Majalah Duta Rimba Edisi 64 Mei-Juni 2016

Page 1

KONTRIBUSI PERUM PERHUTANI DALAM KEPARIWISATAAN NASIONAL

AYO MENIKMATI ANEKA WISATA DI KLUSTER CIWIDEY

No. 64 • TAHUN V • MEI - JUNI 2016

LIES BAHUNTA BESARKAN WISATA PERHUTANI

SETEK PUCUK SENGON SOLOMON

EDISI S U S U KH A T A S I W

Liburan di Objek Wisata Perhutani DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

1


RIMBA UTAMA

Kawah Putih PEMANDANGAN ALAM NAN EKSOTIS

2

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


SALAM RIMBA

SAATNYA MENIKMATI LIBURAN

P

embaca yang budiman, Duta Rimba terus melakukan pembenahan guna meningkatkan kualitas. Jika edisi sebelumnya pembenahan dapat dilihat dari penampilan majalah yang ada di tangan pembaca (ukuran majalah menjadi lebih ramping dan enak untuk ditenteng, tata letak, dan rubrikasinya) maka edisi kali ini, masuk pada isinya. Untuk pertama kalinya Duta Rimba memberikan semacam laporan khusus untuk mengisi liburan panjang para pembaca dengan menampilkan edisi khusus wisata. Ya, bertepatan dengan libur panjang anak sekolah yang bersamaan dengan libur Idul Fitri maka Duta Rimba menampilkan edisi khusus yang mayoritas berisi tentang aneka objek wisata, khususnya yang dikelola Perum Perhutani. Semua itu dilakukan jajaran redaksi semata-mata agar dapat memberikan layanan yang terbaik kepada pembaca semua. Kami berharap para pembaca ketika memegang Duta Rimba edisi ini, tidak bingung lagi dan dapat langsung memutuskan akan mengisi liburan bersama keluarga kemana. Di majalah yang ada di tangan pembaca sudah tersedia, aneka macam objek wisata menarik yang patut disinggahi saat mudik Lebaran mendatang. Tentu, dari membaca majalah yang ada di tangan pembaca, dapat juga diperkirakan perlu anggaran berapa yang harus disediakan. Di edisi terbaru ini, dalam tulisan dan naskah yang telah diracik awak redaksi, telah dimasukkan secara garis besar biaya-biaya

yang harus disiapkan untuk menikmati aneka objek wisata. Memang tidak semua objek wisata milik Perum Perhutani dapat dimasukkan dalam edisi kali ini, hanya dipilih beberapa tempat yang boleh dikatakan wisata unggulan Perum Perhutani. Dalam edisi khusus wisata tahun ini, akan dapat ditemukan sejumlah tulisan menarik di rubrik Rimba Utama, yakni Kontribusi Perum Perhutani dalam Kepariwisataan Nasional, Kepariwisataan Nasional Bagian Penerapan Nawacita Presiden, KPH Promosikan Wisata Lewat Media Sosial, dan Saatnya Berwisata secara Ramah Lingkungan. Ulasan secara komprehensif sejumlah objek wisata unggulan Perhutani dapat dinikmati dalam beberapa naskah yang memang disiapkan khusus. Contohnya soal Curug Cilember. Ini ada beberapa naskah, yakni Curug Cilember 7 Dibanjiri Pengunjung Tak Berujung, Yuk Berkemah untuk Segarkan Kejenuhan, Utup Isim, Pererat Kekompakan Keluarga dengan Berkemah. Dapat juga dinikmati tulisan lainnya objek wisata Cikole dengan judul Ole-ole Cikole disusul tulisan dengan judul Ayo Menikmati Aneka Wisata di Kluster Ciwidey. Berwisata yang Menyehatkan ke Wana Wisata Padusan dan Ayo Menikmati Pulau Merah yang Menawan juga dapat ditemukan sebagai pilihan jika berlibur ke wilayah Jawa Timur. Dan masih banyak lagi tulisan menarik, yang bisa dikatakan dapat menjadi panduan berlibur Anda sekeluarga. Selamat Berlibur.

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

3


RIMBA SEMAI UTAMA RIMBA

COVER : KAWAH PUTIH, CIWIDEY • FOTO : JB MOORDIANA

PENGARAH Mustoha Iskandar Direktur Utama Perum Perhutani

12

PENANGGUNG JAWAB John Novarly Sekretaris Perusahaan PEMIMPIN REDAKSI Susetiyaningsih Sastroprawiro Kepala Biro Komunikasi Perusahaan SEKRETARIS REDAKSI Ruddy Purnama REDAKTUR Dadang Kadarsyah • Lusia Diana TATA USAHA M. Agus • Media Indah • Adehika • Guritno

24

SALAM RIMBA 1

SEMAI RIMBA 2

4

DESAIN & LAYOUT Team Duta Rimba Art Works

8

ALAMAT REDAKSI Biro Komunikasi Perusahaan Perhutani Gedung Manggala Wanabakti Blok VII Lantai 10 Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat Telp: 021 5721 282, Fax: 021 5733 616 E-mail: redaksi@perumperhutani.com www.perumperhutani.com

12

Redaksi menerima tulisan, artikel/naskah softcopy dan berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di: www.perumperhutani.com Perum Perhutani

@PerumPerhutani

4

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Daftar Isi

POS RIMBA

PERWAKILAN Kepala Seksi Humas Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah Kepala Seksi Humas Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Kepala Seksi Humas Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten

NASKAH & ADVERTENSI DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak.

Saatnya Menikmati Liburan

Surat Pembaca

FROM CEO 6

Wisata Perhutani Terus Dikembangkan

RIMBA UTAMA

14 18 20 22 28 30 34 38 44 48

Kontribusi Perum Perhutani dalam Kepariwisataan Nasional Kepariwisataan Nasional Bagian Penerapan Nawacita Presiden KPH Promosikan Wisata Lewat Media Sosial KPH Bandung Utara Terus Berinovasi untuk Puaskan Wisatawan Saatnya Berwisata secara Ramah Lingkungan Curug Cilember 7 Dibanjiri Pengunjung Tak Berujung Yuk Berkemah! Untuk Segarkan Kejenuhan Tips Berkemah Ole Ole Cikole Ayo Menikmati Aneka Wisata di Kluster Ciwidey Berwisata yang Menyehatkan ke Wana Wisata Padusan Ayo Menikmati Pulau Merah yang Menawan

52 Pesona Papuma 56 Tentukan Peringkat Kepariwisataan Dunia dengan Vote by Online

BISNIS RIMBA 58 Utup Isim

SOSOK RIMBA

60 Lies Bahunta: Besarkan Wisata Perhutani dengan Segenap Daya

LINTAS RIMBA

64-79 Peristiwa-peristiwa Aktual yang terjadi di daerah


87

60

54

38

LENSA RIMBA

80 Tips Memotret Tempat Wisata

DANGAU RIMBA 86 Dangau Rimba

POJOK KPH

87 KPH Pati Berkomitemen Sejahterakan Masyarakat Desa Hutan

WARISAN RIMBA

94 Pemandangan di Sendang 3 Rasa Sungguh Menawan

90

TUNAS RIMBA

96 Jelajahi Hutan Randublatung

CERITA RIMBA 97 Mahar

INOVASI RIMBA

90 Sebuah Harapan dari Setek Pucuk Sengon Solomon

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

5


POS RIMBA SAMPAIKAN KRITIK, SARAN PERTANYAAN SEPUTAR PERHUTANI YANG INGIN ANDA KETAHUI MELALUI RUBRIK INI. KRITIK DAN SARAN ANDA SANGAT BERGUNA BAGI PENGEMBANGAN MAJALAH INI. KAMI AKAN SANGAT BERTERIMA KASIH JIKA ANDA BERKENAN MENYAMPAIKAN KRITIK SARAN DAN PERTANYAAN DENGAN KONSTRUKTIF DAN BERTANGGUNG JAWAB, JIKA PERLU LENGKAPILAH DENGAN DATA-DATA PENDUKUNG.

Redaksi, Saya mau bertanya ke redaksi DR. Saya pernah bekerja sebagai marketing. Menurut saya pesona alam yang menjadi objek wisata di kawasan Perum Perhutani di masa mendatang akan menjadi tempat rekreasi yang digemari masyarakat. Hal itu terjadi karena makin sibuknya masyarakat bekerja, membutuhkan sarana tempat hiburan yang bisa menenangkan jiwa di tempat alam terbuka yang menyegarkan. Tempat-tempat tersebut banyak terdapat di wilayah Perhutani. Objek wisatanya seakan mengajak pengunjung “berkomunikasi” dengan alam yang masih segar dan bersih dari polusi. Bagaimana caranya agar saya dapat turut memasarkan kepada calon pengunjung untuk datang ke objek wisata milik Perhutani sehingga saya mendapatkan pembagian keuntungan dari paket wisata yang saya koordinasikan? Terima kasih Jonathan, Rangkasbitung Bapak Jonathan, dapat memasarkan objek wisata ke sekolah-sekolah dengan membuat paket wisata atau ke perkantoran untuk melakukan kegiatan luar ruang di objek wisata. Silahkan menyusun proposalnya kemudian melakukan pembicaraan dengan bagian marketing komunikasi dan penjualan di Perum Perhutani. *** Redaksi DR Yth di setiap objek wisata di musim liburan biasanya disemarakkan dengan panggung hiburan. Saya ingin melakukan kegiatan hiburan tidak hanya penyanyi di panggung, tetapi juga semacam tablig akbar atau kegiatan movitasi agar secara spiritual para pengunjung mendapatkan makna dalam rekreasinya. Rio, Bandung

Bapak Rio, silahkan bekerja sama dengan tim pemasaran agar kegiatan dapat terkoordinasikan dengan baik, bahkan Bapak dapat bersama tim pemasaran untuk mencari sponsornya. ***

6

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Saya pengusaha kecil. Saya beberapa kali mengunjungi objek wisata yang ada di wilayah Perum Perhutani. Saya jadi tertarik untuk melakukan investasi kecil, dengan membangun penginapan tidak permanen di hutan wisata. Bagaimana caranya agar keinginan saya tersebut dapat diwijudkan? Ibu Suryati, Cilacap Redaksi DR Yth menurut saya, kawasan objek wisata biasanya memiliki pengunjung yang dapat diperhitungkan dalam waktu setahun, yang biasanya pengunjung cenderung meningkat. Saya pemborong bangunan, tertarik untuk melakukan pembenahan infrastruktur di kawasan objek wisata Perum Perhutani. Melakukan pembenahan atau pembuatan jalan baru, maupun pertamanan. Apakah tersedia peluang saya untuk berinvestasi dan bagaimana caranya? Andrean, Probolinggo Ibu Suryati dan Bapak Andrean dapat turut mengambil bagian untuk menyemarakkan kawasan wisata. Untuk penginapan non permanen dapat bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Wisata. Sedangkan untuk infrastruktur, silahkan menghubungi site manager objek wisata yang bapak maksud. Sampaikan inisiatif Bapak dan lakukan pembicaraan soal infrastruktur yang dibutuhkan, dan kemudian melakukan koordinasi dengan Kesatuan Pemangku Hutan. Jika proposal Bapak disetujui akan dilakukan lelang proyek. Semoga Bapak juga yang memenangkannya. *** Redaksi Yth, Saya terkejut sekaligus senang mendapatkan Duta Rimba Edisi 63. Tampilannya sangat menarik dengan ukuran yang lebih kecil, mudah dibaca dan enak dibawa. Tampilan keseluruhan lebih jreng dan fresh layaknya majalah-majalah yang dijual umum. Selamat kepada pengelola yang terus mengusahakan pembaruan dan penyegaran sehingga selalu up to date. Haryo Pamuji, Jember Terima kasih atas apresiasinya, kami berusaha agar Duta Rimba menjadi bacaan bermutu dan menyenangkan.


Syariah

“Didirikan Untuk Memenuhi Kebutuhan Keluarga Besar Perhutani” Kami telah menjalin kerjasama dan memberikan dukungan kepada Perhutani dalam program asuransi bagi pengunjung lokasi wisata yang dikelola Perhutani, asuransi bagi Belandong, dan Penyadap. Dapatkan informasi program asuransi lainnya untuk kebutuhan : Investasi (Unit Link) Dana Pendidikan Dana Hari Tua

Hubungi:

Kami juga hadir di:

Kantor Pusat Gedung Menara 165 lantai 5 Jl. TB. Simatupang Kav.1 Cilandak Timur Jakarta 12560 Telp. (021) 29406315 | Fax. (021) 29406316 Email: customerservice@amanahgitha.com

Jakarta Gd. Manggala Wanabakti Lt. II Blok IV Ruang 212 Wing B Jl. Gatot Subroto, Senayan Telp. (021) 5705090

Surabaya Perhutani Unit II Divisi Regional Jawa Timur Jl. Gentengkali 49

Bandung Perhutani Unit III Divisi Regional Jawa Barat & Banten Jl. Soekarno Hatta No. 628 KM. 14 Telp. 082819036539

Semarang Perhutani Unit I Divisi Regional Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 15-17

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

www.amanahgitha.com

7


FROM CEO

MUSTOHA ISKANDAR

WISATA PERHUTANI TERUS DIKEMBANGKAN

L

ahan Perum Perhutani yang luas, meliputi hutan di Jawa dan Madura, di dalamnya terdapat keindahan alam yang berpotensi menjadi objek wisata. Wilayah yang tersebar dari hutan pantai hingga hutan pegunungan menyuguhkan pemandangan alam yang sangat menarik serta alami sehingga merupakan aset yang potensial bagi pengembangan usaha wisata alam. Sejak Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) dibentuk tahun 2006, tempat-tempat potensial itu telah dikembangkan. Untuk wilayah yang besar potensinya, langsung dikelola oleh KBM. Sedangkan wilayahwilayah kecil, tetapi telah menjadi objek wisata dikelola Kesatuan Pemangku Hutan (KPH). Tempat lain yang baru menampakkan tanda dapat menjadi objek wisata alam yang menarik, dikelola langsung oleh masyarakat desa sekitar hutan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) diharapkan melakukan kerja sama, dengan men-support mereka yang terlibat. Ini diperlukan agar para pengelola objek wisata di wilayah Perum Perhutani mendapatkan wawasan untuk mengembangkan objek-objek wisata yang menjadi tanggung jawab mereka. Kerja sama tesebut, antara lain mengenai tata kelola wisata, pelayanan kepada wisatawan, dan manajemen kepariwisataan. Dengan itu semua diharapkan objek wisata yang dikelola membuahkan daya tarik dan memuaskan pengunjung. Perasaan puas itu dapat

8

DUTA RIMBA • MARET MEI - JUNI - APRIL 20162016

menjadi bagian dari promosi wisata. Promosi word of mouth dikategorikan sebagai promosi yang paling efektif. Jika objek wisata tersebut telah memenuhi syarat yang ditentukan maka Kemenpar dapat membantu promosinya. Pada ujungnya, Perum Perhutani dapat memberikan kontribusi kedatangan wisatawan manca negara (Wisman) ke Tanah Air. Salah satu dari objek wisata Perum Perhutani di Ciwidey, kini telah membentuk kluster. Diawali dengan fenomena Kawah Putih sebagai objek wisata, yang kemudian tidak jauh dari tempat itu telah terdapat villa, cottage, penginapan, maupun hotel yang menarik. Itu ditambah dengan adanya wisata air tidak jauh dari Kawah Putih dan tersedianya wisata kuliner yang memadai. Posisi Kawah Putih dan faslitas lain di sekitarnya, membuat wisatawan dapat mengunjungi beberapa pilihan yang menyenangkan dalam sekali perjalanan mereka. Kerja Sama Perum Perhutani terbuka kepada semua pihak yang ingin berinvestasi, melakukan kerja sama. Caranya, Perhutani membentuk anak perusahaan yang bekerja sama dengan investor untuk mengembangkan kepariwisataan. Model ini dipilih agar pengelolaannya dapat fokus dan ditangani oleh orang-orang yang memang ahlinya serta berpengalaman. Dalam pengembangan objek wisata ini masyara-


Perum Perhutani terbuka kepada semua pihak yang ingin berinvestasi, melakukan kerja sama untuk mengembangkan sejumlah objek wisata potensial di kawasan hutan Perhutani yang bisa menarik banyak Wisman.

kat sekitar sangat mendukung. Mereka dalam waktu tidak lama bisa menjadi masyarakat yang sadar wisata. Mereka sudah mengerti bahwa kemajuan wisata di wilayahnya akan berdampak memajukan kehidupan warga di sekitar objek wisata itu sendiri. Melalui berbagai pendekatan yang tepat, pengelola objek wisata dapat melakukan pertemuan-pertemuan yang menghasilkan kesepahaman yang dilanjutkan dengan tindakan yang saling menguntungkan. Yang dibutuhkan adalah pendekatan dengan pihak pemerintah daerah dan tokoh maupun perwakilan masyarakat yang akan terlibat. Di sini masyarakat mendapatkan pembekalan mengenai perilaku dan hal lain yang dibutuhkan serta mendapat kesempatan untuk ambil bagian dalam pengelolaan. Misalnya menjadi pengelola perparkiran, toilet, guide, membuka kios suvenir, dan lain-lain. Untuk objek wisata yang baru mulai dikembangkan, peran Administratur/KKPH sangat penting karena dialah pimpinan yang tahu wilayah yang dikelolanya dan mengerti keadaan sosial di sekitar wilayahnya. Administratur merupakan pengelola yang dapat melakukan pendekatan dan pemberdayaan sehingga terwujud objek wisata yang bisa disebut milik bersama. Promosi dilakukan oleh Humas KPH setempat melalui brosur, membuat paket wisata, dan dilakukan dengan cara online dalam kapasitas yang terbatas. Semua itu mengalami kendala yang klise, ibarat ayamnya atau telornya yang lebih dahulu harus ada.

Dipromosikan agar wisata datang, baru melakukan pengembangan atau dibenahi dahulu performance dan infrastrukturnya baru mengundang wisatawan. Tanpa pembenahan fisik wisatawan yang datang akan kecewa dan hanya datang sekali saja. Bahkan dapat menghambat calon pengunjung lain untuk datang di lokasi yang sama. Sebaliknya kalau dikembangkan terlebih dahulu, siapa yang menjadi investornya. Untuk itu, Perhutani bertekad menjalin kerja sama dengan swasta asing yang tertarik. Seperti “Accor Group” atau “Ritz Carlton” dengan bisnisnya yang telah berpengalaman, bahkan dapat memasarkan ke pasar international. Semoga keterbukaan investasi akan menandai awal baru, menjadi saat yang monumental dalam meningkatkan kepariwisataan, salah satu bidang terkecil di Perum Perhutani. Untuk pengelolaan, dibutuhkan operating company yang bekerja sama dengan Perum Perhutani, sehingga Perhutani melalui anak usahanya lebih memilih tinggal menerima royalty dari kerja sama itu. Ada contoh kerja sama yang sudah mulai dilakukan dengan pemerintah daerah untuk objek wisata Penggaron di Jawa Tengah. Sambil membuka peluang investasi, Perum Perhutani terus mengusahakan agar pengembangan delapan objek wisatanya dapat terus berkembang. Diharapkan nanti objek wisata Cikole bisa menjadi destinasi wisata nasional. Ketujuh objek lain andalan Perhutani pun dapat menyusul, mampu mengundang Wisman berkunjung.

DUTA DUTA RIMBA RIMBA • MARET • MEI- -APRIL JUNI 2016

9


RIMBA UTAMA

KONTRIBUSI PERUM PERHUTANI DALAM

KEPARIWISATAAN NASIONAL

Semua potensi wanawisata Perum Perhutani akan terus ditingkatkan sehingga mampu menjadi pesona wisata Indonesia bertaraf internasional. Banyak Wisman yang tertarik ke objek wisata milik Perhutani dan kontribusi Perhutani menggaet devisa akan terus naik. Langkah ini sekaligus untuk menggugah kesadaran masyarakat berperan serta dalam menjaga kelestarian hutan.

10

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


Tempat penangkaran Rusa, Ranca Upas disesuaikan dengan habitat aslinya

Wilayah kerja Perum Perhutani di Jawa dan Madura yang tersebar dari hutan pantai hingga hutan pegunungan menyuguhkan pemandangan alam yang sangat menarik serta alami. Kondisi ini merupakan aset potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata alam yang menjanjikan. Masalahnya bagaimana membuat potensi tersebut menjadi wisata alam yang menarik, tidak hanya menjual keindahan alamnya saja, tapi juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana bertaraf internasional. Objek wisata tersebut membutuhkan fasilitas pendukung, seperti hotel, transportasi maupun keramahtamahan lingkungannya sehingga mampu menggaet wisatawan manca negara (Wisman).

Dengan demikian Perhutani bisa menyumbang devisa lebih banyak sekaligus menghidupi masyarakat di sekitar objek wisata. Objek wisata milik Perhutani yang sudah go international, dengan didukung fasilitas yang memadai akan menjadi pundi-pundi yang tidak akan pernah kering mengalirkan devisa karena banyaknya Wisman berkunjung ke tempat tersebut. Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar, mengatakan sejak Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) dibentuk tahun 2006, tempat-tempat wisata yang potensial milik Perum Perhutani telah dikembangkan. Untuk wilayah yang besar potensinya, langsung dikelola KBM. Wilayah-wilayah kecil, tetapi telah menjadi objek wisata dikelola Kesatuan Pemangku Hutan (KPH). DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

11


RIMBA UTAMA “Tempat lain yang baru menampakkan tanda dapat mengembangkan kepariwisataan. Model ini dipilih agar menjadi objek wisata alam yang menarik, dikelola pengelolaannya dapat fokus dan ditangani oleh oranglangsung oleh masyarakat desa sekitar hutan,” kata orang yang memang ahlinya serta berpengalaman. Mustoha kepada Duta Rimba, di Kantor Pusat Perum Pada tahun 2016, ada 10 objek wisata di Indonesia, Perhutani, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, bayang mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk ru-baru ini. dikembangkan. Dari kesepuluh objek wisata itu tidak Salah satu potensi wanawisata yang cukup menjaada satu pun merupakan objek wisata yang dikelola jikan, tambah Mustoha, adalah Pulau Merah di BanyuKBM Perum Perhutani. wangi, Jawa Timur. Ombak di pantai PuDeputi Pengembangan Destinasi dan lau Merah ini disebut-sebut sebagai Industri Wisata, Kementerian Parisalah satu yang terbaik di Indowisata (Kemenpar), Eiffy Effendy, nesia sehingga mengundang menjelaskan kesepuluh desbanyak turis mancanegara tinasi itu merupakan objek penggemar surfing. Selain wisata yang memang telitu mitos tentang pulau ini ah lama dipelajari dan juga mengundang Wiskemudian terpilih untuk man penasaran datang dikembangkan. ke tempat ini. Dalam kepariwisaSiapa pun yang taan memang dibutuhdapat memasuki sekan keberadaan masbuah gua yang berada di yarakat setempat yang Pulau Merah, maka akan sadar wisata. Mereka, memperoleh rezeki yang tambah Eiffy, harus ramah berlimpah. “Wanawisata laindan memberikan kemudahan nya yang berada dalam kelolaan yang bermanfaat pada wisaPerhutani saya kira sudah sangat tawan di saat wisatawan dalam dikenal oleh masyarakat, seperti Kawah perjalanan maupun sudah di dalam kaPutih di Ciwidey Bandung Sewasan wisata. latan, Curug Cilember di Bogor Pemerintah daerah, tamatau Cikole Jayagiri,” kata Musbah Eiffy, mesti terlibat dalam toha. pemetaan maupun pengaturan Semua potensi wanawisata penempatan pedagang kaki ini, tambah Mustoha, akan terus lima maupun perencanaan inEiffy Effendy ditingkatkan sehingga mampu frastruktur. Dinas perhubungan menjadi pesona wisata Indonemembangun jalan dan menyesia bertaraf internasional. Langkah ini sekaligus untuk diakan transportasi yang nyaman. Pengelola objek menggugah kesadaran masyarakat berperan serta dawisata yang dapat me-manage dan memadukan berbagai pihak untuk menemukan kesepahaman, unlam menjaga kelestarian hutan. tuk bekerja sama. Dalam pengembangan objek wisata ini warga Dibutuhkan pengusaha swasta yang terlibat sekitar sangat mendukung. Mereka dalam waktu timelakukan investasi pembenahan dan pembangunan dak lama bisa menjadi masyarakat yang sadar wisata. infrastruktur, bisa mendapatkan untung seperti yang Mereka sudah mengerti bahwa kemajuan wisata di diharapkan. Sudah tentu ada pemasaran yang mampu wilayahnya akan berdampak memajukan kehidupan mengangkat nama objek pariwisata tersebut dengan warga di sekitar objek wisata itu sendiri. ikon yang menarik. “Pariwisata itu milik bersama, dibutuhkan wadah Undang Investor lintas sektoral untuk berkomunikasi dengan tujuan Untuk menjadikan objek wisatanya cepat go international, tambah Mustoha, Perum Perhutani terbuka melakukan pengembangan bersama. Tidak akan ada kepada semua pihak yang ingin berinvestasi, melakuyang mandeg, selama masih dapat berkomunikasi. Seperti Perum Perhutani yang mempunyai delapan kan kerja sama. Caranya, Perhutani membentuk anak objek wisata andalan. Ayo sudah dimulai duduk bersaperusahaan yang bekerja sama dengan investor untuk

Dalam kepariwisataan memang dibutuhkan keberadaan masyarakat setempat yang sadar wisata

12

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


ma, mari saling mengembangkan,” kata Kepala Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Wisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman. Perum Perhutani yang memiliki kawasan lahan yang luas, di bagian tertentu terdapat keindahan alam yang telah menjadi destinasi wisata. Melihat kenyataan itu Perum Perhutani telah mengembangkan pengelolaannya sejak tahun 2006 dengan menciptakan KBM, yang mengelola delapan tempat wisata andalan dan telah dijalankan berdasarkan basis kepariwisataan nasional. Menanggapi seberapa ketertarikan untuk mempromosikan objek wisata di Kawasan Perum Perhutani itu, Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Kemenpar, Floridina Pardosi, mengatakan tentu tertarik untuk membantu keberhasilan seperti yang diharapkan. Masih perlu diwujudkan dulu daya jualnya, baru kemudian Kemenpar dengan senang akan bekerja sama saling menguntungkan. “Kemenpar dapat mengambil manfaat dari positioning objek wisata dengan kegiatannya yang menarik, sebaliknya objek wisatanya dengan kegiatannya juga mendapatkan keuntungan dari promosi yang diselenggarakan. Sangat memungkinkan bahwa pada periode selanjutnya adalah objek-objek wisata yang berada di wilayah Perum Perhutani,” tambah Floridina. Makanya sekarang sudah dibentuk tim percepatan lintas sektoral, termasuk ada perwakilan dari Perum Perhutani, yang akan melakukan “belanja masalah”, mengadakan pendataan. Dengan begitu, ke depannya apa pun hal-hal yang bersifat menghambat dapat diperlancar dengan lebih mudah karena diusulkan dari pendapat “keroyokan” yang diharapkan dapat lebih objektif dalam melihat dan cermat dalam melaksanakannya. Singkirkan Hambatan Kepala Biro Wisata dan Agribisnis Perhutani, Lies Bahunta, berpendapat dialog itu perlu sekali dilakukan. Ada pepatah, tak kenal tak sayang. Dialog akan merapatkan pendapat dan dapat menyingkirkan hambatan menuju pencapaian. Patut disyukuri Perum Perhutani menjadi bagian dari tim percepatan itu. Lebih jauh Eiffy menjelaskan tim percepatan dibentuk dua bulan lalu. Diharapkan segera dapat melakukan action di bagian masing-masing dan membawanya dalam pertemuan. Dengan begitu tim percepatan bisa mendapatkan temuan yang dapat diperbaiki dan strategi dapat dirumuskan untuk tercapainya pengembangan. Kalau misalnya ada peraturan yang menghambat, akan dicari bersama jalan keluarnya

Diharapkan semua yang masuk dalam tim percepatan dapat melakukan action yang inovatif dan membentuk ciri masing-masing yang dapat menjadi ikon wisatanya. Tim percepatan harus dapat mempelajari dan menemukan pembeda objek-objek wisata yang memiliki kemiripan. Eiffy memberi contoh, kenapa objek wisata tertentu di Malaysia mendapatkan kunjungan jauh lebih banyak wisatawan dibandingkan objek wisata yang di Indonesia, padahal objek itu memiliki kesamaan. Perlu ditemukan penyebabnya sehingga dalam pengembangannya nanti, tim mampu menemukan ciri khas, menciptakan positioning yang menarik calon wisatawan. Menurut Dadang, sudah terdapat MoU antara Kementerian Pariwisata dan Perum Perhutani. Hanya perlu segera diwujudkan, apa saja yang akan diterapkan, yang dapat dilakukan secara sinergis dengan kepariwisataan nasional. Lebih mendetail Mustoha mengatakan ruang lingkup kerja sama ini seputar pengembangan wisata Perhutani, termasuk promosi dan pemasarannya. Lingkup wisata Perhutani mencakup Wana Wisata Cilember, Wana Wisata Cikole, Wana Wisata Kluster Ciwidey, Wana Wisata Penggaron, Wana Wisata Padusan, Wana Wisata Tanjung Papuma, dan Wana Wisata Pulau Merah. Mustoha menyampaikan saat ini Perhutani memiliki peluang mewujudkan wisata alam di wilayah Pulau Jawa dan Madura menjadi sektor unggulan dan mendapat pengakuan internasional. “Dengan luas pengelolaan hutan 2,4 juta hektar, Perum Perhutani memiliki sekitar 136 lebih destinasi wisata besar dan kecil yang bernilai strategis dan berpotensi menjadi sektor unggulan. Beberapa lokasi wana wisata unggulan, sudah dikerjasamakan dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Lingkungan Hidup. KBM Perum Perhutani sejak berdiri terus melakukan pembelajaran manajemen maupun pengelolaan dan komunikasinya. Hal itu membuat kedelapan destinasi wisata yang dikelola terus berjalan, mendapatkan kunjungan Wisnus yang ramai juga jumlah Wisman terus meningkat. Target seratus ribu Wisman untuk kedelapan objek wisata bukanlah target yang berat mengingat data yang didapat di Curug Cilember, telah lebih separuh bisa dicapai di satu objek itu. Sedangkan 50% sisanya pasti bisa dicapai dari ke tujuh objek wisata lain di bawah pengelolaan KBM. Semoga Perum Perhutani dapat melakukan komunikasi lintas sektoral sehingga dapat dilakukan lompatan luar biasa yang menguntungkan dan terutama bermanfaat bagi masyarakat. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

13


RIMBA UTAMA

KEPARIWISATAAN NASIONAL B A G I A N P E N E R A PA N N A W A C I TA P R E S I D E N

Pemerintah meningkatkan promosi dan penataan kawasan wisata di Tanah Air karena potensi untuk menarik wisatawan mancanegara sangat besar. Untuk mewujudkan peluang tersebut, Kementerian Pariwisata melakukan percepatan pembangunan 10 destinasi wisata Indonesia prioritas. Dengan itu, diharapkan kunjungan Wisman dapat meningkat singnifikan. Salah satu bagian dari pidato Nawacita Presiden Joko Widodo, menyorot pada sektor pariwisata. Pada tahun 2014 Malaysia mendapatkan kunjungan wisata manca negara (Wisman) 24 juta. Sedangkan Indonesia mendapatkan pengunjung 9 juta. Padahal, Indonesia potensi pariwisatanya 10 kali lipat, dengan luas wilayah dan sumber daya alam yang lebih besar serta lebih beragam budaya dan suku bangsa. Atas dasar itulah, pemerintah meningkatkan promosi dan penataan kawasan wisata. Anggaran pariwisata Indonesia saat ini hanya 1/12 anggaran pariwisata Malaysia. Pariwisata Indonesia yang berada di rangking 30 besar dunia menargetkan 12 juta Wisman pada tahun 2016. Dalam jumpa persnya Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menjelaskan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah melakukan percepatan pembangunan 10 destinasi wisata Indonesia prioritas. Pertama, Danau Toba. Danau yang ada Pulau Samosir di tengahnya ini dikenal memiliki pemandangan matahari terbit dan tenggelam yang indah. 14

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Kedua, Pantai Tanjung Kelayang, Belitung. Di Belitung banyak pantai yang indah, salah satunya Pantai Kelayang. Dengan ciri khas hamparan pasir putih dan bebatuan cadas menjadikan pantai ini memiliki ciri khasnya tersendiri. Ketiga, Kepulauan Seribu. Kawasan ini memiliki pantai-pantai indah dengan taman nasional laut seluas 106 ribu hektare. Keempat, Tanjung Lesung. Si mutiara terpendam ini terkenal dengan panorama alam yang indah. Pasir putihnya dan pemandangan bawah laut yang menawan. Kelima, Candi Borobudur. Candi Buddha terbesar di dunia ini menjadi salah satu keajaiban dunia, dibangun pada abad ke-8 pada zaman Prabu Syailendra. Keenam, Bromo, Tengger, Semeru. Kawasan konservasi yang memiliki lautan pasir seluas 5.250 hektare di ketinggian 2.100 meter. Ketujuh, Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Mandalika menjadi destinasi wisata unggulan prioritas kunjungan wisatawan, dengan dibangun resort bertaraf internasional. Kedelapan,

1


gengers.files.wordpress.com

2

untung09.wordpress.com

5 www.boldtravel.com

www.wakatobi.com

3

6 turbromo.wordpress.com

8

traveliday.com

Wakatobi. Kawasan ini merupakan salah satu spot menyelam terindah dan terbaik di Indonesia. Kesembilan, Pulau Morotai. Hopping island paling tak terlupakan di Morotai, Maluku Utara. Pantai yang landai dengan pasir putih dan airnya yang jernih ini, enak untuk berenang. Kesepuluh, Labuan Bajo. Gua Batu Cermin salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di Labuan Bajo. Wisatawan bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata unggulan. Selanjutnya Arief menjelaskan tentang kepariwisataan nasional yang berbasis pada tiga hal. Pertama, budaya. Kegiatan pariwisata tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa, berlandaskan nilai-nilai agama, budaya, adat-istiadat, dan tradisi bangsa Indonesia. Kedua, kepariwisataan berbasis masyarakat. Mengutamakan kesejahteraan masyarakat, melibatkan masyarakat berperan langsung serta melakukan kepemilikan secara proporsional. Ketiga, berbasis lingkungan. Sebagai ciptaan Tuhan digunakan untuk dijaga kelestariannya agar bermanfaat juga untuk generasi selanjutnya. Bebas Visa Pemberlakuan kebijakan bebas visa kunjungan (BVK) serta gencarnya promosi “Wonderful Indonesia� diharapkan menjadi pendorong peningkatan kunjungan. Peraturan Presiden yang telah berlaku mulai 10 Maret 2016, memberikan kemudahan kepada wisatawan. Pada tahun 2014 Indonesia membebaskan visa 15

9

4

indonesia-tourism.com

7

thereserve-asia.com

10

www.beautytour.info

negara, dengan 10 negara di Asia, sementara Malaysia telah membebaskan 162 negara. Pada saat ini Indonesia telah membebaskan visa 15 negara lama ditambah 154 negara baru sehingga totalnya 169 negara. Mengundang wartawan luar negeri dimulai tahun lalu dan terus dilakukan. Wartawan dari berbagai media diajak menyaksikan keindahan alam di berbagai objek wisata, dengan tujuan agar mereka menulis di medianya sehingga banyak orang mengenal objek-objek wisata Indonesia dengan berbagai keunikan dan keindahannya yang menarik untuk kunjungi. Itu salah satu bagian dari tugas pemasaran destinasi wisata. Kemenpar telah menetapkan enam target utama pembangunan pariwisata. Pertama, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) 9% pada 2014 menjadi 15% pada 2019. Kedua, devisa meningkat dari Rp140 triliun pada 2014 menjadi Rp280 triliun pada 2019. Ketiga, kontribusi kesempatan kerja Rp11 juta pada 2014 menjadi Rp13 juta pada 2019. Keempat, indeks daya saing dari peringkat 70 pada 2014 menjadi peringkat 30 pada 2019. Kelima, jumlah wisatawan mancanegara 9,4 juta pada 2014 menjadi 20 juta pada 2019. Keenam, wisatawan nusantara meningkat 250 juta pada 2014 menjadi 275 juta pada 2019. Pergerakan Wisnus sampai Juli 2015 telah mencapai 129.653.362 perjalanan, dengan pengeluaran diperkirakan mencapai Rp 111,5 triliun. Setiap perjalanan sebesar Rp 860.000. Sasaran lain, terjadi peningkatan usaha lokal dalam industri pariwisata dan bertambahnya jumlah tenaga kerja lokal yang bersertifikat. DR DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

15


RIMBA UTAMA

KPH PROMOSIKAN WISATA LE WAT M E DIA S OS I AL Saat ini kegiatan wisata bukan hanya sekadar mencari kesenangan, namun telah menjadi kebutuhan masyarakat. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis berusaha memanfaatkan peluangpeluang yang bisa menjadi sumber pendapatan melalui pengembangan, penataan, dan pelayanan prima di semua objek wisata yang dikelolanya. Dengan bermodalkan daya tarik keindahan alam dan pelayanan prima, diharapkan setiap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Ciamis, datang kembali dengan membawa keluarga, kerabat, dan sahabat lain. Dalam upaya meningkatkan kedatangan wisatawan, promosi gencar dilakukan, mulai dengan brosur, leaflet, hingga promosi melalui media sosial. Administratur/KKPH Ciamis, Bambang Jurianto, mengakui promosi adalah satu hal terpenting dalam mengembangkan pariwisata. Promosi salah satu cara untuk mengenalkan objek wisata ke masyarakat dan calon wisatawan potensial. “Kalau tidak mempromosikan, bagaimana masyarakat dapat mengenal dan tertarik dengan objek wisata milik Perum Perhutani,� Bambang kepada Duta Rimba.

Peran Penting Pada 18 -27 Maret 2016, Bambang mengaku telah mensurvei wisatawan di objek wisata KPH Ciamis. Hasilnya, diperoleh data bahwa sebagian besar pengunjung mengetahui objek wisata alam di Perhutani Ciamis, seperti Citumang, Karang Nini, dan lain-lain dari internet/media sosial (47%). Sebagian lagi mengetahui dari cerita teman (43%) dan sisanya mere-

16

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

ka mengetahui dari brosur-brosur yang dibagikan (10%). Itu artinya bahwa media sosial saat ini punya peran yang sangat penting dalam media promosi wisata. Hal yang sama disampaikan Administratur/KKPH Garut, Dede Mulyana. Menurut Dede, promosi dilakukan bersama mitra melalui media cetak, elektronik, dan media sosial. Namun ini dilakukan terbatas karena butuh anggaran cukup

besar. Ke depannya akan dilakukan peliputan wisata keseluruhan yang berada di lokasi kawasan KPH Garut dengan stasiun televisi tertentu untuk memperkenalkan secara visual mengenai keberadaan wisata yang dikelola KPH Garut. Promosi melalui media sosial, tambah Dede, tidak memerlukan biaya. Objek yang dipromosikan dipajang di account Perum Perhutani. Memajang dokumentasi objek


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menerpa semua sisi kehidupan, termasuk dalam hal promosi. Perkembangan media sosial yang begitu cepat membuat ini menjadi sarana jitu untuk mempromosikan berbagai objek wisata milik Perum Perhutani, khususnya yang dikelola di sejumlah KPH. Terbukti media sosial efektif untuk mempromosikan objek wisata dan tidak perlu biaya mahal.

wisata dengan memberikan keterangan, baik nama objek wisata tersebut ataupun keberadaan dari lokasi wisata yang diunggah di media sosial. Lebih jauh Bambang mengatakan kunjungan wisatawan ke objek wisata yang dikelola Perhutani Ciamis, terutama objek wisata Citumang saat ini menjadi salah satu ikon wisata di Pangandaran. Jumlah pengunjungnya terus mening-

kat. “Ini belum memuaskan kami, gagasan dan ide-ide terus kami kembangkan sesuai potensi nature dan culture sehingga tercipta atraksi destinasi wisata yang lebih berbobot,� katanya. Bambang mengakui pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang digalakkan pemerintah karena berperan penting dalam pembangunan Indonesia. Perum Perhutani KPH

Ciamis mendukung program pemerintah, apalagi Presiden Jokowi sudah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 20 juta orang pada tahun 2019. Sebagian objek wisata KPH Ciamis secara administratif berada di Kabupaten Pangandaran, yang nota bene mempunyai visi terwujudnya pariwisata Pangandaran yang mendunia. Untuk mewujud-

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

17


RIMBA UTAMA kan hal tersebut, tambah Bambang, dukungan dan sinergitas dari pemerintah sangat diperlukan, termasuk pengembangan infrastruktur sehingga ketika wisatawan datang ke tempat wisata tersebut tidak kecewa karena jauh dari yang diharapkan. Menurut Bambang, ada empat poin penting dalam pengembangan wisata alam di KPH Ciamis yang satu sama lainnya saling berkaitan agar tidak mengecewakan wisatawan. Keempat poin tersebut, yakni destinasi wisata, pemasaran, atraksi wisata, dan kelembagaan. Jangan hanya pemasaran yang digencarkan, tanpa diimbangi pemgembangan destinasi seperti keindahan alam maupun atraksi wisatanya. Hal ini menandakan bahwa pengembangan pariwisata membutuhkan sinergitas dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, institusi lain, dan masyarakat sekitar hutan yang terlibat langsung dalam industri wisata alam. “Kami sedang menjajagi kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam upaya pengembangan wisata alam berkelanjutan. Untuk promosi, kami bekerja sama dengan beberapa hotel dan restoran di Pangandaran. Kami akan menawarkan beberapa pilihan paket wisata yang tentunya lebih menarik dan terjangkau,” kata Bambang.

swasta untuk mengembangkan destinasi-destinasi wisata potensial. Saat ini, tambah Bambang, KPH Ciamis mengelola lima lokasi pariwisata alam yang tersebar di Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran, berupa rekreasi hutan, pantai, air terjun, dan wisata air sungai. Semua ini telah dikembangkan sejalan dengan program pemerintah dalam memajukan sektor wisata. Di wilayah Kabupaten Pangandaran, KPH Ciamis berencana mengembangkan potensi wisata alam air terjun,

Jawa Barat, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi karena panorama hutan yang khas serta keindahan alam yang memang luar biasa,” tandas Bambang. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka pengembangan pariwisata yang dilakukan senantiasa melibatkan dan memberdayakan masyarakat setempat. Bambang memberi contoh untuk objek wisata Citumang, ada sekitar 200 pemandu wisata yang semuanya merupakan anggota karang taruna desa setempat. Pembinaan terhadap mitra kerja wisata rutin dilakukan agar pelayanan terhadap wisatawan tetap prima sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Dengan begitu diharapkan pelayanan prima ini menjadi bagian dari daya tarik destinasi wisata. “Kami terus memacu pengembangan pariwisata sesuai dengan potensi yang ada. Kami ingin pariwisata di KPH Ciamis berkembang dan mampu menarik minat wisatawan berkunjung. Perhutani terus membenahi fasilitas obyek wisata, seperti di Citumang kini telah dilengkapi kolam renang anak, area camping ground, fasilitas kesehatan, fasilitas keselamatan wisata, dan fasilitas-fasilitas lain,” kata Bambang. Semua itu dilakukan untuk memanjakan wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam di hutan Perhutani. Namun, objek wisata yang dikelola merupakan objek wisata alam, aksesibilitas yang jauh dan infrastruktur yang kurang memadai menjadi kendala bagi wisatawan yang akan berkunjung ke objek wisata yang ada di wilayah KPH Ciamis.

Ada empat poin penting dalam pengembangan wisata alam di KPH Ciamis yang satu sama lainnya saling berkaitan agar tidak mengecewakan wisatawan. Keempat poin tersebut, yakni destinasi wisata, pemasaran, atraksi wisata, dan kelembagaan.

Wisata Potensial Dalam upaya meningkatkan pendapatan perusahaan, tambah Bambang, kini mulai dikembangkan objek wisata alam berbasis konservasi. Perum Perhutani KPH Ciamis, mulai melirik partner

18

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

yaitu Curug Bojong sebagai destinasi ekowisata percontohan yang melibatkan multi pihak. Mereka yang terlibat adalah Perum Perhutani, Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Kelompok Penggerak Pariwisata (Kopepar), dan Lembaga masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat. “Kami optimistis ke depan objek wisata Curug Bojong akan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Perhutani Ciamis. Tidak hanya letak geografisnya yang berada di Pangandaran yang memang sudah menjadi magnet wisata di


Tahun 2015, KPH Ciamis mendatangkan 130.336 wisatawan. Jumlah ini melebihi dari target yang telah ditetapkan divisi regional sebanyak 71.440. Dari jumlah pengunjung itu diraih pendapatan Rp 1.184.953.500 atau setara dengan 142,28% dari target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2015 Rp 832.847.000. Tahun 2016, ditargetkan meningkat menjadi Rp1.400.880.659. Bambang optimistis dengan strategi dan upaya-upaya yang dilakukan target ini akan bisa dilampaui. Sampai triwulan I sudah mendatangkan 26.528 wisatawan dengan pendapatan Rp 269.418.500.

ta dengan menyelaraskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten terkait. Dengan begitu dalam pengembangannya dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah/SKPD terkait, khususnya pembangunan infrastruktur jalan. Dalam memacu program wisata, tambah Dede, KPH Garut bersinergi dengan pihak investor, LMDH, dan media, baik elektronik maupun cetak dalam mempromosikan ke masyarakat umum tentang keberadaan wisata yang berada di KPH Garut.

merasa tertarik untuk berinvestasi. Pembinaan KPH ke masyarakat sekitar lokasi wisata dilakukan bergiliran oleh tim dari jajaran KPH dan BKPH. Masyarakat yang berinteraksi di lokasi tersebut dapat memberikan masukan dalam arah pengembangan lokasi wisata yang positif dan dilibatkan aparat desa dalam pengembangan objek wisata tersebut. Masyarakat juga dapat meningkat pendapatan ekonominya dengan membangun warungwarung di sekitar lokasi objek wisata. Peran KPH Garut dalam memacu pengembangan wisata dilakukan dengan selalu mencari lokasi yang mempunyai potensi Kami terus memacu wisata alam yang kemungkinan pengembangan pariwisata sesuai Genjot Pendapatan besar akan banyak wisatawan Lebih jauh Dede menke lokasi tersebut. Memprodengan potensi yang ada. Kami ingin jelaskan KPH Garut terus mosikan secara intensif, pariwisata di KPH Ciamis berkembang dan menggenjot pendapatan memperbaiki, dan menammampu menarik minat wisatawan berkunjung. dari sektor wisata dengan bah sarana di lokasi wisata Perhutani terus membenahi fasilitas obyek empat cara. Pertama, pengdengan pengunjung yang galian wana wisata melalui wisata, seperti di Citumang kini telah dilengkapi banyak sehingga biaya tidak survei potensi dengan melimelebihi dari pendapatan. kolam renang anak, area camping ground, batkan KPH/BKPH dan Lem“Kendala kami dalam fasilitas kesehatan, fasilitas keselamatan pengembangan lokasi wisata baga Masyarakat Desa Hutan wisata, dan fasilitas-fasilitas lain. (LMDH). Kedua, membentuk terbentur pada biaya sehingga tim pengembangan usaha khuberhati-hati dalam penggunaan sus wisata, serta pengembangan anggaran. Kami jalan dulu dan dilakukan melalui swakelola, kerja mengamati perkembangan dari sama dengan LMDH dan pembua“Kami m e m a c u penghasilan yang didapat dari objek tan perjanjian kerja sama dengan program wisata dengan menjalin wisata tersebut. Kalau ada surplus, investor dan LMDH. kerja sama. Kami berkoordinakami berani mengambil langkah Ketiga, menggandeng investor si langsung dengan Pemerintah selanjutnya. Namun, bila biayanya melalui kerja sama dengan LMDH, Kabupaten Garut, terutama dinas melebihi pendapatan yang diraih, baik dalam pengelolaan maupun pariwisata, Badan Penanaman kami hentikan pengembangannya,” permodalan untuk pengembangan Modal dan Perizinan Terpadu (BPkata Dede. lokasi wisata yang dikerjasamakan. MPT) dan pihak asuransi. Tidak Objek wisata yang dikelola KPH Keempat, pengawalan langsung lupa mengikutsertakan LMDH seGarut di tahun 2015, Situ Cibeureum dari tim dari KPH (baik BKPH ataubagai mitra kerja Perhutani di lokayang berada di RPH Tarogong BKPH pun RPH) di setiap minggunya unsi wisata terdekat,” kata Dede. Leles dikunjungi 6500 wisatawan tuk mengamati pengunjung yang Digandeng juga pihak lain undengan pemasukan Rp 28.700.000. berwisata ke lokasi tersebut. tuk berinvestasi di lokasi wisata Di tahun 2016 dicoba mengelola Menurut Dede, yang perlu yang berada di kawasan KPH Garut. wisata pendakian Gunung Cikurai. diperkuat pemerintah dalam Dikenalkan lokasi wisata melalui Sampai kuartal I 2016, sebanyak peningkatan sektor wisata, di anmedia yang diharapkan calon in2.061 pendaki dengan penghasilan taranya pengembangan wana wisavestor dapat mengetahui dan Rp 30.915.000. DR DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

19


RIMBA UTAMA

KPH BANDUNG UTARA BERINOVASI UNTUK PUASKAN WISATAWAN Bicara tentang ciptaan Tuhan kita jadi diingatkan pada lagu anak-anak berjudul Pelangi Pelangi. Sepertinya memang hanya pelangi itu saja yang sampai saat ini masih seluruhnya merupakan ciptaan Tuhan. Belum ada orang yang melakukan campur tangan, merekayasa spektrum cahaya matahari itu. Semua keindahan alam ciptaan Tuhan yang lain telah mendapatkan campur tangan manusia, untuk menguatkan daya tarik dan menjadi objek wisata. Itulah sikap optimistis Administratur Perum Perhutani Bandung Utara, Wismo Trikancono. Menurut Wismo, semua ciptaan Tuhan dapat diperindah dan menguntungkan, tanpa mengabaikan kelestariannya. Atas dasar itulah Wismo memberikan semangat kepada jajaran di Kesatuan Pemangku Hutan (KPH), untuk memoles alam ciptaan Tuhan menjadi objek wisata yang mengagumkan. Kreativitas dan Inovasi Dalam upayanya menggenjot pendapatan Perum Perhutani di sektor pariwisata, Wismo menjelaskan wisata tidak hanya mengandalkan fenomena alam yang diberikan Tuhan saja. Harus ada sentuhan kreativitas, imajinasi, dan inovasi. Kreativitas diperlukan untuk membangkitkan daya tarik pengunjung. Kreativitas mulai dari konsep fisik, marketing komunikasinya, positioning, yang harus dapat menunjukkan keunggulan spesifik dibandingkan objek wisata lain sejenis, di tempat yang berbeda. Kreativitas ini sangat penting agar dapat menggugah rasa ingin tahu dan membangkitkan minat untuk berkunjung dan dapat merasakan kebanggaan berkunjung ke objek wisata tersebut. Misalnya dalam hal branding nama lokasi wisata Perhutani akan menjadi lebih dekat di hati pengunjung jika diberi nama khas. Curug Pelangi menjadi nama popular Curug Cimahi, LHI Bogor bernama popular Puncak Bintang, Curug Cileat menjadi Air Terjun Astronot, dan Telaga Cikahuripan menjadi Sendang Geulis. “Destinasi wisata itu kan anak Perum Perhutani, 20

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

nama anak kandung tentu yang bagus-bagus. Selain mudah diingat juga memberikan gambaran dan kebanggaan pada pengunjungnya,” kata Wismo. Dalam satu objek wisata akan selalu dibutuhkan kreativitas berkelanjutan sehingga pengunjung yang pernah datang akan kembali tertarik berkunjung karena suasana baru yang ditambahkan. Imajinasi pengunjung harus dapat terpuaskan. Pengunjung dapat menikmati suasana dan dapat berimajinasi tentang suasana itu. Seperti misalnya adanya “Nest Rest” di objek wisata Cikole memberikan imajinasi tentang kenikmatan beristirahat di dalam sarang burung yang terbuat dari ranting-ranting kering. Pengunjung berjalan di jalan yang menghubungkan dari satu pohon ke pohon yang lain dan masuk untuk duduk-duduk di dalam “sarang burung”. Atau pengunjung dapat langsung memberikan makan kelinci atau rusa di suatu penangkaran atau memetik buah strawberry segar, menjadi ratu monyet, berakrab ria dengan para monyet, melakukan perang-perangan dalam permainan pin ball. Imajinasi itu akan langsung bermanfaat melupakan kejenuhan karena masuk dalam zona keasyikan yang seru. Bukti bangga pengunjung pada imajinasi seperti itu adalah setidaknya mereka melakukan selfie. Kreativitas dan imajinasi yang telah tercipta masih


Untuk menjaring wisatawan berkunjung ke 23 objek wisata di Bandung Utara, seluruh jajaran Perum Perhutani giat melakukan inovasi secara kreatif. Kerja sama sinergis dengan berbagai pihak, mulai dari LMDH hingga pemerintah daerah setempat sehingga membuahkan hasil nyata, pemasukannya melebihi target yang ditetapkan.

membutuhkan inovasi, butuh sesuatu yang baru untuk menghadirkan pesona baru yang unik. Misalnya munculnya “labirin” yang terbangun dari tembok tanaman rimbun, akan menarik untuk lomba kecepatan “perjalanan labirin”. Kecepatan “masuk dan keluar” untuk rombongan anak-anak. Yang sudah dilakukan adalah menciptakan “Wisata Safari Hutan” di Jayagiri, yaitu melakukan perjalanan dengan kendaraan roda dua dan empat menembus kawasan hutan. Tidak hanya inovasi di internal lokasi wisata, tetapi pengembangan infrastruktur eksternal juga terus dilakukan. Ini diperlukan agar wisatawan menuju objek wisata dengan nyaman, jalanan bebas lubang, dan dapat dengan mudah membaca direction board sehingga tidak nyasar. Objek wisata dapat ditempuh menggunakan kendaraan umum dengan biaya yang sewajarnya. Untuk pengembangannya, Wismo mendapatkan dukungan dari pimpinan Perum Perhutani, yang tercermin dengan diberikannya otoritas menciptakan sistem maupun budaya kerja, menetapkan harga tiket maupun menyusun proposal pengembangan. Semua berlangsung dengan lancar. Hubungan dengan pemerintah provinsi juga berjalan bagus. Dalam setiap kesempatan peresmian pengembangan destinasi selalu dihadiri pimpinan dinas kepariwisataan provinsi, kabupaten, dan kecamatan. Perizin-

an mudah kelarnya. Tidak menyangka di Bandung Utara terdapat 23 objek wisata yang kini terus dikembangkan. Wismo menambahkan bukan besar kecilnya objek wisata, tetapi yang terpenting adalah berapa pendapatan yang dapat diperoleh Perum Perhutani dan keamanan hutan. Gandeng LMDH Semua objek wisata alam itu berkembang berkat kerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Peningkatkan kesejahteraan LMDH menjadi hal yang diperhatikan disamping dana yang masuk ke Perum Perhutani akan dimanfaatkan untuk pengembangan objek tersebut. Paling tidak ada empat pedoman yang menjadi acuan. Pertama, berbagi peran. Berbagi peran antara Perum Perhutani dan LMDH. Seperti halnya konsep dipegang KPH, dengan petugas-petugasnya yang melakukan promosi melalui media sosial. Seperti pak Atang, yang setia mengendalikan website, melakukan tanya jawab setiap dua jam sekali. Pembenahan infrastruktur internal dikonsep oleh petugas Perum Perhutani dan LMDH. Kedua, berbagi waktu. Pembagian waktu dilakukan agar stamina segar saat bertugas. Ketiga, berbagi ruang. Ini dilakukan agar tidak terjadi penggarapan antar ruang yang tumpang tindih. Keempat, berbagi hasil kegiatan. Perolehan yang didapatkan dibagi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Dalam pengembangan objek wisata, Wismo mengaku tidak ada investor dari luar Perum Perhutani. Pengembangan objek wisata itu sepenuhnya dibiayai pengunjung. Pada tahun 2015 ditargetkan pendapatan sekitar Rp1 miliar, dan berhasil diraih sekitar Rp 4,3 miliar. Laba bersih Perum Perhutani Rp 2 miliar. Kerberhasilan ini berkat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dukungan LMDH. Keuntungan lain dari adanya objek wisata adalah terjaganya keamanan hutan, karena masyarakat merasa turut memiliki alam yang menjadi mata pencahariannya itu. Dengan pengembangan objek wisata itu yang terjadi adalah meningkatkan hubungan antarinstansi terkait dan masyarakat setempat. “Biasanya kami bertemu dalam rapat koordinasi yang hanya sebulan sekali, tetapi dengan adanya pengembangan objek wisata, bisa dibilang tiap hari kami bertemu. Jika tidak bertemu langsung, setidaknya bertelepon,” kata Wismo. Hubungan instansi terkait, terutama para pengelola objek wisata, telah berkembang menjadi hubungan yang dekat, hubungan dari hati ke hati. Ini memudahkan saling pengertian untuk melakukan pengembangan. Wismo mengaku selama ini belum ada perencanaan jangka panjang dan tim kreatif. Kebanyakan di tiap destinasi belum dikembangkan toko suvenirnya. Semoga objek wisata yang ada dapat terus dikembangkan karena majunya objek wisata akan meningkatkan kesejahteraan LMDH. DR DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

21


RIMBA UTAMA

SAATNYA BERWISATA

SECARA RAMAH LINGKUNGAN

Makin tingginya kerusakan lingkungan, menuntut semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang sedang berwisata harus berlibur secara ramah lingkungan. Ini dapat dilakukan dengan mudah, mulai dari hal-hal kecil dan sederhana. Mulai menghemat air dan listrik saat menginap di hotel, makan aneka masakan lokal, hingga tidak boros menggunakan AC mobil saat menuju dan pulang dari objek wisata yang dikunjungi.

22

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


Mendengar kata berwisata, rekreasi, piknik, tur membuat setiap hati membuncah, terbayang kegembiraan yang akan dialaminya. Berwisata dapat menghilangkan kejenuhan dan kepenatan rutinitas sehari-hari. Berwisata membuat hidup menjadi lebih bersemangat dan bergairah. Maka tak jarang orang rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk dapat berwisata. Berlibur memang mengasyikkan, tapi tanpa disadari berwisata pun bisa memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Tak jarang kawasan wisata yang sebelumnya memiliki pemandangan yang mempesona, rusak akibat kunjungan para pelancong yang tidak mempedulikan kelestarian alam di lokasi pariwisata tersebut. Marilah kita menjadi wisatawan cerdas dan peduli pada lingkungan. Jika Anda menginap, pilihlah hotel yang ramah lingkungan. Penginapan yang ramah lingkungan memiliki pengolahan sampah cukup baik (organik & anorganik), memelihara kelestarian lingkungan hotel, termasuk dengan membiarkan burung-burung yang ada berterbangan bebas, merawat tanaman di sekitar penginapan. Masakan Lokal Penulis buku wisata Pesona Wisata Jalur Selatan Jawa: Panduan Perjalanan dan Wisata Lengkap, Yusephine DS, menyarankan jika makan di luar hotel, pilihlah rumah makan yang memiliki menu masakan lokal. Masakan lokal tidak membutuhkan bahan dari tempat jauh, yang membutuhkan bahan bakar banyak untuk mendatang-

kannya. Jika dibungkus, jangan memilih bungkus makanan plastik atau styrofoam. “Styrofoam merupakan bahan pembungkus yang tidak dapat terurai dengan tanah. Sedangkan kantong plastik membutuhkan waktu 10-12 tahun. Bawalah tempat minum isi ulang. Kurangi pemakaian atau membeli air minum dalam botol kemasan plastik. Kenapa? Karena botol plastik kemasan membutuhkan waktu 50-80 tahun untuk dapat terurai dengan tanah. Kurangi dan minimalisir menggunakan bungkus dan kemasan plastik,� Yusephine.

Bawalah tas belanja sendiri. Dengan membawa tas belanja sendiri maka Anda mengurangi penggunaan sampah plastik/kertas

Minimalkan penggunaan tisu, pakailah serbet yang bisa dicuci dan dipakai kembali. Semakin banyak tisu digunakan, tambah Yusephine, semakin banyak pohon ditebang. Tisu terbuat dari bubur kayu. Bawa perlengkapan mandi sendiri (sampo, sabun, pasta gigi, lotion) sehingga Anda tidak perlu membeli lagi di lokasi wisata. Hal ini juga akan mengurangi sampah. Meskipun Anda telah membayar hotel, Yusephine mengingatkan gunakan listrik dan air seper-

lunya. Jangan berlebihan karena air bersih dihasilkan dari air tanah, kalaupun air bersih hasil dari penyulingan proses penjernihan membutuhkan sumber daya yang banyak. Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan. Sampah yang dibuang sembarangan akan membuat lingkungan kotor dan tidak nyaman untuk rekreasi. Jika membeli cinderamata belilah buatan lokal. Produk lokal tidak memerlukan bahan bakar dan membuang emisi karbon yang banyak. “Bawalah tas belanja sendiri. Dengan membawa tas belanja sendiri maka Anda mengurangi penggunaan sampah plastik/kertas,� Yusephine memberi saran. Jika tak diperlukan, tambah Yusephine, tidak perlu meminta struk belanja dan anjungan tunai mandiri (ATM). Struk belanja dan ATM akhirnya akan dibuang dan menjadi sampah. Gunakanlah transportasi umum. Jika tidak terlalu jauh, berjalan kaki saja. Jalan kaki akan membuat Anda lebih sehat. Saat menggunakan mobil, tidak harus menyalakan air conditioner (AC), bukalah jendela kaca mobil agar sirkulasi udara dapat menggantikan AC. Jika harus menggunakan AC, tambah dia, pilihlah tingkat yang membuat ruangan sejuk, tidak perlu terlalu dingin yang membuat kedinginan penumpangnya. Kontrol ban mobil Anda, tekanan angin pada ban dalam kondisi bagus, terbukti menghemat 5% penggunaan bahan bakar dan ban menjadi lebih awet. Matikanlah mesin saat menunggu kerabat dan teman yang sedang berbelanja. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

23


RIMBA UTAMA

CURUG CILEMBER 7 DIBANJIRI PENGUNJUNG

Ingin melepas kejenuhan sambil menikmati keindahan air terjun di dalam relung gunung dan hutan yang alami, silakan mampir ke Curug Cilember 7. Di tempat ini, pengunjung dapat berkemah dengan tenda yang memadai dilengkapi fasilitas yang nyaman. Pengunjung pun dapat menikmati aneka permainan yang bisa mengakrabkan keluarga atau temen sekantor yang berlibur bersama.

24

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


Pengunjung terus berdatangan

Memulihkan kebosanan dan kejenuhan menjadi kebutuhan saat ini. Mengarahkan kepada suasana yang benar-benar berbeda agar kelesuan menjadi kesegaran. Kembali bersemangat dan siap menjalankan pekerjaan atau mengikuti pelajaran. Disinilah alasan objek wisata menjadi ramai dikunjungi, karena menjadi bagian yang dibutuhkan untuk memulihkan kebosanan. Orang mengagumi keindahan, untuk memulihkan daya cipta yang telah jenuh oleh rutinitas. Suatu objek rekreasi yang biasanya bertahan lama dan terus meningkat pengunjungnya adalah wisata

Jalan setapak

alam, antara lain pantai, suasana bawah laut, relung pegunungan dengan kesejukannya, jeram dan ngarai yang menerjunkan air dari ketinggian, hutan pepohonan dengan suasana alami di sekitarnya, maupun aktivitas alam dari dalam bumi seperti air panas, maupun keindahan kawah. Bahkan ada satu objek wisata yang dapat mewakili dari beberapa jenis tersebut, seperti gunung dengan relungnya yang menawan dengan udara yang sejuk, tetapi juga terpadu satu dengan memiliki keindahan air terjun di dalam relung gunung dan hutan pepohonan yang alami.

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

25


RIMBA UTAMA

Menikmati udara sejuk Cilember

Pesona Mengagumkan Perum Perhutani yang mendapatkan kewenangan dari pemerintah untuk mengelola hutan di Jawa dan Madura memiliki lahan yang luas. Beberapa di antaranya memiliki pesona alam yang mengagumkan yang layak menjadi objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata di kaki Gunung Halimun Salak, berada di ketinggian 800 – 1000 meter dari permukaan laut, berudara sejuk 18 – 20 C, memiliki beberapa pesona sekaligus adalah 26

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Curug Cilember 7. Pedoman gampangnya adalah sebelum menanjak mencapai Taman Safari, ada petunjuk arah hijau (DLAJR) mengarahkan ke kiri. Jika datang dari arah Jakarta, Bogor. Sedang dari Cianjur, letaknya di sebelah kanan setelah jalan menurun melewati Taman Safari. Wana wisata ini memiliki jeram air terjun yang tinggi di kawasan hutan lindung, yang konon menjadi wilayah berair yang banyak jamur kupingnya. Dari asal katanya, ci/ cai berarti air, dan lember berarti

jamur kuping. Destinasi wisata ini memiliki air terjun sebanyak tujuh. Tempat ketujuh atau tempat terakhir air terjun merupakan tempat yang paling banyak pengunjungnya, karena paling mudah dicapai. Jaraknya hanya 300 m dari parkiran kendaraan kecil, mini bus atau sepeda motor, atau berjarak 700 m jika wisatawan datang menggunakan kendaraan besar, seperti bus kecil, bus besar atau truk terpal, karena kendaraan besar tidak dapat menanjak pada kecuraman jalan yang terjal sempit


Di kanan kiri pada pertengahan jalan sebelum tiba di air terjun, terdapat tenda-tenda terpasang berkelompok besar atau kecil dan satu dua ada yang terpisah menyendiri. Perjalanan air terj u n tidak

awet muda, keluarga menjadi bahagia, enteng jodoh, ringan karier meninggi, maupun untuk kesehatan tubuh. Sudah tentu di saat sekarang ini tak ada pengunjung yang lepas dari saling memotret dengan ponselnya. Suasana alam yang dulu sunyi ini, sekarang menjadi tempat wisatawan keluar masuk untuk mendapatkan hiburan di kawasan yang terjaga kelestariannya itu. “Perum Perhutani yang diberi mandat pemerintah untuk mengelola Curug Cilember memberikan status objek wisata itu sebagai Lapangan Dengan Tujuan Istimewa (LDTI) yang dikelola bersama masyarakat Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), di bawah pengelolaan Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM). Menjadi salah satu dari delapan objek wisata andalan KBM Perhutani,� kata Site Manager Curug Cilember 7, Isal Putrajaya sambil menunjukkan denah topografi wana wisata yang dikelolanya itu. Setelah Curug 7 pengunjung dapat melanjutkan jelajahnya menuju Curug 6 di atasnya, bahkan ke Curug 5 hingga Curug 1 yang tertinggi. Jika dilakukan akan menjadi suatu perjalanan jelajah sunyi yang inspiratif. Barangkali secara psikografi dapat disebutkan sebagai wilayah kontemplatif, yang hanya dilakukan oleh pengunjung tertentu saja yaitu wisatawan yang memang menginginkan mendapatkan makna dalam suatu perjalanan sunyi, atau anak-anak muda petualang yang berusaha memenuhi rasa ingin tahunya.

Perum Perhutani yang diberi mandat pemerintah untuk mengelola Curug Cilember memberikan status objek wisata itu sebagai Lapangan Dengan Tujuan Istimewa (LDTI) yang dikelola bersama masyarakat Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), di bawah kantor Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM). Menjadi salah satu dari delapan objek wisata andalan KBM Perhutani

dan berkelok. Setelah parkir pengunjung melewati gerbang, membeli tiket untuk masuk melalui pembatas sehingga masuknya satu per satu. Para pengunjung bisa berjalan berjajar berdua, tetapi jika berpapasan dari arah lain harus berjalan menyemut satu per satu. Jeram ketujuh ini ditempuh melewati jalan setapak berbatu yang lebih nyaman menggunakan alas kaki sandal jepit. Jalan yang hanya pas untuk berpapasan ini berkelok menyusup hutan pinus.

melelahkan, tak sampai harus berpeluh-peluh menghabiskan tenaga untuk tiba di puncak pesona alam itu. Kebanyakan pengunjung akan berjalan sambil memandang alam sekitar dan saat tiba di dekat curug, turun berjalan di air dingin yang kedalamannya tak sampai selutut, kemudian duduk-duduk di atas batu. Untuk pengunjung yang ingin seru-seruan berendam di genang jeram yang lebih dalam melakukan perang air antar teman, berbasah ria, dan pulang berkuyup baju basah, berselimut dingin menggigilkan badan. Konon ceritanya tempat itu adalah tempat putri Kerajaan Pajajaran mandi dengan air jernih yang dingin. Menurut cerita, mandi di curug ini berkhasiat membuat

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

27


RIMBA UTAMA Menarik Wisatawan Serangkaian curug itu merupakan jalur berkontur batuan gunung yang terjal, hanya terdapat sedikit saja tanah datar, sehingga tak mudah sepanjang arus air pegunungan itu dikembangkan untuk membangun pesona baru untuk menarik wisatawan, selain keaslian alamnya itu sendiri. “Pengunjungnya ya sudah optimal, termasuk dalam batasan tinggi. Lebih tepatnya idealah begitu. Wisatawan kan butuh kenyamanan, jika di jalan yang sempit masih harus antre, nantinya pengunjung malah tidak datang lagi. Peningkatan dilakukan bersama

Tahun lalu memberikan kontribusi sekitar 10 miliar rupiah, yang berarti jika di rata-rata 830,3 juta rupiah per bulan dan 27,7juta rupiah per hari, dari sekitar 20 ribu pengunjung per bulan.

deng a n pengaturannya sehingga pengunjung silih berganti dan tidak mampet di dalam,” tutur Isal yang telah enam tahun bertugas di situ. Memasuki kawasan curug, mobil dapat berpapasan pelahan, melintas jalan di antara villa, penginapan, dan rumah-rumah penduduk yang rapat berderet sepanjang jalan. Penduduk setempat, sebagian di antaranya melakukan aktivitas memanfaatkan Curug Cilember sebagai mata pencahariannya. Perum Perhutani memang mengemban tugas membantu meningkatkan kesejahteraan 28

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Lestari hutan lestari terjun airnya.

masyarakat sekitar kawasan wisata dengan melibatkan masyarakat untuk mengelola hutan wisata bersama. Seperti keterlibatan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) mengelola lahan parkir dan kebersihan toilet serta warga membuka kios penjualan suvenir yang telah ditata, menjaga keamanan wisatawan. Sebagian warga menjadi pemandu wisata yang kebanyakan berbahasa Arab dan berperilaku sadar wisata dengan bersikap sopan dan ramah serta berkegiatan kreatif saling menguntungkan lainnya. Seiring dengan peningkatan pengunjung, tambah Isal, membutuhkan kecermatan dalam pengelolaannya. Ibarat mangkok kecil tidak akan dapat menampung

lebih banyak lagi, nanti jadinya over capacity. “Jika marketing yang selama ini lebih berfungsi sebagai sales menunggu order dapat menata dengan apik, misalnya pengaturan waktu masuk dan keluar, tentu masih mungkin untuk dikembangkan. Sebagai penanggung jawab pengelolaan di sini sudah tentu saya akan sangat mendukung,” kata Isal. Curug Celember di Desa Jogjogan, memiliki lahan wisata 6 hektare, suatu wilayah wisata yang tidak luas. Dari lahan itu, 4 hektare berupa lahan miring. Lahan datarnya seluas 2 hektare terpisah-pisah dan dimanfaatkan untuk villa dan perkemahan. Semua villa yang tersedia hanya menampung 24 wisatawan, sedangkan perkemahan mampu menampung lebih dari seratus pengunjung dengan tenda yang permanen terpasang maupun pemasangan tenda tam-


covalimawati.blogspot.com

Jaring kubah, di dalam kubah terjadi proses telor menjadi kupu-kupu.

bahan jika diperlukan. Walaupun lahan wisata yang tersedia sempit, dapat diibaratkan Cilember adalah neng geulis yang imut. Memiliki sinar beberapa pesona sekaligus dalam dirinya yaitu hamparan hutan lindung, air jeram mengalir deras di celah bebatuan, air terjun yang tinggi, tempat penginapan dan kemah, yang semuanya dalam suasana udara yang sejuk. Fasilitas fun outbond-nya adalah waterfall rapeling menggunakan tali menuruni arus terjunnya air curug, dan pin ball. Fasilitas berbagai game juga disediakan agar kelompok pengunjung dapat melakukan acara gathering, dan lembaga pendidikan dapat melakukan latihan dasar kepemimpinan. Jadi Andalan Lokasi wisata mungil ini jadi andalan karena menempati peringkat kedua pemasukan dari delapan objek wisata andalan Perum Perhutani yang dikelola KBM, setelah Kawah Putih di Kabupaten Bandung. Tahun lalu memberikan kontribusi sekitar 10 miliar rupiah, yang berarti jika di rata-rata 830,3 juta rupiah per bulan dan 27,7juta rupiah per hari, dari sekitar 20 ribu

pengunjung per bulan. Pemasukan utama didapat dari tiket masuk, didukung penginapan jungle lodge, yaitu rumah panggung dibangun dari kayu serta perkemahan dengan berbagai macam jenis tenda dan ukurannya, maupun mengelola game yang dibutuhkan group pengunjung, seperti pin ball, permainan kerja sama, game kecermatan, kepercayaan diri, dan lain-lain. Curug Cilember menjadi objek wisata yang setiap harinya mengalir ramai dikunjungi wisatawan dari pagi hingga petang, yang dari tahun ke tahun rata-rata meneningkat 10 - 20 persen. Pengunjungnya datang dari berbagai tempat, terutama dari kantor-kantor di Jabodetabek, kelompok komunitas tertentu, keluarga, anakanak muda, maupun yang paling ramai adalah dari sekolah-sekolah, dengan wisatawan manca negara yang terbanyak datang dari Saudi Arabia. Taman Kupu-kupu merupakan wujud wisata ekologi. Bangunannya berupa kubah jaring kawat, seluas 500 m2, yang di dalamnya terdapat beraneka jenis kupu-kupu. Memamerkan perkembangan meta-

morfosa kupu-kupu dari telor, kepompong, hingga kupu-kupu yang terbang bersayap indah. “Produk berupa jasa itu sangat tergantung pada kepuasan pengunjungnya. Jika datang dapat menikmati pemandangan dengan suasana yang nyaman, biasanya akan datang kembali mengajak yang lain atau memberikan arahan pada yang lain. Untuk itu, yang terpenting peningkatannya adalah pada bidang infrastukturnya, seperti jalanan yang tidak berlubang-lubang hingga ke lokasi, tempat yang rapi, bersih, penginapan yang terawat, dan keasrian alam asli yang terus terjaga,� kata Isal. Pada awalnya Wana Wisata Cilember berupa alam bebas yang siapa pun dapat datang dari arah mana saja. Pada tahun 1990-an, Perum Perhutani mulai menata, dengan merapikan jalan sehingga pengunjung cenderung melalui jalan yang sudah nyaman. Mulai tahun 2000-an, dibangun persinggahan dan dirapikan taman. Pada tahun 2006 mulai dikelola oleh KBM Perhutani. Menanggapi pertanyaan bagaimana jika suatu saat nanti debit air surut dan tidak mengalirkan air lagi, Isal menjelaskan selama di bagian atas, yaitu kawasan hutan lindung tetap terjaga pepohonannya, tidak khawatir hal itu akan terjadi, apalagi tempat ini berada di kaki gunung besar. Pihak Cilember telah menjalin kerja sama dengan masyarakat sekitar untuk menjaga kawasan hutan lindung di atasnya. Keadaan alam yang telah memberikan pesona kecantikan yang menawan, bila terus dijaga dan dikembangkan akan terus mengalirkan pengunjung, yang ingin mendapatkan kesegaran dari segenap kejenuhan menjalankan rutinitasnya. Semoga ini bisa turut mendukung kepariwisataan nasional. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

29


RIMBA UTAMA

Yuk Berkemah! UNTUK SEGARKAN KEJENUHAN

Saat orang merasa lelah, yang terpikir adalah istirahat, duduk atau merebah bahkan berlanjut tertidur. Orang yang lelah tidak memprioritaskan lagi, di mana harus beristirahat tetapi yang dibutuhkan adalah ketenangan untuk istirahat.

Di alam bebas yang sejuk banyak pohon-pohon lebat dengan pemandangan ngarai dan tebing curam yang tidak biasa terlihat di keseharian, tenda kemah mampu memberikan suasana tenang yang nyaman untuk beristirahat. Suatu sensasi yang di luar biasanya. Bisa jadi berkemah itu tidak enak seperti pare yang pahit, tetapi jika pare itu terhidang dalam sepiring siomay, rasa pare jadi sensasional bahkan terasa bukan siomay kalau tidak ada parenya. Berkemah merupakan cara untuk mendapatkan sensasi tertentu untuk menyegarkan pikiran dari berbagai kejenuhan. Sensasi saat berkemah tiap orang bisa berbeda bergantung suasana hati dan pikiran yang dibawa masing-masing. Bisa untuk bernostalgia ke masa remaja, menambah hubungan antarteman, mempererat hubungan kerja, bahkan camping dapat dipergunakan sebagai tempat perkuliahan luar ruang sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung lebih berkesan. 30

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Ingat dulu betapa ribetnya untuk satu acara yang disebut berkemah itu. Meminjam tenda, menyiapkan tali temali, patok-patok bambu, lampu petromax, ember, kompor, mengemas masing-masing bagian untuk siapa yang akan membawanya. Berbeda dengan perkemahan sekarang yang tinggal datang ke arena perkemahan, masuk ke dalam tenda dan makanan pun mudah didapat. Keperluan mandi dan toilet tersedia bersih tidak jauh dari arena. Perubahan ini merupakan kemajuan atau kemunduran dalam dunia perkemahan? Bergantung dari tujuan yang ingin didapatkan. Jika pencapaiannya adalah pendidikan kebersamaan sudah tentu cara lama lebih mengena, tetapi jika yang ingin didapatkan adalah refreshing sudah tentu cara kini lebih mewakili. Dilihat dari tujuannya yaitu rekreasi maka camping merupakan bagian dari suatu peristiwa wisata. Untuk itu beberapa objek wisata terus mengembangkan arena perkemahan yang dapat terbagi peruntukannya.


Berkemah mendekatkan diri dengan alam

CORPORATE

COMMUNITY

FAMILY

Untuk seru-seruan bersama agar terjadi kedekatan dan saling mengenal di antara para karyawan, sehingga kembali kerja di kantor terjadi sinergi saling mengenal dan bersahabat.

Mempererat pertemanan di antara anggota komunitas tertentu, sehingga semakin berkembang kerja sama bisnis atau hobi tertentu, dalam suatu persahabatan.

Menikmati suasana berbeda dan seru bersama ayah, ibu, dan anak-anak, atau bahkan married encounter, yaitu memperbaharui jalinan pasangan suami istri, sehingga terjadi pembaharuan suasana dan kehidupan pasangan yang selaras.

Biasanya wisatawan memiliki kecenderungan yang sama, yaitu tidak mengulang ke objek wisata yang pernah didatangi. Jika memungkinkan untuk mengunjungi objek wisata yang belum pernah dikunjunginya, kecuali terdapat kesan tertentu atau kepuasan yang ingin dibagikan kepada yang lain maka wisatawan akan mengulang kembali kunjungannya, bahkan untuk kesekian kalinya.

Untuk kegiatan berkemah perulangan kunjungan ke objek yang sama bisa terjadi dengan kelompok baru yang berbeda. Dapat dikatakan bahwa keseruan berkemah itu sendiri sebenarnya dapat menjadi promosi word of mouth yang efektif. Semoga camping dapat menjadi salah satu pilihan berwisata yang menarik dan berkesan. DR DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

31


RIMBA UTAMA

TIPS BERKEMAH PERERAT KEKOMPAKAN KELUARGA DENGAN BERKEMAH

www.outsideonline.com

Mengisi liburan dengan berkemah akan menjadi pengalaman berkesan bagi anak-anak. Selain dapat menghirup udara bebas polusi, berkemah akan memberikan pengalaman berlibur sekaligus melatih kekompakan anggota keluarga, bertarung dengan alam, hingga memicu adrenalin bagi si kecil.

Liburan bersama keluarga merupakan hal yang paling dinanti anak-anak. Merencanakan liburan panjang tentu harus dilakukan sebaik-baiknya, mulai dari waktu, tempat, hingga persiapannya. Membahas rencana liburan pun dapat menjadi tema obrolan santai keluarga di akhir pekan. Liburan sekolah tahun ini bertepatan dengan saat Ramadan dan Idul Fitri. Merencanakan pergi berlibur di tengah liburan sekolah sekaligus mengisi libur Lebaran merupakan hal yang istimewa. Momen liburan biasanya dipenuhi antre32

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

an panjang menuju kawasan destinasi populer. Kawasan pantai, kebun binatang, waterpark, dan wahana rekreasi keluarga lain selalu penuh saat liburan. Sesekali Anda harus mencoba mengisi liburan dengan berkemah. Selain dapat menghirup udara bebas polusi, akan mendapatkan pengalaman berlibur dengan melatih kekompakan anggota keluarga, bertarung dengan alam, hingga memicu adrenalin bagi si kecil. Ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan saat merencanakan berkemah.


1

MEMILIH TEMPAT Tempat berkemah di alam terbuka ada bermacam-macam, daerah pegunungan, perkebunan, pantai, dan lokasi tidak jauh dari pusat kota yang menyediakan permainan outbond menarik. Sebaiknya pilih lokasi yang dekat dengan pusat kota. Pilih lokasi yang aman dan tersedianya kegiatan menarik bagi si kecil dalam bentuk outbond. Lokasi ini cocok jika Anda belum berpengalaman untuk berkemah. Sebelum memutuskan tempat berkemah, cari tahu kondisi tempat yang akan dikunjungi. Bertanya pada kawan dan kerabat yang berpengalaman camping atau berselancar informasi di internet sehingga ada gambaran tentang lokasi yang akan dikunjungi. Hal penting yang harus diketahui adalah keamanan untuk anak-anak, cuaca teraktual, fasilitas seperti toilet dan warung, ketersediaan air baik yang disediakan penyelenggara atau sungai dan danau yang bersih. Hal lain yang harus diperhatikan adalah jarak untuk menentukan transportasi yang akan digunakan, kendaraan umum, motor, atau mobil pribadi. Ini berguna untuk mengestimasi waktu perjalanan. Sangat disarankan mengetahui jarak lokasi tempat berkemah dengan fasilitas umum lain, seperti rumah penduduk, fasilitas kesehatan, dan terminal untuk mengantisipasi kondisi darurat yang mungkin terjadi. Untuk yang memiliki anak yang sudah besar dan siap berpetualang di tingkat lebih ekstrem, bisa dicoba berkemah ala backpacking. Pengalaman baru dan menarik akan didapatkan bersama keluarga tercinta.

LOKASI

2

3

HUBUNGI PENYELENGGARA Beberapa tempat berkemah memiliki bagian administrasi sebagai tempat pendaftaran. Dari sini dapat diketahui biaya, fasilitas, apakah diperbolehkan membawa anak kecil atau tidak, dan program yang tersedia. Minta foto-foto lokasi melalui email jika tidak memiliki website hingga berapa uang yang harus ditransfer untuk booking fee.

AGENDA Anda perlu menyosialisasikan rencana berkemah kepada anak atau siapa pun yang akan diajak. Jelaskan secara lengkap, mulai dari apa itu camping hingga bagaimana cara berkemah disertai dengan peran-peran yang dapat dilakukan dalam kegiatan tersebut.

BUDGET 4

BUDGETING Berkemah tentu membutuhkan dana dan peralatan. Peralatan dapat dibeli atau disewa. Peralatan yang dibeli tentu menjadi investasi untuk merencanakan liburan selanjutnya. Harga peralatan berkemah bervariasi, tergantung pada merek dan kualitas. Bisa juga menyewa peralatan di tempat penyelenggara. Beberapa lokasi menyediakan paket berkemah dengan model menyewakan tenda dan sleeping bag, dan lain-lain. Tentu ini menjadi bahan pertanyaan ketika menghubungi penyelenggara. Harus diperkirakan biaya selama perjalanan, makanan, kesehatan, maupun oleh-oleh saat kembali. Beberapa lokasi berkemah menjual cinderamata dan makanan khas daerah setempat. Beberapa peralatan yang dapat disiapkan. DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

33


RIMBA UTAMA www.overstock.com

TENDA

Tenda merupakan peralatan utama yang harus disiapkan. Tenda yang menjadi tempat beraktivitas utama selama berkemah ini sebaiknya memenuhi standar keamanan dan kenyamanan, baik dari udara dingin pada malam hari maupun cuaca yang kurang bersahabat seperti angin dan hujan. Pilihlah tenda yang sesuai kebutuhan. Ada yang untuk dua orang, empat orang, enam orang. Pertimbangkan kenyamanan sejumlah anggota keluarga di dalam tenda maupun untuk penyimpanan barang. Bentuk tenda bermacam-macam. Yang paling banyak di pasaran adalah tenda dengan bentuk kubah. Tenda dengan kualitas baik biasanya terdiri dari lapisan utama di bagian terluar, pelindung tahan air. Lapisan di bagian dalam, yang longgar untuk mencegah serangga masuk. Tenda yang baik memiliki kualitas yang melindungi Anda dari rasa pengap ketika ditutup rapat. Sirkulasi udara di dalam tenda harus baik. Pilih tenda yang dapat terhindar dari pengembunan ketika cuaca sangat dingin karena membantu Anda tetap hangat di dalam tenda. Bagian bawah tenda harus terbuat dari bahan yang tahan air (waterproof). Pada kondisi hujan, bisa saja bagian tanah tempat tenda bernaung digenangi air ataupun ketika pagi biasanya rumput di bawah tenda basah. Hal lain yang harus diperhatikan adalah mendirikan dan melipat tenda. Tidak semua orang dapat dengan mudah memasang tongkat-tongkat fiber dan menjadikan tenda berdiri tegak sempurna. Disitulah petualangan dalam berkemah. Jadikan saat mendirikan dan melipat tenda ini sebagai cara mempererat kerja sama anggota keluarga dan melatih kesabaran. Untuk yang tidak ingin terlalu repot dalam urusan mendirikan tenda, dapat memilih tenda dengan frame yang telah tersusun seperti payung yang banyak tersedia di pasaran.

34

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

MATRAS Matras menjadi alas dasar di dalam tenda setelah alas tenda di bagian bawahnya. Matras sangat penting agar Anda terhindar dari lantai tenda yang dingin dan lembab. Jenis matras ada yang tipis dan tebal, tergantung lokasi berkemah. Yang tipis biasanya lebih mudah dibawa karena dapat digulung. Bagi Anda yang memiliki anak yang masih kecil, tentu membutuhkan alas tidur yang lebih hangat. Anda bisa menggunakan kasur angin ataupun kasur lipat tipis.

SLEEPING BAG Sleeping bag yang membantu menghagatkan Anda ketika udara sangat dingin dapat dibedakan sesuai dengan bahan isinya, seperti serat nylon atau dacron dan bulu angsa. Sleeping bag dengan bahan bulu angsa lebih ringan dan memberikan kehangatan yang lebih baik. Harganya pun lebih mahal dari bahan isian nylon. Akan tetapi, nylon saat ini sudah dilengkapi dengan bahan polar di dalamnya sehingga bisa memberikan kehangatan yang lebih baik. Sleeping bag ini biasanya digunakan untuk satu orang. Artinya Anda harus menyiapkan sleeping bag sejumlah anggota keluarga yang berkemah.

PAKAIAN & ALAT KEBERSIHAN www.cruisecritic.com

Bawalah pakaian ganti secukupnya yang nyaman untuk digunakan acara di lapangan. Untuk tidur, gunakan mantel atau jaket, sarung tangan tebal, topi kupluk, kaos kaki tebal, penutup telinga. Untuk alas kaki, gunakanlah sepatu atau sandal lapangan yang nyaman digunakan. Bawa sandal jepit yang tidak licin untuk kegiatan di sekitar tenda. Selain alat mandi utama, Anda dapat membawa hand sanitizer, tisu kering dan basah. Jaga kebersihan diri Anda dan keluarga serta lingkungan tempat berkemah. Lokasi berkemah tidak boleh terkontaminasi sampah dari para pengunjung. Anda bisa membawa kantong sampah dari rumah.


www.pinterest.com

5

PERALATAN MEMASAK

Memasak merupakan kegiatan yang menarik saat berkemah. Hal ini tentu berbeda dengan memasak di rumah. Ajak anak-anak berpartisipasi dalam memasak makanan sendiri. Pilihlah bahan yang mudah dimasak. Bawa juga snack yang cukup dan tidak berlebihan untuk menemani Anda sekeluarga. Peralatan memasak bermacam-macam, seperti kompor parafin, nesting sebagai alat memasak, dan piring kertas sebagai tempat makan. Agar lebih asyik saat makan, pengganti piring bisa digunakan nampan atau daun pisang lebar. Tidak perlu ragu membawa peralatan masak yang lebih lengkap, apalagi jika membawa mobil pribadi ke lokasi dan jarak tempat parkir tidak jauh dari arena berkemah. Bawa panci kecil, kompor portabel, dan teko kecil untuk memasak.

6

MENYUSUN ACARA Susun itinerary dan acara selama berkemah. Hal ini untuk mengukur waktu saat mengisi liburan. Masukkan kegiatan api unggun sambil BBQ pada malam hari, outbond dan permainan sederhana pada siang hari, serta space waktu berfoto bersama. Di beberapa tempat berkemah, terdapat objek wisata lain seperti penangkaran binatang rusa, air terjun, pemandangan pantai dan gunung, dan sebagainya.

MEMASTIKAN KEAMANAN Faktor terpenting dalam berkemah adalah keamanan, baik dari ancaman binatang, pencurian, dan penculikan anak. Pilih lokasi berkemah yang tidak jauh dari kemah orang lain sehingga mempunyai tetangga agar dapat saling membantu jika dibutuhkan. Pergilah bergantian jika akan meninggalkan tenda. Jika harus meninggalkan tenda bersama seluruh anggota keluarga, dapat meminta tolong tetangga kemah untuk mengawasi tenda Anda selama pergi.

medshopgh.com

PERALATAN LAIN

Jangan lupa membawa senter atau lampu darurat yang dapat bertahan lama. Untuk daerah yang tidak terpapar signal ponsel, gunakan handy talkie (HT). Alat kesehatan berupa P3K, lotion antinyamuk, obat-obatan khusus jika ada anggota keluarga menderita sakit tertentu, seperti asma, maag, migrain, perlu disediakan. Untuk kenyamanan anak, bawa bantal kecil dan buku cerita atau mainan sederhana kesenangan si kecil.

7

PACKING Persiapan terakhir adalah packing . Sangat penting mempunyai keterampilan dalam mengemas barang agar yang sudah disiapkan terbawa seluruhnya dalam kondisi ringkas. Dapat digunakan carrier besar seperti para pendaki gunung. Carrier ini sangat mudah dijumpai dengan harga bervariasi di toko. Namun, jika membawa mobil pribadi yang dapat dibawa ke dekat lokasi, gunakan tas traveling biasa yang tentu saja dapat dibawa ke tenda.

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

35


RIMBA UTAMA

Ole Ole

CIKOLE Ole-ole biasanya dinyanyikan oleh ribuan penonton sepakbola di tengah keasyikannya menyaksikan pertandingan yang memukau. Cikole menawarkan keasyikan bagai menonton pertandingan bola ke dalam kegiatan fisik yang seru dengan berbagai fasilitas outbond di alam hutan lindung.

Terkadang untuk menghapus kebosanan dan menyiramkan kesegaran dalam diri seseorang, membutuhkan stimulus yang dipaksakan. Hal seperti itu justru terjadi pada orang-orang yang sudah dewasa, apalagi sudah berkeluarga. Mereka lebih memilih libur di rumah, kemudian membuat acara sendiri, daripada melakukan acara bersama teman sekerjanya di kantor. Tetapi bagaimana jika acara yang telah ditentukan dari tempat kerjanya harus berlangsung. Harus dilakukan? Seperti misalnya harus sehari, dua hari, atau bahkan tiga hari melakukan outbond di suatu tempat yang jauh? Agak enggan rasanya untuk berangkat, terasa berat dan kalau bisa mencari alasan untuk menghindar. Tentu lain halnya untuk seorang yang sedang pedekate dengan seorang teman kerjanya, tentu acara itu sangat ditunggu. Sangat diharapkan dapat menjadi saat yang monumental. Apalagi jika keduanya tergabung dalam satu kepanitiaan. Baik yang enggan atau yang datang karena “terpak-

36

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

sa� pada akhirnya setelah tiba di Cikole, mereka akan mulai asyik melihat-lihat pemandangan alam hutan yang asri, menunjuk-nunjuk rumah-rumah grafis yang artistik, mulai larut becanda, dan selanjutnya tanpa sadar telah asyik terlibat acara outbond yang menyenangkan. Bahkan bisa malah menjadi peserta yang terberani atau peserta yang paling menarik perhatian di antara kelompoknya. Menjadi bintangnya yang berkilau di antara semua peserta. Itulah pesona kawasan Terminal Grafis di Wana Wisata Alam hutan lindung Perum Perhutani di Desa Cikole, Lembang, Bandung. Aneka Fasilitas Berbagai fasilitas outbond mengasyikkan yang ditawarkan mampu membuat orang tenggelam dalam keasyikkan dan canda bersama. Kesempatan untuk dikenal dan saling mengenal. Keasyikkan bersama itulah yang diharapkan agar terdapat kedekatan antar pribadi, sehingga nantinya kembali ke dalam suasana kerja keseharian sudah tercipta suasana saling mem-


berikan yang terbaik. Untuk corporate juga tersedia instruktur permainan out door untuk keperluan motivasi, seperti misalnya untuk memperkuat rasa percaya diri, meningkatkan sinergi kerja sama, meningkatkan ketelitian, saling memahami, dan lain-lain. Tidak lupa juga di Cikole disediakan seru-seruan yang paling asyik yaitu bermain pin ball, perang-perangan dengan pasukan lain. Permainan itu telah diatur sedemikian rupa seperti misalnya strategi penyerangan dan kesigapan pasukan dalam mempertahankan diri dan melakukan serangan balik. Suasana perang-perangan itu akan berlangsung

Mendapatkan makna dalam permainan

Jembatan lintas goyang

Melatih keseimbangan

Permainan Menembak

seperti perang sungguhan, kebersamaan saling membantu, saling melindungi sangat dibutuhkan dan sudah tentu terdapat perhitungan kalah menangnya. Jika keengganan pada awalnya terjadi pada orang dewasa, lain halnya yang terjadi pada kelompok anakanak sekolah yang akan melakukan rekreasi ke Cikole. Murid-murid ini beberapa hari sebelumnya bahkan telah mulai menghitung, mengharapkan saat tamasya yang telah lama dinanti-nantikan itu segera berlangsung. Berangkat dari sekolah sudah merupakan suasana kebersamaan yang menyenangkan. Tiba di lokasi melakukan keasyikan yang seru, bahkan baru pertama kali dikenalnya. Semua itu dapat dilakukan tanpa khawatir karena semua fasilitas itu telah dirancang dengan teliti dengan pengamanan dobel untuk keamanan orang dewasa, bahkan untuk anak-anak. Dengan penuh debar dan takut-takut pengen dan

akhirnya senang melayang di flying fox, rafting turun dari ketinggian dengan pengamanan tali, meniti tambang, meniti ayunan, memberi makan rusa, memetik buah strawberry, berkuda, sampai merayap di rumput tergenang air bak pasukan perang yang sedang siap menyergap musuh. Semua dilakukan dengan penuh fantasinya masing-masing. Lusi, kepala sekolah yang juga penanggung jawab acara outbond anak-anak sebuah sekolah dasar yang kebetulan berkunjung ke Cikole mengatakan di sini anak-anak dapat berfantasi sudah tentu itu keluar dari rutinitas kesehariannya di sekolah. Mereka dapat

Asri

Arena Camping

mengeluarkan ekspresinya dengan bebas, berteriak, dan melakukan kegiatan fisiknya seasyik-asyiknya. “Mereka juga berlatih percaya diri dan saling membantu, saling memberi semangat sehingga anak yang takut-takut pun jadi berani,â€? tambah Lusi sambil kembali berjalan mengikuti murid-muridnya yang telah lebih dahulu menuju titik-titik permainan yang diminati. Menyatu dengan Alam Terminal Grafika, Cikole seluas 8,5 hektar, berada di kawasan berudara sejuk dengan berhutan tanaman pinus yang tumbuh subur di ketinggian 1.400 meter di permukaan laut. Cikole Jayagiri Resort merupakan salah satu tempat wisata di Bandung yang mengusung tema menyatu dengan alam. Bisa dikatakan temanya mengusung ekowisata. Dalam artian membuka tempat wisata dengan memperhatikan kearifan ekologi. Kawasan ini tepat di bawah Gunung Tangkuban Parahu, DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

37


RIMBA UTAMA membuat tempat ini terasa sejuk dan nyaman. Memasuki area wisata ini, kita seolah-olah diajak untuk menikmati suasana hutan yang nyaman, tenang, dan sejuk. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat area ini pada awalnya berupa hutan pinus yang dijadikan sebagai camping ground. Sekali pun berada di area hutan, pengunjung tak harus khawatir untuk tersesat. Alasannya tentu saja sangat sederhana bahwa semua area wisata sudah memiliki batas. Fasilitas yang ada di tempat wisata ini, bisa dikatakan lengkap. Di dalam area terdapat bungallow yang bisa disewa untuk menginap. Bungallow yang bermaterialkan kayu ini, memang didesain sedemikian rupa agar pengunjung betah, nyaman dan merasa benar-benar menyatu dengan alam. Ada juga juga beberapa bangunan yang mengusung konsep adat semisal rumah

Memasuki area wisata ini, kita diajak untuk menikmati suasana hutan yang nyaman, tenang, dan sejuk menyegarkan.

joglo, rumah lombok, dan lain sebagainya. Bagi mereka yang senang untuk menghabiskan malam di udara terbuka, tempat wisata ini masih mempertahankan camping ground-nya. Tak perlu repot-repot mencari atau membawa tenda, sebab pihak pengelola bisa menyediakan segala macam kebutuhan untuk camping. Untuk itu, tentunya diberlakukan harga sewa. Tenda yang disediakan pun beragam ukuran, mulai dari tenda doom yang muat dua hingga enam orang, bahkan tenda pletoon yang muat hingga puluhan orang. Hal tersebut secara tidak langsung, bisa diartikan bahwa tempat ini memberi fasilitas untuk acara besar yang menyerap banyak peserta. Penggemar berkemah tidak perlu membawa per38

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

alatan camping seperti layaknya pecamping zaman dulu, karena semua fasilitas termasuk sleeping bag, penerangan dan kenyamanan/keamanan menginap di tenda sudah disediakan. Untuk tidur pun beralas papan seperti layaknya tidur di dipan (ranjang kayu). Terminal Grafis Cikole juga menyediakan 28 pondokan dengan gaya keasrian rumah masing-masing yang estetis. Setiap pondokan dapat menampung enam orang, lengkap dengan toilet, dan kayu yang dibakar di tungku untuk menghangatkan ruangan. Untuk yang suka fauna dapat juga berjalan jalan menikmati luang

Tenda nyaman bebas rembes air tanah

Strawberi siap petik waktunya di kawasan penangkaran rusa dan dapat memberi makan rusa-rusa dengan rumputan yang telah disediakan. Di Cikole juga terdapat beberapa resort yang menawarkan penginapan dengan suasana alam yang masih asri serta udara yang sejuk, dengan fasilitas yang cukup lengkap seperti cottage di tengah hutan pinus yang asri, camping ground serta function room untuk keperluan acara meeting. Pondok Wisata ini adalah salah satu penginapan di


Lembang Bandung yang ada di Terminal Wisata Grafika Cikole. Penginapan Pondok Wisata ini berada di atas bukit, di hamparan rumput yang terletak di sela pepohonan pinus dengan udara sejuk dan terdapat di kaki gunung Tangkuban Perahu. Pondok Wisata di Lembang ini menawarkan atmosfer rumah pedesaan dengan interior dan eksterior yang terbuat dari kayu. Pondok Wisata dibangun dengan konsep selaras dengan alam sekitarnya. Cikole Lembang terkenal sebagai salah satu daerah di Lembang yang memiliki udara sejuk, dengan

Rumah panggung etnik

Seperti tenda tempo doloe tanahnya yang subur mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, sebagian lainnya bermata pencaharian sebagai pedagang, banyak di antara warga Cikole Lembang yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan di area taman wisata alam Tangkuban Perahu, sebagian lainnya membu ka kios jagung yang dapat kita jumpai di Lembang. Bagi mereka yang suka flora dapat berjalan-jalan di taman penanaman strawberry yang luas, yang selalu berbuah dan hasil petiknya dapat langsung di-juice di

tempat kuliner yang telah disediakan. Harga makanan lengkap per paket sudah termasuk makanan pembuka, makanan utama, maupun penutup dan minum hanya Rp 20.000. Librantara Widiantho sebagai pengelola menjelaskan kawasan ini dikelola Kesatuan Pemangku Hutan (KPH). Awalnya dibuat untuk outbond dengan sasaran anak-anak sekolah sekitar hutan, kemudian meluas, bahkan sekarang untuk mahasiswa dan belakangan corporate dan komunitas tertentu tertarik juga untuk outbond di sini. Tersedia Aneka Makanan Saung kulinernya paling tidak ada tiga yang bisa dicoba. Pertama, Sunda Buana, yang berada di gerbang masuk. Di sini ada live music, lahan parkir 24 bus pariwisata. Menunya soto bandung, karedok, sayur lodeh, nila bakar, pepes ikan nila, ikan nila bakar serta sayur asem. Kedua, Sangkuriang, bangunannya ekslusive, secara buffet dan set table, dengan kesenian angklung dan tari jaipongan. Salah satu balkonnya menghadap ke arah hamparan hutan pinus. Dengan menu unggulan, seperti chinese food dan seafood. Tempatnya eksotis dan romantis, terutama menjelang malam, temaram cahaya lampu lampion yang menyala memberikan impressi tersendiri. Ketiga, Pendopo Hutan, merupakan bangunan tempat makan di atas bukit alam terbuka, menu makanan ala prasmanan, makanan khas sunda. Cikole Lembang terletak di jalur utama Lembang – Tangkuban Perahu – Ciater. Hal ini membuat cukup strategis bagi Anda yang ingin menghabiskan liburan di Lembang karena lokasinya cukup dekat dengan taman wisata alam Tangkuban Perahu. Jika ingin menikmati Pemandian Air Panas Ciater, Anda dapat mencapainya dengan waktu yang relatif singkat. Bagi yang ingin menikmati keindahan kebun teh juga dapat ditempuh hanya dengan waktu sekitar 5-10 menit dari Cikole. Untuk menuju ke Cikole dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Cikole Lembang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10-15 dari pusat kota Lembang. Terdapat beberapa angkutan umum yang melewati daerah Cikole, yaitu trayek Lembang-Cikole dengan ongkos sekitar Rp 5.000 atau jika Anda dari Bandung bisa menumpang angkutan dengan trayek Bandung – Subang. Tertarik untuk berwisata ke sini dan menikmati keindahannya, datang saja langsung ke Cikole Jayagiri Resort. Lokasinya hanya beberapa ratus meter di bawah pintu gerbang Gunung Tangkuban Parahu. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

39


RIMBA UTAMA

Ayo

C iwidey

MENIKMATI ANEKA WISATA DI KLUSTER

Kabupaten Bandung memang menyimpan beragam objek wisata alam yang komplit, tinggal memilih sesuai selera. Di wilayah ini, Perum Perhutani memiliki sejumlah objek wisata yang sudah go internasional. Ada Kawah Putih, Patuha Resort, Ranca Upas, dan pemandian air panas Cimanggu.

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di Kawah Putih adalah tracking mendaki gunung, pengamatan burung, menikmati pemandangan alam, photo pre wedding. Pemandian air panas yang diyakini bisa menjadi terapi bagi kesehatan tubuh Anda. Lebih jelasnya dapat disimak lokasi-lokasi indah milik Perhutani yang layak dikunjungi.

Kawah Putih Kawah Putih bisa dimasukkan dalam kategori sebagai wisata hutan. Sampai di kawasan ini, Anda seperti berada di dunia lain. Kesunyian, keindahan, ketenangan, dan kesejukan akan menghinggapi Anda. Semua itu, tentu saja tidak akan dapat diperoleh dalam keseharian Anda. Jika Anda berada dalam udara dingin dengan suhu sekitar 18 derajat celsius, Anda akan memilih untuk tinggal di dalam kamar yang hangat. Namun, akan menjadi lain saat berada di kawasan wisata Kawah Putih. Keindahan yang ada di depan mata dan kesegaran yang menyentuh pori-pori memaksa Anda melupakan dingin yang menerpa. Keindahan itu yang memaksa para pembuat film nekat bekerja dalam dingin demi merekam keindahan yang ada. Sudah tidak terhitung berapa kali tempat ini sebagai lokasi pavorit pemotretan, film, sinetron, dan video klip. Di gerbang menuju kawah putih, setelah dingin

40

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

menyergap, Anda sudah ditawari sebuah petualangan hutan. Petualangan ini sering disebut forest adventure, sebuah petualangan hutan yang langka. Setelah berpetualang dalam dingin, lapar segera menyergap, Anda tidak usah khawatir, pujasera dengan berbagai ragam makanan sudah tersedia. Apalagi kawasan Kawah Putih ini juga dilengkapi dengan cottage-cottage yang siap menyediakan tempat nyaman jika Anda kurang puas berpetualang dalam satu hari. Menurut Yusephine DS, Budiman, Marcellus Widiarto dalam Pesona Wisata Jalur Selatan Jawa : Panduan Perjalanan dan Wisata Lengkap, kawah putih ini, jaraknya sekitar 25 km dari Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung. Dari pos retribusi untuk pembelian tiket, Anda masih harus menempuh sekitar 5,5 km dengan kondisi jalan menanjak dengan kendaraan otang anting. Diselimuti hutan yang lebat, Kawah Putih kaya


Ingin berlibur dengan menikmati aneka macam wisata, mulai dari kawah putih, pemandian air panas, berkemah, dan penginapan yang nyaman, yang terletak di dalam satu kawasan, silakan datang ke Ciwidey. Di sini pengunjung akan dipuaskan dahaga liburan yang lengkap. Liburan satu hari akan teras kurang untuk menjelajah semua objek wisata milik Perum Perhutani ini.

dengan flora dan fauna yang sudah langka. Jika Anda merasa betah dan ingin sedikit berlama-lama di kawasan ini, sudah disediakan rest area untuk menikmati keindahan kawah lebih lama. Menurut cerita yang berkembang, Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua (masyarakat lebih sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh) ini memiliki ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut, dengan kisaran suhu 8-22 derajat celcius. Di puncak Gunung Patuha itulah terdapat Kawah Saat (saat adalah surut dalam Bahasa Sunda) yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada abad X dan XII silam. Sebelum ditemukannya Kawah Putih di puncak Gunung Patuha, masyarakat menganggap puncak itu sebagai daerah yang angker, hingga tak seorang pun berani menjamahnya. Bahkan karena angkernya, burung

yang melewati kawah pun akan mati. Misteri keindahan danau kawah putih baru terungkap tahun 1837, oleh seorang botanis Belanda peranakan Jerman, Dr Franz Wilhelm Junghuhn. Junghuhn tidak mempercayai cerita itu begitu saja, sambil melanjutkan perjalanan menembus hutan belantara hingga akhirnya menemukan sebuah danau kawah yang indah. Dari dalam danau itu keluar semburan lava bau belerang yang menusuk hidung. Ternyata kondisi belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang di atas permukaan kawah. Dan pada tahun 1987 Perum Perhutani Unit III Jabar dan Banten mengembangkannya menjadi sebuah objek wisata. Ada perbedaan antara Kawah Putih Gunung Patuha, jika dibandingkan dengan sejumlah kawah yang berada di wilayah Jawa Barat, danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air danau kawahnya selalu berubah-ubah warna, terkadang berwarna hijau

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

41


RIMBA UTAMA

Ranca Upas apel dan kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna cokelat susu dan yang paling sering dijumpai adalah berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih, karenanya kawah itu dinamakan Kawah Putih. Jadwal buka wisata Kawah Putih adalah dimulai dari pukul 07.00 WIB dan ditutup pada pukul 17.00 WIB. Ada dua tempat parkir yang disediakan bagi wisatawan yang membawa kendaraan pribadi, yaitu tempat parkir bawah yang berada di dekat gerbang masuk dan tempat parkir atas dekat lokasi kawah. Tarif parkir bawah untuk motor atau roda 2 adalah Rp 3.000. Kendaraan mobil roda empat tarifnya sebesar Rp 6.000. Kendaraan roda enam / bus tarifnya sebesar Rp 25.000. Jika mobil di parkir di bawah untuk sampai lokasi harus dilanjutkan dengan menaiki ontanganting dengan tarif Rp 15.000 per orang untuk dua kali jalan (pulang dan pergi /PP). Mobil ontang-anting akan mengantar setiap pengunjung dari pintu gerbang (yang memarkir kendaraannya di tempat parkir bawah) ke lokasi kawah. Istilah ontang anting diambil dari bahasa Sunda yang berarti mondar mandir. Untuk parkir atas tarifnya, kendaraan roda empat/mobil adalah Rp150.000. Untuk parkir di atas akan dikenakan biaya yang cukup mahal, namun tentunya tidak perlu biaya lagi untuk ontang-anting karena sudah berada di pinggir kawah. Analoginya begini, jika mobil travel yang Anda naiki berjumlah 10 orang maka Rp150.000 dibagi 10 orang sama dengan 15.000. Ini sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk jasa ongkos ontang-anting. Bagi Anda yang menggunakan motor maka wajib menyimpan kendaraannya di tempat parkir bawah. Dari Parkir bawah dekat pintu gerbang ke lokasi pinggir kawah (dekat parkir atas) jaraknya masih cukup jauh sekitar 5 Km, dengan medan yang menanjak tentu tidak mungkin untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Kecuali bagi Anda yang suka berpetualang dengan berjalan kaki. Namun demikian pengunjung bisa naik ontang anting dengan tarif Rp 15.000.

42

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Tidak jauh dari Kawah Putih, ada lokasi yang boleh disebut tempat kehangatan di tengah persahabatan dan alam. Itulah Ranca Upas yang berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut. Ranca Upas adalah tanah lapang alami yang jarang dijumpai. Jaraknya dari Kawah Putih hanya sekitar 1 km. Kampung Cai Ranca Upas dengan nama populer Ranca Upas adalah salah satu bumi perkemahan yang terletak di Jalan Raya Ciwidey Patenggang KM 11, Alam Endah, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Tiket Masuk Ranca Upas Rp 10.000 per orang. Berada di tengah lapang rumput hijau Ranca Upas, Anda akan melihat areal hutan saat kabut turun, warna hijau berselimut warna putih mendominasi keindahan bukit Ranca Upas. Rumput hijau menghampar di tanah datar menawarkan

Tempat favorit untuk foto pre wedding

berbagai aktivitas, dari sekadar jalan-jalan sampai membuat perkemahan. Anda akan betah dengan udara segar di tanah lapang dengan pemandangan bukit Ranca Upas. Ranca Upas memang difungsikan sebagai bumi perkemahan, namun tidak hanya itu yang akan Anda temui. Di sini Anda bisa melihat penangkaran rusa, pemandian air panas. Banyak


Rusa jenis Timorensis

sekali program atau penyediaan sarana yang bisa dikembangkan untuk Ranca Upas. Sebut saja mini zoo yang ada, tempat yang sangat menarik untuk kid adventure, anak-anak yang bermain sambil mengenalkan wisata hutan di segarnya udara yang jauh dari polusi. Program-program back to nature juga bisa dikembangkan seperti farming, berwisata menikmati keindahan alam dan menambah wawasan

Memiliki luas area sekitar 215 hektare dengan suhu udara sekitar 17°C - 20°C. Sekitar area, ada hutan lindung dengan beragam flora seperti pohon huru, hamirug, jamuju, kihujan, kitambang, kurai, pasang dan puspa. Sedangkan fauna terdiri dari beragam jenis burung, serta beberapa satwa jinak lainnya. Sebagai salah tempat wisata Bandung bagian selatan, Ranca Upas tidak hanya menawarkan sebuah lokasi perkemahan seperti bumi perkemahan pada umumnya. Banyak layanan wisata yang ditawarkan dengan beragam fasilitas, serta aktifitas menarik. Pengola menawarkan paket dan layanan wisata Ranca Upas dengan beragam pilihan, sesuai dengan kebutuhan serta rencana wisata Anda. Beberapa paket wisata yang ditawarkan, di antaranya saba leweung, family camp, fans game, kid adventure recreation education (Kare), youth outing, outdor training, corporate family gathering, camp teen, camp tour.

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

43


RIMBA UTAMA

Kolam Renang Air Panas Cimanggu Tak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke Ciwidey tidak singgah di Cimanggu, sebuah tempat pemandian air panas. Setelah berwisata di seputar Ciwidey, terasa nikmat membasuh badan dengan air panas alami untuk menghilangkan pegal-pegal badan di Cimanggu. Masih di dekat Ranca Upas, hanya beberapa ratus meter, bisa dimanjakan tubuh Anda dengan berendam di air panas. Itu bisa dilakukan di Cimanggu hot spring. Cimanggu tidak sulit untuk dijangkau dengan jalan yang sudah sangat baik untuk dilalui kendaraan roda dua dan empat. Sebuah wisata yang murah dibandingkan dengan semua relaksasi yang akan Anda dapat dari Cimanggu. Tidak heran, minat yang sangat besar dari masyarakat untuk mengunjungi Cimanggu, terutama di weekend, mencari berbagai relaksasi untuk menghilangkan kejenuhan. Cimanggu termasuk dalam wilayah Desa Rancabali, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Dengan latar belakang bukit yang hijau dengan topografi relatif datar dan sedikit bergelombang, akan memudahkan Anda untuk berjalan-jalan. Beberapa flora yang terdapat di Cimanggu. Eucalyptus atau kayu putih berusia 30 tahun yang menyelubun-

44

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

gi kawasan Cimanggu setia memberi kesegaran udara saat Anda berendam menikmati hangatnya pemandian air panas. Anda tidak akan pernah mengira di tengah beragam pohon yang rata-rata berusia lebih dari 30 tahun, terdapat sebuah kawasan yang menawarkan berbagai relaksasi seperti rehat di spa, menikmati udara segar di cottage sampai bersantai di pemandian air panas. Kawasan wisata Cimanggu menjadi tempat nyaman bagi satwa-satwa liar, seperti surili, babi hutan, rusa, kancil, kijang, dan ayam hutan. Anda tidak perlu khawatir mereka akan mengganggu karena mereka berada di dalam hutan dan sesekali keluar ingin bercengkerama dengan Anda dalam kesegaran udara untuk menambah relaksasi Anda dengan kegembiraaan. Kawasan ini memang akan sangat cocok dikunjungi bersama-sama keluarga untuk menikmati berbagai relaksasi dalam kegembiraan. Dengan suhu antara 18-23 derajat celcius, udara Cimanggu dingin, bersih, dan segar. Setelah tiba di sini, Anda bisa memilih mau berjalan-jalan dulu, mengitari tempat ini, atau mandi air panas dahulu. Barangkali kalau mandi air panas dulu terasa enak, karena tubuh Anda akan lebih segar. Kolam air panas terdapat beberapa jenis, ada yang


untuk umum, berbentuk seperti kolam renang biasa, bedanya air di kolam Cimanggu adalah air panas yang bersumber langsung dari Gunung Patuha. Beragam aktivitas alam lainnya juga dapat Anda peroleh di sini. Sejumlah sarana tersedia di kawasan ini dapat mendukung wisata Anda adalah kolam air panas, MCK, musala, pesanggrahan untuk menginap yang disewakan, tempat bermain anak, pusat informasi, shelter, lokasi parkir yang cukup luas dan warung-warung yang menjual makanan atau minuman. Karena strategisnya lokasi tempat ini dan bisa menjadi alernatif terakhir Anda selama berkunjung di Ciwidey. Harga tiket masuk Cimanggu adalah weekend Rp23.500 untuk pengunjung domestik dan Rp100.000 untuk pengunjung Wisman. Sedangkan untuk weekday Rp16.000 untuk pengunjung domestik dan Rp100.000 untuk pengunjung Wisman. Kelebihan dari pemandian air panas Cimanggu buka 24 jam. Dilengkapi juga dengan ruang rendam dengan tarif Rp20.000 per 20 menit per orang. Pemandian air panas Cimanggu juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti saung untuk bersantai dekat kolam, panggung untuk acara organ tunggal juga ada, tapi harus menyewa. Dilengkapi juga cottage dengan jumlah terbatas terdapat 11 unit cottage, dengan tipetipe sebagai dua unit Pinus, dua unit Cemara, dua unit Eucalyptus, dua unit Meranti, dan satu unit Jati Joglo.

Patuha Resort Setelah lelah menimkati keindahan di wana wisata di Kawah Putih, Ranca Upas, dan Cimanggu Hot Spring, kini Anda dapat beristirahat di Patuha Resort. Patuha Resort adalah sebuat resort yang dibangun Perhutani. Dibangun di tengah areal hutan di punggung bukit dengan pemandangan kawasan hutan yang utuh dan mempunyai view city light kota Bandung di malam hari. Dilengkapi dengan kamar-kamar yang nyaman, ruang meeting, pondok, villa, dan area untuk aktivitas luar ruang dengan selubung udara segar. Dengan suhu 1823 derajat celcius, Patuha Resort yang dikelilingi hutan menawarkan udara dingin yang segar. Dari Bandung Anda bisa mencapainya dengan sangat mudah karena sepanjang jalan yang Anda lalui beraspal. Jarak yang Anda tempuh untuk mendapati Patuha Resort sejauh 22,6 km dari kantor DPRD Kabupaten Bandung. Jarak yang sangat dekat dibandingkan dengan keindahan dan kesegaran yang akan Anda dapat di tempat ini. Patuha resort merupakan salah satu resort Perhu-

tani di kaki Gunung Patuha dengan arsitektur rumah kayu gaya Sunda. Patuha Resort menyediakan fasilitas sekitar 40 kamar dengan berbagai tipe. Patuha Resort dapat digunakan untuk kegiatan meeting, pelatihan ataupun rekreasi bersama keluarga. Itu semua semakin menambah nyaman dan menyatu dengan alam. Dengan desain kayu, Anda berada dalam kehangatan dengan selubung dingin udara hutan yang segar. Design Patuha Resort juga dilengkapi dengan coffe shop untuk bersantai sambil menikmati minuman hangat seraya menyatukan ide-ide yang berserak setelah berjibaku dengan kesibukan kerja. Rileks. Satu kata ini sepertinya bisa menjelaskan apa saja yang akan Anda dapatkan saat berada di tempat ini. Terlebih jika Anda membiarkan semilir angin dingin menerpa wajah Anda saat berjalan-jalan di sekitar resort sambil memetik stroberi segar di sekitar areal Patuha Resort. Banyaknya minat pengunjung untuk rileks di tempat ini, ditunjukkan dengan over booked di weekend. DR DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

45


RIMBA UTAMA

BERWISATA MENYEHATKAN DI

WANA WISATA PADUSAN Ingin mengisi liburan yang menyehatkan di wilayah Jawa Timur, tidak salah jika Anda memilih untuk berkunjung ke Wana Wisata Padusan. Di sini, pengunjung dapat menikmati sejuknya udara sekaligus dapat berendam di air panas yang tersedia. Sumber air panasnya dari Gunung Welirang yang masih aktif sehingga kandungan sulfur di Air Panas Padusan sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit.

46

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


www.panoramio.com

Air yang mengandung belerang baik untuk kesehatan kulit

Wisata Air Panas Padusan merupakan salah satu objek wisata di Mojokerto, Jawa Timur yang mudah dijangkau serta dekat dengan kota-kota besar di Jawa Timur. Kelebihan lain dari objek wisata yang terkenal dengan kandungan belerangnya adalah keindahan alam yang hijau serta udara yang sejuk dan asri. Wana Wisata Padusan adalah kawasan pemandian air panas yang berada pada ketinggian 800 mdpl di bawah kaki Gunung Welirang. Suhu rata-rata 200C dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun. Sumber air panas berasal dari Gunung Welirang yang masih aktif sehingga kandungan sulfur (S) di Air Panas

Padusan sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Belerang merupakan antiseptik alami untuk membantu melawan bakteri. Pemandian air panas ini sangat baik untuk menyembuhkan penyakit, terutama penyakit kulit. Kolamnya juga sudah di bedakan antara sumber untuk yang sakit kulit dan yang tidak sakit. Pemandian Air Panas Padusan merupakan tempat wisata yang ramai dikunjungi dan menjadi wisata andalan serta salah satu favorit bagi para pengunjung yang datang ke wisata Pacet. Hangatnya air yang berwarna kuning kecokelatan karena banyaknya unsur belerang yang terkandung di dalamnya menjadikan mandi beren-

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

47


www.deviantart.com

RIMBA UTAMA

Gerbang dam di wisata ini sangat nyaman. Di sini, pengunjung juga dapat memuaskan wisata belanja. Ya... Anda bisa mendapatkan berbagai macam oleh-oleh khas Pacet maupun hasil olahan wisata Pacet, mulai dari ketela pacet dan beraneka olahannya, sayur mayur, buahbuahan, jambu kristal, dan lainlain. Oleh-oleh wisata Pacet dapat dijumpai di sepanjang jalan menuju lokasi kolam pemandian air panas. Pengunjung dapat juga menikmati tape ketan hitam yang dapat menghangatkan badan setelah mencicipinya. Jadi terasa sangat pas menyantapnya karena udaranya yang lumayan dingin sebagai penghangat badan. Tidak hanya itu makanan khas seperti jagung bakar pun tidak ketinggalan melengkapi suasana liburan bersama keluarga. Ada beberapa panganan yang dapat dibawa pulang seperti aneka keripik, hasil kebun, di antaranya petai, sayur mayur, ketimun lalap atau besar, jagung, juga buah strawberry, arbei, dan apel.

48

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Bentuk bangunan menggambarkan trend saat dibangun


wanawisataperhutani.blogspot.com

Banyak Fasilitas Wisata Air Panas Padusan yang sudah sangat terkenal ini dapat ditempuh dengan perjalanan dua jam dari Surabaya. Fasilitas yang dapat dinikmati di objek wisata ini, antara lain kolam renang dingin untuk anak dan dewasa, area outbound dan flying fox, bumi perkemahan, rafting (arung jeram), camping ground, atv motor adventure, petualangan seru air soft gun, berkuda mengelilingi pemandian air hangat yang banyak ditumbuhi pohon pinus di sekitarnya. Di Wisata Air Panas Padusan disediakan lima kolam renang pemandian air hangat sampai panas dengan tingkat suhu yang berbeda-beda. Di area kolam renang, tersedia air panas juga air dingin.

Untuk di kolam air panas tersedia tingkatan suhunya, mulai air yang panas hingga hangat tersedia di lima kolam yang berada di pojok atau melewati kolam air dingin yang cukup luas. Tips agar tidak merasa kepanasan ketika akan mandi di pemandian air panas adalah dengan mencoba pada suhu yang rendah atau hangat terlebih dahulu. Setelah itu baru kemudian mencoba yang lebih tinggi suhunya. Jika pertama kali badan bersentuhan dengan air kolam renang yang hangat saja terasa panas karena tubuh masih terkondisikan dengan suhu udara yang dingin di sekitar kolam. Jadi lebih baik mencoba air hangat dahulu kemudian beralih ke kolam panas dari pada langsung masuk ke pemandian panas, tapi langsung keluar lagi karena kepanasan. Harga tiket masuk objek wisata yang juga dikenal dengan nama Wisata Air Panas Pacet ini terbilang murah yaitu Rp 12.500 per orang. Sedangkan untuk kendaraan roda empat dikenai biaya Rp 3000 dan Rp 2000 untuk kendaraan roda dua. Adapun untuk masuk ke pemandian kolam renang air hangat setiap orang dewasa harus membayar Rp 10.000 dan untuk anak-anak dikenai retribusi sebesar Rp 7.500. Biasanya para pengunjung sangat ramai datang pada hari libur, baik weekend maupun hari libur Lebaran. Khusus hari libur Lebaran jumlah pengunjung mencapai puncaknya yaitu ribuan orang per hari. Di Wana Wisata Padusan menyediakan dua blok area parkir untuk sepeda motor dan satu area parkir untuk mobil yang menampung hingga ratusan mobil. Pondok Wisata Air Panas Pacet bisa menjadi alternatif untuk bermalam jika ingin menikmati berendam air hangat untuk beberapa

hari. Ada banyak alternatif villa, penginapan, resort di sekitar tempat wisata dengan berbagai variasi harga, yaitu Hotel Amanda, Bukit Surya, Karina, Griyo Kusumo Indah, Pesanggrahan Wilwatikta, Pondok Claket Indah, Pondok Wisata Air Panas, dan lain-lain. Terdapat juga restoran yaitu Lesehan Kebon Pakis, Kolam Pancing Sumonggo Pinarak dan banyak alternatif lainnya yaitu puluhan warung tradisional. Warung yang berjajar di pinggi jalan ini menyajikan makanan dan minuman hangat, sangat cocok untuk memenuhi lapar selepas berendam berjam-jam di Pemandian Air Panas Pacet. Lokasi Wisata Air Panas Padusan Pacet Mojokerto dapat ditempuh melalui rute dari surabaya - pertigaan Krian belok kiri ke Mojosari - Pacet. Jika dari Malang atau Pandaan lewat Prigen - Trawas - Pacet. Jarak dari Kabupaten Mojokerto sejauh 30 km dan kota Batu Malang sekitar 29 km. Ada catatan penting yang perlu diketahui para pengunjung. Salah satu kolam renang dingin di Wisata Air Panas Padusan dikhususkan untuk orang dewasa memiliki ukuran 75 m x 25 m dengan kedalaman 2,5 m yang merupakan standar kolam renang nasional. Sikap hatihati penting karena dengan ukuran tersebut agak berbahaya bagi pengunjung yang kurang mawas diri setelah capek dan lelah dalam berenang. Di lihat dari persaingan usaha, Wana Wisata Padusan tidak memiliki kompetitor langsung yang memiliki karakteristik serupa. Padusan harus bersaing dengan objek wisata yang lebih terkenal di sekitar Kabupaten Mojokerto, seperti Wisata Bahari Lamongan, Batu Night Spectacular Batu, Jatim Park, dan objek wisata lain. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

49


RIMBA UTAMA

Bagi yang ingin bersantai menikmati pemandangan sambil menyusuri pantai seraya menonton aksi para peselancar, silakan datang ke Pulau Merah, Banyuwangi. Wisatawan juga bisa menikmati sensasi berjemur dengan alas kursi kayu dan payung peneduh layaknya di Kuta. Di kala petang, pengunjung dapat menyaksikan keindahan sunset di Pantai Pulau Merah. Sunset menjadi salah satu pemandangan spektakuler yang disuguhkan tempat ini.

Ayo Menikmati

Pulau yang Menawan Merah 50

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


saja. Pantai ini dahulu bernama Pantai Ringin Pitu. Di sekitar pantai ini terdapat tempat ibadah umat Hindu. Eksistensi pantai ini tak lepas dari kisah mistis dan mitos yang mengitarinya. Pantai Pulau Merah diyakini oleh beberapa pihak memiliki kandungan emas. Ada pula yang mengisahkan bahwa terdapat sebuah paku bumi yang dapat ditemukan dalam gunung yang terletak di seberang pantai tersebut. Kisah mitos lainnya adalah bahwa siapa pun yang dapat memasuki sebuah gua yang berada di Pulau Merah, akan memperoleh rezeki yang berlimpah. Ada pula yang mengisahkan bahwa terdapat pancaran cahaya berwarna merah yang menyebabkan pantai ini berwarna merah sehingga akhirnya dinamakan sebagai Pantai Pulau Merah. Tempat Surfing Pantai ini dipersiapkan sebagai salah satu tempat surfing di Banyuwangi. Hal ini telah dibuktikan dengan kejuaraan Red Island Banyuwangi International Surf Competition 2013 yang diikuti para surfer dari 20 negara. Pantai Pulau Merah memiliki ketinggian gelombang hingga 5 meter, sebuah tempat berselancar di Banyuwangi yang menarik bagi para pemula, bahkan yang sudah profesional. Pantai Pulau Merah disukai sebagai salah satu destinasi wisata keluarga yang menarik, juga merupakan tempat favorit untuk menikmati senja dan angin khas pantai, berfoto, bermain pasir, berjemur, dan sebagainya. Banyak turis mancanegara dan tak kurang pula kalangan domestik mengunjungi pantai untuk berselancar.

liapicauly.files.wordpress.com

Pesona wisata Banyuwangi mendapat tempat di hati wisatawan karena ditunjang faktor geografis yang berada antara Bali dan Surabaya, Malang, Yogyakarta. Banyuwangi yang terletak di ujung paling timur Pulau Jawa ini menyimpang sejumlah objek wisata menawan, salah satunya Pulau Merah. Pantai Pulau Merah mungkin terdengar asing di telinga sebagian wisatawan domestik. Popularitasnya memang tidak terkenal seperti kawasan wisata Batu Malang atau Kawah Putih di Ciwidey. Tetapi, salah satu pantai unik di Banyuwangi ini begitu populer di kalangan masyarakat Jawa Timur. Ombak yang menggulung di pantai ini merupakan salah satu destinasi yang disukai wisatawan asing, terutama pecinta olahraga selancar (surfing). Masyarakat lokal sering menyebutnya pantai ini dengan nama Pulo Merah. Meski dinamakan dengan Pulau Merah, salah satu tempat wisata di Banyuwangi ini sesungguhnya memiliki hamparan pasir berwarna putih agak kecokelatan. Tetapi saat musim kemarau tiba, kawasan pantai ini akan terlihat kemerahan. Pantai ini memiliki keunikan pada sebuah bukit kecil yang terletak tak jauh dari bibir pantai. Dengan latar bukit berwarna kemerahan inilah yang menyebabkan objek wisata tersebut dikenal sebagai Pantai Pulau Merah. Bukit ini diselimuti oleh tumbuhan hijau yang mampu menutupi warna merahnya. Pengunjung dapat menaiki bukit tersebut ketika air laut sedang surut. Terdapat juga batuan karang yang berada di sekitar bukit kecil ini. Pengunjung dapat menginjakkan kaki di Pulau Merah ini tatkala air sedang surut, jaraknya hanya 100 meter dari bibir pantai. Cukup dengan berjalan kaki

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

51


RIMBA UTAMA

Di sini pula wisatawan bisa menikmati sensasi berjemur dengan alas kursi kayu dan payung peneduh layaknya di Kuta.

Suasana pantai, saat payung-payung ditutup

Ombak di Pantai Pulau Merah ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Jawa Timur dan Indonesia sehingga cocok untuk kegiatan surfing. Ombak laut yang tinggi dapat ditemui pada medio April – Mei hingga September – Desember. Pengunjung dapat mempelajari cara berselancar di pantai. Bagi yang belum pernah berselancar tidak perlu khawatir tentang peralatan selancar dan instruktur. Di sini tersedia persewaan selancar sekaligus pemandu, wisatawan dapat belajar berselancar pada instruktur yang ada. Biaya yang dikeluarkan tidaklah mahal untuk menyewa papan selancar di sini, harga sewanya cukup murah, karena papan selancar yang sudah Anda sewa ini dapat digunakan seharian penuh. Kawasan pantai ini ditunjang dengan fasilitas memadai, di antaranya payung dan tempat berjemur yang disewakan pihak pengelola. Terdapat sejumlah hotel dan fasilitas akomodasi di kawasan pantai Pulau Merah. Pantai ini juga dekat dengan Gunung Tumpang Pitu serta berada segaris dengan Pantai Plengkung. Wisatawan dapat bersantai di pantai ini sembari merasakan desiran angin pantai dan menyaksikan panoramanya yang indah. Dengan garis pantai sepanjanga 3 km, bebatuan karang di pantai ini menambah daya pikatnya yang eksotik selain bebukitan hijau yang terlihat asri. Pantai di sekitar Pulau Merah merupakan 52

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

ourtripaddress.blogspot.com

kawasan perairan yang masih asri dan bersih. Di kala hari petang, pengunjung dapat menyaksikan keindahan sunset di Pantai Pulau Merah. Pesona sunset di pantai ini terbilang indah. Bisa dikatakan salah satu pemandangan spektakuler yang disuguhkan tempat ini adalah panorama sunset. Pada saat sunset akan terpancar semburat sinar jingga kemerahan dari balik Pulau Merah. Hal tersebut akan menjadi momen indah bagi siapa saja yang memandangnya. Bagi penggemar fotografi, jangan lupa persiapkan kamera untuk mengabadikan momen indah tersebut. Area sekitar pantai juga bersih dengan tekstur pasirnya yang halus. Inilah yang membuatnya beberapa kalangan penikmat perjalanan menganggap Pantai Pulau Merah sebagai sebuah kombinasi indah dari Pantai Kuta, Legian, dan Seminyak di Bali. Sewa Perahu Kegiatan lain yang dapat dilakukan di sini adalah memancing. Wisatawan bisa menyewa perahu tradisional untuk memancing. Tidak ada batasan berapa ikan yang boleh dipancing. Jika beruntung bisa mendapatkan beragam jenis ikan. Tetapi tentunya kegiatan ini membutuhkan kesabaran ekstra. Bagi yang suka olahraga, bersama-sama anggota


ourtripaddress.blogspot.com

Air yang jernih perlu terus dijaga. keluarga atau teman kantor bisa mencoba sensasi bermain voli pantai di sini. Pengunjung juga bisa bermain sepak bola. Bagi yang hanya ingin bersantai menikmati pemandangan pantai dapat berjalan menyusuri pasir pantai sambil menikmati aksi para peselancar. Di sini pula wisatawan bisa menikmati sensasi berjemur dengan alas kursi kayu dan payung peneduh layaknya di Kuta. Seperti yang telah disebutkan tadi, Pantai Pulau Merah adalah Kuta-nya Jawa yang ternyata banyak didatangi oleh wisatawan. Sehingga fasilitas ini disediakan untuk menunjang promosi surfing internasional. Lapar setelah seharian beraktivitas di pantai? Pengunjung bisa menyantap makan untuk mengusir rasa lapar di warung-warung yang terdapat di pintu masuk pantai. Di warung-warung ini Wisatawan juga bisa memesan es kelapa muda yang sangat cocok dinikmati di pantai sambil berjemur dan bersantai. Meskipun pantai ini terletak dekat dengan pemukiman warga, tetapi kebersihan makanan dan sekitar pantai terjaga baik. Maka dari itu, bagi wisatawan yang berkunjung kemari diharapkan untuk ikut menjaga kebersihan pantai ini dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebagai salah satu kawasan wisata populer di Banyuwangi, pengunjung dapat dengan mudah men-

jumpai sejumlah hotel di dekat Pantai Pulau Merah. Ada pula guest house hingga homestay yang dapat dipilih. Beberapa penginapan di area Pantai Pulau Merah yang berjarak dekat dan populer, di antaranya Kumala Hotel, Gelora Atlit Banyuwangi Guest House, Hotel Mahkota Plengkung Banyuwangi, serta Hotel Ketapang Indah. Wisatawan dapat menghubungi pihak hotel di sana atau mencari hotel dekat Pantai Pulau Merah ini secara online. Daya tarik lain dari pantai ini adalah lokasi yang terletak dekat dengan desa nelayan. Bagi wisatawan yang menyukai backpacking, bisa mencoba menginap di rumah-rumah penduduk dan merasakan sensasi kehidupan ala nelayan. Pasti akan menjadi pengalaman menarik. Pantai Pulau Merah berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Harga tiket masuk ke pantai ini sebesar Rp 3 ribu per orang, saat weekend menjadi Rp 5 ribu. Untuk ke tempat wisata di Banyuwangi yang satu ini, Anda dapat menggunakan transportasi publik. Dari kota Banyuwangi di Terminal Brawijaya naik bus Minto/Ujang Jaya arah ke Kecamatan Pesanggaran, lalu turun di Pasar Pesanggaran. Dari sini dilanjutkan dengan menyewa ojek ke Pantai Pulau Merah. Jika Anda dari arah Jember, turunlah di Terminal Jajag. Kemudian naik bus ke Pesanggaran, dan turun Pasar Pesanggaran lalu dilanjutkan dengan menyewa ojek ke Pulau Merah. Jika Anda berada di kota Banyuwangi, maka rute perjalanan akan menempuh jarak sekitar 80 km menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk sampai di pantai ini. Di sepanjang perjalanan, tersedia ramburambu penunjuk yang akan mengarahkan Anda menuju kawasan wisata Pantai Pulau Merah ini. Jika menggunakan kendaran pribadi, wisatawan bisa mengambil rute dari Banyuwangi menuju ke Rogojampi hingga menjumpai lampu merah Jajag, di mana terdapat patung macan putih di tengahnya. Dari lampu merah ini terus belok ke arah selatan dan mengikuti rambu-rambu penunjuk arah Pesanggaran-Pulau Merah. Bagi Anda yang berada di luar Jawa Timur dapat memilih penerbangan atau kereta menuju kota Malang atau Surabaya. Dari Malang atau Surabaya sendiri perjalanan yang akan Anda tempuh untuk menuju Banyuwangi kurang lebih selama 8 jam perjalanan darat. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

53


RIMBA UTAMA

Pesona

PAPUMA Keindahan Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) sungguh mempesona siapa pun yang mengunjunginya. Pantai dengan pasir putih dan birunya air laut di depannya akan menjadi pemandangan yang menawan. Ditambah di pantai ini, para pengunjung dapat menikmati suasana sunrise atau sunset sekaligus.

54

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


Kabupaten Jember memiliki banyak potensi wisata yang beraneka ragam, mulai dari wisata alam hingga wisata budaya. Mungkin, bukan kabupaten yang memiliki tempat wisata paling banyak di Provinsi Jawa Timur, tetapi di Jember inilah ada satu pantai yang paling lengkap keindahannya. Jember patut bersyukur karena memiliki Pantai Papuma. Di pantai inilah mata Anda akan dimanjakan oleh anugerah Tuhan karena begitu elok dan indahnya Pantai Papuma. Kalau Anda datang di pagi hari, Anda akan dapat melihat para nelayan turun kapal dengan membawa ikan di pantai yang pasirnya putih. Di dekat tempat para nelayan itu pun Anda akan dapat menikmati makan ikan bakar hasil tangkapan para nelayan sambil duduk di bale-bale yang ada di bawah pohon sambil menikmati beberapa monyet bergelayutan di pohon. Menurut buku Pesona Wisata Jalur Selatan Jawa: Panduan Perjalanan dan Wisata

Lengkap yang ditulis Yusephine DS, Budiman, Marcellus Widiarto, ke arah selatan kota Jember di gugusan Samudera Indonesia terdapat pantai yang indah panorama alamnya yaitu Pantai Watu Ulo. Pantai di terletak sekitar 37,5 km dari kota Jember, tepatnya berada di titik koordinat 08o 25’ 498’’ LS dan 113o 33’ 695’’ BT. Untuk menuju ke pantai ini bisa ditempuh dengan segala macam kendaraan. Disebut Watu Ulo karena di pantai itu ada sebuah batu panjang berbentuk ular (bahasa Jawa ulo) dengan penuh sisik. Menurut cerita rakyat dikatakan bahwa pada zaman dahulu kala, ada seekor ular yang sedang bertapa di pantai itu. Setelah terkabul permohonannya kepada Tuhan, berwujudlah ia menjadi sebuah batu yang persis seekor ular dengan kepalanya menjulur ke laut, sedang badannya berada di daratan. Benteng Pertahanan Pada zaman pendudukan Jepang, pegunungan di sekitar Pantai Watu Ulo dijadikan benteng pertahanan dan pengintaian bala serdadu musuh yang mau menyusup daratan melalui pantai. Benteng Jepang yang berjumlah lima buah tersebut oleh masyarakat setempat disebut sebagai Gua Jepang dan merupakan salah satu lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi karena dari sini Anda dapat memandang lepas ke arah laut selatan. Selain Gua Jepang, di sebelah Watu Ulo ada sebuah Gua Lawa (Gua Kelelawar) yang dihuni ratusan ribu kelelawar. Gua ini

DUTA DUTA RIMBA RIMBA • MARET • MEI- -APRIL JUNI 2016

55


RIMBA UTAMA

benyaminlakitan.com

Beberapa jam menjelang matahari terbenam atau kadang juga di pagi hari, sekitar pukul 10.00 WIB, puluhan nelayan asal Dusun Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, selalu tampak menepikan perahu dan jaringnya.

bisa dimasuki oleh pengunjung dengan menyusuri dan melewati pantai berpasir. Karena tempatnya yang sunyi dari keramaian, gua ini sering dijadikan tempat bermeditasi bagi orang-orang tertentu, apalagi mengingat gua ini mempunyai kedalaman 100 m. Panorama alam dengan gugusan karang di tengah laut ini merupakan ciri khas Pantai Watu Ulo. Pekan raya Watu Ulo diselenggarakan pada tiap 1 Syawal hingga 10 Syawal (Lebaran) yang merupakan acara tradisi dalam rangka memberikan hiburan untuk masyarakat. Larung sesaji Pantai Watu Ulo diselenggarakan pada tanggal 7 Syawal (hari raya ketupat) dengan maksud sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang diberikan kepada para nelayan, khususnya dan masyarakat Sumberejo pada umumnya. Fasilitas di tempat ini antara lain taman bermain, 56

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

areal berkemah, kios souvenir, warung makanan dan minuman, musala, MCK, tempat parkir, jalan hotmix, telepon umum. Setelah dari Pantai Watu Ulo, Anda harus meneruskan perjalanan ke Pantai Papuma. Kenapa harus? Tentu harus, selain jaraknya yang sangat dekat karena kedua pantai ini berdampaingan, juga karena keindahan Tanjung Papuma akan membuat Anda selalu ingin kembali datang ke pantai tersebut. Mata Anda akan dimanjakan oleh tempat wisata yang satu ini. Tanjung Papuma adalah kawasan wisata hutan dan pantai yang memiliki luas sekitar 50 hektare yang terletak di Kecamatan Ambulu dan Wuluhan, Kabupaten Jember, tepatnya berada di titik koordinat 08o 25’ 817’’ LS dan 113o 33’ 205’’ BT. Nama Papuma sendiri terbentuk sebagai akronim dari Pasir Putih Malikan. Kata


‘’tanjung’’ ditambahkan di depannya, untuk menggambarkan posisi pantai yang menjorok ke laut arah barat daya dari wilayah itu. Hutan yang terletak di sisi lainnya juga jadi daya tarik tersendiri. Pantai Papuma yang berjarak 1,5 km dengan Pantai Watu Ulo ini sepanjang pantainya terbentang pasir putih yang indah dipandang dan nyaman diinjak karena terasa empuk dan lembut. Papuma sering dijadikan tempat berjemur oleh wisatawan mancanegara. Panorama Indah Tanjung Papuma, bagi kalangan pelancong lokal, tak ubahnya sebuah surga. Selain menyuguhkan berbagai panorama indah yang menyejukkan hati, daratan kecil yang menjorok ke laut di pantai selatan Jawa Timur ini juga menyimpan beragam flora dan fauna khas tropis. Siapa pun yang sempat mengunjungi pantai landai berpasir putih ini tak pernah bosan menikmatinya. Kondisi geografisnya yang stabil, bahkan telah menjadikan keelokan kawasan wisata dapat dinikmati dalam cuaca apa pun, baik di musim kemarau maupun ketika musim penghujan tiba. Disamping keindahan alamnya, Pantai Papuma juga kaya akan fauna seperti biawak, ayam alas, burung dengan ragam jenisnya, babi hutan, rusa, landak dan trenggiling, dan monyet. Untuk lebih menambah kesempurnaan dalam menikmati panorama alam, di Papuma disediakan penginapan dan rumah makan yang menyediakan makanan Indonesia dan makanan ikan bakar khas Papuma. Berwisata di Papuma terasa tak lengkap bila Anda tak mengenyam kehidupan nelayan setempat di saat senja tiba. Beberapa jam menjelang matahari terbenam atau kadang juga di pagi hari, sekitar pukul 10.00 WIB, puluhan nelayan

asal Dusun Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, selalu tampak menepikan perahu dan jaringnya. Hasil tangkapan mereka berupa ikan krapu, putihan, kakap, tongkol, maupun tuna, dapat langsung dibeli dan dibakar di atas perapian alam dari ranting-ranting kayu kering di tepi pantai. Pantai ini jaraknya sekitar 39 km dari Kota Jember dengan suhu udara rata-rata 25-32 derajat celsius. Di pantai ini, Anda dapat melihat panorama keindahan alam Pantai Papuma dengan perpaduan antara hutan, laut, dan gugusan pulau Dewa (Krisna, Nada, dan Bathara Guru). Dari lokasi Siti Hinggil yang berada pada ketinggian 100 m di atas permukaan laut, Anda dapat menikmati keindahan laut selatan dan Pulau Nusa Barong. Fasilitasnya adalah jalan aspal, areal parkir, jalan lintas dan pendakian, tempat istirahat, bumi perkemahan, kios makanan, kios souvenir, shelter, gazebo, playground, MCK, listrik/air, musala, telepon umum. Bila tak sedang murka, ombak Tanjung Papuma terasa cukup tenang. Permukaan laut yang berwarna hijau kebiru-biruan selalu mengundang setiap pengunjung untuk berenang atau sekadar menyentuhkan kaki di riak ombak yang bergulir ke pantai. Saat itu pula setiap wisatawan digoda untuk melayarinya. Lebih dari itu semua, pasir putihnya yang sangat halus dan tak pernah meninggalkan rasa gatal di kulit juga menjadi magnet mampu menyedot wisatawan lokal untuk menyukai Tanjung Papuma. Memang, hati Anda akan semakin puas menikmati Tanjung Papuma, bila Anda melayari teluk dengan perahu-perahu nelayan. Utamanya, ketika sang ombak sedang bersahabat, Anda juga dapat mendekati beberapa atol (pulau karang) yang

terletak sekitar dua mil dari pantai ke tengah teluk. Dari kejauhan pulau-pulau tanpa penghuni itu tampak menyerupai seekor katak raksasa. Salah satu alasan mengapa orang pergi ke pantai adalah untuk menikmati keindahan matahari terbit (sunrise) atau terbenam (sunset). Bisa dibayangkan gulungan ombak yang membuih putih diikuti oleh suara deburan air. Sementara di cakrawala langit membias jingga, disertai hembusan angin laut yang segar dan hamparan pasir putih yang lembut. Suasana sunrise atau sunset bisa menimbulkan kegairahan bagi yang melihatnya sehingga merupakan rekreasi yang dicari-cari banyak orang. Namun tak banyak tempat yang Anda bisa menikmati sunrise sekaligus sunset. Salah satunya adalah Tanjung Papuma. Karena bentuknya yang menjorok itulah, maka sunrise dan sunset dapat dilihat pada tempat yang sama. Areal objek wisata ini terletak di petak 26 dalam wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wuluhan, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jember. Secara administratif berada di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Dengan demikian pengelolaannya pun berada di tangan Perum Perhutani KPH Jember. Objek wisata yang mulai dikembangkan tahun 1990 ini sangat mudah dicapai, baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Dengan kendaraan umum dari Terminal Tawang Alun Jember, naik bus menuju Ambulu, kemudian berganti angkutan kota menuju Watu Ulo. Sampai di sini Anda dapat berhenti sejenak untuk menikmati objek wisata Watu Ulo, pantai dengan gumpalan batu yang mirip sisik ular. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

57


RIMBA UTAMA

GRAND CANYON TAJ MAHAL PIRAMIDA GIZA PULAU KOMODO MACHU PICCHU

TENTUKAN PERINGKAT KEPARIWISATAAN DUNIA DENGAN

ü VOTE BY ONLINE Seiring kemajuan teknologi internet, sekarang masyarakat, khususnya para wisatawan dapat ikut menentukan peringkat kepariwisataan dunia dengan ikut dalam vote by online. Objek-objek wisata yang tersebar di berbagai tempat, sekarang berkesempatan dikenal masyarakat dunia, setelah wisatawan melakukan upload suatu objek wisata dengan memberikan penjelasan yang memikat.

58

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


The United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yang berpusat di Madrid, Spanyol turut memantau perkembangan peringkat kepariwisataan the new “7 wonder” yang layak dikagumi masyarakat dunia. Tiap periode tertentu, objek-objek wisata baru yang diunggah ini mengalami pergeseran pemerhati dan peminatnya. Berbagai kriteria diterapkan untuk mengukur dan menjaga kelayakan maupun kepercayaan “7 wonder”. Ini dilakukan agar kemunculan “7 wonder” tiap tahun atau tiap periode tertentu tidak mengecewakan wisatawan saat mengunjungi objek wisata yang telah dipilihnya. Dahulu waktu di bangku sekolah, yang disebut dengan tujuh keajaiban dunia adalah Borobudur di Indonesia, Menara Pisa di Italia, Taj Mahal di India, Menara Eifel di Prancis, Piramida di Mesir, Tembok Besar di Tiongkok, dan Colloseum di Italia. Dari tahun ke tahun yang dikenal sebagai tujuh keajaiban dunia hanyalah tujuh destinasi itu. Tidak pernah berubah. Sejalan dengan adanya internet maka ketertarikan orang terhadap sesuatu, kini dapat dipantau. Itulah dasar dari vote kepariwisataan yang turut menentukan kepopuleran suatu objek wisata. Layaknya seorang penyanyi yang karena vote menjadi berhasil atau gagal dalam suatu festival, seperti yang terjadi dalam program “American Idol”, yang disusul dengan “Got Talent”. Saluran vote menjadi media untuk mengetahui siapa yang layak menjadi idola. Demikian juga tentang “7 wonder” melalui internet diangkat setiap tahunnya, dengan objek-objek wisata baru pilihan wisatawan. Ini mirip dengan proses pembuatan tangga lagu-lagu. Bedanya, lagu-lagunya digantikan menjadi objek-objek wisata. Hal itu dimaksudkan agar wisatawan yang pernah mengunjungi tujuh keajaiban dunia yang baku, dapat berwisata ke objek wisata pilihan lain, dengan berbagai keunikan yang memikat. Contohnya, The Grand Canyon, tidak masuk ke dalam “7 wonder” yang baku, tetapi menempati tangga perhatian peminat yang tinggi. Hal itu membuat The Grand Canyon masuk dalam peringkat utama, yang keperingkatannya dapat saja bertahan atau berubah setiap tahunnya. Objek-objek wisata yang tersebar di berbagai belahan dunia, sekarang berkesempatan tampil seperti layaknya seorang penyanyi dalam suatu kontes idol. Ada yang langsung melesat karena positioning-nya yang kuat, sehingga dapat mendunia, ada yang tetap

tinggal sebagai penyanyi lokal. Objek wisata yang mudah meluncur mendunia tentunya karena didukung berbagai fasilitas yang memang memudahkan pengunjung. Dari soal kemudahan akses kedatangan, infrastruktur yang hebat, terdapat tidaknya kegiatan yang melibatkan wisatawan, dan memiliki keunikan yang memang tiada duanya. Tidak Rumit Proses pembuatan peringkatnya tidak rumit. Siapa pun dapat melakukan up load suatu objek wisata di mana pun objek itu berada dengan memberikan penjelasan yang memikat. Dari up load tersebut dapat diketahui objek wisata yang mendapatkan perhatian pembacanya. Kemudian unggahan yang mendapatkan perhatian tersebut ditelisik kebenarannya melalui berbagai comment pembaca yang dituliskan. Objektivitas “penelitian” by online tersebut kemudian dipaparkan sebagai tawaran pilihan. Para wisatawan melakukan vote sehingga dapat tersusun keperingkatannya. Dalam program American Idol, penyanyi yang hanya “kepedean” dan berani tampil di panggung, masih dapat ditampilkan sebagai behind the screen, menjadi hiburan tersendiri. Namun, dalam vote kepariwisataan, wajah objek wisata tak dapat ditampilkan hanya sebagai “dagelan” semata. Indonesia telah memetik buah dari keperingkatan itu, yaitu masuknya dalam peringkat utama dengan objek wisata Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur. Suatu keperingkatan yang dinilai bersama para ahli pariwisata, masyarakat pemerhati, calon wisatawan maupun para wisatawannya yang pernah mencapai objek wisata yang dimaksudkan. Dalam percepatan laju wisatawan mengalir ke Nusantara, Kementerian Pariwisata telah memilih objek-objek wisata yang dapat dibenahi sehingga menarik untuk masuk ke dalam bagian dari paket-paket wisata di Indonesia. Pada tahun 2016 telah terpilih 10 objek wisata yang diutamakan. Dalam kewilayahan yang lebih kecil, Perum Perhutani telah mendirikan Kesatuan Bisnis Mandiri dengan menetapkan delapan objek wisata yang terus dibangun menjadi objek wisata menarik. Dalam skala Nusantara kedelapannya pun sebenarnya sudah dapat disusun keperingkatannya berdasarkan minat pemerhati dan wisatawan. Semoga Nusantara berkilau di berbagai bagiannya melalui pariwisata. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

59


BISNIS RIMBA UTAMA RIMBA

UTUP ISIM Foto di latar belakang karangan bunga ucapan.

Dulu orang pergi pesiar ke tempat jauh, kenang-kenangan yang dibawa pulang berupa benda-benda, biasanya disebut cinderamata. Cinderamata memberikan kenangan khusus dari tempat yang pernah dia kunjungi.

Sekarang cinderamata tetap ada, tetapi disempurnakan dengan foto yang setiap orang dapat melakukan dengan kamera atau ponselnya. Suatu kenangan yang lebih original tentang seseorang pernah berada di suatu tempat. Foto yang yang dipamerkan ke teman atau sahabat sebenarnya hanya mengasyikkan untuk yang memajangnya, tanpa banyak melibatkan perasaan yang melihatnya. Untuk itulah utup isim ada dan disukai. Utup isim membuat seorang yang melihat foto lebih tersentuh karena namanya dicantumkan.

60

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Ini sama artinya orang yang difoto mengirimkan pesan dari hatinya, tentang perasaan tertentu pada orang yang melihat fotonya. Utup isim adalah media visual untuk menyampaikan pesan. Pesan menjadi menyentuh karena selain tertulis nama seseorang yang dituju, juga seolah dirangkai di atas karangan bunga yang tidak mudah membuatnya. Sekelompok pemuda yang dipelopori Rachmad dan Yudi membuat karangan bunga tidak jauh dari jalan kecil menuju Curug 7, di Cilember. Karangan bunga

yang layaknya dikirimkan sebagai ucapan selamat pembukaan kantor atau ucapan perkawinan bahkan kematian, dibuat di atas tanah, dengan ucapan sesuai dengan keinginan pemesannya. Misalnya “Papa & Mama: Sayang Adik Miyong”, maka orang yang bernama “Adik Miyong” akan tersentuh melihat bukti Mama & Papa pergi jauh pun tetap ingat dirinya. Itulah utup bahasa Arab yang berarti pesan dan isim yang artinya tulisan, atau nama lainnya sawi name yaitu sawi artinya tulisan, dan name artinya nama. Utup isim atau


sawi name dibuat di tanah berukuran panjang 1,5 meter dan lebar 1 meter, di tanah dibuat miring agar memudahkan kejelasan visual saat pemotretan. Orang yang memesan nama dapat menempatkan diri jongkok atau berdiri di belakang karangan bunga itu, untuk difoto. Hasil foto itulah yang akan dikirimkan atau disimpan untuk ditunjukkan.

membentuk nama dan pesannya. “Harga pesan nama adalah Rp50.000 untuk wisatawan domestik, dan Rp 100.000 untuk wisatawan manca negara. Kalau lagi ramai bisa dapat sejuta rupiah lebih per hari. Jika lagi sepi, ya satu dua orang saja yang pesan,” kata Yudi sambil asyik merangkai bunga.

Kelompok pembuat tulisan ini mangkal di tiga tempat yang pasti dilewati pengunjung yang selalu ramai karena Curug 7 biasanya menjadi paket wisata setelah atau sebelum wisatawan mengunjungi Lido dan Taman Matahari, yang letaknya berdekatan. “Nggak mbayar ke Perhutani.

Menanggapi dari mana didapat inspirasinya, Rachmad, menjelaskan awalnya anak-anak sekolah datang, merangkai tulisan dan daunan, atau bunga yang tentu tidak sebagus yang tersedia ini. Kemudian mereka foto bersama. “Melihat yang dilakukan anakanak sekolah itu menarik, maka kami membuat yang permanen dan lebih tertata rapi untuk ditawarkan. Ternyata lumayan bisa dijadikan mata pencaharian,” tutur Rachmad di sela kesibukannya menyapa pada Wisman yang lewat dan menawarkan produknya itu.

Yang penting tempat dijaga kerapihan dan kebersihannya,” tutur Yudi yang diperteguh Site Manager Wana Wisata Curug 7 Cilember, Isal Putrajaya. Hal itu termasuk tujuan Perum Perhutani memberikan kesempatan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan wana wisata dengan menciptakan lapangan kerja yang justru menambah kesukaan wisatawan untuk datang kembali atau setidaknya menganjurkan pada teman dan sahabatnya. DR

Terdapat tiga terminal tiga pilihan.

Warna hijau yang menjadi dasar pengucapan dibuat dari tanaman lumut, dengan artifisial bunga bougenville, mawar, melati, kenikir atau bunga apa saja yang sedang musim dan mudah didapatkan. Agar nama dapat terpasang cepat sebenarnya Rachmad, Yudi dan teman-temannya telah menyiapkan lilin lunak yang digulung menyerupai sosis yang panjang. Di sosis panjang itu ditancap bunga-bunga, sehingga ketika orang memesan, sosis itulah yang dipotong lalu dipasang dengan cepat

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

61


SOSOK RIMBA

LIES BAHUNTA*

BESARKAN WISATA PERHUTANI DENGAN SEGENAP DAYA

MOTTO Melakukan yang terbaik tanpa pamrih. VISI Menyumbangkan tenaga & pikiran untuk Indonesia unggul di bidang Pariwisata (menjadi destinasi wisata alam terbaik di Asia)

Dengan bersemangatnya jajaran pemerintah daerah mengembangkan sejumlah objek wisata dan keterbukaan Perum Perhutani pada investor, diharapkan kluster prioritas pengembangan objek wisata di Perhutani akan memberikan manfaat yang besar. Dengan semua itu kepariwisataan di Perhutani akan lebih menarik wisatawan dan berkembang sesuai yang dicita-citakan. 62

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Untuk mengetahui lebih jauh program-program yang telah dan sedang dilakukan Perum Perhutani dalam mengembangkan sektor pariwisata, wartawan Duta Rimba mewawancarai Kepala Biro Wisata dan Agribisnis Perhutani, Lies Bahunta M.Sc. Forest, di Jakarta,baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.


Bagaimana awalnya pengembangan industri wisata di Perum Perhutani? Pada dasarnya segala sesuatu yang baru dimulai itu sudah tentu membutuhkan usaha yang luar biasa. Ibarat sebutir biji yang dibenamkan harus berusaha tumbuh, muncul ke permukaan, yang dilanjutkan terus meninggi seiring risiko yang menyertai. Tanaman yang baru tumbuh harus berjuang terus agar segera membesar terhindar dari kerusakan karena satwa, keadaan alam, bahkan manusia sendiri. Hal serupa juga harus dilakukan industri wisata Perum Perhutani, melakukan segenap daya untuk membesarkan diri. Sebenarnya Perum Perhutani sudah lama mengelola objek-objek wisata di kawasannya, tetapi baru dikerjakan dengan serius sejak lima tahun terakhir ini. Bagaimana langkah nyata dalam pengembangannya? Awalnya Perum Perhutani membentuk Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) pada 2005 yang sebelumnya bernama Kesatuan Bisnis Mandiri Wisata, Benih dan Usaha Lain (KBM-WBU). Dalam pelaksanaan saat itu, mulai melirik wisata sebagai generator income, dilaksanakan di bawah kepemimpinan kepala unit. Tahun 2010 dievaluasi dan hasilnya adalah pendapatan yang diterima tinggi, tetapi pengeluarannya juga tinggi. Kalah dong dengan penjual teh botol yang beli dua ribu lima ratus rupiah, dijual tiga ribu rupiah. Sudah jelas untungnya lima ratus rupiah. Dari sini muncul pertanyaan, apa yang harus diperbaiki. Di sini tampak bahwa KBM belum punya konsep, mau dibawa ke mana industri wisata Perhutani. Untuk itu perlu disusun rencana bisnis, master plan, dan marketing plan. Teorinya sepertinya mudah, tetapi semua itu harus dijabarkan pada kondisi yang riil. Membutuhkan usaha yang luar biasa untuk mencapat target yang ditetapkan. Darimana mendapatkan wawasan baru di bidang manajemen? Untuk pengembangan wawasan kepariwisataan, untuk di level tertentu, Perum Perhutani kursus di salah satu universitas terkemuka di Jakarta guna mendalami masalah segmenting, targeting, positioning, dan lain-lain. Semua itu kemudian diterapkan sebagai bisnis plan pada KBM yang mendahului sebagai blue print yaitu di KBM Jabar. Berapa banyak destinasi wisata dan seperti apa keadaan awalnya? KBM Jabar awalnya mengelola 48 objek di luar yang dikelola KPH. Langkah awal yang dilakukan dalam kerangka peningkatan wisata adalah pada tahun 2010 bertepatan dengan peristiwa fenomental di Perhutani, yaitu sikap dan tindakan masyarakat di sekitar objek wisata Kawah Putih tidak bisa ditolerir lagi.

Bagaimana kami harus dapat memandang Kawah Putih sebagai potensi milik bersama. Bukan hanya milik Perhutani, tetapi juga milik pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar. Beberapa kepala dinas terkait telah berulang kali berdialog, namun tidak ditemukan strategi tepat untuk dilakukan bersama guna meningkatkan kualitas objek wisata Kawah Putih. Terus apa yang dilakukan Perum Perhutani? Pada tahun 2010, Perum Perhutani menutup Kawah Putih. Tujuannya agar Perum Perhutani mempunyai bargaining power, mempunyai daya untuk melakukan tawar menawar dengan masyarakat. Kawah Putih bukan hanya milik dan untuk keperluan Perhutani, tetapi justru untuk masyarakat. Pernyataan itu perlu dibuktikan kebenarannya agar dialog selanjutnya dapat berjalan tanpa hambatan karena sudut pandang yang berbeda-beda. Apa akibat penutupan dan hasil yang didapatkan? Penutupan mengakibatkan lumpuhnya pedagang asongan, rumah makan, warung-warung sepanjang jalan, penginapan, hotel kecil, maupun trayek angkutan. Tentu saja hal itu memunculkan protes banyak pihak terkait, termasuk travel agency. Hasil yang didapatkan adalah setelah 100 hari kerja ditutup dan pembuktian berlangsung, baru master plan dapat mulai diterapkan dengan dua prioritas. Pertama, penertiban warung maupun pedagang asongan. Dilakukan relokasi ke tempat yang telah disediakan, dengan mendapatkan penjelasan bahwa wisatawan yang haus dan lapar tentu akan datang mencari tempat makan yang diinginkan.

Kedua, pembinaan pengelola dan pengendara ontanganting, angkutan menuju objek wisata. Terjadi kesadaran bahwa Perum Perhutani menciptakan lapangan kerja. Untuk itu demi peningkatan kenyamanan wisatawan diterapkan tata cara pelaksanaannya (standard operating procedure), mulai dari pakaian dan penampilannya yang rapi, memberi salam, tidak merokok selama mengendarai, dan lain-lain. Selama ditutup, apa yang dilakukan? Selama ditutup semua usaha pembenahan objek wisata Kawah Putih terus dilakukan. Dilaksanakan dengan peraturan yang dibuat untuk menciptakan ketertiban, dan dengan menyadarkan akan pentingnya pengunjung Kawah Putih menikmati pemandangan, tanpa terganggu penawaran strawberry maupun cinderamata dan minuman. Kawah Putih telah berani berbenah, menyediakan kenyamanan sebagai hal utama yang harus tercipta.

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

63


SOSOK RIMBA Apa reaksi yang terjadi selama penutupan? Penutupan objek wisata itu tentu menghebohkan semua pihak terkait sampai semua media massa meliput peristiwanya. Tetapi sesuai ketentuan, ditutup hanya selama 100 hari maka pada hari ke 101, objek wisata itu kembali dibuka. Terjadi luapan pengunjung sampai ada satu kios berpendapatan lima juta rupiah dalam sehari. Hal itu menjadi bukti ketika kawasan wisata ditertibkan, akan memberikan kenyamanan dan mengundang lebih banyak wisatawan untuk berkunjung. Hal itu sudah tentu berdampak memberikan peningkatan pendapatan masyarakat. Bersamaan proses di atas, pihak Perhutani pun membenahi di jajaran internal. Pembenahan internal seperti apa? Pembenahan internal diwujudkan dengan meningkatkan fokus pengelolaan, misalnya yang dahulu di Divisi Regional (Divre) Jawa Barat terdapat 48 objek wisata yang dikelola beberapa kepala unit saja. Satu kepala unit sampai menangani delapan objek wisata. Selanjutnya diintensifkan dengan dua langkah. Pertama, KBM mengelola delapan objek wisata yang potensial. Kedua, KPH mengelola objek wisata selebihnya. Apa hasil pembenahan internal? Pembenahan internal menghasilkan penanganan yang fokus sehingga dapat lebih jeli meningkatkan pembenahan sampai ke hal-hal yang kecil. Ini juga memudahkan fungsi kontrol pada pengelolanya. Dengan pembenahan satu hal saja yaitu penertiban yang memberikan kenyamanan pengunjung, telah dapat meningkatkan arus wisatawan sehingga secara bertahap Perhutani akan meningkatkan pelayanan untuk tercapainya kepuasan pengunjung yang sekaligus menjadi iklan word of mouth yang kredibel bagi para wisatawan berikutnya. Saat ini Direktorat Pengembangan Bisnis Planner sedang menyusun Rencana Induk Pengembangan Wisata Alam Perhutani. Dari sisi bisnis, terdapat tiga kluster. Pertama, prioritas terkait dengan masyarakat sekitar. Kedua, dalam posisi pertumbuhan. Ketiga, wisata kecil yang masih inisiasi. Ke depan dengan semangat pemerintah daerah dan keterbukaan Perum Perhutani pada investor, diharapkan kluster prioritas akan memberikan manfaat yang besar. Hal itu dapat mempercepat kluster yang dalam posisi pertumbuhan dan meningkatkan kluster wisata yang masih inisiasi bekerja sama dengan masyarakat sekitar lokasi. Bagaimana pengelolaan berikutnya? Secara konsep ketiga posisi kluster tersebut harus tetap mengacu pada keuntungan finansial yang berbasis pada ticketing, penginapan maupun atraksi. Misalnya dalam satu objek tidak terdapat penginapan maka harus ada jalur untuk menghubungkan pada penginapan terdekat. 64

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Kluster ini berupa paket, transportasi, kuliner, objek wisatanya sendiri, dan penginapan. Bahkan dapat terkait dengan objek wisata yang lain, yang bukan wilayah Perhutani. Sisi positif dari hal ini adalah adanya kesadaran tentang pentingnya tumbuh bersama. Apakah ada kerja sama selanjutnya dengan pihak lain? Ada. Dengan Kementerian Pariwisata sudah terjadi kesepakatan dan penandatanganan kerja sama, di mana Perum Perhutani menjadi bagian pengembangan wisata di Indonesia. Belakangan ini ada kebijakan Presiden Joko Widodo bahwa target kunjungan wisatan asing pada tahun 2019 mencapai 20 juta pengunjung. Perum Perhutani berkontribusi pada tercapainya target wisatawan nasional. Teman-teman Perhutani di daerah yang terkait kawasan wisata terus melakukan koordinasi secara intens dengan pemerintah daerah setempat, terutama mengenai pengelolaan kepariwisatan. Hal positif yang dirasakan yaitu memberikan lapangan kerja, terjadi peningkatan pembangunan, maupun menaikkan produktivitas. Sehebat apa pun persoalan di antara kami melalui bicara bersama, kami dapat memecahkan masalah. Pepatah tak kenal tak sayang, tetaplah dapat merapatkan berbagai pendapat yang ada. Jika tidak ada jalan keluar maka Perhutani harus memegang kekuatan yaitu berani melakukan pembuktian seperti yang terjadi di Kawah Putih. Seperti apa strategi promosinya yang telah dilakukan? Tentang promosi wisata, Perum Perhutani telah melakukan strategi yang terus dioptimalkan. Secara organisasi sudah diwadahi dan dipilah di level lokal di wilayah objek wisata, di wilayah provinsi, dan di kantor pusat yang terbagi dalam dua jenis pendekatan yaitu secara konvensional adalah orang mendengar dan datang. Secara virtual melalui internet dengan membangun website, netizen bounding maupun melakukan promosi low cost dengan kerja sama pembuatan film untuk disiarkan di media massa maupun bioskop. Melalui film, orang melihat lokasi dan tertarik untuk langsung datang berwisata ke objek yang dilihatnya. Objek yang menarik adalah tempat wisata yang berciri khusus. Ciri tersebut, antara lain mudah diingat, memberikan kesan yang tidak mudah dilupakan, berbagai cinderamata lokal yang dijajakan secara tertib, tidak perlu berebut turis, tetapi dengan rendah hati melayani. Sajian atraksi yang asli, disajikan dengan penjelasan yang mudah diterima dan dibutuhkan wisatawan. Bagaimana dengan pengembangan objek wisata selain Kawah Putih? Di destinasi wisata yang lain para general manager di masing-masing daerah terus mengembangkan programnya dengan muatan lokal masing-masing


yang tentu mengacu pada tema tertentu, misalnya religi pada masa Lebaran, patriotik pada independence day, dan lain-lain. Yang semuanya itu berorientasi pada kepuasan para wisatawan. Selain memberikan pendapatan finansial, objek wisata juga harus dapat memberikan wahana untuk tetap melestarikan budaya lokal yang sekaligus sebagai wadah masyarakat mencari nafkah. Kegiatan bertajuk festival juga merupakan sisi menarik untuk mengundang wisatawan datang, selain memiliki news value sebagai promosi. Apakah dilakukan promosi juga ke manca negara?

NAMA Lies Yuliarti Husni Bahunta TEMPAT/TANGGAL LAHIR Cianjur, 5 Juli 1961 ALAMAT RT 4 RW 9 Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat SUAMI Firdon Syefral ANAK • Andhyta Firselly Utami • Afdhal Muhamad • Alief Muhamad Rhein PENDIDIKAN • SDN III Ciranjang • SMPN I Ciranjang • SMAN 1 Cianjur • S-1 Biologi FMIPA, Institut Pertanian Bogor • S-2 Master Tissue Culture, Universitas Gottingen Jerman JABATAN • Staf Pelaksana Pada Dit Produksi PHT Jakarta (20 Maret 1989 - 1 Oktober 1989) • Staf Pelaksana Pada Divisi Can Bang PHT Jakarta (1 Oktober 1989 - 9 Juli 1997) • Staf DPB Setingkat Ajun Div Renbang Perusahaan (9 Juli 1997 - 14 September 2000) • SKH Pengelolaan Hutan Lestari I (14 September 2000 - 24 Oktober 2005) • SKH PHL 1 Ktr PusaT PHT (24 Oktober 2005 - 29 Juni 2006) • KSPH II Cianjur, Biro Perencanaan SDH dan Perusahaan Jawa Barat dan Banten (29 Juni 2006 - 30 Agustus 2006) • ADM/KKPH Bandung Utara (30 Agustus 2006 - 22 Juni 2007) • ADM/KKPH Bandung Selatan ( (22 Juni 2007 - 1 Juli 2008) • GM KBM AEJ Unit III Janten, Kantor Divisi Regional Jawa Barat dan Banten (1 Juli 2008 - 13 April 2010) • GM KBM JLPL Unit III Janten, Kantor Divisi Regional Jawa Barat dan Banten (13 April 2010 - 10 Mei 2010) • Kepala Biro Ejula Unit III Jawa Barat dan Banten, Kantor Divisi Regional Jawa Barat dan Banten (10 Mei 2010 - 24 Juli 2012) • Kepala Biro Agroforestry Kantor Pusat (24 Juli 2012 - 18 Agustus 2013) • Kepala Biro Analisa dan Perencanaan Bisnis Wisata dan Agribisnis (18 Agustus 2013 - Sekarang)

Kementerian Pariwisata yang all out mempromosikan Indonesia di mata dunia sampai tiga empat kali dalam setahun, meminta Perum Perhutani mengisi kesempatan promosi tersebut. Promosi mendunia ini menghasilkan ketertarikan besar calon wisatawan manca negara untuk berkunjung di Indonesia. Dalam hal itu perlu juga terus dilakukan pembenahan terhadap objek-objek wisata yang tersedia, agar kedatangan mereka memberikan kepuasan sesuai gambaran yang selama ini telah diciptakan. Baik dari sisi kenyamanan perjalanan, kerapihan dan kebersihan lingkungan, pembangunan fisik lokasi wisata, keramahan pelayanan, tempat menginap yang memiliki nuansa etnik setempat, keaslian local attraction yang menarik. Pada kesempatan WTM London 2015 (pameran kunjungan wisata di London) terdapat beberapa perusahaan yang tertarik turut memasarkan objek wisata Perhutani ke dunia internasional, seperti objek wisata Pulau Merah di Banyuwangi, yang setiap tahun melakukan kegiatan festival selam internasional. Kawah Putih mempunyai ciri khas heritage history tentang eksplorasi belerang dalam zaman kolonial Belanda. Infrastruktur seperti apa yang mendukung industri wisata? Para turis akan merasa bebas dan nyaman jika saat datang di bandara tanpa terganggu penawaran para sopir taksi menjajakan jasa transportasi. Percaya pada argo taksi yang tidak dimainkan secara teknik maupun rute perjalanannya. Kemudian setelah sampai di hotel dari front sampai back office dapat memberikan pelayanan yang profesional. Itu berlanjut dengan sepanjang perjalanan ke objek wisata melewati lingkungan masyarakat yang ramah dan helpful, terbebas dari aneka bentuk penawaran untuk tujuan penjualan. Dengan semua itu, kepariwisataan Indonesia akan lebih menarik dan berkembang sesuai yang diharapkan. DR

*Lies Bahunta, Kepala Biro Wisata dan Agribisnis Perhutani.

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

65


LINTAS RIMBA

PERHUTANI TAWARKAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN POTENSI WISATA Surabaya - Upaya mendongkrak pendapatan non kayu lewat potensi wana wisata, Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Jatim), KBM Wisata, dan PT Palawi berkolaborasi mengikuti pameran wisata. Pameran yang berlabel Majapahit Travel Fair ini digelar di Grand City Convention Hall, Surabaya, pada 14-17 April 2016. Pembukaan pameran ditandai dengan penabuhan kendang oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya bersama Gubernur Jatim, Soekarwo selama sekitar satu menit. Pada waktu yang bersamaan Ketua DPRD Jatim, Abdul Halim Iskandar beserta para konsul jenderal sejumlah negara sahabat dan ratusan undangan memainkan alat tradisional ewer-ewer. Majapahit Travel Fair merupakan even pariwisata yang sudah untuk ke-17 kalinya dilaksanakan di Surabaya, diikuti para pelaku usaha wisata tingkat nasional dan beberapa negara Asia. Kegiatan utama di Majapahit Travel Fair adalah top business meeting yaitu pertemuan antara penjual dan pembeli industri travel dan pariwisata. Paket yang disiapkan pelaku bisnis, ditawarkan dengan industri dari negara lain. Majapahit Travel Fair merupakan pameran industri perjalanan dan pariwisata terbesar di Jatim. Acaranya

66

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, KBM Wisata, dan PT Palawi berkolaborasi mengikuti pameran wisata internasional, di Surabaya, baru-baru ini.

menampilkan industri pariwisata, termasuk operator wisata dan perwakilan tujuan wisata di Jatim dan daerah lain. Staf ahli bidang wisata Divre Jatim, Murgunadi, mengatakan setiap tahun Majapahit Travel Fair sukses memfasilitasi ratusan peserta yang menggelar pameran bisnisnya dari dalam dan luar negeri, termasuk dari negara-negara di Asia dan beberapa wilayah di Eropa. “Pameran ini melibatkan agen perjalanan, hotel, dan promosi tempat wisata, termasuk potensi wana wisata Perhutani. Perhutani menawarkan kerja sama kepada para pihak (stakeholders) untuk bersama dalam pengembangan potensi wisata, hotel dan kuliner di Jatim,� kata Murgunadi. Makin Dikenal Menteri Pariwisata Arief Yahya saat membuka acara ini menyampaikan selamat dan sukses atas penyelenggaraan Majapahit Travel Fair 2016, semoga destinasi wisata Jatim semakin dikenal di dalam maupun luar negeri. Menurut Menteri kelahiran Banyuwangi itu kegiatan yang digelar rutin setiap tahunnya ini menjadi bukti


bahwa dunia pariwisata di Jatim tak pernah ada matinya. Wisata di Jatim bahkan semakin bertambah seiring banyaknya tempat-tempat menarik yang tersebar di berbagai daerah. Ke depan, kata Arief, diharapkan Jatim akan masuk menjadi empat besar daerah yang dikenal sebagai pariwisata ternama di Indonesia setelah Bali, DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. “Sama seperti harapan Gubernur, yakni harus menunjukkan ke mata dunia bahwa di sana memiliki destinasi wisata luar biasa,” ucap mantan Direktur Utama PT Telkom Indonesia itu. Pada kesempatan tersebut, Arief mengatakan kurangnya penunjang insfrastruktur sebagai penguat destinasi wisata yang mayoritas terjadi di berbagai tempat.”Saya sudah menggelar rapat dan memintanya secara detail, mulai jalan akses agar tidak macet hingga data mulai angkutan udara, darat maupun laut yang menjadi pintu masuk utama bagi para turis, termasuk fasilitas apa saja yang diberikan,” katanya. Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo berharap Majapahit Travel Fair 2016 mampu menjadi wadah bagi masyarakat agar mengetahui berbagai destinasi wisata di Jatim. Dengan begitu mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat. “Kegiatan ini ajang mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Jatim di mata dunia. Terlebih sangat banyak potensi wisata yang semakin diminati, baik pegunungan maupun laut,” kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya. Majapahit Travel Fair 2016 kali ini mengambil tema Marine Tourism sebagai upaya mengembangkan daya tarik wisata berbasis kelautan di Jatim. Sejumlah kegiatan penunjang lainnya, antara lain pameran dan bursa pariwisata, penampilan kesenian tradisional, lomba-lomba, dan perjalanan wisata setempat. DR

PERHUTANI BANTU KEMBANGKAN WISATA CURUG CANTEL

Brebes –Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat membantu mengembankan wisata Curug Cantel, yang telah direncanakan Pemerintah Kabupaten Brebes. Bantuan tersebut diwujudkan melalui penanaman pohon buah-buahan agar wilayah tersebut mampu berfungsi sebagai penyangga Curug Cantel. “Selain sebagai konservasi, penanaman buah-buahan untuk memperindah akses jalan masuk Curug Cantel. Kelak buah-buahan ini akan menjadi etalase wisata, pengunjung yang datang akan melihat buah-buahan indah,” kata Administratur/KKPH Pekalongan Barat, A Fadjar Agung Susetyo pada acara penanaman bibit buah-buahan, di Brebes, baru-baru ini. Penanaman bibit buah-buahan jenis jambu citra, mangga, kersen, apokat, jambu batu, dan sawo kecik di kawasan Curug Cantel ini melibatkan semua karyawan Perum Perhutani KPH Pekalongan Barat. Kawasan ini masuk wilayah hutan Petak 13 a dan 12 j RPH Igirklanceng, BKPH Paguyangan, Desa Batursari, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Masyarakat diharapkan dapat memelihara dan merawat sehingga pohon yang ditanam tumbuh dengan baik. Hasilnya nanti untuk masyarakat. Fadjar mengatakan penanaman ini merupakan bagian rangkaian memperingati hari jadi Perhutani yang ke-55 pada 29 Maret 2016. “Selain di Curug Cantel, penanaman pohon juga dilaksanakan di pekarangan dinas kantor,” ujar Fadjar. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

67


LINTAS RIMBA

m.tempo.co

KUNJUNGI WAHANA SELFIE DECK DI GUNUNG SELOK

Purwokerto – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur menawarkan wahana wisata baru berupa selfie deck di kawasan Wanawisata Gunung Selok. Wisatawan yang senang berfoto bisa ber-selfie di gunung yang berada di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. “Wahana selfie deck itu sengaja kami siapkan bagi wisatawan yang senang berswafoto. Wisatawan bisa berswafoto di atas Gunung Selok yang berada pada ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut,” kata Administratur Perum Perhutani KPH Banyumas Timur, Wawan Triwibowo, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, baru-baru ini.

68

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Menurut Wawan, dari atas wahana selfie deck, wisatawan bisa berselfie dengan latar belakang hamparan sawah, hutan, dan Samudra Hindia. Konsep pembangunan wahana selfie deck di Gunung Selok itu berawal dari paradigma baru tujuan wisata yang dilakukan wisatawan, yakni berswafoto untuk dipasang sebagai gambar profil di berbagai media sosial. “Seringkali aktivitas selfie hanya menggunakan satu sudut pandang atau angle pengambilan foto saja meskipun kenyataannya tidak sebombastis seperti yang tampak di foto. Saya terinspirasi oleh pemanfaatan sudut pandang foto sebuah batu di tepi laut yang dimanfaatkan untuk berswafoto oleh wisatawan di luar negeri serta wahana selfie

deck Kalibiru, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Wawan. Oleh karena itu, Wawan mencoba memanfaatkan paradigma baru itu dengan membangun selfie deck di Gunung Selok. Sejak hadirnya wahana selfie deck, kunjungan wisatawan ke Gunung Selok meningkat drastis. Wisatawan harus rela antre untuk sekadar berswafoto di atas selfie deck. “Sebelum adanya wahana selfie deck, kunjungan wisatawan ke Gunung Selok dalam sebulan paling hanya 700-1.000 orang. Sekarang kunjungan wisatawan pada hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai 500 orang. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu pekan kemarin menembus angka 1.200 pengunjung,”


kata Wawan. Bagi wisatawan yang ingin berswafoto di selfie deck Gunung Selok cukup membayar tiket tanda masuk sebesar Rp3.000 pada hari biasa dan Rp4.000 pada hari Sabtu/ Minggu/libur. Sebelum menjangkau lokasi selfie deck, wisatawan harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh beberapa ratus meter di antara keindahan pohon mahoni. Menurut Wawan, Perhutani juga menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mara Seloka Jaya, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap, dan pemuda setempat untuk mengatur parkir sepeda motor. Dengan demikian, kehadiran wahana selfie deck bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Disinggung mengenai kemungkinan akan dikembangkannya wahana baru di Gunung Selok, Wawan mengatakan untuk sementara masih menawarkan konsep alam. “Saat ini, kami sedang merancang wahana-wahana alam yang bisa meningkatkan jumlah pengunjung di Gunung Selok,� katanya. Wanawisata Gunung Selok berjarak sekitar 29 kilometer ke arah timur Kota Cilacap. Pada zaman penjajahan Jepang, Gunung Selok pernah dijadikan tempat pertahanan tentara Jepang yang dibuktikan dengan adanya sebuah benteng yang dikenal dengan sebutan Benteng Jepang. Tidak jauh dari Gunung Selok juga terdapat sebuah objek wisata religi yang dikenal dengan sebutan Gunung Srandil dan biasa digunakan untuk kegiatan ritual bagi penghayat kepercayaan. DR

CADAS GANTUNG, POTENSI BARU WISATA KPH MAJALENGKA Majalengka - Wisata alam Cadas Gantung di Desa Mirat, Kecamatan Leuwimuding, Kabupaten Majalengka sedang berkembang. Objek wisata yang berada di Petak 32 c dengan luas lahan 13,5 hektar ini masuk wilayah RPH Leuwimunding BKPH Ciwaringin KPH Majalengka. Para muda-mudi baru-baru ini tampak menikmati keindahan Cadas Gantung. Memang Cadas Gantung cocok untuk mereka yang senang menikmati keindahan alam dan pemandangan lepas di atas gunung. Pengunjung Cadas Gantung setiap bulannya mencapai 5.000 orang. Saat ini masuk ke lokasi tersebut belum dikenakan tiket. Paling hanya membayar parkir dengan tarif Rp 2.000. Cadas Gantung akan dikelola Perhutani Majalengka bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Arya Kemuning. Jarak tempuh dari Kota Kabupaten Majalengka menuju lokasi Cadas Gantung sekitar 20 Km dengan jalan beraspal sampai lokasi Desa Mirat selanjutnya harus berjalan kaki menuju lokasi. Walaupun Cadas Gantung memiliki potensi wisata yang menjanjikan, namun lokasi dan infrastruktur belum mendukung. Saat ini hanya wisata minat khusus karena jalan yang akan dilewati bukan hanya curam, tapi menanjak dan berkelok-kelok. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

69


LINTAS RIMBA

EKSOTISME PANTAI KARANG NINI PANGANDARAN Ciamis – Tatar Sunda memang menyimpan sejumlah objek wisata menarik yang patut dikunjungi. Salah satu objek wisatanya adalah Pantai Karang Nini Pangandaran. Keindahan Pantai Karang Nini tidak kalah mempesona dengan pantai-pantai lain yang ada di selatan Pulau Jawa. Objek wisata yang dikelola Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis ini terletak di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Bila wisatawan dari Ciamis Kota maka jarak menuju objek wisata ini sekitar 83 km ke arah selatan. Sepanjang jalan dari pintu gerbang menuju lokasi pantai, akan disuguhi kesejukan hutan jati dengan irama alam liarnya. Tidak hanya itu, di beberapa bagian jalan akan tampak panorama pantai dari kejauhan dengan latar belakang Sagara Anakan. Kondisi Pantai Karang Nini sungguh asri. Batu-batu karang terhampar di pantai, salah satunya ada karang yang menyerupai seorang nenek. Inilah yang menjadi cikal bakal penamaan Nini yang berarti nenek dalam bahasa sunda. Anda sungguh akan merasa damai saat berkunjung ke sini. Sepanjang mata memandang akan dijumpai ham70

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

paran hutan jati yang mengelilingi areal pantai. Rimbunnya hutan seperti menjadi pelengkap lautan lepas dengan deburan ombak yang mendayu-dayu. Pengunjung juga bisa mencicipi hidangan makanan khas Sunda yang menggoyang lidah penikmatnya. Adanya tempat pertemuan berupa Saung Bale Rancage dapat digunakan untuk kegiatan meeting atau tempat berkumpul. Keberadaan shelter akan memudahkan wisatawan memandang laut lepas. Bila Anda pecinta jogging, ada baiknya mencoba jogging track berupa jalan setapak sembari menikmati flora fauna di kanan-kiri tracking. Selama berjogging, pengunjung akan melihat pohon jati (Tectona grandis), mahoni (Sweitenia mahagoni), angsana (Pterocarpus indicus), musang, tupai, dan kera. Anak-anak dapat bermain di pantai. Objek wisata ini menyediakan menara pandang yang dilengkapi teropong yang mampu menambah keceriaan anak-anak. Seusai beraktivitas, wisatawan dapat beristirahat di pondok wisata berarsitektur Sunda tradisional yang sungguh menawan dengan kapasitas kamar untuk tiga orang. Nah menyenangkan bukan berkunjung ke objek wisata ini? Bila ada waktu luang, objek wisata ini bisa menjadi pilihan untuk berlibur bersama keluarga. DR


BERWISATA SAMBIL BEROBAT DI MATA AIR NGANGET Tuban – Sumber mata air di Pemandian Nganget di Dusun Mojo, Desa Sidorejo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban menjadi tempat alternatif berlibur bagi masyarakat. Tempat wisata ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana menyembuhkan sejumlah penyakit, antara lain stroke, gatal-gatal, dan sejumlah penyakit lain. Air panas yang muncul secara alami dan mengandung belerang sehingga bisa menjadi terapi bagi tubuh. Caranya cukup mudah, bagi pengunjung yang ingin melakukan terapi, cukup merendam kedua kakinya di air tersebut. Pengun-

jung bisa mandi secara langsung, jika kuat menahan panasnya air dari pegunungan itu. Sehingga bisa berenang langsung di pemandian, tanpa ada batasan lamanya berendam. Rani, salah satu pengunjung asal Kota Tuban mengaku baru pertama kali datang ke lokasi pemandian tersebut. Dia tertarik ke objek wisata ini karena banyak masyarakat yang bilang bahwa pemandian itu bisa menyebuhkan penyakit. “Baru pertama kali kami dan teman-teman datang ke sini. Diberi tahu oleh teman yang lain. Selain berobat kami sekaligus berwisata

karena tempatnya kan asyik,” ujar Rani. Sedangkan menurut pengelola pemandian, setiap hari pasti ada pengunjung yang datang di lokasi ini. Namun yang ramai pengunjung di saat liburan panjang seperti ini. “Paling ramai ya kalau waktu liburan,” ujar Sukirman, pengelola wisata pemandian air nganget di Kawasan Perhutani RPH Kejuron, BKPH Bangilan, KPH Jatirogo. Pendatang yang datangpun bervariatif, mulai dari masyarakat lokal dari Kabupaten Tuban maupun dari Kabupaten Blora, Pati dan sejumlah wilayah lainnya. DR

PEMKAB DAN KPH BOJONEGORO BENAHI WISATA KAYANGAN API Objek wisata Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, akan tertus dikembangkan.

Bojonegoro – Kerja sama Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro membenahi objek wisaya Kayangan Api dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Diharapkan dapat memberikan manfaat kepada kedua belah pihak, khususnya Perum Perhutani terdukung kelestarian sumberdaya hutannya. “Dengan kerja sama ini maka Perum Perhutani terdukung kelestarian sumberdaya hutannya,” kata Administratur Perum Perhutani KPH Bojonegoro, Erwin saat menandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan dan pengembangan Wana Wisata Kayangan Api bersa-

ma Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro, Amir Syahid, di Bojonegoro, baru-baru ini. Objek wisata Kayangan Api berada di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di Petak 129.c, RPH Soko, BKPH Tengger KPH Bojonegoro seluas 3,4 Ha. Selain Kayangan Api, tambah Erwin, beberapa lokasi wisata Perum Perhutani lain yang telah diajukan LMDH untuk dikerjasamakan. Objek wisata ini adalah Wisata Air Grogolan, Kecamatan Dander dan Negeri Atas Angin, Kecamatan Sekar di wilayah BKPH Deling, KPH Bojonegoro. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

71


LINTAS RIMBA UTAMA RIMBA

KAYU JATI PERHUTANI CIAMIS DIMINATI PEMBELI AMERIKA

Ciamis - Pembeli kayu jati dari Amerika Serikat (AS), Sheri Flies, Christine Andreychuk, dan Melissa Haggard mengunjungi Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis. Mereka datang khusus melihat proses pengelolaan hutan lestari yang diterapkan Perum Perhutani, Sabtu (14/5). Perum Perhutani KPH Ciamis adalah salah satu unit kerja Perum Perhutani yang selain memiliki Sertifikat Legalitas Kayu (SLK) sesuai aturan pemerintah juga mengantongi sertifikat international voluntary Forest Stewardshidp Council (FSC) sejak 2012. Sertifikat-sertifikat pengelolaan sumberdaya hutan tersebut merupakan salah satu bukti keseriusan Perum Perhutani memberikan pe72

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Pembeli kayu jati dari Amerika Serikat, Sheri Flies, Christine Andreychuk, dan Melissa Haggard mengunjungi KPH Ciamis untuk melihat proses pengelolaan hutan lestari yang diterapkan Perum Perhutani, Sabtu (14/5).

layanan terbaik bagi pelanggannya. Menurut para pembeli dari AS tersebut, kayu jati berstandard FSC di Perhutani Ciamis adalah jaminan bahwa kayu tersebut berkualitas tinggi, ramah sosial dan lingkungan. Setelah mendengarkan paparan Perhutani dan melihat langsung kondisi pengelolaan hutan di KPH Ciamis, Sheri yakin Perhutani telah melakukan hal yang positif. “Pelanggan akan membeli kayu jati karena pengelolaannya sangat baik sesuai standar internasional. Kami hanya membeli kayu bila proses-prosesnya bisa bermanfaat bagi orang-orang yang ada di seki-

tarnya. Berguna bagi karyawan, keluarga, anak-anaknya, pekerja, dan masyarakat sekitar hutan serta menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati seperti tumbuhan dan hewan yang ada di kawasan hutan,” kata Sheri. Sheri menegaskan program yang sudah dilakukan Perhutani harus tetap berjalan tidak hanya sekarang, tetapi dilakukan secara berkelanjutan karena semua yang dilakukan sekarang ini akan memberikan efek jauh untuk generasi yang akan datang. “Hutan Perhutani Ciamis is good..good..good,” ujar Sheri. DR


KPH BANTEN RAIH SERTIFIKAT INTERNASIONAL FSC Jakarta - Perum Perhutani menambah satu sertifikat pengelolaan hutan lestari (sustainable forest management) standar internasional Forest Stewardship Council (FSC) untuk Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten. Sertifikat dengan nomor SGS-FM/COC-010716 ini berlaku mulai 19 Mei 2016 hingga 18 Mei 2021. Sertifikat FSC untuk Perhutani KPH Banten merupakan sertifikat kedelapan bagi unit-unit KPH penghasil kayu jati terbaik di Perhutani. Sebelumnya tujuh unit kerja KPH Kebonharjo, KPH Kendal, KPH Cepu, KPH Ciamis, KPH Randublatung, KPH Banyuwangi Utara, dan KPH Madiun menerima sertifikat

yang sama. Sertifikat FSC merupakan pengakuan internasional bahwa Perhutani telah mengelola sumberdaya hutan dan lingkungan secara berkelanjutan sesuai 10 prinsip dan kriteria FSC. Pengelolaan hutan lestari merupakan komitmen Perum Perhutani dalam mengelola hutan Jawa dan Madura, dengan pengelolaan produksi, sosial, dan lingkungan yang berimbang. Informasi dari para pembeli kayu bersertifikat FSC di wilayah Banten dan lainnya, selama ini mereka menahan diri untuk tidak membeli kayu jati dari Banten sampai sertifikat FSC Perhutani KPH Banten diterima pada 27 Mei 2016.

Bagi para pembeli kayu jati dari Eropa dan negara lain, sertifikat FSC masih menjadi standar mereka untuk membeli kayu-kayu tropis. Produksi kayu di KPH Banten mencapai 30.476,843 m3, dengan luas kawasan hutan 81.514,16 Ha, kelas perusahaan kawasan hutannya adalah jati, mahoni, dan Accacia mangium. Perhutani selama ini telah memiliki sertifikat mandatory atau sertifikat wajib Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dari pemerintah. Sertifikat ini untuk wilayah pengelolaan hutan Divisi Regional Jawa Timur, Divisi Regional Jawa Tengah, serta Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

73


LINTAS RIMBA Bondowoso - Tanaman kopi robusta dan arabika di wilayah hutan Perhutani Bondowoso yang mencapai 14.000 Ha akan disurvei ulang bersama Puslit dan Dishutbun Bondowoso. Ini dilakukan untuk meningkatkan mutu, kualitas, dan produktivitasnya. Perum Perhutani berusaha mengubah pola pikir masyarakat lereng Ijen Raung dari budidaya sayuran kubis atau kentang ke budidaya tanaman kopi. “Tanaman musiman di lereng Ijen terbukti sebagai pemicu bencana sedangkan tanaman kopi mampu mencegah erosi selain pangsa pasarnya lebih tinggi,”

Perhutani KPH Bondowoso, Dishutbun, serta Puslit Kopi dan Kakao Indonesia segera memetakan kawasan hutan yang berpotensi untuk areal pengembangan kopi arabika.

MANFAATKAN HUTAN UNTUK WUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN Jatirogo - Perum Perhutani terus menggerakkan petani hutan untuk suksesnya program kedaulatan pangan Nasional. Masyarakat desa hutan diingatkan kembali agar berperan dalam menjaga dan melestarikan hutan di sekitarnya, termasuk cara-cara memanfaatkan hutan untuk mencapai kedaulatan pangan nasional. “Pengembangan hutan akan menimbulkan dampak pada wilayah sekitarnya berupa dampak sosial dan ekonomi,” kata Administratur KPH Jatirogo, Achmad Basuki dalam pertemuan dengan 33 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah Jatirogo, di kantor Perhutani Jatirogo, Jumat (27/5). Administratur KPH Jatirogo, Achmad Basuki menggelar pertemuan dengan 33 LMDH untuk memacu suksesnya program kedaulatan pangan Nasional di kantor Perhutani Jatirogo, Jumat (27/5).

74

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

DIKEMBANGKAN KLASTER KOPI IJEN RAUNG kata Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso, Adi Winarno, usai penandatanganan nota kesepahaman kedua untuk pengembangan Klaster Kopi Arabika Java Ijen Raung, di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember, Rabu (25/5). Kerja sama ini dilakukan Perum Perhutani melalui KPH Bondowoso guna mendukung program pembangunan Kabupaten Bondowoso. Perhutani KPH Bondowoso, Dishutbun, serta Puslit Kopi dan Kakao Indonesia segera memetakan kawasan hutan yang berpotensi untuk areal pengembangan kopi arabika. Perum Perhutani akan mengganti tanaman kopi robusta menjadi kopi arabika, khususnya yang ada di hutan berketinggian di atas 900 mdpl. DR

Lebih mendetail Achmad menjelaskan dampak sosial dan ekonomi tersebut, seperti pengurangan jumlah pengangguran, penyerapan tenaga kerja, penghasilan bagi masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan penanaman, pemeliharaan, penebangan, pemanfaatan lahan bawah tegakan. Untuk mendukung program kedaulatan pangan Perum Perhutani KPH Jatirogo telah mengalokasikan tanaman padi seluas 105.15 Ha dengan produksi mencapai 95,80 ton atau Rp 335.300.000.000. Penanaman bibit jagung seluas 4.648.55 Ha dengan produksi 20.227.06 ton atau Rp 50.567.652.000. Nilai hasil tanaman pangan tersebut keseluruhannya dinikmati masyarakat melalui LMDH setempat. DR


KPH SUMEDANG GANDENG LMDH UNTUK TANAM KOPI

Pendataan ulang tanaman kopi yang dikerjasamakan di kawasan hutan untuk mengetahui potensi pendapatan petani.

Sumedang – Kedai kopi milik Farid Gumilar Sumedang menggunakan produk kopi dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tani Mekar Rancakalong binaan Perum Perhutani KPH Sumedang. Perum Perhutani melalui program PHBM memberikan peluang kepada LMDH untuk kerja sama penanaman kopi di lokasi-lokasi tertentu. “Saat ini kami mendata ulang dan menginventarisasi tanaman kopi yang dikerjasamakan dengan sistem PHBM melalui Pemanfaatan Lahan Dibawah Tegakan (PLDT) di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sumedang,” kata Administratur Perhutani KPH Sumedang, Agus Mashudi, di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (10/5). Menurut Agus, pendataan ulang tanaman kopi yang dikerjasamakan di kawasan hutan, baik dari jumlah pohon, luas tanaman, dan potensi produksi dari tanaman

kopi. Ini penting dilakukan untuk mengetahui potensi pendapatan petani sekaligus pendapatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Perhutani KPH Sumedang sebagaimana tertuang dalam kesepakatan bagi hasil yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama. Farid, pemilik kedai kopi mengakui bahwa kopi Rancakalong yang umumnya dari hutan Perhutani bercita rasa kopi priangan yang terkenal di manca negara, terutama Eropa. Kopi tidak asing bagi semua kalangan, bahkan saat ini minum kopi menjadi gaya hidup. Di Sumedang dapat ditemui banyak kedai kopi dengan citarasa sedap. Ketua LMDH Tani Maju Mekar, Sulaeman membenarkan bahwa setiap musim panen pihaknya mampu menjual kopi rata-rata 20 ton di Bandung dan 8 ton untuk kebutuhan di Sumedang dalam bentuk roasting. DR

Bojonegoro – Para rimbawan senior yang tergabung dalam Himpunan Pensiunan Kehutanan (HPK) diminta tetap berkontribusi positif serta memberikan dorongan dan semangat kepada karyawan Perum Perhutani yang masih aktif. Dengan dukungan tersebut, ke depan akan membuahkan hasil terbaik bagi Perhutani, khususnya di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan. “Para sesepuh dan senior rimbawan dalam mengelola hutan kami mohon tetap selalu berkontribusi positif dan memberi semangat bagi karyawan yang masih aktif sehingga senantiasa memberi yang terbaik untuk Perhutani. Karyawan yang aktif saat ini juga berharap ingin seperti para senior dapat purna tugas dengan baik dan menjadi anggota HPK pada saatnya nanti,” kata Administratur/KKPH Padangan, Lorentinus pada puncak peringatan hari jadi ke-32 HPK Provinsi Jawa Timur, di Aula Kantor KPH Padangan, baru-baru ini. Peringatan dihadiri Ketua HPK Provinsi Jawa Timur, Joes Soejoso, Ketua HPK Rayon Bojonegoro, Harmono, dan perwakilan HPK di 5 KPH di wilayah Rayon I Bojonegoro. Pada kesempatan tersebut, Joes Soejoso melantik kepengurusan periode 2016 – 2021 HPK Cabang Padangan. DR

RIMBAWAN SENIOR DIMINTA TERUS SEMANGATI KARYAWAN PERHUTANI

Administratur/KKPH Padangan, Lorentinus pada puncak peringatan hari jadi ke-32 Himpunan Pensiunan Kehutanan Provinsi Jawa Timur, di Aula Kantor KPH Padangan, Bojonegoro. DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

75


LINTAS RIMBA

PERHUTANI TELAH KELOLA HUTAN BERSTANDAR INTERNASIONAL Manajer Costco Wholesale dari Amerikan Serikat, Melissa Haggard saat berkunjung ke Perum Perhutani KPH Ciamis, baru-baru ini.

76

Ciamis – Perum Perhutani telah berbagi pengetahuan kepadanya dan ia dapat menikmati keindahan hutan yang luar biasa di Perhutani Ciamis, terutama di lokasi persemaian, tanaman, tebangan serta tempat penimbunan kayu. Perhutani telah melakukan pengelolaan hutan lestari sesuai standar internasional. “Saya mengapresiasi Perhutani yang telah melakukan pengelolaan hutan lestari sesuai standar internasional serta menjamin penghidupan berkelanjutan yang sangat baik,” kata Manajer Costco Wholesale dari Amerikan Serikat, Melissa Haggard dalam surat elektroniknya, yang dikirim ke Perhutani Ciamis, baru-baru ini. Sebelumnya Melissa berkunjung ke KPH Ciamis. Selain terpesona dengan keindahan hutan Perhutani Ciamis, Melissa juga tersanjung dengan keramahtamahan orang Indonesia. Dia menghargai tim dari KPH Ciamis yang telah menemani dan menghabiskan sepanjang hari untuk menunjukan fakta-fakta tentang sertifikasi Forest Stewardship

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Council (FSC), lacak balak kayu dan proses pengelolaan hutan di Perhutani Ciamis. “Perhutani hendaknya tetap mempertahankan pengelolaan hutan yang telah baik ini, demi mempertahankan alam. Karena ini pula pihak Costco akan membeli kayu jati dari Indonesia,” demikian Melissa dalam surat elektroniknya. Sertifikat FSC adalah salah satu bentuk komitmen pelayanan Perum Perhutani kepada para pembeli kayu jati yang berkualitas dan dijamin internasional standarnya. Perum Perhutani KPH Ciamis adalah salah satu unit kerja Perum Perhutani penghasil kayu jati bersertifikat FSC, selain tujuh unit kerja lainnya. Sebagai pengelola sumberdaya hutan dengan standar internasional, FSC Perhutani dapat memberikan informasi kepada para calon pembeli atau pelanggannya untuk secara pasti mengetahui tentang proses pengelolaannya yang environmental friendly tersebut dan Melissa adalah salah satunya. DR


SURVEYOR INDONESIA BELAJAR KETERBUKAAN INFORMASI KE PERHUTANI

Tim PT Surveyor Indonesia berkunjung ke kantor pusat Perum Perhutani, Jakarta untuk belajar bersama tentang implementasi keterbukaan informasi publik.

Jakarta - Perum Perhutani menerima kunjungan Sekretaris Perusahaan PT Surveyor Indonesia (Persero) bersama tim dalam rangka benchmark tentang keterbukaan informasi publik. Rombongan diterima Sekretaris Perusahaan Perhutani, John Novarly, di kantor pusat Perum Perhutani, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (2/6). Sekretaris Perusahaan Perhutani, John Novarly menyambut baik kunjungan tim PT Surveyor Indonesia tersebut dan berharap pembelajaran bersama tentang implementasi keterbukaan informasi publik memberikan manfaat untuk kedua belah pihak. Sementara, Sekretaris Perusahaan PT Surveyor Indonesia, Ponky L. Kardono menyampaikan bahwa PT Surveyor Indonesia bersama tim dari beberapa bidang kerja ingin belajar bersama ke Perhutani agar ke depan dapat lebih mudah mengimplementasikan keterbukaan informasi publik di PT Surveyor Indonesia. “Dengan pembelajaran bersama seperti ini, lebih

memudahkan kami dalam implementasi keterbukaan informasi publik. Saya berharap ke depan Perhutani dan PT Surveyor Indonesia ada sinergi di bidang tertentu,” jelas Ponky. Sebagai BUMN, Perum Perhutani wajib mematuhi UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik selain peraturan lain terkait dengan keterbukaan informasi publik. Pada tahun 2015, Perum Perhutani mendapat penghargaan peringkat lima dalam implementasi keterbukaan informasi publik dari pemerintah. “Kegiatan benchmark keterbukaan informasi publik di Perhutani kali ini merupakan yang ketiga kalinya, setelah sebelumnya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan BUMN lain anak perusahaan Perhutani. Kegiatan benchmark tersebut bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai implementasi sistem keterbukaan informasi publik yang dilakukan Perhutani,” kata Kepala Biro Komunikasi Perum Perhutani, Susetiyaningsih. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

77


LINTAS RIMBA

LMDH SIAP TANAM KOPI UNTUK GANTI SAYURAN Tegal - Hutan negara di Desa Plompong, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah tidak rusak seperti yang dikabarkan para pihak. Masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di desa tersebut siap membantu suksesnya program Perum Perhutani dengan mengganti tanaman sayuran menjadi pohon kopi. “Kami siap membantu apa yang diprogramkan Perum Perhutani KPH Pekalongan Barat. Kami ingin dibantu bibit kopi untuk ditanam dibawah tegakan. Kami akan ganti tanaman sayuran menjadi tanaman kopi sesuai program Perhutani,” kata Ketua LMDH Sinar Jaya dari Desa Plompong, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Darja saat menandatangani kerja sama, di Wana Wisata Guci, Tegal, Kamis (26/5). Sebanyak Ketua Paguyuban 13 LMDH di wilayah Brebes dan Tegal menandatangani kerja sama dengan Perum Perhutani KPH Pekalongan Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah tentang penataan areal lahan hutan di bawah tegakan. Penandatanganan dilakukan Ketua Paguyuban LMDH Pekalongan Barat Estu Susilo, Administratur Perum Perhutani KPH Pekalongan Barat, A Fadjar Agung Susetyo, dan Kepala Dinas Kehutanan Privinsi Jawa Tengah, Heru Jatmiko. Wilayah Perhutani Pekalongan Barat luasnya 40.743,76 ha terdiri 78

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Ketua Paguyuban 13 LMDH di Brebes dan Tegal menandatangani kerja sama dengan KPH Pekalongan Barat dan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah tentang penataan areal lahan hutan di bawah tegakan.

dari hutan lindung 10.247,51 ha, hutan produksi terbatas 21.905,10 ha, dan hutan produksi 8.591,15 ha. Hutan tersebut berada di wilayah administratif Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang. Dengan adanya kesepakatan tersebut, secara bertahap LMDH yang bekerja sama dengan Perum Perhutani akan mengganti tanaman sayuran mereka dengan tanaman penahan erosi tanah atau tanaman konservasi dengan budidaya tanaman di bawah tegakan. Administratur Perum Perhutani KPH Pekalongan Barat, A Fadjar Agung Susetyo, mengatakan Perhutani mengajak masyarakat melalui LMDH untuk mencari solusi agar pengelolaan hutan tidak ada yang dirugikan. Penanaman pohon

menjadi hal penting untuk kemanfaatan sumberdaya hutan Perum Perhutani. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Tengah, Heru Jatmiko, menegaskan LMDH ini mulai dibentuk 2004, dan merupakan lembaga yang bekerja sama dengan Perhutani. Perlu pembenahan ulang LMDH, karena mereka ini menggarap lahan hutan milik negara yang pengelolaannya diserahkan pemerintah kepada Perum Perhutani. “Masyarakat harus mempunyai rasa memiliki kawasan hutan tersebut dan ikut membantu program-program Perum Perhutani. Perhutani harus mendampingi dan mengarahkan LMDH-LMDH tersebut,” kata Fadjar. DR


Novel dengan judul Ladu karya Tosca Santoso diluncurkan di Kedai Tempo Utan Kayu Jakarta, Minggu (22/5). Di awal bukunya, Tosca menulis tentang jenis-jenis kopi dan asal-usulnya.

KENALKAN ANEKA JENIS KOPI LEWAT NOVEL Jakarta - Sebuah novel lingkungan tentang kenikmatan kopi berjudul Ladu karya Tosca Santoso di-launching di Kedai Tempo Utan Kayu Jakarta, Minggu (22/5). Tosca membuka acara launching novel ini dengan meramu berbagai jenis kopi untuk dihidangkan kepada semua tamunya. Ada kopi gayo, luwak, dan malabar dari kawasan hutan Perhutani Bandung Selatan. “Ini kopi malabar, rasanya enak, diakui ini sebagai kopi nomor empat di Amerika Serikat. Kopi ini tanamannya ada di kawasan hutan Perum Perhutani Bandung Selatan dan dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), luar biasa ya,� kata Tosca saat meracik kopi di acara tersebut. Sebagai pemandu sekaligus pembicara pada acara ini adalah novelis Ayu Utami. Menurut Tosca, potensi tanaman kopi di hutan Perhutani bila dikelola lebih baik lagi cukup menjajikan bagi Perhutani dan masyarakat. Data luas tanaman kopi di hutan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan mencapai 1.549,32 Ha dengan total produksi 173,9 ton pada 2015. Untuk mengelola tanaman kopi, Perhutani melibat-

kan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rahayu Tani di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Banjaran dan LMDH Kubang Sari di BKPH Pengalengan. Menurut Ketua LMDH Rahayu Tani, H Nuri, produk kopi LMDH Rahayu Tani ini telah menembus pasar ekspor ke beberapa negara. Pengelolaan tanaman kopi dilakukan dengan sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) melalui production sharing. Selain Jawa Barat, masih banyak tanaman kopi hutan di Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang ditanam dengan pola agroforestry, yaitu campuran tanaman hutan dan pertanian. Dalam novel Ladu, di awal bukunya Tosca menulis tentang jenis-jenis kopi dan asal-usulnya. Selain itu tokoh novelnya tak lepas dengan ulasan kopi di berbagai tanah nusantara. Novelis ini sepertinya sengaja mengenalkan kekayaan alam, dan budaya Indonesia dari berbagai perspektif kepada pembacanya. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

79


LINTAS RIMBA

Dirut Perum Perhutani, Mustoha Iskandar dan CEO Green Heart Industry Co Ltd, Kim Kyoung Tae, seusai menandatangani nota kesepahaman membangun Biomass Power Plant, di Jakarta, Rabu (1/6).

Pembangkit Listrik Biomassa Dibangun di Sorong Selatan Jakarta – Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar dan CEO Green Heart Industry Co Ltd (GHI), Kim Kyoung Tae, menandatangani nota kesepahaman (MoU) membangun Biomass Power Plant. Pembangkit listrik biomassa ini untuk mensuplai listrik ke pabrik sagu Perhutani Distrik Kais, Sorong Selatan, Papua Barat. “Kami berharap kerja sama dengan GHI Korea Selatan ini bermanfaat dan segera terlaksana. Kami berharap, Perum Perhutani dapat memperoleh nilai tambah dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Mustoha pada acara penandatanganan MoU, di kantor Pusat

80

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Perhutani Jakarta, Rabu (1/6). Ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kontrak kerja sama kedua perusahaan ini dalam enam bulan ke depan. Kerja sama tersebut adalah langkah awal Perum Perhutani dan GHI melakukan kegiatan pembangunan pembangkit listrik biomassa dalam rangka penyediaan tenaga listrik kebutuhan pabrik sagu milik Perhutani. Pabrik sagu ini telah beroperasi sejak kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, pada 1 Januari 2016 ke lokasi pabrik di Distrik Kais, Sorong Selatan, Papua Barat. Power plant yang akan dibangun berbasis biomassa dengan kapasitas listrik sebesar 3,3 Mega-

watt. Perhutani akan menyediakan bahan bakar biomassanya untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai. “Sistem kerja samanya adalah kontrak jual beli listrik, di mana Perhutani akan membeli listrik dari GHI dengan harga tertentu sesuai kesepakatan,” Kim Kyoung Tae. GHI adalah perusahaan yang berkedudukan di Korea Selatan dan bergerak dalam bidang usaha wood pellet boiler, elektrik power, wood chips boiler, wood pellet equipment, dan coal boiler. Kim Kyoung Tae menyatakan akan berusaha semaksimal mungkin agar kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar. DR


MUNGGAHAN DI WANA WISATA CURUG GADO BANGKONG Sejumlah warga Tasikmalaya melakukan tradisi munggahan dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan berkunjung ke Wana Wisata Curug Gado Bangkong, Minggu (5/6)

Tasikmalaya - Tradisi munggahan dilakukan warga Tasikmalaya dalam menyambut bulan suci Ramadan. Dalam acara munggahan kali ini banyak warga berkunjung ke Wana Wisata Curug Gado Bangkong yang terdapat di Petak 28a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisayong, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong sehari sebelum puasa, Minggu (5/6). “Curug Gado Bangkong dikunjungi sekitar 1.210 orang pada hari-hari menjelang Ramadan. Panoramanya indah dan biaya masuknya relatif murah hanya lima ribu rupiah,” kata Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya, Henry Gunawan. Tradisi munggahan merupakan bentuk syukur atas akan datangnya bulan Ramadan. Karena itulah pelaksanannya pun selalu diadakan sehari sebelum dan saat hari pertama puasa. Di setiap kota di Jawa Barat mungkin memiliki sedikit perbedaan dalam menjalani tradisi ini, namun tradisi ini adalah hal wajib bagi masyarakat Sunda. Salah satu kesamaannya yakni berkumpulnya anggota keluarga untuk bersilaturahmi, berdoa bersama, dan makan sahur bersama. Bentuk kegiatan dari tradisi munggahan adalah acara makan

bersama-sama yang disebut juga dengan istilah “botram” dengan keluarga, sanak saudara, kerabat dekat, dan tetangga di pegunungan, sawah, dan bukit-bukit. Ada pula yang mengunjungi tempat wisata dengan keluarga atau mengadakan acara resmi keagamaan. Jadi Lebih Baik Kata munggahan berasal dari “munggah” yang berarti naik. Salah satu maknanya adalah ketika memasuki bulan Ramadan, masyarakat naik ke waktu atau bulan yang luhur derajatnya. Diharapkan masyarakat juga menjadi pribadi yang lebih baik seiring dengan tibanya bulan suci Ramadan, khususnya dalam urusan menahan hawa nafsu selama berpuasa. Dalam Kamus Umum Bahasa Sunda, munggah juga memiliki arti sebagai hari pertama puasa pada tanggal 1 Ramadan. Sayangnya, pada zaman sekarang, banyak orang yang melupakan makna di balik tradisi ini yang sebenarnya. Kebanyakan hanya sekadar menjalankan tradisi ini dengan makanmakan atau kumpul bersama keluarga atau teman. Biasanya masyarakat yang tengah berada di tanah perantauan pun akan secara khusus kembali ke tempat asalnya untuk menjalankan tradisi munggahan. Selain acara makan-makan atau bepergian,

tradisi ini merupakan sebuah sarana dalam menjaga keharmonisan dan kedekatan di antara anggota keluarga. Dani Muharam dari Kota Tasikmalaya Kelurahan Lengkongsari dan Fitri Nuraeni dari Pagerageung adalah contoh pengunjung yang sengaja datang ke Wana Wisata Curug Gado Bangkong untuk acara munggahan bersama keluarganya. Selain lokasi yang mudah dijangkau dari Kota Tasikmalaya, Curug Gado Bangkong bisa diakses lewat jalur Tasikmalaya – Cisayong – Curug Gado Bangkong sepanjang 20 Km. Sedangkan jalur Ciawi – Cisayong – Curug Gado Bangkong 23 Km. Untuk jalur Ciamis – Tasikmalaya – Cisayong – Curug Gado Bangkong sepanjang 39 Km. Menariknya di sekitar curug ini banyak warga menjajakan makanan khas daerah, seperti sayuran pakis, poh pohan, rombeh, saladah, pecel, dan buah-buahan lokal. Sekali waktu tak ada salahnya mencoba. “Puluhan petugas keamanan polisi hutan dari KPH Tasikmalaya membantu penertiban pengunjung di area wana wisata. Ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan selama mengantre maupun selama di lokasi, termasuk di tempat parkir,” kata Koordinator Keamanan Perhutani Tasikmalaya, Deden Yogi Nugraha. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

81


LENSA RIMBA

TIPS MEMOTRET TEMPAT WISATA

Libur sekolah telah tiba. Jangan sia-siakan waktu libur, gunakanlah untuk berwisata. Pada umumnya berwisata selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus berharga. Agar pengalaman itu bisa kita kenang dalam waktu yang lebih lama maka tidak ada salahnya jika kita membuat dokumen foto di tempat tersebut. Mengabadikan pengalaman berwisata merupakan satu kegiatan yang paling mengasyikkan saat berlibur. Banyak orang yang baru pulang berlibur mengaku kecewa setelah melihat hasil foto yang telah diabadikannya. Kebanyakan mereka memotret dari sudut yang sama, dan kurang mengeksplorasi sudut yang lain. Atau malahan keasyikan dengan foto-foto diri sendiri, sehingga hasil fotonya hampir semua gambar dirinya. Pasalnya, kebanyakan dari mereka ternyata memotret banyak sudut gambar yang sama dan melupakan momen atau objek lain yang sebetulnya juga seru untuk diabadikan. Termasuk sering lupa mengabadikan diri sendiri di sejumlah spot atau sudut unik di lokasi wisata. Sebelum berlibur, ada baiknya Anda simak dulu sejumlah tips memotret tempat wisata agar tak menyesal sepulang dari berwisata. Nah, selamat berlibur dan berwisata terutama di tempat wisata Perhutani. Salam Jepret!

1 Siapkan Peralatan dengan Tepat Jika Anda memiliki banyak peralatan memotret, pilihlah peralatan yang pasti akan dipakai. Membawa peralatan lengkap memang menyenangkan, namun tidak sebanding dengan kerepotannya. Anda cukup membawa kamera dengan satu lensa lebar (di bawah 20 mm) dan satu lensa panjang (di atas 70 mm biasanya dikategorikan sebagai lensa tele atau lensa panjang). Filter-filter jika punya boleh dibawa. Lensa zoom lebih menguntungkan karena lebih fleksibel dan Anda tidak perlu sering-sering mengganti lensa. Memori card kosong, baterai penuh dan baterai cadangan juga wajib dibawa. Anda tidak akan banyak waktu untuk charge battery di lokasi dan belum tentu tersedia. Usahakan semua peralatan fotografi masuk dalam satu tas. Ini akan memudahkan Anda membawanya.

2 Nikmati Keindahan Objek Wisata Ingatlah tujuan utama Anda adalah berwisata maka nikmatilah keindahan tempat wisata yang Anda kunjungi. Entah itu pemandangan alam atau objekobjek lain di lokasi. Menikmati foto panorama indah akan semakin bermakna ketika Anda pun ikut menikmati setiap detik perjalanan wisata dengan santai dan relaks. Jika dirasa sudah cukup, mulailah dengan aktifitas memotret. Gunakan waktu dengan leluasa mengatur komposisi sebelum memotret, jangan ada bendabenda yang mengganggu, seperti kabel listrik, tempat sampah atau bendabenda lain.

82

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

3 Foto Objek atau Diri Sendiri Ada dua tipe orang yang membawa kamera di tempat wisata. Tipe pertama adalah tipe selfie, yaitu tipe orang yang fokus pada foto diri sendiri atau kelompoknya. Orientasinya mencari tempat yang menarik untuk dijadikan latar memotret. Setiap melihat tempat atau objek bagus dijadikan latar memotret diri sendiri atau kelompoknya. Hasil akhirnya semua foto yang dihasilkan hanya foto diri sendiri dan kelompoknya. Yang kedua tipe objek, yaitu tipe yang mementingkan keindahan objek. Baik berupa pemandangan alam maupun pernak-pernik khas di tempat wisata. Tipe ini sering melupakan diri sendiri dan teman berwisata untuk diabadikan sehingga hasil fotonya semua objek wisata. Keduanya tidak ada yang salah, namun biar lebih lengkap dan memberi kesan yang mendalam, kombinasikan saja dua tipe ini.


5 Buatlah Foto Close-up 4 Ambilah Foto Hal yang Khas Ketika Anda berada di suatu tempat yang baru dikunjungi, Anda pasti akan mencari hal yang paling unik sebagai simbol yang menggambarkan bahwa Anda pernah ke tempat itu. Misalnya, Anda berkunjung ke Pantai Papuma pasti Anda tidak akan melewatkan memotret perahu-perahu nelayan yang sangat khas dan cantik. Sebaiknya Anda juga jangan lupa memotret “pernak-pernik� di pantai itu untuk menambah koleksi foto Anda. Misalnya kegitan para nelayan yang sedang membereskan jala atau sedang memperbaiki perahu. Bisa juga Anda meminta rekan Anda untuk memotret Anda bersama seorang nelayan, tentu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Soal detail jangan Anda lupakan ketika memotret wajah, bunga, atau beberapa bentuk lain yang Anda temukan di pasar lokal atau toko suvenir yang dilalui. Dalam memotret tak ada benar dan salah, maka beranilah bereksperimen, nanti Anda akan memukan kejutankejutan yang tidak terduga dari hasil foto Anda.

7 Minta Tolong Orang untuk Memotret Anda

6 Nikmati Suasana Liburan Kita sering lupa waktu sehingga menghabiskan waktu dengan memotret sepanjang hari selama liburan. Nah, kapan Anda menikmati liburan di tempat yang Anda kunjungi? Ada baiknya kamera Anda tanggalkan, lupakan sejenak kamera Anda masuklah ke sebuah kafe yang memiliki kelebihan tertentu, misalnya Anda tetap dapat menikmati view dari tempat duduk Anda, nikmati makanan khas setempat dan secangkir teh atau minuman tradisional yang menjadi favorit para pendatang.

9 Menyimpan Foto Menyimpan foto-foto perjalanan dan pengalaman berwisata di laman akun media sosial sangat menyenangkan, ditambah komentar-komentar dan tanggapan positif dari teman-teman Anda. Namun mencetak beberapa foto dan membingkai dengan baik lantas memajang di tempat-tempat favorit Anda, seperti ruang tamu, ruang keluarga atau ruang makan akan menambah kesenangan. Anda akan selalu teringat setiap kali melihatnya.

Tak ada salahnya, Anda sesekali minta bantuan para wisatawan lain atau orang lokal untuk memotret Anda bersama pasangan atau teman sehingga leluasa untuk bergaya sesuka hati. Cara ini juga bisa sekaligus untuk mengakrabkan diri dengan orangorang setempat. Sangat mungkin Anda akan mendapatkan informasi lebih detail mengenai kota atau kawasan wisata yang Anda kunjungi.

8 Utamakan Keamanan dan Kenyamanan Liburan Jangan pernah ambil risiko terlalu besar hanya untuk mendapatkan angel. Apalagi hanya untuk membuktikan bahwa Anda sudah pernah ke tempat itu. Misalnya, mengambil gambar dari tebing curam atau dari menara yang berisiko terhadap keselamatan Anda. Sebaiknya Anda nikmati saja setiap perjalanan dan memotret untuk menambah pengalaman. Lebih baik terlewat satu momen dan mengingatnya di dalam benak selama hidup, daripada mengambil risiko yang berakibat fatal.

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

83


LENSA RIMBA

HUTAN

Hutan sebagai paru-paru bumi, oleh karena kontribusinya yang signifikan mensuplay Oksigen untuk kehidupan. Sudah selayaknya dijaga kelestariannya

RAY OF LIGHT (ROL) Sinar pagi memancar dan menghasilkan bias disela-sela pohon sungguh eksotis. Rol ini didapat di hutan sekitar Kawah Putih. Rudy Purnama Nikon D7500 Tamron 18-270mm pada 42mm. ISO 200 ; 1/100 pada f.5.6 84

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

85


LENSA RIMBA

PAGI Cuaca tidak pernah menjanjikan cerah setiap pagi. Sinar yang mulai merekah pagi hari selalu membawa keindahan.

KAWAH PUTIH

Suatu pagi aroma belerang meruap kepermukaan air kawah, ditingkah pancaran sinar pagi, sesekali kabut mencium air kawah.

JB Moordiana Nikon D700 Sigma pada 15-30mm pada 15mm ; ISO 200 ; 1/200 f.11 Software : Photoshop CS6

86

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

87


DANGAU RIMBA UTAMA RIMBA KPH Pemalang menyewakan pohon. Kalau buah pohon lebat untunglah penyewa, sebaliknya penyewa juga bisa masgul dapat pohon mandul.

Isal Putrajaya, site manager Wana Wisata Curug 7 Cilember,merasa target wisman yang diberikan kepada Perum Perhutani terlalu kecil.

Kok moratorium? (pengetatan keras anggaran)

Dari pada judi main kartu, ayo main pohon!

Main air bisa basah, Perum Perhutani main kayu Jati, sebagai komoditas utamanya.

Main kayu enggak basah, bisa “kepenthung” malah. Objek wisata potensial dikelola oleh Kesatuan Bisnis Mandiri, sedangkan yang kecil-kecil diserahkan kepada masingmasing Kesatuan Pemangku Hutan, dan yang baru rintisan dikelola oleh masyarakat.

Bukti dari dulu, memang rejeki itu, harus turun dari atas.

Di majalah Duta Rimba ada rubrik “Flora & Fauna”, karena di rimba Perhutani ada “Flora & Fauna”nya.

Ada kembang di sanjungan, ada binatang di makian.

88

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


POJOK KPH

KPH PATI BERKOMITEMEN SEJAHTERAKAN MASYARAKAT DESA HUTAN

Dalam rangka mendukung program pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan dan mempercepat kesejahteraan masyarakat, KPH Pati terus menggencarkan program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM). Hal itu dilakukan, antara lain dengan pemanfaatan lahan di bawah tegakan (PLDT) tanpa merusak hutan. PLDT terbukti dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa hutan.

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

89


POJOK KPH Masalah kerusakan hutan sering dikaitkan dengan kondisi warga sekitar hutan yang hidup dalam kekurangan sehingga mereka menebang hutan secara liar. Solusi yang telah diimplementasikan Perum Perhutani mengatasi penebangan liar, dengan pemanfaatan lahan di bawah tegakan (PLDT) tanpa menimbulkan gangguan kerusakan hutan. PLDT merupakan alternatif dalam akses pemanfaatan lahan hutan yang diberikan kepada masyarakat sekitar hutan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM). PLDT perlu terus dilakukan sebagai solusi meningkatkan perekonomian masyarakat desa hutan dan upaya pelesatarian hutan.

Tanaman yang ditanam di lahan PLDT perlu memperhatikan jenis hutan produksi dan hutan lindung, ukuran tanaman serta kondisi lahan hutan, terutama kemiringan. Di hutan produksi tanaman PLDT harus merupakan tanaman yang tidak mengganggu pertumbuhan pohon tegakan hutan dan tidak menimbulkan terjadinya longsor. Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar, mengatakan kawasan hutan Perhutani dapat memberikan manfaat nyata berupa produk pangan kepada masyarakat sekitar hutan yang dapat dikonsumsi langsung maupun untuk bahan baku pakan ternak. Dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan pemerintah, yaitu Nawa Cita, Perhutani akan terus bersinergi dengan BUMN lain memanfaatkan lahan hutan secara optimal. Program Sosial Pemanfaatan lahan hutan dengan konsesp PHBM inilah yang terus dikembangkan Perhutani, termasuk yang dilakukan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati. Menurut Administratur/KKPH Pati, RM Dadang Ishardianto, program sosial dan lingkungan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan dalam rangka keberhasilan pembangu-

90

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

nan hutan dan menciptakan fungsi hutan yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut maka di dalam setiap pengelolaan hutan Perum Perhutani senantiasa melibatkan masyarakat desa hutan dan stakeholders dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan. Dengan kerja sama tersebut, tambah Dadang, memberikan kesempatan bekerja dan berusaha yang juga merupakan upaya menanggulangi pengangguran serta sebagai upaya membangun partisipasi masyarakat dalam mengamankan hutan dan menciptakan lingkungan hidup yang baik. Menurut Dadang, kegiatan pemberdayaan masyarakat desa hutan di KPH Pati telah berjalan sejak tahun 2002. Sampai Desember 2014 sudah dibentuk 133 LMDH atau 99% dari rencana 134 LMDH. Luas petak pangkuan desa dari 122 desa adalah 39.104,5 Ha atau 100 % dari rencana 39.105,5 Ha. Pelaksanaan program PHBM, di KPH Pati tersebar di 10 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), 47 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Dari proses kegiatan tersebut yang bernotaris telah terbentuk 133 LMDH. Ada tiga LMDH telah dilakukan proses peningkatan klasifikasi menjadi LMDH Model, dengan keluasan 989,5 Ha dari luas KPH Pati 39.033 Ha.

Kegiatan tersebut terlaksana tentunya dibantu peran serta sejumlah stakeholders yang meliputi sosialisasi maupun dialog, yang didukung dengan forum komunikasi tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Apa yang dilakukan Perhutani dibuktikan dengan kerja sama yang saling menguntungkan dengan LMDH. Menurut Dadang, pada tahun 2015 KPH Pati telah mengusulkan memberikan sharing produksi jati 566,598 M3, rimba 7.546,698 M3 dengan jumlah nilai Rp 1.838.949.000 dan getah Rp 13.948.000 juta dengan nilai Rp 1.852.897.000. Implementasi PHBM sampai Desember 2015, ada 122 Desa LMDH. Hasil pangan yang diproduksi dari kerja sama desa LMDH dengan Perhutani sampai tahun 2015, sebanyak 429 ton padi dan 16.739 ton jagung. Moh Solehatul Mustofa dari Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang dalam Perilaku Masyarakat Desa Hutan dalam Memanfaatkan Lahan di Bawah Tegakan menyatakan perlu dikenalkan tanaman yang dapat meningkatkan perekonomian petani yang sesuai dengan lahan hutan, mudah perawatan, dan memiliki pasar serta menguntungkan secara ekonomi. PLDT merupakan sebuah model yang dapat dikembangkan di tempat lain untuk mengefektifkan partisipasi masyarakat dalam hubungan yang kompleks di sekitar hutan di wilayah Perhutani. Melalui penerapan model ini, tambah Solehatul, masyarakat akan belajar bagaimana mengidentifikasi masalah, memecahkan masalah, merumuskan rencana dan membentuk organisasi melalui proses yang demokratis.


Kawasan hutan Perhutani dapat memberikan manfaat nyata berupa produk pangan kepada masyarakat sekitar hutan yang dapat dikonsumsi langsung maupun untuk bahan baku pakan ternak.

Uji Coba IFS Tidak berhenti di sini, untuk mendukung kebijakan kedaulatan pangan di Indonesia, sejak 2014 Perhutani bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melakukan uji coba Integrated Farming System (IFS). Uji coba dilaksanakan di lahan seluas 156,50 hektare di empat lokasi hutan, yaitu KPH Pati, KPH Randublatung, KPH Cepu, dan KPH Banyumas Timur. Wilayah hutan KPH Pati, sejak zaman Belanda, dikenal sebagai produsen kayu jati jenis terbaik. Perum Perhutani KPH Pati dengan luas wilayah 39.033, 2 Ha secara administratif kewilayahan berada di lima kabupaten. Di Pati seluas 20.920, 82 Ha (14%) dari total luas Kabupaten Pati 150.368 Ha, Jepara seluas 13.792, 28 Ha (14%) dari total luas Kabupaten Jepara 100.413 Ha, Kudus seluas 3.976, 20 Ha (9%)

dari total luas Kabupaten Kudus 42.516 Ha, Grobogan seluas 221,60 Ha (0,1%) dari total luas Kabupaten Grobogan 197.586 Ha, dan Blora seluas 102,3 Ha (0,3%) dari total luas Kabupaten Blora 35.568 Ha. Wilayah Perhutani KPH Pati sebagian besar dilalui sungai yang berhulu dari Gunung Muria dan Pegunungan Kendeng Utara yang semuanya bermuara di Laut Jawa. Air yang dihasilkan sungai-sungai tersebut sangat penting bagi kehidupan penduduk di daerah ini, sehingga secara langsung maupun tidak langsung Daerah Aliran Sungai ( DAS) yang membentang dari Bagian Hutan (BH) Banjaran, BH Ngarengan, BH Gunung Muria, BH Patiayam, BH Kayen, dan BH Jakenan melibatkan peran Perum Perhutani menjadikan suatu kesatuan pengelolaan hidrologi. Wilayah hutan KPH Pati berada pada daerah dengan perbedaan musim hujan dan musim kemarau

yang cukup jelas. Hal ini dapat diamati dari data di beberapa stasiun pengamat cuaca, yang terpasang di beberapa tempat di wilayah Perhutani KPH Pati. Berdasarkan peta tanah tinjau yang disusun menurut pemetaan tanah oleh TWG Dames (peta tanah tinjau tahun 1955) dan Supraptohardjo dkk (tahun 1957), diketahui bahwa di wilayah hutan KPH Pati terdapat enam macam jenis tanah, yaitu latosol, litosol, regosol, grumosol, mediteran, dan andosol. Sedangkan berdasarkan ketinggian tempat, wilayah hutan KPH Pati berada di antara 0 - 1.602 m dpl dengan topografi datar (kelerengan 0 – 8%) seluas 12.495, 5 Ha, landai (kelerengan 8 – 15%) selusa 12.162, 8 Ha, agak curam (kelerengan 15 – 25%) seluas 8.362, 8 Ha, curam (kelerengan 25 – 40%) seluas 3.417, 4 Ha, sangat curam (kelerengan > 40%) seluas 2.594, 7 Ha. DR

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

91


INOVASI RIMBA

SEBUAH HARAPAN DARI SETEK PUCUK SENGON SOLOMON OLEH: ARIS WIBOWO

92

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


Status tanaman sengon saat ini adalah darurat nasional dengan tingginya serangan hama penyakit pada sengon. Kondisi ini mengancam keberlangsungan usaha tanaman sengon sekaligus industri pengolahan yang berbasis kayu sengon. Perlu strategi yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Pengembangan sengon solomon melalui pembiakan vegetatif setek pucuk diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan pada tanaman sengon. Tanaman sengon laut atau Falcatari amoluccana (selanjutnya ditulis sengon) merupakan salah satu dari empat jenis tanaman pokok yang dikembangkan di Perhutani selain jati, pinus, dan kayu putih. Di Perhutani, tanaman sengon menempati luasan 9.990,9 ha. Sengon tergolong jenis fast growing species (FGS) dengan daur 6 – 7 tahun sehingga lebih cepat dipanen. Hasil panen kayu sengon digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri kayu lapis milik Perhutani yang berada di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Sedangkan kelebihannya dapat dijual langsung dalam bentuk log. Prospek pasar sengon saat ini masih cukup bagus. Pertumbuhannya yang cepat dan pasar yang menjanjikan menarik minat petani untuk mengembangkannya di hutan rakyat, sehingga luas pertanaman sengon semakin meningkat setiap tahunnya.

Seiring dengan meningkatnya luasan pertanaman sengon, muncul permasalahan banyaknya tanaman sengon yang terkena hama dan penyakit, seperti penyakit karat puru, hama penggerek batang boktor, dan hama uret. Menurut Rahaya (2008) penyakit karat puru mulai menyerang pertanaman sengon di Pulau Jawa sejak 2003. Berdasarkan survei terakhir pada 2014 masih terlihat menyerang tanaman sengon dengan intensitas serangan cukup tinggi di beberapa wilayah, seperti Banyuwangi, Kediri, Boyolali, Pati, Wonosobo, Temanggung, Batang, Ciamis, dan Bogor (Lelana, 2015). Sementara itu serangan hama boktor diperkirakan dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 12% jika sengon laut dipanen pada umur 4 tahun dan 74% jika dipanen umur 8 tahun (Wagiman, 2015). Sebuah kasus dapat dilihat pada petak tanaman sengon di wilayah Perhutani, yaitu di Petak105, RPH Pandantoyo, BKPH Pare, KPH Kediri. Pada saat tanaman berumur tiga tahun, tanaman tersebut menjadi tanaman terbaik tingkat Direksi tahun 2011. Namun, akibat serangan karat puru dan hama boktor, pada tahun 2015 potensi tegakan yang sehat hanya mencapai 10-15%. Berbagai serangan hama dan penyakit dengan intensitas yang tinggi dapat mempengaruhi keberhasilan usaha tanaman sengon yang berakibat pada terancamnya pasokan bahan baku industri pengolahan

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

93


INOVASI RIMBA kayu berbasis kayu sengon di masa yang akan datang. Permasalahan hama dan penyakit tanaman sengon sudah sedemikian kompleks sehingga perlu dirumuskan solusinya secara tepat. Mencari Solusi Menyadari terancamnya keberlangsungan usaha tanaman sengon, pada 25 – 26 Agustus 2015, Puslitbang Perhutani mengadakan Workshop Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Sengon di KPH Kediri. Workshop yang dihadiri beberapa pakar dan praktisi lapangan mendiskusikan beberapa alternatif solusi yang harus ditempuh. Solusi tersebut, di antaranya strategi pengendalian hama dan penyakit tetap harus dilakukan, baik secara fisik, hayati maupun kimiawi. Pendekatan secara silvikultur dapat ditempuh melalui penjarangan sengon yang terserang hama dan penyakit, penanaman campur dengan jenis lain, per giliran tanaman sengon dengan jenis lain, infusi materi genetik unggul yang tahan hama dan penyakit. Semua alternatif solusi tersebut sebaiknya dapat dilakukan secara paralel. Salah satu alternatif solusi adalah dengan infusi materi genetik. Infusi materi genetik sengon pernah dilakukan di KPH Kediri pertama kali tahun1989. Selanjutnya tahun 2001, Dr Eko Bhakti Hardiyanto dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada juga mendatangkan langsung benih sengon dari Kepulauan Solomon yang kemudian biasa disebut dengan nama sengon solomon. Salah satu tanaman sengon solomon di Petak 8a, RPH Jatirejo, BKPH Pare, KPH Kediri yang ditanam pada 2006 seluas 3,6 ha yang merupakan F1 dari dari tanaman tegakan sengon tahun 1989. Sengon solomon memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan sengon lokal. Data hasil pengukuran di Petak 8a KPH Kediri menunjukkan perbedaan keliling antara sengon solomon dan sengon lokal sebagai berikut: Umur

Keliling (cm) Sengon Lokal

Sengon Solomon

4 Tahun

62

80

6 Tahun

85

105

Dari tabel tersebut tampak bahwa pertumbuhan sengon solomon lebih cepat 23-29 % dibandingkan sengon lokal. Hasil pengukuran sengon di hutan rakyat juga menunjukkan hal yang sama. Pada usia lima tahun, diameter sengon lokal mencapai 28 cm, sedangkan diameter sengon solomon bisa mencapai 35 cm (Ika, 2009). Selain memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan sengon lokal, sengon solomon juga relatif tahan terhadap boktor. Padahal tegakan sengon lokal di sekitarnya banyak yang terkena serangan boktor. Fenomena ini mengindikasikan sengon solomon relatif tahan dari hama boktor dan memiliki peluang untuk dikembangkan. Tantangan yang Dihadapi Keunggulan sengon solomon yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dan lebih tah94

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


Pohon-pohon sengon yang cepat besar an terhadap hama dan penyakit menarik untuk dikembangbiakkan. Namun, permasalahan timbul karena sengon solomon menghasilkan benih yang sedikit. Dari luas 3,6 ha (350 pohon) produksi benihnya hanya 0,5 kg setara menjadi 20.000 bibit. Tantangan berikutnya teknologi perbanyakan vegetatif sengon belum banyak dikuasai. Uji coba perbanyakan vegetatif sengon sudah dilakukan oleh beberapa lembaga penelitian, termasuk dengan teknologi kultur jaringan, namun belum menunjukkan keberhasilan yang memuaskan. Belajar dari pengalaman dengan keberhasilan setek pucuk jati JPP dan setek pucuk kayu putih, penulis berusaha lagi melakukan percobaan setek pucuk sengon solomon. Keberhasilan tidak diperoleh dengan mudah. Try and error terus dilalui dan tidak membuat penulis menyerah sampai kemudian diketahui teknik perbanyakan yang tepat. Memang dibutuhkan persyaratan khusus bahan tanaman sengon solomon untuk dapat diperbanyak serta lingkungan tempat tumbuh yang tepat. Keberhasilan pembuatan setek pucuk solomon menjadi bibit siap tanam dari pohon induk kurang dari satu tahun mencapai 86%, sedangkan dari pohon induk umur 6 tahun sebesar 70% (standar deviasi 5,6%).

Selain dengan setek pucuk, sengon solomon juga dapat diperbanyak dengan setek internodia. Dari satu pohon indukan dapat diperoleh 18 bibit siap tanam dalam waktu tujuh bulan. Dari keberhasilan ini penulis mendapat apresiasi dari perusahaan dengan diperolehnya penghargaan sebagai inovator terbaik III Tingkat Direksi Bidang Litbang Tahun 2015. Harapan dengan ditemukannya teknologi perbanyakan setek pucuk sengon solomon adalah kebutuhan bibit solomon akan dapat dipenuhi, bibit tersedia sepanjang tahun tanpa dipengaruhi musim, bibit unggul dapat diperoleh dengan cepat, diperoleh tegakan sengon yang sehat dengan pertumbuhan optimal. Pada kegiatan FGD Redesain Tanaman Sengon di Pandantoyo, KPH Kediri tanggal 12 April 2015 dirumuskan pengembanganbiakkan vegetatif dengan setek pucuk sengon solomon di KPH Kediri. Dengan program ini diharapkan akan diperoleh tegakan sengon dengan pertumbuhan yang cepat dan tahan boktor sehingga dapat menjamin kontinuitas suplai bahan baku kayu ke industri pengolahan berbasis kayu sengon. Aris Wibowo adalah Petlak Pokja Litbang FGS Puslitbang Cepu Juara III Inovator bidang Litbang 2015

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

95


WARISAN RIMBA UTAMA RIMBA

Pintu gerbang sendang.

PEMANDANGAN DI

SENDANG 3 RASA

Sungguh Menawan 96

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016


Lain kubang lain rasa

Pati - Objek wisata Sendang 3 Rasa mulai banyak dikunjungi wisatawan karena pemandangannya sangat menawan. Objek wisata yang berada di dekat Gunung Muria ini masuk wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Rejenu, Desa Japan, Kecamatan Colo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Wana Wisata Sendang 3 Rasa masuk kawasan hutan lindung Petak 45 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ternadi Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Muria Pati Ayam masuk wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati. Sesuai julukannya, sendang tersebut tidak pernah kering dan berasa soda, manis, asam yang berbeda-beda antara sendang yang

satu dan yang lainnya. Sendang 3 Rasa tersebut diyakini beberapa orang mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Pengunjung bisa mandi dengan sepuasnya karena di lokasi tersebut disediakan kamar mandi yang airnya berasal dari aliran Sendang 3 Rasa yang sangat menyegarkan badan. Lokasi Sendang 3 Rasa memiliki pemandangan alam yang indah dan udara yang sangat sejuk serta pohon-pohon besar yang membuat teduh. Di kompleks Sendang 3 Rasa terdapat makam Syech Sadeli (guru Sunan Muria). Sebelum sampai di gapura Sendang 3 Rasa, sekitar 1 Km akan melewati wisata Air Terjun Montel yang pemandangannya juga tidak kalah menariknya. Sejauh ini Wisata Sendang 3 Rasa dan Air Terjun Montel diker-

jasamakan dengan pihak kedua, yaitu CV Matra Indonesiant Craf sebagai pengelola wisata dengan tiket masuk wisata sebesar Rp 7.500 sudah termasuk asuransi. Untuk akses jalan ke wisata tersebut terbilang sangat mudah. Para pengunjung setelah berkendaraan mobil dari Kudus berhenti di Terminal Colo atau depan gapura masuk Makam Sunan Muria sekitar 4 Km yang bisa ditempuh dengan naik ojek dengan tarif Rp 30.000 selama 15 menit sampai lokasi. Tidak perlu khawatir telat makan di tempat ini, karena penduduk setempat menjajakan sejumlah makanan khas daerah. Makan tersebut, antara lain nasi pecel, sayur tewel, sop serta umbi-umbian ganyong, lerut, uwi, dan pisang bawen. DR DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

97


TUNAS RIMBA 11 ANGGOTA SAKA WANABAKTI

JELAJAHI HUTAN RANDUBLATUNG

Para anggota Saka Wanabakti Randublatung mengikuti kegiatan Krida Reksawana, di KPH Randublatung,

Blora – Sebanyak 11 anggota satuan karya Pramuka (Saka) Wanabakti Randublatung didampingi tiga pamong Saka belajar tentang hutan. Cara belajarnya dengan menjelajah jalur kawasan hutan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung, Jawa Tengah sepanjang 26 Km, antara lain masuk ke Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanjang dan Ngliron, beberapa waktu lalu. Administratur KPH Randubla-

98

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

tung sekaligus Ketua Pinsaka Wanabakti Randublatung, Herdian Suhartono mengatakan kegiatan ini disebut Krida Reksawana. Anggota pramuka diajarkan tentang tata cara pengamanan hutan, potensi pohon-pohon dalam kawasan hutan, pengenalan patok pal batas hutan, jalan dan alur dalam hutan, sampai mengenal batas petak hutan. “Kegiatan diawali dengan survival malam, kemudian berlanjut

penjelajahan jalur hutan produksi, hutan kota koleksi, kebun benih Perum Perhutani. Mereka istirahat di pos-pos tertentu, seperti rumah Dinas Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gumeng BKPH Temanjang dan ke BKPH Ngliron. Kembali ke pangkalan esok harinya,” kata Iman Ahmadi, pamong Saka Wanabakti yang mendampingi kegiatan tersebut. DR


CERITA RIMBA

Oleh: M. Badri

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

99


CERITA RIMBA Rintik hujan senja itu sudah lama kurindukan. Setelah berbulan-bulan kemarau melanda perkampungan. Sawah-sawah kekeringan. Ladang-ladang semakin gersang. Apalagi, hamparan bukit gundul yang memanjang di perbatasan. Semak belukar sudah habis terbakar. Menyisakan tanah retak dan jelaga. Aliran mata air yang berhulu di perbukitan sudah menyerupai air mata. Melihat hujan menggenangi halaman, tiba-tiba aku merindukan masa lalu yang hijau. Tumbuh dalam dekapan liar tumbuhan hutan. Ketika belantara menghampar seperti permadani. Bergelombang mengikuti kontur bukit dan ngarai. Belaian lembut perdu ditiup angin. Bisikan mesra kecipak ikan di rawa-rawa. Melodi burung-burung dan siamang. Alam telah mengajarkan banyak hal, kekasihku. Beruntung aku sempat menikmati masa kecil dalam pelukan rimba. Hutan hijau yang dulu menyelimuti perbukitan itu. Tempat bermain mengasyikkan. Memancing ikan, berburu burung, hingga bertualang ke rerimbun belum terjamah. Aku telah banyak belajar dari rimba raya. Belajar hidup dan bertahan hidup. Mencari sulur pepohonan penawar dahaga. Mengenali buah dan tetumbuhan yang bisa mengganjal lapar. Hingga menghindar dari segala ancaman binatang liar. Tapi itu dulu, kekasihku. Kisah ini hanya bisa kuceritakan kepadamu. Juga kepada anak-anak kita kelak. Masa lalu sudah terjadi. Kini, hanya terlihat hamparan tanah kering kerontang. Rumah-rumah rapuh. Kantong-kantong kemiskinan. Sebab pembabatan hutan dan penambangan liar hanya memakmurkan sesaat. “Karena itu kau ingin kembali ke desa?� Mungkin ini pilihan sulit bagimu, kekasihku. Sebab kau lahir dan tumbuh di permukiman beton. Berkawan keriuhan dan sumpah serapah kendaraan. Tapi, kalau bukan aku, siapa lagi? Terlalu banyak yang sudah meninggalkan perkampungan. Setelah sawah dan ladang tak lagi menghasilkan. Gersang dan kerontang. “Ide senewen itu?� Ya, aku akan melakukannya. Aku akan mengawinimu dengan mahar 1989 batang bibit pohon. Sama dengan angka kelahiranmu. Romantis bukan? Sebab dengan mahar itu, aku ingin cintaku kepadamu terus tumbuh dan semakin tumbuh. Aku ingin menemanimu menanamnya. Merawatnya, menyirami dan memupuknya. Menyemainya dengan doa-doa. Dengan ribuan pohon itu, aku ingin riwayat cinta kita semakin lama semakin sejuk dan rindang. Aku ingin mencintaimu dengan keteduhan, kekasihku. Pepohonan yang kita tanam itu, akan menjadi 100

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

saksi perjalanan cinta kita. Kita akan merawatnya seperti anak-anak kita kelak. Kalau mereka lahir nanti, kita akan kembali menanam pohon sejumlah angka tahun kelahirannya. Indah bukan? Kemudian aku, kamu, dan anak-anak kita akan terus merawat pohon-pohon itu. Menamainya, melindunginya dari aneka hama dan gulma. Mengajari mereka mencintai alam, mencintai kehidupan. Agar mereka tumbuh dalam dekapan lembut tumbuhan hutan. Aku yakin, kelak mereka dapat kita hidupi dari hasilnya. Sederhana bukan? Kemudian, ketika kita tua nanti, kita bisa menikmati sisa usia dalam keteduhan rimba. Setiap pagi menghirup udara segar perbukitan. Mendengarkan orkestra binatang hutan, yang terus menghibur kita sepanjang siang sepanjang malam. Kemudian ketika kematian menjemput, kita akan mengakhiri hidup dengan indah. Setelah kita tiada nanti, kekasihku. Kita tidak perlu mengkhawatirkan anak-anak kita. Sebab pepohonan yang kita tanam itu, pasti akan mengayominya. Melindungi anak-anak kita dari bencana. Mereka tidak akan lapar, sebab di hutan banyak tanaman pangan yang bisa dipanen. Sebagian pohon yang bisa mereka tebang, kemudian mereka tanami kembali dengan jumlah berkali lipat. Mereka akan kita ajari bagaimana merawat pohon-pohon itu. Seperti memelihara kehidupan. Harus penuh kesabaran dan ketekunan. Semakin baik merawatnya, akan semakin bagus hasilnya. Banyak filosofi yang bisa kita tanamkan di benak mereka. Bukan sekadar dongeng dan omong kosong seperti cerita-cerita di layar kaca. *** Pagi tanpa matahari. Mendung menggantung di langit sejak selepas subuh. Rintik hujan pelan-pelan membasahi tanah lapang dan perbukitan. Di bukit itu, air hujan terus meluncur ke lembah. Tidak ada lagi akar perdu dan pepohonan yang menahannya. Merembes ke perut bumi. Membasahi pori-pori tanah, melekatkannya, sehingga tidak mudah longsor. Tapi yang terjadi, punggung bukit penuh luka, berbentuk irisan-irisan. Mengikuti alur air hujan yang mengalir ke bawah. Lelaki itu, berdiri menghadap perbukitan. Puluhan hektar lahan tandus baru saja disapu gerimis. Lanskap tanah lempung merah kekuningan, terlentang dan telanjang. Ia akan membelinya. Tanah yang di masa kecil dulu menjadi laman bermainnya. Tapi kini tanpa sebatang pohon. Ceruk-ceruk bekas tambang emas menganga di mana-mana. Tidak banyak emas yang bisa ditambang di bukit itu. Maka pada masa lalu, hanya beberapa bulan setelah hutan dibabat dan tanah-tanah digali, pen-


CERITA RIMBA

Kami akan menanami pepohonan. Di sela-selanya akan kami tanami kopi dan umbi. Bukankah desa kita dulu penghasil kopi terkenal? Aku ingin mengembalikannya seperti dulu duduk meninggalkannya begitu saja. Tidak ada upaya reklamasi. Limbah tambang meracuni tanah. Beberapa tahun kemudian, rerumputan dan perdu mulai tumbuh. Tapi di musim kemarau selalu terbakar. Perbukitan gundul kembali. Siklus itu, terjadi bertahun-tahun. Maka, ketika lelaki itu ingin membelinya dari penduduk, banyak yang menertawakan. Mereka pun mau menjualnya dengan harga murah. Tak sampai menghabiskan sisa tabungan, setelah belasan tahun bekerja di perusahaan BUMN. Ia ingin kembali ke titik nol. Melepaskan jabatan dan kemakmuran. Kebahagiaan tidak selalu berkorelasi dengan materi, bukan? “Buat apa kau beli tanah itu?” kata tetua desa, yang masih pamannya. “Itu tanah kutukan. Malapetaka yang harus diterima warga, akibat keserakahan mereka di masa lalu,” ia melanjutkan, sambil menyeruput kopi hitam. “Emas sialan itu! Cuiih! Hanya mendatangkan kehancuran,” pria paruh baya itu terus menyerocos dan mengumpat. Lelaki itu diam. Membiarkannya terus bercerita ihwal tanah perbukitan yang akan dibelinya. Tanah gersang yang dipandang sebagai hamparan tanah kutukan. Sebab tak ada tumbuhan dan binatang yang mau mendiaminya. Apalagi manusia? “Aku ingin menanaminya dengan pepohonan. Menghijaukannya seperti dulu,” kata lelaki itu datar. “Tidak mungkin bisa, kami sudah mencobanya. Tapi bibit yang baru kami tanam selalu mati. Bekali-kali sampai kami bosan,” kata pamannya. “Kau tahu, bahkan ilalang dan rumput liar pun tak mau tumbuh di sana. Itu tanah kutukan. Babi hutan pun tak mau hidup di sana,” ia semakin kesal pada keponakannya itu. “Sudahlah, kau sudah enak hidup di kota, tak usah kembali lagi ke desa. Biar makam Emak dan Bapak kau, Paman yang urus. Kamu akan menyesal kembali

ke sini. Pemuda-pemuda kampung ini pun, tidak ada lagi yang mau tinggal. Mereka semua pergi ke kota atau ke luar negeri menjadi TKI. Tinggal kami yang tua-tua di sini, menunggu sampai mati.” Pria paruh baya itu melempar puntung rokok ke halaman. Jatuh di genangan air. Cessss... “Aku akan mencobanya, Paman. Calon istriku pun sudah setuju. Setelah menikah nanti, kami akan pindah ke sini. Memperbaiki rumah peninggalan ayah. Kami akan membawa beribu bibit pohon. Menanam dan merawatnya, seperti merawat anak-anak kami sendiri. Kami akan menghabiskan sisa usia di sini,” lelaki itu meyakinkan. “Kau ini gila. Membawa istrimu ke sini?” “Iya, kami sudah sepakat. Dia anak kota tapi lulusan kehutanan, Paman. Aku yakin, dia tahu bagaimana menumbuhkan pepohonan di tanah gersang itu,” ia menyeruput kopi di cangkir beling. “Kami akan menanami pepohonan. Di sela-selanya akan kami tanami kopi dan umbi. Bukankah desa kita dulu penghasil kopi terkenal? Aku ingin mengembalikannya seperti dulu,” ia tersenyum, melihat pamannya diam. “Kami juga akan mendirikan sekolah alam. Model sekolah yang kini banyak dibuat di pinggiran kota. Saya yakin, dengan jarak hanya beberapa puluh kilometer dari kota, nanti banyak anak-anak kota yang disekolahkan di sini. Orang sudah jenuh dengan peradaban beton, banyak yang ingin kembali ke suasana perkampungan.” Matanya memandang penuh keyakinan. Bahkan dia sudah mencoret-coret lanskap yang akan dibuat di kontur tanah perbukitan itu. Mencatat jenis-jenis pohon yang akan ditanam. Pepohonan cepat tumbuh hingga yang berumur puluhan tahun. Mulai pepohonan penghasil buah-buahan hingga kayu-kayu keras. Semuanya akan dia tanam. Berselingan dengan kopi dan umbi.

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

101


CERITA RIMBA “Saya akan mempekerjakan beberapa pemuda desa yang masih tersisa, Paman. Biar mereka tidak kehilangan asal-usul, mau hidup dan membangun kampungnya. Aku yakin beberapa tahun lagi, desa ini akan kembali seperti puluhan tahun lalu.� “Terserah kau lah. Paman hanya bisa membantu dengan doa. Tubuh ini sudah tidak bisa lagi dipakai kerja berat,� pria itu akhirnya menyerah. Lelaki itu tersenyum. Membiarkan pamannya berlalu ke belakang. Ia sendiri melangkah ke selasar. Menunggu hujan reda. Tapi lamanya seperti menunggu sang pacar. Ia teringat kekasihnya, yang akan dikawininya beberapa bulan ke depan. Di seberang rumah itu, sebuah bangunan kayu terlihat mulai lapuk. Sudah lama tak berpenghuni. Sejak kedua orangtuanya tiada. *** Hidup adalah pilihan, kekasihku. Kita bebas menentukan pilihan yang kita inginkan. Meskipun bagi sebagian orang, pilihan kita dianggap tidak masuk akal. Begitu juga orang-orang kampung itu dulu, mungkin menganggap pilihannya menebangi hutan, sebagai yang paling masuk akal untuk mengubah kehidupan. Memutus rantai kemiskinan. Tapi akhirnya pilihan mereka salah. Kau perlu tahu, dari puncak perbukitan itu dulu air mengalir dengan jenih. Mata air bermunculan di celah-celah tebing. Menggenangi rawa-rawa dan sawah yang berjejer di lembah. Menyediakan air bersih untuk penduduk. Bahkan di sisi timur bukit itu, dulu ada air pancuran tempat mandi gadis-gadis desa. Aliran airnya yang bersih, menjadikan kulit mereka selalu wangi dan bening. Tapi itu dulu, kekasihku. Kau tak perlu cemburu dan curiga dengan gadis-gadis desa yang wangi dan bening. Itu hanya kisah masa lalu. Sebab malapetaka alam selalu menghasilkan efek domino. Sejak pembukaan tambang gagal itu, kemiskinan mendorong mereka merantau menjadi babu di kota atau luar negeri. Beberapa pulang tinggal nama. Aku juga ingin mengembalikan air bersih itu, kekasihku. Agar tubuh anak-anak kita kelak selalu wangi dan bening. Aku sudah memesan 1989 batang pohon kualitas terbaik, untukmu. Bukankah hakikat mahar merupakan tanggung jawab suami terhadap istrinya? Maka, aku ingin pemberianku bermanfaat untukmu. Juga bagi masyarakat di sekitar kita. Sehingga ribuan pohon ini nantinya menjadi amal kebaikan. Aku akan menambah ribuah pohon lagi. Sebagai hadiah perayaan perkawinan kita, kekasihku. Aku akan menghadiahi para tetamu dengan bibit pepohonan.

102

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

Agar mereka juga ikut merayakan kebahagiaanku bersamamu. Sebab aku juga ingin merayakannya di sini. Di titik nol tempat kita akan memulai kehidupan baru. Pohon-pohon itu, kekasihku. Di kemudian hari akan menjadi tumbuh dan besar. Mereka akan menghibur kita setiap hari. Setiap ada angin sepoi-sepoi mereka akan menari dengan riang. Menggerak-gerakkan rerantingnya, daun-daunnya, menjadi koreografi paling indah. Mereka juga akan menggesekkan dahan-dahannya. Satu sama lain, hingga menghadirkan irama alam yang eksotis. Burung-burung akan beterbangan, hinggap dari satu dahan ke dahan lain, dari satu pohon ke pohon lain. Kupu-kupu akan hinggap di perdu-perduan, yang bertumbuhan di sekitar hutan. Aku akan mendatangkan berpasang menjangan dan siamang untuk menghuni hutan kecil kita itu. Membawa lebah penghasil madu. Aku juga akan membiarkan binatang-binatang lainnya singgah atau membangun rumah. Cucu-cuku kita nanti, kekasihku. Akan kubuatkan rumah-rumah pohon di dahan-dahan trembesi dan jati yang tegak menjulang. Agar mereka bisa belajar membangun harmoni alam. Sebab aku yakin, pada masa mereka nanti, permainan anak-anak semakin tidak bersahabat. Kebanyakan anak-anak akan kehilangan masa kecilnya. Hanya alam yang bisa menyelaraskan akal dan pikirannya. Maka, anggaplah gagasan senewenku ini sebagai bekal untuk anak cucu kita kelak. Keselarasan ekologi akan menjadi puisi indah. Menjadi lukisan menawan. Hutan kecil itu, bukan sekadar monumen perkawinan kita, kekasihku. Tapi bukti cintaku kepadamu yang kuharap terus tumbuh dan kita rawat bersama. Sebab aku tidak ingin, cinta kita terkikis perubahan iklim. Apalagi pemanasan global yang merisaukan banyak orang. Di masa tua nanti, pepohonan itu yang akan merawat kita. Menyegarkan pernafasan kita yang semakin renta. Menjernihkan mata kita dari pikun dan rabun. Aku tidak sabar menunggumu. Dengan ribuan pohon dan ribuan harapan. Aku ingin segera mengawinimu. Merayakan kebahagiaan bersamamu. Membuahimu dengan benih-benih sari pati tanah subur. Semakin banyak anak kita lahir, semakin banyak pula pepohonan yang akan kita tanam. Maka keluarga kita akan semakin rimbun. Menjadi belantara yang saling menjaga. Bukankah kamu juga menginginkannya, kekasihku? (*) M BADRI adalahPemenang Harapan II LMCHL Kategori B


Madu Perhutani Madu Murni dengan Kualitas Prima DAPATKAN DI TOKO-TOKO KOPERASI PERHUTANI

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

103


RIMBA UTAMA

Air Perhutani asli air dari hutan

Informasi & Pemesanan Hubungi 104

DUTA RIMBA • MEI - JUNI 2016

KBM INDUSTRI PERUM PERHUTANI UNIT III -JAWA BARAT & BANTEN Jl. AH Nasution No. 413, Cilengkrang 2, Bandung Tel. 022 781 5851 Fax. 022 781 4382 Email : kbmindustri3@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.