Pkpnfi denanda

Page 1

2015

PELATIHAN PEMBUATAN KUE KERING DAN BASAH BESERTA STRATEGI PEMASARANNYA PENGEMBANGAN KURIKULUM PNFI Dosen Pengampu : Dr Sujarwo , M.Pd

Disusun Oleh Dhenanda Anandhika 12102241046


KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahNya

kepada

saya,

menyelesaikan tugas kurikulum

sehingga

dapat

tentang PELATIHAN

PRODUKSI KUE KERING DAN BASAH BESERTA STRATEGI PEMASARANNYA. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW

yang

senantiasa

kita

nantikan

syafaatnya di hari ahir kelak.amin Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suhartiningsih S.E. dan Ibu Tri Rochana yang telah membantu dalam penelitian tugas tersebut. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Dr. Sujarwo M.Pd dari mata kuliah pengembangan kurikulum PNFI Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lengkap tentang program Pendidikan keaksaraan dasar, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.Amin Yogyakarta, 1 januari 2015

Dhenanda Anandhika

ii


DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………i DAFTAR ISI………………………………………………..ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penyusunan kurikulum……….1 B. Dasar-dasar kurikulum………………………….3 C. Tujuan penyusunan kurikulum…………………4 BAB II ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka dasar………………………………….6 B. Prinsip pengembangan kurikulum……………..24 C. Struktur kurikulum……………………………….26 BAB III BABAN BELAJAR A. Beban belajar…………………………………….28 LAMPIRAN……………………………………………….30 DAFTAR PUSTAKA.....................................................45

iii


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu proses dimana masyarakat khususnya mereka yang kurang memiliki akses ke sumber daya

pembangunan,

meningkatkan

didorong

kemandiriannya

mengembangkan

peri

untuk

di

kehidupan

dalam mereka.

Permberdayaan masyarakat juga merupakan proses siklus terus menerus, proses partisipatif dimana anggota masyarakat bekerja sama dalam kelompok formal maupun informal untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman serta berusaha

mencapai

tujuan

bersama.

Jadi

pemberdayaan masyarakat lebih merupakan suatu proses. ( Moh Ali Aziz dkk, 2005 : 136) Salah satu programnya yaitu Pelatihan. Dalam

makalah

ini

akan

dibahas

tentang

pelatihan tata boga jenis Kue basah dan Kue kering

di

desa

Ngabeyan,

Temanggung.

Pelatihan ini merupakan salah satu rangkaian

1


dari pelatihan peningkatan kualitas hidup dimana masyarakat atau orang yang dilatih mampu mengetahui bagaimana mengatur usaha supaya dapat meningkat penghasilannya. Hal lain yang mendasari kegiatan ini adalah pelatihan selama ini belum banyak memberikan konstribusi nyata karena hanya dilakukan sepenggal saja, tidak secara

menyeluruh

sebagaimana

yang

diinginkan oleh masyarakat. Pelatihan ini merupakan salah satu cara dalam

mengupayakan

adanya

peningkatan

kapasitas masyarakat dalam pemberdayaan, karena dalam pelatihan ini diharapkan mampu melakukan pengkajian secara teknis dan dapat melakukan usaha dengan baik walaupun dalam skala kecil. Pelatihan ini mengkaji bagaimana cara membuat manajemen usaha yang meliputi cara mengorganisasi,

memproduksi,

mengatur

keuangan dengan teknik pemasaran yang baik supaya produk yang dihasilkan laku jual dan dapat seiring berjalan dengan usaha yang dilakukan secara kelompok. Tak lupa juga meningkatkan

pendapatan

2

melalui

pelatihan


Peningkatan

pendapatan

(Added

Value).

Demikian terangkai pelatihan pembuatan Kue kering&basah dan prakteknya yang dilanjut tentang Analisa Pasar dan Marketing.

B. Dasar-Dasar Kurikulum 1. Landasan Hukum Kebijakan pemberdayaan

Pemerintah masyarakat

secara

tentang tegas

tertuang didalam GBHN Tahun 1999, serta UU.

Nomor

22

Tahun

1999

tentang

Pemerintahan Daerah. Didalam GBHN Tahun 1999, khususnya didalam “Arah Kebijakan Pembangunan

Daerah”,

antara

lain

dinyatakan “mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga hukum, lembaga keagamaan, lembaga adat dan lembaga swadaya masyarakat, serta seluruh potensi masyarakat dalam wadah NKRI “. Sedangkan didalam UU. Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah,

3


antara lain ditegas-kan bahwa “Hal-hal yang mendasar dalam undang-undang ini adalah mendorong

untuk

masyarakat,

memberdayakan

menumbuhkembangkan

prakarsa dan kreativitas, serta meningkatkan peran serta masyarakat “. ( Moh Adam : 2009)

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 1. Tujuan Umum Pelatihan yang dilakukan selama 4 hari teori dan 7 hari praktek lapangan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu menumbuhkan pola pikir untuk selalu bekerja sama dan berkoordinasi dengan setiap pelaku yang saling terkait dalam suatu pekerjaan, karena didalam pelatihan ini juga ditumbuhkan adanya pemaparan tugas dan tanggung jawab dalam membuat suatu usaha secara bersama.

2. Tujuan Khusus Masyarakat atau peserta latih mampu memunculkan

jiwa

4

kewirausahaan

dan


penuh tanggung jawab secara kelompok. Usaha

yang

diharapkan

dirintis

mampu

secara menjadi

bersama pionir

di

masyarakat dalam pengembangan usaha Kue basah dan Kue kering baik dikonsumsi sendiri maupun dijual.

5


BAB II ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM

A.

Kerangka Dasar

a. Kelompok Materi Pelatihan Dalam

pelatihan

ini,

model

kurikulum

pelatihan kue basah&kering sbb: i.

Kelompok materi pelatihan pengenalan alat masak

ii.

Kelompok materi pelatihan pembuatan kue Kering dan Kue Basah

iii.

Kelompok

materi

pelatihan

materi

manajemen pemasaran

Cakupan kelompok materi pelatihan Materi Pelajaran Kelompok pelatihan

Cakupan materi Kelompok

materi

pengenalan pelatihan

alat masak

pengenalan

alat

masak dimaksudkan untuk peserta

6

membentuk pelatihan


yang

sadar

akan

pentingnya mengenal

alat

masak

dan

kegunaanya, peserta untuk

serta

diharapkan sadar

akan

kebersihan

dalam

menggunakan

alat

produksi,

dimulai

dari

proses

penggunaan hingga cara

penyimpanan

yang baik dan benar. Kelompok pelatihan kue

kering

materi Kelompok

materi

pembuatan pelatihan pembuatan dan

kue kue kering dan kue

basah

basah dimaksudkan untuk memberdayakan peserta

pelatihan

yang

notabene

ekonominya

7

bisa


dibilang

hanya

cukup untuk makan sehari-hari,

maka

dengan pelatihan ini tujuan

program

PNPM tercapai.

Kelompok pelatihan

materi Kelompok

materi

manajemen pelatihan

pemasaran

materi

manajemen pemasaran dimaksudkan peserta

agar

pelatihan

belajar memasarkan hasil

produksinya

sendiri baik secara On line maupun Off Line.

8


b. Deskripsi Materi Pelatihan Dalam uraian deskripsi mata pelatihan ini yang mengarah pada apa yang bisa dipelajari melalui kehidupan nyata yang berada di sekitar masyarakat. Adapun isi atau uraian materi yang diberikan adalah sebagai berikut : i.

Pengenalan Alat Masak Kegiatan yang diberikan adalah dengan mengenalkan alat-alat masak yang digunakan dalam produksi kue tersebut agar tidak terjadi kerancuan saat praktek kegiatan dimulai. Pelatih/Chef memberikan

materi

kepada

warga

belajar cara memegang, menggunakan, membersihkan, sampai menyimpan alat tersebut

setelah

selesai

digunakan

supaya alat tersebut tidak rusak. Motivasi Belajar Menurut Mc Donald (1959) merumuskan bahwa

Motivasi

adalah

suatu

perubahanenergi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi

untuk

9

mencapai

tujuan.


Maksud

tujuan

disini

adalah

tujuan

pembelajaran pengenalan alat masak. Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan untuk mendorong seseorang melakukan aktivitas belajar, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan. Materi Motivasi

Cakupan

Bina Suasana

Mengkondisikan Warga Belajar

(peserta

pelatihan) agar siap dan aktif

dalam

mengikuti

pembelajaran

serta

menyatukan pelatihan

peserta agar

bisa

saling bekerja sama dan mendukung pembelajaran Materi alat

mengenal Materi masak

awal

dan diberikan

kegunaannya

yang sebagai

pengenalan sejak dini mengenai masak digunakan

10

alat-alat yang

akan dan


mengetahui kegunaannya

Refleksi Diri Refleksi

adalah

sebuah

kegiatan

yang

dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa

penilaian

tertulis

maupun

lisan

(umumnya tulisan) oleh warga belajar kepada tutor, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang

diterimannya.

Bahasa

yang

paling

sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini sangat mirip dengan curahan warga belajar tentang hal-hal yang dialami selama proses pelatihan. Materi

Cakupan

Refleksi Diri Menghormati arti

Peserta

pelatihan

diajak

penting untuk merenungi arti penting

saling

saling

menghormati

sesama

menghormati manusia

antar dengan

kepada tutor perilaku yang menunjukan maupun

kaum sosialis

11


antar peserta pelatihan Pembentukan Pembentukan pola pikir ini pola

pikir berfokus pada sikap yang

peserta

menunjukan patuh kepada

pelatihan

instruksi yang diberikan oleh

mengenai

tutor.

kedudukan Chef

Lydia

sebagai tutor

Pengembangan Diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran

yang

Pengembangan kesempatan

harus diri

kepada

diasuh

bertujuan warga

oleh

tutor.

memberikan belajar

untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap warga belajar (peserta pelatihan) untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

dengan

pengembangan

kondisi diri

sekolah.

difasilitasi

Kegiatan dan

atau

dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam

12


bentuk

kegiatan

ekstrakurikuler.

Kegiatan

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir

peserta

pelatihan.

Materi

Cakupan

Pengembangan Diri Menyebutkan

Dimaksudkan

nama alat masak peserta

agar pelatihan

dan kegunaannya mengetahui jenis-jenis sampai pada cara alat pemakaian, pencucian

masak

dan

kegunaannya dan

penyimpanannya

ii.

Produksi Kue Kering dan Basah Kegiatan ini adalah inti dari pelatihan produksi kue

tersebut.

Diawali

dengan

pengenalan alat-alat masak, produksi kue dilakukan pada suatu ruangan. Berikut ini adalah bagan materi produksi tersebut :

13


Motivasi Belajar Menurut Mc Donald (1959) merumuskan bahwa

Motivasi

adalah

suatu

perubahanenergi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi

Maksud

untuk

tujuan

mencapai

disini

tujuan.

adalah

tujuan

pembelajaran pengenalan alat masak. Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan untuk mendorong seseorang melakukan aktivitas belajar, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan. Materi

Cakupan

Motivasi Bina Suasana

Mengkondisikan Warga (peserta

Belajar pelatihan)

agar siap dan aktif dalam

mengikuti

pembelajaran serta menyatukan peserta pelatihan agar bisa saling bekerja sama

14


dan

mendukung

pembelajaran Materi

Materi

yang

Produksi

diberikan antara lain

Pembuatan

:

Kue

Membuat cungkil, Pane

Bolu Serena,

cake,

Kue

pisang raja, Mulfin coklat, kripik tempe, stick

tempe,

dan

pelabelan

Refleksi Diri Refleksi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan

dalam

proses

belajar

mengajar

berupa

penilaian

tertulis

maupun lisan (umumnya tulisan) oleh warga belajar kepada tutor, berisi ungkapan serta

kesan,

kritik

pembelajaran

pesan,

membangun yang

harapan atas

diterimannya.

Bahasa yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini

15


sangat mirip dengan curahan warga belajar tentang hal-hal yang dialami selama proses pelatihan. Materi

Refleksi Cakupan

Diri Mengerti

arti Peserta

pelatihan

penting tentang diajak perjuangan

untuk

merenungi

arti

hidup

yang penting

semula

tidak menghormati antar

tahu

cara sesama

membuat menjadi

saling

manusia

kue dan meningkatkan mahir semangat

juang

dalam membuat yang tinggi dalam kue

menghadapi hidup.

Pengembangan Diri Pengembangan merupakan harus

mata

diri pelajaran

yang

oleh

tutor.

diasuh

Pengembangan

diri

memberikan

kesempatan

warga

belajar

mengembangkan

16

bukan

bertujuan kepada untuk dan


mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap warga belajar (peserta pelatihan) untuk

mengembangkan

dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kondisi

sekolah.

Kegiatan

pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau

tenaga

dapat

kependidikan

dilakukan

kegiatan

dalam

ekstrakurikuler.

yang bentuk

Kegiatan

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan

dengan

masalah

diri

pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta pelatihan.

Materi Pengembangan Cakupan Diri Praktek yang dilakukan Hasil

yang

secara terus menerus memuaskan

17


setelah

mengikuti diiringi kerja

pelatihan akan menjadi keras mahir

dengan sebagai

sendirinya.

modal utama dengan praktek produksi kue secara terusmenerus akan mengetahui titik kesalahan pada bagian apa

yang

kurang berhasil sehingga membuat produk yang kurang

18


sempurna bahkan gagal

iii.

Materi Manajemen Pemasaran Tutor

memberi

gambaran

tentang analisa pasar, tujuannya agar warga

belajar

produksi

apa

dipasaran,

mengetahui yang

kue

kue

sedang

itu

yang

laku

banyak

diproduksi. Penambahan varian atau inovasi

baru

juga

salah

satu

pertimbangan jumlah produksi. Motivasi Belajar Menurut

Mc

Donald

(1959)

merumuskan bahwa Motivasi adalah suatu perubahanenergi dalam

diri

seseorang

ditandai

dengan

perasaan

dan

mencapai tujuan

timbulnya

reaksi

tujuan.

disini

yang

adalah

untuk

Maksud tujuan

pembelajaran pengenalan alat

19


masak. Dalam kegiatan belajar motivasi

sangat

diperlukan

untuk mendorong seseorang melakukan

aktivitas

belajar,

khususnya dalam pemenuhan kebutuhan. Materi

Cakupan

Motivasi Bina

Mengkondisikan

Suasana

Belajar

Warga (peserta

pelatihan) agar siap dan aktif

dalam

mengikuti

pembelajaran

serta

menyatukan

peserta

pelatihan agar bisa saling bekerja

sama

dan

mendukung pembelajaran Materi

Materi

manajemen

diberikan

Pemasaran

pengenalan produk baru

20

awal

yang sebagai

dengan

harga

yang

murah

tentunya

akan


memberikan

simpati

kepada masyarakat agar membeli produknya.

Refleksi Diri Refleksi

adalah

sebuah

kegiatan

yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh warga belajar kepada tutor, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta

kritik

pembelajaran

membangun yang

atas

diterimannya.

Bahasa yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini sangat mirip dengan curahan warga belajar tentang hal-hal yang dialami selama proses pelatihan. Materi

Cakupan

Refleksi Diri Memahami

Peserta

posisi

diajak untuk merenungi

strategis

arti

21

penting

pelatihan

saling


untuk

menghormati

mengiklankan

sesama

produk

antar manusia

baru dengan perilaku yang

kepada

menunjukan

masyarakat

sosialis

Pembentukan

Pembentukan

pola

kaum

pola

pikir pikir ini berfokus pada

peserta

sikap

pelatihan

menunjukan

mengenai

kepada instruksi yang

kedudukan

diberikan oleh tutor.

Chef

yang patuh

Lydia

sebagai tutor

Pengembangan Diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tutor. Pengembangan diri bertujuan memberikan

kesempatan

kepada

warga belajar untuk mengembangkan dan

mengekspresikan

diri

sesuai

dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap

warga

belajar

(peserta

pelatihan) untuk mengembangkan dan

22


mengekspresikan diri sesuai dengan kondisi

sekolah.

pengembangan

diri

Kegiatan difasilitasi

dan

atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan

dalam

bentuk

ekstrakurikuler.

kegiatan Kegiatan

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan

karir

peserta

pelatihan. Materi

Cakupan

Pengembangan Diri Pengalaman usaha

organisasi

dan

dan usaha yang banyak, peserta

organisasi dalam

Pengalaman

hal

pelatihan mengetahui cara yang ini baik dalam menarik perhatian

sangat

pengunjung, rekan bisnis yang

diperlukan

banyak

juga

sebagai

faktor

eksternal dalam pemasaran.

23


B. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum 1) Prinsip Berorientasi Pada Tujuan Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan dan jenjang pendidikan tertentu. 2) Prinsip Relevansi Pengembangan

kurikulum

yang

meliputi

tujuan, isi, dan sistem penyampaiannya harus

relevan

dengan

kebutuhan

dan

keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi. 3) Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan,

dan

KepentinganWarga

Belajar dan lingkungannya Pengembangan

model

kurikulum

yang

disusun dengan melihat potensi dan tahap perkembangan menambah

Warga

belajar

pendapatannya

dengan permintaan pasar.

24

dalam

disesuaikan


4) Prinsip Praktis Pengembangan

kurikulum

yang

dilaksanakan,

menggunakan

mudah alat-alat

sederhana, dan biayanya relative murah serta efisien. Pengadaan program pilihan yang

mudah

dan

praktis

dalam

pengembangannya. 5) Prinsip Fleksibilitas Fleksibilitas berarti tidak kaku, dan ada semacam ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam bertindak. Pengembangan kurikulum prinsip fleksibilitas yang ada di setiap proses pembelajaran.

25


C. Struktur Kurikulum ďƒ˜ Sasaran Program Sasaran program pada kurikulum ini adalah warga desa Ngabeyan umur 20-35 tahun,

dimana

perlunya

mereka

tambahan

kehidupan

mereka

dalam

keadaan

penghasilan untuk

bagi

memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Analisis kebutuhan permintaan pasar

merupakan taktik

jitu

dalam mendorong tercapainya keberhasilan produksi pada pelatihan tersebut. ďƒ˜ Struktur Kurikulum Tabel Struktur Kurikulum No.

1.

Mata

Materi

Alokasi

Pelatihan

waktu

Pengenala - Perkenalan tutor

5 menit

n

alat - Pengenalan

produksi

alat

masak

15 menit

- Cara menggunakan alat

30 menit

- Cara membersihkan alat setelah selesai

26


digunakan - Cara

15 menit

penyimpanan

alat setelah selesai 5 menit digunakan 2.

Praktek Produksi

- Membuat

adonan 30 menit

kue - Membuat kue basah

30 menit

- Membuat kue kering

30 menit

- Memberi label pada 15 menit hasil produksi 3.

Manajeme - Analisa permintaan 10 menit n

pasar

Pemasara - Pengenalan kepada 60 menit n

publik - Pemberian

harga 60 menit

promosi pada publik

27


BAB III BEBAN BELAJAR A. Beban Belajar Beban belajar setiap materi pelatihan dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh warga

belajar

untuk

mengikuti

program

pembelajaran melalui sistem tatap muka dan praktek kerja lapangan. N o.

1.

Mata Pelajaran

Pengenalan masak

Materi

alat Menyebutkan nama alat dan cara menggunaka nnya - Motivasi Belajar - Refleksi Diri - Pengemb angan Diri

28

Isi

- Bina Suasana - Materi mengenal alat masak - Memahami cara menggunaka nnya - Memahani cara membersihk annya - Memahami cara menyimpan dengan baik

Alok asi Wak tu 10 mnt 10 mnt 10 mnt

10 mnt

10 mnt


2.

3.

Kegiatan Produksi

Manajemen Pemasaran

Membuat - Bina Kue suasana - Bolu Cukil - Materi cara - Keripik membuat Tempe kue basah - Serena dan kue - Pan Cake kering - Kue Pisang - Praktek Raja membuat - Mulfin kue basah Coklat dan kering

10 mnt 10 mnt

- Demo hasil - Bina Produksi Suasana - Menentukan tempat untuk demo hasil produksi pada posisi strategis - Melakukan promosi produk di depan masyarakat - Menjaga kebersihan tempat setelah mengadakan demo

10 mnt

29

60 mnt

10 mnt

120 mnt

30 mnt


30

LAMPIRAN


31

- Tutor menunjukan alat dan - Menggunakan peserta disuruh untuk praktek langsung menyebutkan nama dan didalam ruangan fungsinya pelatihan dengan memberi

- Peserta pelatihan mampu mengenal alat masak

Indikator

: 2x60 menit (1x pertemuan)

Alokasi Waktu

30 mnt

- Peserta Pelatiha n - Wajan - Panci

Sumber/b ahan alat

: Mengenal, menggunakan, membersihkan macam- macam alat-alat masak

Standar Kompetensi

Alokasi Waktu

: 20-35 tahun

Usia

Pengalaman belajar kegiatan pembelajaran

: Pegenalan Alat Masak dan Kegunaannya

Materi Pelatihan

Materi pokok/uraian materi

: Ngabeyan, Candiroto, Temanggung

Nama Desa

Silabus PNPM Mandiri Perdesaan


32

- Tutor menunjukan alat dan - Praktek langsung - Peserta peserta disuruh untuk cara penggunaan pelatihan menyebutkan nama dan alat tersebut mampu cara menggunakannya setelah diberi menggunakan - Tutor menunjukan alat dan arahan tutor alat masak peserta disuruh untuk - Praktek menyebutkan nama dan membersihkan alat cara membersihkannya masak dengan - Peserta - Tutor menunjukan alat dan benar pelatihan peserta disuruh untuk - Peserta didik mampu menyebutkan nama dan disuruh untuk membersihka cara menyimpannya menyimpan alat n alat dengan dengan benar baik setelah setelah dikeringkan dipakai - Peserta pelatihan mampu

pertanyaan berupa kuis berhadiah

30 mnt

30 mnt

-

Mixer Talenan Pisau Ember Spatula Serokan


33

menyimpan alat dengan benar

30 mnt


: Kegiatan Produksi Kue : 2x60 menit (1x pertemuan)

Standar Kompetensi

Alokasi Waktu

-

- Membuat Kue Basah

Bolu Cungkil

- Keripik Tempe - Stick Tempe

- Membuat Kue Kering

34

Indikator

- Peserta pelatihan mampu membuat adonan dan takaran yang pas

: 20-35 tahun

Usia

Pengalaman belajar kegiatan pembelajaran

: Produksi kue dan Pemasarannya

Materi Pelatihan

Materi pokok/uraian materi

: Ngabeyan, Candiroto, Temanggung

Nama Desa

Silabus PNPM Mandiri Perdesaan

40 mnt

Alok asi Wakt u

- Peserta Pelatihan - Wajan - Panci - Mixer

Sumber/ba han alat


- Strategi Pemasaran

Mencari tempat ramai Melakukan demo produk Membuat iklan di media sosial

-

-

-

35

Serena Pane Cake Kue Pisang Raja Mulfin Coklat

-

untuk membuat Kue

40 mnt

40 mnt

Talenan Pisau Ember Spatula Serokan

- LCD - Laptop

-


1

No.

SUB POKOK BAHASAN

1. Jenis dan Pengena kegunaan alat lan Alat- 2. Cara alat memasang masak selang Regulator yang benar 3. Latihan memblender buah

POKOK BAHASA N

TUJUAN

36

Peserta dapat mengetahui alatalat masak

Kegiatan : Membuat Kue Basah

Praktek

METODE

Alat-alat masak

MEDIA

DESA NGABEYAN, CANDIROTO, TEMANGGUNG

PNPM MANDIRI PERDESAAN

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM)

45 menit

DURASI

Chef Lydia

PELA TIH


3

2

Bolu Cungkil 2.

1.

3.

Alat2. alat/mesi n

37

- Peserta dapat membuat adonan yang baik - Peserta dapat membedakan Cara buah yang lunak memblender dan yang keras yang benar untuk di blender - Peserta dapat mengatur suhu Oven pada Cara meng makanan yang Oven yang baik benar Menimbang - Peserta mampu Ukuran bahan membuat sesuai ukuran membuat Mencampur adonan yang Semua Bahan sesuai ukuran masak

1. Cara menggunakan MIXER yang benar

Praktek

Praktek

- Timbangan Kue -Bahanbahan kue bolu

Mixer Blender Oven

60 menit

20 menit

Chef Lydia

Chef Lydia


6

5

4

Kue Pisang Raja

Pane Cake

38

Peserta dapat mengetahui 1. Membagi bahan mana adonan sesuai yang harus di kebutuhan campur dulu sampai di panggang 1. Cara memilih - Dapat pisang yang baik membedakan jenis-jenis pisang baik untuk di buat kue

-

Serena 1. Mencampur dan - Dapat mengolah menimbang sesuai ukuran bahan-bahan masak

Praktek

Praktek

Praktek

Macammacam pisang raja

Bahan-bahan pane cake

-Timbangan kue -Bahanbahan serena

45 menit

45 menit

40 menit

Chef Lydia

Chef Lydia

Chef Lydia


No .

7

1. Cara mencampur coklat yang benar

-

POKOK BAHASAN

SUB POKOK BAHASAN -

Peserta

39

Curah

ALOKASI WAKTU

Gelas ukur bahan-bahan mulfin coklat

MEDIA

Praktek

METODE

Dapat mencampur adonan dengan baik dan benar sampai cara mengukus yang baik

TUJUAN

Kegiatan : Membuat Kue Kering

Mulfin Coklat

Chef Lydia

PELATIH

60 menit


3

2

1

dapat mengetahui alat-alat masak Kripik Tempe 1. - Peserta Memoton dapat g tempe memotong tempe dengan benar agar bentuknya 2. Membuat rapi adonan - Peserta dan dapat menggore membuat ng adonan dan menggoren g dengan benar Stick Tempe 1. - Peserta Menimba dapat

Pengenalan 1. Jenis dan Alat-alat Kegunaan masak alat

40

Praktek

Pendapat dan Tanya jawab

Talenan

Talenan , Pisau, Ember, Wajan, Solet, dan Serok

Alat-alat masak

60 menit

60 menit

Guru tata boga

Guru tata boga SMK N 1 Temanggung

Guru tata boga SMK N 1 Temanggung


4

Pelabelan

ng ukuran memotong bahan tempe yang pas dengan 2. Membuat benar agar adonan hasil dan menjadi menggore bagus ng 1. Cara - Peserta membuat dapat label memahama dalam ni cara kemasan memberi label dalam kemasan - Peserta dapat membuat label yang aman pada makanan

41

Ceramah, Tanya Jawab

Praktek

LCD

, Pisau, Ember, Wajan, Solet, dan Serok

60 menit

60 menit

Guru tata boga SMK N 1 Temanggung

SMK N 1 Temanggung


1.

No.

SUB POKOK BAHASAN Peserta dapat memahami pemasaran On line ( Internet ) Peserta dapat memahami pemasaran Off line ( swalayan dan pasar tradisional )

TUJUAN

42

- Peserta dapat 2. Strategi Pemasara mengerti

-

Manajemen 1. Pemasaran Pemasara n On line dan Off line -

POKOK BAHASAN

Kegiatan : Pemasaran Produk

Curah Pendapat dan

Curah Pendapat dan Tanya jawab

METODE

LCD

Laptop

LCD

MEDIA

45 menit

DURASI


n

43

strategi melalui harga - Peserta dapat mengerti strategi melalui produk - Peserta dapat mengerti strategi melalui tempat - Peserta dapat mengerti strategi melalui promosi

Tanya jawab

Laptop

45 menit


44

3. - Peserta Pemahama mampu n Terhadap mengenal Konsumen karakteristik konsumen - Peserta mengerti melalui pemeberian diskon dan hadiah - Peserta dapat memahami cara membangkitka n minat - Peserta memahami cara membangkitka n hasrat beli Curah Pendapat dan Tanya jawab Laptop

LCD

45 menit


45

konsumen Konsumen tertarik dan akan untuk membeli - Closing / Penutup Demo -


DAFTAR PUSTAKA -

Hamalik, O (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

-

Syaodih, N (2012). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

-

Moh Ali Aziz dkk (2005). Pengertian Kurikulum. Jakarta.

-

Moh Adam (2009). Landasan Hukum Pemberdayaan Masyarakat. Surabaya.

46


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.