NEW PRODUCT Polytron PDA 220W, Rotel RB-1582, Beats Mixr
INFO PRODUCT 3 Produk Home Theater
www.audiovideo-indonesia.com
EDISI 18 / THN. III / 2013
HOME ELECTRONIC ENTERTAINMENT
REVIEW
Filter Torus Power AVR-15 JVC DLA-X75R Samsung BD-F7500 Inakustik Pioneer BDP-3110
HI END
Good For Music, Exciting For Film Surround Berfungsi Sebagai Fill-In Hearing is Believing
TECHNO
Dolby Atmost dan Datasat Auro 3D Dolby True HD
HOME THEATER MEMASUKI ERA HD Pioneer VSX-522-K
Polytron PDA 560
BDP 3110 Pioneer BDP-3110
Paradigm Studio CC690 EDISI 18 / THN. III / 2013
GADGET : Ketika Jam Tangan Semakin Pintar
Pulau Jawa Luar Pulau Jawa
: Rp 30.000 : Rp 32.000
Why copy cinema sound?
This is cinema sound.
If you want sound every bit as good as the best cinema, there's only one answer. Datasat's marketleading range of audio processors and amplifiers are based on exactly the same technology that powers digital sound in thousands of cinemas worldwide.
When you put the Datasat RS20i audio processor and Datasat RA2400 and RA7300 amplifiers at the heart of your home cinema, you're guaranteed an unrivalled listening experience. Sound so real and natural you'll feel at the very centre of the action.
RS20i Specification: Audio format: 5.1 - 7.1 - 9.1 - 11.1 - 12.4 - 14.2 Supports DTS-HD Master Audio & Dolby True HD 4 channel subwoofer out 16 channel audio out HDMI 1.4a & 3D Dirac Live® - Digital room correction Expansion slots for future upgrade to Auro 3D
Cinema-quality sound? Don't settle for pale reproduction. Experience the power of Datasat, contact Karta Jaya on: +62 21 7070.3223 or kartajaya@cbn.net.id kartajaya@cbn.net.id
|
www.datasatdigital.com
HOME ELECTRONIC ENTERTAINMENT
Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi Redaksi Sekretaris Redaksi Kontributor
Tjandra Ghozalli Budi Santoso David Susilo, Doharto Simatupang Dita Nursari Sie Kek Chung, Malion, Didik.Wa, Boyke, Herwin, Tony Susanto, Wiyono.
Grafis Manajer Iklan Ir. Tjandra Ghozalli Ir Pemimpin Umum
Email: aziz_avi@yahoo.com
BACA GRATIS www.audiovideo-indonesia.com Atau melalui SCOOP. Compatible dengan iPad, Galaxy, laptop, tablet dan PC.
B
A. Aziz Telp: 08161131936 / 021-33066836
Pimpinan HRD dan Keuangan
Majalah Audio Video on line & on time dapat dibaca gratis (free) melalui :
Cecep
Fotografer Alamat Redaksi
Ridwan Candra A. Riff Syarifudin, Fajar Sutrisno Jl. Pulo Buaran III F5 BPSP-Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 Telp: (021) 4619502 Fax: (021) 46826450
Penerbit
PT Audiomedia Nusantara Raya
Pres Dir
Mario Alisjahbana
Pres Kom
Milyanti Yani
Komisaris
Lukmanul Hakim Adham
Group Media
HOME THEATER PALING MAJU
ila dibanding dengan dunia audio high end dan karaoke, maka jelas home theater paling maju teknolo-ginya. Baik audio high end dan karaoke stagnant alias diam di tempat, bahkan mundur ke belakang. Tetapi dunia home theater semakin maju pesat. Patut diakui bahwa tidak semua rumah tangga memiliki perangkat dan ruang home theater. Namun dengan jumlah penduduk Indonesia yang menjelang ke 230 juta jiwa, bukan sedikit pemilik home theater - boleh Anda hitung sendiri. Beberapa kemajuan antara lain mulai dirintisnya Dolby Atmos dan Datasat Auro 3D (11.1 kanal) sebagai mode surround 3D masa depan. Dolby Atmos dan Datasat Auro
3D adalah tata suara home theater yang menyertakan pula objek suara dari arah atas kepala selain di sisi penonton. Dinamakan efek suara 3D karena bentukan objek suaranya melingkupi separuh bola di kepala penonton. Kini Anda mampu menyimak bentuk tata suara yang lebih alami, di mana bentukan deru pesawat fighter tidak melompat dari depan tengah langsung ke belakang tengah tetapi “merayap” dari depan tengah, - lanjut ke upper side surround - top - upper side surround - hingga ke belakang tengah. Jadi pesawat fighter ini melintasi penonton dengan perpindahan objek suara yang alami dan smooth. Mengenai Dolby Atmos dan Datasat Auro 3D dapat anda simak di majalah Audio Video ini. Selamat membaca!
audio video 4 Edisi 18/2013
contents
6 NEW PRODUCT
30 HIEND 1
Good For Music, Exciting for Film
Rotel RB-1582, Polytron PDA 220W, Beats Mixr,
34 HIEND 2
Surround Berfungsi sebagai Fill-In
38 HIEND 3
Hearing is Believing
7 PRODUCT INFO Pioneer HTZ-BD51, Yamaha BDX-610, Denon DHT-1513BA
44 TECHNO 1
30
Dolby Atmos dan Datasat Auro 3D
48 TECHNO 2
Dolby True HD Audio Lossless Premium untuk Home Theater
50 FOCUS GADGET
Ketika Jam Tangan Semakin Pintar
52 NEWS GADGET
Gacoan Baru Nokia Buat Smartphonenya, BlackBerry Siapkan Phablet, Inggris Kembangkan Disk Abadi, Debut iPad mini Retina Display Ditunda, Nokia ‘Keukeh’ Memilih Windows Phone, Iwatch Masih Berkendala, Samsung Siapkan Tablet Resolusi Tinggi, Smartwatch Pebble Meniti Kesuksesan
8 THEME
Home Theater Memasuki Era HD Dengan Harapan Baru
34
56 RELEASE GADGET
Nokia Lumia 1020 Menjual Kamera
12 REVIEW
57 COOLEST GADGET
Filter Torus Power AVR-15, JVC DLA-X75R, Kabel HDMI “miring” dari Inakustik, Samsung BD-F7500 4K, Pioneer BDP-3110,
20 TEST
Paradigm Studio CC690,
Hot Gadget
38
Polytron PDA 560, Pioneer VSX-522 K
58 VISIT
IHEAC ke Bandung, Bazar Piringan Hitam Yang ke-Dua di Kemang Jakarta
65 REVIEW CD
Zedd, Olafur Arnalds, Paramore, Yeah Yeah Yeah, Michael Buble, Demi Lovato
58 video 55 Edisi Edisi18/2013 14/2013 audio audiovideo
PENULIS
Polytron PDA 220W Polytron Digital Audio yang satu ini merupakan produk inovatif terbaru yang mengintegrasikan berbagai fitur digital entertainment system mutakhir. Dilengkapi dengan berbagai macam port konektivitas yang dapat berhubungan dengan gadget Anda untuk memutar musicmusik digital dengan suara yang fantastis. Selain itu dilengkapi dengan penerima FM serta untuk digunakan sebagai fungsi alarm.a
NEW PRODUCT
Budi Santoso
Rotel RB-1582
Rotel merupakan salah satu manufaktur penghasil power amplifier untuk beberapa dekade. RB-1582 yang disajikan kali ini adalah puncak dari segala sesuatu tentang amplifier yang mengedepankan desain dan kualitas suara. Power amplifier Rotel seri RC-1582 dirancang
sebagai penguat daya kelas AB dengan desain menggunakan komponen pilihan termasuk catu daya listrik dengan transformator toroidal berukuran besar. Amplifier ini mampu menghasilkan daya keluaran sebesar 2 x 200 watt pada impedansi 8 ohm.a
Beats Mixr
Beats MIXR merupakan jenis headphone on-ear yang dibuat bagi kebutuhan DJ yang dikemas dengan desain stylish. Mangkuk telinga didesain agar cocok untuk kedua telinga dengan gaya serta beberapa jalur masukan untuk memungkinkan pengguna dapat memilih model input. Beats MIXR dibuat dari bahan ringan dan sepenuhnya disesuaikan agar sesuai dengan kebanyakan orang. Dukungan fitur headphone ini yang dapat berputar pada bagian cangkir telinga sehingga Anda tidak perlu memanfaatkan seluruh headset dalam aplikasinya.a
audio video 6 Edisi 18/2013
Pioneer HTZ-BD51 Sistem ini dilengkapi dengan pemutar Blu-ray yang menyatu dengan receiver. Dilengkapi dengan 4 speaker tower, 1 speaker center, dan1 subwoofer aktip. Sistem tata suara yang diadopsi antara lain DTS HD Master Audio dan Dolby True HD. Video siap 3D dengan resolusi 1080 p. Dibuat cocok untuk i-Phone dan i-Pad. Hiburan You Tube disalurkan langsung ke receiver. Dan musik on-line dalam format WMA, MP3, dan AAC diunduh tanpa masalah. Dilengkapi terminal USB untuk
menikmati segala macam format audio seperti MP3, WMA, JPEG, Divx, Divx HD, WMV, dan ASF.. Dan DLNA 5.1 dimana musik jaringan yang sudah disimpan dapat anda nikmati.a
Yamaha BDX-610
Tata suara home theater dengan Blu-ray 3D dan dekoder HD audio. Kompatibel dengan Netflix untuk internet streaming video.Kompatibel dengan You Tube. Panel depan siap
terminal untuk iPod dan iPhone. Ditambah lagi fasilitas HDMI CEC yang mudah dioperasikan. FLAC playback sebatas 192 kHz/24 bit dari piringan data, USB, dan jaringan.a
Denon DHT-1513BA Nikmati musik, film 3D dan banyak lagi dengan Denon DHT-1513BA, perangkat home theater – hasil kerja sama antara AV Receiver Denon AVR-1513 dan speaker Boston Acoustic MCS 160 (5.1 ch). Colokan pemutar portabel anda via stereo mini jack. Tersedia pengembali dinamika audio terkompres sehingga menjadi suara yang kaya dengan timbre. Amplifier berdaya besar sanggup mendorong loudspeaker untuk film 3D. Sistem speaker terdiri dari sepasang speaker depan, sepasang speaker belakang, satu speaker center, dan satu subwoofer berkekuatan besar.a
audio video 7 Edisi 18/2013
PENULIS
THEMA
Budi Santoso
HOME THEATER MEMASUKI ERA HD DENGAN HARAPAN BARU Dalam beberapa hal, sistem home theater (HT) memang memiliki kelebihan dibanding dengan sistem stereo, tentunya berkat dukungan teknologi tata suara yang kini sudah memasuki era multikanal, dimana semuanya juga ditunjang dengan teknologi rekaman yang dibuat dengan pembagian kanal yang terpisah.
K
omponen home theater bagi para vendor menjadi lahan becek yang cukup banyak diminati oleh berbagai kalangan, dimana hampir semua brand besar telah banyak meluncurkan produkproduknya, termasuk untuk kebutuhan sistem tata suara home theater, termasuk produk loudspeakern sebagai sarana penunjang yang modelnya cukup bervariasi. Kini hampir di setiap toko elektronik
yang menjual komponen audio video, terdapat perangkat yang memang dikemas untuk sistem HT, dari produk dengan konsep Home Theater in a Box (HtiB) sampai pada jenis komponen separasi yang dapat disetting sendiri sesuia selera. PERFORMA KELAS HD Kalau kita menilik pada perangkat HT yang saat ini banyak beredar, tentunya kelas
audio video 8 Edisi 18/2013
Perbandingan Format Video
VCD, bahkan DVD sudah mulai ditinggalkan, walau kompatibilitasnya masih tetap dipertahankan. Hadirnya format seperti Blu-ray ternyata membawa kita pada tayangan audio visual yang menuju kesempurnaan. Tidak dapat disangkal kalau hasilnya dapat melampui tayangan di bioskop sungguhan, karena telah mengadopsi teknologi dengan tampilan HD (High Definition) Untuk tampilan video, kualitas dengan resolusi full HD (1080p) kini sudah dapat memanjakan mata Anda, sehingga sangat mempengaruhi proses menikmati suatu tayangan musik maupun film. Apalagi ditunjang dengan teknologi format audio terbaru yang juga tergolong HD, seperti Dolby TrueHD maupun DTS HD-Master Audio, dimana memiliki kualitas suara multikanal dengan resolusi suara yang sangat mumpuni. KOMPONEN MUTAKHIR Dari semua kemampuan software kelas HD yang dijanjikan di atas, mungkin tidak ada artinya jika tidak didukung oleh perangkat yang kompatibel. Terbukti dengan banyaknya piranti modern saat ini memberi sokongan yang cukup kuat, sehingga dari kelas entry level pun kini sudah dapat diaplikasikan dengan fitur high definition.
Kewajiban Blu-Ray yang dapat mengadopsi format High definition (HD)
Dari mesin source berupa Blu-ray player sampai pada komponen AV receiver kini telah mengadopsi fitur-fitur canggih yang menunjang sistem tata suara bioskop rumah kualitas HD, bahkan teknologi terkini menawarkan berbagai kemampuan untuk dapat mengakses format-format audio video yang setara dengan format blu-ray, seperti format MKV yang juga dapat dijalankan melalui perangkat di atas. HOME THEATER MULTIMEDIA Alangkah indahnya jika anda memiliki koleksi film yang dapat diakses dengan cepat, tidak perlu repot-repot mencari cakram video yang biasanya ditaruh pada tempat tertentu, apalagi film tersebut masih sering diputar berulang-ulang. Kini solusi permasalahan di atas sepertinya dapat terpecahkan berkat adanya perangkat khusus yang
Komponen loudspeaker home theater yang kompatibel dengan tata suara HD
audio video 9 Edisi 18/2013
PENULIS
biasa disebut Multimedia Player, dimana dalam satu perangkat tersebut dapat menampung puluhan ďŹ lm format HD bahkan sampai ratusan, tergantung dari kapasitas media simpan yang umumnya kini menggunakan harddisk.
THEMA
Budi Santoso
Multimedia Player memang termasuk salah satu perangkat yang sepertinya dapat menggantikan blu-ray player di kemudian hari, karena semua ďŹ tur blu-ray dapat dijalankan oleh mesin tersebut, baik dari dukungan kualiatas suara maupun tayangan videonya. Bahkan dengan mesin yang ukurannya hanya sedikit lebih besar dari pada harddisk ini, ternyata didukung oleh jalur koneksi yang super lengkap, termasuk konektor HDMI yang sudah menjadi standar HD. Kemampuan yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan networking yang memungkinkan berhubugan dengan jalur internet, bahkan beberapa vendor menyediakan fasilitas browser
APA ITU FORMAT HD ? Pada jaman DVD, kita kenal ada dua jenis format surround-sound utama, yaitu Dolby Digital dan DTS. Tujuan dari format ini adalah untuk mengkompres surround-sound yang terlalu besar untuk dapat muat pada cakram DVD . Kedua format menggunakan apa yang disebut lossy compression, yang berarti bahwa beberapa informasi audio dibuang dalam proses kompresi. Ini memang bukan solusi yang sempurna, tapi itu dilakukan dengan cara agar seolah-olah tidak akan melihat informasi yang hilang. Beda dengan Blu-ray, karena ada lebih banyak ruang yang tersedia, sehingga format Dolby dan DTS dikembangkan dan diciptakan format soundtrack baru dengan tujuan membuang informasi yang kurang agar diperoleh kualitas suara audio fidelity. Ada lima format soundtrack baru yang dapat Bit rate Bit depth Sample rate Channels
Dolby Digital Plus 6.144Mbps 24 bit 48Khz 7.1
Dolby TrueHD 18Mbps 24 bit 96Khz 7.1
ditemukan pada Blu-ray. Dolby Digital Plus: Seperti standar Dolby Digital, Dolby Digital Plus menggunakan kompresi lossy untuk mengecilkan ukuran dari informasi audio.
DTS-HD High Resolution 6Mbps 24 bit 96Khz 7.1
audio video 10 Edisi 18/2013
DTS-HD Master Audio 24.5Mbps 24 bit 96Khz* 7.1
Linear PCM 27.6Mbps 24 bit 192Khz 7.1
khusus yang langsung dapat berhubungan dengan pustaka ďŹ lm dan musik, sehingga Anda hanya perlu meng-klik gambar kaver ďŹ lm atau musik yang dapat tertampil di layar. Dengan tambahan sedikit dari kocek Anda, maka ada beberapa multimedia player yang dilengkapi dengan ďŹ tur tayangan 3D, melalui fasilitas konversi 2D to 3D, sehingga dapat ditampilkan tayangan video tiga dimensi. HOME THEATER MASIH TETAP EKSIS ? Jika ada toko yang bilang kalau jamannya home
Namun menggunakan standar Dolby Digital dengan mendukung bit rate yang lebih tinggi (6.144Mbps vs 40Kbps) dan kanal tambahan (7.1 vs 5.1). Dolby TrueHD: Inovasi utama Dolby TrueHD adalah yang menggunakan kompresi lossless. Itu berarti masih dapat memampatkan informasi mentah ke ukuran file yang lebih kecil, tetapi tanpa membuang informasi apapun. Ini tentunya menawarkan bit rate yang lebih tinggi dan sample rate dari Dolby Digital Plus, untuk menghasilkan kualitas audio keseluruhan yang secara teoritis identik dengan master studio. Dan ini identik dengan DTS-HD Master Audio soundtrack, yang juga menggunakan kompresi lossless. DTS-HD High Resolution: DTS-HD High Resolution adalah langkah-up atas standar DTS, dan juga menggunakan kompresi lossy untuk mengecilkan ukuran dari informasi audio. Ini merupakan model format DTS standar yang mendukung bit rate lebih tinggi (6Mbps vs 1.5Mpbs), sample rate yang lebih tinggi (96kHz vs 48Khz), dan lebih banyak kanal (7.1 vs 5.1). DTS-HD Master Audio:
theater sudah lewat atau bahkan lesu, mungkin perlu dipertanyanyakan kebenarannya, karena pada kenyataanya perangkat audio video yang dipamerkan di hampir setiap gerai elektronik, dominasinya masih sangat dirasakan, bahkan perkembangannya masih terus dapat dinikmati sampai detik ini. Kalau alasannya lesu, mungkin lebih masuk akal, karena brand-brand besar cukup potensial merambah pasar, sehingga pilihannya menjadi semakin banyak, jadi wajar saja jika ada produk merek tertentu yang kurang begitu diminati.a
Se-perti Dolby TrueHD, DTS-HD Master Audio yang menggunakan kompresi lossless. Ia menawarkan tingkat sedikit lebih tinggi dari DTS-HD High Resolution dalam menampilkan kualitas audio secara keseluruhan. Dan secara teoritis identik dengan Master Studio. Linear PCM (LPCM): Linear PCM membentuk dasar dari semua format soundtrack. Ini seperti bahasa dari semua komponen audio digital home theater. Tidak peduli apa format soundtrack yang digunakan, dimana pada akhirnya dikonversi menjadi linear PCM sehingga AV receiver Anda dapat memutar kembali. Beberapa jenis film Blu-ray benar-benar mendukung soundtrack pada mode Linier PCM, yang memiliki beberapa keuntungan - kualitas tinggi dan kompatibel dengan semua pemutar Blu-ray di pasaran.
audio video 11 Edisi 18/2013
PENULIS
REVIEW
David Susilo
FILTER TORUS POWER AVR-15 Bersihnya listrik seringkali terlupakan oleh kita baik dari audiophile maupun videophile. Listrik secara logis seharusnya tiba dengan bersih dari PLN ke rumah kita masing-masing, tetapi kenyataannya tidak begitu. Voltase naik turun semaunya, kadang terdengar hum dan buzzing yang bisa saja terhantar dari kulkas, telpon cordless, dimmer lampu dan berbagai sumber “penyakit listrik” lainnya.
C
ara yang paling penting dilakukan adalah memisahkan aliran listrik yang akan digunakan sebagai supplier listrik untuk peralatan audio video secara terpisah dari seluruh rumah. Jadi untuk colokan-colokan listrik dimana alat audio dan video dicolokkan,
oscilloscope A
sebaiknya aliran listriknya tidak sharing dengan lampu, kulkas, pompa air, maupun colokan listrik di bagian lain dari rumah sama sekali. Bisa dilihat dari layar oscilloscope A menunjukkan listrik dari colokan rumah saya yang sharing dengan bagian-bagian lain dari rumah. Perhatikan betapa “jorok”-nya aliran listrik yang ada. Dari layar oscilloscope B, kita bisa lihat listrik dari colokan rumah saya yang terpisah total dari bagian rumah yang manapun juga. Jauh lebih bersih memang, tetapi tetap saja relatif masih banyak “sampah”-nya. Perbedaan yang paling sangat terasa adalah suara yang sekarang hampir secara total bebas desis, dengung dan hampir tanpa distorsi
audio video 12 Edisi 18/2013
oscilloscope B
oscilloscope C
meskipun volume suara dibesarkan hingga 10 dB diatas ambang maksimum referensi THX yang 105 dB (total 115 dB). Tetapi apakah bersihnya listrik itu sudah cukup? Tadinya saya berpikir demikian sehingga saya menggunakan filter dengan Automatic Voltage Regulator dengan battery-backup (UPS) serta filter Richard Grey yang menggunakan transformer EI dan toroidal (tergantung model). Problemanya adalah setelah menggunakan filter, meskipun suara menjadi jauh lebih bersih lagi, dinamika audio menjadi terlalu sopan. Tidak galak lagi. Selidk punya selidik adalah karena listrik yang difilter tidak lagi memiliki reservoir daya layaknya listrik yang langsung keluar dari colokan. Bulan lalu saya diberi pinjam pembersih listrik bermerek Torus Power tipe AVR-15. Mirip seperti Richard Grey yang kelas atas, Torus Power menggunakan transformer toroidal sebagai filter, tetapi kali ini yang digunakan adalah transformer dengan diameter lebih dari 30cm, ketebalan lebih sekitar 10cm dengan berat 43 kg !!!
Dari layar oscilloscope C bisa kita lihat betapa bersihnya listrik dari sumber A tadi setelah melewati Torus Power AVR-15. Jauh lebih bersih dari sumber B yang menggunakan jalur listrik dedicated. Ditambah lagi karena besarnya ukuran transformer yang digunakan, daya yang dikeluarkan sama sekali tidak mengenal kompromi. Dinamika suara terasa tetap galak seperti layaknya tanpa filter, tetapi pada saat bagian soundtrack maupun lagu yang hening, semua dengung serta desis sama sekali lenyap meskipun saya sudah dorong peak output ke 125 dB !! Tidak banyak barang yang saya uji coba yang saya rekomendasikan DAN saya pribadi akhirnya beli, terutama barang yang harganya dikisaran puluhan juta Rupiah. Tetapi Torus Power AVR-15 ini betul-betul worth buying meskipun harganya mahal karena daya yang dihasilkan sangatlah bersih betul-betul bebas distorsi sehingga suara yang direporduksi di Akung Cinema Experience (lokasi saya melakukan semua uji coba) menjadi murni bukan main tanpa cacat tambahan yang disebabkan oleh aliran listrik yang jorok.a
audio video 13 Edisi 18/2013
PENULIS
REVIEW
David Susilo
JVC DLA-X75R
Sekitar setahun yang lalu JVC meluncurkan proyektor e-shift yang cukup mengesankan dari sudut banyaknya fitur maupun kemampuan memproyeksikan image 2D maupun 3D dengan emulasi resolusi UHDTV (4K). Tetapi proyektor tersebut masih sedikit kurang sempurna karena image 3D tampil dengan resolusi HDTV biasa (2K) dan fungsi upscaling gambar 2K ke 4K yang tidak begitu kentara bedanya. Ditambah lagi tahun lalu (setidaknya di Canada) lampu proyektor JVC berumur relatif singkat (hanya 1,000 jam), dan berwarna sedikit kehijauan. Belum lagi modul HDMI input yang kadang “nyangkut” bila dikirimkan sinyal 3D.
U
ntuk mengatasi problema-problema ini, JVC meluncurkan proyektor terbarunya, yaitu tipe DLA-X75R. Dan kabar baik bagi pengguna proyektor bermata elang, proyektor ini relatif jauh lebih baik dari DLA-X55R yang saya uji coba bulan lalu. Mirip dengan tipe DLAX55R bulan lalu, DLA-X75R juga dilengkapi dengan fungsi e-shift2. SPESIFIKASI (SERTA OBSERVASI HASIL UJI COBA):
• Brightness: 1,183 lumens (setelah dikalibrasi) • Contrast 90,000:1 - 2D (X55R “hanya
50:000:1) • Contrast 90,000:1 - 3D • Algoritma 2D to 3D conversion yang baru (dan 3D ditampilkan dalam resolusi 4K) • HDMI input yang bisa switching dengan sangat cepat dari satu input ke input lainnya • Panel LCD 480 Hz • 2:1 Fujinon motorized zoom lens • Kemampuan vertical dan horizontal lens shift yang lebih dari akurat dari tahun lalu • Umur lampu yang katanya bisa sepanjang 4,000 jam dengan garansi lampu 1 tahun atau 1,000 jam (mana yang lebih dahulu tersampai)
audio video 14 Edisi 18/2013
• Kacamata aktif 3D dengan kedipan 240 Hz untuk mengurangi flicker dengan umur 100 jam setiap kali diisi ulang. • Pengguna bisa memilih modul 3D Infra Red ataupun Radio Frequency tergantung kebutuhan • Sertifikasi THX 3D Display • Sertifikasi ISFccc • Kompensasi warna layar (255 preset berdasarkan merek dan model yang direkomendasikan oleh JVC) PERFORMA 2D
Secara teoritis, karena komponen untuk membuat proyektor 4K dan 3D harus berkualitas lebih tinggi dari proyektor 2D (seperti lampu yang lebih terang, prosesor video yang lebih canggih, serta panel LCD yang lebih gesit), saya mengharapkan agar proyektor ini lebih baik dari proyektor-proyektor JVC sebelumnya. Ternyata saya benar. Level brightness serta level hitam (black level) jauh lebih baik dari proyektor sebelumnya. Malah lebih baik dari proyektor manapun yang berkisar di harga yang sama. Level brightness (secara subjektif) tampak sekitar 20% lebih terang dari proyektor Panasonic. Melihat tayangan JVC DLA-X55R dibanding model terdahulunya, sangat kentara perbaikan pada level kontras (contrast level) dalam tayangan 2D meskipun diatas kertas seharusnya perbedaannya sangat kecil. Putih benar-benar putih dan tidak pecah, hitam sangatlah kelam tanpa menyembunyikan detil-detil warna abu-abu tua (tidak ada “black crush”). Lebih baik dari proyektor manapun dengan harga yang setara. Akurasi temperatur warna sayangnya meleset cukup jauh sebelum dikalibrasi. Idealnya, temperatur warna ada di 6500 Kelvin, tetapi ternyata temperatur warna harus dinaikkan ke 8500 Kelvin baru (menurut sensor Sencore saya) temperatur warnanya setara dengan 6531 Kelvin. Tetapi setelah dikalibrasi dengan tuntas, baik warna primer (R, G, B) maupun sekunder (C, M, Y) tampak lebih solid. Warna merah, warna yang paling sulit direproduksi oleh proyektor D-
ILA manapun, tampak sangatlah mantap dan dalam kemantapan itu, akurasi tetap terjaga total. Malah kalau menggunakan layar-layaer yang direkomendasikan oleh JVC (ada 255 merek dan macam), akurasi warnanya menjadi lebih baik lagi sehingga setelah dikalibrasi tuntas bagi saya secara objektif (berdasarkan hasil pengukuran sensor Sencore) sudah sangat baik dengan Delta E < 0.71 !!! Bisa dikategorikan sebagai proyektor sempurna!!! PERFORMA 3D
JVC DLA-X75R ini memiliki hasil 3D yang sangat baik dengan harga $7,000. Malah bisa dikatakan sempurna. Untuk uji coba 3D, seperti biasanya, lagi-lagi saya menggunakan film blu-ray Avatar. Hasilnya sangat mencengangkan. Nyaris tidak ada lagi efek crosstalk (double-vision) maupun flicker. Efek flicker hampir lenyap karena setiap mata mengalami kedipan secepat 240 Hz (total 480 Hz) dan efek crosstalk bisa dihilangkan karena adanya menu setting di proyektor dimana saya bisa meng-input ukuran layar, jarak tonton, serta jarak antar-mata secara lebih akurat dari model sebelumnya. Untuk meyakinkan diri bahwa sistim ini tidak saja hanya bekerja baik dengan Avatar (yang secara de facto dianggap sebagai blu-ray 3D dengan crosstalk terendah), saya coba juga dengan film Madagascar 3D serta Abraham Lincoln Vampire Hunter 3D. Semua Blu-ray 3D direproduksi dengan nyaris sempurna. Crosstalk hampir sama sekali tidak ada dan tetapi kadang masih terasa kedipan kacamata aktif meski sudah berfrekuensi 240 Hz per mata. Dimana proyektor sebelumnya saya hanya mampu
audio video 15 Edisi 18/2013
PENULIS
menonton maksimal dua film 3D berturutturut, saya coba menonton empat film 3D non-stop, sama sekali tidak terjadi kelelahan mata (eye fatigue). Sekarang giliran testing fitur konversi 2D ke 3D yang menurut JVC algoritma-nya sudah banyak diperbaiki . Saat ini relatif masih belumlah banyak blu-ray 3D (meski dikoleksi saya sudah ada sekitar 40-an judul). Ditambah lagi kalau harus membeli ulang film yang dirilis ulang dalam versi 3D akan sangat membebankan dompet. Dengan adanya 2D to 3D Conversion dalam proyektor ini, teoritis kita jadi tidak harus membeli ulang film-film yang sudah kita miliki lagi. Tetapi bagaimana kenyataannya? Surprise! Kenyataannya cukup baik dan malah amat sangat jauh lebih baik dari versi JVC sebelumnya (termasuk tipe X55R bulan lalu). Tentu efek 3D yang “keluar” dari layar tetap tidak bisa diemulasi dengan sempurna, tetapi dengan menggunakan Depth Control, saya bisa mengatur kedalaman efek konversi 3D dari berbagai blu-ray maupun DVD 2D yang saya miliki. Supaya “adil”, saya gunakan Avatar, Madagascar serta Abraham Lincon Vampire Hunter yang versi 2D-nya dan menyalakan 2D to 3D Conversion di proyektor ini. Ternyata hasilnya sangatlah baik. Bagi penonton yang seperti saya menyukai 3D
REVIEW
David Susilo
karena efek kedalamannya (depth effect), anda akan sangat puas dengan konversi 3D ini. Ditambah lagi bagi penggemar film travelogue (film-film pemandangan keluaran IMAX, National Geographic, PBS, Discovery serta History Channel), 2D to 3D Conversion ini sangatlah efektif. KESIMPULAN JVC DLA-X75R bukan saja mengintroduksikan proyektor dengan kemampuan 3D brightness yang bisa menyaingi proyektor kompetitornya yang seharga dua hingga tiga kali lipatnya, tetapi juga memperbaiki kualitas 2D dan 3D dengan sangat nyata dari model sebelumnya baik dari segi keterangan gambar (brightness), akurasi warna yang bisa dikatakan sempurna tanpa dikalibrasi (bila menggunakan THX Mode dan layar yang direkomendasikan oleh JVC), serta black-level yang mencengangkan dari proyektor seharga $7,000 ini. Ditambah dengan kemampuan upscaling ke resolusi UHDTV (4K) yang sangat baik, lampu proyektor berumur empat kali lipat model tahun lalunya, harga $7,000 ini terasa menjadi sangat terjangkau dan masuk akal untuk proyektor bekualitas 4K. Malah saya berani, untuk pertama kalinya, memberi proyektor dibawah $10,000 ini sebagai “Reference-Status Projector”a
audio video 16 Edisi 18/2013
PENULIS
David Susilo
REVIEW
KABEL HDMI “MIRING” DARI INAKUSTIK
Kabel HDMI sangat praktis, sinyal audio dan video disalurkan hanya melalui satu kabel. Tidak seperti jaman dulu dimana video menggunakan kabel komponen (3x RCA) plus 6 kabel analog RCA (total 9 kabel) untuk sistim surround biasa. Tetapi problemanya juga banyak, dari bandwidth yang kurang besar dan kualitas yang tanda tanya dari kabel-kabel yang dibuat secara murahan (meski harganya belum tentu murah).
P
roblem HDMI bertambah lagi bila kita menggunakan banyak kabel karena kabelnya tebal sehingga tidak bisa “ditumpuk” dengan mudah. Kalau mau ditumpukpun harus menggunakan kabel dengan colokan yang bisa diputar (swivel) yang biasanya tidak berumur panjang serta tidak ada yang bisa mengirim signal 3D maupun 4K (UltraHD) dengan baik. Malah acap kali sinyal 4K hanya bisa diputar sekitar satu jam-an dan kabelnya bisa terasa hangat dan sinyal menjadi terputus-putus. Untuk mengatasi kekurangan ini kabel bermerek Inakustik yang di desain di Jerman menggunakan yang miring 45 derajat. Dengan begini kabel-kabel HDMI bisa diinstalasi dengan rapih. Perusahaan kabel Inakustik ini juga sangat rendah hati, karena performa kabel seri Premium ini hanya dianggap sebagai
kelas menengah oleh sang kantor pusat, padahal performanya cukup mencengangkan. Dari hasil uji coba yang sengaja saya buat gila-gilaan dengan kabel HDMI yang saya lilit denga tiga kabel listrik untuk menginduksi EMI dan RFI. Ternyata interferensi tidak ada sama sekali, signal 3D dengan setting paling rumit (48-bit colour depth, 4:4:4 colour format, xvYCC colour space) juga bisa disalurkan tanpa problema. Lebih mengesankan lagi, sinyal UltraHD (dengan bandwidth 4x HD biasa) bisa disalurkan selama lebih dari 24-jam tanpa degradasi sama sekali. Selama ini belum pernah satu kabelpun yang pernah saya coba yang bisa menyalurkan sinyal UltraHD lebih dari 6 jam. Very Highly Recommended!!!a
audio video 17 Edisi 18/2013
PENULIS
REVIEW
David Susilo
SAMSUNG BD-F7500 4K UPSCALING BLU-RAY PLAYER Sekarang ini banyak perusahaan berlomba-lomba merilis blu-ray player dengan kemampuan upscaling blu-ray biasa (FullHD) menjadi resolusi UltraHD (4K). Meskipun Samsung sudah merilis TV 4K dengan kemampuan upscaling yang cukup baik, mereka juga merilis BD-F7500 yang juga berkemampuan upscaling ke resolusi 4K.
K
etika saya hendak menghidupkan player ini, tidak ditemukan tombol apapun juga. Yang ada hanya ikonikon power, eject, play, dll. Ternyata rnyata ikon tersebut tinggal disentuh halus saja (tidak perlu dipencet) untuk menyalakan kan player ini. Setelah player ini menyala, sayaa langsung dibawa ke daerah first-time setup. up. Di tampilan ini saya harus memilih bahasa. asa. Saya memilih “English” (pilihan di versi Canada hanya ada “English”, “French”,, “Spanish”, “Chinese”, “Korean””) tetapi etapi anehnya meskipun sudah pilih “English”, pertanyaanpertanyaan setup yang keluar tetap dalam bahasa Korea. Baru setelah power cable saya cabut dan colok ulang, Bahasa Inggrisnya muncul...aneh. p yang Setelah menyelesaikan setup eneral relative mudah, saya pergi ke general lour space setup diamana colour depth, colour n profesdll bisa di set untuk penggunaan
sional. Sayang setting black level tidak ada padahal output black level dari player ini terlalu tinggi. Kalau saja setting ini ada, saya akan set black level ke LOW. (cata (catatan: kekurangan ini sudah saya laporkan ke pihak Samsung,
18 Edisi 18/2013 i audio video
dan menurut mereka firmware selanjutnya akan memperbaiki black level ke level yang seharusnya, jadi pada saat artikel ini dicetak, seharusnya problem ini sudah tidak ada lagi). Tetapi dengan tingginya black level yang ada, membuat warna hitam kelam tidak bisa direproduksi dengan benar. Warna-warna lain direproduksi dengan relative baik dengan kualitas gambar yang sangat tajam tanpa tambahan bumbu sharpness ataupun edge enhancement yang malah bisa merusak kualitas gambar. Upscaling dari DVD (standard definition) ke FullHD sangat baik meski belum sempurna. Dan yang paling penting adalah kecepatan power on dan loading disc yang relative sangat cepat dan me mengagumkan. Player ini juga ada 7.1 analog output, sesuatu yang sudah sangat jarang terja terjadi belakangan ini karena ongkos manufac manufacturing yang tinggi. U coba dengan berbagai test disc Uji ddari “Spears and Munsil II” hingga ““FPD Benchmark” dari NHK JJepang semuanya lulus dengan sk skor diatas 90% (black level tidak saya hhitung sebagai “gagal” karena pihak Sam Samsung akan memperbaiki problem ini saat tuli tulisan ini dicetak). Menurut saya, status play player seharga $400 ini adalah “recommended”.a commende
Warna-warna lain direproduksi dengan relative baik dengan kualitas gambar yang sangat tajam tanpa tambahan bumbu sharpness ataupun edge enhancement yang malah bisa merusak kualitas gambar. Upscaling dari DVD (standard definition) ke FullHD sangat baik meski belum sempurna. Dan yang paling penting adalah kecepatan power on dan loading disc yang relative sangat cepat dan mengagumkan. Player ini juga ada 7.1 analog output, sesuatu yang sudah sangat jarang terjadi belakangan ini karena ongkos manufacturing yang tinggi. SPESIFIKASI • Product type 3D Blu-ray player • Streaming service Samsung Smart Hub suite • Connectivity Built-in Wi-Fi • Additional features Dual-core 900Mhz processor S-Recommendation Smart View • Analog to HDMI Conversion Up to 4K • Sound output mode Stereo
Jalur keluaran AV mesin samsung ini tergolong lengkap
audio video 19 Edisi 18/2013
PENULIS
TEST
Budi Santoso
PIONEER BDP-3110 Jenis player jenis Blu-ray, saat ini sudah menjadi salah kebutuhan bagi penikmat home theater untuk dapat menampilkan suara dan video dengan kualitas yang mumpuni. Pioneer merupakan produsen cukup antusias dalam meluncurkan produk bluray, temasuk seri BDP-3110 yang belum lama ini masuk dapur lab AVI.
S
ebagai salah satu brand yang cukup banyak menghasilkan berbagai jenis player di Indonesia, Pioneer masih tetap menampilkan setiap produknya yang dikemas secara eksklusif, khususnya produk pemutar blu-ray seri BDP-3110 yang didukung segudang ďŹ tur-ďŹ tur canggih. Dari segi tampilan blu-ray player yang satu ini, memang terkesan elegan, dimana seluruh casing terbalut warna hitam dengan kontur yang mengkilap, sedangkan pada panel depan tidak terlihat banyak tombol, sehingga mengesankan minimalis, BDP-3110 ditunjang oleh jenis trayer model sliding yang masih tergolong umum, selain itu juga menyediakan port USB dari ďŹ&#x201A;ashdisk atau sejenisnya sebagai jalur
Trayernya model sliding
koneksi untuk memainkan format audio maupun video. Pada panel belakang dari BDP-3110, terdapat jalur keluaran berupa AV komposit dan HDMI, serta keluaran audio digital coaxial, walau tidak disediakan keluaran audio digital optical. Bahkan untuk koneksi internet, BDP-33110 juga menyediakan jalur LAN. PENGUJIAN Pada saat pengujian, kami menggunakan TV LCD keluaran Sony yang memiliki resolusi fullHD 1080p, dengan koneksi AV menggunakan kabel HDMI. Setelah semua tersetting dengan baik, kami mencoba beberapa cakram format blu-ray yang kami ambil dari Demonstration Disc buatan DTS.
Fitur port usb panel depan
audio video 20 Edisi 18/2013
Jalur koneksi BDP-3110
Melihat kualitas gambar video yang dihadirkan Pioneer BDP-3110, tersaji kepekatan warna yang sangat matang, sehingga tampilan pada layar menjadi terlihat nyaman di mata, termasuk kontur warna skin tone yang terjaga dengan baik, sehingga terkesan alami. Hasil uji reading disc, hasilnya tidak lelet, sehingga kami dapat langsung disuguhkan menu dengan cepat, bahkan kompatibilitas dengan menggunakan piringan DVD, player ini juga tidak mengecewakan, termasuk upscaling pada model resolusi 1080. Melihat kualitas gambar video yang dihadirkan Pioneer BDP-3110, tersaji kepekatan warna yang sangat matang, sehingga tampilan pada layar menjadi terlihat nyaman di mata, termasuk kontur warna skin tone yang terjaga dengan baik, sehingga terkesan alami. Untuk pengujian menggunakan port
USB, ternyata BDP-3110 cukup responsif, walau perpindahan folder kadang tersendat, namun tetap terbaca dengan baik, apalagi hanya sekedar untuk memutar format audio, aksesnya cukup cepat. Kompatibilitas dari format yang ditawarkan BDP3110 juga tergolong bagus dan tidak mengecewakan. Dari hasil uji coba pada Pioneer BDP-3110, selain kompatibilitas dengan format audio video tanpa kendala, hasil kualitas suara tersaji dengan baik. Dan pengoperasian perangkat ini termasuk tidak rumit, berkat dukungan remote control yang cukup familiar.a
SPESIFIKASI Model Type Rated Voltage Rated Frequency Power Consumption Power Consumption(Standby) Weight Extra Dimentions(Including Projecting Parts) Tolerable Operating Temperature Tolerable Operating Humidity HDMI OUTPUT TERMINAL Video Outputs Audio Outputs Digital Audio Output
Video 2-Channel(Left/Right) Audio Output Level Frequency Response Coaxial
LAN USB ACCESORIES
Remote Control Unit AAA/R03 Size Battery Audio/Video Cable Operating Instructions
audio video 21 Edisi 18/2013
BDP-3110 Blu-ray Disc PLAYER AC 110V to 240V 50Hz/60Hz 16 W 0.3 W Net Weight:1.3kg 360mm(L) X 39mm(H) X 208mm(W) 5째C to +35째C 5% to 85%(no condensation) 1set, 19pin: 5V, 250mA 1set, RCA jack, 1.0 Vp-p (75ohm) 1set, RCA jack 200mVrms (1 kHz, -20dB) 4 Hz to 88kHz (192 kHz sampling) 1 set, Coaxial digital jack 1set, Ethernet jack (10BASE-T/100BASE-TX) 1set, Type A 1 2 1 1
PENULIS
TEST
Budi Santoso
PARADIGM STUDIO CC690 SUGUHKAN BOBOT SUARA MEGAH YANG NATURAL Dalam membangun sistem tata suara bioskop rumah atau home theater, peran setiap loudspeaker menjadi sangat penting untuk dapat menghadirkan nuansa teater sesungguhnya, termasuk kontribusi speaker center, dimana kali ini kita akan mencoba kinerja dari produk Paradigm.
S
ama pentingnya dengan perang speaker lainnya dalam tata suara home theater dalam menghadirkan soundtrack ďŹ lm, dimana speaker center merupakan campuran kompleks efek dialog, musik dan tindakan. Hal ini memerlukan tingkat artikulasi dan representasi spasial yang tidak semua mampu mereproduksinya, sehingga tidak jarang kalau konstruksi dari speaker yang letaknya selalu ada di tengah tersebut dikemas secara spesiďŹ k. Paradigm Studio CC690 merupakan salah satu seri andalan yang dirancang sebagai speaker center dengan dukungan multidriver, dimana terdapat 6 buah driver yang disetting sebagai loudspeaker sisterm 3-jalur, yang tentunya diharapkan mampu mereproduksi
tanggapan frekuensi yang sangat luas. Dari tampilannya, dimensi Studio CC690 memang tergolong besar, lebarnya hampir satu meter, pertimbangan penempatan menjadi yang perlu dipikirkan. Tapi buat yang memiliki ruang khusus home theater, produk satu ini tidak dapat dilewatkan, karena tidak saja ditunjang dengan penampilan yang elegan, namun juga dukungan teknologi yang mumpuni PENGUJIAN Pada saat pengujian Studio CC690, kami telah dilengkapi dengan loudspeaker pendamping yang ternyata juga masih produk Paradigm seri Studio, seperti front speaeker digunakan Studio 100, surround speaker
audio video 22 Edisi 18/2013
teknologi yang dihasilkan dalam reproduksi musik dengan kualitas yang mampu menangkap esensi dari suara asli.a
Apa yang paling mengesankan saya tentang cc-690 adalah kemampuannya untuk meningkatkan dialog selama film, menghasilkan kualitas vokal yang sangat jelas, dengan aksen yang dapat dibedakan antara suara satu dengan lainnya, bahkan kami sangat dimanjakan dengan karakter suara vokal yang tidak membuat telinga kita lelah. Studio 20, serta subwoofer Paradigm seri Seismic yang wujudnya mungil tapi kokoh. Sedangkan untuk olah sinyal audio, kami siapkan produk besutan Rotel, berupa prosesor Rotel SP-1572 yang ditunjang oleh penguat daya terpisah yang juga masih dari produk Rotel dari seri RB-1582 yang merupakan jenis power amplifier stereo. Jadi untuk keperluan kali ini, kami menggunakan 3 unit power amplifier sejenis. Apa yang paling mengesankan saya tentang cc-690 adalah kemampuannya untuk meningkatkan dialog selama film, menghasilkan kualitas vokal yang sangat jelas, dengan aksen yang dapat dibedakan antara suara satu dengan lainnya, bahkan kami sangat dimanjakan dengan karakter suara vokal yang tidak membuat telinga kita lelah. Tapi tunggu, masih ada lagi! The cc-690 juga fantastis untuk CD musik maupun rekaman multi-kanal dari Blu-ray. Musik menjadi semakin hidup, dimana kehangatan suara vokal tidak berbaur dengan iringan musik, sehingga kami disuguhkan konser musik yang sesungguhnya. Dari hasil uji dengar di atas, terbukti jika speaker center Paradigm CC690 yang termasuk dalam jajaran Studio Series memang menawarkan standar tertinggi keunggulan
SPESIFIKASI • Design : 6-driver, 3-way center channel • Crossovers : 2nd-order electro-acoustic at 3.0 kHz;2nd-order electroacoustic at 500 Hz(bass drivers) • High-Frequency Driver : 25-mm (1 in) G-PAL™ dome, ferro-fluid damped / cooled, die-cast heatsink chassis, IMS/SHOCKMOUNT™ • Midrange Driver : 115mm (4-1/2 in) S-PAL™ cone, ferro-fluid damped / cooled, 25-mm (1 in) voice-coil,AVS™ die-cast heatsink chassis,IMS/ SHOCK-MOUNT™ • Bass / Midrange Drivers : Two 178-mm (7 in) S-PAL™ cones,38-mm (1 in) voice-coils,AVS™ die-cast heatsink chassis,IMS/SHOCKMOUNT™ • Bass Drivers : Two 178mm (7 in) mineral-filled
audio video 23 Edisi 18/2013
polypropylene cones, 38mm (1-1/2 in) voice-coils, AVS™ die-cast heatsink chassis, IMS/SHOCKMOUNT™ • Low-Frequency Extension* : 32 Hz (DIN) • Frequency Response: OnAxis : ±2 dB from 47 Hz 20 kHz,30° Off-Axis : ±2 dB from 47 Hz - 18 kHz • Sensitivity - Room / Anechoic : 93 dB / 90 dB • Suitable Amplifier Power Range : 15 - 300 watts • Maximum Input Power† : 210 watts • Impedance : Compatible with 8 ohms • Height, Width, Depth : 25.3 cm x 94.5 cm x 41.9 cm, 10 in x 37-1/4 in x 16-1/2 in(heights include spikes or outrigger feet; widths exclude feet) • Weight (Unpacked): 31.8 kg / 70 lb each
PENULIS
TEST
Budi Santoso
POLYTRON PDA 560 Jamannya mesin kompo, memang sudah lewat, namun sampai saat ini mesin sejenis masih banyak diluncurkan dengan model dan rancangan yang disesuaikan kondisi era digital, seperti produk Polytron yang masuk lab AVI kali ini.
J
ika melihat ďŹ siknya, Polytron PDA 560 memang tidak berbeda jauh dengan mesin kompo yang banyak beredar di pasaran, tapi produk portablel yang satu ini tidak dilengkapi dengan mesin player untuk CD maupun pita kaset, tapi lebih didominasi untuk menjalankan format audio menggunakan jenis kartu memori atau sejenisnya. Fungsi-fungsi yang ditawarkan Polytron PDA 560 ternyata mirip dengan mesin kompo, dimana terdapat fungsi tombol play, stop, fast forward, fast reverse dan lainnya. Tampilan led indikator dari PDA 560 cukup besar, dengan warna orange menyaa sehing-
ga dapat terlihat dari kejauhan. Indikator ini juga dapat berfungsi untuk tampilan mode suara saat menekan tombol Sound, dimana terdapat beberapa preset ekualiaser yang sudah diset pabrik dengan pilihan Rock, Jazz, Pop, Classic dan Flat. Kompo yang diberi nama Digital Audio ini dilengkapi dengan sepasang speaker di kanan dan kiri, sedangkan tombol fungsi berada di tengahnya, termasuk knop volume model putar yang tepat berada di center. Selain difasilitasi dengan penerima FM, fungsi utamanya adalah kemampuan untuk mengakses ďŹ le audio yang berasal dari kartu
audio video 24 Edisi 18/2013
memori, dimana disediakan sebuah terminal untuk kartu jenis SD/MMC dan terminal USB untuk jenis flashdisk. Selain itu juga terdapat jalur masukan khusus untuk audio eksternal lain berupa Gadget In berupa colokan jenis minijack. Untuk kemudahan pengoperasian, PDA 560 juga dilengkapi dengan sebuah remote control wireless yang dapat menjalankan semua fungsi yang ada. Kelebihan lain dari perangkat ini adalah kemampuannya untuk dapat memainkan fungsi karaoke, ini terbukti dengan adanya colokan khusus mikropon, hanya saja fungsi echo dan volume mic harus dilakukan melalui remote. Jika Anda melirik bagian belakang Polytron PDA560, maka masih disediakan jalur keluaran RCA yang dapat dihubungkan ke perangkat lain, seperti amplifier. Walau dapat diaktifkan dengan tenaga listrik, PDA 560 juga dapat menggunakan power supply menggunakan tenaga 8 buah batere untuk menghasilkan daya sebesar 12 Volt.
PENGUJIAN Pada pengujian Polytron PDA 560, kami menggunakan jensi memori flashdisk yang kami anggap paling gampang, dimana di dalamnya berisikan music MP3. Aksesnya lumayan cepat, format tersebut dapat terbaca segera. Untuk pengoperasian mesin ini ternyata tidaklah terlalu sulit, karena menu serta tombol fungsi yang disediakan sudah sangat familiar, layaknya mesin player model kompo. Soal kualitas suara PDA 560 memang tidak berbeda jauh dengan seri kompo CD besutan Polytron sebelumnya, dimana dengan pengaturan setting preset equalizer yang pas, akan dihasilkan suara dengan performa hi fi.a
SPESIFIKASI • Keluaran Daya Amplifier : 2 x 4 watt RMS • Multimedia Device : Versi USB : 2.0 Keluaran tegangan USB : 5 VoltDC Arus maksimum USB : 1000 mA Terminal Card : SD/MMC • Bagian Input Mic In : 6 mVrms (8 kOhm) Gadget In Sensitivity : 400 mVrms (10 kOhm) • Bobot : 3,6 kg • Dimensi : 570 x 210 x 245 mm
Tampilan panel belakang PDA 560, terlihat adanya tempat batere yang memuat 8 buah batere
audio video 25 Edisi 18/2013
PENULIS
TEST
Budi Santoso
PIONEER VSX-522-K AV RECEIVER DENGAN KONSEP MINIMALIS Kebutuhan AV receiver dalam kontribusinya untuk sistem tata suara home theater memang sudah menjadi standar yang akan menentukan kualitas suara secara keseluruhan, sehingga dituntut kemampuannya untuk dapat menjalankan berbagai sumber suara.
W
alau Pioneer telah banyak meluncurkan perangkat AV receiver kelas premium, namun kali ini lab Avi disambangi salah satu seri yang tergolong kelas entry level, namun dengan penampilan yang tetap dipertahankan secara eksklusif, yaitu dari seri VSX-522K. Pioneer VSX-522K merupakan seri terbaru dengan dilengkapi oleh 5 kanal amplifier untuk jalur termainal loudspeaker,
dimana standar minimal untuk sistem tata suara bioskop rumah yang ada saat ini, ini dapat terlihat dari bagian panel belakangnya. Soal tampilan muka dari VSX-522K masih mencerminkan produk eksklusif yang dipadati dengan fitur-fitur canggih, selain jalur masukan untuk sumber digital lain, seperti iPod atau sejenisnya yang difasilitasi melalui port USB. VSX-522-K yang menyandang Made for iPhone Certified,
audio video 26 Edisi 18/2013
tentunya kompatibel dengan perangkat iPod ® dan iPhone ®. Ditambah panel depan port USB siap untuk sumber terbaru untuk musik: smartphone, tablet, perangkat Android yang paling ™ dan thumb drive, dan telah ditingkatkan untuk menangani kualitas CD, 48Khz/16-bit MP3, WMA dan AAC tidak dikompresi. Semua jajaran AV receiver terbaru besutan Pioneer mendukung spesifikasi HDMI
terbaru. Tidak hanya Anda mendapatkan hasil maksimal dari film yang ada dan musik, dengan VSX-522-K Anda siap untuk generasi baru konten video 3D. Dengan 4 input HDMI, Anda memiliki banyak pilihan konektivitas untuk jumlah sumber definisi tinggi tersedia. Semua AV receiver Pioneer juga menawarkan fasilitas HDMI teknologi terkini. VSX-522-K memiliki Audio Return Channel, yang memungkinkan audio TV untuk kembali melalui koneksi HDMI tunggal – suatu keharusan fitur untuk jenis SmartTV terbaru. VSX-522-K mendukung format audio high-definition terbaru seperti Dolby ® TrueHD dan DTSHD Master Audio ® untuk memberikan Blu-ray Disc ® Anda soundtrack kualitas audio yang spektakuler. Pioneer juga mencakup semua format surround Dolby dan DTS, dimana paling cocok untuk berbagai sumber hiburan yang tersedia, termasuk terbaru Dolby Pro Logic ®. VSX-522-K juga dilengkapi sistem eksklusif Pioneer Multi-Channel Acoustic Calibration system (MCACC), yang secara optimal dapat memberikan kualitas multikanal dengan pengalaman mendengarkan melalui mengukur sambungan setiap loudspekaer, mencatat ukuran dan jarak dari posisi dengar, tingkat suara dan timbre dalam rangka untuk mengkalibrasi, menyesuaikan dan memaksimalkan kinerja khusus untuk ruang Anda.a
Terlihat jalur keluaran yang disediakan minimalis namun lengkap
audio video 27 Edisi 18/2013
PENULIS
TEST
Budi Santoso
PENGUJIAN Pengujian VSX-522-K, kami telah menyiapkan loudspeaker yang masih buatan Pioner, yaitu satu set speaker satelit seri S-SL100-LR untuk front speaker, S-SL100-CR, untuk center dan surround speaker, dan satu unit subwoofer Pioneer seri S-SLW500. Dengan formasi 5.1 kanal untuk sistem kali ini, VSX-522-K dengan total 400 watt ternyata mampu mereproduksi audio yang jernih dan teknologi state-of-the-art, yang merupakan warisan Pioneer dengan reproduksi suara berkualitas serta teknologi inovatif dalam sistem rumah Anda. Saat kami coba menggunakan beberapa cakram blu-ray menggunakan mesin player Pioneer BDP-3110, hasilnya memang tidak
dapat disangkal lagi, jika sistem entry level kali ini mampu menghadirkan nuansa tata suara bioskop rumah kelas sedang dengan karakter suara yang mampu membangkitkan adrenalin saat dicoba memutar film action. Lain lagi saat kami coba memainkan music blu-ray yang telah support Dolby TrueHD, dimana bobot music tersaji dengan baik, bahkan kami tidak merasakan bahwa reproduksi suara berasal dari speaker kelas satelit. Dari hasil uji coba, kesan pertama Pioneer VSX-522-K adalah segalanya. Itu sebabnya, sebagai jantung dari sistem home theater Anda, VSX-522 -K dirancang dengan konsep modern, berkualitas tinggi dan mudah digunakan, sehingga mencerminkan AV receiver state-of-the-art.a
SPESIFIKASI AUDIO SYSTEM • Sound Output Mode : Surround Sound • Built-in Decoders : DTS-ES decoder, DTS Neo:6, Dolby Pro Logic IIz, Dolby Digital Plus, Dolby TrueHD, DTS-HD Master Audio • Functions : Digital player, AV receiver • Media Content Source USB-host • Supported Digital Audio Standards : WMA, AAC, MP3 • Audio D/A Converter : 24bit / 192kHz • Surround Sound Effects : Headphone Surround (V.S.S.), Front Stage Surround Advance • Digital Sound Processor (DSP) : Yes • Surround System Class: 5.1 channel • Audio Specifications : - SNR - 98 dB • Signal-To-Noise Ratio : 98 dB • Input Impedance : 47 kOhm • Input Sensitivity : 200 mV • Amplifier Output Details : 80 Watt - 8 Ohm - 20 20000 Hz - THD 0.08% - 5 channel(s) ¦ 140 Watt - 6 Ohm - at 1 kHz - THD 1.0% - 5 channel(s) • Built-in Clock : Sleep timer • Built-in Display : Fluorescent • Display Dimmer : Yes
• Additional Features : Multi-Channel Acoustic Calibration Circuit (MCACC), Advanced Sound Retriever (ASR) technology, Audio Return Channel (ARC), iPod/iPhone ready • Timer : Sleep SIGNAL PROCESSING FEATURES • HDMI Switching : Yes CONNECTORS • Headphone Jack : Yes • Coaxial Digital Input : Yes • Optical Digital Input : Yes RADIO • Type : Radio tuner - AM/FM - digital • Preset Station Qty : 30 preset stations • Additional Features : Station naming MISCELLANEOUS • Included Accessories : AM antenna, FM antenna, auto calibration microphone, universal remote control POWER • Power Device : Power supply - internal • Power Consumption Operational : 415 Watt • Power Consumption Stand by / Sleep : 0.4 Watt
audio video 28 Edisi 18/2013
DAVID SUSILO
ANDREE STROO Andree seorang pemerhati musik dan band. Coba sebut nama band yang anda ketahui? Pasti Andree lebih tahu lagi. Saking luasnya pengetahuan Andree sehingga dia menjadi tumpuan bagi para anak band untuk menunjukkan hasil karyanya. Kalau Andree bilang “laku di jual” maka sang calon artis kegirangan setengah mati dan mengacu dengan pendapat Andree maka produser lagu Indonesia biasanya “membeli” karya si anak band. Di samping menjadi kontributor, Andree juga menjabat Redaksi Pelaksana majalah Audio Pro. Selain menulis juga sebagai seoarang musisi dan DJ.
SEAN PURNAWAN Sean dikenal sebagai pemerhati turntable. Di rumahnya ada sejumlah turntable lawas dan baru. Sean juga kolektor piringan hitam. Pria yang lahir di Purwokerto dan sarjana ekonomi jurusan akutansi STIE YKPN, Yogya kini menekuni bisnis pabrik meubel untuk domestik dan eksport. Selain itu Sean aktif membahas masalah audio di milis avifans@yahoogroups.com.
TJAHJO DIMJATI Tjahjo Dimjati adalah ketua umum IHEAC (Indonesia High End Audio Club) masa jabatan 2013 - 2016. Beliau pernah menjabat sebagai brigjend ABRI. Bergabung dengan IHEAC sekitar tahun 2009 dan dipercaya menjadi pimpinan puncaknya IHEAC. Hobi utamanya menyimak musik selain menimang cucu kesayangan. Tjahjo juga gemar menulis kegiatan IHEAC salah satunya kunjungan ke kota Bandung. ini.
DHANY DHARMAWATA
CONTRIBUTORS
David Susilo mulai menyukai audio (dan video) sejak sekolah SMP di Jakarta. Suka diantar kakeknya berbelanja di Exotic Hi-Fi Center, Glodok Plaza untuk membeli perangkat surround buatan SHM Project. Karena harganya relatip terjangkau dan kualitasnya bagus maka David kecil minta diantar terus sang kakek berbelanja perangkat SHM Project mulai Novar, Exciter, Dynax, Paragon, Sonar, dan sebagainya. Selepas SMA, David melanjutkan kuliahnya di Universitas Kanada hingga meraih gelar “tukang insinyur”. Hingga kini David memegang sejumlah lisensi seperti THX, CEDIA, ISF, CEA, HAA, dan Control 4. Selain menjadi kontributor di majalah Audio Video, David juga menulis di sejumlah majalah audio dan science luar negeri. Di milis avifans@yahoogroups.com, David menjadi “kamus milis” tempat member bertanya.
Dhany jebolan Trisakti jurusan elektro arus lemah pada tahun 1980. Hobi utama Dhany selain audio high end juga fotografi. Dhany menduduki posisi sie dokumentasi di jajaran pengurus IHEAC (Indonesia High End Audio Club). Sesuai dengan hobinya, Dhany sering menjadi judge IHEAC untuk lomba audio Blind Test dan tentu saja untuk mengunjungi sound room audiophile. Bagi Dhany, perangkat high end yang bagus tidak terkait soal harga tetapi terkait kualitas reproduksi su-
aranya. Kali ini Dhany menyumbangkan karya foto nya pada artikel Kunjungan IHEAC ke kota Bandung.
DINI WIRASTRI
Dini bukan sosok baru di dunia audio. Mulai berkiprah tahun 2003 di majalah Digi Game dan Audio Video. Pernah majalah Audio Video memiliki suplemen khusus Gadget dan Dini lah yang mengisinya. Bagi Dini gadget adalah perangkat yang membuat hidup semarak. Sulit membayangkan hidup tanpa gadget. Oleh sebab pergaulannya yang luas dengan para praktisi gadget, maka kini Dini sangat mumpuni menulis dan mereview semua produk gadget yang ada di Indonesia.
audio video 29 Edisi 18/2013
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
GOOD FOR MUSIC, EXCITING FOR FILM Suatu dilema bagaikan perang Palestina – Israel yang tak habis habisnya diperdebatkan, bagaimana cara memilih perangkat yang cocok untuk musik tapi pas pula untuk film?
P
embahasan perangkat yang cocok untuk musik dan filem tak pernah berhenti di suatu sistem, selama sistem audio baru terus berkembang dan
terus diproduk. Pertanyaan ini muncul ketika kami “kongkow” dengan rekan sehobi apakah itu di Kopi Oey atau di Starbuck. “Perangkat gue cuma ngepas di filem – be-
audio video 30 Edisi 18/2013
• Blu-ray Player • Processor • Power Amplifier • Center Spk • Front Spk • Surround Spk • Subwoofer
: Pioneer BDP-3110 : Rotel RSP-1572 : Rotel RB-1582 (2 ch x 3) : Paradigm Studio CC 690 : Paradigm Studio-100 : Paradigm Studio 20 : Paradigm Seismic 110
ROTEL RB-1582
• Power Configurations : 2 x 200 watts (20Hz-20kHz, <0.03%, 8 Ohms) • Watts/Channel : 200 watts, all channels driven, 8 ohm load, 20-20kHz • THD (20-20,000Hz) 8 Ohms, all channels driven: < 0.03% • IM Distortion : < 0.03% • Damping Factor (8 Ohms) : 1000 • Input Sensitivity / Impedance ; 1.9V / 12kOhms • Frequency Response
gitu di musik soundnya berantakan, hingar bingar” Atau ada pula yang berkomentar sebaliknya “Kalo gue laen lagi – asyik banget di musik tapi kalau nonton filem apalagi filem perang, jadinya ngantuk!” Komentar semacam ini tidak hanya berasal dari mulut satu orang, makanya selama ini kami terus mencari sistem tata suara baru yang cocok bagi keduanya. Kebetulan belum lama berselang bung Doddy Ismulyana yang kini hijrah ke Asia Greentech mengirim ke lab kami di kawasan Pulo Buaran satu set perangkat untuk uji coba yakni:
(+/-1dB) : 15-100kHz (+/-1dB) • S/N Ratio (IHF A) Ohms) : 116dB • Power Consumption Ohms) : 550 watts • Dimensions (W x H x D) mm : 431 x 140 x 406 mm • Dimensions (W x H x D) in : 17 x 5 1/2 x 16 in • Front Panel Height : 3U (5.25”) • Shipping Weight : 40.7 lbs.
Ruang auditorium kami di lab Pulo Buaran, Kawasan Industri Pulo Gadung ditreatmen akustik cukup mumpuni yang pas untuk bioskop rumah maupun musik multi kanal. Lab kami dirancang berdasarkan arahan bung Kek Chung yang sudah “karatan” di dunia studio (pada tahun 2001), hingga kini masih terawat baik. Dengan dibantu bung Heri – sales dari Asia Greentech, perangkat ini ditata dengan cermat dengan pengujian level dan phasing beberapa kali. Setelah semuanya berjalan baik, maka dimulailah pengujian kami dengan menggunakan beberapa Blu-ray Demo Dolby dan DTS. TIP SETELAN Pada processor Rotel RSP-1572 ada setelan untuk frekuensi cut off subwoofer dan speaker satelit. Dari uji coba yang kami setel frekuensi cut off, fc = 60
audio video 31 Edisi 18/2013
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
Hz. Selain itu setelan frekuensi tapis di subwoofer kami pasang ft = 60 Hz.. Posisi ini.sangat nyaman untuk filem aksi dimana impact low level tersimak dinamik. Kami putar filem “Rush Hour 3” (Blu ray Demo
SUBWOOFER SEISMIC 110
SURROUND STUDIO-20
• Design : 2-driver, 2-way bookshelf / stand-mounted • Crossover : 2nd-order electro-acoustic at 2.0 kHz • High-Frequency Driver : 25-mm (1 in) G-PAL™ dome, ferro-fluid damped / cooled, die-cast heatsink chassis, IMS/SHOCKMOUNT™ • Bass / Midrange Driver : 178-mm (7 in) S-PAL™ cone, 38-mm (1-1/2 in) voice-coil, AVS™ die-cast heatsink chassis, IMS/SHOCKMOUNT™ • Low-Frequency Extension* : 36 Hz (DIN) • Frequency Response: On-Axis : ±2 dB from
5 Hz - 22 kHz 54 330° Off-Axis : ±2 dB fr from 54 Hz - 20 kHz • Sensitivity - Room / Anechoic : 90 dB / 87 dB • Suitable Amplifier Power Range : 15 180 watts • Maximum Input Power† : 110 watts • Impedance : Compatible with 8 ohms • Height, Width, Depth : 37.2 cm x 22.5 cm x 33.5 cm 14-10/16 in x 8-14/16 in x 132/16 in (heights include spikes or outrigger feet; widths exclude feet) • Weight (Unpacked): 0.7 kg / 24 lb each • Finishes : Cherry, Rosenut, Black Ash, Piano Black • Paradigm Stand (Sold Sep.) : J-29
• Amplifier: HighCurrent, Discrete Output : 4,500 watts Dynamic Peak / 1,500 watts RMS • Amplifier Features : Auto-On / Off, Trigger On / Off, soft clipping, electrical shorting protection, thermal protection • Bass Driver : 254mm (10 in) RCR™ mineral-filled copolymer polypropylene cone, oversize surround, 76-mm (3 in) bifilar 8-layer voice-coil, hightemperature Apical™ former, dual spiders, AVS™ die-cast heatsink chassis, 8.5-kg (19 lb) magnet structure • Passive Radiators : Dual 229-mm (9 in) balanced-plane, high-velocity passive radiators • Low-Frequency
audio video 32 Edisi 18/2013
Extension* : 21 Hz (DIN) • Subwoofer Cut-Off Frequency : Variable 35 Hz - 150 Hz • Subwoofer Contour : Variable 0 to +6 dB at 60 Hz • Sub / Sat Phase Alignment : Variable 0° - 180° • Line-Level Input : RCA (S/E) or Balanced XLR. From Sub-Out / LFE-Out of receiver, processor or other line-level source • Line-Level Input Sensitivity : 100 mV mono • Line-Level Input Impedance : RCA: 25k ohms; XLR: 20k ohms • Internal Volume : 19.7 L / 0.69 cu ft • Height, Width, Depth : 33.7 cm x 31.5 cm x 31.5 cm 13-1/4 in x 12-6/16 in x 12-6/16 in (Height includes feet) • Weight (Unpacked) : 22.2 kg / 49 lb each
DTS HD Master) bunyi raungan mesin mobil tersimak dinamis, bergelora. Bunyi derit ban juga mampu mempengaruhi greget sang penonton. Pada posisi fc = 60 Hz info sinyal nada rendah di atas 60 Hz diumpan ke speaker depan Studio-100 yang kebetulan menggunakan dua buah woofer ukuran sedang (8”) sehingga bass dan mid bass sangat memperkaya gejolak reproduksi suara. Sebaliknya untuk musik, apalagi musik klassik, setelan Fc tetap = 60 Hz dan setelan tapis subwoofer dipasang ft = 80 Hz.. Bass terkesan lebih lembut bernuansa musikal (tidak kaku). Hal ini terbukti ketika kami memainkan musik “San Fransisco Symphony Aaron Coplands Appalachian Spring” (Blu-ray Demo Dolby True HD) di mana bunyi cello berat direpro lebih musikal dan bunyi biola lebih tebal, nikmat di telinga. Setelan jarak speaker depan – pendengar 2,5 m, speaker center – pendengar 2m, dan speaker surround – pendengar 1,8 m. dari segi perpindahan objek suara terkesan “smooth” tidak melompat lompat. Dari pengamatan kami sistem tata suara ini cocok untuk bioskop rumah atau musik multi kanal asalkan penataannya pas. Karakter dinamika suara dan musikal tergantung pada penataan di processor. Bunyi bass yang lembut (soft) atau keras (impact hard) , mid yang sangar atau lembut tebal semuanya bisa diatur melalui processor ini pula. a
ROTEL RSP-1572
• Dual DSP Supports Dolby HD & DTS 7.1 +XS, +PLIIx, +PLIIz • Faroudja video scalar • ARC and CEC Enabled • 3-D Pass-Through
Compatible • Analog to HDMI 1080p Scalar • 12V Trigger Out (6) • Rear IR Zone Pass through
PARADIGM STUDIO-1000 • Design : 5-driver, 3-way floorstanding • Crossovers : 3rd-order electro-acoustic at 2.0 kHz; 3rd-order electro-acoustic at 300 Hz (bass drivers) • High-Frequency Driver : 25-mm (1 in) G-PAL™ dome, ferro-fluid damped / cooled, die-cast heatsink chassis, IMS/SHOCK-MOUNT™ • Midrange Driver : 178-mm (7 in) S-PAL™ cone, 38-mm (1-1/2 in) voicecoil, AVS™ die-cast heatsink chassis, IMS/SHOCK-MOUNT™ • Bass Drivers : Three 178mm (7 in) mineral-filled polypropylene cones, 38mm (1-1/2 in) voice-coils, AVS™ diecast heatsink chassis, IMS/SHOCKMOUNT™ • Low-Frequency Extension* : 25 Hz (DIN) • Frequency Response: On-Axis : ±2 dB from 44 Hz - 22 kHz 30° Off-Axis : ±2 dB from 44 Hz - 20 kHz • Sensitivity - Room / Anechoic : 93 dB / 90 dB • Suitable Amplifier Power Range : 15 - 350 watts • Maximum Input Power† : 230 watts • Impedance : Compatible with 8 ohms • Height, Width, Depth :
audio video 33 Edisi 18/2013
112.0 cm x 24.1 cm x 43.1 cm 44-2/16 in x 9-1/2 in x 17 in (heights include spikes or outrigger feet; widths exclude feet) • Weight (Unpacked) : 35.4 kg / 78 lb each • Finishes : Cherry, Rosenut, Black Ash, Piano Black
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
SURROUND BERFUNGSI SEBAGAI FILL-IN
Bulan silam kami berkesempatan mengunjungi butik home theater Encore yang dikemudikan oleh David. Ketika itu bulan Puasa, pengunjung Mal Grand Indonesia relatip sepi â&#x20AC;&#x201C; tapi bagi kami kondisi ini bagus untuk pengujian suara. audio video 34 Edisi 18/2013
S
ebelumnya Azis, staf kami sudah memberitahu David bahwa saya akan datang, makanya sudah disiapkan (dan dipanaskan) perangkat home theater sebagai berikut: • Hard Disk • Blu-ray Player • Surround Processor • Amplifier • Front Speaker • Center Speaker • Surround Speaker • Subwoofer • Video Projector • Lensa Projector • Layar • Masking • Perkabelan
Speaker ceiling untuk surround
: Kaiboer : Oppo BDP 103 : Krell 1200U : Krell 1500 (7ch @ 150 W) : Dynaudio Focus 360 : Dynaudio Focus 210C : Sonance 624 R x 4 pcs (ceiling) : REL R328 : JVC RS-45 : Panamorf A480 Sys : Vutec 138 (2.35 : 1) : Vision XFV : Norsdost
Demikianlah seperangkat audio video ini sudah “siap pakai” dan sebagai materi film , kami pilih Knowing, Iron Man, dan U-571. Semua materi diambil dari Hard Disk yang berkualitas setara Blu ray, resolusi 1080p, 60 Hz dan mode DTS-HD Master. Film Knowing, kami cuplik episode Airplane Crash – ketika ada pesawat penumpang terbang miring dan langsung menghujam tanah. Dinamika suara oke, ledakan cukup menggelegar direpro oleh subwoofer REL. Namun sayangnya level dan posisi surround kurang nyata.. Bunyi hempasan serpihan pesawat yang melewati kepala penonton seharusnya berbunyi nyaring di belakang penonton tapi kami menyimaknya terasa kurang pas. Kami menduga posisi speaker surround yang berada di ceiling salah satu penyebabnya. Seharusnya speaker surround berada di sisi kiri kanan dan di belakang pendengar kiri kanan, bukan berada di atas pendengar kiri kanan. Kami mencoba tata suara racikan David ini dengan film Iron Man. Ketika sedang “didandani” baju Iron Man dengan bantuan robot – tersimak bunyi mekanis yang kuat dengan transient yang gesit. Bunyi “gebukan” tangan Iron Man terasa bobotnya sehingga musuhnya terpental di udara. Begitupun pada cuplikan film U-571 bunyi gelegar torpedo yang menghantam tubuh kapal selam cukup dahsyat, namun bunyi ini tidak bersambung dengan bunyi efek surroundnya. Efek surround bukan semata
audio video 35 Edisi 18/2013
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
untuk meluaskan dimensi ruang dengar, tetapi juga untuk mengisi (fill in) gemuruh di ruang home theater. Apabila level surround terlalu lemah, maka bunyi gemuruh tidak sehangat ketika level surround memadai. MUSIK Bagaimana dengan musik (lagu)? Untuk itu kami pilih nomor Andre Bocelli yang menyanyikan “Ave Maria” dalam acara “Concerto One Night in Central Park”. Ini rekaman “hebat” - bagaimana sewaktu hujan lebat, vokal dan musik pengiring tidak terkotori oleh bunyi air hujan dan bagaimana pula gambar penyanyi dan pemain musik tidak terhalang oleh tirai air hujan, padahal ketiga kamera video berada di luar panggung terbuka. Vokal Andre yang semi bariton sungguh pas membawakan lagu Ave Maria. Pada kesempatan yang sama Andre berduet dengan penyanyi klasik wanita Anna Martinez. Perpaduan yang nyaman antara vokal Andre yang semi bariton terblended dengan vokal Anna yang sophran – sungguh pasa-
SUBWOOFER REL R328
Frequency Response22Hz at -6 dBPhase AdjustmentYes, 0 or 180 degreesPower Output350 watts (RMS)Drivers10 in., 250mm Active longthrow, steel chassis, 12 in., 300mm PassiveTypePassive Radiator, front-firing active woofer, down-firing passive radiatorAmplifier TypeClass DInputsHi Level Neutrik Speakon, Lo Level single phono, LFE phono
AMPLIFIER : KRELL 1500
Frequency response • 20 Hz to 20 kHz +0, -0.2 dB • <0.2 Hz to 95 kHz+0 dB, -3 dB Signal-to-noise ratio • >115 dB, “A”weighted Gain • 26.2 dB Total harmonic distortion • < 0.03%@1kHz, at 150 W, 8 Ohms • < 0.20%@20 kHz, at 150 W, 8 Ohms Input impedance • Single Ended: 45 kOhms • Balanced: 90 kOhms Input sensitivity • Single Ended or Balanced: 1.70 V RMS Output power • 150 W RMS at 8 Ohms • 300 W RMS at 4 Ohms Output voltage • 98 V peak-to-peak • 35 V RMS Output current • 15 A peak Slew rate • 60 V/µs
audio video 36 Edisi 18/2013
O Output Impedance • <0.070 Ohms at 20 Hz • <0.080 Ohms, 20Hz to 20 kHz< D Damping Factor (ref ferred to 8 ohms) • 115 at 20 Hz, • 100, 20Hz to 20 kHz, P Power consumption • Standby: 70 W • Idle: 130 W • Maximum: 1300 W H Heat Output • Stand-by: 240 BTU/ hr. • Idle: 450 BTU/hr. • Maximum: 1900 BTU/hr. In Inputs • 5 single-ended via RCA connector • 5 balanced via XLR connector O Outputs • 5 channels via 5-way binding posts D Dimensions • 17.3w x 5.7h x 19.8d • 43.9w x 14.5h x 50.3d W Weight • Shipped: 66 lb., 29.9 kg • Unit Only: 56 lb., 25.3 kg
ngan vokal ideal. Kami juga mencoba vokal jazzy Diana Krall dalam nomornya Temptation. Kembali kami merasa efek fill-in surround kurang terasa sehingga bentukan dimensi ruang tidak tercapai. Namun dari sudut pandang tonal balance dan tanggapan transientnya – reproduksi perangkat ini cukup bagus. a
DYNAUDIO FOCUS 360 Features • Coated 28 mm Esotar² soft dome tweeter with Precision Coating for natural, clean and clear highs • Dedicated 15 cm MSP midrange driver with 38 mm aluminum voice coil for improved resolution and accuracy • Two 20 cm MSP mid/ woofers each with 75 mm aluminum voice coil for deep, precise bass down to 30 Hz • Die-cast Aluminum baskets for increased rigidity and lower resonance • Aluminum wire voice coil on new black Kapton® coil former for increased power handling • Phase-optimised crossover design for perfect phase coherence • Highest quality crossover components for absolute sound neutrality
Spesifikasi • Sensitivity : 88 dB • IEC Power handling : > 300 W • Impedance : 4 Ω • Frequency Response : 35 Hz – 23 kHz (± 3 dB) • Weight : 34.0 kg • Dimensions (W x H x D) : 246 x 1225 x 385 mm
SURROUND PROCESSOR : KRELL 1200U
INPUTS ANALOG AUDIO • (1) Pair Balanced via XLR connectors • (5) Pairs Single-ended via RCA connectors • (1) Discrete 7.1 via RCA connectors • (1) Tape in via RCA connectors • (1) VCR audio in via RCA connectors DIGITAL AUDIO • (4) HDMI via HDMI connectors • (4) EIAJ optical via Toslink connectors • (4) Coaxial via RCA connectors DIGITAL VIDEO • (4) HDMI via HDMI connectors ANALOG VIDEO • (3) Component Video via RCA connectors • (4) S-video via DIN connectors • (3) Composite Video via RCA connectors
OUTPUTS ANALOG AUDIO • (8) Balanced via XLR Connectors R, L, C, SR, SL, SBR, SBL, SUB • (8) Single-ended via RCA Connectors R, L, C, SR, SL, SBR, SBL, SUB • (1) Tape out via RCA connectors • (1) VCR audio out via RCA connectors
audio video 37 Edisi 18/2013
DIGITAL AUDIO • (1) EIAJ optical via TosLink connector • (1) Coaxial via RCA connector DIGITAL VIDEO • (1) HDMI via HDMI connector ANALOG VIDEO • (1) Component Video via RCA connectors • (1) S-video via DIN connectors • (1) Composite Video via RCA connector Maximum Input • Balanced 8.2 Vrms • Single Ended 4.1 Vrms Maximum Output • Balanced 14.6 Vrms • Single Ended 7.3 Vrms Audio Input Impedance • Balanced 51K Ω • Single Ended 47K Ω Audio Output Impedance • Balanced 160 Ω • Single Ended 160 Ω Power Consumption • Stand-by 48W, 164 BTU/Hr • Operation 69W, 235 BTU/Hr DIMENSIONS • Inches (L) 17.15 x (W) 17.25 x (H) 5.65 • Centimeters (L) 43.56 x (W) 43.82 x (H) 14.35 WEIGHT • 18lbs Unit only • 8.16kg Unit only • 24lbs Shipping Weight • 10.89kg Shipping weight
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
HEARING IS BELIEVING
Datasat adalah perusahaan yang bergerak dalam komunikasi satelit yang berbasis di Inggris dan Amerika Serikat. Pada tahun 2008, Datasat mengakuisisi DTS Inc perusahaan pengembang tata suara bioskop DTS (Digital Theater Sound). Dalam akuisisi ini bukan hanya patent tetapi juga skill dari para pegawai DTS Inc turut diakuisisi. audio video 38 Edisi 18/2013
Adalah Karta Jaya yang memegang keagenan produk Datasat di Indonesia. Lebih lanjut Kartono berujar bahwa Datasat sudah mengembangkan dan merilis processor home cinema yaitu Datasat RS20i yang kualitasnya malah lebih baik dari processor yang ada di bioskop. Beberapa keunggulan dari processor ini antara lain menggunakan Dirac Live yakni teknik penataan suara yang serba otomatis sehingga membuat semua titik yang ada di ruang menjadi seperti sweet spot. Dirac Live memiliki fasilitas; ekualiser 512 band, lebih dari 20.000 penapis FIR per kanal dengan frekuensi cuplik rata rata 96 kHz, penataan waktu, optimalisasi tanggapan kejut, perbaikan tanggapan mangetisasi, mengurangi suara pantulan pertama.dan menggunakan teknologi fasa. Datasat juga memproduk amplifier 7 kanal (Datasat RA7300, 7 x 300 Watts) dan amplifier stereo (Datasat RA2400, 2 x 400 Watts). Seluruh perangkat yang dipakai untuk pengujian kali ini adalah:
M
akanya jangan heran kalau mulai sekarang poster film bioskop menyertakan logo Datasat sebagai ganti logo DTS. Hanya untuk keperluan pemakaian rumah logo “DTS” tetap dipertahankan.keberadaannya, seperti di cover Blu-ray atau di panel AV Receiver dan Blu-ray Player. Pada bulan silam saya berkesempatan mengunjungi Demo Room Karta Jaya yang dipimpin oleh Kartono Ali (Kim Tjeng).
VIDEO SYSTEM • DPI High Lite Cine 335 3D - 3 chip DLP full HD projector, 3,000 ansi • Stewart Reflection 170 3D - Cinemascope 3D screen • Schneider - Anamorphic Lens • Cineslide - Anamorphic motorized lens slider • Oppo BDP 105 - 3D Network Bluray Player • Lumagen Radiance XE 3D video processor • Darbee DVP 5000 - 3D video enhancher • Xpand 3D glasses • Crestron - Remote Control System • Kaleidescape - Movie Server System
• DreamboxDM 7020HD • Digital HD Satellite Receiver A AUDIO SYSTEM • Datasat RS-20i - Cinema Grade Audio Processor, 16 channel, support : DTS HD & Dolby TrueHD : 5.1 , 7.1 & 11.1 & expandable to 24 channel for future upgrade • Datasat RA-2400 - 400 w RMS x 2 channels power amplifier • Datasat RA-7300 - 300 w RMS x 7 channels power amplifier • ProcellaAudio LF 815 Active full range L,C,R speaker x 3 • ProcellaAudio P 8 -Passivesurround/back speaker x 7 • ProcellaAudio P 15 - Active subwoofer x 2
Semua perangkat ini dijejalkan ke sebuah ruang berukuran 5,5 x 6 meter. Menurut Kartono, habis Lebaran, sound room ini akan di up-grade menjadi lebih rapih dan lebih luas.
audio video 39 Edisi 18/2013
PENULIS
PROCELLAAUDIO LF 815
Tjandra Ghozalli
HI END
• Active : 700W + 700W of onboar d power: • Biamplification : 700W to P8 high frequency module • Standard P815 : 700W to LF815 low frequency module • P815-FP : Enables external biamplification with • Option : Procella DA-2800DSP 2,800 Wattfour-channel power amplifier • Maximum SPL free-standing : 122dB continuous, 126dB peak in baffle wall : 126dB continuous, 132dB peak • Frequency response :
-3dB points : 40Hz and 20kHz • Dispersion pattern : -6dB : Constant directivity: 80°H x 50°V from 1.5kHz • Crossover : 4th Order Linkwitz-Reilly 1.6 kHz and 150Hz • Connectivity : Balanced XLR with provided RCA adaptor • Construction : Void free and MDF internally cross bracedStudio vinyl finish as standard • Dimensions: HxWxD 43.7” x 19.7” x 14.2” / 1110 x 500 x 360 mm • Shipping Cartons (2) and Weight : P8 HxWxD 19.75” x 23.5”x 12” / 37.5 lbs. •500 x 585 x 305 mm / 17.0 Kg • LF815 : HxWxD 25” x 32” x 25” / 115 lbs. 635 x 810 x 635mm / 52.0 Kg • Net weight : 145 Lbs / 65.0 Kg • Included : Connecting Bracket, Connecting cable,Power cord, XLRRCA adaptor, Damper feet
UJI HOME THEATER Demikianlah setelah semua perangkat terhubung baik maka pengujian suara & gambar segera dimulai. Kami memulai dari film “Book of Eli” yang dimainkan oleh aktor kenamaan Denzel Washington, menceritakan suasana Amrik 30 tahun mendatang yang tidak punya kepastian hukum. Tiap kelompok (gang) boleh membunuh orang walau tanpa alasan dan Eli (Denzel) tidak disengaja menjadi
PROCELLAAUDIO P 8
• Impedance : 8 Ohms nominal Above 12 Ohms in working range,phase angles less than 30 degrees • Power handling : Continuous250 Watt, Peak1,000 Watt • Sensitivity: 1m/1W : 92dB • Frequency response: -3dB points 80Hz and 20kHz • Dispersion pattern : -6dB : Constant directivity;80°H x 50°V from 1.5kHz
audio video 40 Edisi 18/2013
• Crossover : 4th Order LinkwitzReilly1.6 KHz, BSC • Dimensions : HxWxD16.125” x 17.7” x 7.875 / 5.4” (7°tilt)410 x 450 x 200 / 138m(7°tilt) • Shipping Carton : HxWxD19.75” x 23.5”x 12”500 x 600 x 305 mm • Net weight : 34.2 Lbs / 15.5 Kg • Shipping weight : 37.7 Lbs / 17.1 Kg
jagoan. Waktu terjadi adegan tembak menembak di padang gurun, bunyi letusan senjata api terasa bobotnya. Bunyi bom (granat?) meledak, efek low freq demikian hebat menggetarkan tubuh penonton. Sungguh luar biasa semburan gelombang bass yang menyelimuti tubuh kami.. Percakapan antar aktor – aktris berartikulasi jelas. Perpindahan bunyi objek tidak mengalami belang, tersimak homogen. Untuk pemakaian film home theater, tata suara racikan Kartono layak diacungi jempol karena tekanan suaranya merata walau kita berpindah tempat duduk. Bagaimana dengan
DATASAT RA-2400
400 Watts RMS X 2 Channels • All channels driven from 20Hz to 20kHz with no more than 0.05% THD into 8 ohms. 600 Watts RMS X 2 Channels • Same as above into 4 ohms. IMD Less Than 0.05% Gain: 28dB Circuit Topology • Fully balanced design utilising thermal tracking, current feedback and DC Servo. Connectivity • Input: XLR balanced, DB25 balanced • Output: 5-way binding posts, DB25pass through
12 Volt Trigger Input For Remote Turn-On Signal-To-Noise Ratio • >127dB referenced to full output. Frequency Response • +/- 0.1dB, 20Hz to 20kHz, 1 wattoutput Power Bandwidth • 5Hz-100kHz Dimensions • Fan cooled, 4 Rack Units Chassis • H/W/D: 17.78cm x 43.18cm (48.26cm with rack ears) x 53.34cm • H/W/D: 7” x 17” (19” with rack ears) x 21”
DATASAT RS-20I
SIGNAL INPUTS HDMI Inputs • Audio Channels: Up to 8 (LPCM,DTS-HD Master Audio & Dolby AC3) • Connectors: 5 HDMI connectors (4switched inputs and 1 output) • HDMI V1.4a compliant digital audiowith video pass-thru Digital Audio Inputs • Channels: 16 • Connectors: Two DB25 Female(Ch1-8 and Ch9-16) • Digital Format: AES/EBU • Sample Rates: 44.1kHz, 48kHz,96kHz and 192kHz Other Digital Audio Inputs • Connectors: Two TOSLINK (optical S/PDIF) and 1 coaxial (S/PDIF) Analog Audio Inputs • Channels: 8 balanced, can beconnected unbalanced • Connector: DB25 (Female) • Impedance: 10k ohms • Reference level: 300mV RMS Other Analog Audio Inputs • Channels: 2 stereo single ended input pairs • Connectors: 4 RCA jacks • Impedance: 10k ohms • Sensitivity Adjustable:-16dBv to -4dBv Microphone Input • Single channel -68dBv to -8dBv input with switchable +48V phantom power • Connector: XLR female
audio video 41 Edisi 18/2013
SIGNAL OUTPUTS Digital Audio Outputs • Channels: 16, fully routable as to input • Connectors: Two DB25 Male(Ch1-8 and Ch9-16) • Digital Format: AES/EBU • Sample Rates: 48kHz, 96kHzand 192kHz Analog Audio Outputs • Channels: 16 (fully routable as to input), common mapping with Digital Outputs • Balanced (can be connected unbalanced or single ended) • Connectors: Two DB25 Male (Ch1-8 and Ch9-16) • Level: 300mV with volume at -15,+26dBu max (balanced) • Connector: 1 single ended RCAoutput, channel-selectable to drivean external monitor. AdjustableLevels, to 300mV RMS • Connector: 1 single ended RCAoutput, summed output for thehearing impaired. Fixed Level Out,300mV RMS HARDWARE DIMENSIONS • H/W/D: 5.60” x 17.40” x 17.63”.Height with feet removed 5.25” • H/W/D: 14.22 cm x 44.20 cmx 44.78 cm. Height with feet removed 13.34 cm. • Shipping Weight (with packaging and accessories) 36 lbs (16.33 kg)
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
kejernihan kualitas gambar? Dengan kombinasi prosesor Lumagen Darbie dan Oppo bluray player maka kualitas gambarnya lebih bagus dari apa yang pernah kami saksikan di bioskop digital. Detail gambar (brewok dan rambut Denzel) terlihat jelas di dalam film Blu-ray 1080 p / 24 Hz ini.
DATASAT RA-7300
300 Watts RMS X 7 Channels • All channels driven from 20Hz to20kHz with no more than 0.05%THD into 8 ohms. 450 Watts RMS X 7 Channels • Same conditions as above into 4ohms. Dual AC Cords IMD Less Than 0.05% Channels • User selectable for any of 8channels from DB25 input connector via rear panel gold-plated sealed DIP switches. Gain: 28dB Circuit topology • Fully balanced design utilizingthermal tracking, current feedback and DC Servo.
Connectivity • Input: XLR balanced, DB25 balanced • Output: 5-way binding posts, DB25 pass through 12 Volt Trigger Input For Remote Turn-On Signal-to-Noise Ratio • >127dB referenced to full output. Frequency Response • +/- 0.1dB, 20Hz to 20kHz, 1 wattoutput Power Bandwidth • 5Hz to 100kHz Dimensions • Fan cooled, 5 Rack Units Chassis • H/W/D: 22.23cm x 43.18cm(48.26cm with rack ears) x 53.34cm • H/W/D: 8.75” x 17” (19” with rackears) x 21”
UJI MUSIK MULTI KANAL Lalu kami putar album kesayangan “David Foster & Friend : Hit Man”. Lagu pertama “Through The Fire” - tembang lawas yang dilantunkan oleh biduanita Renee Olstead dengan vokal lantang tak terpasung. Inilah kehebatan sistem audio racikan Kartono yang tidak membatasi bidang dinamika vokal si penyanyi. Dilanjutkan dengan “Got to be Real” lagu pop yang dibawakan oleh Cheryl Lynn juga dalam dinamika tak terbatas. Tonal balance bagus – repro bass – mid – treble berimbang, hanya ada sedikit kekurangan pada settingan subwoofer yang , menyebabkan reproduksi bass terkesan empuk tetapi detailnya kurang – sulit membedakan antara bunyi bass kick drum atau bunyi bass betot dan bass gitar. Hal ini sudah saya sampaikan ke Kartono yang berjanji akan menseting ulang frekuensi rendah dalam file berbeda yang akan disimpan ke USB. Pada processor Datasat RS-20i terdapat sejumlah file yang berbeda. Kalau untuk menyaksikan film, file dipasang posisi 1, untuk musik dipasamg posisi 2. Mudah mudahan setelah pensetingan ulang, detail bass akan bertambah nyata.. Penyetelan (seting) parameter audio memakai teknik “Dirac Live” yang diadopsi oleh Datasat untuk processor RS-20i. Penataannya sendiri cukup ngejelimet dan memerlukan bantuan komputer khusus. Untuk itulah nanti Kartono akan ikut training di kantor pusat Datasat, Inggris. selama beberapa hari. Setelah RS-20i diset, maka datanya bisa disimpan di USB. Apabila suatu ketika setingan RS-20i teracakacak, maka dapat direfresh (dikembalikan) ke kondisi semula dengan bantuan referensi USB.tadi.a
audio video 42 Edisi 18/2013
PENULIS
TECHNO
Tjandra Ghozalli
Pada bioskop Dolby Atmos selain terdapat speaker side surround juga ada speaker ceiling surround
DOLBY ATMOS DAN DATASAT AURO 3D Perkembangan teknologi tata suara bioskop semakin lama semakin kompleks – demikian pula dengan teknologi tata suara home theater. Dolby Atmos adalah teknologi tata suara terbaru dari Dolby untuk bioskop.
B
erbeda dari tipe Dolby sebelumnya, Dolby Atmos mampu beradaptasi timbal balik dengan tata suara bioskop Dolby Konvensional mulai dari 5.1 dan 7.1 kanal keluaran. Artinya rekaman film hasil encoding Dolby 5.1 atau 7.1 dapat dimainkan oleh Dolby Atmos dengan jumlah kanal yang lebih banyak lagi – hingga 128 kanal. Atau sebaliknya rekaman film hasil encoding Dolby Atmos dapat dimainkan dengan decoder Dolby Atmos, decoder Dolby 5.1 atau 7.1 tanpa ada kehilangan
informasi audionya. Semua ini hasil kerja processor Dolby Atmos CP850 yang menerapkan teknologi Metadata. Sejak tahun 2012 sejumlah film produk Amerika Serikat, Eropa, dan China sudah memakai tata suara Dolby Amos (lihat tabel), sayangnya di Indonesia (Jakarta) kita belum memiliki gedung bioskop dengan tata suara Dolby Atmos. TIGA DAERAH SEBAR Tata suara Dolby Atmos tersusun atas tiga
audio video 44 Edisi 18/2013
2013 DOLBY ATMOS MOVIE RELEASES
2012 DOLBY ATMOS MOVIE RELEASES
TITLE
RELEASE DATE
TITLE
RELEASE DATE
The White Storm The Hunger Games: Catching Fire En Solitaire Ender’s Game Guadalquivir Tarzan 3D Young Detective Dee: Rise of the Sea Dragon Gravity Lost Place Insidious: Chapter 2 Las Brujas de Zugarramurdi Mindscape Sholay Villa Percy Jackson: Sea of Monsters Elysium Planes Thalaiva The Wolverine D-Day Mr. Go Turbo Bhaag Milkha Bhaag Pacific Rim The Congress The Heat Ghanchakkar Monsters University Man of Steel Kuiba 2 Epic Star Trek into Darkness Iron Man 3 Shootout at Wadala Oblivion Nautanki Saala! Commando Trance G.I. Joe: Retaliation The Croods Aatma Oz the Great and Powerful A Good Day to Die Hard Journey to the West: Conquering the Demons ABCD-Any Body Can Dance Ah Boys to Men 2 Race 2 Mama
(December 2013)
The Last Tycoon The Guillotines Chinese Zodiac (CZ12) The Hobbit: An Unexpected Journey Sivaji 3D Back to 1942 Rise of the Guardians Life of Pi Ah Boys to Men Chasing Mavericks Taken 2 Brave
(December 22, 2012) (December 20, 2012) (December 20, 2012)
(November 22, 2013) (November 6, 2013) (November 1, 2013) (November 2013) (October 2013) (October 2013) (October 4, 2013) (September 19, 2013) (September 13, 2013) (September 2013) (September 2013) (September 2013) (September 2013) (August 16, 2013) (August 9, 2013) (August 9, 2013) (August 9, 2013) (July 26, 2013) (July 19, 2013) (July 17, 2013) (July 17, 2013) (July 12, 2013) (July 12, 2013) (July 3, 2013) (June 28, 2013) (June 21, 2013) (June 21, 2013) (June 14, 2013) (May 31, 2013) (May 24, 2013) (May 17, 2013) (May 3, 2013) (May 3, 2013) (April 19, 2013) (April 12, 2013) (April 12, 2013) (April 5, 2013) (March 29, 2013) (March 22, 2013) (March 22, 2013) (March 8, 2013) (February 14, 2013) (February 10, 2013) (February 8, 2013) (February 7, 2013) (January 25, 2013) (January 18, 2013)
(December 14, 2012) (December 12, 2012) (November 29, 2012) (November 21, 2012) (November 21, 2012) (November 8, 2012) (October 26, 2012) (October 5, 2012) (June 22, 2012)
daerah penyebaran suara. Daerah A dinamakan daerah cakrawala horizontal, daerah B dinamakan daerah langit, dan daerah C adalah daerah puncak kepala. Semua daerah ini mengelilingi pendengar 360 derajat. Secara keseluruhan daerah ini membentuk setengah bola yang melingkupi kepala penonton (lihat gambar). Perbedaan yang paling nyata antara Dolby Atmos dan Dolby konvensional adalah pada perpindahan objek suara. Contohnya pada reproduksi bunyi gemuruh pesawat tempur yang melesat dari arah depan penonton ke belakang penonton. Pada Dolby konvensional tersimak “melompat” mulai dari depan, sisi kiri – kanan dan langsung ke belakang penonton. Pada Dolby Atmos perpindahan le-bih smooth. Mulai dari depan cakrawala (daerah A), pindah ke daerah depan langit (daerah B) lalu deru pesawat jet terus berpindah ke pun-
audio video 45 Edisi 18/2013
PENULIS
TECHNO
Tjandra Ghozalli
Pada bioskop Datasat Auro 3D terdapat speaker upper side surround, speaker side surround dan ceiling surround
cak kepala (daerah C) dan berpindah lagi ke belakang langit (daerah B) dan terakhir ke belakang cakrawala (daerah A).- ini lebih mendekati kewajaran alam yang sesungguhnya. Apakah Dolby Atmos eďŹ sien? Hanya untuk pesawat terbang saja? Bukankah hanya beberapa ďŹ lm yang mempunyai objek pesawat terbang.
Dan itupun hanya sekejab? Ternyata di dalam kehidupan sehari-hari banyak bunyi bunyian yang berasal dari atas semisal kicau burung, deru angin dan gesekan daun pepohonan. Selain itu pada ďŹ lm perang bunyi misil atau roket tentunya memerlukan penyebaran daerah langit (daerah B) dan daerah puncak (daerah C).
Baik Dolby Atmos dan Datasat Auro 3D mengembangkan mixer yang memiliki dua panpot. Panpot pertama untuk menata lokasi suara objek dalam tatanan horizontal (2D). Sedang panpot kedua untuk menata elevasi (ketinggian) suara. Melalui kombinasi pengaturan kedua panpot ini, sang sutradara dengan mudah membuat objek bunyi seakan terbang dan berkeliling di sekitar kepala penonton (3D). audio video 46 Edisi 18/2013
AURO 3D TITLE
RELEASE DATE
Red Tails Rise of the Guardians Het Bombardement Viswaroopam Ameerin Aadhi Bhagavan Oz the Great and Powerful The Croods Shadow Maryan Turbo Sutta Kadhai Vidiyum Munn Mr. Peabody & Sherman Rise of How to Train Your Dragon 2 Home
January 20, 2012 November 21, 2012 December 20, 2012 January 25, 2013 February 22, 2013 March 8, 2013 March 22, 2013) April 26, 2013 July 19, 2013 July 17, 2013 July 19, 2013 TBA March 7, 2014 June 20, 2014 November 26, 2014
DATASAT AURO 3D DTS (sekarang sudah diakusisi Datasat) juga merilis tata suara yang mereka namakan Auro 3D. Daerah penyebaran suaranya juga mirip seperti Dolby Atmos, namun pada Datasat Auro 3D dipakai speaker side surround keliling atas. Sedangkan pada Dolby Atmos, mereka tidak menggunakan speaker side surround atas tetapi speaker speaker ceiling surround. Secara teknis Auro 3D lebih mengutamakan bunyi objek yang berasal dari daerah langit (daerah B), sedang Dolby Atmos lebih condong ke daerah puncak kepala (daerah C). Auro-3D hasil kerjasama Datasat, Barco, dan THX. Dikembangkan oleh Wilried Van Baelen (Eropa) CEO Auro Technologies Ltd dan Galaxy Auro 3D studio rekaman audio film Auro 3D. Saat ini masih sedikit film yang menggunakan teknologi Auro 3D
karena berada jauh dari Hollywood , Amerika Serikat.. Auro-3D juga memakai Meta Data yang kompatibel dengan DTS 5.1 atau DTS 7.1. Artinya rekaman encoding DTS 5.1 dan DTS 7.1 dapat dimainkan dan dieks-pand dalam tata suara Datasat Auro 3D 11.1. Mereka menggunakan teknologi PCM (Pulse Code Modulation) yang dimodifikasi sehingga setiap 1 kanal PCM 96 kHz, 24 bit bisa dijejalkan menjadi 3 kanal. Sehingga DTS 5.1 dapat disulap menjadi Auro 15.1. Mereka menggunakan kuantisasi 24 bit yang dibuat variabel. Misal menjadi 4 bit, 8 bit dan 12 bit (total 24 bit) atau menjadi 10 bit, 10 bit, dan 4 bit (total 24 bit) tergantung konten sinyal datanya per tiap kanal. Komposisi penjumlahan data ini akan memberikan informasi yang lengkap bila dijadikan 9.1 atau 5.1 atau bahkan 2.1., tidak terjadi kehilangan info suara. Sejumlah film yang mengadopsi tata suara Auro 3D antara lain (lihat tabel). MIXER DOLBY ATMOS DAN DATASAT AURO 3D Baik Dolby Atmos dan Datasat Auro 3D mengembangkan mixer yang memiliki dua panpot. Panpot pertama untuk menata lokasi suara objek dalam tatanan horizontal (2D). Sedang panpot kedua untuk menata elevasi (ketinggian) suara. Melalui kombinasi pengaturan kedua panpot ini, sang sutradara dengan mudah membuat objek bunyi seakan terbang dan berkeliling di sekitar kepala penonton (3D). Ada dua cara untuk menggerakan objek bunyi. Pertama dengan memakai mixer 3D (2 panpot). Yang kedua dengan menggunakan microphone Auro 3D.di mana dalam satu cover mic terdapat sejumlah kepala mic yang lokasinya di tata untuk menyadap suara dari berbagai arah A (cakrawala), arah B (langit), dan arah C (puncak). Sementara ini baik Dolby Atmos maupun Datasat 3D masih luwes dan mengalami sejumlah modifikasi yang menjadikannya ke arah yang lebih baik.a
audio video 47 Edisi 18/2013
PENULIS
TECHNO
Budi Santoso
DOLBY TRUE HD : AUDIO LOSSLESS PREMIUM UNTUK HOME THEATER Sejak Dolby Laboratories mengumumkan kemajuan terbaru dalam teknologi lossless audio, yang dinamakan Dolby TrueHD, dimana dirancang untuk melengkapi perkembangan terakhir dalam definisi tinggi format cakram optik. Dengan Dolby TrueHD, pengguna home theater akan mengalami performa audio sama dengan studio master beresolusi tertinggi saat ini yang tersedia.
P
erusahaan ini menunjukkan Dolby TrueHD bersama dengan Dolby Digital Plus di Expo CEDIA. Kedua teknologi Dolby adalah elemen penting dari generasi hiburan definisi tinggi, yang telah diadopsi untuk digunakan pada media Disc format HD DVD dan Blu-ray. Dolby TrueHD dan Dolby Digital Plus merupakan teknologi codec audio yang wajib dalam format HD DVD serta fitur opsional dalam format Blu-ray Disc. Sedangkan Dolby Digital adalah wajib untuk kedua format di atas. Teknologi kompresi audio yang menggunakan Meridian Lossless Packing (MLP) sebagai dasar dan mendukung kedalaman
sampel sampai 24 bit / sampel dan tingkat sampel audio hingga 192 kHz. Dolby TrueHD bitstream membawa metadata Program sampai 14 kanal suara diskrit. Teknologi ini secara khusus dikembangkan untuk hiburan definisi tinggi dan memberikan suara yang menakjubkan dengan konsep home theater. Dolby TrueHD yang dibangun di atas dasar pembuktian MLP Lossless (TM) dengan memasukkan angka yang lebih tinggi sedikit, dengan kanal tambahan, campuran dukungan stereo yang ditingkatkan, dan fungsi metadata yang lebih luas, termasuk rentang kendali dinamis dan normalisasi dialog. Untuk rekaman yang memiliki bit iden-
audio video 48 Edisi 18/2013
MANFAAT DOLBY TRUEHD: 1.Dolby TrueHD mendukung hingga delapan saluran 96 kHz/24-bit audio dan enam saluran dari 192 audio yang kHz/24-bit, dimana bandwidth (7.1) perchannel secara penuh dapat diaplikasikan pada kemampuan dari Blu-ray Disc ™ 2.Dolby TrueHD disiapkan untuk dukungan masa depan hingga 16 saluran diskrit 100 persen audio lossless. 3.Lanjutan 96k upsampling. 4.“Lossless adalah lossless. Jadi bagaimana bisa lossless audio yang lebih baik? Dolby telah menemukan cara dan bagian yang terbaik adalah Anda mungkin tidak perlu mengupgrade apapun dalam sistem Anda untuk mendengar Home Theater” tik dengan master studio, MLP Lossless pertama kali diperkenalkan pada DVD-Audio, dan sejak itu menjadi multichannel audio format lossless terkemuka. Selain itu, Dolby TrueHD menyediakan dukungan untuk semua lokasi speaker baru ditunjuk oleh Society of Motion Picture dan Television Engineers (SMPTE) untuk aplikasi sinema digital (RP 226). “Bila digabungkan dengan video high-definition, Dolby TrueHD menawarkan pengalaman home theater yang luar biasa yang memungkinkan Anda untuk menikmati suara menakjubkan sebagai gambar,” kata Ed Schummer, Senior Vice President dan General Manager Divisi Consumer, Dolby Laboratories. “Ketika sistem pemutaran menampilkan logo Dolby TrueHD, pemirsa akan dihadirkan performa kualitas audio tertinggi -. Seolah-olah mereka mendengar master studio sendiri” Dolby ® TrueHD memberikan 100 persen menghasilkan suara lossless untuk film dan musik yang setiap bit identik dengan master studio, dimana dirancang untuk home theater kelas high-definition. LEBIH LANJUT TENTANG DOLBY TRUEHD Dolby TrueHD mengeluarkan kemampuan
pengalaman sinema digital untuk home theater. Dolby TrueHD juga mampu menangkap maksud kreatif artis, sehingga mereproduksi setiap nuansa campuran suara dan memberikan surround sound master kualitas studio yang identik dengan rekaman aslinya. Dengan Dolby TrueHD, Anda mendapatkan pengalaman audio yang paling otentik tersedia untuk sistem home theater Anda. BAGAIMANA DOLBY TRUEHD BEKERJA Dolby TrueHD adalah format kompresi audio lossless yang memungkinkan efisiensi bit-rate (disc dan transmisi) untuk ukuran file yang terkompresi setengah dari pulse-code modulation (PCM), sekaligus memberikan sebuah reproduksi audio kualitas master studio. Akibatnya, Dolby TrueHD memungkinkan menghadirkan audio fidelity terbaik dari Blu-ray Disc dan dari stream atau download sumber media.a
FITUR LANJUTAN DOLBY TRUEHD 1.·Transfer data pada tingkat bit hingga 18 Mbps untuk kualitas suara yang tak tertandingi 2.·Memberikan hingga 16 saluran murni, studio master audio berkualitas 3.·Mempertahankan tingkat dialog yang konsisten ketika mengubah antara Dolby TrueHD dan Dolby Digital pemrograman 4.·Termasuk dipilih pengguna dinamis rentang kendali, memungkinkan mengurangi tingkat volume puncak tanpa kehilangan suara secara keseluruhan kualitas ideal untuk mendengarkan larut malam tanpa mengganggu orang lain 5.·Menyediakan unggul 7.1 downmix deteksi kelebihan dan perlindungan 6.·Memberikan pencipta konten Blu-ray kemampuan untuk menyertakan pendamping Dolby Digital (640 kbps) 5.1-channel teater campuran itu melengkapi 7.1-channel Dolby TrueHD teater presentasi
audio video 49 Edisi 18/2013
PENULIS Dini
GADGET
FOCUS
KETIKA JAM TANGAN SEMAKIN PINTAR... Perkembangan teknologi semakin memungkinkan apa yang dulu khayalan menjadi kenyataan. Seperti halnya jam tangan, awal fungsinya â&#x20AC;&#x2DC;cuma sekedar sebagai penunjuk waktu. Seiring zaman mindset pemakainyapun berubah menjadikan jam tangan sebuah fashion yang mewakili â&#x20AC;&#x2DC;kelas seseorang. Kini keduanya hanya menjadi tambahan saja. Jam semakin pintar, fungsinya lebih banyak. Memakainya sama halnya dengan mengantungi sebuah gadget.
L
ebih dari 100 tahun perjalanannya, jam tangan telah menjadi fashion namun dengan satu persamaan fungsi: memberi informasi waktu. Namun beberapa dekade terakhir, jam tangan mulai dilirik sebagai media penyedia informasi lainnya seperti: altimeter, tide monitoring, chronographs dan lain-lain. Namun fungsi-fungsi tersebut belum seberapa mencengangkan. Belakangan berkat konvergensinya dengan smartphone, jam tangan benar-benar melebihi limit fungsi awalnya, hingga lebih tepat menyebutnya dengan smartwatch. audio video 50 Edisi 18/2013
SMARTWATCH Meski kemunculan smartwatch diilhami oleh palm, namun yang fenomenal dan paling mendekati konsep smartwatch adalah ketika iPod Nano dirilis. Meski lebih mengandalkan kemampuannya memutar lagu dalam format terkompres, â&#x20AC;&#x2DC;layanan lain seperti informasi waktu tetap dipertahankan. Inilah sebenarnya yang membuat meleteusnya revolusi sebuah smartwatch. Terlepas dari cikal bakal keberadaannya, bisa disimak beberapa smartwatch
yang sempat mencuri perhatian konsumen khususnya pencinta gadget di dunia. Berikut daftarnya:
1.I’m Watch Smartwatch ini terkategorikan sebagai piranti multi-tasking. Keunggulan yang ditawarkan, meski pintar jam tangan ini mudah digunakan dengan kemampuan pengoperasian seperti: drag, swipe atau pinch. Selain itu interface juga dilakukan berdasarkan intuisi.
2.Pebble Smartwatch yang satu ini berbentuk epaper watch. Cocok digunakan untuk iPhone
maupun android. Dari awal dibuat smartwatch ini memang khusus ditujukan untuk para pesepeda, pelari, pemusik hingga pemain golf. 3.Cookoo Cookoo boleh dibilang adalah smartwatch pertama yang sudah terkoneksi langsung dengan smartphone. Fungsinya, adalah menjaga si pemakai untuk tetap terhubung dengan smartphone, namun yang ini (cookoo) tak butuh di recharge. 4. SmartWatch Dari namanya sudah mewakili kemampuannya. Smartwatch memang dibuat untuk langsung menyasar sasaran. Jam buatan Sony ini merupakan jam Android, yang memungkinkan pemakainya tetap update dan ‘hands free’. 5. Wimm One Wimm One bisa dibilang merupakan kerabat dekat bagi pengguna smart device. Karena Wimm one berkonsep wristyang berbasiskan pemakainya mengontrol smart device dan notifikasi. 6.Meta Watch Meta Watch merupakan integrasi antara trend fashion namun dengan state of the art teknologi. Tidak hanya itu, Meta Watch dibuat dengan cara pakai yang mudah dengan aplikasi baru yang juga tidak sulit. Sehingga memudahkan pemakainya untuk ‘stay connected baik itu dalam gaya, maupun ‘eksis dalam kegiatan’ mobile’nya. a
audio video 51 Edisi 18/2013
PENULIS Dini
GADGET
NEWS
Gacoan Baru Nokia buat Smartphonenya Nokia kini punya jurus baru untuk kembali menguasai pasar. Adalah aplikasi Pro Camera yang bakal disematkan pada beberapa smartphone terbarunya. Aplikasi Pro Camera memang memulai debutnya di Nokia Lumia 1020, namun Nokia berjanji akan menghadirkan aplikasi fotografi ini untuk seri Lumia lainnya. Aplikasi yang memberikan kontrol manual bagi pengguna kamera di smartphone tersebut akan hadir menyambangi seri 920, 925 dan 928 melalui “Amber” software update. Adapun update tersebut dijadwalkan bakal digeber bulan ini. “Kami memberikan tool pada para ahli dan penggemar fotografi untuk menghasilkan foto apik yang belum pernah ada di smartphone sebelumnya,” ujar Marcus Olsson, lead program manager untuk Nokia Pro Camera, seperti dikutip dari NokiaConversation. Pro Camera, memberikan keleluasan untuk
mengatur settingan shutter speed, ISO, white balance (WB), aperture, hingga manual focus. Aplikasi ini hadir pertama kali di Nokia Lumia 1020 yang beberapa hari lalu dirilis. Apps ini menemani keberadaan sensor 41MP yang dimiliki Lumia 1020. Selain mampu menghasilkan foto berukuran 38MP dan 34MP, tergantung aspek rasio yang dipakai (4:3 atau 16:9), kamera di piranti tersebut juga secara bersamaan menghasilkan foto 5MP hasil pemadatan piksel.a
BlackBerry Siapkan Phablet BlackBerry akan segera memasuki segmen phablet ( ponsel dan tablet). Kabar terbaru menyebutkan kalau perusahan asal Kanada tersebut Kanada itu dikabarkan tengah menggarap BlackBerry A10 dengan kode nama Aristo sebagai phablet berukuran 5 inci dan masuk dalam kategori perangkat gaming. “Perangkat yang tengah dikembangkan BlackBerry itu masih memiliki kode nama “Aristo”, dan diketa-
hui berotak dualcore dan RAM 2 GB. Sementara untuk layarnya berukuran 5 inci berteknologi AMOLED,” demikian yang dilansir Boy Genius Report. Dan kabarnya BlackBerry A10 akan hadir mirip dengan desain Samsung Galaxy S4 yaitu desain sudut lengkungnya lebih membulat dibandingkan dengan desain Z10 . Seperti diketahui, Aristo atau A10 kabarnya akan diposisikan sebagai lini ponsel yang powerful dari jajaran keluarga OS BlackBerry 10.a
audio video 52 Edisi 18/2013
Inggris Kembangkan Disk Abadi
NEWS
cond laser, dan kemudian data dirubah menjadi nanostructured dots ke dalam 3 buah bentuk layer yang memiliki jarak 5 milimeter satu sama lainnya. Disk ini kabarnya telah berhasil diciptakan, media penyimpanan yang sangat canggih ini diproyeksikan untuk menyimpan data-data penting bagi generasi yang akan datang.a
Debut iPad Mini Retina Display Ditunda
Heboh bakal ada Ipad Mini yang dibekali dengan retina Display, muncul rumor yang mengatakan bahwa perilisan produk ini mengalami penundaan. Klaim tersebut dipublish oleh Economic Daily News dari China. Rencananya, Apple akan meluncurkan Retina iPad mini pada akhir September tahun ini.
Dini
Namun, agaknya Apple belum akan menguak keberadaannya hingga tahun depan. Disebut-sebut, Apple mengalami kesulitan mendapatkan display yang bisa memenuhi standar Retina untuk iPad mininya. Dikutip dari AppleInsider, diprediksi, Retina Display di iPad mini generasi kedua akan memiliki resolusi yang sama milik iPhone dan iPad yang full-size. Ini berarti, piranti yang memiliki bentang layar 7.9 inci tersebut harus mengusung jumlah piksel yang sama, namun ke dalam panel yang lebih kecil. Pada bulan April, Apple dilaporkan sukses menjual 19,5 juta iPad selama kuartal kedua. Angka ini naik sebesar 7,7 juta dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2012. Kelahiran iPad Mini Retina Display ini diharapkan bakal menggenjot prestasi yang ditorehkan Apple.a
audio video 53 Edisi 18/2013
GADGET
Perkembangan perangkat penyimpan data digital terus dilakukan sejumlah pihak. Kali ini, beberapa peneliti yang berasal dari University of Southampton, Inggris yang tergabung dalam sebuah tim riset bernama Optoelectronics Research Center bekerja sama dengan Eindhoven s University of Technology berhasil menciptakan sebuah disk penyimpanan yang dapat menyimpan data dengan kapasitas super besar yakni 360 terabyte (TB). Disk penyimpanan tersebut diklaim mampu bertahan selama kurang lebih 1 juta tahun lamanya, bisa dibilang itu merupakan disk yang abadi. Disk ini diproyeksikan juga untuk bertahan dalam panas yang mencapai tingkatan 1,832 derajat Fahrenheit. Sistem kerja disk ini mengembangkan penggunaan material gelas yang dilakukan melalui proses yang disebut nano-structures dan fused quartz. Setelah melalui proses tersebut, data kemudian disimpan dalam disk ini menggunakan femtose-
PENULIS
PENULIS
Nokia ‘keukeh’ Memilih Windows Phone
Dini
GADGET
NEWS
Kepopuleran platform sistem operasi tertentu tak membuat Nokia berpaling. Nyatanya mantan penguasa handset dunia ini memilih Windows Phone, bukannya Android. Seperti yang dikatakan CEO Nokia Stephen Elop, salah satu alasan kenapa perusahaan yang dipimpinnya masih menolak untuk menggunakan Android adalah Samsung. Menurut Elop, berbicara mengenai Android maka mau tak mau harus mengakui dominasi Samsung di sistem operasi besutan Google tersebut. Itu tentu saja tidak bagus saat vendor seperti Nokia melakukan negoisasi dengan operator.
“Di Amerika Serikat khususnya, operator adalah orang-orang yang memutuskan mana perangkat diletakkan di depan konsumen. Tanpa restu mereka mencoba untuk menjual handset menjadi sulit,” kata Elop, seperti yang dikutip dari Android Authority,. Saat ini, lanjut Elop, ada dua platform sistem operasi yang sedang naik daun, yakni iOS dan Android. Tentu saja iOS milik Apple dan Android, walaupun bisa digunakan banyak vendor, nyatanya masih didominasi oleh Samsung. “Untuk itulah kita datang ke Micorosoft (pembesut Windows Phone) agar bisa memberikan alternatif ketiga bagi operator setelah Android dan iOS. Dengan ragam pilihan untuk operator juga akan memberikan tekanan untuk Samsung dan Apple,” tambahnya.a
iWatch Masih Berkendala Jam tangan pintar iWatch yang saat ini kabarnya terus digarap oleh Apple mulai mendapatkan tantangan untuk mengerjakannya. Apple disebut-sebut sedikit mengalami kesulitan mewujudkan calon produk futuristik yang diinginkan. Isu ini menyeruak setelah sumber orang dalam menyebutkan bahwa Apple agresif mempekerja-
kan pekerja untuk bidang desain. Seperti dikutip dari Engadget, , para pekerja ini direkrut untuk memecahkan masalah yang ada. Sayangnya, tidak diketahui pasti apa yang menjadi masalah utama dari jam tangan pintar tersebut. Apple sendiri belum berkomentar mengenai isu iWatch yang masih berkendala tersbeut. Sebelumnya diberitakan, lembaga paten dan merek dagang Amerika Serikat (AS) mempublikasikan sejumlah penemuan Apple. Salah satunya menyebutkan baterai fleksibel yang akan dibenamkan pada jam tangan pintar iWatch. Dalam paten itu disebutkan, baterai fleksibel yang akan digunakan pada perangkat elektronik itu mengandung sel energi murni seperti galvanic atau sel photovoltaic.a
audio video 54 Edisi 18/2013
Samsung Siapkan Tablet Resolusi Tinggi
NEWS
kan dengan prosesor 1.4Ghz dan sistem operasi Android 4.2.2.a
Smartwatch Pebble Meniti Kesuksesan
Jam tangan pintar berjuluk Pebble yang meniti kesuksesan lewat situs crowd funding Kickstarter. Debutnya belum lama yakni pada 7 Juli lalu di toko Best Buy, namun sang CEO Eric Migicovsky sudah menggeber prestasi perusahaan yang membanggakan. Setelah berhasil mengumpulkan dana lebih dari USD 10 juta di Kickstarter, kini mereka sudah menerima pre-order Pebble hingga 275.000 unit. Adapun jumlah yang telah dikapalkan adalah sebanyak 93.000 di seluruh dunia. Pebble Tech-
Dini
nology Corp. juga mengklaim, penggunanya sudah mendownload sebanyak 1 juta watchapp untuk piranti ini. Dikutip dari HotHardware, Pebble kompatibel dengan piranti Android dan iOS tetapi belum bisa bekerja untuk Windows Phone 8. Pebble juga menjanjikan, dukungan untuk Gmail akan segera hadir lewat update bagi aplikasi iOS dalam beberapa minggu ke depan. E-paper watch ini tersedia di situs resmi mereka dan Best Buy (jaringan toko elektronik di Amerika) dengan harga USD 150. Sejumlah aplikasi dihadirkan untuk Pebble, termasuk aplikasi yang memungkinkan pengguna mengakses GPS dari smartphonenya, hingga music control app untuk mengatur lagu di ponsel. Saat Pebble dihubungkan dengan smartphone melalui bluetooth, pengguna juga bisa melihat pesan teks atau panggilan telepon.a
audio video 55 Edisi 18/2013
GADGET
Tak bosan membombardir pasar dengan segala macam rupa perangkat. Samsung dikabarkan menyiapkan tablet dengan resolusi paling tinggi di kelasnya. Samsung tengah menyiapkan tablet dengan resolusi hingga 2560 x 1600. Ini termasuk dalam kategori tablet high-resolution. Device itu sendiri mempunyai kode nama SM-P900. Tapi masih menjadi perdebatan apakah tablet dengan resolusi tinggi tersebut untuk Galaxy Note 10.1 baru atau Galaxy Tab 3 Plus.Seperti yang dikutip dari Android Authority, sebuah blog asal Jepang justru menyakini bahwa itu adalah varian lain dari Galaxy Tab 3 yang beberapa waktu lalu sudah diluncurkan. Informasi lain menyebutkan bahwa, tablet dengan resolusi 2560 x 1600 tersebut akan dipasang-
PENULIS
PENULIS Dini
N
okia Lumia 1020 akhirnya jadi diluncurkan di New York York, pada awal Juli lalu., setelah sebelumnya tersiar kabar peluncurannya akan diundur. CEO Nokia Stephen Elop mengatakan ponsel pintar akan memanjakan para pengguna yang menyukai fotografi dan memberi pengalaman baru dalam menjelajah teknologi kamera. Lumia 1020 dibekali kamera Pureview 41 MP. Sebenarnya kamera berkemampuan raksasa ini pernah muncul dalam Nokia 808, tapi masih menggunakan sistem operasi Symbian. Lumia 1020 bersistem operasi Windows Phone dan menggunakan teknologi ponsel terakhir mereka, Lumia 925. Situs The Verge melansir ponsel produksi perusahaan Finlandia ini dilengkapi aplikasi Pro Camera dengan kemampuan optical image stabilization (OIS). Lumia 1020 juga hadir dengan lampu flash Xenon yang biasanya bersanding dengan kamera digital. Uniknya, kamera ini terdiri dari 6 lensa optik Zeiss. Selain sensor kamera yang besar, ponsel flagship ini juga yang pertama dari seri Windows Phone 8 milik Nokia yang meng-
GADGET
RELEASE
NOKIA LUMIA 1020 MENJUAL KAMERA gunakan RAM GB. Dari 2 GB segi hardware, Lumia terbaru ini menggukan prosesor Snapdragon dual-core seri S4 dengan kecepatan 1,5 GHz dari Qualcomm dan memiliki memori internal sebesar 32 GB. Untuk urusan grafis, ponsel kamera ini disokong dengan prosesor Adreno 225. Sama seperti Lumia 920 dan 925, Lumia 1020 menggunakan layar berukuran 4,5 inci berjeniskan AMOLED HD+. Layar ini mendukung resolusi 1280 x 768 dan dilindungi teknologi antipecah milik Corning, Gorilla Glass 3. Kepadatan layarnya mencapai 334 ppi. Ponsel ini juga dilengkapi baterai 2.000 mAh, mendukung charge nirkabel, dan memiliki dua mikrofon untuk menyuguhkan suara stereo. Daya diklaim bisa mencapai 13,3 jam bicara denngan mode 3G dan bisa 16 hari bertahan. Secara bentuk, Lumia 1020 masih serupa 920 dan 925 berbentuk kotak. Pilihan warnanya: hitam, kuning, dan putih. The Verge menyebut Lumia 1020 akan hadir pertama kali di Amerika Serikat pada 26 Juli, dengan provider eksklusif AT&T dan kontrak selama dua tahun. Harganya US$ 299,9.a
audio video 56 Edisi 18/2013
HOT GADGET
PENULIS Dini
G
adget-gadget Keren kali ini adalah gadget-gadget yang kemunculannnyaa menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. Apa saja?
NEST Jarang ada thermostat semenarik ini, tapi Nest berbeda. Karena thermostat yang satu ini didisain oleh 2 pegawai terdepan Apple yang juga mendisain iPod dan iPhone, Fungsi Nest mempelajari kebiasaan Anda setiap kali setiap kali Anda mengadjust. Uniknya Nest dapat secara otomatis memanas yang di control melalui mobile app. Oleh sebab itu alat ini sangat cocok dipasang di rumah-rumah, di musim dingin tentunya.
OCULUS RIFT Digunakan untuk virtual Reality (VR) gaming, membuat game yang dimainkan semakin mendekati kenyataan. Headset Oculus rift ini dikoneksii ke PC sehingga mampu menampilkan ‘enviromental full 3D. kemampuan lainnya yakni field of view 110 derajat yang memungkinan penggunanya melakukan head movement lebih leluasa. Oculus Rift ini sudah dicoba di beberapa industri games seperti John Carmack, creator Doom and Quake yang mendapat respon positif dan menerima penjualan awal perusahaan headset itu. Rencananya headset Oculus Rift akan di jual di bawah harga $300. Harga yang tergolong mengagetkan dibanding teknologi keren yang ditawarkan. BASIS BAND Sebagian besar, health monitor mengandalkan pedometer untuk menginformasikan seberapa aktif Anda.Namun sayang, banyak yang mengalami masalah ketika Anda melakukan kegiatan yang terlalu aktif semisal bersepeda datau berlari. Basis band merupakan ‘heart ratemonitor’ yang mampu bekerja tanpa strap. Sehingga Anda dapat menggunakannya setiap saat dengan kelebihan tetap mudah dibaca, apapun yang tengah Anda lakukan. Band ini juga diisi dengan detector lain, semisal ‘galvanic skin response sensor’ yang bisa memonitor tingkat gula. Serta ada accelerometer, untuk menunjukan perubahan ‘hearth rate yang berkorelasi dengan kebiasaan latihan Anda. a
audio video 57 Edisi 18/2013
COOLEST
GADGET
XBOX 720 PenggantiXbox 360 akhirnya resmi meluncur di summer’ tahun ini. Konsul ini sudah didukung dengan Blu-ray, kemampuannya merekam live dari TV, 3D gaming dan pembaruan Kinect device yang seharusnya bekerja sebagai tambahan reality glasses. Xbox 720 atau yang memiliki kode nama ‘Durango’ ini dibekali dengan 8 GB RAM dan prosesor quad core yang membuatnya lebih powerful daripada konsol generasi sebelumnya.
PENULIS
Tjahjo Dimjati
FOTO
VISIT
Dhany Darmawata
Tjahjo
Ventje
IHEAC KE BANDUNG
P
ada tanggal 15 Juni 2013 Rudy ketua IHEAC Bandung mengadakan acara untuk menampilkan kebolehan adik-adik kita dari sekolah Santa Angelaâ&#x20AC;&#x2122;s Choir, Gitaris Ventje dan dimeriahkan oleh penyanyi jazz Cindy Bernadette. Untuk itu beberapa teman kita mewakili IHEAC menghadiri undangan Rudy, antara lain Boy Alimoeddin, Kusnadi, Stephen Slamet, Dhany Darmawata, Tjahjo, dan Heriman. Perwakilan IHEAC berkumpul di Wisma Asia Slipi dengan menggunakan kendaraan ACA menuju Bandung Sabtu pagi (terima kasih teruntuk Teddy Hailamsah), dan langsung ke kediaman Kimsan. Kami sudah tidak sabar lagi ingin mendengar kreasi barunya, karena dia sudah dikenal ingin segala sesuatunya sempurna, padahal di dunia audio kesempurnaan itu sesuatu yang never end, walaupun peralatan yang digunakan itu high end. Untuk lebih mengetahui apa manfaat dari kegiatan tersebut, inilah dia laporan selengkapnya. MALAM AMAL. Pada malam amal itu IHEAC Band-
ung menampilkan paduan suara adik-adik kita dari Santa Angela Choir sebagai acara utamanya, yang 4 tahun yang lalu IHEAC utamanya pernah menghadirinya pula pada acara yang hampir sama, yaitu waktu mereka akan berangkat ke China yang kemudian ternyata disana mereka mendapat kejuaraan. Kalau kita perhatikan, strong point yang menonjol dari paduan suara ini adalah kekompakan gerak, kekompakan suara dan â&#x20AC;&#x153;zero accidentâ&#x20AC;?. Padahal hal itu umumnya hanya bisa dicapai dengan latihan yang banyak dan disiplin yang tinggi, sedangkan kita tahu bahwa tugas utama mereka (adik-adik) adalah belajar, bukan menyanyi. Untuk itu, salute kepada pelatih dan juga pihak Sekolah. Mereka malam itu menyajikan lagu-lagu populer berbahasa Inggris, kemudian juga lagu-lagu daerah Nusantara yang dibawakan dengan sangat menawan karena kekompakannya, yang bisa dirasakan terutama waktu menyanyikan lagu berirama tari kecak Bali. Semuanya impressive! Paduan suara ini didukung dengan musisi kelompoknya Ventje yang bermain juga sangat bagus, halus, sehingga paduan suara
audio video 58 Edisi 18/2013
Rudy gara dipakai untuk peredam speaker di box yang dibuatnya sendiri. Tapi itu masa lalu, karena sekarang speaker yang digunakan di rumahnya adalah JBL Everest yang didrive oleh power ampli Audion, dan tampaknya sudah tidak memerlukan kain seprei lagi. Beliau sangat puas dengan hasilnya, dan kalau mau tahu tipe apa yang digunakan, tanya saja Lukas salah satu supplier high end di Bandung.
Cindy Bernadette adik-adik Santa Angela ini terasa sangat menonjol dan hidup. Pada akhirnya acara pada malam itu menjadi lebih meriah karena ditutup dengan kemunculan penyanyi Jazz Cindy Bernadette yang sensasional yang menyumbangkan lagu-lagu kesayangan hadirin dengan sangat komunikatif. Tidak ketinggalan, Karen cucunya Boy menyumbangkan suaranya. Selain dihadiri oleh IHEAC, hadir pula Syarwan Hamid mantan Mendagri kita, yang ternyata beliau juga penggemar high end. Menurut ceriteranya, pada tahun 70an istrinya pernah marah besar karena kain seprei dirumahnya dipotong hanya gara-
KUNJUNGAN SOUND ROOM KIMSAN Seperti telah disampaikan di depan, kunjungan pertama kami lakukan ke ruang dengarnya Kimsan. Tampaknya dia termasuk golongan perfeksionis, nyatanya ruang dengar yang menurut kami sudah cukup bagus dari tata akustiknya, bagi dia belum
Santa Angela Choir
audio video 59 Edisi 18/2013
PENULIS
Tjahjo Dimjati
FOTO
VISIT
Dhany Darmawata
Sedang memeriksa azimuth cartridge
sempurna, sehingga masih perlu direhab lagi. Katanya, suara bassnya kurang bulat, jadi ruangannya perlu diterapi ulang. Selain itu menurut dia, urat kayu berpengaruh terhadap mutu suara. Arah urat, baik arah atas-bawah ataupun Utara- Selatan, dan Timur-Baratnya bila salah menempatkannya suara yang dipantulkan akan kacau. Hal itu pernah dibuktikan dan dicobakan ke rombongan pak Michael Bambang yang mengunjunginya beberapa waktu yang lalu. Ruang dengar yang berukuran 6m x 8m dan tinggi 6m, dindingnyapun diusahakan tidak sejajar, agar tidak ada efek resonansi. Demikian pula dindingnya diselimuti dengan absorber yang didatangkan dari luar negeri, dengan ketebalan sekitar 20 cm. Bukan main. Memang perangkatnya pun sangat meyakinkan dan tidak perlu diragukan lagi, yaitu speaker
Perangkat Hi End Tungkin
buatan Switzerland, FM Acoustic XS II, di drive oleh ampli FM Acoustic pula. Yang menarik, walaupun diruangannya terdapat turntable buatan Well Tempered Lab, tapi yang sering diputarnya adalah LP 12 Linn Sondek (ada dua) dengan power supply Radikal (top of the line) dan arm Ekos. Suara yang dihasilkan, mantab, semua yang ada di groove keluar dan mungkin (bila ada instrumen pengukurnya) tanpa cacat. Untuk beberapa rekaman, sepertinya loudspeakernya benar-benar”disappear”. Sepertinya, di Indonesia yang memiliki sound system seperti ini bisa dihitung dengan jari deh. KUNJUNGAN SOUND ROOM RUDY Kunjungan kedua kami lakukan di ruang dengarnya Rudy. Ruangan ini tidak seluas ruang dengar Kimsan, ukurannya sekitar 4,2m x 5,7m dan tinggi 3m sehingga dindingnyapun bisa dibiarkan tetap sejajar, demikian pula absorbernya tidak setebal 20 cm, dan juga tidak membuat suara bassnya berdengung. Diruang ini kita bisa menikmati musik dengan santai, musik tidak perlu keras karena jarak kita dengan speaker hanya kurang lebih 3m. Tonal balance-nya merata dan tidak membuat kelelahan atau “fatique” bagi telinga. Untuk ruangan sebesar itu memang cukup dengan speaker Tidal piano, yang di drive oleh power 70 W dari
Sedang menyimak perangkat Tungkin
audio video 60 Edisi 18/2013
Shindo Corton Charlemagne dan preamp Shindo pula. Walaupun ada turntable Continuum Audio Labs Caliburn dengan tonearm Cobra nya, namun turn table yang digunakannya waktu itu adalah VPI dengan arm JMW Memorial dan cartridge Ortofon. Phono Stagenya menggunakan Black Cube nya Lehmann audio. Suara yang dihasilkan halus dan lembut. KUNJUNGAN SOUND ROOM TUNGKIN Tungkin ini baru saja kita kenal. Rupanya dia main audio adalah â&#x20AC;&#x153;hasil racunanâ&#x20AC;? Kimsan atau Rudy sang Ketua. Atau mungkin juga pernah berdiskusi masalah audio dengan Lukas, karena Lukas ini ternyata punya pengalaman sendiri dengan peralatan AN. Menurut Lukas, dari AN dia mendapatkan emosi dari suatu musik. Di ruang dengar Tungkin yang berukuran cukup sempit, sekitar 3,5m x 3,5m terletak pula peralatan high end jenis single ended triode Audio Note dengan tube 300B paralel sebesar18w, preamp juga Audio Note dan speaker Audio Note AN-E/SPe HE dengan input Turntable VPI Classic 3. Sayang ruangannya cukup sempit sehingga bassnya terasa terlalu kuat dan mengalahkan midnya, walaupun pintu belakang sudah dibuka. KUNJUNGAN SOUND ROOM LUKAS Ruang dengar Lukas yang berada di toko Pro Audio sudah tentu mendapatkan treat-
ment khusus. Demikian pula pengaturan volume kekerasan sudah biasa dilakukan untuk berbagai speaker maupun power ampliďŹ er. Saat itu diperdengarkan lagu march yang terdiri dari berbagai instrumen, yang tampaknya tidak cocok untuk ruang dengar yang tidak begitu luas. Hal itu sangat berbeda hasilnya waktu diperdengarkan vokal dengan sedikit instrumen. Apalagi power yang digunakan hanya 1,8 watt untuk speaker Audio Note AN-E/SPe HE yang sensivitasnya 96dB. Suaranya halus, jelas, transparan dan bersih. Dari hasil kunjungan tersebut dapat diambil kesimpulan umum bahwa luas ruangan, bentuk dan penataan ruangan, serta treatment akustiknya sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari suatu perangkat audio, sebelum sampai ke telinga pendengar. Pemilihan perangkat sangat perlu untuk disesuaikan dengan luas ruangan atau tepatnya volume ruangan, dan kemudian penempatan loudspeaker di dalam ruangan juga harus tepat. Bahkan ketinggian speaker yang hanya berbeda 2 cm saja, seorang pakar high end akan mampu mendeteksinya. Selanjutnya setelah cukup puas mendengarkan suara dari berbagai instrument dan vokal dari beberapa vinyl, rombongan dari Jakarta meninggalkan Bandung sekitar pukul 14.00 dengan agak terburu-buru untuk menghindari kemacetan dari arus balik para week-ender. Rombongan Jakarta sampai di Wisma Asia Slipi sekitar pukul 17.00.a
Sedang menyimak perangkat Rudy audio video 61 Edisi 18/2013
Perangkat Hi End Rudy
PENULIS
VISIT
Sean Purnawan
BAZAAR PIRINGAN HITAM YANG KE-DUA DI KEMANG-JAKARTA
S
esudah sukses menyelenggarakan bazaar piringan hitam yang pertama 2013, yang diadakan pada bulan April 2013 maka pihak panitia kembali menyelenggarakan acara yang sama untuk keduakalinya yang diadakan pada tanggal 28/29/30 Juni 2013. Bertempat di tempat yang sama dengan acara yang pertama yaitu di Jalan Kemang Raya No. 6 (di halaman Cafe Ecobar) acara ini menurut penulis jauh lebih ramai dibandingkan dengan acara yang pertama. Menurut keterangan salah satu peserta, acara kali ini lebih gencar diiklankan di radio maupun di internet, dan juga dari mulutke mulut, sehingga jumlah pengunjung jauh lebih banyak dibandingkan pengunjung
acara serupa yang diadakan pada bulan April2013 di tempat yang sama. Biaya keikutsertaan bazaar ini juga lebih murah dibandingkan acara serupa yang pertama, yaitu hanya Rp. 50 ribu perhari/meja . Harga piringan hitam yang dijual mulai dari harga Rp. 10 ribu hingga Rp 4 juta . Pada acara bazaar kali ini pun peserta nya tidak hanya dari penjual PH, tetapi juga dari para penjual pakaian/kaos/asesoris wanita, persis seperti pada bazaar yang pertama.. Para pengunjung tampak antusias membeli piringan hitam baik yang baru mau pun yang bekas. Seorang pengunjung yang penulis amati tampak memborong aneka PH dari bermacam penjual hingga menghabiskan
audio video 62 Edisi 18/2013
Para pengunjung tampak antusias membeli piringan hitam baik yang baru mau pun yang bekas. Seorang pengunjung yang penulis amati tampak memborong aneka PH dari bermacam penjual hingga menghabiskan uang sampai jutaan rupiah. Salah seorang peserta bazzar pun mengakui bahwa acara kali ini jauh lebih ramai pengunjung dan omset penjualan jauh lebih besar dibandingkan omset acara serupa yang diadakan di bulan April 2013. Hanya dalam hitungan jam, sebuah “stand” PH berhasil menjual PH hingga jutaan rupiah, suatu jumlah yang sangat memadai untuk membayar biaya sewa “stand” yang hanya Rp. 50 ribu per hari. uang sampai jutaan rupiah. Salah seorang peserta bazzar pun mengakui bahwa acara kali ini jauh lebih ramai pengunjung dan omset penjualan jauh lebih besar dibandingkan omset acara serupa yang diadakan di bulan April 2013. Hanya dalam hitungan jam, sebuah “stand” PH berhasil menjual PH hingga jutaan rupiah, suatu jumlah yang sangat memadai untuk membayar biaya sewa “stand” yang hanya Rp. 50 ribu per hari. Sedikit perbedaan pada acara kali ini adalah penjual PH ditempatkan di lorong kafe Ecobar, sedang peserta yang menjual pakaian/kaos ditempatkan di tenda-tenda, kebalikan dari acara sebelumnya. Penulis sempat menanyakan harga beberapa PH NOS (New Old Stock) yang dijual: AC/DC Rp. 3 juta, Iron Maiden Rp. 3 juta,The BeatlesRp. 4 juta, Victor Wood (bekas) Rp. 10 ribu, Tina Turner (bekas) Rp.40 ribu, dll. Berikut ini adalah foto2 peliputan Bazaar PH yang ke-dua di Kemang-Jakarta Selatan, silahkan disimak.a audio video 63 Edisi 18/2013
PENULIS
10 TIPS & TRICKS UNTUK AUDIO
1
1. Posisikan tweeter speaker agar setara dengan tinggi
TIPS& TRICKS
David Susilo
2
telinga saat mendengar musik. Tips ini juga berlaku untuk speaker komputer.
2. Gunakan kabel speaker dengan penampang terbesar
3
yang bisa diterima oleh terminal speaker. Makin besar penampang kabel, makin kecil tahanan yang terjadi sehingga kualitas suara tidak terhambat oleh kabel speaker.
3. Gunakan phase listrik terpisah untuk peralatan audio/
4
video dari phase listrik yang digunakan untuk lampu serta alat-alat lain dirumah Anda. Memisahkan jalur listrik ini akan mengeliminasi â&#x20AC;&#x153;humâ&#x20AC;? serta â&#x20AC;&#x153;buzzingâ&#x20AC;? yang bisa mengotori suara dan gambar.
4. Untuk mengurangi getaran yang menghantar dari
55.
66.
88.
Gunakan battery-backup UPS dengan fitur AVR (Automatic Voltage Regulator) untuk penggunaan proyektor karena bila
ruangan ke turntable, gunakan dua lapis marmer yang
listrik mendadak mati, kita akan sempat mematikan proyek-
diselip dengan mouse-pad berbahan neoprene se-
tor dengan prosedur yang benar dimana fan pendingin akan
bagai platform turntable. (dari bawah ke atas: marmer
tetap menyala selama beberapa menit sebelum proyek-
- mousepad neoprene - marmer - turntable)
tornya mati total. Dengan ini umur lampu proyektor secara relatif akan berumur lebih panjang.
9
9. Bersihkan telinga dari ear-wax secara regular. Telinga yang bersih bisa mendengar suara dengan lebih baik. Telinga yang kotor meng-filter frekuensi tinggi sehingga merusak akurasi audio yang Anda dengar. 10. Bersihkan jalur audio dari magnetisasi setidaknya sebu10
lan sekali dengan menggunakan Demagnet Disc (US$20 termasuk ongkir ke seluruh dunia) yang bisa dipesan melalui
Untuk mengatasi getaran yang berlebihan dari blu-ray
sapiendut@hotmail.com
player yang tujuannya untuk mengurangi reading error dan jitter, gunakan marmer dibagian atas dan bawah player (marmer - blu-ray player - marmer) Dengan banyaknya subwoofer berukuran kecil, sebaiknya bagian atas subwoofer diberi pemberat setidaknya seberat 3 lapis marmer agar getaran yang bisa mengurangi definisi suara subwoofer bisa
77.
dikurangi. Gunakan power filter, atau setidaknya UPS untuk peralatan front-end (alat-alat playback) untuk mengurangi electrical jitter dari sinyal audio video yang diproduksi oleh berbagai player.
audio video 64 Edisi 18/2013
Zedd
N
aiknya genre musik dance electro ternyata membuat banyak nama muncul dan semakin mewarnai panggung musik dunia. Anton Zaslavski adalah salah satu di antaranya. Dengan menggunakan nama panggung Zedd, produser ini memang sukses memproduseri beberapa nama yang diajak bekerja sama seperti Lady Gaga, The Black Eyed Peas, Skrillex, dan menghasilkan beberapa hits yang menjadi favorit pecinta genre musik ini. Setelah melahirkan beberapa single, akhirnya dirangkum di debut albumnya ini. Sebagai seorang musisi, DJ, dan juga produser, Zedd menjadikan album ini tampil cukup menawan. Dan dia juga bekerja sama dengan beberapa nama. Hitsnya seperti “Spectrum” featuring Matthew Koma sepertinya membuka kesuksesan album ini. Mencampurkan nuansa dance progressive dengan sedikit sentuhan dub step, lagu dance ini termasuk easy listening tapi kaya dari sisi aransemen bahkan pilihan sound yang beragam. Lagu hits lainnya seperti “Clarity” (featuring Foxes) merupakan salah satu penentu sukses di album ini. Lagu yang karakternya tidak berbeda dengan lagu di atas ini menjadi lagu wajib di club. Kelebihan lagu ini, tampil lebih enerjik dan lebar serta tipikal lagu dance yang bisa dibuat sing a long. Zedd tentunya banyak menampilkan nuansa musik nonvokal, seperti di lagu “Stache”. Lagu ini tidak kalah enerjiknya, tetap menampilkan ramuan sound yang padat dan aransemen yang dinamis. Diimbuh kekuatan beat drum digital dan nuansa electro sound yang membangun nuansa. Baik lagu yang menampilkan vokal atau nonvokal, bisa diaransemen dengan menarik, berani berekplorasi dengan berbagai sopund effect dengan nuansa elektro yang kuat. Debut yang hadir dengan banyak hits, yang sepertinya menjadi playlist wajib di club-club. Sugesti: Persiapkan diri untuk menghabiskan weekend dengan kemeriahan kota besar. Atau putar di mobil dengan volume keras setelah menyelesaikan pekerjaan berat.
Olafur Arnalds
Ó
REVIEW CD
Title : Clarity Genre : Dance Electro, Progressive House
Title : For Now I Am Winter Genre : Neo Clasical, Experimental
lafur Arnalds adalah seorang multi-instrumentalist asal Iceland yang menampilkan karakter musik yang sedikit berbeda. Mencampurkan nuansa klasik, eksperimental, elektronika, psidellic, sampai post rock. Maklum saja, musisi ini mengawali kariernya sebagai drummer band metal. Tapi arah musiknya berubah dan lebih berani bahkan seperti menentang mainstrream. Hitsnya “Old Skin” diawali dengan permainan piano klasik dengan balutan string section. Tapi dengan aransemen yang terkesan dark dan ekperimental mengiringi karakter vokal falsetto-nya. Lagu ini memang lebih berkonsentrasi membangun ambien, hingga munculnya beat bernuansa digital sebagai pelengkap aransemen. Atau pilih track “Brim” yang merupakan lagu instrumental. Anda akan teraduk emosionalnya saat orkestrasi beradu dengan nuansa elektronik yang dark dan aransemen yang cenderung berubah-ubah. Lagu ini cukup panjang membangun atmosfer hingga sampai menuju intisari lagu. Atau lagu ballad “For Now I Am Winter” yang mengambil nafas nuansa orkestrasi, lengkap dengan permainan string yang lebar. Tapi nuansa effect sound digital yang dark membangun lagu ini terkesan kelam, dengan emosional yang mendalam. Atau lagu “This Place Was a Shellter” yang hadir dengan atmosfer bak sebuah iringan orkestrasi kesedihan yang panjang dengan sedikit sentuhan rock sound. Rupanya musisi, penyanyi, dan song writer ini tidak mau tampil standar dan membebaskan diri dalam berekpolorasi. Memang Inilah image yang dibangunnya. Sugesti: Bebaskan pikiran Anda. Putar di saat paling sepi seperti di tengah malam atau saat sendiri di kamar. Mendengarkan dengan menggunakan headphone akan lebih baik.
by: Andre
Paramore Lebih Fresh
W
alaupun bukan mengusung genre baru di panggung musik rock, kehadiran band berawak Hayley Williams (vokal, keyboard), Jeremy Davis (bass), dan Taylor York (gitar) sepertinya memberi nuansa baru di pentas rock dunia. Apalagi aura sang vokalis yang kuat dan memberikan nafas di band ini. Tidak mengherankan jika kemunculan band asal Franklin, Tennessee, USA, ini langsung disambut hangat walaupun mereka benar-benar meledak saat album kedua mereka Riot (2007) dirilis. Album ini mendapat banyak nominasi di award-award bergengsi dunia. Dan nama mereka semakin santer di panggung musik dunia saat album ketiga mereka, Brand New Eyes (2009), dirilis. Album ini meledak luar biasa, dengan merebut berbagai award bergengsi. Band yang pernah sukses menggelar tour di Indonesia ini ternyata juga mengalami bongkar pasang personil. Hingga 3 personil di ataslah yang solid. Tapi bukan berarti band ini juga mengalami pasang surut dalam berkarya. Justru mereka terus menunjukkan semangat mereka dalam berkarya. Dengan format terakhir, justru mereka tampil lebih fresh dan matang. Dan musiknya terkesn lebih dewasa, walaupun masih mampu menujukkan energi mereka. Hal inilah yang ditampilkan di album mereka ke-4 yang bertitel Paramore ini. Mereka mampu membuktikan bahwa mereka masih layak untuk diperhatikan di panggung musik rock dunia. Bahkan sepertinya mereka memiliki energi berlebihan saat menggarap album ini. Bagaimana tidak, album self title ini menampilkan tidak kurang dari 17 lagu. Mengawali album ini, dengan diluncurkan single “Now”, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan karakter lagu-lagu di album sebelumnya. Lagu yang sebenarnya memiliki materi yang simple diaransemen sangat enerjik dengan balutan sound distorsi yang tebal pada gitar, walaupun drum tampil cukup statis. Lagu ini justru terkesan easy listening, tapi memiliki aura rock yang kuat tentunya. Senada dengan lagu di atas, “Still In To You” juga tipikal lagu gahar yang cukup easy listening. Justru lagu ini tipikal lagu yang mudah menempel di telinga. Atau yang terkesan labih nge-pop di lagu “Grow Up”, dengan menurunkan tempo tapi masih dibalut dengan sound distorsi. Akan tetapi, kali ini aransemennya lebih sederhana dengan banyak munculnya effect sound dan keyboard sound. Tidak beda jauh dengan “Aint It Fun” yang juga tampil lebih simple dengan aransemen yang tidak cenderung ribet. Kedua lagu ini memberi nuansa yang fresh pada album ini. Tanpa menghilangkan karakter gahar musik dari karakter musik mereka.
audio video 65 Edisi 18/2013
B
REVIEW CD by: Andre
Yeah Yeah Yeahs Title : Masquito Genre : Indie Rock
and asal New York, USA, ini sepertinya membuktikan bahwa masih bisa tampil sedikit idealis walaupun masuk ke musik industri secara global. Justru di sinilah kelebihan band yang berawak Karen O (vokal, piano), Nick Zinner (gitar, keyboard), Brian Chase (drum), dan yang kemudian bergabung David Pajo (gitar). Band ini bukan tipikal band yang gampang menelorkan studio album, akan tetapi masih sukses membuat fans-nya setia. Setelah album ke-3 It’s Blitz! (2009), baru kali inilah albumnya yang keempat ini dirilis. Walaupun masih menampilkan indie rock yang unik, band ini sepertinya masih menampilkan sisi idealis dengan mengeksplorasi musik yang bebas. Dibuka dengan lagu “Sacrilege” yang menampilkan indie rock yang eksploratif dengan kemasan sound old school yang
menonjol, beat drum yang kuat, dan dibangun dengan berbagai effect sound. Sementara “Masquito” hadir lebih gahar dengan aransemen yang lebih simple. Distorsi gitar beradu dengan lengkingan vokalis, dibalut dengan permainan perkusi. Sepertinya band ini berusaha hadir menjadi dirinya sendiri tanpa harus dideteksi oleh mainstrem dalam bermusik. Simak saja “Wedding Song” yang hadir dengan aransemen yang cenderung eksploratif, walaupun sebenarnya lagu ini berkarakter ballad. Nuansa dark menambah dan permainan orgen, membuat lagu ini tampil kelam tapi tegas. Sugesti : Putar album ini jika Anda ingin keluar dari rutinitas atau kepenatan selama sehari penuh yang menganggu pikiran Anda.
enyanyi bernama asli Michael Steven Bublé sepertinya hadir tanpa saingan di genre-nya. Kariernya memang cukup cemerlang. Michael Buble sepertinya menjadi langganan untuk mendapatkan penghargaan sekelas Grammy. Belum lagi penjualan albumnya yang termasuk fantastis. Michael Buble masih tampil dengan image bermusiknya yang sudah dibangun selama ini, seperti yang dimunculkan di album terbarunya. Tentu saja karakter inilah yang menjadi selling point penyanyi bersuara lembut asal Kanada ini. Album ini tidak hanya menampilkan lagu yang benar-benar baru, tapi juga cover version yang dinyanyikan kembali versi penyanyi ini. Lagu barunya “It’s A Beautiful Day” yang kali ini masih menampilkan big band tapi dengan aransemen lebih modern dan enerjik. Lagu ini mampu mengakomodasi vokalnya menjadi terasa lebih bersemangat. Cover version lagu “Something Stupid” yang kali ini dinyanyikan bersama aktris Reese Witherspoon.
Cukup unik menampilkan nuansa big band klasik dengan aransemen bernuansa akustik yang lebih menonjol. Lagu ini dibawa dengan karakter lebih oldschool dibandingkan versi Robbie Williams. Atau kolaborasi menawan dengan The Pu Sister ini pernah dilakukannya di album sebelumnya. Kali ini lagu “Nevertheless” (I’m In Love With You) yang membawa nuansa klasik jazz dengan balutan swing yang mengalun. Sepertinya kolaborasi keduanya bisa menjadi kolaborasi yang selalu menarik perhatian untuk membawakan lagu menjadi bernuansa klasik yang menawan. Tidak hanya itu, ‘’To Love Somedody” milik Bee Gees juga dibawakan dalam balutan nuansa tradisional pop dengan iringan big band. Sound yang hadirkan lebih lebar tapi dengan nuansa oldschool yang lebih dominan. Sugesti: Mengisi waktu senggang atau menemani aktivitas keseharian dengan mengenang masa-masa nostalgia yang menyenangkan.
emulai karier dari penyanyi cilik, tiba-tiba pemilik nama lengkap Demetria Devonne “Demi” Lovato ini sudah tumbuh menjadi gadis remaja. Tidak hanya itu, penyanyi yang mengawali kariernya sebagai artis remaja di sebuah serial film TV ini ternyata memiliki vokal yang kuat dan berkarakter. Kariernya sebagai penyanyi solo sudah tidak perlu diragukan lagi. Bahkan debutnya saja mampu membuat publik musik dunia mengakui kemampuannya. Album ini merupakan studio albumnya yang ke-4. Album ini menunjukkan bahwa kesuksesannya di industri hiburan dunia sepertinya tidak terbendung. Apalagi vokalnya yang kian bertambah matang. Simak saja hits yang langsung banyak digemari, “Heart Attack”, menampilkan pop enerjik dengan balutan sound digital. Dari awal sampai akhir Anda akan bisa menikmati eksplorasi vokalnya. Kuat, berkarakter, dan mampu
menembus nada-nada tinggi. Berpadu dengan aransemen yang dinamis dan lebar. Lagu unggulan lainnya “Made in The USA” masih menampilkan nuansa pop easy listening, tampil dengan aransemen yang lebih simple. Tapi tetap saja Anda bisa merasakan olah vokalnya yang menarik. Juga menampilkan nuansa dance yang dibalut dengan nuansa elektronik di “Neon Lights”. Lagu semacam ini memang menjadi tren. Tentu saja masih menampilkan olah vokalnya yang menawan. Lagu-lagu yang ditampilkan memang tipikal lagu easy listening yang mudah dicerna. Beberapa di antaranya justru gampang dibuat sing a long. Tapi album ini sepertinya membuat kariernya naik satu level. Sugesti : Sebenarnya album ini bisa dinikmati di segala kondisi, apalagi pada office hour. Asal diputar dengan volume sedang pasti menyenangkan.
P
Michael Buble Title : To Be Loved Genre : Big Band, Traditional Pop, Jazz
M
Demi Lovato Title : Demi Genre : Pop, Pop Dance
audio video 66 Edisi 18/2013