TIPS & TRICKS Setting Bioskop Rumah dari THX
PRODUCT INFO 8 Produk TV LED
www.audiovideo-indonesia.com
EDISI 11 / THN. II / OKTOBER 2012
GROUP TEST
Changhong LE24819 LG M2341A Sharp LC-24DC50M Polytron 24B33
HI END
Kompilasi Merdu Mc.Intosh dan Focal Tata Suara Omnidirectional The Real Pure Power Absolute Sound
EDISI 11 / THN. II / OKTOBER 2012 Pulau Jawa : Rp 30.000 Luar Pulau Jawa : Rp 32.000
TV LED GENERASI TERBARU Nakai NP1
Polytron PHT 922L Mission MX3 DWR Technology Diva
Optoma HD33
Shopping Guide : 308 Produk Audio video
ďż˝
Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi Redaksi Sekretaris Redaksi Kontributor
Tjandra Ghozalli Budi Santoso David Susilo, Doharto Simatupang Dita Nursari Sie Kek Chung, Malion, Didik.Wa, Boyke, Herwin, Tony Susanto, Wiyono.
GraďŹ s Manajer Iklan Ir. Tjandra Ghozalli Ir Pemimpin Umum
BACA GRATIS Atau melalui SCOOP. Compatible dengan iPad, Galaxy, laptop, tablet dan PC.
A. Aziz Telp: 08161131936 / 021-33066836 Email: aziz_avi@yahoo.com
Keuangan
Ridwan Candra
Fotografer
A. Riff Syarifudin, Fajar Sutrisno
Alamat Redaksi
Jl. Pulo Buaran III F5 BPSP-Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930
Majalah Audio Video on line & on time dapat dibaca gratis (free) melalui :
www.audiovideo-indonesia.com
Cecep
Telp: (021) 4619502 Fax: (021) 46826450
Penerbit
PT Audiomedia Nusantara Raya
Pres Dir
Mario Alisjahbana
Pres Kom
Milyanti Yani
Komisaris
Lukmanul Hakim Adham
Group Media
S
DIY HOME THEATER
elama ini kegiatan DIY (Do It Yourself ) berkutat di sekitar perakitan perangkat audio stereo. Seperti amplifier, loudspeaker, dan DAC yang acapkali diperlombakan melalui ajang Blind Test. Bukannya hal ini kurang bagus, tetapi kalau yang dilombakan itu lagi itu lagi bukankah akan menimbulkan efek jenuh? Oleh sebab itu, Tony Susanto, ketua umum IAVA (Indonesia Audio Video Association) melempar ide untuk membuka ajang lomba perangkat audio multi kanal alias perangkat audio home theater. Dalam katagori home theater ada parameter berbeda yang tidak dijumpai pada audio stereo, yakni kejelasan artikulasi (khusus kanal center), detil bass (kanal subwoofer), homogenitas (untuk seluruh kanal), dan dinamika (lonjakan suara). Dalam hal ini
yang dilombakan adalah perangkat audio, bukan perangkat video. Ada dua katagori peranti lunak yang dipakai; film dan musik multi kanal. Seperti diketahui dalam bidang musik multi kanal mengalami banyak kemajuan dengan dirilisnya sejumlah album musik Blu-ray yang diproses bersama Dolby True HD dan DTS HD Master. Kedua rekaman Blu-ray musik ini berkualitas audio yang lebih hebat dari rekaman CD umum. Saat ini sedang digodok kemungkinan kerja sama antara majalah Audio Video dan IAVA untuk memulai proyek lomba perangkat home theater yang terdiri dari amplifier (built-in decoder Dolby dan DTS) dan loudspeaker set (5.1 ch). Sedang Bluray player tidak ikut dilombakan. Kapankah itu, tunggu saja khabar baiknya dari kami.
audio video 4 Oktober 2012
contents
7 NEW PRODUCT
37 GROUP TEST
8 PRODUCT INFO
40 HI END 1
Mission M-Cube, Sony KLV-32EX330, Rotel RSX 1550
Sharp LC-80LE940X JVC LT-46AM73 LG 42LS3400 Toshiba 55L7200U Philips 55PFL5907/F7 Samsung ES-9000 Panasonic Viera 55Class DT50 Sony KDL-65HX925
Changhong LE24819, LG M2341A, Sharp LC-24DC50M, Polytron 24B33
Kompilasi Merdu MC.Intosh dan Focal
44 HIEND 2
40
Menyimak Tata Suara Omnidirectional
48 HIEND 3
The Real Pure Power
52 HIEND 4
Absolute Sound, The Real Perfect Sound
55 TIPS & TRICKS
10 THEME
Tips Setting Bioskop Rumah dari THX
TV LED Generasi Terbaru
57 VISIT 1
44
Memperingati 100 tahun Sharp
58 VISIT 2
14 REVIEW
Pengurus Baru IHEAC
Audioeuest uSB DAC, Panasonic PT-AE8000U, Oppo BDP-103, Denon AVR-4520CI, KEF Q300, B&W 800 Series
59 REVIEW CD
26 TEST
Slash, Far East Movement, Dia Frampton, Marina and the Diamonds, Gamaliel Audrey Cantika, Rizzle Kicks, The Temper Trap, Linkin Park
48
Mission mx3, DWR Technology, Polytron PHT 922L, Nakai NP1, Optoma HD33 1080P DLP 3D
61 SHOPPING GUIDE
52
TV, HTiB, Camcorder, Micro Compo, Blu-ray, Proyektor
Juni 20112012 audio video 6 Oktober
PENULIS
Budi Santoso
Mission M-Cube
J
Sony KLV-32EX330
D
NEW PRODUCT
ajaran loudspeaker yang satu ini merupakan produk buatan Mission yang terdiri dari 5 unit satelit dan sebuah subwoofer yang membentuk sistem tata suara home theater 5.1 kanal. Melihat tampilannya memang cocok dengan namanya MCube, karena dikemas dalam kotak berbentuk kubus, bahkan drivernya menerapkan teknologi NXT yang beroperasi untuk Semi-Spherical Dispersion. Dengan dimensi satelit M-Cube yang hanya 322 mm pada setiap sisinya, memungkinkan loudspeaker ini dapat diletakkan menggunakan stand mini maupun wall-mounted. Uniknya dari M-Cube adalah warna kotak yang dapat diganti-ganti gelang pembungkusnya dengan warna lain sesuai yang diinginkan.a
engan mengandalkan BRAVIA Engine 3™ versi terbaru, produk besutan Sony ini merupakan salah satu seri TV LED 32 inci yang telah mengalami penyempurnaan, termasuk dukungan fitur Motionflow XR 100 Hz yang diharapkan mampu menghasilkan kualitas gambar yang lebih smooth. Walau hanya ditunjang dengan layar beresolusi WXGA, namun dapat menerima sinyal video dengan resolusi fullHD 1080p melalui jalur HDMI dan video komponen. Fitur lain yang tidak kalah pentingnya adalah Intelligent Picture Plus, Digital Noise Reduction, BRAVIA Sync, serta Direct LED.a
Rotel RSX 1550
R
otel yang sudah sangat terkenal dengan produk amplifier stereo channel, ternyata juga meluncurkan jenis amplifier multikanal, seperti seri RSX 1550 yang merupakan salah satu seri penguat daya yang built-in prosesor untuk sistem tata suara home theater. Dengan daya keluaran sebesar 75 watt x 5 kanal, namun dapat disetting untuk sistem 7.1 kanal dengan memanfaatkan jalur keluaran (pre-out) dengan menggunakan power amplifier eksternal. Fitur suara yang dapat dita-
ngani adalah Dolby Digital, Dolby Digital EX, Dolby Pro Logic IIX, DTS, DTS_ES, DTS96/24, LPCM (up to 192k), Dolby TrueHD dan DTS HD Master Audio.a
audio video 7 Oktober 2012
LG 42LS3400 • Layar lebar 42” LCD-LED • Fitur MC100 – pergerakan gambar halus dan detil • Smart energy saving yang dapat dipilih via remote • Sensor pencahayaan otomatis, disesuaikan dengan cahaya ruang • Clear voice. Menonjolkan suara manusia dari suara latar belakang • Siap 3D dan 2D • Dinamik kontras 4.000.000 :1
Sharp LC – 80LE940X • Display paling besar 80”LCD-LED • Memakai high speed LCD, anti jadder • Pixel Quatron 4 warna, merah, hijau, biru dan, kuning. • Siap 2D atau 3D • Siap Internet TV: Youtube/Skype/Twitter/ Facebook. • Full HD (1920 x 1080 pixels) • Mega contrast bersama X-gen panel. • Aqua Motion, gerakan gambar halus • SRS, suara tru surround dan bass enhancer
JVC LT-46AM73 • • • •
Lebar layar 46”LCD Resolusi: 1920 x 1080 Built-in ATSC dan QAM tuner Mode 4 picture : Sport/Standard/Movie/ Memory • Kontras rasio: 5000:1
Toshiba 55L7200U • • • • • •
Layar lebar 55” LCD-LED Resolusi video 1080p Mode refresh, Clear Scan 240 Hz Full HD dengan kapasitas 3D Built-in Wi-Fi Mode gambar dinamik dengan lokal LED dimmer • Colokan HDMI-CEC
audio video 8 Oktober 2012
Philips 55PFL5907/F7 • • • •
Layar lebar 55” LCD-LED Siap internet dengan Media Connecr Smart TV apps dengan Net TV Fitur: Netfix, Youtube, Vudu, Pandora, Hulu Plus, Facebook • Resolusi 1920 x 1080p • Pergerakan gambar halus 240 Hz • Berfasilitas USB Memory
Samsung ES-9000 • • • • • • • •
Layar lebar 75” LCD-LED Smart TV Tata cahaya Micro Dimming Teknologi level hitam yang presesi Layar sangat tipis hanya 0,31” Siap tayangan 3D Colokan HDMI-CEC (3 masukan) Remote control Smart Touch
Panasonic Viera 55” Class DT50 • • • • •
Lebar layar 54,6” LCD-LED Tayangan high definition 1920 Konversi 2D ke 3D Tata suara 3D Smart TV, apps dengan Net TV
Sony KDL-65HX925 • • • •
Intelegent Peak LCD-LED Motionflow XR-800 X-Reality Propicture Engine OptiContrast dan Cornings Gorilla Glass Panel • Full HD dan 3D • Wifi Integrated
audio video 9 Oktober 2012
PENULIS
THEMA
Budi Santoso
Samsung LCD LA-46D550
TV LED GENERASI TERBARU
J
Teknologi LED (Light Emitting Diode) ternyata memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan teknologi layar monitor, termasuk televisi yang saat ini semakin populer di masyarakat, sehingga banyak brand telah mengadopsi LED untuk mendukung kualitas gambar maupun video yang di andalkan.
ika Anda keliling ke toko-toko elektronik di Jakarta, maka jenis TV LCD (Liquid Crystal Display) sudah menjamur, dan bisa dikatakan sudah umum, karena model TV ini memiliki desain yang ramping serta konsumsi daya yang rendah dibanding dengan jenis TV tabung, sehingga TV tabung sudah mulai tidak diminati, walau sebagian brand masih memproduksinya untuk ukuran layar tertentu.
Setelah sukses dengan keberadaan jenis TV LCD, ternyata tidak hanya sampai di situ, karena pemanfaatan LED pada layar LCD menjadi sangat fenomenal, dimana tingkat kecerahan gambar yang sangat terbatas dari layar LCD sangat terbantukan dengan dukungan LED yang difungsikan sebagai backlight, dimana sebelumnya LCD menggunakan jenis CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamp), yang mirip dengan lampu neon.
audio video 10 Oktober 2012
SAMSUNG LED ES8000 Sampai saat ini, TV dengan teknologi LED murni memang baru digunakan oleh monitor layar berukuran raksasa, seperti pada monitor reklame yang ada di jalan raya, atau sebagai monitor backdrop pada panggung pertunjukan musik, sedangkan untuk monitor TV kelas konsumen merupakan perpaduan antara panel LCD yang menggunakan backlight LED sebagai penguat cahayanya. Terdapat dua metode yang digunakan untuk menerangi layar LCD, yaitu LED dengan pencahayaan tepi. Dalam metode ini, lampu LED ditempatkan di sekitar perimeter (sisi) layar saja. Sedangkan LED backlight menggunakan lampu LED yang ditempatkan dalam metode array (di belakang seluruh layar) yang mampu memproyeksikan gambar dengan tingkat cahaya yang akurat.
TV LED VS TV LCD KONVENSIONAL
Apa yang membuat TV LED lebih baik dibanding dengan TV LCD tradisional ? Dari hasil penelitian, membuktikan bahwa TV LCD yang menggunakan tabung neon (CCFL), ternyata memiliki keterbatasan dalam menerangi layar, akibatnya LCD mengalami kesulitan menciptakan kulit hitam yang pekat, karena tabung neon selalu terjadi kebocoran cahaya melalui layar Bahkan ketika sebuah bagian dari gambar yang seharusnya menjadi hitam, terlihat pucat, sehingga dirasakan mengurangi ketajaman gambar.
TV LED akan menghasilkan warna hitam lebih dalam karena teknologi “peredupan lokalâ€?. Sebagai perbandingan, LCD TV menghasilkan kualitas gambar yang lebih rendah, Terutama Ketika Memproyeksikan latar belakang gelap. CCFL yang terletak di belakang layar, tidak benar-benar meredup, sehingga seluruh energi digunakan untuk menghasilkan cahaya yang menimbulkan pemborosan energi. Ini adalah salah satu Alasan Mengapa TV LED dapat beroperasi lebih eďŹ sien untuk menampilkan kualitas gambar lebih tepat, karena pada daerah layar yang gelap, maka backlight
audio video 11 Oktober 2012
PENULIS
THEMA
Budi Santoso
Selain memiliki daya efesiensi yang tinggi, TV LED juga ramah lingkungan (eco-friendly) dibanding tabung uorescent, karena LED bebas merkuri dan bebas timbal, bahkan umur LED dapat beroperasi lebih lama (15 kali lebih lama dari pada lampu biasa). LED juga akan ikut meredup sesuai dengan tingkat kehitaman gambar. Selain memiliki daya efesiensi yang tinggi, TV LED juga ramah lingkungan (eco-friendly) dibanding tabung uorescent, karena LED bebas merkuri dan bebas timbal, bahkan umur LED dapat beroperasi lebih lama (15 kali lebih lama dari pada lampu biasa).
MAU PILIH MANA? TV LED ATAU TV LCD
Setelah membaca ulasan di atas, mestinya pembaca sudah tidak bingung lagi dengan yang namanya LED TV atau LCD TV, karena pada prinsipnya TV LED yang digadanggadang merupakan teknologi TV terbaru pada dasarnya merupakan perbaikan dari teknologi TV LCD dalam hal pencahayaan, wajar saja jika TV LED memiliki tingkat rasio kontras yang mencolok dibanding TV LCD. Jadi, jika Anda ingin membeli TV LED, kini tinggal menentukan metode pencahayaan LED yang diadopsi, yaitu Edge Lit atau Array Lit. Kalau ditanya, mana yang lebih baik? Memang bukan pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Array Lit menghasilkan gambar terbaik secara keseluruhan, namun Edge Lit adalah tertipis dan lightest di pasaran. Ketika pertama kali diluncurkan jenis TV LED, memang ditawarkan dengan harga yang premium. Namun saat ini TV LED sudah menjamur, sehingga harganya juga semakin terjangkau dengan teknologi LED yang juga semakin berkembang, yang memungkinkan TV LED mampu menggantikan TV Plasma yang diklaim memiliki kontras rasio lebih tinggi dibanding dengan TV LCD konvensional.a
audio video 12 Oktober 2012
PENULIS
REVIEW
David Susilo
PANASONIC PT-AE8000U
Sekitar setahun yang lalu Panasonic meluncurkan PT-AE7000U yang cukup mengesankan dari sudut banyaknya fitur maupun kemampuan meproyeksikan image 2D maupun 3D. Tetapi proyektor tersebut masih sedikit kurang sempurna karena image 3D tampil agak kurang terang dan dari jarak tonton tertentu, image doubling / paralaks bisa terjadi. Untuk mengatasi kedua problema ini, Panasonic meluncurkan proyektor terbarunya ini. Dan kabar baik bagi pengguna proyektor, harga proyektor ini, setidaknya di Canada, sama sekali tidak berbeda dari model sebelumnya.
S
eperti yang pernah saya tulis sebelumnya, di tahun 2009, saya membeli proyektor “entry level” Panasonic PT-AE3000U seharga $3,500; layar 103” $1,000 dan hanya memakan listrik sekitar 160W. Proyektor ini meski belum sempurna, sudah dapat “diterima” oleh mata saya yang cerewet. Sejak itu Panasonic sudah meluncurkan PT-AE4000U dan si bulan September 2011, Panasonic meluncurkan PT-AE7000. Sekarang yang paling baru (dirillis September 2012 di Amerika dan Kanada) adalah PT-AE8000.
PERFORMA 2D
Secara teoritis, karena komponen untuk membuat
proyektor 3D harus berkualitas lebih tinggi dari proyektor 2D (seperti lampu yang lebih terang, prosesor video yang lebih canggih, serta panel LCD yang lebih gesit), saya mengharapkan agar proyektor ini lebih baik dari proyektorproyektor Panasonic sebelumnya. Ternyata saya benar. Level brightness serta level hitam (black level) jauh lebih baik dari proyektor sebelumnya. Malah lebih baik dari kebanyakan proyektor berkisar di harga sekitar $5,000an. Level brightness (secara subjektif) tampak sekitar 20% lebih terang dari proyektor pendahulunya. Melihat tayangan AE8000U dibanding AE7000U sangat kentara perbaikan pada level kontras (contrast level) meskipun diatas kertas seharusnya tidak ada perbedaan. Putih benar-
audio video 14 Oktober 2012
sebelumnya. Untuk meyakinkan diri bahwa sistim ini tidak saja hanya bekerja baik dengan Blu-ray 3D ekslusif Panasonic, saya coba juga dengan film Shrek 3D (eksklusif Samsung) serta Titanic: 3D. Semua Blu-ray 3D direproduksi dengan nyaris sempurna. Crosstalk hampir sama sekali tidak ada dan tetapi kadang masih terasa kedipan kacamata aktif meski sudah berfrekuensi 240 Hz per mata. Dimana proyektor sebelumnya saya hanya mampu menonton maksimal dua film 3D berturut-turut, saya coba menonton empat film 3D nonstop, sama sekali tidak terjadi kelelahan mata (eye fatigue). Padahal biasanya pada saat menonton presentasi 3D dengan kacamata aktif di PT-AE7000 saya hanya tahan menonton tidak lebih dari dua film. Sekarang giliran testing fitur konversi 2D ke 3D. Saat ini belumlah banyak blu-ray 3D. Ditambah lagi kalau harus membeli ulang film yang dirilis ulang dalam versi 3D akan sangat membebankan dompet. Dengan adanya 2D to 3D Conversion dalam proyektor ini, teoritis kita jadi tidak harus membeli ulang film-film yang sudah kita miliki lagi. Tetapi bagaimana kenyataannya? Surprise! Kenyataannya cukup baik dan malah jauh lebih baik dari versi PT-AE7000
SPESIFIKASI
benar putih dan tidak pecah, hitam sangatlah kelam tanpa menyembunyikan detil-detil warna abu-abu tua (tidak ada “black crush”). Akurasi warna juga lebih tinggi. Baik warna primer (R, G, B) maupun sekunder (C, M, Y) tampak lebih solid. Warna merah, warna yang paling sulit direproduksi oleh proyektor LCD manapun, tampak sangatlah mantap dan dalam kemantapan itu, akurasi tetap terjaga total.
PERFORMA 3D
Baik di CEDIA 2011 maupun CES 2012 saya mendapat kesempatan melihat berbagai proyektor 3D. Tidak ada satupun diantara proyektor dibawah harga $8,000 yang di-demo yang saya anggap “memadai”. Perkiraan saya setidaknya diperlukan waktu satu tahun lagi proyektor 3D dibawah $5,000 bisa mencapai taraf “sangat baik”. Ternyata perkiraan saya salah besar. Panasonic PT-AE8000U ini ternyata sudah memiliki hasil 3D yang sangat baik dengan harga $3,500. Nyaris sempurna, malah. Untuk demo 3D, seperti biasanya, lagi-lagi Panasonic menggunakan film blu-ray Avatar (versi 3D film ini hanya bisa didapat dari Panasonic). Hasilnya sangat mencengangkan. Tidak ada lagi efek crosstalk (double-vision) maupun flicker. Efek flicker hampir lenyap karena setiap mata mengalami kedipan secepat 240 Hz (total 480 Hz) dan efek crosstalk bisa dihilangkan karena adanya menu setting di proyektor dimana saya bisa meng-input ukuran layar, jarak tonton, serta jarak antar-mata secara lebih akurat dari model
• Full 1080p dengan kecepatan panel 480 Hz (PT-AE3000/4000 hanya 120 Hz) • 2,000 ANSI Lumens (PT-AE3000 1,200 ANSI Lumens, PTAE4000 1, 600 ANSI Lumens) • 3,000,000:1 Conrast Ratio (3x diatas PT-AE3000 maupun PT-AE4000U) • Full Active 3D (Frame Sequential) • Emitter untuk enam set kacamata 3D built-in (kacamata 3D tidak termasuk)
Fitur Baru (dibanding PT-AE7000): • Lampu 220 Watt dengan umur mencapai 5,000 jam (versi sebelumnya adalah 200 Watt) • Panel LCD .74” tipe D9 dengan modifikasi sehingga colour uniformity lebih baik • Pure Color Filter Pro yang mengurangi bocoran sinar sebanyak 200% sehingga bisa menghasilkan contrast ratio 300% lebih tinggi dari model proyektor saingannya • Color Space yang disesuaikan untuk NTSC, REC-709/ATSC (HD content) dan D-Cinema yang lebih akurat dari versi PT-AE7000 • Proyeksi 3D menggunakan refresh-rate 480 Hz (refresh rate 2D tetap di 240 Hz) • 3D Picture Balance, sistim setting dimana warna serta ke-terangan film / acara 3D bisa dikalibrasi sesuai dengan mata penonton. • 3D Detail Clarity Processor version 4 yang menggunakan prosesor Dual Core yang lebih dioptimisasi secara otomatis hanya mempertajam daerah-daerah tertentu dari sebuah frame yang perlu dipertajam (Content Based Processing) dan tidak lagi mempertajam seluruh frame (Frame Based Processing) • Konversi 2D to 3D version 2 dengan berbagai preset kedalaman gambar (Depth Control) yang lebih efektif dan tidak mengurangi resolusi gambar dan juga dilengkapi dengan 3D Frame Creation yang tujuannya membuat gerakan presentasi 3D menjadi lebih mulus. • Manual Parallax Setting (versi terdahulu menggunakan preset)
audio video 15 Oktober 2012
PENULIS
REVIEW
David Susilo
sebelumnya. Tentu efek 3D yang “keluar” dari layar tidak bisa diemulasi dengan sempurna, tetapi dengan menggunakan Depth Control, saya bisa mengatur kedalaman efek konversi 3D dari berbagai blu-ray maupun DVD 2D yang saya miliki. Supaya “adil”, saya gunakan Avatar, Titanic serta Shrek yang versi 2D-nya dan menyalakan 2D to 3D Conversion di proyektor ini. Ternyata hasilnya sangatlah baik. Mungkin bagi penonton yang suka melihat film 3D dimana berbagai objek “keluar dari layar” dan “mencolok mata”, anda akan kecewa. Tetapi bila sang penonton, seperti saya, menyukai 3D karena efek kedalamannya (depth effect), anda akan sangat puas dengan konversi 3D ini. Terus terang untuk beberapa momen dari film Shrek 4: 3D dimana banyak benda dilempar ke arah penonton, saya lebih suka versi 2D to 3D Conversion daripada versi 3D aslinya. Ditambah lagi bagi penggemar film travelogue (film-film pemandangan keluaran HD Moods, IMAX, HD Scape, PBS, Discovery), 2D to 3D Conversion ini sangatlah efektif.
KESIMPULAN
Panasonic bukan saja mengintroduksikan proyektor dengan kemampuan 3D yang bisa menyaingi proyektor kompetitornya yang seharga tiga hingga empat kali lipatnya, tetapi juga memperbaiki kualitas 2D dan 3D dengan sangat nyata dari model sebelumnya baik dari segi keterangan gambar (brightness), akurasi warna, serta black-level yang mencengangkan dari proyektor seharga $3,500 ini. Dengan model PT-AE8000 ini saya bisa menyatakan bahwa proyektor ini nyaris sempurna, tetapi bila satu-satunya proyektor 2D dan 3D yang menurut saya sempurna harganya $25,000 apalah artinya harga $3,500 dengan performa setangguh ini.a
Dengan model PT-AE8000 ini saya bisa menyatakan bahwa proyektor ini nyaris sempurna, tetapi bila satu-satunya proyektor 2D dan 3D yang menurut saya sempurna harganya $25,000 apalah artinya harga $3,500 dengan performa setangguh ini. Catatan:
Uji coba proyektor PT-AE8000U dilakukan di: Akung Cinema Experience by David Susilo THX & SMPTE-spec Viewing Room dengan peralatan sbb: • Grandview Screen 1.0 Gain Matte White 96” 21:9 (ekuivalen dengan 103” 16:9) • Panasonic DMP-BDT500 3D BD player • Monster M2000HD HDMI 1.4 cable • Pioneer SC-68 receiver dengan Advanced MCACC • PSB Century 300i satellites • PSB Image C5 center channel • PSB Subseries 300i subwoofer dengan DSPeasker Antimode 8033 sub-EQ
audio video 16 Oktober 2012
PENULIS
Wisnu Wijaya
MUSICAL FIDELITY
Speaker yang bagus, player yang baik, tetap tidak bisa berfungsi dengan semestinya tanpa didukung oleh pre amplifier dan power amplifier yang ] sepadan.
B
ukan beralasan kalau saya-pun menyebut karya dari Anthony Michaelson adalah produk-produk papan atas. Untuk Primo, pre amplifier merupakan suatu hasil dari penelitian dan pengembangan yang dilakukan selama dua belas tahun. Tentu saja hasilnya sangat jauh berbeda dengan produk-produk instant yang banyak memenuhi etalase toko elektronika. Bisa dilihat dari desain luarnya yang sudah mencerminkan produk kelas atas yang berkelas. Kokoh dan memukau, apalagi di Butik Hi End Excellent, yang kami kunjungi untuk melakukan uji coba dan uji dengar, sudah tertata rapih serangkaian produk dari Musical Fidelity yang semuanya berwarna hitam. Elegant, sungguh menggoda. Dari informasi yang kami peroleh, Primo adalah pre amplifier yang terbaik yang pernah dibuat oleh Musical Fidelity di UK. Wajar kalau semuanya terlihat luar biasa. Pre Amplifier Primo merupakan suatu pre-amp berbasis tabung kelas A murni. Dengan tabung-tabung yang dipilih secara seksama. Dari penampilan fisiknya yang paling menonjol adalah desain tombol putar volumenya. Bukan hanya besar dan diberi warna perak yang kontras, tapi sungguh unik, sekilas menyiratkan kenop putar sebuah lemari besi tempat penyimpanan barang berharga. Tombol lainnya, yang semuanya adalah tombol tekan, ditata dalam satu baris di bagian bawah dengan warna perak yang sama dengan tombol putar. Enam tombol diantaranya adalh tombol selector untuk memilih input mana yang akan dialirkan melalui pre amp ini. Tombol lainnya adalah tombol gain, dan tombol power. Khusus untuk tombol power, bukan hanya untuk menghidupkan dan menonaktifkan saja, tapi juga untuk standby, dimana sering kali dibutuhkan untuk membuat tabung tetap hangat. Meski biasanya pre-amp tidak terlalu panas, Musical Fidelity tetap membuat sirip-sirim pendingin yang banyak di sisi kanan dan kiri, kemudian kisi-kisi lubang udara di sebelah atas, agar pernapasan pre-amp ini bisa lancar. Sama seperti player/DAC-nya sistem terminasi perkabelan dari Primo menggunakan terminal RCA dan juga balance, tidak perlu khawatir akan distorsi, meski letak perangkat berjauhan.
UJI COBA
REVIEW
PRE AMPLIFIER PRIMO
Setelah perangkat di pasang dan dilakukan “warming up” yang cukup, kami mulai mencoba untuk menikmati karya yang luar biasa ini. Suguhan pertama sekaligus masih dalam masa warming up, sudah mampu membuai kami. Suara yang gesit dan “warm” dari tabung mampu di hadirkan. Memang terasa bedanya perangkat hi-end kelas atas atan entry level. Kemudian kami mulai mencoba dengan musik yang lebih serius, dimana kami mencoba untuk menghadirkan Norah Jones di dalam ruangan. Kami coba dengan volume kecil dulu, kemudian volume menengah dan terakhir volume tinggi. Tampak Musical Fidelity ini tidak pernah kehilangan dinamikanya. Level rendah jelas, tidak ke dodoran di level tinggi. Sayang pada saat tersebut kami mencoba dengan speaker bookshelf yang relatif kecil, prediksi kami jika menggunakan speaker floorstanding, hasilnya akan lebih baik lagi, mengingat power amplifiernya mampu mengeluarkan daya hingga 260 Watt per kanalnya. Di lain kali kami pasti akan kembali untuk mencoba kedahsyatan Musical Fidelity ini dengan perangkat yang lainnya dan kami akan tuangkan review-nya.a
SPESIFIKASI PERFORMANCE • Max output voltage: 32V • Output impedance: 600ohms • THD(+ noise): <0.0035% typical • Signal to Noise Ratio: >119dB • Frequency Response: +0, –0.1dB, 10Hz to 20kHz
audio video 17 Oktober 2012
INPUTS • 5x RCA Phono Line Level • 5x Line level XLR Balanced OUTPUTS • 1x RCA Phono Line Level • 1x Line level XLR Balanced GENERAL • Dimensions - WxHxD (mm): 483 x 150 x 410 • Weight (unpacked / packed): 16.8 kg / 22 kg
PENULIS
REVIEW
David Susilo
OPPO BDP-103
Pada saat artikel ini dicetak, Oppo baru saja meluncurkan blu-ray player terbarunya, BDP-103 dengan harga $500. Seperti biasanya, pemutar cakram merek Oppo bisa dibilang total-universal, jadi dari Blu-ray, DVD, SACD, DVD-Audio, hingga audio CD biasa dan malah VCD juga bisa diputar oleh alat ini. Sayang, Video-CD (semacam LaserDisc tapi berukuran 5-inci) dan HD-DVD tidak bisa diputar oleh alat ini.
D
ari segi ďŹ tur, tidak banyak berubah model 103 ini bila dibandingkan dengan model 93 sebelumnya, tetapi dari segi performa, banyak kemampuan yang cukup revolusioner dalam teknologi blu-ray. Pertama-tama, BDP-103 menggunakan chip kontroller dual-core yang bisa mempercepat loading cakram blu-ray yang sarat dengan Java App (untuk cakram bluray tanpa Java App kecepatan loading tetap sama). Video prosessor di upgrade menjadi Marvell QDEO Kyoto 2H yang bisa meng-upscale video apapun ke resolusi 4K. Ditambah lagi, BDP-103 ini menggunakan satu chip terpisah khusus untuk memproses sinyal 2D menjadi 3D yang membuat konversi 3D menjadi lebih realistis dan nyaris tanpa delay. Lebih hebat lagi, Oppo BDP-103 ini malah ada dua masukkan HDMI sehingga pengguna cable box atau smart phone dengan keluaran MHL (Mobile High-
Isi Perut Oppo BDP-103 yang padat
Tampilan Panel Belakang Player
audio video 18 Oktober 2012
Jadi, dengan harga $500, kita bisa mendapatkan value setara dengan membeli berbagai peralatan video yang bertotal sekitar $1,500. Yah kalau dihitung-hitung, dari segi performa, player ini mendapat nilai 100% dan dari segi value, player ini pantas mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari 100%, entah angka berapa yang harus saya berikan. Seperti kata di iklan TV dan radio tempo doeloe, “Belilah sekarang juga!!”a
definition Link) ataupun HDMI video-nya bisa di-upscale setidaknya menjadi Full-HD. Networking, seperti model BDP-93 pendahulunya, masih menggunakan antena WiFi eksternal. Dengan begitu, hanya dengan menggunakan tambahan kabel USB biasa, kita bisa memposisikan antena WiFi-nya dititik optimal untuk menangkan sinyal WiFi dirumah kita. Sayang, karena peraturan baru dari AACS, keluaran video analog sudah tidak ada lagi. Satu-satunya keluaran analog adalah colokan video komposit yang hanya bisa menyalurkan sinyal OSD (On Screen Display) berlabel DIAG (DIAGnose) yang bertujuan untuk mendiagnosa settingan di player ini.
KESIMPULAN
Jadi, apa yang kita “beli” dari Blu-ray Oppo BDP-103 yang relatif mahal ini? 1. 3D universal Blu-ray player dengan Dual HDMI outputs 2. Included outboard WiFi Dongle yang membuat penerimaan sinyal Wi-Fi lebih fleksibel dan lebih kuat daripada internal WiFi 3. TWO HDMI inputs yang bisa berfungsi sebagai HDMI switcher 4. Media player 5. Konversi 2D ke 3D yang setara dengan alat konversi seharga $500 6. Video upscaler (up to 4K resolution) dengan kualitas setara dengan upscaler seharga $1000-an 7. Kemampuan untuk memutar PAL dan NTSC discs, 1080/50p juga 1080/60 discs
Lebih hebat lagi, Oppo BDP-103 ini malah ada dua masukkan HDMI sehingga pengguna cable box atau smart phone dengan keluaran MHL (Mobile Highdefinition Link) ataupun HDMI video-nya bisa di-upscale setidaknya menjadi Full-HD. SPESIFIKASI • Disc Types : BD-Video, Blu-ray 3D, DVD-Video, DVD-Audio, AVCHD, SACD, CD, HDCD, Kodak Picture CD, CD-R/RW, DVD±R/RW, DVD±R DL, BD-R/RE • BD Profile : BD-ROM Version 2.5 Profile 5 (also compatible with Profile 1 Version 1.0 and 1.1) • Internal Storage : 1GB (Actual space available for persistent storage varies due to system usage) • Output : Analog Audio: 7.1ch, 5.1ch, stereo. Coaxial/Optical Audio: up to 2ch/192kHz PCM, Dolby Digital, DTS. HDMI Audio: up to 7.1ch/192kHz PCM, up to 5.1ch DSD, Dolby Digital, Dolby Digital Plus, Dolby TrueHD, DTS, DTSHD High Resolution and DTS-HD Master Audio. HDMI Video: 480i/480p/576i/576p/720p/1080i/1080p/10 80p24/4Kx2K, 3D frame-packing 720p/1080p24. • Input : HDMI Audio: up to 5.1ch/192kHz or 7.1ch/96kHz PCM, Dolby Digital, Dolby Digital Plus, DTS and AAC. HDMI Video: 480i/480p/576i/576p/720p/1080i/ 1080p/1080p24/1080p25/1080p30, 3D frame-packing 720p/1080p24. MHL Audio: up to 5.1ch/192kHz PCM, Dolby Digital, Dolby Digital Plus, DTS. MHL Video: 480i/480p/576i/576p/720p/1080i/1080p24/10 80p25/1080p30, 3D frame-packing 720p/1080p24. • Audio Characteristics (Nominal specification) : Frequency: 20Hz – 20kHz (±0.05dB), 20Hz – 96kHz (-4.5dB ~ +0.05dB) Signal-to-Noise Ratio: >115dB (A-weighted) THD+N: < 0.006% (1kHz at 0dBFS, 20kHz LPF) • General Specification : Power Supply: ~100V – 240V, 50/60Hz AC Power Consumption: 35W (Standby: 0.5W in Energy Efficient Mode) Dimensions: 16.8 x 12.2 x 3.1 inches (430mm x 311mm x 79mm) Mass: 10.8 lbs (4.9kg) • Operating Temperature : 41°F - 95°F 5°C - 35°C • Operating Humidity : 15% - 75% No condensation
audio video 19 Oktober 2012
PENULIS
REVIEW
David Susilo
DENON AVR-4520CI RECEIVER MASA DEPAN Setelah artikel uji coba Denon AVR-1613 yang tidak terlalu positif kemarin, cukup banyak pembaca yang menanyakan apakah hal itu berarti semua produk Denon itu kurang baik? Harus diklarifikasi bahwa kita (pembaca) tidak bisa memukul rata satu review barang sebagai refleksi seluruh merek. Satu review buruk bukan berarti seluruh merek menjadi buruk. Begitu pula sebaliknya. Satu review baik bukan berarti seluruh merek menjadi baik. Kalau seluruh merek buruk, yah tentu merek itu sudah mati dong. Begitu pula kalau seluruh merek sempurna semua yah buat apa ada merek-merek lain?
J
adi sebagai contoh ekstrim, saya menulis hasil uji coba Denon AVR-4520CI yang menurut saya merupakan receiver “masa depan”. Dari keluaran powernya saja sudah kelihatan bahwa receiver ini merupakan receiver yang serius. 150 watts per channel dengan total sembilan kanal yang dibentuk dengan konfigurasi discrete dimana kualitas suara lebih mendekati suara mini-monoblok daripada suara receiver biasa. Transformer receiver ini juga menggunakan transformer dengan daya tinggi (High Current Transformer) sehingga power output dari amplifier bisa ditahan untuk waktu yang lama (bukan hanya sekedar peak yang biasanya dalam hitungan milidetik). Dengan konfigurasi ini, Total Harmonic Distortion juga bisa ditekan sehingga hanya sekecil 0.05%. Sampai colokan speakernya pun keluaran Jepang asli dengan kualitas terbaik yang ada dipasaran receiver. Dari segi prosesorpun spesifikasi AVR-4520CI ini juga sangat baik. Biasanya receiver paling banyak menggunakan dua prosesor, tetapi receiver ini menggunakan tiga prosessor 32-bit serta prosesor surround keluaran Analog Devices HammerHead SHARC. Apa artinya semua ini? Prosesor audio yang digunakan oleh receiver ini merupa-
kan prosesor paling maju (advanced) dari semua receiver di kelas harga yang setara. Belum lagi Digital to Analog Converter chip yang 32-bit / 192 kHz keluaran Burr Brown serta video processor dari Analog Devices dengan bit-rate 12-bit yang bisa melakukan scaling ke resolusi 4K (3,840 x 2,160) dan menggunakan Noise Shaped Video untuk membersihkan artifak kompresi dari sumber video manapun. Konektivitas juga gila-gilaan. Mungkin saya yang sudah ketinggalan jaman, tetapi receiver ini bisa mengkontrol 4 zona sehingga kebutuhan audio video untuk seluruh rumah (whole-home audio/video control) bisa dilakukan oleh satu receiver saja. Colokan input HDMI (yang juga sudah 4K-ready) ada 7 dan tentunya bisa mem-pass-through 3D dan Audio Return Channel. Mau analog? Colokan untuk turntablepun ada. Malah dari hasil uji dengar, built-in phono pre-amp didalam receiver ini juga berkualitas cukup baik. Lebih baik dari rata-rata built-in phono pre-amp didalam receiver lainnya dengan harga yang setara. Kalau kita bicara soal input, tentu kita harus bicara soal output. Untuk Denon AVR-4520CI ini, output HDMI-nya sudah dilengkapi dengan fungsi repeater dimana dengan menggunakan kabel HDMI setebal 22 AWG (misalnya Blue Jeans Cable
audio video 20 Oktober 2012
BJC-1), sinyal 4K bisa disalurkan sejauh 35-feet (sekitar 10-meter) tanpa perlu menggunakan HDMI amplifier maupun HDMI EQ. Receiver sebaik-baiknya bila tidak dikalibrasi tentu hasilnya akan loyo. Nah, untuk receiver ini, Denon memberikan Audyssey versi yang paling high-end, yaitu Audyssey MultEQ XT32 dengan kapabilitas kalibrasi menggunakan Audyssey Pro Calibration (untuk yang ini sebaiknya dikerjakan oleh pihak toko atau installer yang sudah memiliki sertifikasi Audyssey Pro karena proses kerjanya agak rumit dan memakan waktu setidaknya sekitar 90 menit). Tidak seperti versi Audyssey lainnya, MultEQ XT32 tidak hanya mengkontrol sekitar selusin titik EQ, tetapi sistim ini mengkontrol PULUHAN RIBU titik EQ tergantung kebutuhan ruang yang dikalibrasi. Jadi bila ruang tersebut hanya memerlukan 5,000 titik EQ, yah hanya 5,000 titik EQ yang digunakan. Tetapi bila ruangan tersebut memerlukan 20,000 titik EQ, maka 20,000 titik EQ akan digunakan untuk memperbaiki karakteristik ruang tersebut. Ditambah lagi karena rata-rata problem akustik terjadi dibawah frekuensi 200 Hz, Audyssey bisa secara otomatis (misalnya) mengalokasikan 15,000 titik EQ untuk memperbaiki frekuensi dibawah 200 Hz dan untuk diatas 200 Hz hanya 5,000 titik saja. Analoginya adalah MultEQ XT32 adalah full-parametric EQ dengan full-variable frequency points sebanyak puluhan ribu titik. Jadi kalau problemnya (misalnya) hanya ada dikisaran 40 Hz dan 50 Hz, bisa saja sistim ini memrintahkan 20,000 titik EQ untuk memperbaiki frequency range 40 Hz ke 50 Hz. Sistim ini merupakan satu-satunya sistim konsumen yang bisa melakukan ekualisasi dengan sebegitu akuratnya. Untuk harga yang “hanya” $2,500, secara value
receiver ini sangatlah murah. Logikanya adalah sebagai berikut: Bila kita membeli sistim Audyssey Pro secara standalone (tanpa surround processor, tanpa amplifier), kita perlu mengeluarkan setidaknya sekitar $3,000. Amplifier 9-kanal dengan kualitas yang sama harganya sekitar $2,000-an. Video Scaler yang berkemampuan upscaling 4K ada dikisaran $1,000-an dan prosesor surround ada dikisaran $1,500an. Jadi dengan harga $2,500, kita mendapatkan kombinasi peralatan setidaknya yang seharga $7,500... plus receiver ini tidak akan menjadi ketinggalan jaman setidaknya untuk empat tahun dimuka dimana film dengan resuli 4K rencananya akan dirilis ditahun 2016. Amazing Value, Amazing Receiver !!!a
SPESIFIKASI POWER AMPLIFIER SECTION • Rated output : *THD figures are power amp stage values. • Front L/R : 150 W + 150 W (8 ohms, 20 Hz - 20 kHz, THD 0.05 %) 190 W + 190 W (6 ohms, 1 kHz, THD 0.7%) • Center : 150 W (8 ohms, 20 Hz - 20 kHz, THD 0.05 %) 190 W (6 ohms, 1 kHz, THD 0.7%) • Surround : 150 W + 150 W (8 ohms, 20 Hz - 20 kHz, THD 0.05 %) 190 W + 190 W (6 ohms, 1 kHz, THD 0.7%) • Surround back / Front height / Front wide : 150 W + 150 W (8 ohms, 20 Hz - 20 kHz, THD 0.05 %) 190 W + 190 W (6 ohms, 1 kHz, THD 0.7%) • Speaker compatibility : 4 - 16 ohms
PRE-AMPLIFIER SECTION • Input sensitivity : 200 mV/47 kohms • Frequency response : 10 Hz - 100 kHz — +1, –3 dB (DIRECT mode • S/N : 102 dB (IHF-A weighted, DIRECT mode) • Distortion : 0.005% (20 Hz - 20 kHz) (DIRECT mode)
FM SECTION • Tuning frequency range : 87.5 - 107.9 MHz AM SECTION • Tuning frequency range : 530 - 1710 kHz GENERAL • Power supply : AC 120 V, 60 Hz • Power consumption : 780 W • Power consumption in standby mode : 0.1 W • Power consumption in CEC standby mode : 0.5 W • Power consumption in network standby mode : 5.1 W • Dimensions : (W x H x D) 17 3/32” x 7 21/32” x 16 41/64” 434 x 194.5 x 422.7 mm • Weight : 36 lbs 6 oz, 16.5 kg
audio video 21 Oktober 2012
PENULIS
REVIEW
Wisnu Wijaya
SPEAKER BOOKSHELF
KEF Q300
Kalau artikel ini diberi judul mungkin saya akan memilih “Don’t judge by the book…self”,…eh maaf sebenarnya kurang tepat saya memberi judul demikian, tapi izinkanlah saya bercerita sedikit.
U
ntuk uji coba ke sekian kali ini, saya bersama tim berkunjung kembali ke kawasan elektronik Mangga Dua. Tujuan pertama adalah mengunjungi butik hi-end Excellent. Saat itu pas jam makan siang, saya sendiri sudah makan duluan, sebab perut tidak bisa diajak kompromi untuk tidak diisi. Lagi pula
dengar musik bagus dengan perut terisi tentulah lebih baik daripada perut bikin musik keroncong sendiri. Setelah menemui Pak Charlie yang sebenarnya sedang makan siang, kami diminta menunggu sebentar sementara perangkat yang mau di uji disiapkan. Saya pikir agak lama, karena Pak Charlie memang sedang makan siang. Semen-
audio video 22 Oktober 2012
tara menunggu di ruang depan, tiba-tiba terdengar dari ruang dalam alunan musik tradisional yang lembut. Bukan suara seperti di acara perkawinan, tapi lebih arah suasana yang tenang menghanyutkan….Wah, sudah dipasangkah perangkatnya? Atau ini musik dari perangkat lain yang sekedar dibunyikan? Dari pada bertanya-tanya dalam hati, setelah Pak Charlie ke ruang depan, langsung saya tanya, dan benar perangkatnya sudah dipasang dan dalam status “warming up”. Segera kami memasuki ruang dalam di mana perangkat ditata untuk didengarkan. Sebelum melangkahkan kaki, saya kembali berpikir, “Wah kali ini kami di suguhkan sepasang speaker floorstanding, sebab suaranya dari luar terasa begitu kuat membahana. Upsss, ternyata saya salah, sepasang speaker bookshelf bermerek KEF berdiri manis di atas penyangga logam. Tipenya kali ini adalah Q300.
hana di ruang depan. Desain port seperti ini juga membuat bagian belakang speaker tidak perlu di letakan dekat dengan tembok, karena tidak ada yang perlu dipantulkan. Ini juga yang menjelaskan kenapa di bagian belakang speaker ini ada “gantungan”, yang memungkinkan speaker ini digantung dengan jarak yang sangat dekat bahkan menempel dengan dinding. Hal tersebut juga menyiratkan bahwa speaker ini bisa juga difungsikan sebagai speaker surround atau speaker tengah untuk home theater. Tanpa mengurai suara rendah yang dihasilkan. Selain “gantungan”, tadi, hal yang unik yang kami temukan di sisi belakang adalah tombol untuk pengaturan “link” crossover-nya, tidak diperlukan jumper untuk melakukan pengaturan penggunaan bi-amp atau single-amp, cukup memutar kedua tombol putar di sisi tersebut ke arah (ke kondisi) yang diinginkan. Cukup mengejutkan, speaker bookshelf kecil, tapi bisa digunakan bi-amp. Dari segi penampilan, speaker dengan konus aluminium berwarna perak, desain surround yang begelombang, ditambah paduan desain boks yang serasi, pasti mampu menghadirkan suasana indah di ruang dengar. Ditambah tentunya dukungan perangkat lain yang tak kalah kualitasnya.
KEF Q300
UJI COBA
Sekilas speaker bookshelf yang berbobot 7,7 kg mempunyai satu buah driver, full range tentunya. Namun coba diperhatikan sedikit lebih seksama, designer KEF “menyempilkan” sebuah aluminium dome tweeter di tengah-tengah tempat duskep berada. Unik dan juga cerdik. Penempatan seperti ini membuat rambatan dan tinggi suara lebih bisa tersebar dengan baik. Staging dan imaging mudah dinikmati tanpa banyak repot. Jadi meski sekilas single driver, tapi sebenarnya KEQ Q300 ini sebuat speaker two-way. Sebuah port yang berukuran cukup besar berada tepat di bawah driver speaker. Pantas saja tadi suara rendahnya terdengar memba-
Sekilas speaker bookshelf yang berbobot 7,7 kg mempunyai satu buah driver, full range tentunya. Namun coba diperhatikan sedikit lebih seksama, designer KEF “menyempilkan” sebuah aluminium dome tweeter di tengah-tengah tempat duskep berada. Unik dan juga cerdik. Penempatan seperti ini membuat rambatan dan tinggi suara lebih bisa tersebar dengan baik. Staging dan imaging mudah dinikmati tanpa banyak repot.
D i s p t p m $ d
Terpesona dengan suara musik tradisional yang ternyata memang musik khusus yang biasa dialunkan ketika kita berada di ruangan spa, tentu tidak menyurutkan keinginan kami untuk mencoba lebih lanjut ketangguhan KEF Q300 ini. Memang jujur saja, alunan musik tersebut mampu membuai suasana. CD saya ganti dengan Sammy, yang dengan sengaja dipilih karena mempunyai symbilans yang sangat tinggi dan nyata. Teorinya speaker dengan aluminium dome tweeter biasanya mempunyai suara tinggi yang detail tapi menyengat..Nah, setelah Sammy ini diputar, malah membuat saya agak bingung, ternyata dugaan saya salah. KEF Q300, meski menggunakan aluminium dome tweeter, ternyata suaranya halus, jauh dari perkiraan saya. Inilah yang membuat saya bergumam “Don’t judge by the book…”, jangan menilai dari penampilan dan teori, dengarkan dulu, dan pastikan apa yang anda mau…begitulah kira-kira… Akhirnya uji coba kami tutup dengan mendengarkan alunan merdu suara dari Diana Krall, yang dihadirkan di ruangan demo Excellent Mangga dua.a
SPESIFIKASI • Sensitivitas (db / w / m) : 87 • Finishes : 3 • Dimensi (hwd, cm) : 36x21x30 • Impedansi (ohm) : 8 • Max penanganan daya (watt) : 120 • Standmount : Ya • Biwirable : Ya • Floorstander : Tidak
audio video 23 Oktober 2012
Dinding - post yang dikemas bi-wire/bi-amp dengan jumper model switch
PENULIS
B&W 800-SERIES SPEAKERS Speaker ini saya pilih karena B&W 800 merupakan speaker yang saat ini sedang digunakan oleh Abbey Road dan Air Studios di London serta Skywalker Sound di Amerika. Tentu, sebagai “pasangan” paling cocok, saya gunakan juga power amplifier Parasound yang juga digunakan di Skywalker Sound. (catatan di Abbey Road Studios, B&W 800 di power dengan power amplifier merek Classe)
REVIEW
David Susilo
S
peaker bongsor dengan berat sekitar 100 kg ini menggunakan sistim 3-way dimana tweeternya dibuat dari bahan berlian karena karaktersitiknya yang solid dan memiliki resonance frequency yang tinggi dan akurat. Midrange dibuat dari bahan Kevlar yang ringan tapi kaku serta dua woofer 10-inci dengan bahan Rohacell dengan double-magnetic-coil untuk respons bass yang akurat dan dalam. Biasanya yang dinyatakan sebagai speaker akurat adalah speaker dengan frequency response yang +/- 6 dB dengan rolloff frequency di -12dB untuk frekuensi terendah. Speaker ini spesifikasinya sangat mencengangkan. Respon frekuensinya ada dikisaran +/- 2 dB dengan rolloff frequency yang hanya -6 dB di 24 Hz !!. Jadi hanya dengan sedikit permainan EQ di frekuensi rendah, speaker ini memiliki respon serendah 24 Hz dengan rolloff 0 dB alias tanpa rolloff sama sekali dan memiliki respon serendah 20 Hz hanya dengan rolloff -8 dB. Betul-betul tidak perlu subwoofer lagi! Untuk set up speaker ini, kalibrasi menjadi sangat mudah. Saya hanya perlu meletakkan settingan speaker size ke LARGE tanpa crossover point tanpa subwoofer dan menaikkan EQ sedikit antara 20 Hz dan 35 Hz untuk me-“rata”kan frekuensi respons sehingga mencapai titik kesempurnaan. Untuk uji dengar, tentu saya gunakan hasil rekaman yang di mix oleh Abbey Road Studios maupun Skywalker Sound, yaitu Raiders of the Lost Ark, Return of the Jedi, The Last Emperor, serta Interview With A Vampire. Tertegun saya mendengar suara bola batu yang mengguruh dan menggelegar tanpa perlu bantuan subwoofer dan tanpa adanya kelelahan telinga (kelelagan telinga atau Ear Fatigue biasanya disebabkan oleh frekuensi yang tidak datar serta respons dinamika yang kurang gesit). Suara alat-alat musik Cina yang banyak bermain di frekuensi tinggi (dari film The Last Emperor) terdengar sangat natural mengingatkan saya saat saya mendengarkan orkestra dari China bermain live dan unplugged (tanpa mikrofon) di Roy Thompson Hall. Tidak ada suara nyelekit meskipun sepanjang film semua diputar dengan kebisingan
audio video 24 Oktober 2012
dengan standar THX (85 dB average, dengan peak di 105 dB). Tidak terasa keletihan telinga sama sekali meski 7 jam nonstop sudah digunakan untuk menonton 3 film. Karena home theater ini bukan milik saya, jadi uji dengar harus saya teruskan meskipun 7 jam sudah berlalu. Tetapi kali ini saya putar Blu-ray Interview With a Vampire. Banyak sekali dialog di film ini yang acap kali selembut bisikan yang sulit didengar dengan jelas yang mendadak dilanjutkan dengan suara ledakan maupun orkestrasi yang menggelegar. Hal ini sama sekali tidak terjadi dengan speaker tipe 800 ini. Semua bisikan direproduksi dengan sempurna serta jelas terdengar dan swelling dari orkestrasi tetap terdengar anggun membahana tanpa memekakkan telinga. Tentu film saja tidak cukup untuk uji dengar sehingga saya juga memutar beberapa cuplikan lagu dari Emilie-Claire Barlow, Charice dan beberapa rekaman artis Indonesia maupun Jepang. Baik serta buruknya semua rekaman terdengar jelas. Speaker ini ternyata sangatlah transparan dan jujur. Tidak heran Abbey Road, Skywalker Sound, Air Studios dan banyak studio kelas dunia lainnya menggunakan speaker ini sebagai speaker monitor mereka. Harga speaker ini memang sangat mahal, sekitar $21,000 sepasang. Tetapi satu-satunya speaker yang menyaingi kualitas suara speaker ini (berdasarkan pendapat subjektif, tentunya) ada dikisaran $80,000 yang membuat speaker ini menjadi relatif murah yang membuat speaker B&W 800 Diamond ini menjadi best-buy untuk dikisaran harga yang diminta.a
Untuk set up speaker ini, kalibrasi menjadi sangat mudah. Saya hanya perlu meletakkan settingan speaker size ke LARGE tanpa crossover point tanpa subwoofer dan menaikkan EQ sedikit antara 20 Hz dan 35 Hz untuk me-“rata”-kan frekuensi respons sehingga mencapai titik kesempurnaan. SPESIFIKASI • Type: 3-way, 4 driver floorstanding loudspeaker, base vented reflex system • Drivers: Two 250mm Rohacell cone bass units, one 150mm woven Kevlar cone FST midrange unit, one 25mm CVD diamond dome tweeter • Frequency Response: 25Hz to 33kHz (-6dB) • Sensitivity: 90dB/W/m • Minimum Impedance: 8 Ohms nominal (3.1 Ohms minimum) • Crossover Frequencies: 350Hz and 4kHz • Power Handling: 50 to 1000 Watt • Cabinet Finishes: Cherrywood, Rosenut or Black Ash real wood veneers. Black cloth grill • Accessories: Four spikes and soft feet included • Dimensions: 1180 x 450 x 645 (WxDxH in mm) • Weight: 125 kg each
audio video 25 Oktober 2012
PENULIS
SPEAKER FLOOR STANDING
MISSION MX3
TEST
Wisnu Wijaya
Untuk yang memiliki ruang dengar yang lumayan besar, tentulah lebih tepat kalau memilih sepasang speaker floorstanding. Ukurannya yang besar, dibarengi dengan kemampuan yang lebih akurat untuk mengadirkan suara dengan lebih natural.
K
unjungan untuk uji coba kali ini, kami mendatangi sebuah butik hi-end Utama Audio di kawasan Mangga Dua. Di tempat ini merupakan salah satu distributor resmi speaker merek Mission. Dan kedatangan kami ke tempat tersebut, karena ada produk yang benar-benar baru datang, andai kata “roti”, speaker ini bisa dikatakan “fresh from the oven”, bahkan ketika kami datang, harga jual-nya pun belum ada informasinya. Mission MX3, merupakan sebuah speaker floorstanding dengan woofer kembar yang mengapit sebuah dome tweeter. Atau bagi yang sudah terbiasa dengan istilah audio, modelnya adalah d’appolito, namun kovernya diberi pemanis, sehingga kalau
audio video 26 Oktober 2012
tidak diperhatikan, sekilas modelnya bukan d’appolito. Kotak speaker didesign memiliki dua warna utama, red cherry untuk bagian samping dan belakang, hitam untuk bagian muka. Untuk sekeliling speaker dan tweeter diberi pemanis dengan warna abu-abu keperakan. Sedang semua drivernya diberi penutup kain tembus suara berwarna hitam. Untuk yang suka kerapihan, kover speaker boleh dibiarkan terpasang. Tapi bagi kami yang lebih mementingkan sura supaya keluar lebih bebas, kami meminta untuk mencopot penutupnya. Malah menurut saya pribadi, dengan tanpa adanya penutup tersebut, MX3 tampil dengan lebih mempesona. Sosoknya terlihat lebih kokoh. Seperti biasa pada bagian belakang disediakan dua pasang terminal untuk penggunakan single amp ataupun biamp. Pemilihannya dilakukan melalui jumper yang sudah disediakan. Selain itu terlihat 2 buah bulatan hitam, uyang mirip dengan dua buah port bass reflex, tapi ternyata hanya port di sebelah atas saja yang digunakan. Yang bagian bawah, hanya sebagai variasi atau mungkin dipergunakan sebagai port juga untuk design boks dengan tipe lainnya. Maklum Mission ini membuat banyak model speaker dengan bentuk dan fisik yang bisa dikatakan serupa. Meski floorstanding, rekomendasi amplifier yang digunakan ternyata mulai dari range 25 Watt sampai 150 Watt per kanal, yang menyiratkan bahwa speaker ini mempunyai efisiensi yang baik. Sedang rentang frekuensinya dari 45Hz sampai 20kHz.
UJI COBA
Puas memperhatikan fisiknya, kami meminta tolong agar speaker baru ini dipasangkan dengan perangkat referensi yang ada di sana. Setelah semuanya terpasang dengan baik. Kami mulai mendengarkan dengan seksama. Cukup terbuai kami dengan lagu yang disajikan. Sebenarnya agak familiar dengan penyanyi-nya, hanya karena yang diputarkan trak 1, masih agak lupa siapa penyanyinya. Yang pasti suara yang dihasilkan oleh speaker floorstanding ini mampu memukau kami. Detail yang baik, respon frekuensi rendah yang tak kalah baiknya. Setelah track dipindah ke trak 3, barulah saya menyadari bahwa ini merupakan album dari Sofia Kallgren, dengan lagunya “Life” pada track tersebut. Padahal lagu ini merupakan salah satu favorit saya untuk uji coba. Lagu yang sangat dominan di vokal yang khas ini mampu membuat saya bernostalgia di mana beberapa tahun yang lalu, saya sering sekali mendengarkannya.
Mission MX3, merupakan sebuah speaker floorstanding dengan woofer kembar yang mengapit sebuah dome tweeter. Atau bagi yang sudah terbiasa dengan istilah audio, modelnya adalah d’appolito, namun kovernya diberi pemanis, sehingga kalau tidak diperhatikan, sekilas modelnya bukan d’appolito.
Drifer Mission dengan desain yang khas Secara keseluruhan speaker floorstanding ini mampu mereproduksi suara baik rendah sampai ke tinggi dengan baik, halus namun cukup detail. Dan mengingat tipe-tipe lainnya dari Mission ini, tidak salah jika menggunakannya sebagai speaker utama untuk ruang home theater ada. Jadi selain untuk musik-musik hi-end, bisa juga digunakan untuk menikmati sajian film.a
SPESIFIKASI • Sensitivity (db/w/m) : 89 • Finishes : 4 • Dimensions (hwd, cm) : 82x17x34 • Impedance (ohms) : 8 • Max power handling (watts) : 150 • Standmount : No • Biwirable : Yes • Floorstander ; Yes
audio video 27 Oktober 2012
PENULIS
TEST
Budi Santoso
DWR TECHNOLOGY DIVA BOOKSHELF
Setelah DWR Tecnology Aria Optima ďŹ&#x201A;oorstand yang perkasa hadir di tanah air, maka muncullah pasangannya, si bookshelf yang kompak yang bagaikan perpaduan Yin dan Yang, siapakah dia? Dia adalah DWR Technology DIVA.
K
enapa disebut DIVA? Karena diklaim suaranya merdu bak laksana seorang Diva yang piawai melantunkan lagu dan genre musik apa saja. Keunikan dari bentuk loudspeaker ini pun segera memperlihatkan kelasnya sendiri sebagai salah satu loudspeaker yang patut mendapat perhatian khusus, terutama dari para Audiophile yang menggemari musik stereo
maupun multikanal Melihat bentuk serta desain dari Diva ternyata mengikuti kemiringan Aria Optima dengan perhitungan time alignment, sehingga diharapkan akurasi waktu tiba highmid frekuensi dan mid-low frekuensi ke gendang telinga kita akan lebih natural dan lebih akurat. Kemiringan secara natural ini juga untuk mengurangi
audio video 28 Oktober 2012
untuk volume dan hanya memakai sebuah powercord saja. Sangat efisien dan efektif.
REFERENSI LAGU :
After The Love Has Gone – David Benoit, Russ Freeman, Phill Perry, Vesta and friends. Lagu legendaris jazzy ini merupakan lagu Earth Wind and Fire yang dimainkan dengan jazz fusion oleh jawara GRP records dengan tehnik dan aransemen lebih banyak improvisasi instruments dan tehnik vocal yang sangat sulit, untuk membuktikan bahwa setiap performance artis bisa dikeluarkan satu satu tanpa tercampur satu sama yang lain, semuanya mampu direproduksi dengan mulus oleh si Diva. Bahia Funk – Lee Ritenour, sebuah karya jazz fusion instrumental dengan gaya Brazillian yang sangat dinamis dengan permainan gitar akustik, bass, drum, perkusi, keyboard yang saling bersahut sahutan menguji kemampuan transient dan attack Diva, si adinda ini dengan mulus merepronya Kissing A Fool – Michael Buble, album ini merupakan lagu debut perdana yang mendapat banyak perhatian public dikomunitas jazz atau pop, Michael melantunkan lagu karya George Michael dengan sangat baik dengan awal bass betot dan dentingan piano David Foster, dan dengan tambahan orchestrasi yang lengkap pun dilalap si Diva yang mampu diajak santai trio sampai full big band membahana. Let’s Fall in Love – Diana Krall Live in Paris yang mendapatkan Grammy dan Juno Award sebagai Best Vocal Jazz Album 2003, campuran vocal, big band dan classic orchestra dinyanyikan dengan sangat merdu dan lengkap oleh Diva.a
Peranan jenis kayu yang dipakai sampai dengan finishingnya juga mempengaruhi kualitas akustik dan penampilan dari Diva ini menjadi sebuah karya seni dan teknologi audio plus musik yang tidak saja nyaman di telinga, namun juga seksi di pandang mata. SPESIFIKASI kinerja elektronik crossover secara kuantitas dan lebih simple. Nah! Serta merta aplikasi akustik ini bisa meningkatkan kualitas reproduksi suara lebih natural dan netral secara signifikan. Peranan jenis kayu yang dipakai sampai dengan finishingnya juga mempengaruhi kualitas akustik dan penampilan dari Diva ini menjadi sebuah karya seni dan teknologi audio plus musik yang tidak saja nyaman di telinga, namun juga seksi di pandang mata. Amplifier yang untuk mendrivenya cukup menggunakan ampli integrated hybrid DWR miniMAX Quattro dengan preamp tube yang memakai 2 tube NOS 6AK5 dengan power supply unit tersendiri dan memakai stereo power solidstate 75watt/kanal (8 ohm) dengan power supply unit tersendiri dan mereka tersambung oleh internal interkonek. Semua dalam 1 boks yang kompak, dengan dua tombol besar : tombol satu untuk selektor 2 input, dan tombol kedua
• Type : 2 Ways bookshelf • Box : Bass reflex • Port location : Back ported • Driver Woofer : 5,5” paper coated long throw surround rubber • Driver Tweeter : 1” dome fabric • Freq. response : 50hz-20kHz • Efficiency : 90dB • Impedance : 6 Ohm • Binding post : 1pair 5 ways binding post • Wire : Single wire • Internal wires : Oxygen Free Copper wires • Finish : Walnut Tea Brown veneer with glossy finish • Range power : 10-100 watt RMS/ch • Size : 21.5x26x33 cm (LxDxT) • Crossover point : 3000 Hz
audio video 29 Oktober 2012
PENULIS
POLYTRON PHT 922L
Home Theater in a Box (HTiB) memang semakin banyak diminati oleh para konsumen elektronik sebagai sarana hiburan keluarga yang terbilang praktis, karena tidak harganya saja yang semakin terjangkau, tapi dimensinya juga semakin ramping dan ringkas, sehingga tidak menyita tempat.
B
TEST
Budi Santoso
anyaknya brand besar yang mulai meluncurkan produk HTiB tentunya banyak pula varian yang disuguhkan pada konsumen dalam menentukan pilihannya, termasuk produk buatan Polytron kali ini, yang juga merupakan jenis HtiB dengan fitur lengkap. Kalau melihat produk Polytron yang masuk dalam jajaran seri 922 ini, ternyata dikemas dalam dua boks terpisah, dimana untuk komponen utama seperti amplifier, super woofer dan speaker center berada dalam boks tersendiri, sedangkan untuk speaker satelit untuk front dan rear, juga
dikemas dalan boks terpisah, sehingga untuk membentuk sistem tata suara home theater, maka keduanya dapat dipadu. Sebagai unit utamanya, mesin source berbasis DVD player dan amplifier multikanalnya terintegrasi dalam satu kotak yang memiliki dimensi cukup pipih, bahkan kami tak menyangka kalau di dalamnya sudah terdapat penguat daya. Dalam kardus yang sama, juga terdapat modul superwoofer berukuran jumbo yang ternyata merupakan jenis subwoofer pasif, tidak seperti kebanyakan produk Polytron yang biasanya dikemas sebagai subwoofer aktif, selain itu juga terdapat sebuah speaker center dengan desain yang eksklusif. Untuk speaker front dan surroundnya, maka kami harus membuka kardus satu lagi, dimana terdapat 4 unit speaker satelit model tower yang terlihat ramping yang kesemuanya memiliki dimensi yang sama besar.
PENGUJIAN
Untuk membentuk sistem tata suara home theater dengan konfigurasi 5.1 kanal, maka Polytron PHT 922L dengan jajaran Speaker SPK 922LA digabungkan, sehingga terjalinlah sistem HTiB yang telah siap tempur. Dalam pengkoneksian kabel, kami sangat dimudahkan dengan adanya slot khusus yang disediakan oleh unit amplifier/player, terutama untuk jalur koneksi loudspeaker, baik center, front, maupun surround. Bahkan untuk mem-boost driver super woofer -- pembangkit nada rendah (pengganti modul subwoofer), juga memiliki jenis koneksi yang sama, namun dalam hal ini, kami cukup terkejut dengan sistem superwoofer kali ini, karena penguat dayanya mengandalkan amplifier yang masuk satu modul dengan penguat daya loudspeaker lainnya. Setelah koneksi jalur speaker terpasang semuanya, kami mencoba memutarkan beberapa piringan format DVD, baik dari jenis musik maupun film. Untuk pengujian pertama, kami mencoba memutarkan salah satu film lawas Air Force One yang sudah terbukti telah mengadopsi tata suara Dolby
audio video 30 Oktober 2012
Digital 5.1 yang mumpuni. Dari hasil uji dengar, terbukti bahwa kolaborasi dengan superwoofer ternyata mampu menghadirkan kualitas suara dengan performa yang cukup menakjubkan, dimana efek vokal terdengar berat dan berbobot, tak terkesan sumber suara berasal dari speaker berukuran driver mini. Begittu juga dengan kemampuan super woofer dalam setiap adegan, termasuk deru pesawat Air Force One tersaji mulus tanpa terjadi kolorasi, sepertinya jajaran speaker ini memang matching. Kemampuan amplifier terintegrasi yang menangani subwoofer juga patut mendapat acungan jempol, karena sanggup menggerakkan driver super woofer dengan mulus tanpa kedodoran. Kinerja dari head unit player/amplifier juga tergolong responsif, dimana kemudahan dalam setting juga tersaji dari tampilan menu standar yang ditampilkan di layar, baik dari pengaturan jalur koneksi sampai pada sistem karaoke. Bahkan ketika kami coba untuk memutar musik MP3 dari slot USB yang disediakan, player ini juga mampu mengakses setiap file MP3 dengan cermat tanpa terjadi lag.a
SPESIFIKASI • DVD/VCD PLAYER • USB PLAYER (Input) • JPEG Viewer • HDMI Out • MIC Input : 2 • MIC ECHO : • DVD SECTION SINGLE DISC • Speaker System 5.1
Dari hasil uji dengar, terbukti bahwa kolaborasi dengan superwoofer ternyata mampu menghadirkan kualitas suara dengan performa yang cukup menakjubkan, dimana efek vokal terdengar berat dan berbobot, tak terkesan sumber suara berasal dari speaker berukuran driver mini. Begittu juga dengan kemampuan super woofer dalam setiap adegan, termasuk deru pesawat Air Force One tersaji mulus tanpa terjadi kolorasi, sepertinya jajaran speaker ini memang matching.
audio video 31 Oktober 2012
PENULIS
TEST
Budi Santoso
NAKAI NP1 DVD PROJECTOR PORTABLE Inovatif, nyentrik, dan unik, itulah yang tercermin dari perangkat portabel yang satu ini. Nakai NP-1, merupakan jenis mesin pemutar DVD yang dikemas dengan desain unik, tidak seperti kebanyakan jenis DVD player portabel, karena dilengkapi pula dengan mesin proyeksi mini yang mampu menghadirkan tayangan video pada media layar atau tembok.
N
akai NP-1 adalah salah satu seri DVD player dengan penampilan yang memiliki dimensi yang cukup simpel, dimana mirip dengan mesin portabel mini yang ada beredar di pasaran, hanya saja untuk player ini mampu membaca format dari media ďŹ&#x201A;ashdisk, maupun memori eksternal dengan adanya fasilitas port USB. Dari tampilannya, Nakai NP-1 memang terdapat satu bidang yang terdapat lensa sebagai media proyeksi menggunakan penerangan lampu LED, sehingga mirip dengan mesin proyektor mini. Di bagian panel lain terdapat beberapa jalur masukan dan keluaran, baik untuk AV model komposit serta jalur untuk antena TV. Pada panel sebaliknya, kita akan temukan sebuah port USB untuk media memori, dan dua buah port USB jalur
audio video 32 Oktober 2012
joystick untuk bermain game, dimana pada paket ini juga disediakan joystick dan software game yang berisikan 300 game. Sebagai catu daya, maka Nakai NP-1 menggunakan adaptor yang include dalam paket ini. Untuk pengoperasian, walau dari mesin playernya disediakan tombol standar untuk play serta power, namun untuk pengaturan setting dan menu tampilan hanya dapat dilakukan menggunakan remote control yang disediakan.
PENGUJIAN
Dalam pengujian Nakai NP, kami langsung mencoba dengan software DVD dari film MIB III. Di sini proses pemutaran cakram DVD menggunakan model top-loading, dimana DVD baru beroperasi setelah penutupnya di tutup. Proses bacanya tergolong cukup cepat, tidak sampai 10 detik, menu film MIB III sudah tertampil. Pada pengoperasian DVD player ini, secara otomatis, lampu proyektor langsung menyala, sehingga gambar dapat langsung tertampil pada bidang yang disorot, dalam hal ini kami hanya menggunakan tembok putih. Untuk mematikan fungsi proyektor hanya bisa dilakukan melalui fasilitas remote, jika Anda ingin menggunakan monitor TV atau lainnya. Dari hasil proyeksi, kami dapati gambar yang cukup terang, walau akan lebih optimal jika kondisi ruang benarbenar gelap, hanya sayangnya untuk resolusi gambar yang ditampilkan memang terlihat kurang halus, sehingga untuk tayangan teks yang kecil tidak terbaca jelas, namun untuk
Lensa Proyektor dengan fokus manual
gambar video cukup jelas, walau masih didapati efek jaggy. Untuk happy & fun, DVD player memang cukup menarik. Saat kami coba memutar file film dari media flashdisk, player ini juga cukup responsif, termasuk untuk menayangkan format JPEG berupa foto, hasilnya tidak mengecewakan. Ini membuktikan kalau Nakai NP1 juga menjadi mesin multimedia player yang mampu membaca beberapa format audio video yang sedang tren saat ini. Untuk membuktikan bahwa mesin Nakai NP1dapat diaplikasikan sebagai game console, kami mencoba memasang joystick pada salah satu port USB yang bertanda khusus untuk game, namun sebelumnya software game bawaan Nakai kami masukan dalam media putar DVD, yang kemudian akan tertampil ratusan game ala Nitendo yang dapat dimainkan melalui seleksi menggunakan remote. Setelah game tertampil, maka joystick baru dapat difungsikan. Walau terkesan game jadul, kami cukup bernostalgia dengan setiap game yang disediakan. Tak ketinggalan, untuk mencoba fitur lain yang tidak kalah menariknya, adalah Nakai NP1 yang dilengkapi dengan tuner sinyal TV dan antena model pigtail yang juga terdapat dalam paket. Setelah dilakukan pencarian sinyal TV melalui fungsi otomatis, ternyata ada beberapa yang “nyangkut” walau tidak sekuat ketika kami mencoba dengan antena luar (atas), yang membuktikan kalau kualitas tunernya tergolong cukup kuat.a
SPESIFIKASI • Image Projection • Fokus & Zoom • Resolusi • Brightness • Rasio Kontras • Aspek Rasio • Built-in Speaker • Konsumsi Daya • Input • Format Image • Format VIdeo • Format Audio MPEG1/2/2,5
: 10 - 80 inci : Manual : 800 x 600 : 10 ANSI Lumen : 199 : 1 :4:3 : 2W x 2 : 15 Watt : AV in, SD/MMC, ISB. S-Video, TV : JPEG, BMP, JPG, TIFF : Avi, ASF, MP4, MPEG2, MPEG3, MPEG4, RM/RMVB, FLV : MP3, Audio CD, WMA, WAV, AAC,
• Kontak : PD SINAR
Antena TV model pigtail
Remote control yang disertakan dengan menu lengkap
audio video 33 Oktober 2012
Tersedia 2 port USB joystick, 1 USB port flash, dan slot SD/MMC
PENULIS
TEST
Budi Santoso
OPTOMA HD33 1080P DLP 3D HOME THEATER PROJECTOR Tiga tahun lalu, untuk mendapatkan jenis mesin proyektor yang didukung ďŹ tur lengkap, termasuk 1080p maupun 3D memang masih menguras kantong Anda, namun saat ini jenis proyektor tersebut semakin terjangkau, bahkan telah direkomendasi sebagai salah satu komponen untuk sistem home theater, termasuk produk Optoma seri HD-33.
H
adirnya mesin proyektor besutan Optoma seri HD33 tentunya menambah maraknya jenis proyektor yang mampu menghadirkan visual home theater sesungguhnya, dimana mesin yang satu ini memiliki performa yang sangat mengesankan. Dari tampilannya Optoma HD33 memang terlihat cukup luwes dan terkesan aerodinamis, sehingga dapat ditempatkan dalam posisi on the table tanpa mengurangi estetika. HD33 ini menggunakan pendekatan minimalis. Ia tidak memiliki speaker internal, sehingga untuk mendapat-
kan audio, maka diperlukan satu set speaker khusus. Tidak ada tombol pada unit utama, selain hanya tombol power tunggal di bagian belakang sebelah input video, sehingga sistem kendali sangat mengandalkan remote control. Dengan dukungan dua port HDMI, komposit dan koneksi VGA, mestinya cukup untuk kebutuhan sistem video dari yang standat sampai resolusi tinggi,. Bahkan, pemicu 12v, USB port dan RS232 port juga tersedia. Dari rincian teknis, Optoma HD33 mampu menghasilkan kontras 4.000 : 1 yang tentunya sangat terang untuk
audio video 34 Oktober 2012
tor ini berjalan pada 60Hz, kecepatan roda yang sama akan menghasilkan 6x. Umur lampu HD33 ini dapat bertahan hingga 3.000 jam dalam mode Bright dan 4.000 jam dalam Standar. Hal ini cukup wajar untuk jenis proyektor home theater, bahkan untuk lampu pengganti setelah masanya habis, dapat diperoleh dengan harga terjangkau. Sedangkan untuk dapat menampilkan efek 3D, Optoma HD33 dapat dioperasikan secara otomatis apabila videonya sudah 3D. Bahkan dengan built-in converter dari proyektor ini, maka tayangan 2D dapat dikonversi menjadi 3D, hanya sayangnya untuk kebutuhan kacamata 3D hanya disediakan secara opsional.
PENGUJIAN
Untuk mengobati rasa penasaran, kami mencoba Optoma HD33 menggunakan mesin blu-ray player keluaran NAD seri T567, dalam hal ini kami juga menggunakan software blu-ray demo kelas HD yang berikan beberapa potongan ďŹ lm dan musik. Setelah melakukan sedikit pemanasan, Optoma HD33 secara bertahap mulai menampilkan cahaya biru yang semakin lama semakin terang, bahkan dalam suasana lampu neon menyala, kami masih dapatkan image gambar yang terang. Kali ini, kami menggunakan koneksi HDMI jenis mesin proyektor sistem home theater. Fitur lain yang tidak kalah pentingnya adalah HD33 merupakan jenis proyektor 3D 1080p (full HD) dengan kompatibilitas dengan HDMI 1.4. serta menggunakan frekuensi radio (RF). Optoma HD33 dilengkapi dengan Color Wheel dengan kecepatan 3x, 6-segmen roda warna RGB dan memiliki refresh rate 120Hz dan roda warna berjalan melalui tiga siklus penuh per frame, untuk refresh rate 3x. Jika proyek-
Dari rincian teknis, Optoma HD33 mampu menghasilkan kontras 4.000 : 1 yang tentunya sangat terang untuk jenis mesin proyektor sistem home theater.
Proyektor yang dilengkapi jalur AV yang lengkap
audio video 35 Oktober 2012
PENULIS
TEST
Budi Santoso
SPESIFIKASI • Display Technology
: Single 0.65” DC2 1080p DMD DLP Technology by Texas Instruments • Native Resolultion : Native 1080p (1920x1080) 2D/3D • Brightness : 1800 ANSI lumens • Contrast Ratio : 4.000:1 (full on/full off) • Displayable Colors : 1.07 Billion • Lamp Life and Type : 4.000/3.000 hours (STD/bright) 230W Osram • Projection Method : Front, rear, ceiling mount, table top • Keystone Correction : ± 5° Vertical • Aspect Ratio : 16:9 native, 4:3 and 16:10 compatible • Projection Distance : 1,5 - 10 m • Image Size (Diagonal) : 0,95 - 7.64 m • Projection Lens : F=2,55-2.87, f= 22,4–26,8mm, • Noise Level : 28dB/30dB • Power Consumption : 310 watt (bright), 260 watt (STD), <0,5 watt (standby) • Computer Compatibility : HD, UXGA, WXGA, SXGA+, SXGA, XGA, SVGA, VGA resized, VESA, PC and Macintosh Compatible • Video File Compatibility : NTSC, PAL, SECAM, SDTV (480i), EDTV (480p), HDTV (720p, 1080i/p) • 3D Compatibility : Supports all HDMI 1.4a mandatory 3D format • Vertical Scan Rate : 25 - 85 Hz, 120Hz • Horizontal Scan Rate : 15.3 - 91.1 KHz • I/O Connectors : Two HDMI v1.4a, VGA-in, component video, composite video, RS-232 , +12V trigger, VESA 3D port • Weight : 4,5kg
1.4 dari mesin blu-ray ke proyektor, dan hasilnya memang mengaggumkan, dimana kerapatan gambar yang dihasilkan tidak terasa kalau berasal dari mesin proyektor. Dengan memproyeksikan video pada layar 72 inci, rasanya memang masih terlalu sempurna dalam menampilkan gambar, bahkan kami yakin untuk tampilan sampai 100 incipun masih direpresentasikan secara baik. Dari hasil pemutaran piringan blu-ray, dapat terlihat sebuah citra video yang memikat, dimana kekentalan warna yang dihasilkan memang baik, bahkan saat kami coba dengan menaikkan tingkat kecerahan, kualitas gambar masih terlihat fokus dan pekat. Apalagi ketika kami lakukan penggelapan ruang secara total, video yang dihadirkan serasa lebih hidup, dimana dengan refresh rate tersebut, kami dapati juga kualitas video yang smooth, tidak terkesan patah-patah, sehingga sangat nyaman di mata. Untuk pengujian 3D, kami menggunakan kacamata 3D opsional, dimana untuk tayangan ini hanya melakukan proses konversi 2D to 3D dari film blu-ray. Hasilnya ternyata juga menggembirakan, karena respons sinkronisasi gelombang RF dari mesin proyektor dengan kacamata tergolong responsif, sehingga hasil konversi ini juga mampu mencitrakan efek 3D yang cukup dalam dan cenderung realistis. Dari hasil pengujian di atas, membuktikan kalau HD33 Optoma adalah mesin proyektor dengan kemampuan 1080p serta fitur proyeksi 3D yang tidak saja ditunjang oleh sistem koneksi HDMI terbaru, namun juga sebagai mesin proyektor dengan kontras setara profesional yang direkomendasi untuk sistem home theater dengan harga sebanding, bahkan cenderung terjangkau.a
audio video 36 Oktober 2012
BERANI ADU HARGA TANPA TURUNKAN KUALITAS
M
eskipun menyandang status TV LED namun konsumen jangan terkecoh bahwa TV LED pasti sudah mengusung fitur Full HD, belum tettu. Karena memang tidak ada hubungannya antara teknologi LED dan fitur Full HD. Ciri khas TV LED dibanding TV LCD biasa adalah dilihat dari samping dimana tampilan TV LED lebih tipis (slim) dibanding TV LCD biasa. Dari pantauan pasar - TV LED mulai hadir pada TV LCD diagonal 19 inci dan seterusnya. Di pasar sendiri produk TV LED dipasok dari Negara Cina, Korea, Jepang dan lokal (Polytron). Masing-masing punya ciri khas sendiri. Namun secara umum TV LED China menonjol dalam hal harga yang terjangkau serta fitur yang lumayan lengkap. Jadi kita bisa mengikuti mode TV (LCD) yang sedang trend di pasar tanpa menguras isi kantong kita. Sedangkan TV lokal masih bisa bersaing dibidang harga tapi bukan yang termurah. Produk Polytron sendiri selama ini dikenal memiliki sound quality yang lumayan serta koneksi yang berlimpah. Selain itu juga TV Polytron sering dilengkapi fitur yang jarang ada pada produk pesaingnya. Misalkan fitur picture freeze, active sub woofer dan lain-lain. Sekarang ini produk Korea memang dikenal sangat inovativ. Kita bisa katakan bahwa produk audio video Jepang sudah dilampaui oleh “Duo Korea” yaitu Samsung dan LG. Ciri khas produk mereka berdua ini adalah sangat inovativ dengan banyak menghadirkan fitur-fitur baru yang makin memanjakan konsumen seperti pada kategori TV (LED) smart dan 3D. Hal itu dikarenakan divisi riset mereka rajin menciptakan penemuan-2 baru. Namun berbicara mengenai harga, produk mereka sekarang ini tergolong adalah yang paling mahal tetapi itu sesuai dengan pepatah “ada harga ada mutu”. Yang terakhir adalah produk Jepang. Semula produk Jepang adalah yang nomor satu tapi sekarang tidak lagi. Namun begitu bukan berarti produk Jepang sekarang menurun kualitasnya. Beberapa tahun belakangan ini mereka kurang agresif dalam meluncurkan produk baru dengan fitur-fitur yang unggulan. Dari seluruh merk Jepang hanya Sharp yang kelihatan masih stabil (konsisten) dengan riset unggulan mereka. Dengan demikian maka tidak heran jika harga TV Sharp tidak lebih murah dari Korea. Berbeda dengan harga TV Toshiba dan Sanyo yang lebih murah dari Samsung dan LG. Sementara itu harga TV Sony dan Panasonic “sebelas duabelas” dengan harga TV Korea.
audio video 37 Oktober 2012
Doharto
GROUP TEST
Dengan berkembangnya teknologi TV maka sekarang ini TV LCD dengan teknologi LED sudah makin eksis di Indonesia. Karena sudah tergolong mass production maka harga TV LED juga sudah makin tertekan. Para pemain di pasar sekaran ini bukan hanya berbicara perlombaan dalam hal inovasi produk di antara mereka namun juga sudah menyentuh pada persaingan harga.
PENULIS
CHANGHONG LE24819
GROUP TEST
HARGA : 1.425.000
H
arus diakui bahwa perkembangan teknologi TV LCD produk Cina semakin maju saja. Dengan fitur lengkap kita sudah bisa membeli TV LCD Cina dengan harga yang sangat bersaing dibanding Korea dan Jepang. Mereka juga berani memberikan garansi selama 3 tahun. Jadi itu semua membuat konsumen sekarang ini mulai sulit untuk mengatakan tidak buat produk negeri tirai bambu. Kali ini Cina hadir dengan TV teknologi LED ukuran 24 inci yaitu Changhong LE24819. TV dengan frame warna hitam ini kelihatan berpenampilan klasik. Namun ada sentuhan crystal pada standing TV ini hingga mempermanis penampilannya. TV ini sudah mengusung teknologi Full HD 1920x1080 pada layarnya serta dynamic contrast ratio
LG M2341A
P
HARGA : 1.595.000
ada product review kali ini LG menghadirkan TV LCD yang belum LED layar wide 23 inci dengan ratio 16:9 yaitu LG tipe M2341A. Meskipun belum disematkan teknologi LED yang membuat casing TV sangat slim namun TV ini sudah mengusung resolusi tinggi yaitu 1920x1080 alias Full HD dimana ia sudah setara dengan Changhong LE24819, bedanya TV Changhong tersebut sudah LED. Ukuran TV LG ini lebih kecil 1 inci dibanding kompetitornya kali ini. Perlu diketahui bahwa ukuran TV LCD 24 inci setara dengan TV CRT yang sempat popular di masyarakat beberapa tahun lalu yaitu diagonal 21 inci. Disain TV LG ini adalah meruncing pada ke empat
hingga 2.000.000 : 1. Sehingga tampilan layar semakin enak saja saat ditonton. Mengenai teknologi Full HD – sejak tahun 2010 Changhong yang notabene adalah BUMN milik Cina memang sudah menghadirkan fitur ini pada line produk TV LCD-nya mulai diagonal 24 inci. Disain TV Changhong LE24819 cukup manis dengan sudut lancip pada ke empat ujungnya. Tampilannya yang Ultra Slim Design dipadu padan dengan Glass Stand Design membuat TV ini Nampak berkelas. Belum lagi dengan adanya LED Edge Backlight serta Crystal Design membuat TV layak untuk dijadikan pusat perhatian di ruang keluarga. Fitur lainnya yang juga penting dari TV ini adalah Full Stereo. TV ini dilengkapi dengan koneksi yang cukup lengkap. Ada tiga set HDMI, dua buah USB dan khusus satu PC input terminal agar TV ini bisa dijadikan monitor. Jadi kita bisa menghubungkan TV ini dengan berbagai jenis player atau gadget. Dengan banderol cuma Rp 1.425.000 harganya adalah yang paling terjangkau. Itu bisa kita lihat di Liputan Pasar majalah ini. Karena itu ia tergolong “best value for money”.a SPESIFIKASI • Full-HD 1920 X 1080 • Full Stereo • 24 inch • LED Edge Backlight • Glass Stand Design • Crystal design • 2.000,000 : 1 Dynamic Contrast Ratio
• 2 USB-MULTIMEDIA, (RMVB, MP3, MP4, JPEG, ETC.) • Ultra Slim Design • HDMI 3x • AV/Component • VGA • Low Stand by Power
sudutnya. Bodinya disaput warna hitam namun standing TV ini kelihatan cukup tinggi hingga ia lebih terlihat seperti LCD monitor layaknya. Speaker TV ini diletakan di bagian bawah casing. Sehingga ada penebalan pada casing bagian bawah. Melalui TV ini LG kelihatan “PD” untuk bersaing di segmen TV LCD 24”. Meskipun diagonalnya cuma 23”, di bidang sound quality TV ini dilengkapi invisible speaker dengan sound output sangat powerful dan “nendang” yaitu 14w pada 10% RMS. Dan tentu saja chip SRS Tru Surround disematkan didalam rangkaian IC-nya. Kekuatan gambarnya selain pada fitur Full HD juga kekuatan brightness yang mencapai 250cd/m2 serta contrast ratio-nya sebesar 30.000:1. Sementara itu perlu waktu 5ms untuk menghidupkan TV ini sampai ia “on”. Koneksi pada TV ini cukup lengkap yaitu D-Sub, Headphone out, USB, HDMI dan PC input. Jika anda adalah penikmat gadget – maka TV ini memiliki tingkat kompatibilitas cukup tinggi. Selain itu juga TV ini cocok untuk menemani anda di ruang tidur, tempat kos atau ruang kerja pribadi. Harganyapun masih tergolong feasible.a SPESIFIKASI • Full-HD 1920 X 1080 • Full Stereo • 23 inch wide • Brightness 250 cd/M2 • Contrast ratio 30.000 : 1 • Response Time 5 ms • Horizontal Freq. 30kHz-69kHz
audio video 38 Oktober 2012
• Vertical Freq 56Hz-61Hz • Connector D-Sub, Antenna in,Headphone out, USB, HDMI dan PC input • 16 : 9 auto resolution • Sleep Timer • Remote Control
SHARP LC-24DC50M HARGA : 2.000.000
T
V Sharp selama ini dikenal dengan TV LCD produknya yang berkualitas premium. Selain itu Sharp memang dikenal sebagai pabrikan yang memiliki sendiri pabrik yang memproduksi panel LCD, bahkan sebagian panel tersebut dia jual kepada pabrikan TV LCD lainnya. TV Sharp LC-24DC50M merupakan TV termahal pada produk review kita kali ini. Pertanyaannya adalah apakah fitur yang diusungnya sudah sesuai dengan harganya? Ayo ikuti terus rubrik ini. Sekilas membaca spesifikasi teknik TV ini – bisa disimpulkan bahwa fiturnya memang sesuai dengan harga. Kita mulai dari teknologi pada layar. Penggunaan teknologi LED dan Full HD 1.920 x 1.080 pada TV yang berdiagonal 24 inci mencitrakan dia memang adalah produk premium di kelasnya. Menariknya ia dilengkapi fitur Teletext yang seka-
POLYTRON 24B33 HARGA : 1.700.000
P
olytron adalah merk lokal yang sudah hadir di Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Produk Polytron dimulai dari AC hingga TV dan smart phone. Setahu saya di era 90’an selain Polytron – PT. Istana Hartono Elektronic (pabrikan yang dibawah grup Jarum) juga menjual TV merk Digitec dan OKEI. Namun yang tetap eksis hingga kini tinggal Polytron inilah. Pada komparasi kali ini Polytron hadir dengan TV LED diagonal 24 inci yaitu tipe 24B33. TV ini tampil dengan balutan warna hitam pada casingnya, hingga ia tampak elegan. Nampak dari sisi samping TV ini memang kelihatan slim, ciri khas TV LED. Meskipun TV ini mengusung layar LED dan dengan aspect ratio 16:9 namun ia belum Full HD. Layar TV ini memiliki brightness 250cd/m2 dan contrast
rang ini sudah tidak digunakan lagi di dunia pertelevisian (broadcast) di Indonesia, tidak seperti pada era 90’an lalu. Untuk memperkuat tangkapan sinyal - TV ini dilengkapi antenna booster agar didapat gambar yang prima. Di sektor audio – TV ini sudah Full Stereo atau NICAM/A2 serta di lengkapi surround sound. Ada dua buah speaker yang di tanam dalam cabinet TV ini. Speaker tersebut berukuran 5cm x 4cm dengan total audio output yang dihasilkan 10w pada 10% RMS. Pada saat membaca gallery foto dari USB Flash Disk maka tampilan foto dapat diperindah oleh TV ini tentu saja dengan fitur Photo Frame Mode. TV ini kompatibel dengan berbagai macam gadget atau player – itu terbukti dari koneksi yang lengkap pada Sharp LC-24DC50M. Koneksinya ada USB, HDMI, PC input, DVD component input, RCA Composite dan Headphone Jack. Dengan power consumption sebesar 28w ia adalah TV teririt dari seluruh peserta prduct review kali ini. Dengan seluruh keunggulannya maka harga Rp 2.000.000 pantas dibanderolkan pada TV ini. Tetapi jika harga ini terlalu mahal bagi anda – jelas, Changhong LE24819 (Rp 1.425.000) menjadi pilihan yang menantang.a SPESIFIKASI • Full HD (1.920 x 1.080) LCD Panel with LED Backlight • Photo Frame Mode for enjoyment viewing photo • USB easy connection for Photo, Music, and Video • 3 Fix Angle Position Stand
• Super ECO Mode for environment friendly • Antenna Booster • 1080/24P Signal Input for the film frames just as theatre • D-sub 15 pin terminal for PC and analog RGB signals • Headphone Jack
ratio 40.000:1. Namun time response-nya bisa mencapai 8.5 ms! TV Polytron 24B33 ini mampu memproduksi suara Full Stereo termasuk AV stereo dengan power audio output sebesar 3 x 2w 10% RMS. Berbicara mengenai koneksi ternyata Polytron cukup royal dalam menyediakan beragam koneksi pada TV-nya itu. Koneksi USB tersedia 1 set kemudian HDMI juga satu set. Yang lainnya adalah PC input satu set. Selain itu adalah DVD component input (1) dan RCA Composite. TV yang dilengkapi fitur picture freeze (gambar diam) ini oleh pabriknya hanya dikasih garansi satu tahun. Bandingkan dengan Changhong yang mencapai tiga tahun. TV ini tidak termasuk irit listrik karena saat operasional membutuhkan listrik sebesar 44 watt. Dengan banderol Rp 1.700.000 - TV ini memang bukanlah yang termurah. Dibanding Changhong LE24819 (Rp 1.425.000)dan LG M2341A (Rp 1.595.000) - TV Polytron 24B33 memang kelihatan lebih mahal. Namun dia punya keunggulan pada teknologi LED dan sound quality yang cukup baik. Menurut saya jika dilihat dari berbagai sisi Changhong adalah pilihan yang cukup menarik. Harga, masa garansi, dan fitur – namun keputusan terserah anda sesuai dengan kebutuhan dan tentunya anggaran yang tersedia.a SPESIFIKASI • Size (inches) : 24 • Resolution : 1366 X 768 (WXGA) HD Ready • Brightness(cd/m2) : 250 • Aspect Ratio : 16 : 9 • Contrast Ratio : 40000 : 1 • Analog Reception : Yes
audio video 39 Oktober 2012
• View Angle H/V (degree) : 176 / 176 • Response Time (ms) : 8,5 • TV System : PAL (RF), PAL/NTSC (AV) • Audio System : B/G, D/K, I, M • Nicam/A2 : Yes • Maximum Audio Output : 3 W x 2
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
KOMPILASI MERDU MC.INTOSH DAN FOCAL
Ketika saya mengunjungi pusat perdagangan produk audio hi end di Adelphi, Singapura bulan silam. Butik audio yang pertama saya kunjungi adalah Ong Radio.
O
ng Radio adalah pemain audio hi end tertua di Singapura, sudah memasuki generasi kepemimpinan ketiga yang sekarang dipegang oleh Ivan Ong. Hari itu masih “pagi” baru sekitar pukul 2 siang (Adelphi buka pukul 1 siang dan tutup pukul 7 malam) dan ketika saya masuk ke butiknya, saya menjumpai kenalan lama bung Felix Ho (senior sales executive) dan Ivan Ong. Bung Felix Ho membuka percakapan dengan menanyakan kondisi pasar audio hi end di Jakarta. Saya jawab bahwa kondisi bisnis audio hi end Jakarta kurang begitu menggembirakan – para pelaku bisnis mengeluh akan kurangnya pembeli, saya tidak tahu kenapa
kalau ditanya mereka selalu bilang sepi pembeli, kapan ramainya? Mungkin mereka takut ditodong iklan, walaupun saya ke butik high end tidak pernah berbicara soal iklan he.. he.. Atau mungkin saja karena orang Indonesia yang berduit lebih suka berbelanja audio hi end di Singapura katimbang di Jakarta, Surabaya, dan Medan. Seperti halnya orang Indonesia (penguasa dan pengusaha) lebih suka berobat ke Singapura katimbang di negaranya sendiri. Sehingga saya rasa Singapura turut berandil dalam melemahkan pangsa audio hi end Jakarta he..he.. Setelah basa basi, saya diajak Felix ke sound room yang telah siap tempur – ini dia perangkat racikan Felix:
audio video 40 Oktober 2012
MC.INTOSH MC1.2 KW
Berdaya keluaran 1200 Watts, itu sebabnya diberi tipe MC1.2KW. Menggunakan Quad Balanced Circuit. Dalam tiap power amp mono block ini terdapat sepasang sirkit amplifier balanced (total 4 sitrkit amplifier). Dulu teknologi ini pernah dipakai Sansui yang mereka namakan Diamond Balance Amplifier. Sayangnya gara gara Sansui salah main bursa saham properti, perusahaan Jepang ini ambruk. Kalau tidak mungkin Sansui bisa menyaingi Mc Intosh. Dengan amplifier balanced memungkinkan amplifier bekerja mulai dari frekuensi infra bass (di bawah 20 Hz) sehingga reproduksi nada bass solid dan berbobot. Di samping rangkaian balanced adalah kebal terhadap gangguan induksi baik dari luar maupun dari dalam amplifier. Menggunakan trafo keluaran, sehingga amplifier dapat disetel untuk loudspeaker 2, 4, dan 8 Ohm. Masih penasaran? Ini ada seabrek data yang berguna bagi kamu yang berencana membeli amplifier bertubuh tambun dan berat ini.
Power Output
• • • • • • • • •
Blu-ray player SACD player AV control center Integrated amp Multi – amp Mono block amp Kabel interkonek Kabel loudspeaker Loudspeaker
: Mc Intosh MVP 891 : Mc Intosh MCD 500 : Mc Intosh MX 121 : Mc Intosh MA 6600 : Mc Intosh MC8207 : Mc Intosh MC 1.2 KW : Tchernov : Stradius Classical : Focal Scala Utopia
Oleh karena tujuan saya semula adalah untuk menyimak musik stereo bukan home theater, maka sebagian perangkat yang tak terpakai seperti AV control center, Bluray player, dan Multi amp untuk sementara dipensiunkan tanpa Jamsostek. Felix Ho, seorang senior AE yang handal dan ramah. Saya ditanya mau memilih lagu apa? Maka saya memilih sejumlah album untuk keperluan demo. Untuk lagu pertama diputar nomor “So Nice” yang dibawakan oleh Stacey Kent diambil dari album kompilasi Audiophile Voices – oleh oleh dari pameran audio Hongkong. Lagu ini berirama samba lembut yang mampu membawa pendengarnya “teler” ke langit ketujuh. Stacey biduanita yang ber-
1200W @ 2, 4 or 8 ohms
Frequency Response +0,-0 .25dB
Number of Channels
20Hz to 20kHz
1
Frequency Response -3dB
THD
10Hz to 100kHz
0.005
Front Panel
S/N below rated output
1/2” Glass With Handles
124dB
Illumination
Dynamic Headroom
LED Fiber Optic
2.1dB
Chassis Style
Damping Factor
open stainless steel
100
Meter Light Switch
Circuit Configuration
Yes
Quad Balanced
Remote Power Control
Circuit Design
Yes
Transistor
Multi Channel DB25 Cable
Mono Bridge
n/a
N/A
Gold Plated Binding Posts
Mono Parallel
Yes, 200 amp, 3-way
N/A
Dimensions (W x H x D)
Autoformer
Yes
17-3/4” (45.09cm) x 12-5/16” (31.27cm) (including feet) x 22” (55.88cm) (including the front panel and cables)
Balanced Input
Weight
Yes-2
147 lbs., (66.7 kg)
Rated Power Band
Shipping Weight
20Hz to 20kHz
172 lbs., (78 kg)
Yes
Meters
audio video 41 Oktober 2012
PENULIS
PROCESSOR MX 121
HI END
Tjandra Ghozalli
Beda antara preamplifier dan processor adalah; preamplifier umumnya dipakai sebagai pemilih dan penguat sinyal audio stereo. Sedang processor juga pemilih dan penguat (volume) tapi untuk sinyal audio home theater. Processor ini diciptakan untuk menangani berpuluh fungsi audio home theater yang semakin lama semakin banyuak....sehingga membingungkan pemakainya!! Hebatnya lagi processor ini sudah mirip CPU komputer yang dilengkapi masukan untuk USB, I-Phone. I-Pod, dan I-Pad, jauh dari turntable!!
MC INTOSH MCD500
SACD/CD player dengan masukan digital bertopologi DAC yang unik. Gilanya, player ini menggunakan dua buah converter 24 bit, 192 kHz PCM/DSD per kanal, satu untuk bagian positip dan satunya untuk bagian negatip.. Sehingga untuk kedua kanal stereo memakai empat buah converter 24 bit, 192 kHz - waduh noisenya kecil banget, bukan nyaris tak terdengar tapi absolute kagak kedengaran walau di perkuat hingga 40 dB!! Nah ini seabrek data spesifikasi yang mungkin berguna bagi kamu yang berkocek tebal en masih penasaran.
Number of Channels
Special Features
Two, Stereo
Rear Panel USB-Apple Doc, HDMI in standby, Apple AirPlay
Frequency Response
CD,CD-R, CD-RW, WMAWindows,MP3-two Channel, SACD two channel
4Hz to 40kHz
Special Features
Distortion
Third Party Control
0.0015%
Signal-to-Noise Ratio
Balanced Input
RS232, Web IP, Serial Data input, IR input port
Stereo Variable, balanced and unbalanced outputs for preamp function
110dB, A weighted
Fiber-Optic Glass Panel
1 set-Stereo
Tone Controls
D/A Conversion Type
Yes
Balanced Outputs
Nine Band Equalizer, Bass and Treble
24/192 using 8 DAC, Fully Balanced. ES9008S, ESS Technology’s HyperStream DAC
Remote Control
Audio Up-Sampling
Dimensions (W x H x D)
24 bit/96 KHz
17-1/2” (44.45cm) x 6” (15.24cm) x 16-1/2” (41.91cm)
Ultra Low Distortion (DSP Bypass) 0.005%
Channel Formats Stereo, 5.1, 7.1, Two Mono Subwoofers
7.1 + Second Subwoofer, or Height or Width
Unbalanced Inputs
Control Of McIntosh
Yes, Handheld IR or Data input
Third Party Control
Unbalanced Outputs
Sources Yes, by handheld MX121 remote, 1 Data Out, 2 Power Control Trigger jacks
7.1 + SW, or H-2, or W-2, + VCR-2, + CDR-2
Video Scaling Yes, up to 1080P HDMI
Digital Inputs
Dolby Processing
3-optical, 2-coax
True HD/Digital Plus&EX/Pro Logic IIz, IIx
Video Output Types
Shipping Weight
Music Only
44.6 lbs., (20.2 kg)
1-optical
DTS Processing
Software Decoded
HDMI Inputs
HD Master & High Res. Audio/ES/96/24, Discrete & Matrix6.1/Neo:6/Express/ Neural
Redbook two channel
7 Stereo + Moving Magnet Phono, 7.1 Input
Digital Output
6 - with 3D video passthrough, ARC, CEC, Deep Color, x.v.Color, Auto Lip Sync, Advanced HD audio
HDMI Outputs
Dimensions (W x H x D)
4 in and 2 out
17-1/2” (44.45cm) x 7-5/8” (19.37cm) (including feet) x 19-1/2” (49.53cm) (including front panel, knobs, rear panel connections and USB drive)
Composite/S In and Out
Weight
5 in and 3 out
30 lbs., (13.6 kg)
Speaker
Shipping Weight
Yes
54 lbs., (24.5 kg)
One - Zone A, with or without ARC, 3D Video Pass-Through, CEC, Deep Color, x.v.Color, Auto Lip-sync
Component In and Out
Audio Output Types Stereo Fixed or variable, balanced and unbalanced, Digital PCM
IR input jack
Weight 28.2 lbs., (12.8 kg)
wajah cantik memiliki vokal yang juga cantik. Saya simak vokal Stacey direproduksi oleh perangkat racikan Felix Ho mengadung timbre kehangatan yang mampu menghanyutkan pendengarnya. Perbedaan antara produk advance hi end (yang mahual banget) dan entry hi end (yang rada murah tapi tidak murahan) terletak pada kemampuannya untuk mereproduksi musik dan vokal yang memiliki timbre kehangatan. Aspek timbre kehangatan ini timbul dari adanya komponen harmonik yang proposional dengan komponen dasar. Sulit untuk dijabarkan secara teoritis, bagaimana hal tersebut tercipta. Sungguh saya masa bodo dengan segala teori, yang penting saya menikmati alunan Stacey dengan vokal sedikit nakal, serak serak basah gitu. Lagu kedua diambil dari nomor “When Irish Eyes Are Smiling” yang dilantunkan oleh Roger Whittaker. Vokal Roger direproduksi oleh loudspeaker Scala Utopia dengan harmonik
audio video 42 Oktober 2012
tenggorokan yang keluar (saya duga sewaktu mastering, mereka menata efek BBE Sonic Maximizer terlalu banyak) seakan Roger cuma punya tenggorokan tanpa mulut!! Meskipun lagu ini diciptakan bukan untuk pengantar tidur, namun iramanya yang mendayu dayu sungguh membuat kita terbuai. Saya menyukai musik pengiring (orkestra) dari lagu lagu Amerika keluaran tahun 50 an yang lembut dan mendayu dayu semacam ini.
FOCAL SCALA UTOPIA Loudspeaker 3 jalur ini , mudah dipasang dan tidak memerlukan banyak set-up. Toe-in tidak rewel. Namun bukan berarti kalau loudspeaker ini bukan loudspeaker high end. Sungguh loudspeaker Focal Scala Utopia memiliki kemampuan reproduksi suara yang sepadan dengan produk Mc Intosh.
Type
KARAKTER YANG BERBEDA
Kalau dahulu Mc Intosh dikenal sebagai amplifier klasik konservatif yang bersuara lembut dengan micro detail yang rendah. Kini terbalik, jika Anda penyuka micro detail maka pilihlah integrated amplifier Mc Intosh atau power amp Mc Intosh sebab amplifier ini mampu men”zoom” tekstur vokal atau instrumen musik. Ibarat fotografi yang mampu memperlihatkan detail di wajah wanita cantik yang semula kita anggap mulus, ternyata jerawatnya seabrek!! Semisal vokal Roger Whittaker, baru kali ini saya mendengar vokal tenggorokkan yang begitu nyata timbrenya seakan di zoom 100 kali. Tidak semua orang menyukai bunyi yang penuh detail, ada orang malah ingin yang lembut saja. Seperti halnya foto, pilih mana wajah yang ayu mulus atau foto wajah yang terlalu detail sampai sampai jerawatnya kelihatan semua? Bunyi “esse” (sibilans) dari vokal Stacey dan Roger tidak menusuk telinga walaupun bunyi cymbal orkestra cukup menyerang berwarna metalik. Saya menyukai lagu lagu ini dan saya dapatkan bahwa tata suara racikan Ong Radio ini penuh dengan detail – bunyi sax yang kaya akan timbre, bunyi snar yang tersimak bunyi kulitnya, bunyi karakas seakan pasirnya berantakan terburai di lantai. Sesuatu yang beda dibanding dari sejumlah sistem tata suara yang saya kunjungi di Adelphi, Singapura sebelumnya.a
3-way floorstanding bass-reflex loudspeaker
Standard finishes Carrara White, Black Lacquer, Imperial Red
Finish Carrara White, Black Lacquer, Imperial Red
Drivers 11” (27cm) W woofer Power Flower 6-1/2” (16.5cm) W midrange IAL2 pure Beryllium inverted dome 1” (27mm) tweeter
Frequency response (+or-3dB) 28Hz - 40kHz
Low frequency point 24Hz
Sensitivity (2,83 V/1 m) 92dB
Nominal impedance 8Ω
Minimum impedance 3.1Ω
Crossover frequency 250Hz/2200Hz
Recommended amplifier power 40-500W
Dimensions (HxWxD) 49-1/8 x 15-1/2 x 16-3/8
Net weight 187.4lb (85kg)
Felix Ho
Kalau dahulu Mc Intosh dikenal sebagai amplifier klasik konservatif yang bersuara lembut dengan micro detail yang rendah. Kini terbalik, jika Anda penyuka micro detail maka pilihlah integrated amplifier Mc Intosh atau power amp Mc Intosh sebab amplifier ini mampu men”zoom” tekstur vokal atau instrumen musik. Ibarat fotografi yang mampu memperlihatkan detail di wajah wanita cantik yang semula kita anggap mulus, ternyata jerawatnya seabrek!! Semisal vokal Roger Whittaker, baru kali ini saya mendengar vokal tenggorokkan yang begitu nyata timbrenya seakan di zoom 100 kali.
audio video 43 Oktober 2012
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
MENYIMAK TATA SUARA OMNIDIRECTIONAL Selepas dari butik Ong Radio, kaki melangkah ke butik audio Coherence Audio yang juga berlokasi di Adelphi. Mereka mengageni perangkat audio â&#x20AC;&#x153;mblâ&#x20AC;? buatan Jerman.
P
emilik butik ini adalah seorang ibu yang bernama Ong Hwee Cheng dengan seorang staf penjualan bernama Fai. Menurut pengakuan Fai, dia sudah menjual dan memginstal sejumlah sistem audio mbl di kota Jakarta dan Surabaya. Kedua kota ini adalah kota yang pernah diinapi oleh Fai selama beberapa malam untuk memasang perangkat tata suara mbl di sejumlah rumah orang kaya yang tak ingin dipublikasi. Dengan bangga
Fai berkata, bahwa Coherence Audio adalah agen resmi dari mbl Jerman untuk daerah Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Jadi percuma saja orang Indonesia menghubungi kantor pusat (Jerman), ujung ujungnya pasti jatuh ke kami, imbuh Fai pula. Coherence Audio memiliki dua ruang dengar, di kiri dan di kanan. Mula pertama saya diajak ke ruang dengar kiri. Di dalam ruang kiri terdapat perangkat:
audio video 44 Oktober 2012
PRE AMP MBL 5011
Inputs :
Signal to Noise:
7 inputs XLR (1x), CD (2X), High level/ tape (1x), processor (1X), Option (2x)
CD :108/110 dB, 1V/25Ω High level :105/108 dB, 1 V/25Ω
Outputs : 6 outputs in 2 groups group 1:XLR (2x), RCA (1x) group 2:XLR (1x), RCA (2x)
Frequency Range : DC - 1.0 MHz DC - 600 kHz
11 Veff High level
Input Impedance: CD 5 kΩ High level 50 kΩ processor 10 kΩ
Channel separation:
Output level :
95 dB High level
1Veff - 11Veff max.
Power Consumption:
Output Impedance :
20 VA max.
100Ω
Line :
Noise Distortion :
230/115Vac, 50/60Hz
<0,0006% (1 kHz, 2V)
19 kg, 42 lbs
Input Sensitivity: High level 315 mV
• • • • •
Maximum loading level :
CD Transport D/A Converter Preamp Power amp Loudspeaker
Weight : Dimensions (WxHxD) : 450 x 155 x 400 mm 18 x 6.1 x 15,7 inch
: mbl 1521A : mbl 1511F : mbl 5011 : mbl 9007 (mono block) : mbl Radialstrahler 120
KEMBANG KEMPIS
Mungkin sebagian dari anda belum mengetahui kalau disain driver loudspeaker mbl karya Jurgen Reis berbeda dari driver loudspeaker konvensional. Kalau sistem driver konvensional umumnya diterbitkan oleh bidang getar yang bergerak maju mundur (piston moving) satu arah tetapi driver mbl suara diterbitkan oleh bidang getar berupa buah melon yang badannya tersusun atas beberapa juring lemas. Sistem geraknya seperti bukaan payung di mana gerakan piston maju mundur menjadi gerakan kembang kempis. Pada driver mbl ujung juring dipasangi koil dan magnet
audio video 45 Oktober 2012
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
(motor) dan ujung juring lainnya dibuat mati. Ketika motor bergerak secara piston maka gerakan ini dirobah oleh sejumlah juring lemas menjadi gerakan kembang kempis yang omni directional 360 derajat horizontal. Jadi gelombang suara yang diterbitkan driver mbl seperti gelombang permukaan air bila tercemplung batu.
UJI DENGAR
Dengan ditemani oleh Fai saya diperdengarkan beberapa lagu pilihan Fai antara lain “When I Dream” yang dibawakan oleh Caroll Kid, “Said Judas to Mary”, lagu Yunani, “A Child is Born” oleh Dave Grusin, dan “Ni Wen Wi Ai” oleh Basso. Dalam uji dengar ini saya simak, baik musik maupun vokal seakan berada dalam sebuah auditorium. Suara langsung (direct sound) diiringi oleh suara pantulan (indirect sound) terkesan megah. Apakah ini sesuatu perbaikan? Ada pendengar yang menyukai blended antara direct sound dan indirect sound semacam ini sebagai pejawantahan musik orkestra yang megah. Namun ada pula yang beranggapan bahwa blended seperti ini akan memsimulasi piano, gitar, dan instrument musik Driver midrange (kanan) terbuat dari 12 juring. Dan driver tweeter (kiri). Perhatikan hanya satu ujung diberi koil sedang ujung satunya lagi dimatikan.
Driver tweeter (atas) terbuat dari 20 juring
BASSO penyanyi nomor beken “Ni Wen Wi Ai” atau “The Moon Represent My Heart” memiliki vokal yang sungguh rendah. Kalau dilihat di spectrum analyzer, vokalnya bermula dari 19 Hz!! Jarang ada manusia yang punya vokal range serendah itu. Vokal Basso (nama samaran penyanyi) ini sangat cocok untuk menguji x-over dari loudspeaker. Apakah distribusi spectrumnya balance dan rata? Sering kali vokal Basso yang masuk ke woofer akan terlalu dominan, menutupi vokal dari midrange.
DAVE GRUSSIN, pemain jazz beken di tahun 70 hingga 90 an. Ciri khas permainannya adalah pukulan snar dan bass drum yang attacknya sangat gesit. Cocok untuk menguji kemampuan loudspeaker anda – apakah perangkat ini cukup gesit mengikuti permainan Dave Grussin? Atau kedodoran?
audio video 46 Oktober 2012
CAROLL KID, penyanyi wanita dengan vokal yang empuk, cocok untuk menguji reproduksi driver midrange. Apakah driver midrange loudspeaker anda cukup empuk atau terlalu garing?
lain seakan bertambah besar bak raksasa. Mana ada piano sebesar gajah atau violin sebesar cello? Nuansa ambience (nuansa ruang) dari reproduksi suara Radialstrahler 120 tersimak kental, baik untuk bunyi yang bertekanan lemah (pianossimo) maupun bertekanan tinggi (fortessimo), efek ambiencenya tetap terasa – artinya suara langsung tidak menutupi suara pantulan atau sebaliknya. Tonal balance sistem ini cukup berimbang, tidak ada yang menonjol, semua spektrum nada berada di level yang sama. Mungkin karena tidak menggunakan kabinet (kotak / chamber), maka reproduksi musik dari driver mbl tidak terkontaminasi bunyi ikutan resonansi. Jadi reproduksi musik di spektrum mid dan high dari loudspeaker mbl ini diharapkan lebih pure dibanding loudspeaker konvensional yang memiliki kabinet (salon). Nada rendah juga berpola omnidirectional karena ada dua driver woofer yang dipasang pada sisi kiri dan kanan dari kabinet bass. Oleh karena pola radiasi bass juga berpola omnidirectional, maka secara keseluruhan loudspeaker ini pasti berpola penyebaran bass yang omnidirectional. Kalau anda sedang menyimak sistem ini, maka boleh dicoba menggeser posisi duduk anda beberapa belas cm ke kiri atau ke kanan. Perhatikan posisi bayangan stereonya yang tidak pernah bergeser dari tempat semula. Bila anda menyukai penampilan loudspeaker yang unik selain kualitas suara yang cukup baik, maka pilihan sistem ini tidaklah salah. a
Tonal balance sistem ini cukup berimbang, tidak ada yang menonjol, semua spektrum nada berada di level yang sama. Mungkin karena tidak menggunakan kabinet (kotak / chamber), maka reproduksi musik dari driver mbl tidak terkontaminasi bunyi ikutan resonansi. Jadi reproduksi musik di spektrum mid dan high dari loudspeaker mbl ini diharapkan lebih pure dibanding loudspeaker konvensional yang memiliki kabinet (salon).
MBL RADIALSTRAHLER 120
POWER AMP MBL 9007
Description: Solid-state power amplifier capable of being used as a balanced monoblock or a singleended stereo model. Rated power output: 440W into 8 ohms (26.4dBW), 570W into 4 ohms (24.6dBW), 800W into 2 ohms (23dBW), mono; 130W into 8 ohms (21.1dBW), 200W into 4 ohms (23dBW), 290W into 2 ohms (18.6dBW), stereo. Frequency range: DC–200kHz, mono; DC–320kHz, stereo. Distortion: <0.003%, 1kHz at 50W into 4 ohms. Output current: 30A peak maximum. Signal/noise ratio (no reference level given): 114dB unweighted, 118dB A-weighted, mono; 113dB unweighted, 123dB A-weighted, stereo. Damping factor: 300 at 1kHz. Input impedance: 20k ohms (XLR, mono), 10k ohms (RCA, stereo). Input sensitivity: 2.2V, 570W, 4 ohms. Dimensions: 19” (480mm) W by 9” (230mm) H by 17” (430mm) D. Weight: 75 lbs (34kg).
Woofer: Push-push 2 x 6.5 inch Midrange : Radial MT50,CFK(MBL) Tweeter : Radial HT37,CFK(MBL) Acoustic Center : 42 inch Cabinet Volume : 20 liter Weight : (incl. speaker stand) 61.7 lbs. Dimensions : (W x D x H) 11.8 x 15.3 x 23.6 inch Height : (incl. speaker stand) 48.4 inch (incl. cover)
audio video 47 Oktober 2012
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
THE REAL PURE POWER Hampir tiga tahun saya tak mengunjungi butik audio Aurora yang berlokasi di pertokoan Pangeran Jayakarta. Kali ini saya menyempatkan diri mengunjunginya.
S
eperti biasa saya disambut oleh juragan Widjaja Suriana yang badannya kian tambun sebagai pertanda semakin makmur. Saya diajaknya ke dalam sound room terbarunya dengan interior menarik perpaduan antara peredam, kayu, dan batu. â&#x20AC;&#x153;Bagus nggak?â&#x20AC;? tanyanya pada saya membuka percakapan. Setelah itu kami pun tenggelam dalam pembicaraan mengenai bisnis audio high end Indonesia yang menurut beliau semakin miris. Oleh sebab itu, Aurora mulai kritis
dalam memilih dan menjual produk audio. Hanya yang berkualitas prima dengan harga wajar yang dijualnya. Selain itu faktor model juga menjadi pertimbangan. Percuma saja reproduksi suaranya oke tetapi penampilannya tidak oke, sebab kebanyakan audiophile menolaknya. Jadi selain bersuara oke, penampilan juga harus oke (stylis) â&#x20AC;&#x201C; itulah yang laku dijual, kata sang juragan mengakhiri diskusi interen kami. Lalu kami pun mulai memusatkan perhatian pada tata suara racikan Aurora yang terdiri dari:
audio video 48 Oktober 2012
AURA VIVID
CD Mechanism :
AC Mains : 100-117V / 220-240V,
Sanyo Front Loading, Toshiba Chipset
FUSE Type :
3 Digital Inputs :
50 or 60Hz
1 COAX
- T1A 250V(1A slow-blow type for 220-240V) 20 x 5mm Glass Tubea - T2A 250V(2A slow-blow type for 100-117V) 20 x 5mm Glass Tube
Main Analog Outputs :
Dimensions :
2 COAX, 1 OPT
1 Digital output :
1 XLR, 1 RCA
430 x 55 x 260 mm WHD
DAC : Cirrus Logic CS4398
Weight :
Display Device : 14 Segment Alphanumeric LED, 7 Digits
Frequency Response :
4.8Kg(NET)
Accessory : Full Function Remote Controller Included
10-45kHz
KR AUDIO VA 350
• • • •
CD Transport DAC / pre amp Power amp Loudspeaker
: Aura Vivid : Eximus DP1 : KR Audio VA 350 (mono block) : Monitor Audio Platinum 200
Setelah semua oke beroperasi, maka diputarlah album CD lagu Mandarin “A Voice Inebriate” yang dibawakan oleh biduanita Tsai Hwa dalam nomornya “Two Butterfly” dan “The Long Grow Flower”. Berbicara soal KR Audio, Aurora sudah menjadi agen resminya untuk Indonesia. Keistimewaan power amplifier KR Audio VA 350 terletak pada tabung penguat keluarannya yang asli buatan KR Audio sendiri (buatan Cheko) yakni T 100. Hanya dengan satu tabung (singel ended), T 100 mampu menyemburkan suara 30 Watts RMS!! Padahal banyak amplifier tabung lain untuk mencapai daya sebesar itu harus memakai konfigu-
Description :
Output Impedance :
Single-ended tube amplifier pure class A, zero feedback
4, 8 Ohms
Output Tubes :
4 x 0.75V RMS / 47 kOhms at 30 W
2 x T100
Dimensions (w/h/d) :
Output Power:
53.5 x 30.5 x 41.5 cm
2 x 30 Watts RMS (THD=3%)
Weight :
Bandwidth :
Approx. 37kg
Input :
20 Hz-20 kHz (-3dB)
rasi dua tabung push-pull yang mengandung distorsi (cacat bawaan) x-over. Power amplifier mono block KR Audio VA 350 bekerja dalam kelas A dengan distorsi (THD) hanya 3%. Power amplifier ini juga tidak memakai feed back loop atau zero feed back. Keunggulan power amplifier zero
audio video 49 Oktober 2012
PENULIS
UJI DENGAR
Kami simak vokal Tsai Hwa yang open, lepas ke udara tanpa ada yang menahannya. Walaupun dalam posisi bukaan volume pre amp lemah, kita masih mampu menyimak vokal Tsai Hwa yang mulus terbuka. Untuk menikmati keunggulan power amp kelas A, disarankan jangan membuka volume besar, cukup bukaan sedang atau malah menjurus kecil. Amplifier kelas A tidak lebih baik dari pada amplifier kelas B pada bukaan volume besar. Setelah itu kami putar album Guitar Rhythms yang dimainkan oleh musisi wanita asal Timur Tengah Bodi Assad dalam beberapa nomornya seperti “Pulo de Gato” dan “A Gandaia das Ondas”. Disini kami simak petikan gitarnya gesit pertanda tanggapan transientnya tinggi (distorsi TIM menurun) sehingga mirip permainan di pentas live music. Dengan aplikasi zero feedback transient musik semakin gesit. Sayang sekali album ini tidak mengandung permainan gitar bass sehingga kami
HI END
Tjandra Ghozalli
feed back terletak pada tanggapan transient yang gesit dan reproduksi infra bass yang lebih “nendang”. Walaupun ada juga kelemahannya yakni THD jadi sedikit meningkat.
tak mengetahui bagaimana tanggapan low note nya apakah cukup “nendang”? Imaging vokal sistem ini baik, stabil di tengah apitan loudspeaker Monitor Audio Platinum 200 – posisi ini tak berobah meskipun kita berada sedikit out of axis.a
Untuk menikmati keunggulan power amp kelas A, disarankan jangan membuka volume besar, cukup bukaan sedang atau malah menjurus kecil. Amplifier kelas A tidak lebih baik dari pada amplifier kelas B pada bukaan volume besar.
EXIMUS DP1
MONITOR AUDIO PLATINUM 200
Digital Input : 1 USB 2.0, 1 I2S 100 Ohms TTL Level, 2 COAX 75 Ohms, 1 AES/EBU, 110 Ohms, 1 OPT USB 2.0 PC OS: Windows OS with Driver, MAC OSX
Input Sampling Frequency: USB 2.0, I2S,
Description: Three-way, reflex-loaded, floorstanding loudspeaker. Drive-units: 21/4” tall C-CAM (magnesium) ribbon tweeter, 4” RDT (metal-coated Nomex)-cone midrange driver, two 6.5” RDT-cone woofers. Crossover frequencies: 600Hz, 3.6kHz. Frequency range: 35Hz–100kHz. Sensitivity: 90dB/2.83V/m. Nominal impedance: 4 ohms. Maximum SPL (per pair in room): 117.8dB. Power handling: 250W. Recommended amplification: 100–250W. Dimensions: 39” (998mm) H by 10” (255mm) W by 111/4” (285mm) D (including fixed plinth). Weight (including plinth): 72.7 lbs (33kg).
DIR(AES/EBU, COAX, OPT) Max 192kHz, Front LED Display - Amber : 44.1kHz/48kHz - Red : 88.2kHz/96kHz - Green : 176.4kHz/192kHz UpSample: TI SRC4192, Front Panel Select Switch - Green : 192kHz - Red : 96kHz - Off : BYPASS DAC: TI PCM1794A x 2 (Dual Mono) 192kHz/24Bit Dynamic Range: 132dB TYPICAL THD+N: 0.0004%
audio video 50 Oktober 2012
Frequency Response: 2Hz to 95kHz -3dB
Analog Input: 1 RCA, 1 MINI JACK, Max Acceptable Input 4.6Vrms, Input Impedance 1 MOhms Analog Output: 1 RCA, 1 XLR, 1 Headphone
Output Signal Level: RCA : 3.0 Vrms@0dBFS, XLR : 3.0 Vrms@0dBFS each pin
Output Impedance: 75 Ohms Headphone: 1/4” Headphone Jack, Front Filter Select Switch - LED Off : Filter OFF - Red : Filter ON Line Voltage: 100 - 117 VAC/220 - 240 VAC 50-60Hz Fuse Type: 2A T2A 250V 20 x 5mm size Power Consumption: 16Watts (Max 25Watts) Dimension: 208 x 62 x 291mm Weight: 3.6 kg (NET)
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
ABSOLUTE SOUND, THE REAL PERFECT SOUND Setelah mengunjungi Coherence Audio, saya menyempati diri mengunjungi butik Absolute Sound yang berada di lantai 3, Adelphi Mall, Singapura.
S
ebenarnya untuk mengunjungi butik Absolute Sound harus membuat janji pertemuan, karena tidak setiap saat pintu butik terbuka untuk kedatangan tamu. Namun karena waktu saya sangat terbatas, maka saya nekat pencet bel untuk masuk. Saya disambut seorang berperawakan tinggi besar dengan kumis
baplang dengan sebuah pertanyaan; anda dari mana? Saya jawab bahwa saya Tjandra Ghozalli dari majalah Audio Video Indonesia. Mendengar nama saya dan majalah - beliau langsung mengajak saya masuk. â&#x20AC;&#x153;Senang berjumpa anda, saya Siva, pengusaha senior audio high end di Singapura, semua orang yang main high end di Singapura
audio video 52 Oktober 2012
ESOTERIC K - 07
Analog audio Connectors: XLR connector (2ch) x 1 RCA connector (2ch) x 1 Output impedance: XLR: 100 Ω RCA: 25 Ω Maximum output level (1 kHz, full-scale, into 10 kΩ): RCA: 2.45 Vrms XLR (set to 0dB): 2.45 Vrms Frequency response: 5 Hz to 55 kHz (- 3 dB) S/N ratio: 115dB Total harmonic distortion: 0.0015% (1 kHz)
Digital audio RCA Output: 0.5 Vp-p Optical digital connector: -15 to -21 dBm peak Digital audio RCA input (impedance 75 Ω): 0.5 Vp-p Optical digital connector: -24.0 to -14.5 dBm peak USB-B connector: USB2.0 standard
Siva
Clock sync input format: BNC Supported input frequencies (±15 ppm) CD/SACD: 44.1, 88.2, 176.4, 100 kHz / 10, 22.5792 MHz USB: 44.1, 48, 88.2, 96, 176.4, 100, 192 kHz / 10, 22.5792, 24.576 MHz Input impedance: 75 Ω Input level Rectangle wave: equivalent to TTL levels Sine wave: 0.5 to 1.0 Vrms (50 to 75 Ω)
General Compatible disc types: Super Audio CD, CD (including CD-R and CD-RW) Power consumption: 12W Dimensions (WHD): 17 1/2” x 5 1/8” x 14 1/8” Weight: 30 7/8 lb Included accessories: Power cord set Remote control: (RC-1301) Batteries for remote control: (AAA) x 2 Owner’s manual Warranty card
pasti kenal saya. Juga pemain high end di Indonesia banyak yang mengenal saya.” ujar Siva membuka percakapan. Di balik kumisnya yang garang ternyata bung Siva ramah pada setiap tamu yang datang ke butiknya. “Kapan kapan kalau anda ke Singapura, telepon saya – nanti saya ajak ke rumah audiophile bintang lima” katanya lagi. “Anda tahu besok ada pameran audio di hotel Westin (Fairmont)?” tanya Siva kepada saya yang saya jawab belum tahu dan kebetulan besok saya harus kembali ke Indonesia. Sebetulnya di Singapura ada dua kelompok pameran audio. Yang satu di Fairmont Hotel - Stamford Road dan satu lagi di Traders Hotel - Tanglin Road. Masing masing punya peserta setia. Dalam satu kesempatan saya ingin menguji apakah Siva ini benar sesepuh audio high end Singapura - cukup dengan satu pertanyaan. “Apakah anda kenal Gerald Pereira?” Siva terlihat surprise dengan pertanyaan saya. “Oh ya saya
audio video 53 Oktober 2012
PENULIS
HI END
Tjandra Ghozalli
kenal dia”, ujar Siva. “Kemana dia sekarang?” tanya saya lagi. “Saya tidak tahu, dia lenyap begitu saja,” kata Siva lagi. Nyatalah bahwa Siva sungguh sesepuh audio high end Singapura. Perlu diketahui Gerald Pereira adalah penerbit majalah Audio Video dan Audio High End pertama di Singapura. Beliau juga exhibitor pertama pameran audio Singapura di kamar hotel dan salah satu pelopor Adelphi Clan yang menyebabkan para pedagang audio berkumpul di Adelphi. Dahulu di sekitar tahun 1992 kami sering kunjung mengunjungi. Gerald mengunjungi kantor Auvi di Glodok dan saya mengunjungi kantornya (Inkwell Publication Pte, Ltd) di Changi Road, Singapura. Kalau dia buka pameran di Singapura, saya diundang dan sebaliknya kalau saya buka pameran di Jakarta, pasti saya undang dia. Hmmm... sekadar nostalgia. Baik, kembali ke topik semula, perangkat yang telah disiapkan dalam ruangan butiknya adalah:
• • • •
CD Player Pre amp Power amp Loudspeaker
: Esoteric K - 07 : FM Acoustic 245 : Roksan Platinum : Magneplanars MG 3.7 (3 way).
3 jalur, produk baru yang mirip seperti pendahulunya, Magneplanar MG 3.6. Bedanya MG 3.7 menggunakan membran full range ribbon. Tanggapan frekuensinya luas mulai 35 Hz hingga 40 kHz sehingga mampu memainkan rekaman SACD tanpa memerlukan tambahan super tweeter atau subwoofer. Tersimak bunyi low note yang mumpuni dan bunyi simbal yang renyah. Karena memakai membran datar, maka kesalahan fasa yang terjadi sangat kecil. Sambungan spektrum low, mid, dan high berjalan mulus. Juga karena tidak menggunakan chamber (kabinet) maka efek resonansi chamber hampir tak ada. Artinya warna reproduksi musik dan vokal lebih pure tidak dikontaminasi efek resonansi. Namun ada juga kekurangan dari loudspeaker jenis ini, Yakni diperlukan keseriusan untuk menyimak musik loudspeaker planar. Dianjurkan pendengar harus duduk diam di daerah sweet spot , tidak boleh menyimak sambil jalan atau berada di posisi out of axis. Sebab reproduksi suara akan berobah tonal balancenya apabila posisi pendengar bergerak. Tapi memang penggemar loudspeaker planar umumnya audiophile sejati yang betah duduk diam sambil menikmati buaian musik. a
ROKSAN PLATINUM
UJI DENGAR
Dengan menggunakan sejumlah musik jazz dan klassik, kami (saya dan Siva) mencoba kebolehan tata suara racikannya. Magneplanar MG 3.7 adalah loudspeaker planar
MBL RADIALSTRAHLER 120
Freq. Resp. 35Hz- 40 kHz Sensitivity 86dB/500Hz /2.83v Impedance 4 Ohm Dimensions 24 x 71 x 1.625 inches
• Inputs L & R (Switchable RCA, MUTE, XLR Balanced) • Input Impedance 38 k Ohms • Input Sensitivity 700mV RMS • Power Outputs L & R Loudspeaker Binding Posts x2/Channel • Power Supply 1kVA Ultra Low Noise Toroidal Transformer • A further 3 Toroidal Transformers for Logic, Relay and Balanced Inputs • Current Output >80 Amps Peak to Peak • Output Power >130 Watts, into 8 Ohms >260 Watts, into 4 Ohms >420 Watts, into 2 Ohms • Damping Factor >400 (8 Ohms) Up to 30kHz
audio video 54 Oktober 2012
• Frequency Response -3dB, <2Hz – >150kHz • Gain 30.7dB • Harmonic Distortion <0.001% 1kHz, <0.008% 20kHz, 10W - 8 Ohms <0.002% 1kHz, <0.02% 20kHz, 100W - 8 Ohms • Signal to Noise Ratio >116dB (ref. 100W - 8 Ohms) • Power Source 100V – 120V 50Hz / 60Hz 220V – 240V 50Hz / 60Hz (via 10A Mains inlet filter) • Power Consumption < 1300 W • Dimension 432 x 390 x 190 (W x D x H) mm 432 x 390 x 210 (including feet) • Also Available in Black
PENULIS
David Susilo
TIPS & TRICKS
TIPS SETTING BIOSKOP RUMAH DARI THX Membangun bioskop rumah memang tidak murah, tetapi mengeluarkan kocek seabrek juga bukan berarti bioskop rumahnya bisa beroperasi dengan optimal. Terlalu banyak didunia ini tukang mebel yang mengaku sebagai designer bioskop rumah. Banyak juga tukang listrik yang mengaku sebagai designer bioskop rumah. Mudah-mudahan, dengan tips settingan yang saya tulis ini (tips dalam tulisan ini sudah disetujui oleh Director of Eduction THX, John Dahl) di San Rafael, California, bisa setidaknya menjadi bahan pegangan dasar bagi para konsumen sehingga tidak buta sama sekali dalam urusan instalasi bioskop rumah.
audio video 55 Oktober 2012
PENULIS
S
TIPS & TRICKS
David Susilo
alah satu cara untuk menggunakan acuan THX tentu memerlukan peralatan yang THX Certified. Ini BUKAN berarti barang yang tidak bersertifikat THX menjadi barang jelek, malah bisa (dan banyak) yang kualitasnya diatas barang THX Certified. Hanya saja kalau sudah tidak mau pusing, tinggal cari semua barang yang THX Certified, sudah pasti dijamin “aman”, terutama untuk Receiver / Pre-Pro / Amplifier.
TEMPAT DUDUK:
Percaya atau tidak, tempat duduk merupakan komponen terpenting dalam pembangunan bioskop rumah. Letakkan kursi/sofa ditengah-tengah / dikelilingi oleh speakers. Tempat duduk sama sekali tidak boleh terlalu dekat dengan dinding belakang maupun samping. Setidaknya harus ada jarak 2 meter dari dinding belakang dan 0.5 meter dari dinding samping. Tinggi sandaran tempat duduk tidak boleh lebih tinggi dari telinga karena suara dari speaker surround akan terhalang sandaran dan suara dari speaker depan akan memantul dari sandaran ke telinga yang menghasilkan reverberasi yang mengurangi kejernihan suara
RUANGAN:
Akustik ruangan sangat penting. Ini berarti ruangan kosong melompong tidak baik karena terlalu memantul. Ruangan penuh diffuser tidak baik karena dispersi suara menjadi acak-acakan. Ruangan penuh penyerap suara juga tidak baik karena suara menjadi tidak enak didengar Bioskop rumah harus memiliki ruangan tersendiri. Kalau tidak mempunyai pintu (alias kalau bukan kamar),
namanya bukan bioskop rumah dan hanya sekedar “entertainment center” Sinar harus bisa dikontrol Tidak terlalu terang, tidak terlalu gelap. Jangan meletakkan hiasan disekitar display karena menggangu konsentrasi menonton Display harus diapit antara speaker kiri kanan. Tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah. Tinggi mata memandang harus berada di 2/3 tinggi display. Jarak tonton harus dihitung dengan rumus maksimal: Ukuran Layar x 1.2 = Jarak Tonton. Jadi bila layarnya seukuran 96-inci, jarak tontonnya harus dikisaran 9.6 kaki. (Contohnya bioskop rumah pribadi saya yang bisa dilihat di acebydavidsusilo.webs.com )
SUARA:
Untuk mendapatkan suara yang optimal, baik menggunakan speaker bersertifikasi THX atau tidak, idealnya adalah semua kanal menggunakan speaker yang persis sama. Mencampur aduk merek speaker, atau mencampur tipe tweeter (hard dome dan soft dome) akan menghasilkan suara yang tidak seragam. Jarak antar tiap speaker ke pendengar idealnya persis sama Center channel idealnya diletakkan segaris lurus dengan speaker kiri dan kanan depan. Sampai tidak bisa, harus diletakkan sedekat mungkin dengan level tweeter speaker kiri dan kanan depan dan diarahkan dengan sudut (“aimed and angled”) agar titik tweeter speaker center wajah penonton. Surround speaker harus berada di belakang dengan posisi diatas kepala penonton dengan titik tweeter diarahkan ke penonton. Ingat, Surround Sound berarti “suara keliling”, sehingga speakernya harus mengelilingi penonton. Jangan meletakkan subwoofer disudut ruangan atau terlalu dekat dengan tembok. Hal ini akan menghasilkan Boundary Gain yang membuat suara bass bising dan kotor.
KALIBRASI:
Hanya karena peralatan yang dibeli sudah mahal, bukan berarti tidak perlu dikalibrasi. Kalibrasi untuk audio dan display sangatlah mutlak dilakukan. Jangan lupa, kalibrasi audio dengan sistim auto calibration itu tidaklah mencukupi. Bila budget untuk kalibrasi suara tidak ada, setidaknya gunakan sistim auto-calibration yang ada di dalam receiver / pre-pro. Yang terbaik adalah keluaran Lyngdorf (McIntosh) serta ARC (Anthem), disusul oleh Advanced MCACC (Pioneer) dan YPAO (Yamaha). Audyssey kurang sesuai untuk ruangan berukuran sedang ataupun kecil, dan sistim kalibrasi “unik” dari perusahaan-perusahaan “kecil” seperti Outlaw Audio, Emotiva, Arcam, NAD, Rotel, Cary Audio acapkali tidak bisa diandalkan karena akurasi yang sangat rendah (tambahan: data diatas diambil dari statistik THX Labs) Video processor: sebaiknya memilih receiver / pre-pro / Blu-ray player yang menggunakan prosesor seperti Gennum VXP (Anthem), Anchor Bay Technology (Denon, Yamaha, Pioneer), Marvell QDEO (Onkyo, Pioneer, Oppo, Cambridge Audio, Lexicon). Player / receiver / pre-pro yang menggunakan Genesis Torino / Faroudja atau malah tanpa prosesor sama sekali, sebaiknya dihindari kecuali bila semua video yang diputar sudah 1080p atau 1080p 3D.a
audio video 56 Oktober 2012
PENULIS
Budi Santoso
Dalam usianya yang ke-100 tahun, Sharp Corporation pada tanggal 15 September 2012 menggelar acara bertajuk “Apresiasi Seratus” yang diselenggarakan di Senayan City, Jakarta, dimana juga sekaligus memamerkan berbagai produk Sharp, termasuk TV LED berteknologi Quatron.
S
harp lahir dari seorang bernama Tokuji Hayakawa, pada tahun 1912 yang awalnya memulai bisnis pengolahan logam dan menciptakan kepala ikat pinggang pertama di dunia yang disebut Tokubijo, namun setelah menciptakan pensil mekanik “Ever-Sharp” yang sangat terkenal pada waktu itu, maka menjadi inspirasi dengan menggunakan nama Sharp sebagai perusahaannya. Seperti kita tahu, bahwa produk merek Sharp di Indonesia kiprahnya sudah lebih dari 40 tahun, wajar saja kalau para penggunanya sudah mempercayakan brand asal Jepang ini sebagai salah satu komponen di dalam rumah tangga, bahkan Fumihiro Irie, selaku President Director PT Sharp Electronics Indonesia, sangat berharap kalau merek Sharp akan menjadi merek favorit di Indonesia. Dalam acara yang digelar selama 4 hari ini,, Sharp juga memperkenalkan 100 tahun sejarah perjalanan bisnisnya serta menampilkan jajaran produk dan teknologi terbarunya, bahkan dalam memberikan apresiasi kepada pelanggannya Sharp
VISIT
MEMPERINGATI 100 TAHUN SHARP
memberikan 100 hadiah melalui berbagai permainan serta promo menarik, Di sela acara tersebut,Yukihiro Nono, selaku Senior General Manager Brand Strategy Group PT Sharp Electronics Indonesia, menyampaikan bahwa Sharp juga melakukan kampanye “My Sharp, Our Future” di kawasan ASEAN, Oceania, dan Timur Tengah selama 100 hari dimulai dari tanggal 7 Juni –15 September 2012. Dimana Sharp menyisihkan sebagian hasil penjualan LCD TV, Plasmacuster Ion Generator dan Air Purifier untuk disumbangkan untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan anak–anak kekurangan gizi di Indonesia.a
audio video 57 Oktober 2012
PENULIS
VISIT
Tjandra Gohozalli
PENGURUS BARU
IHEAC
B
ulan silam, IHEAC (Indonesia High End Audio Club) telah mengakhiri masa jabatan Selamet Adijuwono beserta jajarannya (masa jabatan 2009 - 2012). Dan sebagai penggantinya telah diangkat jajaran baru dengan susunan kepungukepungu rusan sebagai berikut: Ketua Umum : Cahyo Dimyati Bendahara : Herry Krisbiarto Sekretaris : Ryan Arifan Seksi DIY : Budiarto & Isto Public Relation : Fabi Kusumadinata Web Manager : Jimmy Auw Salah satu agenda IHEAC tahun 2012 adalah menyelenggarakan pameran kedua “IHEAC SHOW 2012” yang akan berlangsung di hotel Sultan, tanggal 7 hingga 9 Desember 2012. Kami seluruh staf majalah Audio Video mengucapkan “Selamat Bertugas dan Semoga Sukses Selalu” kepada segenap jajaran IHEAC kepengurusan baru.a
audio video 58 Oktober 2012
Far East Movement Title : Dirty Bass Genre : Hip Hop, Electronic Dance
B
eranggotakan Kev Nish, Prohgress, J-Splif, dan DJ Virman (song writer, produser, DJ) ini seperti memberi wajah baru di peta musik dunia. Mereka adalah keturunan Asia yang menetap di Amerika, dan sukses dengan single-single mereka. Tidak mengherankan jika banyak nama tenar yang berkolaborasi dengan band ini. Apalagi album terakhir mereka mendapat sukses luar biasa. Kali ini mereka kembali dengan album baru, yang tetap mengusung sound synthesizer mengiringi musik electronic dance atau hip hop. Seperti album sebelumnya, mereka juga berkolaborasi dengan banyak nama. Sebut saja Tyga di lagu hitnya “Dirty Bass”. Seperti title-nya, lagu berkarakter electronic dance ini menampilkan aransemen dengan beat digital yang low-maksimal. Dan menampilkan sound bass yang kuat dan bertenaga. Unik dan inovatif, walaupun dentuman bass yang kuat menjadi dominasi aransemen. Lagu “Live My Life” feat Justin Bieber menampilkan pop-dance yang lebih catchy dan lebar, walaupun masih mengandalkan beat-beat digital. Sedangkan “Turn Up The Love” menampilkan electronic dance yang lebih enerjik. Dengan aransemen yang lebih inovatif, apalagi suara Cover Drive sebagi featuring, memberi nuansa di lagu ini. Aransemen yang enerjik, kaya sound, dan bass maksimal menjadi ciri menarik di album ini. Sugesti: mengisi waktu kosong dengan keceriaan, atau menghentak di suasana yang berisik. Meningkatkan mood di segala kondisi.a
Dia Frampton Title : Red Genre : Indie Pop, Pop Rock
D
ikenal sebagai personil dari band alternatif rock Meg & Dia, kini Dia Frantom memilih jalur solo. Penyanyi ini tampil sebagai diri sendiri, dan berbeda jauh dengan band yang membesarkan namanya dulu. Benang merahnya, hanya menampilkan nuansa sound rock. Justru di album ini mencampurkan berbagai karakter musik sebagai aransemen. Misalnya di lagu hitnya, “She Broken Ones”, yang berkarakter ballad, menampilkan aransemen dengan karakter dark. Tapi tampak lebar dan megah. Tidak hanya menampilkan nuansa orkestrasi, akan tetapi juga pilihan gebukan drum yang kuat, mampu menampilkan nuansa yang kuat di lagu ini. Berbeda dengan “Don’t Licks The Chair” feat Kid Cudi. Masih menampilkan aransemen yang inovatif, pendekatan indie-pop dengan nuansa musik eksotif, bahkan dengan sentuhan sound british dan nuansa digital sound. Lagu ini menjadi lagu yang kompleks dari pilihan sound dan karakter aransemen. Menariknya, lagu ini menjadi lagu yang nyaman didengarkan (easy listening), bahkan untuk sing-a-long. Di lagu “Billy The Kid” menampilkan nuansa synthesizer ala genre musik New Wave, bahkan mengusung karakter folk di “Trapeze”. Karakter suara serak basah Dia Frantom mampu beradaptasi dengan berbagai aransemen yang kaya di album ini. Sugesti : album yang mampu membangun nuansa, pilih hari libur, saat hujan atau saat tidak bisa pergi ke mana-mana.a
Marina And The Diamonds Title : Electra Heart Genre : Indie pop, Shyntpop
M
arina And The Daimond bukan nama sebuah band, akan tetapi nama panggung bagi Marina Lambrini Diamandis yang merupakan penyanyi, songwriter sekaligus musisi multi intrumentalis. Bukan sekadar project, tapi semua ekspresi musikalitasnya ditumpahkan secara total. Hasilnya memang semacam panampilam musikalitas yang unik. Mencampurkan unsur indie pop, new wave, shyntpop, bahkan sedikit sentuhan sound rock. Sepertinya Marina tidak membatasi pada genre musik tertentu. Simak saja lagu “Bubblegum Bitch” yang mencampurkan nuansa new wave dengan indi pop yang enerjik. Mengandalkan perangkat shyntesizer untuk membangun nuansa di lagu ini. Hitnya, “Primadona”, menawarkan aransemen yang lebih simpele dengan karakter shyntesizer dan beat digital yang modern. Pilihan soundsound yang unik, seakan menjadi ornamen pelengkap di lagu ini. Atau lagu “Power & Control” tampil dengan sound digital dengan nuansa dance music yang modern. Masih tetap mempertahankan karakter shyntesizer. Marina cukup sah memasukan berbagai karakter sound, yang kadang bertolak belakang. Tapi justru di sinilah selling point dari penyanyi asal Wales ini. Sugesti : cukup berani untuk dipilih sebagai teman dalam berkendaraan yang memakan waktu lama dan melelahkan.a
REVIEW CD by: Andre
Jati Diri Slash di Band
S
lash adalah salah satu mantan personil dari superband Guns N’ Rosses (GNR) yang masih memiliki bintang cemerlang di panggung musik dunia. Beberapa group dan proyek yang sudah dilakoninya menjadikan gitaris bernama asli Saul Hudson ini masih dihormati. Perjalanan karirnya setelah hengkang dari band yang membesarkan namanya GNR, ternyata masih membuktikan bahwa gitaris ini mampu dan layak menjadi sorotan di industri musik dunia. Setelah sukses dengan Slash’s Snaekpit dan Velvet Revolver, akhirnya gitaris asal Los Angeles, California, ini memilih jalur solo. Tanpa diperkirakan, debut solonya ‘Slash’ (2010) mendapat respons positif yang luar biasa. Namanya mencuat lagi sebagai salah satu ikon rock dunia. Tanpa disadari, debut solonya tersebut menjadi movement untuk langkah karir gitaris ini selanjutnya. Berkenalan dengan Myles Kennedy (dulu dikenal sebagai vokalis Alter Bridge) didebutnya tersebut, akhirnya Slash memilih vokalis yang juga gitaris ini untuk mensupport berbagai proyeknya. Bahkan, Myles Kennedy dipilih sebagai vokalis utama di tour panjang promo debut solonya tersebut, termasuk saat bertandang ke Indonesia. Keduanya rupanya cocok dan klop. Dan berlanjut di album keduanya ini. Bersama Todd kerns (bass) dan Brent Fitz (drum), Slash seperti menemukan jati dirinya di sebuah band. Maka meluncurlah album solonya kedua ini yang bertitel Apocalyptic Love yang menampilkan nuansa hard rock dengan sound analog dan nuansa distorsi maksimal. Hitnya “You’re Lie” adalah hit di album ini. Walaupun lagu ini dibalut dengan distorsi yang kuat, lengkap dengan lick-lick gitar khas Slash, akan tetapi lagu ini bukan tipikal lagu rock yang berat, bahkan cenderung easy listening. Gahar, dengan menampilkan permainan gitar Slash yang eksploratif, tapi sekaligus bisa menikmatinya dengan nyaman. Album ini dibuka dengan “Apocalyptic Love” yang kuat nuansa hard rock dengan sound-sound tebal dan karakter lagu yang enerjik. Tidak ketinggalan, di album ini menampilkan nuansa ballad dengan pendekatan musik blues di lagu “Not For Me”. Walaupun menampilkan aransemen minimalis, lagu ini tetap kuat dengan sound distortif yang berani. Rupanya, Slash mampu menampilkan jati dirinya atau image bermusiknya dengan pilihan sound-sound yang ditampilkan di album ini. Sebuah album yang bisa dijadikan referensi seorang gitaris yang memilih genre rock sebagai musiknya.a
audio video 59 Oktober 2012
Gamaliel Audrey Cantika Title : Self Title Genre : Pop
L
ebih tepat disebut kelompok vokal, berawal saat kakak beradik Gamaliel Tapiheru dan Audrey Tapiheru mengunggah video mereka dengan menyanyikan lagu cover version. Hal yang sama dilakukan Cantika Abigail. Menyusul sukses Sinta dan Jojo, video mereka pun banyak diapresiasi. Kemudian mereka bergabung menjadi sebuah kelompok vokal. Dan, sebuah label besar pun menampungnya. Besar di media You Tube, akhirnya mereka pun meneruskan kiprah mereka lewat social network saat debut ini mulai dirilis. Single-nya, “Ingin Putus Saja”, menampilkan musik pop-dance yang enerjik, simpel, dan minimalis, tapi mudah dicerna dengan iringan digital musik. Lagu ini menampilkan perpaduan karakter vokal ketiganya. Di “Cuma Aku”, Gamaliel mengeksplorasi vokalnya dengan lagu ballad, yang masih mengandalkan karakter musik digital, walau kali ini diaransemen lebih lebar. Atau perpaduan vokal Audrey dan Cantika di “Akuillah Aku”, berkarakter pop ringan yang tampil dengan beat digital yang lebih kuat. Lagu-lagu mereka tipikal pop mainstream, yang sebenarnya simpel. Tapi lebih berpijak pada tren, apalagi tipikal lagu yang gampang diingat (bisa jadi gampang juga dilupa). Kesuksesan mereka di dunia maya menjadi salah satu kekuatan di album ini, selain materi simpel yang ditawarkan. Sugesti : mengikuti tren musik teenager, dengan balutan yang dinamis, simpel dan fashionable.a
Rizzle Kicks Title : A Stereo nTypical Genre : British Hip Hop
D
uo dari Jordan “Rizzle” Stephens dan Harley “Sylvester” Alexander-Sule, disebut-sebut sebagai british hip hop. Sebenarnya tidak beda jauh dengan hip hop pada umumnya, selain lahir di British, aura yang disajikan memang sedikit membedakan, seperti yang disajikan duo ini. Seperti lagu “When I Wass Younger” yang menawarkan nuansa dub, dance dengan sedikit nuansa reggae jamaica. Lagu enerjik ini tampil unik dan inovatif. Atau “Down With The Troupet” yang masih menawarkan nuansa enerjik. Simak saja aransemen musiknya yang kaya, walaupun menampilkan beat digital yang tebal. Bahkan sound trumpet dan berbagai effect sound berpadu menjadi sebuah aransemen menarik. Atau “Prophet (Better Watch it)” yang justru diaransemen dengan nuansa analog, dengan pilihan sound vintage tapi tetap mampu menampilkan karakter yang enerjik. “Mama Do The Hump” juga menampilkan dance yang dibalut nuansa reggae. Mereka juga menampilkan nuansa ballad di lagu “Traveller’s Chant” yang mencampurkan nuansa band, orkestrasi, dan nuansa digital sound yang dark. Lagu ini tampil cukup emosional dengan aransemen yang kaya. Sugesti : mencoba kemampuan sound system handal yang telah dipasang di mobil Anda.a
The Temper Trap Title : Self Tittle Gnere : Indie Rock
B
erbekal hit “Sweet Disposition” di debut albumnya, band asal Melbourne, Australia ini langsung meramaikan pasar musik dunia. Lagu ini tidak hanya dijadikan soundtrack film, tapi juga video game dan di-remix dalam beberapa versi dalam bentuk dance musik. Band ini memang unik, walaupun personil lainnya berasal dari Australia, seperti: Jonathon Aherne (bass), Lorenzo Sillitto (gitar, keyboard), dan Toby Dundas (drum), akan tetapi Dougy Mandagi (vokal, gitar) merupakan asli orang Indonesia. Mereka menyajikan musik rock yang bernuansa, dengan pilihan sound cenderung ke arah british dan sedikit menyisipkan karakter elektronik. Album keduanya ini baru saja dirilis resmi di Indonesia. Diawali dengan “Need Your Love” menampilkan karakter indie rock yang lebar. Lebar dari pembangunan nuansa, dengan menggunakan berbagai effect sound sampai permainan shyntesizer. Tidak hanya lebar, lagu ini terdengar anthem dengan karakter aransemen yang enerjik. “Trembling Hands” menampilkan karakter ballad yang masih berpijak pada indie rock. Lagu ini tetap membangun nuansa dengan berbagai sound-sound yang beragam dan terasa lebar. Bahkan di lagu “Where Do We Go From Here” menampilkan nuansa elektronik yang kental. Indie rock yang mereka tawarkan menampilkan konsep nuansa sound-sound modern. Sugesti: mendengarkan sambil menjelajahi ramainya kemacetan dan ramainya jalanan di kota-kota besar.a
Ledakan Produktivitas ala Linkin Park
E
ntah, apakah mereka memang sedang produktif, ataukah mereka berusaha tetap menjaga eksistensinya di panggung musik? Apalagi popularitas band ini sepertinya sedikit merosot dibandingkan popularitas mereka di awal-awal karir mereka. Akan tetapi, band berawak Mike Shinoda (vokal, gitar, keyboard), Brad Delson (gitar), Chester Bennington (vokal), Joe Hahn (turtable, keyboard), dan Dave Farrell (bass) termasuk band yang sukses meramaikan panggung musik rock dunia, di tengah banyaknya pendatang baru yang juga hadir dengan konsep yang lebih fresh. Band asal California ini bahkan menjadi band yang eksklusif mendukung soundtrack film Transformer (2007, 2009 dan 2011) yang terhitung sukses. Dan beberapa soundtrack untuk film sukses lainnya, seperti Twilight (2008), dan Underworld (2012). Bahkan beberapa lagu dipilih menjadi soundtrack game. Rupanya, Linkin Park seperti tidak pernah kehilangan ide kreatifnya. Bahkan band ini seperti berani terus “unjuk gigi” dan tetap eksis. Albumnya, Living Thing, adalah album studionya yang ke-5, dan membuktikan masih saktinya band ini di panggung musik dunia. Album ini pun langsung disambut cukup positif. Sebagai band yang memiliki image kuat, Linkin Park tidak terpengaruh dengan tren musik yang bergulir. Bahkan band ini bisa tampil menjadi dirinya sendiri, walaupun dengan penyesuaian di beberapa aransemen dan sound, sehingga di album ini mereka pun tampil lebih fresh. Tentu saja tetap menampilkan genre rock dengan balutan sampling sound dan nuansa effect digital yang lebar dan bernuansa. Simak saja lagu pembuka, yang juga dipilih menjadi hit, “Lost In The Echo”. Lagu ini sepertinya bermutasi dengan karakter musik terkini, tapi dengan image band ini yang masih kuat. Tidak mengumbar distorsi, tapi beat digital dan sampling sound yang kaya dan lebar membalut musik yang bertempo medium. Karakter rapping dan screaming masih menjadi paduan vokal yang dibalut dengan effect sound yang terkesan lebih modern dan eksploratif. Lagu ini tipikal lagu yang mudah dicerna, walau memiliki aransemen dengan pilihan effect sound yang tidak gampang. Lagu hit lainnya “Burn It Down” menunjukkan kekuatan Joe Hahn membangun nuansa dengan sampling dan turntablenya. Bernuansa futuristik, bahkan karakter digital lebih dominan. Lagu ini terkesan lebih catchy dan easy listening. Lagu inilah yang menjadi salah satu selling point di pasar musik dunia. Atau lagu “Powerless” yang dipilih sebagai soundtrack ini tampil lebih simpel dari sisi aransemen. Tidak menonjolkan beberapa karakter sound, tapi berkarakter ballad, dengan nuansa yang kuat sebagai blocking. Bahkan nuansa dark yang futuristik dari pilihan pembangun nuansa juga ditampilkan dengan menarik di lagu “Castle of Glass”. Lagu ini sebenarnya juga simpel, tapi mampu diaransemen begitu kaya, bahkan cukup anthem untuk sebuah musik rock yang banyak menampilkan nuansa digital. Perubahan yang menonjol di album ini, Linkin Park tidak selalu menonjolkan sound analog untuk membuat lagu berkarakter kaya dan lebar. Inilah yang menarik di album terbarunya ini.a
audio video 60 Oktober 2012
SHOPPING GUIDE VICTORY ELECTRONIC
Orion Plaza G1 -G8 Jl. Pinangsia Raya No.1, Jakarta 11110 Tel : (021) 639 4047/6 Fax : (021) 546 8325
HARGA TV LCD â&#x20AC;&#x201C; LED TURUN
K
ami mendapat mitra kerja sama baru Victoria Electronic yang berdomisili di jalan Pinangsia. Berbeda dengan modern out-let, tradisional outlet ternyata mampu menjual produk elektronik lebih murah dari modern out-let. Ini dimungkinkan karena tradisional out-let tidak menyewa lahan mall yang mahal tetapi memakai toko sendiri. Dan ada kecendrungan kalau
harga TV LCD dan TV Plasma mengalami penurunan harga yang nyata. Mungkin disebabkan oleh daya beli Eropa dan Amerika Utara yang melemah, maka Asia PasiďŹ k kebanjiran produk TV Jepang, Korea, dan China sehingga harga jual turut merosot. Untuk jelasnya silahkan simak tabel Liputan Pasar kami.
Okto tobe berr 201 20122 video 61 Oktober audi au audio dio o video
Doharto
Seluruh Produk di Jual di Indonesia
PENULIS
������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� �������
PRODUK
TV PLASMA PRODUK
HARGA
Changhong PT42890,42”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p, 3 HDMI,PC input,USB, Optical output, Changhong PT50890,50”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p, 3 HDMI,PC input,USB, Optical output, LG 42PA4500,42”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast,PC input, HDMI,USB, LG 50PA4500,50”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast,PC input, HDMI,USB, LG 50PJ350,50”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast,PC input, HDMI,USB, LG 42PJ350,42”,Full Stereo,1024X768p,Dynamic Contrast,PC input, HDMI,USB, LG 42PJ250,42”,Full Stereo,1024X768p,Dynamic Contrast,PC input, HDMI,USB, LG 42PT250,42”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,600 Hz, USB,2 HDMI, LG 42PT350,42”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,600 Hz, USB,3 HDMI, LG 50PT350,50”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,600 Hz, USB,3 HDMI, LG 42PW450,42”,3D,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready, USB,HDMI, Panasonic TH-P42X10,42”,Full Stereo,PiP(1 tuner),PC input, DVD input,HDMI, Panasonic TH-P42X30,Smart TV,42”,Full Stereo,1024X768p,LAN, Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Panasonic TH-P50X30,Smart TV,50”,Full Stereo,1024X768p,LAN, Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Panasonic TH-P50X50,Smart TV,50”,Full Stereo,1024X768p,LAN, Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Panasonic TH-P42X306,42”,Full Stereo,Full HD,3 HDMI,USB,PC input, Panasonic TH-P42XT50,42”,3D,Full Stereo,1024x768p,600Hz, WiFi,card Reader, PC input,USB,HDMI, Panasonic TH-P50XT50,50”,3D,Full Stereo,1024x768p,600Hz, WiFi,card Reader, PC input,USB,HDMI, Panasonic TH-P42ST30,42”,Full Stereo,3D,Full HD,HDMI,USB,PC input, Panasonic TH-P50GT50,50”,3D,Full Stereo,Full HD,card Reader, PC input,USB,HDMI, Samsung PS-64E8000,64”,3D,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround, 3D Sound, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 10% RMS,600Hz, Wireless LAN,PC input,3 HDMI,3 USB, Samsung PS-51E490,51”,3D,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround,DNIe, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 10% RMS, 600Hz,PC input,2 HDMI,USB, Samsung PS-43E490,43”,3D,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround,DNIe, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 10% RMS, 600Hz,PC input,2 HDMI,USB, Samsung PS-43E470,43”,Full Stereo,1.024x768p,Tru Surround,DNIe, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 105 RMS,600Hz,PC input, 2 HDMI,USB, Samsung PS-51E470,51”,Full Stereo,1.024x768p,Tru Surround,DNIe, Dolby Digital Plus,Tru Surround HD,20w 105 RMS,600Hz,PC input, 2 HDMI,USB, Samsung PS-43E450,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,600 Hz, Tru Surround,DNIe, PC input,2 HDMI,USB, Samsung PS-43E400,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,600 Hz, Tru Surround,DNIe, PC input,2 HDMI,USB, Samsung PS-60E531,60”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround,DNIe, PC input,2 HDMI,USB,
Rp 4.000 Rp 7.600 Rp 4.750 Rp 8.300 Rp 9.265 Rp 5.160 Rp 5.250 Rp 4.800 Rp 4.800 Rp 9.600 Rp 6.500 Rp 4.850 Rp 5.100 Rp 8.550 Rp 9.400 Rp 6.700 Rp 7.450 Rp 10.800 Rp 14.000 Rp 19.500
Rp 46.900
Rp 9.600
Rp 5.800
Rp 5.100
Rp 8.800 Rp 4.850 Rp 4.150 Rp 13.500
TV LED PRODUK
HARGA
Changhong LE24913,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,2 HDMI, PC input,USB, DVD input, Changhong LE24819,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,2 HDMI, PC input,USB, DVD input, Changhong LE29A6500,29”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Contrast 2.000.000:1, Swifel,Power Cons. 50w,3 HDMI,PC input, 2 USB,DVD input, Changhong LE32A6500,32”,Smart TV,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Tru Surround HD,16w 10% RMS,Swifel,Power Cons. 75w,3 HDMI, PC input,2 USB,DVD input,
Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah
Rp 1.600 Rp 1.425
Rp 2.000
Rp 3.300
Changhong LE42A6500,42”,Passive 3D,Smart TV,Full Stereo, Full HD 1920X1080p, Tru Surround HD,16w 10% RMS,Swifel, Power Cons. 120w,3 HDMI,PC input,2 USB,DVD input, Konka LED47IS988,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, DVD input,PC input, HDMI,USB, LG 19LS3300,19”,Full Stereo,1366x768p,Tru Surround, Response Time 10ms, 10w 10% RMS,PC Input,HDMI,USB, LG 22LS3300,22”,Full Stereo,1366x768p,Tru Surround, Response Time 10ms, 10w 10% RMS,PC Input,HDMI,USB, LG 26LS3300,26”,Full Stereo,1366x768p,Tru Surround, Response Time 10ms, 10w 10% RMS,PC Input,HDMI,USB, LG 32LS3400,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input, HDMI,USB, HDMI,USB, LG 42LS3400,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, LG 32LS3500,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, LG 42LS4600,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,PC input,HDMI,USB, LG 47LS4600,47”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,PC input,HDMI,USB, LG 55LS5700,55”,Full Stereo,1920x1080p,Smart TV,Tru Surround, MCI 800Hz, PC input,HDMI,USB, LG 47LW6500,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Hard Panel, Digital TV,LAN,Power Cons. 150w,PC input,4 HDMI,USB, LG 55LW6500,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Hard Panel, Digital TV,LAN,Power Cons. 170w,PC input,4HDMI, LG 32LM3410,32”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, Response Time:2.5ms, Hard Panel,WiFi,PC input,HDMI,USB, LG 42LM6700,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, 20w 10% RMS, Contrast Ratio 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, LG 47LM6700,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, 20w 10% RMS, Contrast Ratio 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, LG 55LM6700,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, 20w 10% RMS, Response Time 2.5ms,WiFi,PC input,HDMI,USB, LG 42LM7600,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, LG 55LM7600,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, LG 47LM8600,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, LG 55LM8600,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Panasonic THL42E30G,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,100Hz, Power Cons. 140w,DVD input,3 HDMI,USB,PC input, Panasonic THL42ET5G,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi,4 HDMI, USB,PC input, Panasonic THL47ET5G,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi,4 HDMI, USB,PC input, Panasonic THL42E5G,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi, 4 HDMI,USB, PC input, Panasonic THL47E5G,47”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi, 4 HDMI,USB, PC input, Panasonic THL42ET50G,42”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920x1080p, Tru Surround, WiFi, 4 HDMI,USB,PC input, Panasonic THL42DT50G,42”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920x1080p, Tru Surround, WiFi, HDMI,USB,PC input, Polytron PLD24D300,24”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer, USB,PC input, Brightness 300cd/m2, Contrast 1000:1,9w 10% RMS,Response Time 5m/s,1 HDMI, Polytron PLD55D603,55”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer, Brightness 360cd/m2, Contrast 4000:1,Response Time 5.5ms, Power Cons. 150w,Sub Woofer,HDMI,USB,PC input, Polytron PLD46D603,46”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer, Brightness 360cd/m2, Contrast 4000:1,Response Time 6.5ms, Power Cons. 135w,Sub Woofer,HDMI,USB,PC input, Samsung UA22ES5000,22”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround, 6w 10% RMS, PiP (1 tuner),PC input,1 HDMI,1 USB, Samsung UA40ES5600,Smart TV,40”,Full Stereo,1920ix1080p,120Hz, Wireless LAN, PC input,HDMI,3 USB, Samsung UA46ES5600,Smart TV,46”,Full Stereo,1920ix1080p,120Hz, Wireless LAN, PC input,HDMI,3 USB, Samsung UA32ES6220,3D,Smart TV,32”,Full Stereo,Full HD,400Hz, Wireless LAN, PC input,HDMI,USB, Samsung UA40ES6220,3D,Smart TV,40”,Full Stereo,Full HD,400Hz, Wireless LAN, PC input,HDMI,USB, Samsung UA55ES6220,3D,Smart TV,55”,Full Stereo,Full HD,400Hz, Wireless LAN, PC input,HDMI,USB, Samsung UA60ES6580,3D,Smart TV,60”,Full Stereo,Full HD,400Hz, Wireless LAN, PC input,HDMI,USB, Samsung UA46ES6800,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 D Sound, Dual Core Processor,PC input,4 HDMI,3 USB,
=Penurunan Harga
audio video 62 Oktober 2012
HARGA
Rp 8.900 Rp 14.000 Rp 1.175 Rp 1.700 Rp 2.400 Rp 3.070 Rp 5.900 Rp 3.700 Rp 6.000 Rp 10.400 Rp 22.150 Rp 25.650 Rp 47.500 Rp 4.000 Rp 17.100 Rp 20.500 Rp 28.000 Rp 17.900 Rp 36.700 Rp 25.500 Rp 38.400 Rp 8.000 Rp 12.050 Rp 17.100 Rp 8.100 Rp 12.600 Rp 12.600 Rp 17.300 Rp 1.790
Rp 20.000
Rp 13.000 Rp 1.600 Rp 8.000 Rp 12.100 Rp 6.700 Rp 12.200 Rp 24.000 Rp 47.000 Rp 19.000
HARGA
Rp 26.800 Rp 45.000 Rp 2.975 Rp Rp Rp Rp
3.550 3.850 5.600 9.100
Rp 4.155 Rp 5.900 Rp 4.155 Rp 7.700 Rp 13.500 Rp 1.780 Rp 3.050
Rp 6.400 Rp 2.480
Rp 8.350
Sharp LC60LE630,60”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround, X-Gen Panel, PC input,HDMI,USB,
Rp 21.300
Rp 8.250
Sharp LC22LE520,22”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,PC input,3 HDMI, Sharp LC70LE735,70”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Wireless LAN,Internet TV via Dongle, Tru Surround,PC input, 4 HDMI,USB,WiFi,
Rp 45.500
Sharp LC40LE820,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,100hz/120Hz, Tru Surround Power Cons. 126W,PiP,PC input,3 HDMI,USB,
Rp 9.300
Rp 2.430
Sharp LC40LE830,40”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,4 HDMI,USB, Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,35w 10% RMS,Power Cons.109W, PC input, Rp 11.250 Sharp LC46LE830,46”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB,
Rp 22.800
Sharp LC52LE830,52”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB,
Rp 36.500
Sharp LC60LE830,60”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB
Rp 43.700
Sharp LC80LE940,80”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, 4 HDMI,USB,WiFi,Internet TV via Dongle, Yamaha 3D Surround, Built-in Sub Woofer,PC input,
Rp21.000
Sony KDL-60NX720,60”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi,DVD input,4 HDMI, PC input,USB,Internet TV,
Rp54.000
Sony KDL-55HX750,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV,WiFi, 4 HDMI,PC input,USB,
Rp22.100
Sony KDL-55HX925,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV,WiFi, 4 HDMI,PC input,USB,
Rp56.000
Sony KDL-65HX925,65”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, Internet TV,WiFi, 4 HDMI,PC input,USB,
Rp78.000
Toshiba 19HV15,19”,Full Stereo,1368x768p,Contrast 8.400:1,HDMI,PC input,USB, Rp 1.050 Toshiba 23PB201,23”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI, PC input,USB, Power Bass Boster, Toshiba 32PB200,32”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI, PC input,USB, Power Bass Bost,Power Cons. 56w, Toshiba 40PB200,40”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI, PC input,USB, Power Bass Bost, Toshiba 40TL20,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,4 HDMI,PC input,USB, Toshiba 40VL20,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,4 HDMI,PC input,USB,
Rp 2.100 Rp 2.770 Rp 6.000 Rp16.000 Rp13.750
TV LCD 40‰ - 49‰ PRODUK Konka KL42QS80,42”,Full Stereo,PC input,HDMI,USB,
HARGA Rp 4.400
LG 42CS460,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo, PC input, Contrast Ratio 80.000:1, HDMI,DVD input,USB,
Rp 5.550
LG 42LK410,42”,Full Stereo,1920x1080p,PC input,2 HDMI,USB,
Rp 6.100
LG 42LK450,42”,Full Stereo,1920x1080p,PC input,HDMI,USB,
Rp 6.100
Panasonic TH-L42U30,42”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p, Contrast 20.000:1, LAN,Tru Surround,Card reader,PiP,DVD input, PC input,3 HDMI,USB,
Rp 5.850
Panasonic TH-L42E36,42”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p, Contrast 3.000.000:1, PiP,DVD input,PC input,HDMI,USB,
Rp 7.550
Polytron PLM-42M11,42”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Contrast ratio 100.000:1, 35w 10% RMS,Power Cons. 210W, Brightness 500cd/m2,Times Response 5mm,2 HDMI,USB,XBR,
Rp 5.500
Samsung LA-40D550,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1), PC input,4 HDMI, USB,
Rp 5.500
Samsung LA-46D550,46”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1), PC input,4 HDMI, USB,
Rp 8.750
Samsung LA-40D551,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1), PC input,2 HDMI, USB,
Rp 5.700
Sharp LC40M500,40”,Full Stereo,Tru Surround,PC input, DVD input,HDMI,
Rp 5.550
Sharp LC40M550,40”,Full Stereo,Full HD,Tru Surround,20w 10% RMS, PC input,HDMI,
Rp 6.900
Sharp LC40L500,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Contrast Ratio 50.000:1,PiP, Tru Surround,PC input,DVD input,3 HDMI,
Rp 6.650
Sony KLV-40BX420,40”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,PiP,HDMI,PiP, 20w 10% RMS, PC input,USB,DVD input,
Rp 5.000
Rp 14.200
Sony KLV-40BX450,40”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,HDMI, PC input,USB,
Rp 5.250
Sony KDL-40CX520,40,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI,USB, Internet TV, WiFi,PC input,
Rp 7.000
Rp 45.450
Sony KDL-46CX520,46,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI,USB, Internet TV, WiFi,PC input,
Rp 9.500
Rp 105.000
Sony KDL-40EX720,40”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp 14.300
Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah
Rp22.000
Sony KDL-46NX720,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi,DVD input, 4 HDMI, PC input,USB,Internet TV,
Rp 3.375
Sharp LC40LE530,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround, X-Gen Panel, PC input,HDMI,USB,
Sharp LC60LE940,60”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,4 HDMI, USB,WiFi,Internet TV via Dongle, Yamaha 3D Surround, Built-in Sub Woofer,PC input,
Sony KDL-40NX720,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi,DVD input, 4 HDMI, PC input,USB,Internet TV,
Rp 1.660
Rp 2.000 Rp 2.000
Sharp LC40LE835,40”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, 4 HDMI,USB,Internet TV via Dongle, Yamaha 3D Surround, Built-in Sub Woofer,PC input, WiFi,
Sony KDL-32EX720,32”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp 8.000 Sony KDL-40EX650,40”,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV, PC input,USB, HDMI, Rp 7.300
Rp 3.000
Sharp LC22DC30,22”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,10w 10% RMS, PC input,HDMI,USB, Sharp LC19LE520,19”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI,
Sharp LC-40LE700M,40”,Full Stereo,1920ix1080p,Brightness 450cd/m2, Contrast 2.000.000:1,Tru Surround,20w 10% RMS,Power Cons. 134, PC input,DVD input,4 HDMI,
Sony KDL-46EX720,46”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp21.000
Toshiba 40PB10,40”,Full Stereo,Full HD,Contrast 50.000:1,20w 10% RMS, HDMI, PC input,USB,Tru Surround, Rp 4.950 Toshiba 40PB20,40”,Full Stereo,Full HD,Contrast 50.000:1,20w 10% RMS, HDMI, Power Cons. 155w,PC input,USB,Tru Surround, Rp 5.260
=Penurunan Harga
audio video 63 Oktober 2012
Seluruh Produk di Jual di Indonesia
Rp 24.600
HARGA Doharto
Rp 30.000
PRODUK
Sony KDL-55EX720,55”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp25.000
PENULIS
PRODUK Samsung UA55ES6800,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 D Sound, Dual Core Processor,PC input,4 HDMI,3 USB, Samsung UA46ES7500,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,600Hz, 3 D Sound, Built-in TV camera,20w 10% RMS,Dolby Digital Plus, PC input,3 HDMI,3 USB, Samsung UA46ES8000,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 D Sound,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI,3 USB, Samsung UA55ES8000,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 D Sound,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI,3 USB, Samsung UA32EH4000,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Power Cons. 35w, PC input, 2 HDMI,USB, Samsung UA32EH4500,Smart TV,32”,Full Stereo,1366ix768p, 2 USB, Tru Surround,50Hz, 10w 10% RMS,Built-in,LAN,PC input,2 HDMI, Samsung UA32EH5000,32”,Full Stereo,1920ix1080p,PC input,4 HDMI,3 USB, Samsung UA40EH5000,40”,Full Stereo,1920ix1080p,PC input,4 HDMI,3 USB, Samsung UA46EH5000,46”,Full Stereo,1920ix1080p,PC input,4 HDMI,3 USB, Samsung UA32EH5300,Smart TV,32”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, 100Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Built-in,LAN,PC input,3 HDMI,2 USB, Samsung UA40EH5300,Smart TV,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 HDMI, 3 D Sound, 100Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Built-in,LAN,PC input,2 USB, Samsung UA32EH6030,Smart TV,32”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, 240Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Digital HD Tuner,PC input,2 HDMI,1 USB, Samsung UA40EH6030,Smart TV,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 2 HDMI,1 USB, 3 D Sound, 240Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Digital HD Tuner,PC input, Samsung UA46EH6030,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 2 HDMI,1 USB, 3 D Sound, 240Hz,20w 10% RMS,63w 10% RMS,Digital HD Tuner,PC input, Sanken SLE-24U,24”,Full Stereo,1366x768p,contrast 1000:1, Power Cons. 35w,USB, PC input,HDMI, Sharp LC32LE240,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround, PC input,HDMI, USB, Sharp LC32LE340,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround, Power Cons.60w, PC input,HDMI,USB, Sharp LC22LE420,22”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround, Power Cons.28w, 6w 10% RMS,PC input,2 HDMI,S-Video in, Sharp LC32LE430,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround, PC input,HDMI, USB, Sharp LC40LE430,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Power Cons. 105w, Tru Surround,PC input,HDMI,USB, Sharp LC24DC50,24”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,10w 10% RMS, Power Cons. 28w,PC input,HDMI,USB,
Doharto
Seluruh Produk di Jual di Indonesia
PENULIS
������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� �������
PRODUK
TV LCD 32‰
HARGA
LG M-227WAP,22”,Full Stereo,1366x768p,1 HDMI,PC input,DVD input, LG M-197WAP,19”,Full Stereo,1366x768p,1 HDMI,PC input,DVD input,
Rp 1.555 Rp 1.320
LG RT-22CS410,22”,1366x768p,USB,PC input,
Rp 1.600
Polytron PLM 24M60,24”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1, Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS,Time response 5 ms, Power Cons. 55W,2 HDMI,USB,PC input,
Rp 1.600
Polytron PLM 24M61,24”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1, Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS,Time response 5 ms, Power Cons. 55W,2 HDMI,USB,PC input,
Rp 1.600
Polytron PLM 24B33,24”,1366x768p,Contrast 40.000:1, Brightness 250cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS,Time response 8.5 ms, Power Cons. 44w,1 HDMI,USB,PC input,
Rp 1.700
Rp 2.450
Samsung LA-19D400,19”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons., HDMI,USB, PC input,
Rp 1.355
Panasonic TH-L32C30,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Rp 3.100
Samsung LA-22D400,22”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons., 6w 10% RMS, HDMI,USB,PC input,
Rp 1.475
Panasonic TH-L32C3,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN,
Rp 3.300
Samsung LA-26D400,26”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons.,HDMI, USB, PC input, Rp 2.000
Panasonic TH-L32C4,32”,Full Stereo, 1366x768p,Tru Surround, contrast 20.000:1, PC input,1 HDMI,USB
Rp 2.500
PRODUK
HARGA
Changhong LT32716,32”,1920x1080p,Full Stereo,PC input,3 HDMI,USB,Swivel,
Rp 2.200
LG 32LD310,32”,1366x768p,Full Stereo,Contrast 30.000:1, Contrast 30.000:1, Time Response 5.2ms,PC input,HDMI,DVD input,
Rp 2.750
LG 32LK310,32”,1366x768p,Contrast 60.000:1,Full Stereo, PC input,HDMI, Rp 2.530 LG 32LK311,32”,1366x768p,Contrast 60.000:1,Full Stereo, PC input, 2 HDMI,USB, Power Cons. 120w,
Rp 2.600
LG 32CS410,32”,1366x768p,Contrast 70.000:1,Full Stereo,PC input,HDMI,USB,
Rp 2.750
Panasonic TH-L32U30,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Rp 2.750 Panasonic TH-L32C22,32”,Full Stereo,Tru Surround,1366x768p, Card Reader, DVD input,PC input,1 HDMI,Long Panel Life up to 60.000 jam,
Polytron PLM 32M11,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, 35w 10% RMS, Brightness 450cd/m2,Ultra XBR,Time response 8 ms, Power Cons. 135w,2 HDMI,USB,PC input, Polytron PLM 32B21,32”,Full Stereo,Full HD,Contrast 30.000:1,PiP, Power Cons.150w, Ultra XBR,30w 10% RMS,,Brightness 450cd/m2, Time response 8 ms,HDMI,USB,PC input,
Rp 2.850
Rp 2.600
Samsung LA-22D5000,22”,Full Stereo,Full HD,Tru Surround, Brightness 500cd/m Response Times:8ms,PiP (1 tuner),20w 10% RMS, 4 HDMI,2 USB,PC input,
Rp 2.275
Sanyo 19K40,19”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input,
Rp 1.370
Sanyo 24K50,24”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input,
Rp 1.500
Sharp LC-22L10,22”,Full Stereo,1366x768p,HDMI,PC input,10w 10% RMS,
Rp 1.650
Toshiba 19HV15,19”,Full Stereo,Contrast 8400:1,1366x768p,HDMI,PC input, USB, Rp 1.050
PLM 32T12,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1,PiP, Power Cons.130w, Brightness 450cd/m2,Time response 8 ms,HDMI,USB, PC input,2 tower speaker,20w 10% RMS,
Rp 3.100
Samsung LA-32D403,32”,Full Stereo,Tru Surround,1366x768p, 20w 10% RMS, PC input,HDMI,DNIe,
Toshiba 24PB1,24”,Full Stereo,1366x768p,Contrast ratio 20.000:1, USB input,1 HDMI,PC input,
Rp 1.700
Rp 2.470
Samsung LA-32D450,32”,Full Stereo,Tru Surround,Full HD 1920x1080p, 20w 10% RMS, PC input,HDMI,DNIe,
Toshiba 24PB2,24”,Full Stereo,1366x768p,Contrast ratio 20.000:1, USB input,1 HDMI,PC input,
Rp 1.600
Rp 2.900
Toshiba 24HV10,24”,Full Stereo,1366x768p,USB input,1 HDMI,PC input, Rp 1.500
Samsung LA-32D451,32”,Full Stereo,Tru Surround,Full HD 1920x1080p, 20w 10% RMS, DVD input,PC input,HDMI,DNIe, Rp 3.050 Sony KLV-32BX35,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI,
Rp 2.650
Sony KLV-32BX320,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI,
Rp 3.000
Sony KLV-32BX311,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI,
Rp 2.600
Sharp LC-32M4071,32”,Full Stereo,1366x768p,Power Cons. 102w, Tru Surround, PC input,HDMI,
Rp 2.630
Sharp LC-32M400,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI,USB,Tru Surround, Rp 2.450 Sharp LC-32LE240,32”,Full Stereo,1366x768p,Power Cons. 55w, PC input,HDMI,USB,
Rp 3.150
Toshiba 32PB1,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround,
Rp 2.450
Toshiba 32PB2,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround,
Rp 2.450
Toshiba 32PB20,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, 20w 10% RMS, HDMI,PC input,USB,Tru Surround,
Rp 2.600
Toshiba 32HV10,32”,Full Stereo,1366x768p, Contrast 50.000:1, 20w 10% RMS, USB input,1 HDMI,PC input,Tru Surround,
Rp 2.400
TV LCD 19‰ - 24‰ PRODUK
HARGA
Changhong LT24699,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2,HDMI,PC input,USB,
Rp 1.550
Changhong LT19699,19”,AV Stereo,1366x768p,PiP,HDMI,PC input,
Rp 1.535
Changhong LT24799,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2,2 HDMI,PC input,USB,
Rp 1.450
LG M2241A,22”,Full Stereo,Full HD,Contrast ratio 50.000:1,PC input,HDMI,USB, Rp 1.425 LG 22LK230,22”,Full Stereo,1366x768p,Response Time 5ms, Turbo Sound, 20w 10% RMS,USB,HDMI, Konka 24NS62,24”,Full Stereo,1366x768p,HDMI,1 HDMI,S-Video input, LG RT-22LK311,22”,1366x768p,Contrast 40.000:1,1 Speaker, USB, PC input, Power Cons. 43w,
Rp 1.485 Rp 1.375 Rp 1.400
HTiB PRODUK LG LH-HT305SU,1 DVD,DivX,6 Speaker,300w 10% RMS,DVD output, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,HDMI, LG LH-HT356SD,1 DVD,DivX,6 Speaker,330w 10% RMS,DVD output, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,HDMI, LG LH-HT503PH,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 floorstanding,HDMI, 500w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, LG LH-HT554,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, 500w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, LG DH-6320,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 floorstanding,Bass Blast, 850w 10% RMS, Full HD,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, LG BH-6320,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 floorstanding,Bass Blast, 850w 10% RMS, Full HD,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, LG LH-HT805,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, 850w 10% RMS,Full HD,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB,1080p up-scaling,USB,HDMI, LG LH-HT806TM,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 floorstanding, 1080p up-scaling, 850w 10% RMS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, LG LH-HB905TA,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, 1100w 10% RMS,Full HD, 1080p up-scaling, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,HDMI,iPhone/iPod Dock, LG LH-HT906TA,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, 1100w 10% RMS, 1080p up-scaling, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,lPod Docking, LG LH-HX906TX,1 Blu-ray 3D,Full HD,6 Speaker with 4 floorstanding, WiFi,1125w RMS, Bravia Internet Video Streaming,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,lPod Docking, LG LH-HX995TA,1 Blu-ray 3D,6 Speaker wireless with 4 floorstanding, 5.1 ch, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,iPod or iPhone Docking, LG DH-3120,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,USB, LG DH-7620T,1 Blu-ray,6 Speaker wireless with 4 floorstanding, 5.1 ch, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, LG DH-6520T,1 DVD,6 Speaker wireless with 4 floorstanding, 5.1 ch, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, LG BH-7520,1 Bluray,3D,6 Speaker wireless with 4 floorstanding, 5.1 ch, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,DLNA,iPod dock,HDMI,USB, LG BH-9320,1 Bluray,3D,6 Speaker wireless with 4 floorstanding, 5.1 ch, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB,
Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah
audio video 64 Oktober 2012
HARGA Rp 1.560 Rp 1.450 Rp 2.895 Rp 3.115 Rp 2.500 Rp 4.500
Rp 2.650 Rp 2.400
Rp 3.800
Rp 3.800
Rp 6.600 Rp 7.400 Rp 1.250 Rp 3.460 Rp 2.850 Rp 6.000 Rp 6.200
HARGA
HARGA
Rp 8.000
Rp 2.400 Rp 1.525
Samsung HT-D3330,1 DVD,6 Speaker,330w 10% RMS,Power Bass, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,
Rp 1.450
Samsung HT-E6750W,1 Bluray,,6 Speaker with 4 Floorstanding,HDMI,USB, Wireless LAN Ready, Power Bass,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,WiFi,
Rp 7.700
Sharp HTCN-390DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker,DVD output, Dolby AC3,dts, 210w 10% RMS,Dolby Prologic II,HDMI,USB,
Rp 1.500
Sharp HTCN-603DVWL,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 600w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.100 Sharp HTCN-790DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 210w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.500 Sharp HTCN-830DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 2 Floorstanding, 210w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 1.950 Sharp HTCN-890DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 420w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.300 Sharp HTCN-9300DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 2 Floorstanding, 600w 10% RMS,X-Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.250 Sharp HTCN-9900DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 600w 10% RMS,X-Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.600 Sony DAV-TZ140,1 DVD,DivX,6 Speaker,30w 10% RMS,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.480 Sony DAV-TZ200,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,500w 10% RMS, Dolby Prologic II, Rp 2.650 Sony DAV-TZ135,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,350w 10% RMS, Dolby AC3, Dolby Prologic II,USB,
Rp 1.400
Sony DAV-TZ715,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB,
Rp 2.500
Sony DAV-DZ640,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB,
Rp 3.000
Sony DAV-DZ840,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding, 1.000w 10% RMS,Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB,
Rp 4.000
Sony BDV-E985,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 Floorstanding, Dolby AC3,3D Surround, Dolby Prologic II,HDMI,USB,
Rp 9.000
CAMCORDER PRODUK MEDIA REKAM : HARD DISK DRIVE Brica DV-500Z,Zoom, LCD 3.5”,Full HD 1920x1080i,Still Picture 15 MP, SD Card, JVC GZ-HM445,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Full HD 1920x1080i,SD Card, Built-in HDD, Digital Camera,HDMI,USB, JVC GZ-MG630,Zoom 40/200,LCD 2.7”,SD Card,Built-in HDD 60 GB, Digital Camera,HDMI,USB, Sony DCR-SR10,Zoom:15/30,LCD 2.7”,Full HD,HDD 40GB, Carl Zeiss, Exmor R CMOS Censor, 4MP Still Picture,Memory Stick DuoTM,480gr, Sony DCR-SR21,Zoom:57/1800LCD 2.7”,HDD 80GB,Carl Zeiss, LED Video Light, Exmor R CMOS Censor,Digital Camera,SD Card, Memory Stick DuoTM,270gr, Sony DCR-SR68,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,HDD 80GB,Carl Zeiss, Exmor R CMOS Censor, Memory Stick DuoTM,SD Card,280gr, SONY HDR-PJ600VE,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector, Exmor R CMOS Censor,20.4MP Still Picture,26.8mm Wide Angle, HDD 220GB,Memory Stick,SD Card,405gr SONY HDR-PJ50VE,Zoom:12/150,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector, Exmor R CMOSCensor,7.1MP Still Picture,Built-in GPS Receiver, HDD 220GB,Memory Stick,SD Card,400gr Sony DCR-XR100,Zoom:10/120,LCD 2.7”,Full HD,HDD 80GB, Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,4.0MP Still Picture,330gr, Sony DCR-XR160,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,HDD 160GB, SD Card, Exmor R CMOS Censor, 3.3MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,350gr, Sony DCR-XR260,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,HDD 160GB, SD Card, Exmor R CMOS Censor, 8.9MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,355gr, Sony DCR-XR350,Zoom:12/160,LCD 2.7”,Full HD,HDD 160GB, SD Card, Exmor R CMOS Censor, 7.1MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,380gr,
=Penurunan Harga
audio video 65 Oktober 2012
HARGA
Rp 2.100 Rp 5.300 Rp 2.400 Rp 6.000
Rp 2.550 Rp 3.350
Rp 13.200
Rp 12.300 Rp 6.000 Rp 5.800 Rp 6.800 Rp 10.000
Seluruh Produk di Jual di Indonesia
Rp 2.500
Doharto
Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah
PRODUK Samsung HT-C5550W,1 Blu-Ray,6 Speaker with 4 Floorstanding, Wireless LAN Ready, WiFi,1.000w 10% RMS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,2 HDMI,USB,iPod Dock, Samsung HT-D455HK,1 DVD,1080p Up-scale, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, HDMI,USB,6 Speaker with 4 Floorstanding,850w 10% RMS,Power Bass,DVD output, Samsung HT-D453HK,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, USB, 850w 10% RMS,Power Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI, Samsung HT-D350K,1 DVD,6 Speaker,330w 10% RMS,Power Bass, Dolby AC3,dts, 1080p Up-scale,Dolby Prologic II,HDMI,USB,
PENULIS
PRODUK
LG BH-9520TW,1 Bluray,3D,6 Speaker wireless with 4 floorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 7.200 Panasonic SC-XH10,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts, 330w 10% RMS,USB, HDMI. Rp 1.150 Panasonic SC-XH20,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts, 330w 10% RMS,USB, HDMI. Rp 1.390 Panasonic SC-XH50,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,HDMI,USB, Rp 1.650 Panasonic SA-BT230,1 Bluray,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, Rp 1.220 Panasonic SC-XH55,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 floorstanding, Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 2.550 Panasonic SC-XH70,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,HDMI,USB, Rp 1.650 Panasonic SC-XH155,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 floorstanding, Dolby AC3, Prologic II,1.000w 10% RMS,USB,HDMI,dts,Dolby Rp 3.650 Panasonic SC-XH165,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,1.000w 10% RMS,USB,HDMI, Rp 5.000 Panasonic SC-BTT270,1 Bluray,3D,6 Speaker,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, HDMI,Dock for iPod, Rp 4.400 Panasonic SC-BTT775,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 9.600 Philips HTS2500,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,300w 10% RMS, Rp 1.595 Philips HTS3181,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,300w 10% RMS, Rp 1.650 Philips HTS3276,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 Floorstanding, DVD output, AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB,DTS,Dolby Rp 3.100 Philips HTS3510,1 DVD,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, 300w 10% RMS, Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.705 Philips HTS3530,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 Floorstanding, HDMI, 600w 10% RMS, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 2.950 Philips HTS3531,1 DVD,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.900 Philips HTS3540,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding, 1080p up-scaling, DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.150 Philips HTS5540,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding, HDMI, 1080p up-scaling, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB, Rp 5.000 Philips HTS5543,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding, HDMI, 1080p up-scaling, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 4.700 Philips HTS5550,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding,1080p up-scaling, 1.200w 10% RMS,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 5.100 Philips HTS-9520,1 Bluray,3D,6 Speaker,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, HDMI, Rp15.000 Philips HTP-3560K,1 DVD,2 Front Speaker,1 Sub W.,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, 30w 10% RMS,USB,HDMI, Rp 1.125 Pioneer HTZ-121,1 DVD,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI, Rp 2.450 Pioneer HTZ-181,1 DVD,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI, 350w 10% RMS, Rp 2.890 Pioneer HTZ-202,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,DVD output, Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 3.950 Pioneer HTZ-808,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Ready for iPod, Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 8.500 Polytron PHT138,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,80w 10% RMS,Power Cons.98w,HDMI,USB, Rp 1.000 Polytron PHT158,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, Rp 1.500 Polytron PHT160,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, 110w 10% RMS,Power Cons. 110w,HDMI,USB Rp 1.750 Polytron PHT169,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, 80w 10% RMS,Power Cons. 110w,USB Rp 1.650 Polytron PHT170,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, 200w 10% RMS,USB,HDMI,Bluetooth, Rp 1.900 Polytron XL1210,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, USB,HDMI, Rp 1.250 Polytron PHT500,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, USB,HDMI, Rp 1.320 Polytron PHT920,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, 130w 10% RMS,USB,HDMI,Bluetooth, Rp 2.200 Samsung HT-ES455K,1 DVD,6 Speaker with 2 Floorstanding,5.1ch, 1.000w 10% RMS, Power Bass,DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,67 w Power Cons.,HDMI,USB, Rp 2.750 Samsung HT-E453,1 DVD,6 Speaker with 2 Floorstanding,5.1ch, HDMI, Power Bass,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,1.000w 10% RMS,USB, Rp 2.400 Samsung HT-E3550,1 Blu-ray,3D,6 Speaker with 4 Floorstanding,5.1ch, Power Bass, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,500w 10% RMS, Power Cons. 67.5w,HDMI,USB, Rp 3.800 Samsung HT-E353HK,1 DVD,6 Speaker with 2 Floorstanding,5.1ch, Power Bass, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,330w 10% RMS,HDMI,USB, Rp 1.950 Samsung HT-E350K,1 DVD,6 Speaker,5.1ch,Power Bass,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, 330w 10% RMS,HDMI,USB, Rp 1.450
Doharto
Seluruh Produk di Jual di Indonesia
PENULIS
������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� �������
PRODUK
HARGA
Sony DCR-XR550,Zoom:10/120,LCD 3.5”,Full HD,HDD 240GB, SD Card, Exmor R CMOS Censor, 12.0MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,500gr, Rp13.600 MEDIA REKAM : KARTU MEMORI BenQ DV M21,Zoom : 5/..,Full HD,LCD 3.0”,SD Card,HDMI, Rp 1.500 Brica DV-500Z,Zoom : ../1200,Full HD,3.5”,SD Card,Digital Camera 16MP, Rp 2.000 Brica DV-170Z,Zoom : 20/…,Full HD,3.0”,SD Card,Digital Camera 16MP, Rp 1.600 Canon HFR26,Zoom : 28/..,Full HD 1920x1080i,CMOS Censor,SDHC Card Slot, Dynamic Image Stabilizer,Digital Camera,LCD 3.0”,32GB Built-in HDD,HDMI,USB, Rp 5.750 Canon FS405,Zoom : 41/.., LCD 2.7”,SDHC Card Slot, Dynamic Image Stabilizer, Digital Camera, Rp 2.000 Canon FS46,Zoom : 37/..,Digital Camera,LCD 2.7”,Stereo Condenser Microphone Rp 3.000 JVC GZ-MS95,Zoom 35/..,LCD 2.7”,Digital Camera,Dual Memory, Rp 2.265 JVC GZ-E245,Zoom 40/200,LCD 3.0”,Digital Camera,Dual Memory, 16 GB Internal Memory, Rp 3.200 JVC GZ-E205,Zoom 40/200,LCD 3.0”,Digital Camera,Dual Memory,16 GB Internal Rp 3.650 JVC GZ-E10,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Full HD,Digital Camera,SD Card, Rp 2.450 JVC GZ-MS215,Zoom 45/900,LCD 2.7”,Digital Camera,Berat 230gr,Dual Memory, Rp 2.055 JVC GZ-HM30,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,SD Card Slot,HDMI, Rp 2.425 JVC GZ-HM445,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,Full HD, LED Light.,SD Card Slot, Rp 3.370 JVC GZ-HM650,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,Full HD,SD Card Slot, Rp 5.700 JVC GZ-MS110,Zoom 45/800,LCD 2.7”,Digital Camera,SD Card, Rp 1.630 Panasonic SDR-S15,Zoom 10/..,LCD 2.7”,Digital Camera,1.5m’ water proof,SD Card, Rp 2.970 Panasonic HDC-SD40,Zoom 16.8/..,LCD 2.7”,Full HD, Digital Camera 2.1MP,SD Card, Berat 169gr Rp 4.000 Panasonic HDC-SD80,Zoom 37/..,LCD 2.7”,Full HD,SD Card,3.0MP Still Picture, Rp 5.700 Panasonic SDR-TD76,Zoom 78/..,LCD 2.7”,8GB Internal Memory,SD Card, Rp 2.000 Panasonic SDR-S71,Zoom 78/..,LCD 2.7”,SD Card, Rp 1.900 Panasonic HC-V10,Zoom 63/..,LCD 2.7”,HD Ready,SD Card,31.6mm Wide Angle, Rp 3.000 Sony DCR-PJ5E,Zoom:57/1800,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,Built-in Projector, Exmor R CMOS Censor,Full HD,HDMI,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,230gr, Rp 3.150 SONY HDR-PJ580VE,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector, Exmor R CMOS Censor,20.4MP Still Picture,26.8mm Wide Angle, Internal Memory 32GB,Memory Stick,SD Card,345gr Rp11.400 Sony HDR-PJ10,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector, CMOS Censor, 3.3MP Still Picture,16GB Internal Memory,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,310gr, Rp 7.100 Sony HDR-PJ30,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector, CMOS Censor, 7.1MP Still Picture,32GB Internal Memory,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,314gr, Rp10.300 Sony HDR-PJ260,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector, CMOS Censor, 8.9MP Still Picture,16GB Internal Memory,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,320gr, Rp 7.800 Sony HDR-CX12,Zoom:12/150,LCD 2.7”,Full HD, Exmor R CMOS Censor,5.1 Surround, Carl Zeiss, Digital Camera 10.2MP,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,370gr, Rp 8.000 Sony HDR-CX100,Zoom:10/120,LCD 2.7”,Full HD, Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 4.0MP, 8GB Internal Memory,Memory Stick Pro DuoTM,280gr, Rp 4.700 Sony HDR-CX130,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD, Digital Camera 3.3MP, Exmor R CMOS Censor, SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,250gr, Rp 5.250 Sony HDR-CX190,Zoom:25/300,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 5.3MP,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,168gr, Rp 3.600 Sony HDR-CX210,Zoom:25/300,LCD 2.7”,Full HD, Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 5.3MP, 8GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,175gr,
Rp 4.900
Sony HDR-CX350,Zoom:12/160,LCD 2.7”,Exmor R CMOS Censor, Digital Camera 7.1MP,32GB Internal Memory,SD Card, Full HD, Memory Stick Pro DuoTM,310gr,
Rp 9.600
Sony HDR-CX550,Zoom:10/120,LCD 3.5”,Full HD,Built-in GPS Receiver, CMOS Censor, Digital Camera 12.0MP,64GB Internal Memory,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,310gr, Rp12.700 Sony HDR-TD10,Zoom:12/160,3D,LCD 3.5”,Full HD, Double Exmor R CMOS Censor, 5.1 ch Surround,7.1MP Still Picture, 64GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,630gr,
Rp12.700
Sony DCR-SX20,Zoom:50/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses, Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM
Rp 2.160
Sony DCR-SX21,Zoom:57/1800,LCD 2.7”,Face Detection,LED Video Light, SD Card Slot, Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM,195gr, Rp 1.900 Sony DCR-SX44,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,USB Port, Digital Camera,4 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM
Rp 2.650
Sony DCR-SX60,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,Berat:240gr, Digital Camera 0.3 MP,16 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM
Rp 4.060
PRODUK
HARGA
Sony DCR-SX65,Zoom:60/2000,LCD 3.0”,Carl Zeiss Lenses, LED Video Light, 4 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM,USB Port,230gr, Rp 2.650 Sony DCR-SX83,Zoom:25/300,LCD 2.7”,3.1MP Still Picture,SD Card Slot, Exmor R CMOS Censeor,Carl Zeiss,16GB Internal Memory,Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM,210gr, Rp 4.850 Toshiba X100,Zoom:10/10,LCD 3.0”,Digital Camera, HDMI, 4 GB Built-in Flash Memory, Full HD,Digital Camera 10 MP,SD Card Slot, Rp 2.050
MICRO COMPO PRODUK
HARGA
LG XB-12,1 DVD,DivX,FM radio, LG FB-166,1 DVD,FM radio,iPod/iPhone Dock,Bass Blast, Audio Output 160w 10% RMS, Vertical 3D Sound,USB,HDMI, Philips DCD-132,1 DVD,FM radio,20w 10% RMS,Dinamic Bass boost, iPod Dock,USB, Philips MCD-122,1 DVD,FM radio,40w 10% RMS,Dinamic Bass boost, Dolby Digital,USB, Philips MCD-170,1 DVD,DivX,FM radio,Dinamic Bass boost, USB, Automatic Recording Level, Audio Output 400w PMPO,Power Cons. 180w, Philips MCD-183/98,1 DVD,DivX,FM radio,Dinamic Bass boost, 100w 10% RMS,USB, Philips MCD-909,1 DVD,MP3,FM radio,Dinamic Bass boost,USB, Polytron XL-1100,1 DVD,Single Deck,FM tuner,Bass Boster,Surround, 60w 10% RMS, USB,Blutooth, Polytron PNH-2100,1 DVD,FM tuner,USB,Docking for Didital Player, Powerfull Bass,30w 10% RMS,Sub Woofer Out, Polytron PNH-2101,1 DVD,FM tuner,USB,Docking for Didital Player, Powerfull Bass,30w 10% RMS,Sub Woofer Out, Polytron PNH-2201,1 DVD,FM tuner,USB,Docking for Didital Player, XBR Bass Booster, 60w 10% RMS,Blutooth,Sub Woofer Out, Samsung MMC-330D,DVD Player,120w 10% RMS,CD Ripping, Power Bass, 2 way speaker,FM Tuner, Samsung MMC-430D,DVD player,Single Deck,FM Tuner,120w 10% RMS, Power Bass, CD Ripping,2 way speaker,Cradle for iPod,HDMI,USB, Sanyo DC-PT88,DVD Player,FM Tuner,Bass X’pander,Single Deck, Tru Surround,USB, Sony CMT-DX400,DVD player,Single Deck,FM Tuner,50w 10% RMS, Direct for iPod & , iPhone Yamaha MCR-040, Yamaha TSX-112,CD Player,FM Tuner,Sound Output 30w 10% RMS, Dock iPod/iPhone, USB,
Rp 1.025 Rp 2.180 Rp 1.900 Rp 1.500 Rp 1.500 Rp 1.700 Rp 6.500 Rp 1.295 Rp 2.000 Rp 2.250 Rp 3.000 Rp 1.320 Rp 1.750 Rp 1.375 Rp 2.000 Rp 3.400 Rp 3.750
BLU-RAY PLAYER PRODUK Changhong BD-3101,Dolby Stereo,DTS,USB,HDMI, LG BP120,Dolby True HD Support,USB Port, LG BD550,Dolby True HD Support,External HDD Playback,USB Port, LG BD560,Dolby True HD Support,USB Port, LG BD570,Dolby True HD Support,USB Port, LG BD620,3D,Dolby True HD Support,External HDD Playback, USB Port,HDMI, LG BD660,3D,Dolby True HD Support,DLNA,External HDD Playback, USB Port, Panasonic DMP-BD45,Dolby True HD Support,USB Port, Panasonic DMP-BD75,Dolby True HD Support,USB Port, Panasonic DMP-BDT220,Dolby True HD Support,USB Port, Pioneer DV-430V,Dolby True HD Support,USB Port, Pioneer BDP-330,Dolby True HD Support,USB Port, Samsung BD-E5300,Dolby Digital Plus, DTS-HD Bitstream Output, Divx,DivX HD, Samsung BD-E5500,3D,Dolby HD Digital Plus,WiFi,USB, Sharp BD-AMS10,3D,Video Streaming,3 HDMI ver. 1.3a,2 USB, Tru Surround,Simplink, Sharp BD-HP25,3D,Video Streaming,3 HDMI ver. 1.3a,USB, Tru Surround,Simplink, Sony BDP-S380,internet video streaming,WiFi,Dolby True HD, Wireless,USB, Sony BDP-S470,internet video streaming,WiFi,Dolby True HD,
=Penurunan Harga
audio video 66 Oktober 2012
HARGA Rp 900 Rp 980 Rp 1.100 Rp 1.765 Rp 2.000 Rp 1.050 Rp 2.500 Rp 1.000 Rp 1.750 Rp 2.150 Rp 1.225 Rp 1.900 Rp 950 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.790 Rp 1.700 Rp 2.300