ability: kamu bisa apa? | portyofolio vol. 01 (raw file ver.)

Page 1





melalui buku ini, saya akan mencoba menjawab pertanyaan kamu bisa apa? setelah diluluskan dari sekolah sarjana arsitektur



Halo! Perkenalkan, saya Tyo. Saya baru saja menyelesaikan studi sarjana Arsitektur di Universitas Islam Indonesia Juli 2020 lalu. Dari kecil, saya sangat ingin menjadi arsitek dan saya selalu berusaha keras melakukan apapun yang saya bisa untuk mendapatkan itu. Saya sangat menyukai merancang dan proses yang ada di dalamnya. Saya menyukai hal baru dan seru. Saya berharap dapat memulai perjalanan saya sebagai Junior-Architect untuk mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran baru dan seru. Saya sangat excited untuk itu!


Prasetyo Adi Nugroho Nickname Tyo Domicile Bandung, Indonesia Mobile +62 857 4217 2916 Email prasetyo_23@ymail.com

LinkedIn linkedin.com/in/tyoadi Instagram instagram.com/prasetyonugr_ Issuu issuu.com/prasetyoadi

Basic Information Place+date of birth Pemalang, 23 November 1998 Nationality Indonesia MBTI Personality ESFJ Hobbies Story Telling, Singing, Writing, Photography, Travelling

Education

Internationally Accredited by

Degree Bachelor of Design Architecture (B.D.Arch / S.Ars.) University Universitas Islam Indonesia Duration of Study 4 Years (2016-2020) GPA 3.88 / 4.00

Skills+Interests Language Bahasa Indonesia (Native), English (CEPT 548), Japanese (Basic) Intellectual Architectural Design, Brainstorming, Writing, Layouting, Graphics, BIM Physical Sketch, Visual, Photography Technical ArchiCAD, SketchUp, AutoCAD, Corel Draw, Adobe Indesign, Adobe Photoshop, Adobe Premierre Pro, Lumion, Microsoft Office Architectural Interest Narrative Based Design, User Experience, Collective Memory, Psychological, Landscape+Green Architecture, Computer Based (Parametric), Future/Utopian, Urban Design

Job Experiences September 2018 - January 2021 Assistant Lecturer (7 Classes, Regular and International Program), Architecture Department Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta December 2019 - January 2020 Experiment Surveyor for Sustainable Built and Environment Center, Architecture Department Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta February 2021 - August 2021 Architectural Intern, ARKIDES Studio, Bandung


Honors & Awards August 2017 Best Group Design Project on Architectural Summer School 2017 Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta x Fatih Sultan Mehmet Vakif University, Turkey • January 2018 Top 10 Blue Ribbon Award 2017/2018 Architectural Design Studio 3, Architecture Department, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta July 2019 Top 10 Blue Ribbon Award 2018/2019 Architectural Design Studio 6, Architecture Department, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta January 2020 Top 3 Student The Most Outstanding Student by Academic 2020 of Architecture Department, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta September 2020 Runner Up Winner Architectural Final Project Competition 2020 “Arsitektur Tanpa Studio” (Social Studies) Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya • January 2021 First Prize (GOLD Award) Winner ARCASIA Students’ Architectural Design Competition 2020 “Resilience by Design” •

Exhibitions August 2018 Kauman Field School Exhibition with Universiti Malaya, Malaysia and National University of Singapore, Singapore in Kauman, Yogyakarta and Malacca, Malaysia • November 2019 Architectural Photography Exhibition “Reforming Demolished Community” ARCHEVENT 2019 in Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta •

Workshops January 2020 International Colloquium SAKAPARI 2020 “The Effect of Colours Change of Re-use Glass Bottle Wall to User’s Colour Temperature Perception and Emotion” Architecture Department, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta May 2020 Guest Lecture on Landscape Architecture Study Club Seminar, Biology Department of Universitas Gajah Mada, Yogyakarta • February 2021 Webminar IAI DI Yogyakarta “Resilience by Design”, ARCASIA Student’s Architectural Design Competition Winner Presentation •

Competition Entry September 2019 Tourism Information Center Design Competition by Propan October 2019 Creative Center and Tourism Center Warmadewa Architecture Week 2019 by Warmadewa University, Denpasar, Bali November 2019 Architectural Photography Competition “Reforming Demolished Community” ARCHEVENT 2019 by Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta (Top 10) • August 2020 Pasar Godean Revitalization Design Competition by IAI DI Yogyakarta September 2020 Architectural Final Project Competition 2020 “Arsitektur Tanpa Studio” (Social Studies) Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya (2nd Winner) • January 2021 Students’ Architectural Design Competition 2020 “Resilience by Design” by ARCASIA (1st Winner) •

International Collaboration August 2017 Architectural Summer School 2017 Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta x Fatih Sultan Mehmet Vakif University, Turkey in Yogyakarta • August 2018 Kauman Field School with Universiti Malaya, Malaysia and National University of Singapore, Singapore in Kauman, Yogyakarta •

Organization Experiences September 2016 Orphanage Charity “Pasca Pekta FTSP” 2016 Publik Relation Committee, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta December 2017 Annual Camp Event “Forum Komunikasi Arsitektur” 2017 Event Organizer Committee, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta February 2019 Project Team Leader of Architectural Design Studio 6 Consultant Firm “Tagar Studio”, Architecture Department, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta •






12

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho

Runner Up Kompetisi Tugas Akhir ITS 2020 (Social Studies)

2020

Final Project

JOGOYUDAN SURVIVAL HUB+ Ini Soal Bagaimana Sebuah Komunitas Bertahan

Project Type: Community Settlement Location: Jogoyudan, Yogyakarta Site Area: 500 sqm (Prototype), 20.250 sqm (Total)

Perancangan ini berfokus pada arsitektur yang mampu mendukung kampung Jogoyudan, sebuah distrik rentan di bantaran sungai Code, Yogyakarta, untuk bertahan hidup dari kompleksitas permasalahan urban, seperti ancaman banjir besar, kesulitan ekonomi, hingga kualitas hidup pemukim. Pendekatan arsitektur survival pada perancangan ini mencoba untuk mengekstraksi cara dan sifat manusia bertahan hidup saat keadaan terkritis pada kondisi yang memaksa untuk bertahan hidup. Kemudian, menerapkan aspek atau parameter tersebut pada arsitektur sebagai wadah sekaligus alat pertahanan hidup sebuah komunitas. Pertahanan hidup yang coba diusulkan pada kampung Jogoyudan adalah dengan memainkan lapisan kampung. Pemukiman secara utuh sebagai sebuah sistem yang kompak akan dinaikkan ke atas untuk merespon kemungkinan banjir besar yang datang periodikal. Kemudian, sisa puing bekas pemukiman akan diolah menjadi fitur rekreatif kota yang dapat mendatangkan penghasilan untuk kampung. Konsolidasi lahan dilakukan dengan menaikkan kampung secara bertahap dan menumpu pada kolom yang ditanam di sela-sela ruang kampung. Hubungan antar kolom akan menghasilkan grid organis yang siap diisi berdasarkan kemauan dan kemampuan warga. Hasilnya, Simpul Bertahan Hidup+ ini menjadi kampung baru yang berkembang di atas kampung lama dengan mengadaptasi kampung secara keseluruhan, baik fisik, komponen, nilai, dan kebiasaan mereka.


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

Balon Udara Fitur Penyelamatan Diri Terakhir

Inti Kampung + Akses Vertikal Fasilitas Infrasttruktur Bersama, Tangga Darurat, dan Ramp

Akses Horizontal Platform Esensial Inti Kampung dan Gang Kampung

Isian Kampung Hunian dan Penghasil Sumber Daya Swadaya

Struktur Dasar Rangka Bambu dengan Sub-Struktur Bore Pile

Lapisan Lama Area Berkumpul, Rekreasi, dan Penghasil Pemasukan

Bumi dan Air Tanah yang Disembuhkan dan Tanggul yang Diramahkan

13


14

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

15


16

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

17


18

ability: kamu bisa apa?

tahapan membangun

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

a

b c

Jogoyudan Survival Hub+ sendiri merupakan sebuah potongan kampung berbentuk prototype yang akan merepresentasikan bagian wilayah administratif baru kampung seperti rt, rw, atau distrik. Kemudian, jika prototype yang kecil-kecil ini disambung dan disatukan, akan membentuk satu kesatuan kampung Jogoyudan baru yang responsif terhadap kondisi survival yang mereka hadapi. Pada dasarnya, kampung baru ini terdiri dari 3 elemen, yaitu area hidup (a), area lama (b), dan area sungai (c) jika prototype tersebut berbagi kawasan dengan sungai.

19


20

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

21


22

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho

Jika prototype disatukan dengan prototype lain, maka akan menjadi satu kesatuan kampung yang besar. Kampung Jogoyudan Survival Hub+ bukan hanya arsitektur yang menjadi wadah penyelamatan diri saja, tetapi juga alat penyelamatan diri.


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

23


24

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

25


26

ability: kamu bisa apa?

2018

Architectural Design Studio 5

WIRASABA PLAYFUL AIRPORT Concern to kids as passangers and visitors

Project Type: Regional Airport Location: Purbalingga, Central Java Site Area: 3,500 sqm

prasetyo adi nugroho

Regionalism wasn’t only how we implemented regional elements such as tradition and culture, but we also should sensitive to the regional issues. One of the issue that interesting and relate to the airport is about the kids, especially how the Purbalingga kids educated. Basically kids would be fast to understand if they directly experienced, not with the text books. Airport actually is a interesting places to explore, but not all of the kids can get in to the airport because they have no ticket. Then, to accomodate this situation, Jenderal Soedirman Playful Airport designed to be ‘transparant’ so that kids can learn, can look how is airport process going, see how the airplane fly, etc. Airport is a boring place, especially when the flight delay in many hours. Kids would be really don’t feel good in this situation. They will be crying, running, or playing on gadget. River that put inside of the airport will solve this problem and make them forgot about the time. Because basically children loves to playing water or at least hear the water sound flowing.


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

27

source: bacaterus.net

RIVER AS CRITICAL REGIONALISM

Purbalingga has so many of the river, especially Serayu river that crossing most part of the city. This is because of the topography condition that located in the highland of the central Java. This situation can be the image for Purbalingga itself that can be remembered by whoever coming to this city. That was why Jenderal Soedirman DESIGN STRATEGIES

Playful Airport try to involving river as a regional aspect inside of the airport terminal. River is not only as the interior object, but also as the director for the passanger. On the other hand, river also act as the entertaining object for the passenger who have to wait for the delayed flight especially for kids which will cry all of the waiting time.


28

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

29

FIRST FLOOR

GROUND FLOOR

LEGENDS Central Area: 1. Curb-Side 2. Public Commercial 3. Central Main Hall 4. Information Desk 5. Back Office 6. Public Mushola

7. Gents Restrooms 8. Ladies Restrooms 9. Difable Toilet 10. Nursery Room 11. Janitor

Departure Area: 12. Departure Entrance 13. Security Check 14. Customs Room 15. Check-In Hall 16. Gents Restrooms 17. Ladies Restrooms 18. Difable Toilet 19. Nursery Room 20. Janitor 21. Mushola 22. Departure Commercial 23. Departure Lounge 24. Difable Lounge 25. Departure Baggage handling

Arrival Area: 26. Baggage Claim 27. Arrival Commercial 28. Lost and Found, Airport General Office 29. Arrival Baggage Handling 30. Gents Restrooms 31. Ladies Restrooms 32. Difable Toilet 33. Nursery Room 34. Janitor


30

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

ROOF TRANSFORMATION

FOLLOWING THE RIVER

The shape is following the flow of the river downside the roof itself. The motion of the angle rotation also made as smooth as how water ripple is. The basic shape that rotated is square. This shape is used in consideration of the space uses, there will be much space that can use instead of triangle shape for example. USING GRASSHOPPER

actually, to make those roof frames the squared shapes supposed to rotate one by one with different angle for every modular and it would be really hard yet needs long time to make. So then it made with grasshopper applicaton which can help to make it still in the smooth rotation but don’t need to make it in a long time. To make this roof, basically it use the operation called ‘sweep’. The step is we need to decide the first object, last object, and of course the line that will act as the rail of the object. After that, we need to devide it with ‘perpendicular frame’ operation. Last, after we got the frame, we can make it as the roof frame then make the roof’s envelope.

Support Connection

Joint Connection

31


32

ability: kamu bisa apa?

LANDSIDE ELEVATION

prasetyo adi nugroho

SIDE EL


LEVATION

prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

AIRSIDE ELEVATION

33


34

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

DEPARTURE SECTION

CENTRAL AREA SECTION

ARRIVAL SECTION

35


36

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

37


38

ability: kamu bisa apa?

2017

Advanced Architectural Modelling

PARK-AMETRIC

Mengikuti gerak manusia Project Type: Parametric Exploration Location: Unknown Site Area: 400 sqm

prasetyo adi nugroho

Park-a-metric adalah sebuah taman denganlansekap yang dihasilkan dengan memasukkan parameter pada aplikasi Grasshopper pada Rhinoceros. Perintah yang digunakan bernama attractor point, dimana dengan memasukkan parameter atau angka tertentu, sebuah objek akan semakin menjauh atau mendekat, semakin naik atau turun, semakin besar atau kecil, atau semakin berputar sesuai dengan indeks angka yang dimasukkan. Pada dasarnya adalah perintah untuk membuat suatu objek atau data untuk terpancing oleh sebuah atau banyak titik atau garis. Dalam kasus ini, ruang lansekap dibuat dinamis, agar pengunjung memiliki pengalaman ruang yang menarik dan tidak membosankan, karena pelu naik turun step tangga. Selain itu, step tangga ini juga bersifat kondisional, dapat dijadikan tempat duduk apa bila tidak ada orang yang sedang melintasinya. Namun dibeberapa titik dibuat stabil agar dapat digunakan untuk berbagai aktivitas.


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

39

Rumus pembuatan park-a-metric pada Grasshopper

Output kasar dari hasil pembuatan di aplikasi Grasshopper

1. Membuat grid untuk menemukan titik tengah objek yang akan di-attract. 2. Membuat objek yang akan di-attract, dalam contoh ini akan digunakan bentuk persegi. 3. Menentukan titik attractor, kemudian menentukan sejauh mana objek akan diskalakan. 4. Penyekalaan dengan parameter titik attractor dan batasan skala yang sudah dimasukkan. 5. Menentukan titik attractor, kemudian menentukan sejauh mana objek akan diputar. 6. Pemutaran dengan parameter titik attractor dan batasan rotasi yang sudah dimasukkan. 7. Menentukan garis attractor, kemudian menentukan sejauh mana objek akan diangkat. 8. Pengangkatan dengan parameter garis attractor dan batasan angkatan yang sudah dimasukkan. 9. Memberikan massa pada objek dan menutup bagian atas dan bawah objek yang telah diangkat.

Implementasi menjadi desain lansekap taman




42

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho

Gold Award ARCASIA Students’ Competition 2020

2020

ARCASIA Students’ Competition

NEW LANGUAGE FOR NEW NORMAL Delivering pleasure safely

Project Type: Public Facilities Location: Malioboro, Yogyakarta Site Area: 2,400 sqm Project’s Role: Concept Idea, Visualization In Collaboration With Miftahul Jannah Hermawan Juliansyah

Terletak persis di garis imajiner sejarah Yogyakarta, Malioboro menjadi jalan perbelanjaan utama dan tujuan utama di Yogyakarta. Berada di garis poros utara-selatan antara Kraton Yogyakarta dan Gunung Merapi, tempat ini menjadi penting bagi banyak penduduk setempat. Pandemi COVID-19 berdampak sangat besar dan menyebar dengan cepat melalui infeksi seperti Droplets, Airborne, Contaminated Surface, dan Feces-Oral Residue (menurut WHO) yang dapat menyebabkan kemungkinan penyebaran virus corona di tempat ini. Namun arus ekonomi dan budaya yang sudah ada di sini juga tidak bisa dihentikan. Kesadaran kami akan kondisi ini harus membuat desain konseptual adaptif yang dinamakan “New Languages for New Normal”. Rancangan tersebut bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tentang keterbatasan interaksi dan aktivitas umum sebagai dampak dari penggunaan masker, menjaga jarak, dan upaya pencegahan lain dari penyebaran virus corona. Menggunakan berbagai bahasa desain yang kompleks, desain ini memecahkan batasan untuk memastikan bahwa aliran kehidupan tetap berlangsung di Malioboro. Kami mengusulkan 7 bahasa baru dengan memandang ke berbagai macam aspek penting yang ada di Malioboro, diantaranya adalah: Bahasa Sanitasi, Bahasa Komunikasi, Bahasa Transaksi, Bahasa Atraksi, Bahasa Digesti (Pencernaan), Bahasa Posisi, dan Bahasa Mobilisasi


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

43


44

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

45


46

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho

Top 10 Blue Ribbon Award Architecture UII 2018/2019

2019

Architectural Design Studio 6

SENTOLO BREATHING APARTMENT Let you breath more

Project Type: Apartment Location: Kulon Progo, Yogyakarta Site Area: 2,450 sqm Project’s Role: Team Leader, Concept Idea In Collaboration With Hanifa Azka Partadireja Muhamad Rafif Naufal

Mengusulkan bangunan tinggi yang tidak melulu harus menghabiskan energi yang biasanya dikeluarkan untuk penggunaan pendingin ruangan, apartemen ini mencoba untuk membiarkan banguanan bernafas, dengan membuat rongga-rongga diantara bangunan. Sehingga angin dapat melintasi sela-sela bangunan dan koridor bangunan. Selain mengurangi penggunaan energi untuk pendingin ruangan pada koridor, secara tidak langsung angin yang melintasi sisi luar ruang akan mengurangi beban termal sehingga ruang dalam menjadi lebih dingin dan tidak memerlukan pendingin ruangan dengan energi yang besar. Selain itu, kami mencoba merespon iklim tropis dengan cuaca yang cukup ekstrem dan curah hujan tinggi yang biasanya dianggap sebagai ancaman bagi sebuah bangunan dengan menangkap air hujan yang akan digunakan sebagai air non konsumsi untuk akrtivitas apartemen seperti air flushing toilet, pengairan taman, dan air emergency pemadam kebakaran dan memutar rotasi bangunan untuk mendapatkan sinar matahari jahat seminimal mungkin.


prasetyo adi nugroho

Meletakan masa bangunan berdasarkan analisis sun path yang menghindari paparan langsung sinar matahari jahat.

ability: kamu bisa apa?

Menambahkan dua sayap yang berlaku sebagai pelidung ruang di belakangnya.

47

Membuat lubang melintasi bangunan, sehingga dapat membiarkan angin melewati bangunan melalui koridor.

Gambar di atas menunjukkan tentang skema bagaimana angin menembus dan melewati isi bangunan, sehingga bangunan akan menjadi dingin karena dilintasi oleh angin meskipun hanya terkena pada selubung bangunannya.


48

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

Masa dibuat simetris, sehingga dengan mudah jalur evakuasi dapat ditentukan, yaitu dengan membagi ke dua sayap yang ada di kiri dan kanan bangunan.

ability: kamu bisa apa?

49

Rain harvesting atau penangkapan air hujan dengan menggunakan fasad tanaman dan kemudian digunakan untuk penggunaan air non konsumsi seperti flush toilet, siram tanaman, dan hydrant.


50

ability: kamu bisa apa?

2019

Competition Entry

LAWANGE MALIOBORO

Membuka romantisme Yogyakarta Project Type: Tourism Information Center Location: Malioboro, Yogyakarta Site Area: 500 sqm Project’s Role: Team Leader, Concept Idea In Collaboration with Saffanah Nur Kharimah Fairuz Abiyyu Ulinnuha

prasetyo adi nugroho

Jalan Malioboro merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan ketika berkunjung ke Yogyakarta. Seakan memiliki magnet tersendiri, Jalan Malioboro memikat hati wisatawan yang datang lagi dan lagi. Cinderamata, belanjaan yang dapat ditawar, hingga kuliner yang unik. Tidak hanya itu, gemerlap cahaya dengan nada warna yang lembut memiliki romantisme yang tidak dapat dilupakan oleh pengunjung. Jogja sudah terlalu padat, sesak, dan hiruk pikuk, sehingga Lawange Malioboro ingin memberikan kontras dengan memainkan solid-void atau buka tutup pada ruangan untuk memberikan kesan yang ringan, terbuka, dan lapang. Permainan membuka ruang, akan diisi dengan tanah hijau dengan vegetasi kanopi atau yang bersifat peneduh agar ruang yang void tersebut tetap dapat digunakan di siang hari. Suasana yang dibangun di dalam Lawange Malioboro yang merupakan ruang sumber informasi Malioboro ini dibuat seakan seperti sedikit cuplikan dari Malioboro dan kota Yogyakarta. Mulai dari penggunaan lampu dengan nada warna lembut yang romantis, secuil pengalaman kuliner dan wisata belanja, hingga bau-bau khas tanah Yogyakarta yang identik seperti kemenyan.


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

51

Criticize the Existing Informasi mengenai pariwisata yang seakan menjadi kewajiban jika berkunjung ke kota Yogyakarta ini terasa agak kurang karena fasilitas yang sudah ada kurang memadai dan tidak terlalu terlihat atau terjangkau. Lokasi pusat informasi yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta ini terletak di tengah-tengah jalan Malioboro ini dirasa terlambat karena pengunjung sudah melalui hingga setengah perjalanan. Seharusnya, pusat informasi terletak di hulu jalan, tempat dimana wisatawan bisa mendapatkan informasi sebelum berjalan ke area Malioboro. Sebelum mereka melewatkan berbagai macam atraksi jalan Malioboro mulai dari pusat perbelanjaan, street-food, bangunan otentik, hingga kampung cina. Lawange Malioboro yang memiliki arti pintunya Malioboro, seperti namanya, pusat informasi ini mencoba untuk membuka Malioboro atau informasi lebih dini yaitu dari hulu jalan Malioboro, sebelum perjalanan pengunjung dimulai. Selain itu, berbanding terbalik dengan bangunan untuk visitor yang seharusnya sangat terbuka dan menyambut pengunjung, Pusat Informasi Pariwisata yang ada saat ini terpencil dan sangat tertutup oleh gerbang yang masif. Sehingga pengunjung akan merasa segan untuk meminta informasi. Oleh karena itu, Lawange Malioboro dibuat selapang mungkin, dengan hampir tidak ada batasan antara bangunan dengan pedestrian. Pintu masuk menuju bangunan pun dibuat mengerucut untuk secara tidak langsung menarik pengunjung untuk tidak segan datang dan mendapatkan informasi.


52

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho

Memanfaatkan angin sebagai penghawaan alami untuk mengurangi penggunaan air conditioner.

Meletakkan barrier vegetasi untuk menghalangi suara bising yang ditimbulkan kereta api.

Menggunakan konsep solid-void pada bangunan untuk memasukkan angin agar tidak panas.

Rancangan dibuat lebih terang untuk mengurangi kemungkinan kriminal pada tapak.

Terletak di simpul pertemuan antara sistem moda transportasi dengan pedestrian Jalan Malioboro

Menyisipkan Green Area sebagai peneduh, penyaring udara, dan sebagai kontras perkotaan yang sesak.

Dibagi berdasarkan zonasi. zona kolaborasi, zona kumpul dan rekreasi, zona informasi, zona konsesi, dan zona servis.

Ruang dibuat interaktif dengan menaik-turunkan ruang sehingga ruang tidak terlalu memerlukan banyak sekat.


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

53


54

ability: kamu bisa apa?

2018

Kauman Field School and Exhibition

TASTE OF KAUMAN The adaptive re-use of Ndalem Pengulon

Project Type: Adaptive Re-use Location: Kauman, Yogyakarta Site Area: 2,850 sqm Project’s Role: Concept Idea, 3D Maquette In Collaboration with Yugsa Khaninur Khalif (UII) Trendyanitra (UII) Dwi Andriansyah (UII) Mustaqim bin Musthafa (UM) Jeevan a/l Mariappan (UM) Lee Rui Xian (NUS) Gaius Leong Ji (NUS)

prasetyo adi nugroho

Bersama dengan kekayaan warisan makanan Kauman, penduduk lokal terbukti sangat unik dan menarik. Dengan rumah yang tertata dan hampir secara alami memiliki sifat berspora, lorong-lorong secara intrinsik menjadi tempat pertemuan antar manusia. Namun, keberadaan ruang besar seperti pusat komunitas dan ruang publik terpantau jarang digunakan oleh warga, terutama semenjak tetangga hanya bersosialisasi dengan cara keluar dari rumah dan berkumpul di depan pintu rumah mereka. Tujuan dari penataan ulang bangunan Ndalem Pengulon adalah untuk memperkaya pengalaman berkumpul pemilik bangunan, penduduk setempat, tetangga sekitar, bahkan tamu internasional. Dengan adanya penambahan fungsi komersial, tempat bermukim, dan ruang komunal, kelompok kami percaya bahwa Ndalem Pengulon akan menjadi pusat kegiatan yang lestari, hijau, dan asli seperti masyarakat lokal Kauman. Ruang dalam akan digunakan sebagai guesthouse bernuansa tradisional, kafe, dan pusat aktivitas yang akan berdampingan dengan dua kantor, yaitu untuk agen pemandu wisata “Saka Wisata” Kauman dan organisasi religi setempat.


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

55


56

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho

Diskusi, Merancang, dan Melakukan Measured Drawing Bersama Mahasiswa UM dan NUS

Diskusi dan Presentasi Rancangan Bersama Mahasiswa UM dan NUS


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

Pameran Hasil Kolaborasi di Kauman, Yogyakarta

Pameran Hasil Kolaborasi di Malaka, Malaysia

57


58

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho

Best Group Project Summer School Architecture UII 2017

2017

Architectural Summer School

CENTER FOR INDONESIATURKISH STUDIES Project Type: Auditorium, Hotel, Art Center Location: Kaliurang, Yogyakarta Site Area: 11,800 sqm Project’s Role: Landscape Design In Collaboration with Hana Mufida Khumaira (UII) Anisah Ananda Putri (UII) Putri Adipertiwi (UII) Adinda Kartika Putri (UII) Dılara Zeynep Ünal (FSMVU) Muhammed Çolak (FSMVU) Muhammed Enes Sivri (FSMVU) Nesibe Dönmez (FSMVU) Fatih Volkan Tokmak (FSMVU)

Center for the Indonesian World and Turkish Studies, involved three related projects to serve the functions and needs of the centre. All three buildings will use a site that will sbjected to site planning to accommodate the three different components of the problem. These three projects are: 1. Auditoriums and Performing Art Center is a comprehensive facility to encourage the performing arts (theatre, dance, drama, music) which promote profound understanding of Indonesia-Turkish modern culture. The Auditoriums and Performing Arts Centre will be part of the Complex for the Center for the Indonesian World and Turkish Studies. A building of the kind in the middle of urban area will provide convenient means for people to participate the arts activities. 2. The Visitors Accommodation/Hotel will be a supporting function for the Center for the Indonesian World and Turkish Studies and UII. The accommodation will be a lodging for researchers and visitors that comes to work on research or attend training, conferences at the university. There will also be amenities at the center as support facilities. The building will also serve for the administrative purposes of the Center and the related departments of the University. 3. Shops, Art gallery, and Entertainment is an entertainment, retail and PR facilities to be inserted as part of the Center for the Indonesian World and Turkish Studies. The Centre will be a showcase of Indonesian and Turkish architecture that will be blended together with new buildings to serve the needs of the center and the context. Centre will be one of the new buildings inserted in the site complex.


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

59


60

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

61




64

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

65


66

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

67 Top 10 Architectural Photography Competition ARCHEVENT 2019 UNS


68

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

69




72

ability: kamu bisa apa?

Rumah Jabu Bolon Sumatera Utara

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

73


74

ability: kamu bisa apa?

I Dive Into My City (Captured From Indoluxe Hotel, Yogyakarta)

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

75


76

ability: kamu bisa apa?

Staired House (Architectural Design Studio 3)

prasetyo adi nugroho


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

77




80

ability: kamu bisa apa?

prasetyo adi nugroho

Saya sangat suka dalam mendokumentasikan karya-karya saya menjadi sebuah publikasi berupa buku. Karena pada dasarnya saya suka bercerita dan membuat desain grafis. Saya seringkali ditunjuk sebagai layouter dalam kelompok saya saat saya melakukanpembuatan buku bersama team saya. Beberapa buku terbaik yang saya buat saya unggah ke situs buku daring Issuu (issuu.com/prasetyoadi)


prasetyo adi nugroho

ability: kamu bisa apa?

81



Saya Siap! Untuk Perjalanan Arsitektural Saya yang Selanjutnya.

Prasetyo Adi Nugroho +62 857 4217 2916 @prasetyonugr_ prasetyo_23@ymail.com


Tentang Penulis

Prasetyo Adi Nugroho, atau yang kerap disapa Tyo, lahir di Pemalang pada 23 November 1998 dengan latar belakang keluarga yang memaksanya untuk beradaptasi pada lingkungan dan kebudayaan baru karena pekerjaan orang tuanya. Ia tumbuh dan berkembang di 6 kota yang berbeda hingga saat ini, yaitu Pekalongan, Solo, Brebes, Tegal, Kudus, dan Yogyakarta. Tyo merupakan mahasiswa tingkat akhir program studi Sarjana Arsitektur di Universitas Islam Indonesia yang bergabung pada tahun 2016. Selama berkelana di kehidupan perkuliahan, ia menemukan ketertarikannya pada menulis, fotografi, visualisasi, layouting, dan perancangan dengan imajinasi rasa dan suasana. Tyo juga menjadi sangat tertarik pada perbedaan dan pertukaran pengalaman kebudayaan dan arsitektural domestik maupun internasional, semasa kuliah ia sempat mengikuti Summer School bersama mahasiswa Fatih Sultan Mehmet University dari Turki pada tahun 2017 dan Kauman Field School bersama mahasiswa Universiti Malaya dari Malaysia dan National University of Singapore dari Singapura pada tahun 2018. Mengambil pendekatan perancangan arsitektur naratif pada saat merancang kawasan urban di Studio Perancangan Arsitektur 7 silam membuat Tyo tertarik pada penjelajahan rancangan berdasarkan pembacaan cerita pada ruang. Di masa depan, Tyo memiliki mimpi untuk membuka biro perancangan arsitektur, interior, dan urban berbasis cerita pengguna ruang dan dapat menerbitkan cerita-cerita tersebut dalam bentuk buku. Ia sangat percaya bahwa setiap usaha pasti akan terbayarkan, baik seketika itu juga atau membutuhkan waktu yang lama, karenanya ia akan selalu berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan impian-impiannya.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.