PENGEMBANGAN KURIKULUM BUDI PEKERTI ANAK PADA PAUD Dosen Pengampu : Dr. Sudjarwo, M.Pd
Disusun Oleh : Muhammad Rizal Syuhada 12102241039
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
PENGANTAR PENULIS
ii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyusunan Kurikulum B. Dasar-dasar Kurikulum C. Tujuan Penyusunan Kurikulum
1 2 3
BAB II ISI STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka dasar 1. Kelompok Mata pelajaran 2. Deskripsi Mata Pelajaran 3. Metode Pembelajaran B. Prinsip Pengembangan Kurikulum C. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum D. Struktur Kurikulum
4 4 4 11 11 12 12
BAB III BEBAN BELAJAR A. Beban Belajar B. Alur Pengembangan Kurikulum C. Matrik Kegiatan
14 15 17
LAMPIRAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Kata Pengantar Alhamdulilah, Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyampaikan buku berjudul “Pengembangan Kurikulum Budi Pekerti Anak�. Penyusun banyak menyadari bahwa dapat terselesaikannya tugas ini tidak lepas dari dukungan, bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karna itu rasa terimakasih yang setulus-tulusnya kami sampaikan kepada : 1. Bapak Dr. Sujarwo,M.Pd Atas bimbingan dan saran serta kritik yang berguna dan membangun bagi kami. Tiap petuah dan nasehat yang tak pernah kami lupa sehingga tugas ini terselesaikan dengan baik meski masih ada yang kurang. 2. Orang Tua Makhluk Allah yang senantiasa mengiringi kami inilah penyemangat kami. Terimakasih Ayahanda i
dan Ibunda tercinta yang tak pernah lelah memanjatkan pinta kemudahan dan kelancaran bagi kami. 3. Teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Atas segala bantuan, dukungan, bimbingan dan saran yang telah dibeirkan semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT. Kami merasa hasil ini masih sangat kurang memuaskan untuk itu mohon kritik dan saran yang bersifat perbaikan agar kami ingat dan gunakan ilmu yang bermanfaat itu. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita. Amin
Yogyakarta , Januari 2014
Penyusun
i
Pengantar Penulis Buku Pengembangan Kurikulum Budi Pekerti Anak yang berada di tangan pembaca ini merupakan laporan kurikulum yang disusun berdasarkan elemenelemen kompetensi yang dapat menghantarkan peserta didik untuk menemukan dan mencapai potensi utama, potensi pendukung dan potensi lainnya, yang merupakan method of inquiry yaitu metode pembelajaran yang menumbuhkan
hasrat
besar
untuk
ingin
tahu
meningkatkan kemampuan untuk menggunakan atribut potensi guna menentukan pilihan jalan kehidupan dimasyarakat, meningkatkan cara belajar sepanjang hayat (learning to learn dan learning throught life). Pedoman penyusunan kurikulum ini mengacu pada standar isi (SI) dan standar kopetensi lulusan untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana mana yang diterbitkan
melalui
peraturan
menteri
pendidikan
nasional no 22 tahun 2006. Harapan saya, adalah buku Pengembangan Kurikulum Budi Pekerti Anak dapat dimanfaatkan ii
terutama oleh pihak pengelola yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak dalam menyusun program pengembangan
serta
program
penyemangat
bagi
program study PLS untuk terus menggali kreatifitas dalam menyusun kurikulum pendidikan anak. Dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki,saya senantiasa mengharapkan adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak sebagai upaya proses pembelajaran dan perbaikan kedepan.
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budi pekerti merupakan nilai-nilai hidup manusia yang sungguh-sungguh dilaksanakan bukan sekedar kebiasaan, tetapi berdasar pemahaman dan kesadaran diri untuk menjadi baik. Nilai-nilai yang disadari dan dilaksanakan sebagai budi pekerti hanya dapat diperoleh melalui proses yang berjalan sepanjang hidup manusia. Budi pekerti dapat melalui proses internalisasi dari apa yang dia ketahui yang membutuhkan waktu sehingga terbentuklah pekerti yang baik dalam kehidupan manusia (Nurul Zuriah, 2007 : 38) Budi pekerti bertujuan untuk membekali peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan selama pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal masa depannya agar memiliki hati nurani yang bersih, berperangai baik serta menjaga kesusilaan dalam melaksanakan kewajiban kepada Tuhan dan sesama makhluk. Nilainilai yang terdapat dalam budi pekerti antara lain yaitu adat istiadat, sopan santun dan perilaku.Dengan memperkaya dimensi nilai,moral dan norma pada aktivitas pendidikan, akan memberikan pegangan hidup yang kokoh bagi anak-anak dalam menghadapi perubahan sosial. kematangan secara moral akan menjadikan seoranga anak mampu memperjelas dan menentukan sikap terhadap substansi nila dan norma baru dalam masyarakat. Demikian pula, dengan bekal pendidikan budi pekerti akan memperkuat konstruksi moralitas peserta didik sehingga mereka tidak gampang goyah dalam menghadapi aneka macam godaan dan rayuan dalam kehidupannya. Oleh karena itu penanaman nilia-nilai budi pekerti haruslah ditanamkan sejak anak usia dini, sehingga hal tersebut mendarah daging dalam kehidupan anak sampai dewasa nanti. Anak usia dini adalah anak yang berusia 0 sampai dengan 6 tahun. Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik dalam arti memiliki pola pertumbuihan dan perkembangan, inteligensi, sosila, emosional, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.
19
B. Dasar-Dasar Kurikulum 1. Landasan Hukum a. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006 Mengenai Standar Isi. b. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menjelaskan bahwa “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untukmewujudkan suasana belajar
dan
proses
mengembangkan
pembelajaran
potensi
dirinya
agar untuk
peserta memiliki
didik
secara
kekuatan
aktif
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. c. Pendidikan anak usia dini dalam sisdiknas didefinisikan sebagai berikut “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. d. Pendidikan anak usi dini tersirat dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 yaitu “negara menjamin kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan kekerasan”.
2. Landasan Empiris a. Konsep Montessori yang membawa pemahaman bahwa anak belajar melalui Learning By Doing, artinya proses belajar anak yang menitikberatkan pada usaha belajar sambil beraktivitas. Aktivitas disini maksudnya yang sesuai dengan karakteristik anak yaitu bermain. b. Psikolog Howard Gardner (1983) menjelaskan sebuah teori tentang tujuh kecerdasan yakni kecerdasan bahasa, musik, logika-matematika, visualspasial, jasmaniah-kinestetik, dan interpersonal. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang bisa diperbaiki malalui pengajaran atau kegiatan belajar yang memperhatikan stimulus yang diterima.
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 1. Dalam mengembangkan pendidikan untuk anak maka kurikulum ini bertujuan untuk turut medukung pendidikan melaui penanaman budi pekerti. 19
2. sebagai alternatif kurikulum yang bisa dijadikan referensi dalam menyusun kurikulum pendidiklan anak. 3. Turut memberikan sumbangsih ide kreatif dalam melakukan pengajaran bagi anak yang memperhatikan penanaman nilai-nilai budi pekerti. 4. Menjelaskan pengertian secara luas mengenai penanaman budi pekerti. 5. Menggambarkan pedidikan berbasis anak usia dini melaui penanaman budi pekerti guna pengembangan potensi anak.
19
BAB II ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. Kerangka Dasar 1. Kelompok Mata Pelajaran Dalam kelompok mata pelajaran ini, model kurikulum pendidikan anak melaui pengembangan budi pekerti pada PAUD, yang terdiri dari : a. Kelompok mata pelajaran agama b. Kelompok mata pelajaran cinta dan kasih sayang c. Kelompok mata pelajaran kebersihan
Cakupan kelompok mata pelajaran Materi Pelajaran
Cakupan
Kelompok mata pelajaran agama
Kelompok mata pelajaran agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik yang mencerminkan keyakinan, kepercayaan terhadap Tuhan YME dan untuk mentaati perintahNya.
Kelompok mata pelajaran cinta Kelompok mata pelajaran cinta dan kasih sayang
dan kasih sayang dimaksudkan untuk
memberi
perlindungan
perhatian
dan
kepada
makhluk
mata
pelajaran
hidup. Kelompok
mata
pelajaran Kelompok
kebersihan
kebersihan peserta
dimaksudkan
didik
selalu
agar
menjaga
kebersihan lingkungan.
2. Deskripsi MataPelajaran Dalam uraian deskripsi mata pelajaran ini yang mengarah pada apa yang bisa dipelajari melalui kehidupan nyata yang berada disekitar anak. Adapun isi atau uraian materi yang diberikan adalah sebagai berikut :
19
a. Agama Kelompok mata pelajaran agama dimaksudkan untuk membentuk pribadi anak yang memiliki potensi baik dan moral yang baik. usaha tersebut dilakukan melalui bermain sambil belajar. Motivasi Belajar Menurut Mc Donald (1959) merumuskan bahwa Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Maksud tujuan disini adalah tujuan pembelajaran agama. Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan untuk mendorong seseorang melakukan aktivitas belajar. Dalam hal ini, upaya motivasi belajar dan cakupannya digambarkan pada tabel dibawah ini : Materi Motivasi
Cakupan
Bina Suasana
Mengkondisikan peserta agar siap dan aktif dalam mengikuti pembelajaran serta menyatukan peserta didik agar bisa saling bekerjasama dan mendukung pembelajaran.
Materi
mengenal
ibadah
tempat Materi awal yang diberikan sebagai pengenalan sejak dini mengenai tempat ibadah.
Refleksi Diri Refleksi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh anak didik kepada guru/dosen, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang diterimanya. Bahasa yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini sangat mirip dengan curhatan anak didik terhadap guru/dosennya tentang hal-hal
19
yang dialami dalam kelas sejak dimulai hingga berakhirnya pembelajaran Materi Refleksi Diri
Cakupan
Memahami arti penting saling Peserta didik diajak untuk menghormati
perbedaan merenungi arti penting saling
agama beserta tempat ibadah
mnghormati perbedaan agama dan tempat ibadah.
Pembentukan
mindset Pembentukan
mengenai perbedaan agama
mindset
ini
berfokus pada sikap saling menghargai perbedaan agama
Pengembangan Diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik
Materi Pengembangan Diri Menyebutkan
nama
Cakupan
tempat Dimaksudkan
agar
peserta
ibadah sesuai gambar yang didik mengetahui jenis-jenis ditunjukkan
agama
dengan
tempat
ibadahnya masing-masing. Memelihara tempat ibadah
Dimaksudkan
untuk
membangun rasa cinta kasih dalam 19
diri
anak
untuk
memelihara
tempat
peribadahan dengan baik.
Tujuan dari kelompk mata pelajaran agama adalah untuk membentuk peserta didik yang mencerminkan keyakinan, kepercayaan terhadap Tuhan YME dan untuk mentaati perintahNya.
b. Cinta dan Kasih Sayang Motivasi Belajar Menurut Mc Donald (1959) merumuskan bahwa Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Maksud tujuan disini adalah tujuan pembelajaran agama. Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan untuk mendorong seseorang melakukan aktivitas belajar.
Materi Motivasi
Cakupan
Bina suasana
Mengkondisikan peserta agar siap dan aktif dalam mengikuti pembelajaran serta menyatukan peserta didik agar bisa saling bekerjasama dan mendukung pembelajaran.
Materi Cinta Fauna
Materi awal yang diberikan dimaksudkan
untuk
menumbuhkan rasa cinta dan kasih kepada binatang.
Refleksi Diri Refleksi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh anak didik kepada guru/dosen, berisi 19
ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang diterimanya. Bahasa yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini sangat mirip dengan curhatan anak didik terhadap guru/dosennya tentang hal-hal yang dialami dalam kelas sejak dimulai hingga berakhirnya pembelajaran
Materi Refleksi Diri Memaknai
arti
Cakupan penting Peserta didik diajak untuk
menyayangi dan mengasihi merenungi binatang
arti
penting
menyayangi dan mengasihi binatang
Pembentukan
mindset Pembentukan
mengenai
mindset
ini
menyayangi berfokus pada sikap untuk
binatang
menyayangi binatang.
Pengembangan Diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik Materi Pengembangan Diri
Cakupan
Berkeliling Kebun Binatang
Merupakan dalam
aktivitas
mengetahui
anak macam-
macam binatang yang ada di 19
kebun binatang. Lomba Mewarnai Gambar Merupakan Binatang
sarana
mengembangkan peserta
kreatifitas
didik
mengapresiasikan
dalam seni
diharapkan
dan
mampu
mewujudkan rasa cinta kasih pada binatang oleh anak.
Tujuan dari kelompok mata pelajaran Cinta dan Kasih Sayang adalah untuk memberi perhatian dan perlindungan kepada makhluk hidup.
c. Kebersihan Motivasi Belajar Menurut Mc Donald (1959) merumuskan bahwa Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Maksud tujuan disini adalah tujuan pembelajaran agama. Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan untuk mendorong seseorang melakukan aktivitas belajar.
Materi Motivasi
Cakupan
Bina Suasana
Mengkondisikan peserta agar siap dan aktif dalam mengikuti pembelajaran serta menyatukan peserta didik agar bisa saling bekerjasama dan mendukung pembelajaran.
Menempel tulisan motivasi
Menempel tulisan yang berupa anjuran
untuk
menjaga
kebersihan agar peserta didik terdorong
untuk
kebersihan lingkungan. 19
menjaga
Refleksi Diri Refleksi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh anak didik kepada guru/dosen, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang diterimanya. Bahasa yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini sangat mirip dengan curhatan anak didik terhadap guru/dosennya tentang hal-hal yang dialami dalam kelas sejak dimulai hingga berakhirnya pembelajaran
Materi Refleksi Diri Memaknai
tugas
kewajiban
sebagai
Cakupan atau Dimaksudkan siswa didik
dalam menjaga kebersihan Memahami
arti
agar
dapat
peserta
mengetahui
kebersihan lingkungan sekitar
penting Peserta didik diajak untuk
menjaga lingkungan
merenungi
arti
penting
menjaga lingkungan
Pengembangan Diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik
19
Materi Pengembangan Diri Rekreasi
ke
alam
Cakupan
dan Dimaksudkan agar anak dapat
lingkungan yang bersih dan mengetahui indah
alam
dan
lingkungan yang bersih untuk membandingkan yang bersih dan kotor serta ikut menjaga kebersihan lingkungan sekolah
3. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran dipusatkan pada peserta didik. Guru atau pendidik hanya sebagai faktor pendorong serta menjadi fasilitator agar peserta didik mampu secara aktif belajar dan mengikuti pembelajaran dengan menekankan keikutsertaan peserta didik didalam setiap aktivitas. B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum (ditambahilagiprinsipnya) 1. Prinsip Berorientasi Pada Tujuan Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan dan jenjang pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum mengandung aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai, yang selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku pesrta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut dan bertalia dengan aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional. 2. Prinsip Relevansi Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaiannya
harus
relevan
dengan
kebutuhan
dan
keadaan
masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. C. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Perkembangan model kurikulum pendidikan anak ini dilaksanakan dengan prinsip-prinsip: 19
1. Pembelajaran aktif dan terpadu Anak adalah pribadi bebas dalam mengekspresikan dirinya. Anak bukanlah pribadi yang pasif yang tidak memiliki pengetahuan. Maka daritu anak seharusnya melakukan pembelajaran yang aktif dan terpadu agar anak melkukan sendiri, menemukan, melihat, mencoba, bertanya, dan memecahkan masalah sendiri. 2. Berpusat pada anak Dalam pelaksanaan kurikulum ini penerapan child-centered sangat ditonjolkan. Mencoba memperhatikan perkembangan anak sehingga anak sebagai pusat pembeajaran. Artinya anak diajak untuk melihat secara nyata apa yang ada dengan harapan apa yang dipelajari bukanlah hal yang abstrak. 3. Pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) Implementasi pada pelaksanaan kurikulum ini, pembelajaran dilakukan dengan suaana gembira dan penuh dengan kegiatan yang menyenangkan. 4. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal 5. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
D. Struktur Kurikulum 1. Sasaran Program Sasaran program di dalam kurikulum ini adalah anak usia 0-6 tahun, dimana mereka termasuk anak usia PAUD hingga taman kanak-kanak. Pada usia ini, anak akan lebih mudah menerima pembelajaran berbasis bermain disertai dengan rekreasi agar anak bisa mengimajinasikan materi-materi pembelajaran yang diberikan. 2. Struktur Kurikulum Tabel Struktur Kurikulum 19
No
1
Mata Pelajaran
Agama
Materi
Alokasi Waktu T
P
JML
Permainan Kartu -
Motivasi Belajar
1 JPL
1
2 JPL
-
Refleksi Diri
2 JPL
JPL
3 JPL
-
Pengembangan Diri
1 JPL
1
5 JPL
JPL 4 JPL 2
Cinta
dan Rekreasi Kebun Binatang
Kasih Sayang
-
Motivasi Belajar
1 JPL
1
2 JPL
-
Refleksi Diri
1 JPL
JPL
3JPL
-
Pengembangan Diri
2 JPL
2JPL 5 JPL 3 JPL
3
Kebersihan
Rekreasi Lingkungan Sekolah -
Motivasi Belajar
1 JPL
1
2 JPL
-
Refleksi Diri
2 JPL
JPL
4 JPL
-
Pengembangan Diri
3 JPL
2
6 JPL
JPL 3 JPL
19
BAB III BEBAN BELAJAR
A. Beban Belajar Beban belajar berisi tentang system paket atau pelatihan yang akan diberikan, pserta didik diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang telah ditetapkan dengan struktur kurikulum yang telah disusun. Beban belajar setiap mata pelajaran pada mata diklat dinyatakan dalam satuan jam pelajaran dapat dilakukan dengan kegiatan tatap muka atau penugasan. Beban belajar kegiatan pada masing-masing paket program ditetapkan sebagai berikut :
No Mata
Materi
Isi
Pelajaran 1
Agama
Alokasi Waktu
- Bina Suasana
Permainan Kartu
Bergambar tempat Ibadah - Materi mengenal -
Motivasi Belajar
-
Refleksi Diri
-
Pengembangan
penting saling
Diri
menghormati
1 JPL 1 JPL
tempat ibadah - Memahami arti
2 JPL
perbedaan agama beserta tempat ibadah - Menyebutkan nama
3 JPL
tempat ibadah sesuai gambar yang ditunjukkan - Memelihara tempat ibadah 2
Cinta dan
Rekreasi Kebun Binatang
3 JPL
- Bina Suasana
1 JPL
Kasih
-
Motivasi Belajar
- Materi Cinta Fauna
1 JPL
Sayang
-
Refleksi Diri
- Memaknai arti
2 JPL
19
-
Pengembangan
penting menyayangi
Diri
dan mengasihi binatang - Berkeliling Kebun
3 JPL
Binatang - Lomba Mewarnai
3 JPL
Gambar Binatang
3
Kebersihan
Rekreasi Lingkungan
- Bina Suasana
1 JPL
Sekolah
- Menempel tulisan
2 JPL
-
Motivasi Belajar
-
Refleksi Diri
-
Pengembangan
atau kewajiban
Diri
sebagai siswa dalam
motivasi - Memaknai tugas
3 JPL
menjaga kebersihan - Memahami arti penting menjaga
3 JPL
lingkungan - Rekreasi ke alam dan lingkungan
3 JPL
yang bersih dan indah
B. Alur Pengembangan Kurikulum Dalam kurikulum Pengembangan Budi Pekerti Anak pada PAUD ini digunakan alur pengembangannya yaitu: Dalam pengembangan kurikulum ini need assessment merupakan kegiatan pertama dan menentukan system kurkulum yang akan ditetapkan. Menentukan sasaran kurikulum kemudian menetapkan setiap kukurangan dan kelebihan guna memudahkan menganalisis sebuah langkah strategis. Dari analisis strategis yang telah ada dan didukung dengan literacy beberapa buku yang mendukung dan dokumen standar nasional pengembangan kurikulum pendidikan budi pekerti menjadi hasil dari strategi.dari judul yang ada selanjutnya merancang tujuan atau rancangan awal suatu kurikulum kemudian penyempurnaan ide awal guna mengimplementasikan bab selanjutnya. Dan penyusunan isi dan sruktur kurikulum sebagai inti dari rancangan pengembangan kurikulum. Langkah terakhir adalah penyusunan beban belajar. 19
Adapun penggambaran skema nya :
OBSERVAS I K O NEED N ASSESSMENT S U LK TO AN ANALISIS SS STRATEGI IU
DOKUMEN STANDAR NASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK
K O STUDYN S LITERACY U L T A S I D A N R E V I S I K O N S U L T A S I D A N R E V
LK DT O AA PENENTUAN JUDUL : N N SS PENDIDIKAN ANAK IU MELALUI OUTING R CLASS BERBASIS L ED WISATA ALAM T VA A IN S S K I IR O PENETAPAN ED N KTUJUAN S V A O IN U N S L S T IR U A E LK S V TO I I AN SSS D I IU A LK N DT O AA R N N SS E IU V R I L ED S T VA I A IN S S K I IR O E N KD S V A O IN U N L S S T IR U A E LK S V TO I I AN SSS D I IU A LK N DT O AA R N N SS E IU V
PENYUSUNAN ISI DAN STRUKTUR KURIKULUM
K O N KONSULTASI S DAN REVISI U L T A S I D A N R E V I S I K O N S U L T A S I
19
D A N R E
PENYUSUNAN BEBAN BELAJAR K O N S KONSULTASI U DAN REVISI L T A S I D A N R E V I S I K O N S U L T A S I D A N R E V
FINAL
A. Matriks Kegiatan
No
Kegiatan
Waktu Kegiatan (Bulan) Jan
Feb Ma r
1
Ap
Me
Ju
r
i
n
Permainan Kartu Bergambar
2
Rekreasi Kebun Binatang
3
Rekreasi Lingkungan Sekolah
19
Jul Ag s
Se
Ok
No
p
t
v
des
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik, O (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Rineka Cipta. Nurul Zuriah (2007). Pendidikan Moral Dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan : Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual Dan Futuristik. Jakarta : Bumi Aksara. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
19