Buletin Oktober

Page 1

Buletin Edisi Bulanan Edisi: 01/B/Reg/XIV Oktober 2014

ORO P S Menyibak Realita

penaonline.wordpress.com FB: Persma Poros UAD Twitter: @PorosUAD

Unggul H. N. Utomo dosen Fakultas Psikologi Seksi acara P2K susulan sedang

Fotografer : Azizah

mampresentasikan tempat dan konsep lan.

700 Maba Lahirkan P2K Susulan

rogram Pengenalan Kampus (P2K)

P

“Apabila P2K ditahun depan itu sudah

susulan akan dilaksanakan pada

bukan termasuk pengenalan lagi, sudah

tanggal 22- 23 November 2014

gak ada rasa, kan sudah kenal,” ujar Abdul

di Ledok Sambi, Jalan Kaliurang KM. 19,2

Fadlil selaku Wakil Rektor III saat dimintai

Dusun Sambi, Desa Pakembinangun, Pakem,

keterangan terkait mahasiswa yang tidak

Sleman. P2K susulan ini dikonsepkan sep-

mengikuti P2K 2015.

erti makrab dan mengedepankan softskill, padahal P2K yang dilaksanakan tanggal 26 - 31 Agustus lalu bertujuan untuk mengenalkan kampus kepada mahasiswa baru (maba). Tercatat data dari BIMAWA sebanyak 700 maba akan mengikuti P2K susulan ini.

Erik Tegar Hermawan, Mentri Dalam Negeri (Mendagri) DPMU memaparkan bahwa alasan diadakannya P2K susulan untuk menghindari penumpukan peserta P2K di tahun depan. “Misalnya saja jumlah maba tahun depan sekitar 5000, jika ditambah

Pelaksanaan P2K yang bersamaan den-

ini (700 maba-red) maka tempat dan peng-

gan masa daftar ulang gelombang tiga

kondisian peserta akan kerepotan ditahun

mengakibatkan banyak maba tidak bisa

depan,” Jelasnya.

mengikutiya. Banyak perbedaan diantara keduanya, jika P2K Agustus lalu dilaksanakan 7 hari maka P2K susulan hanya dilaksanakan 2 hari. Konsep P2K susulan tidak jauh berbeda dengan makrab. Peserta tidak disibukkan dengan pembuatan atribut seperti P2K biasanya.

“P2K susulan itu memang harus ada daripada tahun depan karena P2K itu sendiri tidak hanya pengenalan kampus, melainkan pengenalan organisasi dasar kepemimpinan” tambah Feri Taupik Ridwan, ketua DPMU. Ia juga mengatakan bahwa akan ada banyak kekurangan di P2K susulan ini, Bersambung ke Hal 3


2

EDITORIAL

Ber-Iftitah Dalam Mengenal Kampus Tak luput dari kelopak mata, program pengenalan kampus (P2K) belum lagi selesai ternyata. Sempat sudah mereka mengenal lebih dalam universitas orange-nya. P2K susulan dengan panitia pusat yang sama. Jika P2K pada bulan Agustus yang diikuti kurang lebih 4500 mahasiswa menghabiskan berjuta-juta dana untuk memaksimalkan acara, itu artinya P2K susulan akan mendongkrak lebih tinggi anggaran P2K lagi. Tidak hanya anggaran, hadiah yang harus diberikan kampus kepada panitia pusat P2K pun menjadi faktor menjulangnya masalah yang telah ada sebelumnya. Ya. Tidak dipungkiri kampus memiliki PR untuk memikirkan hadiah-hadiah berikutnya. Jalanjalan panpus P2K sebagai hadiah dari kampus atas kesediannya bergadang selama berhari-hari demi menjalankan program kerja kampus.

Sedikit mengglitik, realita pola pikir mahasiswa terlihat mencolok saat melakukan sesuatu harus dibayar dengan kebahagiaan diatas miskinnya ilmu bagi 4500 mahasiswa yang baru saja mengikuti P2K. Tidak lah terkejut mendengar 4500 mahasiswa diterima di UAD. Tidak pula lah terkejut jika P2K susulan akhirnya diadakan. Pada P2K 2013 peserta tidak murni mahasiswa angkatan 2013, namun diikuti pula mahasiswa 2012, hal yang sama pun terjadi pada P2K 2014 ini. Bedanya, jika P2K 2013 sisa mahasiswa yang tertunda mengikuti P2K di tahun selanjutnya, maka sisa 700 mahasiswa P2K 2014 tidak ditunda hingga P2K 2015 tetapi di adakan P2K susulan yang berlangsung 22 dan 23 November mendatang. Memberikan soft skill dan pengenalan bagi maba menjadi tujuan katanya. Nyatanya P2K 2014 hanya berisi atribut-atribut dan materi-materi yang belum tentu disimak peserta. Lelah semalam suntuk untuk mem-

buat atribut menjadi alsan maba tidak konsen mengikuti P2K. Sama halnya P2K susulan ini belum lagi ada sosialisasi. Apa lagi tujuannya kalau bukan soft skill lagilagi kegelisahan maba muncul saat mereka tidak mengerti tujuan P2K yang jelas. Bisa jadi keikutsertaan maba mengikuti instruksi P2K hanya sebatas “manut�. Konsep yang dihadirkan panpus tak jauh dari konsep makrab (malam keakraban) yang biasa diadakan HMPS Fakultas masing-masing. Alasan mengikuti rangkaian P2K hanya karena iming-iming sertifikat yng fungsinya untuk KKN katanya. jika P2K ala Makrab telah ada di P2K susulan lalu bagaimana kesempratan Prodi untuk mengadakan Makrab? Pada P2K Agustus 2014 lalu, panpusmengakui pada buletin edisi P2K lalu bahwa pembukaan pada dua hari sebelum hari H baru mencapai 50%. ini lah yang dianggap kerja keras dengan hadiah jalan-jalan. PR besar bagi kampus dan Panpus P2K untuk memikirkan hadiah jalan-jalan sepulang dari Ledok Sambi. Semoga berhasil, kami bantu dengan (pena) doa. Dalam Bingung Kamu Bertanya 15 tahun sudah Pers Mahasiswa POROS berdiri. Sejak dibangunnya pondasi kayu pada tahun 1999 kami selalu berusaha menyibak realita yang ada. Tentu bukan tanpa pembuktian. Kali ini buletin edisi Oktober merupakan buletin pertama yang diterbitkan oleh pengurus POROS 2014/2015. Kobaran api semangat semakin membumbung setelah pelantikan dilakukan. Semangat itu kami tuangkan kedalam buletin Oktober ini. Edisi ini POROS membahas banyak permasalahan yang sebenarnya telah terlihat jelas sejak bangkai idealisme mahasiswa tercium kematiannya, misalnya isu P2K susulan, Jalan-jalan Panitia Pusat, hingga re-

alita mahasiswa kuliah di panti asuhan. Mungkin saja edisi kali ini mendapat tanggapan yang sama seperti buletin sebelumnya. “ah! POROS isinya opini semua�. hal ini tidak pernah menjadi akibat pusingnya kepala-kepala kami, tidak pula menjadi alasan kami menanggapinya sebelum ada kesatria yang berani bertandang kerumah untuk langsung mengkritisi isi-isi buletin. Selama itu hanya sebatas wacana pembaca, POROS masih membuka pintu terhadap kebebasan berpendapat. Namun satu hal yang harus diketahui, bahwa kami bukanlah infotainment. POROS adalah salah satu dari sekian banyak persma yang memilih jalan sebagai pers alternatif. Pers alternatif adalah pers yang mengangkat isu-isu ekstrim atau tidak biasa dibahas pada media umum. Tak jauh berbeda dari pers lainnya, baik alternatif maupun pers umum, kami tetap memiliki kode etik, perlindungan undangundang, sembilan elemen jurnalistik yang menjadi panutan dan UU No. 40 Th. 1999 tentang Pers untuk menunjang kefalid-an data yang kami dapatkan. Kami pun tetap memiliki hati nurani kawan, sama seperti kalian yang hatinya luluh melihat pengemis ilmu meronta kelaparan. Untuk itu lah kami patut maju tak gentar demi menyibak kebenaran. Tentu kebenaran yang dimaksud belum tentu lurus sejalan dengan kebenaran yang ada di dalam kepala 4000 mahasiswa pembaca setia. namun kami berharap dengan singsingan lengan baju, tidak menyurutkan kawan-kawan tetap membaca berita-berita kami meski menjadikan kertasnya sebagai alas duduk di teras kampus tanpa taman ini. Jelas ini bukan pencitraan tapi penjelasan! (Red)

P ORO S Menyibak Realita

Diterbitkan Oleh: UKM Pers Mahasiswa POROS UAD. Pembimbing: Anang Masduki S.Sos.I Pimpinan Umum: R.Nurul FitrianaPutri Bendahara Umum: Habibatul Jannah Sekertaris Umum: Ila Diazmy Candy Pimpinan Redaksi:Evelin Kristanti Redaktur Pelaksana: Fara Dewi Tawainella Reporter: Nurul, Evelin, Tati, Azizah, Ika, Candy, Kartika Dewi, Fara Dewi, Habibah Fotografer: Ika Endaryani Layouter: Nur Azizah Kadiv Litbang: Azkya Jamila. Staff: Devi, Marwah, Sery, Rosyid Kadiv Perusahaan: Nur Mussofiyatul Jannah Staff: Silvy, Labina, Jaki Kadiv Jaringan: Dalety Jelita Hayati Staff. Hammam, Anggit Kadiv Kaderisasi: Lalu Bintang Staff: Kartika Dewi


BERITA UTAMA

3

Sambungan Hal 1

diantaranya mahasiswa tidak mendapatkan

dirasa kurang efektif karena akan berbeda

“kalau untuk yang detailnya itu akan di-

perkenalan UKM seperti P2K kemarin serta

dengan P2K yang dilakukan sebelumnya,

laksanakan setelah UTS selesai yaitu pada

permasalahan akademiknya (di fakultas

“mana mungkin kita P2K hanya 2 hari, se-

tanggal 1 November 2014.” Tambahnya

masing-masing-red). Namun disisi lain P2K

dangkan yang aku lihat pun 7 hari saja ada

susulan ini bisa mengobati hak-hak dasar

yang belum kenal banget” jelasnya. Runi

yang dibutuhkan mahasiswa.

berharap P2K susulan nanti tidak hanya

Miko Nugroho anggota komisi C (Legislasi) DPMU yang ditemui di hari yang sama

dilaksanakan selama dua hari, melainkan disamakan dengan P2K Agustus lalu.

pun memberikan ulasannya, bahwa P2K su-

Materi-materi dalam P2K susulan ini

sulan ini dapat dijadikan alternatif daripada

pun tentu akan berbeda pula dari P2K yang

P2K tahun depan. Selain itu juga untuk me-

full dilaksanakan dalam satu minggu maba

minimalisir jumlah mahasiswa yang belum

tidak akan mendapatkan perkenalan organ-

P2K karena Penerimaan Mahasiswa Baru

isasi dan struktur Universitas secara lebih

(PMB) masih dilangsungkan ketika P2K su-

runtut. “Untuk materi sama-sama tentang

dah dilaksanakan.

pengenalan kampus, hanya saja waktu dan

P2K susulan gunakan konsep makrab

tempatnya yang berbeda.” Imbuh Hendro

Meskipun

belum

disosialisasikan,

kabarnya Open Recuitment P2K dilangsungkan pada tanggal 2 hingga 15 November, sedangkan pelaksanaan Technical Meeting tanggal 17 November 2014. Ketika ditanyai perlu tidakkah P2K itu, Runi mengiyakan agar dapat mengenal kampus dan menambah informasi sekitar kampus, “kalau tahun depan sih udah ga butuh soalnya udah setahun, kalo sekarang masih butuh untuk menambah informasi,.” Imbuhnya.

Setyono sebagai Kabid. Kemahasiswaan

Penyampaian yang sama oleh BIMAWA,

dan Alumni. Erik juga menjelaskan bahwa

Warek III dan Erik bahwa tidak hanya pan-

jika konsep tersebut berhasil maka P2K su-

pus yang menjalankan kegiatan P2K susu-

peserta full melaksanakan kegiatan berupa

sulan akan diadakan lagi tahun berikutnya.

lan, namun di bantu pula oleh Panfak yang

games dan outbound seperti makrab pada

Sosialisasi Belum Dilakukan

Konsep makrab diterapkan dalam P2K susulan ini, dimana pada hari kedua para

umumnya. Beberapa games dan outbound tersebut, antara lain : Hole Trap Games, Lava Pit Games, Traffic Jam Games, Pipe LinesGames, Relay Games serta Flying Fox. Adanya manfaat yang akan didapatkan maba setelah

masing-masing mendelegasikan 2 sampai 3 orang sebagai pendamping. “Untuk me-

Sebanyak 66,5% mahasiswa mengakui

ngurusi 700 orang itu tidak akan cukup

belum mengetahui adanya P2K susulan.

hanya dilakukan oleh panpus melainkan

hal ini telah dibuktikan dari hasil penelitian

harus ada perwakilan dari setiap fakultas

Tim Litbang POROS

yang telah memenuhi syarat tertentu,” tambah Erik.

melakukan games tersebut, menjadi satu

Hal yang sama dikatakan oleh Wawan,

alasan kenapa akhirnya beberapa games

maba FKIP PPKn yang belum mengikuti

“Kalau P2K tahun ini sih setuju, tapi jika

tersebut diberikan kepada maba. Manfaat

P2K. Ia mengeluhkan belum mengetahui

hanya 2 hari saya kurang setuju, karena ter-

tersebut antara lain : communication skill,

adanya P2K susulan. Berbeda dengan pen-

lalu kecepatan. P2K itu minimal seminggu

teamworks, leadership skill, self trust dan con-

gakuan Hendro Setyono yang menyatakan

untuk dapat mengenal kampus lebih luas

fidence skill dan lain sebagainya. Inilah yang

bahwa untuk sosialisasi sudah dilakukan

lagi. Kalau 2 hari saya tidak akan ikut. mend-

menjelaskan bahwasannya P2K susulan ini

melalui Wakil Dekan dan website Bimawa.

ing tahun depan.” ungkap Aditya maba pro-

berbeda dengan P2K seperti biasanya. Banyak pihak yang menyayangkan, seperti halnya Runi Khairani, Maba prodi Ilmu Komunikasi, ia menyatakan P2K susulan ini

Pendapat yang serupa disampaikan oleh Fikri Ilham Rohmadi (Pepi), Panitia Pusat (panpus) P2K 2014 sekaligus P2K susulan menyatakan bahwa sosialisasi baru dilaksanakan melalui Wakil dekan dan BEM.

di Biologi. Ia juga beranggapan bahwa apabila P2K susulan ini diadakan akan terkesan memaksa. “2 hari itu padet banget, yang seminggunya saja kurang efektif, apalagi 2 hari.” Ujarnya. (Tati)

“Bersatulah Para Pemuda dan Pemudi Indonesia dan Rubahlah Nasib Bangsa Kita Supaya Lebih baik dari Sebelumnya” ( Soekarno )


4

LITBANG

P2K Susulan Dua Hari Kurang Efektif Program (P2K)

pengenalan

adalah

agenda

kampus

tahunan

memperkenalkan

kampus

kepada

mahasiswa

(Maba).

Masa

baru

mengetahui adanya P2K susulan.

untuk

registrasi yang mengulur banyak waktu mengakibatkan

700

mahasiswa

baru

tidak bisa mengikuti P2K Agustus lalu. Penguluran waktu tersebut mengakibatkan adanya P2K susulan.

Masa registrasi di

Berbeda dengan P2K yang dilaksanakan

buka hingga tanggal 29 Agustus 2014,

setiap

padahal P2K dilaksanakan pada 26-30

dilaksanakan selama dua hari. Persentase

Agustus 2014.

Mengingat acara P2K susulan perdana

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) akan

dilaksanakan di tahun ini, maka perlu

menyelenggarakan P2K susulan selama dua

adaya sosialisasi terhadap mahasiswa.

hari pada tanggal 22 dan 23 November

Namun nyatanya sosialisasi dilakukan tidak

2014. Mengingat pelaskanaan P2K susulan

maksimal. Dari total sampel 6% mahasiswa

akan dilaksanakan dalam waktu dekat,

menyatakan sudah

sementara

belum

sosialisasi dan 94% mahasiswa tidak

Litbang

mendapatkan sosialisasi dari panitia pusat.

POROS melakukan penelitian pada buletin

Dengan demikian dapat disimpulkan perlu

edisi Oktober ini.

adanya sosialisasi menyeluruh kepada

dari

mengadakan

Metode

pihak kampus

sosialisasi, maka

dalam

penelitian

ini

mengetahui adanya

81%

tahunnya, P2K mahasiswa

susulan

menganggap

hanya bahwa

pelaksanaan P2K selama dua hari tidak akan berjalan dengan baik, sedangkan 19% mahasiswa merasa bahwa P2K tersebut akan berjalan dengan baik. Sehingga P2K susulan dianggap kurang efektif jika dilaksanakan hanya dua hari.

mahasiswa UAD.

menggunakan angket yang berisi lima pertanyaan

tertutup,

dengan

sampel

sebanyak 200 responden kepada sepuluh

Meski mahasiswa tidak mengetahui

Fakultas. Penelitian ini dilaksanakan pada

adanya P2K susulan, namun sebanyak

tanggal 11 – 14 Oktober 2014 di Empat

50,5% menganggap setuju P2K susulan

kampus UAD dengan pengambilan sampel

dilaksanakan pada tahun ini, 47,5% lainnya

menggunakan metode random sampling.

mengganggap tidak setuju sedangkan 2% Tak dapat dipungkiri, P2K merupakan hak yang harus didapatkan Maba sebagai warga baru UAD. Melalui P2K, maba dapat

Menurut hasil survey, sebanyak 66,5 % mahasiswa UAD tidak mengetahui adanya P2K susulan dan 33,5% lainnya mengetahui adanya P2K susulan. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak

tidak valid. Tentu persentase setuju tidak lepas dari alasan untuk memenuhi hak Maba.

mengenal kampusnya. Melihat data yang

Dengan demikian survey yang telah

dikumpulkan dengan 2 responden tidak

dilakukan membuktikan bahwa mahasiswa

valid, mahasiswa menganggap P2K susulan

UAD setuju jika P2K susulan dilaksanakan,

penting untuk diadakan. Hal ini terlihat

namun pelaksanaan selama dua hari dirasa

dari tingginya presentasi sebesar 65,5%,

kurang efektif. Meskipun begitu P2K wajib

sementara 33,5%

lainnya menjawab

dilaksanakan demi memenuhi hak Maba

tidak penting untuk diadakan. Persentase

sebagai warga baru. Tidak hanya kepada

tersebut menunjukan bahwa P2K susulan

Maba, sosialisasi

penting

dilakukan kepada seluruh mahasiswa UAD.

untuk

dilaksanakan

demi

pun

dirasa

penting

memenuhi hak Maba.

Peneliti : Tim Litbang POROS


SASTRA

SUARA MAHASISWA

5

DIAM MEMBUNUH Oleh : Fara Dewi Tawainela

P

2K susulan di luar Tujuan P2K buangbuang biaya, kemudian waktu juga

tidak sesuai karena hanya 2 hari. lebih

Ini hari bukan reformasi atau demokrasi

efektif jika Mahasiswa yang belum mengi-

Mayatnya terhempas dalam lahad sudah

kuti P2K diikutsertakan pada P2K tahun depan. - Risqi Dwi Satya (PBI)

P

2K susulan jika dilakukan hanya 2 hari tidak memungkinkan, malah

seperti makrab sehingga tujuan dari P2K

banyak pula yang berkata agen perubahan dalam diam Diam...... berpangku tangan dengan kertas-kertas penuh teori Teori yang tanpa implementasi karena diam....

tidak akan tercapai. bagaimana mengenal

Diam....

kampus jika P2K dilakukan di luar kampus.

Kau hanya diam melihat masalah

lebih baik P2K yang 7 hari dijadikan 5 hari tetapi benar-benar untuk mengenal kampus. – Faisal ramdani (PBI)

S

ebaiknya P2K susulan diadakan, karena kalau digabungkan dengan P2K tahun

Bahkan kau tertawa merasa lucu jika ada yang bilang masalah Aku mengerti diammu Aku tahu kamu tidak acuh dan masa bodoh Hanya saja belum mau untuk pergi dari diam

depan berasa paling tua. tetapi tujuannya belum tercapai ketika hanya 2 hari,

Diam bukan jawaban

dan belum mendapat sosialisasi. – Tari

Diam tidak akan mengatasi masalah

(Psosiologi)

M

Diammu bukan seperti pembuatan diam saat reformasi

elakukan sidang, Dipertanggungjawabkan alasan memakai uang

sisa P2K. Sebaiknya uang sisa digunakan untuk umum, seperti sumbangan, bakti sos-

Pembuatan diam yang akhirnya membuat mereka turun kejalan dan menurunkan rezim nilai berkuasa, membuatmu bergerak dan bicara tentang diammu

ial, atau untuk menambah fasilitas kampus

kau, aku dan dia sama-sama memujanya

seperti Ac, kipas angin dll. – Halida (FTI)

jika saat itu nilai yang menurunkan rezim

S

eharusnya dana digunakan untuk hal

sadar atau tidak

yang lebih berguna, misalnya untuk

yang kau puja-puji hanya sebagian kecil dari nyawamu

Infaq. – Yuli (Pend.biologi)

D

ana sisa P2K, sebaiknya kembali digunakan kembali untuk Mahasiswa

baru. digunakan seperti makrab atau sikrab. – Alwi (FKM)

saat itu pemikiran dan pergerakan saja bisa membunuh nyawa-nyawa pahlawan bayangkan diammu sekarang tidakah memberi peluang besar akan terbunuh secara perlahan sebelum bergerak

Kritik dan saran HP : 085927478347 E-mail : poros_uad@

yahoo.co.id

FB

: Persma Poros uad

Twitter: @porosUAD

sampai kapan diammu membunuhmu sampai kita kembali terjajah? Sampai kita kembali bertumpah darah? Sadarlah sebelum gelar membunuhmu Lihatlah nama depanmu MAHA Diam bukan jawaban !


6

OPINI

Kuliah S-1 Maksimum 5 Tahun Peluang dan Tantangan Bagi Mahasiswa Oleh Dr. Abdul Fadlil, M.T. (Wakil Rektor III: Bidang Pengembangan Mahasiswa dan Pemberdayaan Alumni) Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Implementasinya

ini UAD telah menerapkan sistem manjemen mutu berbasis ISO

Pada tahun 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

900I:2008 dan IWA2:2007 dan telah mendapatkan sertifikat Inter-

telah mengeluarkan aturan baru terkait dengan standar nasional

nasional dari United Kingdom Accreditation Service (UKAS), salah satu

pendidikan tinggi. Menurut Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014

lembaga sertifikasi terkemuka yang berpusat di London, pada tahun

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) pada pasal 15

2010.

disebutkan tentang lamanya masa studi. Untuk kuliah S-1 maksimal 5 tahun (10 semester), hal ini berbeda dengan aturan yang berlaku saat ini yaitu maksimal 7 tahun (14 semester), sedangkan normalnya masa studi untuk Pendidikan Sarjana (S-1) adalah 4 tahun (8 semester). SNPT adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Standar Nasional Pendidikan menjadi acuan dalam menyusun, menyelenggarakan, dan mengevaluasi kurikulum. Standar Nasional Pendidikan Tinggi wajib dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; a. dijadikan dasar untuk pemberian izin pendirian perguruan tinggi dan izin pembukaan program studi; b. dijadikan dasar penyelenggaraan pembelajaran berdasarkan kurikulum pada program studi; c. dijadikan dasar penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; d. dijadikan dasar pengembangan dan penyelenggaraan sistem penjaminan mutu internal; e. dijadikan dasar penetapan kriteria sistem penjaminan mutu eksternal melalui akreditasi. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Ke-

Kebijakan mutu sebagai indikator kunci pencapaian Visi Universitas yang selanjutnya dijabarkan dalam Sasaran Mutu. Salah satu sasaran mutu UAD adalah mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu. Dengan demikian batasan maksimal masa studi lima tahun untuk pendidikan sarjana (S-1) yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 itu sejalan dengan sasaran mutu UAD. Namun demikian untuk implementasi dari batasan kuliah S-1 maksimum lima tahun ini di UAD terlebih dahulu perlu dilakukan pendalaman dan pembahasan lebih lanjut dengan pihak kemendikbud (Kopertis Wilayah V). Terutama terkait dengan mulai berlakunya aturan baru ini. Akan lebih bijaksana manakala aturan ini diberlakukan bagi mahasiswa baru angkatan 2014, dan tidak berlaku surut. Implementasi aturan Studi lima tahun berlaku surut telah menuai protes mahasiswa sebagaimana terjadi di Palu Sulawesi Tengah (Kompas, 17 Oktober 2014). UAD dengan visinya yang berbasis pada nilai keislaman senantiasa berusaha menjadikan civitas akademikanya untuk memperhatikan dan menghargai waktu. Peluang dan Tantangan Mahasiswa Adanya Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014, ini sesungguhnya memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mewujudkan impian dan cita-citanya berhasil dan lulus menjadi seorang Sarjana. Karena institusi penyelenggara pendidikan tinggi (Universitas) melalui aturan yang baru ini dituntut untuk dapat menyelenggarakan kegiatan perkuliah dengan sebaik-baiknya mengacu standar pendidikan nasional yang berlaku.

mendikbud Djoko Santoso (Jawa Pos, 14 Agustus 2014), alasan pe-

Jaminan mutu akan kompetensi lulusan dapat dipertanggung-

mangkasan lama belajar untuk jenjang S-1 atau D-4 terkait dengan

jawabkan seiring dengan persaingan global dalam dunia kerja.

kurikulum. Evaluasi kurikulum pendidikan tinggi dilakukan secara

Dalam waktu dekat pada tahun 2015 bangsa Indonesia mema-

berkala setiap empat tahun. Dengan demikian bila lama kuliah

suki komunitas ekonomi ASEAN, dan sumber daya manusia men-

sampai tujuh tahun, ada potensi seorang mahasiswa mengalami

jadi faktor utama untuk sebuah keberhasilan merebut persaingan

dua kurikulum berbeda dalam porsi yang hampir sama, yakni empat

di kawasan ASEAN. Kualitas sumber daya manusia yang hebat dan

tahun dan tiga tahun. Sedangkan ketika lama kuliah dibatasi hingga

handal tidak mungkin diperoleh dari proses pendidikan yang tidak

lima tahun saja, ketimpangan kurikulum tidak akan terjadi secara

berstandar. Oleh karena itu adanya standar pendidikan nasional ini

signifikan. Mahasiswa yang kuliah hingga lima tahun hanya berpo-

bertujuan menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing

tensi merasakan perbedaan kurikulum selama satu tahun.

di era global saat ini.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai perguruan tinggi yang

Namun demikian aturan baru ini tentu menjadi tantangan

telah menerapkan sistem penjaminan mutu tentu akan menjadi-

tersendiri bagi mahasiswa. Karenanya para mahasiswa perlu kerja

kan SNPT ini dasar pengembangan dan penyelenggaraannya. Saat

keras, belajar yang sungguh-sungguh, dengan tetap aktif dalam keBersambung ke Hal. 10


BERITA KEDUA

7

Jalan-jalan Panpus Gunakan SISA Uang P2K

Sejak awal kan mereka memang sudah menganggarkan

” Panitia Pusat saat menuju objek wisata Kawah Putih, Bandung, Jawa Barat

Dok. Pribadi

Usai program Pengenalan Program

Panpus ke Bandung. Mengingat tidak ada

pameran UKM P2K Agustus lalu. Ia men-

Kampus (P2K) Panitia Pusat (Panpus) men-

hubungannya dengan akademik, jadi ke-

gaku bahwa sebelumnya tidak ada pem-

gadakan jalan-jalan ke Bandung pada 16-

pergian Panpus itu dianggap bolos kuliah.

beritahuan dari Panpus mengenai kegiatan

18 September 2014. Jalan-jalan tersebut

“ya, orang saya baru tahu sehari sebelum

jalan-jalan. Ia merasa kecewa jika kegiatan

hanya diikuti oleh 20 anggota Panpus den-

mereka berangkat, kalo keperluannya study

jalan-jalan Panpus memang benar meng-

gan menggunakan dana sisa P2K. Acara ini

banding bisa saja dapat ijin, itukan jalan-

gunakan dana sisa P2K.

bentuk dari penghargaan kampus terhadap

jalan“ jelasnya.

panitia. “Saya empat tahun di Panpus juga iya (jalan-jalan-red). Cuma kan ini yang paling jauh, biasanya cuma di pantai Wonosari atau makan bersama dimana gitu ,” jelas Pepi sapaan akrab untuk ketua Panpus P2K 2014.

Yonata Ambara Saputra selaku ketua

Di sisi lain Panitia Fakultas (Panfak)

Panitia Fakultas Teknologi Industri (FTI)

dan Forbes menyayangkan dana sisa P2K

juga menyatakan hal sama. Pihaknya tahu

digunakan untuk jalan-jalan. Menurut Hen-

perihal Panpus jalan-jalan ke Bandung

dro Setyono, Panfak mempunyai anggaran

menggunakan dana sisa P2K setelah di ber-

dana untuk kegiatan refreshing dalam ben-

itahu oleh Forbes. Ia kecewa karena panpus

tuk makrab, sementara Panpus tidak. “Kerja

jalan-jalan ke Bandung masih meninggal-

Hendro Setyono selaku Staff Bidang

kami setengah tahun lebih. Dari bulan April

kan tugas seperti sertifikat untuk maha-

Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) me-

sampai Desember nanti. Kami tidak meng-

siswa baru dan evaluasi besar.

maparkan kepada Poros jalan-jalan tersebut

gunakan dana dari kampus secara cuma-cu-

sebagai bentuk refreshing setelah tekanan

ma. Disini kami juga punya kontribusi besar,”

yang besar ketika P2K Agustus lalu. “Sejak

jelas Pepi menganggap dana sisa P2K yang

awal kan mereka memang sudah mengang-

diberikan kampus sebagai bentuk penghar-

garkan dan memang ternyata ada penghe-

gaan adalah hal yang wajar.

matan. Ya sudah, kita setujui mereka pergi. Asalkan bisa dipertanggungjawabkan, artinya laporan (LPJ-red) sesuai,” jelasnya. Abdul Fadlil selaku Wakil Rektor III baru mengetahui satu hari menjelang kepergian

“Uang mahasiswa seharusnya nggak boleh untuk seperti itu. Kalau mau jalan-jalan jangan minta uang sisa,” ungkap Habib Azis Putra selaku koordinator dari Forbes saat

Menurut Hendro Setyono baru kali ini panitia kegiatan kampus melakukan kegiatan jalan-jalan bertujuan refreshing di luar Provinsi Yogyakarta. Habib berharap kedepannya dana mahasiswa tidak digunakan untuk kegiatan jalan-jalan. Habib mengakui bahwa Forbes juga memiliki anggaran untuk mengadakan refreshing anggota dalam bentuk acara Bersambung ke Hal. 10


8

RESENSI

Pengetahuan Tentang Intelektual Judul buku

: Peran Intelektual

Penulis

: Edward W.Said

Penerjemah

: Rin Hindryati P.

Ilustrasi Google

P. Hasudungan Sirait

Penerbit

: Pustaka Obor Indonesia

Jumlah halaman

: 141

Tahun terbit

: 2014

tanah atau gerakan sosial akbar, tetapi juga

na kaum intelektual diasingkan pada saat

gaya hidup yang berubah dan memuncul-

perang, ada penyakit, dan kelaparan yang

kan intelektual modern. Para intelektual

melanda Negara tertentu. Banyak cerita

pasca-modern kini menghargai kompe-

dari para intelektual tentang berpindahnya

tensi dan bukan nilai universal semacam

peran intelektual yang banyak menjadi ju-

kebenaran atau kebebasan. Pada dasarnya

rnalis, tamu dan pembawa acara talkshow,

intelektual bukanlah pencipta konsensus

penasihat, manager, dan banyak lagi. Buku

“Apakah kaum intektual sangat ban-

dan kedamaian tetapi seluruh kehadiran-

ini juga mengupas tentang semua peran

yak jumlahnya atau sangat sedikit dan

nya ditandai oleh sikapnya yang kritis dan

intelektual secara rinci dengan para in-

merupakan kumpulan orang-orang yang

memiliki cita rasa untuk tidak dapat mener-

telektual sebagai isi dari beberapa bagian

terseleksi?�. Banyak yang bertanya seberapa

ima formula yang sederhana, atau pandan-

dari halaman buku. Terlebih penulis juga

banyak para intelektual dalam masyarakat,

gan klise, atau sesuatu yang berjalan tanpa

menuliskan nama-nama para intelektual

tetapi sampai sekarang ini masyarakat tidak

gejolak dan akomodatif pada kekuasaan

dari berbagai Negara sehingga para pem-

tahu seberapa banyak para intektual dis-

dengan tidak melakukan atau mengatakan

baca bisa tahu nama-nama para intelektual

ekeliling mereka. Para intelektual biasanya

sesuatu yang kurang berkenan bagi pen-

di seluruh dunia serta karya-karya dari para

banyak yang dari golongan filologis, peng-

guasa. Para intelektual tidak cukup hanya

intelektual. Pembaca bisa mengerti arti

organisir gerakan kelas pekerja, sosilog, dan

bersikap pasif tetapi secara aktif mengemu-

dari kata intelektual dari berbagai versi,

jurnalis. Tokoh-tokoh intelektual pada abad

kakan pandangannya di depan umum.

perjuangan-perjuanga para intelektual pra-

ke-20 dari berbagai belahan dunia seperti

modern sampai pasca-modern.

Antonio Gramsci, Julien Benda, Turgenev dan

Pekerjaan intelektual adalah memper-

Alvin Gouldner . Mereka adalah para intelek-

tahankan Negara dengan kewaspadaan.

Buku ini juga tidak luput dari kekuran-

tual yang mengemukakan pendapat mereka

Selalu sadar akan tugasnya untuk tidak

gan, alur dari penulisan yang sulit di-

tentang pengertian intelektual itu sendiri.

membiarkan kebenaran yang ditikungkan

mengerti dan harus dibaca berkali-kali un-

Peran para intektual dalam masyarakat ada

atau menerima satu ide yang dapat men-

tuk bisa dipahami. Bahasanya yang kurang

dua: pertama intelektual tradisional sema-

guasai seluruh kehidupan. Selama peran ini

bisa dimengerti jika dibaca oleh orang

cam guru, ulama, dan para administrator

melibatkan pandangan yang realistik dan

awam. Banyak judul buku dan judul film

yang terus-menerus melakukan hal yang

rasional, serta perjuangan yang rumit guna

yang kurang terkenal bahkan bisa jadi ti-

sama dari generasi ke generasi, kedua in-

menyeimbangkan persoalan pribadi dan

dak pernah dibaca dan ditonton oleh para

telektual organik, yang berhubungan lang-

tuntutan mempublikasikan ide dan berbi-

pembaca.

sung dengan atau perusahaan-perusahaan

cara di depan umum, maka tugas sebagai

yang memanfaatkan mereka untuk berb-

intelektual tidak perhah berakhir, tak per-

agai kepentingan serta untuk memperbe-

nah selesai dan kurang sempurna. Walau-

sar kekuasaan dan kontrol. Para intelektual

pun hal ini tidak membuat seseorang secara

hadir untuk mewakili semua orang dan isu

khusus menjadi populer.

yang secara rutin dilupakan atau disembu-

Pemikiran yang dituangkan dalam tulisan dari penulis sangat bagus, bisa mengajarkan beberapa pengetahuan tentang peran intelektual di berbagai Negara. Penulis juga mengenalkan beberapa nama para

Buku karya Edward ini memiliki kelebi-

intelektual di berbagai Negara dengan be-

han seperti banyak pendapat para intele-

berapa karya mereka, seperti novel, film,

ktual yang berasal dari berbagai belahan

dan sebagainya. Penulis juga memberikan

dunia. Membahas peran intelektual dari

beberapa pandangan baru tentang tugas

masa pra-modern sampai dengan masa

para intelektual yang seharusnya dilakukan

pasca-modern. Tidak hanya membahas ten-

oleh para calon intelektual dimasa yang

Melihat dan mengerti bagaimana kaum

tang peran intelektual, tetapi juga memba-

akan datang.(JH)

intelektual dapat mewakili gerakan bawah

has intelektual di pengasingan yang dima-

nyikan. Kaum intelektual memainkan peran tersebut berdasarkan prinsip, semua manusia berhak mengharapkan standar perilaku yang layak sehubungan dengan kebebasan dan keadilan dari penguasa dunia.


9

BERITA KETIGA

Menunggu Pembangunan, Mahasiswa Kampus V Kuliah di Lowanu Letusan

Gunung

Kelud

berakhir Petugas parkir sedang menata motor mahasiswa di depan asrama PAY, Lowanu Fotografer : Dalety

sudah, namun debu vulkaniknya masih membubung

tinggi

jika

kendaraan mengejar

Kandang Sapi, begitulah sebutan yang

tidak nyaman. Sudah sering bilang (kepada

waktu masuk ke dalam kelas perkuliahan.

biasa dipakai oleh mahasiswa yang akan

dosen yang lapor juga kepada Kaprodi-

Barisan pakaian yang baru saja di pakai

melewatkan masa satu semesternya di

red), tapi disuruh sabar” ujarnya yang Poros

soleh (8th) ia jemur karena percikan air

Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah

hubungi lewat sms.

keran. “Gak pernah pakai ruangan mbak,

dan Pondok Pesantren Darussalam ini.

kalau belajar pakai aula saja,” ungkap soleh

Beberapa meter di belakang, memang ada

sambil memegangi sarungnya karena takut

kandang sapi milik PAY.

mahasiswa

lalu-lalang

demi

aurat terlihat orang lain.

Berusaha

tak

menerima

keadaan,

mahasiswa yang dipaksa untuk menempati ruangan yang berada di Jalan Lowanu MG

Tak hanya debu, konsentrasi belajar

11 pun beberapa mahasiswa mendatangi

Putra

terusik ketika bau kotoran sapi melambai

langsung Tata Usaha dan Kerumahtanggaan

Muhammadiyah dan Pondok Pesantren

hingga ke ruang kelas karena terbawa angin.

kampus lima. “nek kita (TU dan Kerumah

Darussalam adalah tempat tinggal Soleh,

Selain itu, lingkungan yang tak terdapat

tanggaan Kampus lima) memaklumi akan

sekaligus ruang kuliah mahasiswa PGPAUD,

ruang diskusi mahasiswa membuat tempat

keluhan itu, karena memang harusnya

PGSD dan Ilmu Komunikasi 2011-2013.

ini hanya menjadi tempat mampir untuk

proyeksi, untuk penerimaan mahasiswa baru

Beralamatkan di Jalan Lowanu MG 11,

formalitas mengisi presensi. Lokasinya

harus punya gedung yang sudah terbangun,”

terpisah dari panti dan pondok pesantren

yang berdekatan dengan tempat cuci dan

ujar Fahrurozi selaku Plt Kepala Urusan tata

ada tempat yang digunakan oleh UAD

menjemur pakaian anak-anak panti dan

usaha (TU) dan Kerumah tanggaan yang

terdiri dari 6 ruang kuliah dengan 1 ruang

pondok pesantren membuat mereka kadang

sekarang sudah habis masa jabatnya.

simeru. Biasa digunakan untuk pembekalan

malu untuk pergi melakukan aktivitas

KKN sejak bulan Mei, kelas pengganti dan

tersebut. Selalu pergi ketika akhirnya ada

ruang kuliah sementara selama akreditasi

beberapa mahasiswa yang mencoba untuk

prodi. Mulai tahun ajaran baru 2014/2015,

menghampiri.

Panti

Asuhan

Yatim

kelas-kelas tersebut digunakan untuk kuliah

“Awal-awal keluhan tentang bau kotoran, kita langsung atasi dengan cara menutup ventilasi agar bau agak mengurang. Terlalu banyak debu, didepan ruangan kuliah dan

“Uang yang digelontorkan tidak sesuai

lokal parkir, satu minggu kita bersihkan

dengan fasilitas yang didapatkan, alih

sampai dapat berapa gerobak. Lapangan

alih meningkatkan fasilitas mahasiswa

tidak kami bersihkan, karena itu bagian

semester 3 dan semester lima justru malah

dari PAY bukan UAD,” jelas Fahrurozi kepada

dipindahkan ke tempat lain (ruang kuliah di

Poros dengan detail. “Ada keluhan yang

Lowanu - red)” dengan mimik kecewa Wira

belum bisa dilaksanakan, cuaca panas.

Tepat berada disisi utara Kampus Lima,

Prakasa Nurdia mahasiswa Ilmu Komunikasi

Untuk sementara hanya ada kipas angin,

panti asuhan dan pondok ini tentu tidak

menyatakan argumentnya. Hal yang sama

kalo untuk AC listrik masih belum memadai.

memiliki tulisan yang menandai bahwa

pula diungkapkan oleh Mahasiswa PGPAUD,

Karena ruang ber AC pun digunakan ketika

terdapat universitas sementara didalamnya.

Isnaini. “Berdebu, gersang, tempat parkir

acara-acara tertentu saja bukan untuk

mahasiswa. Kurangnya ruang kuliah di kampus V UAD menjadi alasan mahasiswa angkatan 2011-2013 kuliah di Panti Asuhan Yatim (PAY) begitu sebutan akrab untuk ruang kuliah baru ini.

Bersambung ke Hal. 11


10

OPINI

Bahasa Sebagai Kepentingan Jiwa Bangsa oleh Lalu Bintang Wahyu Putra (Mahasiswa Sastra Inggris 2013, Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi)

Bahasa merupakan representasi dari penggunanya. Bahasa digunakan diberbagai ranah dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Bahasa juga merupakan tempat bertemunya berbagai kepentingan kelompok atau golongan. Dalam hal ini, bahasa dapat dipandang sebagai “Arena Politik” yaitu tempat bertemunya berbagai kepentingan yang saling tarik menarik, saling menguasai atau melawan kelompok lain. Secara historis keberadaan bahasa sebagai alat untuk mempengaruhi seseorang/ kelompok telah muncul sejak zaman yunani kuno. Kaum sofis yang menganut mazhab Sofisme dikenal dengan kepiawaiannya dalam beretorika. Telah menggunakan bahasa sebagai cara untuk memperoleh keuntungan sosial, politik dan ekonomi. Kemampuan berbahasa inilah yang dipandang sama dengan intelektual seseorang dan berpengaruh pada kekuasaan yang dimilikinya. Membahas mengenai kejayaan Soeharto selama lebih dari tiga dasawarsa, tidak lepas dari upaya serta daya yang telah ia lakukan untuk melanggengkan kekuasaanya. Meskipun ia tidak secakap Soekarno dalam beretorika tapi upaya yang telah ia

jalankan berhasil mendominasi lawan politiknya. Upaya yang telah dilakukan mulai dari membuat P3B (pembinaan dan penembangan bahasa) yang berfungsi sebagai pengawas terhadap perkembangan bahasa. Dalam prakteknya, lembaga ini dikepalai oleh Doktor supaya berkesan akademis. Kebijakan orde baru secara jelas menempatkan bahasa sebagai instrumen ketertiban. Dengan tertibnya bahasa, Orde baru percaya bahwa cara berpikir dan bertindak ikut menjadi tertib. Dengan mengendalikan pikiran dan sikap, maka lebih mudah bagi orde baru untuk tindakan-tindakan yang akan dilakukan. Sementara disisi lain, gerakan mahasiswa yang sejak lama secara konsisten melakukan kritik dan juga perlawanan terhadap penguasa telah menyadari strategi politik bahasa yang dijalankan oleh rezim orde baru Soeharto. Mereka juga menggunakan bahasa sebagai alat untuk melawan rezim ini. meskipun menggunakan strategi yang sama dengan orde baru, namun gerakan mahasiswa menggunakan cara yang berbeda dalam melakukan perlawanan. Mahasiswa lebih sering menggunakan media kampus, selebaran dan forum-forum disku-

si. Disamping itu, mahasiswa juga memanfaatkan momen-momen tertentu, seperti pentas seni di kampus, peringatan hari-hari besar serta demonstrasi untuk menarik perhatian massa. Seperti kaum Sofis yang memperoleh keuntungan-keuntungan tertentu, maka rezim orde baru Soeharto dan mahasiswa memanfaatkan bahasa untuk mempertahankan kekuasaan dan melawan kekuasaan. Bahasa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari segala aspek kehidupan sosialitas manusia. Selain dapat digunakan untuk hal-hal yang positif, bahasa juga dapat digunakan untuk keperluan negative. Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan kesopan-santunan, kerendahan hati atau menghukum seseorang. selain itu, bahasa juga dapat digunakan untuk melakukan pembatasan, pemaksaan bahkan penyiksaan. Bahasa sedemikian rentan sehingga siapapun dapat memanfaatkanya untuk kepentingan masing-masing. Terlepas dari sifatnya yang rentan, bahasa harus selalu ada dan dimiliki oleh suatu bangsa. Mengutip aliran “relativitas bahasa” ,Wilheim von Humboldt, bahwa bahasa suatu bangsa adalah jiwa bangsa itu sendiri, dan jiwa mereka adalah bahasa itu sendiri.

Sambungan Hal 7

Sambungan Hal 6

makan bersama dengan tujuan menjaga kekompakan.

giatan kemahasiswaan. Bahwa seorang mahasiswa studi pada

Pepi mengakui kesalahannya menggunakan sisa dana P2K

prodi masing-masing untuk meraih IPK (Indeks Prestasi Komu-

untuk jalan-jalan, dia menganggap kegiatan itu sebagai bentuk

latif) tinggi (hard skill) adalah ‘iya’ namun aktif dalam kegiatan

kecelakaan. Panpus berharap kedepannya tidak menggunakan

kemahasiswaan sehingga punya banyak ketrampilan tambahan

dana P2K tapi menggunakan dana sponsor ataupun data priba-

bidang minat bakat untuk meraih IKM (Indeks Kegiatan Maha-

di. Secara moral Panpus bertanggung jawab dan mempersilah-

siswa) tinggi (soft skill) juga ‘iya’. Bahkan saat ini telah diso-

kan siapapun berpendapat mengenai dana sisa P2K yang digu-

sialisasikan akan adanya Surat Keterangan Pendamping Ijasah

nakan untuk jalan-jalan. “Kalau kami memang dipandang salah,

(SKPI) yang perlu diberikan kepada para lulusan selain Ijasah

ya kami mengakui salah, dan nggak menampik kami nggak

dan transkrip nilai. SKPI ini berisikan catatan kegiatan seorang

salah,” tegas Pepi. Pepi juga mengatakan Panpus siap menerima

mahasiswa selama kuliah yang menggambarkan adanya kom-

konsekuensi yang diberikan. (Ika/Candy)

petensi tambahan diluar bidang keilmuannya.


11

EVENT

Munas IV; Jalin Silaturahmi Antar Alumni kita awalnya berasal dari kampus, dan kami menginginkan teman-teman alumni merasakan flash back masa kuliah. Disana juga menghadirkan 2 gerobak angkringan, agar teman-teman merasakan kembali suasana jogja,” ungkapnya. Acara yang diadakan 4 tahun sekali ini dihadiri oleh pelbagai alumni UAD. “Banyak sekali manfaat dari acara ini, yang pertama meningkatkan tali silaturahmi yang terjalin antar alumni,” tutur Deden Nurul Hidayat, salah satu alumni yang menghadiri Munas yang kini menjabat sebagai ketua KPU Tasikmalaya. Alumni Teknik Industri 2007 ini menyampaikan bahwa ia bangga menjadi bagian keluarga UAD. Jamzcoustic dari Mabes Musik UAD acara family gathering rangkaian dari kegiatan temu alumni kamada di kampus III UAD Yogyakarta Fotografer: Kartika

Hal senada juga diungkapkan oleh Setya, alumni Pendidikan Bahasa Inggris tahun 2007 mengungkapkan bahwa acara

Dalam rangka membina silaturahmi

Kegiatan Munas ini berlangsung selama

kamada ini dapat menjalin tali silaturahmi

diantara para alumni Universitas Ahmad

dua hari yakni Sabtu, 11 Oktober dan Min-

yang pernah terputus dan bisa menjadi wa-

Dahlan (UAD), pengurus Keluarga Alumni

ggu 12 Oktober 2014. Adapun rangkaian

dah untuk alumni dalam mengembangkan

Ahmad Dahlan Yogyakarta (Kamada), Sabtu,

acaranya yaitu sidang pleno 1, ramah tamah

sayap setelah lulus dari UAD. Ketika ditanya

(11/10) menyelenggarakan Musyawarah

alumni, sidang pleno kedua yang bertempat

apa pesan untuk acara Munas ini, ia men-

Nasional (Munas) ke-IV. Munas yang di-

di Hotel Cavinton Yogyakarta, sedangkan

jawab semoga bukan hanya ajang temu

selenggarakan di hotel Cavinton ini dibuka

acara Gathering amada diselenggarakan

alumni dan rapat sidang pleno, tapi para

oleh Rektor UAD, Kasiyarno. Acara ini tidak

di kampus III UAD. Budiono, ketua pelak-

alumni diharapkan mempunyai nilai lebih

hanya silaturahmi antar para alumni dari

sana Kamada tahun ini menjelaskan bahwa

yang positif dan kiprah alumni bisa dira-

tahun ke tahun, tetapi segaligus sidang

gathering kamada sengaja di tempatkan di

sakan oleh keluarga besar alumni Univer-

pleno pergantian pengurus Kamada.

kampus 3. “Acara Gathering, memang sen-

sitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. (Habibah/

gaja ditempatkan dikampus III UAD, karena

Kartika)

Sambungan Hal 9

perkuliahan,” tambahnya. Upaya yang dilakukan mahasiswa seolah kandas dengan alasan tidak memiliki ruang kuliah lain. Ketidakadilan pun membuat sebagian mahasiswa merasa tak dipedulikan oleh universitas. “Sangat keberatan kalo harus bertahan terus menerus di Lowanu, punya hak sama, kenapa yang mendapatkannya berbeda (mahasiswa semester tiga keatas, prodi Ilmu Komunikasi, PGPAUD dan PGSDred),” ujar Andy Tuhuteru mahasiswa Ilmu Komunikasi asal Maluku ini. Lebarnya pintu gerbang UAD untuk menopang 4500 mahasiswa

membuat mahasiswa 2011-2013 dialihkan ke panti asuhan. Mahasiswa dijanjikan hanya satu semester mengungsi di sana sambil menunggu tambahan lokal empat lantai yang kabarnya akan selesai tahun depan. “Kampus menyewa hutan samping kampus untuk menaruh material pembangunan gedung, selama 6 bulan,”ujar bapak yang kebetulan baru menjemput anaknya dari sekolah. “Ruangan tambahan alternatif ini, sementara akan digunakan sampai pembangunan kampus lima selesai,” tambahnya. (Nurul)



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.