KATA PENGANTAR Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia–Nya, kurikulum penyelenggaraan program pelatihan pewara. Kurikulum ini disusun sebagai upaya pelestarian budaya Jawa yang adi luhur sebagai sumber kearifan dalam kehidupan bermasyarakat yang mencerminkan identitas lokal masyarakat Jawa sehingga akan sangat penting bagi masyarakat Jawa untuk tetap melestarikan budaya tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pelatihan nonformal dan informal makin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu
pelatihan
masyarakat, maka disusun suatu kurikulum sebagai acuan untuk penyelenggaraan program pelatihan pewara, diharapkan dapat dijadikan acuan bagi para pembina, penyelenggara, tutor pelatihan nonformal dan informal, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyelenggaraan, penataacaraan, dan manajemen dalam pelaksanaannya. Semoga kurikulum ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara (MC Berbahasa Jawa).
Yogyakarta, 24 Desember 2014 Pembuat Kurikulum
Anggrita Kumidaninggar 12102244021
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program .........................................................
1
B. Dasar Hukum ..........................................................................
2
C. Tujuan Program.......................................................................
3
BAB II ISI DAN STANDAR KURIKULUM A. Kerangka Dasar .......................................................................
4
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Diklat ..............................
5
C. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Diklat ...................................
7
D. Struktur Kurikulum Diklat ......................................................
9
BAB III STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR A. Uraian Standar Kompetensi .................................................... 12 B. Kompetensi Dasar ................................................................... 12 C. Tujuan ..................................................................................... 14 D. Materi Pokok ........................................................................... 14 E. Pengalaman Belajar ................................................................. 16 F. Metode Pembelajaran .............................................................. 16 G. Media Pembelajaran ................................................................ 18 H. Sumber Belajar ........................................................................ 18 I. Waktu Belajar.......................................................................... 19 J. Penilaian Pembelajaran ........................................................... 19
ALUR PENYELENGGARAAN PROGRAM PELATIHAN PEWARA ....... 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 21
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, akibat pengaruh globalisasi menyebabkan pertukaran teknologi dan budaya tidak bisa dibatasi, secara umum globalisasi dapat didefinisikan sebagai mendunianya peradapan manusia. Perkembangan teknologi telekomunikasi menyebabkan kita semakin mudah untuk melihat dan mendengar secara langsung tentang segala informasi diseluruh mancanegara, posisi Indonesia yang terletak diantara dua samudera dan dua benua yang seolah menjadi katalisator derasnya arus globalisasi yang melanda Indonesia. Tidak semua budaya itu dapat berpengaruh baik, terkadang pengaruh budaya yang tidak baik dari Negara asing dapat merusak moral generasi anak muda. Oleh sebab itu kita sebagai anak muda penerus bangsa harus mempunyai filter yang baik didalam menerima budaya dari luar negeri. Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan budaya yang tersebar di 33 propinsi, kekayaan yang dapat dilihat pada keanekaragaman adat istiadat, pakaian, musik, serta makanan. Unsur – unsur budaya tersebut hendaklah dilestarikan agar tidak punah dimakan zaman. Melestarikan budaya daerah sangatlah penting terutama didalam memajukan budaya tersebut agar terus dikenal dan berkembang. Pada masa yang akan datang, perkembangan arus globalisasi akan semakin gencar dan masyarakat tentu akan dihadapkan dengan pertukaran budaya. Berdasarkan penjelasan diatas, pada tahun 2015 kami ingin menyediakan layanan program pelatihan pewara ( MC berbahasa Jawa ) yang merupakan bentuk layanan untuk masyarakat dengan melestarikan nilai – nilai tradisi yang telah ada. Pewara merupakan pembawa acara dalam upacara adat Jawa seperti pernikahan (temanten), kematian (kesripahan), pertemuan Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
1
(pepanggihan), perjamuan (pasamuan), pengajian (pengaosan), pentas, dan sebagainya. Profesi pewara sudah mendapat pengakuan dan memperoleh penghargaan yang baik dari masyarakat dan berkembang menjadi suatu profesi yang menguntungkan. Peran pewara dalam acara – acara resmi maupun hiburan, tetap menjadi tolak ukur dari sukses tidaknya suatu acara, sehingga dapat dibayangkan bagaimana bila suatu acara tidak ada pewaranya, maka acara tersebut akan terasa tidak urut dan tidak enak dilihat. Untuk menjadi seorang pranatacara tidak hanya mempunyai bekal keberanian, tetapi juga harus mempunyai bekal kemampuan. Keberanian akan timbul apabila seseorang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, dan rasa percaya diri ini timbul bila seseorang tersebut mempunyai keyakinan atas kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, di tengah – tengah masyarakat masih sangat dibutuhkan orang – orang yang trampil berbicara baik menjadi pranatacara maupun
sekedar
mengisi
tanggap
wacana
sebagai
pamedharsabda
(penyampai ucapan). Kehadiran pranatacara dalam budaya masyarakat Jawa merupakan suatu bentuk pelestarian budaya Jawa yang adiluhur. Semakin banyak orang mengenal dan mendengar bahasa Jawa di ranah publik, maka semakin kokohlah bahasa Jawa sebagai cermin budaya bangsa yang ikut membesarkan
bangsa
Indonesia,
maka
disusunlah
”Kurikulum
Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara”.
B. DASAR HUKUM 1.
Undang – Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
pelatihan
Nasional. 2.
Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pelatihan
3.
Undang – undang dasar 1945 Pasal 32 tentang Sebagai warga negara yang baik wajib menjunjung tinggi nilai budaya
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara
2
4.
Peraturan Menteri pelatihan Nasional No. 49 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan pelatihan oleh Satuan pelatihan Nonformal
5.
Permendikbud RI No. 17 tahun 2012 tentang struktur organisasi dan tata kerja Balai Pengembangan pelatihan Nonformal dan Informal
6.
Permendiknas No. 36 tahun 2010 tentang tata kelola dan organisasi Kementerian pelatihan Nasional
C. TUJUAN PROGRAM 1. Tujuan Umum Sebagai acuan dasar persiapan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi dalam rangka menyimpan, merawat dan menginformasikan nilai – nilai tradisi kepada masyarakat luas khususnya tentang keanekaragaman tata cara uparaca Jawa dalam perkembangan adat saat ini. 2. Tujuan Khusus a. Peserta dapat meningkatkan kemampuan untuk mampu berbicara bahasa Jawa sesuai dengan lafal yang baik dan benar b. Peserta mampu mengenal lebih dalam serta menginformasikan tentang keanekaragaman tata upacara Jawa pada masyarakat luas (generasi muda) c. Peserta mampu untuk memandu jalannya suatu acara d. Peserta mampu memiliki bekal keberanian dan bekal kemampuan
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
3
BAB II ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka Dasar Kurikulum Tabel 1. Kelompok Mata Diklat No.
Kelompok Mata Diklat
Deskripsi Materi dasar merupakan pengetahuan dasar yang bertujuan agar peserta mampu memahami gambaran umum tentang
1.
Materi Dasar
permasalahan penata acaraan kegiatan yang berkaitan dengan tradisi Jawa. Dalam memahami bagaimana penyelenggaraan, penataacaraan, dan manajemen dalam pelaksanaannya. Materi pokok merupakan pengetahuan esensial tentang penyelenggaraan penataacaraan. Materi ini diberikan dengan tujuan agar peserta memiliki pengetahuan dan keahlian
2.
tentang penyelenggaraan upacara – upacara yang berkaitan Materi Pokok
dengan tradisi Jawa, serta kemampuan pengkoordinasian program, penatacaraan program, manajemen program, pelaksanaan program dan hasil yang diharapkan dari program tersebut. Materi penunjang merupakan bahan – bahan pendukung yang dapat membantu menambah wawasan, pengetahuan, dan
3.
Materi Penunjang
ketrampilan peserta pelatihan.
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
4
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Pada dasarnya pengembangan kurikulum ialah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu hasil yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah langkah penyusunan kurikulum atas dasar penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Dengan adanya pengembangan kurikulum tersebut maka ada beberapa prinsip – prinsip dasar dalam penyelenggaraan program pelatihan pewara, yaitu : a.
Prinsip Relevansi Istilah relevansi dapat diartikan sebagai kesesuaian atau keserasian pelatihan dengan tuntutan kehidupan. Pelatihan tersebut dipandang relevan bila hasil yang diperoleh dari adanya pelatihan tersebut dapat berguna atau fungsional bagi kehidupan. Di dalam prinsip relevansi ada dua macam yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevansi internal dan eksternal. Yang dimana didalam relevansi internal dalam kurikulum penyelenggaraan program pelatihan pewara harus memiliki keserasian antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi, pengalaman belajar yang harus dimmiliki oleh peserta pelatihan, strategi atau metode yang digunakan, dan alat penilaian untuk melihat ketercapaian tujuan tersebut. Dan pada prinsip relevansi eksternal memiliki 3 macam relevansi dalam pengembangan kurikulum penyelenggaraan program pelatihan pewara, yaitu : 1) Relevansi dengan lingkungan peserta peserta pelatihan.
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
5
2) Relevansi dengan perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang. Artinya, isi kurikulum harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang berkembang. 3) Relevansi dengan situasi dan kondisi. Artinya, bahwa apa yang diajarkan di tempat pelatihan harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pernikahan (temanten), kematian (kesripahan), pertemuan
(pepanggihan),
perjamuan
(pasamuan),
pengajian
(pengaosan), pentas, dan sebagainya. b.
Prinsip Efektifitas Efektifitas dalam kurikulum ini harus mengusahakan agar kegiatan pembelajaran dan pelatihan dapat membuahkan hasil sesuai dengan kegiatan yang berkenaan seberapa jauh dari apa yang direncanakan atau diinginkan dapat dilaksanakan ataupun tercapai.
c.
Prinsip Efisiensi Efisiensi juga sangat dibutuhkan didalam kurikulum sebagai suatu usaha yang pada dasarnya merupakan perbandingan antara hasil yang telah dicapai ( output ) dan usaha efisiensi di dalam kegiatan pelatihan tersebut, misalnya efisiensi waktu, tenaga, peralatan, sarana, biaya, maupun personalia secara cermat dan tepat sehingga kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi
juga harus praktis sehingga hasil
kegiatan dapat memenuhi harapan. d.
Prinsip Kontinuitas Perkembangan dan proses belajar seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus – putus. Oleh karena itu, pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu jenjang pelatihan dengan jenjang lainnya, juga antara jenjang pelatihan dengan pekerjaan, sehingga mengusahakan agar
setiap
kegiatan
pelatihann
merupakan
bagian
yang
berkesinambungan dengan kegiatan pelatihan lainnya baik secara Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
6
vertikal maupun secara horisontal. Jadi dalam pengembangan kurikulum perlu dilakukan secara bersama – sama. e.
Prinsip Fleksibilitas Apa yang diharapkan dalam kurikulum yang ideal terkadang tidak sesuai dengan kondisi kenyataan yang ada, seperti ketidaksesuaian yang ditunjukkan oleh kemampuan tutor yang kurang, latar belakang ataupun kemampuan dasar yang dimiliki peserta pelatihan rendah, atau mungkin sarana prasarana yang kurang memadai. Kurikulum program pelatihan pewara ini harus bersifat fleksibilitas yang dimaksudkan adalah tidak kaku, artinya memberi sedikit kebebasan dan kelonggaran dalam mengambil suatu keputusan tentang suatu kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum dan harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada.
f.
Prinsip Integrasi Integrasi atau keterpaduan merupakan pengembangan yang menunjukkan adanya hubungan horizontal pengalaman belajar peserta sehingga dapat membantu peserta pelatihan dalam memperoleh suatu kesatuan. Kurikulum ini dirancang untuk mampu mengembangkan manusia yang utuh dan pribadi yang terintegrasi, artinya manusia yang mampu selaras dengan lingkungan sekitarnya sehingga kurikulum harus mampu mengembangkan berbagai kecakapan hidup peserta pelatihan pewara.
C. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Dalam pelaksanaan kurikulum dalam menyelenggarakan program pelatihan menggunakan prinsip sebagai berikut : a.
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta pelatihan untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
7
dirinya. Dalam hal ini peserta pelatihan harus mendapatkan pelayanan pelatihan
yang
bermutu,
serta
memperoleh
kesempatan
untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. b.
Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c.
Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta pelatihan mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta pelatihan dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta pelatihan yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d.
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta pelatihan dan tutor/fasilitator yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
e.
Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru ( semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
8
f.
Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pelatihan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g.
Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata diklat, pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai.
D. Struktur Kurikulum Struktur Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara sebagai berikut : Tabel 2 : Materi Dasar Waktu No.
Materi Dasar
JPL Teori
1.
Konsep
penyelenggaraan
program pelatihan pewara
Praktek
1
1
2
2
2
2
2
2
Latar belakang 2.
diadakannya pelatihan pewara
3.
Pentingnya pelatihan pewara Prinsip dasar
4.
penyelenggaraan program pelatihan pewara Jumlah JPL
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
7
9
Tabel 3 : Materi Pokok Waktu No.
Materi Pokok
JPL Teori
Praktek
1.
Tuntunan Pewara
1
1
2.
Definisi Pewara
1
1
3.
Syarat Pewara
1
4.
Wawasan Pewara
1
5.
Praktek Pewara
1
6.
Sarana Pewara
7.
Tampilan Pewara Menentukan
8.
sasaran,
dan
2
3 1
2
3
2
2
1
2
3
1
2
3
1
1
2
tujuan, hasil
pelatihan Strategi promosi jasa
9.
pemasaran Jumlah JPL
19
Tabel 4 : Materi Penunjang Waktu No.
Materi Dasar Tata
1.
JPL
cara
dan
penataacaraan
upacara
Teori
Praktek
1
2
3
1
2
3
adat 2.
Pelaksanaan evaluasi
dan praktek
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
10
pelatihan 3.
Tindak Lanjut
2 Jumlah JPL
2 8
Total : 7 + 19 + 8 = 34 JPL
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
11
BAB III STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR A. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tabel 5: Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Program Pelatihan Pewara No. 1.
Standar Kompetensi Lulusan Program Pelatihan Pewara Mengidentifikasi jenis – jenis upacara adat sesuai potensi lingkungan dan masyarakat pendukungnya
2.
Menginventarisasi dan mengkomunikasikan hasil pelatihan yang dapat dikembangkan
3.
Menguasai keterampilan sebagai pewara
4.
Menjalin kerjasama/kemitraan dengan Event Organization ( EO )
5. 6.
Melakukan jaringan kerja dengan kegiatan sejenis Mengembangkan kompetensi memahami, tatacara upacara adat, untuk memelihara kelestarian budaya yang pada gilirannya akan memperkokoh ketahanan nasional
B. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Tabel 6: Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Program Pelatihan Pewara
No. 1.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mewujudkan pemeliharaan nilai nilai
tradisi
sejalan
–
dengan
perkembangan masyarakat
1. Mengidentifikasi nilai tradisi
yang
–
sesuai
nilai dengan
masyarakat pendukungnya 2. Menetapkan materi pelatihan
2.
Mempraktekkan keterampilan yang
1. Menjelaskan
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara
tata
urutan
serta
12
dapat dikembangkan yang sesuai
sarana prasarana yang dibutuhkan
minat dan potensi yang dimiliki
dalam pelatihan pewara 2. Menampilkan
hasil
pelatihan
pewara 3.
Mengidentifikasi
potensi,
sumber
1. Mengungkapkan tata cara upacara
belajar, dan nilai tradisi yang berlaku
adat
di masyarakat tertentu
materi pelatihan
di
lingkungannya
2. Mengungkapkan
sumber
sesuai
daya
manusia di Lingkungannya yang kompeten dalam tata cara upacara adat 4.
Mengidentifikasi kebutuhan
1. Menjelaskan arti EO
dan per mintaan masyarakat
2. Menyebutkan kebutuhan barang
terhadap jasa pewara
dan
jasa
dalam
pelaksanaan
upacara adat 3. Menjelaskan faktor permintaan dan penawaran jasa pewara 5.
Merancang dan mengelola biaya
1. Mengidentifikasi jenis – jenis biaya
pada kegiatan pelatihan pewara
2. Mengidentifikasi tata cara upacara adat 3. Menghitung
biaya
pelaksanaan
dalam satu event 4. Membuat pembukuan sederhana 6.
Melakukan interaksi dengan Konsumen
1. Menjelaskan jenis jenis upacara adat kepada konsumen 2. Menampilkan bahasa lisan dan bahasa tubuh
7.
Memahami strategi pemasaran jasa
1. Menentukan standar biaya (honor)
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
13
2. Melakukan promosi yang efektif 8.
Menjalin kemitraan
1. Menjalin
kerjasama
dengan
layanan sejenis 9.
Menjaga kelangsungan layanan jasa yang dikembangkan
1. Mengidentifikasi modal dan jasa secara berkelanjutan 2. Mempertahankan
kepercayaan
konsumen 3. Memahami peraturan pemerintah terhadap usaha yang dikembangkan 4. Menampilkan
jasa
yang
lebih
kreatif dan inovatif
C. Tujuan Tujuan pelatihan penyelenggaraan Pewara ini meliputi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta agar terampil berbahasa Jawa dalam membawakan setiap acara adat, sehingga peserta yang telah mengikuti program pelatihan pewara dasar
dan lanjut atau yang telah mencapai
kompetensi pewara dasar dan lanjut, dapat memiliki akses untuk meningkatkan keterampilannya.
D. Materi Pokok No.
Materi Pokok
Deskripsi Aturan atau tata cara yang mengatur
1.
Tuntunan Pewara
jalannya suatu acara resmi/upacara adat
2.
Definisi Pewara
Orang ataupun personil yang bertugas menata acara, pembagi waktu, dalam
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
14
mengantarkan acara resmi yang sudah tersusun Olah swara (teknik vocal) , Olah raga lan busana/penampilan (performance), olah basa lan sastra (kemampuan 3.
Syarat Pewara
berbahasa dan sastra), pangrengga swara (sound system), papan (tempat), pawiyatan
(pendidikan),
mental,
ketewajuhan (kedisiplinan), gladhen (gladi), kasamaptaan (persiapan) Pewara
diharapkan
memiliki
pengertian
ketrampilan
dan
sikap
mental yang cukup mengenai : 1. Kebudayaan 4.
filsafat,
Wawasan Pewara
(pengetahuan,
keyakinan,
dan
kemampuan) 2. Teori
keprotokolan/
kepewaraan
(logika,
etika,
estetika, bahasa)
5.
Praktek Pewara
Sikap,
pengucapan/bahasa,
perfomance Memuat fungsi individual dan fungsi sosial/fungsi
6.
Sarana Pewara
komunikatif
sehingga
perlu dimengerti : a. Siapa yang berbicara b. Siapa yang menjadi lawan berbicara
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
15
c. Siapa yang dibahas d. Suasana (waktu dan tempat) 7.
8.
9.
Tampilan Pewara
Memahami tata urutan dalam suatu upacara adat
Menentukan tujuan, sasaran, dan hasil
Menjelaskan tujuan, sasaran, dan hasil
pelatihan
pelatihan
Strategi promosi jasa pemasaran
Memberikan teori komunikasi untuk promosi yang baik dan benar
E. Pengalaman Belajar Pengalaman belajar peserta pelatihan ditunjang dengan adanya skill/kemampuan yang dibutuhkan didunia entertaiment. Dengan keahlian yang dimilikinya dapat dimanfaatkan untuk mempermudah peserta pelatihan mencapai pengalaman belajar yang optimal, juga saat mengikuti pelatihan peserta ingin pembaharuan dalam pembelajaran seperti lelucon, pengalaman belajar dan hal – hal inovatif lainnya yang lebih menarik. Pembelajaran yang menarik merupakan pembelajaran yang benar – benar memberikan pembelajaran kepada peserta pelatihan, dengan semakin terlibat aktifnya peserta maka akan semakin berkualitasnya hasil belajar yang didapatkan peserta pelatihan. F. Metode Pembelajaran a.
Metode Ceramah Metode ceramah merupakan metode yang biasa digunakan oleh setiap tutor. Ceramah ilmiah perlu dilakukan untuk memberikan bekal pengetahuan mengenai kebudayaan Jawa. Materi ini sangat penting disampaikan mengingat masyarakat Jawa pada umumnya sudah tidak begitu memperhatikan lagi apa dan bagaimana pentingnya kebudayaan
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
16
Jawa. Pemberian materi dalam ceramah ini perlu dilakukan agar peserta memiliki dasar pengetahuan yang sangat diperlukan oleh seorang pewara/pranatacara dan pemedharsabda. Tanpa pengetahuan dasar ini seorang pewara/pranatacara dan pamedharsabda akan kekurangan bahan dalam menyelesaikan tugasnya, dan akhirnya hasil yang diharapkan menjadi tidak sempurna. Materi lain yang disampaikan adalah syarat dan bekal seorang pranatacara. Pemberian materi ini disampaikan secara luwes, artinya peserta diperkenankan dan bahkan diharapkan untuk mengajukan tanggapan, atau pertanyaan terkait, saat ceramah masih berlangsung.
b.
Metode Simulasi Cara simulasi atau peragaan perlu ditempuh dalam pelatihan ini untuk memperoleh hasil yang lebih terasa. Peserta akan dapat merasakan bagaimana menjadi orang yang dibebani tugas menjadi pranatacara atau pamedharsabda. Peserta dibentuk menjadi beberapa kelompok, agar bisa tampil dalam sebuah penyenggaraan pernikahan. Misalnya, menjadi pranatacara, pamedharsabda pasrah, pamedharsabda tampi, pamedharsabda pambagyaharja, dan pemberi sabdatama. Praktek simulasi ini berjalan dengan penuh semangat belajar. Tutor melakukan pendampingan agar praktek simulasi dapat berlangsung dengan lancar dan memberi manfaat langsung kepada peserta.
c.
Metode Praktek Dalam metode praktek ini tutor menyuruh peserta pelatihan untuk mempraktekkan teori yang sudah diajarkan oleh tutor, sehingga mereka akan lebih mampu dan luwes dalam membawakan acara.
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
17
G. Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan didalam pelatihan ini meliputi ; a. Modul Para peserta pelatihan akan mendapatkan modul/buku panduan yang berisi materi dan praktek yang dilaksakan selama pelatihan. Sehingga peserta dapat lebih mudah dalam menerima materi yang disampaikan oleh tutor dan juga bisa lebih mudah dalam mempersiapkan apa yang akan mereka pelajari sebelum tutor mengajarkan. b. Alat atau Media LCD White Board Proyektor VCD Laptop Alat tulis Mikrofon Sound system Ruang latihan Silabus Vidio Rekaman
H. Sumber Belajar Dapat berupa sumber belajar dari : 1. Teori, informasi, bahan ajar / materi pembelajaran, praktek 2.
Tutor, peserta pelatihan, pengelola
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara
18
3. Bahan ajar : modul, slide, vidio, audio 4.
Metode yang digunakan : disikusi, seminar, praktek, simulasi, ice briking, sarasehan, tanya jawab, olah vokal
I. Waktu belajar Dalam kurikulum pelatihan program Pewara dasar ini dibagi menjadi dua bagian, yakni praktek dan teori. Ada 34 kali pertemuan dimana setiap satu kali pertemuan dengan durasi masing – masing 45menit. Maka total durasi diklat jurnalistik dasar ini sebanyak 1.530 menit. Untuk teori total ada 24 kali pertemuan (1080 menit) atau 64%, sedangkan untuk praktek ada total 12 kali pertemuan (540 menit) atau 36%.
J. Penilaian pembelajaran a. Pada penilaian yang dilakukan tutor yaitu dengan mengadakan penilaian pada proses pembelajaran teori dan praktek untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan kemampuan peserta pelatihan dalam hal berbicara, berdialek, pernafasan, pantulan suara dan penjiwaan dengan menggunakan berbagai macam tes. Penilaian akhir yang dilakukan yaitu untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta pelatihan terhadap adanya standar kompetensi pelatihan pewara yang harus terselasaikan selama peserta pelatihan mengikuti program tersebut. b.
Untuk peserta pelatihan yang telah dinyatakan mencapai kompetensi minimal sebagaimana yang dipersyaratkan dinyatakan sudah lulus/selesai dan diberikan Sertifikat.
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
19
Alur Program Pelatihan Pewara Konsep penyelenggaraan program pelatihan pewara
Materi Dasar
Latar belakang diadakannya pelatihan Pentingnya pelatihan pewara Prinsip dasar penyelenggaraan program pelatihan pewara Tuntunan Pewara Definisi Pewara
Materi Inti
Syarat Pewara Wawasan Pewara Praktek Pewara Sarana Pewara Tampilan Pewara Menentukan tujuan, sasaran, dan hasil Strategi promosi jasa pemasaran Tata cara dan penataacaraan
Materi Penunjang
Pelaksanaan dan evaluasi praktek Tindak Lanjut
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara
20
DAFTAR PUSTAKA file:///F:/33%20Pranatacara%20dalam%20Bahasa%20Jawa%20sebagai%20Su mber%20Kearifan%20dalam%20Kehidupan%20Bermasyarakat.htm file:///F:/MC%20MASTER%20CEREMONY%20%28PEMBAWA%20ACAR A%29%20_%20Adiwiyata%20SMPN%201%20Boyolangu%20Tulungagu ng.htm Rama Sudi Yatmana, 1994, Tuntunan Kagem Para Panatacara Tuwin Pamedharsabda, Semarang, Aneka Ilmu Ir. Kussunartini dan Dra. Rina, 2010, Ragam Pengantin Jawa Tengah, Semarang Drs. Sutardja Atmasandjaja, 2006, Tuntunan Sesorah saha panata titi laksana, Yogyakarta, Absolut
Kurikulum Penyelenggaraan Program Pelatihan Pewara Â
21
RANCANGAN RENCANA PENYELENGGARAAN PROGRAM PELATIHAN PEWARA (MC Berbahasa Jawa)
No
Materi
1.
Materi Dasar a. Konsep penyelenggaraan program pelatihan pewara b. Latar belakang diadakannya pelatihan pewara c. Pentingnya pelatihan pewara d. Prinsip dasar penyelenggaraan program pelatihan pewara Materi Inti a. Tuntunan Pewara b. Definisi Pewara c. Syarat Pewara
2.
d. Wawasan Pewara e. Praktek Pewara
f. Sarana Pewara g. Tampilan Pewara
Alokasi waktu
1 jpl 2 jpl 2 jpl 2 jpl 1 jpl 1 jpl 3 jpl (1 teori 2 praktek) 1 jpl 3 jpl (1 teori 2 praktek)
Metode Pembelajaran
Media pembelajaran
Ceramah
Silabus
Ceramah
Slide power point
Ceramah Ceramah
Slide power point Slide power point
Ceramah Ceramah dan diskusi Ceramah dan praktek langsung Ceramah Ceramah dan praktek
Modul Modul Modul, white board
2 jpl Ceramah 3 jpl Ceramah dan praktek (1 teori 2 praktek)
Slide power point Modul, white board, mikrofon, sound system Modul Modul, white board
h. Menentukan tujuan, sasaran, dan hasil pelatihan i. Strategi promosi jasa pemasaran 3.
Materi Penunjang a. Tata cara dan penataacaraan upacara adat b. Pelaksanaan dan evaluasi praktek pelatihan c. Tindak Lanjut
3 jpl Diskusi dan praktek (1 teori 2 praktek) 2 pjl Ceramah dan praktek (1 teori 2 praktek)
Slide power point, Modul Slide power point, Modul
3 jpl Ceramah dan praktek (1 teori 2 praktek) Ceramah dan praktek 3 jpl (1 teori 2 praktek)
mikrofon, sound system mikrofon, sound system, vidio, rekaman Hasil rekaman, vidio
2 jpl
Ceramah
Yogyakarta, 24 Desember 2014 Penyusun,
Anggrita Kumidaninggar 12102244021