kata pengantar Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan sehat-Nya, baik itu berupa sehat ďŹ sik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan kuliah kerja lapangan mata kuliah rekayasa bangunan terpadu dengan topik sistem transportasi vertikal. Kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah iv mendukung serta membantu kami dalam proses penyelesaian laporan ini hingga selesai. Penulis juga berharap semoga laporan yang kami wujudkan ke dalam buku ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca. Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan buku ini, untuk dijadikan pembelajaran saat membuat laporan berikutnya. Yogyakarta, Desember 2018
Tim Penulis iv
isi buku Halaman Cover Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Jenis Dan Cara Kerja Transportasi Vertikal Sistem Inti Bangunan Hasil Laporan Survey KKL a. Amarta View, Semarang 1. Lift 2. Tangga Darurat 3. Ramp b. RSA UII, Bantul 1. Lift 2. Tangga Darurat 3. Ramp 4. Pneumatic Tube System Perbandingan Sistem di Kedua Bangunan Integrasi Sistem
ii iii iv v 1 9 13 15 17 21 23 25 27 31 33 35 37 43
v
ELE VATOR
lift adalah moda transportasi vertikal yang berbentuk box yang dapat mengangkut lebih dari 10 orang atau lebih sekaligus. Lift memiliki beberapa jenis atau cara kerja pengangkatan, yaitu dengan katrol dan hidraulik. 4
EMERGENCY STAIRS
tangga darurat adalah akses berupa tangga tersendiri yang memiliki ketahanan struktur yang lebih daripada biasanya dan dapat digunakan saat keadaan darurat seperti kebakaran atau bencana alam dengan aman. 6
RAMP
ram adalah akses vertikal yang dibuat dengan kemiringan landai, sehingga dapat digunakan oleh transportasi yang menggunakan roda, seperti kendaraan bermotor, trolley, kursi roda, tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain. 8
11
coring system Transportasi vertikal tidak boleh dilintasi oleh jaringan struktur, terutama balok, karena pergerakan transportasi harus menerus ke atas. Oleh karena itu, biasanya pada sistem transportasi vertikal menggunakan sistem coring atau inti bangunan, yaitu dengan menggunakan dinding geser (shear wall) yang menerus hingga ke atas. Dinding geser tidak boleh memiliki banyak bukaan agar tidak mengurangi kekuatan strukturalnya. Oleh karena itu cocok pada penggunaan di area servis seperti transportasi vertikal ini.
12
AMARTA VIEW Semarang
15
Jl. Bukit Barisan Raya No.57, Permata Puri Ngaliyan, Semarang 50189
Amarta View merupakan salah satu apartemen yang sedang dalam proses pembangunan. Bangunan ini memiliki 23 lantai ke atas dan 1 lantai basement terletak di atas lahan yang berbukit di daerah barat kota Semarang. Bangunan ini memiliki 2 tower, namun yang kami kunjungi dan diteliti merupakan tower pertama. 16
LIFT
Bangunan ini memiliki lift penumpang berjumlah 3 unit dan lift service berjumlah 1 unit yang letaknya mempertimbangkan akses, berada di tengahtengah bangunan.
17
18
19
SPESIFIKASI LIFT Lift yang digunakan dalam bangunan ini mempunyai spesifikasi : Ÿ Merek : SWORD S700P Small Machine Room Passenger Lift Ÿ Jenis : Sling / Katrol (mesin berada di rooftop) Ÿ Batas Tinggi Kenaikkan : 125m Ÿ Kecepatan : 1,0 - 2,5 m/s Ÿ Kapasitas Beban : 550 kg - 1600 kg (maksimal 15 orang) Ÿ Level Berhenti Maksimum : 36
Untuk struktur lubang jalur lift menggunakan Shear Wall atau dinding geser dengan sistem Core.
20
TANGGA DARURAT
21
Amartha View memiliki tangga darurat di setiap sayap bangunan, hal ini baik dilakukan karena jangkauan orang menuju tangga saat keadaan darurat dapat lebih dekat.
Plotting Tangga Darurat Amartha View, dan jangkauannya
Tangga Darurat Zona A Zona B Zona C
22
RAMP
Amartha view memiliki jalur ramp yang digunakan untuk akses kendaraan ke dalam/ ke luar bangunan dan 1 lagi berada diluar bangunan sebagai akses masuk bangunan. 23
Ramp ini mengunakan model setengah lantai yang mengakomodasi ketinggian lantai dan kemiringan ramp. Selain itu, supaya dapat menampung lebih banyak kendaraan yang parkir. 24
RSA UII Bantul 25
Jl. Srandakan No.KM 5,5, Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55761
Rumah Sakit Akademik UII merupakan rumah sakit kedua kepemilikan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia setelah Jogja International Hospital. Bangunan seluas 25.600 meter persegi yang memiliki sebanyak 260 kamar, terdiri dari 6 lantai dan 1 basement ini rencananya akan digunakan sebagai fasilitas akademis untuk program studi kedokteran Universitas Islam Indonesia. Pada saat dikunjungi, bangunan sudah mencapai tahap ďŹ nishing. 26
Lift ini merupakan lift penumpang serta bisa dimasuki Bed untuk pasien. Pada RS UII terdiri 4 Lift penumpang dan 1 Lift Service. Untuk lift penumpang hanya bisa digunakan saat situasi aman. Namun pada lift service bisa digunakan sebagai fire lift saat terjadi kebakaran.
29
SPESIFIKASI LIFT Lift yang digunakan dalam bangunan ini mempunyai spesifikasi : Ÿ Merek : Hyundai Ÿ Jenis : Sling / Katrol (mesin berada di rooftop) Ÿ Kapasitas Beban : 1350 kg (maksimal 15 orang)
30
TANGGA DARURAT
RSA memiliki 4 buah tangga darurat yang dapat diakses oleh masing-masing sisi bangunan. Aksesnya mudah dijangkau, tetapi material dinding tidak menggunakan shear wall yang notabenenya bagus untuk menahan gaya lateral, apalagi konstruksi dari tangga darurat sendiri adalah menerus dan menggunakan sistem core, hal ini penting dalam ketahanan bangunan ketika terjadi kondisi/ situasi darurat. 31
Plotting Tangga Darurat RSA UII, dan jangkauannya
Tangga Darurat Zona A
Zona C
Zona B
Zona D
32
RAMP
RSA UII memiliki jalur ramp yang digunakan untuk akses kendaraan ke dalam/ ke luar bangunan, serta ramp di setiap pintu masuk bangunan yang difungsikan sebagai alternatif bagi pasien yang tidak mampu menggunakan tangga.
33
11 m 2,20 m
18 m
18 m
Semi basement memiliki fungsi sebagai parkiran dan akses darurat. Ramp ini merupakan ramp keluar masuk kendaraan dari semi basement. 34
PNEUMATIC TUBE SYSTEM
Sistem Transportasi untuk pengirim/pengantar sampel darah, medical record, obat-obatan dan dokumen administrasi. Sistem ini merupakan sistem yang cepat dan handal, sehingga pengiriman akan menjadi cepat, tepat, eďŹ sien, dan efektif. Ruang Sentral merupakan ruang kontrol utama pada sistem ini, terdiri dari banyak tabung lengkap dengan komputer untuk mengontrol tujuan barang akan diantarkan.
35
Masing-masing ruang sentral terdiri dari berbeda jenis barang/konten yang akan diantarkan. Tergantung pada zona perawatan. Dibagi menjadi 4 gas medis yaitu : 1. Oxygen 2. Nitrous Oxide 3. Compress Air 4. Vacuum / Suction
Pendistribusian konten tersebut melalui pipa-pipa pada tiap lantai. Tiap pertemuan pipa akan ada Terminal pembagi yang sudah dikontrol pada sistem komputer.
36
39
LIFT
AMARTA VIEW, SEMARANG
RSA UII, BANTUL
Karena kondisi Lift pada bangunan Amartha View belum bisa beroperasi jadi tidak bisa kami bandingkan dari segi visual. Karena pada bangunan RSA UII sudah lengkap dengan Layering berupa baru marmer dan juga penambahan pencahyaan lampu LED untuk memperindah estetika. Namun dari segi kapasitas lift dari kedua bangunan relatif sama yaitu sampai 15 orang. 40
TANGGA DARURAT
AMARTA VIEW, SEMARANG
RSA UII, BANTUL
Tangga darurat RSA UII juga digunakan sebagai tangga utama untuk pengguna beraktivitas di dalamnya selain penggunaan lift sebagai moda transportasi vertikal. Namun ketika keadaan darurat, asap tetap dapat masuk ke ruangan tersebut karena terbuka, tidak tertutup seperti tangga darurat yang terdapat di Amartha View, yang aksesnya juga dibatasi pintu tahan api. Padahal dari segi fungsi bangunan, RSA UII harusnya lebih bagus ketahanannya karena menampung orang yang sakit/ sedang dalam tahap perawatan.
41
RAMP
AMARTA VIEW, SEMARANG
RSA UII, BANTUL
Fungsi bangunan Amarta View adalah apartemen, peletakan ramp di dalam bangunan di setiap lantai pada parkiran yang berdekatan dengan hunian untuk mempermudah akses penghuni ke hunian. Sedangkan ramp pada RSA UII berasa pada luar bangunan yang hanya berada di lantai 1 dan semi basement. Ramp lebih diperuntukan kendaraan yang sedang dalam keadaan darurat, maka peletakan ramp di dekat ruang-ruang urgent, seperti UGD entrance. Keduanya sudah memenuhi standar berdasarkan kebutuhannya masing-masing. 42
AMARTA VIEW
Integrasi Fisik
45
Di dalam tangga darurat Amartha View terdapat instalasi plumbing, hal ini juga sebagai upaya memaksimalkan space yang terdapat di dalam bangunan.
Integrasi Fisik
balok kolom ramp
kolom & balok Kolom dengan balok beton terkonneksi. tinggi antara ramp dan balok mempertimbangkan tinggi kendaraan.
ďŹ nishing beton material ďŹ nishing ramp untuk kendaraan adalah beton, kelebihannya beton lebih tahan terhadap air daripada beton, sehingga lebih tahan lama.
beton
46
RSA UII
Integrasi Visual Layering
Menambah ďŹ nishing berupa material batu marmer dibagian kanan dan kiri lift dan pencahayaan buatan menggunakan lampu LED di luar pintu lift agar menciptakan bias cahaya yang menambah estetika. Dari luar, lift seakan berhasil menarik perhatian pandangan karena hanya lift ini lah yang paling mencolok dan terang. sehingga akan memudahkan para pengguna bangunan mengetahui dimana letak lift.
47
Integrasi Performa ir Hujan
Aliran A
aspal grating steel
grating steel
aspal
berada di titik terendah ramp, berfungsi untuk menangkap air hujan langsung keselokan sehingga tidak terjadi genangan air.
material ďŹ nishing ramp, keuntungan jalan lebih halus, mulus, sehingga lebih nyaman untuk kendaraan.
penutup bak kontrol bak kontrol
dinding tanaman pot beton ramp
penutup bak kontrol
pot beton
agar bak kontrol tidak terekspose dan juga untuk memudahkan dalam membersihkan bak kontrol.
pot beton membatasi ramp sehingga tidak menempel langsung ke dinding bangunan.
48