UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PELATIHAN BERTANI ALAMI UNTUK TANAMAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BIOFOB
A-PDF Merger DEMO : Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermark
KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PELATIHAN BERTANI ALAMI UNTUK TANAMAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BIOFOB
Disusun oleh : Erma Kusumawardani (12102244018) LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
A-PDF Merger DEMO : Purchase from www.A-PDF.com to remove the wate
KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PELATIHAN BERTANI ALAMI UNTUK TANAMAN PADI DENGAN TEKNOLOGI BIOFOB
Disusun oleh : Erma Kusumawardani (12102244018)
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
1
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
rancangan
kurikulum
pengembangan untuk program kecakapan hidup “pelatihan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob� Kurikulum secara lengkap membahas mengenai kurikulum yang akan menjadi pedoman dalam aplikasi program pendidikan kecakapan
hidup
dalam
meningkatkan
kualitas warga belajar dan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di sekitar sebagai obyek untuk mendapatkan maupun meningkatkan pendapatan. Proses program pendidikan kecakapan hidup ini akan berjalan lebih efektif apabila ada pedoman dalam
ii 2
pelaksanaannya, oleh karena itu di dalam kurikulum
ini
terdapat
pula
prinsip
pengembangan kurikulum maupun prinsip pelaksanaan kurikulum. Sadar akan kelemahan yang mungkin terjadi dalam penyusunan kurikulum ini, maka kesediaan menerima kritik dan saran selalu terbuka. Kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi
dalam
penyusunan
kurikulum ini, maka kami dari penyusun mengucapkan banyak terima kasih. Akhirnya harapan
kami
semoga
kurikulum
yang
sederhana dapat bermanfaat untuk banyak pihak. Yogyakarta, 19 Desember 2014 Erma Kusumawardani
iii 3
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................. i KATA PENGANTAR .......... .................... ii DAFTAR ISI .......... ................................... iv BAB I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Program .................. 1
B.
Dasar Hukum ................................... 11
C.
Tujuan Program ............................... 13
D.
Sasaran Program .......... ................... 13
BAB II. STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka Dasar .......... .................... 14 B. Prinsip Pengembangan Kurikulum .. 34 C. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum....... 43 D. Struktur Kurikulum.......................... 45 E.
Struktur Materi ................................ 47
BAB III. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR A. Uraian Standar Kompetensi ............. 54 B. Kompetensi Dasar............................ 56
iv 4
C. Tujuan .............................................. 59 D. Indikator........................................... 64 E.
Materi Pokok ................................... 67
F.
Pengalaman Belajar ......................... 72
G. Metode Pembelajaran ...................... 73 H. Media Pembelajaran ....................... 77 I.
Sumber Belajar ............................... 80
J.
Waktu............................................... 82
K. Penilaian Pembelajaran.................... 85 L.
Alur Pengembangan Kurikulum ...... 87
M. Bagan Kurikulum ............................ 88 LAMPIRAN Silabus ........................................................ 90 RPP............................................................. 97 DAFTAR PUSTAKA .......... .................. .101 TENTANG PENULIS ............................ .102
v 5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Pengangguran
dan
kemiskinan
di
Indonesia masih cukup besar yang memerlukan perhatian
pemerintah.
Jumlah
penganggur
terbuka berdasarkan data BPS pada Agustus 2011 sebesar 7,70 juta jiwa atau 6,56% dari jumlah angkatan kerja (15 tahun ke atas), yaitu sebanyak 117,37 juta jiwa. Sementara itu, jumlah angkatan kerja setengah menganggur sebanyak 13,52 juta jiwa dan bekerja paruh waktu sebanyak 21,06 juta jiwa. Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang atau 12,36% dari jumlah penduduk Indonesia. Salah satu faktor masih banyak nya pengangguran dan kemiskinan karena tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang masih rendah. Masyarakat di kalangan tertentu hanya
6
memiliki pengetahuan yang terbatas. Oleh karena itu
salah
satu
permasalahan
upaya tersebut
untuk
menghadapi
dengan
melalui
pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar warga belajar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, butir 1) Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang ada dipersekolahan, sedangkan pendidikan nonformal dan informal adalah pendidikan di dalam masyarakat dan keluarga. Dalam hal ini, masyarakat merupakan salah satu subyek pembangunan nasional. Salah satu subyek yang dapat merubah kehidupan masyarakat dan
7
kehidupannya
pada
khususnya.
Dengan
demikian, untuk dapat merubah hal tersebut, masyarakat
mampu
meningkatkan
kualitas
hidupnya. Agar perubahan yang ada di dalam dirinya dapat memberikan konstribusi dalam pembangunan daerah maupun nasional. Oleh karena itu, pendidikan di masyarakat sangat penting. Pendidikan kecakapan hidup merupakan salah satu pendidikan masyarakat. Program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) adalah salah satu solusi yang tepat dalam menanggulangi masalah pengangguran sekaligus kemiskinan dan tindak kejahatan. Merupakan program yang memiliki kegiatan baik kursus maupun pelatihan yang memberikan layanan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi masyarakat.
Jumlah
lembaga
kursus
dan
pelatihan yang jumlahnya mencapai kurang lebih 16.008 LKP di Indonesia, dengan berbagai jenis keterampilan merupakan kekuatan yang sangat besar dalam mendukung pemerintah untuk
8
mewujudkan
pengentasan
kemiskinan
dan
pengangguran tersebut. Penyelenggaraan
Program
Pendidikan
Kecakapan Hidup merupakan upaya nyata untuk mendidik dan melatih warga masyarakat agar menguasai bidang-bidang keterampilan tertentu sesuai dengan kebutuhan, bakat-minat, dan peluang
kerja/usaha
mandiri
yang
dapat
dimanfaatkan untuk bekerja baik di sektor formal maupun informal sesuai dengan peluang kerja (job opportunities) atau usaha mandiri. Misi dari program pendidikan kecakapan hidup adalah; 1) mengentaskan pengangguran dan kemiskinan di perkotaan/
pedesaan,
2)
memberdayakan
masyarakat
perkotaan/pedesaan,
mengoptimalkan
dayaguna
dan
hasil
3) guna
potensi dan peluang kerja yang ada, serta 4) meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan kursus dan pelatihan sehingga memiliki bekal untuk bekerja atau usaha mandiri. Agar progam pendidikan kecakapan hidup terlaksana sesuai
harapan,
sangat
9
diperlukan
adanya
petunjuk
teknis
pendidikan
penyelenggaraan
kecakapan
hidup
program
yang
dapat
dijadikan acuan oleh semua pihak yang terkait. Indonesia merupakan salah satu negara agraris dengan sektor agroindustri yang berperan dalam kehidupan banyak penduduk Indonesia. Di perkirakan sekitar 70% penduduk Indonesia bergerak di sektor pertanian. Oleh sebab itu isu global mengenai dampak penggunaan sarana produksi yang mengandung bahan kimia sintetis termasuk pestisida dan pupuk harus mendapat perhatian yang lebih serius. Di samping itu, pemerintah Indonesia kini telah mulai terlibat dalam perdagangan bebas. Dalam perdagangan bebas, persaingan secara terbuka terhadap produk produk pertanian yang ada di pasar global sangat ketat.
Kualitas
produk
ditentukan
oleh
ecolabeling, sertifikasi bebas hama dan penyakit serta bebas dari residu pestisida. Hal tersebut berarti tuntutan pasar terhadap produk yang dihasilkan dari budi daya organik semakin tinggi.
10
Tentunya
kondisi
tersebut
akan
menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi pertanian
Indonesia.
Meskipun
kebutuhan
masyarakat secara global cenderung meningkat terhadap produk pertanian Indonesia. Meskipun kebutuhan masyarakat secara global cenderung meningkat terhadap produk pertanian organik namun ketersediaannya masih cukup terbatas. Hal ini sebenarnya menjadi pasar baru bagi produk pertanian Indonesia. Beberapa data menyebutkan bahwa kebutuhan akan produk pangan organik meningkat pesat untuk kawasan Uni Eropa, Amerika, Jepang, Cina, dan Amerika Latin. News letter melaporkan bahwa penjualan produk organik dunia pada tahun 2004 mencapai US$27.8 milyar dan diperkirakan pada tahun 2010 sudah mencapai US$ 50 milyar. Dalam satu dekade ini terjadi peningkatan sekitar 20 – 25% untuk kawasan Uni Eropa. Bahkan, untuk beberapa negara dapat mencapai 50% per tahun. Selain itu, harga produk organik di pasar
11
internasiona pun bisa mencapai 5 – 10 kali harga produk biasa. Untuk membangun suatu sistem usaha tani yang berorientasi organic foarming salah satu upayanya adalah dengan memanfaatkan sumber
daya
hayati
yaitu
mikroorganisme
berguna dan melimpah di alam. Di lahan – lahan pertanian yang baru dibuka telah tersedia unsur hara yang cukup dan mikroorganisme yang mempunyai peranan penting untuk menjaga keseimbangan agroekosistem di lahan tersebut. Timbulnya
gangguan
hama
penyakit
dan
ketergantungan kepada pupuk sintetis sebenarnya merupakan akibat dari rusaknya ekosistem di lahan tersebut. Dan keberadaan mikroorganisme dapat dimanfaatkan dalam budi daya pertanian modern yang berorientasi organic farming berupa pupuk hayati (biofertilizer), agensia pengendali hayati (biopestisida),
dan
pengolahan
organik/hewan
menjadi
pupuk
limbah kompos
(biokomposer) telah berkembang dengan pesat.
12
Dan
banyak
perusahaan
–
perusahaan
agroindustri di luar negeri seperti Ciba-Geigy , Du-Pont, dan Sumitomo telah memproduksi dan memasarkan formula mikroba berguna untuk skala luas. Oleh karena itu, pertanian organik perlu dilirik. Tidak hanya memiliki potensi pasar namun juga merupakan suatu keharusan . Pertanian yang tergantung terhadap bahan – bahan kimiawi cenderung bersifat merusak dalam jangka panjang. Pertanian organik merupakan salah satu cara menghasilkan produk pertanian yang
berkualitas
namun
juga
aman
bagi
kesehatan dan lingkungan. Tidak salah jika dikatakan bahwa perkembangan bidang pertanian ke depan adalah pertanian organik. Tanaman utama pertanian di Indonesia adalah padi. Padi merupakan tanaman pangan yang
menghasilkan
makanan
pokok
beras
sebagian
sebagai besar
sumber penduduk
Indonesia. Upaya meningkatkan produksi padi di Indonesia terus dilakukan dalam upaya mencapai swasembada beras. Hal ini dilakukan untuk
13
mengimbangi laju peningkatan kebutuhan beras yang diperkirakan mencapai 41,5 juta ton atau 65,9 juta ton gabah kering giling (GKG) pada tahun 2025. Sejak tahun 80-an, teknolog revolusi hijau telah memberikan hasil yang positif dalam peningkatan produksi tanaman padi. Namun beberapa dekade terakhir seiring berjalannnya teknologi memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesuburan tanah. Hal ini ditandai dengan penggunaan pupuk kimia yang sudah mencapai tahap laveling off, dimana penambahan pupuk dengan dosis lebih tinggi tidak lagi mampu meningkatkan produktivitas secara nyata. Dampak lain adalah ledakan hama dan penyakit tanaman yang sangat luar biasa sehingga biaya produksi menjadi sangat tinggi. Hasil berbagai kajian menunjukan bahwa pada sentra produksi padi kandungan bahan organik lahan – lahan sawah sudah berada di ambang batas minimum dengan kandungan kurang dari 2%. . hal ini mengakibatkan tingkat efektifitas pemupukan menjadi
sangat
rendah
14
sehingga
dosis
rekomendasi pemupukan dari tahun ke tahun semakin tinggi. Sebagai contoh, penggunaan urea saat ini sudah mencapai 400 – 600 kg/ha sedangkan hasil yang diperoleh tidak lebih dari 6 ton gabah kering panen per hektar. Oleh karena itu, upaya untuk mengenerasi dan merevitalisasi tanah sangat perlu dilakukan dengan mengembalikan sumber energi dalam tanah. Salah satu nya yaitu dengan Teknologi Biofob HES (High Energy Soil). Teknologi ini menitikberatkan pada upaya pengembalian energi tanah melalui penambahan bahan organik untuk meningkatkan keanekaragaman hayati sehingga tercipta aliran energi yang cukup untuk proses biokimia dalam tanah. Teknologi biofob ini merupakan
salah
satu
pendekatan
dalam
meningkatkan keanekaragaman hayati dengan penambahan bahan organik dan mikroorganisme bermutu yang terseleksi. Jadi program pelatihan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob ini menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan
15
kualitas produksi padi sehingga menghasilkan beras yang mempunyai kandungan yang tinggi dan memiliki harga jual yang tinggi. Dengan begitu masyarakat Indonesia khususnya petani dapat meningkatkan kesejahteraan hidup nya salah
satu
nya
dengan
mengembangkan
kelompok kelompok usaha tani. mereka
dapat
mempertahankan
Dan ketika kelompok
kelompok usaha tani tersebut maka secara tidak langsung mereka lah salah satu subyek maupun obyek yang dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.
B. Dasar Hukum 1. Permen RI No. 73 tahun 2013, pasal 2 ayat 4 mengenai pendidikan informal. a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat (3), “Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
16
pendidikan
kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan
keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
pendidikan
kesetaraan,
serta
pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan
warga
belajar�. b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Non Formal 
Ayat 1) Jalur pendidikan terdiri atas
pendidikan
formal,
nonformal, dan informal yang dapat
saling
melengkapi
danmemperkaya. 
Ayat 2) Pendidikan sebagaimana dimaksud
dalam
diselenggarakan terbuka
ayat
dengan
melalui
(1) sistem tatap
mukadan/atau melalui jarak jauh. c. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010
tentang
Pengelolaan
Penyelenggaraan Pendidikan. 17
dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
C. Tujuan Program 1. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam mengolah tanaman padi 2. Menumbuhkan
kreatifitas
berpikir
dan
bertindak dalam mengolah tanaman padi 3. Menumbuhkan motivasi dalam diri untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanaman padi
D. Sasaran Program Sasaran program pelatihan bertani organik ini adalah
masyarakat
yang
menjadi
anggota
kelompok tani yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Perempuan maupun laki laki berusia produktif (18-45 tahun); b. Memiliki pekerjaan sebagai petani; c. Tidak memiliki pekerjaan;
18
BAB II ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka Dasar a. Kelompok Mata Pelatihan Kurikulum
untuk
jenis
pendidikan
mata
pelatihan
nonformal terdiri atas: 1) Kelompok
kecakapan personal 2) Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan sosial 3) Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan akademik 4) Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan vokasional Cakupan kelompok mata pelatihan : NO
Kelompok
Cakupan
Mata Pelatihan 1.
Kecakapan
Kelompok
Personal
pelatihan
mata
kecakapan personal
19
dimaksudkan untuk pengenalan peserta
diri
pelatihan.
Kecakapan personal mencakup kecakapan mengenal diri dan kecakapan berpikir rasional. 2.
Kecakapan
Kelompok
Sosial
pelatihan kecakapan
mata
sosial
dimaksudkan untuk meningkatkan interaksi kerjasama pribadi
dan antar peserta
pelatihan. Kelompok
mata
pelatihan kecakapan
20
sosial
mencakup kecakapan berkomunikasi dan kecakapan bekerjasama. 3.
Kecakapan
Kelompok
Akademik
pelatihan
mata
kecakapan akademik dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
ilmiah
yang pada dasarnya merupakan pengembangan kecakapan berpikir secara
umum,
namun
mengarah
pada kegiatan yang bersifat keilmuan.
21
Kelompok
mata
pelatihan kecakapan akademik
ini
mencakup mengidentifikasi, menganalisis, merumuskan hipotesisi, merancang
dan
melaksanakan program. 4.
Kecakapan
Kelompok
Vokasional
pelatihan
mata
vokasional dimaksudkan untuk memberikan kecakapan tentang pengolahan
hasil
pertanian (tanaman padi).
22
Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan vokasional mencakup kecakapan vokasional dan
dasar
kecakapan
vokasional khusus.
b. Deskripsi Mata Pelatihan Dalam deskripsi mata pelatihan ini adalah pelatihan yang mengarah kepada bertani organik dengan teknologi biofob. Untuk itu, implementasi dari berbagai kelompok mata pelatihan adalah belajar dengan melakukan ( learning by doing ). Adapun isi atau uraian materi yang diberikan adalah sebagai berikut: 1) Kelompok
mata
kecakapan personal
23
pelatihan
Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan personal dimaksudkan untuk pengenalan diri peserta pelatihan.
Kecakapan
personal
mencakup kecakapan kesadaran diri
dan
kecakapan
berpikir
rasional. a) Kesadaran Diri Kesadaran diri merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Maha
Tuhan Esa,
masyarakat
Yang anggota
dan
warga
negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan
kekurangan
dimiliki,
sekaligus
menjadikannya modal
24
sebagai dalam
meningkatkan sebagai
yang
individu
dirinya yang
bermanfaat
bagi
diri
sendiri dan lingkungannya. Materi
Cakupan
Kesadaran Diri Mengenal diri
Materi awal ini
sendiri
diberikan dengan memberikan brainwash atau motivasi
–
motivasi
agar
peserta membuka dirinya sehingga menyadari kelebihan
dan
kekurangan serta
potensi
yang ada dalam dirinya.
25
b) Berpikir Rasional Berpikir
rasional
mencakup dalam
kecakapan menggali
menemukan
dan
informasi,
mengolah informasi dan mengambil secara
keputusan cerdas,
memecahkan
dan masalah
secara kreatif. Materi
Cakupan
Berpikir Rasional Identifikasi
Materi
masalah
diberikan
dan
ini agar
pemecahan
peserta
mampu
masalah
mengidentifikasi
(Problem
masalah
Solving)
potensi yang ada,
atau
dan
dapat
mengolah
serta
memecahkan
26
masalah tersebut dengan cara yang kreatif.
2) Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan sosial Kelompok kecakapan
mata sosial
pelatihan dimaksudkan
untuk meningkatkan interaksi dan kerjasama antar pribadi peserta pelatihan.
Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan
sosial
mencakup berkomunikasi
kecakapan dan
kecakapan
bekerjasama. a) Kecakapan berkomunikasi Kecakapan adalah
komunikasi
cara
berinteraksi manusia
manusia dengan
lain
melalui
komunikasi, baik secara lisan, tertulis, tergambar,
27
maupun
melalui
Kecakapan
kesan.
komunikasi
terdiri dari dua bagian, yaitu
verbal
dan
non-
verbal. Komunikasi verbal meliputi
kecakapan
mendengarkan
berbicara,
dan
membaca-menulis.
Komunikasi
non-verbal
meliputi pemahaman atas mimik, bahasa tubuh, dan tampilan atau peragaan. Dengan demikian, dalam kecakapan
komunikasi
tercakup
kecakapan
mendengarkan, berbicara, dan
kecakapan
pendapat/gagasan.
28
menulis
Materi
Cakupan
Komunikasi Memahami
Materi
ini
cara
diberikan
berinteraksi
peserta
dengan
memahami cara
orang lain
berinteraksi
agar
yang
baik
dengan
orang
lain
di
sekitarnya
dan
masyarakat. Dalam hal ini diperlukan bagaimana memilih
kata
dan
cara
menyampaikan agar
mudah
dimengerti oleh lawan bicaranya. Membangun
Peserta
komunikasi
untuk
yang efektif
mengilustrasikan
29
diajak
bentuk komunikasi yang
efektif.
Komunikasi efektif
dapat
dibangun apabila komunikan dan komunikator menyampaikan pesannya dengan baik.
b) Kecakapan bekerjasama Dalam
kecakapan
bekerjasama
tercakup
kecakapan sebagai teman kerja yang menyenangkan dan
sebagai
pemimpin
yang berempati. Sebagai teman
yang
menyenangkan, seseorang harus mampu membangun
30
iklim yang kondusif dalam bersosialisasi diantaranya menghargai
orang
lain
secara positif, membangun hubungan dengan orang lain dan sikap terbuka. Dalam
kepemimpinan
tercakup
aspek
tanggungjawab, sosialisasi, teguh,
berani,
mampu
mempengaruhi
dan
mengarahkan orang lain.
Materi
Cakupan
Bekerjasama (Team Building) Membangun
Materi
kerjasama
membekali
antar sesama
peserta
ini
dengan
kemampuan bekerjasama
31
untuk mengelola hubungan
dan
kerjasama dengan orang lain dalam kelompok/organis asi
dan
masyarakat. Kepemimpinan
Materi
ini
membekali peserta
tentang –
ciri
pemimpin
yang
baik,
etika
ciri
kepemimpinan dalam organisasi/kelomp ok, dan dinamika kelompok.
3) Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan akademik Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan akademik dimaksudkan
32
untuk meningkatkan kemampuan berpikir
ilmiah
yang
dasarnya
pada
merupakan
pengembangan kecakapan berpikir secara umum, namun mengarah pada
kegiatan
keilmuan.
yang
bersifat
Kelompok
mata
pelatihan kecakapan akademik ini mencakup
mengidentifikasi,
menganalisis, hipotesis,
merumuskan merancang
dan
melaksanakan program.
Materi
Cakupan
Akademik Pemahaman
Materi yang diberikan
perihal
adalah pengetahuan dan
pertanian
wawasan
organik
pertanian secara umum
mengenai
dan bertani organik pada khususnya. manfaat
33
dari
Serta bertani
organik. Pemahaman
Materi yang diberikan
mengenai
adalah pengetahuan dan
teknologi biofob
wawasan
HES
teknologi
(High
mengenai biofob
komponen
Energ Soil)
biofob
dan
teknologi yang
digunakan
akan sebagai
strategi dalam bertani organik. Implementasi
Materi
bertani
kepada bagaimana cara
untuk padi
alami tanaman dengan
teknologi biofob
ini
mengarah
bertani
alami
untuk
tanaman
padi
dengan
teknologi
biofob
sehingga
dapat
menghasilkan
beras
mempunyai kandungan tinggi dan serat yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan. Pembentukan
Materi ini memberikan
usaha bersama
bekal tentang
34
kepada
peserta
bagaimana
pembentukan usaha. Manajemen
Materi ini memberikan
usaha
pengarahan
mengenai
pengelolaan
usaha
bersama.
4) Kelompok
mata
pelatihan
kecakapan vokasional Kelompok vokasional
mata
pelatihan
dimaksudkan
untuk
memberikan kecakapan tentang implementasi dengan
bertani
teknologi
Kelompok
mata
organik biofob. pelatihan
kecakapan vokasional mencakup kecakapan vokasional dasar dan kecakapan vokasional penunjang.
a) Kecakapan vokasional dasar Kecakapan
vokasional
dasar atau pravokasional yang
35
meliputi
kecakapan
menggunakan alat kerja, cara pratanam,
penanaman,
pemeliharaan
hingga
memanen tanaman padi
Materi
Cakupan
Vokasional Dasar Prosedur
Materi yang diberikan
penggunaan
yaitu cara penggunaan
alat
dari alat pengolahan
kerja
sesuai
yang akan digunakan
dengan teknologi biofob Prosedur
Materi yang diberikan
pratanam
yaitu cara persemaian benih,
pengolahan
lahan dan pemupukan dasar Prosedur
36
Dalam
materi
ini
dalam
peserta
diberikan
penanaman
pengetahuan bagaimana
cara
menanam padi Prosedur
Peserta diajak untuk
dalam
mengetahui
cara
pemeliharaan
memelihara
tanaman
hingga panen
padi
hingga
pemanenan
b) Kecakapan
vokasional
penunjang Kecakapan penunjang
vokasional yang
kecenderungan
meliputi untuk
bertindak atau melakukan apa yang dirancang dan sikap kewirausahaan.
37
Materi
Cakupan
Vokasional Penunjang Prosedur seleksi
Materi
ini
hasil panen
menjelaskan bagaimana
cara
menyeleksi tanaman padi yang sudah di panen Prosedur
Mengetahui
cara
pemasaran
memasarkan beras
beras
beras
tersebut.
Dengan memahami segmen pasar, cara mempromosikan beras
dan
melakukan kerjasama dengan perusahaan.
38
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan
pengembangan
kurikulum
pada
dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Prinsipprinsip
dalam
khususnya
untuk
pengembangan
kurikulum,
pengembangan
kurikulum
program pelatihan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob adalah sebagai berikut: 1. Prinsip umum, meliputi: a. Prinsip Relevansi Kurikulum pendidikan
untuk
merupakan membawa
rel-nya warga
belajar agar dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan membekali warga belajar dalam bidang pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan sesuai dengan tuntutan dan harapan
39
masyarakat. Secara internal, kurikulum memilki
relevansi
antar
komponen-
komponennya (tujuan yang dicapai, isi, materi, atau pengalaman belajar yang dimilki warga belajar, metode, dan media pembelajaran).
Sedangkan
secara
eksternal berkaitan dengan keserasian antara tujuan, isi, dan proses belajar warga belajar dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. (Wina,2010:39) Kurikulum
program
pelatihan
bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob ini sudah relevan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam kebudayaan masyarakat. Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan cara bertani organik dengan teknologi biofob. Materi dan isi kurikulum relevan dengan tujuan kurikulum, kebutuhan, dan tuntutan
masyarakat
40
yang
memiliki
kewajiban
dalam
memajukan
sektor
pertanian. b. Prinsip Fleksibilitas Kurikulum fleksibel,
bersifat
artinya
lentur
kurikulum
atau bisa
dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Kurikulum memberikan ruang gerak bagi pendidik untuk mengembangkan program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada. Kurikulum program pelatihan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob ini dapat diadakan
perubahan
sesuai
dengan
kondisi warga belajar. Kurikulum ini memberikan
kesempatan
pendidik/fasilitator
untuk dalam
mengembangkan materi maupun program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada. c. Prinsip Kontinuitas
41
Prinsip kontinuitas yaitu adanya keseimbangan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman disediakan
belajar
kurikulum
yang harus
memperhatikan keseimbangan, baik yang didalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan,
maupun
pendidikan
dengan
antara jenis
jenjang pekerjaan.
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa perlu di jaga saling keterkaitan dan ketersinambungan
antara
materi
pelajaran. Penyusunan materi kurikulum program pelatihan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob ini disusun
secara
berkesinambungan.
berurutan Materi
dan diklat
diklompokkann menjadi 3 yaitu materi dasar, materi inti, dan materi penunjang. d. Prinsip Efektifitas
42
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga
diartikan
sebagai
pengukuran
keberhasilan dalam pencapaian tujuantujuan yang telah ditentukan. Prinsip efektivitas yakni mengusahakan agar kegiatan
pengembangan
kurikulum
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Prinsip
dimaksudkan
efektivitas
yang
sejauh
mana
adalah
perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. e. Prinsip Efisiensi Kurikulum
mudah
dilaksanakan,
menggunakan alat-alat sederhana dan
43
biayanya juga murah. Efisiensi juga dapat diartikan penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuantujuan
tersebut.
Kurikulum
program
pelatihan ini disusun dengan materimateri yang ringan, dan mudah ditemui di lingkungan
sekitar
pembuatan
media
sehingga
untuk
pembelajarannya
mudah dan murah. 2. Prinsip Khusus, meliputi: a. Prinsip
Berkenaan
dengan
Tujuan
Pendidikan Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah
semua
Perumusan
kegiatan
pendidikan.
komponen-komponen
kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan
44
mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek (tujuan khusus). (Nana, 2005:152) Jangka panjang dari kurikulum ini adalah warga belajar mampu memberikan inovasi cara mengolah tanaman padi dengan teknologi biofob. Untuk jangka menengah,
warga
belajar
mampu
mengajarkan cara bertani alami dengan teknologi biofob kepada orang lain. Sedangkan dalam jangka pendek, warga belajar mampu mengenal, memahami dan mengetahui cara bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob sesuai dengan prosedur.
b. Prinsip berkenaan dengan pemelihan isi pendidikan Memilih isi pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Hal yang harus dipertimbangkan adalah penjabaran
45
tujuan ke dalam bentuk pengalaman belajar
yang
pelajaran
diharapkan;
harus
meliputi
isi
bahan
segi
ilmu
pengetahuan, sikap dan keterampilan; dan disusun berdasarkan urutan logis dan sistematis. (Nana, 2005:153) Kurikulum ini sudah mencakup prinsip ini karena pemilihan materi dalam kurikulum
berdasarkan
kebutuhan
masyarakat namun tetap bertumpu pada ilmu
pengetahuan
yang
semakin
berkembang.
c. Prinsip berkenaan dengan proses belajar mengajar Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan proses belajar mengajar adalah metode/teknik yang digunakan dalam melakukan pembelajaran, apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. (Nana, 2005:153)
46
Metode/
teknik
kurikulum
ini
berusaha disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, beberapa metode/ teknik
yang
ceramah,
digunakan
diskusi,
antara
praktek,
lain dan
demostrasi.
d. Prinsip
berkenaan
dengan
pemilihan
media dan alat pengajaran Proses perlu
pembelajaran
didukung
yang
dengan
baik
penggunaan
media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat. Kurikulum ini menggunaka media dan alat pengajaran sederhana (seperti modul,
video,
mendukung
ppt),
proses
yang
dapat
belajar
mengajar
dengan
pemilihan
barlangsung.
e. Prinsip
berkenaan
penilaian Kurikulum
ini
memberikan
penilaian yang diintegralkan dari materi
47
pengajaran yang menuntut pendidik untuk memperhatikan kesesuaian antara isi dan tingkat perkembangan pesera didik serta waktu yang tepat dalam penilaian. C. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Dalam pelaksanaan kurikulum program pelatihan menggunakan prinsip – prinsip berikut: a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada kebutuhan dan potensi peserta pelatihan untuk
menguasai
kompetensi
yang
berguna bagi dirinya. b. Kurikulum
dilaksanakan
dengan
menegakkan empat pilar pendidikan yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk berbuat atau bekerja (learning to do), belajar untuk menjadi jati diri (learning to be) dan belajar untuk hidup bermasyarakat (learning to live together).
48
c. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan
yang
menghormati pendidik
saling
dan
menerima,
menghargai
(fasilitator)
antara
dengan
peserta
pelatihan, serta menggunakan
sistem
komunikasi dua arah sehingga terjalin hubungan yang dialektis dan akrab. d. Kurikulum
dilaksanakan
dengan
menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar, dan teknologi
yang
memadai
dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang utama. e. Kurikulum
dilaksanakan
memanfaatkan potensi
dan
dengan
mendayagunakan
alam dan lingkungan
untuk
keberhasilan program pelatihan. f. Kurikulum
yang
mencakup
seluruh
komponen
mata
pelatihan
diselenggarakan
dalam
keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai.
49
D. Struktur Kurikulum Diklat 1.
Struktur Mata Diklat Untuk
mencapai
tujuan
yang
diharapkan dengan adanya kurikulum ini, maka disusun materi-materi yang akan diberikan secara rinci dalam tabel sebagai berikut: No
A.
Mata Diklat
Waktu Teori
Praktek
Jumlah
1.Motivasi
1 JP
-
1JP
2.Problem solving
1 JP
2 JP
3 JP
3.Interaksi dan
1 JP
1 JP
2 JP
2 JP
2 JP
4 JP
1 JP
-
1 JP
MATA DIKLAT DASAR
Komunikasi Efektif 4.Kepemimpinan dan Kerjasama B.
MATA DIKLAT INTI
1. Pertanian organik
50
2. Teknologi biofob HES (High Energy Soil)
3. Implementasi bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob
C.
a.
Prosedur penggunaan alat kerja sesuai dengan teknologi biofob
b.
Prosedur pratanam
c.
Prosedur dalam penanaman
d.
Prosedur dalam pemeliharaa n hingga panen
1 JP
-
1 JP
4 JP
10 JP
14 JP
1 JP
2 JP
3 JP
MATA DIKLAT PENUNJANG
1.
Seleksi hasil panen dan pemasaran beras
51
2.
Pembentukan usaha bersama
1 JP
-
1 JP
3.
Manajemen usaha
1 JP
-
1 JP
14 JP
17 JP
31 JP
Total
Keterangan : 1 JP (Jam Pembelajaran) = 45 menit 2.
Struktur Materi
NO
MATA
MATERI
ISI MATERI
DIKLAT 1.
Motivasi
T
P
Kesadara
Brainwas
-
Diri
h
atau
motivasi – motivasi agar peserta menyada ri kelebiha n
dan
kekurang
52
an
serta
potensi yang ada dalam dirinya. 2.
Problem
Cara
Pengetah
Game
Solving
berpikir
uan
berkelom
rasional
tentang
pok yaitu
cara
dengan
mengide
memecah
ntifikasi
kan soal
masalah
soal
atau
cerita
potensi yang ada. 3.
Interaksi
Komunika
Pengetah
Game
dan
si
uan
telepon
Komunika
pemiliha
plastik
si Efektif
n
kata
dan cara menyam paikan 4.
Kepemimp
Team
inan
Building
dan
Kerjasama
53
Pengetah uan mengelol a hubunga
Game berkelom pok
n dan kerjasam a dengan orang lain. Pengetah uan tentang ciri – ciri pemimpi n yang baik, etika kepemim pinan dalam organisas i/kelomp ok, dan dinamika kelompo k. 5.
Pertanian
Pengenala
organik
n pertanian organik
54
Pengetah uan dan wawasan mengena i pertanian secara umum dan bertani
-
organik pada khususny a. Serta manfaat dari bertani organik 6.
7.
Teknologi
Pengenala
biofob
n teknologi
HES (High
biofob dan
Energy
manfaatny
Soil)
a
Implement asi bertani alami untuk
Penerapan dari pengetahua
55
Pengetah uan dan wawasan mengena i teknologi biofob dan kompone n teknologi biofob yang akan digunaka n sebagai strategi dalam bertani organik. a. Prose dur peng guna
-
Praktek menana m,
tanaman padi dengan teknologi biofob
n
yang
telah didapatkan
an alat kerja sesua i deng an tekno logi biofo b b. Prose dur prata nam c. Prose dur dala m pena nama d. Prose dur dala m peme lihara an hingg a pane
56
merawat hingga memane n padi
n 8.
Seleksi
Penerapan
hasil panen
dari
dan
pengetahua
pemasaran
n
beras
telah
yang
didapatkan
Pengetah uan tentang cara menyele ksi tanaman padi yang sudah di panen
Praktek menyele ksi hasil panen dan promosi beras
Pemaha man tentang segmen pasar, cara mempro mosikan beras dan melakuk an kerjasam a dengan perusaha an. 9.
Pembentuk an usaha bersama
Pengetahu an tentang usaha
57
Pengetah uan dan cara pembent
-
ukan usaha
10.
Manajeme n usaha
Pengetahu an tentang manajeme n
58
Pengetah uan mengena i pengelol aan usaha
-
BAB III STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR A. URAIAN STANDAR KOMPETENSI Standar Kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran
yang
terstruktur.
Standar
Kompetensi juga merupakan fokus dari penilaian, sehingga proses pengembangan kurikulum adalah fokus dari penilaian, meskipun kurikulum lebih banyak berisi tentang dokumen pengetahuan, keterampilan dan sikap dari pada bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa peserta didik yang akan belajar telah memiliki pengetahuan dan keterampilan awal. Standar kompetensi dari program ini adalah peserta pelatihan memahami kecakapan hidup dalam bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob. Hasil yang diharapkan yaitu tercapainya kemampuan bertani alami tanaman padi sebagai upaya peningkatan kualitas padi.
Pemberian
rangsangan
59
penyadaran,
stimulus, dan bimbingan serta pengetahuan mengenai bertani alami dengan teknologi biofob diharapkan
dapat
meningkatkan
kesadaran
masyarakat tentang potensi sumber daya alam yaang sangat dibutuhkan masyarakat yaitu padi dan dapat meningkatkan kecakapan hidupnya (life skill), sehingga meningkatkan taraf hidupnya melalui usaha. Uraian
standar
kompetensi
dalam
kurikulum program pelatihan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob ini adalah sebagai berikut: 1.
Warga belajar memiliki kesadaran diri
2.
Warga belajar mampu berpikir rasional
3.
Warga belajar memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
4.
Warga belajar mampu menciptakan kerjasama dengan masyarakat lain
5.
Warga belajar mengetahui pertanian organik
6.
Warga belajar memahami teknologi biofob HES (High Enegry Soil)
60
7.
Warga belajar memahami penerapan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob
8.
Warga belajar mampu menyeleksi hasil panen dan pemasaran hasil panen
9.
Warga belajar memahami cara pembentukan usaha
10. Warga belajar memahami cara memanajemen usaha B. URAIAN KOMPETENSI DASAR Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai
pengetahuan,
ketrampilan
dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal ini menunjukkan
bahwa
kompetensi
mencakup
tugas, ketrampilan, sikap dan apresiasi yang
61
harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Uraian kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh warga belajar dalam kurikulum program pelatinan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob ini adalah: No. 1.
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
Warga belajar memiliki
Memahami
kelebihan
dan
kesadaran diri
kekurangan serta potensi yang ada dalam dirinya
2.
Warga belajar mampu
Mampu
berpikir rasional
mengidentifikasi
masalah atau potensi yang ada.
3.
Warga belajar memiliki
a.
kemampuan
Memahami cara pemilihan kata
berkomunikasi yang baik
b.
Mengetahui cara menyampaikan kata kata tersebut
4.
Warga belajar mampu menciptakan kerjasama dengan masyarakat lain
a. Mengetahui cara menciptakan hubungan dan kerjasama dengan orang lain.
b. Memahami ciri – ciri pemimpin yang baik,
62
etika kepemimpinan dalam organisasi/kelompok, dan dinamika kelompok 5.
Warga belajar
Mengetahui mengenai
mengetahui pertanian
pertanian secara umum dan
organik
bertani organik pada khususnya.
6.
7.
Warga belajar
Memahami teknologi biofob
memahami teknologi
dan komponen teknologi
biofob HES (High
biofob HES (High Energy
Enegry Soil)
Soil)
Warga belajar
a.
Mengetahui prosedur penggunaan alat kerja sesuai dengan teknologi biofob
b.
Memahami prosedur pratanam
c.
Memahami prosedur dalam penanaman
d.
Memahami prosedur dalam pemeliharaan hingga panen
memahami penerapan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob
8.
Warga belajar mampu menyeleksi hasil panen dan pemasaran hasil
63
a. Mengetahui cara menyeleksi tanaman padi yang sudah di panen
panen
b. Memahami segmen pasar dan cara mempromosikan beras
9.
Warga belajar
Mengetahui cara pembentukan
memahami cara
usaha
pembentukan usaha 10.
Warga belajar
Mengetahui
tahap
memahami cara
perencanaan hingga evaluasi
memanajemen usaha
usaha
C. TUJUAN Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting pendidik dalam memproses pembelajaran peserta didik. Tujuan pembelajaran hendaknya diletakkan dan dijadikan
titik
tolak
berfikir
guru
dalam
menyusun sebuah Rencana Pembelajaran, yang akan mewarnai komponen-komponen perencanan lainnya. tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran
yang
ingin
dicapai
dalam
kurikulum program pelatihan bertani alami untuk
64
tanaman padi dengan teknologi biofob sebagai berikut: No. 1.
Standar Kompetensi
Tujuan
Warga belajar
Warga belajar
memiliki kesadaran
diharapkan mampu:
diri
a. Menyebutkan kekurangan
dan
kelebihan yang ada di dalam dirinya b. Menyebutkan potensi
yang ada
di dalam dirinya 2.
Warga belajar
Warga
belajar
mampu berpikir
diharapkan mampu:
rasional
a.
Menyebutkan masalah
masalah
yang
ada
dilingungakn sekitar b.
Menyebutkan solusi
untuk
permasalahan tersebut 3.
Warga belajar
Warga
memiliki kemampuan
diharapkan mampu:
65
belajar
berkomunikasi yang baik
a. Memilih kata kata yang
baik
untuk
diucapkan b. Menyampaikan pesan / informasi dengan baik kepada orang lain 4.
Warga belajar mampu menciptakan kerjasama dengan masyarakat lain
Warga belajar diharapkan mampu : a. Menciptakan hubungan kerjasama dengan orang lain b.
5.
Memiliki sikap yang sesuai dengan ciri – ciri pemimpin yang baik
Warga belajar
Warga belajar
mengetahui pertanian
diharapkan mampu:
organik
a. Menyebutkan pengertian dan manfaat bertani organik b. Menerapkan cara bertani organik ke masyarakat
66
6.
Warga belajar
Warga
memahami teknologi
diharapkan mampu:
biofob HES (High
a. Menyebutkan
Enegry Soil)
belajar
pengertian
dan
manfaat teknologi biofob b. Menyebutkan komponen teknologi
biofob
HES (High Energy Soil) c. Mampu mengenalkan teknologi
biofob
HES (High Energy Soil) 7.
Warga belajar
Warga
memahami penerapan
diharapkan mampu:
bertani alami untuk
a.
tanaman padi dengan teknologi biofob
belajar
Menerapkan prosedur penggunaan alat kerja sesuai dengan teknologi biofob
b. Menerapkan prosedur pratanam
67
c.
Menerapkan prosedur dalam penanaman
d.
Menerapkan prosedur dalam pemeliharaan hingga panen
8.
Warga belajar
Warga
mampu menyeleksi
diharapkan mampu:
hasil panen dan
belajar
a.
Menyebutkan dan menerapkan cara menyeleksi tanaman padi yang sudah di panen
b.
Menyebutkan
pemasaran hasil panen
pengertian dan cara menentukan segmen pasar dan
cara
mempromosik an beras 9.
Warga belajar memahami cara
68
Warga belajar diharapkan mampu :
10.
pembentukan usaha
Menyebutkan cara membentuk usaha
Warga belajar
Warga belajar diharapkan mampu :
memahami cara memanajemen usaha
Menyebutkan tahap perencanaan hingga evaluasi usaha
D. INDIKATOR Indikator
merupakan
penanda
pencapaian
kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Indikator
dikembangkan
sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional
yang
terukur
dan/atau
dapat
diobservasi. Menurut E Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indikator–indikator dalam kurikulum program pelatihan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob adalah:
69
No. 1.
Standar Kompetensi
Tujuan
Warga belajar
Warga belajar dapat:
memiliki kesadaran
a.
diri
Mengemukakan kekurangan dan kelebihan yang ada di dalam dirinya
b.
Mengemukakan
potensi
yang ada di dalam dirinya 2.
Warga belajar mampu
Warga belajar dapat:
berpikir rasional
a.
Menganalisis masalah
masalah yang
ada
dilingungakn sekitar b.
Mengemukakan untuk
solusi
permasalahan
tersebut 3.
Warga belajar
Warga belajar dapat:
memiliki kemampuan
a.
berkomunikasi yang baik
Menjelaskan
kata
kata
yang baik untuk diucapkan b.
Mengemukakan pesan / informasi
dengan
baik
kepada orang lain 4.
Warga belajar mampu menciptakan
Warga belajar dapat: a.
Menjelaskan hubungan kerjasama dengan orang lain
b.
Menjelaskan sikap yang
kerjasama dengan masyarakat lain
70
sesuai dengan ciri – ciri pemimpin yang baik 5.
Warga belajar
Warga belajar dapat:
mengetahui pertanian
a.
organik
Menjelaskan pengertian dan manfaat bertani organik
b.
Mengemukakan cara bertani organik ke masyarakat
6.
Warga belajar
Warga belajar dapat:
memahami teknologi
a.
Menjelaskan
biofob HES (High
dan
Enegry Soil)
biofob b.
pengertian
manfaat
Menjelaskan teknologi
teknologi
komponen biofob
HES
(High Energy Soil) c.
Menjelaskan
teknologi
biofob HES (High Energy Soil) 7.
Warga belajar
Warga belajar dapat:
memahami penerapan
a.
Mempraktekkan prosedur penggunaan alat kerja sesuai dengan teknologi biofob
b.
Mempraktekkan prosedur pratanam
bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob
71
8.
c.
Mempraktekkan prosedur dalam penanaman
d.
Mempraktekkan prosedur dalam pemeliharaan hingga panen
Warga belajar mampu
Warga belajar dapat:
menyeleksi hasil
a.
Menjelaskan dan mempraktekkan cara menyeleksi tanaman padi yang sudah di panen
b.
Menjelaskan pengertian dan cara menentukan segmen pasar dan cara mempromosikan beras
panen dan pemasaran hasil panen
Warga belajar
9.
memahami cara
10.
Warga belajar dapat :
pembentukan usaha
Mengemukakan cara membentuk usaha
Warga belajar
Warga belajar dapat :
memahami cara memanajemen usaha
Mengemukakan tahap perencanaan hingga evaluasi usaha
E. MATERI POKOK Materi pokok adalah materi-materi yang akan diberikan dalam masing-masing mata diklat yang
72
sudah tersusun pada kurikulum. Materi pokok yang disajikan dalam kurikulum program pelatihan bertani alami untuk tanaman organik dengan teknologi biofob adalah: NO
MATA
MATERI
DIKLAT 1.
Motivasi
ISI MATERI TEORI
Kesadara
Brainwash
Diri
atau
PRAKTEK –
motivasi motivasi
agar peserta menyadari kelebihan dan kekurangan serta potensi yang
ada
dalam dirinya. 2.
Problem
Cara
Pengetahuan
Game
Solving
berpikir
tentang cara
berkelompok
rasional
mengidentifi
yaitu
kasi masalah
memecahkan
atau potensi
soal soal cerita
yang ada.
73
dengan
3.
Interaksi
Komunika
Pengetahuan
Game telepon
dan
si
pemilihan
plastik
Komunika
kata dan cara
si Efektif
menyampaik an
4.
Kepemimp
Team
inan
Building
dan
Kerjasama
Pengetahuan mengelola hubungan dan kerjasama dengan orang lain.
Game berkelompok
Pengetahuan tentang ciri – ciri pemimpin yang baik, etika kepemimpin an dalam organisasi/ke lompok, dan dinamika kelompok. 5.
Pertanian
Pengenala
organik
n pertanian organik
74
Pengetahuan dan wawasan mengenai pertanian
-
secara umum dan bertani organik pada khususnya. Serta manfaat dari bertani organik 6.
7.
Teknologi
Pengenala
biofob
n teknologi
HES (High
biofob dan
Energy
manfaatny
Soil)
a
Implement asi bertani alami untuk tanaman padi dengan
Penerapan dari pengetahua n telah
75
yang
Pengetahuan dan wawasan mengenai teknologi biofob dan komponen teknologi biofob yang akan digunakan sebagai strategi dalam bertani organik. e. Prosedur penggun aan alat kerja sesuai dengan teknolog
-
Praktek menanam, merawat hingga memanen padi
teknologi biofob
didapatkan
i biofob f.
Prosedur pratana m
g. Prosedur dalam penanam a h. Prosedur dalam pemeliha raan hingga panen 8.
Seleksi
Penerapan
hasil panen
dari
dan
pengetahua
pemasaran
n
beras
telah
yang
didapatkan
Pengetahuan tentang cara menyeleksi tanaman padi yang sudah di panen Pemahaman tentang segmen pasar, cara mempromosi kan beras dan melakukan kerjasama
76
Praktek menyeleksi hasil dan beras
panen promosi
dengan perusahaan. 9.
10.
Pembentuk an usaha bersama
Manajeme n usaha
Pengetahu an tentang usaha
Pengetahu an tentang manajeme
Pengetahuan dan cara pembentuka n usaha
Pengetahuan mengenai pengelolaan usaha
-
-
n
F. PENGALAMAN BELAJAR 1. Persiapan -
Menyiapkan
pelengkapan
pelatihan -
Menyiapkan materi yang akan disampaikan
-
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Kegiatan inti -
Pembukaan
77
-
Doa
-
Penyampaian materi
-
Tanya jawab
-
Praktik
3. Penutup -
Refleksi
-
Evaluasi
G. METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran berarti cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat
diperoleh
hasil
(Sugihartono,dkk,
yang
2007:81).
optimal. Metode
pembelajaran juga dapat disebut sebagai metode pendidikan yang merupakan cara-cara yang dipakai oleh orang atau sekelompok orang untuk membimbing
peserta
didik
sesuai
dengan
perkembangannya kearah tujuan yang dicapai. Metode pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum program ini adalah: 1. Metode ceramah, yaitu: sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi
78
dan pengetahuan secara lisan kepada peserta didik. Dalam hal ini, biasanya pendidik memberikan uraian mengenai topik tertentu. (Muhibbinsyah,2011: 200) 2. Metode diskusi, yaitu: sebuah metode mengajar dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapat,
gagasan,
maupun
ide
yang
mereka miliki. Tujuan dari metode ini lebih pada
sharing
antara
pendidik
dengan
peserta didik. 3. Metode demonstrasi, yaitu: sebuah metode mengajar dengan memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkaitan dengan bahan pelajaran. 4. Metode praktek, yaitu: sebuah metode mengajar dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan secara langsung yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
79
Penggunaan metode pembelajaran dalam kurikulum
program
ini
dirincikan
sebagai
berikut: No.
Standar
Metode pembelajaran
kompetensi 1.
Warga belajar
Ceramah dan diskusi
memiliki kesadaran diri
2.
Warga belajar
Ceramah dan diskusi
mampu berpikir rasional 3.
Warga belajar
Ceramah,
memiliki
praktek
diskusi
kemampuan berkomunikasi yang baik 4.
Warga belajar
Ceramah,diskusi, dan
mampu
praktek
menciptakan kerjasama dengan masyarakat lain
5.
Warga belajar
Ceramah dan diskusi
mengetahui
80
dan
pertanian organik
6.
Warga belajar
Ceramah
memahami
demonstrasi
teknologi biofob HES (High Enegry Soil)
7.
Warga belajar
Ceramah dan praktek
memahami penerapan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob
8.
Warga belajar
Ceramah, demostrasi,
mampu
dan praktek
menyeleksi hasil panen dan pemasaran hasil panen
9.
Warga belajar
Ceramah dan diskusi
memahami cara pembentukan
81
dan
usaha
10.
Warga belajar
Ceramah dan diskusi
memahami cara memanajemen usaha
H. MEDIA PEMBELAJARAN Media
merupakan
perantara
atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Gagne dalam Sadiman (2003:6), media adalah
berbagai
jenis
komponen
dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Media pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum ini disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan pendidik dalam
82
menyampaikan materi. Media pembelajaran yang digunakan yaitu : No.
Standar kompetensi
Media pembelajaran
1.
Warga belajar
Laptop, LCD, screen,
memiliki kesadaran
video motivasi
diri 2.
Warga belajar
Laptop, LCD, screen,
mampu berpikir
peralatan game
rasional 3.
Warga belajar
Laptop, LCD,screen,
memiliki kemampuan
hand out/buku
berkomunikasi yang
panduan.
baik 4.
Warga belajar
Laptop, LCD,screen,
mampu menciptakan
peralatan game
kerjasama dengan masyarakat lain
5.
Warga belajar
Laptop, LCD,screen,
mengetahui pertanian
hand out/buku
organik
panduan, video mengenai pertanian organik
6.
Warga belajar
Laptop, LCD,screen,
83
memahami teknologi
hand out/buku
biofob HES (High
panduan, dan video
Enegry Soil)
mengenai teknologi biofob HES (High Enegry Soil)
7.
Warga belajar
Laptop, LCD,
memahami penerapan
Screen, alat kerja dan
bertani alami untuk
pertanian
tanaman padi dengan teknologi biofob
8.
Warga belajar
Laptop, LCD,screen,
mampu menyeleksi
hand out/buku
hasil panen dan
panduan
pemasaran hasil panen
9.
Warga belajar
Laptop, LCD,screen,
memahami cara
hand out/buku
pembentukan usaha
panduan, video wirausaha
10.
Warga belajar
Laptop, LCD,screen,
memahami cara
hand out/buku
84
memanajemen usaha
panduan
I. SUMBER BELAJAR Sumber
belajar
(learning
resources)
adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar yang digunakan yaitu : No. 1.
Standar kompetensi Warga belajar memiliki
Sumber Belajar Narasumber.
kesadaran diri
2.
Warga belajar mampu
Narasumber.
berpikir rasional 3.
Warga belajar memiliki
Handout/buku
kemampuan
panduan, narasumber.
berkomunikasi yang baik 4.
Warga belajar mampu menciptakan kerjasama
85
Narasumber.
dengan masyarakat lain
5.
Warga belajar
Handout/buku
mengetahui pertanian
panduan, narasumber.
organik
6.
Warga belajar
Handout/buku
memahami teknologi
panduan, narasumber.
biofob HES (High Enegry Soil)
7.
Warga belajar
Handout/buku
memahami penerapan
panduan, narasumber.
bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob
8.
Warga belajar mampu
Handout/buku
menyeleksi hasil panen
panduan, narasumber.
dan pemasaran hasil panen
9.
Warga belajar
Handout/buku
memahami cara
panduan, narasumber.
pembentukan usaha
86
10.
Warga belajar
Handout/buku
memahami cara
panduan, narasumber
memanajemen usaha
J. WAKTU Waktu
yang
digunakan
untuk
melakukan
pelatihan yaitu 31 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit). No
Mata Diklat
Waktu
Jumlah Tatap
A
T
P
1 JP
-
Muka
MATA DIKLAT DASAR 1.Motivasi
1
x
tatap
muka 2.Problem
1 JP
2 JP
solving
1
x
tatap
muka
3.Interaksi dan
1 JP
Komunikasi
1 JP
1
x
muka
Efektif
87
tatap
4.Kepemimpina
2 JP
2 JP
n dan
1
x
tatap
muka
Kerjasama B
MATA DIKLAT INTI 1.
Pertanian organik
1 JP
-
1
x
tatap
muka 2.
3.
Teknologi biofob HES (High Energy Soil) Implementa si bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob a.
Prosedur penggun aan alat kerja sesuai dengan teknolog i biofob
b.
Prosedur
88
1 JP
-
1
x
tatap
muka
4 JP
10 JP
4
x
muka
tatap
pratana m
C
c.
Prosedur dalam penanam an
d.
Prosedur dalam pemeliha raan hingga panen
MATA DIKLAT PENUNJANG
1. Seleksi
1 JP
2 JP
hasil panen dan pemasara n beras 1
2
Pembe ntukan usaha bersam a Manaje men
89
1
x
tatap
muka
1 JP
-
1
x
tatap
muka
1 JP
-
1
x
tatap
muka
usaha Jumlah
14 JP
17 JP
13 x tatap muka
K. PENILAIAN PEMBELAJARAN Penilaian pembelajaran dilakukan melalui : 1. Tes objektif Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essai (Arikunto, 2003:164). Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan
jawaban
yang
disediakan,
memberikan
telah jawaban
singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan peserta didik yang mununtut proses mental yang tidak begitu tunggi
90
seperti kemampuan mengingat kembali, kemampuan
mengenal
pengertian,
kembali,
dan
kemampuan
mengaplikasikan prinsip-prinsip.
2. Tes unjuk kerja Test unjuk kerja merupakan test yang
dilakukan
dengan
mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Test ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi,
membaca
puisi/
deklamasi dll. Cara test ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang
dinilai
kemampuan sebenarnya.
91
lebih peserta
mencerminkan didik
yang
L. ALUR PENGEMBANGAN KURIKULUM
Observasi
Need Assesment
Penetapan Tujuan Desain Kurikulum Isi dan Struktur Kurikulum Penyusunan Kurikulum
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Penilaian Kurikulum
Lembar Penilaian
Validasi Pengembangan Kurikulum
Revisi
92
M. BAGAN KURIKULUM Analisis Kebutuhan
Analisis Masalah
Menciptakan sistem usaha tani yang efektif dan efisien serta menguntungkan bagi pertanian di Indonesia
-
Ada beberapa petani yang belum sejahtera Ada beberapa petani yang memiliki motivasi belajar yang rendah.
Pelatihan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob
Standar Kompetensi Peserta pelatihan memahami kecakapan hidup dalam bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob.
Kompetensi Dasar Peserta pelatihan memiliki kesadaran kelebihan dan kekuranganserta potensi yang dimiliki, mampu melakukan interaksi dan komunikasi yang baik. Interaksi dan komunikasi ini, diharapkan peserta pelatihan mampu menjalin kerjasama dengan orang lain dan memiliki sikap kepemimpinan. Dalam hal pengetahuan, peserta pelatihan diharapkan mampu memahami tentang wawasan pertanian dan cara bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob serta pula peserta pelatihan mampu memahami mengenai manajemen usaha.
93
Tujuan Peserta pelatihan mampu memahami kecakapan hidup dalam bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob sesuai dengan kompetensi dasar
Indikator Peserta pelatihan dapat menerapkan kecakapan hidup dalam bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob di masyarakat sehingga tercapai kemampuan bertani alami dan sistem usaha tani sebagai upaya peningkatan kualitas padi dan kesejahteraan hidup petani
DAFTAR PUSTAKA
94
LAMPIRAN
95
SILABUS Mata
Pelatihan bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob
Pelatihan Standar Kompetensi Kompetensi
Memahami kecakapan hidup dalam bertani alami untuk tanaman padi dengan teknologi biofob Materi pokok
Kegiatan
dasar Menyadarkan
Indikator
Penilaian
pembelajaran
Brainwash
Mendiskusikan
Alokasi
Sumber belajar
waktu
Mengidentifik
Tes objektif
Unjuk kerja
4 x 45”
Buku
potensi diri
dan
potensi diri dan
asi potensi
dan
motivasi
potensi
diri dan
lingkungan
Penyadaran
lingkungan
lingkungan
Handout
Potensi
sekitar
Mengidentifik
Alam
Problem Solving
Melakukan
asi
identifikasi
pemecahan
96
Pedoman
sekitar
masalah dan
masalah diri
Pengalaman
pemecahannya
dan
Alat
Menyebutkan
lingkungan
bahan untuk
masalah beserta
pelatihan
pemecahannya Membangun
Interaksi
Menyebutkan
Menjelaskan
dan
antar
cara yang baik
cara yang baik
memelihara
sesama dan
dalam
dalam
komunikasi
kelompok
berinteraksi
melakukan
Komunikasi
dengan orang lain
interaksi
Menyebutkan
dengan orang
Kerjasama
cara melakukan
lain
kelompok
komunikasi yang
Kepemimpi
efektif
melakukan
Mendiskusikan
komunikasi
dengan
individu dan kelompok
efektif
nan dalam
Memberi cara
yang efektif
97
dan
6 x 45 “
kelompok
cara menjalin
dengan orang
kerjasama dengan
lain
orang lain
Memahami
Menyebutkan
cara menjalin
cara menjadi
kerjasama
pemimpin yang
dengan orang
baik
lain
Memberi contoh cara menjadi pemimpin yang baik
Memaparkan
Pemanfaata
Menyebutkan
Memahami
wawasan
n
cara dalam
cara yang baik
pertanian dan
lingkungan
memanfaatkan
dalam
pengolahan
sebagai
lingkungan
memanfaatka
98
4 x 45 “
hasil pertanian
upaya
dan
pemberdaya
hubungan
melaksanakan
an
pemanfaatan
mengenai
manajemen
masyarakat
lingkungan
wawasan
Wawasan
dengan
pertanian
pertanian
pemberdayaan
organik
organik
masyarakat
usaha
Wawasan
Menceritakan
Menceritakan
Menjelaskan
mengenai
teknologi
wawasan
teknologi
biofob
pertanian organik
biofob
Pembentuka
n usaha
Menjelaskan
Memahami
teknologi biofob
cara
Menjelaskan cara
pembentukan
Manajemen
– cara
usaha
usaha
pembentukan
bersama
bersama
n lingkungan
Menjelaskan
usaha bersama
Memahami
99
Melaksanakan
implementasi dari bertani alami untuk tanaman padi dengan
Prosedur penggun aan alat kerja sesuai dengan teknologi biofob
teknologi biofob
Menjelaskan cara
pengelolaan
pengelolaan
usaha
usaha bersama
bersama
Menjelaskan cara
Memahami
penggunaan alat
penggunaan
kerja sesuai
alat kerja
dengan teknologi
sesuai dengan
biofob
teknologi
Menjelaskan dan
biofob
mempraktekkan
Memahami
Prosedur pratanam
cara memilih
cara memilih
bibit, mengolah
bibit,
Prosedur dalam penanam an
tanah dan
mempraktikka
melakukan
n cara
pemupukan dasar
mengolah tanah dan
100
17 x 45”
melakukan
dalam
mempraktekkan
pemupukan
pemeliha
cara penanaman
dasar
raan
padi
hingga
Menjelaskan dan
Prosedur
Mempraktikk
Menjelaskan cara
an cara
panen
memelihara
menanam
Prosedur
tanaman padi
padi dengan
seleksi
hingga panen
teknologi
Menjelaskan cara
biofob
hasil
panen
menyeleksi hasil
dan
panen dan
n cara
prosedur
memasarkan
memelihara
pemasara
beras
tanaman padi
n beras
Mempraktika
Mempraktikk an cara menyeleksi
101
hasil panen dan memasarkan beras
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SASARAN : Masyarakat yang menjadi anggota kelompok tani TEMA
: Motivasi
A. Standar Kompetensi : Meningkatkan motivasi warga belajar untuk bertani organik B. Kompetensi Dasar : Mengetahui manfaat bertani organik C. Indikator : 1.Mampu mengidentifkasi potensi diri 2.Mampu mengidentifikasi potensi sumber daya alam/lingkungan D. Alokasi Waktu pertemuan)
103
: 45 menit (1 kali
E. Tujuan Pembelajaran Warga belajar mengenali potensi diri dan lingkungannya F. Materi Pokok Brainwash atau penyadaran potensi G. Uraian Materi Mengali potensi diri maupun lingkungan H. Metode Pembelajaran Ceramah I.
No
Judul
Langkah-langkah Pembelajaran
Tujuan
Materi
Materi
Waktu
Metode
Pokok
Sumber Belajar
PENDAHULUAN 1
Berdoa
2 menit
2
Ice
Mengkon
Tepuk
Breaking
disikan
Fokus
3 menit
104
Tepuk
Fasilitator
warga belajar agar memperh atikan fasilitator INTI 3
Brainwas
Memberi
Mengetahu
h
kan
potensi diri
pengenal
dan
an
lingkungan
35 menit
terhadap potensi diri dan lingkung an PENUTUP 5
Refleksi
5 menit
dan doa
105
Ceramah
Fasilitator
J.
Sumber dan Alat 1. Sumber : fasilitator 2. Alat : LCD, microphone
screen,
K. Media Media yang digunakan untuk pelatihan ini adalah slide powerpoint dan film L. Penilaian Penilaian dilakukan dengan pengamatan pada jangka pendek dan jangka panjang. Penilaian jangka pendek mengamati apakah warga belajar memperhatikan dengan sungguh sungguh saat penyampaian materi. Sedangkan penilaian jangka panjang mengamati apakah ada perubahan sikap pada warga belajar
106
DAFTAR PUSTAKA Arief S. Sadiman, dkk. 2003. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Manfaatnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mamat Supriatna. 2009. Pengembangan Kecakapan Hidup
di
Sekolah.
Diunduh
dari
http://file.upi.edu/ pada 21/12/2014 15:14. Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tombe Mesak Hendra Sipayung. 2010. bertani organik dengan teknologi biofob. Yogyakarta : Andi. Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Zainal
Arifin.
2011.
Konsep
dan
Model
Pengembangan Kurikulum. Bandung : Rosda.
107
Tentang Penulis Erma
Kusumawardani,
salah
satu
mahasiswa salah perguruan tinggi di Yogyakarta yaitu di Universitas Negeri Yogyakarta. Ia sedang menempuh pendidikan S1 Pendidikan Luar Sekolah. Ia berasal dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Ia salah satu siswa lulusan SD N XIX Sragen, SMP N 1 Sragen dan SMA N 3 Surakarta (Solo). Anak perempuan yang lahir pada tanggal 8 Juni 1994 ini memiliki hobi membaca novel dan travelling. Sebagai mahasiswa di jurusan Pendidikan Luar Sekolah, ia juga aktif dalam kegiatan organisasi di kampusnya. Organisasi yang sempat ia ikuti adalah Himpunan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (HIMA PLS). Jabatan sebagai sekretaris di organisasi ini memberikan pengalaman yang menarik dan membuatnya lebih
mengetahui
bidang
garapan
jurusannya
di
masyarakat. Kurikulum ini merupakan salah satu karya yang ia buat dengan tujuan untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap kekayaan alam yang menjadi sumber utama di Indonesia.
108