7 minute read
Tes Formatif 4
C. MENULIS KARYA ILMIAH
Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut.
Advertisement
1. Menentukan topik dan tema
Penentuan topik dan tema menjadi langkah awal dalam menulis karya ilmiah. Jika karya ilmiah yang akan ditulis berupa laporan hasil penelitian maka langkah ini merupakan bagian dari penentuan masalah. Pengertian topik dan tema sering dikacaukan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah berikut ini. a) Isu-isu yang masih hangat. b) Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional. c) Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain. d) Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot. Dalam pertimbangan ini bila akan menulis karya ilmiah bidang pendidikan maka yang menjadi pertimbangan adalah topik tentang pendidikan. Cara yang mudah untuk mencari topik adalah dengan membaca secara cepat berbagai sumber informasi, khususnya tentang pendidikan. Hal ini bertujuan antara lain: a) menetapkan topik yang akan dikembangkan,
104
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal
b) mencari kemungkinan terdapatnya sumber sebanyak mungkin, c) mencari verifikasi yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan penulisan atau penelitian.
Selanjutnya penulis perlu membatasi topik. Karena itu, penulis hendaknya: a) memilih salah satu aspek khusus dari topik yang menjadi pilihannya, b) membatasi waktu dan ruang dari aspek yang telah dipilihnya, c) memilih peristiwa khusus dari pembatasan tersebut.
Wahab (1994:1-2) menyebutkan tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik. Pertama, penulis dapat memilih topik yang telah menjadi minatnya. Kedua, penulis dapat memilih topik yang diperkirakan dapat mengembangkan minatnya. Ketiga, topik tersebut mengundang rasa ingin tahu penulis. Selain ketiga hal itu, latar belakang pengetahuan penulis terhadap topik yang dipilihnya juga sangat berperan.
Dalam pemilihan suatu topik, penulis harus memperhatikan tiga kriteria berikut ini. a) Penulis harus mampu menangani topik yang menjadi pilihannya. b) Penulis mempunyai keinginan yang cukup besar untuk mengerjakan. c) Penulis mempunyai sarana, prasarana, dan waktu yang cukup untuk mengembangkan topik pilihanya.
Setiap topik atau masalah yang dibahas dalam penelitian harus layak. Dalam hal ini, kelayakan suatu ma-
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal 105
salah penelitian berkaitan dengan banyak faktor. Faktor itu antara lain sebagai berikut. a) Kemanfaatan hasil, sejauh mana penelitian terhadap masalah tersebut akan memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah praktis. b) Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan, yaitu mempunyai khasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk pengajuan hipotesis dan mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta empirik yang diperlukan guna pengujian hipotesis. c) Persyaratan dari segi peneliti, sejauh mana kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini setidaknya menyangkut lima faktor, yaitu: biaya, waktu, alat dan bahan, bekal kemampuan teoretis peneliti, dan penguasaan peneliti terhadap metode penelitian yg akan digunakan.
2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.
106
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal
3. Merencanakan Kerangka Penulisan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, serta mengumpulkan bahan yang relevan, penulis mulai merencanakan susunan kerangka penulisan. Wahab (1994:29) menyebutkan tiga alasan penulis perlu menyusun kerangka penulisan. Tiga alasan tersebut adalah: a) penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-idenya, b) penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan c) penyusunan kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa. Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan tulisan karya ilmiah tersusun secara lebih sistematis.
Langkah ini juga membantu proses penelusuran sumbersumber yang diperlukan dalam pengembangannya.
Berikut ini merupakan contoh dari kerangka penulisan.
PERAN VITAL REMAJA DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS
1. Pendahuluan a. Informasi terkait dengan HIV/AIDS b. Kasus HIV/AIDS di kalangan remaja 2. Pembahasan a. Pembahasan lengkap terkait HIV/AIDS b. Problematika terkait kasus HIV/AIDS di kalangan remaja c. Peran remaja dalam upaya pencegahan HIV/ AIDS 3. Penutup
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal 107
4. Penulisan Karya Ilmiah
Setelah kerangka penulisan karya ilmiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi paragraf-paragraf pengembangan.
Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini. a) Pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraf. b) Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang, yakni yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf). c) Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide penjelas. d) Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku. e) Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan. f) Ada keterpaduan antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya.
5. Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final
Setelah kerangka dikembangkan menjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal dalam pengembangannya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Penyuntingan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga dengan bantuan orang lain.
Proses penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu: a) teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca), b) kalimat, c) paragraf, d) bahasa, dan e) isi. 108
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal
Setelah melalui proses penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada akhirnya, draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan.
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal 109
LATIHAN
1. Tentukan topik dari cuplikan teks di bawah ini. Dari buku apakah bahan untuk menulis topik seperti itu bisa
Anda dapatkan? Kemudian apabila perlu diperkuat data, bagaimanakah cara untuk mendapatkan data itu?
Pendidikan kejiwaan yang berorientasi pada pembentukan karakter bangsa itu dapat diwujudkan melalui pengoptimalan peran sastra. Untuk membentuk karakter bangsa ini, sastra diperlakukan sebagai salah satu media atau sarana pendidikan kejiwaan. Hal itu cukup beralasan sebab sastra mengandung nilai etika dan moral yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia. Sastra tidak hanya berbicara tentang diri sendiri (psikologis), tetapi juga berkaitan dengan Tuhan (religiusitas), alam semesta (romantik), dan juga masyarakat (sosiologis). Sastra mampu mengungkap banyak hal dari berbagai segi. Banyak pilihan genre sastra yang dapat dijadikan sarana atau sumber pembentukan karakter bangsa.
Topik Sumber/Bahan Penulisan Teknik Pengumpulan Data Penunjang
110
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal
2. Buatlah sebuah karya ilmiah dengan topik/masalah yang kamu kuasai. Susunlah karya ilmiah tersebut dengan langkah-langkah seperti yang telah dipelajari dalam modul ini.
Lakukanlah silang baca dengan salah seorang teman untuk saling memberikan koreksi terhadap karya ilmiahmu. Gunakanlah format berikut.
No. Aspek Isi Tanggapan 1. Daya tarik topik/ tema/masalah 2. Ketepatan dalam struktur teks 3. Kebakuan dalam penggunaan kaidah kebahasaan 4. Keefektifan kalimat 5. Ketepatan ejaan/ tanda baca
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal 111
PETUNJUK LATIHAN
1. Anda diminta untuk mencari topik dari cuplikan teks yang disediakan. Bacalah materi pada Kegiatan Belajar 4 agar dapat memahami instruksi dengan tepat. Pada latihan ini
Anda akan dilatih untuk menentukan referensi yang digunakan serta teknik pengumpulan data penunjang yang tepat berdasarkan permasalahan yang disajikan. 2. Anda diminta untuk menyusun karya ilmiah dengan topik/ masalah yang Anda kuasai. Bacalah terlebih dahulu materi terkait dengan tahapa penyusunan karya ilmiah dan menulis karya ilmiah untuk memudahkan Anda dalam mengerjakan latihan ini.
112
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal
RANGKUMAN
• Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebut dengan makalah. • Makalah merupakan karya ilmiah yang secara khusus dipersiapkan dalam diskusi-diskusi ilmiah, seperti simposium, seminar, atau loka-karya. • Makalah terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. • Tahapan dalam menulis, yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap pascapenulisan.Proses menulis terdiri atas tiga tahap, yakni perencanaan, membuat draf, dan merevisi. • Langkah-langkah menulis karya ilmiah di antaranya: 1) Menentukan topik dan tema; 2) Mengumpulkan bahan; 3) Merencanakan kerangka penulisan; 4) Penulisan karya ilmiah; 5) Penyuntingan, revisi dan draf final.
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal 113
TES FORMATIF 4
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kerangka karangan ilmiah yang tepat sesuai dengan judul karangan “Rendahnya Minat Baca Siswa SMA di
DIY” adalah ....
A. 1) Bagaimana keadaan membaca itu? 2) Kegiatan membaca siswa SMA. 3) Problematika dan kendala bagi budaya baca. 4) Minat baca siswa SMA.
B. 1) Minat baca siswa SMA. 2) Kegiatan membaca siswa SMA. 3) Sistem pendidikan bangsa Indonesia. 4) Kesimpulan dan saran.
C. 1) Kegiatan membaca siswa SMA. 2) Minat baca siswa SMA. 3) Problematika penyebab rendahnya minat baca siswa SMA. 4) Cara mengatasi rendahnya minat baca siswa SMA.
D. 1) Membaca kegiatan yang menyenangkan. 2) Maraknya taman-taman bacaan. 3) Perpustakaan keliling. 4) Dampak positif banyaknya membaca.
E. 1) Jenis-jenis membaca. 2) Manfaat membaca.
114
Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal