7 minute read

B. Memahami Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Diskusi

Next Article
Uji Kompetensi 7

Uji Kompetensi 7

KEGIATAN 2: MEMAHAMI STRUKTUR DAN UNSUR KEBAHASAAN TEKS DISKUSI

Pernahkah Anda memperhatikan struktur yang ada di dalam sebuah teks diskusi? Bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam teks diskusi? Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat Anda temukan jawabannya setelah mempelajari materi ini.

Advertisement

A. Struktur Teks Diskusi

Pada bagian ini, siswa diajak untuk memahami struktur teks diskusi. Perhatikan gambar bagan struktur teks diskusi di bawah ini:

Gambar Struktur Teks Diskusi

Bagian-bagian struktur teks diskusi tersebut dijelaskan berikut ini. 1. Isu (masalah) Isu (masalah) dalam teks diskusi berisikan masalah yang didiskusikan atau dibahas lebih lanjut. Pada bagian isu, harus menuliskan suatu topik atau masalah yang ingin dibahas lebih lanjut pada sebuah diskusi.

Jika Anda ingin menulis sebuah teks diskusi, ada baiknya pilihlah topik permasalahan yang kontroversial sehingga nanti Anda memiliki banyak argumen, baik argumen yang mendukung ataupun argumen yang bertentangan. Misalnya saja, topik masalah: “Siswa tidak boleh membawa handphone agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas”.

“Ujian Nasional akan terus dilaksanakan sebagai upaya mengetahui kualitas pendidikan nasional.”

“Keluarga berencana mengendalikan angka kelahiran yang berlebihan”.

2. Argumen (pendapat) a) Pendapat yang mendukung (supporting points)

Pendapat yang mendukung (supporting points) berisi penjabaran lebih lanjut tentang isu yang sedang dibahas. Pada bagian itu, teks memaparkan argumen yang mendukung. Argumen itu didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas. Bagian argumen pendukung merupakan tulisan yang pembahasannya searah, setuju, dan bersifat mendukung topik yang menjadi bahasan pada diskusi yang ada dalam teks. Pada bagian pendapat yang mendukung ini, jika dituntut untuk menjabarkan lebih lanjut penjelasan tentang masalah dalam isu pertama di atas, maka Anda harus menjelaskan lebih rinci tentang handphone yang bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

b) Pendapat yang menentang atau bertentangan (contrasting points)

Pendapat yang menentang (contrasting point) berisi argumen yang bertentangan dengan pendapat yang mendukung. Pada bagian ini, teks memaparkan argumen yang menentang. Argumen itu juga didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas. Bagian ini berisi tentang pembahasan yang bertolak belakang, ketidaksetujuan, dan menentang topik yang menjadi bahan perbincangan pada teks. Pada bagian pendapat yang menentang ini contohnya jika handphone kita anggap memberikan efek negatif terhadap siswa.

c) Kesimpulan/Konklusi

Pada bagian ini, usahakan Anda mengambil jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas, agar kesimpulan yang diambil tidak lagi mendatangkan masalah baru. Bagian kesimpulan berisi kesimpulan dan saran mengenai topik yang tengah dibahas dalam diskusi. Pernyataan yang tidak memiliki tendensi kepada suatu pihak dan merupakan jalan tengah dari isu yang didiskusikan. Misalnya saja dalam masalah handphone di atas, Anda bisa memberikan saran atau kesimpulan dengan menuliskan “Sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone asal tidak diaktifkan ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung”. Terdapat pendapat lain yang menyatakan tentang struktur

teks diskusi. Pendapat ini dinyatakan oleh Anderson (2003:118), diantaranya: (1) question that introduces the topic to be discusseed (pernyataan tentang topik yang akan didiskusikan), (2) opinions for and against the topic (argumen mendukung dan argumen menentang), (3) concluding comment (simpulan). Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulka bahwa struktur teks diskusi terdiri atas isu, argumen mendukung dan argumen menentang, serta isu. Agar lebih mudah memahami materi struktur teks diskusi, berikut disajikan contoh analisis struktur teks diskusi tentang “Dampak Kehadiran Kehadiran Ojek Online Terhadap Ojek Konvensional”.

Contoh Analisis Struktur Teks Diskusi

Gambar Ojek Online Sumber: https://www.google.co.id/search?q=gambar+ojek+online&safe Judul Dampak Kehadiran Ojek Online Terhadap Ojek Konvensional Struktur 1. Isu (masalah) Akhir-akhir ini marak bermunculan di kota-kota besar jasa layanan ojek secara online yang dapat dipesan melalui smartphone. Hanya bermodalkan smartphone, koneksi internet, dan gps layanan ojek online ini siap menjemput dan mengantarkan pemesannya ke tempat tujuan. Karena kemunculannya yang terbilang baru, ojek online menuai pro dan kontra karena beberapa orang menganggap kehadirannya mengganggu penghasilan tukang ojek konvensional. Namun, beberapa orang lain menyatakan sangat terbantu oleh kehadiran ojek online yang praktis dan bisa dipesan kapan saja, dan dari mana saja.

146 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX

2. Argumen (pendapat) - Argumen pendukung Pada satu sisi, Ojek online di kota-kota besar didukung oleh beberapa kalangan. Mereka beranggapan bahwa kemudahan dalam memesan, dan tersedianya fasilitas pendukung tambahan membuat mereka tidak ragu untuk memilih ojek online dibanding ojek konvensional. Selain itu, kemampuan memesan dari segala tempat adalah keunggulan utama dari ojek online.

- Argumen penentang

Akan tetapi, di sisi lainnya, ojek online dianggap merebut konsumen dari ojek konvensional secara sepihak. Bahkan beberapa langganan ojek konvensional mulai beralih menggunakan jasa ojek online. Bahkan sempat terjadi perseteruan antara pengojek online dan konvensional mengenai perebutan konsumen yang mengakibatkan menurunnya penghasilan pengojek konvensional secara drastis. 3. Kesimpulan Keunggulan dan kelemahan dari suatu gagasan pasti ada. Menghapus ojek online secara serta-merta bukan keputusan yang bijak karena pasti ada pihak yang merasa dirugikan. Oleh karena itu, sebaiknya para ojek online dan ojek konvensional melakukan permusyawaratan guna mencari kesepakatan mengenai pengambilan calon konsumen. Alternatif lainnya adalah pihak pemilik ojek online bisa memperlebar sayap dan mencoba merekrut para pengojek konvensional untuk dijadikan anggota pengojek online dengan dukungan pemberian perangkat-perangkat yang dibutuhkan, dan pelatihan penggunaan layanan sehingga para pengojek konvensional tetap mendapatkan pendapatan yang setara dengan pengojek lainnya.

B. Unsur Kebahasaan Teks Diskusi

Selain terdapat struktur yang ada dalam teks diskusi, sebuah teks diskusi juga memiliki unsur atau kaidah kebahasaan yang ada di dalamnya. Rohimah, (2014: 109) ciri-ciri bahasa teks diskusi di antaranya: 1. Memuat kata-kata yang menunjukan suatu perbandingan atau

pengontrasan dengan menggunakan konjungsi perlawanan.

Konjungsi perlawanan adalah kata hubung dalam kaliamat maupun antar kaliamat tang menyatakan pertentangan/ perlawanan. Konjungsi perlawanan misalnya: tetapi, akan tetapi, namun, sedangkan walaupun. Contoh penggunaan konjungsi perlawanan dalam teks diskusi adalah sebagai berikut: Kita harus menjaga anak/remaja dari pengaruh negatif arus teknologi tersebut. Namun, kita tidak mungkin mengurung anak di rumah dengan menyediakan berbagai fasilitas. 2. Menggunakan kata-kata yang mendukung/menolak argumen

dengan modalitas.

Modalitas, yaitu keterangan dalam kaliamat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan peristiwa. Biasanya itu dinyatakan dengan kata-kata seperti harus, akan, ingin, mungkin. Modalitas dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi lima yaitu:

Gambar Lima Modalitas dalam Bahasa Indonesia 1. Modalitas Internasional

Modalitas internasional merupakan modalitas yang menyatakan keinginan, harapan, permintaan atau ajakan.

Modalitas ini ditandai dengan unsur seperti ingin, mau, tolong, mari, ayo dan silakan. 2. Modalitas Epistemik Modalitas epistemik adalah modalitas yang menyatakan kemungkinan, kepastian, dan keharusan. Modalitas ini ditandai dengan unsur leksikal seperti mungkin, bisa jadi, belum pasti, dan harus. 3. Modalitas Deontik Modalitas doentik adalah modaitas yang menyatakan keizinan atau keperkenaan. Unsur penandanya adalah unsure leksikan izin dan perkenan. 4. Modalitas Dinamik Modalitas dinamik adalah modalitas yang menyatakan kemampuan. Unsur penandannya bisa berupa unsur leksikan bisa, dapat, dan mampu Modalitas Alestis Modalitas alestis adalah modaliatas yang bersangkutan dengan keperluan. Penandanya adalah unsur leksikan harus.

3. Menggunakan istilah-istilah umum terkait diskusi dengan kohesi

gramatikal dan kohesi leksikal. 1. Kohesi gramatikal Kohesi gramatikal adalah keserasian hubungan antarunsur wacana dengan menggunakan gramatikal. 2. Kohesi Leksikal Kohesi leksikal adalah keserasian hubungan antarunsur wacana dengan pengulangan, sinonim, antonim, dan hiponim. Kohesi leksikal adalah hubungan semantis antar unsur pembentuk wacana dengan memanfaatkan unsur leksikal atau kata yang dapat diwujudkan dengan reiterasi dan kolokasi. Reiterasi adalah pengulangan kata-kata pada kalimat berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa kata-kata tersebut merupakan fokus pembicaraan. Reiterasi dapat berupa repetisi, sinonim, hiponim, metonim, dan antonim.

Sedangkan fitur bahasa teks diskusi, menurut Kemendikbud (2014:14) adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan kata modalitas misalnya: harus, akan, ingin, mungkin.

2. Penggunaan kata kerja aksi, misalnya: menyebabkan, mengakibatkan. 3. Penggunaan nomina dan konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, tapi, namun, akan tetapi. Sementara itu, dalam Silabus Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs (Kemendikbud, 2013) menyebutkan bahwa kaidah bahasa teks diskusi adalah: 1. Penggunaan istilah-istilah umum terkait dengan topik diskusi 2. Kata-kata yang menunjukkan suatu perbandingan atau pengontrasan 3. Penggunaan kata-kata yang mendukung atau menolak argumen

Berdasarkan beberapa pendapat di atas sebenarnya satu dengan yang lain mengandung pengertian yang sama dan saling melengkapi. Dapat disimpulkan bahwa kaidah kebahasaan teks diskusi meliputi:

Tabel Unsur Kebahasaan Teks Diskusi

Unsur Kebahasaan Teks Diskusi

No. Unsur Kebahasaan 1. Menggunakan kata modalitas 2. Menggunakan kohesi leksikal dan gramatikal 3. Menggunakan kata kerja aksi 4. Menggunakan konjungsi perlawanan

Perlu siswa ketahui, bahwa terdapat sumber lain yang menyatakan unsur kebahasaan teks diskusi, di antaranya: 1. Penggunaan konjungsi perlawanan Kaidah kebahasaan dalam teks diskusi salah satunya terdiri atas adanya penggunaan konjungsi perlawanan. Misalnya: tetapi, akan tetapi, sedangkan, bukan....melainkan. Contoh: Sebagaian orang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah diperbolehkan, tetapi banyak juga yang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah tidak diperbolehkan. 2. Penggunaan kohesi leksikal Kohesi leksikal adalah kepaduan yang akan dicapai melalui

This article is from: