chief Executive Officer) dan pemimpin perusahaan di Indonesia yang telah

membawa perusahaannya ke level yang lebih baik. Primus Dorimulu menerangkan pula, ajang TFI dan BUMN terbaik tahun 2021 memilih tema “Sustainability Financing”. Sebab, pihaknya yakin hanya perusahaan yang memiliki struktur keuangan yang kuat yang mampu bertahan di tengah gelombang krisis ekonomi yang terjadi, akibat adanya wabah pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama hampir 2 tahun. Maka, pihaknya memberikan apresiasi kepada perusahaan yang “kuat” itu. “Atas nama manajemen Berita Satu Media Holding, saya mengucapkan selamat kepada para peraih Tokoh Finansial Indonesia tahun 2021 dan juga kepada BUMN, Sekuritas dan Multifinance yang meraih predikat terbaik,” katanya.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kanpus/Nanjar Munandar

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 37


Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

RIMBAKHUSUS

Sembilan Rencana Proyek Strategis Sementara itu, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengucapkan terima kasih kepada Berita Satu Media Holding dan dewan juri atas penghargaan yang telah diberikan kepada Perum Perhutani. Menurut dia, penghargaan yang diberikan itu bisa menjadi motivasi bagi insaninsan Perhutani untuk bekerja lebih baik lagi. Dan meraih prestasi demi prestasi. Di kesempatan itu, Wahyu Kuncoro menuturkan bahwa terdapat sembilan rencana proyek strategis di tahun 2022. Kesembilan rencana proyek strategis itu merupakan lanjutan dari rencana di tahun 2021. Dua proyek adalah bagian dari 88 proyek strategis Kementerian BUMN, dan tujuh lainnya merupakan proyek inisiatif internal Perum Perhutani sendiri. Sembilan rencana proyek strategis tersebut meliputi Sinergi Industri Kayu, Perhutani Subsidiaries Reorganization, Ekstensifikasi

38 DUTA Rimba

Rebranding Wisata Alam, New Factory dan Komersialisasi Produk Biomassa, Implementasi Digitalisasi Pemetaan dan Pengamanan SDH, Platform Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif, Pengembangan Agroforestry Tebu, Pengembangan Produk Olahan Herbal (co branding), dan yang terakhir adalah Transformasi Digital Sistem Informasi, Back Office & Shared Service. Ia menyebut, perlu semangat besar dan motivasi tinggi untuk mewujudkan rencana-rencana tersebut. Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan, terdapat sejumlah tantangan bagi Pemimpin BUMN di masa kini. Di antaranya yaitu transformasi yang terjadi terus menerus, prinsip profesionalisme secara utuh di setiap BUMN, perusahaan BUMN harus bisa beradaptasi di tengah pandemi, dan tantangan untuk menjaga keseimbangan di antara kerja dan keluarga. “Semoga penghargaan ini dapat lebih memotivasi kami untuk bekerja

lebih baik lagi. Saya mengajak kepada seluruh insan Perhutani agar terus bersemangat dan melakukan yang terbaik demi perusahaan yang kita cintai,” katanya.

Indonesia Best BUMN Award 2021 Bukan hanya itu kabar baiknya. Sebab, pada Rabu, 24 November 2021, Perum Perhutani juga dinyatakan meraih penghargaan serupa. Kali ini penghargaan itu diberikan oleh surat kabar Warta Ekonomi, dalam ajang “Indonesia Best BUMN Awards 2021” dengan tema “Building Back Better”. Pemberian penghargaan tersebut diselenggarakan secara online melalui Zoom. Di dalam ajang tersebut, Perhutani berhasil mendapatkan penghargaan “Outstanding Financial Performance of Indonesia Best BUMN Awards 2021” dan “Optimizing Forest Land Productivity to Increase Company Revenue” kategori Plantation and Forestry Industry. Penghargaan tersebut

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


di dalamnya meliputi merawat dan juga menjaga dengan tugas kepolisian yang dilaksanakan oleh Polisi Kehutanan. “Kami semakin bertumbuh dengan digitalisasi, hilirisasi, dan kolaborasi, untuk Optimizing Forest Land Productivity. Di samping produk-produk konvensional yaitu kayu dan non kayu, Perhurtani juga mempunyai produk Agroforestry dan juga jasa lingkungan termasuk wisata alam,” urai Denny.

Dua Penilaian Di dalam kesempatan yang sama, CEO & Chief Editor Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan, menyampaikan, atas dasar kinerja berbagai institusi BUMN selama masa pandemi yang terus melakukan perkembangan dan memberikan stimulan positif terhadap roda perekonomian

Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

diserahkan oleh Muhamad Ihsan selaku CEO & Chief Editor Warta Ekonomi kepada Perum Perhutani yang diwakili oleh Direktur SDM, Umum, & IT Perum Perhutani, Muhamad Denny Ermansyah. Di kesempatan itu, Muhamad Denny Ermansyah menyampaikan, pihaknya merasa bangga dan berterima kasih atas perhargaan yang diberikan oleh Warta Ekonomi, sebagai wujud apresiasi dan pengakuan atas kinerja terbaik Perhutani. Denny juga menyampaikan, Perhutani memiliki bisinis model mengelola hutan negara seluas 2,4 juta herktare di Pulau Jawa dan Madura, serta secara holding mengelola hutan seluas 3,6 juta hektare di seluruh Indonesia, dengan jumlah karyawan sebanyak 18.000 orang. Dengan value change mulai dari menanam sampai dengan memanen, yang

Di dalam proses perhelatan Penghargaan Indonesia Best BUMN Award 2021, Warta Ekonomi melakukan dua penilaian. Yaitu kinerja keuangan (financial performance) dan kebijakan strategis perusahaan dalam melakukan inovasi produk ataupun jasa, strategi bisnis, integrasi, ataupun ekspansi bisnis. NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

di Indonesia, Warta Ekonomi memberikan penghargaan Indonesia BUMN Awards 2021 ini. Tahun ini, kata dia, ajang Indonesia BUMN Awards mengusung tema Building Back Better. “Harapannya, institusi BUMN dapat terus meningkatkan kapabilitasnya melalui program dan inovasi yang dihadirkan, membangun ekosistem bisnis yang semakin baik pada setiap industri BUMN, serta mampu mengonversikan berbagai peluang di segala situasi, untuk terus berkontribusi dalam memajukan roda perekonomian di Indonesia,” jelas Ihsan. Di dalam proses perhelatan Penghargaan Indonesia Best BUMN Award 2021, Warta Ekonomi melakukan dua penilaian. Yaitu kinerja keuangan (financial performance) dan kebijakan strategis perusahaan dalam melakukan inovasi produk ataupun jasa, strategi bisnis, integrasi, ataupun ekspansi bisnis. Penilaian atas dua hal tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan desk research deskriptif kuantitatif untuk menilai kinerja keuangan perusahaan BUMN berdasarkan laporan tahunan atau laporan keuangan tahun 2020-2021 yang dipublikasikan oleh perusahaan. Demikianlah. Intinya, dua penghargaan yang diberikan dua institusi media massa tersebut seakan membuktikan kinerja insan-insan Perhutani. Semoga penghargaan itu tidak membuat insan-insan Perhutani terlena dan puas atas hasil yang telah dicapai, tetapi sebaliknya justru menjadi pelecut semangat dan motivasi untuk terus maju dan mengukir prestasi demi prestasi. Serta mewujudkan cita-cita, menjadi perusahaan terdepan di bidang pengelolaan hutan. Bravo! • DR/ PR/2021-XII-33/PR/2021-XI-29

DUTA Rimba 39


RIMBAKHUSUS

Lelang Award untuk

Perhutani

Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara Medio November 2021 menjadi momen penting bagi Perum Perhutani dalam hal pengelolaan kekayaan negara. Sebagai BUMN di bidang kehutanan, Perhutani diberikan amanah untuk mengelola hutan negara. Insan-insan Perhutani melaksanakan amanah itu dengan penuh dedikasi. Dedikasi tersebut mendapatkan penghargaan di medio November 2021 itu. Sebuah penghargaan bertajuk “Lelang Award” dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Republik Indonesia resmi diraih Perhutani. Perolehan penghargaan itu kiranya sekaligus menjadi motivasi agar dapat terus meningkatkan kinerja.

40 DUTA Rimba

D

irektorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) memberikan penghargaan tersebut kepada Perum Perhutani, Senin, 15 November 2021. Di hari itu, Perhutani meraih penghargaan bersama 42 penerima penghargaan yang lain. Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, menyerahkan secara langsung penghargaan tersebut kepada 36 kementerian/ lembaga (K/L) dan 7 stakeholder. Pemberian penghargaan itu dilakukan secara virtual dalam acara Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara. Acara yang diselenggarakan oleh DJKN Kemkeu RI itu merupakan bagian

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

dari rangkaian kegiatan dalam rangka memeringati HUT ke15 DJKN. Di dalam acara yang mengusung tema “Transformasi DJKN untuk Kemenkeu Satu, Pulihkan Ekonomi Nasional” tersebut, Perum Perhutani terpilih sebagai juara ketiga “Lelang Award” untuk Kategori Lelang Noneksekusi Wajib. “Lelang Award” untuk Kategori Lelang Noneksekusi Wajib diberikan kepada pengguna jasa yang memiliki aspek produktivitas lelang, pokok lelang, dan PNBP lelang terbaik. Terdapat dua jenis penghargaan dalam acara Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara tersebut, yaitu BMN Awards dan Lelang Awards. Penghargaan tersebut sebagai

bentuk apresiasi kepada para stakeholder karena upaya yang telah mereka lakukan terkait pengelolaan kekayaan negara. Di dalam sambutannya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI, Ronald Silaban, menyampaikan, apresiasi pengelolaan kekayaan negara tahun 2021 merupakan penghargaan terhadap kualitas kerja dan koordinasi seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) serta stakeholder. “Diharapkan, dengan adanya apresiasi ini akan memperkuat sinergi guna memunculkan inovasi bersama seluruh (K/L) dan para stakeholder. Saya juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi bagian dari momentum transformasi

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DJKN sebagai Manager Aset yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Karakter dan Peradaban Bangsa Sementara itu, usai memberikan penghargaan, Sri Mulyani Indrawati mengucapkan selamat kepada seluruh pihak yang telah mendapat prestasi di bidang pengelolaan barang milik negara dan kepada stakeholder, terutama untuk bidang lelang. Menkeu juga mengapresiasi para peraih penghargaan, yang telah menjadi partner untuk bersama-sama bekerja keras dalam mengelola barang milik negara dan melaksanakan lelang secara cerdas. “Kita akan terus mencoba untuk mendorong agar seluruh (K/L) yang

DUTA Rimba 41


Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

RIMBAKHUSUS

mengelola dan memiliki peranan penting dalam memanfaatkan barang milik negara akan terus mengukir prestasi di dalam mengelola dan memanfaatkan barang milik negara,” terang Sri Mulyani. Sri Mulyani juga menuturkan, perlakuan suatu bangsa dan negara di dalam mengelola asetnya menunjukkan sikap karakter bangsa dan peradabannya. Menurut dia, peningkatan kesadaran untuk mengelola barang milik negara merupakan upaya untuk terus membangun karakter dan peradaban bangsa Indonesia. “Jika kita sekarang setiap tahun terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran bagi seluruh Kementerian / Lembaga di dalam mengelola barang milik negara atau sering disebut kekayaan negara. Maka ini merupakan upaya untuk terus membangun karakter dan peradaban bangsa Indonesia,

42 DUTA Rimba

karena kita memahami bahwa barang milik negara tidak datang begitu saja, tetapi diperoleh dari sebuah proses keuangan negara yang membutuhkan berbagai pengorbanan bahkan upaya keras untuk mendapatkannya,” tambahnya.

Empat Kategori Lelang Awards merupakan penghargaan bagi perusahaan atau pihak dengan pencapaian kinerja yang baik dalam pelaksanaan lelang. Penyelenggaraan ajang Lelang Award merupakan bagian dari kegiatan Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara Tahun 2021 yang diselenggarakan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan, pihaknya menyelenggarakan Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara Tahun 2021 sebagai penghargaan bagi perusahaan atau pihak yang

berkontribusi dalam pengelolaan dan pemanfaatan aset negara. Kementerian Keuangan juga menyatakan, kinerja lelang dalam lima tahun terakhir memberikan hasil yang baik, termasuk dalam berkontribusi kepada pendapatan negara. Atas hal itu, sejumlah perusahaan meraih penghargaan dari Kemenkeu. Di dalam gelaran itu, terdapat empat kategori, yaitu lelang eksekusi terbaik, lelang noneksekusi wajib terbaik, lelang sukarela terbaik, dan mitra kolaborasi lelang. Pemenang di kategori Lelang Eksekusi Terbaik adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Pemenang di kategori Lelang Noneksekusi Wajib Terbaik adalah Komisi Pemilihan Umum, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Perusahaan Umum Kehutanan Negara Indonesia (Perum

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

“Penghargaan ini merupakan prestasi yang patut kita banggakan. Saya berharap kepada segenap jajaran agar lebih giat dan fokus dalam bekerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang kita cintai, sehingga menjadi tangguh di dalam menghadapi segala tantangan yang ada,” kata Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro. Perhutani). Di kategori Lelang Sukarela Terbaik, Pemenangnya adalah PT JBA Indonesia, PT Balai lelang Serasi, dan PT Balai Lelang Astria. Sedangkan pemenang di Kategori Mitra Kolaborasi Lelang adalah PT Pegadaian (Persero). Menurut Sri Mulyani, pemberian penghargaan tersebut sejalan dengan kinerja lelang yang baik dalam lima tahun terakhir, yaitu memberikan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) hingga 2,24 Triliun Rupiah. Adapun, pokok lelang selama lima tahun terakhir mencapai 101,09 Triliun Rupiah. “Kontribusi dan sinergi stakeholder dalam mendukung

optimalisasi lelang sangat berperan penting dalam mencapai kinerja lelang guna mendukung perekonomian nasional,” ujar Sri Mulyani.

Upaya Memajukan Perusahaan Di kesempatan itu, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang telah diberikan kepada Perum Perhutani. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang telah dan terus berupaya untuk memajukan perusahaan sehingga menjadi lebih baik.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

“Penghargaan ini merupakan prestasi yang patut kita banggakan. Saya berharap kepada segenap jajaran agar lebih giat dan fokus dalam bekerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang kita cintai, sehingga menjadi tangguh di dalam menghadapi segala tantangan yang ada,” kata Wahyu. Selama ini, Perum Perhutani menyelenggarakan kegiatan lelang kayu secara terbuka dengan jenis Kayu Jati dan Kayu Rimba, di antaranya Pinus, Damar, Mahoni, Rasamala, Sengon, Kesambi, Sonokeling, dan lain-lain. Informasi mengenai kegiatan lelang kayu Perhutani juga disampaikan melalui sarana media sosial toko perhutani. Pemanfaatan media sosial lebih efektif untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Di tahun 2020 Perhutani meraih pendapatan melalui lelang kayu sebesar 46,7 Milyar Rupiah. Sedangkan di tahun 2021, hingga bulan Oktober pendapatan Perhutani dari lelang tersebut mencapai 30,3 Milyar Rupiah. • DR/ PR/2021-XI-28

DUTA Rimba 43


RIMBAKHUSUS

Perhutani Terima Penghargaan

Top BUMN Awards 2021 Satu lagi pengakuan atas kinerja unggul diraih insan-insan Perhutani. Kali ini penghargaan itu datang dari surat kabar Bisnis Indonesia. Akhir November 2021, Bisnis Indonesia memberikan penghargaan Top BUMN Awards 2021 untuk Perum Perhutani. Lagi-lagi, penghargaan dari pihak lain - khususnya dari media massa - tersebut juga bisa menjadi motivasi bagi Perum Perhutani untuk selalu berusaha memenuhi target dan indikator kinerja dengan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip Good and Clean Governance (GCG).

S

urat Kabar Bisnis Indonesia memberikan penghargaan Top BUMN Awards 2021 kepada Perum Perhutani, dalam acara yang digelar di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, secara langsung juga live in zoom, Selasa, 30 November 2021. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Komisaris Bisnis Indonesia, Budiarsa Sastrawinata, bersama Direktur Pemberitaan dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Y. Benyamin, kepada Direktur Keuangan Perum Perhutani, Kemal Sudiro.

44 DUTA Rimba

Di dalam acara tersebut, Perhutani menerima penghargaan Top CFO in Finance Transformation kategori BUMN Non Keuangan dengan aset lebih dari 15 Triliun Rupiah. Sejumlah tokoh turut hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya adalah Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto, yang hadir mewakili Menteri BUMN; Presiden Komisaris Bisnis Indonesia, Hariyadi Sukamdani; segenap jajaran dewan juri BUMN Awards 2021; serta para tamu undangan dari masing-masing BUMN yang mendapatkan penghargaan.

Di dalam keterangannya, Kemal Sudiro mengatakan, Perhutani telah melakukan beberapa transformasi di bidang keuangan. Salah satunya adalah implementasi Enterprise Resource Planning (ERP). Ia menjelaskan, sebelum transformasi dilakukan, peran Keuangan dalam proses bisnis di Perhutani sebatas Business Watcher, Business Stopper, dan Payment. “Kami melakukan transformasi dengan memposisikan Keuangan sebagai mitra dan berkolaborasi

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kanpus/Nanjar Munandar

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 45


dengan semua pemegang proses bisnis di Perhutani, yakni bidang Komersial, SDM dan Umum, Operasi dan Perhutanan Sosial, serta bidang Perencanaan,” jelasnya. Kemal Sudiro juga menjelaskan, untuk memonitor jalannya transformasi bisnis di bidang Keuangan, selain memosisikan sebagai mitra, pihaknya mengadakan monitoring bulanan melalui program Business Performance Review (BPR), manajemen pengelolaan dan progress pemecahan masalah melalui Pending Metters, serta penggunaan sistem ERP FICO (Financial & Cost Controlling) yang mencatat proses bisnis Keuangan sampai dengan satuan unit kerja terkecil di Perhutani. Hal itu untuk memastikan control, efficient, an d effectiveness dari penggunaan anggaran di Perhutani. “Jadi semua terkontrol di sana, sehingga lebih efisien dan mempermudah dalam pengambilan kebijakan untuk Perusahaan,” jelas Kemal.

Pendapatan yang Meningkat Menurut Kemal Sudiro, dengan menerapkan proses transformasi bisnis tersebut, perolehan pendapatan Perhutani meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan saat sedang menghadapi tantangan di situasi wabah pandemi Covid-19. Tercatat, pencapaian pendapatan Perhutani pada 2019 sebesar 107% dari RKAP, 2020 sebesar 105% dari RKAP, dan tahun ini realisasi sampai dengan Oktober 2021 sebesar 109% dari target RO. “Kenaikan pendapatan Perhutani merupakan hasil kerja keras semua pihak, dari mulai ujung tombak karyawan kita di lapangan sampai dengan penentu kebijakan di kantor pusat. Karena

46 DUTA Rimba

Foto: Kanpus/Nanjar Munandar

RIMBAKHUSUS

“Kenaikan pendapatan Perhutani merupakan hasil kerja keras semua pihak, dari mulai ujung tombak karyawan kita di lapangan sampai dengan penentu kebijakan di kantor pusat. Karena dengan semangat tersebut, target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” tutur Direktur Keuangan Perum Perhutani, Kemal Sudiro. dengan semangat tersebut, target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” tutur Kemal. Di kesempatan itu, dalam sambutannya, Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto, mengatakan, selama berjangkitnya wabah pandemi Covid-19 pada 2020, sebanyak 90 persen BUMN menerima dampak negatif dari pandemi Covid-19. Hanya 10 persen yang tak terdampak. Namun, BUMN dapat bangkit kembali pada 2021.

“Bahkan laba bersih konsolidasi BUMN Semester I/2021 meningkat 356 persen dibandingkan dengan semester I/2020 lalu. Laba bersih tersebut bahkan meningkat 98 persen dari audited 2020,” ujarnya. Maka, ia juga berpesan kepada seluruh Direksi BUMN, agar dapat memenuhi target dan indikator kinerja dengan mengedepankan Good Clean Governance (GCG) sebagaimana kontrak manajemen dengan pemegang saham.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kanpus/Nanjar Munandar

Inovasi dan Transformasi Sementara itu, Presiden Komisaris Bisnis Indonesia, Hariyadi Sukamdani, menyampaikan selamat kepada BUMN, CEO, dan CFO yang terpilih sebagai penerima penghargan. Ia juga berharap, penghargaan Top BUMN Awards 2021 dapat menjadi motivasi bagi BUMN untuk terus berinovasi dan bertransformasi. Dan tentunya dapat berkontribusi terhadap pendapatan negara. Tahun 2021 ini, Bisnis Indonesia memberikan beberapa penghargaan yaitu TOP BUMN Awards, TOP CEO BUMN dan TOP CFO BUMN Award. Pemberian penghargaan tersebut dimulai dengan proses seleksi awal melalui riset berdasarkan laporan kinerja keuangan tahun 2020 dan dilanjutkan proses wawancara. Proses penilaian dilakukan dewan juri yang beranggotakan kalangan profesional dan akademisi. Dewan Juri untuk kategori TOP CFO BUMN di antaranya adalah Stanley Atmadja (Presiden Direktur PT Mandiri Utama Finance), Wijantini PH.D (Akademisi

Univ Prasetiya Mulya), Hery Trianto (Direktur Bisnis Indonesia). Saat memberikan sambutan, Hariyadi Sukamdani mengatakan, perusahaan milik negara dinilai memiliki peran penting dalam perekonomian nasional selama pandemi. Kehadiran BUMN sebagai pelaksana publik juga berperan sebagai penyeimbang kekuatankekuatan swasta besar. BUMN juga memainkan peran sebagai pendukung usaha kecil dan koperasi. “Peran BUMN saat ini sangatlah penting bagi perekonomian kita. Apalagi pada saat pandemi Covid-19 yang saat ini masih kita rasakan. Tentu kehadiran perusahaan negara ini menjadi penopang bagi perekonomian nasional,” kata Hariyadi. Hariyadi melanjutkan, perusahaan milik negara juga berperan sebagai perintis dalam sektor usaha yang belum diminati swasta. BUMN menjalankan pula aktivitas produksi dan distribusi sumber daya yang menyangkut masyarakat.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

“BUMN juga merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak, dividen, dan privatisasi,” lanjutnya. Hariyadi berharap, penghargaan Bisnis Indonesia Top BUMN Awards 2021 yang menyasar korporasi dan individu yang mengacu pada kinerja perusahaan dan kebijakan serta adaptasi perusahaan selama pandemi, bisa menambah semangat para penerima sekaligus menjadi motivasi untuk optimasi kinerja ke depannya. “Kami yakin penghargaan ini menjadi salah satu barometer bagi masyarakat dan pemerintah untuk menilai secara obyektif BUMN kita,” kata dia. Diraihnya penghargaan Bisnis Indonesia Top BUMN Awards 2021 oleh Perhutani itu menunjukkan pula pengakuan media massa terhadap kinerja perusahaan. Juga kreativitas perusahaan untuk terus berinovasi dan bertransformasi. Serta atas kebijakan dan adaptasi perusahaan, khususnya selama pandemi. Bravo! • DR/PR/2021-XI-31

DUTA Rimba 47


WISATA PERHUTANI BERBENAH UNTUK

MELANGKAH

48 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


LENSA

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 49


50 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


LENSA

NO. 93 55 • TH. 9 15••NOVEMBER NOVEMBER--DESEMBER DESEMBER••2014 2021

DUTA Rimba 51


KEBIJAKAN ANTI PENYUAPAN PERUM PERHUTANI ISO 37001:2016

1 Mematuhi peraturan perundang-undangan anti penyuapan baik Internasional maupun Nasional, melakukan pengelolaan manajemen anti penyuapan secara berkelanjutan serta memberikan sanksi terhadap penyimpangan yang terjadi.

Menerapkan secara konsisten dan meningkatkan secara berkelanjutan sistem manajemen anti penyuapan sesuai standar ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan untuk mencapai Visi Misi Perusahaan

2


3

INTIKU Integritas Inovatif Fokus pada

pelanggan

Unggul

Membangun budaya anti penyuapan melalui tata nilai INTIKU (Integritas, Inovatif, Fokus pada pelanggan, Unggul) secara berkelanjutan dengan dilandasi itikad baik dan keyakinan yang wajar, tanpa takut terhadap tindakan balasan

4

Melarang dan menolak praktik penyuapan, pemberian komisi, gratifikasi, hadiah dan jamuan yang berlebihan.

5 Membentuk Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan yang memiliki kewenangan dan kemandirian yang memadai.


SOBATRIMBA

54 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 55


SOBATRIMBA

56 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 57


LINTASRIMBA

TV Perancis Lakukan Syuting Film Dokumenter di Hutan Jati Perhutani

Foto: Kompersh KPH Kendal

KPH Kendal

Kendal - Pada Kamis, 25 November 2021, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal menerima kedatangan tim dari stasiun televisi (TV) asal Perancis, ARTE. Tim yang dipimpin Etienne itu akan membuat film dokumenter tentang pengelolaan hutan jati di Pulau Jawa. Pembuatan film dokumenter di kawasan hutan Perhutani itu berfokus pada tanaman Jati yang bernama latin Tectona grandis, mulai dari awal keberadaannya tumbuh di pulau Jawa, pengelolaan pada masa penjajahan Belanda, pengelolaan oleh Djawatan Kehutanan, sampai pengelolaan oleh Perum Perhutani. Kepada tim dari Stasiun TV ARTE Perancis yang dipimpin Etienne itu, Administratur Perhutani KPH Kendal, Widodo Budi Santoso, menyampaikan pesan. “Semoga pembuatan film dokumenter dapat berjalan lancar dan Perum Perhutani ikut mendapatkan dampak positif serta semakin solid dalam

58 DUTA Rimba

mengelola hutan, sehingga ‘hutan lestari masyarakat sejahtera’ dapat terwujud,“ ujarnya. Lokasi syuting atau pengambilan gambar dimulai dari lokasi tanaman muda Kelompok Umur (KU) I, KU II, dan KU III yang berada di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Palir, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Mangkang, KPH Kendal. Selanjutnya, tim mengambil gambar dan adegan di RPH Darupono yang merupakan lokasi tanaman jati yang sudah diteres/dimatikan untuk ditebang atau diproduksi, dan HAS (Hutan Alam Sekunder) di RPH Trayu. Keduanya masuk kawasan hutan BKPH Boja, KPH Kendal. Dan Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Gambilangu, KPH Kendal, yang beralamat di Jalan Raya Semarang – Kendal Km 7 Kendal, menjadi lokasi terakhir syuting tersebut. Ketua Tim dari Stasiun TV ARTE Perancis, Etienne, yang sekaligus bertindak sebagai sutradara, mengucapkan terima kasih kepada

Perum Perhutani yang telah memberikan izin dan menyediakan tempat untuk pengambilan gambar dalam pembuatan film dokumenter itu. Menurut dia, tanaman Jati di tanah Jawa sangat menarik untuk difilmkan. Perjalanan sejarah tanaman jati juga berpengaruh kepada kehidupan masyarakat Jawa dari zaman kolonial Belanda sampai masa sekarang. “Saya akan membuat film ini sebagus mungkin dan akan ditayangkan di seluruh negara Eropa, agar mereka tertarik dan akan berkunjung ke Indonesia, terutama ke Pulau Jawa,” ucapnya. Wakil Administratur Perhutani KPH Kendal, Gatot Farid Prabowo, Turut serta mendampingi sekaligus menjadi narasumber, bersama Kepala Seksi Madya Pengembangan Bisnis, Angkin Windiyaretno; Kepala Sub Seksi Hukum, Kepatuhan dan Komper, Maswan; Kepala BKPH Mangkang, Suparna; Kepala BKPH Boja, Sutiyo; dan Kepala TPK Gambilangu, Sarjuki. • DR/Knd/Myk

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 59


LINTASRIMBA

Fasilitasi LMDH di Tuban,

Foto: Kompersh KPH Tuban/Eriek Zaknaha

Perhutani Dukung Program “Makmur”

Tuban - Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban, Miswanto, mengikuti Sosialisasi Program “Makmur” bersama PT Petrokimia Gresik dan PT Pertani, di Tuban, Kamis, 2 Desember 2021. Perhutani KPH Tuban mendukung program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat),

60 DUTA Rimba

untuk memfasilitasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah kerjanya agar mendapat bantuan pupuk dan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Mari kita majukan usaha rakyat untuk sama-sama berproses, karena ini program pemerintah yang harus dijalankan bersama. Pemerintah

melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen menciptakan ekosistem pertanian terintegrasi melalui program Makmur, yakni program yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia (Persero),” terang Miswanto. Miswanto mengatakan, program Makmur adalah program lengkap. Kata dia, dengan memfasilitasi, bibit tersedia, pupuk tersedia, juga pinjaman modal KUR, hingga penjualan hasil panen sudah terarahkan. “Harapan saya, dengan fasilitas yang lengkap, di antaranya benih, pupuk, dan modal kepada masyarakat yang mayoritas sebagai petani hutan ini, mereka bisa menjadi petani merdeka. Karena umumnya mereka hanya bertumpu pada garapan di lahan hutan Perhutani,” tambah Miswanto. Di kegiatan itu, Mohammad Sidik selaku Staf Departement Agro Solution PT Petrokimia Gresik, distributor sekaligus penyedia pupuk “Non Subsidi”, mengatakan, pihaknya akan membantu menyediakan pupuk sehingga harga di tingkat petani hutan dapat lebih murah daripada di pasaran. “Karena program Makmur menjadi fasilitas utama untuk kemakmuran masyarakat dalam pertanian,” katanya. Sementara itu, perwakilan dari PT Pertani Cabang Bojonegoro, Kariyanto, menyampaikan, dengan program Makmur pihaknya bersedia menjadi offtaker, sehingga hasil panen para petani hutan bisa dibeli PT Pertani dengan harga di atas harga tengkulak. • DR/Kom-PHT/Tbn/Erz

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 61


LINTASRIMBA

Perhutani Divre Jateng

Gelar Workshop

“Be Smart Teachers Digital Generation”

Foto: Kompersh Divre Jateng/Tantida Isa

Bondowoso - Bersama Yayasan Tunas Rimba Perhutani (YTRP), Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah mengadakan workshop dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, di Gedung Rimba Graha, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 16 Desember 2021. Workshop tersebut mengambil tema “Be Smart Teachers! Digital Generation of Perhutani Forest Community”. Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Balai Pengembangan Teknologi

62 DUTA Rimba

Informasi dan Komunikasi (BPTIK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Siswanto; serta Praktisi di bidang pendidikan, antara lain Rr. Evi Trisnowati, Purwanto, Kempo Antaka, dan Fatkhul Amin. Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Budi Widodo, dan Ketua YTRP Jawa Tengah, Farida Nur Yaumi Budi Widodo, secara langsung membuka kegiatan tersebut. Workshop itu diikuti 56 kepala sekolah, guru Tunas Rimba se-Jawa

Tengah, dan segenap Ketua Cabang YTRP se-Jawa Tengah. Di kesempatan itu, Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Budi Widodo, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Ia berharap, semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi segenap Kepala Sekolah dan Guru-Guru TK Tunas Rimba. Sementara Kepala BPTIK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Siswanto, berharap segenap stakeholder dapat saling membantu dunia pendidikan. “Karena dengan pendidikan, kita bisa mengubah dunia,” pesannya. Sejalan dengan itu, Ketua YTRP Jawa Tengah, Farida Nur Yaumi Budi Widodo, turut memberikan semangat dan menekankan arti pentingnya guru bagi tumbuh kembangnya generasi muda. “Dari satu orang hebat akan lahirkan beberapa karya kreatifitas. Tetapi dari satu guru yang hebat akan lahir ribuan orang hebat dan ribuan karya kreatifitas,” pungkasnya. Peserta workshop sehari penuh itu mendapat materi langsung dari praktisi pendidikan, yaitu materi Informasi Teknologi (IT) untuk guru oleh Rr. Evi Trisnowati; Komunikasi efektif dan cara belajar anak usia dini oleh Purwanto; Teknik mendongeng oleh Kempo Antaka; dan Jualan menggunakan media online oleh Fatkhul Amin. Selain mendapat wawasan lewat penyampaian materi dari banyak praktisi, peserta juga menerima sertifikat, workshop kit, kaos, dan cenderamata dari panitia. • DR/DivreJateng/Isa

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 63


LINTASRIMBA

Kepada Warga Desa Ngutet di Lumajang

Perhutani Sosialisasikan

Bagi Hasil SSBM Acara tersebut dihadiri antara lain oleh Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis, Andri Afiyanto Widodo; Kepala Seksi PSDH, Rokib; KSS Pengembangan Bisnis dan Pelaksana Hukum Kepatuhan Komunikasi Perusahaan, Gatot Kuswinarno; serta perwakilan dari Forkopimca Pasirian. “Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama (PKS), dimana legalitasnya LMDH sudah berbadan hukum, dan untuk hak serta kewajiban nantinya dituangkan

di dalam PKS tersebut,” kata Subur. Sementara itu, Kepala Desa Nguter sekaligus sebagai Ketua LMDH Rimba Mulia, Sulaiman, mengatakan, akan terus memberikan pemahaman kepada warganya agar memberikan kontribusi kepada Perhutani sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Kami akan ajak warga Desa Nguter untuk melestarikan kawasan hutan dengan sistem SSBM dan tidak boleh melanggar aturan yang sudah disepakati,” ujarnya. • DR/Pbo/Rfk

Foto: Kompersh KPH Probolinggo/Rofik

Lumajang - Bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Mulya, Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo melakukan Sosialisasi dan Kesepakatan Bagi Hasil Swasembada Bahan Makanan (SSBM) yang terletak di Petak 12a dengan luas 326,9 hektare kepada warga desa tersebut. Di acara yang diadakan pada Selasa, 9 November 2021 itu, Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pasirian, Subur, mewakili Administratur Perhutani KPH Probolinggo, mengatakan, Petak 12a RPH Candipuro dengan luas 326,9 hektare tersebut meliputi dua desa, yaitu seluas 100 hektare masuk Desa Nguter dan 226,9 hektare masuk Desa Klopo Sawit. “Nantinya untuk penyetoran hasil SSBM dikumpulkan satu pintu melalui Ketua LMDH yang selanjutnya di setorkan ke Perhutani,” kata Subur.

64 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 65


LINTASRIMBA

Di Pekalongan

Perhutani Lakukan FGD Bersama LMDH Rayon I Jawa Tengah

Foto: Kompersh KPH Pekalongan Timur

Pekalongan - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Se-Rayon I Jawa Tengah melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur, Selasa, 14 Desember 2021. FGD yang diselenggarakan di Aula Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur, itu diikuti Kepala Departemen Perhutanan Sosial Kantor Pusat, Administratur KPH Pekalongan Timur, Kepala Seksi PSDH Kantor

66 DUTA Rimba

Divisi Regional Jawa Tengah, serta anggota LMDH Se-Rayon I Jawa Tengah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Administratur Perhutani KPH Pekalongan Timur, Untoro Tri Kurniawan, mengatakan, kegiatan diskusi itu bertujuan untuk menampung aspirasi dan permasalahan di LMDH Se-Rayon I Jawa Tengah, guna mendapatkan penyelesaian dan solusi, sehingga LMDH menjadi lebih eksis dan maju, guna kesejahteraan anggotanya. Selain itu, FGD juga merupakan

bentuk sinergitas dalam pengelolaan kawasan hutan antara Perhutani dan masyarakat sekitarnya yang tergabung dalam organisasi LMDH. “Perhutani akan selalu melakukan kerja sama dengan pihak terkait seperti Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) per Kabupaten, Perangkat Desa, Polri, dan lain lain. Sedangkan fungsi serta keberadaan kelembagaan LMDH tidak akan berubah dan selalu ada,” imbuhnya. Di tempat yang sama, Perwakilan LMDH Rimba Lestari Kabupaten Pemalang, Ali Tasmuin, mengatakan, pihaknya bersama jajaran Perhutani dan Dinas Kehutanan Cabang Pemalang akan selalu berkomunikasi dalam memanfaatkan kawasan hutan. Pihaknya juga merasa bersyukur dengan adanya kegiatan FGD ini. Setidaknya hal itu akan meminimalkan dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi, baik dengan Perhutani, Muspika, dan sesama anggota LMDH. “Setiap permasalahan harus diselesaikan secara musyawarah. Hal ini untuk mencegah banyak kepentingan dari pihak-pihak tertentu yang membuat situasi terkadang menjadi lebih rumit untuk diselesaikan,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Departemen Perencanaan Perhutanan Sosial Direksi, Widi Cahyanto, mengatakan, kegiatan itu menandakan betapa pentingnya menampung aspirasi dan keluhan LMDH serta masyarakat sekitar hutan di wilayah Rayon I. • DR/Pkt/Hwr

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Perhutani KPH Purwakarta

Salurkan Bantuan TJSL untuk Posyandu, Inovasi Wisata, dan Perbaikan MCK sebesar 34 juta Rupiah. Dana yang dialokasikan untuk penyediaan MCK, pengembangan Posyandu, dan Pengembangan Inovasi Wisata Taman Pelangi, itu diserahkan di aula Kantor Perhutani KPH Purwakarta, Selasa, 7 Desember 2021. Adapun

Foto: Kompersh KPH Purwakarta/Yayat Sudrajat

Purwakarta - Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta menyerahkan bantuan Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

nominal yang diserahkan pada masing-masing adalah penyediaan 3 bangunan MCK sebesar 9 juta Rupiah, Pengembangan Posyandu 10 juta Rupiah, dan pengembangan inovasi wisata 15 juta Rupiah. Administratur Perhutani KPH Purwakarta, Uum Maksum, menyerahkan langsung bantuan tersebut. Ia didampingi oleh Kepala Seksi Keuangan SDM Umum dan IT, Ade Ma’mur; Kepala Seksi Pembinaan SDH dan Perhutanan Sosial, Kartiwa; Kepala Sub Seksi (KSS) Perhutanan Sosial, Agus Iskandar; KSS Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan, Yayat Sudrajat; serta Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani KPH Purwakarta. Uum Maksum menyampaikan, bantuan tersebut diberikan kepada tiga wilayah, yaitu di wilayah Administratif Desa Parakanlima Purwakarta, Subang, dan Karawang. “Hal ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Perhutani dalam rangka mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tahun 2021,” ujarnya Mewakili penerima bantuan, Ketua Pengurus Pos Yandu Anggrek, Yanti Susanti, mengucapkan terima kasih banyak kepada Perhutani atas bantuan yang telah diberikan untuk pengembangan Posyandu di Desa Parakanlima. “Posyandu Anggrek 1 dan Angrek 2 berada di Wilayah RW 01 dan RW 02 Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta. Bantuan dana tersebut akan kami gunakan sebaik mungkin untuk melengkapi sarana dan prasarana Posyandu. Semoga bantuan yang diberikan Perum Perhutani bisa bermanfaat, dan Perum Perhutani semoga tetap jaya,” katanya. • DR/Pwk/Yat

DUTA Rimba 67


WARISANRIMBA

Menelusuri Guratan Alam

Foto: Kompersh KPH Mantingan

di Goa Bedug

68 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Desa Karangasem, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, punya tempat wisata khusus. Namanya Goa Bedug. Lokasi yang akan dikembangkan menjadi kawasan wisata tersebut menawarkan pemandangan yang indah dengan kumpulan batu-batu alam dengan guratan alami yang terpahat di setiap batu. Keindahan alami yang khas di Goa Bedug menjadikan gua itu unik dan layak diklasifikasikan sebagai kawasan bernilai konservasi tinggi.

S

uasana suka cita namun penuh khidmat mengiringi pertemuan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Karangasem, Minggu, 18 Desember 2021. Pertemuan itu menegaskan kembali bahwa Perhutani KPH Mantingan dan LMDH Karangasem mendukung Goa Bedug menjadi rintisan lokasi wisata yang juga dikelola bersama LMDH Wanalaga, Desa Karangasem, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, itu. Goa Bedug sendiri terletak di Kawasan Hutan Perhutani KPH Mantingan, Petak 124 B. Guna menindaklanjuti hal tersebut, Wakil Administratur Perhutani KPH Mantingan, Dwi Anggoro Kasih; Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis (PPB) dan Perencanaan Hutan, Kriswantoro; dan jajaran terkait, melakukan pertemuan dengan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) Karya Alam Lestari (Kalal), Isnina Sa’diyah; dan juga ketua LMDH Wanalaga, Mugni. Di kesempatan itu, melalui wakilnya, Dwi Anggoro Kasih, Administratur Perhutani KPH Mantingan menyampaikan pesan agar lingkungan di sekitar Goa Bedug terus dipelihara. Ia juga menjelasakan, lingkungan Goa

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 69


WARISANRIMBA

Foto : Foto: Kompersh KPH Mantingan

Bedug harus dirawat karena tempat itu menawarkan pesona yang jarang ditemukan di tempat lain. Selain pemandangan yang indah, Goa Bedug dipenuhi batu-batu alam dengan guratan alami. Keunikan itu membuat Goa Bedug berpotensi untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata. “Goa Bedug yang letaknya di kawasan hutan Perhutani ini perlu dirawat dan dijaga kelestariannya. Mohon agar para pengunjung yang datang ke sini jangan sampai ada yang mencoret-coret dinding goa, apalagi menggunakan cat, yang mengakibatkan keindahan alaminya hilang,” papar Anggoro. Di kesempatan yang sama, Ketua LMDH Wanalaga, Mugni, sangat berharap dukungan Perhutani untuk turut menjadikan Desa Bulu menjadi desa wisata. Jika terwujud, hal itu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. “Sampai dengan akhir tahun 2021 Bulu adalah satu-satunya kecamatan di Kabupaten Rembang yang mempunyai banyak desa wisata rintisan ataupun unggulan. Untuk itu, kami ingin menjadikan Goa Bedug sebagai wisata rintisan desa yang menunjang perekonomian masyarakat Desa Karangasem,” katanya.

Layak Wisata Rintisan Gua Bedug yang secara administratif berada di kawasan hutan yang termasuk Dusun Telogo, Desa Karangasem, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, itu dipandang layak menjadi lokasi wisata rintisan. Selain karena pesona pemandangan alam, lokasi Gua Bedug juga berdekatan dengan obyek wisata religi, yaitu makam Kiai Abdul Rahman. Kiai Abdul Rahman dipercaya oleh masyarakat setempat semasa hidupnya merupakan tokoh penyebar agama

70 DUTA Rimba

Islam dari Kadipaten Lasem. Saat ini, makam tersebut ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah. Pihak Perhutani KPH Mantingan pun sadar betul potensi Goa Bedug sebagai obyek wisata. Hal itu dikatakan Humas Perhutani KPH Mantingan, Ismartoyo. Menurut dia, potensi-potensi yang dimiliki kawasan tersebut begitu banyak tetapi menjadi satu kesatuan. Saat ini pun sudah ada wisatawan yang

datang ke lokasi tersebut, meski saat ini promosinya belum terlalu banyak. “Kadang sudah ada peziarah yang datang ke makam Mbah Abdul Rahman. Nanti digabungkan dengan pesona hutan alam. Syukur kalau dapat dilengkapi selfie deck, sehingga lebih memiliki daya tarik, “ ujarnya. Ismartoyo menambahkan, bulan November 2021, pengurus Karang Taruna Desa Karangasem,

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto : Foto: Kompersh KPH Mantingan

Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, sudah pernah berkomunikasi dengan pihak Perum Perhutani. Proses komunikasi itu kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan nota kesepahaman. Salah satu isi nota kesepahaman tersebut menyebutkan, jika wisata rintisan itu sudah siap, pengelolaan ke depan akan ditangani oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurut dia, saat ini proses komunikasi tersebut masih terus berjalan. Sebab, masih ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, sebelum wisata Gua Bedug bisa diajukan ke Direksi Perhutani. “Ada syarat-syarat untuk menuju wisata rintisan, sehingga bisa kami ajukan ke direksi di satuan atas,“ imbuh Ismartoyo.

Berdayakan Masyarakat Banyak potensi wisata dikandung Goa Bedug. Maka, pengembangan lokasi itu untuk kawasan wisata sangatlah menjanjikan. Namun, pengelolaan infrastruktur juga menjadi salah satu yang harus dipikirkan dalam proses pengembangan lokasi tersebut. Sebab, saat ini pengunjung yang

Perhutani mendorong masyarakat di sekitar untuk ikut menjaga kelestarian Goa Bedug. Terutama batu-batu alam yang menjadi daya tarik utama gua itu. Dinding gua yang terbentuk secara alami itu diharapkan tetap terjaga dan jangan sampai rusak oleh tangan-tangan jahil manusia. menggunakan kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor, hanya bisa sampai di tempat parkir, untuk selanjutnya harus berjalan kaki agar bisa sampai di Goa Bedug. Meski lokasi Goa Bedug belum bisa dijangkau sepeda motor, namun pengunjung tidak perlu terlalu jauh berjalan kaki untuk menuju Goa Bedug. Sebab, jaraknya dari area parkir kendaraan sudah cukup dekat. Dan saat ini proses pengembangan kawasan Goa Bedug sebagai tempat wisata masih terus berjalan. Sambil menunggu proses tersebut berjalan, pihak Perhutani mendorong masyarakat di sekitar untuk ikut menjaga kelestarian Goa Bedug. Terutama batu-batu alam yang menjadi daya tarik utama gua itu. Dinding gua yang terbentuk secara alami itu

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

diharapkan tetap terjaga dan jangan sampai rusak oleh tangan-tangan jahil manusia. Harapan agar kelestarian Goa Bedug tetap terjaga itu perlu terus ditekankan. Terutama terkait dengan proyeksi bahwa wisata Goa Bedug di masa depan akan dikelola oleh BUMDes. Menyimak uniknya kondisi alamiah Goa Bedug itu juga perlu langkah optimal pemberdayaan masyarakat, khususnya yang nanti aktif di BUMDes itu. Selain itu, perlu banyak fasilitas pertokoan BUMDes yang dibangun. Di sana nanti dapat dipusatkan perdagangan kuliner. Sebab, wisatawan yang datang berkunjung tentu punya kebutuhan makan. Maka, perlu dilakukan pembenahan termasuk SDM-nya, sehingga siap menerima para wisatawan.• DR/Mnt/Sgt

DUTA Rimba 71


ENSIKLORIMBA

Luntur Jawa Burung Khas Pasundan

yang Terancam Punah Di Indonesia, burung Luntur Jawa termasuk hewan yang dilindungi. Sebab, keberadaan burung itu di alam memang kini semakin terancam kepunahan. Konon, populasi hewan ini diduga terus mengalami penurunan. Penyebab utamanya adalah karena deforestasi. Maka, penting untuk selalu menjaga kelestarian hutan. Sebab, hutan lestari merupakan habitat alami banyak satwa. Jika hutan semakin berkurang, keberadaan hewan-hewan itu pun terancam. Menjaga hutan lestari berarti juga menjaga kelangsungan hidup satwa-satwa tersebut. Termasuk burung Luntur Jawa.

M

ungkin belum banyak orang yang mengenal satwa endemik Jawa Barat ini. Tetapi unggas satu ini punya kekhasan tersendiri. Burung Luntur Jawa atau biasa disebut juga Luntur Gunung merupakan salah satu burung langka asal Jawa Barat. Bahkan, burung endemik Pulau Jawa nan cantik ini kini populasinya semakin terancam kepunahan akibat deforestasi hutan. Hewan ini punya nama latin

72 DUTA Rimba

Apalharpactes reinwardtii yang bersinonim dengan Harpactes reinwardtii. Di dalam bahasa Inggris, burung Luntur Jawa kerap dikenal sebagai Javan Trogon atau Blue-tailed Trogon. Sedangkan di Indonesia, selain dinamai Luntur Jawa dan Luntur Gunung, terkadang burung ini disebut juga sebagai kasumba ekor biru. Habitat aslinya di daerah pegunungan, sehingga memunculkan nama lainnya yaitu Luntur Gunung. Burung Luntur Gunung merupakan burung pemakan serangga dan beberapa jenis

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Lip Kee Yap (Wikipedia)

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 73


ENSIKLORIMBA buah-buahan. Di dalam satu masa kawin, burung ini hanya bertelur satu atau dua butir. Telur Luntur Jawa berwarna kuning tua. Telur itu biasanya dierami dalam sarang di lubang pohon yang dibuat burung lain. Burung Luntur Gunung punya daerah persebaran yang terbatas di wilayah Jawa Barat bagian tengah. Tepatnya di sekitar Gunung Halimun, Gunung Salak, Gunung Gede-Pangrango, Gunung PatuhaTilu, Gunung Wayang, dan Gunung Papandayan. Sayangnya, saat ini populasi hewan endemik Jawa ini diduga terus mengalami penurunan. Berdasarkan catatan birdlife, diperkirakan saat ini hanya terdapat 250-999 ekor individu dewasa. Sedangkan total populasi burung Luntur Jawa itu diperkirakan di bawah 1.500 ekor.

Tubuh burung Luntur Jawa (Apalharpactes reinwardtii) berukuran cukup besar, dengan panjang mencapai 34 cm. Pada burung dewasa, bulu bagian atas (sayap dan punggung) berwarna hijau mengkilat kebiruan. Kulit di sekitar matanya berwarna biru. Bulu ekor biru mengilap kehijauan, dengan tiga bulu samping bertepi putih dan ujungnya lebar putih.

Ada ciri-ciri khusus burung Luntur Jawa. Tubuh burung Luntur Jawa (Apalharpactes reinwardtii) berukuran cukup besar, dengan panjang mencapai 34 cm. Pada burung dewasa, bulu bagian atas (sayap dan punggung) berwarna hijau mengkilat kebiruan. Kulit di sekitar matanya berwarna biru. Bulu ekor biru mengilap kehijauan, dengan tiga bulu samping bertepi putih dan ujungnya lebar putih. Bulu primer hitam bertepi putih, penutup sayap hijau bergaris-garis halus kuning pada burung jantan atau coklat pada burung betina. Tubuh bagian bawah berwana kuning dengan pita hijau kelabu pada dada bagian atas. Pada burung muda, umumnya berwarna kecokelatan dengan punggung sedikit biru kehijauan. Iris berwarna coklat, paruh merah oranye (dewasa) dan coklat (burung muda), kaki oranye.

74 DUTA Rimba

Foto: ebird.org

Ciri dan Karakteristik

Jika bertengger di ranting pohon, burung yang satu ini mudah dikenali. Warna-warna cerah di tubuhnya selalu berhasil memikat hati. Warna kuning hampir menutupi seluruh bagian bawah burung ini, sedangkan bagian dadanya tertutupi warna hijau tua. Bagian atas nampak hijau mengkilap kebiruan. Ada tiga bulu samping memiliki tepi putih dengan ujung lebar berwarna putih sebagai

pemanis. Mata kecilnya terlihat bersinar dengan lingkaran mata berwarna biru. Cantik menawan. Ada lagi yang khas. Suara burung Luntur Jawa agak parau dengan bunyi seperti “ciirr, ciirr” atau “turr” yang keras dengan sangat cepat. Saat berkicau, burung endemik Jawa ini kerap menggerak-gerakkan ekor naik turun, lalu mengembangkan ekor dan melipat ekornya itu.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Macaulay Library

Klasifikasi ilmiah Kerajaan

:

Filum

:

Kelas

:

Ordo

:

Famili

:

Genus

:

Species

:

Sinonim

:

Animalia Chordata Aves Trogoniformes Trogonidae Apalharpactes Apalharpactes reinwardtii Harpactes reinwardtii

Secara umum, suara kicauan Burung Luntur Jawa berbeda dari Luntur Sumatera. Namun burung ini punya kemampuan meniru suara kicauan burung Luntur Sumatera dengan sangat baik.

Terancam Punah Mengingat kecilnya populasi burung Luntur Gunung dan semakin hilangnya habitat alami burung tersebut, IUCN

Red List mengklasifikasikan burung dari keluarga Trogonidae ini dalam status konservasi Endangered (Terancam Punah). Sedangkan CITES memasukkan burung ini dalam Apendix I, yang berarti semua bentuk perdagangan antar negara dilarang. Ancaman terhadap burung ini lebih diakibatkan oleh rusaknya habitat mereka. Hilangnya hutan

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

(deforestasi), dan alih fungsi daerah hutan menjadi lahan pertanian, serta pembangunan lokal, menjadi penyebab utama burung ini terancam punah. Penyebaran Luntur Jawa berada di Tanah Parahyangan. Wilayah bergunung-gunung di Jawa Barat, terpantau ada di tujuh hutan pegunungan di Jawa Barat: Gunung Halimun, Gunung Salak, Gunung Gede-Pangrango, Gunung Patuha-Tilu, Gunung Wayang, Gunung Papandayan, dan Ciwidey. Namun, satu-satunya lokasi di mana jenis ini mudah ditemukan adalah di Gunung Halimun. Di Indonesia, burung ini termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Juga berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. • DR

DUTA Rimba 75


Foto: Kompersh KPH Sukabumi

RIMBADAYA

76 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Bersama CDK III Sukabumi, Perhutani Dukung Budi Daya

Lebah Madu

Pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan selalu menjadi salah satu perhatian Perum Perhutani. Di dalam proses pemberdayaan masyarakat itu, kerap kali Perhutani menggandeng pemangku kepentingan. Hal itu juga terlihat di Sukabumi, Jawa Barat. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sukabumi menggandeng Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah III Kabupaten Sukabumi untuk memfasilitasi masyarakat di sekitar hutan dalam melakukan budi daya lebah madu. Seperti apa jalannya kolaborasi tersebut?

M

asyarakat sekitar hutan di Sagaranten, Sukabumi, Jawa Barat, terlihat bahagia. Di hari Selasa, 16 November 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sukabumi bersama Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah III Kabupaten Sukabumi memfasilitasi dan mendorong masyarakat sekitar hutan, dalam melakukan budi daya lebah madu. Budi daya lebah madu itu berada di Petak 85, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bentang Timur, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sagaranten, KPH Sukabumi.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Asep Setiawan, mengatakan, ia mengapresiasi dan mendukung upaya budi daya yang dilakukan para peternak lebah madu tersebut. Sebab, saat ini kebutuhan madu nasional sedang meningkat. Asep menambahkan, ada sejumlah manfaat madu. Selain menjaga imunitas, madu juga bermanfaat untuk menjaga stamina tubuh. Hal tersebut menjadi salah satu bentuk kepedulian perusahaan sesuai yang tertuang dalam visi-misi Perum Perhutani. “Semoga dengan adanya budi daya yang dilakukan peternak

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

lebah madu ini bisa bermanfaat dan berdampak pada peningkatan sektor ekonomi masyarakat sekitar hutan,” ujarnya. Sementara itu, Perwakilan CDK Wilayah III Kabupaten Sukabumi, Iman, menyatakan, pihaknya siap membantu dan mendukung upaya budi daya yang dilakukan peternak lebah madu di kawasan hutan milik Perhutani. Sebab, ada banyak manfaat dari budi daya tersebut. Baik, untuk petani peternak, masyarakat sekitar, maupun untuk hutan itu sendiri. “Apabila tatanan hutan terjaga ekosistemnya, maka akan banyak sekali manfaat yang diperoleh.

DUTA Rimba 77


RIMBADAYA Salah satunya yaitu untuk budi daya lebah madu. Apalagi, saat ini harga madu sudah mahal dan sedang banyak dicari karena manfaat yang didapat sangat banyak,” ujarnya. Di kesempatan yang sama, Dian Sudiansyah, mewakili para peternak lebah madu setempat, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Sukabumi yang telah mengizinkan wilayah hutannya untuk digunakan sebagai lahan usaha budi daya lebah madu. Hal itu sekaligus akan memberdayakan warga sekitar hutan.

Saat ini, usaha budi daya hewan ternak menjadi salah satu peluang usaha yang banyak diminati orang. Khususnya para pengusaha peternak pemula. Tidak mengherankan. Sebab, permintaan hewan ternak relatif tinggi di pasaran. Termasuk ternak lebah madu. Beternak lebah madu memiliki banyak manfaat. Apalagi untuk kesehatan manusia. Madu yang dihasilkan oleh lebah madu juga terbukti ampuh untuk menjaga kesehatan tubuh, serta dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tentu saja khasiat yang lebih lengkap dapat dirasakan jika melakukan budi daya lebah madu sendiri, alih-alih membeli produk madu yang sudah dicampur dengan bahan tambahan lainnya. Madu adalah subtansi makanan manis dan kental yang dibuat oleh lebah madu dan beberapa serangga lain. Lebah menghasilkan madu dari sekresi gula tumbuhan (nektar bunga) atau dari sekresi serangga lain (semisal honeydew atau madu serangga). Madu terbentuk melalui regurgitasi, aktivitas enzimatik, dan penguapan air. Lebah menyimpan madu dalam struktur lilin yang disebut sarang lebah.

78 DUTA Rimba

Foto: Kompersh KPH Sukabumi

Diminati Pengusaha Peternak

Madu adalah subtansi makanan manis dan kental yang dibuat oleh lebah madu dan beberapa serangga lain. Lebah menghasilkan madu dari sekresi gula tumbuhan (nektar bunga) atau dari sekresi serangga lain (semisal honeydew atau madu serangga). Variasi madu yang dihasilkan oleh lebah madu adalah madu yang paling terkenal, karena diproduksi secara komersial dan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Madu

tersebut dikumpulkan dari koloni lebah liar. Atau bisa juga dari sarang lebah peliharaan peternakan lebah. Madu mendapatkan rasa manisnya dari monosakarida

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Sukabumi

Ternak lebah merupakan perawatan koloni lebah madu yang menetap di sarang. Peternak lebah dapat mengumpulkan madu serta produk lain dari sarangnya, misalnya lilin lebah, propolis, pollen, serta royal jelly. Selain itu, peternak lebah juga dapat menghasilkan lebah untuk kemudian dijual kepada peternak lainnya. fruktosa dan glukosa, serta memiliki rasa manis yang hampir sama dengan sukrosa (gula meja). Lima belas mililiter (1 sendok makan Amerika) madu menyediakan sekitar 190 kilojoule (46 kilokalori) energi. Madu memiliki sifat kimia yang menarik untuk memanggang dan memiliki rasa yang khas jika digunakan sebagai pemanis. Kebanyakan mikroorganisme tidak tumbuh di dalam madu, sehingga madu yang tersegel tidak akan rusak, bahkan setelah ribuan tahun sekalipun. Penggunaan dan produksi madu memiliki sejarah yang panjang dan bervariasi serta bisa ditelusuri sejak zaman kuno. Beberapa lukisan gua di Cuevas de la Araña, Spanyol, menggambarkan manusia yang mencari madu. Lukisan gua tersebut

diperkirakan berasal dari setidaknya 8.000 tahun yang lalu.

Berdayakan Masyarakat Upaya memberdayakan masyarakat yang dilakukan Perhutani KPH Sukabumi layak diapresiasi. Apalagi, budi daya lebah madu dengan melibatkan masyarakat di sekitar hutan itu akan meningkatkan rasa percaya diri masyarakat. Sebab, kualitas hidup mereka akan meningkat seiring dengan meningkatnya standar ekonomi mereka jika budi daya madu mereka berhasil. Peningkatan kualitas hidup itu tentu akan menaikkan juga kepercayaan diri masyarakat. Dan mereka pun akan lebih berdaya. Saat ini pun lebah madu sedang banyak dikembangkan

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

di berbagai daerah di Indonesia. Dulu, mereka biasa mencari madu di hutan dengan sistem pengasapan. Pengasapan menggunakan sabut kelapa atau daun kelapa kering yang dibakar, untuk menghalau lebah, untuk kemudian dipanen madunya. Hal itu kerap kali mengundang risiko terjadinya kebakaran hutan. Maka, dengan merangkul masyarakat di sekitar hutan sebagai petani peternak lebah madu dengan melakukan serangkaian kegiatan pendampingan, Perhutani KPH Sukabumi telah melakukan langkah meningkatkan kemampuan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan. Ternak lebah merupakan perawatan koloni lebah madu yang menetap di sarang. Peternak lebah dapat mengumpulkan madu serta produk lain dari sarangnya, misalnya lilin lebah, propolis, pollen, serta royal jelly. Selain itu, peternak lebah juga dapat menghasilkan lebah untuk kemudian dijual kepada peternak lainnya. Singkatnya, budi daya lebah madu menjadi sangat prospektif, terlebih di masa sekarang. • DR/Skb/HN

DUTA Rimba 79


BISNISRIMBA

Bersama LMDH Wana Lestari,

Perhutani Kelola Mliwis Hills

di Bukit Menoreh Dewasa ini, pariwisata merupakan salah satu industri yang prospektif dan potensial untuk dikembangkan. Masyarakat yang kian mapan kini semakin merasakan wisata sebagai salah satu kebutuhan hidup mereka. Dan umumnya pilihan utama masyarakat untuk berwisata adalah obyek wisata alam. Menikmati keindahan alam dengan suasana yang asri merupakan relaksasi penting di tengah kesibukan sehari-hari. Peluang itu pula yang ditangkap Perhutani lewat pengembangan lokasi-lokasi wisata alam di dalam kawasan hutan. Yang kini sedang dikembangkan adalah Mliwis Hills di perbukitan Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah.

O

byek wisata Mliwis Hills kini sedang berkembang menjadi lokasi wisata alam pilihan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pengelolaan wana wisata itu dilakukan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mliwis Hills. Kerja sama dalam pengelolaan lokasi wisata hutan pinus yang terletak di Perbukitan

80 DUTA Rimba

Menoreh itu diresmikan pada Selasa, 16 November 2021. Mliwis Hills merupakan destinasti wisata alam yang cukup dekat dari pusat kota dan dapat ditempuh dengan cukup mudah. Jika dari pusat kota Purworejo, waktu tempuhnya kurang lebih 30 menit dengan kendaraan bermotor. Jika dari arah Yogyakarta, perjalanannya dapat melalui jalur Godean selama kurang lebih 1 jam. Perjalanan menuju Mliwis Hills tersebut juga cukup membuat mata terpesona,

karena di sepanjang jalan tersaji pemandangan perbukitan yang menawan. Secara bisnis, semua itu tentu menjadi nilai jual unik tersendiri. Hal yang juga khusus adalah objek wisata Mliwis Hills memiliki keindahan alam yang instagramable, dengan pemandangan alam berupa hamparan rerumputan dan barisan pohon pinus yang asri. Beberapa fasilitas juga telah tersedia di sana, antara lain gazebo, mushola,

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Kedu Selatan/Ruwiyati

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 81


Foto: Kompersh KPH Kedu Selatan/Ruwiyati

BISNISRIMBA

toilet, tempat parkir, gardu pandang, rumah pohon. Juga tersedia camping ground untuk berkemah dan area outbond. Di sela-sela aktivitasnya seharihari, Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan, Komarudin, mengatakan, Mliwis Hills termasuk wilayah kerja Perhutani Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Katerban, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Purworejo, KPH Kedu Selatan. Secara administratif, kawasan itu termasuk Desa Tawangsari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dan saat ini Mliwis Hills dikelola bersama LMDH Wana Lestari. “Obyek wisata Mliwis Hills pengelolaannya dikerjasamakan dengan Masyarakat Desa Hutan (MDH) yang tergabung dalam LMDH Wana Lestari, Desa Tawangsari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Pengelolaan Wisata Mliwis Hills serta wisata Perhutani

82 DUTA Rimba

lainnya menggunakan konsep alami, sehingga kami menghindari bangunan permanen. Dengan pengelolaan seperti ini, kehidupan flora, fauna, dan ekosistemnya tidak terganggu, serta tidak mengubah bentang alam,” ujarnya.

Asri dan Cantik Sementara itu, Ketua LMDH Wana Lestari, H M Sumarno, menyambut baik jalinan kerja sama pengelolaan wisata Mliwis Hills. Menurut dia, Mliwis Hills punya potensi besar untuk berkembang. Dan pihaknya akan berusaha ikut mengembangkan wana wisata itu. “Kami secara bertahap berusaha menyempurnakan wisata ini agar lebih menarik, sehingga banyak diminati pengunjung. Apalagi di Perbukitan Menoreh ini banyak wisata. Antara lain Bukit Sebutrong, Hutan Pinus Kalilo, Goa Seplawan, Goa Kiskendo, dan lain-lain. Sehingga, wisatawan bisa mampir ke beberapa obyek wisata sekaligus

dalam satu kunjungan,” ujarnya. Di sisi lain, Mliwis Hills memang menjanjikan panorama dan susana yang asri dan menarik. Bagi penikmat pemandangan hijau dan udara segar, berwisata di Mliwis Hill bisa jadi pilihan menarik. Sebab, Mliwis Hill menyajikan hamparan rerumputan hijau dan barisan pohon pinus yang asri dan cantik. Selain bersih, destinasi ini juga sejuk dan tentunya asri. Lebih menarik lagi, pengunjung bisa berswafoto di spot-spot yang instagramable dengan latar pohon pinus yang menjulang tinggi. Satu lagi yang unik, pengunjungi Mliwis hill akan menjumpai lorong yang lumayan panjang. Yang dimaksud lorong ini adalah gang yang dinaungi tanaman rambat yang dirambatkan sehingga membentuk lorong yang panjang penuh dengan dedaunan hijau. Jalan menuju Mliwis Hill memang sedikit naik-turun dan berkelok. Namun jangan kawatir, karena

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


jalanan tersebut sudah cukup bagus dan berlapis aspal serta dikelilingi pemandangan indah nan sejuk. Jika wisatawan yang akan berkunjung berasal dari arah Kota Yogyakarta, waktu yang ditempuh dengan kendaraan bermotor roda dua adalah sekitar 1 jam.

Bukit-bukit Kecil Sesuai dengan namanya, Mliwis Hill terdiri dari bukit-bukit kecil yang diselimuti rumput hijau. Setiap kali pengunjung akan menuju puncak dari bukit-bukit kecil itu, pengunjung akan menaiki anak tangga cantik dan punya nilai estetika yang tinggi. Cocok untuk para photo hunter. Selain lokasi itu, masih banyak spot foto yang disediakan, tentu dengan pemandangan yang cantik. Tak hanya itu. Sesuai dengan tema yang diusung Mliwis Hills, yaitu “hutan pinus dan bukit Mliwis”, pengunjung bakal bisa menikmati keindahan panorama Gunung Sindoro dan Sumbing. Pengunjung akan melihat pemandangan yang lebih indah lagi pada pagi hari hingga menjelang siang. Sebab, kalau sudah siang, panorama indah itu akan

sudah tertutup awan. Dan di bawah bukit masih tersaji pemandangan persawahan yang elok juga memanjakan mata. Selain panorama alam yang indah, pengunjung juga akan dapat suguhan berbagai dekorasi dan spot foto yang menarik. Wisatawan pun bisa menjajal gardu pandang, frame love, dan beberapa spot foto lain. Hamparan hutan pinus sudah mulai kentara saat memasuki jalan tepi kawasan ini. Kesan alami akan lebih terasa dengan eksplorasi aral hutan pinus sembari menjajal satu demi satu spot foto. Bukan hanya berswafoto, pengunjung juga bisa menginap di sana dengan mendirikan tenda. Area camping ground yang luas cocok untuk kemping beramai-ramai. Di pagi hari, para pengunjung yang bermalam di sana bisa menyaksikan kemegahan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dari bukit ini, karena pemandangannya masih jernih belum tertutup awan. Apalagi harga tiket masuk wana wisata ini cukup murah. Pengunjung hanya cukup membayar Rp 8.000 saja sebagai harga tiket masuk Mliwis

Hills. Itu pun sudah termasuk biaya parkir sepeda motor dan berswafoto di spot foto instagramable di sana. Mliwis Hills yang berada di Dusun Ketawang, Desa Tawangsari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ini keberadaannya juga tak jauh dari Curug Glimpang. Lokasinya berjarak sekitar 5 km dari arah Samigaluh Kulon Progo. Di Samigaluh juga ada banyak obyek wisata, misalnya Puncak Widosari Samigaluh, Kebun Teh Nglinggo, Puncak Kleco, dan lain-lain. Jadi, wana wisata hutan pinus dan Bukit Mliwis yang mengusung nama Mliwis Hills di Kaligesing ini cocok untuk dikunjungi. Terutama untuk orang-orang yang suka akan pesona alam dan wisata swafoto. Kini, wisata Mliwis Hills sudah tertata, bersih, dan instagramable. Hal itu tentu saja karena kerja sama yang terjalin dengan baik di antara Perhutani dan LMDH. Jadi, tunggu apa lagi? Kapan lagi bisa berwisata alam yang masih asri dengan harga tiket masuk yang murah? Yuk, berwisata ke Mliwis Hills! • DR/Kds/Rwi

Foto: Kompersh KPH Kedu Selatan/Ruwiyati

Bukan hanya berswafoto, pengunjung juga bisa menginap di sana dengan mendirikan tenda. Area camping ground yang luas cocok untuk kemping beramai-ramai. Di pagi hari, para pengunjung yang bermalam di sana bisa menyaksikan kemegahan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dari bukit ini, karena pemandangannya masih jernih belum tertutup awan. NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 83


SOCIORIMBA

Perhutani KPH Pasuruan Salurkan Bantuan untuk Renovasi Sekolah dan Masjid

A

dministratur Perhutani KPH Pasuruan, Agus Ahmad Fadoli, menyerahkan bantuan tersebut kepada Ketua Yayasan Roudlatunnajah, Pasuruan, Santoso. Bantuan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tersebut berupa penyaluran bantuan dana untuk renovasi Masjid Baiturrahman dan sejumlah madrasah di Desa Cowek, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Acaranya dilaksanakan di Kantor Perhutani KPH Pasuruan, Jumat, 24 Desember 2021.

Foto: Kompersh KPH Pasuruan/Subaeri Eri

Insan-insan Perhutani kembali menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah kerjanya. Kali ini hal itu ditunjukkan insan-insan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan, dengan menyalurkan bantuan untuk renovasi sekolah Madrasah dan Masjid melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Bantuan untuk renovasi itu diharapkan dapat optimal turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar hutan.

84 DUTA Rimba

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Tiga Kabupaten Perhutani KPH Pasuruan merupakan salah satu Unit Manajemen di Divisi Regional Jawa Timur. Perhutani KPH Pasuruan memiliki kawasan hutan seluas 31.988,80 hektare, dan berkedudukan di Jalan Terusan Kawi Nomor 1 Malang, Kecamatan Klojen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Foto: Kompersh KPH Pasuruan/Subaeri Eri

Di kesempatan itu, Agus Ahmad Fadoli menjelaskan, ada empat macam kegiatan dalam penyaluran bantuan dana melalui program TJSL Perhutani KPH Pasuruan. Keempatnya yaitu bantuan dana renovasi Madrasah Diniyah Roudlatunnajah sebesar Rp 15.000.000, bantuan dana renovasi Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum sebesar Rp 15.000.000, bantuan dana renovasi Masjid Baiturahman Rp 10.000.000, dan bantuan penyediaan MCK untuk Madrasah Diniyah Roudlatunnajah Rp 3.000.000. “Jadi total bantuan Perhutani melalui program TJSL ini sebesar 43 Juta Rupiah. Semoga bisa bermanfaat bagi kemaslahatan umat, baik untuk masjid maupun sekolah, sehingga belajar mengajar berjalan lancar. Dan semoga membawa keberkahan bagi semua pihak,” kata Agus Fadoli. Di kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Roudlatunnajah, Santoso, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari Perhutani untuk yayasan. Ia pun mendoakan, semoga pendapatan Perhutani semakin meningkat. “Kami atas nama Ketua Yayasan Roudlatunnajah mengucapkan, semoga Perhutani terus bisa membina kegiatan di masyarakat, dan semoga mendapat barokah dari sumbangan yang diberikan,” tuturnya.

Secara administratif pemerintahan, wilayah Perhutani KPH Pasuruan berada di wilayah yang meliputi tiga Kabupaten, yaitu Pasuruan, Malang, dan Mojokerto. Wilayah hutan yang termasuk wilayah Kabupaten Pasuruan adalah seluas ± 24.274,40 hektare (± 16 %) dari luas Kabupaten Pasuruan (± 147.401,5 hektare), meliputi 15 kecamatan (kira-kira 80 desa sekitar hutan), yaitu Gempol, Pandaan, Purwodadi, Tutur, Pasrepan, Wonorejo, Purwosari, Tosari, Winongan, Lumbang, Grati, Nguling, Kejayan, Prigen, dan Puspo. Wilayah Hutan yang termasuk Kabupaten Malang adalah seluas ± 154,9 hektare (± 0.044%) dari luas Kabupaten Malang (± 353.486 hektare), hanya 1 kecamatan dan 1 desa sekitar hutan, yaitu Kecamatan Lawang, Desa Wonorejo. Dan wilayah hutan yang termasuk Kabupaten Mojokerto adalah seluas + 7.559,50 hektare (+ 8%) dari luas Kabupaten Mojokerto (+ 96.936 hektare), yang meliputi 3 kecamatan (sekitar 21 desa sekitar hutan), yaitu Jatirejo, Gondang, dan Pacet.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Dua Kelas Perusahaan Di dalam pembagian wilayah kerjanya, pengelolaan hutan Perhutani KPH Pasuruan terbagi ke dalam dua Kelas Perusahaan, yaitu Kelas Perusahaan Pinus seluas 23.692,2 hektare dan Jati seluas 8.296,6 hektare. Dan terdiri dari tujuh bagian hutan (BH). Kelas Perusahaan Jati terdiri dari 2 Bagian Hutan (BH) di 2 BKPH. Yaitu BH Jatirejo di BKPH Jatirejo seluas 4.340,80 hektare dan BH Pasuruan di BKPH Pasuruan seluas 3.955,80 hektare. Kelas Perusahaan Pinus terdiri dari 5 Bagian Hutan (BH) di 5 BKPH. Yaitu BH Tretes di BKPH Lawang Barat seluas 3.696,50 hektare; BH Penanggungan di BKPH Penanggungan seluas 3.513,50 hektare; BH Pacet di BKPH Pacet seluas 3.218.70 hektare; BH Nongkojajar di BKPH Lawang Timur seluas 5.064,80 hektare; dan BH Tosari di BKPH Tosari seluas 8.199.00 hektare. Di Perhutani KPH Pasuruan, terdapat 29 RPH. Masing-masing BKPH di KPH Pasuruan mempunyai 3 sampai 5 Resort Polisi Hutan (RPH). • DR/Psu/ER

DUTA Rimba 85


OPINIRIMBA

Menuju Perhutani

Oleh: Ir. Mubarak N.A. Sigit, MM Penulis adalah Tenaga Pengajar Madya Perhutani Forestry Institute (PeFI)

P

roduk non kayu tak kalah besar potensinya. Salah satu yang tengah dikembangkan saat ini adalah gondorukem dan terpentin yang diolah dalam proses industri getah pinus (PGT: Pabrik Gondorukem dan Terpentin). Saat ini produk gondorukem dan terpentin telah mendominasi hingga hampir 90% penghasilan Perhutani yang didapat dari industri non kayu. Produk hasil hutan lainnya semisal air dalam kemasan, madu, dan wana wisata, juga memiliki potensi besar untuk menjadi andalan Perum Perhutani sebagai sumber pendapatan perusahaan. Guna mendapatkan nilai tambah dan meningkatkan daya saing industri, manajemen Perhutani melakukan revitalisasi industri, sehingga produk Perhutani menjadi produk jadi. Juga meningkatkan kualitas produk dengan pemanfaatan teknologi semisal membuat produk derivate gondorukem dan terpentin di industri non kayu, serta melakukan pembaruan mesin penggergajian dan membuat produk-produk semisal lamella, joint laminated board, moulding, dan lain-lain di industri kayu.

86 DUTA Rimba

yang Lebih Sehat dan Ekselen Perum Perhutani tercatat mengelola 2,442 juta hektare hutan di Pulau Jawa dan Madura. Hutan seluas itu terdiri dari Hutan Produksi seluas 1,75 juta hektare (71,72 %) dan hutan lindung seluas 691.241 hektare (28,28 %). Di komposisi kelas hutan (KH) produktif, Perhutani mengelola hutan jati seluas 551.473 hektare (31,5 %) dan hutan pinus seluas 194.518 hektare. Di Kelas Hutan (KH) tidak produktif, luas hutan jati Perhutani 419.471 hektare dan pinus seluas 348.049 hektare yang merupakan lahan bukan untuk produksi. Di dalam upaya meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata, tentunya Perum Perhutani yang memiliki banyak destinasi wisata harus lebih fokus ke peningkatan brand dan kualitas destinasi wisata. Secara bertahap, Perhutani harus mengonsentrasikan mana yang paling prospektif, mana yang harus dikembangkan, dan mana yang bisa dilakukan investasi untuk menambah sarana dan prasarana yang menarik, sehingga bisa langsung meningkatkan jumlah pengunjung. Perum Perhutani menghasilkan produk unggulan, antara lain Jati (300.000 m3 per tahun) dan Gondorukem (90.000 ton per tahun) yang juga merupakan

modal utama bagi pengembangan berbagai bisnis di sektor kehutanan. Organisasi yang dimiliki terbilang lengkap dan memadai, sehingga mampu meng-cover seluruh wilayah kerja, kegiatan dan fungsinya. Sistem perencanaan pada Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang sudah berbasis IT menjadi kekuatan penting dalam mengelola hutannya. Dari sisi penjualan produk utama yaitu kayu dan non kayu, sistem penjualan, organisasi dan distribusi yang ada sudah cukup established. Perhutani juga memiliki pembelipembeli loyal yang kontribusinya cukup signifikan pada penjualan produk-produk tersebut. Popularitas Perhutani sebagai produsen kayu

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Dok Perhutani

jati dunia juga menjadi faktor positif bagi penjualan kayu log dan hasil olahannya. Perhutani juga merupakan produsen gondorukem besar di Indonesia. Kandungan bahan kimia yang khas dan spesifik pada gondorukem yang berasal dari pohon pinus produksi Perhutani juga bernilai jual tinggi. Penguasaan bahan baku baik kayu maupun non kayu yang sangat kuat ini menjadi modal utama bagi pengembangan daya saing bisnis industri olahannya. Selain kekuatan dan peluang Perum Perhutani di atas, ada ancaman (Threats) untuk produkproduk kayu olahan. Ancaman berasal dari jenis kayu popular lain atau adanya produk substitusi semisal rotan, plastik, dan metal

(alumunium atau logam campuran). Untuk kayu jati sendiri, ancaman berasal dari kayu jati asal Brazil, Myanmar, Malaysia. Kayu jati dari negara lain itu diminati, karena sebagian sudah bersertifikat (FSC certified). llegal logging merupakan faktor ancaman yang sangat serius. Demikian pula dengan permasalahan legal formal menyangkut perubahan fungsi kawasan, masalah tenurial, dan pembaruan (reformasi) agraria lainnya.

Analisa SWOT Dari Analisa posisi perusahaan yang berupa analisis kekuatankelemahan-peluang dan ancaman

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

yang biasa disebut Analisa SWOT. Analisa SWOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memerkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Di dalam pembuatan Analisa SWOT, hal yang pertama dilakukan adalah Penyusunan Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema/Sasaran Strategis, dan Pemetaan Strategis. Penyusunan Isu Strategis berdasarkan analislis visi dan misi sesuai karakteristik bisnis yang dimiliki. Berdasarkan identifikasi kondisi internal dan eksternal serta isu-isu strategis dan isu-isu lain yang terkait, disimpulkan bahwa modal dasar sumber daya alam dan kondisi keuangan perusahaan masih menjadi kekuatan bagi pertumbuhan perusahaan berbasis kelestarian SDH, kepuasan pelanggan, sistem kerja, dan SDM yang profesional. Namun masih banyak kelemahan dalam membangun sumber daya manusia yang profesional, lingkungan kerja yang sehat, dan karyawan yang sejahtera. Sementara itu, lingkungan eksternal di samping menjadi ancaman bagi pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, juga memberikan peluang cukup besar bagi pertumbuhan perusahaan. Matriks Analisa SWOT juga dilakukan untuk mengidentifikasi strategi dan sasaran strategi yang sesuai dengan Analisa SWOT. Dengan analisa SWOT, kita mampu mengidentifikasi dan menganalisa situasi dan kondisi internal maupun eksternal yang bersifat deskriptif (memberi gambaran) situasi yang sedang dihadapi oleh Perhutani, yang akan digunakan sebagai

DUTA Rimba 87


OPINIRIMBA

dasar untuk merancang strategi dan program kerja (Operational Exelence). Perubahan lingkungan akan semakin cepat, dinamis, dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya (Unpredictable). Era ekonomi baru yang ditandai digitalisasi, liberalisasi, serta globalisasi, kemajuan teknologi komputer serta telekomunikasi memungkinkan organisasi melakukan cara-cara baru dalam mengoperasikan organisasinya. Misalnya dengan E-Commerce serta mengoperasikan organisasi maya. Liberalisasi di berbagai bidang telah mengakibatkan meningkatnya tuntutan agar manajemen perusahaan dijalankan dengan lebih demokratis, transparan, serta egaliter. Globalisasi memiliki dampak meningkatnya persaingan memerebutkan pasar serta tenaga kerja yang handal. Bagi Perum Perhutani, sekarang tantangan terbesarnya adalah mengubah dan menyesuaikan cara-

88 DUTA Rimba

cara kerja lama agar tetap dapat mengikuti tuntutan permainan Ekonomi Baru. Mengubah kebiasaan lama tak cukup dengan kekuatan visi-misi dan tata nilai dari dalam Perhutani saja, tetapi perlu dibantu dengan menambah pengetahuan, wawasan, cara permainan dari luar, agar anggota manajemen dan karyawan Perhutani menyadari pentingnya perubahan. Perum Perhutani tidak akan dapat menggunakan cara-cara lama untuk menjawab tantangan dan tuntutan baru tersebut. Salah satu cara yang masih dapat dipercaya cukup manjur adalah dengan meningkatkan kemampuan dan produktivitas sumber daya manusia (melakukan pengembangan SDM) Perum Perhutani. Salah satu yang menjadi prioritas dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas adalah dengan melakukan pengembangan sumber daya manusia, yang dapat dilakukan perusahaan adalah berupa kegiatan Benchmark/Studi

Banding, Pendidikan dan Pelatihan. Guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan masa depan perusahaan, maka program pengembangan bagi karyawan harus disusun dan terencana dengan baik bagi tingkat bawah (level V dan IV), menengah (Level III dan II), maupun atas (Level I dan BOD). Program Pendidikan dan Pelatihan selain dikemas dengan topik-topik spesifik/fungsional, perusahaan juga memerlukan suatu program Pendidikan dan Pelatihan yang bersifat BERJENJANG, yaitu suatu program yang dapat menjawab kebutuhan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan, baik di bidang Leadership, Manajerial, dan Bisnis, bagi kelompok jenjang Manajerial. Perum Perhutani dalam citacitanya menjadi Perusahaan Kehutanan berkelas dunia (World Class Company) tentunya memiliki kebijakan strategis dan sasaran strategis dalam rangka mencapai visi dan misinya. Salah satu

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


langkah strategis yang dilakukan manajemen Perum Perhutani dalam rangka mencapai visi dan misinya yaitu dengan menerapkan Good Corporate Governance (tata kelola perusahaan yang baik). Hal ini telah terlihat dari manajemen Perhutani yang secara serius, intensif, dan sistematik melakukan transformasi budaya organisasi menuju budaya kinerja. Selain itu, Perhutani telah menyadari, modal manusia (human capital) menjadi faktor penentu kesuksesan transformasi organisasi perusahaan, sehingga pengelolaan SDM (human capital) dilakukan secara terintegrasi. Lebih lanjut, Perhutani telah menunjukkan komitmennya sebagai agent of development melalui Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program kegiatan bina lingkungannya dengan baik. Semua aspek tersebut tentunya akan meningkatkan reputasi dan citra Perum Perhutani secara keseluruhan. Di dalam upaya mewujudkan Perum Perhutani yang sehat dan ekselen, tentu harus melakukan

proses transformasi bisnis, dimana sebagai bagian dari proses transformasi bisnis Perum Perhutani, pada tahap transformasi manajemen, Perum Perhutani merumuskan paradigma bisnis baru sebagai berikut. Pertama, Kepemimpinan di Perum Perhutani Holding harus bersifat visioner dan profesional, sehingga mampu memandang jauh ke masa depan dan dapat dijadikan panutan bagi seluruh warga Perusahaan serta masyarakat sekitar; guna mewujudkan keunggulan serta pertumbuhan perusahaan. Kedua, Seluruh aktivitas dalam pengelolaan sumberdaya hutan (SDH) harus berorientasi untuk mewujudkan hutan sebagai sistem penyangga kehidupan (forest as life support system). Ketiga, Setiap kegiatan bisnis Perusahaan selalu berorientasi pada peningkatan produktivitas, mutu dan nilai tambah serta kepuasan pelanggan. Keempat, Keputusan bisnis selalu diambil berdasarkan fakta, data dan kajian yang komprehensif.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Kelima, Pengembangan organisasi senantiasa diselaraskan dengan tantangan masa depan Perusahaan, disertai dengan pembangunan SDM melalui pengembangan kompetensi secara terpadu dan konsisten. Keenam, Penghargaan diberikan berdasarkan kompetensi dan kinerja. Ketujuh, Pengembangan hubungan industrial yang harmonis dikembangkan atas dasar kemitraan yang setara. Kedelapan, Pembangunan kemitraan dengan pihak eksternal dilandasi dengan prinsip saling menguntungkan. Kesembilan, Seluruh warga perusahaan dalam melaksanakan tugas selalu penuh tanggung jawab, berpikir inovatif dan kreatif dalam menemukan solusi pembangunan masa depan bersama yang lebih baik serta selalu mengutamakan kerja sama tim yang sinergis.

Organisasi yang Besar Di dalam paradigma bisnis yang baru, yang intinya mementingkan

DUTA Rimba 89


OPINIRIMBA

kualitas modal manusia yang akan mengantar Perhutani ke gerbang pintu kemajuan. Hal ini sangat disadari bahwa dengan perkembangan teknologi secanggih apapun dan kemampuan finansial sebesar apapun, tidak akan bermanfaat secara optimal jika tak didukung oleh manusia yang berkualitas. Manusia dengan segala kemampuannya jika diarahkan keseluruhan potensinya akan menghasilkan kinerja yang luar biasa. Sumber daya manusia Perhutani yang diposisikan sebagai Agen Perubahan (Agent of Change) yang berfungsi menumbuhkan semangat perubahan dan perilaku yang mendukung perubahan, hal ini bertujuan untuk menumbuhkan pola pikir bersahabat dengan perubahan (change friendly minset) pada segenap pekerja/karyawan Perhutani. Maka hendaknya para pimpinan satuan kerja (Administratur, General Manager, Kepala Departemen, Kepala Divisi Regional, dan pejabat di Kantor

90 DUTA Rimba

Pusat) dapat berperan sebagai Agent of Change. Perum Perhutani merupakan organisasi yang besar dilihat dari cakupan wilayah kerja, fungsi dan keragaman aktivitas, tingkat organisasi, serta jumlah karyawannya. Organisasi yang ada sekarang telah mampu mencakup keseluruhan karakterisitik organisasi tersebut. Namun, organisasinya masih dirasa terlalu gemuk (terlalu banyak posisi yang kurang fungsional) dan terlalu panjang hirarkinya, besar di kepala (khususnya organisasi di kantor pusat / Direksi dan di Kantor Divisi Regional), dan lemah di level bawah (KPH/SDM Mandor lapangan). Hal itu menyebabkan lambannya organisasi dalam proses pengambilan keputusan dan merespon segala permasalahan dan perubahan yang dihadapinya. Mengingat kondisi lingkungan usaha yang cepat berubah dan memerlukan fleksibilitas organisasi yang lebih tinggi, maka organisasi Perhutani perlu disesuaikan

sehingga menjadi ramping, flat, fleksibel, responsif, efisien, efektif, dan fungsional. Perubahan Organisasi yang dilakukan Manajemen Perhutani dipandang sebagai Reengineering Proses Bisnis, merupakan perubahan yang fundamental dengan merancang ulang (redesign) secara radikal terhadap proses-proses bisnisnya yang membawa pencapaian yang dramatis dalam kinerja bisnisnya. Namun, perubahan organisasi Perhutani tersebut tentu banyak sekali hambatan-hambatan dan pertentangan di tubuh internal Perhutani. Banyak orang pastinya enggan untuk berubah (resistance to change). Hal ini tak lain disebabkan mereka terlalu lama hidup di dalam lingkungan yang nyaman (comfort zone), Perhutani terbuai monopoli. Lama terbuai membuat mereka enggan keluar dari comfort zone dan enggan mencari sesuatu yang baru dan lebih baik. Inilah yang membuat SDM Perhutani bukan risk taker

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


karena memang tak dilatih mengambil risiko. Padahal dengan dibukanya keran kompetisi, banyak sekali peluang bisnis yang bisa dikejar. Upaya-upaya meminimalkan adanya resistansi terhadap perubahan struktur organisasi tentu perlu dikomunikasikan hal-hal terkait konsep dan teknik transformasi/reengineering/ reorganisasi struktur organisasi, dengan cara mengomunikasikan visi misi, mengartikulasikan situasi kompetitif perusahaan, serta menanamkan pemahaman yang mendalam tentang budaya, nilai-nilai unggulan Perhutani, dan masalah-masalah organisasional. Komunikasi yang baik akan membangun komitmen, memberikan pemahaman tentang perubahan organisasi dan meningkatkan kinerja perusahaan secara berkesinambungan. Perubahan adalah hal yang tak dapat dielakkan di Perhutani. Bahwa menghadapi dinamika perubahan lingkungan baik di

internal tubuh Perhutani maupun pengaruh eksternal, maka secara sadar harus diadaptasi sesuai kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Perubahan organisasi Perhutani dapat diartikan sebagai inovasi proses atau perencanaan visi strategik yang baru untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Harapannya semoga Transformasi tersebut bisa menuju PERHUTANI YANG JAYA DAN EKSELEN.

Penutup Perum Perhutani telah menyadari bahwa modal manusia (human capital) menjadi faktor penentu kesuksesan transformasi organisasi, sehingga pengelolaan human capital dilakukan secara terintegrasi dan terkait dengan visi-misi dan tujuan perusahaan. Bentuk kegiatan yang telah dilakukan seperti melakukan OPEXIS, dibuatkan buku pedoman perilaku (Code of Conduct) yang secara sinergis memberikan dampak dalam peningkatan kinerja perusahaan.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Transformasi menuju Perhutani Ekselen tentu merupakan tanggung jawab bersama insan Perhutani dalam mengelola perusahaan secara profesional, dan bisa mengembangkan lebih lanjut dalam beberapa hal. Pertama, semua pimpinan agar bisa menunjukkan keteladanan pada pekerja/karyawan yang dipimpinnya. Kedua, penataan organisasi baik segi struktur maupun sistemnya. Hal ini diperlukan untuk memotivasi insan Perhutani agar mampu mewujudkan kompetensinya. Ketiga, pengembangan kewirausahaan (peningkatan kompetensi bisnis) insan Perhutani agar bisa berinovasi dan mendukung kegiatan bisnis Perhutani yang sudah berubah menjadi pure business entity. Terakhir, upaya peningkatan reputasi Perhutani secara terus menerus dan sistematis melalui pelayanan dan produk yang semakin baik. • DR

DUTA Rimba 91


Foto: Kompersh KPH Bojonegoro/Edi Purnomo

ENVIRORIMBA

Antisipasi Tanah Longsor, Perhutani Tanam Vertiver

di Bojonegoro

Siapa pun tak ingin tertimpa musibah dan bencana alam. Tetapi, ketika musibah dan bencana alam itu melanda, siapa pun tak bisa menolak. Yang dapat dilakukan adalah menyiapkan langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya musibah dan bencana alam itu. Sehingga, semaksimal mungkin bencana alam dapat dicegah dan dampaknya dapat diminimalkan. Hal itu dilakukan Perhutani KPH Bojonegoro bersama stakeholder dengan menggelar gerakan penanaman akar wangi jenis vertiver dan bibit trembesi di wisata Puthuk Kreweng.

92 DUTA Rimba

S

ebanyak 1.250 rumpun tumbuhan akar wangi jenis vertiver dan 30 plances bibit trembesi ditanam Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro bersama stakeholder, Minggu, 14 November 2021. Kegiatan yang digelar di Wisata Puthuk Kreweng itu dalam rangka mengantisipasi terjadinya tanah longsor di wilayah kerja Perhutani KPH Bojonegoro. Wisata Puthuk Kreweng sendiri termasuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gledegan, BKPH Clangap, KPH Bojonegoro. Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam kegiatan tersebut.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Bojonegoro/Edi Purnomo

Antara lain perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Langgeng, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Bumi Rahayu, Anggota Koramil setempat, serta Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani BKPH Clangap. Kepala Seksi Bidang Pembinaan Sumberdaya Hutan dan Perhutanan Sosial Perhutani KPH Bojonegoro, Teguh Yuli Anggoro, hadir mewakili Administratur Perhutani KPH Bojonegoro. Melalui Teguh Yuli Anggoro, Administratur Perhutani KPH Bojonegoro mengatakan, penanaman vertiver dan trembesi diyakini dapat menjadi salah satu solusi mengatasi tanah longsor. “Selain pelindung, vertiver berfungsi untuk menyangga partikel tanah, sehingga akan mengurangi erosi dan longsor. Sedangkan Trembesi mampu menghasilkan oksigen 30 persen lebih banyak,” katanya. Teguh menambahkan, selain memiliki sistem perakaran yang lebar, dalam, dan kuat, tanaman vetiver juga pertumbuhannya sangat cepat dan menghasilkan biomassa yang banyak. Selain itu, juga adaptif terhadap kondisi yang ekstrim, mudah dibudidayakan, tidak berpotensi menjadi gulma, dan mampu mengakumulasi logam berat di sekitarnya. “Dengan keunggulan tersebut, vetiver sangat baik digunakan untuk Konservasi Lahan dan mencegah erosi. Sinergitas untuk cinta dan peduli lingkungan seperti sekarang inilah yang perlu konsisten dan terus dilakukan,” terang Teguh. Puthuk Kreweng Sementara itu, Kepala Desa Mojodelik yang juga sebagai pengelola wisata Puthuk Kreweng, Yuntik Rahayu, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Kata dia, akar dari tanaman vetiver yang menghujam ke dalam tanah juga

berfungsi seperti kolom beton yang mampu menahan tanah agar tidak Longsor dan tanah menjadi stabil. “Terima kasih kepada Perhutani KPH Bojonegoro serta semua pihak. Dan harapannya, kegiatan ini bisa terus berkesinambungan,” ujarnya. Salah satu daga tarik Wisata Puthuk Kreweng adalah udaranya yang begitu segar, meski di siang hari yang sinar matahari terasa menyengat di kulit. Hawa segar di area objek wisata yang terletak di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, tersebut tetap begitu segar. Sebab, kawasan itu masih cukup alami. Deretan pohon yang ada di lokasi wisata itu membuat kawasan tersebut begitu rindang. Selain itu, panorama alamnya juga menyejukkan mata. Menyajikan pesona area perbukitan dipadukan dengan sungai yang melintas tepat di bawah bukit. Setelah ditata dengan cukup baik oleh warga desa setempat, pemandangan di kawasan wisata Puthuk Kreweng menjadi semakin menarik. Penataan kawasan wisata tersebut saat ini cukup rapih. Sebuah tulisan ’’Puthuk Kreweng’’ berwarna oranye terpasang rapih di pintu masuk yang sudah dihiasi taman. Spot itu sangat cocok dipakai pengunjung untuk berswafoto atau selfie karena

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

berhadapan langsung dengan hamparan alam. Empat Tingkat Kawasan wisata Puthuk Kreweng dibagi menjadi empat tingkat. Masing-masing tingkat dihubungkan dengan deretan anak tangga. Di setiap tingkat terdapat sejumlah gazebo yang bisa dipakai pengunjung untuk beristirahat. Tentu saja sambil menikmati pemandangan alam. Destinasi wisata tersebut memang belum lama dibuka untuk umum. Pembukaan lokasi wisata itu untuk umum setelah melalui serangkaian tahap pembangunan yang diprakarsai warga Desa Mojodelik. ’’Pengembangan Puthuk Kreweng terus dilakukan, agar beberapa tahun ke depan semakin rindang dan sejuk,’’ kata Yuntik Rahayu. Yuntik menjelaskan, saat ini sudah terbangun sejumlah wahana yang membuat Puthuk Kreweng cocok menjadi tempat wisata untuk keluarga. Mulai gazebo, flying fox, aneka permainan anak-anak, hingga spot-spot yang cocok untuk tempat berfoto. ’’Bisa juga untuk outbond maupun camping. Juga sering digunakan oleh ibu-ibu untuk senam,’’ ujarnya. • DR/Bjn/Se

DUTA Rimba 93


WISATARIMBA

Menikmati Wisata Alam

Bernuansa Jepang

di Taman Sakura Lawu

Satu lagi destinasi wana wisata di kawasan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta. Namanya Taman Sakura Lawu. Biasa disebut dengan singkat menjadi Taman Sakral. Destinasi wisata itu diproyeksikan akan menjadi wana wisata menarik dengan konsep alam yang bernuansa Jepang. Keunikan nuansa Jepang di Taman Sakral adalah karena di bulan tertentu pengunjung dapat melihat secara langsung indahnya 60 pohon bunga sakura yang bunga-bunganya telah mekar. Keindahan bunga sakura yang berpadu pemandangan Gunung Lawu itu menjadi kekhasan Taman Sakral.

P

eringatan 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang menjadi momen yang menarik di Wana wisata Taman Sakura Lawu (Sakral). Wana wisata yang berlokasi di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blumbang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta, itu menjadi tempat peringatan tersebut. Acaranya

94 DUTA Rimba

digelar pada Minggu, 21 November 2021. Melalui Kepala BKPH Lawu Utara, Sartono, Administratur Perhutani KPH Surakarta mengatakan, Taman Sakral menambah banyak pilihan wana wisata di kawasan Perhutani KPH Surakarta. Dengan banyaknya wana wisata yang berada di wilayah Perhutani KPH Surakarta, khususnya yang berlokasi di cluster Karanganyar, diharapkan

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Surakarta/Yuniar Purnomo

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 95


WISATARIMBA

Foto : Kompersh KPH Surakarta/Yuniar Purnomo

pendapatan dari bidang wisata akan bertambah. “Diharapkan, ke depannya tempat ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, dengan potensi alam yang ada. Semoga ke depan di wana wisata ini ada penambahan varian bunga dan wahana lain, sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri,” ujar Sartono. Wana wisata Taman Sakura Lawu merupakan destinasi wisata yang pengelolaannya adalah kerja sama Perum Perhutani dengan Toyota Indonesia. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meresmikan wana wisata yang terletak di lahan seluas 2 hektare itu pada 20 Januari 2018. Kini, Taman Sakral telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata menarik di kawasan hutan Perhutani KPH Surakarta. Selain kerja sama dengan Toyota Indonesia, Taman Sakral juga menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga lain. Di antaranya adalah kerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTPDAS) atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dan Kebun Raya Cibodas.

Pohon Bunga Sakura Asli Seperti namanya, Taman Sakral menampilkan hamparan pohon bunga sakura sebagai daya tarik utamanya. Di sana, pengunjung dapat secara langsung melihat indahnya 60 pohon sakura yang bunga-bunganya telah mekar (pada bulan tertentu). Tetapi bukan hanya itu yang dapat dinikmati pengunjung di Taman Sakral. Lokasi ini dikelilingi oleh hutan yang sangat indah dan udara yang sejuk khas

96 DUTA Rimba

pegunungan. Dan apabila cuaca cerah, pengunjung juga dapat melihat Kawah Candradimuka dari kejauhan. Semua itu dapat dinikmati pengunjung dengan hanya membayar biaya retribusi sebesar Rp 7.500. Sakura adalah bunga nasional Jepang. Selain sakura, bunga seruni juga bunga nasional Jepang. Sakura biasanya mekar di musim semi,

sekitar akhir Maret hingga akhir Juni. Sakura dapat terlihat di manamana di Jepang. Ia diperlihatkan dalam beraneka ragam barangbarang konsumen, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta merupakan

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto : Kompersh KPH Surakarta/Yuniar Purnomo

simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal. Lucia, salah satu pengunjung dari Magetan, menyampaikan, daya tarik wana wisata ini adalah pohon bunga sakura asli dan pemandangan Gunung Lawu. Keberadaan bunga sakura yang tumbuh di Taman Sakral memang menarik, karena bunga-bunga sakura di sana biasanya ada di Bogor, Jawa Barat. Ia berharap, ke depan ada penambahan fasilitas, misalnya spot selfie dan lain-lain. “Ke depan kalau bisa ada penay sport, Selfie, dan lain-lain,” ujarnya. Ya, itulah daya tarik utama Taman Sakral. Apabila beruntung, di sana pengunjung dapat secara langsung melihat indahnya bunga sakura yang telah mekar. Di sisi lain, apabila cuaca cerah, pengunjung juga dapat melihat Kawah Candradimuka dari kejauhan.

Ditanam Sejak 2018 Taman Sakura Lawu yang terletak di dekat Basecamp Cemoro Kandang itu secara administratif termasuk wilayah Kecamatan

Titik lain yang instagramable adalah puluhan gazebo. Gazebo-gazebo beratap jerami ini bentuknya tak terlalu besar, tetapi sangat nyaman untuk bersantai sejenak menikmati semilir udara pantai yang menyegarkan. Tarif penyewaan gazebo ini juga terjangkau. Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ada kira-kira 60 pohon sakura yang telah ditanam di kawasan tersebut. Penanaman telah dimulai sejak tahun 2018. Penanaman pohon sakura tersebut merupakan kerja sama CSR dengan Toyota, salah satu perusahaan otomotif asal Jepang. Menurut Asper BKPH Lawu Utara, Sartono, pohon-pohon sakura tersebut ditanam di dua lokasi, yaitu di Bukti Sakura Lawu dan Taman Sakral. Tetapi jumlah pohon sakura yang ditanam di Taman Sakral tersebut lebih banyak daripada di Bukit Sakura Lawu. “Sudah ada yang kembang. Satu pohon. Ada 4-5 kembang,” katanya. Dia menuturkan, bukan kali pertama terjadi fenomena bunga sakura mekar tersebut. Menurut

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

dia, memang adanya pohon sakura yang ditanam di lereng Gunung Lawu tersebut menjadi daya tarik tersendiri yang ditawarkan kepada para pengunjung. Selain kesejukan udara dan pemandangan alam khas pegunungan, tentu saja. “Dulu bunga-bunganya pernah mekar tetapi tidak bersamaan,” ucapnya. Sartono mengungkapkan, berkaitan dengan kondisi berjangkitnya wabah pandemi Covid-19, sementara ini pengelola Taman Sakral belum menerima kunjungan wisatawan, meskipun beberapa obyek wisata di kawasan Tawangmangu sudah ada yang melakukan uji coba pembukaan obyek wisata. “Sejak awal PPKM hingga saat ini belum buka. Menunggu instruksi dari pusat,” jelas Sartono. • DR/Ska/Ipk

DUTA Rimba 97


INOVASI

Perhutani Whistle Blowing System,

Peduli

Berantas Korupsi Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap upaya pemberantasan korupsi, Perum Perhutani meluncurkan Whistle Blowing System yang Terintegrasi KPK. Sistem baru ini sekaligus merupakan inovasi insan-insan Perhutani dalam rangka mendukung program BUMN Bersih. Juga merupakan tindak lanjut dari penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penanganan dan Pengaduan dalam Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pemberantasan korupsi juga merupakan program prioritas Perhutani tahun 2021.

A

nggota Dewan Pengawas Perum Perhutani, Chalid Muhammad, turut menyaksikan peluncuran Perhutani Whistle Blowing System Terintegrasi KPK. Perhutani meluncurkan sistem tersebut secara daring (online) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Senin, 13 Desember 2021. Selain Dewan Pengawas Perum Perhutani, Chalid Muhammad, acara tersebut

98 DUTA Rimba

juga dihadiri Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro; Ketua Satgas Lima Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat, Emirzal; serta seluruh pejabat Administatur dan Direksi anak perusahaan Perhutani Group. Di kesempatan itu, Wahyu Kuncoro mengatakan, sebelumnya pihaknya telah menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) tentang penanganan dan pengaduan dalam upaya pemberantasan tindak pidana

korupsi. Sistem Whistle Blowing System (WBS) Terintegrasi KPK yang telah diluncurkan itu merupakan wujud komitmen dari jajaran direksi dan seluruh insan Perhutani. Sebab, upaya pemberantasan korupsi merupakan program priotas Perhutani pada tahun 2021. “Saya berharap sistem WBS Terintegrasi KPK merupakan langkah yang tepat dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara tetap

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

dan berkesinambungan dalam melaksanaan pengelolaan perusahaan yang baik,” kata Wahyu. Wahyu menambahkan, berdasarkan hasil assessment sebelumnya yang dilakukan oleh KPK, Perhutani telah mengambil langkah-langkah stategis dengan titik kulminasi di momen peluncuran WBS Terintegrasi KPK hari itu. Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi baik online maupun secara langsung, serentak kepada insan-insan Perhutani.

“Pedoman WBS telah diperbaiki baik dari sistem maupun aplikasi, sehingga insan Perhutani diharapkan berperan aktif dalam aksi nyata pemberantasan tindakan korupsi di tahun 2022 mendatang, ” tutur Wahyu.

Monitoring dan Penyaringan Sementara itu, Chalid Muhammad menjelaskan, sebagai sebuah korporasi yang menjunjung tinggi semangat pemberantasan korupsi dan penerapan GCG, Perum

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

Perhutani telah membuktikan diri bahwa mereka memegang komitmen itu. Hal itu bisa ditunjukkan dan diwujudkan kepada semua pemangku kepentingan. “Saya ucapkan selamat kepada Perhutani atas peluncuran WBS Terintegrasi dengan KPK ini. Diharapkan kepada seluruh insan Perum Perhutani agar dapat menggunakan sistem ini tanpa adanya keraguan dalam melapor, karena adanya proteksi keselamatan diri dan karir. Dewan Pengawas akan

DUTA Rimba 99


INOVASI

100 DUTA Rimba

“Saya ucapkan selamat kepada Perhutani atas peluncuran WBS Terintegrasi dengan KPK ini. Diharapkan kepada seluruh insan Perum Perhutani agar dapat menggunakan sistem ini tanpa adanya keraguan dalam melapor, karena adanya proteksi keselamatan diri dan karir. Dewan Pengawas akan mengawal sehingga sistem WBS Terintegrasi KPK ini berjalan dengan prinsip menjunjung tinggi hukum dan perlindungan pelaporan,” urai Anggota Dewan Pengawas Perum Perhutani, Chalid Muhammad.

Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

mengawal sehingga sistem WBS Terintegrasi KPK ini berjalan dengan prinsip menjunjung tinggi hukum dan perlindungan pelaporan,” urai Chalid Muhammad. Saat berkesempatan memberikan pandangan di acara tersebut, Emirzal menjelaskan bahwa Perum Perhutani merupakan yang pertama dalam membangun inisiatif sistem WBS ke KPK, sebelum ada surat undangan dari Kementerian BUMN di awal tahun 2021. Di dalam hal ini, Perhutani mendapat apresiasi dari KPK, karena sistem WBS bisa berjalan jika semua orgranisasi berperan aktif. Menurut dia, dengan adanya WBS ini akan ada monitoring dan penyaringan yang dilakukan oleh KPK. Sehingga, semua proses terkait pengaduan di Perum Perhutani dapat berjalan dengan maksimal. “Dalam sektor kehutanan ada bermacam-macam motif tindak kejahatan korupsi, sehingga kita membutuhkan alarm untuk mencegah hal ini terjadi lagi. Jika dibiarkan, akan menjadi kerugian besar bagi negara” ujar Emirzal. Emirzal menambahkan ba hwa “Whistleblowing” merup akan sebuah pengungkapan atas tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum, perbuatan tidak etis atau tidak bermoral serta perbuatan lain yang dapat merugikan organisasi maupun kepentingan. Pengungkapan ini umumnya dilakukan secara rahasia. Secara umum, semua tindakan yang menyalahi aturan bisa dimasukkan ke dalam kategori layak dilaporkan lewat whistleblowing namun dalam konteks ini KPK memiliki kewenangan khusus di bidang pelaporan korupsi. “Kita harus menciptakan budaya pelaporan tindakan korupsi di lingkungan kerja sehingga tindakan korupsi dapat dicegah,” tutup Emirzal.

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Kilas Korupsi

atau janji (penyuapan); penggelapan dalam jabatan; pemerasan dalam jabatan; ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara); dan menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/ penyelenggara negara). Di dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah atau pemerintahan dalam praktiknya rentan korupsi. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya adalah pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali. Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat,

terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal semisal penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk memelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kejahatan. Ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak, tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat, namun ada juga yang tidak legal di tempat lain. Ada banyak faktor yang memicu maraknya tindak korupsi. Misalnya, rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi, yang gagal memberikan perhatian yang cukup. Atau karena Ketidakadaan kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan. Maka, WBS menjadi langkah baik untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya tindak korupsi. • DR/PR/2021-XII-32

Foto: Kanpus/Hendra Jaya DS

Korupsi atau rasuah merupakan kata serapan dari bahasa Latin, corruptio, yang berasal dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok, mencuri, maling. Singkatnya, korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu, yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka, untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsurunsur perbuatan melawan hukum; penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana; memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi; dan merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Ada beberapa jenis tindak pidana korupsi, di antaranya adalah memberi atau menerima hadiah

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 101


POJOKKPH

Perhutani KPH Kuningan dan Kementan

Lakukan Survey untuk

Tanam Kedelai Pemerintah Republik Indonesia punya program ketahanan pangan. Guna mewujudkan program itu, pemerintah terus mengimbau dan menggandeng elemen-elemen masyarakat untuk mendukung langkah-langkah mewujudkan ketahanan pangan. Maka, untuk mendukung program ketahanan pangan itu, Perhutani KPH Kuningan bersama Kementan melakukan survey lokasi lahan untuk tanaman kedelai. Jika berjalan lancar, hasil kedelai yang akan ditanam oleh para petani bisa meningkatkan penghasilan para petani serta penggarap yang ada di lahan hutan.

K

awasan hutan seluas 50 hektare di Petak 97g Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gunungsari, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciledug, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan, menjadi lokasi lahan untuk tanaman kedelai. Hal itu terlihat saat Perhutani KPH Kuningan bersama Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan survey lokasi lahan di kawasan yang termasuk wilayah administratif Desa Gunungsari, Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, itu. Survey pada Kamis, 4 November 2021 itu dilakukan dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam acara survey atau peninjauan lokasi tersebut. Di antaranya Kepala Seksi (Kasi) Kelola Sumber Daya Hutan Perhutani KPH Kuningan, Yana Yunara, beserta jajaran; Direktorat

102 DUTA Rimba

Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Kholid; Kasi AKABI Kementan RI, Ujang; serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Jawa Barat, Deli, beserta staf. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Kuningan melalui Yana Yunara, menyatakan, dalam kegiatan survey lokasi bersama Kementan tersebut, Perhutani sudah menyiapkan lahan seluas 429 hektare untuk penanaman kedelai. Lahan tersebut berlokasi di tiga BKPH, yaitu BKPH Ciledug, BKPH Waled, dan BKPH Garawangi. “Kami berharap, nantinya dari hasil kedelai yang akan ditanam oleh para petani bisa meningkatkan penghasilan para petani serta penggarap yang ada di lahan hutan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Semoga dari hasil kedelai nanti bisa umroh ke tanah suci,” ucapnya. Sementara itu, di kesempatan yang sama, Ujang menyatakan apresiasi kepada Perum Perhutani

yang telah ikut berperan dan mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. “Saat ini banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi pemukiman dan kawasan industri. Perhutani menggunakan kawasan hutan untuk menanam kedelai merupakan suatu hal yang patut disyukuri dan diapresiasi. Lahan Perhutani sangat potensial untuk ditanami kedelai karena di wilayah Perhutani KPH Kuningan banyak tanaman kayu putih yang kayunya pendek dan tiap tahun ditebang, sehingga untuk sinar matahari masih cukup banyak untuk kesuburan kedelai tersebut,” katanya.

Dua Kabupaten Perhutani KPH Kuningan merupakan salah satu dari 14 KPH yang berada di Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. KPH Kuningan punya wilayah pengelolaan seluas 29.684,35 hektare. Secara administratif, wilayah KPH Kuningan berada di dua kabupaten. Yaitu

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021


Foto: Kompersh KPH Kuningan

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021

DUTA Rimba 103


Foto: Kompersh KPH Kuningan

POJOKKPH

seluas 25.644,38 hektare masuk wilayah administratif Kabupaten Kuningan dan seluas 4.039,97 hektare masuk wilayah Kabupaten Cirebon. Secara geografis, wilayah kerja Perhutani KPH Kuningan berada di koordinat 06o 51’ – 7o LS dan 108o-96o BT. Wilayah Perhutani KPH Kuningan di sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Cirebon, di sebelah Timur berbatasan dengan wilayah KPH Balapulang, di sebelah Selatan dengan KPH Ciamis, dan di sebelah Barat dengan KPH Majalengka. Sebelum tahun 1968, KPH Kuningan masih bernama KPH Ciledug. Di tahun 1968, ia berubah menjadi KPH Kuningan. Di tahun 1982 hingga 1984, wilayah KPH Kuningan telah dilaksanakan penataan, sehingga pengelolaannya terbagi ke dalam enam Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), yaitu BKPH Ciledug, BKPH Waled, BKPH Luragung, BKPH Cibingbin, BKPH Garawangi, dan BKPH Linggarjati. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 424/MenhutII/2004 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Lindung Pada Kelompok Hutan Gunung Ciremai, Seluas lebih kurang 15.500 hektare

104 DUTA Rimba

terletak di Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Dan berdasarkan BAST (Berita Acara Serah Terima) Nomor 05/SJ/DIR/2009 dan Nomor BA.4/ IV-SET/2009 mengenai Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Yang Diubah Menjadi Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai. Selanjutnya pengelolaan kawasan hutan pada BKPH Linggarjati (Kelompok Hutan Gunung Ciremai) seluas 8.638,30 hektare pengelolaannya menjadi tanggung jawab Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC).

Lima BKPH Berdasarkan sebaran potensi sumber daya hutan, pengusahaan kawasan hutan Perhutani KPH Kuningan terbagi dalam dua Kelas Perusahaan. Pertama, Kelas Perusahaan Jati, yaitu 4 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan 17 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Kedua, Kelas Perusahaan Pinus, yaitu 2 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan 8 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Catatan: Terdapat 2 RPH pada BKPH Luragung yang termasuk Kelas Perusahaan Pinus. Total luas wilayah pengelolaan Perhutani KPH Kuningan adalah lebih kurang 29.684,35 hektare.

Luas tersebut terbagi kepada Kelas Perusahaan Jati seluas 15.313,61 hektare dan Kelas Perusahaan Pinus seluas 14.370,74 hektare. Luas wilayah KPH Kuningan tersebut pengelolaannya dibagi ke lima Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH). Pertama, BKPH Ciledug seluas 5.931,54 hektare yang terdiri dari 6 RPH yaitu RPH Tonjong, RPH Bantarpanjang, RPH Dukuhbadag, RPH Margamukti, RPH Cikeusal, dan RPH Gunungsari. Kedua, BKPH Waled seluas 3.304,03 hektare yang terdiri dari 4 RPH yaitu RPH Sumurkondang, RPH Cihirup, RPH Ambit, dan RPH Cipancur. Ketiga, BKPH Cibingbin seluas 4.738,68 hektare yang terdiri dari 5 RPH yaitu RPH Cileuya, RPH Cibeureum, RPH Cimara, RPH Ciangir, dan RPH Cipondok. Keempat, BKPH Luragung seluas 7.941,42 hektare yang terdiri dari 6 RPH yaitu RPH Ciwaru, RPH Karangkancana, RPH Sukasari, RPH Segong, RPH Sumberjaya, RPH Legokherang. Dan kelima, BKPH Garawangi seluas 7.768,68 hektare yang terdiri dari 6 RPH yaitu RPH Haurkuning, RPH Cipakem, RPH Lebakwangi, RPH Pakembangan, RPH Ciniru, dan RPH Subang. • DR/ Kng/Ddi

NO. 93 • TH. 15 • NOVEMBER - DESEMBER • 2021



Selamat

Natal Rayakan penuh sukacita, damai sejahtera


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

• Perhutani KPH Kuningan dan Kementan Lakukan Survey untuk Tanam Kedelai

4min
pages 104-108

• Perhutani Whistle Blowing System, Peduli Berantas Korupsi

5min
pages 100-103

• Menikmati Wisata Alam Bernuansa Jepang di Taman Sakura Lawu

4min
pages 96-99

• Menuju Perhutaniyang Lebih Sehat dan Ekselen

10min
pages 88-93

• Antisipasi Tanah Longsor, Perhutani Tanam Vertiver di Bojonegoro

3min
pages 94-95

• Perhutani KPH Pasuruan Salurkan Bantuan untuk Renovasi Sekolah dan Masjid

3min
pages 86-87

• Bersama LMDH Wana Lestari, Perhutani Kelola Mliwis Hills di Bukit Menoreh

5min
pages 82-85

• Bersama CDK III Sukabumi, Perhutani Dukung Budi Daya Lebah Madu

4min
pages 78-81

• Luntur Jawa Burung Khas Pasundan yang Terancam Punah

4min
pages 74-77

• Perhutani Terima Penghargaan Top BUMN Awards 2021

4min
pages 46-49

LINTAS RIMBA

9min
pages 60-69

Menelusuri Guratan Alam di Goa Bedug

4min
pages 70-73

• Lelang Award untuk Perhutani Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara

5min
pages 42-45

• Langkah-langkah Wisata Perhutani Berbenah

5min
pages 26-29

• Tingkatkan Kewaspadaan, Antisipasi Bencana Alam

5min
pages 30-33

Rebranding Wisata Alam Perhutani

2min
pages 6-7

Perhutani BUMN Terbaik 2021

5min
pages 38-41

Ratusan Juta Rupiah untuk Mitra Binaan

4min
pages 34-37

• Rebranding Wisata Alam, Perhutani Tingkatkan Kualitas Produk dan Layanan

5min
pages 8-13

Ulurkan Tangan Salurkan Bantuan

6min
pages 20-25

Tanam Pohon untuk Masa Depan

9min
pages 14-19
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.