Salam Redaksi Puji syukur senantiasa tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dari-Nya berupa kelancaran proses penyusunan Pewarta Magazine edisi pertama di tengah berbagai kegiatan yang harus kami jalani dengan penuh tanggung jawab dan juga pandemi Covid-19 yang merebak saat ini. Pada edisi kali ini, kami mengangkat tema “Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19”. Tema tersebut dipilih bukan tanpa alasan. Pada masa Pandemi Covid-19 ini pembelajaran langsung di sekolah mengalami menjadi pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring. Pembelajaran jarak jauh menjadi sebuah solusi agar pendidikan tetap berjalan meski di masa Pandemi Covid-19. Tak ubahnya manusia yang memiliki banyak kekurangan, Pewarta Magazine juga memilikinya. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak guna evaluasi penyusunan Pewarta Magazine edisi berikutnya. Akhir kata, seluruh tim redaksi menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dari Pewarta Magazine. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses penyusunan serta pembaca yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menikmati suguhan sederhana dari kami. Salam, Tim Redaksi
Tim Redaksi Pembina: Aqsan Wibowo S.Pd. Penanggung Jawab: Dewi Rosiani S.Pd., M.Pd. Redaktur Pelaksana: Pety Rahmalina Produksi: PK Terintegrasi UNY 2020
Redaktur: Pety Rahmalina Luhur Niari Gitaka Priya Kusuma Carerina Lusiawati Luriana Rihadini Faris Efandi Putra Vindhi Melinda Rita Dinda Safitri Ilustrasi: vecteezy.com
Alamat: Pudak, Giriwungu, Panggang, Gunungkidul Email: sma1panggang@gmail.com
Daftar Isi
Liputan Utama...............................................................................(1) Tajuk Rencana...............................................................................(3) Surat Pembaca...............................................................................(4) Kiat Maga........................................................................................(6) Profil Maga......................................................................................(10) Kolom Bahasa.................................................................................(13) Kolom Sastra...................................................................................(14) Sinopsis............................................................................................(15) Cerita Pendek..................................................................................(17) Puisi...................................................................................................(20)
“TAHU KAU MENGAPA AKU SAYANGI KAU LEBIH DARI SIAPAPUN? KARENA KAU MENULIS. SUARAMU TAKKAN PADAM DITELAN ANGIN, AKAN ABADI, SAMPAI JAUH, JAUH DI KEMUDIAN HARI.” -Pramoedya Ananta Toer-
Liputan Utama Proses Pembelajaran Jarak Jauh di SMA Negeri 1 Panggang
Masa pandemi Covid-19 berdampak dalam banyak hal, tidak terkecuali terhadap bidang pendidikan. Sejak virus Covid-19 mulai meningkat, sekolah atau universitas tidak lagi melakukan aktivitas seperti biasanya. Pemerintah memberlakukan sistem di rumah saja, maka kegiatan belajar mengajar baik formal maupun informal dilakukan degan sitem pembelajaran jarak jauh. Selama pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar di sekolah harus dilakukan dengan cara memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Untuk itu, SMA N 1 Panggang menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh sejak awal tahun pembelajaran baru yaitu tahun ajaran 2020/2021. Pembelajaran jarak jauh adalah cara yang di terapkan
selama masa pendemi Covid-19 , berbagi metode pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan diantaranya secara Daring (dalam jaringan) maupun Luring (luar jaringan). Pembelajaran daring (dalam jaringan) pun terbagai menjadi beberapa metode dengan aplikasi dan caranya masing-masing. Pembelajaran daring (dalam jaringan) sendiri merupakan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini di dalam revousi industri 4.0, namun pembelajaran daring juga akan kurang efektif apabila dilaksanakan di lokasi yang tidak terjangkau sinyal internet. Pembelajaran jarah jauh di SMAN 1 Panggang meggunakan berbagai strategi agar materi pembelajaran dan proses mendidik dapat berlangsung dengan baik, Pewara Magazine
1
sehingga siswa dapat menerima meteri dan dapat dididik dengan baik. Setiap guru SMAN 1 Panggang memiliki metode yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran. Berbagai aplikasi yang biasanya digunakan oleh guru di SMAN 1 Panggang sebagai media pembelajaran jarak jauh diantaranya adalah: Apikasi Google Classroom, Google Meet, WhatsApp, Youtube, Quiziz, Google Form, dan masih banyak lagi. Biasanya pemilihan aplikasi sebagai media pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan di ajarkan kepada siswa SMAN 1 Panggang. Guru di SMAN 1 Panggang selalu melakukan inovasi dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh agar para siswa dapat menerima materi yang disampaikan dengan optimal. Bagi SMAN 1 Panggang, sistem pembelajaran jarak jauh merupakan hal yang baru untuk diterapkan, sehingga masih banyak kendala dalam pelaksanaanya. Awal pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, baik guru maupun peserta didik masih canggung dalam menggunakan
2
Pewara Magazine
aplikasi pembelajaran, namun seiring berjalanya waktu hal tersebut dapat teratasi. Kendala yang sering dirasakan adalah terkait jaringan sinyal yang kurang baik, menyebabkan beberapa siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran sesuai dengan jadwal. Untuk mengatasi kendala tersebut, pihak sekolah memperbolehkan siswa yang memiliki kendala dengan jaringan datang ke sekolah dan menggunakan fasilitas Wi-Fi yang ada di sekolah. Tentu saja bagi siswa yang datang ke sekolah harus mematui protokol pencegahan Covid-19 . Meskipun banyak kendala yang dihadapi dalam pembelajaran jarak jauh, guru SMAN 1 Panggang selalu sabar membimbing siswa dalam beajar dan memberikan solusi terbaik untuk siswa yang memiliki permasalahan. Hingga saat ini pembelajaran jarak jauh masih berlangsung, pihak SMAN 1 Panggang baik guru maupun karyawan masih terus berbenah dan berinovasi dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. (Luhur Niari)
Tajuk Rencana Pembelajaran Jarak Jauh, Efektifkah?
Adanya Pandemi Covid-19 merupakan peristiwa luar biasa yang ada di tahun 2020 ini. Seluruh negara dan seluruh sektor kehidupan terkena dampak dari adanya fenomena ini. Keselamatan manusia menjadi satu poin penting yang patut diutamakan. Pada sektor pendidikan diberlakukan relaksasi berupa pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan perangkat komunikasi mutakhir. Hadirnya sistem pembelajaran jarak jauh ini menjadi angin segar untuk tetap terlaksananya pendidikan walaupun berada pada masa Pandemi Covid-19. Tidak bisa dipungkiri pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring merupakan salah satu solusi yang paling baik untuk mencegah penyebaran Covid-19 . Tantangan yang dihadapi oleh guru saat ini dengan adanya pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring adalah terkait dengan bagaimana cara mengampaikan materi dengan baik sehingga siswa
dapat memahami materi yang diberikan? Bagaimana membuat siswa tidak bosan dengan pembelajaran yang ada saat ini? Tentu saja guru menyiapkan media-media yang menarik dan mengatur strategi agar dapat menyampaikan materi pelajaran dengan sebaik mungkin. Sementara itu tantangan yang dihadapi siswa pada masa pembelajaran jarak jauh adalah bagaimana memahami materi yang diberikan oleh guru secara daring? Bagaimakah cara mengatur waktu dan membangun semangat untuk belajar di rumah? Karena tidak bisa dipungkiri hal tersebut menjadi hal yang paling mendasar terbangunnya motivasi belajar siswa saat ini. Pembelajaran jarak jauh dapat terselenggara dengan efektif apabila terjadi kerja sama dan kesadaran yang baik dari sisi guru maupun siswa. (Pety Rahmalina) Pewara Magazine
3
Surat Pembaca
Pembelajaran Jarak Jauh dari Perspektif Siswa Pendapat saya tentang adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa Pandemi Covid-19 ini, dengan adanya masa Pandemi Covid-19 ini cukup memberikan dampak yang luar biasa terhadap aktivitas manusia baik yang di rumah maupun di luar rumah. Terutama pada proses belajar mengajar bagi siswa dan guru. sehingga diharuskan siswa, orang tua, maupun guru dituntut untuk ikut serta dalam proses pembelajaran jarak jauh yang sudah dilaksanakan. Sebelumnya yang biasanya proses belajar mengajar dilaksanakan di sekolah, sekarang tentu sebaliknya, belum lagi kendala untuk menunjang lancarnya proses pembelajaran jarak jauh. Menurut saya semua itu sebuah tantangan sih bagi orangtua yang sebelumnya awam akan dunia pendidikan sehingga adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini membuka mata dan pemikiran setiap individu mengenai pentingnya pendidikan juga proses pembelajaran yang efektif dan efisien terutama pada siswa selain itu juga pendidikan (ilmu)
4
Pewara Magazine
tidak semata-mata hanya didapatkan dari guru di sekolah saja melainkan harus mencari berbagai referensi yang baik dan mampu dijadikan sebagai acuan dalam belajar dan tentunya adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat mendorong untuk lebih memahami akan pentingnya pendidikan karakter antara, lebih memperdalam ilmu agama (religius), saling berbagi, menghargai orang lain, kerja keras, semangat, kreativitas dan juga rasa nasionalisme. Saran saya terhadap Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa Pandemi Covid-19 ini adalah: Semoga para guru, cara penyampaian materinya semakin menarik, mudah dipahami, dan tidak monoton. Siswa lebih aktif dan efektif dalam belajar tanpa adanya hambatan, dan semoga adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini memberikan ilmu dan juga perubahan yang baik bagi siswa, guru, maupun orang tua. (Carerina Lusiawati, X MIPA 1)
Penyesuaian Proses Pembelajaran Jarak Jauh Sejak pemerintah mengumumkan darurat pandemi, kegiatan belajar mengajar dialihkan di rumah. Hal ini menyebabkan siswa, guru dan orang tua harus menyesuaikan diri dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Ketidaknyamanannya atas pembelajaran jarak jauh membuat siswa mengeluh, orang tua yang harus berperan sebagai seorang guru untuk membantu anaknya mengerjakan tugas. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia dilaporkan terjadi maret 2020 dan hingga saat ini. Hal ini tentu berdampak pada sektor pendidikan di Indonesia. Para siswa mau tidak mau, bisa tidak bisa harus menjalani proses pembelajaran jarak jauh atau belajar di rumah. Walaupun sebagian besar banyak siswa mengeluh karena sinyal yang tidak mendukung.
Saran untuk pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ): • Guru harus memantau siswa siswanya dalam pembelajaran jarak jauh • Siswa harus mengikuti kegiatan pembelajaran secara tertib • Jika guru ingin memberikan soal kepada siswanya harus dengan materinya atau menjelaskan dengan Zoom. • Melakukan absen terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. (Rita Dinda Safitri, X MIPA 2)
Pewara Magazine
5
Kiat Maga Tips Peserta Didik Tetap Bugar dan Sehat Saat PJJ Indonesia kini masih menghadapi wabah yang sangat sulit ditangani yaitu wabah penyakit yang sering disebut virus Corona (Covid-19). Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Dimulai sejak awal masa pandemi pada bulan maret 2020, hal ini menyebabkan semua lembaga khususnya sekolah mengalami kendala dalam keterlaksanaannya. Upaya pemerintah cukup cakap dalam mengatasi situasi ini yaitu dengan cara mengurangi resiko penyebaran virus corona di lingkungan pendidikan, pemerintah mengganti sistem pembelajaran tatap muka dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ).
6
Pewara Magazine
Solusi pemerintah untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19 ini yaitu dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dimaksudkan dari pemerintah yaitu membatasi interaksi fisik secara langsung antara guru dan peserta didik dengan guru mengajar dari rumah/sekolah, sedangkan peserta didik dari rumah.. Meskipun pemerintah sudah memberikan intruksi ini kepada seluruh lembaga kususnya dunia pendidikan, nyatanya tidak sedikit sekolah yang mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan baik akibat terbatasnya akses internet di daerah tersebut dan juga keterbatasan fasilitas antara peserta
didik yang satu dengan yang lainya. Dengan solusi pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh biasa disebut daring (online) yang membutuhkan jaringan internet dan juga alat penunjang seperti laptop atau handphone. Rupanya selama pembelajaran daring ini dapat mempengaruhi kesehatan dan kebugaran peserta didik. Menurut Dr. Endang Triyanto, dosen FIKes UNSOED “Beberapa riset sederhana menjelaskan bahwa siswa yang belajar dari rumah merasa stres dengan beban tugas yang diberikan. Stres ini menimbulkan persoalan kesehatan lain, di antaranya pola makan dan pola tidur,” katanya. Pola makan menjadi tidak teratur yang pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit gastritis atau penyakit lambung. Gastritis ditandai dengan produksi asam lambung yang meningkat disebabkan oleh telat makan dan stress. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah disiplin jam makan dan pemilihan makanan yang sehat dengan nutrisi seimbang. Kurang nya aktivitas jasmani juga sangat mempengaruhi kesehatan peserta didik, karena pembelajaran daring ini akan membuat peserta didik menjadi malas untuk berolahraga. Oleh karena itu olahraga sangat penting dilakukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan jasmani dalam masa pandemi Covid-19 ini. Banyak sekali olahraga yang bisa
dilakukan di rumah jika malas untuk keluar rumah, salah satunya yaitu senam aerobik. Kesehatan mata juga sangat dipengaruhi karena pembelajaran daring ini, karena peserta didik cenderung lama dalam aktivitasnya di depan layar handphone atau laptop yang mengaktibatkan radiasi yang di timbulkan dari HP dan laptop dengan tanda iritasi pada mata yang memerah. Hal ini dapat di kurangi dengan cara mengurangi kontras/cahaya dari HP/laptop serta menggunakan kaca mata anti radiasi. Berikut beberapa tips menjaga kebugaran dan kesehatan saat PJJ di era pandemi. Dengan olahraga secara teratur dan terorganisir yang dilaksanakan di rumah atau di luar rumah yang dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama dengan keluarga dan orang- orang terdekat adalah alternatif untuk tetap dapat berolahraga agar tetap bugar dan sehat sekaligus mempererat silaturahmi atau hubungan yang baik antara orang-orang terdekat dan menambah keharmonisan dalam keluarga. Berikut beberapa olahraga yang dapat dilaksanakan: 1. Joging Joging dapat dilakukan secara mandiri atau secara bersma-sama. Joging dapat dilaksanakan kapan saja atau dalam waktu yang tidak tentu, tetapi alangkah baiknya olahrga ini dilaksanakan pada pagi hari
Pewara Magazine
7
karena udara pagi sangat baik untuk berkativitas olahraga dengan joging selama 30 menit sudah cukup dan dilanjutkan dengan berjemur selama 15 menit. Beberapa manfaat dari joging yaitu menjaga kebugaran dan kesehatan, melatih otot tulang dan saraf dan merangasng pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. 2. Senam Irama/Aerobik Senam juga dapat dilakukan mandiri atau secara bersma-sama dengan orang terdekat atau dengan keluarga. Biasanya peserta didik akan mendapatkan tugas untuk senam irama dari guru Penjasorkes di sekolah dengan daring. Guru akan mengirimkan vidio senam irama atau peserta didik mencari referensi lain dari Youtube untuk melengkapi tugas tersebut. Senam irama yang dilaksanakan oleh peserta didik biasanya kurang lebih 15 menit meliputi pembukaan, inti, dan penutup. Hal ini sudah cukup untuk berolahraga di masa pandemi dengan dilaksanakan di rumah saja. 3. Melatih Kekuatan Otot Melatih kekuatan otot dapat dilaksanakan dirumah dengan bersama keluarga ataupun sendiri. Berikut beberapa contoh melatih kekuatan otot: • Sit’up • Push’ up • Back’up • Plank • Jumping jack • Dan sebagainya
8
Pewara Magazine
Dengan melakukan latihan sederhana untuk melatih kekuatan otot dengan contoh gerakan di atas akan mudah dilaksnakan dengan waktu yang singkat dalam pelaksanaan yaitu: • Sit’up: 30 detik • Push’ up: 30 detik • Back’up: 30 detik • Plank: 30 detik • Jumping jack: 30 detik Dengan pengulangan gerak 3 sampai 4 kali sudah cukup untuk menjaga kebugaran dan kesehatan dengan cukup mudah dengan waktu yang singkat kurang lebih 15 menit. 4. Melatih Kecepatan Melatih kecepatan adalah olahraga yang juga mudah untuk dilaksanakan dirumah atau di luar rumah. Berikut beberapa latihan kecepatan: • Suttle run (jarak 8 meter) 30 detik • Naik turun tangga 30 detik • Sprint 100 m 3-4 x pengulangan Dengan melatih contoh melatih kecepatan di atas, dapat dilaksanakan dengan pengulangan gerakan 3-4 kali pengulangan. 5. Jalan Santai Jalan santai ini dapat dilakukan sendiri maupun bersama orang-orang terdekat. Olahraga ini sangat mudah dilaksanakan dimana olahraga ini sekaligus refreshing untuk kepenatan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran daring. Jalan santai alangkah baiknya dilaksanakan di pagi hari dengan berjalan sembari berwisata dengan menghirup udara
segar di pagi hari. Olahraga ini dapat dilaksankan dengan waktu tidak dibatasi karena olahraga ini mengikuti mood dari peserta didik sendiri. Kesimpulannya walaupun peserta didik penat dan cukup sibuk dalam pembelajaran daring/ pembelajaran jarak jauh. Kalian tidak boleh menyepelekan perihal
kebugaran dan kesehatan tubuh anda, karena ini sangat diperlukan untuk menjaga imunitas tubuh anda agar tidak mudah diserang berbagai macam penyakit. Jaga kesehatan dan selalu semangat dalam beraktivitas jangan lupa untuk selalu berdoa. (Gitaka Priya Kusuma)
Pewara Magazine
9
Profil Maga Percaya Diri, Awal dari Prestasi!
Ada tiga semboyan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan. Ketiga semboyan itu adalah “Ing ngarsa sung tuladha” artinya ketika berada di depan seorang guru harus bisa memberi teladan dan contoh tindakan yang baik, “Ing madya mangun karsa” artinya ketika berada di tengah muridmuridnya seorang guru harus dapat menciptakan ide dan membangun semangat, serta “Tut wuri handayani” artinya, ketika berada di belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan serta tidak hanya berdiam diri namun juga selalu mengikuti perkembangan peserta didiknya. Dari ketiga semboyan tersebut ada satu semboyan yang mempunyai penekanan kuat dalam
10
Pewara Magazine
bidang pendidikan yaitu kalimat “Tut wuri handayani”, sehingga semboyan tersebutlah yang menjadi lambang utama dalam bidang pendidikan. Semboyan itu tertanam dalam bakti seorang guru untuk mengajar dan mendidik peserta didiknya. Mengajar dan mendidik, bentuk pengabdian untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Keikhlasan dan kesabaran guru dalam mengajar dan mendidik merupakan hal yang luar biasa. Ibu Dewi Rosiani, M.Pd., seorang guru bidang Bahasa Indonesia yang berprestasi di SMA Negeri 1 Panggang merupakan salah guru yang berdedikasi tinggi untuk memahamkan, menemani dan mendampingi peserta didiknya. Ibu guru yang lahir di Tegal, 20 November 1981 ini selalu memulai semuanya dengan membangun motivasi dan rasa percaya diri peserta didiknya. “Jika ada peluang, cobalah dikejar dan diusahakan. Tidak ada salahnya untuk berani mencoba hal-hal baru. Salah satu hal yang dapat menciptakan keberuntungan adalah dengan berusaha.” Begitulah hal yang sering diucapkan oleh guru yang akrab dipanggil Bu Rosi ini saat memotivasi peserta didik untuk menulis dan mengembangkan bakat yang dimiliki.
Sebagai guru berprestasi, Bu Rosi juga memiliki beberapa karya tulis di antaranya: No. Judul Jenis*) Penerbit Tahun Terbit 1.
Pengembangan Model Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Mengembangkan Pembelajaran Berbasis PTK
Jurnal berISSN: 23559683
UNNES 2014 Bisa diakses: irpp.com/index. php/jptsk/issue/ view/13
2.
Tantangan dan Peran Guru dalam Menghadapi MEA
Prosiding berISBN: 978-6029276-71-8
BEM FKIP, UAD
3.
Modul Puisi
Buku Pegan- Lokal gan Guru
2016
4.
Pembelajaran Kolaboratif dengan Metode Tongkat Cerita dan media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Hikayat
Jurnal BerISSN: 20869134
LPMP DIY
2017
5.
Menggebrak Kembali Budaya Literasi
Opini KR
Koran KR
2018
6.
Guru Pun Harus Berkarakter
Bunga Rampai Esai/Buku Ber-ISBN: 978-6027731-78-3
CV. Arti Bumi Intaran
2018
7.
Buku Jurus Praktis Menyusun PTK
Buku
Media Guru
2018
8.
Bebek Goreng Cinta (Novel)
Buku
Kun Fayakun
2018
9.
Puisi Hikayat Asmaradana dalam Buku AnBuku Antologi 1000 guru menu- tologi Puisi lis se-Asean ISBN: 978602-518865-7
Asnur
2018
10.
Makalah Ilmiah Tokoh Legendaris di Desa Parangtritis
Pegangan Guru
Lokal
2018
11.
Digitalisasi Sekolah, Sudah Siapkah Kita?
Opini KR
Koran KR
2019
Pewara Magazine
2015
11
12.
Penanaman Karakter Nasionalisme Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Biografi dengan Metode Tigata-tigati P2
Jurnal berISSN: 20869134
LPMP DIY
2019
13.
CiLuKBAA: Penangkal Nomofobia Keluarga
Opini Harjo
Koran Harian Jogja
2019
14.
Nomophobia: Pengikis Karakter di Era Digital dalam Buku Antologi Esai dan Feature Menembus Batas
Buku Antologi Esai dan Feature dengan ISBN: 978623-927450-3
KemdikbudBBY
2019
15.
Buku Antologi Puisi Hitam Putih ISBN: 978Kehidupan 623-761224-7
Penebar Media Pustaka
2020
16.
Panduan Analisis Unsur Intrinsik ISBN: 978Cerpen 623-210958-2
Kun Fayakun
2020
17.
Pempek Tongcrit Berbantuan Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Hikayat
ISBN: 978623-789629-6
Pustaka Mahameru
2020
18.
Baper Salud dengan Media Bagan 5T untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Persuasif
ISBN: 978623-789630-2
Pustaka Mahameru
2020
12
Pewara Magazine
Kolom Bahasa
Penulisan Di: Harusnya dipisah atau digabung? Salah satu hal yang bisa membuat emosi dan kesal adalah ketika membaca penulisan di yang tidak tepat. Sebenarnya penulisan di itu digabung atau dipisah ya? Cobalah perhatikan tulisan berikut. “PARKIR DISINI” DISINI. Kata di ditulis tanpa terpisah dengan kata sini. Aduh, melihat hal tersebut cukup membuat mata ini gatal. Nah, mari mencari tahu penulisan di yang benar. 1. Penulisan di digabung/dirangkai kalau: • Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan. Contoh: diingat (imbuhan di- +kata dasar ingat). • Kata di- diikuti dengan pembentukan kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-). Contoh: dilupakan (bisa diubah menjadi melupakan), dilihat (bisa diubah menjadi melihat).
2. Penulisan di dipisah kalau: • Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Namanya juga kata depan berarti di harus dipisah dari kata belakang. Contoh: di balik, di sana. • Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi dan sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif. Contoh: di sini (tidak bisa diubah menjadi menyini), di siang hari (tidak bisa diubah menjadi (mengiangi hari), di diriku (tidak bisa diubah menjadi mendiriku). Singkatnya, di sebagai imbuhan yang ditulis terangkai adalah: DI + KATA KERJA Selain aturan itu, tulislah terpisah. Sumber referensi: mojok.co
Pewara Magazine
13
Kolom Sastra
Sapardi dan Kesunyian Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono memiliki karakteristik menarik khususnya dalam penggunaan idiomatik dan simbolik yang berkaitan dengan kesunyian. Kesunyian telah menjadi napas dari puisi Sapardi sehingga ia dijuluki sebagai penyihir hujan dan kesunyian. Kesunyian dihadirkan sebagai sesuatu yang tidak ada (flow chart) yang hanya ada degup, suara, warna dan ide hadir seperti fatamorgana. Kesunyian yang ada pada puisi Sapardi bukanlah sunyi dalam artian tanpa bunyi saja tetapi menjelaskan proses sunyi berupa kehendak pikiran, jiwa dan cipta untuk masuk di dalam diri, dalam mikrokosmos yang di dalamnya sangat aktif dan penuh dengan berbagai kemungkinan penjelajahan spiritual dan penjelajahan yang berlandaskan rasa.
14
Pewara Magazine
Kesunyian adalah representasi dan realisasi eksistensi manusia dalam berbagai peristiwa, kondisi, dan kisah. Kesunyian mengantarkan manusia dalam religiusitas dan kisah cinta manusia. Kesunyian amat erat kaitannya dengan hidup dan Tuhan yang senantiasa menjadi misteri. Sapardi menyajikan kesunyian dalam puisinya secara eksplisit maupun implisit. Pemahaman dan analisis penggunaan diksi serta simbolsimbol yang digunakan dalam puisi, khususnya berkaitan dengan kesunyian, merupakan langkah awal untuk memahamai puisi dan kreativitas Sapardi. “Barangkali hidup adalah doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras.” Begitulah Sapardi merepresentasikan sunyi dalam puisi berjudul Pada Suatu Malam. (Pety Rahmalina)
Sinopsis Sinopsis Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu Karya Tere Liye Novel ini menceritakan tentang pemuda yang bernama Rehan atau Rey. Rehan adalah seorang pemuda yang tinggal di panti asuhan. Kedua orang tuanya meninggal saat ia masih kecil. Rehan selalu memberontak penjaga panti yang disebutnya sebagai “penjaga panti sok suci”. Panti tersebut selalu mendapat sumbangan dari para dermawan, tetapi digunakan untuk tabungan umrah penjaga panti. Selama di panti tersebut ia mempunyai satu pertanyaan yaitu “Apakah aku tidak memiliki kesempatan untuk memilih pada saat aku dilahirkan?” Pada suatu hari, Rehan mencuri tabungan penjaga panti dan melarikan diri dengan membawa sepotong koran lusuh yang menjadi petunjuk masa lalunya. Rehan menjadi anak jalanan, ia megubah namanya menjadi Rey. Rey tidur di emperan toko. Uang hasil curian dari panti digunakannya untuk mabuk-mabukan dan berjudi. Pada
suatu hari Rey ditikam oleh beberapa preman yang tidak dikenalnya setelah memenangkan perjudian. Rey lalu dilarikan ke rumah sakit. S e t e l a h pulang dari rumah sakit, Rey mendapat kehidupan baru, ia tinggal di sebuah rumah yang bernama Rumah Singgah. Di Rumah Singgah tersebut Rey dan t e m an - t e m an ny a hidup layak, Rey juga mempunyai kesempatan untuk bersekolah. Pada suatu hari temantemannya mendapat masalah karena Rey. Rey lalu memtuskan untuk meninggalkan Rumah Singgah. Ia lalu mempunyai pertanyaan lagi “Apakah hidup ini adil?”. Dari Rumah Singgah dia lalu mengamen dari gerbong kereta satu ke gerbong kereta yang lainnya. Rey mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Setelah uangnya cukup untuk menyewa tempat tinggal. Di sana terdapat sebuah tower air yang sering ia panjat untuk menyendiri dan Pewara Magazine
15
melihat rembulan. Kehidupan Rey berubah saat ia mengikuti teman barunya untuk mencuri berlian seribu karat. Tetapi sayang, temannya malah tertangkap dan dihukum mati. Setelah itu dia memutuskan untuk pergi jauh, bahkan tidak mau kembali lagi. Setelah hukuman mati itu, Rey kembali ke kampung halamannya. Di sana dia bertemu dengan Fitri. Di kampung halamannya, dia bekerja sebagai buruh bangunan. Karena prestasi-prestasinya, dia lambat laun naik jabatan menjadi mandor. Ia bertemu kembali dengan gadis yang ditemuinya di gerbong kereta. Gadis yang penyayang anakanak itu ternyata juga memiliki perasaan yang sama dengan Rey. Kemudian ia menikah, ia membeli rumah di dekat pantai. Istrinya hamil namun keguguran. Kemudian istrinya hamil lagi, namun istrinya keguguran lagi. Istrinya juga meninggal waktu itu. Rey memiliki satu pertanyaan lagi “Mengapa Tuhan tega mengambil milikku satu-satunya?”. Rey menjual rumahnya dan pergi ke Ibukota. Ia pergi ke tower air yang sering ia panjat untuk melihat bintang. Ia menemukan berlian yang ditinggalkan rekannya di tower air dan menjadikannya modal. Ia menjadi seorang pengusaha sukses. Namun di antara harta, ia tetap merasa sendiri. Pertanyaannya selanjutnya, “Mengapa aku merasa hampa padahal aku telah memiliki segalanya?”.
16
Pewara Magazine
Hari berganti, Rey mengalami sakit komplikasi sehingga harus keluar masuk rumah sakit. Kemudian muncullah pertanyaan terakhir “Mengapa takdir sakit mengungkungku, dan tidak langsung mati saja?”. Di saat ia sakit, Rey diberikan sebuah kesempatan. Kesempatan itu seperti memutar kembali semua kisah hidupnya sejak ia kecil sampai ia jatuh sakit. Dalam kesempatan itu ia didampingi oleh seseorang yang disebut dalam novel ini sebagai “orang berwajah-ramah”. Kesempatan itu diberikan kepadanya hanya karena dia tanpa ia sadari memuji rembulan yang selalu membuatnya merasa tenang, sehingga tanpa ia sadari ia memuji ciptaan Tuhan. Kesempatan itu menjawab semua pertanyaan besar dalam hidupnya. Tanggapan: Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu sangat menarik. Pada dasarnya kehidupan adalah sebuah proses sebab akibat. Kehidupan ini berkesinambungan. Jangan melihat suatu hal dari satu sisi saja, namun juga dari sisi yang lainnya. Berpikir positif terhadap segala hal merupakan pesan novel ini. (Pety Rahmalina)
ALASKA
Cerita Pendek
N O R T H
T O
T H E
F U T U R E
Teluk Alaska Dua insan remaja yang sedang mengalami masa purbetas, yang baru saja mengenal apa itu dan bagaimana itu cinta. Sebut saja namanya Alvaro dan Aurora, namanya indah bukan jika disatukan? Namun tidak dengan kisah cinta mereka. Suatu hari... seperti remaja pada umumnya, mereka berencana akan jalan bareng. Jika kebanyakan cowok yang akan menjemput ke rumah, maka itu tidak berlaku untuk pasangan satu ini, Aurora lah yang akan menjemput Alvaro ke rumahnya menggunakan sepeda motornya. “Sayang aku otw ke rumah mu nih,” kata aurora dalam sebuah aplikasi chating. “Iya, sini aku juga udah siap” balas Alvaro.
Dan berangkatlah Aurora ke rumah Alvaro. Berhubung rumah mereka tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu 15 menit perjalanan itupun jika dengan kecepatan sedang. “Aku udah di depan nih, keluar gih.” Ucap Aurora pada sambungan telepon. “Siap tuan putri. Kita mau kemana nih?” Tanya Alvaro ketika sudah di depan Aurora. “Terserah.” “Tuh kan, kenapa semua cewek ketika ditanya pasti jawabnya terserah, kita sebagai kaum cowok juga bingung dong, Sayang.” Ucap Alvaro dengan gemas sambil mencubit pipi Aurora. “Ihhh... sakit tau.” Aurora mendumel sambil mengelus bekas cibitan di pipinya. Pewara Magazine
17
“Iya iya maaf, gimana kalau kita ke pantai aja?” Tawar Alvaro sambil mengangkat kedua alisnya. “Ide yang bagus, lets go!” Berangkatlah mereka menuju pantai, letaknya lumayan jauh karena terletak di selatan kota. Di perjalanan mereka bercanda tawa seperti kebanyakan remaja umumnya yang sedang jatuh cinta. Jika Alvaro mengendarai motor dengan kecepatan tinggi maka dengan senang hati tangan Aurora akan mencubit pinggangnya atau bahkan menabok punggungnya. Aurora tidak pernah melepaskan pelukannya, karena jika itu benar-benar terjadi maka dengan tega Alvaro akan menurunkanya di jalan, jika ditanya alasanya jawabanya selalu sama ‘Nanti kalau, kamu jatuh aku juga yang repot, Sayang.’ Padahal itu hanya akal-akalan Alvaro saja, dasar modus. Alasan lain Aurora tidak melepaskan pelukanya karena wangi parfum yang digunakan Alvaro sudah bagaikan candu untuknya. Tibalah mereka di pantai, setelah istirahat sejenak mereka lantas bermain air, kejar-kejaran di tepi pantai, bersendau gurau, pokoknya pantai serasa milik berdua. Setelah dirasa mulai capek, mereka memutuskan untuk makan di warung dekat pantai. “Gimana senang?” Tanya Alvaro. “Eumm senang pakai banget apalagi ditemenin kamu.” Jawab Aurora sambil mengedipkan sebelah matanya.
18
Pewara Magazine
“Udah pinter gombal ya sekarang?” “Ihh apaan sih, siapa juga yang gombal orang aku ngomong jujur.” Kata Aurora dengan cemberut. “iya, Sayang, iya, cepat habisin itu makanan, aku mau ajak kamu ke suatu tempat lagi.” Matahari sudah berjalan ke barat, sebentar lagi senja pasti akan datang. Tempat yang dimaksud Alvaro adalah bukit yang tidak terlalu tinggi, namun sangat menarik untuk melihat senja, udara yang sejuk, juga bunyi kicauan burung yang menambah suasana menjadi syahdu. “Eumm aku mau ngomong sesuatu sama kamu.” Ucap Alvaro sambil memandang wajah Aurora. “Mau ngomong apa sih, kan daritadi juga kamu udah ngomong.” Sahut Aurora tanpa mengalihkan pandangan dari senja. “Lihat aku Aurora!” Titah Alvaro sambil memutar tubuh Aurora agar melihat ke arahnya. “Sebelumnya maaf.” Kata Alvaro dengan tatapan mata yang teduh. Jangan tanyakan keadaan jantung Aurora, dia tidak bisa ditatap seperti ini, keringat dingin sudah membasahi telapat tangan Aurora. “Aku mau hubungan kita sampai di sini Aurora.” Ucap Alvaro sambil memegang tangan Aurora diusapnya dengan lembut. “Tapi kenapa? Bukannya kita akhir-akhir ini baik-baik saja, bahkan tadi kita baru aja liburan bareng, Kenapa alvaro? Jawab!” Nada bicara
Aurora mulai meninggi air mata sudah jatuh di pipinya sejak tadi. Sebelum menjawab Alvaro mengusap air mata Aurora dengan ibu jarinya “Kita nggak bisa gini terus Aurora, kita seperti Teluk Alaska, berdampingan namun tidak akan pernah nyatu. Mau dipaksa bagaimanapun kita tidak akan pernah bersatu. Kita memiliki berbedaan yang sulit Aurora. Tuhan kita beda.” “Hiks...tapi kenapa secepat ini?” Tanya Aurora dengan isak tangis yang mendampingi. “Ini jauh lebih baik, sebelum kita semakin jauh dan jatuh terlalu dalam Aurora.” Masih dengan isak tangis, Aurora memberanikan diri menatap Alvaro. “Terima kasih kamu sudah pernah ada di hidupku walaupun cuma sebentar, terima kasih sudah mengisi hari-hariku dengan gombalan receh kamu, aku terima keputusan kamu, aku minta kamu jangan berubah ya... tetap menjadi Alvaro yang aku kenal,
salat lima waktu jangan lupa, aku juga akan semakin rajin sembahyangnya. Semoga kamu segera mendapatkan pengganti yang satu iman dengan kamu.” Tangis Aurora semakin pecah setelah mengatakan kalimat itu, direngkuhnya tubuh Aurora untuk dibawa kepelukanya, tangan Alvaro dengan lembut mengusap surai indah milik Aurora, dihirupnya aroma sampo dalam-dalam untuk yang terakhir kalinya. Senja menjadi saksi bisu perpisahan antara dua insan manusia yang sebenarnya masih saling cinta, namun sebuah perbedaan keyakinan membuat mereka dengan terpaksa mengakhiri hubungan yang baru saja mereka jalani. (Vindhi Melinda, X IPS 2)
Pewara Magazine
19
Kolom Puisi
Hadirmu Kau singgah hanya sekejap Kau jarang untuk hadir Namun kehadiranmu membawa kebahagiaan Entah mengapa ku tak sanggup lepas Lepas dari pandanganmu Kau membuatku tersenyum meringis Melepas segala kesedihan Yang menimpaku bertubi-tubi Kau mengingatkanku arti kehidupan Sebuah skenario indah Yang telah diatur oleh Tuhan (Erika Dwi Astuti, X MIPA 1)
20
Pewara Magazine
Sabahatku Ketika awal menjadi akhir Ketika pagi menjelma petang Maka pertemuan kan jadi perpisahan Sahabatku bagaimana kabarmu sekarang? Kita di sini menunggumu Kita di sini menantimu Untuk pulang kembali kepada kita Banyak kenangan, banyak pengalaman yang kita dapat Namun kini kan menjadi sejarah Sejarah yang harus diceritakan Kepada anak cucu kita kelak Air mata tak mampu kubendung Mengalir deras bagaikan hujan di musim kemarau Hanya terbayang di benakku indah wajahmu Meninggalkan kita adalah sebuah konsekuensi dari hubungan persahabatan Jika kau pulang nanti Jangan kau berjalan di belakangku Karena mungkin aku tak bisa menuntunmu Dan jangan engkau berjalan di depan ku Karena mungkin kau tak bisa menuntunku Maka berjalanlah di sampingku dan jadilah sahabat sesurgaku Semoga kita bisa bertemu kembali wahai sahabatku Walau tak sekarang, mungkin kelak bila dewasa datang Tidak ada pertemuan tanpa perpisahan dan tidak ada pula perpisahan tanpa pertemuan (Luriana Rihadini, X IPS 1)
Pewara Magazine
21
Tidak Pernah Tahu
Ucapan tajam itu menyayat diriku Lembutnya tanganmu adalah obat Satu persatu luka kau sembuhkan Dengan tangan lembut tak berdosa Ketika kegelapan malam mulai menyelimuti Kau datang dengan sinar senyum itu Di dunia yang palsu ini, satu-satunya kebenaran adalah dirimu Tapi…. Malam ini, di dalam kedua mata itu Aku melihat luka yang kau sembunyikan dariku Luka di balik senyumanmu Dalam ekspresi tanpa rasa sakit Tetes air mata mulai menodai tangan tak berdosa Tubuh ini hanya terpaku Tahu bahwa tubuh ini mati rasa melihatmu Hanya berkata “pegang tangan ini” Mari jahit kembali sayap yang robek itu Asalkan bersama, tertusuk dan berdarah adalah hal sepele Terkadang kegelapan menyelimuti dirimu Katakanlah, aku akan menjadi apimu Jangan tersenyum dan berkata tak apa Karena itu menyakitkan Kau dan Aku bersama, ini terasa sangat benar Jangan lepas tanganku Karena hanya dirimu satu-satunya yang ada di duniaku (Faris Efandi Putra, X MIPA 1)
22
Pewara Magazine
JANGAN LUPA! #INGATPESANIBU
PEWARTA MAGAZINE MAJALAH SMA NEGERI 1 PANGGANG
: sma1panggang@gmail.com