4 minute read

• Menikmati Wisata Alam Bernuansa Jepang di Taman Sakura Lawu

Satu lagi destinasi wana wisata di kawasan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta. Namanya Taman Sakura Lawu. Biasa disebut dengan singkat menjadi Taman Sakral. Destinasi wisata itu diproyeksikan akan menjadi wana wisata menarik dengan konsep alam yang bernuansa Jepang. Keunikan nuansa Jepang di Taman Sakral adalah karena di bulan tertentu pengunjung dapat melihat secara langsung indahnya 60 pohon bunga sakura yang bunga-bunganya telah mekar. Keindahan bunga sakura yang berpadu pemandangan Gunung Lawu itu menjadi kekhasan Taman Sakral.

Peringatan 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang menjadi momen yang menarik di Wana wisata Taman Sakura Lawu (Sakral).

Advertisement

Wana wisata yang berlokasi di

Resort Pemangkuan Hutan (RPH)

Blumbang, Bagian Kesatuan

Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu

Utara, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta, itu menjadi tempat peringatan tersebut. Acaranya digelar pada Minggu, 21 November 2021.

Melalui Kepala BKPH Lawu Utara, Sartono, Administratur Perhutani KPH Surakarta mengatakan, Taman Sakral menambah banyak pilihan wana wisata di kawasan Perhutani KPH Surakarta. Dengan banyaknya wana wisata yang berada di wilayah Perhutani KPH Surakarta, khususnya yang berlokasi di cluster Karanganyar, diharapkan

Foto: Kompersh KPH Surakarta/Yuniar Purnomo

pendapatan dari bidang wisata akan bertambah.

“Diharapkan, ke depannya tempat ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, dengan potensi alam yang ada. Semoga ke depan di wana wisata ini ada penambahan varian bunga dan wahana lain, sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri,” ujar Sartono.

Wana wisata Taman Sakura Lawu merupakan destinasi wisata yang pengelolaannya adalah kerja sama Perum Perhutani dengan Toyota Indonesia. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meresmikan wana wisata yang terletak di lahan seluas 2 hektare itu pada 20 Januari 2018. Kini, Taman Sakral telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata menarik di kawasan hutan Perhutani KPH Surakarta.

Selain kerja sama dengan Toyota Indonesia, Taman Sakral juga menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga lain. Di antaranya adalah kerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTPDAS) atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dan Kebun Raya Cibodas.

Pohon Bunga Sakura Asli

Seperti namanya, Taman Sakral menampilkan hamparan pohon bunga sakura sebagai daya tarik utamanya. Di sana, pengunjung dapat secara langsung melihat indahnya 60 pohon sakura yang bunga-bunganya telah mekar (pada bulan tertentu). Tetapi bukan hanya itu yang dapat dinikmati pengunjung di Taman Sakral. Lokasi ini dikelilingi oleh hutan yang sangat indah dan udara yang sejuk khas pegunungan. Dan apabila cuaca cerah, pengunjung juga dapat melihat Kawah Candradimuka dari kejauhan. Semua itu dapat dinikmati pengunjung dengan hanya membayar biaya retribusi sebesar Rp 7.500.

Sakura adalah bunga nasional Jepang. Selain sakura, bunga seruni juga bunga nasional Jepang. Sakura biasanya mekar di musim semi, sekitar akhir Maret hingga akhir Juni.

Sakura dapat terlihat di manamana di Jepang. Ia diperlihatkan dalam beraneka ragam barangbarang konsumen, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta merupakan

Foto : Kompersh KPH Surakarta/Yuniar Purnomo

Foto : Kompersh KPH Surakarta/Yuniar Purnomo

simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.

Lucia, salah satu pengunjung dari Magetan, menyampaikan, daya tarik wana wisata ini adalah pohon bunga sakura asli dan pemandangan Gunung Lawu. Keberadaan bunga sakura yang tumbuh di Taman Sakral memang menarik, karena bunga-bunga sakura di sana biasanya ada di Bogor, Jawa Barat. Ia berharap, ke depan ada penambahan fasilitas, misalnya spot selfie dan lain-lain.

“Ke depan kalau bisa ada penay sport, Selfie, dan lain-lain,” ujarnya.

Ya, itulah daya tarik utama Taman Sakral. Apabila beruntung, di sana pengunjung dapat secara langsung melihat indahnya bunga sakura yang telah mekar. Di sisi lain, apabila cuaca cerah, pengunjung juga dapat melihat Kawah Candradimuka dari kejauhan.

Ditanam Sejak 2018

Taman Sakura Lawu yang terletak di dekat Basecamp Cemoro Kandang itu secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ada kira-kira 60 pohon sakura yang telah ditanam di kawasan tersebut. Penanaman telah dimulai sejak tahun 2018.

Penanaman pohon sakura tersebut merupakan kerja sama CSR dengan Toyota, salah satu perusahaan otomotif asal Jepang. Menurut Asper BKPH Lawu Utara, Sartono, pohon-pohon sakura tersebut ditanam di dua lokasi, yaitu di Bukti Sakura Lawu dan Taman Sakral. Tetapi jumlah pohon sakura yang ditanam di Taman Sakral tersebut lebih banyak daripada di Bukit Sakura Lawu.

“Sudah ada yang kembang. Satu pohon. Ada 4-5 kembang,” katanya.

Dia menuturkan, bukan kali pertama terjadi fenomena bunga sakura mekar tersebut. Menurut dia, memang adanya pohon sakura yang ditanam di lereng Gunung Lawu tersebut menjadi daya tarik tersendiri yang ditawarkan kepada para pengunjung. Selain kesejukan udara dan pemandangan alam khas pegunungan, tentu saja.

“Dulu bunga-bunganya pernah mekar tetapi tidak bersamaan,” ucapnya.

Sartono mengungkapkan, berkaitan dengan kondisi berjangkitnya wabah pandemi Covid-19, sementara ini pengelola Taman Sakral belum menerima kunjungan wisatawan, meskipun beberapa obyek wisata di kawasan Tawangmangu sudah ada yang melakukan uji coba pembukaan obyek wisata. “Sejak awal PPKM hingga saat ini belum buka. Menunggu instruksi dari pusat,” jelas

Titik lain yang instagramable adalah puluhan gazebo. Gazebo-gazebo beratap jerami ini bentuknya tak terlalu besar, tetapi sangat nyaman untuk bersantai sejenak menikmati semilir udara pantai yang menyegarkan. Tarif penyewaan gazebo ini juga terjangkau.

Sartono. • DR/Ska/Ipk

This article is from: