4 minute read
D. Menyajikan Tanggapan Isi Buku Fiksi atau Nonfiksi
Isi Buku Apresiasi Sastra BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5
Pendahuluan 1. Pengertian kesusastraan 2. Manfaat karya sastra 3. Jenis-jenis karya sastra Puisi 1. Pengertian puisi 2. Karakteristik puisi 3. Jenis-jenis puisi 4. Cara menulis puisi Prosa 1. Pengertian prosa 2. Karakteristik prosa 3. Jenis-jenis prosa 4. Cara menulis prosa Drama 1. Pengertian drama 2. Karakteristik drama 3. Jenis-jenis drama 4. Cara mementaskan Penutup
Advertisement
D. MENYAJIKAN TANGGAPAN ISI BUKU FIKSI/NONFIKSI Kegiatan 1: Hakikat Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain (Tarigan, 2008:3). Nuruddin (2011:11) mengemukakan bahwa menulis dapat membuat perasaan dan kesehatan lebih baik. Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dapat membuat lebih baik karena perasaannya tersampaikan ke pihak lain.
Kegiatan 2: Tujuan dan Menulis
Menurut Suparno dan Yunus (2008), tujuan menulis adalah sebagai berikut. 1. Menjadikan pembaca berpikir dan bernalar. 2. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan. 3. Menjadikan pembaca berpendapat. 4. Menjadikan pembaca paham. 5. Membuat pembaca terbujuk. 6. Membuat pembaca senang. Menurut Komaidi (2011:9-10), terdapat enam manfaat menulis sebagai berikut. 1. Menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan dalam melihat realitas kehidupan.
2. Mendorong kita untuk mencari referensi lain, misalnya buku, majalah, koran, jurnal, dan sejenisnya. 3. Terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan logis. 4. Mengurangi tingkat ketegangan dan stres. 5. Mendapatkan kepuasan batin terlebih jika tulisan bermanfaat bagi orang lain melalui media massa. 6. Mendapatkan popularitas di kalangan publik.
Kegiatan 3: Mengidentifikasi Hakikat Tanggapan
Pernahkah Anda membaca membaca buku fiksi dan nonfiksi? Apakah kalian mengetahui apa itu tanggapan atau komentar terhadap sebuah buku? Apakah kalian mengetahui proses menulis tanggapan atau komentar terhadap buku? Sebelum kalian mengetahui langkah menulis tanggapan, kalian harus mengetahui hakikat tanggapan atau komentar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggapan adalah sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya); apa yang diterima oleh pancaindera; bayangan dalam angan-angan. Umumnya tanggapan terhadap buku didapat melalui pancaindera penglihatan. Tanggapan atau komentar terhadap sebuah buku hampir sama dengan resensi terhadap buku. Tanggapan berisi deskripsi singkat buku fiksi atau nonfiksi dan kekurangan serta kelebihan. Identitas buku juga disertakan ketika menulis tanggapan terhadap buku.
Kegiatan 4: Langkah Menyusun Tanggapan
1. Membaca buku. Siswa, mahasiswa, atau siapapun yang berkecimpung dalam menyusun tanggapan buku sebaiknya telah membaca seluruh isi buku dengan penuh ketelitian dan kecermatan sehingga mudah untuk menangkap makna yang terkandung di dalam buku tersebut. Hal ini menjadi pondasi utama sebelum melakukan proses selanjutnya. Melalui tahapan ini pula, pembentukan kerangka berpikir dimulai dan topik-topik yang menjadi perhatian telah tergambar secara garis besar di dalam memori ingatan. 2. Menentukan unsur-unsur buku. Penyusun tanggapan buku harus memilih unsur-unsur buku yang akan dijadikan pedoman untuk menyusun sebuah tanggapan terhadap buku. Unsur-unsur tersebut meliputi kelebihan buku kekurangan buku, struktur kalimat, ejaan, diksi, gaya bahasa, dan ilustrasi dari buku. Setelah menentukan unsur-unsur buku, penyusun tanggapan sebaiknya membuat catatan kecil yang berupa
216 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
poin-poin pada setiap unsur buku yang sudah ditentukan sebelumnya. Kemudian, mengembangkan seluruh poin-poin catatan kecil menjadi paragraf lengkap yang utuh dengan memperhatikan kohesi dan koherensi bahasa yang digunakan. 3. Melakukan penyuntingan. Penyusun melakukan penyuntingan setelah tanggapan selesai disusun. Penyuntingan berguna untuk memeriksa kesempurnaan tulisan, terdapat kesalahan atau tidak. Dengan begitu, melalui kegiatan penyuntingan, segala kesalahan dalam penulisan dapat diperbaiki sebagai tahapan final. Untuk hasil yang lebih baik, dapat meminta bantuan kepada seorang editing yang sudah ahli. 4. Langkah terakhir adalah menulis tanggapan terhadap sebuah buku. Tanggapan sebuah buku merupakan bagian yang terpenting. Hal tersebut dapat digunakan untuk menilai kelebihan dan kelemahan karya sastra.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan penyusun tanggapan dalam menulis tanggapan terhadap sebuah buku adalah sebagai berikut. 1. Keaslian gagasan buku Sebelum memulai untuk menyusun tanggapan terhadap buku, penyusun harus memperhatikan buku itu adalah karya asli penulisnya atau bukan. 2. Bentuk buku Penyusun juga harus melihat bentuk format dari buku. 3. Isi dan bahasa buku Apabila buku yang akan dipakai adalah buku fiksi, penyusun harus memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tema, alur, perwatakan, sudut pandang, dan sebagainya. Bahasa yang digunakan buku juga harus diperhatikan dari kalimat, pilihan kata, gaya bahasa, dan sebagainya. Bahasa tersebut mudah dipahami atau tidak. 4. Simpulan Penyusun tanggapan harus dapat menyimpulkan dari keseluruhan apakah buku itu baik untuk dibaca atau tidak.