4 minute read

• Perhutani KPH Kuningan dan Kementan Lakukan Survey untuk Tanam Kedelai

Pemerintah Republik Indonesia punya program ketahanan pangan. Guna mewujudkan program itu, pemerintah terus mengimbau dan menggandeng elemen-elemen masyarakat untuk mendukung langkah-langkah mewujudkan ketahanan pangan. Maka, untuk mendukung program ketahanan pangan itu, Perhutani KPH Kuningan bersama Kementan melakukan survey lokasi lahan untuk tanaman kedelai. Jika berjalan lancar, hasil kedelai yang akan ditanam oleh para petani bisa meningkatkan penghasilan para petani serta penggarap yang ada di lahan hutan.

Kawasan hutan seluas 50 hektare di Petak 97g Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gunungsari,

Advertisement

Bagian Kesatuan Pemangkuan

Hutan (BKPH) Ciledug, Perhutani

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan, menjadi lokasi lahan untuk tanaman kedelai. Hal itu terlihat saat Perhutani KPH

Kuningan bersama Kementerian

Pertanian (Kementan) melakukan survey lokasi lahan di kawasan yang termasuk wilayah administratif Desa

Gunungsari, Kecamatan Cimahi,

Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, itu. Survey pada Kamis, 4 November 2021 itu dilakukan dalam rangka mendukung Program Ketahanan

Pangan Nasional. Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam acara survey atau peninjauan lokasi tersebut. Di antaranya Kepala Seksi (Kasi) Kelola Sumber Daya Hutan

Perhutani KPH Kuningan, Yana

Yunara, beserta jajaran; Direktorat yang telah ikut berperan dan mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. “Saat ini banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi pemukiman dan kawasan industri. Perhutani menggunakan kawasan hutan untuk menanam kedelai merupakan suatu hal yang patut disyukuri dan diapresiasi. Lahan Perhutani sangat potensial untuk ditanami kedelai karena di wilayah Perhutani KPH Kuningan banyak tanaman kayu putih yang kayunya pendek dan tiap tahun ditebang, sehingga untuk sinar matahari masih cukup banyak untuk kesuburan kedelai tersebut,” katanya.

Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Kholid; Kasi AKABI Kementan RI, Ujang; serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Jawa Barat, Deli, beserta staf.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Kuningan melalui Yana Yunara, menyatakan, dalam kegiatan survey lokasi bersama Kementan tersebut, Perhutani sudah menyiapkan lahan seluas 429 hektare untuk penanaman kedelai. Lahan tersebut berlokasi di tiga BKPH, yaitu BKPH Ciledug, BKPH Waled, dan BKPH Garawangi.

“Kami berharap, nantinya dari hasil kedelai yang akan ditanam oleh para petani bisa meningkatkan penghasilan para petani serta penggarap yang ada di lahan hutan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Semoga dari hasil kedelai nanti bisa umroh ke tanah suci,” ucapnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Ujang menyatakan apresiasi kepada Perum Perhutani Dua Kabupaten

Perhutani KPH Kuningan merupakan salah satu dari 14 KPH yang berada di Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. KPH Kuningan punya wilayah pengelolaan seluas 29.684,35 hektare. Secara administratif, wilayah KPH Kuningan berada di dua kabupaten. Yaitu

Foto: Kompersh KPH Kuningan

seluas 25.644,38 hektare masuk wilayah administratif Kabupaten Kuningan dan seluas 4.039,97 hektare masuk wilayah Kabupaten Cirebon.

Secara geografis, wilayah kerja Perhutani KPH Kuningan berada di koordinat 06o 51’ – 7o LS dan 108o-96o BT. Wilayah Perhutani KPH Kuningan di sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Cirebon, di sebelah Timur berbatasan dengan wilayah KPH Balapulang, di sebelah Selatan dengan KPH Ciamis, dan di sebelah Barat dengan KPH Majalengka.

Sebelum tahun 1968, KPH Kuningan masih bernama KPH Ciledug. Di tahun 1968, ia berubah menjadi KPH Kuningan. Di tahun 1982 hingga 1984, wilayah KPH Kuningan telah dilaksanakan penataan, sehingga pengelolaannya terbagi ke dalam enam Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), yaitu BKPH Ciledug, BKPH Waled, BKPH Luragung, BKPH Cibingbin, BKPH Garawangi, dan BKPH Linggarjati.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 424/MenhutII/2004 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Lindung Pada Kelompok Hutan Gunung Ciremai, Seluas lebih kurang 15.500 hektare terletak di Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Dan berdasarkan BAST (Berita Acara Serah Terima) Nomor 05/SJ/DIR/2009 dan Nomor BA.4/ IV-SET/2009 mengenai Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Yang Diubah Menjadi Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai. Selanjutnya pengelolaan kawasan hutan pada BKPH Linggarjati (Kelompok Hutan Gunung Ciremai) seluas 8.638,30 hektare pengelolaannya menjadi tanggung jawab Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC).

Lima BKPH

Berdasarkan sebaran potensi sumber daya hutan, pengusahaan kawasan hutan Perhutani KPH Kuningan terbagi dalam dua Kelas Perusahaan. Pertama, Kelas Perusahaan Jati, yaitu 4 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan 17 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Kedua, Kelas Perusahaan Pinus, yaitu 2 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan 8 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Catatan: Terdapat 2 RPH pada BKPH Luragung yang termasuk Kelas Perusahaan Pinus.

Total luas wilayah pengelolaan Perhutani KPH Kuningan adalah lebih kurang 29.684,35 hektare. Luas tersebut terbagi kepada Kelas Perusahaan Jati seluas 15.313,61 hektare dan Kelas Perusahaan Pinus seluas 14.370,74 hektare. Luas wilayah KPH Kuningan tersebut pengelolaannya dibagi ke lima Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH).

Pertama, BKPH Ciledug seluas 5.931,54 hektare yang terdiri dari 6 RPH yaitu RPH Tonjong, RPH Bantarpanjang, RPH Dukuhbadag, RPH Margamukti, RPH Cikeusal, dan RPH Gunungsari. Kedua, BKPH Waled seluas 3.304,03 hektare yang terdiri dari 4 RPH yaitu RPH Sumurkondang, RPH Cihirup, RPH Ambit, dan RPH Cipancur. Ketiga, BKPH Cibingbin seluas 4.738,68 hektare yang terdiri dari 5 RPH yaitu RPH Cileuya, RPH Cibeureum, RPH Cimara, RPH Ciangir, dan RPH Cipondok.

Keempat, BKPH Luragung seluas 7.941,42 hektare yang terdiri dari 6 RPH yaitu RPH Ciwaru, RPH Karangkancana, RPH Sukasari, RPH Segong, RPH Sumberjaya, RPH Legokherang. Dan kelima, BKPH Garawangi seluas 7.768,68 hektare yang terdiri dari 6 RPH yaitu RPH Haurkuning, RPH Cipakem, RPH Lebakwangi, RPH Pakembangan, RPH Ciniru, dan RPH Subang. • DR/

Kng/Ddi

This article is from: