3 minute read
• Antisipasi Tanah Longsor, Perhutani Tanam Vertiver di Bojonegoro
Foto: Kompersh KPH Bojonegoro/Edi Purnomo
Antisipasi Tanah Longsor,
Advertisement
Perhutani Tanam Vertiver di Bojonegoro
Siapa pun tak ingin tertimpa musibah dan bencana alam. Tetapi, ketika musibah dan bencana alam itu melanda, siapa pun tak bisa menolak. Yang dapat dilakukan adalah menyiapkan langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya musibah dan bencana alam itu. Sehingga, semaksimal mungkin bencana alam dapat dicegah dan dampaknya dapat diminimalkan. Hal itu dilakukan Perhutani KPH Bojonegoro bersama stakeholder dengan menggelar gerakan penanaman akar wangi jenis vertiver dan bibit trembesi di wisata Puthuk Kreweng.
Sebanyak 1.250 rumpun tumbuhan akar wangi jenis vertiver dan 30 plances bibit trembesi ditanam Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro bersama stakeholder, Minggu, 14 November 2021. Kegiatan yang digelar di Wisata Puthuk Kreweng itu dalam rangka mengantisipasi terjadinya tanah longsor di wilayah kerja Perhutani KPH Bojonegoro. Wisata Puthuk Kreweng sendiri termasuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gledegan, BKPH Clangap, KPH Bojonegoro.
Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam kegiatan tersebut.
Antara lain perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Langgeng, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Bumi Rahayu, Anggota Koramil setempat, serta Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani BKPH Clangap. Kepala Seksi Bidang Pembinaan Sumberdaya Hutan dan Perhutanan Sosial Perhutani KPH Bojonegoro, Teguh Yuli Anggoro, hadir mewakili Administratur Perhutani KPH Bojonegoro.
Melalui Teguh Yuli Anggoro, Administratur Perhutani KPH Bojonegoro mengatakan, penanaman vertiver dan trembesi diyakini dapat menjadi salah satu solusi mengatasi tanah longsor. “Selain pelindung, vertiver berfungsi untuk menyangga partikel tanah, sehingga akan mengurangi erosi dan longsor. Sedangkan Trembesi mampu menghasilkan oksigen 30 persen lebih banyak,” katanya.
Teguh menambahkan, selain memiliki sistem perakaran yang lebar, dalam, dan kuat, tanaman vetiver juga pertumbuhannya sangat cepat dan menghasilkan biomassa yang banyak. Selain itu, juga adaptif terhadap kondisi yang ekstrim, mudah dibudidayakan, tidak berpotensi menjadi gulma, dan mampu mengakumulasi logam berat di sekitarnya.
“Dengan keunggulan tersebut, vetiver sangat baik digunakan untuk Konservasi Lahan dan mencegah erosi. Sinergitas untuk cinta dan peduli lingkungan seperti sekarang inilah yang perlu konsisten dan terus dilakukan,” terang Teguh.
Puthuk Kreweng
Sementara itu, Kepala Desa Mojodelik yang juga sebagai pengelola wisata Puthuk Kreweng, Yuntik Rahayu, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Kata dia, akar dari tanaman vetiver yang menghujam ke dalam tanah juga berfungsi seperti kolom beton yang mampu menahan tanah agar tidak Longsor dan tanah menjadi stabil.
“Terima kasih kepada Perhutani KPH Bojonegoro serta semua pihak. Dan harapannya, kegiatan ini bisa terus berkesinambungan,” ujarnya.
Salah satu daga tarik Wisata Puthuk Kreweng adalah udaranya yang begitu segar, meski di siang hari yang sinar matahari terasa menyengat di kulit. Hawa segar di area objek wisata yang terletak di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, tersebut tetap begitu segar. Sebab, kawasan itu masih cukup alami. Deretan pohon yang ada di lokasi wisata itu membuat kawasan tersebut begitu rindang.
Selain itu, panorama alamnya juga menyejukkan mata. Menyajikan pesona area perbukitan dipadukan dengan sungai yang melintas tepat di bawah bukit.
Setelah ditata dengan cukup baik oleh warga desa setempat, pemandangan di kawasan wisata Puthuk Kreweng menjadi semakin menarik. Penataan kawasan wisata tersebut saat ini cukup rapih. Sebuah tulisan ’’Puthuk Kreweng’’ berwarna oranye terpasang rapih di pintu masuk yang sudah dihiasi taman. Spot itu sangat cocok dipakai pengunjung untuk berswafoto atau selfie karena berhadapan langsung dengan hamparan alam.
Empat Tingkat
Kawasan wisata Puthuk Kreweng dibagi menjadi empat tingkat. Masing-masing tingkat dihubungkan dengan deretan anak tangga. Di setiap tingkat terdapat sejumlah gazebo yang bisa dipakai pengunjung untuk beristirahat. Tentu saja sambil menikmati pemandangan alam.
Destinasi wisata tersebut memang belum lama dibuka untuk umum. Pembukaan lokasi wisata itu untuk umum setelah melalui serangkaian tahap pembangunan yang diprakarsai warga Desa Mojodelik. ’’Pengembangan Puthuk Kreweng terus dilakukan, agar beberapa tahun ke depan semakin rindang dan sejuk,’’ kata Yuntik Rahayu.
Yuntik menjelaskan, saat ini sudah terbangun sejumlah wahana yang membuat Puthuk Kreweng cocok menjadi tempat wisata untuk keluarga. Mulai gazebo, flying fox, aneka permainan anak-anak, hingga spot-spot yang cocok untuk tempat berfoto. ’’Bisa juga untuk outbond maupun camping. Juga sering digunakan oleh ibu-ibu untuk senam,’’ ujarnya. • DR/Bjn/Se
Foto: Kompersh KPH Bojonegoro/Edi Purnomo