8 minute read

B. Memahami Struktur dan Unsur Kebahasaan Cerita Inspiratif

Next Article
Uji Kompetensi 7

Uji Kompetensi 7

d. Alur

Dalam teks cerita inspiratif terdapat alur cerita untuk memberikan pemahaman awal, inti, dan akhir cerita atau kisah. Maka, teks cerita inspiratif juga dapat disebut sebagai teks cerita, karena di dalamnya terdapat alur, yaitu urutan waktu cerita dari awal hingga akhir yang dapat dipahami pembaca.

Advertisement

e. Bersifat Naratif dan Inspiratif

Dalam teks cerita inspiratif terdapat alur cerita untuk memberikan pemahaman awal, inti, dan akhir cerita atau kisah. Maka, teks cerita inspiratif juga dapat disebut sebagai teks cerita, karena di dalamnya terdapat alur, yaitu urutan waktu cerita dari awal hingga akhir yang dapat dipahami pembaca.

f. Ada Tokoh yang Diceritakan

Pada teks cerita inspiratif terdapat tokoh cerita dengan kisah hidupnya yang dijadikan sumber inspirasi, contoh, atau teladan bagi pembaca. Pada umumnya, tokoh dalam cerita inspiratif adalah manusia.

C. Fungsi Teks Cerita Inspiratif

Fungsi teks cerita inspiratif di antaranya: 1. Pemberian informasi berupa pengalaman yang disajikan secara estesis kepada pembaca. 2. Pemberian informasi dengan adanya kronologi suatu peristiwa yang di lengkapi dengan unsur-unsurinspirasi. 3. Menyampaikan pengalaman untuk hiburan semata. 4. Menceritakan kenyataan atas suatu kejadian yang telah terjadi demi kepentingan tertentu.

KEGIATAN 2: MEMAHAMI STRUKTUR DAN UNSUR KEBAHASAAN CERITA INSPIRATIF

Pernahkah Anda memperhatikan struktur yang ada di dalam sebuah teks cerita inspiratif? Bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam teks cerita inspiratif? Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat Anda temukan jawabannya setelah mempelajari materi ini.

A. Struktur Teks Cerita Inspiratif

Dalam sebuah karya sastra, semua jenis karya sastra memiliki struktur. Struktur ceritanya pasti dibina oleh unsur-unsur pembangun. Unsur-unsur tersebut saling mendukung satu sama lainnya. Menurut Staton (dalam Pradopo dkk., 1985: 17), unsur-unsur tersebut sebagai berikut. 1) Tema dan masalah, 2) Fakta cerita, dan 3) Sarana cerita. Tema dan Masalah ciri khas cerita ialah hal atau peristiwa yang dituturkan itu selalu menyangkut manusia dengan segala perilaku dan persoalan-persoalannya. Fakta cerita disebut juga sebagai struktur faktual atau tingkat faktual. Fakta cerita meliputi alur, penokohan, dan latar (Pradopo dkk., 1985: 17). Fakta cerita merupakan hal-hal yang akan diuraikan di dalam sebuah karya fiksi. Sarana cerita merupakan unsurunsur yang terdapat dalam rangkaian cerita. Unsur tersebut menjadikan sebuah peristiwa di dalamnya menjadi menarik. Struktur teks cerita inspiratif tidak jauh berbeda dengan struktur teks narasi lainnya, yaitu terdiri dari orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda. Berikut akan dijelaskan mengenai struktur teks cerita inspiratif. Untuk lebih memahami perhatikan gambar berikut!

Gambar Struktur Teks Cerita Inspiratif

176 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX

1. Orientasi

Pada bagian yang pertama ini, penulis menjabarkan waktu, tempat, tokoh, serta watak dari setiap tokohnya dan apa yang sedang terjadi.

Tahap pengenalan atau penyituasian selain berisi pengenalan tokoh, latar, watak, penulis juga menceritakan latar belakang dari cerita tersebut. 2. Rangkaian Peristiwa

Pada struktur yang kedua ini, penulis menceritakan kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita (konflik). Dimulai dari awal terjadinya sebuah peristiwa sampai puncak masalah. 3. Komplikasi

Pada bagian selanjutnya penulis menceritakan kejadian penting, sebab, dan pemicu yang menimbulkan konflik antar tokoh yang akan menimbulkan kejadian-kejadian yang lain sebagai akibat dari konflik sebelumnya sampai konflik tersebut mencapai puncaknya. Peristiwaperistiwa yang dikembangkan pada tahap rangkain peristiwa sampai masalah tersebut ditemukan jalan keluarnya. Di mana puncak cerita ini menjadi tempat kisah yang menjadi inspirasi bagi pembaca. 4. Resolusi

Setelah konflik terebut telah mencapai puncaknya, maka pada bagian resolusi ini, konflik tersebut sudah menurun hingga terselesaikan atau terpecahkan. Peristiwa atau masalah yang dikembangkan pada bagian rangkaian peristiwa dan komplikasi dikendurkan pada tahap resolusi.

Dan pada bagian ini peristiwa atau kejadiannya akan menyadarkan tokoh tentang kebaikan. 5. Koda

Pada langkah yang terakhir ini, bagian penutup dari sebuah cerita inspiratif dan jenis teks narasi lainnya penulis menuliskan atau menyampaikan sebuah penutup berupa pesan moral dari cerita tersebut. Tahap akhir ini bisa dihilangkan oleh penulis. Berikut akan disajikan contoh dari teks cerita inspiratif beserta strukturnya. Diharapkan melalui contoh tersebut dapat membantu dalam memahami struktur-struktur teks cerita inspiratif.

Bacalah teks cerita inspiratif berikut! Garam dan Air

Orientasi

Di sebuah desa ada seorang anak perempuan umurnya kira-kira 13 sampai 16 tahun. Dia seorang anak yang cantik juga pintar tapi sayangnya dia memiliki sifat suka mengeluh ketika ada masalah datang menghampirinya. Sekecil apapun masalah itu dia selalu mengeluh dan menggerutu.

Rangkaian Peristiwa

Suatu hari dia sedang berjalan menuju sekolah, tiba-tiba lewat seorang teman sekolahnya dengan mengendarai sepeda baru. Dia menatap temannya yang sedang mengendarai sepeda sambil mengeluhkan dirinya yang cuma berjalan kaki. Sesampainya di rumah diapun mengeluhkan hal ini kepada ibunya. “Bu, aku capek setiap hari harus berjalan kaki ke sekolah, kenapa Ibu tidak membelikan aku sepeda baru supaya aku tidak perlu capek-capek berjalan kaki”.

Dia merasa dalam hidup ini hanya dia seorang yang selalu mendapat masalah tidak seperti teman-temannya yang lain yang bisa hidup enak dan tidak pernah punya masalah. Padahal semua manusia di muka bumi tidak pernah lepas dari masalah.

Komplikasi

Ibunya mulai resah dengan sikap anaknya yang selalu mengeluh. Hingga di suatu hari, Ibu anak ini mengajaknya ke dapur, dia mengambil garam, gelas, dan sebuah panci kemudian mengisi gelas dan panci dengan air sampai penuh. Dia kemudian memasukan satu sendok garam kedalam gelas yang berisi air dan satu sendok lagi ke dalam panci. Sang anak mulai penasaran dengan apa yang sedang dilakukan ibunya.

“Untuk apa air garam itu bu?” Sang Ibu pun berkata, “sekarang coba kamu minum air yang ada di dalam gelas”. Anak itu pun meminumnya dan mengeluh, “rasanya sangat asin bu!”, Ibunya kemudian menyuruh anak itu untuk mencicipi air yaang ada di dalam panci. “Rasanya asin bu, tapi tidak seasin air yang di gelas tadi” Kata anak itu dengan nada penasaran. Setelah itu sang ibu mengajaknya ke sebuah danau yang berada tidak jauh dari rumah mereka.

Resolusi

“Sekarang coba kamu lemparkan segenggam garam ke dalam danau itu!”. Dengan wajah yang masih penasaran anak itu melemparkan segenggam garam ke dalam danau. “Kenapa bu? Untuk apa ibu menyuruhku melemparkan garam ke danau?”. Sang ibu kemudian berkata, “Nak, kamu adalah anak yang cerdas, menurut kamu bagaimana rasa air danau setelah kamu melemparkan segenggam garam ke dalamnya?” dengan spontan anak itu menjawab, “Tentu saja rasanya tidak akan berubah bu, tapi aku masih penasaran kenapa ibu melakukan semua ini?”

Dengan nada yang lembut ibunya menjelaskan bahwa garam yang dimasukkan ke dalam gelas, panci dan danau itu diibaratkan masalah setiap orang yang ada di dunia. Tinggal bagaimana sikap kita menghadapi masalah itu. Apakah kita akan seperti gelas dan panci ketika ditimpa sedikit masalah akan berubah menjadi asin? Ataukah kita adalah danau yang ketika ditimpa masalah sebesar apapun tidak akan berubah rasa sedikitpun

Koda

Setelah mendengarkan penjelasan ibunya, anak ini mulai mengerti bahwa setiap orang di atas bumi ini pasti punya masalah entah itu masalah yang besar atau masalah yang kecil, tetapi jika kita menghadapinya dengan lapang dada, maka sebesar apapun masalah yang menimpa tidak akan mengubah kita menjadi orang yang suka mengeluh dan lupa untuk bersyukur.

B. Unsur Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif

Cara penyampaian pesan-pesan dalam cerita inspiratif disampaikan dengan memilih kata-kata yang menyentuh. Hal tersebut bertujuan untuk menyentuh hati pembaca. Dengan tujuan itu pula, teks cerita inspiratif banyak menggunakan ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi agar dapat mengilhami dan memberi pencerahan kepada pembaca. Berikut unsur-unsur kebahasaan dalam sebuah cerita inspiratif.

1) Menggunakan kata kerja

Kata kerja dalam KBBI, kata kerja atau verba dinyatakan sebagai kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan.

Dengan kata lain, kata kerja menunjukkan suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Sehingga kata kerja berperan sebagai predikat dalam penyusunan kalimat.

g. Kata kerja aktif transitif

Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek. Pada kata kerja ini subjek melakukan tindakan langsung terhadap objeknya sehingga kalimat ini memerlukan objek. Kata kerja ini pada umumnya mengandung makna inheren perbuatan, meskipun tidak semuanya demikian. Kata kerja transitif mendengar atau melihat, misalnya, tidak menyatakan perbuatan. Contoh: Ibu sedang membersihkan kamar mandi.

h. Kata kerja aktif intransitif

Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja yang tidak menggunakan objek. Di samping itu, kata kerja ini tidak bisa bergabung dengan prefiks me-, ber-, tanpa mengubah makna dasarnya.

2) Kata keterangan tempat dan waktu

Kata yang digunakan untuk menerangkan tempat kejadian dan waktu kejadian. Kata keterangan waktu maknanya selalu berhubungan dengan keterangan waktu terjadinya peristiwa.

Contoh: baru, segera, tadi, kemarin, lusa, dsb.

3) Penggunaan kata sandang “si” dan “sang”

Kata sandang adalah kata yang menentukan atau membatasi kata benda. Kata sandang umumnya terletak di depan atau sebelum kata benda. Penggunaan kata sandang; 1) menjadikan kata-kata atau bagian kalimat bersifat kata benda, 2) memberi ketentuan kepada kata benda.

Kata sandang “si” dipakai untuk nama diri, orang, dan binatang.

Misalnya, si manis, si ganteng, si cantik, si Ahmad, si juara, si

Meong. Sedangkan kata sandang “sang” dipakai untuk di depan nama-nama dewa, sebagai gelar raja, di depan jenis hewan dalam dongeng, dan di depan benda yang dihormati. Misalnya, sang Siwa, Sang Prabu, sang Kancil, sang Gajah, sang Merahputih.

4) Penggunaan kata penghubung

Kata penghubung (konjungsi) atau yang juga sering disebut dengan kata sambung adalah kata yang berfungsi sebagai

This article is from: