Menyibak Realita
POROS Edisi: 01/ Desember 2016
Geliat Organisasi Eksternal di UAD Di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terdapat beberapa Organisasi. Ada organisasi internal dan eksternal. Ada yang diakui kampus, ada juga yang tidak. Hal ini menyebabkan adanya gesekan antar organisasi, meski pada akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Seperti yang diungkapkan Faisal Rumbaroa, ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ahmad Dahlan, bahwa pada Oktober 2016 pernah ada kejadian “stand HMI” dibubarkan ketika membuka sta n d p e n d aftaran anggota di kampus. Pembubaran itu dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UAD. Tidak hanya dibubarkan, namun pamflet HMI juga dicabut. “Padahal penempelan itu sudah melalui prosedur yang benar,” cerita Faisal. Kasus ini
pun berlanjut, Faisal berinisiatif menemui Koordinator Komisariat (Korkom) IMM UAD untuk mediasi. Konflik seperti ini bukan terjadi kali itu saja, tapi di tahun 2013 juga pernah terjadi. “Bukan kali ini saja, pasca saya bergabung dengan HMI tahun 2013 itu sudah mulai bentrok,” kenang Faisal. Menanggapi hal tersebut, Fajar selaku Korkom IMM UAD mengatakan hal itu merupakan wewenang IMM, “Secara kelembagaan kita tetap mengacu pada Statuta tahun 2015,” ujar Fajar. Dalam statuta UAD tahun 2015 pasal 34 ayat (3) tertuang bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TS) dan Kepanduan Hisbul Wathan (HW) adalah Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah yang dibina oleh Pimpinan Universitas. Selain HMI, organisasi eksternal lain yang pernah berkonflik adalah Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI). Bersambung ke hal 3
BERITA UTAMA 1 EDITORIAL 2
LITBANG 4 RESENSI 6 OPINI 8
EVENT 9 KLARIFIKASI 10 KOMIK 11