Buletin Edisi P2K 2015 Edisi: 02/B/P2K/XV 5 September 2015
ORO P S Menyibak Realita
penaonline.wordpress.com FB: Persma Poros UAD Twitter: @PorosUAD
Ilustrator: Ilham Lazuardi
Poin Lima Batasi Gerak Mahasiswa
si
Edi
K 2 P sus
Khu
“Mahasiswa tidak akan bebas dalam menyalurkan aspirasinya.” Surat Pernyataan, adalah salah satu
akan mahasiswa. Dampaknya, mahasiswa
berkas yang harus diisi oleh mahasiswa
dipaksa fokus kuliah dan buta akan kondisi
baru saat registrasi. Di dalam pernyataan
masyarakat. “Aturan tersebut bisa menga-
tersebut terdapat poin nomor lima yang
rah ke sana (NKK/BKK-red),” ungkap Bayu
akhir-akhir ini mendapat banyak sorotan
Aji Pamungkas, selaku Ketua Dewan Per-
dari elemeny akhir-akhir ini mendapat ban-
wakilan Mahasiswa Universitas (DPMU). Dia
yak sorotan dari elemen kampus. Pasalnya,
juga menambahkan, peraturan serupa telah
poin yang berbunyi: Tidak akan menga-
lama berlaku di UAD, seperti pembatasan
dakan/menganjurkan/menghasut ke arah
minimal presensi 75 persen yang dapat
demonstratif di lingkungan kampus Univer-
menghambat mahasiswa dalam bergerak
sitas Ahmad Dahlan dalam arti luas, diang-
dan berorganisasi.
gap sebagai sebuah aturan yang bisa mengancam mahasiswa dalam bergerak dan sekaligus mematikan ekspresi mahasiswa secara sistematis.
ada, asalkan tidak dengan cara anarkis. Senada dengan Fadlil, Nashiril Haq selaku Gubernur Fakultas Psikologi beranggapan bahwa aturan tersebut bukanlah sebuah masalah. Asalkan tidak berujung anarkis. “Kalau aturan itu sebagai pembatas tindakan ekstrim, tidak apa-apa,” paparnya. Ella Yussy Dwi Astuti, Presiden mahasiswa, menyayangkan adanya sebuah perguruan tinggi yang mengeluarkan aturan
Abdul Fadlil, Wakil Rektor III yang menaungi bidang kemahasiswaan dan pemberdayaan alumni, membantah jika poin nomor 5 tersebut merujuk pada pem-
Mengenai peraturan yang mematikan
batasan ruang gerak mahasiswa. “Aturan
pergerakan mahasiswa, di Indonesia pernah
tersebut hanya sebagai pembatas bagi
berlaku Normalisasi Kehidupan Kampus/
mahasiswa untuk tidak bertindak anarkis,”
Badan Koordinasi Kampus (NKK/BKK) yang
jelasnya. Dia menambahkan bahwa kampus
secara sistematis memandulkan perger-
selalu terbuka terhadap semua kritik yang
seperti itu. Dia menilai hal ini adalah indikasi bahwa ada rezim yang tidak terbuka terhadap kritik. Dia menambahkan bahwa UAD boleh saja membangun citra mahasiswa berprestasi, namun tidak dengan membatasi mahasiswa melalui peraturan. Warsito, Gubernur Fakultas Teknologi Industri (FTI) justru mengatakan aturan tersebut merupakan ancaman bagi maBersambung ke Hal 3
BERITA UTAMA
1
EDITORIAL
2
OPINI
5-6
BERITA UTAMA
4
SASTRA
7
GALERI FOTO
8
KILAS P2K 7 SUARA MABA 3
2
EDITORIAL
Salam Mahasiswa !!!! Buletin Poros yang kali ini terbit
menimbulkan keresahan bagi mahasiswa
adalah buletin edisi kedua selama P2K
dan tubuh organisasi untuk bergerak dan
berlangsung. Halangan dan rintangan yang
menyampaikan aspirasinya.
dihadapi tidak membuat Poros berhenti untuk
menerbitkan
produk-produknya.
Karena kami menyadari bahwa ada hal-hal penting yang perlu diberitahukan kepada masyarakat kampus.
diksi yang mengandung arti luas. Selain poin 5, Poros mencoba mengingat kembali pada pelaksanaan P2K tahun
Pihak kampus mengatakan poin ini
lalu. Masih dengan keadaan yang sama, dan
bukan untuk membatasi gerak mahasiswa
dihadapkan pada dilema yang sama. Lagi-
namun untuk mencegah adanya tindakan
lagi mahasiswa kecewa akibat tak semua
anarkis. Meski demikian, demonstrasi belum
dapat ‘mencicipi’ tahun pertamanya dengan
tentu berujung anarkis. Berbagai sudut
Program Pengenalan Kampus (P2K). Alasan
Dalam pembahasan kali ini, kami
pandang bisa hadir untuk menafsirkan poin
terlambat mendaftar dan
mengangkat poin nomor 5 dalam Surat
ini. Apalagi bagi seorang mahasiswa yang
seharusnya ‘sudah’ menjadi refleksi untuk
Pernyataan
yang
harus
kuota
penuh,
dilengkapi
notabennya baru memasuki dunia kampus.
belajar dari peristiwa yang sama. Apabila
mahasiswa baru saat masa registrasi.
Aturan ini dapat menjadi momok yang
tahun depan waktu penerimaan mahasiswa
Pasalnya poin ini dianggap sebagai salah
menakutkan, karena merujuk pada berbagai
baru masih sama maka penetapan kuota
satu bentuk pembatasan ruang gerak
maksud tindakan. Terlebih jika mahasiswa
untuk P2K hingga konsep dan gedung ha-
mahasiswa di lingkungan kampus.Tidak akan
yang menandatangani surat pernyataan
rus dipertimbangkan lagi. Hal ini agar tidak
mengadakan/menganjurkan/menghasut ke
tersebut belum memahami maksud dari
mengecewakan mahasiswa yang mendaftar
arah demonstratif di lingkungan kampus
isi poin 5 ini. Kejelasan maksud langsung
pada gelombang terakhir. (Red)
Universitas Ahmad Dahlan dalam arti luas.
melalui poin dalam surat pernyataan sangat
Adanya makna yang kabur, ‘dalam arti luas’
diperlukan namun tanpa menggunakan
OPEN RECRUITMENT
POROS UAD
Pendaftaran Gelombang I : 1 September - 12 September Gelombang II : 14 September - 19 September Gelombang III : 21 September - 26 September Hubungi : BINTANG (0819 1479 7429) ARFAN
(0878 3926 1077)
Di Sekretariat Persma Poros UAD Gedung ITC Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta
P ORO S Menyibak Realita
Diterbitkan Oleh: UKM Pers Mahasiswa POROS UAD. Pembimbing: Anang Masduki S.Sos.I Pimpinan Umum: R.Nurul Fitriana- Putri Bendahara Umum: Habibatul Jannah. Sekertaris Umum: Ila Diazmy Candy. Pimpinan Redaksi: Fara Dewi Tawainella. Redaktur Pelaksana Buletin P2K: Marwah Reporter : Bintang, Hayyan, Puspita, Hapsa, Irma, Marwah, Devi, Noni. Fotografer: Novia, Hayyan, Reza Layouter: Ilham, Angga, Zizah Staff Litbang: Devi, Marwah, Sery. Staff Perusahaan: Silvi. Kadiv Jaringan: Dalety Jelita Hayati. Staff: Hammam. Kadiv Kaderisasi: Lalu Bintang. Staff: Kartika Dewi.
BERITA UTAMA
3
Sambungan Hal 1 hasiswa dalam menajalankan pendidikan
Adanya diksi tersebut juga membuat
Fatimah, Mahasiswa baru Pendidikan
politik karena membatasi ruang gerak
mahasiswa khawatir. Fajar Bagas mahardika,
Guru Sekolah Dasar (PGSD) menyatakan ti-
mahasiswa. “Mahasiswa tidak akan bebas
Gubernur BEM Fakultas Sastra Budaya dan
dak keberatan terkait poin tersebut. “Ya ng-
dalam menyalurkan aspirasinya.”
Komunikasi (FSBK) , mengatakan kampus
gak apa-apa, selain itu buat kebaikan kam-
akan dengan mudah menjatuhkan sanksi
pus.” Dia juga menambahkan bahwa aksi
kepada mahasiswa karena diksi tersebut.
demo bisa berujung anarkis dan rusuh.
Sanksi Disinggung perihal sanksi bagi pelanggar aturan tersebut, Abdul Fadlil memastikan akan menindak tegas mahasiswa yang bertindak anarkis.“Dulu pernah ada mahasiswa yang dikeluarkan karena merusak sistem jaringan kampus,” ungkapnya. Namun, ia menjelaskan sebelum ketahap dikeluarkan, mahasiswa akan dibina jika pelanggarannya tidak berat.
Bayu beranggapan semua orang bisa
Penolakan terhadap surat pernyataan
menafsirkan diksi tersebut dengan bebas,
tersebut, terlontar dari salah satu maha-
tergantung cara pandangnya. “Kalau itu
siswa Fakultas Sastra, Budaya dan Ko-
subjektif, tergantung yang memandang,”
munikasi (FSBK), Elki Setyo Hadi yang
ungkap ketua DPMU periode 2015 ini. Ia
mengatakan bahwa aturan tersebut bisa
juga menuturkan, kampus tidak akan berani
membungkam mahasiswa dalam menyam-
memberikan sanksi kepada pengkritik, kare-
paikan aspirasi. “Saya sangat menolak poin
na hal tersebut sudah diatur dalam undang-
itu,” ungkapnya tegas.
undang keterbukaan publik. Senada dengan
Fadlil juga mengatakan aturan tersebut bertujuan untuk membatasi dan mencegah munculnya tindakan demonstratif yang berujung anarkis. “Sejauh ini kan belum ada yang seperti itu (anarkis-red),” katanya. Dio
Bayu, Fadlil juga memaparkan bahwa tiap individu bisa dengan bebas menafsirkannya.
Mahasiswa baru yang berhubungan langsung dengan aturan, tidak paham perihal aturan tersebut. Hal ini terlihat ketika mereka hanya menerima, kemudian menan-
Mahasiswa Khawatir
Ekie Romanda, selaku Gubernur Fakultas
Ketakutan terlontar dari Rizki Ananda
Hukum berpandangan bahwa diksi dalam
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indo-
arti luas multitafsir. Dia tidak terima jika
nesia (PBSI) yang merasa haknya direnggut
demonstrasi dilarang, karena menurutnya
melalui poin nomor lima tersebut. Dia kha-
demonstrasi tidak selalu berujung anarkis.
watir jika hak berpendapatnya dibungkam.
“Demonstrasi juga bisa berjalan lurus (da-
“Ya kita takut, takut tidak bebas (bergerak-
mai-red),” katanya.
red),” keluhnya.
datangani surat pernyataan tersebut di atas materai tanpa ‘mencerna’ bunyi tiap aturan. Disinggung perihal kondisi tersebut, Fadlil mengatakan bahwa tidak semua mahasiswa baru yang seperti itu. Menurutnya, masih ada mahasiswa yang membaca terlebih dahulu sebelum membubuhkan tanda tangan. (Bintang)
SUARA MABA
Bagaimana pendapatmu tentang P2K? Harusnya menggunakan tempat yang lebih gede. Jadi harus duduk di bawah karena tribun penuh.
(Tya Julianan, Bimbingan Konseling) Acaranya sih sudah bagus. Namun saat koordinasi memakan waktu lama dan acaranya kurang jelas.
Kegiatanya nyaman-nyaman saja. Masalah ada yang duduk di tribun dan bawah tidak jadi masalah karena itu sama saja sebenarnya.
(Afada, Sistem Informasi) Sejauh ini acaranya masih menyenangkan. Hanya sedikit repot dengan atribut.
(Fatin Muhamad Azar, Pendidikan Matematika)
Perasaannya santai, kedepan pengemasan acara diperbaiki lagi agar tidak monoton.
(Satrio Dwi Beraja, Psikologi) Saya
senang acaranya menarik. Tapi atributnya terlalu ribet.
(Nur Afifah, Ekonomi)
(Faisal, Farmasi)
POROS menerima tulisan kawan-kawan berupa surat pembaca, opini, kritik dan saran. Kirim tulisan tersebut via: :Persma Poros uad
:@PorosUAD
:0852-5496-8851
:poros_uad@yahoo.co.id
4
BERITA UTAMA
Lagi, Tidak Semua Maba Ikut P2K 2015 Abdul Fadlil mengatakan mahasiswa baru yang tidak ikut P2K tahun ini akan diikutkan kegiatan Pelatihan Pengenalan Kampus. Pendaftaran P2K tahun 2015 ditutup pada tanggal 25 Agustus 2015 sebelum masa Registrasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) berakhir, dengan alasan kuota peserta P2K telah mencapai 5000 orang. Faisal Ramdhani selaku ketua Panitia Pusat (Panpus) P2K 2015 menyatakan pihak Panpus hanya sanggup untuk menerima dan menangani 5000 mahasiswa, mengingat kapasitas serta keselamatan di Gedung Olahraga (GOR) Amongrogo. Ditemui ditempat yang berbeda, Abdul Fadlil selaku Wakil Rektor III mengungkapkan alasan pendaftaran P2K ditutup. Hal ini dikarenakan kapasitas GOR Amongrogo hanya mampu menampung 5000 mahasiswa. Triantoro Safaria, ketua Panitia Dosen (Pandos) juga mengatakan P2K dirancang tiga bulan sebelum hari pelaksanaan. Panitia sudah memprediksi bahwa jumlah mahasiswa hanya sekitar 4500 berdasarkan patokan tahun lalu yang berjumlah 5000. Meskipun demikian, kenyataannya apa yang diprediksikan tidak sesuai dengan hasil yang didapatkan. Menurutnya, hal ini mengakibatkan banyak mahasiswa yang tidak ikut P2K. Ia pun menambahkan penyebab lain banyak mahasiswa tidak ikut
Ilustrator: Ilham Lazuardi
serta keterbatasan tempat pelaksanaan
but dengan P2K susulan. Sedangkan untuk
P2K.
tahun ini, Abdul Fadlil mengatakan maha-
Triantoro mengatakan, sekitar 500 lebih Maba yang tidak mengikuti P2K adalah mahasiswa yang melakukan registrasi pada tanggal 26 – 29 Agustus 2015. Melihat P2K tahun 2014, pendaftaran P2K ditutup pada tanggal 22 Agustus 2014, sedangkan batas akhir registrasi tanggal 29 Agustus 2014. Sehingga menyisakan 700 mahasiswa yang akhirnya harus mengikuti P2K ekuivalensi atau P2K susulan. Lebih lanjut Triantoro menjelaskan, bahwa selalu ada Maba yang tidak ikut P2K setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan pola P2K yang dilakukan saat ini tidak lagi efektif dalam mengakomodir jumlah mahasiswa UAD yang semakin banyak. Ia juga menjelaskan, saat ini UAD sedang memikirkan pola P2K yang lebih efektif dalam melaksanakan P2K dengan jumlah Maba yang semakin banyak. Perancangan pola P2K yang baru akan dilakukan, melibatkan BEMU, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan komunitas mahasiswa UAD lainnya. Tindak Lanjut Maba yang Tidak Ikut P2K
P2K adalah kapasitas panitia yang terbatas
Tahun lalu, Maba yang tidak ikut P2K
dalam menangani mahasiswa baru (Maba)
diikutkan pada P2K Ekuivalensi atau dise-
siswa baru yang tidak ikut P2K akan diikutkan kegiatan Pelatihan Pengenalan Kampus. Ia mengatakan, pelatihan yang mengganti P2K ini rencananya
akan dilak-
sanakan diakhir semester ganjil atau paling lambat awal semester genap. P2K susulan tahun 2014 menggunakan kepanitiaan P2K ditahun yang sama. Sedangkan untuk pelatihan pengenalan kampus tahun ini, Fadlil mengatakan terkait model dan kepanitiaan masih akan didiskusikan dengan pihak terkait. “Modelnya kan bisa kita kembangkan. Mungkin bisa beda atau sedikit sama (P2K ekuivalensi-red). Termasuk kepanitiaannya juga nanti akan kita bicarakan gimana baiknya,” jelasnya. Faisal Ramdhani selaku ketua Panitia Pusat P2K 2015 (Panpus) saat ditemui di Islamic center dalam acara pelatihan kedisiplinan panita P2K menyatakan tidak menyetujui adanya P2K susulan di tahun ini. “Kami sebagai wakil mahasiswa sudah membicarakan dengan Panfak (dan Panitiared) Masta (Masa Ta’aruf-red) bahwa kami tidak menyetujui P2K susulan dan overload,” jelasnya. P2K susulan yang diadakan tahun lalu dianggap tidak efektif oleh mahasiswa. Bersambung ke Hal 5
OPINI
5
Assalamualaykunna Perempuan Muhayyan Mahasiswa Prodi Sastra Arab 2014
Berbicara tentang perempuan bagaikan
pendidikan.
Contohnya
sebelum
ditu-
meminum kopi joss yang membuat mata
runkannya agama islam di alam raya ini,
tidak bisa tidur karena meminumnya. Dika-
kedudukan perempuan tidak diakui, selalu
renakan perempuan adalah makluk Tuhan
didiskriminasi dalam hal apa pun. Bahkan
yang paling unik, seksi, imut, eksotik dan
mereka ibarat barang dagangan yang halal
menggemaskan
diperbincangkan.
diperjualbelikan oleh pemiliknya. Setelah
Mulai dari ujung kaki sampai ujung kepa-
masuknya Islam, agama samawi ini me-
la. Sehingga makhluk di jagat raya sangat
merdekakan peran perempuan dari keter-
kenal dengan makhluk Tuhan yang paling
purukan dan ketragisan budaya yang lebih
fenomenal ini. Pada masa modern
didominasi oleh kaum laki-laki dalam ranah
untuk
ban-
yak sekali bermunculan tentang masalahmasalah keperempuanan, mulai dari pemikiran dan sastra.
sosio-politik dan pendidikan.
peran perempuan, meninggikan derajatnya dari dunia kesusastraan. Sastra menyapa perempuan dengan hal yang berbau sosial, dimana laki-laki mendominasi, dan perempuan termarjinalkan. Perlu diingat, bahwa sastra tidak mempunyai kelamin, siapa pun boleh berkarya dan mengeluarkan isi hati ataupun logikanya dalam bentuk karya sastra. Jadi siapapun boleh berkarya, entah itu laki-laki atau perempuan.
puan yaitu R. A Kartini. Siapa yang tidak kenal sosok perempuan pemberani dan tokoh
kaum laki-laki semata. Kaum perempuan
emansipasi ini. Pada masa itu peran wanita
juga disapa dan dipanggil dengan sede-
sangat minim dalam pendidikan. Kartini
mikian romantisnya sebagaimana nama-
adalah sang penggerak bagi kaum perem-
nama perempuan yang diabadikan dalam
puan agar mereka tidak tertinggal dalam
Al-Quran dan sastra yaitu sastra feminisme.
pendidikan. Pada dasarnya semua manusia
kelas dua dalam ranah sosio-politik dan
gerakan atau pemikiran untuk menjunjung
Di Indonesia juga ada sosok perempuan
Al-Qur’an dan Sastra menyapa peremp-
memposisikan perempuan sebagai kaum
Kaitannya dengan sastra, khususnya sastra di Indonesia. Sastra feminis merupakan
yang mendorong dan menghimbau perem-
uan dengan sangat manisnya, bukan hanya
Ketika para fundamentalis dan marxis
tidak berkawan dengannya.
mempunyai kedudukan yang sama dalam ranah sosial, tidak ada yang kedua dan pertama.
Perempuan selalu dikaitkan dengan hal-hal domestik. Mereka seakan-akan berperan hanya di sumur, dapur dan kasur. Pada dasarnya perempuan tidak hanya berkaitan dengan urusan rumah tangga, melainkan kebanyakan kaum perempuan dikaitkan dengan manusia lemah, cengeng, kurang iman dan perlu diluruskan, padahal tidak semua perempuan seperti itu. Namun ke-
pendidikan, Al-Quran menyapa dan mer-
Dalam agama pun perempuan tidak
banyakan orang salah menafsirkannya. Se-
angkul mereka dengan hangat. Tak hanya
berdaya, selalu dibedakan dari segi biolo-
makin kuat dominasi partiarkal maka nasib
Al-Quran, sastra pun menyapa mereka un-
gisnya seperti kelamin serta perempuan
kaum perempuan semakin termarjinalkan.
tuk bangkit dari sofa empuknya agar mere-
selalu dikaitkan dengan tulang rusuk laki-
Kenyataannya adalah perempuan dan laki-
ka tidak dicap makhluk kelas dua, yang tak
laki. Padahal biologis merupakan kodrati
laki itu sama, hanya iman dan ketakawaan-
sederajat kedudukannya dan tak berperan
dari sang pencipta, yang tak bisa dikaitkan
nya yang membedakan keduanya.
dalam kehidupan sosio-politik maupun
dengan peran dalam sosio-politik dan pen-
pendidikan.
didikan. Eksistensi manusia bukan terletak
Harus diakui bahwa kedudukan perempuan pada masa lampau sangat mengkhawatirkan sehingga jarang sekali perempuan yang berperan dalam politik dan
dari segi biologisnya semata, namun berperan atau tidaknya? Berani atau tidakkah memperjuangkan haknya? Serta beranikah mereka bertindak ketika merasa keadilan
Dengan demikian Al-Quran dan Sastra menyapa perempuan dengan sangat lembut, memeluk serta melindunginya dari ketidakadilan sosial dan berkarya, berani bergerak karena jiwa intelektualitas dan tulisan. Assalamulaykunna perempuan.
Sambungan Hal 4 Seperti halnya Nanang Setiawan, ketua pa-
lagi. Menurutnya karena Maba sudah me-
akan seperti apa,� ujar Suci yang melakukan
nitia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengeta-
masuki perkuliahan dan telah mengenal
registrasi tanggal 25 Agustus lalu.
huan (FKIP) yang mengungkapkan bahwa
kampusnya.
belajar dari tahun lalu, P2K susulan dinilai kurang efektif karena hanya dilaksanakan beberapa hari berbeda dengan P2K di kampus yang dilaksanakan selama enam hari. Disisi lain Bayu Aji Pamungkas ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU) mengatakan jika ada P2K susulan, itu bukanlah program pengenalan kampus
Kekecewaan Mahasiswa Sucilia Trilestari, Maba Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menyatakan kekecewaannya. “Kecewa, karena tidak dapat informasi dari awal, bahwa yang registrasi di akhir tidak akan mengikuti P2K dan esensi P2K-nya gak dapet, serta bingung nanti
Hal senada juga diungkapkan oleh Ari Rahayu, Maba prodi Teknik Informasi yang melakukan registrasi tanggal 29 Agustus lalu. Ia merasa kecewa karena tidak bisa mengikuti P2K seangkatannya. Bila mengikuti P2K tahun depan pun, menurutnya sudah tidak berkesan lagi. “Kalau bisa tahun depan disamaratakan, satu angkatan bisa ikut P2K semua,� harapnya. (Irma)
6
OPINI
Itu Simbol Kerakyatan Bukan “Perpeloncoan� Feri Taupik Ridwan Mahasiswa Prodi PPKn Mahasiswa dan Rakyat adalah dua kom-
harus dikenalkan dengan prinsip-prinsip
juangan dan orientasi kerakyatan, bukan
ponen sosial yang tidak bisa dipisahkan.
perjuangan yang telah lama dibangun oleh
orientasi kapitalistik seperti Entrepreneur-
Mahasiswa sebagai bagian dari Rakyat se-
dunia kemahasiswaan. Menumbuhkan ori-
ship, sebuah jiwa penguasaan ilmu pasar
cara keseluruhan, harusnya menjadi corong
entasi kerakyatan adalah hal pertama yang
yang akan semakin memperuncing sistem
perubahan terhadap nasib Rakyat yang
harus ditanamkan oleh para senior. Bebera-
ekonomi kapitalisme yang menindas Raky-
semakin hari semakin terpuruk dalam ke-
pa simbol dalam OSPEK sangat dekat den-
at.
miskinan. Siapa lagi yang akan mengelak
gan simbol-simbol Rakyat, terutama Rakyat
terhadap angka kemiskinan di Indonesia
miskin sebagai bagian yang tidak terpisah-
yang cukup fantastis. Menurut data Badan
kan dari perjuangan mahasiswa.
Pusat Statistik tahun 2013, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 28,55 Juta Jiwa atau 11,47% dari total penduduk di Indonesia yang berpenghasilan antara Rp275.000 sampai dengan Rp300.000/bulan.
OSPEK adalah momen dimana kita Mahasiswa Indonesia berkesempatan untuk membangun jiwa kerakyatan kepada
Contohnya, karung goni yang biasa
Mahasiswa baru sebagai generasi penerus
dipakai tas (karena karung goni sudah lang-
perjuangan rakyat. Harus kita akui bahwa
ka maka diganti dengan karung tepung)
banyak kasus di beberapa perguruan tinggi
adalah kain yang biasa dipakai oleh Rakyat
yang hanya menjadikan OSPEK sebagai
pada masa perjuangan kemerdekaan atau
momentum balas dendam perploncoan
Mahasiswa mempunyai posisi yang
caping yang sangat identik dengan petani
dan sebagainya. Penerapan OSPEK seperti
cukup strategis dalam ekonomi dan poli-
miskin. Beberapa permainan dalam OSPEK
itu tentunya patut dievaluasi, namun tidak
tik. Walaupun secara langsung mahasiswa
juga biasanya mengajarkan tentang gotong
dengan cara anarkis dan membabi buta
belum sepenuhnya terkooptasi dengan
royong dan prinsip kebersamaan. Ada pula
dengan menghilangkan beberapa simbol
kepentingan-kepentingan ekonomi politik
beberapa simbol lain yang memiliki makna
yang mempunyai orientasi kerakyatan sep-
secara praktis, namun sejarah Bangsa Indo-
mendalam tentang orientasi kerakyatan
erti karung goni dan caping.
nesia mencatat bahwa mahasiswa menjadi
dari mahasiswa.
penggedor beberapa perubahan besar di negri ini. Mengingat begitu besarnya peran dan posisi mahasiswa, maka penting kiranya hari ini kita Mahasiswa Indonesia untuk kembali merefleksikan diri tentang peran dan keberpihakan mahasiswa di masa ekonomi dan politik liberal seperti sekarang. Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) bukanlah hanya sebatas pengenalan mahasiswa baru terhadap lingkungan universitas atau kegiatan mahasiswa semata. Namun lebih dari itu, mahasiswa juga
Pesan untuk kakak-kakak senior yang
Saya melihat hal positif dalam penera-
akan membimbing Maba selama P2K UAD,
pan hal ini, dan bagi saya sangat jauh dari
bentuklah adik-adik kita sebagai generasi
kata perpeloncoan. Tentu dengan catatan
yang merakyat, sederhana dan mempunyai
perlu ada penjelasan dari para senior ter-
jiwa gotong royong yang tinggi. Tetaplah
kait penerapan atribut tersebut. Sehingga
santun, modern
maksud dari simbol dapat dipahami dan
lupa ingatkan mereka bahwa jutaan jiwa
diterima oleh Mahasiswa baru.
di luar sana masih menjerit kelaparan dan
Saya pikir sangat jelas, dari beberapa data mengenai kemiskinan diatas bahwa perjuangan Mahasiswa BELUM SELESAI!. Kebutuhan mahasiswa hari ini adalah kembali merefleksikan diri tentang hakikat per-
dan kreatif tapi jangan
mereka menuntut perubahan. Ikut sertakan simbol-simbol perjuangan rakyat dalam setiap kegiatan, mudah-mudahan mengingatkan kita bahwa di pundak kitalah harapan perubahan itu dititipkan.
#PipauntukMerbabu Pada pertengahan Agustus lalu telah terjadi kebakaran di lereng Gunung Merbabu. Kebakaran ini menyebabkan jaringan pipa di Dusun Tretes, Desa Wonolelo, Magelang terbakar. Kurang lebih 108 KK kesulitan mendapat air bersih. Melihat kondisi ini UKM Madapala berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana selama pameran UKM. Alhamdulillah selama penggalangan telah terkumpul dana sebesar Rp. 1.840.000,-. Dana tersebut akan disumbangkan langsung kepada warga di Dusun Tretes, guna membeli kebutuhan pipa agar mudah mendapatkan air kembali. Terima kasih kepada seluruh masyarakat UAD yang dengan niat tulus, ikhlas dan empati telah menyumbang. Jaga dan cintai alam. Disana rumah kami disana pula tempat bermain kami.. karena mencinta tak pernah kehilangan cara untuk melindungi... Salam Lestari!!
KILAS P2K 7
FTDI, Psikologi, Hukum, Membentuk DIPSIHUM Program Pengenalan kampus (P2K) UAD
(Maba) sebagai perwakilan fakultasnya.
si dengan bakat Maba. “Awalnya kita masih
Terkait perihal tema
beberapa fakultas
bingung untuk mencari bakat-bakat maba
berakhir pada Sabtu, 5 september 2015.
mengungkapkan kesulitannya dalam me-
yang sesuai dengan tema pensi nanti, tapi
P2K kali
ini mengusung tema “Bersama
nyesuaikan dengan tema besar P2K. Sep-
kita tetap menyiapkan,” ungkapnya.
UAD Membangun Jiwa Kewirausahaan Un-
erti halnya yang dialami Fakultas Hukum,
tuk Menghadapi Tantangan Global ”. Tema
“Kalau kesulitan pasti ada, tapi bagaimana
tersebut diangkat sebagai acuan pelak-
cara kekreatifan kita untuk mensiasati,” un-
sanaan kegiatan P2K yang berlangsung se-
gkap Afriza selaku Ketua Panitia Fakultas
lama 6 hari .
hukum.
yang dimulai
tanggal 31 Agustus akan
Pada penutupan P2K
akan diadakan
Muhammad Panji, selaku Sie Acara Panitia Fakultas Psikologi berpandangan tema pensi tidak harus sesuai dengan tema besar P2K. “Sebenarnya sih tidak harus sama dengan tema, tapi lebih baiknya kita men-
Hal serupa juga disampaikan
Helmi
dukung Pensi biar apa yang di sampaikan
Pentas Seni (Pensi), yang diperuntukan bagi
Trisna, Sie Acara Panitia Fakultas Teknologi
oleh kampus dapat tersampaikan disetiap
setiap
fakultas. Sehingga, setiap fakul-
Industri (FTI) yang justru mengalami sedikit
fakultas,” ujarnya. (Pita)
tas wajib mengirimkan Mahasiswa baru
kewalahan untuk menyesuaikan tema pen-
Persiapan PENSI Untuk Penutupan P2K Pameran UKM merupakan salah satu
gabungan dari Fakultas FTDI, Psikologi
mengatakan latar belakang terbentuknya
acara dalam program pengenalan kampus
dan Hukum.
Padahal dari zona 1 tidak
DiPsiHum ini melihat dari jumlah maha-
Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pameran
hanya ketiga fakultas itu saja, tetapi ada
siswa tiap Fakultas yang terbilang sedikit.
ini berlangsung selama tiga hari yaitu tang-
juga Fakultas Ekonomi. Saat ditemui Poros,
“Ketika masing-masing (Psikologi, Hukum,
gal 1 - 3 September berlokasi di Gedung
panitia Fakultas Ekonomi tidak ingin berko-
FTDI-red) itu nanti masuk Amongrogo han-
Olaharaga (GOR) Amongrogo. Hari pertama,
mentar terkait penggabungan tiga fakultas
ya membawa nama fakultas, kita tidak ada
yang dijadwalkan pameran yaitu dari zona
tersebut.
suara,” jelasnya. Fikri mengatakan DiPsiHum
2 yang terdiri dari Fakultas Satra, Budaya dan Komunikasi (FSBK) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP). Bergilir, dihari ke-2 yaitu dari zona 1 yang terdiri dari Fakultas Psikologi, Ekonomi, Fakutas Tarbiyah Dirasat Islamiyah (FTDI) ditambah Fakultas Hukum dari Zona 2. Ada yang berbeda di pameran hari kedua, yaitu terbentuknya DiPsiHum atau
Afriza selaku ketua panitia Fakultas Hukum mengatakan, tujuan dibentuknya DiPsiHum adalah untuk meramaikan Euforia
hanya dibuat untuk yel-yel. “Jadi, gabungan aliansi ini bukan untuk apa-apa hanya satu tujuannya yaitu yel-yel,” paparnya.
di Amongrogo dan mengimbangi keseruan
Ia juga menambahkan tidak ada maksud
yel-yel dengan fakultas lain. “Gabungan 3
lain terkait penggabungan ketiga Fakultas
fakultas ini ada, jadi semakin seru,” ungka-
tersebut. “Sebenarnya, aliansi DiPsiHum itu
pnya.
bukanlah aliansi yang ingin bergerak atau
Fikri Fadillah, ketua panitia FTDI juga
merobohkan sesuatu, itu bukan,” tegasnya. (Hapsa)
SASTRA
NEGARA MENGADA- NGADA Oleh: Muhayyan Negaraku
Negaraku mengada-ngada
Negara yang bukan-bukan
Pemimpinnya senang bernada-nada
Pemimpinnya bukan-bukan
Para pejabat tertawa-ria
Masyarakatnya bukan-bukan juga
Masyarakat penuh duka
Para pemikir sungguh cendekiawan
Mahasiswa menggempur mereka
Pemimpin tak karuan
Mereka cengeng juga
Masyarakat karuan
Mereka takut pada kita
Pemimpin sembarangan
Mereka pekerja kita Kita menggaji mereka Aku menangis kemudian tertawa
GALERI P2K dari tim #p2k2015
Mahasiswa Baru duduk di bawah tribun saat pembukaan P2K
Mahasiswa Baru mengunjungi stand UKM & LIM
Pembukaan Pameran UKM & LIM
Penampilan Flashmoob dari ORMAWA
Yel-yel Fakultas Ekonomi saat pengkondisian Pameran UKM & LIM