Kurikulum Pelatihan dan Pendidikan Siaga Bencana

Page 1


KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulilah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana dapat tersusun dalam rangka upaya penanggulangan bencana di Indonesia. Kurikulum ini disusun sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia dan dapat digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan pelatihan siaga bencana, sehingga diharapkan pada akhirnya menjadi acua bagi penyelenggaraan Pelatihan Siaga Bencana, baik dilakukan di lingkungan masayarakat ataupun lingkungan instansi/lembaga/organisasi lainnya agar efektivitas penyelenggaraan Pelatihan Siaga bencana semakin meningkat. Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan kurikulum Pelatihan Siaga Bencana ini. Yogyakarta, 14 Januari 2015 Pembuat kurikulum

Ayu Tri Yuniar 12102241044


DAFTAR ISI Hal

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program ....................................................... 1 B. Dasar Hukum ........................................................................ 1 C. Tujuan Program..................................................................... 2

BAB II

ISI DAN STANDAR KURIKULUM A. Kerangka Dasar ..................................................................... 3 B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Diklat ............................ 4 C. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Diklat ................................. 6 D. Struktur Kurikulum Diklat .................................................... 8

BAB III

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR A. Uraian Standar Kompetensi ...................................................10 B. Kompetensi Dasar ..................................................................10 C. Tujuan ....................................................................................13 D. Materi Pokok ..........................................................................13 E. Metode Pembelajaran .............................................................16 F. Media Pembelajaran ...............................................................17 G. Sumber Belajar .......................................................................17 H. Waktu Belajar.........................................................................18 I. Penilaian Pembelajaran ..........................................................18

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................19


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Pengetahuan tentang siaga bencana tentunya harus dimiliki oleh seluruh masyarakat terutama untuk masyarakat Indonesai. Karena melihhat kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana alam seerti gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, dan masih banyak lagi bencana alam yang sering melanda Indonesia yang disebabkan oleh kondisi alam atau ulah manusia itu sendiri. Wilayah Indonesia secara geologis, heografis dan astronomis rentan bencana. Aplikasi teori tektonik lempeng untuk kepulauan Indonesia, menerangkan bahwa kepulauan ini merupakan tempat perbenturan lempeng kerak bumi: Lempeng Eurasia/ Asia Tenggara, Pasifik dan Hindia Belanda. Selain itu dengan kompleksitas kondisi demografi, social dan ekonomi di Indonesia yang berkontribusi pada tingginya tingkat kerentanan masyarakat dalam menangani bencana menyebabkan risiko bencana di Indonesia menjadi tinggi.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana 3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2008 tentang Pendanaan Penanggulangan Bencana 4. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â


5. Kepmendagri Nomor 131 tahun 2003 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengunsi Daerah 6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 14 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana 7. Kepmendagri Nomor 46 tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

C. Tujuan Program

1. Tujuan Umum Kurikulum ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman umum dalam penyelengaraan kegiatan Pelatihan Siaga Bencana 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai bencana alam b. Meningkatkan kewaspadaan mengenai bencana alam c. Meningkatkan kemampuan tanggap darurat dalam menghadapi saat bencana alam maupun setelah bencana alam

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â


BAB II ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka Dasar 1. Kelompok Mata Diklat No.

Kelompok Mata

Deskripsi

Diklat 1. Materi Dasar

Materi dasar merupakan pengetahuan dasar yang bertujuan

agar

memahami

pesera

tentang

pelatihan

kondisi

mampu

geografis

dari

indonesia dan memahami tentang bencana alam yang

terjadi

di

Indonesia,

mengetahui

penanganan bencana alam. 2. Materi Pokok

Materi pokok merupakan inti dari materi yang dilaksanakan pada program pelatihan siaga bencana. Materi ini diberikan dengan tujuan agar peserta

pelatihan

mampu

mengerti

dan

memahami kondisi alam Indonesia, bencana alam yang biasa terjadi di Indonesia, tanda alam yang terjadi jika akan terjadi bencana alam, dan cara penanganan bencana saat pra kejadian, kejadian, dan pasca kejadian, baik dari sisi substansi

(soft

skill)

maupun

kemampuan

operasional (hard skill). 3. Materi Penunjang

Materi

penunjang

berupa

materi-materi

pendukung yang diberikan kepada peserta

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â


pelatihan dengan tujuan supaya peserta pelatihan mempunyai

pengetahuan,

wawasan,

dan

ketrampilan pendukung.

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Diklat Pada dasarnya pengembangan kurikulum ialah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu hasil yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkann kurikulum baru melalui langkah langkah penyusunan kurikulum atas dasar penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Dengan adanya pengembangan kurikulum tersebut maka ada beberapa prinsip dasar dalam penyelenggaraan program pelatihan, yaitu: 1. Prinsip Relevansi Istilah relevansi dapat diartikan sebagai kesesuaian atau keserasian pelatihan dengan tuntutan kehidupan. Pelatihan tersebut dapat dipandang relevan bila hasil yang diperoleh dari adanya pelatihan tersebut dapat berguna dan bermanfaat untuk kehidupan. Di dalam prinsip relevansi ada dua macam yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevansi internal dan relevansi eksternal. Yang dimana di dalam relevansi internal dalam kurikulum penyelenggaraan program Pelatihan Siaga Bencana harus memiliki keserasian antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh peserta pelatihan, strategi atau metode yang digunakan, dan alat penilaian untuk melihat ketercapaian tujuan tersebut.

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â


2. Prinsip efektifitas Efektifitas dalam kurikulum ini harus mengusahakan agar kegiatan pembelajaran dan pelatihan dapat membuahkan hasil sesuai dengan kegiatan yang berkenaan seberapa jauh dari apa yang direncanakan atau diinginkan dapat dilaksanakan ataupun tercapai. 3. Prinsip Efisiensi Efisiensi juga dibutuhkan di dalam kurikulum sebagai suatu usaha yang pada dasarnya merupakan perbandingan antara hasil yang telah dicapai (out put) dan usaha efisiensi di dalam kegiatan pelatihan tersebut, misalnya efisiensi waktu, tenaga, peralatn, sarana, biaya, maupun personalia secara cermat dan tepat sehingga kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga harus praktis sehingga hasil kegiatan dapat memenuhi harapan. 4. Prinsip komunitas Perkembangan

dan

proses

belajar

seseorang

berlangsung

secara berkesinambungan, tidak terputus – putus. Oleh karena itu, pengalaman

belajar yang

disediakan

kurikulum

juga

hendaknya

berkesinambungan antara satu jenjang pelatihan dengan jenjang lainnya, juga antara jenjang pelatihan dengan pekerjaan, sehingga mengusahakan agar

setiap

kegiatan

pelatihann

merupakan

bagian

yang

berkesinambungan dengan kegiatan pelatihan lainnya baik secara vertikal maupun secara horisontal. Jadi dalam pengembangan kurikulum perlu dilakukan secara bersama – sama. 5. Prinsip Fleksibilitas Apa yang diharapkan dalam kurikulum yang ideal terkadang tidak sesuai dengan kondisi kenyataan yang ada, seperti ketidaksesuaian yang ditunjukkan oleh kemampuan tutor yang kurang, latar belakang ataupun kemampuan dasar yang dimiliki peserta pelatihan rendah, atau mungkin Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â


sarana prasarana yang kurang memadai. Kurikulum program pelatihan pewara ini harus bersifat fleksibilitas yang dimaksudkan adalah tidak kaku, artinya memberi sedikit kebebasan dan kelonggaran dalam mengambil suatu keputusan tentang suatu kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum dan harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. 6. Prinsip Integrasi Integrasi

atau

keterpaduan

merupakan

pengembangan

yang

menunjukkan adanya hubungan horizontal pengalaman belajar peserta sehingga dapat membantu peserta pelatihan dalam memperoleh suatu kesatuan. Kurikulum ini dirancang untuk mampu mengembangkan manusia yang utuh dan pribadi yang terintegrasi, artinya manusia yang mampu selaras dengan lingkungan sekitarnya sehingga kurikulum harus mampu mengembangkan berbagai kecakapan hidup peserta pelatihan Siaga Bencana.

C. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Diklat Dalam pelaksanaan kurikulum dalam menyelenggarakan program pelatihan menggunakan prinsip sebagai berikut : a.

Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta pelatihan untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta pelatihan harus mendapatkan pelayanan pelatihan

yang

bermutu,

serta

memperoleh

kesempatan

untuk

mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. b.

Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana

Â


dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. c.

Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta pelatihan mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta pelatihan dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta pelatihan yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

d.

Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta pelatihan dan tutor/fasilitator yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).

e.

Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru ( semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

f.

Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pelatihan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g.

Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata diklat, pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai.

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â


D. Struktur Kurikulum Diklat Struktur kurikulum penyelenggaraan Pelatihan Siaga Bencana sebagai berikut : No.

Materi

Waktu Teori

JPL

Praktik

A.

Materi Dasar

1.

Karakteristik Penanggulangan Bencana

2

2

2.

Konsep penanggulangan bencana

2

2

3.

Prinsipprinsip

2

2

2

2

2

dasar

penanggulangan

bencana 4.

Sistem nasional penanggulangan bencana

B.

Materi Pokok

1.

Konsepsi siaga bencana

2

2.

Penanganan pra bencana

2

2

4

3.

Penanganan saat bencana alam terjadi

2

3

5

4.

Penanganan pasca bencana

2

3

5

5.

Membangun

2

1

3

2

2

4

manajemen

logistik

dan

peralatan penanggulangan bencana 6.

Penanganan pengungsi bencana alam

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â


7.

Penyediaan tempat pengungsian

2

2

4

8.

Pertanggungjawaban dan pelaporan

2

C.

Materi Penunjang

1.

Monitoring dan Evaluasi Praktik Pelatihan

1

1

2

2.

Komunikasi dan Koordinasi saat Siaga

2

1

3

2

Bencana 3.

Tindak Lanjut

2

2

Jumlah JPL

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â

44


BAB III STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR A. Uraian Standar Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Program Pelatihan Siaga Bencana No.

Standar Kompetensi Lulusan Program Pelatihan Siaga Bencana 1. Mampu memahami dan tanggap terhadap ciri–ciri bencana alam yang akan terjadi 2. Menginventarisasi dan mengkomunikasikan hasil pelatihan yang dapat dikembangkan 3. Menguasai ketrampilan untuk menangani dan tanggap siaga bencana 4. Mampu menerapkan ketrampilan yang dimiliki saat terjadi bencana alam 5. Melakukan kerjasama/kemitraan dengan lembaga/organisasi relawan siaga bencana

B. Kompetensi Dasar Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Program Pelatihan Siaga Bencana No. 1.

Standar Kompetensi Konsep bencana

penanggulangan

Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan

pengertian

bencana 2. Menyebutkan

jenis-jenis

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana

10


bencana 3. Mengidentifikasi ancaman,

berbagai ketentraman,

kapasitas dan resiko bencana 2.

Merancang dan melakukan tindakan

penanggulangan

bencana

1. Menjelaskan berbagai teori tentang

penanggulangan

bencana 2. Tanggap

apa

yang

harus

dilakukan saat terjadi bencana alam 3.

Mewujudkan

masyarakat

1. Mengidentifikasi karakteristik

yang sadar akan bencana

lingkungan rawan bencana

alam

alam 2. Mengidentifikasi karakteristik bencana alam

4. . Pengenalan

karakteristik

bencana

1. Menjelaskan

karakteristik

bencana 2. Mengidentifikassi

penyebab

dan akar masalah bencana 5.

Manajemen

1. Menjelaskan

penanguulangan bencana

pengertian

manajemen bencana 2. Menjelaskan

paradigma

penanggulangan bencana Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â

11Â


3. Menjelaskan

tahapan

penanggulangan bencana 4. Menjelaskan pengurangan

trik-trik resiko

akibat

bencana 6.

Pengenalan sistem nasional penanggulangan bencana

1. Menjelaskan model sistem nasional

penanggulangan

bencana 2. Menjelaskan

kebijakan

penanggulangan bencana 3. Menjelaskan

mekanisme

penanggulangan bencana 7.

Mengidentifikasi penanganan

1. Menjelaskan cara pembagian pengungsi

korban bencana alam

tempat pengungsi untuk para pengungsi 2. Mengidentifikasi

kebutuhan

pengungsi 3. Penanganan psikologis pada anak-anak korban bencana alam 8.

Manajemen

pergudangan

logistik dan peralatan

1. Mengetahui

pelaksanaan

strategi pergudangan logistik dan peralatan sesuai dengan

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â

12Â


siklus bencana 2. Mengetahui

penerapan

mekanisme

pergudagan

logistik dan peralatan sesuai dengan siklus bencana 9.

Manajerial

skill

1. Mengetahui

pelaksanaan

pengangkutan

operasional

pengangkutan

danpendistribusian logistik

dan pendistribusian logistik

dan

dan peralatan

peralatan

penanggulangan bencana

2. Memahami penyelenggaraan dan

pengangkutan

pendistribusian logistik dan peralatan

penanggulangan

bencan

C. Tujuan Tujuan penyelenggaraan pelatihan siaga bencana yaitu memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat umum, kelompok/organisasi, dan lembaga agar mampu memahami tentang karakteristik bencana, ciri–ciri bencana, penanganan bencana pada pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. D. Materi 1. Materi Dasar Materi dasar merupakan pengetahuan dasar umum tentang siaga bencana dan penanggulangan bencana yang bertujuan agar peserta mampu memahami

gambaran

umum

mengenai

penanggulangan

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana

bencana, 13


penyelenggaraan

penanggulangan

bencana,

dan

tahapan–tahapan

penanggulangan bencana. 2. Materi Pokok Materi

pokok

adalah

merupakan

pengetahuan

esensial

tentang

kewaspadaan bencana alam. Materi ini diberikan dengan tujuan agar peserta pelatihan memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang siaga bencana, baik dari sisi pemahaman substansi (softskill) dan kemampuan operasional tugas (hardskill). 3. Materi Penunjang Materi penunjang merupakan bahan–bahan pendukung yang dapat membantu menambah wawasan, pengetahuan dan ketrampilan peserta pelatihan.

Tabel Matri Pokok : No.

Materi Pokok 1.

Deskripsi

Konsep

penanggulangan Pengertian bencanaalam, jenis-

bencana

jenis dari bencana alam, dan berbagai

teori

tentang

penanggulangan bencana alam. 2.

Tindakan

penanggulangan Penanganan

bencana

bencana

saat

alam

terjadinya

dengan

materi

praktik setelah adanya materi teori yang diberikan sebelumnya 3.

Karakteristik bencana alam

Mewujudkan

masyarakat

yang

sadar akan bahaya bencana alam, mewujudkan

masyarakat

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â

yang 14Â


mampu memahami karakteristik bencana dan mampu menganalisis penyebab dan akar masalah 4.

Manajemen

penanggulangan Pengertian

bencana

tentang

manajemen

penanggulangan bencana, tahapan penanggulangan

bencan

dan

penjelasan trik-trik pengurangan resiko saat terjadi bencana alam. 5.

Penanganan pengungsi korban Penanganan

untuk

tempat

bencana

penampungan

korban

bencana,

penanganan

psikologis

pada

korban bencana baik untuk orang dewasa

atau

anak-anak

yang

mudah trauma dengan terjadinya bencana 6.

Manajemen logistik

pergudangan Mengetahui strategi pelaksanaan dan

peralatan strategi

penanggulangan bencana

peralatan bencana

pergudangan

logistik

penanggulangan dan

pelaksanaan

operassional pengangkutan dan pendistribusian logistik peralatan penanggulangan bencana

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â

15Â


E. Metode Pembelajaran 1. Metode ceramah Metode ceramah dapat digunakan oleh pelatih/tutor dalam sebua kegiatan pelatihan. Ceramah dilakukan untuk tutor dalam penyampaian materi yang diberikan dalam sebuah pelatihan oleh tutor kepada peserta pelatihan. Materi sangat penting disampaikan kepada peserta pelatihan supaya pserta pelatihan lebih memahami materi yang akan diberikan secara teori sebelum melakukan praktik sungguhan ke lapangan. Tanpa pengetahuan dasar, maka peserta pelatihan akan mengalami kesulitan dalam penanganan bencana dan nanti penanganan yang dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya.

2. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi atau peragaan yang dilakukan oleh pelatih/tutor dalam program pelatihan ini mempunyai tujuan supaya peserta pelatihan tidak hanya mempunyai bayangan saja apa yang seharusnya dilakukan dan hanya berdasarkan pada teori dan tidak pernah meilhat peragaannya langsung, maka jika hal itu terjadi kemungkinan akan terjadi kesalahan pada praktek yang dilakukan oleh peserta pelatihan. Sehingga metode demonstrasi ini sangat penting dilakukan oleh pelatih untuk memberikan gabaran langsung kepada pesertapelatihan.

3. Metode praktek Metode praktik adalah metode yang harus dilakukan oleh peserta pelatihan sehingga peserta pelatihan dapat mempraktikan apa yang sudah ada di teori dan apa yang sudah dipraktikan oleh pelatih dalam metode demonstrasi. Jika tidak dilakukan praktik pada peserta pelatihan maka peserta pelatihan hanya akan berpatokan pada teori yang ada saja dan Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â

16Â


tidak ada usaha mengembangkan kekreatifitasan mereka pada saat dilapangan nanti.

F. Media Pembelajaran Media dan alat bantu yang digunakan dalam pelatihan ini ialah : 1. Modul Para peserta pelatihan akan mendapatkan modul / buku panduan yang berisi materi dan praktek yang dilaksakan selama pelatihan. Sehingga peserta dapat lebih mudah dalam menerima materi yang disampaikan oleh tutor dan juga bisa lebih mudah dalam mempersiapkan apa yang akan mereka pelajari sebelum tutor mengajarkan. 2. Alat atau Media a. Ruang pelatihan b. In focus / LCD c. Komputer/laptop d. Proyektor e. Alat komunikasi f. Peta g. White board h. Flip chart i. Sound system

G. Sumber Belajar Sumber belajar peserta pelatihan bisa di dapat dari: 1. Teori, informasi, bahan ajar / materi pembelajaran, praktek 2. Tutor, peserta pelatihan, pengelola 3. Bahan ajar, modul, video, audio

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â

17Â


H. Waktu Belajar Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana diselenggarakan dalam waktu 44 jam pembelajaran (1 jam penyelenggaraan adalah 45 menit). Alokasi waktu penyelenggaraan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. I. Penilaian Pembelajaran Penilaian dan evaluasi berdasarkan objek dibagi dalam tiga sasaran yaitu: peserta, penyelenggara dan tenaga pengajar, sedangkan berdasarkan proses dibagi menjadi dua tahapan yaitu pada saat pelatihan dan pasca pelatihan. 1. Evaluasi pada saat pelatihan meliputi: a. Evaluasi Peserta: 1) Pre test dilaksanakan oleh tenaga pengajar dan penyelenggara 2) Post test dilaksanakan oleh tenaga pengajar dan penyelenggara 3) Pengamatan (oleh tenaga pengajar dan observer) 4) Antar peserta (oleh sesama peserta) b. Evaluasi tenaga pengajar Evaluasi tenaga pengajar dilakukan oleh peserta pelatihan dan penyelenggara pelatihan dengan menggunakan format khusus c. Evaluasi penyelenggaraana dilakukan oleh peserta pelatihan 2. Evaluasi Pasca Pelatihan Dalam upaya melengkapi kebutuhan program peltihan bagi penyelenggara penanggulan bencana ke depan maka diperlukan pengamatan dan evaluasi

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â

18Â


DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Perpres Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat

Kurikulum Pelatihan Siaga Bencana Â

19Â



Lampiran RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN PELATIHAN SIAGA BENCANA

NO.

Materi

Sub Pokok Bahasan

Metode

Indikator

Alokasi Waktu

1.

Konsep

penanggulangan bencana

Pengertian bencana Jenis-jenis bencana Identifikasi ancaman dan risiko bencana

-

Presentasi Diskusi Tanya jawab

-

-

2.

Karakteristik Penanggulangan

-

Bencana

3.

Prinsip-prinsip

-

dasar penanggulangan bencana

Karakteristik bencana Identifikasi dan analisis penyebab dan akar masalah

-

Pengertian manajemen bencana Tahapan penanggulangan bencana

-

Presentasi Diskusi Tanya jawab

-

-

Presentasi Diskusi Tanya jawab

-

-

Peserta pelaihan dapat 2 jpl menjelaskan pengertian bencana Peserta pelatihan dapat menyebutkan jenis-jenis bencana Peserta pelatihan dapat mengidentifikasi berbagai ancaman, ketentraman, kapasitas dan risiko Peserta pelatihan dapat 2 jpl menjelaskan karakteristik bencana Peserta pelatihan dapat mengidentifikasi penyebab dan akar masalah bencana Peserta pelatihan dapat 2 jpl menjelaskan pengertian manajemen bencana Peserta pelatihan dapat menjelaskan tahapan penanggulangan bencana


4.

Sistem nasional penanggulangan bencana

5.

Konsepsi

-

siaga -

bencana -

-

6.

Penanganan saat bencana terjadi

7.

alam -

Membangun manajemen logistik dan peralatan penanggulangan

Sistem penanggulangan bencana Mekanisme penanggulangan bencana

-

Konsepsi manajemen siaga bencana Strategi penanggulangan bencana Prinsip manajemen penanggulangan bencana Penangangan bencana saat terjadi bencana Penanganan bencana setelah terjadinya bencana

-

-

Presentasi Diskusi Praktik Tanya jawab

-

Kriteria dan mekanisme pembangunan manajemen logistik peralatan

-

Presentasi Diskusi Praktik Tanya jawab

-

Presentasi Diskusi Tanya jawab

-

-

Presentasi Diskusi Tanya jawab

-

-

-

-

Peserta pelatihan dapat menjelaskan model sistem nasional penanggulangan bencana Peserta pelatihan dapat menjelaskan mekanisme penanggulangan bencana Peserta pelatihan dapat menjelaskan konsepsi manajemen siaga bencana Peserta pelatihan dapat menjelaskan strategi penanggulangan bencana Peserta pelatihan dapat menjelaskan prinsip manajemen penanggulangan bencana Peserta pelatihan dapat mempraktikkan penanganan bencana saat terjadinya bencana Peserta pelatihan dapat mempraktikan penanganan bencana sesudah terjadinya bencana Peserta pelatihan dapat menjelaskan kriteria dan mekanisme pembangunan manajemen logistik dan peralatan yang standar

2 jpl

2 jpl

14 jpl

3 jpl


bencana -

penanggulangan bencana Manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang berkelanjutan Penanganan pengungsi korban bencana

-

-

Peserta pelatihan dapat menjelaskan manajemen logistik dan peralatan yang berkelanjutan

Diskusi Praktik Tanya jawab

-

Peserta pelatihan dapat mepraktikan penanganan pengungsi dalam berbagai hal tentang kondisi psikologis, pendidikan, dll. Peserta pelatihan dapat mempraktikan penyediaan tempat pengungsian untuk pengungsi korban bencana Peserta pelatihan dapat memahami pelaksaan tata kelola pertanggungjawaban dan pelaporan Peserta pelatihan dapat memahami penyusunan laporan sesuai dengan juklak/juknis penanggulangan bencana Peserta pelatihan dapat menyusun instrumen monev penanggulangan bencana

8.

Penanganan pengungsi bencana alam

-

9.

Penyediaan tempat pengungsian

-

Penyediaan tempat tinggal untuk pengungsi

-

Diskusi Praktik Tanya jawab

-

10. Pertanggungjaw aban dan pelaporan -

Tata kelola pertanggungjawab an dan pelaporan Pola tata kelola pertanggungjawab an dan pelaporan

-

Presentasi Diskusi Tanya jawab

-

Mekanisme monitoring penanggulangan

-

11. Monitoring dan Evaluasi Praktik Pelatihan

-

Presentasi praktik Diskusi

-

4 jpl

4 jpl

2 jpl

2 jpl


-

-

12. Komunikasi dan Koordinasi saat Siaga Bencana

bencana Mekanisme evaluasi penanggulangan bencana Rencana tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi Koordinasi antar relawan dalam penanganan bencana

-

Tanya jawab

-

-

-

Presentasi Diskusi Praktik Tanya jawab

-

Peserta pelatihan dapat memahami pelaksanaan monitoring an evaluasi penanggulangan bencana Peserta pelatihan dapat menganalisis hasil monitoring dan evaluasi penanggulangan bencana Peserta pelatihan dapat 3 jpl berkoordinassi dalam penanganan penanggulangan bencana


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.