Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini telah selesai disusun dan telah ditelaah untuk kemudian dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia: buku siswa/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.- -. vi, xxx hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMP/MTs Kelas IX 1. Bahasa Indonesia -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 410
Penulis
: Alifa Nur Latifah, Ambar Suci Ariani, Dewi Umi Rohmatun, dan Pety Rahmalina Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Maman Suryaman, M.Pd. Editor dan Layouter : Pety Rahmalina
Cetakan Ke-1, 2019 Disusun dengan huruf Minion Pro, 12 pt.
PRAKATA Kurikulum 2013 menyadari peran penting bahasa sebagai wahana untuk menyebarkan pengetahuan dari seseorang ke orang-orang lain. Penerima akan dapat menyerap pengetahuan yang disebarkan terebut hanya bila menguasai bahasa yang dipergunakan dengan baik, dan demikian juga berlaku untuk pengirim. Ketidaksempurnaan pemahaman bahasa akan menyebabkkan terjadinya distorsi dalam proses pemahaman terhadap pengetahuan. Buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia ditulis dengan tujuan agar siswa memiliki kompetensi berbahasa Indonesia untuk berbagai keperluan dalam kegiatan sosial. Kegiatan yang dirancang dalam buku diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan kompetensi berbahasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan buku teks Bahasa Indonesia ini berebasis genre. Genre dimaknai sebagai kegiatan sosial yang dimiliki jenis yang berbeda sesuai dengan tujuan kegiatan sosial tersebut dan tujuan komunikatifnya. Setiap genre memiliki kekhasan cara pengungkapan (struktur retorika teks) dan kekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Jika KTSP menekankan pendekatan komunikatif, Kurikulum 2013 lebih menajamkan efek komunikasi dan dampak fungsi sosialnya. Pengembangan Bab dalam buku mengacu kepada konsep teoretik yang mendasari Kurikulum 2013, yaitu pembelajaran berbasis genre dan CLIL (Content Language Integrated Learning). Silabus dalam buku teks dikembangkan berdasarkan pengembangan silabus berbasis genre dan pedagogic genre. Setiap Bab dalam buku teks ini mencakup hal: (1) penjelasan tentang teks (tujuan, struktur retorika, kebahasaan) dan lokasi sosial; (2) model teks dan telaah model teks; (3) latihan dan tugas; (4) tugas pengembangan kompetensi mandiri. Buku ini juga menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
i
Buku teks terdiri atas buku siswa dan buku guru. Buku siswa berisi materi pembelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai. Sementara itu, buku guru berisi panduan mengajarkan kompetensi kepada siswa. Penulis berharap buku ini bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya pengajaran Bahasa Indonesia.
ii
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Tim Penulis
DAFTAR ISI Prakata..........................................................................................................i Daftar Isi................................................................................................... iii Pengembangan Literasi Tujuan Pembelajaran.............................................................................vi Laporan Membaca Buku..................................................................... vii Kontrak Membaca.................................................................................ix Format Laporan Membaca Buku Fiksi..................................................x Format Laporan Membaca Buku Nonfiksi.......................................... xii Bab I: Teks Laporan Hasil Observasi A. Mengidentifikasi Informasi Laporan Percobaan...............................4 B. Menyimpulkan Informasi Laporan Percobaan..................................9 C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Laporan Percobaan........10 D. Penyajian Laporan Percobaan.........................................................19 Rangkuman......................................................................................... 21 Refleksi.................................................................................................22 Uji Kompetensi 1.................................................................................23 Bab II: Teks Pidato Persuasif A. Mengidentifikasi Teks Pidato Persuasif..........................................31 B. Menyimpulkan Hasil Identifikasi Pidato Persuasif.........................35 C. Menelaah Pidato Persuasif..............................................................36 D. Menuangkan Gagasan, Pikiran, Arahan atau Pesan dalam Pidato..44 Rangkuman..........................................................................................47 Refleksi.................................................................................................48 Uji Kompetensi 2.................................................................................49 Bab III: Teks Cerita Pendek A. Mengidentifikasi Cerita Pendek......................................................56 B. Menyimpulkan Unsur-Unsur Cerita Pendek...................................69 C. Menelaah Struktur dan Apek Kebahasaan Cerita Pendek...............76 D. Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan ...................................89 dalam Bentuk Cerita Pendek Rangkuman..........................................................................................95 Refleksi.................................................................................................96 Uji Kompetensi 3.................................................................................97
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
iii
Bab IV: Teks Tanggapan A. Mengidentifikasi Informasi Teks Tanggapan................................105 B. Menyimpulkan Informasi Isi Teks Tanggapan.............................. 111 C. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Teks Tanggapan........112 D. Mengungkapkan Teks Tanggapan secara Lisan dan Tulis............121 Rangkuman........................................................................................129 Refleksi...............................................................................................130 Uji Kompetensi 4...............................................................................131 Bab V: Teks Diskusi A. Mengidentifikasi Informasi Teks Diskusi......................................138 B. Memahami Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Diskusi...........144 C. Menelaah Teks Diskusi..................................................................151 D. Mengidentifikasi Contoh Teks Diskusi.........................................152 E. Menyajikan Teks Diskusi...............................................................160 Rangkuman........................................................................................163 Refleksi...............................................................................................164 Uji Kompetensi 5...............................................................................165 Bab VI: Teks Cerita Inspiratif A. Mengidentifikasi Informasi Cerita Inspiratif.................................173 B. Memahami Struktur dan Unsur Kebahasaan Cerita Inspiratif......175 C. Menyimpulkan Isi Teks Cerita Inspiratif.......................................181 D. Menyajikan Teks Cerita Inspiratif.................................................182 E. Menelaah Teks Cerita Inspiratif.....................................................185 Rangkuman........................................................................................191 Refleksi...............................................................................................192 Uji Kompetensi 6...............................................................................193 Bab VII: Buku Fiksi dan Nonfiksi A. Menggali Informasi Buku Fiksi dan Nonfiksi...............................203 B. Menelaah Unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi....................................205 C. Membuat Peta Pikiran/Rangkuman Alur ......................................211 Isi Buku Fiksi atau Nonfiksi D. Menyajikan Tanggapan Isi Buku Fiksi atau Nonfiksi...................215 Rangkuman........................................................................................219 Refleksi...............................................................................................220 Uji Kompetensi 7...............................................................................221
iv
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Daftar Pustaka.........................................................................................224 Glosarium................................................................................................227 Biodata Penulis.......................................................................................235
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
v
PENGEMBANGAN LITERASI
Sumber: https://indonesiajuara.org/wp-content/uploads/2018/11/108-850x325.jpg
vi
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
LAPORAN MEMBACA BUKU Pendahuluan Buku merupakan jendela dunia. Jendela untuk melihat dunia dan segala isinya serta segala hal peristiwa di dalamnya. Ada juga yang menyebut buku sebagai “Pohon Pengetahuan”. Pengetahuan itu tumbuh dan berkembang bermanfaat bagi banyak orang. Buku adalah pohon pengetahuan. Pengetahuan sumber kehidupan. Ingin sukses di masa mendatang dalam bidang apa pun, bacalah buku. Tugas utama pembelajaran Literasi Laporan Membaca Buku adalah membaca minimal satu buku setelah akhir pelajaran (fiksi atau nonfiksi). Maksimal berapa buku yang harus dibaca? Tidak terbatas, bacalah sebanyak-banyaknya sesukamu. Ayo berlomba-lomba, siapa yang paling banyak membaca buku di semester ini? Bagaimana menulis laporan membaca buku? Ikuti 10 langkah berikut! 1. Jangan baca buku Mulailah dengan melihat-lihat dulu sebelum menentukan untuk membacanya. Lihat sampul dan ilustrasi buku yang menunjukkan isi buku. Pilihlah buku yang cocok untukmu, menambah wawasan, sera bermanfaat positif bagi pengembangan kepribadianmu. 2. Masih jangan baca buku Buka buku untuk melihat sekilas format buku. Lihat daftar isi, isi per bab, ukuran paragraf, dan lain-lain yang intinya untuk melihat keterbacaan buku. Pilihlah buku yang mudah dibaca. Bukan hanya bahasanya, namun juga alur pikir buku. 3. Buat catatan tentang hal yang menarik untuk dilaporkan Ini membantu fokus saat membaca. Mmembaca buku bukanlah membaca kata atau kalimat seutuhnya, tetapi membaca makna. Setelah menemukan makna yang menarik, kamu boleh melihat rincian kata dan kalimat yang digunakan. Catatan bisa dimulai dari jumlah bab dan isi bab. 4. Baca buku Mulailah membaca buku. Membaca buku merupakan cara terbaik mengikat makna yang terdapat di dalamnya. 5. Penuh perhatian Pikiran jangan ke mana-mana, ini bukan anjuran saat membaca Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
vii
buku. Namun lebih menganjurkan untuk menikmati pengalamanu saat membaca buku. Ini tantangan bagi semua orang saat membaca buku. Apa yang menarik bagimu? Kapan kamu merasa bosan? Apakah buku tersebut terasa menegangkan? Tokoh makna yang kamu suka, mengapa? 6. Ulas buku dan buat catatan Ini juga tahap yang sulit. Mencatat apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Setelah membaca satu bab, buat catatan singkat. Apa yang terjadi pada bab pertama, dan apa efeknya buatmu sebagai pembaca? Setelah membaca bab demi bab, apa sebetulnya yang membuat kamu tetap tertarik membaca? Ini dasar dari ulasan buku, hal yang menarik dan penting dari buku. Jika buku fiksi terfokus pada tokoh dan jalan cerita. 7. Simpulkan buku Bagian ini cukup mudah karena menyimpulkan berdasarkan data yang sudah dicatat. Bentuk laporan buku bisa sampai bagian ini saja. Yang lebih tinggi adalah membuat ulasan atau resensi. 8. Menilai buku Menilai buku merupakan 50% kegiatan mengulas buku. Apakah buku yang kamu baca baik atau buruk? Catatan yang sudah kamu buat menjadi data untuk menilai buku secara persuasif. 9. Jenis buku Penting sebagai pengulas buku untuk menentukan jenis buku. Buku yang telah dibaca termasuk buku fiksi fantasi atau fiksi ilmiah? Untuk siapa sebaiknya buku tersebut dibaca? Buku ini merupakan jenis buku terbaru atau sudah banyak buku yang sejenis? 10. Periksa kembali tujuan melaporkan buku Baca kembali laporan atau ulasanmu. Apakah kamu sudah menjelaskan aspek utama buku? Untuk siapa laporanmu ditujukan? Selain untuk tugas kelas, sebaiknya dipikirkan juga untuk mengirim ulasan buku tersebut ke majalah tertentu yang ada bagian mengulas buku. Jika ulasan buku tersebut untuk dipublikasikan, periksa kembali dengan lebih teliti.
viii Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Nama:.................................... Kelas:.................................... KONTRAK MEMBACA Saya ................................................ (Nama Lengkap) setuju membaca buku yang berjudul........................................................................................................................... pengarang ...............................................................tahun terbit ............................... diterbitkan oleh ..................................................... mulai baca................................... dan selesai dilaporkan tangal ..................................... Tanda Tangan Guru,
Tanda Tangan Siswa,
Tanggal:..............................
2. Format Umum
Judul Penulis Editor Desainer isi Desainer sampul Penerbit ISBN Tahun terbit Gambar sampul Jumlah halaman isi Ukuran buku
: : : : : : : : : : :
Data Buku
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
ix
3. Format Khusus Laporan Buku Fiksi Latar dan Alur
• Di mana, kapan cerita terjadi? • Apa yang terjadi (di awal, tengah, akhir)?
Tokoh/Karakter
• Siapa tokoh utama? • Siapa tokoh favoritmu? • Siapa tokoh yang tidak kamu suka, mengapa?
Masalah dan Solusi
• Konflik tentang apa dan bagaimana cerita diakhiri?
Pendapatmu
x
• Kamu suka buku ini? • Apa bagian favoritmu, mengapa?
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
4. Format Khusus Laporan Buku Nonfiksi Peta Pikiran Isi Buku Isi kotak-kotak semacam di bawah ini untuk menunjukkan peta pikiran isi buku. Minimal pokok pikiran setiap bab. Ada kemungkinan pokok pikiran terjadabr lebih lanjut ke bagian subbab dan subsubbab. Pokok pikiran yang paling rinci hingga ke paragraf.
Laporan lengkap ikuti petunjuk sepuluh langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
xi
Laporan Lisan Membaca Buku Kamu presentasi secara lisan sekitar 1-5 menit untuk membagikan informasi dari buku yang sudah dibaca. Kamu menutup presentasi dengan pendapat dan rekomendasi tentang buku. Berikutnya adalah bagian tanya jaab selama kurang lebih dua menit. Tunjukkan bahwa kamu mampu menjawab dengan baik karena kamu telah membaca bku tersebut. Membaca buku diharapkan menjadi budaya kita semua. Puisi Taufiq Ismail yang berjudul “Kupu-kupu di dalam Buku” berisi harapan membaca buku menjadi kebiasaan bangsa Indonesia. Simak puisi berikut. Kupu-Kupu di Dalam Buku Ketika duduk di stasiun bis, di gerbong kereta api, di ruang tunggu praktik dokter anak, di balai desa, kulihat orang-orang di sekitarku duduk membaca buku, dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang. Ketika berjalan sepanjang gang antar rak-rak panjang, di perpustakaan yang mengandung ratusan ribu buku dan cahaya lampunya terang benderang, kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua sibuk membaca dan menuliskan catatan, dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang. Ketika bertandang di sebuah toko, warna-warni produk yang panjang terbentang, orang-orang memborong itu barang dan mereka berdiri beraturan di depan tempat pembayaran, dan aku bertanya di toko buku negeri mana gerangan aku sekarang. Ketika singgah di sebuah rumah, kulihat ada anak kecil bertanya tentang kupu-kupu pada mamanya, dan mamanya tak bisa menjawab keingin-tahuan puterinya, kemudian katanya, “tunggu mama baca buku ensiklopedia dulu, yang tahu tentang kupu-kupu,” dan aku bertanya di rumah negeri mana gerangan aku sekarang. Agaknya inilah yang kita rindukan bersama, di stasiun bis dan ruang tunggu kereta api negeri ini buku dibaca, di tempat penjualan buku laris dibeli, dan ensiklopedia yang terpajang di ruang tamu tidak berselimut debu karena memang dibaca. Taufiq Ismail, 1996
xii
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
xiii
xiv Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Sumber: http://www.labsmk.com/2017/09/ aspek-aspek-keselamatan-kerja-dalam.html
BAB
1
Pengembangan Karakter ----------------------------Setelah mempelajari materi Bab 1, peserta didik diharapkan memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, berpikir logis, peduli, pecaya diri, cinta tanah air, dan santun dalam menyampaikan hasil percobaan dalam rangka berpikir ilmiah.
TEKS LAPORAN HASIL PERCOBAAN Tujuan Pembelajaran Setelah membaca dan mempelajari teks laporan percobaan untuk melatih berpikir ilmiah, peserta didik diharapkan dapat: •memiliki semangat untuk selalu mencoba hal baru dalam kehidupan sehari-hari; •memiliki rasa syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas kekayaan sumber daya_ alam; •memahami isi informasi dari teks laporan hasil percobaan yang disajikan; •memahami struktur dan unsur kebahasaan dari teks laporan percobaan yang disajikan; •menyimpulkan dan menyajikan tujuan, bahan/alat, langkah dan hasil dari teks laporan percobaan -laporan -bahan -percobaan -alat -tujuan -langkah
Kata Kunci: -hasil -ilmiah -data
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
1
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kompetensi Dasar KD 3.1: Mengidentifikasi informasi dari laporan percobaan yang dibaca dan didengar (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll) KD 4.1: Menyimpulkan tujuan, bahan/alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau dibaca KD 3.2: Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll) KD 4.2: Menyajikan tujuan, bahan/alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan
PETA KONSEP
2
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Informasi dapat kita dapatkan dari berbagai sumber melalui kegiatan sehari-hari seperti saat mendengarkan radio, menonton televisi, membaca buku pelajaran, mendengarkan penjelasan guru, membaca surat kabar, dan berbagai kegiatan lainnya. Tentu saja, siapapun tidak bisa terlepas dari informasi dari dulu hingga saat ini. Saat ini informasi dapat diakses kapan saja, oleh siapa saja dan di mana saja melalui berbagai jaringan. Informasi terus mengalami perkembangan dan tersebar dengan luas. Kemampuan dalam mengelola perolehan informasi dan membuat teks laporan serta memahami teks laporan menjadi hal penting.
Sumber: https://www.biospectrumasia.com/uploads/articles/1-11569.png
Teks laporan dapat ditemukan dalam buku referensi seperti ensiklopedia, dokumen, buku panduan, laporan eksperimen, lembar kerja siswa, dan presentasi kelompok (peneliti). Tujuan teks laporan adalah mengklasifikasi dan/atau mendeskripsikan, menggambarkan dan memberikan informasi aktual. Menurut Tesniyadi (2019:21), teks laporan percobaan umumnya digunakan untuk melaporkan hasil percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum. Pada bab ini, kamu akan belajar untuk berpikir ilmiah untuk menguji kandungan zat berbahaya dan kandungan gizi pada makanan dan minuman melalui percobaan sederhana. Makanan dan minuman yang kamu uji coba dapat dengan mudah kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
3
Melalui kegiatan ini, kamu diharapkan mampu mensyukuri nikmat Tuhan berupa anggota tubuh yang harus dijaga kesehatannya dari makanan yang mengandung bahan berbahaya. Kamu juga diharapkan dapat memiliki sikap berpikir ilmiah dan kritis. A. MENGIDENTIFIKASI INFORMASI LAPORAN PERCOBAAN Kompetensi membuat laporan percobaan erat kaitannya dengan kompetensi kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau sains. Hal ini dikarenakan banyaknya eksperimen-eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan adanya gejala atau fenomena alam. Istilah eksperimen sepadan dengan istilah percobaan. Percobaan adalah kegiatan penelitian yang terencana untuk mendapatkan fakta baru atau membuktikan kebenaran suatu fakta. Dalam sebuah penelitian, biasanya peneliti sudah merumuskan sebuah hipotesis. Dalam KBBI, istilah hipotesis juga disebut anggapan dasar, yaitu sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan (Waluyo, 2017:3). Percobaan dilakukan di sebuah tempat yang disebut laboratorium. Berbagai percobaan dilakukan oleh peneliti dan hasil yang diamati akan dicatat disebuah buku. Catatan-catatan temuan tersebut akan dijadikan dasar untuk menyusun laporan percobaan pada akhir kegiatan penelitian (percobaan). 1. Pengertian Teks Laporan Percobaan (LHP) Kamu tentu pernah menyaksikan atau menonton acara Indonesia Bagus, si Bolang, National Geografic, jendela pengetahuan, film dokumenter tentang flora, fauna. Biasanya dijelaskan dan dikupas dari sisi pengetahuan. Atau kamu pernah membaca buku tentang rincian suatu objek dari sisi ilmiah. Laporan hasil percobaan ini dapat ditemukan di buku pengetahuan (buku ilmiah populer). Buku tersebut membahas secara sistematis karakteristik hewan, tumbuhan, objek alam, objek ciptaan manusia, atau suatu konsep (Tesniyadi, 2019: 21) Sementara itu, pada teks laporan praktikum misalnya. Laporan ini disajikan secara ilmiah. Berikut disajikan sebuah contoh teks laporan hasil percobaan. Bacalah teks hasil percobaan berjudul “Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan”
4
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan
Gambar 1.2. Menguji Kandungan Bahan Makanan Sumber: https://seremonia.id/umum/ujian-praktikum-kimia-di-osn-2019-mencakup-organikdan-anorganik/
Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya, kita dapat mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu, kita juga dapat mengelompokkan bahan-bahan makanan yang menjadi sumber karbohidrat, lemak dan protein. Dalam pengujian makanan diperlukan alat dan bahan sebagai berikut. 1. Alat yang digunakan dalam percobaan: • Tabung reaksi dengan raknya • Pembakar bunsen • Pipa tetes • Penjepit tabung reaksi • Cawan petri • Kertas buram • Mortal • Korek api • Spatula • Tisu 2. Bahan makanan yang digunakan dalam percobaan: • Roti • Kemiri • Tempe • Margarin • Putih telur • Sari jeruk • Pisang
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
5
Percobaan dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Uji Karbohidrat (Amilum) Lima bahan makanan digerus secara terpisah (roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri. Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masingmasing diberi label. Penampilan awal di dokumentasikan. Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodide. Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan 2. Uji Lemak Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan. Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering. Diamati dibawah cahaya. 3. Uji Karbohidrat (Glukosa) Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Masing-masing tabung reaksi diberi label. Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan diatas Bunsen. Kemudian didiamkan selama beberapa menit. Perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat hasil pengamatannya. 4. Uji Protein Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Masing-masing tabung reaksi diberi label. Diteteskan dengan 3 tetes NaOH kemudian 3 tetes CuSO4. Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi. Setelah dilakukan percobaan, didapat data seperti pada tabel hasil pengamatan berikut: No.
Bahan makanan
Perubahan Warna setelah Ditetesi Benedict (Glukosa)
Lugol/Iodida (Amilum)
Biuret
Kertas Buram
1
Roti
Orange
Biru Kehitaman
Sedikit Ungu, Sisanya Putih
2
2
Tempe
Agak Orange
Putih Kecoklatan
Setengah Ungu
5
3
Putih Telur
Kuning Kecoklatan
Orange Kecoklatan
Ungu
7
4
Pisang
Cokelat Kehitaman
Coklat Kehitaman
Tidak ada Perubahan
3
5
Kemiri
Coklat Gelap
Coklat Kehitaman
Ungu
6
6
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
6
Margarin
-
-
-
1
7.
Sari Jeruk
-
-
-
4
Dari tabel hasil pengamatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Uji Roti • Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum. • Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih. • Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa. • Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak. 2. Uji Tempe • Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum. • Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu. • Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak orange. • Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak. 3. Uji Putih Telur • Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman. • Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu. • Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
7
bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa. • Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak. 4. Uji Pisang • Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang memiliki amilum hanya sebagian saja. • Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan. • Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada busen pisang menjadi berwarna cokelat kehitaman. Maka pisang tak memiliki glukosa. • Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan pisang meninggalkan sedikit noda transparan. 5. Uji Kemiri • Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Maka kemiri sebagian memiliki kandungan amilum. • Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi oleh reagen biuret warna menjadi ungu. • Uji glukosa, kemiri berubah menjadi coklat gelap sesudah ditetesi dan dipanskan diatas bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak memiliki kandungan glukosa. • Uji lemak, kemiri tidak mengandung lemak. Karena kertas buram yang diolesi tidak meninggalkan noda transparan. 6. Uji Margarin Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika margarin dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. 7. Uji Sari Jeruk Sama halnya dengan margarin, sari jeruk hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasilnya, sari jeruk sama sekali tidak memiliki kandungan lemak karena kertas buram yang dioleskan sari jeruk tidak meninggalkan noda transparan. Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan makanan yang mengandung amilum adalah roti. Bahan makanan
8
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe. Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri. Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin dan roti. Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih seperti amilum, glukosa, dan lemak. Sumber: Bahasa dan Sastra Indonesia 3 2. Karakteristik Teks Laporan Hasil Percobaan a. Fungsi Teks Laporan Hasil Percobaan Perhatikan kembali teks laporan percobaan yang dibahas dicontoh mengenai “Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan”. Dengan laporan hasil percobaan ini, siswa dapat membuktikan bahwa dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih seperti amilum, glukosa, dan lemak. Objek Fungsi Teks Objek Percobaan Pengamatan Laporan Hasil Percobaan Proses Melaporkan Durasi/Waktu B. MENYIMPULKAN INFORMASI LAPORAN PERCOBAAN Pada kegiatan ini, kalian akan menyimpulkan tujuan, bahan/alat, langkah-langkah, dan hasil percobaan yang dilakukan. Nah, setelah kamu membaca teks laporan percobaan yang berjudul “Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan” dan memahami pengertian teks laporan percobaan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk menguji pemahamanmu! 1. Apakah tujuan melakukan percobaan menguji kandungan bahan makanan? 2. Sebutkan alat yang dibutuhkan untuk percobaan tersebut! 3. Apa yang dimaksud dengan mortal? Coba gambarkan bentuknya! 4. Apa yang dimaksud dengan pipa tetes? Coba gambarkan bentuknya! 5. Sebutkan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan tersebut! 6. Bagaimana cara menguji protein pada bahan makanan? 7. Jelaskan bahwa putih telur mengandung protein berdasarkan percobaan tersebut! 8. Jelaskan mentega mengandung lemak berdasarkan percobaan tersebut! 9. Apa saja kandungan tempe? 10. Tuliskan simpulan dari percobaan tersebut! Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
9
C. MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS LAPORAN PERCOBAAN TUJUAN Pada kegiatan ini, Kamu dapat menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca. Struktur Teks Laporan Hasil Percobaan Menurut (Tesniyadi, 2019: 53), berdasarkan strukturnya, teks laporan hasil percobaan dibentuk oleh bagian- bagian berikut. 1) Tujuan percobaan, berupa pernyataan tentang sasarn yang ingin dicapai melalui kegiatan penelitian. 2) Alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan percobaan. 3) Prosedur atau langkah-langkah kegiatan percobaan. Bagian ini sering pula disebut metode penelitian. Biasanya di dalamnya tersurat pula tempat, waktu percobaan, dan objek percobaannya. 4) Hasil percobaan. Bagian ini mengemukakan hal-hal penting yang ditemukan selama kegiatan percobaan, sesuai dengan tujuan yang dirumuskan dalam bagian pendahuluan. 5) Simpulan percobaan. Bagian ini merupakan simpulan hasil percobaan/ praktikum yang dilaksanakan. 6) Selain keempat bagian di atas, suatu remakan percobaan sering pula disertai latar belakang pentingnya percobaan, teori, dan daftar pustaka pada bagian akhirnya.
10
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Gambar Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali contoh teks berikut. Tabel Struktur Teks Laporan Hasil Percobaan Tujuan Percobaan
Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya, kita dapat mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu, kita juga dapat mengelompokkan bahan-bahan makanan yang menjadi sumber karbohidrat, lemak dan protein.
Alat dan Bahan
Dalam pengujian makanan diperlukan alat dan bahan sebagai berikut. 1. Alat yang digunakan dalam percobaan: •Tabung reaksi+raknya •Pembakar bunsen •Pipa tetes •Penjepit tabung reaksi •Cawan petri •Kertas buram •Mortal •Korek api •Spatula •Tisu 2. Bahan makanan yang digunakan dalam percobaan: •Roti •Kemiri •Tempe •Margarin •Putih telur •Sari jeruk •Pisang
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
11
Prosedur/ Langkah -langkah
Percobaan dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Uji Karbohidrat (Amilum) Lima bahan makanan digerus secara terpisah (roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri. Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label. Penampilan awal di dokumentasikan. Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodide. Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan 2. Uji Lemak Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan. Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering. Diamati dibawah cahaya. 3. Uji Karbohidrat (Glukosa) Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Masing-masing tabung reaksi diberi label. Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan diatas Bunsen. Kemudian didiamkan selama beberapa menit. Perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat hasil pengamatannya. 4. Uji Protein Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Masing-masing tabung reaksi diberi label. Diteteskan dengan 3 tetes NaOH kemudian 3 tetes CuSO4. Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi.
12
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Hasil Percobaan
Setelah dilakukan percobaan, didapat data seperti pada tabel hasil pengamatan berikut: No.
Bahan makanan
Perubahan Warna setelah Ditetesi Benedict (Glukosa)
Lugol/ Iodida (Amilum)
Biuret
Kertas Buram
1
Roti
Orange
Biru Kehitaman
Sedikit Ungu, Sisanya Putih
2
2
Tempe
Agak Orange
Putih Kecoklatan
Setengah 5 Ungu
3
Putih Telur
Kuning Kecoklatan
Orange Kecoklatan
Ungu
7
4
Pisang
Cokelat Kehitaman
Coklat Kehitaman
Tidak ada Perubahan
3
5
Kemiri
Coklat Gelap
Coklat Kehitaman
Ungu
6
Dari tabel hasil pengamatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.Uji Roti • Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum. • Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih. • Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa. • Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak. 2. Uji Tempe • ji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
13
• Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum. • Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu. • Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak orange. • Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak. 3. Uji Putih Telur • Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman. • Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu. • Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa. • Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.
14
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Lembar Kegiatan Siswa Langkah Kegiatan 1. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan berikut yang tersusun secara acak. Kemudian pasangkan dengan bagian struktur teks laporan hasil percobaan dengan menarik garis lurus. Pernyataan Struktur Teks Lemon, Air , Sendok, Mangkuk, 1)Tujuan percobaan Cotton Bud, Kertas Putih, Lampu 2)Alat dan bahan Bohlam 3)Prosedur atau langkah-langkah 4) Hasil percobaan Setelah langkah di atas selesai kamu 5) Simpulan laukan, kamu berhasil membuat tinta rahasia yang tidak terlihat. Kamu dapat menyampaikan pesan rahasia ini kepada teman-teman mu dengan cara menggunakan tinta yang tidak terlihat ini. Ini merupakan salah satu reaksi kimia. Jus lemon adalah senyawa organik yang bisa teroksidasi dan berubah warnanya menjadi cokelat ketika dipanaskan. Bahan yang diencerkan ini membuat pesan sulit untuk dibaca. Dengan demikian, tidak seorang pun menyadari keberadaan tulisan itu sampai dengan tulisan tersebut dipanaskan dengan cara mendekatkannya kepada bola lampu Kamu dapat membuat tinta tidak terlihat dengan bahan-bahan yang sangat mudah untuk di dapat, untuk menyampaikan pesan rahasia kepada seseorang misalnya.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
15
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah peras jus lemon ke dalam mangkuk dan tambahkan beberapa tetes air ke dalam mangkuk tersebut.Kemudian aduk air dan jus lemon dengan menggunakan sendok.Celupkan cotton bud ke dalam campuran dan tulis pesan diatas kertas putih.Tunggu jus tersebut kering sehingga tidak terlihat.Untuk membaca pesan tersebut dapat dilakukan dengan memanaskan kertas yang dipegang dengan mendekatkannya ke bola lampu. 2. Perhatikanlah kembali teks berjudul “Teks Percobaan Membuat Tinta Tidak Terlihat”. Menyebutkan struktur teks itu secara jelas dan dilengkapi dengan kutipan teks! Struktur Teks Kutipan Teks
16
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Kaidah Kebahasaan Laporan Percobaan Menurut Tesniyadi (2019: 57), adapun kaidah kebahasaanya, rekaman percobaan ditandai oleh hal-hal berikut. 1. Banyak menggunakan istilah ilmiah. Istilah yang dimaksud yang berkaitan dengan kegiatan penelitian itu sendiri; selain itu ada pula peristilahan yang berkaitan dengan bidang keilmuannya. 2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan (metode penelitian) 3. Menggambarkan tanaman, benda-benda atau hewan, lingkungan tertentu. 4. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisan, yang ditandai oleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni, dan disebut. 5. Menggunakan konjungsi penyebaban untuk menjelaskan suatu alasan, yang ditandai oleh penggunaan konjungsi karena, sebab, sebab itu, oleh karena itu, selanjutnya, dan lalu. 6. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu, petama, kedua, ketiga. 7. Menggunakan gaya formal. Penggunaan kata ganti saya, kami, dan penulis digunakan di dalam jenis teks ini. 8. Menggunakan gambar-gambar grafis, seperti tabel, grafik, bagan, diagram, dan sejenisnya. Sedangkan menurut Waluyo (2017:14), unsur ketatabahasaan laporan hasil percobaan di antaranya: 1. Menggunakan Kaidah Bahasa Indonesia Baku Teks laporan percobaan termasuk ragam teks ilmiah sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku, baik dari aspek pemilihan kata, penerapan ejaan, maupun struktur kalimat. Berdasarkan teks laporan percobaan yang terdapat pada “Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan” jelaskan: a. Kaidah penulisan kata berimbuhan b. Kaidah penulisan kata depan c. Kaidah penulisan angka dan bilangan d. Kaidah penulisan istilah bidang tertentu (misalnya istilah kimia, fisika, biologi, dll) e. Kaidah penulisan singkatan 2. Menggunakan Kalimat Kompleks dan Kalimat Simpleks
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
17
Kalimat kompleks (majemuk) adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu pola kalimat. Kalimat kompleks terdiri atas dua klimat simpleks (tunggal) atau lebih. Perhatikan penjelasan berikut. a. Gelas itu diisi air. (kalimat simpleks) S P O b. Gelas itu diberi pewarna. (kalimat simpleks) S P O c. Gelas itu diisi air dan diberi pewarna. (kalimat kompleks) S P1 O1 konj P2 O2 Kalimat kompleks c disusun dari kalimat simpleks (klausa). a dan b. Temukan kalimat kompleks lainnya pada teks laporan “Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan! Kemudian, tentukan klausaklausa yang menyusun kalimat kompleks tersebut. 3. Menggunakan Konjungsi Konjungsi disebut juga kata hubung atau kata sambung. Ada beberapa jenis konjungsi yang dapat kalian pelajari pada buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Amatikah kembali teks laporan “Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan”. Temukan penggunaan konjungsi pada teks laporan percobaan tersebut, kemudian klasifikasi berdasarkan jenisnya! 4. Menggunakan Istilah Teknis Istilah teknis juga sering disebut kata kajian, yaitu kata-kata yang digunakan pada bidang tertentu. Coba carilah makna istilah berikut ini menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)! No. Istilah Teknis Makna 1 Reaksi 1. kegiatan (aksi, protes) yang timbul akibat suatu gejala atau suatu peristiwa; 2. tanggapan (respons) terhadap suatu aksi; dan 3. perubahan yang terjadi karena bekerjanya suatu unsur (obat). 2 3 4
18
Mortal Spatula Gerus
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
5. Menggunakan Kata Bilangan (Numeralia) Kata bilangan merupakan kata yang menunjukkan penggunaan angka/jumlah. Tuliskan penggunaan kata bilangan (numeralia) dalam teks laporan “Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan”, kemudian kutip kalimat yang menggunakan kata tersebut. No. Kata Bilangan Kutipan Kalimat 1 Lima Lima bahan makanan digerus secara terpisah, yaitu roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri, lalu ditempatkan di cawan petri. 2 3 4 5 6 7 8 6. Kata Depan dan Awalan Jika tidak memahami perbedaan antara kata depan dan awalan, kita akan keliru menuliskannya. Kata depan adalah kata yang diletakkan sebelum kata benda, kata kerja, dan keterangan misalnya di, ke, dari, dan pada yang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Awalan adalah imbuhan yang ditambahkan pada awal kata dasar yang ditulis serangkai denga kata dasarnya. Tulislah kalimat yang menggunakan kata depan dan awalan pada teks laporan “Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan”! D. PENYAJIAN LAPORAN PERCOBAAN Pada kegiatan ini kamu akan berlatih untuk membuat sebuah teks laporan percobaan dengan lengkap, berdasarkan struktur dan ciri kebahasaan yang baik. Sebelum mulai belajar menyusun teks laporan percobaan, untuk menambah wawasanmu perhatikan materi berikut ini:
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
19
Langkah-langkah pada Metode Ilmiah Langkah-langkah pada metode ilmiah antara lain sebagai berikut. 1. Memilih dan mendefinisikan masalah 2. Melakukan survei terhadap data yang tersedia 3. Memformulasikan hipotesis 4. Membangun kerangka analisis serta alat-alat dalam menguji hipotesis 5. Mengumpulkan data primer 6. Mengolah, menganalisis serta membuat interpretasi 7. Membuat generalisasi dan simpulan 8. Menyusun laporan Pelaksanaan Metode Ilmiah Pelaksanaan metode ilmiah meliputi enam tahap, sebagai berikut. 1. Merumuskan masalah 2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka 3. Menyusun hipotesis yang merupakan simpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka 4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian 5. Mengolah data hasil percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan simpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subjektivitas ilmuwan peneliti dan universal 6. Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori. Sekarang, kerjakan tugas berikut dengan mengikuti petunjuk pada setiap nomor soal! 1. Temukan objek eksperimen di dilingkungan sekitar kalian! 2. Dengan tahapan dalam metode ilmiah di atas, lakukan eksperimen terkait objek yang kamu temukan! 3. Susunlah laporan eksperimenmu menggunakan struktur laporan yang memperhatikan aspek kebahasaan teks laporan percobaan!
20
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
RANGKUMAN 1. Teks percobaan adalah teks yang memaparkan bagaimana sebuah eksperimen (percobaan) dilakukan sesuai tujuan, berikut hasil percobaan dan simpulannya. 2. Struktur teks laporan percobaan terdiri atas judul, tujuan, alat dan bahan, langkah-langkah, hasil dan simpulan. 3. Teks laporan percobaan memiliki unsur kebahasaan, di antaranya penggunaan kata baku, kalimat simpleks, kalimat kompleks, konjungsi (kata sambung), makna istilah teknis, kata berawalan, kata depan, dan kata bilangan atau numeralia. 4. Untuk menyusun teks laporan percobaan, langkah-langkah yang dilakukan meliputi: a) merumuskan masalah, b) mengumpulkan keterangan, c) menyusun hipotesis, d) menguji hipotesis, e) mengolah data, f) menguji simpulan.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
21
REFLEKSI Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai kebiasaan yang kamu lakukan! No.
Pemahaman
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum Mengerjakan tugas dengan jujur Mengakui kesalahann atau kekurangan yang dimiliki Mengerjakan tugas sampai selesai (tuntas) Mempresentasikan tugas dengan percaya diri Bertutur kata dengan santun Menghargai pendapat teman saat diskusi baik kelompok ataupun kelas Memberi kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapat Mau bekerja sama dengan teman dalam tim
2 3 4 5 6 7 8 9 10
22
Tidak Pernah
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Kadang- Sering Selalu kadang
UJI KOMPETENSI BAB 1 A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Larutan yang memiliki kandungan vitamin C yang paling tinggi adalah larutan vitamin C tablet dan larutan sari buah belimbing, sedangkan larutan yang memiliki kandungan vitamin C yang paling rendah adalah minuman vitamin water. Dilihat dari isinya, kutipan tersebut termasuk pada bagian struktur .... a. hasil b. judul c. simpulan d. langkah-langkah 2. Perhatikan kalimat acak berikut! 1) Tambahkan cuka pada salah satu tabung reaksi 2) Tuangkan ekstrak bunga mawar pada 4 buah tabung reaksi yang berbeda 3) Gerus beberapa helai mahkota bunga mawar menggunakan lampung dan alu,kemudian tambahkan air aquades kurang lebih 5 mL 4) Ulangi langkah kerja di atas dengan menggunakan air garam,air sabun dan air kapur 5) Goyangkan tabung dan amati perubahan yang terjadi, catat hasilnya pada tabel hasil pengamatan Susunah langkah-langlah percobaan yang tepat adalah .... a. 1-3-2-4-5 b. 1-3-4-2-5 c. 3-2-1-5-4 d. 3-2-1-4-5 3. Pada sebuah eksperimen, diperoleh hasil sebagai berikut. • Singkong yang diberi 1 butir ragi teksturnya sedikit keras. Rasanya sangat masam. • Singkong yang diberi 2 butir ragi teksturnya sedikit lembek.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
23
Rasanya pas/tidak terlalu masam. • Singkong yang diberi 3 butir ragi teksturnya sangat lembek. Rasanya pahit dan masam. Simpulan eksperimen di atas adalah .... a. Tapai yang enak diberi ragi 2 butir saja. b. Semakin banyak ragi yang diberikan, tapai semakin masam dan lembek c. Tapai tidak enak jika terlalu lembek dan pahit d. Tekstur dan rasa tapai dipengaruhi oleh jumlah ragi yang diberikan Teks untuk mengerjakan soal nomor 4 dan 5. Langkah-langkah menguji kandungan boraks pada siomay 1) Mengambil larutan etanol yang ada pada labu takar dengan menggunakan pipet tetes 2) Meneteskan larutan tersebut pada siomay yang ada di cawan porselen 3) Siomay yang telah diberikan larutan etanol dibakar menggunakan korek api 4) Menunggu beberapa saat sambil mengamati perubahan yang terjadi, baik perubahan pada siomay maupun api yang membakar siomay tersebut 5) Mencatat hasil pengamatan berdasarkan pengamatan yang dilakukan. 4. Bahan yang diperlukan untuk menguji kandungan boraks pada siomay adalah .... a. cawan porselen b. larutan etanol c. labu takar d. pipet tetes 5. Kegunaan pipet tetes pada langkah tersebut adalah .... a. Untuk meletaka objek yang akan diamati b. Untuk menyimpan larutan yang akan diamati c. Untuk memindahkan sejumlah cairan d. Untuk mendapatkan udara pada objek
24
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
6. Berikut ini merupakan kata yang mengandung kata depan adalah .... a. diamati b. dimengerti c. disediakan d. di gelas 7. Berikut ini yang merupakan kalimat simpleks, kecuali .... a. Anda perlu menyiapkan gelas ukur. b. Peneliti tidak boleh bersikap subjektif. c. Data yang ada sesuai dengan fakta. d. Peneliti harus bersikap jujur dan objektif. 8. Vitamin C diperlukan untuk menhaga struktur kolagen, berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi ... mempertajam kesadaran. Konjungsi yang tepar melengkapi kalimat tersebut adalah .... a. dan b. tetapi c. namun d. sedangkan 9. Masukan beberapa tetes larutan iodium ke dalam larutan tepung yang disaring hingga larutan tepung berubah menjadi biru hingga kehitaman. Kata bilangan yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah .... a. masukan b. tetes c. larutan d. beberapa 10. Kata yang menjadi penghubung antarkata, antrafrasa, antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf disebut .... a. numeralia b. baku c. konjungsi d. konduksi
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
25
B. Kerjakan soal-soal di bawah ini! 1. Teks lapoan percobaan merupakan ragam teks ilmiah. Jelaskan maksud ragam teks ilmiah dan sebutkan karakteristiknya! 2. Jelaskan perbedaan alat dan bahan dalam struktur teks laporan percobaan! Alat Bahan
3. Buatlah masing-masing dua kalimat simpleks dan dua kalimat kompleks! Kalimat Simpleks Kalimat Kompleks
4. Perhatikan Laporan Percobaan di bawah ini! Percobaan Menguji Larutan Asam Basa Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji sifat larutan asambasa dengan menggunakan kertas lakmus Alat yang diperlukan adalah: • Gelas Kimia • Plat Tetes • Pipet Tetes Bahan yang diperlukan adalah: -Kertas Lakmus (lakmus biru=indikator basa; lakmus biru=indikator asam) -Cuka -Deterjen -Air Aki (H2SO2)
26
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
-Jeruk Nipis -Kapur Sirih -Garam -Gula -NaOH
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan di antaranya: 1) Siapkan bahan yang akan diuji dalam bentuk latutan; 2) Masukkan ±3 tetes larutan cuka kertas lakmus merah, amati perubahan warna yang terjadi; 3) Lakukan percobaan dua pada semua larutan; 4) Ulangi percobaan dua dan tiga dengan mengamati kertas lakmus biru. Dari hasil percobaan di dapatkan data sebagai berikut: Kertas Lakmus No. Larutan Sifat Zat Merah Biru 1 Cuka Merah Merah Asam 2 Deterjen Biru Biru Basa 3 Jeruk nipis Merah Merah Asam 4 Kapur sirih Biru Biru Basa 5 Garam Merah Biru Netral 6 Gula Merah Biru Netral 7 NaOH Biru Biru Basa 8 Air aki Merah Merah Asam (H2SO4) Keterangan: • Larutan yang mengubah lakmus biru menjadi merah berarti larutan bersifat asam. • Larutan yang mengubah lakmus merah menjadi biru berarti larutan bersifat basa. • Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus berarti llarutan bersifat netral. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut! 5. Analisislah penggunaan kata bilangan (numeralia) dan konjungsi pada teks hasil percobaan yang terdapat dapa nomor 4!
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
27
28
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Sumber: http://google.com
BAB
2
Pengembangan Karakter ----------------------------Setelah mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas pada Bab 2, peserta didik diharapkan memiliki perilaku santun, kreatif, kritis, gigih, terbuka, peduli sosial dan lingkungan, tanggung jawab, menghargai keragaman, mandiri, dan percaya diri dalam mengatasi perubahanperubahan.
TEKS PIDATO PERSUASIF Tujuan Pembelajaran Setelah membaca dan mempelajari teks pidato untuk belajar berpikir kritis, peserta didik diharapkan dapat: • mensyukuri adanya bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa; • memiliki sikap kritis dan peduli terhadap perubahan yang terjadi lingkungan sekitar; • memahami gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam teks pidato persuasive; • memahami struktur dan unsur kebahasaan dalam struktur teks pidato persuasif; • menyusun teks pidato persuasif tentang mengatasi perubahan yang terjadi di sekitar. Kata Kunci: -persuasif -pembukaan -artikulasi -orator -aktual
-isi -penutup
-etika -diksi
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
29
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kompetensi Dasar KD 3.3: Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca KD 4.3: Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan/atau dibaca KD 3.4: Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca KD 4.4: Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
PETA KONSEP
30
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
A. MENGIDENTIFIKASI TEKS PIDATO PERSUASIF 1. Pengertian Pidato Persuasif Salah satu bentuk komunikasi satu arah berupa pengungkapan gagasan dan pikiran pembicara tentang suatu hal kepada banyak orang dan tidak mendapat reaksi langsung dari pendengar merupakan pengertian dari berpidato. Orator merupakan sebutan bagi seseorang yang melakukan pidato. Salah satu jenis pidato adalah pidato persuasif. Apa arti persuasif? Kata persuasif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Pidato persuasif merupakan seni mengungkapkan pendapat secara jelas dan logis. Tujuannya untuk meyakinkan audiensi untuk melakukan sesuatu. (Kemdikbud, 2018: 34). Pidato persuasi merupakan jenis pidato yang disampaikan dalam rangka mempengaruhi emosi dan meyakinkan seseorang untuk melakukan tindakan seperti yang diinginkan oleh pembicara. Kegiatan pidato seringkali ditemui dalam masyarakat kita, karena pidato adalah salah satu cara untuk menyampaikan sesuatu yang penting pada khalayak dalam situasi formal dan nonformal. Ada pidato yang bersifat informatif, rekreatif, dan persuasi (Rakhmat, 2009: 89). Teks pidato persuatif, yaitu teks yang disampaikan secara lisan kepada khalayak yang isinya berupa ajakan atau bujukan. Untuk sampai pada ajakan itu, pembicara menyamaikan pula sejumlah fakta ataupun pendapatpendapatnya. Fakta dan pendapat berguna untuk menguatkan atau sebagai dasar penyampaian ajakan-ajakannya itu. Pidato persuasif merupakan bagian dari teks eksposisi. Seperti telah dipelajari sebelumnya bahwa eksposisi bertujuan meyakinkan pembaca atau pendengar dengan menyajikan argumen dari satu sudut pandang. Dengan mengambil satu sudut pandang dan membuktikan kebenarannya, kita bertujuan meyakinkan orang lain untuk melihat suatu persoalan hanya dari sisi itu. Pidato persuasif bertujuan untuk meyakinkan audiens untuk melakukan sesuatu. Apakah kita ingin agar orang ikut pemilihan presiden, berhenti mengotori bumi, atau mengubah pikiran orang tentang persoalan penting, mengajak orang peduli? Pidato persuasi merupakan cara efektif untuk mengubah audiens. Ada banyak unsusr agar pidato persuasif berhasil. Namun, dengan beberapa persiapan dan latihan, kamu dapat berpidato dengan hebat.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
31
2. Karakteristik Pidato Persuasif a. Fungsi Teks Pidato Persuasif Pidato persuasif merupakan teks yang berfungsi untuk memaparkan, memengaruhi, dan mengajak khalayak ikut meyakini hal-hal yang disampaikan, baik berupa fakta mupun argumen dalam melakukan perbaikan atas kerusakan lingkungan. Dengan pidato persuatif ini, siswa dapat menulis teks dan menyampaikannya/berpidato menyadarkan khalayak dengan menyajikan latar belakang, fakta-fakta, serta argument yang logis. b. Ciri-ciri teks pidato persuasif Ciri-ciri teks pidato persuasif yang baik sebagai berikut. 1. Berisi gagasan, pikiran, pandangan, arahan, dan pesan orator tentang suatu topik/permasalahan. 2. Bersifat mendorong/mengajak 3. Tujuan memengaruhi, mengajak, atau membujuk audiens 4. Cara penyampaiannya sesuai dengan kebutuhan para pendengar Objek Latar belakang
Fungsi Meyakinkan
Fakta-fakta
Mengajak
Teks Pidato Persuasif
Argumen Kegiatan Siswa Langkah Kegiatan 1) Bacalah teks pidato persuasif di bawah ini! Assalamualaikum Wr.Wb. Yang terhormat Kepala SMAN 1 Sleman Yang saya hormati Bapak/Ibu guru dan segenap staff SMAN 1 Sleman Serta siswa-siswi SMAN 1 Sleman yang berbahagia Marilah kita panjatkan puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, berkat karunia dan nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, kita dapat berkumpul di pagi ini dalam keadaan yang sehat walafiat.
32
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memperjuangkan nilai dan agama yang luhur ini hingga sampai kepada kita semua. Terima kasih saya ucapkan atas waktu dan tempat yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato singkat tentang pendidikan karakter yang harapannya kelak para generasi muda yang mempunyai visi besar dalam membangun bangsa ini. Saya juga berharap semoga apa yang akan saya sampaikan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya sendiri dan kepada semua yang dapat hadir di tempat ini. Hadirin yang saya hormati, Saat ini Bangsa kita tengah menghadapi persoalan yang sangat serius, yaitu menurunnya moral di kalangan remaja. Banyak remaja yang sudah terpengaruh oleh sikap hidup hedonis dan kehidupan yang mengabaikan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari data yang telah disampaikan oleh beberapa lembaga. Misalanya, Salah satu lembaga independen memaparkan fakta yang mencengangkan, bahwa 65% remaja saat ini sudah pernah melakukan hubungan seksual seperti ciuman, seks bebas dan bahkan berhubungan dengan sesama jenis. Tidak hanya itu, data yang dikeluarkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak kalah mengherankan. Mereka mengeluarkan data bahwa pengguna narkoba dari golongan remaja mencapai 79% pada tahun 2015. Angka ini mengalami kenaikan sekitar 20% dari tahun lalu. Bahkan mereka juga menyatakan bahwa setiap 7 menit terdapat korban yang meninggal dunia akibat penggunaan narkoba. Hadirin yang saya hormati, Data-data tersebut sudah cukup membuktikan apa yang sedang terjadi saat ini. Lantas, dimanakah peran pendidikan sekolah, guru dan orangtua? Mengapa para remaja saat ini terjerumus ke dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat kita? Setelah diteliti ternyata pemuda atau remaja saat ini telah kehilangan karakternya sebagai ksatria. Hal ini disebabkan lemahnya pendidikan karakter yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun di rumah.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
33
Hal ini bisa dilihat dari berkurangnya jam Pendidikan Moral dan Pancasila (PPKN) di sekolah. Oleh sebab itu, yang kita butuhkan saat ini adalah contoh pendidikan karakter agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi. Demikanlah pidato singkat yang dapat saya sampaikan dan mohon maaf apabila ada perkataan yang tidak berkenan di hati. Akhir kata. Wassalamualaikum Wr. Wb. 2) Identifikasi informasi penting yang terdapat di dalamnya. 3) Tentukan pula jenis informasi itu dengan jelas. Judul teks : …………………………….. Tema : …………………………….. No. Informasi Penting Jenis Informasi
34
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Pesan
Arahan
Pikiran
Pokok-pokok isi pidato
Gagasan
No.
Pandangan
B. MENYIMPULKAN HASIL IDENTIFIKASI PIDATO PERSUASIF Kerjakan tugas berikut dengan mengikuti petunjuk pada setiap nomor soal! 1. Dalam pidato, orator membahas suatu permasalahan. Jelaskan permasalahan yang menjadi inti pidato tersebut! 2. Pidato persuasif berisi gagasan, pikiran, pandangan, arahan, dan saran orator tentang suatu masalah. Jelaskan perbedaan antara gagasan, pikiran, pandangan, arahan dan saran. Gagasan adalah ....................................................................................... Pikiran adalah ......................................................................................... Pandangan adalah ................................................................................... Arahan adalah ......................................................................................... Saran adalah ............................................................................................ Identifikasikan pokok-pokok isi teks pidato yang terdapat pada subbab A. Kemudian, klasifikasika mana yang merupakan gagasan, pikiran, dan pandangan orator dengan memberi tanda (V)!
1 2 3 4 5 dst. 3. Teks pidato persuasif bersifat mendorong atau mengajak audiens untuk melakukan sesuai yang disampaikan. Tulislah kalimat-kalimat yang berisi ajakan pada teks pidato tersebut! 4. Teks pidato persuasive bertujuan memengaruhi audiens! Tulislah kalimat-kalimat yang berisi bujukan pada teks pidato tersebut!
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
35
C. MENELAAH PIDATO PERSUASIF 1. Struktur Teks Pidato Persuasif Teks pidato persuatif dibentuk oleh beberapa bagian, yang antarbagiannya itu disusun secara sistematis dan saling berhubungan. Teks itu diawali dengan pengenalan isu, diikuti dengan paparan sejumlah argumen. Setelah itu, dinyatakan ajakan-ajakan, yang diakhiri dengan dengan penegasan kembali. a) Pengenalan isu, yakni berupa beupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu b) Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumenargumennya itu. c) Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat. Berikut ini bagan struktur teks pidato persuasif. Gambar Struktur Teks Pidato Persuasif
Dalam versi lainnya menurut Waluyo (2017:47) struktur teks pidato persuasif terdiri atas pembukaan, isi dan penutup. Perhatikan struktur pidato berikut ini Struktur Teks Pembukaan Assalamualaikum Wr.Wb. Yang terhormat Kepala SMAN 1 Sleman Yang saya hormati Bapak/Ibu guru dan segenap staff SMAN 1 Sleman Serta siswa-siswi SMAN 1 Sleman yang berbahagia
36
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Struktur Pembukaan
Isi
Teks Marilah kita panjatkan puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, berkat karunia dan nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, kita dapat berkumpul di pagi ini dalam keadaan yang sehat walafiat. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memperjuangkan nilai dan agama yang luhur ini hingga sampai kepada kita semua. Terima kasih saya ucapkan atas waktu dan tempat yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato singkat tentang pendidikan karakter yang harapannya kelak para generasi muda yang mempunyai visi besar dalam membangun bangsa ini. Saya juga berharap semoga apa yang akan saya sampaikan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya sendiri dan kepada semua yang dapat hadir di tempat ini. Hadirin yang saya hormati, Saat ini Bangsa kita tengah menghadapi persoalan yang sangat serius, yaitu menurunnya moral di kalangan remaja. Banyak remaja yang sudah terpengaruh oleh sikap hidup hedonis dan kehidupan yang mengabaikan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari data yang telah disampaikan oleh beberapa lembaga. Misalanya, Salah satu lembaga independen memaparkan fakta yang mencengangkan, bahwa 65% remaja saat ini sudah pernah melakukan hubungan seksual seperti ciuman, seks bebas dan bahkan berhubungan dengan sesama jenis.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
37
Struktur Isi
Penutup
Teks Tidak hanya itu, data yang dikeluarkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak kalah mengherankan. Mereka mengeluarkan data bahwa pengguna narkoba dari golongan remaja mencapai 79% pada tahun 2015. Angka ini mengalami kenaikan sekitar 20% dari tahun lalu. Bahkan mereka juga menyatakan bahwa setiap 7 menit terdapat korban yang meninggal dunia akibat penggunaan narkoba. Hadirin yang saya hormati, Data-data tersebut sudah cukup membuktikan apa yang sedang terjadi saat ini. Lantas, dimanakah peran pendidikan sekolah, guru dan orangtua? Mengapa para remaja saat ini terjerumus ke dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat kita? Setelah diteliti ternyata pemuda atau remaja saat ini telah kehilangan karakternya sebagai ksatria. Hal ini disebabkan lemahnya pendidikan karakter yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun di rumah. Lebih dari itu, sekolah saat ini hanya mengutamakan pendidikan yang mengejar hasil berupa nilai daripada mendidik anak agar mempunyai karakter yang baik dan mulia. Hal ini bisa dilihat dari berkurangnya jam Pendidikan Moral dan Pancasila (PPKN) di sekolah. Oleh sebab itu, yang kita butuhkan saat ini adalah contoh pendidikan karakter agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi. Demikanlah pidato singkat yang dapat saya sampaikan dan mohon maaf apabila ada perkataan yang tidak berkenan di hati. Akhir kata. Wassalamualaikum Wr. Wb.
38
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Berdasarkan struktur teks pidato tersebut, simpulkan apa saja bagian struktur teks pidato. 1. Bagian pendahuluan adalah ......................................................................... Bagian pendahuluan meliputi ...................................................................... 2. Bagian isi adalah ............................................................................................ Bagian isi meliputi ........................................................................................ 3. Bagian penutup adalah .................................................................................. Bagian penutup meliputi .............................................................................. Setelah memahami struktur teks pidato tersebut, jelaskan isi pidato tersebut! 1. Apa yang disampaikan orator pada bagian pembukaan? 2. Apa saja gagasan pokok yang disampaikan orator pada bagian isi? 3. Apa saja yang disampaikan orator pada bagian penutup? Sampaikan hasil diskusi kalian. Kemudian bandingkan hasil diskusi kalian dengan informasi berikut ini. Teks pidato teridiri atas tiga bagian: pendahuluan/pembukaan, isi, dan penutup. Ketiga komponen tersebut merupakan komponen penting yang harus ada dalam sebuah teks pidato. Jika salah satu struktur tidak ada, teks pidato tersebut akan menjadi teks yang tidak sempurna. 1. Pembukaan Pembukaan teks pidato terdiri atas tiga bagian juga, yaitu salam pembuka, ucapan penghormatan, dan juga ucapan syukur. a. Salam Pembuka Assalamualaikum wr.wb. Salam sejahtera bagi kita semua. b. Ucapan Penghormatan Ucapan penghormatan dalam sebuah pidato biasanya dilakukan dengan menyebutkan orang yang dianggap lebih tinggi jabatannya terlebih dahulu dan kemudian seterusnya sampai berada pada jabatan paling bawah. Contoh: Yang kami hormati Bapak Kepala Sekolah Yang kami hormati Bapak dan Ibu Guru Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
39
Yang kami hormati tamu undangan Yang berbahagia teman-teman seangkatan kami kelas IX Dan juga adik-adik kelas kami yang kami banggakan. Jika misalkan ada banyak jabatan dalam sebuah sekolah atau sebuah perusahaan seperti bagian administrasi dan yang lainnya itu tidak perlu disebutkan. Cukup menyebutkan yang sekiranya penting saja. c. Ucapan Syukur Ucapan syukur ini biasanya dibacakan karena rasa syukur sang orator (pembaca pidato) terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena dirinya dan juga para tamu bisa diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat berkumpul dan menghadiri acara pidato tersebut. Contoh: Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena sampai pada detik ini kita masih diberi kesehatan untuk dapat menghadiri dan berkumpul di acara yang berbahagia ini. 2. Isi Pidato Isi pidato adalah bagian yang penting karena dalam isi mengandung inti dari sesuatu yang akan disampaikan dan dibicarakan. Pada bagian isi, sang orator akan menjelaskan secara detail dan juga jelas mengenai apa yang disampaikannya kepada para pendengar. 3. Penutup Pidato Penutup pidato adalah akhir dari sebuah pidato. Penutup pidato yang baik biasanya berisi hal-hal berikut. a. Kesimpulan secara ringkas dari materi yang dijelaskan. b. Permintaan maaf dengan pendengar jika salah dalam berkata dan juga menyinggung pembaca. c. Salam penutup. 2. Kaidah Kebahasaan Teks Pidato Persuasif Sebagaimana teks pidato lainnya, teks ini pun ditandai dengan katakata harus, hendaknya, sebaiknya, usahakanlah, jangan, hindarilah, dan sejenisnya. Selain itu, juga sering ditandai dengan menggunaan kata penting, harus, sepantasnya, dan kata kerja imperatif jadikanlah. Kata-kata sejenis juga sering pula kita temukan, seperti jangan, sebaiknya, hendaknya,
40
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
waspadalah. Kaidah-kaidah kebahasaan lainnya yang menandai teks persuasi menurut Waluya (2017:50) adalah sebagai berikut. 1. Penggunaan Kalimat Aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan tindakan sebagaimana dinyatakan pada predikat. Kridalaksana (1984:100) menyebut kalimat aktif sebagai klausa aktif (aktiv clause) yaitu klausa transitif yang menunjukkan bahwa subjek mengerjakan pekerjaan dalam predikat verbal (predikat yang berkategori kata kerja). Perhatikam kalimat berikut. • Aini membaca buku di perpustakaan. • Sulaiman menggembala kambing. • Kami mengerjakan tugas dengan teliti. Kalimat-kalimat tersebut termasuk jenis kalimat aktif. Jadi, verba membaca, menggembala, dan mengerjakan pada kalimat di atas termasuk verba aktif. Tulislah kalimat aktif pada teks pidato tersebut! Kemudian, tentukan verba pada kalimat tersebut! No. Kalimat Aktif Verrba Aktif
2. Penggunaan Kata Tugas Kata tugas adalah kata yang secara gramatikal dapat berdiri sendiri, tetapi dapat bergabung dengan afiks dan tidak memilki makna leksikal (makna kamus). Kata tugas meliputi preposisi (kata depan), konjungsi (kata sambung), artikula (kata sandang), interjeksi (kata seru), dan partikel. Untuk memahami jenis-jenis kata tugas tersebut, kalian dapat mempelajarinya pada buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Tulislah kata tugas pada teks pidato di atas. Klasifikasikan apakah kata tugas tersebut termasuk kategori preposisi, konjungsi, artikula, interjeksi, atau partikel!
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
41
Partikel
Interjeksi
Artikula
Kata Tugas
Konjungsi
No.
Preposisi
Jenis
1 2 3 4 5 dst. 3. Penggunaan Kosakata Emotif Kosakata emotif adalah kosakata yang berhubungan dengan emosi (perasaan). Contoh suka, cinta, gembira, sedih, bahagia, menyayangi, bangga dan sebagainya. 4. Penggunaan Kosakata Bidang Ilmu (Kata Teknis) Kata teknis adalah kata yang berkaitan dengan bidang tertentu. Perhatikan kosa-kata di bawah ini! No. Kosakata Bidang 1 habitat, ekosistem, populasi, genus Biologi 2 arus listrik, biofisika, electron, frekuensi Fisika 3 kubus, bilangan, domain, garis bilangan Matematika 4 angin darat, angin laut, abrasi, cuaca, iklim Geografi 5 hakim, jaksa, terdakwa, eksepsi, pledoi Hukum 6 puisi, cerpen, novel, tokoh, alur, tema, amSastra anat Carilah makna kosakata di bawah ini pada kamus. Kemudian, buatlah kalimat baru menggunakan kosa kata tersebut! a. Teknologi: b. Internet: c. Media sosial: d. Telepon seluler: e. Handphone: f. Fitur:
42
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
5. Penggunaan Sinonim dan Antonim Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Sinonim juga disebut padanan kata. Tanda yang digunakan pada kata-kata yang bersinonim adalah tanda sama dengan (=). Contoh: besar= akbar, agung, gemuk, gendut, dewasa tua= lanjut usia, berumur, matang, purba mati= wafat, meninggal dunia, tewas, berpulang, tutup usia Antonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna berlawanan. Antonim juga disebut lawan kata. Tanda yang digunakan pada kata-kata yang saling berlawanan makna adalah (><). Contoh: besar >< kecil tua >< muda meninggal >< hidup dan sebagainya 6. Penggunaan Kata Benda Konkret dan Abtrak Kata benda disebut juga nomina. Kata benda menurut jenisnya ada dua: kata benda konkret dan kata benda abstrak. Kata benda konkret adalah kata benda yang ada bentuk fisiknya. Contoh: meja, kursi, manusia, binatang, buku, sapu dan sebagainya. Kata benda abstrak adalah kata benda yang tidak ada fisiknya, tetapi dapat dirasakan. Contohnya: ilmu, kebahagiaan, kesedihan, harapan, dan sebagainya. Pembentukan kata benda dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1) Berbentuk kata berimbuhan ke-, pe-, ke-an, pe-an, -an, dan –nya. 2) Berbentuk gabungan kata dengan atribut kata sifat, misalnya harapan, yang besar, cita-cita yang tinggi, tekad yang kuat, dan sebagainya. Tulislah sebanyak-banyaknya kata benda (nomina). Kemudian, klasifikasikan mana yang merupakan nomina konkret dan nomina abstrak. 7. Proses Nominalisasi (Pembentukan Kata Benda) Nominalisasi adalah pembentukan nomina dari kata lain. Pembentukan tersebut biasanya dilakukan melalui proses morfologi salah satunya dengan afiksasi.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
43
No. 1 2
Proses Nominalisasi Penambahan awalan (prefiks) Penambahan akhiran (sufiks)
Contoh ketua, pedagang
timbangan, reboisasi, promotor, legalitas, individualisme, dan sebagainya 3 Penambahan awalan kekayaan, pertunjukan, keberdan akhiran (konfiks) hasilan, penyelesaian Tulislah kata benda (nomina) pada teks pidati yang berbebntuk kata berimbuhan! Tentukan juga imbuhan tersebut termasuk prefiks, sufiks, atau konfiks! D. MENUANGKAN GAGASAN, PIKIRAN, ARAHAN ATAU PESAN DALAM PIDATO Dalam kegiatan pembelajaran kali ini, kamu akan belajar menyampaikan teks pidato di depan umum. Kamu harus memahami tata cara dan etika pidato yang baik. Tata caraberpidato mengacu pada langkahlangkah serta urutan dari mana memulai pidato, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Etika berpidato lebih mengacu pada nilai-nilai kepatutan yang harus diperhatikan serta dijunjung tinggi ketika berpidato. 1. Metode Berpidato Menurut Waluyo (2017:53): a. Metode serta merta atau spontanitas (metode impromptu) Pidato berdasarkan kebutuhan sesaat, tanpa persiapan yang cukup. Metode ini juga berdasarkan kemampuan dan kemahiran pembicara serta apa adanya. Metose ini biasanya dipakai dalam keadaan darurat/mendadak. b. Metode menghafal Pidato yang dilakukan dengan persiapan yang matang. Materi yang akan disampaikan dihafal terlebih dahulu sebelum akhirnya disampaikan kepada banyak orang. Metode ini biasanyadilakukan ketika acara pidato sudah direncanakan dengan baik. c. Metode naskah Pidato yang dilakukan dengan membaca naskah pidato yang dipersiapkan.
44
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
d. Metode ekstemporan Pidato yang dilakukan dengan mengandalkan kemampuan berbicara dengan hanya menyiapkan poin-poin pokok yang akan dikembangkan. Untuk berlatih menyampaikan gagasan dalam bentuk teks pidato lisan, coba lakukan kegiatan berikut: 1) Sampaikan pidato dengan tema ajakan untuk menjaga lingkungan secara cepat! 2) Pilihlah salah satu metode pidato! 3) Sementara kamu menyampaikan pidato di depan kelas, temantemanmu akan menilai penampilanmu. 2. Unsur Pidato Persuasif 1. Pembukaan Lima unsur cara pembukaan yang kuat: a. Merebut perhatian, melalui pernyataa yang dramatis atau dengan bantuan visual. b. Hubungan dengan audiensi. Menunjukkan kesamaan dan empati kepada audiensi. c. Kelayakan. Tunjukan bahwa kamu layak berbicara tentang topik sebab pengalaman personal atau profesional yang kamu lakukan. Lakukan dengan santun dan berdasarkan data. d. Tujuan. Jelaskan apa harapanmu setelah pidato selesai. e. Peta jalan. Katakanlah kepada audiens pokok-pokok pikiran pisato. 2. Isi Isi pidato sebaiknya berisi poko pikiran yang disertai alasan meyakinkan untuk mendukung pandanganmu. Susun secara logis, gunakan sumber terpercaya, contoh yang logis, dan dikenal audiens. 3. Penutup Cara menutup pidato yang menarik dan mengesankan. (Kemdikbud, 2018: 34) 3. Menyusun Teks Pidato Persuasif Susunlah teks pidato dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1) Pilihlah satu topik yang akan kamu kembangkan menjadi teks
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
45
Penampilan
Ekspresi
Artikulasi
Nama Peserta didik
Intonasi
No.
Volume
pidato dari beberapa pilihan berikut ini! a. Menumbukan Sikap Cinta Tanah Air b. Menjaga Toleransi Beragama c. Menjaga Kelestarian Lingkungan d. Mewaspadai Dampak Kejahatan Siber 2) Buatlah kerangka dari topik yang sudah kamu pilih! 3) Kembangkan kerangka yang kamu buat dengan menambahka ideide penjelas! 4) Lakukan penyuntingan untuk membenahi teks pidato yang telah kamu buat! 5) Setelah selesai, bacakan teks pidato yang telah kamu buat di depan kelas. Teman-temanmu akan menilai penampilanmu berdasarkan tabel berikut! Total
1 2 3 4 5 dst. Keterangan nilai: nilai 10-100 Nilai Akhir: Total nilai: 5 Predikat Interval Nilai Predikat 88-100 A 76-87 B 64-75 <64
46
C D
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Keterangan Sangat baik Baik Kurang baik Sangat baik
RANGKUMAN 1. Teks pidato persuatif, yaitu pidato yang disampaikan secara lisan kepada khalayak yang isinya berupa ajakan atau bujukan. 2. Di dalam pidato terkandung gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan orator kepada khalayak (audiens). 3. Struktur teks pidato meliputi: selain itu ada yang menyebutkan pembukaan, isi, dan penutup. 4. Metode berpidato ada empat yaitu: metode serta merta, metode menghafal, metode naskah, metode ekstemporan. 5. Langkah-langkah menyampaikan pidato adalah sebagai berikut: • Mencari informasi tentang tema acara, audiens yang hadir, situasi acara, serta durasi pidato (lama waktu pidato) • Menentukan tema • Menyusun kerangka pidato • Mengembangkan kerangka pidato • Menyunting teks pidato
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
47
REFLEKSI Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai kebiasaan yang kamu lakukan! No.
Pemahaman
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum Mengerjakan tugas dengan jujur Mengakui kesalahann atau kekurangan yang dimiliki Mengerjakan tugas sampai selesai (tuntas) Mempresentasikan tugas dengan percaya diri Bertutur kata dengan santun Menghargai pendapat teman saat diskusi baik kelompok ataupun kelas Memberi kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapat Mau bekerja sama dengan teman dalam tim
2 3 4 5 6 7 8 9 10
48
Tidak Pernah
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Kadang- Sering Selalu kadang
UJI KOMPETENSI BAB 2 A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Pidato yang dilakukan dengan mengandalkan kemampuan berbicara dengan hanya menyiapkan poin-poin pokok yang akan dikembangkan disebut metode .... a. naskah b. menghafal c. serta merta d. ekstemporan 2. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa. Atas nikmat dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di Aula SMAN 1 Kalasan dengan keadaan sehat tanpa kekurangan suatu apapun. Hal yang disampaikan pada bagian struktur teks pidato tersebut adalah .... a. salam pembuka b. ucapan syukur c. harapan orator d. ucapan penghormatan 3. Yang kami hormati Bapak Bupati Sleman Yang kami hormati Bapak Camat Depok Yang kami hormati Bapak Lurah Caturtunggal Kalimat tersebut merupakan contoh kutipan teks pidato persuasive bagian .... a. simpulan b. ucapan syukur c. salam penghormatan d. salam pembuka 4. Orang yang melakukan pidato disebut .... a. Narator b. Orator c. Reaktor d. Promotor
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
49
5. (1) Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang amanah (dapat dipercaya). (2) Pemimpin yang amanah sudah dipastikan akan memilki sikap jujur dan adil dalam menyelesaikan suatu konflik. (3) Bukan sebaliknya, menciptakan kondisi semakin buruk. (4) Dengan karakter tersebut, pemimpin yang baik dapat menciptakan suasana yang aman, tenang, dan damai. Gagasan pokok kutipan teks pidato ditunjukan oleh nomor .... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 6. Bacalah teks kutipan pidato berikut! Betapa sulitnya seorang pecandu rokok untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.Seberapa mahalpun harga rokok tidak dapat menghentikan mereka. Misalnya, di Malaysia, harga rokok dapat setara dengan lima persen pendapatan buruh kasar. Di Shanghai, Cina, petani dan perokok menghabiskan uang untuk membeli rokok lebih banyak daripada yang dipakai untuk membeli gandum, daging, dan buah-buahan sebagai kebutuhan utama mereka. Oleh sebab itu, hentikan merokok sebelum candu rokok melekat pada diri Anda. Kalimat di atas yang menunjukkan ajakan adalah ... a. Betapa sulitnya seorang pecandu rokok untuk menghentikan kebiasaan merokoknya. b. Hentikan merokok, sebelum candu rokok melekat pada diri Anda. c. Berapapun mahalnya harga rokok tidak dapat menghentikan mereka untuk merokok. d. Di Cina perokok menghabiskan uang untuk membeli rokok lebih banyak daripada yang dipakai untuk membeli gandum. 7. Mari kita [...] sampah di tempat sampah agar kota kita terbebas dari masalah banjir! Kata tepat untuk melengkapi kalimat persuasif tersebut adalah .... a. membuang b. membakar c. mengubur d. menyimpan
50
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
8. Perhatikan penggalan teks pidato berikut! Dalam rangka memperingati hari Kesehatan dan Gizi, seluruh warga sekolah harus berpartisipasi untuk mewujudkan tema yang dicanangkan oleh Dinas Kesehatan, yaitu “Manfaat Mutu Makanan yang Bergizi”. Kalimat persuasi yang tepat untuk melengkapi penggalan teks pidato tersebut adalah .... a. Untuk itu marilah kita beli makanan berat. b. Makanlah makanan berkarbohidrat tinggi. c. Hendakmya para siswa mengonsumsi makanan kaleng. d. Seyogianya kita tetap memerhatikan gizi makanan. 9. Isi teks pidato persuasif adalah sebagai berikut, kecuali .... a. gagasan b. arahan c. cita-cita d. pesan 10. Peneliti yang baik memiliki sikap jujur dan objektif. Pada kalimat di atas terdapat penggunaan kata sifat (adjektif), kecuali .... a. peneliti b. baik c. jujur d. objektif B. Kerjakan soal-soal di bawah ini! 1. Jelaskan pengertian beserta contoh masing-masing lima: a. verba aktif b. nomina abstrak c. kata-kata emotif 2. Buatlah sebuah pidato persuasif dengan tema “Menjaga Kelestarian Alam”!
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
51
52
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Sumber: https://cdn2.tstatic.net/makassar/foto/bank/images/mini-workshop_20180425_224657.jpg
BAB
3
Pengembangan Karakter ----------------------------Setelah mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas pada Bab 3, peserta didik diharapkan memiliki perilaku santun, peduli, sosial dan lingkungan, tanggung jawab, kerja keras, dan menghargai keberagaman dalam mengembangkan sikap belajar menjadi arif dan bijaksana dalam hidup bermasyarakat.
TEKS CERITA PENDEK Tujuan Pembelajaran Setelah membaca dan mempelajari teks pidato untuk belajar berpikir kritis, peserta didik diharapkan dapat: • mensyukuri adanya bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa; • memiliki sikap kritis dan peduli terhadap perubahan yang terjadi lingkungan sekitar; • memahami isi informasi dari teks cerita pendek yang disajikan; • memahami struktur dan unsur kebahasaan dari teks cerita pendek yang disajikan; • menyimpulkan dan menyajikan teks cerita pendek berdasarkan pengalaman sehari-hari dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan -unsur intrinsik -koda -abstrak -tokoh/penokohan
-sudut pandang -tema
Kata Kunci: -evaluasi -amanat -struktur teks
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
53
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar KD 3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar KD 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar KD 3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca atau didengar KD 4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
PETA KONSEP
54
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pembelajaran berbasis teks. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pada Kurikulum 2013, teks tidak diartikan sebagai bentuk bahasa tulis, melainkan ungkapan pikiran yang lengkap didalamnya ada situasi dan konteksnya. Pembelajaran berbasis teks diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks social budaya akademis. Dalam hal ini, siswa akan belajar mengenai teks cerita pendek Pembelajaran cerpen dalam Kurikulum 2013 dibedakan atas pengetahuan dan keterampilan. Hal ini sejalan dengan pendapat Rahmanto (1988:16—24) yang mengemukakan bahwa pembelajaran apresiasi sastra setidaknya membantu siswa dalam empat aspek, yaitu membantu meningkatkan keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, serta menunjang pembentukan watak atau karakter. Namun, apa sebenarnya dan bagaimana ciri-ciri cerita pendek itu, banyak yang belum memahaminya secara lengkap. Teks cerpen juga memiliki manfaat. Adapun beberapa hal yang perlu diketahui terkait manfaat membaca teks cerita pendek antara lain: sebagai sarana hati dan pikiran menjadi tenang; m,enyenangkan dan tidak jenuh; sebagai media hiburan yang lucu; kaya akan perbendaharaan bahasa; menambah pengetahuan tentang budaya; menambah inspirasi bagi pembacanya; mendapatkan banyak pelajaran; mengubah pola berpikir; dapat mengetahui karakter tokoh; meninggalkan kesan bagi pembacanya; motivasi hidup lebih baik; dapat mengatasi kegalauan berakhir kegembiraan yang disisipi dengan dorongan atau jalan keluarnya; hidup lebih bergairah; menyelesaikan masalah yang dihadapi; dan dapat menjadi sebuah referensi. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa itu teks cerita pendek, hal iang pertama dilakukan adalah mengenali apa itu teks cerpen. Teks cerita pendek merupakan karangan pendek yang berbentuk prosa, yang mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan dan menyenangkan, serta mengandung pesan yang tidak mudah dilupakan. Melalui teks cerpen kita dapat mengetahui bagaimana cerita seseorang yang sudah dipadukan dan dimodifikasi dengan cerita fantasi, dalam hal ini bersifat fiktif. Dalam membuat sebuah teks cerita pendek siswa harus mampu menentukan dan mengetahui unsur-unsur pembangun teks cerpen, struktur teks cerpen, dan unsur kebahasaan teks cerpen. Dengan adanya
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
55
siswa menguasai hal-hal penting yang harus ia miliki terkait teks cerita pendek, maka siswa mampu membuat teks cerita pendek dengan baik dan benar dan disertai dengan fakta yang logis sesuai dengan kehidupan seharihari. A. MENGIDENTIFIKASI CERITA PENDEK Cerita pendek atau biasa disingkat cerpen sangat erat kaitannya dengan peristiwa sehari-hari. Cerpen merupakan sebuah karya sastra yang relative singkat. Cerita pendek kisahnya seringkali menceritakan tentang hal-hal yang ada di dalam masyarakat, diungkapkan melalui daya imajinasi berupa penafsiran-penafsiran hingga menjadikannya sebagai sebuah karya yang utuh. Di dalam dunia pendidikan tingkat menengah, cerita pendek merupakan materi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Di dalam teks cerita pendek memuat informasi-informasi yang penting terkait unsur-unsur, struktur, dan aspek kebahasaan teks cerita pendek. Tentu saja, siapapun tidak bisa terlepas dari informasi dari dulu hingga saat ini. Saat ini informasi dapat diakses kapan saja, oleh siapa saja dan di mana saja melalui berbagai jaringan. Informasi terus mengalami perkembangan dan tersebar dengan luas. Kemampuan dalam mengelola perolehan informasi atau dalam hal ini mengenai teks cerita pendek, tentu sangat penting untuk kita memahami teks diskusi secara lebih dalam. Pada bagian ini, siswa diajak untuk menemukan dan memahami informasi-informasi yang terdapat dalam teks cerita pendek. 1. Pengertian Teks Cerita Pendek Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kirakira berkisar antara setengah sampai dua jam, suatu hal yang kiranya tidak mungkin dilakukan dalam sebuah novel (Poe dalam Burhan, 2012:10). Cerpen, sesuai dengan namanya adalah cerita yang pendek. Panjang cerpen itu sendiri bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short short story), ada yang panjangnya cukupan (midle short stoy), serta ada cerpen yang panjang (long short story) (Burhan, 2012:10). cerpen adalah fiksi pendek yang selesai dibaca dalam „sekali duduk‟. Cerita pendek hanya memiliki satu arti, satu krisis dan satu efek untuk pembacanya. Pengarang cerpen hanya ingin mengemukakan suatu hal secara tajam (Jacob, 2001:184). Dari konsep tersebut, maka dapat dipahami bahwa cerpen atau cerita pendek adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah
56
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
ataupun cerita tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek. Cerpen termasuk ke dalam bentuk fiksi yang disusun sebagai suatu kejadian yang hendak diceritakan tanpa harus dipaparkan menurut pengalaman yang sesungguhnya. 2. Fungsi Teks Cerita Pendek Adapun fungsi teks ceria pendek yang harus dipahami oleh siswa adalah sebagai berikut: a. Fungsi rekreatif: memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para pembaca nya. b. Fungsi didaktif: mengarahkan dan mendidik para pembaca nya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang ada didalamnya. c. Fungsi estetis: memberikan keindahan bagi para pembaca nya. d. Fungsi moralitas: mengandung nilai moral sehingga para pembaca nya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi diri nya. e. Fungsi relegiusitas: mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para pembaca nya. 3. Ciri-ciri Teks Cerita Pendek Ada beberapa ciri-ciri teks cerita pendek yang harus dipahami, diantaranya senagai berikut: a. Bentuk tulisan yang singkat tentunya lebih pendek dari novel. b. Alur pada penulisan cerpen tunggal. c. Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari. d. Cerpen terdiri kurang dari 10.000 kata. e. Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca. f. Cerpen tidak menceritakan semua kisah pada para tokoh, hanya menceritakan inti sari pada suatu konflik. g. Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup tidak seluruhnya. h. Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut merasakan isi dari cerpen tersebut. i. Cerpen bersifat fiktif. j. Cerpen memiliki masalah pada setiap tokoh di dalam cerpen tersebut. k. Para tokoh memerankah pada cerpen tersebut sangatlah sederhana.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
57
4. Jenis-jenis Teks Cerita Pendek Jenis cerita pendek berdasarkan jumlah katanya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a. Cerpen mini (flash), cerpen yang memuat jumlah kata antara 750 hingga 1.000 kata. b. Cerpen ideal, cerpen yang memuat jumlah kata antara 3.000 hingga 4.000 kata. c. Cerpen panjang (long), cerpen ini merupakan jenis cerpen terpanjang yakni memuat 10.000 kata. 5. Unsur Instrinsik Teks Cerita Pendek Menurut Nurgiyantoro (2009), cerpen mempunyai unsur pembangun karya sastra prosa fiksi yang dibagi menjadi dua, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur inilah yang banyak disebut oleh seorang kritikus dalam rangka mengkaji karya sastra. Seperti halnya jenis teks lainnya, cerita pendek dibentuk oleh sejumlah unsur. Adapun unsur yang berada langsung di dalam isi teksnya, dinamakan dengan unsur intrinsik, yang meliputi tema, alur, penokohan, latar, dan gaya bahasa/majas. Adapun unsur instrinsik adalah sebagai berikut:
a. Tema Cerpen memuat penceritaan yang hanya memusat pada satu peristiwa pokok. Satu peristiwa pokok yang menjadi pusat penceritaan ini disebut tema. Menurut Nurgiyantoro (2013a: 115), tema adalah gagasan atau makna dasar umum yang menopang sebuah karya sastra. Jadi, tema adalah suatu gagasan utama yang menjadi dasar cerita.Gagasan atau makna utama
58
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
merupakan hal yang ditawarkan penulis kepada pembaca, untuk itu tema dalam cerpen tidak disembunyikan. Namun, tema adalah makna keseluruhan yang didukung cerita-cerita, sehingga dengan sendirinya tema akan tersembunyi di balik cerita yang mendukungnya. b. Alur/Plot Menurut Stanton (2012: 28), alur merupakan tulang punggung cerita, sebab sebuah cerita tidak akan pernah seutuhnya dimengerti tanpa adanya pemahaman terhadap peristiwa-peristiwa yang saling berkait, berhubungan kausalitas, dan saling berpengaruh, selain itu alur hendaknya memiliki bagian awal, tengah, dan akhir yang nyata, meyakinkan dan logis, dapat menciptakan bermacam kejutan, dan memunculkan sekaligus mengakhiri ketegangan-ketegangan. Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun bersifat kronologis. Pola pengembangan cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami, dan logis. Jalan cerita suatu cerpen kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadangkadang sederhana. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa alur merupakan unsur yang sangat penting dalam cerpen karena alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain, bagaimana satu peristiwa mempunyai hubungan dengan peristiwa lain, serta bagaimana tokoh digambarkan dan berperan dalam peristiwa yang semuanya terikat dalam suatu kesatuan. Adapun jenis-jenis alur teks cerita pendek secara umum yang harus dipahami oleh siswa adalah. 1) Alur Maju Alur maju atau bisa disebut progresif adalah sebuah alur yang klimaksnya berada di akhir cerita. Rangkaian peristiwa dalam alur maju berawal dari masa awal hingga masa akhir cerita dengan urutan waktu yang teratur dan beruntut. 2) Alur Mundur Alur mundur atau bisa disebut regresi adalah sebuah alur yang menceritakan masa lampau yang menjadi klimaks di awal cerita. Rangkaian peristiwa dalam alur mundur berawal dari masa lampau ke masa kini dengan susunan waktu yang tidak sesuai dan tidak beruntut.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
59
3) Alur Campuran Alur campuran atau bisa disebut alur majumundur adalah alur yang diawali dengan klimaks, kemudian menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian. Pada saat menceritakan masa lampau, tokoh dalam cerita dikenalkan sehingga saat cerita satu belum selesai, kembali ke awal cerita untuk memperkenalkan tokoh lainnya. c. Tokoh Menurut Semi (1988:48), tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dan menjadi peran utama dalam karya sastra. Dikenal pula dua jenis tokoh, yaitu tokoh datar dan tokoh bulat. Tokoh datar adalah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi wataknya tidak dikembangkan secara maksimal dan apa yang dilakukan tidak menimbulkan kejutan kepada pembaca misalnya baik saja atau buruk saja. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahanya. Berdasarkan fungsinya tokoh dalam cerita dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral dibagi menjadi dua yaitu: 1) Tokoh Protagonis, yaitu yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif. 2) Tokoh Antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan denagn protgaonis atau penyampaian nilai-nilai negative. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1) Tokoh andalan, yaitu tokoh bawahan yang menjadi kepercataan tokoh sentral (protagonis atau antagonis). 2) Tokoh tambahan, yaitu tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa cerita. 3) Tokoh lataran, yaitu tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai latar cerita saja. d. Penokohan Penokohan adalah sifat dan ciri yang terdapat pada tokoh, kualitas pikiran dan jiwa yang membedakan dengan tokoh lain. penokohan merupakan cara penulis menampilkan tokoh atau pelaku dalam cerita. Penokohan menurut Aminudin (1987)
60
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
disebut juga perwatakan karakterisasi. Perwatakan cerpen adalah pemberian sifat para pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu. Sifat inilah yang membedakan tokoh satu dengan tokoh yang lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku atau pemeran di dalam cerita, sedangkan penokohan adalah bagaimana para pelaku berperilaku di dalam cerita. Menurut Kosasih (2012c: 68), untuk dapat menggambarkan karakter seorang tokoh, penulis dapat menggunakan teknik analitik dan teknik dramatik. Teknik analitik yaitu teknik yang digunakan untuk menceritakan karakter tokoh secara langsung, sedangkan teknik dramatik yaitu teknik yang digunakan untuk menceritakan karakter tokoh secara tidak langsung, bisa melalui penggambaran fisik dan perilaku tokoh, penggambaran lingkungan kehidupan tokoh, penggambaran tata kebahasaan tokoh, pengungkapan jalan pikiran tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain. e. Latar Latar bertujuan untuk memperjelas suasana, tempat, dan waktu peristiwa yang terjadi di dalam cerita. Untuk itu, dengan jelasnya suasana, tempat, dan waktu yang terjadi di dalam cerita, maka akan memperkuat dan mempertegas jalannya cerita. Latar dalam suatu cerpen bisa bersifat faktual atau bisa juga bersifat imajiner. Keberhasilan suatu latar ditentukan dari kesesuaian dan ketergambaran dengan jelas tempat, waktu, dan suasana dalam membangun cerita sehingga kesan di mana, kapan, dan bagaimana situasi terjadi dapat terlihat dengan baik. Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa di dalam suatu karya sastra. Latar di dalam sebuah teks cerpen dapat dibagai menjadi tiga, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. f. Majas atau Gaya Bahasa Menurut Keraf (2005: 113), gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis sebagai pemakai bahasa. Untuk itu, gaya seorang penulis dalam menggunakan bahasa tidak sama dengan penulis lain. keberhasilan suatu gaya
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
61
bahasa ditentukan dari penggunaan diksi dan gaya bahasa yang bervariasi dan ekspresif. g. Sudut Pandang Sudut pandang atau point of view adalah cara pengarang memandang siapa yang bercerita di dalam cerita itu atau sudut pandang yang diambil pengarang untuk melihat suatu kejadian cerita. Sudut pandang dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Keberhasilan suatu sudut pandang ditentukan dari pemilihan sudut pandang yang tepat dan konsisten, sehingga pembaca dapat mengikuti jalannya cerita dan memahami temanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam bercerita: 1) Sudut Pandang Orang Pertama Sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita. 2) Sudut Pandang Orang Ketiga Sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita. 3) Sudut Pandang Pengamat Serba Tahu Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh 4) Sudut Pandang Campuran (Sudut Pandang Orang Pertama dan Pengamat Serba Tahu) Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama. h. Amanat Amanat atau pesan yakni pesan yang ingin disampaikan oleh seorang pengarang melalui karya tulisnya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, dan sebagainya. Pesan merupakan hal penting dalam sebuah cerpen, karena dengan pesan yang baik pengarang dapat menyajikan cerita yang baik sehingga tokoh-tokoh dalam ceritanya pun dapat diteladani.
62
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
6. Unsur Ekstrinsik Teks Cerita Pendek Selain unsur intrinsik di dalam sebuah cerpen juga terdapat unsur ekstrinsik atau unsur -unsur yang berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra, biasanya selalu menyangkut sebuah latar belakang, meliputi latar belakang penulis, nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen itu sendiri dan juga latar belakang masyarakat. Unsur ekstrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra di luar karya sastra, meliputi: latar belakang kehidupan penulis, keyakinan dan pandangan hidup penulis, adat istiadat yang berlaku pada saat itu, situasi politik (persoalan sejarah), ekonomi, dsb (Wallek & Warren 1965). Unsur ektrinsik sebuah cerpen secara lengkap adalah sebagai berikut: a. Latar Belakang Masyarakat Latar belakang masyarakat merupakan unsur yang mempengaruhi cerpen berupa faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat dimana penulis berada sehingga berpengaruh terhadap penulis itu sendiri. Hal-hal yang termasuk dalam latar belakang masyarakat adalah sebagai berikut: 1) Ideologi Suatu Negara Suatu karya sastra bisa dipengaruhi oleh ideologi suatu negara, termasuk cerpen. Masing-masing negara yang memiliki ideologi yang berbeda akan menghasilkan karya sastra yang berbeda-beda. 2) Kondisi Politik Suatu Negara Karya sastra juga dipengaruhi oleh kondisi politik di suatu negara. Sebagai contoh, ketika terjadi gejolak kondisi politik di suatu negara dalam jangka waktu tertentu maka karya sastra yang dihasilkan para penulis akan berbeda. 3) Kondisi Ekonomi Suatu Negara Seperti halnya kondisi politik, kondisi ekonomi suatu negara juga dapat mempengaruhi suatu karya sastra, termasuk cerpen. 4) Kondisi Sosial Suatu Negara Kondisi sosial suatu negara juga merupakan faktor yang mempengaruhi suatu karya sastra yang dihasilkan para penulis cerpen.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
63
b. Biografi Pengarang atau Latar Belakang Penulis Latar belakang penulis adalah faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau mempengaruhi penulis dalam menulis sebuah cerpen. Halhal yang merupakan factor dari latar belakang penulis adalah sebagai berikut: 1) Aliran Sastra Penulis Aliran sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap penulis memiliki aliran sastra yng berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh jug terhadap gaya penulisan dan genre cerita yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam karyakaryanya. Riwayat hidup sang penulis, Riwayat hidup sang penulis berisi tentang biografi sang penulis secara keseluruhan. Faktor ini akan mempengaruhi jalan pikir penulis atau sudut pandang mereka tentang suatu cerpen yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman hidup mereka. Kadang-kadang faktor ini mempengaruhi gaya bahasa dan genre khusus seorang penulis cerpen. 2) Kondisi Psikologis Kondisi psikologis merupakan motivasi seorang penulis ketika menulis cerita. Mood atau psikologis seorang penulis ikut mempengaruhi apa yang ada di dalam cerita mereka, misalnya jika mereka sedang sedih atau gembira mereka akan membuat suatu cerita sedih atau gembira pula. Untuk memperdalam mengenai identifikasi teks cerita pendek, siswa harus membaca dan memahami cerpen berjudul “Sebuah Kehidupan”. Nikmati bagaimana cerita disajikan (alur), sikap dan karakter tokoh yang bercerita atau tokoh yang diceritakan (tokoh), da nisi cerita tentang sesuatu yang baik (tema dan amanat). Sebuah Kehidupan Karya: Jeany Navita Anwar Setiap hari hujan turun begitu deras. Sederas air mata yang jatuh di kedua pipiku. Entah mengapa seakan hidup ini begitu melelahkan untuk dijalani, tapi kaki ini masih bisa untuk terus melangkah.
64
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Begitu bosan telinga ini mendengar ocehan kedua orangtua yang selalu menuntutku untuk melakukan ini dan itu, dengan alasan yang selalu sama. Ya, Demi masa depanku. Apa mungkin ini sebuah keegoisanku? Aku tak pernah mau tahu dengan apa yang diinginkan oleh kedua orangtuaku terhadapku. Namun di dalam hatiku aku selalu berkata dan berjanji, “Bersabarlah Ayah dan Bundaku, aku sedang berusaha meraih cita-citaku dengan caraku sendiri. Aku membangkang kepada kalian buka karena aku tak patuh, tapi aku ingin menunjukkan kepada ayah dan bunda bahwa aku ini akan sukses untuk membanggakan kalian dengan caraku sendiri.” Ku langkahkan kaki ini pergi meninggalkan rumah, untuk menenangkan hati dan pikiranku. Terkadang aku bingung dengan apa yang ku lihat. Orang jahat selalu bahagia, kenapa orang baik tidak? Orang jahat selalu di atas, kenapa orang baik ditindas? Apa hidup tak seadil yang aku kira? Hidup ini memang sulit. Ya, sulit bila kita terus mencari sebuah keadilan. Bukankah kita hidup memang untuk melewati semua kesulitan itu? Tuhan tahu bagaimana karakter kita. Bersabarlah, itu kuncinya. “Sabar itu bukan hal yang mudah!” mungkin itu yang selalu aku dengar dari orang-orang di sekitarku, “Memang benar, sabar itu tidak mudah. Tapi selagi kita masih sanggup untuk bersabar kenapa tidak? Ya, kan!” Gerutuku dalam hati. Sabar itu ibaratkan pohon, biarpun angin terus merontokkan daunnya namun pohon tak menyalahkan angin dan masih kuat untuk menjulang tinggi. Biarpun kita terus-terusan disakiti, ikhlaslah karena Tuhan maha mengetahui segalanya, semua ada waktunya ketika burung hidup dia makan semut. Tetapi ketika burung mati, burung itu akan habis oleh semut. Satu buah pohon bisa membuat jutaan korek api, tapi satu batang korek api bisa membakar jutaan pohon. Bukankah itu sudah adil? Kita hadir di bumi ini sebagai pemain dan Tuhan-Lah yang menyutradarainya. Jalan saja sesuai jalan yang ingin kita lalui. Selagi itu benar jalannya, jika pun jalan yang telah kita lalui itu salah maka pasti ada cerita tersendiri nantinya.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
65
Ku berjalan terus menyusuri jalan kehidupan ini, banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang ku dapat. Di lorong jalan ku temui seorang gadis kecil berusia 10 tahun bersama adik laki-lakinya yang masih berusia 5 tahun. Ku langkahkan kaki ini menuju mereka, ku bertanya kepada gadis kecil itu. “Apa yang kamu cari di lorong yang sepi ini? Kasihan adikmu. Di mana orangtua kalian?” Namun gadis kecil itu diam membisu, tak menjawab pertanyaanku. Ku lihat wajahnya yang mulai bersedih, air matanya tiba-tiba tertumpah. Berlari mereka kepadaku, tiba-tiba memelukku dan aku mulai berkata. “Hei, kenapa kalian menangis? Katakan saja kepadaku, jangan takut.” Tanyaku kembali, dengan mengusap air matanya. “Kami di sini mencari Ayah dan Ibu, kami pergi dari panti karena kami rindu Ayah dan Ibu.” air matanya kembali mengalir, begitu pun denganku. Ternyata mereka tinggal di sebuah Panti Asuhan yang tak begitu jauh dari lorong yang mempertemukan kita. Mereka pergi mencari ayah dan ibunya, mereka merindukan orangtuanya tetapi mereka tak pernah tahu harus ke mana mencarinya. “Yuk, ku antarkan kalian pulang ke panti. Ibu panti pasti sudah khawatir dengan kalian.” Ku alihkan pembicaraan dan ku ajak mereka kembali. Karena aku tak tahu apa yang harus aku katakan lagi. Aku sangatlah paham dengan perasaan mereka, namun aku tak ingin membuat mereka semakin bersedih karena semua pertanyaanku nanti. Setibanya di panti memang benar, ibu panti kesusahan mencari mereka berdua. Ku lihat kegelisahan di raut wajahnya yang sudah menua. “Maaf Ibu, apa mereka anak panti asuhan ini?” sapa dan tanyaku, kepada ibu panti. “Ya Tuhan, Rani dan Reno.” sembari memeluk mereka berdua, “Alhamdulillah kalian kembali Nak.” Ucapan syukur dari perempuan tua yang sangat mengkhawatirkan putra dan putri asuhnya. “oh, namanya Rani dan Reno.” ucapku dalam hati. “Siapakah dirimu, Nak?” tanya ibu panti kepadaku. “Saya Santi Bu, saya temukan Rani dan Reno menangis di lorong simpang jalan situ.” Ibu panti tersenyum kepadaku.
66
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
“sebentar, saya antarkan Rani dan Reno ke kamar dulu.” “Terima kasih kakak baik.” ucap Rani dan Reno kepadaku dengan berlari menuju kamar mereka Rani dan Reno, tersenyum kepadaku. Tak terasa air mataku menetes ketika aku melihat senyuman mereka. Betapa pilunya kehidupan mereka ini, mereka masih bisa tersenyum ketika hatinya mempertanyakan di mana ayah dan ibunya berada. Dan ketika itu aku menangis dan hatiku begitu sakit “Tak bersyukurnya aku. Yang masih punya ayah dan bunda yang begitu memperhatikan aku, namun aku masih saja menyakiti hati mereka dengan keegoisanku. Ahhh bodohnya aku.” Sesal ku dalam hati. Ku lihat ibu panti kembali berjalan ke arahku. Ku usap air mataku, ibu panti duduk di sampingku dan berkata kepadaku “Santi, terima kasih kamu sudah mengantarkan Rani dan Reno pulang. Ibu khawatir dengan mereka, takut terjadi apa-apa.” Tersenyum dan aku mulai berkata. “Apa yang telah terjadi dengan mereka Bu? Di mana orangtuanya?” menghela napas dan menjawab pertanyaanku. “Rani dan Reno sudah 5 tahun berada di panti ini, orangtua mereka meninggalkannya di depan pintu panti ini Nak. Ibu sendiri pun belum tahu siapa orangtua mereka, ibu sangat sedih ketika Rani selalu menanyakan di mana Ayah dan Ibunya. Ibu selalu membohongi mereka dengan alasan orangtua mereka sedang bekerja di luar negeri. Mengumpulkan uang untuk mengajak mereka berdua jalan-jalan.” Begitu mengiris hati cerita Rani dan Reno ini, dua orang anak kecil yang ditinggalkan oleh orangtuanya begitu saja. Ku rangkul pundak ibu panti yang mulai menangisi Rani dan Reno, “Jaga Rani dan Reno baik-baik ya Bu, Santi akan mengunjungi panti ini untuk Rani dan Reno. Mulai hari ini Santi akan membantu ibu untuk mengurus mereka.” “Terima kasih Nak Santi, kamu memang baik hati. Rani dan Reno pasti senang dengan kabar ini.” Berpamitan aku kepada ibu panti dan aku bergegas untuk pulang, aku ingin cepat-cepat sampai ke rumah menemui ayah dan bunda meminta maaf kepada mereka. Aku merasa bersalah sudah pergi dari rumah hanya untuk menuruti keegoisanku saja.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
67
Dan setelah hari itu, hari-hari selanjutnya aku mendatangi panti selama 4 kali dalam seminggu. Betapa bahagianya aku bisa melihat Rani dan Reno tersenyum, tertawa gembira saat aku menemani hari-hari mereka. Mulai dari menemani mereka belajar, bermain, mengajari mereka salat dan menemani mereka sampai tertidur pulas. Berkat kisah Rani dan Reno, aku menjadi paham akan arti dari kehidupan ini, aku harus bisa untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah aku miliki saat ini. Mungkin apa yang diinginkan oleh orangtuaku, tak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Tetapi orangtua selalu ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Dan jika aku bisa ikhlas menerimanya, maka semua akan terasa mudah untuk dijalani. Mungkin inilah yang dinamakan nilai dari Sebuah Kehidupan. Sebaik apa pun hati kita, bila kita tidak pernah memberikan kebahagiaan untuk orang lain maka, percumalah semuanya. Ketika kita lahir, kita menangis dan orang-orang di sekeliling kita tersenyum. Maka, jalanilah hidup kita sebaik mungkin sehingga pada waktu kita meninggal nanti, kita tersenyum dan orang-orang di sekeliling kita menangis. Pertanyaan Identifikasi Teks Cerita Pendek Agar pemahamanmu mengenai informasi yang ada di dalam teks cerita pendek bertambah, kerjakan soal-soal berikut dengan benar dan sesuai! 1. Apa judul cerita pendek di atas menarik orang untuk membacanya? Jawaban sertakan dengan alasan yang jelas dan logis. 2. Apakah judul cerita pendek di atas mencerminkan isi cerpen secara menyeluruh? 3. Apa tujuan penulis menulis sebuah cerpen dengan judul “Sebuah Kehidupan”? Kemukakan hasil identifikasi dengan jelas dan seksama. 4. Bagaimana cara pengarang menggambarkan atau melukiskan sudut pandang (point of view) di dalam cerpen ini? 5. Ceritakan kembali cerpen tersebut dengan menggunakan bahasa yang jelas dan unsur-unsur pembangun yang tepat!
68
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
B. MENYIMPULKAN UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK Cerita pendek (cerpen) mengangkat persoalan kehidupan manusia secara khusus. Tema cerpen dapat berasal dari persoalan sehari-hari hingga ke renungan filosofis yang diambil atau dipotret dari kehidupan nyata. Tokoh, penokohan, dan latar dapat direkayasa demi kepentingan keindahan teks cerita pendek sekaligus membedakannya dengan teks cerita pengalaman nyata atau teks cerita inspiratif. Adanya ciri-ciri teks cerpen juga dapat ditandai dengan jumlah karakter yang relative kecil yang mencakup tindakan tunggal dengan satu focus tematik. Unsur-unsur yang ada dalam teks cerpen adalah tema, alur atau plot, latar, tokoh, penokohan (perwatakan), sudut pandang, majas atau gaya bahasa, dan amanat. Hal tersebut tergolong dalam unsur instrinsik cerita pendek (cerpen). Bacalah dan pahami teks cerpen di bawah ini! Kartu Pos dari Surga Karya Agus Noor Mobil jemputan sekolah belum lagi berhenti, Beningnya langsung meloncat menghambur. “Hati-hati!” teriak sopir. Tapi gadis kecil itu malah mempercepat larinya. Seperti capung ia melintas halaman. Ia ingin segera membuka kotak pos itu. Pasti kartu pos dari Mama telah tiba. Di kelas, tadi, ia sudah sibuk membayang-bayangkan: bergambar apakah kartu pos Mama kali ini? Hingga Bu Guru menegurnya karena terus-terusan melamun. Beningnya tertegun, mendapati kotak itu kosong. Ia melongok, barangkali kartu pos itu terselip di dalamnya. Tapi memang tak ada. Apa Mama begitu sibuk hingga lupa mengirim kartu pos? Mungkin Bi Sari sudah mengambilnya! Beningnya pun segera berlari berteriak, “Biiikkk…, Bibiiikkk….” Ia nyaris kepleset dan menabrak pintu. Bik Sari yang sedang mengepel sampai kaget melihat Beningnya terengah-engah begitu. “Ada apa, Non?” “Kartu posnya udah diambil Bibik, ya?” Tongkat pel yang dipegangnya nyaris terlepas, dan Bik Sari merasa mulutnya langsung kaku. Ia harus menjawab apa?-
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
69
Bik Sari bisa melihat mata kecil yang bening itu seketika meredup, seakan sudah menebak, karna ia terus diam saja. Sungguh, ia selalu tak tahan melihat mata yang kecewa itu. Marwan hanya diam ketika Bik Sari cerita kejadian siang tadi. “Sekarang, setiap pulang, Beningnya selalu nanya kartu pos…” suara pembantunya terdengar serba salah. “Saya ndak tahu mesti jawab apa…” Memang, tak gampang menjelaskan semuanya pada anak itu. Ia masih belum genap enam tahun. Marwan sendiri selalu berusaha menghindari jawaban langsung bila anaknya bertanya, “Kok kartu pos Mama belum datang ya, Pa?” “Mungkin Pak Posnya lagi sakit. Jadi belum sempet ngater kemari…” Lalu ia mengelus lembut anaknya. Ia tak menyangka, betapa soal kartu pos ini akan membuatnya mesti mengarang-ngarang jawaban. Pekerjaan Ren membuatnya sering bepergian. Kadang bisa sebulan tak pulang. Dari kota-kota yang disinggahi, ia selalu mengirimkan kartu pos buat Beningnya. Marwan kadang meledek istrinya, “Hari gini masih pake kartu pos?” Karna Ren sebenarnya bisa telepon atau kirim SMS. Meski baru play group, Beningnya sudah pegang hape. Sekolahnya memang mengharuskan setiap murid punya hand phone agar bisa dicek sewaktu-waktu, terutama saat bubaran sekolah, untuk berjaga-jaga kalau ada penculikan. “Kau memang tak pernah merasakan bagaimana bahagianya dapat kartu pos…” Marwan tak lagi menggoda bila Ren sudah menjawab seperti itu. Sepanjang hidupnya, Marwan tak pernah menerima kartu pos. Bahkan, rasanya, ia pun jarang dapat surat pos yang membuatnya bahagia. Saat SMP, banyak temannya yang punya sahabat pena, yang dikenal lewat rubrik majalah. Mereka akan berteriak senang bila menerima surat balasan atau kartu pos, dan memamerkannya dengan membacanya keras-keras. Karena iri, Marwan pernah diam-diam menulis surat untuk dirinya sendiri, lantas mengeposkannya. Ia pun berusaha tampak gembira ketika surat yang dikirimkannya sendiri itu ia terima. Ren sejak kanak sering menerima kiriman kartu pos dari Ayahnya yang pelaut. “Setiap kali menerima kartu pos darinya, aku selalu merasa Ayahku muncul dari negeri-negeri yang jauh. Negeri yang gambarnya ada dalam kartu pos itu…” ujar Ren.
70
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Marwan ingat, bagaimana Ren bercerita, dengan suara penuh kenangan, “Aku selalu mengeluarkan semua kartu pos itu, setiap Ayah pulang.” Ren kecil duduk di pangkuan, sementara Ayahnya berkisah keindahan kota-kota pada kartu pos yang mereka pandangi. “Itulah saat-saat menyenangkan dan membanggakan punya Ayah pelaut.” Ren merawat kartu pos itu seperti merawat kenangan. “Mungkin aku memang jadul. Aku hanya ingin Beningnya punya kebahagiaan yang aku rasakan…” Tak ingin berbantahan, Marwan diam. Meski tetap saja ia merasa aneh, dan yang lucu: pernah suatu kali Ren sudah pulang, tetapi kartu pos yang dikirimkannya dari kota yang disinggahi baru sampai tiga hari kemudian! Ketukan di pintu membuat Marwan bangkit dan ia mendapati Beningnya berdiri sayu menenteng kotak kayu. Itu kotak kayu pemberian Ren. Kotak kayu yang dulu juga dipakai Ren menyimpan kartu pos dari Ayahnya. Marwan melirik jam dinding kamarnya. Pukul 11.20. “Enggak bisa tidur, ya? Mo tidur di kamar Papa?” Marwan menggandeng anaknya masuk. “Besok Papa bisa anter Beningnya enggak?” tiba-tiba anaknya bertanya. “Nganter ke mana? Pizza Hut?” Beningnya menggeleng. “Ke mana?” “Ke rumah Pak Pos…” Marwan merasakan sesuatu mendesir di dadanya. “Kalu emang Pak Posnya sakit biar besok Beningnya aja yang ke rumahnya, ngambil kartu pos dari Mama.” Marwan hanya diam, bahkan ketika anaknya mulai mengeluarkan setumpuk kartu pos dari kotak itu. Ia mencoba menarik perhatian Beningnya dengan memutar DVD Pokoyo, kartun kesukaannya. Tapi Beningnya terus sibuk memandangi gambar-gambar kartu pos itu. Sudut kota tua. Siluet menara dengan burung-burung melintas langit jernih. Sepeda yang berjajar di tepian kanal. Pagoda kuning keemasan. Deretan kafe payung warna sepia. Dermaga dengan deretan yacht tertambat. Air mancur dan patung bocah bersayap. Gambar pada dinding goa. Bukit karang yang menjulang. Semua itu menjadi tampak lebih indah dalam kartu pos. Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
71
Rasanya, ia kini mulai dapat memahami, kenapa seorang pengarang bisa begitu terobsesi pada senja dan ingin memotongnya menjadi kartu pos buat pacarnya. Andai ada Ren, pasti akan dikisahkannya gambar-gambar di kartu pos itu hingga Beningnya tertidur. Ah, bagaimanakah ia mesti menjelaskan semuanya pada bocah itu? “Bilang saja Mamanya pergi…” kata Ita, teman sekantor, saat Marwan makan siang bersama. Marwan masih ngantuk karena baru tidur menjelang jam lima pagi, setelah Beningnya pulas, “Bagaimana kalau ia malah terus bertanya, kapan pulangnya?” “Ya sudah, kamu jelaskan saja pelan-pelan yang sebenarnya.” Itulah. Ia selalu merasa bingung, dari mana mesti memulainya? Marwan menatap Ita, yang tampak memberi isyarat agar ia melihat ke sebelah. Beberapa rekan sekantornya terlihat tengah memandang mejanya dengan mata penuh gosip. Pasti mereka menduga ia dan Ita…. “Atau kamu bisa saja tulis kartu pos buat dia. Seolah-olah itu dari Ren….” Marwan tersenyum. Merasa lucu karena ingat kisah masa lalunya. Mobil jemputan belum lagi berhenti ketika Marwan melihat Beningnya meloncat turun. Marwan mendengar teriakan sopir yang menyuruh hati-hati, tetapi bocah itu telah melesat menuju kotak pos di pagar rumah. Marwan tersenyum. Ia sengaja tak masuk kantor untuk melihat Beningnya gembira ketika mendapati kartu pos itu. Kartu pos yang diam-diam ia kirim. Dari jendela ia bisa melihat anaknya memandangi kartu pos itu, seperti tercekat, kemudian berlarian tergesa masuk rumah. Marwan menyambut gembira ketika Beningnya menyodorkan kartu pos itu. “Wah, udah datang ya kartu posnya?” Marwan melihat mata Beningnya berkaca-kaca. “Ini bukan kartu pos dari Mama!” Jari mungilnya menunjuk kartu pos itu. “Ini bukan tulisan Mama…” Marwan tak berani menatap mata anaknya, ketika Beningnya terisak dan berlari ke kamarnya. Bahkan membohongi anaknya saja ia tak bisa! Barangkali memang harus berterus terang. Tapi bagaimanakah menjelaskan kematian pada anak seusianya?-
72
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Rasanya akan lebih mudah bila jenazah Ren terbaring di rumah. Ia bisa membiarkan Beningnya melihat Mamanya terakhir kali. Membiarkannya ikut ke pemakaman. Mungkin ia akan terusterusan menangis karena merasakan kehilangan. Tetapi rasanya jauh lebih mudah menenangkan Beningnya dari tangisnya ketimbang harus menjelaskan bahwa pesawat Ren jatuh ke laut dan mayatnya tak pernah ditemukan. Ketukan gugup di pintu membuat Marwan bergegas bangun. Dua belas lewat, sekilas ia melihat jam kamarnya. “Ada apa?” Marwan mendapati Bik Sari yang pucat. “Beningnya…” Bergegas Marwan mengikuti Bik Sari. Dan ia tercekat di depan kamar anaknya. Ada cahaya terang keluar dari celah pintu yang bukan cahaya lampu. Cahaya yang terang keperakan. Dan ia mendengar Beningnya yang cekikikan riang, seperti tengah bercakap-cakap dengan seseorang. Hawa dingin bagai merembes dari dinding. Bau wangi yang ganjil mengambang. Dan cahaya itu makin menggenangi lantai. Rasanya ia hendak terserap amblas ke dalam kamar. “Beningnya! Beningnya!” Marwan segera menggedor pintu kamar yang entah kenapa begitu sulit ia buka. Ia melihat ada asap lembut, serupa kabut, keluar dari lubang kunci. Bau sangit membuatnya tersedak. Lebih keras dari bau amoniak. Ia menduga terjadi kebakaran dan makin panik membayangkan api mulai melahap kasur. “Beningnya! Beningnya!” Bik Sari ikut berteriak memanggil. “Buka Beningnya! Cepat buka!” Entahlah berapa lama ia menggedor, ketika akhirnya cahaya keperakan itu seketika lenyap dan pintu terbuka. Beningnya berdiri sambil memegangi selimut. Segera Marwan menyambar mendekapnya. Ia melongok ke dalam kamar, tak ada api, semua rapi. Hanya kartu pos-kartu pos yang berserakan. “Tadi Mama datang,” pelan Beningnya bicara. “Kata Mama tukang posnya emang sakit, jadi Mama mesti nganter kartu posnya sendiri….” Beningnya mengulurkan tangan. Marwan mendapati sepotong kain serupa kartu pos dipegangi anaknya. Kain kafan.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
73
Setelah kamu membaca dan memahami teks cerpen berjudul “Kartu Pos dari Surga”, kemudian simpulkan unsur-unsur teks cerpen dengan mengisi kotak yang telah disediakan. Unsur
Simpulan dan bukti
Latar tempat Kutipan cerpen
Unsur
Simpulan dan bukti
Latar waktu
Kutipan cerpen
Unsur Latar suasana
Kutipan cerpen
74
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Simpulan dan bukti
Unsur
Simpulan dan bukti
Alur/plot
Kutipan cerpen
Unsur Tokoh dan penokohan
Simpulan dan bukti
Kutipan cerpen
Unsur
Simpulan dan bukti
Gaya bahasa
Kutipan cerpen
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
75
Unsur
Simpulan dan bukti
Amanat Kutipan cerpen
C. MENELAAH STRUKTUR DAN ASPEK KEBAHASAAN CERITA PENDEK Di dalam teks cerita pendek, tentu hal ini tidak akan pernah lepas dari struktur maupun aspek kebahasaan dari sebuah teks. Sebuah teks dikatakan berhasil apabila memenuhi persyaratan terkait adanya struktur dan aspek kebahasaan dari sebuah teks. Adapun materi mengenai struktur dan aspek kebahasaan dari teks cerita pendek (cerpen) akan dipaparkan dibawah ini. 1. Struktur Teks Cerita Pendek Dalam pembuatan teks cerpen siswa harus mengetahui tentang kerangka atau struktur dari sebuah cerpen. Adapun struktur cerpen itu terdiri dari abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda.
76
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
a. Abstraksi Abstraksi adalah ringkasan dari sebuah cerita. Abstraksi merupakan inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi beberapa rangkaian kejadian. Abstraksi juga bisa disebut sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstraksi bersifat opsional yang mana dalam sebuah cerpen, kita boleh tidak menggunakan abstrak b. Orientasi Orientasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan suasana, tempat dan waktu yang ada dalam cerita tersebut. Biasanya orientasi tidak hanya terpaku pada satu tempat, suasana dan waktu. Karena dalam sebuah cerita terdapat banyak kejadian dan tokoh yang berbeda-beda. c. Komplikasi Komplikasi merupakan rangkaian kejadian-kejadian yang berhubungan dan ber risikan tentang sebab akibat kejadian sebuah cerita. Dalam struktur ini kamu bisa menentukan watak atau karakter dari tokoh cerita. Watak atau karakter dari tokoh dapat muncul karena kerumitan permasalahan yang mulai terlihat. d. Evaluasi Evaluasi yaitu struktur dari konflik-konflik yang terjadi dalam cerita yang mengarah pada titik klimaks atau puncak permasalahan dan mulai mendapatkan gambaran penyelesaian dari konflik tersebut. Struktur ini merupakan struktur yang sangat penting. Karena struktur ini sangat menetukan menarik tidaknya suatu cerita. Dalam struktur ini penulis dapat menyajikan konflik-konflik yang mampu mebuat hati pembaca terbawa suasana. Sehingga pembaca lebih menghayati dan menjiwai karakter yang ada dalam cerita ini. e. Resolusi Resolusi merupakan penyelesaian dari evaluasi. Biasanya resolusi sangat dinanti-nati oleh pembaca, karena pada struktur ini pengarang memberikan solusi mengenai permasalahan yang dialami seorang tokoh atau pelaku dalam cerita.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
77
f. Koda Koda ialah nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu cerita. Koda merupaka hikmah yang terkandung dalam cerita. Koda biasanya dapat diketaui setelah pembaca semua cerita dalam cerpen yakni dari permulaan hingga ahir dari cerita. Koda dapat berupa nasehat, pelajaran dan peringatan bagi pembacanya.
Mengidentifikasi Struktur Cerita Pendek Beri keterangan isi setiap paragraph dari cerpen berjudul “Sebuah Kehidupan” untuk mendapatkan gambaran alur cerita. Isi Cerpen Tentang Setiap hari hujan turun begitu deras. Sederas air mata yang jatuh di kedua pipiku. Entah mengapa seakan hidup ini begitu melelahkan untuk dijalani, tapi kaki ini masih bisa untuk terus melangkah. Begitu bosan telinga ini mendengar ocehan kedua orangtua yang selalu menuntutku untuk melakukan ini dan itu, dengan alasan yang selalu sama. Ku langkahkan kaki ini pergi meninggalkan rumah, untuk menenangkan hati dan pikiranku. Terkadang aku bingung dengan apa yang ku lihat. Orang jahat selalu bahagia, kenapa orang baik tidak? Orang jahat selalu di atas, kenapa orang baik ditindas? Apa hidup tak seadil yang aku kira? Hidup ini memang sulit.
78
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Isi Cerpen Ku berjalan terus menyusuri jalan kehidupan ini, banyak sekali nilainilai kehidupan yang ku dapat. Di lorong jalan ku temui seorang gadis kecil berusia 10 tahun bersama adik laki-lakinya yang masih berusia 5 tahun. Ku langkahkan kaki ini menuju mereka, ku bertanya kepada gadis kecil itu. “Kami di sini mencari Ayah dan Ibu, kami pergi dari panti karena kami rindu Ayah dan Ibu.” air matanya kembali mengalir, begitu pun denganku. Ternyata mereka tinggal di sebuah Panti Asuhan yang tak begitu jauh dari lorong yang mempertemukan kita. Mereka pergi mencari ayah dan ibunya, mereka merindukan orangtuanya tetapi mereka tak pernah tahu harus ke mana mencarinya. Setibanya di panti memang benar, ibu panti kesusahan mencari mereka berdua. Ku lihat kegelisahan di raut wajahnya yang sudah menua. Betapa pilunya kehidupan mereka ini, mereka masih bisa tersenyum ketika hatinya mempertanyakan di mana ayah dan ibunya berada. Dan ketika itu aku menangis dan hatiku begitu sakit “Tak bersyukurnya aku. Yang masih punya ayah dan bunda yang begitu memperhatikan aku, namun aku masih saja menyakiti hati mereka dengan keegoisanku.
Tentang
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
79
“Santi, terima kasih kamu sudah mengantarkan Rani dan Reno pulang. Ibu khawatir dengan mereka, takut terjadi apa-apa.” Tersenyum dan aku mulai berkata. Dan setelah hari itu, hari-hari selanjutnya aku mendatangi panti selama 4 kali dalam seminggu. Betapa bahagianya aku bisa melihat Rani dan Reno tersenyum, tertawa gembira saat aku menemani harihari mereka. Mulai dari menemani mereka belajar, bermain, mengajari mereka salat dan menemani mereka sampai tertidur pulas. Mungkin inilah yang dinamakan nilai dari Sebuah Kehidupan. Sebaik apa pun hati kita, bila kita tidak pernah memberikan kebahagiaan untuk orang lain maka, percumalah semuanya. Ketika kita lahir, kita menangis dan orangorang di sekeliling kita tersenyum. Maka, jalanilah hidup kita sebaik mungkin sehingga pada waktu kita meninggal nanti, kita tersenyum dan orang-orang di sekeliling kita menangis.
80
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Menyimpulkan Struktur Isi struktur berikut sesuait isi teks cerita pendek “Sebuah Kehidupan”. Abstraksi
Orientasi
Komplikasi
Evaluasi
Resolusi
Koda
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
81
Pertanyaan Telaah Struktur dan Isi Cerpen 1) Bagaimana pendapatmu dengan alur (plot) cerita pendek berjudul “Sebuah Kehidupan”, mudah diikuti atau aliran ceritanya tersendat-sendat? Mengapa hal tersebut bisa terjadi? 2) Cerpen berjudul “Sebuah Kehidupan” dapat memberikan pelajaran yang serius. Dapatkah kamu menangkap pesan itu? 3) Cerpen berjudul “Kantor Pos dari Surga” dapat memberikan pelajaran yang serius untuk siswa. Dapatkah kamu menangkap pesan itu? 2. Aspek Kebahasaan Teks Cerita Pendek Adapun aspek kebahasaan yang digunakan dalam teks cerita pendek (cerpen) di antaranya: a. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, seperti misalnya sosoknya tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya. b. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana, sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya. c. Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam percakapan di dalam cerpen. d. Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi seperti misalnya: pucuk langit, memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal. e. Penggunaan majas, diantaranya majas simile, metafora, personifikasi, dan seterusnya. f. Penggunaan pertanyaan retoris sebagai teknik melibatkan pembaca, “Pernahkah tinggal di rumah apung di sungai?” g. Bahasa yang digunakan tidak baku dan tidak formal. Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan.
82
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Contoh Teks Cerita Pendek Tikus Berdasi Membawa Kesengsaraan Karya: Dewi Umi Rohmatun Tikus berdasi, semua orang pernah mendengar istilah tersebut. Tikus berdasi tak lain adalah orang-orang yang biasa melakukan penggelapan dana untuk menggemukkan perutnya. Nah, di sebuah keluarga yang dikepalai oleh Pak Bowo seorang pegawai yang sangat bijak, tetapi entah kenapa salah satu anaknya ada yang sangat gila dengan harta. Ternyata anaknya terjerat menjadi tikus berdasi. Hal tersebut membuat Pak Bowo mersa malu karena memiliki anak yang menjadi tikus berdasi. Banyak sekali orang yang tidak mau menerima kesengsaraan, karena kesengsaraan itu sangat menyakitkan. Tetapi ditengah kesengsaraan pasti terdapat kenikmatan yang dapat dirasakan oleh keluarga Pak Bowo. Kenikmatan itu sifatnya sementara tapi mereka sangat menikmatinya. “Pak, apakah ada hari libur saat ini?” Tanya Pinkan anak bungsu Pak Bowo. “Ooo… Ada, nak. Gimana?” jawab ayahnya. “Kita berlibur yuk, Pak. Sekali-kali liburan sebelum ujian”. Pinta Pinkan. Pak Bowo menyetujui permintaan Pinkan. Pinkan bahagia mendengar hal tersebut. Suatu hari, mereka berlibur ke suatu tempat yang dinamakan Negeri Surga. Tempat itu diberi nama sedemikian rupa karena sangat indah memesona. Pinkan bertanya ke ayahnya. “Pak, kok Mas Dika tidak ikut kita liburan?” “Masmu baru ada urusan di kantornya”. Jawab Pak Bowo. “Ahh.. setiap hari kok urusan muluk yang dikerjakan. Kapan Mas Dika ada waktu buat Pinkan. Nggak pernah!” jawab Pinkan kesal. Pingkan merasa kesal terhadap kakaknya. Tetapi, ia masih merasakan suasana yang sangat romantic dengan keluarganya di Negeri Surga. Pinkan memang type cewek yang suka bau-bau romantic gitu jadi ya liburannya ketempat yang nuansa romantic juga. Hal yang dirasakan Pinkan sama dengan yang dirasakan oleh Bu Selly ibunya. Di Negeri Surga mereka asik menikmati suasana dan makan makanan yang dibawanya dari rumah. Tiba-tiba, sesuatu yang besar terjadi…… Brakk… suara terdengar dari belakang mereka. Suara apakah itu? Batin Pinkan dalam hati. Pinkan mencari-cari sumber suara tersebut. Tetapi tak menemukan dari mana asal suara itu. Pinkan penasaran.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
83
Lalu ia pergi meninggalkan ayah ibunya untuk mencari suara tersebut. Tiba di sebuah taman dekat gubuk kecil yang tak jauh dari tempat mereka berlibur, disana ada Mas Dika, kakaknya. Pinkan tambah penasaran ni kenapa Mas Dika mendadak mengikutinya berlibur. “Lhoh.. Mas Dika kok disini. Kata ayah mas sibuk ada urusan”, Tanya Pinkan pada kakaknya. “Lhoh.. Iya memang sih, Dek tadi ada urusan tapi sebentar sih”, jawab Mas Dika. “Lalu, kok kamu tau kalau kita sedang disini? Apa Ijah memberitahumu?” “Tidak, bukan Ijah tapi Reno, Bosku di Kantor”. “Ooo… Begitu”. Jawab Pinkan. Tiba-tiba saat mereka berbincang-bincang, ayahnya datang menghampiri. Ayahnya marah kepada Dika mengapa dia datang dengan membuat keresahan keluarganya. Dika menceritakan semuanya pada ayahnya bahwa dia ada urusan penting di kantornya dengan Bos Reno. Dia menceritakan pada ayahnya bahwa ada masalah yang terjadi di kantornya. Tak lama kemudian Rian menelpon Dika. Rian adalah anak sulung Pak Bowo. Ia pekerja kantoran juga tetapi ia sangat tegas berbeda dengan Dika yang rada kalem. Rian menceritakan bahwa ada seseorang yang sedang mencari Dika. Sepertinya segerombolan petugas KPK. Dika merasa ketakutan dan panic. Dika langsung bergegas untuk menemui bosnya. Tiba-tiba dijalan ia dicegat oleh sekelompok orang. Dimana orang tersebut adalah bosnya dan anak buahnya. “Untung kamu bos yang mencegatku, kukira petugas KPK”. Kata Dika. “Iya, Dik. Aku hendak mencarimu tadi”, jawab Bos Reno. “Untung saja kita ketemu disini, ada hal yang harus aku bicarakan”. Lanjut Dika. “Ayo sekarang kamu ikut aku”. Jawab Bos Reno. “Kemana Bos?” “Sudah ayo ikut saja nanti kau juga akan tahu”. Tak lama kemudian mereka pergi ke suatu tempat dan tiba di rumah Bos Reno. Di sana suasananya sangat sepi. Lalu, Dika menceritakan semuanya apa yang telah ia alami. Bahwasanya ada segerombol petugas KPK yang datang di rumahnya. Petugas itu menanyakan tentang keberadaan Dika. Disana Dika juga merasa ketakutan. Begitu juga bosnya. Mereka takut ketahuan. Tetapi bagaimanapun juga saat berada di rumah, Dika dan Rian harus tampak biasa saja.
84
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Ketika Dika sampai dirumah, ia ditanya ayahnya. Kenapa ia buru-buru pulang saat bertemu Pinkan. Pinkan terpaksa memberitahu ayahnya bahwa tadi ia bertemu Dika. Suara gubrakan itu Dika yang membuatnya. Ayahnya menanyakan padanya, “Mengapa kau melakukan itu?” Tanya Pak Bowo. “Tidak apa-apa, yah”. Jawab Dika. Saat ditanya ayahmya, Dika merasa biasa saja karena ayahnya tidak boleh tahu apa yang sebenarnya ia lakukan selama ini. Bu Selly heran, mengapa Dika akhir-akhir ini sering memberikan sesuatu yang lebih kepada setiap anggota keluarga. Bukannya dia itu hanya pekerja kantoran yang biasa-biasa saja. Yang sedang-sedang saja. Ibunya juga berpikir panjang, apakah Dika naik pangkat? Sehingga memiliki pengghasilan yang lebih disbanding biasanya. Hal itu sangat mengejutkan. Tetapi keluarga tetap baik-baik saja. Hal itu terus dilakukan oleh Dika untuk menutupi semuanya. Tetapi Pinkan tidak tinggal diam. Ia mencari tahu sesuatu tapi ia tidak menemukannya. Pinkan tidak mau berhenti berusaha sebelum ia menemukan sesuatu. Hal itu terus dicarinya. Pinkan bingung mondar-mandir di dalam rumah, entah ia sedang mencari apa. Seluruh anggota keluarganya bingung dengan sikap Pinkan. Pingkan seperti orang linglung. Malam harinya. Saat semua orang yang ada di rumah itu sedang tidur, Dika sedang pergi keluar bersama Rian kakaknya, Pinkan mulai beraksi. Ia beraksi kembali mencari sesuatu tentang Dika dikamarnya. Alhasil, tak lama kemudian saat Pinkan hendak berhasil mencari sesuatu yang ia cari, Dika tiba-tiba datang. Pinkan merasa gugup. “Apa yang kau lakukan disini?”, Tanya Dika. “E..emm..anu..Kak”, Pinkan bingung menjawabnya. “Anu apa?” “Itu Kak tadi ada tikus yang masuk ke kamar. Terus aku berusaha untuk mengusirnya. Tetapi, aku gagal untuk mengusir karena tadi Kak Dika mendadak masuk ke dalam”. Jawab Pinkan dengan gesitnya. “Oohh.. tikus tah.. Aku kira kamu nyari apa Dek”. Jawab Dika. “Iya, Kak. Hanya tikus dan bukan apa-apa”. Walau usaha Pinkan malam ini gagal pasti suatu harinya Pinkan akan berhasil. Pinkan adalah sosok yang cerdas, baik hati, patuh, dan sangat cantik.. Lalu, keesokan harinya semua anggota keluarga sedang kumpul untuk sarapan. Setelah selesai sarapan, Dika dan Rian mulai berangkat ke kantor tempat dimana ia bekerja. Kemudian Pak Bowo juga berangkat Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
85
-ke kantor. Di kantor Dika dan Rian merasa biasa saja sikapnya sama seperti ketika di rumah. Sore harinya, setelah mereka pulang dari kantor dan seluruh keluarga berkumpul. Datanglah segerombol petugas KPK. Petugas itu datang lagi untuk mencari orang-orang yang telah menggunakan dana kantor untuk mengemukkan dirinya. Saat itu petugas menyebut nama Dika, ia sangat panic. Sementara Pinkan, saat dirumah sendiri ia menemukan sesuatu yang dicarinya. Alhasil sesuatu itu ketemu juga. Ternyata, secara tak terduga yang Pinkan cari itu adalah bukti tentang mengapa petugas KPK itu mencari-cari kakaknya. Seluruh keluarga, hanya diam termenung termasuk Pinkan. Seluruh anggota keluarga tidak menyangka bahwa Dika dan Rian telah melakukan semua ini. Dika yang hanya diam dan penurut justru ia melakukan hal seperti ini. Begitu juga dengan Rian. Rian dalam hal ini hanya karena bujukan Dika, sedangkan, Dika hanya diajak oleh Bosnya. Hal itu membuatnya menyesal seumur hidup. Keluarga Pak Bowo hanya bias menerima keadaan, ia harus merelakan kedua anak lakilakinya untuk pergi ke pengadilan untuk disidang dan ke kantor polisi. Sifat penurut yang dimiliki Dika itu yang bisa membuatnya celaka dan justru malah membuatnya sengsara. Selain itu, ia juga tak seharusnya untuk nurut termasuk sama bosnya. Kini Dika hanya pasrah dan menyesal seumur hidupnya. Dika secara tak sadar telah menjadi anggota tikus berdasi di kantornya dan menjadi orang lain di dalam keluarganya. Keluarganya itu tergolong keluarga yang bijak dan baik. Tetapi, karena perbuatan kedua anak laki-lakinya, justru keluarga Pak Bowo tidak mau mendongakkan kepalanya ke atas karena sangat malu. Contoh Teks Cerita Pendek Seragam AK Basuki Malam itu saya belajar bersamanya. Teplok yang menjadi penerang ruangan diletakkan di atas meja, hampir mendekat sama sekali dengan wajahnya jika dia menunduk untuk menulis. Di atas amben, ayahnya santai minum kopi. Ibunya, seorang perempuan yang banyak tertawa, berada di sudut sembari bekerja memilin sabut-sabut kelapa menjadi tambang. Saat-saat seperti itu ditambah percakapan-percakapan apa saja yang mungkin berlaku di antara kami hampir setiap malam saya nikmati.
86
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Itu yang membuat perasaan saya semakin dekat dengan kesahajaan hidup keluarganya. (1) Selesai belajar, dia menyuruh saya pulang karena hendak pergi mencari jangkrik. Saya langsung menyatakan ingin ikut, tapi dia keberatan. Ayah dan ibunya pun melarang. Sering memang saya mendengar anak-anak beramai-ramai berangkat ke sawah selepas isya untuk mencari jangkrik. Jangkrik-jangkrik yang diperoleh nantinya dapat dijual atau hanya sebagai koleksi, ditempatkan di sebuah kotak, lalu sesekali digelitik dengan lidi atau sehelai ijuk agar berderik lantang. Dari apa yang saya dengar itu, proses mencarinya sangat mengasyikkan. Sayang, Ayah tidak pernah membolehkan saya. Tapi malam itu toh saya nekat dan sahabat saya itu akhirnya tidak kuasa menolak. (2) “Tidak ganti baju?” tanya saya heran begitu dia langsung memimpin untuk berangkat. Itu hari Jumat. Seragam coklat Pramuka yang dikenakannya sejak pagi masih akan terpakai untuk bersekolah sehari lagi. Saya tahu, dia memang tidak memiliki banyak pakaian hingga seragam sekolah biasa dipakai kapan saja. Tapi memakainya untuk pergi ke sawah mencari jangkrik, rasanya sangat-sangat tidak elok. “Tanggung,” jawabnya. (3) Sambil menggerutu tidak senang, saya mengambil alih obor dari tangannya. Kami lalu berjalan sepanjang galengan besar di areal persawahan beberapa puluh meter setelah melewati kebun dan kolam gurami di belakang rumahnya. Di kejauhan, terlihat beberapa titik cahaya obor milik para pencari jangkrik selain kami. Rasa hati jadi tenang. Musim kemarau, tanah persawahan yang pecah-pecah, gelap yang nyata ditambah angin bersiuran di areal terbuka memang memberikan sensasi aneh. Saya merasa tidak akan berani berada di sana sendirian. (4) Kami turun menyusuri petak-petak sawah hingga jauh ke barat. Hanya dalam beberapa menit, dua ekor jangkrik telah didapat dan dimasukkan ke dalam bumbung yang terikat tali rafia di pinggang sahabat saya itu. Saya mengikuti dengan antusias, tapi sendal jepit menyulitkan saya karena tanah kering membuatnya berkali-kali terlepas, tersangkut, atau bahkan terjepit masuk di antara retakan-retakannya. Tunggak batang-batang padi yang tersisa pun bisa menelusup dan menyakiti telapak kaki. Tapi melihat dia tenang-tenang saja walaupun tak memakai alas kaki, saya tak mengeluh karena gengsi. (5)
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
87
Rasanya belum terlalu lama kami berada di sana dan bumbung baru terisi beberapa ekor jangkrik ketika tiba-tiba angin berubah perangai. Lidah api bergoyang menjilat wajah saya yang tengah merunduk. Kaget, pantat obor itu justru saya angkat tinggi-tinggi sehingga minyak mendorong sumbunya terlepas. Api dengan cepat berpindah membakar punggung saya! (6) “Berguling! Berguling!” terdengar teriakannya sembari melepaskan seragam coklatnya untuk dipakai menyabet punggung saya. Saya menurut dalam kepanikan. Tidak saya rasakan kerasnya tanah persawahan atau tunggak-tunggak batang padi yang menusuk-nusuk tubuh dan wajah saat bergulingan. Pikiran saya hanya terfokus pada api dan tak sempat untuk berpikir bahwa saat itu saya akan bisa mendapat luka yang lebih banyak karena gerakan itu. Sulit dilukiskan rasa takut yang saya rasakan. Malam yang saya pikir akan menyenangkan justru berubah menjadi teror yang mencekam! (7) Ketika akhirnya api padam, saya rasakan pedih yang luar biasa menjalar dari punggung hingga ke leher. Baju yang saya kenakan habis sepertiganya, sementara sebagian kainnya yang gosong menyatu dengan kulit. Sahabat saya itu tanggap melingkupi tubuh saya dengan seragam coklatnya melihat saya mulai menangis dan menggigil antara kesakitan dan kedinginan. Lalu dengan suara bergetar, dia mencoba membuat isyarat dengan mulutnya. Sayang, tidak ada seorang pun yang mendekat dan dia sendiri kemudian mengakui bahwa kami telah terlalu jauh berjalan. Sadar saya membutuhkan pertolongan secepatnya, dia menggendong saya di atas punggungnya lalu berlari sembari membujuk-bujuk saya untuk tetap tenang. Napasnya memburu kelelahan, tapi rasa tanggung jawab yang besar seperti memberinya kekuatan berlipat. (8) Saya langsung dilarikan ke puskesmas kecamatan. Seragam coklat Pramuka yang melingkupi tubuh saya disingkirkan entah ke mana oleh mantri. Tidak pernah terlintas di pikiran saya untuk meminta kepada Ayah agar menggantinya setelah itu. Dari yang saya dengar selama hampir sebulan tidak masuk sekolah, beberapa kali dia terpaksa membolos di hari Jumat dan Sabtu karena belum mampu membeli gantinya. (9) “Salahmu sendiri, tidak minta ganti,” kata saya setelah saya sembuh. “Mengajakmu saja sudah sebuah kesalahan. Aku takut ayahmu marah nantinya. Ayahku tidak mau mempermasalahkan seragam itu. Dia lebih memilih membelikan yang baru walaupun harus menunggu beberapa minggu.” Kami tertawa.
88
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Tertawa dan tertawa. Seakan-akan seluruh rentetan kejadian yang akhirnya menjadi pengingat abadi persahabatan kami. (10) Dikutip dari Kompas, 12 Agustus 2012 dengan pengubahan seperlunya. *** D. MENGUNGKAPKAN PENGALAMAN DAN GAGASAN DALAM BENTUK CERITA PENDEK Pada kegiatan ini siswaa akan berlatih untuk mengungkapkan penggalamannya melalui teks cerita pendek (cerpen) dengan lengkap berdasarkan struktur dan ciri kebahasaan yang baik. Sebelum mulai mengungkapkan pengalaman dengan cara menyusun teks cerpen, terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai materi untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa. Dalam hal ini terkait dengan penyusunan teks cerpen harus sesuai dengan kerangka. Penyusunan kerangka (out line atau mind map) merupakan hal penting dalam proses penyusunan teks cerpen. Kerangka karangan akan membantu Anda mempermudah penyusunan gagasan sehingga cerpen yang Anda buat tersusun secara sistematis, gagasan tidak meloncat-loncat, dan akur mengalir sehingga mudah dipahami isinya. Adapun kerangka pada penyusunan teks cerpen adalah sebagai berikut: a. Observasi Pada tahapan observasi ini ialah langkah awal pada penulisan sebuah cerpen yang dilakukan secara langsung, yaitu mengamati objek-objek peristiwa seharihari dan memilih salah satu untuk menjadi tokoh utama pada cerpen tersebut. b. Menentukan Judul dan Tema pada Cerpen Pada tahapan kedua ini ialah menentukan sebuah judul dan tema apa yang akan dibuat pada cepen. Untuk membuat cerpen semenarik mungkin, penulis akan memilih tema yang menarik seperti tema, olahraga, sosial maupun budaya. c. Menentukan Latar Balakang Cerpen Ketika tema sudah dibuat, maka latar belakang cerpen mengikuti alur pada tema yang dipilih oleh penulis. d. Menentukan Tokoh Menulis sebuah cerita, maka tokoh sangat penting dalam menulis Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
89
sebuah cerita. Dalam menentukan tokoh, penulis menentukan sifat dan karakter tokoh tersebut yang sesuai dengan alur cerita. e. Menciptakan Konflik Dalam sebuah cerita pasti kita disuguhkan dengan beberapa konflik di dalamnya, maka penulis membuat beberapa alur cerita terjadi konflik agar cerita tersebut tidak monoton. Penulis memilih konflik yang menarik pada alur cerita tersebut, karena dalam menulis sebuah cerpen terdapat sebuah konflik yang ditemukan titik penyelesaian konflik tersebut. f. Menentukan Sudut Pandang Penulis menggunakan sudut pandang untuk menyajikan latar belakang, tokoh dan peristiwa pada cerita cerpen dan membentuk sebuah karya fiksi. g. Menentukan Alur Alur sangat dibutukan dalam penulisan cerita, maka penulis memilih alur yang sangat menarik agar pembaca tidak merasakan jenuh. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tahap atau langkah menulis cerpen pada umumnya terdiri atas 3 tahapan. Tahap penulisan cerpen meliputi tahap prapenulisan, penulisan dan pascapenulisan. Berdasarkan teori tersebut, langkah menulis cerpen dengan menggunakan teknik urai unsur intrinsik dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Tahap Pra-Penulisan Pada tahap prapenulisan dilakukan penentuan tema dan pengumpulan informasi yang diperlukan dalam cerpen. Informasi-informasi tersebut berupa unsur intrinsik sebagai unsur pembangun cerpen. Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini yaitu menguraikan unsur intrinsik. Kegiatan menguraikan unsur intrinsik dimulai dengan: a. menulis topik utama berupa kata kunci “unsur intrinsik” di tengah, b. menghubungkan topik utama dengan lima cabang utama meliputi cabang alur, cabang tokoh, cabang latar, cabang sudut pandang, dan cabang amanat, c. menghubungkan cabang utama dengan cabang tingkat satu, cabang tingkat satu dengan cabang tingkat dua, dan seterusnya, dan,
90
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
d. satu kata kunci untuk setiap garis pada cabang. Informasi yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut kemudian dicacat dalam sebuah tabel. 2. Tahap Penulisan Tahap ini dimulai dengan kegiatan menulis kalimat pertama. Untuk mempermudah siswa, menulis kalimat perta-ma dapat dilakukan dengan menjelaskan tokoh utama dalam cerpen. Langkah berikutnya dalam tahap penulisan yaitu, menyusun paragraf orientasi, komplikasi dan resolusi. Penyusunan paragraf dilakukan dengan menghubungkan seluruh informasi yang sudah diurai dan disusun dalam tabel. 3. Tahap Pasca-Penulisan Setelah paragraf tersusun kemudian disunting bahasa dan penggunaan tanda baca. Menurut Korrie Layun Rampan (1995:54), langkah menulis teks cerita pendek adalah sebagai berikut. a. Menentukan ide atau tema. Ide yang muncul sebaiknya dicatat agar tidak susah untuk menyusun. b. Menyusun garis besar kerangka karangan. Kerangka merupakan gambaran mengenai jalan cerita yang akan dibuat menjadi sebuah cerita. Ditulis apa adanya, berdasarkan ide yang diperoleh dari awal sampai akhir. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini di antaranya: 1) Pemilihan tokoh dan penokohan yang menjadi tulang punggung cerita 2) Memilih latar 3) Menentukan alur c. Mengembangkan kerangka karangan. Pada tahapan mengembangkan kerangka karangan ini, penulis mengembangkan kerangka dan jangan berhenti untuk melihat tulisan yang sudah dibuat. d. Merevisi. Sesudah selesi menulis, baru boleh dibaca untuk diketahui kekurangan dan kelebihan tulisan.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
91
Modifikasi Cerpen Ubahlah teknik penceritaan kutipan cerpen berikut menjadi sudut pandang orang ketiga. Saat mengubah menjadi sudut pandang orang ketia, diperbolehkan untuk mengubah kalimat. Akan tetapi, perubahan kalimat tersebut tidak akan mengubah maknanya. Ketika akhirnya api padam, saya rasakan pedih yang luar biasa menjalar dari punggung hingga ke leher. Baju yang saya kenakan habis sepertiganya, sementara sebagian kainnya yang gosong menyatu dengan kulit. Sahabat saya itu tanggap melingkupi tubuh saya dengan seragam coklatnya melihat saya mulai menangis dan menggigil antara kesakitan dan kedinginan. Lalu dengan suara bergetar, dia mencoba membuat isyarat dengan mulutnya. Sayang, tidak ada seorang pun yang mendekat dan dia sendiri kemudian mengakui bahwa kami telah terlalu jauh berjalan. Sadar saya membutuhkan pertolongan secepatnya, dia menggendong saya di atas punggungnya lalu berlari sembari membujuk-bujuk saya untuk tetap tenang. Napasnya memburu kelelahan, tapi rasa tanggung jawab yang besar seperti memberinya kekuatan berlipat. Saya langsung dilarikan ke puskesmas kecamatan. Seragam coklat Pramuka yang melingkupi tubuh saya disingkirkan entah ke mana oleh mantri. Tidak pernah terlintas di pikiran saya untuk meminta kepada Ayah agar menggantinya setelah itu. Dari yang saya dengar selama hampir sebulan tidak masuk sekolah, beberapa kali dia terpaksa membolos di hari Jumat dan Sabtu karena belum mampu membeli gantinya. Melanjutkan Cerpen Lanjutkan cerpen berjudul “Si Miskin Bersekolah” secara bebas. Kemudian tentukan bagaimana cerita pendek tersebut berakhir! Apakah berakhir dengan kesenangan atau kesedihan. Si Miskin Bersekolah Oleh Indah Tri Lestari Sudah delapan bulan Yahya masih saja teringat dengan ayahnya yang meninggal karena kanker yang dideritanya, Yahya adalah anak petani buta huruf yang harus memikirkan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kini Yahya hanya tinggal bersama dengan ibunda tercinta
92
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Tinggal di gubuk bambu yang sangat minim dan harus melakukan lagi renovasi. Di desa Pagarbanyu, dan pada saat itu belum ada listrik di desa tersebut Pada saat malam Yahya hanya bisa membaca buku yang ditemukan di tumpukan tempat sampah pinggir sekolah dan hanya di sinari oleh lampu minyak yang memberikan cahaya merah di mukanya. Sedangkan ibunya yang selalu menemani sang anak tercinta dengan menyanding sepotong obat nyamuk bakar agar anaknya dapat fokus dalam membacanya. Pagi itu, Yahya ingin sekali bersekolah, tetapi dengan kondisi keuangan yang tidak mencukupi, yahya sementara itu tidak bisa melanjutkan sekolah. Ibunya yang sehari-hari mencari nafkah dengan bekerja di sawah milik juragan Toni. “Bu kapan aku bisa sekolah seperti teman-teman yang lain?” kata Yahya dengan menatap ibunya dengan penuh harapan. “Sabar ya nak, nanti kalau tabungan ibu udah cukup buat biaya sekolah yahya . secepatnya Yahya bisa sekolah..” katanya. Dengan melihat ibunya bekerja keras demi membantu ekonomi keluarganya , Yahya hanya bisa membantu ibunya bekerja disawah. Semenjak ayahnya meninggal ekonomi keluarga bu Saji tidak stabil. Sehingga membuat mereka berusaha keras mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan berharap mendapatkan rezeki lebih agar Yahya bisa sekolah kembali. Yahya pun tidak sekedar membantu ibunya di sawah, tetapi juga dia memilih untuk berjualan Koran. Ketika Yahya menjajakan korannya, tidak menyangka dia bertemu dengan temannya yang bernama Difa dia anak salah satu guru. Dengan melihat Difa sudah memakai seragam sekolah yang rapi dan lengkap dengan membawa tas dan tak lupa membawa bekal makan siang - Cerpen Tema Pendidikan tentang Sekolah. Yahya merasa iri hati melihat Difa yang bisa bersekolah dan mempunyai banyak teman. ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………….(lanjutkan cerpen ini secara bebas)
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
93
Membuat Cerpen Buatlah cerita pendek yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. Cara ia sekolah, mencari nafkah, dan mengurus adiknya. Suatu saat adiknya meminta dibelikan kue dan es krim di hari ulang tahunnya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi persyaratan adiknya. Apa yang harus dilakukannya? Masalah apa yang terjadi? Bagaimana akhir dari ceritamu? Sebelum itu, tentukan terlebih dahulu pesan moral atau amanat yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca: kerja keras, kejujuran, percaya kepada Tuhan, atau kasih saying. Jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu. Selamat menulis, Jangan lupa berdoa :)
94
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
RANGKUMAN
RANGKUMAN 1. Cerpen atau cerita pendek adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek. Cerpen termasuk ke dalam bentuk fiksi yang disusun sebagai suatu kejadian yang hendak diceritakan tanpa harus dipaparkan menurut pengalaman yang sesungguhnya. 2. Fungsi cerpen sebagai: fungsi rekreatif, didaktif, estetis, moralitas, dan religiusitas. 3. Ciri-ciri teks cerpen antara lain: Bentuk tulisan yang singkat tentunya lebih pendek dari novel; Alur pada penulisan cerpen tunggal; Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari; Cerpen terdiri kurang dari 10.000 kata; Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca; Cerpen tidak menceritakan semua kisah pada para tokoh, hanya menceritakan inti sari pada suatu konflik; Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup tidak seluruhnya; Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut merasakan isi dari cerpen tersebut; Cerpen bersifat fiktif; dan Cerpen memiliki masalah pada setiap tokoh di dalam cerpen tersebut 4. Jenis cerpen ada tiga yaitu: cerpen mini, cerpen ideal, cerpen panjang. 5. Unsur-unsur pembangun teks cerpen ada dua, yaitu unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. 6. Unsur instrinsik teks cerpen meliputi: tema, alur/plot, latar, sudut pandang, majas/gaya bahasa, tokoh, penokohan, dan amanat. 7. Sedangkan, unsur ekstrinsik teks cerpen meliputi latar belakang masyarakat dan biografi pegarang atau latar belakang penulis. 8. Struktur dari teks cerpen meliputi: abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda. 9. Aspek kebahasaan teks cerpen antara lain: memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku, memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar, menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung untuk penulisan percakapan dalam cerpen, bisa menggunakan majas yang bersifat konotasi, menggunakan pertanyaan retoris, dan bahasa yang digunakan mana suka atau tidak baku.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
95
REFLEKSI
Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai kebiasaan yang kamu lakukan! No.
Pemahaman
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum Mengerjakan tugas dengan jujur Mengakui kesalahann atau kekurangan yang dimiliki Mengerjakan tugas sampai selesai (tuntas) Mempresentasikan tugas dengan percaya diri Bertutur kata dengan santun Menghargai pendapat teman saat diskusi baik kelompok ataupun kelas Memberi kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapat Mau bekerja sama dengan teman dalam tim
2 3 4 5 6 7 8 9 10
96
Tidak Pernah
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Kadang- Sering Selalu kadang
UJI KOMPETENSI BAB 3 Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di bawah ini! 1. Perhatikan data berikut! 1) Cerpen hiburan 2) Cerpen mini 3) Cerpen tak utuh 4) Cerpen kilat 5) Cerpen modern Berdasarkan data di atas, yang merupakan jenis-jenis cerpen adalah… A. 1,2,3,4, dan 5 B. 2,3,4, dan 5 C. 2, 3, dan 4 D. 1,2, dan 3 2. Perhatikan uraian cerpen di bawah ini! 1) Masing-masing mendapat bagian tiga buah kurma per kepala. 2) Maka, pada hari itu dapat ditebak, orang-orang membukakan puasanya dengan tiga butir kurma dari Pak Ayub. 3) Biasanya, kalau besok paginya di tepian sungai atau di lapau kopi, orang bercerita tentang nikmatnya membukakan puasa dengan tiga butir kurma, berarti orang-orang itu kemarin habis dikunjungi Pak Ayub si Tuan Kurma. 4) Artinya lagi, Pak Ayub dengan bayang-bayang sepanjang badannya, telah berbuat pengasih dan penyayang serta adil ke warga kampung. 5) Biasanya, sekali atau dua kali dalam bulan Ramadan Pak Ayub mengantarkan kurma ke setiap rumahrumah 6) Tak heran, di hari pembagian kurma itu, boncengan sepedanya dibebani karung plastik berisi kurma. Susunan cerita yang runtut berdasarkan teks di atas adalah … A. 3-5-4-1-6-2 B. 3-1-2-4-5-6 C. 3-4-5-1-6-2 D. 4-3-5-1-2-6
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
97
3. Bacalah penggalan cerpen berikut! ”Marno, tengadahkan kedua tanganmu agar air yang aku guyurkan tertampung di kedua tanganmu, kemudian usapkan di perut istrimu.” Perintah dukun bayi sebelum mengguyurkan air di atas kepala suamiku sebagai guyuran terakhir. Sambil mengusapkan air di perutku, aku melihat mulutnya melafalkan doa dengan lirih, sangat lirih, hingga aku yang duduk rapat dengannya tidak mendengar apa yang diucapkannya. Bersamaan dengan berakhirnya usapan di perutku, aku melihat air mata hampir menitik jatuh di mata suamiku. Sebentuk haruan dan kebahagiaan yang dirasakannya tergambar jelas di sudut matanya yang basah. ”Sekarang belahlah kelapa gading di depanmu, Marno.” Belum selesai dukun bayi mengucapkan perintahnya, suamiku sudah mengayunkan parang yang diambil di sisi kelapa. ”Braak.” kelapa itu terbelah tepat di tengah, suamiku tersenyum, dari mulutnya keluar kata, ”Laki-laki”. Kembali aku melihat binar bahagia terpancar dari air mata yang mengambang hampir jatuh. (Jodoh, Dian Aksanti). Cerpen tersebut bercerita tentang mitos … A. Buah kelapa merupakan simbol kehamilan seorang ibu. B. Air yang diguyurkan oleh dukun bayi harus diusapkan di perut wanita hamil. C. Jika kelapa terbelah tepat di tengah, bayi yang akan lahir adalah bayi laki-laki. D. Jika sang suami berhasil menampung air di kedua tangannya, bayi yang lahir adalah perempuan. 4. Perhatikan data berikut ini! a. Panjang kata di antara 5.000 sampai 10.000 b. Kira-kira 33 halaman kuarto spasi rangkap c. Dapat dibaca kira-kira setengah jam d. Contohnya karya Putu Wijaya yang berjudul Nyali Berdasarkan data di atas, maka ciri-ciri tersebut termasuk ke dalam jenis cerpen … A. Cerpen ideal B. Cerpen panjang C. Cerpen mini D. Cerpen sempurna
98
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
5. Bacalah kutipan teks cerpen ini dengan seksama! Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh harihari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K. Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah …. A. Orang pertama pelaku utama B. Orang ketiga pelaku sampingan C. Orang ketiga pelaku utama D. Orang pertama dan ketiga 6. Bacalah penggalan cerpenn berikut! Ketika berpikir tentang “Keluarga kami yang berbahagia” Sandra hanya mendapatkan gambaran sebuah rumah yang berantakan.Botol-botol dan kaleng-kaleng minuman yang kosong berserakan di meja, lantai, bahkan sampai ke atas tempat tidur. Tumpahan bir berceceran di atas kasur yang spreinya terseret entah ke mana. Unsur instrinsik yang paling dominan dalam penggalan cerpen diatas adalah … A. Penokohan B. Alur C. Latar D. Sudut pandang 7. Bacalah kutipan cerpen berikut! Pada saat malam Yahya hanya bisa membaca buku yang ditemukan di tumpukan tempat sampah pinggir sekolah dan hanya di sinari oleh lampu minyak yang memberikan cahaya merah di mukanya. Sedangkan ibunya yang selalu menemani sang anak tercinta dengan menyanding sepotong obat nyamuk bakar agar anaknya dapat fokus dalam membacanya.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
99
Struktur yang tepat untuk penggalan cerpen di atas adalah … A. Abstraksi B. Orientasi C. Komplikasi D. Evaluasi 8. Perhatikan penggalan teks cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 8 s.d 10! Bila ada yang bertanya, “siapa makhluk paling kikir di kampong itu, tidak aka nada yang menyanggah bahwa perempuan ringkih yang punggungnya telah melengkung serupa sabut kelapa itulah jawabannya. Semula ia hanya dipanggil Banun. Namun, lantaran sifat kikirnya dari tahun ke tahun semakin mengakar; pada sebuah pergunjingan yang sangat dahsyat penuh kedengkian, seseorang menambahkan kata kikir dibelakang nama ringkas itu, hingga ia ternobat sebagai Banun kikir. Konon, hingga riwayat ini disiarkan, belum ada yang sanggup menumbangkan rekor kekikiran Banun. Bagian struktur teks cerpen di atas adalah … A. Evaluasi B. Komplikasi C. Koda D. Abstraksi 9. Pernyataan yang sesuai dengan teks cerpen di atas adalah … A. Banun menobatkan diri sebagai orang kikir B. Predikat Banun kikir didasari kedengkian C. Banun tidak pernah tahu rekor kikir itu D. Banun tidak kikir tetapi hemat 10. Berdasarkan penggalan teks cerpen di atas, Banun adalah … A. Nenek tua B. Gadis muda C. Lelaki muda D. Kakek tua
100 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
B. Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar dan jelas! 1. Menurut pemahaman Anda, jelaskan perbedaan antara cerpen dan novel! 2. Bacalah kutipan teks cerita pendek di bawah ini! “Hanya itu alasan Mama melarang Anisa menikah dengan Handoko?” Bibir Anisa menyinggung sinis. “Oh, alangkah piciknya pikiran Mama! Lalu apa artinya kemuliaan hati Mama selama ini yang Anisa kagumi? Padahal dulu Mama tidak pernah mempermasalahkan status Handoko yang ternyata belum mempunyai pekerjaan tetap. Demikian kakakku yang selama ini mendukungku sekarang berbalik arah. Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah … 3. Carilah sebuah teks cerita pendek. Kemudian bacalah dengan seksama, lalu tuliskan mengapa teks tersebut digolongkan ke dalam jenis teks cerita pendek? Sertakan alasannya! 4. Sebut dan jelaskan unsur instrinsik dalam teks cerita pendek! 5. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan seksama! Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat. ”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.” Amanat yang terdapat pada kutipan cerita pendek tersebut adalah …
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
101
102 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Sumber: https://mmc.kalteng.go.id/ files/berita/20032019092447_0.jpgshop_20180425_224657.jpg
BAB
4
Pengembangan Karakter ----------------------------Setelah mempelajari materi Bab 4, peserta didik diharapkan memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, berpikir logis, peduli, pecaya diri, cinta tanah air, dan santun dalam menyampaikan dan memberikan tanggapan baik secara lisan maupun tulis secara santun.
TEKS TANGGAPAN Tujuan Pembelajaran Setelah membaca dan mempelajari teks pidato untuk belajar berpikir kritis, peserta didik diharapkan dapat: • mensyukuri adanya bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa; • memiliki sikap kritis dan peduli terhadap perubahan yang terjadi lingkungan sekitar; • memahami isi informasi dari teks tanggapan yang disajikan, struktur dan unsur kebahasaan dari teks tanggapan yang disajikan; • menyajikan dan pembahasan hasil telaah model teks tanggapan; • menyusun ragangan teks tanggapan dan menyajikan teks tanggapan karya teman -kritik -evaluasi -sanggahan -pujian
-deskripsi -penegasan
Kata Kunci: -kompleks -konjungsi -rujukan
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
103
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kompetensi Dasar KD 3.7 Mengidentifikasi informasi berupa kritik, sanggahan, atau pujian dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) yang didengar dan/atau dibaca KD 4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan berupa kritik, sanggahan, atau pujian (mengenai lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca KD 3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) berupa kritik, sanggahan, atau pujian yang didengar dan/atau dibaca KD 4.8 Mengungkapkan kritik sanggahan, atau pujian dalam bentuk teks tanggapan secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
PETA KONSEP
104 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Pada Bab 2 Menyampaikan Pidato Persuasif telah dijelaskan mengenai teks eksposisi yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca atau pendengar dengan menyajikan argument dari satu sudut pandang. Eksposisi bukanlah hal yang asing karena banyak ragam teks sebagai bagian dari teks eksposisi. Eksposisi terjadi saat berpendapat tentang berbagai hal dan untuk berbagai tujuan. Berpendapat yang tentunya memiliki daya yang meyakinkan orang lain. Kegiatan memberi pendapat itu merupakan bentuk tanggapanmu terhadap sesuatu. Sesuatu itu dapat berupa peristiwa, fenomena, ucapan dan perbuatan, atau berupa karya yang diciptakan orang lain. Tanggapan ini bersifat pribadi, misalnya kamu ingin menanggapi karya puisi temanmu. Tanpa disadari, kamu juga sering untuk menanggapi sesuatu yang kamu lihat dan rasakan. Aspek-aspek yang perlu dipelajari adalah cara menanggapi sesuatu secara objektif dan santun. Menghindari menanggapi sesuatu yang “menyakitkan”. Akan lebih baik jika kamu tidak menanggapi apapun dariapada menyakiti orang lain. Pada pembelajaran mengenai laporan buku, tentunya kamu sudah belajar mengenai pemberian pendapat tentang buku. Sekarang kamu akan lebih mendalami cara menanggapi karya seperti novel, film, drama, buku, atau karya teman-temanmu. Karya temanmu dapat berupa karya seni (lukis, tari, kerajinan, atau teknologi). A. MENGIDENTIFIKASI INFORMASI TEKS TANGGAPAN Tanggapan dapat pula kita sampaikan lewat sebuah puisi maupun cerita pendek. Dengan menggunakan kata–kata yang sangat menarik, akan dapat membuat pembaca tertarik untuk dapat mendengar ataupun membacanya. Teks tanggapan dapat diartikan sebagai suatu teks yang menanggapi secara kritis atau memberikan kritikan terhadap suatu hal seperti perbedaan pendapat ataupun kesalahan. Pada umumnya penggunaan teks tanggapan biasa digunakan dalam perdebatan atau diskusi di dalam organisasi atau forum-forum diskusi tertentu yang di dalamnya terdapat perbedaan pendapat yang dikemukakan oleh anggota, di situ kita dapat untuk menganalisis pendapat orang lain serta memberikan kritikan terhadap pendapat tersebut serta sebaliknya kita juga harus bersiap untuk mendapat kritikan pula dari anggota lain. Tanggapan kita bisa melemahkan atau menguatkan suatu penilaian dan pendapat yang terdapat dalam teks yang kita tanggapi. Tanggapan tersebut perlu disertai fakta yang akurat agar dapat diterima orang lain.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
105
1. Pengertian Teks Tanggapan Definisi teks tanggapan adalah teks yang isinya mengenai suatu kritikan pedas terhadap suatu hal yang mengenai kesalahan. Umumnya penggunaan teks ini yaitu pada event atau acara debat di suatu forum. Kita juga dituntut untuk bisa menganalis issu atau pendapat dan kita juga harus menerima semua bentuk kritikan dari orang tentang pendapat yang kita utarakan. Teks tanggapan merupakan teks yang di dalamnya berisi kritik tajam tentang suatu hal mengenai sebuah kesalahan. Teks ini biasanya muncul saat terjadi debat, kritikan terhadap orang lain karena sesuatu yang di sampaikan tidak pas. Bisa disebut juga dengan analisa mengenai suatu pendapat. Dari berbagai uraian mengenai definisi teks tanggapan atau teks tanggapan, bisa disimpulkan bahwa teks tanggapan ialah teks yang berisi tanggapan berupa kritik, baik kritik pedas, kritik persetujuan maupun ketidaksetujuan seseorang terhadap sesuatu hal atau seseorang yang dianggap kurang pas maupun salah. Gagasan-gagasan yang ditulis atau dilisankan itu bisa menguatkan atau melemahkan suatu penilaian/ pendapat orang mengenai suatu hal atau fenomena. Dalam menciptakan teks tanggapan, penting untuk benar-benar mengenali setiap fakta yang dijadikan landasan untuk menanggapi suatu kesalahan. Kritik juga bisa memuat pujian dan sanggahan. Tanggapan biasanya dipraktikkan dalam suatu forum seperti debat. Selain itu, kritikan juga memuat gagasan atau ide dalam hal menyikapi sesuatu. 2. Tujuan dan Fungsi Teks Tanggapan Menurut Ahsa adapun tujuan teks tanggapan yakni untuk memilih salah satu pernyataan, karena pada teks tanggapan berisi alasan yang mendukung dan yang menolak. Selain itu, teks tanggapan juga memiliki fungsi sosial. Fungsi sosialnya adalah memberikan kritik yang membangun atas suatu permasalahan yang dianggap salah dengan alasan yang kuat dan dapat merubah pandangan seseorang. 3. Ciri-ciri Teks Tanggapan Berikut ini disajikan ciri-ciri teks tanggapan dari beberapa sumber. Ciri–ciri tersebut yaitu sebagai berikut: a. Tanggapan yang disampaikan dalam sebuah bacaan berhubungan dengan kejadian atau fenomena yang sedang terjadi di lingkungan sekitar.
106 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
b. Tanggapan yang diberikan oleh penulis berisi tentang fakta dan alasan. Tujuannya untuk memberikan penguatan pada pendapat yang disampaikan. c. Perbedaan teks tanggapan dengan teks jenis lain, dilihat dari peristiwa atau kejadian yang disampaikan yang didasarkan pula pada data atau fakta yang ada. d. Berisi tanggapan mengenai suatu peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan sekitar yang disertai dengan fakta dan alasan yang dapat menguatkan tanggapan tersebut. e. Memiliki 3 struktur meliputi evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang. f. Bahasa yang digunakan menggunakan kalimat kompleks, konjungsi, dan kata rujukan. g. Tanggapan yang diberikan penulis berisi tentang fakta dan alasan. Tujuannya untuk memberikan penguatan pada pendapat yang disampaikan. h. Bahasa yang dipakai menggunakan kalimat kompleks, konjungsi, dan kata rujukan. i. Berisi suatu kritik/gagasan/ide. j. Teks harus objektif (berdasarkan fakta dan data) Apabila teks tanggapan ditulis tanpa fakta dan data yang jelas, teks tersebut tidak bisa dikatakan sebagai teks tanggapan. Kedudukan fakta dan data sangat penting di dalam teks tanggapan. k. Sopan, logis, dan jelas Perhatikan bahasa penulisannya, sebab teks tanggapan harus logis. Logis disini artinya bisa diterima dengan akal pikiran dan logika. Selain logis, juga harus menggunakan bahasa yang sopan. Kata-kata kasar, cacian ataupun makian tidak seharusnya dituliskan di dalamnya. Kemudian, pilihan kata atau kalimat sebaiknya ditulis secara jelas agar tidak membingungkan pembaca ataupun menimbulkan banyak spekulasi dan pemaknaan ganda. l. Terdapat penilaian kelebihan dan kekurangan Hampir sama dengan teks ulasan, terdapat penilaian kelebihan dan kekurangan dari materi atau suatu hal yang ditanggapi. Penilaian kelebihan dan kekurangan tersebut juga harus ada buktinya. m. Terdapat saran Selain menilai kekurangan dan kelebihan dari teks yang kamu baca ataupun tayangan yang kamu lihat, tuliskan juga saran untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
107
n. Kalimat Topik Terdapat kalimat topik yang lebih tajam dan analitis. Kalimat topik yang tajam akan membawa pembaca untuk berpikir kritis ketika hendak menanggapi suatu teks. Selain kalimat topik yang tajam, kalimat topik juga harus mengandung analitis dari penulisnya. o. Bukti Dalam menanggapi suatu teks, masalah sosial maupun masalah lain, perlu diberikan bukti konkret atau bukti nyata. Sehingga, teks yang berisi tanggapan tersebut tidak hanya menguraikan tentang argumen dan pendapat penulis saja. Teks tanggapan juga perlu diberikan fakta agar argumen dan pendapat penulis lebih kuat. Jenis Teks Tanggapan Teks tanggapan meniliki jenis tersendiri. Berikut akan diulas mengenai jenis-jenis teks tanggapan. a. Tanggapan positif: adalah pernyataan berupa persetujuan dukungan, optimistis, dan pujian. b. Tanggapan negatif: adalah pernyataan berupa penolakan, kritik, pesimistis, dan keprihatinan. Perbedaan Teks Tanggapan dengan Teks Lain Perbedaan antara teks tanggapan dengan teks jenis lain dapat dilihat dari peristiwa atau kejadian yang disampaikan yang didasarkan pula pada data atau fakta yang ada. Cara kerja menanggapi sesuatu bukanlah merupakan hal yang mudah. Syarat tanggapan itu harus objektif dan santun. Objektif itu berarti kamu menanggapi sesuatu berdasarkan apa yang sesungguhnya, fakta, dan kenyataan. Kata santun berarti cara menyampaikannya harus berdampak positif. Meskipun kamu menyampaikan tentang hal yang kurang baik, tetapi harus disampaikan dengan cara dan bahasa yang baik. Perhatikan teks tanggapan berikut. Gerhana Matahari dan Mitos Kebutaan Berbicara mengenai gerhana matahari, mungkin banyak diantara kita yang bertanya, sebenarnya melihatnya secara langung bisa menyebabkan buta, itu sebuah mitos atau fakta? Ketika menanggapi tentang fenomena alam tentunya kita bisa mengetahuinya lewat ilmu sains. Namun sebenarnya gerhana matahari itu?
108 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Gerhana matahari adalah sebuah fenomena dimana posisi bumi, matahari dan bulan sejajar dan berada pada satu garis lurus. Pada saat itu Bulan akan melintas diantara bumi dan matahari, untuk beberapa waktu cahaya matahari ke bumi akan terhalang oleh bayangan Bulan. Ketika fase total itu terjadi bulan menutupi matahari, korona matahari akan terlihat seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi oleh bulan. Lantas apa hubungan fenomena tersebuat dengan kebutaan mata? Menurut Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN, melihat gerhana matahari total secara langsung bisa menyebabkan kebutaan adalah mitos modern. Yang benar ialah cahaya matahari pada saat gerhana maupun dalam kehidupan sehari-hari sama-sama berbahaya, untuk itu jangan melihat matahari secara langsung sebab dapat merusak mata, lebih tepatnya pada bagian retina. Kerusakan pada retina yang dimaksud adalah terjadinya solar retinopathy, suatu penyakit pada mata yang gejalanya muncul titik hitam pada setiap kamu memandang, dan penyakit ini akan sulit untuk disembuhkan. Penyebabnya bisa jadi ketika fase gerhana Matahari total terjadi, suasana menjadi sangat gelap dan pupil mata membesar mencoba untuk menangkap cahaya sebanyak mungkin . Tetapi ketika fase total berakhir dan bulan mulai bergeser, cahaya matahari akan terang kembali, perpindahan dari gelap menjadi terang itulah yang sangat berbahaya. Melihat dari faktor yang sudah diuraikan tersebut, pertanyaan melihat gerhana matahari bisa menyebabkan kebutaan adalah mitos modern. Faktanya sinar matahari sangat berbahaya jika kita melihatnya secara langsung, baik ketika gerhana atau dalam kehidupan seharihari. Cobalah menjawab pertanyaan berikut setelah membaca teks tanggapan dalam kotak yang telah disajikan! 1. Tentang apa hal yang ditanggapi? 2. Siapa yang mengutarakan hal tersebut? 3. Siapa yang menanggapi? 4. Bagaimana bentuk tanggapannya? 5. Bagaimana cara menanggapinya?
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
109
Pertanyaan yang sama pula akan diajukan untuk teks tanggapan berikut ini. Masyarakat dan Rokok Di era globalisasi dan dunia serba mudah banyak macam rokok tersedia dan banyak juga masyarakat yang gemar mengkonsumsinya, padahal pada bagian bungkus rokok jelas tertera bahwa rokok sangat berbahaya, menyebabkan banyak penyakit dan menyebabkan polusi udara namun masih ada saja yang mengkonsumsinya bahkan mereka tidak bisa satu hari saya tanpa merokok ditambah lagi dengan banyaknya rokok yang harganya murah sehingga masyarakat golongan rendah pun dapat membelinya. Banyak macam rokok dengan berbagai macam merk dan harga membuat masyarakat semakin gemar mengkonsumsi rokok,namun apadaya sebenarnya rokok secara perlahan mengurangi hidup penggunanya.Rokok membuat penggunanya ketergantungan sehingga pengguna rokok harus terus menerus membeli rokok yang mengakibatkan borosnya pengeluaran uang terutama para remaja sehingga mereka tidak bisa menyisihkan uang saku mereka dan para orang tua,uang yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga malah digunakan untuk membeli rokok dan jika mereka tidak mempunyai uang maka mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan rokok bahkan mencuri,oleh karena itu pada zaman sekarang banyak terjadi KDRT, selain itu rokok dapat menyebabkan banyak penyakit bahkan masyarakat yang tidak merokok itu terjadi karena asap rokok dan rokok yang sangat berbahaya. Pendapat itu memang benar tetapi masyarakat perokok berpendapat bahwa yang pertama merokok membuat mereka terlihat lebih lakilaki, yang kedua menurut mereka tidak membuat boros karena mereka akan lebih bisa mengatur uang mereka seperti dengan tidak membeli hal yang tidak penting,yang ketiga meokok dapat mengurangi stres dan mereka pun yakin satu hari tanpa makan asalkan mereka mereka merokok akan kuat bekerja seharian. Sebenarnya saya sebagai penanggap setuju dengan pernyataan bahwa rokok sangat berbahaya bagi tubuh,bikan hanya rokoknya saja tetapi asapnya juga berbahaya karena didalam rokok terdapat bahan yang sangat berbahaya yang mengakibatkan penyakit dan membuat ketagihan,selain itu rokok juga menyebabkan kita hidup boros.
110 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Cobalah menjawab pertanyaan berikut setelah membaca teks tanggapan dalam kotak yang telah disajikan! 1. Tentang apa hal yang ditanggapi? 2. Siapa yang mengutarakan hal tersebut? 3. Siapa yang menanggapi? 4. Bagaimana bentuk tanggapannya? 5. Bagaimana cara menanggapinya? B. MENYIMPULKAN INFORMASI ISI TEKS TANGGAPAN Bagaimana cara menyimpulkan informasi dari dua teks tanggapan yaitu “Gerhana Matahari dan Mitos Kebutaan” dan “Masyarakat dan Rokok? Tentang apa hal Gerhana Matahari Masyarakat dan yang ditanggapi? dan Mitos KebuRokok taan Siapa yang mengutarakan hal tersebut? Siapa yang menanggapi? Bagaimana bentuk tanggapannyaa? Bagaimana cara menanggapinya? Catatan: Bentuk tanggapan berkaitan dengan pujian atau kritik; cara menanggapinya berkaitan dengan urutan penyajian tanggapan. Cobalah simpulkan, sesuai pemahamanmu, berdasarkan kemiripan jawaban atas kedua teks tanggapan tersebut. Pemahamanmu akan semakin bertambah dan semakin meningkat setelah mempelajari bagian C dan bagian D dalam teks tanggapan yang ada dalam buku ini.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
111
C. MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS TANGGAPAN Mencermati Struktur Teks Tanggapan Teks tanggapan memiliki 3 bagian struktur meliputi evaluasi, deskripsi teks, serta penegasan ulang. Berikut ini adalah penjelasannya menurut beberapa sumber. Teks tanggapan memang memiliki struktur yang hampir sama dengan teks diskusi jadi untuk mengetahui mengenai ketiga struktur tersebut lebih dalam kalian bisa menyimak baik-baik tulisan di bawah ini: 1. Evaluasi Evaluasi adalah struktur pertama dalam teks tanggapan yang berisi mengenai pernyataan umum yang disampaikan oleh penulis mengenai konflik yang ada dalam teks (gambaran umum mengenai hal yang diulas dalam teks). Evaluasi termasuk bagian awal pada teks tanggapan, isinya banyak berisi mengenai pernyataan umum seputar apa yang akan disampaikan penulis dalam teks tanggapan tersebut. Evaluasi adalah bagian awal teks yang berisi pernyataan umum tentang apa persoalan yang disampaikan penulis. Evaluasi ini sama maksudnya dengan penyataan umum dalam teks eksposisi. Evaluasi juga merupakan bagian struktur awal dalam teks tanggapan yang berisi tentang sebuah pernyataan dan gambaran umum yang di paparkan oleh penulis mengenai konflik yang terdapat dalam teks tersebut. 2. Deskripsi Deskripsi adalah bagian kedua setelah evaluasi yang berisi tafsiran mengenai informasi data atau pernyataan yang dapat mendukung pendapat maupun melemahkan suatu pendapat atau teori. Intinya deskripsi merupakan bagian isi di dalam teks tanggapan. 3. Penegasan Ulang Penegasan ulang merupakan struktur terakhir teks tanggapan yang berisi tentang penekanan pendapat terhadap apa yang telah diputuskan dan lakukan serta yang telah diputuskan. Penegasan ulang adalah bagian ketiga dari susunan struktur teks atau disebut juga sebagai bagian akhir penutup teks yang isinya banyak memuat mengenai penegasan ulang atas apa yang sudah dilakukan atau yang sudah diputuskan. Penegasan ulang adalah bagian terakhir yang berisi tentang penekanan ulang suatu pendapat terhadap informasi atau data yang telah diolah dalam deskripsi.
112 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Bahasa Teks Tanggapan
Di kelas VII, kamu tentunya sudah mempelajari teks deskripsi. Kemampuan mendeskripsikan diperlukan dalam menyusun teks eksposisi tanggapan makna, misalnya menggambarkan perasaanmu terhadap sesuatu hal. Hal ini dapat dimulai dengan mencatat apa saja yang menarik dan tidak menarik, yang baik yang kurang kaik. Keunggulan dan kelemahannya. Ini data dapat digunakan untuk menjawab ketika ditanya, “Bagaimana perasaanmu tentang….?” Banyak remaja yang menjawab dengan, “Gimana gitu…..” Jwaabanya menunjukkan ketidak mampuan mendeskripsikan sesuatu. Selain kemampuan mendeskripsikan, kemampuan yang harus dikuasai adalah mengungkapkan pujian dan kritik dengan bahasa yang santun. Menanggapi: Pujian Sangat menyenangkan menerima pujian, siapa pun suka, siapa pun dia (tua, muda, besar, kecil, miskin, kaya, lelaki, perempuan, cantik, tampan, atau orang lain yang tidak cantik / tampan) , di rumah, di sekolah, di masyarakat, apakah orang Indonesia suka dipertanyakan? Atau sebaliknya? Kamu jarang sekali melihat orang yang setuju dengan tulus. Ayo, kamu tanamkan dan biasakan menerima orang lain dengan tulus. Biasakan melihat sisi baik dari setiap orang, Jika semua orang Indonesia membiasakan ini maka akan terbentuk bangsa yang memiliki kepercayaan yang tinggi. Energi positif akan membangun Indonesia lebih maju. Pujian membawa perasaan yang positif yang berkaitan dengan sesuatu yang melibatkan sesuatu karyamu, tindakanmu, ucapanmu, dirimu yang mengandung nilai. komponen penting untuk berkomunikasi, dan juga memfasilitasi untuk memulai
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
113
percakapan engalaman yang kurang nyaman karena khawatir kurang tepat. Jangan cemas, ikuti petunjuk berikut tentang memberi pujian yang tepat. Memuji secara Tepat 1. Tulus, bukan basa-basi. Memuji tidak bisa diterima sepenuhnya. Menarik, jika memuji itu sungguh-sungguh, tulus, tidak membantah, bisa diterima dan orang senang dengan apa yang kamu katakan. Caranya, perhatikan orang yang dipuji jika langsung disetujui; atau dihargai secara khusus. Misalnya lebih jika mengatakan, “Kamu tampak lebih ceria jika mengenakan baju warna itu” dari mengatakan “Kamu bagus memakai baju itu”. 2. Hormati, hargai. Jangan disetujui dan disetujui sebaliknya. Hati-hati menyambut suku, agama, ras, atau penampilan fisik seseorang. Ini wilayah berbahaya. Hindari pertimbangan penjelas yang tidak perlu. Misalnya, “Kamu hebat untuk ukuran orang desa” atau “Tidak ada orang kampung yang menjadi sepintar kamu” (ini menyiratkan orang desa / kampung tidak ada yang hebat atau pintar) atau “Tuh kan kamu bisa tampil keren kalau berdandan” berdandan orang itu tidak cantik). 3. Waktu, Ada beberapa pujian yang tidak cocok dalam percakapan tertentu. Pastikan melihat situasi sebelum menyetujui seseorang. Maksudnya, ada pujian yang bisa diberikan kapan saja dan ada yang harus diberikan seketika. Paling tepat, memuji diberikan setelah seseorang mengerjakan sesuatu dengan sangat baik. Puji seketika dan di hadapan banyak orang. Kesaksian orang-orang . Berikan rasa nyaman. Tujuan memuji adalah untuk orang lain. Jangan membicarakan diri sendiri sambil menunggu jika maknanya menentang. Ini membuat orang yang dipuji pantas tidak nyaman. Misalnya, “Kamu hebat sekali sudah memenangi kejuaraan saya tidak bisa mungkin. Saya orang yang tidak bisa apa-apa. Menemukan Hal untuk Dipuji • Cara terbaik untuk meyakinkan Anda memuji tulus saat Anda berpikiran positif. Pada dasarnya: jujurlah pada pikiran nuranimu. Jika ingin mengatakan yang baik kepada seseorang, lebih baik Takukan saja dari pada direncanakan. • Pujilah pada hal yang menjadi kepedulian khusus seseorang akan miliknya (seperti kepribadiannya, hasil mengimplementasikan, prestasinya). Ini menjadi tanggapan positif buat hal yang sering
114 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
dia cemaskan. Misalnya: “Saya suka caramu berbicara dengan anak kecil. Kamu begitu sabar.” atau “Poster Lingkungan hidup yang kamu buat bagus sekali. Tidak bosan saya melihatnyà.” • Pujilah orangnya, bukan objeknya “Kamu terlihat oke pakai kaos itu yang mengatakan,” Sava suka kaos yang kamu pakai, warnanya bagus. “ • Indikator lain yang bisa digunakan topik penghargaan adalah apa yang sedang diperjuangkannya. rajin terlatih, atau mencoba menurunkan berat badan, puji dan hargai kerja kerasnya (bukan prestasinya atau hasil penurunan botatnya). Pujilah upayanya. • Intinya, orang yang ingin mendapat pujian dari hal yang dia inginkan bukan yang kita inginkan. Situasi Khusus Memuji orang baru yang dikenal. Hindari pujian yang dilakukan oleh teman akrab, penampilan fisiknya (cantik dan tampan). Puji yang tampak jelas dibanggakan, seperti pakaian yang sesuai, kendaraan yang terawat, atau cincin yang dikenakan. Puji tindakan atau sesuatu yang memang kamu saksikan sendiri, contoh melihat seseorang membantu seorang lelaki berhadapan dengan jalan, “Terima kasih telah melakukan baik kepada nenek itu. Jika tidak dibantu sulit menyeberang disini. Saya senang dengan perbuatanmu tadi.” Pujilah petugas kebersihan jalanan. Pujilah polisi yang ditugaskan kemacetan. Pujilah setiap tindakan yang dilakukan orang tak dikenal. Pujilah petugas layanan publik yang sudah melayani dengan baik. Menerima Pujian Jika kamu merasa kurang nyaman menerima pujian, hal itu akan mengurangi makna pujian dan mengeluarkan pujian berikutnya dari orang yang sama. “Ah, itu bukan apa-apa, orang lan lebik bagus dari saya,” pikir orang memuji pasti ada maunya, biarkan malu dan merah muka atau berikan pujian balik, sarkastik atau katakan semacam ketidakpercayaan “Ah kamu main-main, jangan bercanda” “Masak sih..Saya ini payah” ini merendahkan pemberian pujian tidak langsung mengatakan bahwa dia tidak pandai apresiasi. Mengelak dan menurunkan nilai menghargai bisa berbagai cara. Akan tetapi, menerima pujian juga banyak cara. Menerima pujian dari santun lebih baik daripada mengeluh atau menolak, sebaliknya kita tidak setuju dengan pujian itu. Menerima pujian itu memberikan pujian dan terhindar dari mempermalukan pemberi penghargaan bahkan bisa menyelamatkani.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
115
Sikap apresiatif dan membuat pemberi pujian senang, contohnya dengan mengatakan: • “Terima kasih banyak” atau cukup “terima kasih”. Mudah abadi klasik yang paling mudah diucapkan. • “Terima kasih, atas penghargaan ......” • “Terima kasih, terima kasih yang memotivasi saya.” • “Terima kasih, aku senang sekali.” • “Terima kasih, kamu baik sekali.” Jika menerima pujian yang menunjukkan Anda juga mengapresiasi inti pujian yang tepat. Misalnya: diberikan. Hal ini membuat pemberi pujlan mendapat pujian • “Terima kasih. Saya senang Anda memperhatikan hal yang saya banggakan juga” • “Terima kasih. Saya terlalu senang mengerjakan tugas ini, senang sekali mengetahui Anda juga sama tertariknya.” • “Terima kasih, Saya mencoba mengerjakan dengan serius”. Ini merupakan hal yang bagus saat sescorang memenangkan usahanu yang hasilnya juga memuaskan. Mengkritik Memberi kritik yang benar akan mendorong seseorang untuk berkembang lebih baik. Kritik membangun (konstruktif) dapat meningkatkan karakter dan menghindari menyalahkan dan menyerang pribadi. Kritik orang konstruktif memiliki nada positif dan fokus pada tujuan yang jelas dan dapat dicapai. Kritik yang harus dihindari adalah kritik yang hanya mencari kesalahan, merendahkan, menjelekkan, dan terlukai orang. Semua yang harus dilakukan pada tujuan (niat) yang baik. Mengkritik seseorang juga harus sesuai dengan tujuan yang baik. Jika tujuan kritik adalah selain untuk kebaikan orang yang dikritik maka akan berdampak negatif. Namun, tidak semua tujuan menghasilkan yang baik pula. Cara yang lebih penting dari tujuan adalah cara cara mengatakannya. Bahasa yang santun dan tidak terlukai lebih utama daripada tujuan yang baik. Ingat, mengkritik hanya untuk hal penting saja dan untuk kepentingan orang lain. Mengkritik itu untuk membantu orang lain bukan untuk Anda, haruskah Anda suka orang lain. Hal remeh dan tidak penting tidak perlu dikomentari. Sebagai contoh. Kamu mengkritik temanmu yang memakai baju dan berdandan dengan warna serba merah jambu, Lebih baik diam
116 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
dan tidak mengatakan apa-apa, ini lebih menguntungkan dan tidak menguntungkan menghabiskan orang lain. Jika pun harus terpaksa mengkritik, tidak boleh sembarang waktu dan tempat. Aturan utama, tidak boleh mengkritik orang di muka umum atau di depan orang lain. Sebelum itu tanyakan dulu pada diri sendiri apakah dalam posisi layak untuk memberi kritik. Jika tidak, maka mintalah bantuan orang yang layak, seperti guru atau orang tua. Bagaimana cara memberikan kritik yang membangun? Mulailah dengan cara positif, memuji, dan menunjukkan apresiasi yang jujur dan tulus. Tidak menunjukkan negatif, seperti bahasa tubuh dan nada suara. Menghindari bahasa negatif, membantah, dan menyerang pribadi, “kamu salah” atau “ini sebaliknya, tidak masuk akal.” Fokus utama dan kritik pertama adalah pada keunggulan, bukan bukti kelemahan keburukan. Kritik yang hanya mendukung kesalahan dan kelemahan tapi mencela dan mencaci. Alternatif: Saran, Bukan Kritik Banyak orang beranggapan kritik itu menyerang pribadi menentang dan menentang pada tindakan bukan orang atau mendukung peningkatan kebaikan orang lain. Alternatif dari kritik adalah saran. Saran itu positif, dapat dilihat kebagai bantuan, kritiknya santun sebagai instrumen untuk peningkatan dan perubahan. Dalam banyak hal, saran lebih berguna dari kritik tidak selalu. Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan di antaranya adalah: 1. Kalimat kompleks, yakni kalimat yang terdiri dari dua verba serta dua struktur. 2. Konjungsi, yakni kata yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat yang lainnya. Juga merupakan kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan struktur. 3. Kata rujukan, yakni kalimat yang berfungsi untuk menguatkan pendapat dari orang yang memberikan pendapat. Juga digunakan oleh penulis untuk memperkuat pernyataan dengan tegas, di kenal juga dengan sebutan referensi. 4. Pilihan kata, yakni penggunaan kata yang sesuai untuk digunakan di dalam teks. Pilihan kata, pilihan kata merupakan pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan sekaligus pembuatan teks tanggapan. Teks tanggapan juga menggunakan pilihan kata. Tujuan dari pilihan kata
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
117
tersebut untuk memilih kata–kata yang pas yang dapat digunakan dalam teks tanggapan. 5. Menggunakan rujukan. Rujukan di sini berfungsi untuk memberikan penguatan pada pendapat atau argumen yang disampaikan oleh penulis, mengingat teks tanggapan membutuhkan bukti dalam penulisannya. Model Teks Tanggapan Hukuman Mati Untuk pengedar Barang Haram
Evaluasi Seperti yang sudah kita ketahui, jika sekarang ini kita telah memasuki zaman modern yang mana semuanya serba canggih. Keadaan seperti ini mau tidak mau menekan peredaran narkoba menjadi semakin menjamur di negara kita ini. Perkembangan buruk ini dapat menyerang masyarakat, pelajar, bahkan sampai pejabat negara sekalipun. Yang menjadi topik perdebatan panas di dalam permasalahan ini yakni hukuman mati untuk mereka yang menjadi pengedar sekaligus pemakai narkoba. Contohnya saja di saat pemakai ketika mengendarai kendaraan mengalami halusinasi yang dapat menyebabkan kecelakaan beruntun yang berujung maut. Alasan yang kedua yakni narkoba bisa merusak generasi muda sebagai penerus bangsa. Pemakaian narkoba ini juga bisa merubah perilaku remaja semakin hari menjadi semakin buruk. Deskripsi Teks Padahal negara kita masih memerlukan generasi penerus yang berperilaku baik dan juga bertanggung jawab untuk memajukan bangsa dan negara. Sebab kalau tidak para remaja mau siapa lagi. Faktor yang ketiga yakni narkoba dapat membuat calon pemakainya penasaran dan alhasil sesudah mencoba maka pemakainya akan merasa ketagihan dan kecanduan. bahkan dapat menimbulkan sakau kalau telah berlebihan.
118 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Efek negatif ini juga dapat ditularkan untuk temannya. Kalau orang ini bergaul dengan teman-temannya. Terdapatnya hukuman mati ini diharapkan dapat memberikan efek jera untuk pemakai dan pengedar narkoba. Sehingga tidak heran lagi kalau banyak masyarakat yang setuju dengan hukuman mati untuk pengedar narkoba. Tetapi tidak sedikit juga orang yang menolak hukuman mati untuk pemakai dan pengedarnya. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi penolakan hukuman ini, diantaranya adalah hukuman mati ini dianggap kurang manusiawi. Juga melanggar hak asasi manusia yang telah tercantum dan sesuai apa yang sudah terdapat di UUD 1945. Penegasan Ulang Oleh karena itu, adanya hukuman mati untuk pengedar narkoba dan pemakainya memang harus ditinjau ulang dan ditegakkan kembali. Hal ini disebabkan narkoba memang dapat memberikan dampak yang negatif untuk perkembangan generasi muda penerus bangsa. Model Teks Tanggapan SMA atau SMK?
Evaluasi Mungkin ada sebagian atau bahkan kebanyakan orang tua dan juga siswa SMP seringkali dibingungkan dengan pilihan ini. Terutama bagi siswa kelas 9 yang sebentar lagi akan lulus dan harus segera menentukan pilihannya. Tentu untuk memilih akan masuk SMA ataupun SMK tidak boleh sembarangan. Kita harus mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pilihan sebelum kita memilihnya. Apa saja alasan-alasan yang dapat memperkuat langkah kita?
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
119
Deskripsi Teks Alasan yang pertama, kita pasti sudah mengetahui jika lulusan SMK lebih mudah dan lebih siap untuk bekerja jika dibandingkan dengan lulusan SMA. Karena di SMK siswa tidak hanya diajarkan teoretik yang mendalam sesuai jurusannya saja, melainkan disana para siswa juga dibekali dengan kemampuan praktek yang sangat menambah pengalaman dan memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja. Seperti yang sering kita dengar atau lihat, para siswa SMK seringkali melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) atau yang biasa disebut dengan istilah “magang”. Saya sepakat dengan hal ini karena pada SMA, siswa hanya diajarkan teoretik saja secara mendalam. Sehingga lulusan SMA harus kuliah dulu jika ingin mendapatkan pekerjaan. Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa setelah lulus dari SMK nanti, kita tidak bisa lanjut ke perguruan tinggi. Hal ini tentu salah, karena siswa SMK tetap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Kelebihan masuk SMK, siswa mempunyai hardskill berupa kemampuan kejuruan yang spesifik sehingga ketika kuliah seorang siswa mengambil jurusan yang sama dengan ketika dia SMK, maka dia akan lebih mudah untuk mempelajari materi kejuruannya. Sedangkan di SMA, siswa lebih diajarkan kemampuan teoretik saja. Namun, jika dibandingkan dengan SMA, materi – materi yang diajarkan di SMK tidak seluas materi-materi yang diajarkan di SMA. Hal ini karena di SMK kita lebih diajarkan secara detail pada jurusan yang kita ambil saja. Sedangkan di SMA kita diajarkan berbagai macam materi sesuai bidang yang kita ambil, misalakan bidang IPA. “Siswa SMK dapat pengetahuan tidak lebih banyak daripada siswa SMA,” pendapat ini disampaikan oleh salah seorang blogger pada salah satu postingan di blognya. Dari sini kita dapat menilai bahwa kemampuan berfikir secara logika anak SMA jauh lebih bagus dibandingkan dengan anak SMK. Anak SMK cenderung memilih sebuah langkah secara instan atau cepat tanpa mempertimbangkannya secara lebih dalam. Jika untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, lulusan SMK lebih dibatasi ruang lingkupnya jika dibandingkan dengan lulusan SMA. Sehingga rata-rata siswa SMK kesulitan untuk masuk ke perguruan tinggi. Ketika di perguruan tinggi, siswa SMK tidak bisa mengambil jurusan yang berbeda dengan jurusannya dulu di SMK. Kalaupun bisa, dia akan kesulitan karena di SMK dia hanya diajrkan materi-materi yang mendalam di jurusannya saja. Sedangkan lulusan SMA bisa lebih bebas
120 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Mengingat pada saat SMA, materi -materi yang diajarkan mencakup semuanya. Penegasan Ulang Dengan demikian, siswa lulusan SMK jauh lebih siap kerja dibandingkan dengan SMA. Sehingga biaya yang dikeluarkan lebih hemat. Namun, untuk menentukan pilihan itu semua tergantung dengan minat, kemampuan, serta bakat kita. Pertanyaan Telaah Teks Tanggapan 1. Perhatikan dua model teks tanggapan tersebut. Apa persamaan dan perbedaan dari kedua model teks tanggapan tersebut? 2. Pelajari bagaimana penulis bisa mendeskripsikan dengan cukup mendetail sebelum memberikan penilaian atau sebelum mendeskripsikan teks tanggapan tersebut. Tulisan mana yang menurutmu lebih baik dalam mendeskripsikan suatu hal dalam model teks tanggapan? 3. Menurut pendapat kalian, apa manfaat yang bisa didapat pembaca umum terhadap kedua tulisan tanggapan tersebut? Apa manfaatnya bagi pembaca yang sekaligus pencipta sebuah karya? 4. Mengapa penulis menuliskan model teks tanggapan kedua berjudul “SMA atau SMK?” 5. Carilah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Kemudian bandingkan aspek kebahasaan terutama penggunakan kata baku, tanda baca, dan sebagainya dengan pedoman ejaan sebelumnya, ejaan lama: Ejaan van Ophuijsen, Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik!. D. MENGUNGKAPKAN TEKS TANGGAPAN SECARA LISAN DAN/ ATAU TULIS Untuk dapat menyusun teks tanggapan kritis data yang dapat membantu dalam penyusunan teks tersebut dapat dicari di media massa, baik cetak maupun elektronik, atau karya-karya yang sudah diterbitkan. Berikut ini merupakan langkah-langkah menyusun teks tanggapan kritis. 1. Tentukan tema teks tanggapan kritis yang akan disusun! Tema tersebut dapat berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, atau kejadian yang sedang hangat dibicarakan. 2. Kembangkan tema tersebut menjadi kalimat-kalimat dengan kata-kata Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
121
sendiri. 3. Susun dan gabunglah kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi teks tanggapan kritis yang urut dan logis! Kalimat-kalimat yang digabung itu sesuai dengan bagian struktur teks tanggapan kritis, yaitu evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang. Agar keterkaitan di antara kalimatkalimat dalam setiap bagian itu tampak, kamu harus menggunakan konjungsi antarkalimat yang tepat. 4. Agar teks yang disusun tersebut penggunaan bahasanya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, cermati dan teliti kembali hasil karya tersebut. Silahkan menggunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai acuan! 5. Setelah teks tanggapan kritis hasil kerja kelompok selesai, minta guru atau temanmu untuk membacanya! Kemudian, minta saran perbaikan dari mereka. 6. Perbaiki teks hasil kerja tersebut sesuai dengan saran dan masukan guru atau teman! Buatlah tulisan tanggapanmu atas tanggapan Prito Windiarto berikut. Kamu juga diperbolehkan untuk membandingkan dengan model teks tanggapan yang lainnya. Ingat pedoman struktur teks tanggapan. Lembar Kerja Siswa Bawalah karya (tulis, seni, atau prakarya) untuk ditanggapi oleh temanmu! Gurumu akan memandu pemilihan acak siapakah yang akan menanggapi karya siapa. Kemudian buatlah teks tanggapan yang membangun dengan bahasa yang santun. Fokus tanggapan pada kelebihan dan kebaikan sebuah karya. Novel Pulang Karya Tere Liye: Pulang Menuju Hakikat Kehidupan Sesungguhnya Oleh Prito Windiarto Judul: Pulang Penulis: Tere Liye Penerbit: Republika Kota Terbit: Jakarta Cetakan VII: November 2015
122 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Pendahuluan Setelah sukses membesut Rindu (terbitan Republika, 2014) yang mencetak best seller, Tere Liye hadir kembali dengan novel barunya, Pulang. Penulis yang telah menghasilkan lebih dari 20 buku ini menghadirkan novel dengan tensa dan genre yang berbeda dari novelnovel sebelumnya. Tema yang dihadirkan adalah perihal perjalanan sang tokoh utama mengarungi kehidupan melewati satu pertarungan ke pertarungan berikutnya demi memeluk erat kesedihan dan kebencian lantas menuju ujung yang kembali ke hakikat kehidupan. Sinopsis Novel Pulang Karya Tere Liye Novel ini dimulai dengan dimulai. Bab pertama, Si Babi Hutan (halaman 1), dibuka dengan adegan pertarungan sang tokoh utama (Bujang) melawan monster menakutkan, babi hutan raksasa. la ikut serta bersama pemburu babi hutan pimpinan Tauke Muda. Di tengah hutan gelap mereka dihadang sang raja babí. Semua terdesak. Bujang tampil sangat heroik. Mengalahkan sang monstèr. Sejak pergulatan itu, Bujang tak lagi memiliki rasa takut. “Aku tidak takut. Jika setiap manusia memiliki lima logik, yaitu bahagia, bahagia, takut, jijik, dan pulih, aku hanya memiliki empat rasa. Aku tidak punya rasa takut.” Begitu Tere Liye Membuka cerita dengan sangat elegan. Pada bab-bab berikutnya mulailah dikenalkan lebih dalam tokoh Bujang bersama orang terdekatnya. Bapaknya bernama Samad, la yang lumpuh itu -kemudian berhak-merupakan mantan tukang pukul nomor satu Keluarga Tong. Mamaknya bernama Midah, la merupakan putri dari Tuanku Imam, pemuka agama di Pulau Sumatra. Pernikahan kedua insan dari strata dan budaya berbeda menyebabkan mereka harus terusir dari kampung, lantas menetap di Talang (semacam kampung) Kawasan Bukit Barisan, Sumatra. Kejadian melawan babi hutan menjadi awal kisah hidup baru bagi Bujang yang waktu itu masih 15 tahun. Tauke Muda mengajaknya pergi ke kota. la minta Bapak dan Malak Bujang mengizinkannya perai. Bapaknya setuiu mamaknva berat melenaskan. Namun, ia tak berkuasa menolak. Ini adalah bagian dari perjanjian antara Bapak Bujang dengan Tauke Muda, Lagi pula ia ingin putra saja wayangnya maju. Tak hanya berkutat dengan hutan dan ladang di Talang. Sebelum menerima sang anak, mamak menitipkan pesan yang sangat berharga.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
123
Novel keseruan kisah ini terus berlanjut. Kini Dibawa menuju waktu 20 tahun kemudian. Saat Bujang, anak Talang nan malang berubah menjadi pribadi yang sangat mantap. Akademis, kokoh, dan bermata tajam. la calon calon presiden terkuat. Memperingatkannya agar tidak mengubah apa pun. Tak mengusik Bisnis keluarga Tong ekonomi bayangan bisnis (ekonomi bayangan). Selepas itu alur kembali berkelindan ke masa lalu. Saat kali pertama Bujang sampai di kota. Bertemu banyak kawan baru. Salah satunya Basyir, seorang anak muda yang terobsesi menjadi seperti ksatria penunggang kuda suku Badui. Kini jelas apa tujuan Bujang diajak oleh Tauke Muda. la akan dibor seperti bapaknya, menjadi tukang pukul nomor satu Keluarga Tong. Meski begitu, jauh sekali dari api. Harapan itu menguap, menentang berlatih silat dan bela diri, Bujang malah belajar belajar “menentang kertas dengan pulpen” dibimbing Frans, guru asal Amerika. Bujang bosan. la lantas meminta Tauke mempersamakannya dengan teman yang lain: berlatih bela diri dan ikut operasi. Tauke tetap pada pembentukan. Sampai tiba saat kesabarannya hampir habis, Tauke menantang Bujang ikut ritual amuk. Atual itu simpelnya, satu lawan melawan bahkan menentang petarung. Jika satu orang mampu bertahan dalam waktu tertentu, ia menang Bujang hanya menang dua puluh menit. Sayang ia hanya bertahan 19 menit. la gagal jadi ia harus belajar bersama Frans. Namun hikmah dari acara amok, ia bisa mendapat kesempatan belajar bela diri. Selepas belajar dengan buku dan pulpen di siang hari, ia belajar tinju di malam hari. Guru berlalu adalah Kopong. Komandan tukang pukul Keluarga Tong. Berhari-hari sulit berbulan-bulan ia bekerja, sangat keras. Akhirnya, Bujang berhasil meng-KO gurunya itu. Itu artinya latihan tinjunya selesai dan harus berganti guru. Guru berikutnya tak kalah hebat, Guru Bushi namanya. Asli Jepang, ia adalah salah satu Samurai yang masih tersisa di zaman modern ini. Bersama Guru Bushi, Bujang berlatih menggunakan pedang, katana, shuriken, dll. Latihan yang seru bersama mantan ninja yang andal itu. Berbulan-bulan Bujang terus berlatih. Sampai tiba saat Guru Bushi mengatakan cukup. Lantas Bujang berlatih dengan Salonga. Seorang penembak jitu asal Filipina. Dengan guru yang menembaknya, ia juga belajar filosofi hidup. belajar bela diri, Bujang juga terus melanjutkan sekolah. la bahkan mengenyam pendidikan magister di luar negeri.
124 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Novel beralur maju mundur ini terus mengundang pembaca menikmati cerita keseruan. Pertarungan demi pertarungan yang menarik. Jua perihal ekspansi Keluarga Tong yang lambat merangkak naik tingkat dari penguasa bayangan ekonomi tingkat provínsi menjadi penguasa bayangan ekonomi nasional bahkan internasional. Selalu ada intrik menarik di sana. Hingga di satu titik. Saat Kuarga Tong di puncak kejayaan, pengkhianat muncul. Siapakah pengkhianat itu? Berhasilkah ia melumat kekuasaan Keluarga Tong? Lalu apa maksud pulang dalam novel ini? Kita akan menemukan jawabannya dalam novel keren ini. Kelebihan Novel Pulang Karya Tere Llye Berikut adalah beberapa kelebihan novel Pulang karya Tere Liye. Pertama, tema yang unik. Tema yang dihadirkan mengandung unsur kebaruan. Masalah ekonomi yang diterima dengan dunia tukang pukul. Lebih jauh lagi berjuang dengan tidak religius juga perjuangan dan nilai kepahlawanan. Pertautan yang tampak “dikembalikan itu diracik oleh penulis menjadi racikan yang apik, sudut pandang yang ciamik. Penulis memahami Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengungkap hal yang menyangkut maya dengan sangat gamblang dan terperinci. Penelitian yang dibutuhkan untuk menguak tabir itu. Meski harus mempertimbangkan genre ini (aksi berbalut ekonomi), ingatkan kita pada novel Tere Liye sebelumnya, Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk. Namun jelas Pulang hadir dengan suasana baru. Unsur lokalitas, dalam hal ini pedalaman Sumatra, dan tidak religius menjadi pembeda yang nyata dengan dua novel sebelumnya itu. Kedua, sederhana. Menurut hemat peresensi, inilah kekuatan utama Tere Liye. sederhana dan apa adanya. la tak suka merumit-rumitkan sesuatu. Pilihan katanya umum mudah dicerna (walau ada beberapa yang perlu kamus atau googling untuk tahu artinya). Sangat bisa dipahami. Bahkan yang Tere Liye menjabarkan sesuatu yang njlimet (ilmu ekonomired) secara gamblang dan jelas, Kemampuan menyederhanakan sumber daya pikat utama seorang Tere Liye sehingga ia bisa menerima banyak orang. Ketiga, plot dan kejutan yang mengasyikkan. Plot yang dihadirkan membuat pembaca penasaran untuk terus membaca kelajutan cerita. Berikut ini adalah contohnya. “Aku siap bertarung hebat yang akan dikenang.” (Halaman 20). Rasa penasaran ini menstimulus pembaca untuk terus membaca hingga tuntas, tanpa bosan. Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
125
Selain itu, alur maju mundur menambah rasa ingin tahu pembaca, baik masa lalu bernyanyi tokoh maupun cerita apa yang, akan terjadi selanjutnya, Kejutan-kejutan mengasyikkan juga membuat novel ini. Sesuatu yang tak terbenak kemudian hadir menghentak. Contohnya adalah kejutan di bab “Tim Terbaik” dengan hadirnya Putih dan si kembar Yuki dan Kiko yang memiliki kelindan dan hubungan dengan kehidupan Bujang sebelumnya. Dan tentu saja yang paling nendang adalah bagian pengkhianatan itu. Keempat, filmis. Kekuatan berikutnya dalam novel ini adalah agedanadegan yang filmis. Kita seakan-akan diajak menonton, bertarung hebat, di depan layar tiga dimensi (3 D). Lebih banyak dari itu, pembaca jadi diajak berfantasi dengan hebat. Membaca novel ini diambil pada saat pertarungan (pada beberapa kesempatan) perihal kesenduan kisah hidup. Kelima, pesan moral yang kuat. Inilah nilai paling kuat dalam novel Pulang (juga novel Tere Liye sebelumnya). Sebuah karya yang baik memang sudah selazimnya menyisipkan pesan moral, baik tersurat maupur tersirat. Penulis yang sekarang tinggal di Bandung ini sangat piawai membungkus dan memahami hidup dengan kemasan yang cantik. Pembaca sama sekali tidak dapat digurui atau dikhotbahi. Lebih dari itu, apabila para ahli sastra menyebut bahwa sastra (termasuk novel) memiliki fungsi moral dan didaktif-edukatif serta bermanfaat guna melembutkan jiwa, memperhalus moral, maka menurut hemat peresensi, novel ini telah memenuhi kriteria tersebut. Salah satu buktinya adalah adanya amanat untuk tetap optimis melanjutkan hidup dan bangkit dari keterpurukan. Berikut kutipan pendukungnya. “Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya, memulai bab yang baru bersama matahari terbit” (Halaman 345) Kekurangan Novel Pulang Karya Tere Liye Tak ada gading yang tak retak, begitu istilah yang familier kita dengar. Maknanya tak ada sesuatu pun di dunia ini yang sempurna. Apatah lagi jika itu berkaitan dengan karya manusia yang memang tak sempurna. Berkaitan dengan novelini, peresensi menemukan beberapa kekurangan. Kekurangan yang amat minoritas sebenarnya tinimbang banyaknya kelebihan yang dimiliki. Kekurangan ini tentu sudah sangat tertutupi dengan ragam keunggulan yang sudah peresensi terangkan di atas.
126 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Pertama, beberapa adegan tampak seperti cuplikan film. Sah-sah saja sebenarnya bagi seorang penulis untuk menarasikan (dengan penyesuaian) beberapa cuplikan film. Hal seperti itu namanya influence (keterpengaruhan). Hal tersebut wajar. Karena di dunia ini, sejatinya, tidak ada yang benar-benar orisinal. Tentu ada unsur keterpengaruhan dari apa yang telah ada sebelumnya. Hanya saja memang, bagi sebagian orang, termasuk peresensi, beberapa adegan dalam novel ini mengingatkan pada beberapa cuplikan film action. Ingatan yang sedikit merusak kedalaman fantasi-imajinasi. Namun kekurangan itu tertutupi dengan banyaknya kejutan dan adegan hebat lain yang masih orisinal. Kedua, kesalahan penggunaan huruf kapital. Sebenarnya kekurangan ini amat remeh temeh. Jangankan menulis puluhan ribu kata, menulis seribuan kata saja (seperti) resensi ini tentu akan ditemukan typo (kesalahan tik), dll. Meski begitu tak ada salahnya kita ulas, semoga bisa menjadi bahan pembelajaran untuk pembaca. “Berjanjilah kau akan menjaga perutmu itu, Bujang.” (Halaman 24). Kata “kau” huruf K-nya seharusnya kapital karena merupakan kata sapaan. Jadi yang tepat, “Berjanjilah Kau akan menjaga perutmu itu, Bujang.” Hal tersebut juga ditemukan di halaman 339, “Nak. Jangan pernah kau lawan. Karena kau pasti kalah.” Ketiga, kurang membahas penguasa shadow economy di negeri sendiri. Setelah peresensi selisik, Keluarga Tong, yang, (dalam cerita ini) merupakan salah satu penguasa shadow economy di negeri ini lebih banyak bersinggungan dengan penguasa shadow economy di negara lain, utamanya Hongkong dan Makau. Lalu bagaimana persinggungan dengan penguasa shadow ecomony lainnya di dalam negeri? Memang ada, namun kurang tergarap maksimal. Mungkin ini sengaja untuk membatasi cerita agar tak melebar ke mana-mana. Meski begitu, menurut hemat peresensi jika saja pembahasan tentang penguasa shadow economy dalam negeri lebih disinggung tentu hal tersebut lebih mantap. Meski begitu persinggungan dengan shadow economy negara asing menjadi nilai tersendiri dalam novel ini. Setting Hongkong, Makau, dan Filipina yang dideskripsikan apik menambah keindahan novel ini. Novel ini direkomendasikan bagi siapa pun yang ingin memahami makna pulang yang sesungguhnya. Tak sekadar pulang dalam artian kembali ke rumah dan kampung halaman. Namun mengandung makna pulang yang dalam. Pulang menuju hakikat kehidupan. Pulang ke arah kesejatian. Pulang, kembali padaNya. Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
127
Lembar Kerja Siswa Bawalah karya (tulis, seni, atau prakarya) untuk ditanggapi oleh temanmu! Gurumu akan memandu pemilihan acak siapakah yang akan menanggapi karya siapa. Kemudian buatlah teks tanggapan yang membangun dengan bahasa yang santun. Fokus tanggapan pada kelebihan dan kebaikan sebuah karya.
128 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
RANGKUMAN 1. Teks tanggapan ialah teks yang berisi tanggapan berupa kritik, baik kritik pedas, kritik persetujuan maupun ketidaksetujuan seseorang terhadap sesuatu hal atau seseorang yang dianggap kurang pas maupun salah. Gagasan-gagasan yang ditulis atau dilisankan itu bisa menguatkan atau melemahkan suatu penilaian/ pendapat orang mengenai suatu hal atau fenomena. 2. Tujuan teks tanggapan yakni untuk memilih salah satu pernyataan, karena pada teks tanggapan berisi alasan yang mendukung dan yang menolak. 3. Fungsi sosialnya adalah memberikan kritik yang membangun atas suatu permasalahan yang dianggap salah dengan alasan yang kuat dan dapat merubah pandangan seseorang. 4. Ciri-ciri teks tanggapan diantaranya: tanggapan yang disampaikan dalam sebuah bacaan berhubungan dengan kejadian atau fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar; tanggapan yang diberikan oleh penullis berisi tentang fakta dan alasan; perbedaan teks tanggapan dengan teks jenis lain yaitu dapat dilihat dari peristiwa atau kejadian yang disampaikan berdasarkan data atau fakta yang ada. 5. Jenis-jenis teks tanggapan meliputi teks tanggapan positif dan teks tanggapan negative. 6. Teks tanggapan memiliki tiga struktur, diantaranya: evaluasi, deskripsi, dan penegasan ulang. 7. Teks tanggapan memiliki kaidah atau unsur kebahasaan yang meliputi: kalimat yang digunakan kompleks; terdapat konjungsi; terdapat kata rujukan; pilihan kata yang digunakan harus tepat, dan sebagainya. 8. Dalam menyususn teks tanggapan harus mmemperhatikan langkah-langkah, antara lain: menentukan tema teks tanggapan kritis yang akan disusun; mengembangkan tema menjadi kalimat; menyusun dan menggabungkan kalimat-kalimat sehingga menjadi teks tanggapan kritis yang logis dan urut; mencermati dan meneliti kembali hasil karya; meminta guru dan teman untuk mengoreksi; merevisi teks tanggapan.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
129
REFLEKSI Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai kebiasaan yang kamu lakukan! No.
Pemahaman
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum Mengerjakan tugas dengan jujur Mengakui kesalahann atau kekurangan yang dimiliki Mengerjakan tugas sampai selesai (tuntas) Mempresentasikan tugas dengan percaya diri Bertutur kata dengan santun Menghargai pendapat teman saat diskusi baik kelompok ataupun kelas Memberi kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapat Mau bekerja sama dengan teman dalam tim
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Pernah
130 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Kadang- Sering Selalu kadang
UJI KOMPETENSI BAB 4 A. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang menurutmu benar! 1. Apa yang dimaksud dengan teks tanggapan? a. Teks yang berisi gagasan penulis dalam menanggapi suatu hal atau fenomena b. Teks yang berisi gagasan pembaca terhadap berita c. Teks yang berisi kritikan tajam tanpa disertai masukan dan saran d. Teks yang berisi gagasan penulis dalam menanggapi suatu rumor 2. Bagaimana cara membentuk pikiran kritis dalam menanggapi sesuatu? a. Mempelajari lebih lanjut tentang suatu informasi yang diterima b. Asal memberikan komentar terhadap sesuatu informasi c. Mencari tahu kebenaran dan keaslihan suatu informasi yang diterima, lalu membandingkannya dengan fakta-fakta yang ada d. Pikiran kritis terbentuk dari kebiasaan membaca 3. Teks tanggapan ada dua jenis, diantaranya … dan …. a. Tanggapan positif dan tanggapan negative b. Tanggapan lisan dan tanggapan tulisan c. Tanggapan visual dan tanggapan audio-visual d. Tanggapan verbal dan tanggapan kontak fisik 4. Pernyataan di bawah ini yang benar terkait cara membedakan kalimat simpleks dan kalimat kompleks adalah … a. Kalimat kompleks adalah kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur, sedangkan kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya memiliki satu kata kerja dalam satu struktur kalimat b. Kalimat kompleks adalah kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan dua kata kerja, sedangkan kalimat simpleks hanya memiliki satu kata kerja dalam satu struktur kalimat c. Kalimat kompleks adalah kalimat yang mempunyai lebih dari satu verba utama dan biasanya dipisahkan oleh tanda koma atau konjungsi, sedangkan kalimat simpleks hanya memiliki satu kata kerja dalam satu struktur kalimat d. Kalimat kompleks adalahkalimat yang mempunyai lebih dari satu
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
131
struktur kata sifat dan kata benda, sedangkan kalimat simpleks hanya memiliki satu kata kerja dalam satu struktur kalimat 5. Di bawah ini merupakan jenis konjungsi, kecuali … a. Konjungsi koordinatif b. Konjungsi subordinatif c. Konjungsi korelatif d. Konjungsi antarkalimat 6. Alasan harus terdapat deskripsi teks dalam teks tanggapan adalah … a. Karena deskripsi teks perlu untuk memberi pertimbangan dalam menanggapi b. Karena deskripsi teks merupakan bagian dari struktur teks tanggapan yang tidak dapat dipisahkan dari evaluasi c. Karena deskripsi teks mendukung menguatkan dan mendasari adanya ide/gagasan yang dituliskan paa bagian evaluasi d. Karena deskripsi teks penting umtuk menambah pemahaman pembaca terhadap apa yang ditulis pada teks tanggapan 7. Berikut ini jenis-jenis kata tunjuk yang sesuai untu teks tanggapan, kecuali … a. Kata tunjuk benda b. Kata tunjuk sifat c. Kata tunju tempat d. Kata tunjuk orang 8. Struktur teks tanggapan adalah … a. Evaluasi-insiden-penegasan ulang b. abstraksi-orientasi-resolusi-koda c. deskripsi-evaluasi-penegasan ulang d. evaluasi-deskripsi-penegasan ulang 9. Perhatikan penggalan teks tanggapan berikut Pergaulan bebas mempunyai dampak yang sangat negatif, misalnya melakukan hal yang melanggar hukum (mabuk dan semacamnya). Selain itu terdapat pula dampak positifnya yaitu mempunyai banyak teman, belajar cara berkomunikasi, menghormati, mengendalikan diri di tengah masyarakat. Orang Indonesia sering meniru hal kurang baik
132 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
dari orang barat seperti berciuman yang dianggap orang barat suatu hal yang wajar. Pergaulan bebas timbul karena rasa gengsi, nafsu, penasaran, broken home, hidup sendiri, faktor keluarga, kurang iman, dan lainnya. Selain itu teknologi juga berpengaruh besar terhadap pergaulan bebas, akses internet dan televisi yang kurang diawasi memicu remaja untuk melakukan hal yang tidak baik. Struktur teks tanggapan di atas termasuk … a. Abstraksi b. Evaluasi c. Deskripsi d. Penegasan ulang 10. Perbedaan antara teks eksemplum dengan teks tanggapan kritis dari segi isinya adalah … a. Teks eksemplum bersifat imajinatif, sedangkan teks tanggapan kritis bersifat naratif b. Teks eksemplum diawali dengan orientasi sedangkan teks tanggapan kritis diaawali dengan insiden c. Teks eksemplum bersifat imajinatif sedangkan teks tanggapan bersifat ilmiah d. Teks eksemplum bersifat imajinatif sedangkan teks tanggapan kritis bersifat ilmiah hingga perlu data
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
133
134 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Sumber: http://www.bbc.co.uk/staticarchive/1 2f330d45652ad8e6e7392fea3ae4363aa4bfd50. jpgshop_20180425_224657.jpg
BAB
5
Pengembangan Karakter ----------------------------Setelah mempelajari materi Bab V, peserta didik diharapkan memiliki karakter religius, tanggung jawab, mandiri, dan santun dalam menyampaikan hasil belajarnya mengenai Teks Diskusi dalam rangka berpikir ilmiah.
TEKS DISKUSI Tujuan Pembelajaran Setelah membaca dan mempelajari teks pidato untuk belajar berpikir kritis, peserta didik diharapkan dapat: • mensyukuri adanya bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa; • memahami isi informasi dari teks dikskusi yang disajikan; • memahami struktur, unsur kebahasaan dan aspek lisan dari teks diskusi yang disajikan; • menyimpulkan penggunaan bahasa persuasif dalam teks diskusi; • menyimpulkan isi dari teks diskusi;
-diskusi -pro -isu/masalah -argumen
-kontra -solusi
Kata Kunci: -modalitas -diksi -kata tugas
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
135
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kompetensi Dasar KD 3.9 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat pro dan kontra dari permasalahan aktual yang dibaca dan didengar. KD 4.9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi yang didengar dan dibaca. KD 3.10 Menelaah pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar KD 4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan, dan aspek lisan (intonasi, gestur, pelafalan).
PETA KONSEP
136 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
MENYAJIKAN TEKS DISKUSI
Sumber: https://palapanews.com/wp-content/uploads/2015/08/ USAID-SMP-Mandalawangi-Pandeglang.jpg
Pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pembelajaran berbasis teks. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pada Kurikulum 2013, teks tidak diartikan sebagai bentuk bahasa tulis, melainkan ungkapan pikiran yang lengkap didalamnya ada situasi dan konteksnya. Pembelajaran berbasis teks diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks social budaya akademis. Dalam hal ini, siswa akan belajar mengenai teks diskusi. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa itu teks diskusi, pertama-tama mari terlebih dahulu kita kenali apa itu diskusi. Diskusi merupakan salah satu bentuk kegiatan wicara. Melalui berdiskusi kita dapat memperluas pengetahuan serta memperoleh banyak pengalaman. Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan. Tujuan diskusi merupakan mencari kesepakatan atau kesepamahaman gagasan atau pendapat. Diskusi melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Diskusi kelompok dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi, tugas ketua diskusi yaitu membuka dan menutup, membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta menyimpulkan hasil diskusi.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
137
Dalam menyusun teks diskusi siswa diajak untuk berpikir dari dua sudut pandang yang bertentangan untuk mencari solusi dari suatu permasalahan. Jadi, siswa akan memiliki kemampuan untuk melihat suatu permasalahan dari sisi positif dan negatif. Teks diskusi dapat melatih siswa untuk berpendapat dengan mempertimbangkan banyak hal, sehingga ketika berada di kehidupan nyata, siswa akan mampu berpendapat dengan baik dan benar yang disertai dengan alasan yang logis dan fakta di lapangan. KEGIATAN 1: MENGIDENTIFIKASI INFORMASI TEKS DISKUSI Informasi dapat kita temukan dari berbagai sumber melalui kegiatan sehari-hari seperti saat mendengarkan radio, menonton televisi, membaca buku pelajaran, mendengarkan penjelasan guru, membaca surat kabar, dan berbagai kegiatan lainnya. Tentu saja, siapapun tidak bisa terlepas dari informasi dari dulu hingga saat ini. Saat ini informasi dapat diakses kapan saja, oleh siapa saja dan di mana saja melalui berbagai jaringan. Informasi terus mengalami perkembangan dan tersebar dengan luas. Kemampuan dalam mengelola perolehan informasi atau dalam hal ini mengenai teks diskusi, tentu sangat penting untuk kita memahami teks diskusi secara lebih dalam. Pada bagian ini, siswa diajak untuk menemukan dan memahami informasi-informasi yang terdapat dalam teks diskusi. Materi Pokok A. Pengertian Teks Diskusi Teks diskusi adalah teks yang berisi tentang pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih mengenai suatu masalah yang berisi isu, argumen mendukung, argumen menentang, dan akhirnya disimpulkan. (Kemendikbud 2014:95). Sedangkan pengertian teks diskusi menurut Anderson (2003:116), menyatakan bahwa: The discussion text type gives the for and against, the positive and negative, or good points and bad points. The purpose of a discussion is to present to the audience different opinions on a topic and at the end your opinion. Artinya, jenis teks diskusi yang memberikan dukungan dan perlawanan, positif dan negatif atau poin baik dan poin buruk. Tujuan dari teks diskusi adalah menunjukkan kepada pembaca mengenai perbedaan pendapat dalam sebuah topik dan menyelesaikan pendapat tersebut. Penting bagi siswa untuk memahami bahwa teks diskusi memberikan dua pendapat mengenai suatu hal. Pendapat tersebut tentu ada yang selaras
138 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
dan juga ada yang bertentangan dari suatu topik yang dipermasalahkan. Pendapat dalam teks diskusi sering disebut dengan pendapat pro dan pendapat kontra. Perbedaan pendapat inilah yang akan didiskusikan lebih lanjut dalam sebuah forum dan menjadi bahan perbincangan dengan cara berdiskusi. Selain menyajikan masalah, ada pemikiran-pemikiran yang kritis menyikapi masalah dalam teks diskusi. Pemikiran kritis, dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif. Berdasarkan dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa teks diskusi adalah teks yang berisi tentang pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih mengenai suatu masalah yang berisi isu, argumen mendukung, argumen menentang, dan akhirnya disimpulkan atau diselesaikan. B. Ciri-ciri Teks Diskusi Agar lebih memudahkan siswa dalam memahami teks diskusi, maka pada bagian ini akan disajikan ciri-ciri teks diskusi. Teks diskusi memiliki ciri menurut Suyatno (2014) adalah sebagai berikut. 1) Penggunaan istilah-istilah umum terkait dengan topik diskusi. 2) Kata-kata yang menunjukkan suatu perbandingan atau pengontrasan. 3) Penggunaan kata-kata yang mendukung atau menolak argumen. C. Jenis-jenis Teks Diskusi Teks diskusi memiliki bermacam-macam jenis, berikut adalah beberapa jenis teks diskusi:
Gambar Jenis-jenis Teks Diskusi Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis teks diskusi: 1. Teks diskusi seminar Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk penga!aran akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Kata seminar berasal dari bahasa
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
139
Latin seminarum, yang berarti “tanah tempat menanam benih”. Seminar adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh seorang guru besar ataupun cendikiawan. Seminar biasanya fokus pada sebuah suatu topik tertentu yang khusus (sama seperti training), di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Namun, seminar seringkali dilaksanakan dalam bentuk dialog dengan moderator, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang formal. Kadang kala ada sesion debat dan ada kala berbagi pengalaman, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi. Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. 2.Teks diskusi symposium atau sarasehan Simposium (symposium) agak mirip dengan seminar, symposium berasal dari bahasa Latin, yang artinya “pertemuan”. Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah. Sebuah symposium misalnya untuk membahas masalah “ancaman free seks terhadap generasi muda”, dihadirkan pembicara dari berbagai kalangan seperti agamawan, pendidik, pyshikolog, dan ahli kesehatan. Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (penyaran pembanding), dan di bawah pimpinan seseorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum
140 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja. 3. Teks diskusi diskusi panel Diskusi Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator. Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka. Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif. Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan. 4. Teks diskusi kongres Kongres adalah forum bertemunya wakil-wakil yang berwenang dari suatu kelompok atau organisasi yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam menentukan pedoman,kebijakan, program, kegiatan, dan adakalanya membentuk susunan kepengurusan baru kelompok atau organisasi itu.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
141
5. Teks diskusi rapat Rapat merupakan pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/ perusahaan/organisasi untuk membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama. Dalam suatu rapat biasanya membicarakan mengenai suatu hal yang perlu diselesaikan atau dimusyawarahkan. Hal ini perlunya sebuah teks diskusi dalam rapat. Rapat merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan. 6. Teks diskusi lokakarya Lokakarya adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil. 7. Teks diskusi konferensi Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. Misalnya: Konferensi bisnis, pertemuan untuk membahas masalah bisnis. Konferensi pers, suatu pengumuman untuk pers (cetak, radio, televisi) dengan diikuti oleh sesi tanya jawab tentang hal yang diumumkan. 8. Teks diskusi Munas atau Musyawarah Nasional Munas atau musyawarah nasional adalah suatu musyawarah, perundingan atau rapat perundingan yang bersifat nasional yang dihadiri oleh berbagai perwakilan dari seluruh Indonesia untuk membicarakan suatu masalah demi kepentingan nasional. Contohnya musyawarah golongan karya, musyawarah himpunan pengusaha muda Indonesia. Munas luar biasa adalah munas yang diselenggarakan lebih awal atau lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Misalnya Munas himpunan pengusaha muda Indonesia biasanya diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Apabila sebelum lima tahun muncul permasalahan yag dianggap penting dan harus segera dipecahkan, maka kemudian diadakan munas luar biasa.
142 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
D. Tujuan Diskusi Setelah memahami hal-hal yang berkaitan dengan informasi yang ada dalam teks diskusi, kini siswa akan diajak untuk mengetahui tujuan dari diskusi. Tujuan adanya diskusi adalah mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua diskusi adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta menyimpulkan hasil diskusi. Selain itu, juga bertujuan untuk bisa menyadari dan menguji bukti sistem nilai, opini dan respon dari suatu gagasan atau orang lain; untuk saling tukar pikiran dan ide; untuk mempelajari mengungkapkan dan juga menanggapi keterangan yang searah; untuk menghubungkan data dan kondisi dari berbagai pandangan orang lain dan latar belakang yang tidak sama. Tujuan komunikatif dari teks diskusi itu sendiri adalah untuk mengetengahkan suatu masalah atau isu yang ditinjau paling tidak dari dua sudut pandang, sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau rekomendasi. Selain adanya tujuan dari sebuah diskusi, ada juga manfaat diskusi yang perlu siswa ketahui. Berikut manfaat dari diskusi: 1. Sebagai wadah penyelesaian masalah, sehingga dengan diadakannya diskusi masalah seberat apapun bisa dipecahkan dengan cara yang baik. 2. Sebagai wadah yang tepat untuk menambah pengetahuan, menambah wawasan, serta ilmu yang didapat dari berdiskusi. 3. Dibuat agar para pesertanya belajar saling melontarkan dan menghargai setiap pendapat yang berbeda. 4. Dianggap sebagai faktor pendukung dalam meningkatkan suatu tradisi yang intelektual. 5. Sebagai wadah yang tepat dalam mengambil kesimpulan dan keputusan. 6. Sebagai tempat untuk orang-orang yang ingin menyamakan visi, misi dan persepsi.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
143
KEGIATAN 2: MEMAHAMI STRUKTUR DAN UNSUR KEBAHASAAN TEKS DISKUSI Pernahkah Anda memperhatikan struktur yang ada di dalam sebuah teks diskusi? Bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam teks diskusi? Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat Anda temukan jawabannya setelah mempelajari materi ini. A. Struktur Teks Diskusi Pada bagian ini, siswa diajak untuk memahami struktur teks diskusi. Perhatikan gambar bagan struktur teks diskusi di bawah ini:
Gambar Struktur Teks Diskusi Bagian-bagian struktur teks diskusi tersebut dijelaskan berikut ini. 1. Isu (masalah) Isu (masalah) dalam teks diskusi berisikan masalah yang didiskusikan atau dibahas lebih lanjut. Pada bagian isu, harus menuliskan suatu topik atau masalah yang ingin dibahas lebih lanjut pada sebuah diskusi. Jika Anda ingin menulis sebuah teks diskusi, ada baiknya pilihlah topik permasalahan yang kontroversial sehingga nanti Anda memiliki banyak argumen, baik argumen yang mendukung ataupun argumen yang bertentangan. Misalnya saja, topik masalah: “Siswa tidak boleh membawa handphone agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas”. “Ujian Nasional akan terus dilaksanakan sebagai upaya mengetahui kualitas pendidikan nasional.” “Keluarga berencana mengendalikan angka kelahiran yang berlebihan”.
144 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
2. Argumen (pendapat) a) Pendapat yang mendukung (supporting points) Pendapat yang mendukung (supporting points) berisi penjabaran lebih lanjut tentang isu yang sedang dibahas. Pada bagian itu, teks memaparkan argumen yang mendukung. Argumen itu didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas. Bagian argumen pendukung merupakan tulisan yang pembahasannya searah, setuju, dan bersifat mendukung topik yang menjadi bahasan pada diskusi yang ada dalam teks. Pada bagian pendapat yang mendukung ini, jika dituntut untuk menjabarkan lebih lanjut penjelasan tentang masalah dalam isu pertama di atas, maka Anda harus menjelaskan lebih rinci tentang handphone yang bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. b) Pendapat yang menentang atau bertentangan (contrasting points) Pendapat yang menentang (contrasting point) berisi argumen yang bertentangan dengan pendapat yang mendukung. Pada bagian ini, teks memaparkan argumen yang menentang. Argumen itu juga didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas. Bagian ini berisi tentang pembahasan yang bertolak belakang, ketidaksetujuan, dan menentang topik yang menjadi bahan perbincangan pada teks. Pada bagian pendapat yang menentang ini contohnya jika handphone kita anggap memberikan efek negatif terhadap siswa. c) Kesimpulan/Konklusi Pada bagian ini, usahakan Anda mengambil jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas, agar kesimpulan yang diambil tidak lagi mendatangkan masalah baru. Bagian kesimpulan berisi kesimpulan dan saran mengenai topik yang tengah dibahas dalam diskusi. Pernyataan yang tidak memiliki tendensi kepada suatu pihak dan merupakan jalan tengah dari isu yang didiskusikan. Misalnya saja dalam masalah handphone di atas, Anda bisa memberikan saran atau kesimpulan dengan menuliskan “Sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone asal tidak diaktifkan ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung”. Terdapat pendapat lain yang menyatakan tentang struktur
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
145
teks diskusi. Pendapat ini dinyatakan oleh Anderson (2003:118), diantaranya: (1) question that introduces the topic to be discusseed (pernyataan tentang topik yang akan didiskusikan), (2) opinions for and against the topic (argumen mendukung dan argumen menentang), (3) concluding comment (simpulan). Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulka bahwa struktur teks diskusi terdiri atas isu, argumen mendukung dan argumen menentang, serta isu. Agar lebih mudah memahami materi struktur teks diskusi, berikut disajikan contoh analisis struktur teks diskusi tentang “Dampak Kehadiran Kehadiran Ojek Online Terhadap Ojek Konvensional”. Contoh Analisis Struktur Teks Diskusi
Gambar Ojek Online Sumber: https://www.google.co.id/search?q=gambar+ojek+online&safe Judul Dampak Kehadiran Ojek Online Terhadap Ojek Konvensional Struktur 1. Isu (masalah) Akhir-akhir ini marak bermunculan di kota-kota besar jasa layanan ojek secara online yang dapat dipesan melalui smartphone. Hanya bermodalkan smartphone, koneksi internet, dan gps layanan ojek online ini siap menjemput dan mengantarkan pemesannya ke tempat tujuan. Karena kemunculannya yang terbilang baru, ojek online menuai pro dan kontra karena beberapa orang menganggap kehadirannya mengganggu penghasilan tukang ojek konvensional. Namun, beberapa orang lain menyatakan sangat terbantu oleh kehadiran ojek online yang praktis dan bisa dipesan kapan saja, dan dari mana saja.
146 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
2. Argumen (pendapat) - Argumen Pada satu sisi, Ojek online di kota-kota besar didukung pendukung oleh beberapa kalangan. Mereka beranggapan bahwa kemudahan dalam memesan, dan tersedianya fasilitas pendukung tambahan membuat mereka tidak ragu untuk memilih ojek online dibanding ojek konvensional. Selain itu, kemampuan memesan dari segala tempat adalah keunggulan utama dari ojek online. - Argumen Akan tetapi, di sisi lainnya, ojek online dianggap penentang merebut konsumen dari ojek konvensional secara sepihak. Bahkan beberapa langganan ojek konvensional mulai beralih menggunakan jasa ojek online. Bahkan sempat terjadi perseteruan antara pengojek online dan konvensional mengenai perebutan konsumen yang mengakibatkan menurunnya penghasilan pengojek konvensional secara drastis. 3. Kesimpulan Keunggulan dan kelemahan dari suatu gagasan pasti ada. Menghapus ojek online secara serta-merta bukan keputusan yang bijak karena pasti ada pihak yang merasa dirugikan. Oleh karena itu, sebaiknya para ojek online dan ojek konvensional melakukan permusyawaratan guna mencari kesepakatan mengenai pengambilan calon konsumen. Alternatif lainnya adalah pihak pemilik ojek online bisa memperlebar sayap dan mencoba merekrut para pengojek konvensional untuk dijadikan anggota pengojek online dengan dukungan pemberian perangkat-perangkat yang dibutuhkan, dan pelatihan penggunaan layanan sehingga para pengojek konvensional tetap mendapatkan pendapatan yang setara dengan pengojek lainnya.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
147
B. Unsur Kebahasaan Teks Diskusi Selain terdapat struktur yang ada dalam teks diskusi, sebuah teks diskusi juga memiliki unsur atau kaidah kebahasaan yang ada di dalamnya. Rohimah, (2014: 109) ciri-ciri bahasa teks diskusi di antaranya: 1. Memuat kata-kata yang menunjukan suatu perbandingan atau pengontrasan dengan menggunakan konjungsi perlawanan. Konjungsi perlawanan adalah kata hubung dalam kaliamat maupun antar kaliamat tang menyatakan pertentangan/ perlawanan. Konjungsi perlawanan misalnya: tetapi, akan tetapi, namun, sedangkan walaupun. Contoh penggunaan konjungsi perlawanan dalam teks diskusi adalah sebagai berikut: Kita harus menjaga anak/remaja dari pengaruh negatif arus teknologi tersebut. Namun, kita tidak mungkin mengurung anak di rumah dengan menyediakan berbagai fasilitas. 2. Menggunakan kata-kata yang mendukung/menolak argumen dengan modalitas. Modalitas, yaitu keterangan dalam kaliamat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan peristiwa. Biasanya itu dinyatakan dengan kata-kata seperti harus, akan, ingin, mungkin. Modalitas dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi lima yaitu:
Gambar Lima Modalitas dalam Bahasa Indonesia 1. Modalitas Internasional Modalitas internasional merupakan modalitas yang menyatakan keinginan, harapan, permintaan atau ajakan.
148 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Modalitas ini ditandai dengan unsur seperti ingin, mau, tolong, mari, ayo dan silakan. 2. Modalitas Epistemik Modalitas epistemik adalah modalitas yang menyatakan kemungkinan, kepastian, dan keharusan. Modalitas ini ditandai dengan unsur leksikal seperti mungkin, bisa jadi, belum pasti, dan harus. 3. Modalitas Deontik Modalitas doentik adalah modaitas yang menyatakan keizinan atau keperkenaan. Unsur penandanya adalah unsure leksikan izin dan perkenan. 4. Modalitas Dinamik Modalitas dinamik adalah modalitas yang menyatakan kemampuan. Unsur penandannya bisa berupa unsur leksikan bisa, dapat, dan mampu Modalitas Alestis Modalitas alestis adalah modaliatas yang bersangkutan dengan keperluan. Penandanya adalah unsur leksikan harus. 3. Menggunakan istilah-istilah umum terkait diskusi dengan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. 1. Kohesi gramatikal Kohesi gramatikal adalah keserasian hubungan antarunsur wacana dengan menggunakan gramatikal. 2. Kohesi Leksikal Kohesi leksikal adalah keserasian hubungan antarunsur wacana dengan pengulangan, sinonim, antonim, dan hiponim. Kohesi leksikal adalah hubungan semantis antar unsur pembentuk wacana dengan memanfaatkan unsur leksikal atau kata yang dapat diwujudkan dengan reiterasi dan kolokasi. Reiterasi adalah pengulangan kata-kata pada kalimat berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa kata-kata tersebut merupakan fokus pembicaraan. Reiterasi dapat berupa repetisi, sinonim, hiponim, metonim, dan antonim. Sedangkan fitur bahasa teks diskusi, menurut Kemendikbud (2014:14) adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan kata modalitas misalnya: harus, akan, ingin, mungkin. Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
149
2. Penggunaan kata kerja aksi, misalnya: menyebabkan, mengakibatkan. 3. Penggunaan nomina dan konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, tapi, namun, akan tetapi. Sementara itu, dalam Silabus Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs (Kemendikbud, 2013) menyebutkan bahwa kaidah bahasa teks diskusi adalah: 1. Penggunaan istilah-istilah umum terkait dengan topik diskusi 2. Kata-kata yang menunjukkan suatu perbandingan atau pengontrasan 3. Penggunaan kata-kata yang mendukung atau menolak argumen Berdasarkan beberapa pendapat di atas sebenarnya satu dengan yang lain mengandung pengertian yang sama dan saling melengkapi. Dapat disimpulkan bahwa kaidah kebahasaan teks diskusi meliputi: Tabel Unsur Kebahasaan Teks Diskusi Unsur Kebahasaan Teks Diskusi No. 1. 2. 3. 4.
Unsur Kebahasaan Menggunakan kata modalitas Menggunakan kohesi leksikal dan gramatikal Menggunakan kata kerja aksi Menggunakan konjungsi perlawanan
Perlu siswa ketahui, bahwa terdapat sumber lain yang menyatakan unsur kebahasaan teks diskusi, di antaranya: 1. Penggunaan konjungsi perlawanan Kaidah kebahasaan dalam teks diskusi salah satunya terdiri atas adanya penggunaan konjungsi perlawanan. Misalnya: tetapi, akan tetapi, sedangkan, bukan....melainkan. Contoh: Sebagaian orang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah diperbolehkan, tetapi banyak juga yang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah tidak diperbolehkan. 2. Penggunaan kohesi leksikal Kohesi leksikal adalah kepaduan yang akan dicapai melalui
150 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
pemilihan kata. Kohesi leksikal itu dapat berbentuk antara lain: dengan pengulangan, sinonim, antonim, dan hiponim. Contoh: Bagi siswa yang suka dengan ekstrakuriler pramuka, mereka akan memberikan tanggapan yang baik. Bagi mereka, dengan adanya kegiatan pramuka menjadikan diri untuk disiplin, berani, dan suka bergotong royong. 3. Penggunaan kohesi gramatikal Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen dan aturan gramatikal. Kohesi gramatikal antara lain: dapat berbentuk rujukan, substansi, dan elipsis. Contoh: Ketika telepon seluler berdering di kelas, meskipun hanya mode getar, guru akan kehilangan beberapa kesempatan mengajar karena terganggu. Hal itu akan merugikan seluruh kelas. 4. Penggunaan modalitas Salah satu kaidah kebahasaan di dalam teks diskusi yaitu adanya kata modalitas. Modalitas adalah kata yang mempunyai makna kemungkinan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat. Dalam bahasa Indonesia, modalitas dinyatakan dengan kata-kata seperti harus, akan, ingin, mungkin. Hal itu dapat dilihat pada contoh berikut. 1. Jika siswa membawa telepon seluler dan orang tua perlu segera menghubungi, orang tua harus menghubungi sekolah. 2. Sekolah juga harus mengirim seseorang untuk menghubungi siswa yang bersangkutan dan menyampaikan pesan atau memenaggilnya ke kantor untuk menerima panggilan. 3. Meskipun hanya mode getar, guru akan kehilangan kesempatan mengajar. 4. Hal itu akan merugikan kelas. Disamping itu, siswa dapat menggunakan telepon seluler untuk kegiatan melawan hukum seperti transaksi narkoba, pencurian, dan sejenisnya (Kemendikbud 2014:99). KEGIATAN 3: MENELAAH TEKS DISKUSI Pernahkan Anda membaca teks diskusi? Hal-hal apa saja yang dikemukakan penulis dalam teks diskusi tersebut? Dalam hal ini, terdapat beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan pegangan
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
151
dalam menelaah teks diskusi antara lain: a) Apa pendapat penulis terhadap topik? b) Kata atau frasa apa yang dugunakan penulis untuk mengatakan pendangannya? c) Bagaimana cara penulis menyusun gagasan dan alasannya? d) Adakah kata-kata emotif yang digunakan? Seberapa banyak dan apa contohnya? e) Seberapa sering penggunaan kata persuasif? f) Adakah kata hubung dalam paragraf? g) Apa tujuan simpulan dalam teks diskusi? h) Alasan apa yang dirujuk dalam simpulan? KEGIATAN 4: MENGIDENTIFIKASI CONTOH TEKS DISKUSI Pada bagian ini, akan disajikan contoh-contoh teks diskusi. Agar Anda lebih memahami materi mengenai teks diskusi, lakukan identifikasi atau analisis terhadap contoh teks diskusi yang disajikan pada tabel berupa struktur, unsur kebahasaan, dan isi teks diskusi tersebut. Dampak Game Online bagi Pelajar Struktur
Sumber: https://media.threatpost.com/wp-content/uploads/sites/103/2019/07/26142447/gamer.jp
Game online semakin marak di kalangan masyarakat. Peminatnya berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja, dan bahkan hinga dewasa, terutama pelajar. Kini, game online semakin mudah ditemukan dan banyak macamnya. Sehingga, banyak masyarakat yang menggemarinya. Apalagi, kini banyak warnet yang menyediakan game online dengan harga yang cukup murah. Membuat peminat game online terus meningkat hingga sekarang.
152 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa game online akan memberikan dampak negatif bagi para pemainnya. Namun, ada juga yang menganggap bahwa game online akan berdampak positif. Berikut ini merupakan beberapa dampak positif game online bagi pelajar. Pertama, game online merupakan suatu aktivitas untuk refreshing bagi anak ketika dia mulai jenuh. Kedua, game online dapat meningkatakan kreativitas sang anak. Ketiga, permainan jenis ini dapat melatih konsentrasi anak, terutama pelajar. Keempat, game online juga melatih anak untuk mengatur strategi. Selain keempat hal tersebut, dampak yang terakhir yaitu menambah pengetahuan anak dalam kosakata berbahasanya. Sebab ada beberapa game online yang tidak menggunakan bahasa Indonesia, melainkan bahasabahasa asing, seperti bahasa Inggris. Dengan begitu, anak harus berlatih bahasa Inggris agar bisa memahami berbagai ketentuan dalam game online. Tentu dibalik semua dampak positif yang kita dapatkan, pasti juga ada dampak negatifnya, terutama bagi kalangan pelajar. Karena, kebanyakan peminat game online berasal dari kalangan pelajar. Berikut ini merupakan beberapa dampak negatif game online. Pertama, bermain game online dapat menyebabakan kecanduan. Kedua, lupa waktu untuk melakukan aktivitas penting yang harus dilakukannya. Seperti belajar, makan, mandi, beribadah, dan berbagai aktivitas lainnya. Ketiga, anak-anak yang sudah terlanjur kecanduan bermain game online, akan berusaha melakukan apapun agar bisa bermain game online. Bahkan yang lebih parah lagi, terkadang mereka merelakan waktu sekolah, alias bolos sekolah tanpa sepengetahuan orang tuanya. Keempat, anak menjadi sering berbohong kepada orang tuanya hanya untuk game online. Kelima, bermain game online hanyalah akan mengahambur-hamburkan waktu dan uang secara sia-sia. Keenam, pada akhirnya game online juga akan mebuat prestasi menurun. Ketujuh, ada juga game online yang menampilkan adegan kekerasan, hal tersebut dapat membahayakan anak. Dampak yang terakhir yaitu merusak mata. Hal ini disebabkan karena anak terlalu sering menatap layar monitor saat bermain game online. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa game online memiliki dampak positif dan negatif. Hal itu bergantung pada pemainnya. Oleh karena itu orang tua disarankan untuk melakukan hal yang dapat mencegah dampak negatif dari internet. Seperti bekerjasama dengan guru untuk turut memantau perkembangan anaknya ketika di sekolah.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
153
1. Analisis Struktur Teks Diskusi Analisislah contoh teks diskusi yang berjudul “Dampak Game Online bagi Pelajar” dari aspek strukturnya dan isilah jawaban Anda pada tabel berikut: 1. Masalah (isu)
2. Argumen pendukung
3. Argumen Penentang
4. Simpulan
2. Analisis Unsur Kebahasaan Teks Diskusi 1. Penggunaan konjungsi perlawanan 2. Penggunaan kohesi leksikal
154 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
3. Penggunaan kohesi gramatikal
4. Penggunaan modalitas
3. Analisis Isi Teks Diskusi Coba analisisalah isi teks diskusi yang berjudul “Dampak Game Online bagi Pelajar” Isi
Untuk lebih menguasai materi teks diskusi, berikut akan disajikan contoh lain mengenai teks diskusi. Bacalah contoh teks diskusi berikut dengan saksama!
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
155
Contoh 1 Pro Kontra Imunisasi MR Imunisasi MR adalah Vaksin MR yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus meales (campak) dan rubella (campak jerman). Penyakit campak disebabkan oleh virus RNA. Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin dan termasuk dalam family Paromyxavirus. Virus ini menyebar melalui udara sehingga dapat dengan mudah menyerang orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, belum pernah terkena campak, dan belum pernah mendapatkan vaksin campak. Kemudian virus ini akan menyebar ke seluruh pembuluh darah dan menginfeksi tubuh 2 – 3 hari setelah tubuh terpapar virus. Sebagaimana halnya penyakit campak, penyakit rubella juga disebabkan oleh virus RNA. Bedanya, virus yang menyebabkan penyakit rubella adalah virus berantai tunggal yang berasal dari genus Rubivirus. Virus jenis ini umumnya menyerang anak-anak usia 3-10 tahun melalui udara dan ditularkan oleh ibu kepada janinnya. Saat virus menginfeksi tubuh, virus akan masuk ke selsel tubuh dan menetap di sana untuk sementara waktu. Ketika daya tahan tubuh melemah, virus akan kembali aktif. Jika virus menyerang anak perempuan dan ia tidak menyadari memiliki virus rubella hingga dewasa, secara otomatis ia akan menularkan virus itu kepada janinnya saat ia hamil nantinya. Adapun bayi yang dikandungnya akan lahir dalam kondisi congenital rubella syndrome (sindrom rubella kongenital). Oleh karena itu, pencegahan harus dilakukan sejak dini dengan memberikan vaksin rubella. Hingga kini, belum ada obat yang efektif mengobati penyakit campak maupun penyakit rubella. Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan pencegahan sedini mungkin yakni dengan memberikan vaksin MR yang terbukti sangat efektif untuk mencegah penyakit campak dan rubella. Sejak ditemukannya vaksin MR pada tahun 60an hingga kini, tercatat lebih dari 141 negara telah menggunakan vaksin campak dan rubella. Bagaimana dengan Indonesia?
156 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Indonesia sendiri berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella atau congenital rubella syndrome (CRS) pada tahun 2020. Sasaran pemberian imunisasi MR adalah seluruh anak dengan usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun di seluruh Indonesia. Pemberian imunisasi MR ini dilakukan tanpa melihat satus imunisasi maupun riwayat penyakit campak dan rubella sebelumnya. Pelaksanaan imunisasi masal MR dibagi dalam dua fase, yakni fase pertama pada tahun 2017 dilaksanakan di seluruh pulau Jawa dan fase kedua pada tahun 2018 untuk wilayah luar pulau Jawa. Menurut Kementerian Kesehatan RI, vaksin MR yang digunakan di Indonesia sudah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan POM. Jadi, vaksinasi MR aman dilakukan. Mengapa Indonesia perlu melakukan imunisasi MR? Data Kementerian Kesehatan RI mencatat pada Januari sampai dengan Juli 2017, terdapat suspek campak rubella sebanyak 8099 suspek (2535 positif campak dan 1549 positif rubella). Apabila dibandingkan dengan laporan kasus pasca pelaksanaan imunisasi massal di pulau Jawa, laporan kasus mengalami penurunan menjadi 1045 suspek campak rubella (38 positif campak dan 176 positif rubella). Selama empat tahun terakhir hingga Juli 2018 data rumah sakit di seluruh Indonesia mencatat 1660 kasus CRS telah terjadi. Biaya minimal yang dibutuhkan untuk anak penderita CRS mencapai Rp 395 juta per orang. Dana itu termasuk untuk penanaman koklea pada telinga operasi jantung dan mata. Biaya itu belum termasuk biaya perawatan kecacatan seumur hidup. Namun, upaya pemerintah untuk mengeliminasi serta mencegah penyakit campak dan rubella dengan cara pemberian vaksin MR ini tidaklah mudah. Hal ini disebabkan banyaknya penolakan dari masyarakat terkait dengan halal tidaknya vaksin yang digunakan. MUI pun mengeluarkan fatwa “tidak halal” terhadap vaksin MR. Walaupun belakangan MUI menyatakan “boleh” untuk dilakukan pemberian vaksin MR, faktanya masih banyak masyarakat yang menolak untuk dilakukan pemberian vaksin MR.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
157
MUI menyatakan bahwa vaksin MR ini tidak halal dikarenakan menggunakan enzim babi dalam proses pembuatannya. Namun demikian, vaksin ini tetap boleh diberikan karena terdapat beberapa kondisi. Seperti, dampak bahaya yang ditimbulkan jika tidak dilakukan pemberian vaksin dan belum adanya alternatif vaksin lain yang halal yang di dunia yang dapat diberikan. Penolakan terhadap vaksin MR banyak dilakukan di berbagai daerah. Di Riau, hingga hampir satu bulan pelaksanaan imunisasi MR, baru 14 persen anak yang telah mendapatkan imunisasi MR. Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengungkapkan bahwa rendahnya cakupan imunisasi MR di Riau tidak terlepas dari dikeluarkannya fatwa MUI. Pemerintah mencanangkan pemberian imunisasi MR sematamata untuk mengeliminasi penyakit MR di Indonesia. Hal ini mengingat tingginya kasus MR yang terjadi di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Namun demikian, masih banyak masyarakat yang tidak mempedulikan adanya fakta ini. Hal ini semakin diperparah dengan beredarnya berita hoax terkait imunisasi MR di masyarakat sehingga membuat masyarakat resah. Oleh karena itu, tenaga kesehatan memiliki peranan yang sangat penting untuk membeirkan informasi yang benar kepada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan untuk mencapai eradikasi penyakit campak dan rubella di tahun 2020. Contoh 2 Penggunaan Gadget di Zaman Milineal Semakin berkembangan zaman banyak sekali alat-alat elektronik yang canggih dan bagus contohnya yang sedang trend saat ini, yaitu smartphone android yang didalamya terdapat aplikasiaplikasi menarik, seperti Camera, RAM, permainan-permainan yang seru dan masih banyak lagi. Smartphone Android biasanya disebut gadget. Banyak sekali masyarakat terutama para remaja yang menggunakan gadget (Smartphone Android). Berbeda dengan orang tua para remaja masa kini banyak yang memiliki gadget hanya untuk bergaya saja, mungkin karena takut disebut kampungan sama teman-temannya. Lalu apa sih fungsi gadget bagi para remaja? Bagi sebagian orang gadget itu penting bagi remaja, apalagi
158 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
bagi sebagian orang yang menengah ke atas. Kata sebagian orang gadget itu punya banyak sekali fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari remaja, seperti membuat para remaja tidak GAPTEK (gagap teknologi) karena semakin berkembang nya teknologi-teknologi canggih pada saat ini. Selain itu, kata sebagian orang gadget juga dapat membuat para remaja tidak kudet (kurang update) dan juga bisa berguna untuk menghilangkan stress para remaja yang biasanya disebabkan oleh terlalu banyaknya tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. Gadget sangat berguna dalam hal komunikasi karena dapat memudahkan para remaja untuk berkomunikasi jarak jauh dengan orang tua maupun teman sebaya. Akan tetapi, di sisi lain sebagaian orang mengatakan bahwa gadget tidak terlalu memiliki banyak fungsi bagi remaja, lebih parahnya lagi, kata sebagian orang gadget juga dapat berdampak buruk bagi remaja, karena jika para remaja memiliki gadget dan memainkannya terus menerus lama-kelamaan mereka akan bermain gadget tidak kenal waktu. Selain itu kata sebagian orang jika para remaja terus-menerus memainkan gadget mereka akan malas melakukan sesuatu (seperti belajar, membantu orang tua) karena terlalu sibuk bermain gadget, dan jika para remaja memainkan gadget terus menerus tanpa kenal waktu, atau memainkannya dengan jarak layar sangat dekat dengan mata maka lama-kelamaan dapat merusak mata para remaja. Maka dari itu fungsi gadget bagi remaja sangatlah banyak, tetapi pada saat remaja menggunakan gadget haruslah diperhatikan jarak layar dengan mata. Selain itu, jika bermain jangan terlalu lama, harus pintar-pintar membagi waktu, dan harus mengerti apa hak dan kewajiban seorang remaja. Kalau bisa remaja menggunakan gadget seperlunya saja seperti berkomunikasi jarak jauh atau hal lainnya. Untuk para orang tua juga harus bisa membatasi menggunaan gadget yang tidak bermanfaat bagi remaja.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
159
KEGIATAN 5: MENYAJIKAN TEKS DISKUSI Pada kegiatan ini Anda akan berlatih untuk membuat sebuah teks diskusi dengan lengkap, berdasarkan struktur dan ciri kebahasaan yang baik. Sebelum mulai belajar menyusun teks diskusi, untuk menambah wawasanmu perhatikan materi berikut ini: A. Langkah-langkah Menyusun Teks Diskusi Langkah-langkah dalam menyusun teks diskusi, di antaranya: 1. Menentukan topik perdebatan/isu 2. Menentukan tujuan (memberi penjelasan tentang pro dan kontra) 3. Mencari informasi/data tentang isu yang dipilih. Misalnya kita memilih isu/topik tentang vandalisme, maka kita harus mencari informasi tentang vandalisme 4. Menyusun kerangka teks/karangan 5. Mengembangkan kerangka menjadi teks diskusi 6. Merivisi/menyunting teks diskusi B. Penerapan Pembelajaran Menyusun Teks Diskusi Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2012: 1). Teks diskusi merupakan salah satu teks yang terdapat pada silabus tingkat SMP/MTs dalam kurikulum 2013. Teks itu sendiri merupakan satuan terkecil bahasa yang mengandung struktur berpikir yang menjadi basis pembelajaran bahasa Indonesia. Teks diskusi adalah teks yang berisikan dua pendapat baik pendpat menentang dan pendapat mendukung di sertai dengan kesimpulan. Pembelajaran menyusun teks diskusi ini difokuskan pada menyusun teks diskusi dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran menyusun teks diskusi dengan menuntukan isu, argumen mendukung, argumen menentang serta kesimpulan. Sebelum menyusun teks diskusi peserta didik akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut. Menurut Rohimah, (2014: 122) ketika akan menyusun teks diskusi hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
160 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
1. Menentukan topik yang akan dibahas dalam teks diskusi; 2. Menentukan argumen-argumen yang mendukung pembahasan dalam teks diskusi; 3. Menentukan kesimpulan dan saran dalam teks diskusi; Memperhatikan kelengkapan struktur dan pengembangannya; 4. Memperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan benar; 5. Memberikan judul teks diskusi dengan tepat. Pembelajaran menyusun teks diskusi dimaksudkan agar peserta didik dapat terlatih mengemukakan pendapatnyaa, menggali kemampuan dan potensi diri tentang topik tertentu. Tugas guru dalam pembelajaran menyusun teks diskusi ini adalah menumbuhkan kreativitas peserta didik untuk menyusun teks diskusi dengan struktur dan memperhatikan bahasa yang baik dan benar. LATIHAN Sekarang, cobalah untuk menyusun teks diskusi berdasarkan pengetahuan mengenai langkah-langkah menyusun teks diskusi yang telah Anda peroleh! Sebelum mulai ke tahap mengembangkan paragraf, mulailah membuat kerangka teks diskusi terlebih dahulu. Kerangka Teks Diskusi Judul
1. Topik
2. Argumen-argumen
3. Kesimpulan dan saran
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
161
Mengembangkan Teks Diskusi Isi
162 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
RANGKUMAN 1. Teks diskusi adalah teks yang berisi tentang pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih mengenai suatu masalah yang berisi isu, argumen mendukung, argumen menentang, dan akhirnya disimpulkan atau diselesaikan. 2. Tujuan komunikatif dari teks diskusi itu sendiri adalah untuk mengetengahkan suatu masalah atau isu yang ditinjau paling tidak dari dua sudut pandang, sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau rekomendasi. 3. Struktur teks diskusi meliputi: masalah atau isu, argumen-argumen (argumen pendukung dan argumen penentang), dan kesimpulan. 4. Unsur kebahasaan teks diskusi meliputi: penggunaan konjungsi perlawanan, penggunaan kohesi leksikal, penggunaan kohesi gramatikal, penggunaan modalitas, penggunaan kata kerja aksi, dan penggunaan nomina. 5. Langkah-langkah dalam menulis teks diskusi di antaranya: 1) menentukan topik perdebatan/isu, 2) menentukan tujuan (memberi penjelasan tentang pro dan kontra), 3) mencari informasi/data tentang isu yang dipilih, 4) menyusun kerangka teks/karangan, 5) mengembangkan kerangka menjadi teks diskusi, 6) merivisi/ menyunting teks diskusi.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
163
REFLEKSI
Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai kebiasaan yang kamu lakukan! No.
Pemahaman
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum Mengerjakan tugas dengan jujur Mengakui kesalahann atau kekurangan yang dimiliki Mengerjakan tugas sampai selesai (tuntas) Mempresentasikan tugas dengan percaya diri Bertutur kata dengan santun Menghargai pendapat teman saat diskusi baik kelompok ataupun kelas Memberi kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapat Mau bekerja sama dengan teman dalam tim
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Pernah
164 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Kadang- Sering Selalu kadang
UJI KOMPETENSI BAB 5 A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1.Perhatikan struktur isu dari teks diskusi berikut! PR yang merupakan kependekan dari pekerjaan rumah merupakan hal yang sudah tidak asing lagi di telinga anak sekolah. Ada banyak diskusi mengenai apakah anak harus diberikan PR atau tidak. Sudah cukup atau belum waktu belajar di sekolah. Apakah anak perlu belajar tambahan di rumah setelah belajar yang cukup banyak di sekolah? Atau belajar tambahan berupa PR justru tidak perlu diberikan karena menyita waktu belajar. Argumen setuju yang sesuai dan logis dengan teks isu di atas adalah ... a. Saya setuju dengan pelarangan memberikan PR kepada anak, karena waktu istirahat dan bermain anak akan tersita. b. Saya setuju dengan pemberian PR kepada anak sekolah, karena anak menjadi betah di rumah dan dekat dengan orang tua. c. Saya setuju dengan pemberian PR kepada anak, asalkan PR tersebut dapat dikerjakan oleh orang tua. d. Saya setuju dengan pemberian PR kepada anak, tetapi harus sesuai dengan kemampuan dari segi materi dan waktu pengerjaan. 2. Simak kutipan teks berikut! Facebook adalah pintu gerbang dunia maya. Segala sesuatu, baik hal-hal yang baik maupun yang buruk dapat terhubung ke akun Facebook anak. Sering kali bukan teman anak yang memberi pengaruh buruk, melainkan teman-teman dari temannya. Hasil studi Profesor Larry D. Rosen dari California State University juga mengungkap beberapa efek buruk dari Facebook, termasuk narsisme yang sering menghinggapi anak yang memakai situs jejaring sosial tersebut, perilaku antisosial, kecenderungan berperilaku agresif, dan mudah marah. Studi yang disebutkan oleh Rosen menyatakan bahwa murid sekolah dan kuliahan yang membuka Facebook setidaknya 15 menit ketika sedang belajar, cenderung mendapatkan nilai yang rendah. Kutipan teks tersebut merupakan bagian ... a. Isu b. Argumen Pro
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
165
c. Argumen Kontra d. Simpulan/Saran 3. Sewaktu diadakan diskusi dengan topik “Mengapa minat baca siswa kurang?”, penyaji berpendapat bahwa masih banyak siswa yang berhurahura saja. Mereka tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca buku di perpustakaan. Pernyataan sanggahan yang tepat adalah ... a. Saudara penyaji yang terhormat, jangan hanya menyalahkan siswa saja, guru pun harus diingatkan. b. Saudara moderator yang terhormat, hal itu terjadi karena siswa tidak mendapat pengarahan oleh guru. c. Saudara penyaji, tidak tepat jika hal itu dikatakan dalam forum ini karena tidak semua pelajar itu hanya berhura-hura. d. Saudara penyaji, apa yang diungkapkan penyaji benar adanya, tetapi jangan semua kesalahan ditimpakan pada siswa. 4. Kalimat pernyataan berikut yang tepat untuk menutup diskusi adalah ... a. Demikianlah diskusi kita kali ini, atas perhatian Saudara sekalian kami mengucapkan terima kasih. b. Saudara, sekian diskusi kali ini atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. c. Selesailah sudah diskusi kita kali ini, terima kasih banyak dan selamat siang d. Demikian diskusi kita kali ini. Terima kasih banyak atas partisipasinya. 5. Dalam diskusi kelas, kamu ditugasi oleh guru menjadi moderator. Diskusi tersebut membicarakan masalah “Bahaya Narkotika”. Kalimat pendahuluan untuk memulai diskusi yang tepat bagi seorang moderator adalah ... a. Teman-teman, pada saat ini kita akan membicarakan “Bahaya Narkotika” b. Teman-teman, sebaiknya diskusi ini kita buka meskipun yang hadir belum lengkap. c. “Bahaya Narkotika” merupakan tema diskusi kita hari ini. d. Marilah kita mulai mendiskusikan masalah “Bahaya Narkotika” ini.
166 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
6. Perhatikan kutipan teks diskusi berikut! (5) Jejaring sosial yang bertebaran, misalnya Facebook, memberi stimulus bagi anak untuk tak mau lepas dari gadget itu. (3) Kenyataannya, Facebook memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan saat orangtua hendak membolehkan atau melarang anak membuat akun jejaring sosial ini. (8) Positifnya, mengelola halaman Facebook mengajarkan anak dapat menguasai keterampilan media sosial yang nantinya akan semakin penting ketika usia mereka bertambah. (4) Yang tak kalah pentingnya, sebagian besar anak menggunakan jejaring sosial untuk membahas pekerjaan sekolah. (6) Negatifnya, jejaring sosial memberikan kebebasan atau ruang untuk mengekspresikan diri dengan berkomentar. (1) Namun komentar yang dikeluarkan bisa saja menyinggung orang lain. (7) Hasil studi Profesor Larry D. Rosen dari California State University juga mengungkap beberapa efek buruk dari Facebook, termasuk narsisme yang sering menghinggapi anak yang memakai situs jejaring sosial tersebut, perilaku antisosial, kecenderungan berperilaku agresif, dan mudah marah. (2) Melarang anak memiliki akun Facebook bukanlah cara yang bijak karena bisa saja anak lari ke rumah temannya atau warnet yang bertebaran dan membuat akun sendiri. Apapun keputusan orangtua tentang Facebook, cobalah untuk membuat keputusan dan kesepakatan bersama anak sebelum membuat akun. Susunan teks diskusi yang sesuai dengan struktur teks adalah ... a. (5) - (2) - (8) - (1) - (6) - (4) - (7) - (3) b. (7) - (2) - (8) - (4) - (6) - (1) - (7) - (3) c. (7) - (6) - (8) - (4) - (2) - (1) - (7) - (3) d. (5) - (3) - (8) - (4) - (6) - (1) - (7) - (2) 7. Perhatikan langkah-langkah menyusun teks diskusi di bawah ini! 1. Mengumpulkan data 2. Menentukan topik 3. Mencari solusi 4. Memulai menulis Urutan yang tepat agar menjadi langkah menyusun teks diskusi yang
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
167
baik adalah ... a. 1,2,3 dan 4 b. 4,3,2 dan 1 c. 2,1,3 dan 4 d. 2,3,1 dan 4 8. Jika hendak mengungkapkan pendapat dalam suatu diskusi, perlu dilakukan persiapan seperti yang tertera pada pernyataan di bawah ini, kecuali ... a. mempelajari masalah yang akan didiskuskan b. menyusun kalimat pendapat yang komunikatif c. membuat rangkuman tentang masalah yang dibicarakan d. latihan vokal sebelum hadir di forum di diskusi 9. Kalimat yang tepat untuk menyampaikan saran dalam suatu diskusi adalah ... a. Saudara penyaji, sebaiknya kita mencari jalan keluar agar minat baca di kalangan siswa terus meningkat. b. Saya sangat setuju kalau siswa diberi kewajiban membaca sebuah buku yang harus diselesaikan dua minggu. c. Semua guru memiliki kewajiban menyukseskan gerakan giat membaca. d. Peran orang tua sangat besar untuk menyukseskan gerakan giat membaca, karena membaca merupakan jendela pengetahuan. 10. Seseorang yang akan menyampaikan pendapat perlu mengingat bebera hal berikut, kecuali ... a. memilih urutan pola penyampaian dengan tepat b. menyajikan dengan menarik, baik isi maupun bahasanya c. menggunakan kecepatan tinggi dan memberikan penekanan d. menyampaikan dengan jelas, sistematis, dan logis B. Kerjakan soal-soal di bawah ini! 1. Jawablah pertanyaan pada nomor 1 ini untuk menguji pemahaman dan pengalamanmu tentang teks diskusi. Jawablah dengan bahasamu sendiri! a. Pernahkah kamu berdiskusi? b. Apa manfaat diskusi di dalam kehidupan sehari hari? c. Apa yang kamu ketahui tentang diskusi?
168 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
d. Sebutkan jenis jenis diskusi! e. Bagaimana mengupayakan supaya diskusi bermanfaat untuk memecahkan atau mencari titik temu dalam menghadapi persoalan? f. Bagaimana kalau di dalam diskusi itu tidak diperoleh titik temu? g. Ceritakan pengalamanmu secara lisan tentang langkah langkah yang harus dilakukan dalam berdiskusi! 2. Setelah membahas dan memahami Bab V, diskusikan bersama temantemanmu tentang dampak penggunaan teknologi bagi pelajar, lalu tulislah pendapat kalian menjadi sebuah teks diskusi berdasarkan struktur yang tepat!
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
169
170 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Sumber: https://media.suara.com/pictures/97 0x544/2019/09/11/85862-bj-habibie.jpg
BAB
6
Pengembangan Karakter ----------------------------Setelah mempelajari materi Bab VI, peserta didik diharapkan memiliki karakter religius, tanggung jawab, mandiri, dan santun dalam menyampaikan hasil belajarnya mengenai Teks Cerita Inspiratif dalam rangka berpikir ilmiah.
TEKS CERITA INSPIRATIF Tujuan Pembelajaran Setelah membaca dan mempelajari teks pidato untuk belajar berpikir kritis, peserta didik diharapkan dapat: • memiliki semangat untuk selalu mencoba hal baru dalam kehidupan sehari-hari; • memiliki rasa syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas kekayaan sumber daya alam; • mengidentifikasi isi dari teks cerita inspiratif; • menyimpulkan isi teks cerita inspiratif; • memahami struktur dan kebahasaan teks cerita inspiratif; • menulis teks cerita inspiratif berdasarkan struktur dan kebahasaan yang tepat. -inspirasi -gaya bahasa -struktur -evaluasi
-ungkapan empati -ungkapan kepedulian
Kata Kunci: -ungkapan simpati -ungkapan motivasi -keteladanan
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
171
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kompetensi Dasar KD 3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari teks cerita inspiratif yang dibaca dan didengar. KD 4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi dalam bentuk cerita inspiratif yang dibaca dan didengar. KD 3.12 Menelaah struktur kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif. KD 4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati, kepedulian, dan perasaan dalam bentuk cerita inspiratif dengan memperhatikan struktur cerita dan aspek kebahasaan.
PETA KONSEP
172 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Karya sastra dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki berbagai jenis teks. Salah satu teks yang menjadi materi siswa Sekolah Menengah Pertama yaitu teks cerita inspiratif. Teks cerita inspiratif merupakan salah satu materi yang terdapat dalam kompetensi dasar peserta didik di kelas IX. Teks cerita inspiratif merupakan teks yang berfungsi untuk menginspirasi pembaca ataupun pendengar. Cerita inspiratif mencoba untuk menceritakan kisah perjuangan seseorang. Cerita inspiratif ditulis lewat penjelasan atau cerita mengenai kisah sukses seorang tokoh atau perjuangan seorang tokoh dalam menaklukkan tantangan dalam hidupnya. Teks cerita inspiratif sering kali juga berhubungan dengan kehidupan sehari-hari seorang tokoh. Oleh sebab itu, dalam menuliskan teks cerita inspiratif masih banyak yang menggunakan bahasa pergaulan atau bahasa sehari-hari. KEGIATAN 1: MENGIDENTIFIKASI INFORMASI CERITA INSPIRATIF Informasi dapat kita temukan dari berbagai sumber melalui kegiatan sehari-hari seperti saat mendengarkan radio, menonton televisi, membaca buku pelajaran, mendengarkan penjelasan guru, membaca surat kabar, dan berbagai kegiatan lainnya. Tentu saja, siapapun tidak bisa terlepas dari informasi dari dulu hingga saat ini. Saat ini informasi dapat diakses kapan saja, oleh siapa saja dan di mana saja melalui berbagai jaringan. Informasi terus mengalami perkembangan dan tersebar dengan luas. Kemampuan dalam mengelola perolehan informasi atau dalam hal ini mengenai teks cerita inspiratif, tentu sangat penting untuk kita memahami teks cerita inspiratif secara lebih dalam. Pada bagian ini, siswa diajak untuk menemukan dan memahami informasi-informasi yang terdapat dalam teks cerita inspiratif. A. Hakikat Teks Cerita Inspiratif Pernahkah Anda membaca sebuah cerita yang menginspirasi? Dalam bab ini Anda akan belajar mengenai cerita inspiratif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inspirasi adalah ilham. Teks cerita inspiratif adalah bahan tertulis yang digunakan sebagai media untuk mendapatkan ilham, ide, atau gagasan yang dapat menambah semangat dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan teks inspirasi adalah untuk menambah dan menggugah motivasi, semangat, dan rasa percaya diri untuk menghadapi semua tantangan yang mungkin akan dihadapi
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
173
dalam mencapai tujuan yang diharapkan secara positif. Teks cerita inspiratif merupakan sebuah teks yang berisi tentang kisah-kisah perjuangan hidup seseorang yang memiliki pengaruh (berpengaruh) terhadap orang lain sehingga mereka mengikutinya. Agar Anda lebih memahami pengertian teks cerita inspiratif, berikut disajikan pengertian teks cerita inspiratif yang lain. 1. Teks cerita inspiratif adalah teks cerita yang dapat membangun motivasi para pembacanya. 2. Teks cerita inspiratif adalah segala sesuatu yang bisa memberikan inspirasi dan dorongan untuk melakukan sesuatu. 3. Teks cerita inspiratif merupakan segala sesuatu yang bisa memberikan pengaruh berupa semangat dan kekuatan untuk melakukan atau membuat sesuatu. Dengan demikian, dari beberapa pengertian menegenai teks cerita inspiratif tersebut dapat disimpulkan bahwa teks cerita inspiratif merupakan teks yang berisi cerita fiksi maupun pengalaman yang benarbenar terjadi yang mampu menggugah inspirasi dan semangat sesorang yang membacanya. B. Ciri-ciri Teks Cerita Inspiratif Sebelum Anda mempelajari materi teks cerita inspiratif lebih lanjut, Anda perlu mengenali ciri-ciri teks cerita inspiratif. Dalam teks cerita inspiratif terdapat ciri-ciri yang membedakan dengan teks lainnya, sebagai berikut; a. Kisah Nyata Teks cerita inspiratif biasanya diangkat atau diadaptasi dari sebuah kisah nyata. Biasanya digunakan untuk memberikan gambaran bahwa hal-hal yang terjadi dalam kisah tersebut ternyata dapat juga terjadi dalam kehidupan pembaca. b. Tema Selain kisah nyata, setiap bentuk tulisan teks cerita inspiratif dapat dikembangkan dari satu tema tertentu menjadi kisah inspirasi yang menarik. c. Judul Setiap teks cerita inspiratif harus diberikan judul untuk memudahkan pembaca mengidentifikasi tentang gambaran isi teks. Judul yang digunakan harus menarik, agar pembaca tertarik untuk membaca cerita inspirasi tersebut.
174 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
d. Alur Dalam teks cerita inspiratif terdapat alur cerita untuk memberikan pemahaman awal, inti, dan akhir cerita atau kisah. Maka, teks cerita inspiratif juga dapat disebut sebagai teks cerita, karena di dalamnya terdapat alur, yaitu urutan waktu cerita dari awal hingga akhir yang dapat dipahami pembaca. e. Bersifat Naratif dan Inspiratif Dalam teks cerita inspiratif terdapat alur cerita untuk memberikan pemahaman awal, inti, dan akhir cerita atau kisah. Maka, teks cerita inspiratif juga dapat disebut sebagai teks cerita, karena di dalamnya terdapat alur, yaitu urutan waktu cerita dari awal hingga akhir yang dapat dipahami pembaca. f. Ada Tokoh yang Diceritakan Pada teks cerita inspiratif terdapat tokoh cerita dengan kisah hidupnya yang dijadikan sumber inspirasi, contoh, atau teladan bagi pembaca. Pada umumnya, tokoh dalam cerita inspiratif adalah manusia. C. Fungsi Teks Cerita Inspiratif Fungsi teks cerita inspiratif di antaranya: 1. Pemberian informasi berupa pengalaman yang disajikan secara estesis kepada pembaca. 2. Pemberian informasi dengan adanya kronologi suatu peristiwa yang di lengkapi dengan unsur-unsurinspirasi. 3. Menyampaikan pengalaman untuk hiburan semata. 4. Menceritakan kenyataan atas suatu kejadian yang telah terjadi demi kepentingan tertentu. KEGIATAN 2: MEMAHAMI STRUKTUR DAN UNSUR KEBAHASAAN CERITA INSPIRATIF Pernahkah Anda memperhatikan struktur yang ada di dalam sebuah teks cerita inspiratif? Bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam teks cerita inspiratif? Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat Anda temukan jawabannya setelah mempelajari materi ini. Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
175
A. Struktur Teks Cerita Inspiratif Dalam sebuah karya sastra, semua jenis karya sastra memiliki struktur. Struktur ceritanya pasti dibina oleh unsur-unsur pembangun. Unsur-unsur tersebut saling mendukung satu sama lainnya. Menurut Staton (dalam Pradopo dkk., 1985: 17), unsur-unsur tersebut sebagai berikut. 1) Tema dan masalah, 2) Fakta cerita, dan 3) Sarana cerita. Tema dan Masalah ciri khas cerita ialah hal atau peristiwa yang dituturkan itu selalu menyangkut manusia dengan segala perilaku dan persoalan-persoalannya. Fakta cerita disebut juga sebagai struktur faktual atau tingkat faktual. Fakta cerita meliputi alur, penokohan, dan latar (Pradopo dkk., 1985: 17). Fakta cerita merupakan hal-hal yang akan diuraikan di dalam sebuah karya fiksi. Sarana cerita merupakan unsurunsur yang terdapat dalam rangkaian cerita. Unsur tersebut menjadikan sebuah peristiwa di dalamnya menjadi menarik. Struktur teks cerita inspiratif tidak jauh berbeda dengan struktur teks narasi lainnya, yaitu terdiri dari orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda. Berikut akan dijelaskan mengenai struktur teks cerita inspiratif. Untuk lebih memahami perhatikan gambar berikut!
Gambar Struktur Teks Cerita Inspiratif
176 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
1. Orientasi Pada bagian yang pertama ini, penulis menjabarkan waktu, tempat, tokoh, serta watak dari setiap tokohnya dan apa yang sedang terjadi. Tahap pengenalan atau penyituasian selain berisi pengenalan tokoh, latar, watak, penulis juga menceritakan latar belakang dari cerita tersebut. 2. Rangkaian Peristiwa Pada struktur yang kedua ini, penulis menceritakan kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita (konflik). Dimulai dari awal terjadinya sebuah peristiwa sampai puncak masalah. 3. Komplikasi Pada bagian selanjutnya penulis menceritakan kejadian penting, sebab, dan pemicu yang menimbulkan konflik antar tokoh yang akan menimbulkan kejadian-kejadian yang lain sebagai akibat dari konflik sebelumnya sampai konflik tersebut mencapai puncaknya. Peristiwaperistiwa yang dikembangkan pada tahap rangkain peristiwa sampai masalah tersebut ditemukan jalan keluarnya. Di mana puncak cerita ini menjadi tempat kisah yang menjadi inspirasi bagi pembaca. 4. Resolusi Setelah konflik terebut telah mencapai puncaknya, maka pada bagian resolusi ini, konflik tersebut sudah menurun hingga terselesaikan atau terpecahkan. Peristiwa atau masalah yang dikembangkan pada bagian rangkaian peristiwa dan komplikasi dikendurkan pada tahap resolusi. Dan pada bagian ini peristiwa atau kejadiannya akan menyadarkan tokoh tentang kebaikan. 5. Koda Pada langkah yang terakhir ini, bagian penutup dari sebuah cerita inspiratif dan jenis teks narasi lainnya penulis menuliskan atau menyampaikan sebuah penutup berupa pesan moral dari cerita tersebut. Tahap akhir ini bisa dihilangkan oleh penulis. Berikut akan disajikan contoh dari teks cerita inspiratif beserta strukturnya. Diharapkan melalui contoh tersebut dapat membantu dalam memahami struktur-struktur teks cerita inspiratif.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
177
Bacalah teks cerita inspiratif berikut! Garam dan Air Orientasi Di sebuah desa ada seorang anak perempuan umurnya kira-kira 13 sampai 16 tahun. Dia seorang anak yang cantik juga pintar tapi sayangnya dia memiliki sifat suka mengeluh ketika ada masalah datang menghampirinya. Sekecil apapun masalah itu dia selalu mengeluh dan menggerutu. Rangkaian Peristiwa Suatu hari dia sedang berjalan menuju sekolah, tiba-tiba lewat seorang teman sekolahnya dengan mengendarai sepeda baru. Dia menatap temannya yang sedang mengendarai sepeda sambil mengeluhkan dirinya yang cuma berjalan kaki. Sesampainya di rumah diapun mengeluhkan hal ini kepada ibunya. “Bu, aku capek setiap hari harus berjalan kaki ke sekolah, kenapa Ibu tidak membelikan aku sepeda baru supaya aku tidak perlu capek-capek berjalan kaki”. Dia merasa dalam hidup ini hanya dia seorang yang selalu mendapat masalah tidak seperti teman-temannya yang lain yang bisa hidup enak dan tidak pernah punya masalah. Padahal semua manusia di muka bumi tidak pernah lepas dari masalah. Komplikasi Ibunya mulai resah dengan sikap anaknya yang selalu mengeluh. Hingga di suatu hari, Ibu anak ini mengajaknya ke dapur, dia mengambil garam, gelas, dan sebuah panci kemudian mengisi gelas dan panci dengan air sampai penuh. Dia kemudian memasukan satu sendok garam kedalam gelas yang berisi air dan satu sendok lagi ke dalam panci. Sang anak mulai penasaran dengan apa yang sedang dilakukan ibunya. “Untuk apa air garam itu bu?” Sang Ibu pun berkata, “sekarang coba kamu minum air yang ada di dalam gelas”. Anak itu pun meminumnya dan mengeluh, “rasanya sangat asin bu!”, Ibunya kemudian menyuruh anak itu untuk mencicipi air yaang ada di dalam panci. “Rasanya asin bu, tapi tidak seasin air yang di gelas tadi” Kata anak itu dengan nada penasaran. Setelah itu sang ibu mengajaknya ke sebuah danau yang berada tidak jauh dari rumah mereka.
178 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Resolusi “Sekarang coba kamu lemparkan segenggam garam ke dalam danau itu!”. Dengan wajah yang masih penasaran anak itu melemparkan segenggam garam ke dalam danau. “Kenapa bu? Untuk apa ibu menyuruhku melemparkan garam ke danau?”. Sang ibu kemudian berkata, “Nak, kamu adalah anak yang cerdas, menurut kamu bagaimana rasa air danau setelah kamu melemparkan segenggam garam ke dalamnya?” dengan spontan anak itu menjawab, “Tentu saja rasanya tidak akan berubah bu, tapi aku masih penasaran kenapa ibu melakukan semua ini?” Dengan nada yang lembut ibunya menjelaskan bahwa garam yang dimasukkan ke dalam gelas, panci dan danau itu diibaratkan masalah setiap orang yang ada di dunia. Tinggal bagaimana sikap kita menghadapi masalah itu. Apakah kita akan seperti gelas dan panci ketika ditimpa sedikit masalah akan berubah menjadi asin? Ataukah kita adalah danau yang ketika ditimpa masalah sebesar apapun tidak akan berubah rasa sedikitpun
Koda Setelah mendengarkan penjelasan ibunya, anak ini mulai mengerti bahwa setiap orang di atas bumi ini pasti punya masalah entah itu masalah yang besar atau masalah yang kecil, tetapi jika kita menghadapinya dengan lapang dada, maka sebesar apapun masalah yang menimpa tidak akan mengubah kita menjadi orang yang suka mengeluh dan lupa untuk bersyukur. B. Unsur Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif Cara penyampaian pesan-pesan dalam cerita inspiratif disampaikan dengan memilih kata-kata yang menyentuh. Hal tersebut bertujuan untuk menyentuh hati pembaca. Dengan tujuan itu pula, teks cerita inspiratif banyak menggunakan ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi agar dapat mengilhami dan memberi pencerahan kepada pembaca. Berikut unsur-unsur kebahasaan dalam sebuah cerita inspiratif. 1) Menggunakan kata kerja Kata kerja dalam KBBI, kata kerja atau verba dinyatakan sebagai kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
179
Dengan kata lain, kata kerja menunjukkan suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Sehingga kata kerja berperan sebagai predikat dalam penyusunan kalimat. g. Kata kerja aktif transitif Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek. Pada kata kerja ini subjek melakukan tindakan langsung terhadap objeknya sehingga kalimat ini memerlukan objek. Kata kerja ini pada umumnya mengandung makna inheren perbuatan, meskipun tidak semuanya demikian. Kata kerja transitif mendengar atau melihat, misalnya, tidak menyatakan perbuatan. Contoh: Ibu sedang membersihkan kamar mandi. h. Kata kerja aktif intransitif Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja yang tidak menggunakan objek. Di samping itu, kata kerja ini tidak bisa bergabung dengan prefiks me-, ber-, tanpa mengubah makna dasarnya. 2) Kata keterangan tempat dan waktu Kata yang digunakan untuk menerangkan tempat kejadian dan waktu kejadian. Kata keterangan waktu maknanya selalu berhubungan dengan keterangan waktu terjadinya peristiwa. Contoh: baru, segera, tadi, kemarin, lusa, dsb. 3) Penggunaan kata sandang “si” dan “sang” Kata sandang adalah kata yang menentukan atau membatasi kata benda. Kata sandang umumnya terletak di depan atau sebelum kata benda. Penggunaan kata sandang; 1) menjadikan kata-kata atau bagian kalimat bersifat kata benda, 2) memberi ketentuan kepada kata benda. Kata sandang “si” dipakai untuk nama diri, orang, dan binatang. Misalnya, si manis, si ganteng, si cantik, si Ahmad, si juara, si Meong. Sedangkan kata sandang “sang” dipakai untuk di depan nama-nama dewa, sebagai gelar raja, di depan jenis hewan dalam dongeng, dan di depan benda yang dihormati. Misalnya, sang Siwa, Sang Prabu, sang Kancil, sang Gajah, sang Merahputih. 4) Penggunaan kata penghubung Kata penghubung (konjungsi) atau yang juga sering disebut dengan kata sambung adalah kata yang berfungsi sebagai
180 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
penghubung antara satu kata dengan kata lainnya (dalam sebuah kalimat), atau satu antara satu kalimat dengan kalimat lainnya (dalam sebuah paragraf). Terdapat jenis kata penghubung dan penggunaanya harus disesuaikan dengan struktur dan maksud yang ingin disampaikan. 5) Menggunakan kalimat definisi, kalimat tunggal, dan kalimat majemuk. Kalimat definisi adalah kalimat yang menjelaskan gambaran umum tentang satu hal. Biasanya ditandai dengan kata adalah, merupakan, yaitu. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu pola kalimat. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua atau lebih pola kalimat. 6) Menggunakan kata kiasan atau metafora Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) metafora didefinisikan sebagai pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Misal tulang punggung dalam kalimat “pemuda adalah tulang punggung negara”. Metafora adalah majas (gaya bahasa) yang membandingkan sesuatu dengan yang lain secara langsung. Contoh metafora: Raja siang keluar dari ufuk timur. Jonsthsn adalah bintang kelas dunia. Raja malam telah keluar dari peradapannya. Metafora digunakan dalamteks narasi dengan tujuaa untuk menambah atau membubui cweita hingga menarik. KEGIATAN 3: MENYIMPULKAN ISI TEKS CERITA INSPIRATIF Pada bagian ini, Anda akan mempelajari mengenai isi teks cerita inspiratif. Menyimpulkan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam karangan. Agar dapat menyimpulkan bacaan, kita harus mengetahui dahulu teknik-tekniknya. Teknik yang dimaksud adalah (a) membaca bacaan berulang-ulang dengan seksama, (b) ambil inti atau pokok-pokok masalah yang sering muncul dalam bacaan tersebut, (c) tulis dan susun kalimat secara urut. Menyampaikan simpulan dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Penyampaian harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
181
benar. Simpulan yang disampaikan dapat diperoleh dari informasi lisan maupun tulisan baik informasi lisan yang bersifat verbal maupun informasi tulisan yang berbentuk nonverbal. Simpulan dapat disertakan dengan opini atau pendapat. Opini adalah pandangan berdasarkan ideologi atau sikap seseorang dalam memberikan suatu wawasan terhadap objek atau peristiwa. Opini dapat juga disebut pendapat seseorang. Antonim dari opini adalah fakta. Fakta bersifat objektif, merupakan kenyataan bersifat konkret dan dapat dibuktikan kebenarannya. Adapun langkah pembelajaran membaca untuk menyimpulkan isi cerita inspiratif dengan menggunakan adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik membaca teks cerita inspiratif menggunakan metode kalimat dengan langkah-langkah yaitu: siswa melihat secara keseluruhan isi bacaan, memahami kalimat demi kalimat secara perlahan. Setekah selesai, diulangi lagi membaca dari awal agar siswa mampu memahami isi cerita yang dibaca. 2. Peserta didik mencatat kata-kata penting. 3. Peserta didik secara individu menyimpulkan isi cerita dalam beberapa kalimat dengan bahasanya sendiri. KEGIATAN 4: MENYAJIKAN TEKS CERITA INSPIRATIF Pada bagian ini, Anda akan belajar untuk menulis teks cerita inspiratif. Menyusun cerita inspiratif sama saja dengan cerita pendek lainnya. Kamu sering menyusun cerita saat berbincang dengan temanteman. Cerita tentang saat pergi liburan bersama, saat syukuran di rumah teman, cerita yang berkaitan dengan susahnya soal ujian, dan pesta. Kita hampir selalu bercerita tentang apa saja. Jadi, menulis cerita harusnya tidaklah begitu sulit. Bagaimana menulis cerita inspiratif? Cerita dapat menggugah perasaan jika: (1) membawakan momen ”aha” kepada pembaca; (2) menyentak langsung hati dan pikiran pembaca/pendengar agar tetap semangat, menjadi lebih baik, berbuat lebih tulus dalam hidup; (3) cerita mudah dipahami meski bermakna mendalam. Menulis cerita inspiratif selain bermanfaat bagi orang lain juga bermanfaat untuk pengembangan diri sendiri. Ada yang ingin diceritakan/disampaikan, inilah kunci atau tema cerita. Tentunya sesuatu yang menginspirasi. Cerita inspirasimu bisa saja berasal dari pengalaman nyata yang pernah kamu alami, atau cerita
182 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
motivasi tentang orang lain yang telah memengaruhimu secara positif, misalnya gurumu yang penuh perhatian. Mungkin juga ceritamu bukan tentang orang, tetapi tentang hewan yang penuh kasih sayang, atau hasil imajinasi. Menulis kisah inspirasti merupakan menguraikan sebuah kisah/ cerita/tulisan untuk memberikan nilai hikmah dan juga nilai kebaikan. Menulis bukan hanya curhatan hati saja, tapi juga mengajak pembaca untuk lebih baik lagi dari penulisnya dengan cara belajar atau studi kasus dari kisah yang penulis berikan. Berikut akan disampaikan langkah-langkah menulis teks cerita inspiratif: 1) Menentukan Tema yang akan disampaikan Ketika kita paham akan tema yang kita bahas, yaitu mengenai perjalanan spiritual kita kepada Allah SWT, misalnya, maka pilih cerita ini dalam balutan nilai spiritual. Jika tema tentang pertemanan pilih pembahasan tentang kenangan,hubungan atau juga warna pertemanan. Pun ketika kita memilih tema menikah, apa yang akan kita bahas dalam tulisan, apakah nikah muda, taarufnya, ujian rumah tangga, dll begitu banyak kisah yang bisa diurai dalam satu tema. 2) Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur Membuat kerangka alur cerita sebelum menulis dapat membantu untuk lebih memahami cerita. Kerangka ini dapat digunakan sebagai peta jalan saat menulis tentang latar, karakter, dan menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam cerita. Kerangka alur cerita juga berguna jika menemui jalan buntu saat menulis cerita dan ingin mengetahui ke mana harus menulis cerita selanjutnya. 3) Merinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita Rincian peristiwa adalah hasil akhir kesimpulan dari peristiwa yang sebenarnya. Sebelum menulis teks cerita, diharapkan untuk merinci peristiwa-peristiwa penting secara detail yang akan berguna untuk mendukung sebuah cerita. 4) Menentukan tokoh, perwatakan, latar, dan sudut pandang Menetukan tokoh yang akan terlibat dalam cerita tersebut, disertai dengan perwatakan, latar, dan sudut pandangnya. 5) Mengembangkan tulisan sesuai struktur dan kaidah kebahasaan. Menulis cerita inspiratif ini, tentunya memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya. Agar terstruktur dan terlihat bagus. Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
183
Hal-hal yang Pelu Diperhatikan dalam Menyusun Teks Cerita Inspiratif Materi ini akan berfokus membahas mengenai menulis sebuah teks, sesuai dengan kompetensi dasar yang ada perlu didapatkan informasi yang relevan. Dalam menulis teks cerita inspiratif, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. 1) Mumuskan pesan moral yang akan disampaikan melalui cerita. Perumusan pesan menuntut komunikator untuk menjawab empat pertanyaan: apa yang ingin disampaikan (isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), bagaimana mengatakannya secara simbolis (format pesan), dan siapa yang akan menyampaikannya (sumber pesan). 2) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Terdapat aturan-aturan dalam menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, maksud dari kata baik adalah bahasa indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyesuaikan situasi atau kondisi agar dapat disampaikan dan dimengerti oleh lawan bicara, baik dari laras bahasa maupun dari kata-kata yang digunakan harus disesuaikan dengan lawan bicara agar mudah dipahami. 3) Menetukan karakter tokoh yang mampu menginspirasi pembaca. Cerita menjadi hidup karena ada karakter yang menggerakkannya. Bila kita sudah menyiapkan karakter untuk tokoh yang akan kita pakai dalam cerita, pastilah kisah kita mengikuti karakter itu. Karakter yang kuat bisa mengendalikan cerita. Jadi, si karakter tidak akan menyesuaikan diri dengan cerita melainkan, ceritalah yang akan menyesuaikan diri dengan karakter. Itulah yang sering terjadi sehingga inkonsistensi karakter akan terhindari. Tapi perubahan karakter dari awal cerita sampai akhir itu perlu. Semacam metamorfosis atau transformasi karakter. Maksudnya hanya, hasil pembelajaran si karakter dari kehidupan. 4) Libatkan emosi tetapi tidak berlebihan. Melibatkan emosi penting untuk membuat karakter terasa nyata. namun, mendeskripsikan mereka dari kejauhan terkadang membuat pembaca merasa “terputus” dari karakter tersebut. deskripsinya tidak terasa seperti perasaan karakter, tetapi seperti penulis memberi tahu pembaca bagaimana perasaan si karakter.
184 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
KEGIATAN 5: MENELAAH TEKS CERITA INSPIRATIF Setelah Anda dapat menyusun sebuah teks cerita inspiratif, alangkah baiknya jika hasil karya Anda dibaca ulang untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin ada. Menelaah suatu teks cerita adalah mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ada pada suatu teks cerita. Menelaah cerita inspiratif sama dengan cerita pendek lainnya. Pada umumnya cerita inspiratif bertemakan kepahlawanan. Perjalanan sang tokoh secara jelas terbagi atas tiga bagian wajib yaitu awal, tengah dan akhir. a) Awal, menceritakan seseorang memiliki tantangan atau kesulitan yang ingin atau harus diatasi. b) Tengah, keputusan dan tindakan yang harus diambil sang tokoh untuk mencapai tujuan. Kesulitan demi kesulitan sering dihadapi dalam meraih sukses. c) Akhir, menceritakan suskes yang diraih dan adanya hasil positif sebagai akibat keputusan dan tindakan sang tokoh. Kegiatan menelaah dan merevisi berbentuk proses penelaahan teks atau tulisan dilihat dari segi isi, struktur, dan bahasa. Tujuan kegiatan ini adalah memperbaiki kesalahan teks yang menyangkut isi, struktur, dan bahasa. Kegiatan menelaah dan merevisi teks cerpen mencakup kegiatan membaca dengan cermat, teliti, kritis, berulang-ulang untuk menemukan ketidaktepatan isi, struktur, kaidah kebahasaan sehingga dapat menjadi teks cerpen yang baik dan benar. Dari hasil kegiatan menelaah dan merevisi teks cerita inspiratif, dapat diketahui kemampuan siswa dalam menelaah dan merevisi sebuah teks, pemahaman isi, struktur, penguasaan kaidah kebahasaan siswa, serta hambatan-hambatan siswa dalam menelaah dan merevisi sebuah teks, khususnya teks cerita inspiratif. Berdasarkan uraian tersebut, kegiatan menelaah dan merevisi teks cerita inspiratif menjadi semakin penting karena kegiatan ini dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa khususnya menyusun teks cerita inspiratif. Dengan melakukan kegiatan menelaah dan merevisi, siswa diharapkan mampu menulis dengan lebih cermat dan efektif. Dapat dikatakan bahwa kemampuan menelaah dan merevisi perlu dimiliki oleh siswa sebagai jalan menuju kemampuan menulis yang lebih baik.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
185
Contoh-contoh Teks Cerita Inspiratif Setelah Anda mempelajari mengenai semua materi terkait dengan teks cerita inspiratif, selanjutnya akan disajikan beberapa contoh teks cerita inspiratif agar pemahaman dan wawasan Anda bertambah. Berikut beberapa contoh teks cerita inspiratif. Contoh 1 Dua Kantong yang Berbeda
Sumber: www.google.com
Alkisah, ada seseorang yang sangat menikmati kebahagiaan & ketenangan di dalam hidupnya. Orang tersebut mempunyai dua kantong. Pada kantong yang satu terdapat lubang di bawahnya, tapi pada kantong yang lainnya tidak terdapat lubang. Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti makian & sindiran, ditulisnya di sebuah kertas, digulung kecil, kemudian dimasukkannya ke dalam kantong yang berlubang. Tetapi semua yang indah, benar, dan bermanfaat, ditulisnya di sebuah kertas kemudian dimasukkannya ke dalam kantong yang tidak ada lubangnya. Pada malam hari, ia mengeluarkan semua yang ada di dalam saku yang tidak berlubang, membacanya, dan menikmati hal-hal indah yang sudah diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian ia merogoh kantong yang ada lubangnya, tetapi ia tidak menemukan apa pun. Maka ia pun tertawa dan tetap bersukacita karena tidak ada sesuatu yang dapat merusak hati dan jiwanya. Teman-teman. Itulah yang seharusnya kita lakukan. Menyimpan semua yang baik di “kantong yang tidak berlubang”, sehingga tidak satupun yang baik yang hilang dari hidup kita. Sebaliknya, simpanlah semua yang
186 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
buruk di “kantong yang berlubang”. Maka yang buruk itu akan jatuh dan tidak perlu kita ingat lagi. Namun sayang sekali.. masih banyak orang yang melakukan dengan terbalik! Mereka menyimpan semua yang baik di “kantong yang berlubang”, dan apa yang tidak baik di “kantong yang tidak berlubang” (alias memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan hati). Maka, jiwanya menjadi tertekan dan tidak ada gairah dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, agar bisa menikmati kehidupan yang bahagia dan tenang: jangan menyimpan apa yang tidak baik di dalam hidup kita (tahukah Anda: sakit hati, iri hati, dendam, dan kemarahan juga bisa menyebabkan penyakit serius bahkan kematian). Mari mencoba, menyimpan hanya yang baik dan bermanfaat. Contoh 2
Ibu dengan Satu Mata
Sumber: https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2016/12/22/ibu585bef8cc323bda81e7b965c.jpg?t=o&v=760
Ibuku hidup dengan satu mata. Ketika aku tumbuh dewasa, aku membencinya karena hal itu. Aku benci perhatian tak diundang yang aku dapatkan ketika berada di sekolah. Aku benci bagaimana anak-anak lain menatapnya dan memalingkan muka dengan jijik. Ibuku bekerja dengan dua pekerjaan untuk menafkahi keluarga, tetapi aku justru malu dengan keadaannya dan tidak ingin terlihat sedang bersamanya. Setiap kali ibu saya datang untuk mengunjungi saya di sekolah, rasanya aku ingin dia menghilang. Aku merasakan gelombang kebencian terhadap wanita yang membuat saya menjadi bahan tertawaan sekolah. Pada suatu waktu, ketika aku ingin meluapkan kemarahan ekstrim, aku bahkan pernah mengatakan kepada ibu saya bahwa saya ingin dia mati. Aku benar-benar tidak peduli tentang perasaannya. Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
187
Setelah aku tumbuh dewasa, aku melakukan apapun sekuat tenaga untuk menjauhkan diri dari ibuku. Aku belajar dengan keras dan mendapat pekerjaan di luar negeri, jadi aku tidak akan bertemu dengannya. Aku menikah dan mulai membesarkan keluargaku sendiri. Aku sibuk dengan pekerjaan dan keluarga, demi menyediakan kehidupan yang nyaman untuk anak-anakku tercinta. Aku bahkan tidak memikirkan ibuku lagi. Namun tidak disangka, ibuku datang untuk mengunjungi rumahku pada suatu hari. Wajah bermata satunya membuat anak-anak saya takut, dan mereka mulai menangis. Aku marah pada ibuku karena muncul mendadak dan saya melarang dia masuk. Kemudian aku berkata: “Jangan pernah kembali ke rumah saya dan kehidupan keluarga baru saya..!”. Aku berteriak, tapi ibu saya hanya diam dan meminta maaf, lalu pergi tanpa mampu berkata-kata lagi. Pada suatu ketika, sebuah undangan untuk reuni sekolah tinggi membawa aku kembali ke kampung halaman setelah puluhan tahun lamanya. Aku tidak bisa menolak berkendara melewati rumah masa kecilku dan mampir ke gubuk tua tersebut. Tetangga saya mengatakan kepadaku bahwa ibuku sudah meninggal dan meninggalkan surat untukku. “Anakku sayang : Ibu harus memulai surat ini dengan meminta maaf karena telah mengunjungi rumahmu tanpa pemberitahuan dan menakuti anak-anakmu yang cantik. Ibu juga sangat menyesal karena ibu adalah wanita yang memalukan dan sumber penghinaan bagimu, ketika kamu masih kecil sampai tumbuh dewasa. Ibu sudah mengetahui bahwa kamu pasti akan datang kembali ke kota ini untuk reuni sekolah. Ibu mungkin tidak lagi berada di tempat ini ketika nanti kamu datang, dan ibu pikir itu adalah waktu yang tepat untuk memberitahumu sebuah insiden yang terjadi ketika kamu masih kecil. Tahukah kamu, anakku sayang? Kamu mengalami sebuah kecelakaan dan kehilangan satu mata. Ibu sangat terpukul karena terus memikirkan bagaimana nasib anakku apabila anak ibu tercinta tumbuh hanya dengan satu mata. Ibu ingin kamu dapat melihat dunia yang indah dengan sempurna, jadi ibu memberikan padamu sebelah mata ibu. Anakku sayang, ibu selalu memilikimu dan akan selalu mencintaimu dari lubuk hati ibu yang terdalam. Ibu tidak pernah menyesali keputusan ibu untuk memberikan mata ibu. Dan ibu merasa tenang ketika ibu mampu memberikan kamu kemampuan untuk menikmati hidup yang lengkap. Dari : Ibumu tersayang.”
188 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Setelah membaca surat dari ibu, air mataku menetes. Aku sangat menyesal. Diriku selalu menyalahkan diriku sendiri, mengapa dulu aku tidak pernah sedikitpun bersikap baik pada ibu. Aku bahkan tega menghilangkan dirinya dari kehidupanku, padahal ibu selalu ada untuk membantuku. Contoh 3
Batu, Kerikil, dan Pasir
Sumber: https://www.gurusiana.id/bima-content/9b72e31dac81715466cd5 80a448cf823/2017/02/27/l-d0194d0b272e26daa9136b73ee9de469.jpg
Pada awal kelas filsafat di sebuah universitas, profesor berdiri dengan beberapa item yang terlihat berbahaya di mejanya. Yaitu sebuah toples mayonaisse kosong, beberapa batu, beberapa kerikil, dan pasir. Mahasiswa memandang benda-benda tersebut dengan penasaran. Mereka bertanyatanya, apa yang ingin profesor itu lakukan dan mencoba untuk menebak demonstrasi apa yang akan terjadi. Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, profesor mulai meletakkan batu-batu kecil ke dalam toples mayonaisse satu per satu. Para siswa pun bingung, namun profesor tidak memberikan penjelasan terlebih dahulu. Setelah batu-batu itu sampai ke leher tabung, profesor berbicara untuk pertama kalinya hari itu. Dia bertanya kepada siswa apakah mereka pikir toples itu sudah penuh. Para siswa sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh. Profesor itu lalu mengambil kerikil di atas meja dan perlahan menuangkan kerikil tersebut ke dalam toples. Kerikil kecil tersebut menemukan celah di antara batu-batu besar. Profesor itu kemudian mengguncang ringan toples tersebut untuk memungkinkan kerikil menetap pada celah yang terdapat di
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
189
dalam stoples. Ia kemudian kembali bertanya kepada siswa apakah toples itu sudah penuh, dan mahasiswa kembali sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh. Para siswa sekarang tahu apa yang akan profesor lakukan selanjutnya, tapi mereka masih tidak mengerti mengapa profesor melakukannya. Profesor itu mengambil pasir dan menuangkannya ke dalam toples mayones. Pasir, seperti yang diharapkan, mengisi setiap ruang yang tersisa dalam stoples. Profesor untuk terakhir kalinya bertanya pada murid-muridnya, apakah toples itu sudah penuh, dan jawabannya adalah sekali lagi : YA. Profesor itu kemudian menjelaskan bahwa toples mayones adalah analogi untuk kehidupan. Dia menyamakan batu dengan hal yang paling penting dalam hidup, yaitu : Kesehatan, pasangan anda, anak-anak anda, dan semua hal yang membuat hidup yang lengkap. Dia kemudian membandingkan kerikil untuk hal-hal yang membuat hidup anda nyaman seperti pekerjaan anda, rumah anda, dan mobil anda. Akhirnya, ia menjelaskan pasir adalah hal-hal kecil yang tidak terlalu penting di dalam hidup anda. Profesor menjelaskan, menempatkan pasir terlebih dahulu di toples akan menyebabkan tidak ada ruang untuk batu atau kerikil. Demikian pula, mengacaukan hidup anda dengan hal-hal kecil akan menyebabkan anda tidak memiliki ruang untuk hal-hal besar yang benar-benar berharga. Perhatikan segala sesuatu yang penting demi kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Luangkan Waktumu untuk bersama dengan anak-anak dan pasangan anda. Selesaikan pekerjaan anda ketika anda berada di kantor, jangan saat anda sedang berkumpul dengan keluarga. Dendam terhadap seseorang tidak akan bermanfaat untuk anda. Dapatkan prioritas anda sekarang dan bedakan antara batu, kerikil, dan pasir.
190 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
RANGKUMAN 1. Teks cerita inspiratif merupakan teks yang berisi cerita fiksi maupun pengalaman yang benar-benar terjadi yang mampu menggugah inspirasi dan semangat sesorang yang membacanya. 2. Adapun ciri-ciri teks cerita inspiratif di antaranya: diangkat dari kisah nyata, dikembangkan dari satu tema tertentu, judul menarik, ada urutan alur, bersifat naratif dan inspiratif, dan ada tokoh yang diceritakan. 3. Fungsi dari teks cerita inspiratif di antaranya: 1) pemberian informasi berupa pengalaman yang disajikan secara estesis kepada pembaca; 2) Pemberian informasi dengan adanya kronologi suatu peristiwa; 3) menyampaikan pengalaman untuk hiburan semata; dan 4) menceritakan kenyataan atas suatu kejadian. 4. Struktur teks cerita inspiratif meliputi: orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda. 5. Suatu teks cerita inspiratif memiliki ciri kebahasaan. Adapun ciri kebahasaan teks cerita inspiratif di antaranya: menggunakan kata kerja, menggunakan kata keterangan tempat dan waktu, menggunakan kata sandang “si” dan “sang”, menggunakan kata penghubung, menggunakan kalimat definisi, kalimat tunggal, dan kalimat majemuk, dan menggunakan kata kiasan atau metafora. 6. Menulis kisah inspirasti merupakan menguraikan sebuah kisah/ cerita/tulisan untuk memberikan nilai hikmah dan juga nilai kebaikan. 7. Langkah-langkah menulis teks cerita inspiratif meliputi: 1) menentukan tema yang akan disampaikan, 2) merancang peristiwa utama, 3) merinci peristiwa utama ke detail peristiwa, 4) menentukan tokoh, perwatakan, latar, dan sudut pandang, 4) mengembangkan tulisan sesuai struktur dan kaidah kebahasaan.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
191
REFLEKSI
Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai kebiasaan yang kamu lakukan! No.
Pemahaman
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum Mengerjakan tugas dengan jujur Mengakui kesalahann atau kekurangan yang dimiliki Mengerjakan tugas sampai selesai (tuntas) Mempresentasikan tugas dengan percaya diri Bertutur kata dengan santun Menghargai pendapat teman saat diskusi baik kelompok ataupun kelas Memberi kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapat Mau bekerja sama dengan teman dalam tim
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Pernah
192 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Kadang- Sering Selalu kadang
UJI KOMPETENSI BAB 6 A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Secara umum, teks cerita inspiratif dapat diartikan sebagai media untuk mendapatkan … a. tujuan positif b. bahan tertulis c. ilham, ide, dan tujuan d. semangat dan motivasi 2. Bacalah teks berikut dengan saksama! Si Lima Jari 1)Pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa jari yang di ciptakan dalam lima bentuk ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, persis seperti setiap individu pada umumnya. Tentu akan ada kekurangan dan kelebihan yang di tunjukkan setiap jari. 2)Ada si tambun jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka membohongi si jari telunjuk. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf. (ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari kelingking?) 3)Karena setiap jari di berikan kekurangan dan kelebihan masingmasing, mereka tidak bekerja sendiri-sendiri dan bekerjasama untuk mendapatkan tujuan dan agar tercapai semua tujuannya. Bagaimana jika ketika kita ingin mengambil air minum tapi ternyata setiap jari tidak mau melakukan perintah kita, maka air minum tidak akan bisa terambil oleh kita dengan jari-jari kita. Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari kelingking semua? Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. 4)Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
193
Nomor 4 merupakan struktur teka cerita inspiratif bagian … a. Orientasi b. Komplikasi c. Resolusi d. Koda 3. Nomor 2 merupakan struktur teks cerita inspiratif bagian … a. Orientasi b. Komplikasi c. Resolusi d. Koda 4. Simaklah kutipan cerita inspiratif berikut! 1) Tentunya hal tersebut akan membuat orang lain merasa curiga melihatnya. 2) Namun, nyatanya dugaannya salah besar, ternyata anak-anak sekolah tersebut sedang membagi-bagikan baju bekas dan makanan kepada seorang bapak tunawisma yang biasanya sering berkeliaran di kawasan sekolah. 3) Bisa saja orang mencurigai segerombolan anak tersebut melakukan hal yang tidak diinginkan seperti merokok. 4) Jika Anda melihat perbuatan anak-anak tersebut tentu saja akan ikut tergerak hatinya untuk turut membantu meringankan beban tunawisma tersebut, bukan? 5) Pada suatu hari, terdapat segerombolan anak-anak sekolah yang pergi ke area belakang sekolahnya ketika waktu istirahat tiba. Susunan yang tepat dari kutipan cerita inspiratif tersebut adalah.... a. (5) - (1) - (3) - (2) - (4) b. (5) - (3) - (4) - (2) - (1) c. (5) - (2) - (1) - (3) - (4) d. (5) - (4) - (2) - (3) - (1) 5. Ada beberapa langkah dalam menulis teks cerita inspiratif, yaitu… a. Menentukan tema b. Mengumpulkan data dan fakta c. Mendiskripsikan sesuatu d. Mendata peristiwa
194 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
6. Hal-hal dalam menulis perlu diperhatikan beberapa hal penting, diantaranya… a. Membaca secara keseluruhan b. Mencatat poin-poin penting c. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami d. Judul yang menarik 7. Simak kutipan cerita berikut! (1) “Bu, aku malu kepada Allah! Dia hanya menerima 10 ribu tapi begitu bersyukurnya kepada Allah dan berterima kasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah?” (2) Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Paragraf nomor (1) tersebut merupakan bagian ... a. Orientasi b. Perumitan peristiwa c. Komplikasi d. Resolusi 8. Paragraf nomor (2) tersebut merupakan bagian ... a. Perumitan peristiwa b. Komplikasi c. Resolusi d. Koda 9. Berikut adalah ciri-ciri dari teks cerita inspiratif, kecuali … a. kisah nyata, ada tokoh yang diceritakan, bersifat aktual b. terdapat tema, judul, dan alur c. ada tokoh yang diceritakan, latar. amanat d. bersifat naratif, inspiratif dan fiktif 10. Perhatikan beberapa pernyataan berikut ini! 1)Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. 2) Jangan hanya berhenti di langkah pertama. 3) Memang semakin jauh Anda berjalan, semakin banyak rintangan. 4) Bayangkan, andai saja kemarin Anda
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
195
berhenti, maka Anda tidak berada di sini sekarang. 5) Setiap langkah menaikkan nilai diri Anda. 6) Apapun yang Anda lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan Anda. 7) Karena ketekunan adalah daya tahan tubuh. Kalimat transitif ditunjukkan oleh nomor ... a. 1, 2 b. 3, 4 c. 4, 5 d. 1, 6 B. Kerjakan soal-soal di bawah ini! 1. Bacalah teks cerita berikut dan analisislah berdasarkan strukturnya! Keluhan si Kerang Kecil
sumber: https://blue.kumparan.com/
Pada suatu hari, seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. Anakku, kata sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan kita bangsa kerang sebuah tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa pedih dan sakit yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat, kata Ibunya dengan sendu namun lembut. Maka si anak kerang pun melakukan nasihat ibundanya.Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan bertahun-tahun. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Makin lama mutiaranya makin besar. Rasa sakit menjadi terasa wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal
196 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
pun terbentuk dengan sempurna. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahuntahun, lebih berharga daripada seribu ekor kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan. Sahabat, kekecewaan dan penderitaan akan selalu ada dalam hidup kita. Seakan-akan Tuhan selalu mengambil kebahagiaan yang ada pada kita. Tidak, tidak seperti itu. Kita hanya harus bersabar terhadap segala sesuatu yang menimpa kita dan menanti ketetapan Tuhan. Dan semuanya akan berakhir dengan indah.Karena segala sesuatu yang baik akan selalu mengarah pada kebaikan. Kekecewaan dan penderitaan telah membuat seekor kerang biasa menjadi kerang luar biasa.Kekecewaan dan penderitaan pun akan dapat mengubah orang biasa menjadi orang luar biasa. Analisislah struktur dan unsur kebahasaan teks cerita inspiratif tersebut dengan tabel yang disediakan! No. Unsur 1 Orientasi 2
Komplikasi
3
Koda
4
Kalimat definisi
5 6
Konjungsi penanda waktu Kata kerja transitif
7
Kata kerja transitif
8
Penggunaan kata sandang Gaya bahasa metafora
9
Kalimat
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
197
2. Bacalah teks cerita inspiratif di bawah kemudian jawablah beberapa pertanyaan! Catatan Penyelesaian Untuk membiayai pendidikannya, seorang anak miskin menjual barang dari pintu ke pintu. Suatu hari, anak laki-laki ini benar-benar lapar tapi tidak punya uang untuk membeli makanan. Dia memutuskan untuk meminta sesuatu untuk dimakan ketika ia mengetuk pintu di rumah berikutnya. Seorang wanita muda yang cantik membuka pintu tersebut, dan anak itu kehilangan keberaniannya. Akhirnya dia hanya meminta untuk diberi segelas air, ia terlalu malu untuk meminta makanan. Wanita muda tersebut membawakannya segelas susu, yang segera diminum dengan rakus oleh anak itu. Anak itu bertanya berapa banyak dia berhutang. Tetapi wanita tersebut hanya tersenyum dan berkata bahwa ibunya telah mengajarinya untuk bersikap baik kepada orang lain. Dan ia tidak pernah mengharapkan imbalan apapun. Anak itu meninggalkan rumah wanita tersebut dengan perut penuh dan hati yang penuh kekuatan baru untuk terus melanjutkan pendidikan dan terus bekerja keras. Namun setiap kali ia merasa ingin berhenti, ia teringat pada wanita itu. Seseorang yang telah menanamkan keyakinan baru dan ketabahan di dalam dirinya. Bertahun-tahun kemudian, di sebuah kota besar, seorang ahli bedah ternama Dr. Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi dengan seorang wanita paruh baya yang menderita penyakit langka. Ketika wanita tersebut mengatakan kepadanya nama kota kecil di mana dia tinggal, Dr. Kelly merasa memori samar muncul dalam pikirannya. Kemudian, secara tiba-tiba Dokter itu tersadar. Dia adalah wanita yang telah memberinya segelas susu bertahun-tahun yang lalu. Kemudian dokter melanjutkan konsultasi dengan menyediakan wanita itu perawatan yang terbaik dan memastikan dia mendapatkan perhatian khusus. Bahkan, ia mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai seorang dokter untuk menyelamatkan hidup wanita tersebut. Setelah lama dirawat di rumah sakit dengan melalui berbagai perawatan, wanita itu akhirnya siap untuk kembali ke rumah. Wanita itu sangat khawatir karena akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan pembayaran biaya perawatannya selama di rumah
198 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
sakit. Penyakit serius yang dideritanya dan lamanya ia tinggal di rumah sakit telah menghasilkan tagihan yang cukup besar. Namun, ketika dia menerima surat tagihan, ia menemukan bahwa Dr. Kelly telah membayar seluruh tagihannya dan menulis catatan kecil untuknya. Dr. Kelly menulis catatan seperti ini : “Sudah dibayar lunas dengan segelas susu”. Pertanyaan: • Kesan apa yang kamu dapatkan setelah membaca cerita tersebut? • Apa saja pesan moral yang kamu peroleh dari cerita tersebut? • Apakah cerita tersebut dapat dijadikan pedoman hidup? Jelaskan!
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
199
200 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Sumber: https://statik.tempo.co/ data/2017/04/28/id_602815/602815_620.jpg
BAB
7
Pengembangan Karakter ----------------------------Setelah mempelajari materi Bab VII, peserta didik diharapkan memiliki karakter religius, tanggung jawab, mandiri, dan santun dalam menyampaikan hasil belajarnya mengenai buku fiksi dan nonfiksi dalam rangka berpikir ilmiah.
BUKU FIKSI DAN NONFIKSI Tujuan Pembelajaran Setelah membaca dan mempelajari teks pidato untuk belajar berpikir kritis, peserta didik diharapkan dapat: • memiliki semangat untuk selalu mencoba hal baru dalam kehidupan sehari-hari; • memiliki rasa syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa; • memahami unsur-unur buku fiksi dan nonfiksi; • memahami konsep alur buku fiksi dan nonfiksi; • menelaah hubungan antara unsur buku fiksi dan nonfiksi serta memberi tanggapan secara berkelompok maupun mandiri. -identifikasi -buku nonfiksi -unsur -buku fiksi
-persamaan -perbedaan
Kata Kunci: -tanggapan -peta konsep -literasi
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
201
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kompetensi Dasar KD 3.13 Menggali informasi unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi. KD 4.13 Memuat peta konsep/garis alur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca. KD 3.14 Menelaah hubungan antara unsur-unsur buku fiksi/nonfiksi yang dibaca. KD 4.14 Menyajikan tangapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca. KD 3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca. KD 4.15 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/fiksi yang dibaca. KD 3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi. KD 4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca.
PETA KONSEP
202 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Pengertian buku secara umumnya adalah sebuah kumpulan kertas yang dijilid menjadi sau pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Buku memiliki cover, daftar isi, bab, sub bab, dan penutup. Buku sendiri di bagi menjadi dua macam yakni buku fiksi dan nonfiksi. Buku fiksi adalah buku yang menjelaskan cerita tentang suatu hal yang direkayasa. Contohnya seperti novel, roman, antologi cerpen, dongeng dll.
Sumber: https://i2.wp.com/blog.bukupedia.com/wp-content/ uploads/2017/08/Buku-FIksi-non-Fiksi.jpg?fit=825%2C380
Adapun untuk buku nonfiksi adalah kebalikannya dari buku fiksi. Artinya ialah buku nonfiksi adalah buku yang berdasarkan hal nyata, tidak rekaan dan khayalan. Contoh buku nonfiksi adalah buku ajar, buku pelajaran, biografi, buku ajar, buku jurnal dll. Pada pelajaran ini, Anda akan diajak menggali tentang buku fiksi dan nonfiksi baik dari unsur, jenis, aspek kebahasaan, dan cara menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi maupun nonfiksi. A. MENGGALI INFORMASI BUKU FIKSI DAN NONFIKSI Kegiatan 1: Mencermati Informasi Buku Fiksi dan Nonfiksi Banyak ahli yang berpendapat mengenai pengertian fiksi. Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2015:2) berpendapat bahwa fiksi adalah karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran faktual, sesuatu yang benar-benar terjadi. Fiksi juga dapat diartikan sebagai cerita yang menarik, bangunan struktur yang koheren dan tetap memunyai tujuan estetik (Wellek dan Warren dalam Nurgiyantoro, 2015:4). Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita khayalan (rekaan). Buku fiksi adalah karya sastra yang menceritakan peristiwa atau kejadian yang tidak sebenarnya dan terdapat dalam khayalan (fiktif). Buku fiksi menggunakan
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
203
imajinasi pikiran sebagai sumber pengembangan ide penulisan. Buku nonfiksi adalah buku yang berisi fakta atau kejadian nyata. Buku nonfiksi mengandung informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jadi, buku nonfiksi adalah buku yang berisi hal-hal yang bersifat faktual. Hal-hal tersebut adalah nyata, benar-benar ada dalam kehidupan manusia. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa buku fiksi adalah buku yang berisi cerita fiktif atau rekaan, sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisi hal-hal faktual, nyata, dan benar adanya dalam kehidupan. Secara sederhana, perbedaan buku fiksi dan nonfiksi dapat dijabarkan sebagai berikut: Buku Fiksi Buku Nonfiksi Ceritanya bersifat rekaan/ bua- Berdasarkan data/faktual tan/khayalan Bersifat imajinatif Bersifat informatif Dominan menggunakan bahasa Bahasanya cenderung lugas kiasan(konotatif) (denotatif) Tabel 1.1 (Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi) Kegiatan 2: Mengidentifikasi jenis-jenis buku fiksi Buku fiksi merupakan sebuah buku yang dibaca untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hal fiktif atau rekaan. Buku fiksi pada umumnya adalah buku bacaan kegemaran bagi masyarakat, terutama remaja dan anak-anak. Buku fiksi memiliki berbagai banyak jenis, seperti buku novel, cerpen, dongeng, kumpulan puisi, komik, drama, dan lainlain. Namun, dari berbagai jenis buku fiksi tersebut, jenis buku fiksi yang terkenal adalah novel dan cerpen. 1. Novel Istilah novel menurut Tarigan (1990:164) berasal dari bahasa Latin novellas yang diturunkan dari kata novies yang berarti baru, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Menurut Nursisto (2000:168) menyatakan bahwa novel adalah media penuangan pikiran, perasaan, dan gagasan penulis dalam merespon kehidupan di sekitarnya. Berdasarkan pendapat dua ahli, dapat disimpulkan bahwa novel adalah karya fiksi yang mengisahkan suatu proses kehidupan beberapa tokoh dari ide gagasan dan perasaan penulis. 2. Cerpen Menurut Vero Sudiati (dalam Srimulyati, 2016:200), cerpen adalah
204 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
cerita pendek yang memiliki keterbatasan dalam jumlah kata yang digunakan dalam menyampaikan isi cerita. Panjang cerita pendek bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short short story), bahkan mungkin pendek sekali yang berkisar 500-an kata, ada cerpen yang panjangnya cukupan (middle short story), serta ada juga cerpen yang panjang (long short story) yang terdiri dari puluhan bahkan beberapa puluh ribu kata. Karya sastra yang disebut sebagai novelet adalah karya sastra yang lebih pendek dari novel, tetapi lebih panjang dari cerpen, katakanlah pertengahan di antara keduanya. Cerpen panjang yang terdiri dari puluhan ribu kata tersebut disebut dengan novelet. Kegiatan 3: Mengidentifikasi jenis-jenis buku nonfiksi Karya nonfiksi adalah sebuah hasil karangan dalam bentuk cerita nyata atau cerita kehidupan setiap hari yang dituliskan menjadi sebuah cerita. Hal ini menjelaskan bahwa nonfiksi merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi atau karya yang bersifat faktual. Biasanya, ceritacerita nonfiksi melihat sebuah momentum atau kejadian yang penting dan menarik, kemudian diangkat kembali dengan menonjolkan nilai-nilai penting di dalamnya. Karangan non fiksi bisa berupa sebuah buku ilmiah, artikel, feature, tesis skripsi, laporan, buku pelajaran, biografi, esai, jurnal, memoar, otobiografi, dll. B. MENELAAH UNSUR BUKU FIKSI DAN NONFIKSI Kegiatan 1: Mengidentifikasi unsur intrinsik buku fiksi Buku fiksi memiliki berbagai banyak jenis, seperti buku novel, cerpen, dongeng, kumpulan puisi, komik, drama, dan lain-lain. Namun, dari berbagai jenis buku fiksi tersebut, jenis buku fiksi yang terkenal adalah novel dan cerpen. Sedangkan buku nonfiksi merupakan buku yang dibaca untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hal-hal faktual, nyata, dan benar adanya terhadap dunia sekitar. Buku nonfiksi pada umumnya banyak dijumpai di sekolah-sekolah. Buku nonfiksi memiliki berbagai banyak jenis, seperti buku biografi,buku pelajaran, buku ensiklopedia, buku ilmiah (karya ilmiah), dan lain-lain. Novel dan cerpen terbentuk karena terdapat unsur pembangun di dalamnya. Unsur pembangun novel dan cerpen terbagi menjadi dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari dalam novel, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar novel.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
205
Unsur intrinsik novel sama seperti unsur intrinsik cerpen, yaitu tema, alur/ plot, latar, tokoh, penokohan, amanat, dan sudut pandang. Berikut adalah penjelasannya. a. Tema Tema sebagai “makna sebuah cerita yang secara khusus menerangkan sebagian besar unsurnya dengan cara yang sederhana”. Tema, menurutnya, kurang lebih dapat bersinonim dengan ide utama (central idea) dan tujuan utama (central purpose). Tema, dengan demikian, dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasan dasar umum, sebuah karya novel (Stanton dalam Nurgiyantoro, 2015:117). b. Alur/Plot Alur/plot merupakan rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapantahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan para tokoh dalam suatu cerita. Plot cerita menyajikan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian dalam sifat kewaktuan dan hubungan-hubungan yang sudah diperhitungkan secara tertentu. Dari batasan-batasan tersebut diketahui bahwa plot merupakan rangkaian peristiwa yang berupa kejadian-kejadian yang jalin-menjalin dan memiliki hubungan sebab akibat (Aminuddin, 2009:83). c. Latar Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu sejarah, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2015:302). d. Tokoh Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita (Aminuddin, 2009:79). e. Penokohan Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku (Aminuddin, 2009:79). f. Amanat Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Amanat dapat disampaikan secara implisit dan eksplisit (Suyoto, 2008:14).
206 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
g. Sudut Pandang Sudut pandang atau pusat pengisahan dipergunakan untuk menentukan arah pandang pengarang terhadap peristiwa-peristiwa di dalam cerita sehingga tercipta suatu kesatuan cerita yang utuh. Oleh karena itu, sudut pandang pada dasarnya adalah visi pengarang. Sudut pandang menyangkut teknik bercerita, yakni soal bagaimana pandangan pribadi pengarang akan dapat terungkap sebaik-baiknya dalam fiksi. Untuk itu pengarang harus memilih tokoh manakah dalam fiksinya yang akan disuruh bercerita (Sayuti, 2017:177-178). Kegiatan 2: Mengidentifikasi unsur ekstrinsik buku fiksi Selain memiliki unsur intrinsik, karya sastra novel dan cerpen juga memiliki unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, namun secara tidak lagsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra (Nurgiyantoro, 2000:24). Unsur ekstrinsik ini antara lain adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang mempunyai sikap, keyakian, dan pandangan hidup yang mempengaruhi karya sastra yang ditulisnya. Menurut Rene Wellek dan Austin Warren dalam Tjahajono (1988:450), pengkajian terhadap segi ekstrinsik karya sastra mencakup empat hal yaitu: 1. Mengkaji hubungan antara sastra dengan biografi atau psikologi pengarang. 2. Mengkaji hubungan sastra dengan aspek politik, sosial, ekonomi,budaya, dan pendidikan. 3. Mengkaji hubungan antara sastra dengan hasil pemikiran manusia, idologi,filsafat, pengetahuan, dan teknologi. 4. Mengkaji hubungan antara sastra dengan semangat zaman, atmosfer atau iklim aktual tertentu. Kegiatan 3: Hubungan antar unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi Unsur-unsur dalam buku nonfiksi meliputi bagian cover buku, rincian subbab buku, judul subbab, isi buku, cara menyajikan isi buku, bahasa yang digunakan, dan sistematika penulisan. Sedangkan unsur-unsur yang terdapat dalam buku fiksi terdiri dari bagain cover, rincian subbab buku, judul subbab, tokoh, penokohan, tema, alur, sudut pandang, latar, dan amanat yang semuanya terkadung di dalam isi sebuah karangan fiksi. Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
207
Dengan mengamati unsur yang terkandung dalam buku fiksi dan nonfiksi, kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian unsur memiliki kesamaan. Unsur yang sama yang dimiliki oleh buku fiksi dan nonfiksi adalah cover, subbab, dan judul subbab. Dalam hal perbedaan, buku nonfiksi memiliki isi yang ilmiah/ aktual/faktual, disajikan dengan bahasa yang baku dan memiliki sistematika yang standar. Sedangkan buku fiksi didukung dengan unsur inrinsik yang berupa tema, tokoh, latar, alur, penokohan, amanat, dan sudut pandang yang biasanya menggunakan bahasa yang cukup variatif (tidak baku) dan alur yang beraneka ragam. Lembar Kegiatan Siswa 1. Perhatikan kutipan cerpen berikut! Sudah Dua Tahun Pagi-pagi dia sudah menyambutku dengan seikat mawar putih dan kuning. Dan kami berpandangan. Sepasang mata yang sudah amat kukenal itu berbinar-binar, penuh kasih. Aku tersipu-sipu. Jantungku berdegup kencang. Perasaan seperti ini hampir tak pernah lagi kurasakan akhir-akhir ini, sejak aku mulai pacaran dengannya dua tahun silam. Yang pasti, ini bukan apa yang disebut cinta pada pandangan yang pertama. Sebelum pacaran dengannya, aku sudah cukup baik mengenalnya, tanpa perasaan istimewa sedikitpun. Karena, dia pun tidak istimewa. Mana ada cowok sastra yang istimewa. Kalau tak aneh bak seniman tanggung, tentu agak feminin lah. Untunglah dia termasuk kategori yang pertama. Tak apa-apalah Pada mulanya dulu, telingaku sering mendengar gosip bahwa dia naksir aku. Ah, apa iya? Aku tak terlalu berminat pada gosip semacam itu. Kalau saja aku masih muda seperti dulu ( aku sudah merasa tua sekarang ), tentu sudah kudatangi dia, dan “kusemprot” habis-habisan. Tapi . . . . Ah, harus ku akui kalau aku lalu jadi mulai memperhatikannya. Paling tak, aku ingin tahu seperti apa lagi sih,orang yang naksir padaku kali ini. Aha seorang lelaki muda, jangkung, agak kurus, dan berambut ikal. Kutipan cerpen di atas setidaknya mengandung empat unsur cerita, yaitu latar, penokohan, alur, dan sudut pandang.
208 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Berikut disajikan format tabel hasil analisis. Isilah tabel berikut berdasarkan pencermatan Anda! Unsur Cerita Uraian Latar Tokoh Penokohan Alur Sudut Pandang
Tabel 1.2 (Tabel lembar kegiatan siswa) KEGIATAN 4: MENGIDENTIFIKASI UNSUR KEBAHASAAN BUKU FIKSI DAN NONFIKSI Dengan mengamati setiap unsur kebahasaan yangterkandung dalam buku fiksi dan nonfiksi, dapat diketahui bahwa sebagian unsur memiliki kesamaan dan sebagian memiliki perbedaan. Unsur kebahasaan menjadi salah satu daya tarik buku fiksi dan nonfiksi. Unsur kebahasaan tersebut seperti, ungkapan, diksi, dan lain sebagainya. 1. Ungkapan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur atau mengandung makna kias). Dalam buku fiksi, biasanya akan lebih meonjolkan ungkapan yang bersifat kiasan (konotatif), sedangkan dalam buku nonfiksi cenderung menggunakan ungkapan yang bersifat lugas (denotatif).
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
209
2. Diksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Buku fiksi dan nonfiksi pun memiliki diksi atau pilihan kata yang berbeda. Diksi yang terdapat dalam buku nonfiksi biasanya menggunakan bahasan baku dan terkesan formal. Sedangkan dalam buku fiksi, diksi yang diguakan cenderung bebas. Artinya, penulis tidak diharuskan untuk menggunakan bahasa yang formal, tetapi dapat memadupadankan dengan bahasa informal. 3. Gaya Bahasa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaya bahasa adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis; pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu; keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra; cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis atau lisan. Jarang kita temui gaya bahasa yang digunakan dalam buku-buku nonfiksi. Mayoritas, gaya bahasa digunakan dalam buku fiksi. Gaya bahasa tersebut meliputi simile, personifikasi, hiperbola, pleonasme. a. Simile Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), simile adalah majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa, dinyatakan secara eksplisit dengan kata seperti, bagai, laksana. Gaya bahasa simile digunakan seperti dalam kalimat matanya seperti bintang timur. b. Personifikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), personifikasi adalah pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau manusia, seperti bentuk pengumpamaan alam dan rembulan menjadi saksi sumpah setia. Gaya bahasa personifikasi digunakan seperti dalam kalimat matahari baru saja kembali ke peraduannya ketika kami tiba di sana.
210 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
c. Hiperbol Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hiperbol adalah ucapan (ungkapan, pernyataan) kiasan yang dibesar-besarkan (berlebih-lebihan), dimaksudkan untuk memperoleh efek tertentu. Gaya bahasa hiperbol digunakan seperti dalam kalimat kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir meledak aku. d. Pleonasme Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pleonasme adalah pemakaian kata-kata yang lebih daripada yang diperlukan, misalnya dalam kalimat kita harus dan wajib saling menghormati. C. MEMBUAT PETA PIKIRAN/RANGKUMAN ALUR ISI BUKU FIKSI ATAU NONFIKSI Kegiatan 1: Mencermati Informasi Buku melalui Indeks Pernahkah Anda membaca indeks pada bagian belakang buku nonfiksi? Apakah Anda mengetahui indeks itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya pada bagian akhir buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan. Indeks buku pada umumnya terdapat dalam buku-buku nonfiksi. Sangat jarang buku fiksi terdapat indeks, bahkan tidak ada. Indeks buku disusun dalam beberapa bagian, antara lain: 1. Indeks nama (pengarang), daftar nama-nama orang dalam sebuah indeks. 2. Indeks topik (subjek/istilah), daftar subjek atau istilah yang terdapat dalam buku tersebut. 3. Perincian indeks topik, istilah-istilah atau subjek yang ada kaitannya dengan subjek yang ada dalam sebuah indeks topik. Penulisan kata/istilah yang merupakan bagian ini ditulis di bawah kata yang menaunginya. Misalnya, kata agen dalam contoh indeks di bawah uraian ini memiliki rincian: Belanda, Komintern, NICA, dan tentara. 4. Nomor halaman, bagian indeks buku yang bertuliskan nomornomor halaman tempat istilah/kata tersebut berada. Indeks dibedakan menjadi dua macam, yakni indeks subjek dan indeks pengarang. Indeks subjek berisi daftar istilah-istilah yang dianggap penting yang terdapat dalam buku. Adapun indeks pengarang berisi daftar nama pengarang atau tokoh yang kegiatan, pendapat atau teorinya dikutip dalam buku yang bersangkutan. Aturan penulisan indeks pengarang sebagai berikut.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
211
1. Jika nama pengarang hanya terdiri atas satu kata, nama pengarang ditulis apa adanya, nama depan ditulis dengan huruf kapital. 2. Jika nama pengarang terdiri atas dua kata, nama kedua diletakkan di depan nama pertama, di antara nama kedua dan pertama diberi tanda koma (,). 3. Jika nama pengarang terdiri atas lebih dari dua kata, nama terakhir diletakkan di depan nama pertama dan kedua, setelah nama terakhir tersebut diberi tanda koma (,). 4. Nama kedua dan ketiga dalam penulisannya boleh disingkat salah satu atau keduanya. 5. Nama gelar sebaiknya tidak dicantumkan. Contoh halaman indeks: A A. A. Hadjid 255, 256 A. A. Jadau 195, 203 B. A. Karim 111 C. A. Soedibyo 85 D. A. Tjokronegoro 125, 228 E. A. Tompna 110 F. A.H. Nasution 302 G. A.K. Gani 121 H. A.K. Pringgodigdo 309
Gambar 1.2 (Contoh indeks dalam buku) Sumber: https://www.yuksinau.id/indeks-buku-pengertianbagian-macamcontoh/#!
212 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Kegiatan 2: Mencermati Informasi Buku Melalui Peta Konsep Pernahkah Anda membuat peta konsep buku untuk mengetahui isi dari buku fiksi ataupun buku nonfiksi? Apakah Anda mengetahui peta konsep itu? Jika belum, mari kita pelajari peta konsep dari pengertiannya. Isi buku pada umumnya terdiri atas beberapa bab dan di dalam setiap bab terbagi pula ke dalam beberapa sub bab. Pada setiap subbabnya juga kembali dirinci ke dalam beberapa bagian lagi. Pembahasan isi buku seperti itu akan lebih mudah apabila disajikan ke dalam suatu pemetaan yang sering disebut dengan peta konsep. Isi setiap bab dalam sebuah buku dapat lebih diperjelas dengan peta konsep seperti di atas. Satu bab disajikan dalam satu bagan sehingga sistematikanya bisa lebih terperinci. Hubungan antarbagiannya pun akan lebih mudah dipahami. Peta konsep menempatkan gagasan yang paling umum pada posisi paling atas, kemudian diikuti oleh gagasan-gasasan yang lebih kecil ke bawahnya secara hirarkis. Akan tetapi, untuk buku-buku cerita semacam novel ataupun buku kumpulan cerpen/dongeng, akan lebih mudah dipahami apabila disajikan dalam bentuk bagan alur. Dengan begitu rangkaian cerita yang ada pada buku itu akan lebih jelas dan mudah terpahami. • Pengenalan Cerita • Penanggalan Peristiwa • Terjadinya Konflik • Penyelesaian Konflik • Penutup 1. Pengertian Peta Konsep Menurut Buzan (2010:5), peta konsep adalah cara yang baik untuk mendapatkan ide baru dan cara yang mudah untuk mendapatkan informasi dari otak. Dengan menggunakan peta konsep, cara kerja alami otak dapat dilibatkan dari awal. Hal ini berarti bahwa untuk mengingat kembali informasi selanjutnya akan menjadi lebih mudah. 2. Ciri-ciri Peta Konsep Menurut Dahar (dalam Trianto, 2007:159), peta konsep mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. a. Pemetaan konsep, yaitu suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proporsi-proporsi suatu bidang. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat melihat bidang studi lebih jelas dan mempelajari bidang studi lebih bermakna.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
213
b. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari suatu bidang studi. Ciri inilah yang dapat memperlihatkan hubungan yang proporsional antarkonsep. c. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Hal tersebut memiliki arti bahwa ada konsep lain yang lebih inklusif. d. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, maka terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep tersebut. 3. Kelebihan dan Kekurangan Peta Konsep Peta konsep memiliki kelebihan sebagai berikut: a) Untuk menyelidiki apa yang telah diketahui siswa pada sebuah buku fiksi atau nonfiksi. b) Digunakan untuk mengetahui apakah cara belajar siswa sudah benar atau belum (siswa sudah menguasai konsep buku atau belum). c) Dapat digunakan untuk mengungkapkan konsep buku yang salah. d) Dapat digunakan untuk evaluasi buku. 4. Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep Melalui peta konsep, kita dapat mengetahui hubungan antarbagian dalam buku sehingga mampu menangkap gambaran umum tentang alur buku tersebut. Menurut Arends (dalam Trianto, 2007:160), langkahlangkah dalam membuat peta konsep adalah sebagai berikut. a) Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep. b) Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama. c) Menempatkan ide utama di tengah atau di puncak peta konsep. Mengelompokkan ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama. Contoh bagan alur dalam buku fiksi
214 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Isi Buku Apresiasi Sastra BAB 1 Pendahuluan 1. Pengertian kesusastraan 2. Manfaat karya sastra 3. Jenis-jenis karya sastra
BAB 2
BAB 3
Puisi 1. Pengertian puisi 2. Karakteristik puisi 3. Jenis-jenis puisi 4. Cara menulis puisi
Prosa 1. Pengertian prosa 2. Karakteristik prosa 3. Jenis-jenis prosa 4. Cara menulis prosa
BAB 4
BAB 5
Drama Penutup 1. Pengertian drama 2. Karakteristik drama 3. Jenis-jenis drama 4. Cara mementaskan
D. MENYAJIKAN TANGGAPAN ISI BUKU FIKSI/NONFIKSI Kegiatan 1: Hakikat Keterampilan Menulis Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain (Tarigan, 2008:3). Nuruddin (2011:11) mengemukakan bahwa menulis dapat membuat perasaan dan kesehatan lebih baik. Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dapat membuat lebih baik karena perasaannya tersampaikan ke pihak lain. Kegiatan 2: Tujuan dan Menulis Menurut Suparno dan Yunus (2008), tujuan menulis adalah sebagai berikut. 1. Menjadikan pembaca berpikir dan bernalar. 2. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan. 3. Menjadikan pembaca berpendapat. 4. Menjadikan pembaca paham. 5. Membuat pembaca terbujuk. 6. Membuat pembaca senang. Menurut Komaidi (2011:9-10), terdapat enam manfaat menulis sebagai berikut. 1. Menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan dalam melihat realitas kehidupan.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
215
2. Mendorong kita untuk mencari referensi lain, misalnya buku, majalah, koran, jurnal, dan sejenisnya. 3. Terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan logis. 4. Mengurangi tingkat ketegangan dan stres. 5. Mendapatkan kepuasan batin terlebih jika tulisan bermanfaat bagi orang lain melalui media massa. 6. Mendapatkan popularitas di kalangan publik. Kegiatan 3: Mengidentifikasi Hakikat Tanggapan Pernahkah Anda membaca membaca buku fiksi dan nonfiksi? Apakah kalian mengetahui apa itu tanggapan atau komentar terhadap sebuah buku? Apakah kalian mengetahui proses menulis tanggapan atau komentar terhadap buku? Sebelum kalian mengetahui langkah menulis tanggapan, kalian harus mengetahui hakikat tanggapan atau komentar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggapan adalah sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya); apa yang diterima oleh pancaindera; bayangan dalam angan-angan. Umumnya tanggapan terhadap buku didapat melalui pancaindera penglihatan. Tanggapan atau komentar terhadap sebuah buku hampir sama dengan resensi terhadap buku. Tanggapan berisi deskripsi singkat buku fiksi atau nonfiksi dan kekurangan serta kelebihan. Identitas buku juga disertakan ketika menulis tanggapan terhadap buku. Kegiatan 4: Langkah Menyusun Tanggapan 1. Membaca buku. Siswa, mahasiswa, atau siapapun yang berkecimpung dalam menyusun tanggapan buku sebaiknya telah membaca seluruh isi buku dengan penuh ketelitian dan kecermatan sehingga mudah untuk menangkap makna yang terkandung di dalam buku tersebut. Hal ini menjadi pondasi utama sebelum melakukan proses selanjutnya. Melalui tahapan ini pula, pembentukan kerangka berpikir dimulai dan topik-topik yang menjadi perhatian telah tergambar secara garis besar di dalam memori ingatan. 2. Menentukan unsur-unsur buku. Penyusun tanggapan buku harus memilih unsur-unsur buku yang akan dijadikan pedoman untuk menyusun sebuah tanggapan terhadap buku. Unsur-unsur tersebut meliputi kelebihan buku kekurangan buku, struktur kalimat, ejaan, diksi, gaya bahasa, dan ilustrasi dari buku. Setelah menentukan unsur-unsur buku, penyusun tanggapan sebaiknya membuat catatan kecil yang berupa
216 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
poin-poin pada setiap unsur buku yang sudah ditentukan sebelumnya. Kemudian, mengembangkan seluruh poin-poin catatan kecil menjadi paragraf lengkap yang utuh dengan memperhatikan kohesi dan koherensi bahasa yang digunakan. 3. Melakukan penyuntingan. Penyusun melakukan penyuntingan setelah tanggapan selesai disusun. Penyuntingan berguna untuk memeriksa kesempurnaan tulisan, terdapat kesalahan atau tidak. Dengan begitu, melalui kegiatan penyuntingan, segala kesalahan dalam penulisan dapat diperbaiki sebagai tahapan final. Untuk hasil yang lebih baik, dapat meminta bantuan kepada seorang editing yang sudah ahli. 4. Langkah terakhir adalah menulis tanggapan terhadap sebuah buku. Tanggapan sebuah buku merupakan bagian yang terpenting. Hal tersebut dapat digunakan untuk menilai kelebihan dan kelemahan karya sastra. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan penyusun tanggapan dalam menulis tanggapan terhadap sebuah buku adalah sebagai berikut. 1. Keaslian gagasan buku Sebelum memulai untuk menyusun tanggapan terhadap buku, penyusun harus memperhatikan buku itu adalah karya asli penulisnya atau bukan. 2. Bentuk buku Penyusun juga harus melihat bentuk format dari buku. 3. Isi dan bahasa buku Apabila buku yang akan dipakai adalah buku fiksi, penyusun harus memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tema, alur, perwatakan, sudut pandang, dan sebagainya. Bahasa yang digunakan buku juga harus diperhatikan dari kalimat, pilihan kata, gaya bahasa, dan sebagainya. Bahasa tersebut mudah dipahami atau tidak. 4. Simpulan Penyusun tanggapan harus dapat menyimpulkan dari keseluruhan apakah buku itu baik untuk dibaca atau tidak.
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
217
218 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
RANGKUMAN 1. Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita khayalan (rekaan). Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisi fakta atau kejadian nyata. 2. Unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari dalam karya, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar karya sastra. Unsur intrinsik suatu karya antara lain seperti unsur intrinsik cerpen, yaitu tema, alur/plot, latar, tokoh, penokohan, amanat, dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik dapat berupa keadaan subjektivitas individu pengarang yang mempunyai sikap, keyakian, dan pandangan hidup yang mempengaruhi karya sastra yang ditulisnya. 3. Unsur kebahasaan yang terdapat dalam buku fiksi dan nonfiksi seperti, ungkapan, diksi, dan gaya bahasa. Gaya bahasa yang biasanya terdapat dalam buku fiksi diantarannya adalah gaya bahasa simile, personifikasi, hiperbola, dan pleonasme. 4. Untuk menyusun tanggapan buku fiksi dan nonfiksi, langkahlangkah yang dilakukan meliputi: a) membaca buku, b) menentukan unsur-unsur buku, c) melakukan penyuntingan, d) menulis tanggapan terhadap sebuah buku. 5. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan penyusun tanggapan dalam menulis tanggapan terhadap sebuah buku yaitu: a) keaslian gagasan buku, b) bentuk buku, c) isi dan bahasa buku, d) menulis simpulan
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
219
REFLEKSI Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai kebiasaan yang kamu lakukan! No.
Pemahaman
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum Mengerjakan tugas dengan jujur Mengakui kesalahann atau kekurangan yang dimiliki Mengerjakan tugas sampai selesai (tuntas) Mempresentasikan tugas dengan percaya diri Bertutur kata dengan santun Menghargai pendapat teman saat diskusi baik kelompok ataupun kelas Memberi kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapat Mau bekerja sama dengan teman dalam tim
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Pernah
220 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Kadang- Sering Selalu kadang
UJI KOMPETENSI BAB 7 A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Perhatikan kutipan tersebut! Matahari memancarkan cahaya tepat di atas kepala. Hawa panas yang berasal dari pantulan aspal yang terasa gersang, menyengat ke kulit badan. Deretan mobil dan motor saling menyalip, tepat lampu merah menyala menghentikan laju kendaraan. Sumber: Buku Bahasa IndonesiaSMA/MA dan SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Latar waktu pada kutipan cerita di atas adalah.... a. Pagi hari b. Siang hari c. Sore hari d. Dini hari 2. Kalimat berikut yang bermajas hiperbola adalah.... a. Memang hidupnya mewah, memiliki mobil, rumahnya besar, tetapi mereka tak bahagia. b. Bagus benar ucapanmu itu, sehingga menyakiti hati. c. Maaf, kami tidak dapat menyediakan apa-apa sekadar air untuk membasahi tenggorokan saja yang ada. d. Suaranya menggelegar membelah angkasa. 3. Perhatikan langkah-langkah berikut ini! 1) menentukan unsur-unsur buku 2) melakukan penyuntingan 3) membaca buku 4) menulis tanggapan terhadap sebuah buku Untuk menyusun tanggapan buku fiksi dan nonfiksi, langkah yang benar adalah.... a. 1-2-3-4 b. 4-3-2-1 c. 3-1-2-4 d. 3-2-1-4 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
221
4. Yang termasuk ke dalam jenis karangan nonfiksi adalah.... a. Jurnal, esai, novel, karya ilmiah b. dongeng, novel, cerpen c. biografi, otobiografi, karya ilmiah d. otobiografi, cerpen, novel 5. Aturan penulisan indeks pengarang yang benar adalah... a. Jika nama pengarang hanya terdiri atas satu kata, nama pengarang tidak perlu ditulis dicantumkan. b. Jika nama pengarang terdiri atas dua kata, nama kedua diletakkan di depan nama pertama, di antara nama kedua dan pertama diberi tanda koma (,). c. Jika nama pengarang terdiri atas lebih dari dua kata, nama terakhir diletakkan di belakang, setelah nama terakhir tersebut diberi tanda koma (,). d. Nama gelar sebaiknya perlu untuk dicantumkan. B. Kerjakan soal-soal di bawah ini! 1. Jelaskan perbedaan karangan fiksi dan nonfiksi, baik dari segi unsur maupun aspek kebahasannya! 2. Menurut pendapat Anda, apakah semua unsur mutlak keberadaannya dalam sebuah karangan? Jelaskan!
222 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
223
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Shahnon. (1994). Sastera; Pengalaman Ilmu Imaginasi dan Kitarannya. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia Ali Lukman, 1967. Bahasa dan Kesuastraan Indonesia sebagai cermin Manusi Indonesia Baru. Jakarta: Gunung Agung. Aminudin, 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Abadi. Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arzani, Sefila Osie. 2016. Pengembangan Buku Panduan Penyusunan Teks Cerita Pendek Berdasarkan Teks Anekdot Untuk Siswa SMP. Universitas Negeri Semarang: Semarang Aziez, Furqonul dan Hasim, Abdul. 2010. Menganalisis Fiksi sebuah Pengantar. Jakarta: Multikreasi Satudelapan Bahrudin, dkk. Pembelajaran Menyusun Teks Diskusi Pada Siswa Kelas VIII SMP N 3 Pontianak. FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak. Buzan, Tony. 2010. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. definisipengertian.net/pengertian-cerpen-struktur-unsur-unsur-cerpen/ Fitriyaningsih. 2016. Keefektifan Pembelajaran Menyusun Teks Diskusi Dengan Model Simulasi Dan Model Problem Based Learning Berdasarkan Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP. Universitas Negeri Semarang. Grove, Karen dkk. 2015. Comparing Asynchronous and Synchronous Video vs. Text Based Discussions in an Online Teacher Education Course. Journal Online Learning. Vol. 19. Nomor 3. Hlm. 48-69. Las Vegas: University of Nevada. https://www.gurupendidikan.co.id/11-pengertian-cerpen-menurut-paraahli-beserta-ciri-cirinya-lengkap/ https://pakdosen.co.id/teks-cerpen/ Keraf.Gorys, 1980. Komposisi. Ende: Nusa Indah. Keraf, Gorys. (2005). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Klarer, Mario. (2004). An Introduction to Literary Studies. London: Routledge Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya. Kemdikbud. 2018. Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
224 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Lestari, Arum Yuliya dan Agus Nuryatin. 2019. Desain Buku Teks Cerita Inspiratif Bermuatan Karakter Mandiri Sebagai Implementasi Kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Negeri Semarang. Luxemberg. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: PT Gramedia. Mawadah, Ade Husnul. 2011. Panduan Pendidik: Strategi Belajar dan Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: M2U. Muhardi dan Hasanuddin. (1992). Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang Press Nurfajar, Irma Fika. Teks Cerita Inspiratif Sebagai Salah Satu Bahan Ajar Alternatif Pembelajaran Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (PBSI). Prosiding SEMNAS KBSP V. Universitas Ahmad Dahlan. Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nursisto. 2000. Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Pratama, Ricky, dkk. 2017. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Pendek Siswa Kelas V SD Negeri 16 Banda Aceh. FKIP Unisiyah: Banda Aceh. Pratama, Toriq. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbicara pada Kompetensi Dasar Berdiskusi dengan Media Film yang Bertema Nasionalisme Berwawasan Kesantunan Berbahasa bagi Peserta Didik SMP Kelas VIII. Tesis. Unnes. Semarang. Pujiono, Muhammad. 2006. Analisis Nilai-Nilai Religius Dalam Cerita Pendek (Cerpen) Karya Miyazawa Kenji. Universitas Sumatera Utara: Medan Putra, Basuki Agus P. 2013. Penggunaan Teknik Akrostik Kompi 9 (K-9) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menuls Cerita Pendek Pada Siswa Kelas IX SMA N 3 Malang Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Retorika Modern (Pendekatan Praktis). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sayuti, Suminto A. 2017. Berkenalan dengan Prosa Puisi. Yogyakarta: Cantrik Pustaka. Semi, M. A. (1988). Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Srimulyati, Masroya Budi. 2016. “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
225
Siswa Kelas X SMA Negeri 35 Jakarta Melalui Metode Partisipatori”. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 3 (3): 197 -226. Suparno dan Yunus, M. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Suyoto, Agustinus. 2008. Lembar Komunikasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta. Stanton, Robert. (2012). Teori Fiksi Robert Stanton terjemahan Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (1997). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sudjiman, Panuti, 1992. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sumardjo. J. dan K.M Sini, 1988. Apresiasi Kesuastraan. Jakarta: Gramedia. Suparno dan Yunus. 2007. Keterampilan Menulis Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Trinawati, Novia Dwi. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Pribadi Melalui Media Angka Siswa Kelas X SMA Dian Kartika. Semarang Tesniyadi, Dema dan Eulis Khoerun Nisa. 2019. Unit Pembelajaran Teks Hasil Percobaan, Pidato dan Cerita Pendek. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kepenedidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Gaya Bahasa.Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Waluyo, Budi. 2017. Bahasa dan Sastra Indonesia 3. Solo: PT Tiga Serangkai. Wandira, Ayu. dkk. 2015. Pembelajaran Menulis Teks Diskusi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung. FKIP Lampung. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya). www.pengertianku.net/2014/11/pengertian-cerpen-dan-strukturnyadilengkapi-unsur-unsurnya.html
226 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
GLOSARIUM Abstraksi : bagian dari awal paragraph yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks Afiks : bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna gramatikal (seperti prefiks, infiks, konfiks, dan sufiks) Agresif : bersifat atau bernafsu menyerang Akademik : akademis Aktualisasi : perihal mengaktualkan Amanat : pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar; gagasan yang mendasari karya sastra Amilum : pati tumbuhan Analitik : bersifat analisis Antologi :kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa pengarang Antonim : kata yang berlawanan makna dengan kata lain Apresiasi : kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu Argument : alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan Artikel : karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya Artikula : lafal, pengucapan kata Aspek : sudut pandangan Audien : pengunjung atau pendengar suatu ceramah dan sebagainya Autobiografi : riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri Biografi :riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain Biuret : senyawa dengan dua ikatan peptide yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea Buram : tidak bercahaya; tidak bening Cendekiawan : orang cerdik pandai Denotatif : makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif Deskripsi : pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci Detail : bagian yang kecil-kecil (yang sangat terperinci) Didaktif : teori pembelajaran dan dalam praktik penerapannya hanya merujuk pada pembelajaran Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
227
Diskusi
: pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah Dokumentasi: pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan DramatiK : bersifat drama Efek : pengaruh Eksplisit :gamblang, tegas, terus terang, tidak berbelit-belit (sehingga orang dapat menangkap maksudnya dengan mudah dan tidak mempunyai gambaran yang kabur atau salah mengenai berita, keputusan, pidato, dan sebagainya); tersurat Ekstemporan : metode berpidato dengan terlebih dahulu menyiapkan garisgaris besar konsep pidato yang akan disampaikan Ekspresif :tepat (mampu) memberikan (mengungkapkan) gambaran, maksud, gagasan, perasaan Elipsis : tanda berupa tiga titik yang diapit spa si (...) Emosi :keadaan dan reaksi psikologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan), keberanian, yang bersifat subjektif Emotif : berkenaan dengan (berhubungan dengan) emosi Estetis : mempunyai penilaian terhadap keindahan Evaluasi : proses untuk menentukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarkan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu Fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan Faktual :berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran Fase : tingkatan masa Fauna : keseluruhan kehidupan hewan di suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; dunia hewan Fenomena : sesuatu yang luar biasa Fiksi :cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya); rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan; pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran Film : selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negative (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop) Flora : keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan di suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; alam tumbuhtumbuhan Fokus : memusatkan perhatian Formal : sesuai dengan peraturan yang sah
228 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Forum : tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas Frasa : gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif Gagasan : hasil pemikiran Gerus : melumatkan dengan ulek; merusak sampai hancur Glukosa : zat gula sederhana yang banyak terdapat di dalam tumbuhan dan hewan Hipotesis : sesuatu yang diangap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan Ide : ancangan yang tersusun di dalam pikiran Ideal : sangat sesuai dengan apa yang dicita-citakan atau dianganangankan atau dikehendaki Ideologi : kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup Ilmiah : bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan Imajinatif :mempunyai atau menggunakan imajinasi; bersifat khayal Implisit :termasuk (terkandung) di dalamnya (meskipun tidak dinyatakan secara jelas atau terang-terangan); tersimpul di dalamnya; terkandung halus; tersirat Impromptu : dibuat atau dilakukan tanpa persiapan atau secara spontan Indeks :daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya pada bagian akhir buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan Indikator : sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan Informal : tidak resmi Informasi : pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu Informative : bersifat memberi informasi; bersifat menerangkan Inklusif :termasuk; terhitung Inspiratif : segala sesuatu yang bisa memberikan inspirasi dan dorongan untuk melakukan sesuatu Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan Intelektual : cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan Interaksi : hal saling melakukan aksi, berhubungan Isu : masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya); kabar yang tidak jelas asal usulnya Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
229
Jurnal :majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu Kerangka : garis besar; rancangan; garis besar suatu gejala atau kejadian yang akan dibuat dalam laporan lengkap dan resmi Klausa : satuan gramatikal yang mengandung predikat dan berpotensi menjadi kalimat Koda : amanat atau pesan yang diceritakan dari cerita Koheren :berhubungan; bersangkut paut Kohesi : hubungan yang erat Kolokasi : asosiasi tetap antara kata dan kata lain dalam lingkungan yang sama Komersial : berhubungan dengan niaga atau perdagangan Komunikatif: dalam keadaan saling dapat berhubungan (mudah dihubungi) Konfiks : afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah Konjungsi : kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat Konflik : ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan antara dua kekuatan; pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya) Konklusi : simpulan (pendapat) Konotasi :tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata Konotatif :(tentang kata) mempunyai makna tautan; mengandung konotasi Kontekstual: berhubungan dengan konteks Kontroversial: bersifat menimbulkan perdebatan Konvensional: berdasarkan konvensi (kesepakatan) umum Konvensi :permufakatan atau kesepakatan (terutama mengenai adat, tradisi, dan sebagainya) Kontra : dalam keadaan tidak setuju Kreativitas : kemampuan untuk mencipta Kritis : dalam keadaan krisis, gawat Kritik : kecaman atau tanggapan, atau kupasan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruknya terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya Kritis : tajam dalam penganalisisan Kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa) Lakmus : kertas yang diberi warna biru kemerah-merahan, menjadi
230 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
merah oleh zat asam dan menjadi biru oleh alkali Lampau : kala yang menunjuk kepada sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau Larutan : campuran homogeny yang terdiri dari dua atau lebih zat Latar : keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra Leksikal : berkaitan dengan kata Logis : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal Lugas :mengenai yang pokok-pokok (yang perlu-perlu) saja; tidak berbelit-belit Majas : cara melukiskan sesuatu dengan jalan memnyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan Memoar : catatan atau rekaman tentang pengalaman hidup seseorang Misi : tugas yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban untuk melakukannya demi agama, ideologi, patriotisme, dan sebagainya Moderator : orang yang bertindak sebagai penengah Modifikasi : pengubahan; perubahan Moralitas : sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau adat sopan santun Mortal : makhluk hidup; pukulan yang mematikan Motivasi : dorongan yang timbul dari diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu Naskah : karangan yang masih ditulis dengan tangan; karangan seseorang yang belum diterbitkan Naratif : bersifat narasi; bersifat menguraikan Nomina : elas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak Nominalisasi: proses membentuk nomina dari kelas kata yang lain menggunakan afiks tertentu; proses atau hasil membentuk satuan berkelas nominal dari kata, frasa, klausa, atau kalimat berkelas lain Nonfiksi :yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya) Numeralia : kata (atau frasa) yang menunjukkan bilangan atau kuantitas; kata bilangan Nutrisi : proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh Objektif : mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
231
pendapat atau pandangan pribadi Observasi : peninjauan secara cermat Obyek : objek Opini : pendapat; pikiran; pendirian Orator : orang yang ahli berpidato Orientasi : peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan sebagainya) dengan tepat dan benar Panelis : peserta diskusi panel Partikel : kata yang biasanya tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan, mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal, termasuk di dalamnya artikel, preposisi, konjungsi, dan interjeksi; unsur butir (dasar) benda atau bagian benda yang sangat kecil dan berdimensi Pengalaman: yang pernah dialami (dirasai, dijalani, ditanggung, dan sebagainya) Percobaan : usaha hendak berbuat atau melakukan sesuatu Pers : usaha percetakan dan penerbitan Persepsi : tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu Persuasive : bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin) Poster : plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan) Prefiks : imbuhan Pro : setuju Profesional : bersangkutan dengan profesi Progresif : kea rah kemajuan Proporsional:sesuai dengan proporsi; sebanding; seimbang; berimbang Prosa :karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi) Psikolog : ahli psikologi Pujian : pernyataan memuji Reaksi : kegiatan (aksi, protes) yang timbul akibat suatu gejala atau suatu peristiwa; perubahan yang terjadi karena bekerjanya suatu unsur Referensi : sumber acuan (rujukan, petunjuk) Regresif : bersifat muncur, berurutan mundur Rekaan :cerita yang dibuat-buat untuk tujuan tertentu Rekomendasi: saran yang menganjurkan (membenarkan, menguatkan) Rekreatif : penyegaran kembali badan dan pikiran; sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan seperti hiburan Relevan : kait-mengait; bersangkut paut
232 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Religiusitas : pengabdian terhadap agama; kesalehan Repetisi : ulangan Resolusi : penyelesaian masalah di tahap akhir cerita Rujukan : keterangan lanjutan mengenai suatu hal; bahan sumber yang dipakai untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut; acuan; referensi Sastra : Bahasa (kata-kata, gaya Bahasa) yang dipakai dalam kitabkitab (bukan Bahasa sehari-hari) Sekunder : berkenaan dengan yang kedua atau tingkatan kedua berkenaan dengan yang kedua atau tingkatan kedua Sinonim : bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain Simpati : rasa kasih; rasa setuju (kepada) Sistematis : teratur menurut system; memakai system; dengan cara yang diatur baik-baik Spatula : sendok Suasana : keadaan sekitar sesuatu atau dalam lingkungan sesuatu Subjektif : mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri Stimulus : perangsang organisme (bagian tubuh atau reseptor lain) untuk menjadi aktif Substansi : medium yang dipakai untuk mengungkapkan bahasa Sufiks : afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar Tanggapan : sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) Teknis : bersifat atau mengenai (menurut) teknik; secara teknik Tema : pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya) Tesis : pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi Tetes : benda cair (air dan sebagainya) yang jatuh menitik karena berat; titik Tokoh : pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama Topik : pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya; bahan diskusi Transitif : bersangkutan dengan kata kerja yang memerlukan objek Transparan : tembus cahaya; tembus pandang; bening Variasi : tindakan atau hasil perubahan dari keadaan semula; selingan Virus : penular penyakit Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
233
Visi : kemampuan untuk melihat pada inti persoalan Wacana : komunikasi verbal; percakapan Watak : sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat Wawasan : hasil mewawas; tinjauan; pandangan Wicara : rangkaian bunyi bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi; tutur kata; bicara Zat : bahan yang merupakan pembentuk (bagian-bagian yang mendukung) suatu benda; unsur
234 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
BIODATA PENULIS Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir Alamat E-mail Nomor Telepon/HP
: : : : :
Alifa Nur Lathifah Perempuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 17201241001 Sleman, 20 Agustus 1999
:
alifanur127@gmail.com
:
alifanur.2017@student.uny.ac.id 083827883858
Riwayat Pendidikan dan Tahun Belajar: 2005-2011 : SD Negeri Temanggal 2011-2014 : SMP Muhammadiyah 2 Kalasan 2014-2017 : SMA Negeri 1 Kalasan 2017-Sekarang : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Antologi Cerita Sastra Lama Adhwa Kata PBSI A 2017 (2018) 2. Antologi Feature PBSI A 2017 (2018) 3. Kumpulan Cerita Anak Permen-permen di Stoples Kaca PBSI A 2017 (2018) 4. Antologi Alih Wahana PBSI A 2017 (2018) 5. Antologi Esai Kritik Sastra PBSI A 2017 (2019) 6. Buletin Anak Pena PBSI A 2017 (2018) 7. Buku Pengayaan Perempuan dalam Perspektif Jawa PBSI U 2017 (2019) 8. Buku Panduan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII PBSI U 2017 (2019)
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
235
BIODATA PENULIS Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir Alamat E-mail Nomor Telepon/HP
: : : : :
Ambar Suci Ariani Perempuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 17201241014 Bantul, 18 Juli 1998
:
ambarsuci98@gmail.com
:
ambarsuci.2017@student.uny.ac.id 085702050068
Riwayat Pendidikan dan Tahun Belajar: 2005-2011 : SD Negeri Balong 2011-2014 : SMP Negeri 1 Sewon 2014-2017 : SMA Negeri 1 Sewon 2017-Sekarang : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Antologi Cerita Sastra Lama Adhwa Kata PBSI A 2017 (2018) 2. Antologi Feature PBSI A 2017 (2018) 3. Kumpulan Cerita Anak Permen-permen di Stoples Kaca PBSI A 2017 (2018) 4. Antologi Alih Wahana PBSI A 2017 (2018) 5. Antologi Esai Kritik Sastra PBSI A 2017 (2019) 6. Buletin Anak Pena PBSI A 2017 (2018) 7. Buku Pengayaan Perempuan dalam Perspektif Jawa PBSI U 2017 (2019) 8. Buku Panduan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII PBSI U 2017 (2019)
236 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
BIODATA PENULIS Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir Alamat E-mail Nomor Telepon/HP
: : : : :
Dewi Umi Rohmatun Perempuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 17201241016 Bantul, 1 Juni 1998
:
dewivianisty123@gmail.com
:
dewiumi.2017@student.uny.ac.id 089661116540
Riwayat Pendidikan dan Tahun Belajar: 2005-2011 : SD Negeri Kembangsari 2011-2014 : SMP Negeri 1 Piyungan 2014-2017 : SMA Negeri 1 Sewon 2017-Sekarang : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Antologi Cerita Sastra Lama Adhwa Kata PBSI A 2017 (2018) 2. Antologi Feature PBSI A 2017 (2018) 3. Kumpulan Cerita Anak Permen-permen di Stoples Kaca PBSI A 2017 (2018) 4. Antologi Alih Wahana PBSI A 2017 (2018) 5. Antologi Esai Kritik Sastra PBSI A 2017 (2019) 6. Buletin Anak Pena PBSI A 2017 (2018) 7. Modul Berkenalan dengan Teks Deskripsi untuk Siswa Kelas VII SMP (2019) 8. Buku Pengayaan Perempuan dalam Perspektif Jawa PBSI U 2017 (2019) 9. Buku Panduan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII PBSI U 2017 (2019)
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
237
BIODATA PENULIS Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir Alamat E-mail Nomor Telepon/HP
: : : : :
Pety Rahmalina Perempuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 17201241018 Kuningan, 17 Mei 1999
:
pety.rahmalina@gmail.com
:
petyrahmalina.2017@student.uny.ac.id 083840030464
Riwayat pekejaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 2016-2017 : Editor dan Proofreader Penerbit Ajrie Publisher 2016-2017 : Staff Admin Phenomedianet 2017-2018 : Reporter Ikatan Reporter FBS UNY Riwayat Pendidikan dan Tahun Belajar: 2005-2011 : SD Negeri 2 Panggang 2011-2014 : SMP Negeri 1 Panggang 2014-2017 : SMA Negeri 1 Panggang 2017-Sekarang : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Antologi Cerita Pendek Mencintai Diam-diam Mawar Publisher (2015) 2. Antologi Cerita Pendek Warna-warni Cinta Penerbit Ernesh (2015) 3. Antologi Cerita Pendek Cinta di Bulan Ramadhan Mawar Publisher (2015) 4. Antologi Puisi Indonesia dalam Dilema Ajrie Publisher (2015) 5. Antologi Cerita Pendek Sweet Heart RD Publishing (2015) 6. Antologi Feature Suara dari Bukit Kapur Balai Bahasa Yogyakarta (2016) 7. Antologi 72 Wajah Indonesia Fakultas Hukum UGM (2017) 8. Novel Rival Penerbit Mazemedia (2017) 9. Antologi Puisi Batik WA Publisher (2017) 10. Antologi Puisi Mimpi Saweu Pena Publisher (2017)
238 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
11. Antologi Cerita Sastra Lama Adhwa Kata PBSI A 2017 (2018) 12. Antologi Puisi Bait Kisah di Musim Hujan Penerbit Yayasan Cahaya Bintang Kecil (2018) 13. Antologi Feature PBSI A 2017 (2018) 14. Kumpulan Cerita Anak Permen-permen di Stoples Kaca PBSI A 2017 (2018) 15. Antologi Alih Wahana PBSI A 2017 (2018) 16. Antologi Esai Kritik Sastra PBSI A 2017 (2019) 17. Buletin Anak Pena PBSI A 2017 (2018) 18. Modul Berkenalan dengan Penulisan Karya Ilmiah dan Penulisan Proposal Kelas XI SMA (2019) 19. Buku Pengayaan Perempuan dalam Perspektif Jawa PBSI U 2017 (2019) 20. Buku Panduan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII PBSI U 2017 (2019) Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Karya Ilmiah Peran Pemuda dalam Rekonstruksi Pembangunan Kabupaten Gunungkidul (2016)
Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
239
240 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX