9 minute read
LINTAS RIMBA
TV Perancis Lakukan Syuting Film Dokumenter di Hutan Jati Perhutani KPH Kendal
Foto: Kompersh KPH Kendal
Advertisement
Kendal - Pada Kamis, 25 November 2021, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal menerima kedatangan tim dari stasiun televisi (TV) asal Perancis, ARTE. Tim yang dipimpin Etienne itu akan membuat film dokumenter tentang pengelolaan hutan jati di Pulau Jawa. Pembuatan film dokumenter di kawasan hutan Perhutani itu berfokus pada tanaman Jati yang bernama latin Tectona grandis, mulai dari awal keberadaannya tumbuh di pulau Jawa, pengelolaan pada masa penjajahan Belanda, pengelolaan oleh Djawatan Kehutanan, sampai pengelolaan oleh Perum Perhutani.
Kepada tim dari Stasiun TV ARTE Perancis yang dipimpin Etienne itu, Administratur Perhutani KPH Kendal, Widodo Budi Santoso, menyampaikan pesan. “Semoga pembuatan film dokumenter dapat berjalan lancar dan Perum Perhutani ikut mendapatkan dampak positif serta semakin solid dalam mengelola hutan, sehingga ‘hutan lestari masyarakat sejahtera’ dapat terwujud,“ ujarnya.
Lokasi syuting atau pengambilan gambar dimulai dari lokasi tanaman muda Kelompok Umur (KU) I, KU II, dan KU III yang berada di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Palir, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Mangkang, KPH Kendal. Selanjutnya, tim mengambil gambar dan adegan di RPH Darupono yang merupakan lokasi tanaman jati yang sudah diteres/dimatikan untuk ditebang atau diproduksi, dan HAS (Hutan Alam Sekunder) di RPH Trayu. Keduanya masuk kawasan hutan BKPH Boja, KPH Kendal. Dan Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Gambilangu, KPH Kendal, yang beralamat di Jalan Raya Semarang – Kendal Km 7 Kendal, menjadi lokasi terakhir syuting tersebut.
Ketua Tim dari Stasiun TV ARTE Perancis, Etienne, yang sekaligus bertindak sebagai sutradara, mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani yang telah memberikan izin dan menyediakan tempat untuk pengambilan gambar dalam pembuatan film dokumenter itu. Menurut dia, tanaman Jati di tanah Jawa sangat menarik untuk difilmkan. Perjalanan sejarah tanaman jati juga berpengaruh kepada kehidupan masyarakat Jawa dari zaman kolonial Belanda sampai masa sekarang. “Saya akan membuat film ini sebagus mungkin dan akan ditayangkan di seluruh negara Eropa, agar mereka tertarik dan akan berkunjung ke Indonesia, terutama ke Pulau Jawa,” ucapnya.
Wakil Administratur Perhutani KPH Kendal, Gatot Farid Prabowo, Turut serta mendampingi sekaligus menjadi narasumber, bersama Kepala Seksi Madya Pengembangan Bisnis, Angkin Windiyaretno; Kepala Sub Seksi Hukum, Kepatuhan dan Komper, Maswan; Kepala BKPH Mangkang, Suparna; Kepala BKPH Boja, Sutiyo; dan Kepala TPK Gambilangu, Sarjuki. • DR/Knd/Myk
Fasilitasi LMDH di Tuban,
Perhutani Dukung Program “Makmur”
Foto: Kompersh KPH Tuban/Eriek Zaknaha
Tuban - Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban, Miswanto, mengikuti Sosialisasi Program “Makmur” bersama PT Petrokimia Gresik dan PT Pertani, di Tuban, Kamis, 2 Desember 2021. Perhutani KPH Tuban mendukung program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat), untuk memfasilitasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah kerjanya agar mendapat bantuan pupuk dan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Mari kita majukan usaha rakyat untuk sama-sama berproses, karena ini program pemerintah yang harus dijalankan bersama. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen menciptakan ekosistem pertanian terintegrasi melalui program Makmur, yakni program yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia (Persero),” terang Miswanto.
Miswanto mengatakan, program Makmur adalah program lengkap. Kata dia, dengan memfasilitasi, bibit tersedia, pupuk tersedia, juga pinjaman modal KUR, hingga penjualan hasil panen sudah terarahkan. “Harapan saya, dengan fasilitas yang lengkap, di antaranya benih, pupuk, dan modal kepada masyarakat yang mayoritas sebagai petani hutan ini, mereka bisa menjadi petani merdeka. Karena umumnya mereka hanya bertumpu pada garapan di lahan hutan Perhutani,” tambah Miswanto.
Di kegiatan itu, Mohammad Sidik selaku Staf Departement Agro Solution PT Petrokimia Gresik, distributor sekaligus penyedia pupuk “Non Subsidi”, mengatakan, pihaknya akan membantu menyediakan pupuk sehingga harga di tingkat petani hutan dapat lebih murah daripada di pasaran. “Karena program Makmur menjadi fasilitas utama untuk kemakmuran masyarakat dalam pertanian,” katanya.
Sementara itu, perwakilan dari PT Pertani Cabang Bojonegoro, Kariyanto, menyampaikan, dengan program Makmur pihaknya bersedia menjadi offtaker, sehingga hasil panen para petani hutan bisa dibeli PT Pertani dengan harga di atas
harga tengkulak. • DR/Kom-PHT/Tbn/Erz
Perhutani Divre Jateng Gelar Workshop
Foto: Kompersh Divre Jateng/Tantida Isa
Bondowoso - Bersama Yayasan Tunas Rimba Perhutani (YTRP), Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah mengadakan workshop dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, di Gedung Rimba Graha, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 16 Desember 2021. Workshop tersebut mengambil tema “Be Smart Teachers! Digital Generation of Perhutani Forest Community”. Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Siswanto; serta Praktisi di bidang pendidikan, antara lain Rr. Evi Trisnowati, Purwanto, Kempo Antaka, dan Fatkhul Amin.
Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Budi Widodo, dan Ketua YTRP Jawa Tengah, Farida Nur Yaumi Budi Widodo, secara langsung membuka kegiatan tersebut. Workshop itu diikuti 56 kepala sekolah, guru Tunas Rimba se-Jawa Tengah, dan segenap Ketua Cabang YTRP se-Jawa Tengah.
Di kesempatan itu, Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Budi Widodo, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Ia berharap, semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi segenap Kepala Sekolah dan Guru-Guru TK Tunas Rimba. Sementara Kepala BPTIK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Siswanto, berharap segenap stakeholder dapat saling membantu dunia pendidikan. “Karena dengan pendidikan, kita bisa mengubah dunia,” pesannya.
Sejalan dengan itu, Ketua YTRP Jawa Tengah, Farida Nur Yaumi Budi Widodo, turut memberikan semangat dan menekankan arti pentingnya guru bagi tumbuh kembangnya generasi muda. “Dari satu orang hebat akan lahirkan beberapa karya kreatifitas. Tetapi dari satu guru yang hebat akan lahir ribuan orang hebat dan ribuan karya kreatifitas,” pungkasnya.
Peserta workshop sehari penuh itu mendapat materi langsung dari praktisi pendidikan, yaitu materi Informasi Teknologi (IT) untuk guru oleh Rr. Evi Trisnowati; Komunikasi efektif dan cara belajar anak usia dini oleh Purwanto; Teknik mendongeng oleh Kempo Antaka; dan Jualan menggunakan media online oleh Fatkhul Amin. Selain mendapat wawasan lewat penyampaian materi dari banyak praktisi, peserta juga menerima sertifikat, workshop kit, kaos, dan cenderamata dari panitia. •
DR/DivreJateng/Isa
Kepada Warga Desa Ngutet di Lumajang Perhutani Sosialisasikan Bagi Hasil SSBM
Foto: Kompersh KPH Probolinggo/Rofik
Lumajang - Bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Mulya, Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo melakukan Sosialisasi dan Kesepakatan Bagi Hasil Swasembada Bahan Makanan (SSBM) yang terletak di Petak 12a dengan luas 326,9 hektare kepada warga desa tersebut. Di acara yang diadakan pada Selasa, 9 November 2021 itu, Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pasirian, Subur, mewakili Administratur Perhutani KPH Probolinggo, mengatakan, Petak 12a RPH Candipuro dengan luas 326,9 hektare tersebut meliputi dua desa, yaitu seluas 100 hektare masuk Desa Nguter dan 226,9 hektare masuk Desa Klopo Sawit.
“Nantinya untuk penyetoran hasil SSBM dikumpulkan satu pintu melalui Ketua LMDH yang selanjutnya di setorkan ke Perhutani,” kata Subur.
Acara tersebut dihadiri antara lain oleh Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis, Andri Afiyanto Widodo; Kepala Seksi PSDH, Rokib; KSS Pengembangan Bisnis dan Pelaksana Hukum Kepatuhan Komunikasi Perusahaan, Gatot Kuswinarno; serta perwakilan dari Forkopimca Pasirian. “Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama (PKS), dimana legalitasnya LMDH sudah berbadan hukum, dan untuk hak serta kewajiban nantinya dituangkan di dalam PKS tersebut,” kata Subur.
Sementara itu, Kepala Desa Nguter sekaligus sebagai Ketua LMDH Rimba Mulia, Sulaiman, mengatakan, akan terus memberikan pemahaman kepada warganya agar memberikan kontribusi kepada Perhutani sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Kami akan ajak warga Desa Nguter untuk melestarikan kawasan hutan dengan sistem SSBM dan tidak boleh melanggar aturan yang sudah disepakati,” ujarnya. • DR/Pbo/Rfk
Di Pekalongan
Perhutani Lakukan FGD Bersama LMDH Rayon I Jawa Tengah
Foto: Kompersh KPH Pekalongan Timur
Pekalongan - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Se-Rayon I Jawa Tengah melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur, Selasa, 14 Desember 2021. FGD yang diselenggarakan di Aula Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur, itu diikuti Kepala Departemen Perhutanan Sosial Kantor Pusat, Administratur KPH Pekalongan Timur, Kepala Seksi PSDH Kantor Divisi Regional Jawa Tengah, serta anggota LMDH Se-Rayon I Jawa Tengah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Administratur Perhutani KPH Pekalongan Timur, Untoro Tri Kurniawan, mengatakan, kegiatan diskusi itu bertujuan untuk menampung aspirasi dan permasalahan di LMDH Se-Rayon I Jawa Tengah, guna mendapatkan penyelesaian dan solusi, sehingga LMDH menjadi lebih eksis dan maju, guna kesejahteraan anggotanya. Selain itu, FGD juga merupakan bentuk sinergitas dalam pengelolaan kawasan hutan antara Perhutani dan masyarakat sekitarnya yang tergabung dalam organisasi LMDH.
“Perhutani akan selalu melakukan kerja sama dengan pihak terkait seperti Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) per Kabupaten, Perangkat Desa, Polri, dan lain lain. Sedangkan fungsi serta keberadaan kelembagaan LMDH tidak akan berubah dan selalu ada,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Perwakilan LMDH Rimba Lestari Kabupaten Pemalang, Ali Tasmuin, mengatakan, pihaknya bersama jajaran Perhutani dan Dinas Kehutanan Cabang Pemalang akan selalu berkomunikasi dalam memanfaatkan kawasan hutan. Pihaknya juga merasa bersyukur dengan adanya kegiatan FGD ini. Setidaknya hal itu akan meminimalkan dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi, baik dengan Perhutani, Muspika, dan sesama anggota LMDH.
“Setiap permasalahan harus diselesaikan secara musyawarah. Hal ini untuk mencegah banyak kepentingan dari pihak-pihak tertentu yang membuat situasi terkadang menjadi lebih rumit untuk diselesaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Perencanaan Perhutanan Sosial Direksi, Widi Cahyanto, mengatakan, kegiatan itu menandakan betapa pentingnya menampung aspirasi dan keluhan LMDH serta masyarakat sekitar hutan di wilayah Rayon I. • DR/Pkt/Hwr
Perhutani KPH Purwakarta
Salurkan Bantuan TJSL untuk Posyandu, Inovasi Wisata, dan Perbaikan MCK
Foto: Kompersh KPH Purwakarta/Yayat Sudrajat
Purwakarta - Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta menyerahkan bantuan Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar 34 juta Rupiah. Dana yang dialokasikan untuk penyediaan MCK, pengembangan Posyandu, dan Pengembangan Inovasi Wisata Taman Pelangi, itu diserahkan di aula Kantor Perhutani KPH Purwakarta, Selasa, 7 Desember 2021. Adapun nominal yang diserahkan pada masing-masing adalah penyediaan 3 bangunan MCK sebesar 9 juta Rupiah, Pengembangan Posyandu 10 juta Rupiah, dan pengembangan inovasi wisata 15 juta Rupiah.
Administratur Perhutani KPH Purwakarta, Uum Maksum, menyerahkan langsung bantuan tersebut. Ia didampingi oleh Kepala Seksi Keuangan SDM Umum dan IT, Ade Ma’mur; Kepala Seksi Pembinaan SDH dan Perhutanan Sosial, Kartiwa; Kepala Sub Seksi (KSS) Perhutanan Sosial, Agus Iskandar; KSS Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan, Yayat Sudrajat; serta Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani KPH Purwakarta.
Uum Maksum menyampaikan, bantuan tersebut diberikan kepada tiga wilayah, yaitu di wilayah Administratif Desa Parakanlima Purwakarta, Subang, dan Karawang. “Hal ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Perhutani dalam rangka mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tahun 2021,” ujarnya
Mewakili penerima bantuan, Ketua Pengurus Pos Yandu Anggrek, Yanti Susanti, mengucapkan terima kasih banyak kepada Perhutani atas bantuan yang telah diberikan untuk pengembangan Posyandu di Desa Parakanlima. “Posyandu Anggrek 1 dan Angrek 2 berada di Wilayah RW 01 dan RW 02 Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta. Bantuan dana tersebut akan kami gunakan sebaik mungkin untuk melengkapi sarana dan prasarana Posyandu. Semoga bantuan yang diberikan Perum Perhutani bisa bermanfaat, dan Perum Perhutani semoga tetap jaya,” katanya. • DR/Pwk/Yat