PELATIHAN TERNAK KAMBING MODEREN DI DAERAH TIRIP SUKODADI BANDONGAN MAGELANG
Laila Nur Rosyidah 12102241036
Laboratorium Juusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Yogyakarta
Kata Pengantar
Dalam rangka memberdayakan masyarakat khususnya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat sasaran, salah satunya dengan kegiatan pelatihan masyarakat. Keberadaan masyarakat yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam bidang yang relevan dengan pembangunan sektor pertanian diharapkan dapat mendukung dan berperan serta dalam pembangunan ekonomi masyarakat yang ada. Penyususnan kurikulum pelatihan ternak Kambing dengan metode kandang dan pembibitan secara moderen jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengucapkan
terima
kasih
kepada
tim
penyusun
yang
telah
mempersipakan pedoman ini. Semoga Kurikulum Pendidikan ini dapat bermanfaat bagi instansi pemerintah maupun non pemerintah dalam usaha pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan. Yogyakarta, 19 Desember 2014
Ketua Jurusan PLS UNY
Mahasiswa,
Dr. Sujarwo. M.Pd
Laila Nur Rosyidah
ii
Daftar isi
Cover .......................................................................................................... i Kata Pengantar ........................................................................................... ii Daftar Isi...................................................................................................... iii Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang program ................................................................. 1 2. Dasar hukum .................................................................................. 2 3. Tujuan Program ........................................................................... 4 BAB II Isi dan Struktur Kurikulum 1. Kerangka Dasar ............................................................................ 5 a. Kelompok Mata Diklat ........................................................... 7 b. Deskripsi Mata Diklat ............................................................ 7 2. Prinsip Pengembangan Kurikulum Diklat .................................... 8 3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Diklat .......................................... 4. Struktur Kurikulum Diklat ............................................................. BAB III Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 1. Uraian standar kompetensi ........................................................ 11 2. Kompetensi dasar ....................................................................... 11 3. Tujuan ........................................................................................ 11 4. Materi pokok .............................................................................. 11 5. Pengalaman belajar .................................................................... 11 6. Metode Pembelajaran ................................................................. 11 7. Media pembelajaran ................................................................... 11 8. Sumber belajar ........................................................................... 12 9. Waktu belajar ............................................................................. 12 10. Penilaian pembelajaran .............................................................. 12
iii
Daftar Pustaka ........................................................................................ 14 Contoh Silabi........................................................................................... 15 Biodata ................................................................................................... 18
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang Program Kambing termasuk salah satu jenis ternak yang akrab dengan system usaha tani di pedesaan. Hampir setiap rumahtangga memelihara kambing. Sebagian dari mereka memang menjadikannya sebagai sumber penghasilan keluarga. Saat ini pemeliharaan kambing bukan hanya di pedesaan saja, tetapi sudah menyebar ke berbagai tempat. Semakin banyaknya peternakan kambing yang muncul di sebabkan oleh permintaan daging dan susu kambing yang terus mengalami peningkatan. Ternak kambing dengan sifat alaminya sangat cocok di budidayakan di daerah pedesaan yang sebagian besar penduduknya adalah petani berpenghasilan rendah. Sebab ternak kambing sendiri memiliki sifat dapat beranak kembar dan fasilitas serta pengelolaannya lebih sederhana di bandingkan dengan ternak ruminansia besar. Ditinjau dari aspek pengembangannya, ternak kambing sangat potensial bila di usahakan secara komersial, antara lain : umur kedewasaan dan umur kebuntingan ternak kambing lebih pendek bila di bandingkan dengan ternak sapi atau kerbau sebagai ternak ruminansia besar. Keadaan yang demikian member pengaruh positif bagi petani-peternak pedesaan dalam memanfaatkan waktu luang, sebab usaha ternak kambing hanya memerlukan fasilitas dan pengelolaan sederhana. Disamping daging, ternak kambing masih dapat memberikan hasil sampingan berupa susu dan pupuk kandang. Khusus bagi petani-peternak yang berdomisili di pedesaan, usaha ternak kambing berfungsi sebagai tabungan yang dapat di manfaatkan setiap saat.Beternak kambing memang tidak selalu memerlukan uang kontan yang besar jumlahnya. Petanipeternak sekala kecil masih mampu membiayai pemeliharaan ternak kambing. Di daerah pedesaan, ternak kambing biasanya dipelihara secara tradisional dengan sisitem pemeliharaan : Ternak kambing di kandangkan
1
terus-menerus;Ternak kambing di kandangkan, juga di gembalakan pada jam-jam tertentu; Ternak kambing di lepas di padang pengembalaan sepanjang hari. Cara pemeliharaan kambing yang banyak dilakukan petanipeternak di pedesaan umumnya adalah di kandangkan dan juga di gembalakan. Pengembalaan biasanya dilakukan secara berpindah-pindah. Kambing yang di pelihara dengan cara di kandangkan, dan pada waktu tertentu di gembalakan atau di gembalakan terus menerus sepanjang hari, hasilnya lebih baik. Sebab dengan system pengelolaan demikian, ternak kambing memperoleh factor pendukung yang lebih kuat. Di tinjau dari aspek tingkah lakunya, ternak kambing merupakan hewan gembalaan. Realitas ini di sebabkan oleh sifat ternak kambing yang merasa lebih senang dan cocok bila hidup secara bebas dan setengah liar. Lebih jauh lagi gairah untuk kawin serta aktivitas kehidupan lainnya akan lebih menonjol. Dari aspek tersedianya hijauan pakan ternak, kambing yang di lepas di padang pengembalaan akan bebas dan dapat memilih hijauan pakan sesuai dengan yang di senanginya. Berbeda halnya dengan yang di kandangkan, sebab hijauan pakan serba terbatas dan tergantung dari pengelolanya. Kambing yang di pelihara dengan cara di gembalakan menyebabkan
kambing
selalu
berpindah-pindah
tempat
sehingga
mengurangi kemungkinan terinfeksi larva cacing. Kandang yang bersih, suasanan yang tenang dan nyaman bagi ternak dapat menunjang peningkatan atau pertumbuhan produksi, baik itu produksi Daging, Susu dan kualitas kambing yang dihasilkan menjadi lebih meningkat.
B. Dasar hukum 1. Landasan Yuridis a) Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998 tentang Usaha Kecil Menengah b) Peraturan Presiden Nomor: 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.
2
c) Permendagri RI No 7 tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat Undang-undang Nomor: 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) d) Undang-Undang No 28 Tahun 2008 e) Undang-Undang Republik Indonesia No 19 Tahun 2013 f) Undang-Undang Desa No.6 Tahun 2014 2. Landasan Sosiologis Peraturan perundang-undangan dikatakan mempunyai landasan atau dasar sosiologis (sociologische grondsIag) apabila ketentuanketentuannya sesuai dengan keyakinan umum atau kesadaran hukum masyarakat. Kondisi dan kenyataan ini dapat berupa kebutuhan atau tuntutan yang dihadapi oleh masyarakat, kecenderungan dan harapan masyarakat. Dengan memperhatikan kondisi semacam ini peraturan perundang-undangan diharapkan dapat diterima oleh masyarakat dan mempunyai daya laku secara Efektif. Bertalian dengan hal tersebut, maka dikenal dengan dua teori yaitu: 1. Teori kekuasaan (machtteorie), yang pada pokoknya menyatakan bahwa kaedah hukum mempunyai kelakuan sosiologis, apabila dipaksakan berlakunya oleh penguasa, diterima ataupun tidak oleh warga-warga masyarakat. 2. Teori pengakuan (Anerkennungstheorie) yang berpokok pangkal pada pendapat, bahwa kelakuan kaedah hukum didasarkan pada penerimaan atau pengakuan oleh mereka kepada siapa kaedah hukum tadi tertuju. Secara
sosiologis,
Peraturan
Daerah
yang
disusun
mengindikasikan bahwahukumsebagai sarana rekayasa sosial dalam masyarakat akan menimbulkan perubahan sosial,perubahan sosial yang diakibatkan oleh perubahan hukum. Dalam kerangka pembentukan badan usaha milik daerah diharapkan untuk dapat terjadinya peningkatan pendapatan asli daerah yang akan berdampak langsung
3
pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan pembiayaan pembangunan daerah.
C. Tujuan program Maksud dan tujuan dari kegiatan Pelaksanaan Program Pelatihan ternak Kambing Moderen di Tirip Sukodadi Bandongan Magelang adalah : 1. Meningkatkan keterampilan Usaha Ternak Kambing Moderen 2. Membuka peluang usaha bagi Pencari kerja. 3. Membuka lapangan kerja 4. Mengurangi jumlah pengangguran
4
BAB II ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka dasar 1. Kelompok mata diklat Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 19 Tahun 2013 pasal 7 ayat 3 strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui: a. pendidikan dan pelatihan; b. penyuluhan dan pendampingan; c. pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian; d. konsolidasi dan jaminan luasan lahan Pertanian; e. penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan; f. kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi; dan g. penguatan Kelembagaan Petani
Cakupan setiap proses pelatihan akan disajikan dalam tabel.1. No Kelompok
Mata Cakupan
Pelatihan 1.
Analisa
Usaha
Prospek Pemasaran.
dan Kelompok mata pelatihan analisa usaha dan prospek pemasaran dimaksudkan untuk
membentuk
peserta
pelatihan
mengerti mengenai prospek pemasaran dalam dunia peternakan terutama dalam peternakan kambing. 2.
Manajemen kandang dan Kelompok mata pelatihan ini dalam Pembibitan.
manajement kandang dan pembibitan kambig secara moderen. Pengetahuan mengenai
Dalam
memelihara
ternak
kambing PE tentu akan muncul persoalan tempat memeliharanya , yaitu kandang kambing. Sebenarnya kandang kambing PE secara umum memiliki fungsi yang
5
serupa dengan rumah , tentu harus memiliki keseriusan dan ketelitian agar kandang tersebut menjadi nyaman bagi kambing yang akan tinggal di dalamnya. Sedang perinsipnya membangun kandang PE adalah memiliki tujuan agar kambing nyaman dan bisa bereproduksi secara normal. 3.
Pembibitan.
Dalam
pelatihanyang dibagi menjadi
berbagai
bidang
kambing
siap
merancang
dari
untuk
awal
hingga
dilepas.
mengenai
ini
pembibitan
Manajemen perawatan ternak cempe, lepas sapih, muda dan dewasa untuk ternak kambing, Manajemen perawatan DOD/Starter, Grower dan Layer untuk ternak itik, Manajemen pakan HPT dan Konsentrat, Hewan
dan
Manajemen Masyarakat
Kesehatan Veteriner,
Manajemen Perkandangan, Manajemen Pemeliharaan HPT 4.
Manajemen
kesehatan Manajemen
ternak dan Reproduksi.
kesehatan
ternak
dapat
diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian
kepemimpinan
faktor-faktor
dan
produksi
melalui optimalisasi sumberdaya yang dimilikinya agar produktivitas ternak dapat dimaksimalkan, kesehatan ternak dapat dioptimalkan dan kesehatan produk hasil ternak memiliki kualitas kesehatan sesuai dengan standar yang diinginkan. 5.
Manajemen pakan dan Pakan yang baik untuk kambing adalah
6
Alternatif Pakan.
yang dapat memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein berfungsi untuk mengganti sel-sel yang telah rusak, membentuk sel-sel tubuh
baru
dan
sumber
energi.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi dan pembentukan lemak tubuh. Lemak berfungsi untuk pembawa vitamin A,D,E,K dan juga sebagai sumber energi. 6.
Praktikum
Kesehatan Dalam hal yang berhubungan dengan
Ternak.
sebuah pelatihan yang mana 100 persen ditentukan oleh praktik bukan ditentukan oleh materi saja. Dalam pelatiah ini juga akan diberikan pembekalan mengenai kesehatan ternak yang mana sanagt berguna bagi kesehatan ternak dan caracara perawatan hingga cara perawatan,
B. Prinsip pengembangan kurikulum diklat Dalam pelatihan pasti ada standar yang harus dikembangkan dalam menentukan kemajuan pelatihan, prinsisp-prinsip pengembangan pelatihan diklat. Untuk mengembangkan kurikulum, perlu memperhatikan prinsipprinsip pengembangannya, Oemar Hamalik menetapkan ada enam prinsip yang harus dipertimbangkan, yaitu: 1.
Tujuan tertentu, artinya setiap program evaluasi kurikulum terarah dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas dan spesifik. Tujuan-tujuan itu pula yang mengarahkan berbagai kegiatan dalam proses pelaksanaan evaluasi kurikulum.
2.
Bersifat objektif, dalam artian berpijak pada keadaan. Sesungguhnya, bersumber dari data yang nyata dan akurat, yang diperoleh melalui instrument yang andal.
7
3.
Bersifat comprehensive, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang lingkup kurikulum. Seluruh komponen kurikulumharus mendapat perhatian dan pertimbangan secara seksama sebelum dilakukan pengambilan keputusan.
4.
Cooperative and liable; bertanggunjawab dalam perencanaan. Pelaksanaan dan keberhasilan suatu program evaluasi kurikulum merupakan tanggungjawab bersama pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan dan pelatihan, seperti; pengajar, kepala lembaga atau badan pendidikan dan pelatihan, penilik, stakeholders, bahkan pserta Diklat, di samping merupakan tanggungjawab utama lembaga penelitian dan pengembangan.
5.
Efficien, khusus dalam hal penggunaan waktu, biaya tenaga dan peralatan yang menjadi unsur penunjang. Oleh karena itu, harus diupayakan agar hasil evaluasi lebih tinggi nilainya, atau paling tidak berimbang dengan dana dan material yang digunakan. Sustainable, berkesinambungan; hal ini diperlukan mengingat tuntutan dari dalam dan luar system lembaga atau badan pendidikan dan pelatihan aparatur, yang meminta diadakannya perbaikan kurikulum. Untuk itu,perang pengajar, pendidik, pelatih atau dosen serta kepala lembaga sangat penting, karena mereka yang paling mengetahui pelaksanaan, permasalahan dan keberhasilan kurikulum.
C. Prinsip pelaksanaan kurikulum diklat Dalam melakukan tugasnya seorang trainer akan memperoleh kesulitan. Oleh karena itu, ia harus memiliki kapasitas yang memadai dalam mempertahankan kredibilitasnya dari trainee. Beberapa prinsipprinsip pelatihan yang dapat menjadi panduan trainer dalam menjalankan tugasnya, sebagai berikut: 1. Pelatihan yang terbaik meliputi bimbingan, simulasi arahan, dan dukungan atas proses belajar.
8
2. Pembelajaran berjalan efektifhanya jika relasi antara trainter dan trainee saling menghormati dan memahami. 3. Pelatihan yang baik melibatkan perencanaan dan evaluasi belajar. 4. Trainer yang bijaksana memberikan saran bukan memaksakan kehendak. 5. Hak trainee selalu dihargai dan semua trainee mendapatkan perlakuan yuang adil dan tidak memihak. 6. Trainer mendorong pembelajaran melalui kepribadian dan aktivitas pengajaran. 7. Trainer yang baik belajar dari pengalaman masa lalunya dan pengalaman trainee. 8. Tanggap dengan kesulitan dalam proses pelatihan. 9. Trainer yang baik memiliki sikap profesional dalam menghadapi tugasnya. 10. Trainer harus ramah dan memiliki rasa humor tapi jangan terlalu berlebihan sikap dengan trainee. 11. Trainer harus memiliki pengendalian diri, antusiasme, jujur, tulus, sopan dan bijaksana. 12. Trainer harus memiliki pengetahuan dengan apa yang akan diajarkan dan yang tidak disesuaikan dengan kemampuan trainee. 13. Pelatihan adalah proses komunikasi. 14. Pelatihan adalah upaya mengelola materi pelatihan menjadi sesuatu yang bermakna dan mudah dipahami. 15. Pelatihan yang baik adalah sebuah bisnis yang kreatif. D. Struktur kurikulum diklat (Materi) Struktur kurikulum pelatihan meliputi substansi pembelajaran ditempuh dalam satu jenjang yaitu sekitar 3 bulan. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi dan lulusan Diklat PAUDNI. 1. Kurikulum pelatihan ini memuat 6 mata pelatihan sesuai yang ada di tentara pada tabel.2
9
2. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelatihan dialokasikan sebagimna tertera dalam struktur kurikulum. Pelatihan dimungkinkan menambah maksimum dalam praktek. 3. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
Struktur kurikulum disajikan dalam Tabel. 2 Komponen
Materi
Praktek
Analisa Usaha dan Prospek Pemasaran
2
2
Manajemen kandang dan Pembibitan.
2
4
Pembibitan
4
8
dan 2
2
Manajemen
kesehatan
ternak
Reproduksi. Manajemen pakan dan Alternatif Pakan.
4
4
Praktikum Kesehatan Ternak.
4
8
10
BAB III STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR A. Uraian standar kompetensi Setelah mengikuti pelatihan ini di harapkan peserta dapat memahai dasardasar berternak Kambing secara moderen dengan perawatan yang lebih praktis. B. Kompetensi dasar Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta : 1. Mampu menganalisa usaha dan prospek pemasaran 2. Mampu memahami manajement kandang dan cara-cara pembibitan 3. Mampu memahami cara pembibitan agar menghasilkan anakan yang bermutu tinggi 4. Mampu memahami manajement kesehatan ternak dan reproduksi 5. Mampu memahami manajement pakan dan alternatif pakan bagi ternaknya 6. Mampu memahami cara menjaga ternak tetap sehat dan terhindar dari penyakit C. Tujuan Tujuan dalam pembuatan pelatihan ini adala untuk memberikan materi dan pendampingan mengenai Ternak kambing moderen yang berguna bagi masyarakat madani yang berguna. D. Materi pokok Materi yang digunakan dalam proses pelatihan dan pemdampingan ini menggunakan materi yang sudah disiapkan oleh tutor dan disajikan dengan materi. E. Pengalaman belajar Pengalaman belajar yang diberikan dalam proses pembelajaran adalah dengan memberikan secara langsung. Pembelajaran dilakukan saat praktek dalam yang berlangsung dalam praktek dan media. F. Metode Pembelajaran 1. Penyampaian materi ini dapat dilakukan dengan metode interaktif dan eksploratif. 11
2. Penyampaian materi dilakukan dengan metode paparan dan praktek lapangan. G. Media pembelajaran Media dan alat bantu yang digunakan pada pelatihan ini terdiri dari: 1. Ruang pelatihan 2. In focus/LCD/OHP dan layar 3. Komputer/Laptop 4. Whiteboard dan Flipchart 5. Spidol 6. Pakan 7. Kandnag kambing H. Sumber belajar Sumber belajar yang kami tawarkan adalah dengan memberikan pemateri yang handal di bidang peternakan kambing. 1. Pak Timan Praktisi peternak kambing/domba yang sudah berhasil dalam penggemukan kambing/domba pola HCS, setiap bulan bisa menjual rata – rata 100 ekor. 2. Bpk Kabul Indarto Tim Teknis dari PT HCS yang siap mendampingi peternak sampai sukses 3. Bapak To Suprapta Praktisi pendiri Joglo Tani I. Waktu belajar Untuk Waktu belajar akan diadkan pada empat bulan pelatihan Bulan No.
Nama Kegiatan
I
II
III
IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7
Observasi Rumusan metode Pngadaan peralatan Pelaksanaan Evaluasi Program Penyempurnaan Program Penyusunan Laporan
12
J. Penilaian pembelajaran Penilaian pembelajaran menggunakan hasil akhir dari setiap pelatihan yang dilakukan, dan akhirnya bisa diakumulasikan secara bersamaan. Dalam penilaian ini nilai prakte menjadi sangat besar dibandingkan dengan nilai teori karena hasil luaran yang kita inginkan adalah warga belajar mampu mempraktekan usaha ini sehingga bisa menjadi salah satu alternatf usaha.
13
DAFTAR PUSTAKA Undang-undang No 6 tentang Desa tahun 2004. Undang-Undang daerah Kabupaten Magelang Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
19
Tahun
2013
Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani. www.hukumonline.com Diakses tanggal 28 Desember 2014 Program Diploma IPB. 2014. Penjabaran Kknijenjang Kualifikasi V Ke Dalam learning Outcomes Dan Kurikulum Program Keahlian Teknologi Dan Manajemen Ternak. http://kms.ipb.ac.id/1186/1/LO%20dan%20Kurikulum%20D3_I_PK%20T NK.pdf. Diakses tanggal 22 Desember 2014
14
SILABUS PELATIHAN TERNAK KAMBING MODEREN DI DAERAH TIRIP SUKODADI BANDONGAN MAGELANG
Kompetensi Inti
Kompetensi dasar
Analisa Usaha dan Prospek Pemasaran
1. Mendiskrips ikan tentang Analisis usaha 2. Mendeskrip sikan tentang prospek pemasaran
Manajemen kandang dan Pembibitan.
1. Membuat manajement kandang 2. Membuat manajemant pembibitan
Indikator
1. Melakukan tes dengan ujian tentang analisis usaha 2. Mendiskrips ikan dan melakukan pemasaran Ternak Kambing 1. Memiliki rasa ingin tahu 2. Menunjukk an ketekunan
Materi Pelatihan
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
1. Cara Analisisi Usaha Peternakan
Melakukan Pengamatan pengamatan dan sikap dan ujian analisis dengan prospek pemasaran dalam peternakan kambing.
1. Manajement Kandnag 2. Manajemen Pembibitan
Manajement Sikap pembibitan tanggung dalam kandang jawab. dan manajement liar.
Aloka Sumber si belajar wakt u 2 Modul dan Jurnal
dan 2
Modul dan Jurnal
15
Pembbitan
1. Praktek pembibitan di lab kandang 2. Pembagian pembibitan
Manajemen
1. Mendiskrips
dan tanggungja wb dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompo k 1. Menjelaska n tata cara pembibitan. 2. Membedaka n pembibitan manual dan inseminasi buatan.
1. Menjelaska
1. Pembibitan manual 2. Pembiitan inseminasi buatan 3. Proses kawin
1. Manajement
1. Pembelaj Kelengkapan 4 aran dalam proses proses uji coba pembibita n secara alami atau musim kawin. 2. Pembelaj aran proses pembibita n dengan inseminas i buatan 1. Pembelaj 1. Urutan 2
Modul dan Praktek
Modul,
16
kesehatan ternak dan Reproduksi
Manajemen pakan dan Alternatif Pakan.
Praktikum Kesehatan Ternak.
ikan manajemant kesehatan dalam ternak kambing. 2. Memproduk si pakan ternak 1. Mendiskrips ikan pakan konsentrat 2. Mendiskrips kan pakan dengan vitamin tambahan
n tetntang kesehatan ternak 2. Menjelaska n tentang produksi ternak.
Kesehatan 2. Manajement Reproduksi
aran dengan kesehatan ternak.
1. Menjelaska n tentang pakan alternatif 2. Membedaka n pakan konsentrat dan pakan alami
1. Manajement Pakan 2. Alternatif Pakan
1. Pembelaj aran pakan alternatif
1. Praktek cara menjaga kesehatan ternak.
1. Melakukan praktek sesuai dengan langkah yang ditentukan
1. Kesehata n Ternak 2. Kesehata n Produksi
1. Kerunttan praktek.
keselara san proses
1. Kombin 4 asi pakan dengan vitamin 2. Kesesua ian pakan alternati f 1. Kesiapa 4 n dan tanggun gjawab 2. Keberha silan program .
Praktek dan Penelitia n
Modul
Praktek
17
Biodata Curricullum Vitae
a. Nama lengkap
: Laila Nur Rosyidah
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. Tempat tanggal lahir
: Magelang, 09 Oktober 1993
d. No. Telp dan Email
: 08976875189/ ellaplsuny@gmail.com
e. Alamat lengkap
:
Tirip
Sukodadi
02/08
Bandongan
Magelang f. Agama
: Islam
g. Status
: Belum Menikah
DATA PENDIDIKAN SD
: SD Negeri Bandongan 4, 2000 – 2006
SMP
: SLTP Negeri 02 Bandongan, 2006 – 2009
SMA
: SMA Negeri 01 Bandongan, 2009 – 2012
Perguruan Tinggi
:
UniversitasNegeri
Yogyakarta,
2012-
Sekarang Fakultas / Jurusan
: Ilmu Pendidikan / Pendidikan Luar Sekolah
S1 Konsentrasi
: Pendidikan Luar Sekolah
PRESTASI Juara 1 Lomba Essay MOTO GPE di Universitas Lambung Mangkurat
Finalis Lomba Essay di Universitas Negeri Padang Finalis Lomba Essay Islamic Feture Leader Training di Universitas Jambi Finalis LKTI Pena Pemuda Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta (kampus Wates) Finalis Nasioanl Education Conference di Universitas Pendidikan Indonesia Pemakalah Internasional Conference Disaster Risk and Reduction Education (ICDRRE 2014) di Universitas Negeri Yogyakarta Volunteer in Volunteerism Teaching Indonesian Children 3 (VTIC3) di Miri, Serawak Malaysia Finalis Asian Conference on the Arts, Humanities and Sustainability, Hiroshima, Jepang Finalis U-Gen Summit 2014 - Festival Pemuda Indonesia, Palembang PENGALAMAN ORGANISASI 2012 – Sekarang
: Wakadib HIMA PLS UNY
2012 - Sekarang
: staf ahli Bidang Kewirausahaan FOMUNY
2013 – Sekarang
: UKMF Reality
2013 – 2014
: UKM Penelitian
2013-Sekarang
: Yayasan VTIC
PENGALAMAN KERJA 2012 – 2014
: Medi@net Fakultas Teknik UNY
2014 – Sekarang
: LPK
KEMAMPUAN Presentasi dan Komunikasi Aplikasi dan Program Komputer (Microsoft Office, Adobe PhotoShop, Corel Draw) Aplikasi Website, dan Blog HOBBY Internet (Browsing, Blogging and Web developing) Mendengarkan Musik (instrument, musik klasik, pop, jazz dan Nasid) Membaca (Buku Motivasi) Olah raga (Jogging) MOTTO HIDUP “Lihatlah orang lain dan kamu pasti bisa seperti Mereka�