AUDIO VIDEO

Page 1

audio

TEST

Karaoke Multi Player My Arirang KTV-300

SUMO

Comic Strip

EDISI 01/THN. I/SEPTEMBER - OKTOBER 2011

Liputan

COMPARISON 4 Kamera Saku & 4 TV LCD

video

HOME ELECTRONIC ENTERTAINMENT

2011

HOME THEATER

Sistem Home Theater Tannoy Mercury

TIPS & TRICKS Merancang Loudspeaker Bass Reflex Sendiri

DENGAR TATA SUARA 2 MILYAR

suaranya gila, sangat warm, musical & fantastic

TECHNOLOGY

Pilih Mana? Smart TV atau Internet TV

TV 3D KURANG NYAMAN?




contents 10

10

NEW PRODUCT

Huawei S7, My Arirang 800, Sony SLT-A55V.

12

PRODUCT INFO

Roth Audio MC4, Sennheiser RS 170, NuForce.

14

THEME

TV 3D Kurang Nyaman

18

12

REVIEW

Harman Kardon MAS-100/110.

20

COMPARISON1

Perbandingan 4 Kamera Saku : Canon Powershot S95, Nikon CoolPix P300, Fuji Film FinePix F550 EXR, Sony Cyber-shot DSC-TX10.

14

41

29

COMPARISON2

Beda Fitur Beda Harga : LG 32LK310, Samsung LA32D400, Toshiba Regza 32PB1, Sony KLV-32BX300.

32

TEST

My Arirang, Panasonic PT_AE7000U.

37

HI END

Dengerin Tata Suara 2 Milyar.

18

41

INTERIOR

Theo Kalomirakis, Bapaknya Home Theater.

45

HOME THEATER

Sistem Home Theater Tannoy Mercury.

20

49

CES 2011

Teknologi TV Kian Marak.

68

TIPS & TRICKS

Merancang Loudspeaker Bass Reflex Sendiri.

29

71

BEHIND SCREEN

Harmony in Surround Sound.

49

74

TECHNOLOGY

Pilih Mana? Smart TV atau Internet TV.

77

REVIEW BLU-RAY

32

The Green Hornet (3D), Drive Angry (3D), Tangled (3D).

78

REVIEW CD

David Munyon : Big Shoes, Roadtracks 1, Lee Ritenour’s 6 String Theory.

37

79

VISIT

Peluncuran Samsung Galaxy SII, Lounching Panasonic Lumix

81

SHOPPING GUIDE

71

TV Plasma, TV LED, TV LCD, HTIB, Blu-Ray, Camcorder.

audio video 4 September - Oktober 2011


audio video 5 September - Oktober 2011


audio

video

Pemimpin Umum

Pemimpin Redaksi Redaksi Sekretaris Redaksi Kontributor

Tjandra Ghozalli Budi Santoso

David Susilo, Doharto Simatupang Dita Nursari Sie Kek Chung, Malion, Didik.Wa, Boyke, Herwin, Tony Susanto, Wiyono.

Grafis Manajer Iklan Promosi

Cecep A. Aziz Fajar Tri Pertiwi

Keuangan

Ridwan Candra

Fotografer

A. Riff Syarifudin, Fajar Sutrisno

Alamat Redaksi

Jl. Pulo Buaran III F5-6 BPSP-Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 Telp: (021) 4619502 Fax: (021) 46826450

Penerbit

PT Audiomedia Nusantara Raya

Pres Dir

Mario Alisjahbana

Pres Kom

Milyanti Yani

Komisaris

Lukmanul Hakim Adham

Group Media Ir. Tjandra Ghozalli Pemimpin Umum

B

AUDIO VIDEO REBORN!!

erkenaan dengan masukan, usulan, dan himbauan yang dilontarkan dari para pembaca setia dan mitra iklan majalah Audio Video yang menginginkan media bersajikan ulasan produk audio video yang di jual di Indonesia maka Audio Video reborn!! Majalah yang tengah Anda tatap adalah reinkarnasi dari majalah Audio Video yang terbit di tahun 1998, tentunya dengan perwajahan, layout, isi yang telah mengalami perubahan nyata mengarah ke dinamis dan berjiwa muda. Kami merekrut beberapa kontributor

muda yang mengetahui selera muda mudi masa kini. Namun kami pun tidak melupakan para teman lawas kami, para senior yang memerlukan pedoman perangkat high end, home theater, dan karaoke. Maka jadilah sebuah majalah pertama di Indonesia yang on-line , on-time, dan free!! Semoga Audio Video mampu memenuhi kebutuhan para audiophile dan videophile tanpa memandang usia. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas dukungan para pembaca dan pemasang iklan setia. Tanpa Anda, majalah ini tiada berarti.

audio video 6 September - Oktober 2011


audio video 7 September - Oktober 2011


reader Terima Kasih Bung!!

Majalah Audio Video lahir kembali. Dikarenakan banyak usulan dari para mitra iklan dan pembaca agar majalah audio video yang mewakili produk Indonesia eksis, maka dengan gembira kami menerbitkan kembali majalah Audio Video . Tentunya majalah ini sudah mengalami perubahan dari layout dan pembahasan yang lebih baik dari yang terdahulu. Sekali lagi terima kasih bagi para mitra atas sambutan hangatnya. - Redaksi

Berikan Komentar anda! Kami dengan senang hati menerima pendapat serta saran Anda. Kirimkan surat/ e-mail Anda ke: Surat: Redaksi Audio Video, Jl. Pulo Buaran III F5-6 BPSP Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 E-mail: avifans@yahoogroups.com Semua surat/e-mail yang masuk menjadi milik Audio Video dan redaksi berhak menyuntingnya tanpa mengubah maksud serta tujuan. Kami tidak membalas surat/e-mail Anda secara individu.

audio video 8 September - Oktober 2011


audio video 9 September - Oktober 2011


DOMESTIC by: Budi

Sony SLT-A55V

Sony seri SLT-A55V menampilkan teknologi cermin revolusioner untuk pemotretan lebih cepat dan auto-fokus , bahkan Anda tidak akan kehilangan momen dengan10 fps. Anda juga dapat merekam film Full HD, dengan auto-focus dan efek latar belakang defocusing. Termasuk dengan lensa serbaguna SAL1855 sebagai bonus yang dapat mengabadikan berbagai media rekam, baik foto maupun video.Dengan built-in GPS (Global Positioning System) yang dapat menandai foto dengan koordinat geografis lokasi di mana mereka dibawa. Hal ini juga dapat digunakan untuk mencatat waktu secara akurat di mana gambar diambil, dan GPS Membantu data untuk mempercepat geotagging. Jika Anda suka mengambil foto wide angle kamera ini memberi keleluasaan saat Anda mengambil gambar panorama dalam 3D! Menggunakan Sweep Sony Panorama mode, kamera membiarkan Anda mengambil foto panorama 3D stereoscopic dengan sweep sederhana , maka jika tersambung ke TV 3D yang kompatibel, Anda dapat melihat gambar dalam dimensi 3D yang menakjubkan.

Huawei S7

Huawei yang terkenal sebagai media broadband di Indonesia, baru-baru ini meluncurkan versi upgrade dari Android Tablet S7 mereka di Computex sebuah pameran Internasional Teknologi Informasi di Taipei, Taiwan yang berjalan pada Android 2.2 (Froyo). Perangkat ini didukung oleh LCD sentuh kapasitif 7-inci serta mengadopsi prosesor Snapdragon 1GHz Qualcomm MSM8250. Fitur lain yang cukup menarik adalah speaker dengan volume rocker, slot kartu microSD, 3,5 mm jack headphone, untuk komdengan dukungan suara konektivitas, WiFi b/g serta Bluetooth, sehingga pengguna dapat menghubungkan menggunakan laptop konvensional dan dapat terhubung ke TV melalui port HDMI yang mendukung kualitas video HD 720p. Bahkan piranti ini dilengkapi dengan GPS serta fasilitas telepon dengan koneksi data 3G/2G GSM / GPRS / EDGE / UMTS / HSDPA / HSUPA. S7 Huawei didukung oleh aplikasi Google seperti Gmail, Google Calendar, Google Maps, Microsoft Exchange, dan semua aplikasi standar Android lainnya. Pengguna juga akan memiliki akses tak terbatas ke Android Market yang memberikan anda ribuan aplikasi.

My Arirang 800

Sebuah produk anyar keluaran My Arirang berupa mesin pintar karaoke yang tergolong memiliki fitur sangat menarik, baik secara teknologi maupun tampilan, sehingga sarana hiburan keluarga yang satu ini memang cocok sebagai media entertain dengan kelengkapan yang terkesan professional. Dukugan layar sentuh yang dapat menggantikan fungsi remote, tentunya menjadi fitur canggih yang semakin memudahkan dalam akses pencarian lagu secara keseluruhan, bahkan hampir semua fungsi dari mesin karaoke dapat diakses dari LCD touchscreen tersebut. Dari daya tampung data lagu, tentunya mesin My Arirang seri 800 ini lebih dari cukup karena didukung oleh harddisk dengan kapasitas sampai 4 terabyte yang mampu menampung puluhan ribu lagu karaoke.

audio video 10 September - Oktober 2011


audio video 11 September - Oktober 2011


INTITLE PRODUCT by: Budi

Roth Audio MC4

MC4 adalah salah satu seri amplifier keluaran Roth Auido yang diperuntukkan sebagai penguat daya untuk mendengar music yang menggunakan teknologi tabung vakumretro untuk memberikan suara yang luar biasa dari perangkat seperti iPod atau iPhone ™. preamp Tabung memiliki tahapan dengan tingkat kehalusan dan kehangatan suara untuk frekuensi music frekuensi tinggi dan mid-range, sementara amplifier MOSFETsolid-state memberikan bas yang ketat dan solid. Dengan jalur keluaran S-video memungkinkan Anda menghubungkan MC4 ke TV danmenampilkan foto dan video yang tersimpan di iPod. Anda dapat Menggunakan input tambahan amp untuk menghubungkan pemutar CD atau komponen audio lain . Dan Anda dapat menghubungkan pemutar musik MP3 portabel stereo input mini-jack. Remote yang disertakan memungkinkan Anda mengatur volume dan memilih sumber masukan dan memberikan kontrol pada iPod.

Sennheiser RS 170

Sennheiser RS 170 merupakan jenis headphone nirkabel yang cocok untuk penggemar film dan music dengan performa bas Dinamis serta didukung fitur untuk meningkatkan dan mensimulasi suara virtual surround sehingga menghasilkan efek ruang yang lebih luas untuk dapat menampilkan karakter sistem home theater lengkap. Untuk kenyamanan, headphone ini dilengkapi dengan dudukan telinga yang empuk serta mampu mengeliminir tingkat kebisingan eksternal. Dan dengan berbagai perangkat lain, maka anda dapat mendengarkan music maupun berkomunikasi melalui ponsel sejauh 260 feet RS170s menggunakan teknologi nirkabel “Kleer” yang diklaim mampu memberikan suara stereo terkompresi. Tidak seperti teknologi nirkabel lainnya, Kleer memberikan lossless kualitas audio digital CD, yang berarti Anda tidak akan dapat membedakan antara orang memakai kabel. Dengan Multi-mode memungkinkan penerima dua orang atau lebih menggunakan headphone Sennheiser Kleer untuk mendengarkan sumber audio yang sama, sehingga Anda dapat dengan mudah berbagi musik, film,atau acara TV dengan teman dan keluarga.

NuForce

Ukurannya kecil, sederhana, tapi kedengarannya hebat. Jika Anda ingin suara yang besar dari satu sumber musik, seperti komputer laptop, maka produk yang satu ini sangat cocok untuk kebutuhan tersebut. Dengan daya 18 watt perkanal, IconAMP buatan NuForce ini akan mendorong speaker bookshelf pada tingkat kekuatan yang memuaskan, bahkan hampir semua speaker bookshelf akan cocok dengan IconAMP.

audio video 12 September - Oktober 2011


audio video 13 September - Oktober 2011


TELEVISION

THEME

by: Tjandra Ghozalli

TV 3D

KURANG NYAMAN?

Seperti halnya teknologi stereo sound yang di tahap awalnya (1955) kurang “mesra” di telinga, begitupun teknologi tayangan TV 3D yang di tahap awalnya (2010) kurang “friendly” di mata.

T

eknologi TV 3D yang kita pakai sekarang ini, secara teorinya sama seperti teknologi stereophonic tahap awal – sama-sama memakai dua transducer yang dipasang di sisi kiri dan kanan. Hanya saja untuk TV 3D konvensional digunakan dua kamera video identik sebagai pengganti dua mikrofon yang di pasang pada sisi kiri dan kanan dari frame gambar. Umumnya kedua kamera dipasang pada jarak antara pusat lensa 5 cm hingga 15 cm. Kamera kiri mewakili mata kiri dan kamera kanan mewakili mata kanan dari penonton. Kedua sinyal (data) gambar kiri dan kanan kemudian dikirim ke mata penonton. Diupayakan agar mata kiri hanya menerima tayangan video kiri dan mata kanan hanya menerima tayangan video kanan. Kemudian kedua tayangan

gambar yang memiliki data sedikit berbeda ini disatukan oleh otak sebagai gambar yang mempunyai dimensi kedalaman. Secara teori TV 3D lumayan sederhana, namun dalam praktiknya masih memerlukan teknologi terapan yang lebih kompleks – supaya tayangan TV 3D semakin nyaman di mata.

Kacamata Aktif

Agar mata kiri hanya menerima tayangan gambar kiri dan mata kanan hanya menerima tayangan gambar kanan, maka penonton harus memakai kacamata. Salah satunya adalah kacamata aktif (Alternate – Frame Sequencing). Kacamata ini terbuat dari lembaran LCD yang memblok gambar kanan dan gambar kiri bergantian. Ketika ada tayangan gambar video kiri maka kacamata memblok mata kanan dan hanya

audio video 14 September - Oktober 2011


meneruskan ke mata kiri. Demikian pula sebaliknya, ketika ada tayangan gambar video kanan maka kacamata memblok mata kiri dan hanya meneruskan ke mata kanan. Frekuensi tayangan gambar kiri-kanan dibuat selaras (sinkron) dengan pemblokiran kacamata. Dinamakan kacamata aktif karena kacamata ini memerlukan rangkaian elektronik dan baterai sehingga menambah berat kacamata mencapai 40 gram – data sinkron dikirim secara digital lewat RF atau infra red. Permasalahan yang dihadapi oleh kacamata aktif adalah berat yang berlebih sehingga penonton merasa kurang nyaman bila menyaksikan film lebih dari 1 jam. Bagi penonton yang telah berkacamata maka pemakaian kacamata standar 3D aktif sangat sulit. Kendala lainnya – apabila sinyal sinkron mengalami gangguan maka gambar terlihat berhimpit (dobel). Juga gambar terlihat berkedip (flicker) untuk tayangan TV konvensional (50 Hz) dan mengalami crosstalk di mana gambar kiri terlihat pula oleh mata kanan dan sebaliknya. Ini terjadi akibat adanya delay pencahayaan layar TV dengan shutter kacamata.

Kacamata Pasif

Ada lagi kacamata pasif (polarized). Televisi 3D dengan kacamata pasif (TV LCD) memakai teknologi FPR (Film Patterned Retarder) di mana layar gambarnya dipasangkan (substrate) film polarisasi sirkular; searah jarum jam pada garis ganjil (odd line) dan berlawanan jarum pada garis genap (even line). Untuk menyaksikan tayangan 3D, penonton memerlukan kacamata dengan lembaran polarisasi searah jarum jam (kiri) dan berlawanan jarum jam (kanan). Maka tayangan gambar yang terpolarisasi searah jarum jam hanya bisa terlihat oleh mata kiri dan tayangan gambar yang terpolarisasi berlawanan jarum jam hanya terlihat oleh mata kanan. Bagusnya kacamata pasif beratnya cuma 14 gram, menghindari penonton dari rasa kurang nyaman. Bagi penonton yang telah berkacamata, mudah untuk menambah lapisan kacamata pasif yang ringan. Lebih kebal terhadap crosstalk karena tidak ada gambar sisipan hitam dan harga kacamata lebih murah dan dapat dipakai untuk melihat lebih dari satu TV 3D dalam satu ruang yang sama (misalnya di pameran). Buruknya

audio video 15 September - Oktober 2011


TELEVISION

karena memakai setengah garis field (genap atau ganjil) untuk masing-masing mata, maka resolusi vertikal HDTV yang semula 1080 p anjlok jadi 540 p. Tayangan yang semula 1920 x 1080 bila di-konvert ke 3D pasif maka resolusi tersisa 1920 x 540 saja. Gambar terkesan kasar dan sering terbentuk pita horizontal gelap di beberapa daerah yang mengganggu kenyamanan penonton.

THEME

by: Tjandra Ghozalli

Kelemahan Lain

Ketika menyaksikan pameran akbar CES (Consumer Electronics Show) 2011 di Las Vegas, Amerika Serikat, saya menemukan banyak terapan teknologi baru supaya gambar 3D terlihat lebih realistis, Berikut ini penjelasannya. Auto Contrast. TV 3D yang ada di pasaran kita – menayangkan nuansa 3D secara lapis demi lapis. Seumpama ada tiga gambar kartu pos yang disusun satu ada di depan, satu ada di tengah dan satu lagi dipasang di belakang. Memang jelas terlihat posisi kedalamannya tetapi objek nampak datar (flat) seakan tidak mempunyai body – benar ibarat melihat susunan kartu pos! Ada teknologi Auto Contrast untuk menghilangkan kesan datar. Auto kontras akan membuat kontras objek di depan lebih tajam dari objek di belakang. Dengan teknologi ini setidaknya efek kartu pos sebagian bisa dihilangkan. Active Polarisator. Untuk menghilangkan gambar kasar pada tayangan kacamata pasif, maka diperlukan lembaran polarisator yang aktif (active polarisator) dipasang di depan layar LCD yang tentunya akan menambah ongkos produksi. Teknologi ini diadaptasi dari teknologi RealD 3D yang umumnya dipakai di bioskop. Dengan teknik ini maka resolusi vertikal untuk tiap mata (kiri dan kanan) tetap 1080 p, sehingga gambar HD tetap halus. Teknik ini belum diterapkan pada TV 3D Polarized, karena terbentur masalah hak paten dengan RealD 3D. Dual Frame. Supaya gambar TV 3D kacamata aktif tidak berkedip, maka dipakai teknik Dual Frame dengan frekuensi hingga 200 Hz, maka tayangan gambar sangat stabil, mantap, bebas dari kedipan (flicker – penyebab penonton sering pegal mata). Ada TV 3D yang sudah menerapkan teknologi Dual Frame namun sayangnya masih jarang film Blu-ray yang menggunakan teknik ini. Free Crosstalk. Ini teknik baru yang mencegah TV 3D dari gambar tayangan kiri dan kanan yang berhimpit (dobel) akibat kebocoran yang diterima

mata kiri dan kanan. Crosstalk terjadi karena pendaran plasma kurang cepat meredup ketika shutter kacamata lawan telah membuka, sehingga mata lawan (misal kiri) masih melihat tayangan gambar kanan atau sebaliknya. Sesungguhnya pendaran plasma lebih cepat meredup katimbang LCD, itu sebabnya teknik kacamata aktif lebih banyak dipakai untuk TV plasma dibanding TV LCD. Teknik Free Crosstalk bekerja di seluruh bagian area gambar mulai dari ujung kiri-kanan-atas-bawah dan tengah akan terbebas dari crosstalk. Umumnya TV 3D plasma terbaru mampu mereduksi crosstalk hingga sulit dilihat.

Efect Cross-side

Jarak antar pusat pupil tiap manusia tidaklah sama persis, berkisar antara 5 cm hingga 12 cm, sedang jarak antar pusat lensa dari kamera video kiri-kanan juga tidak sama, dipasang mulai dari 5 cm hingga 15 cm. Ini akan mengakibatkan efek cross-side yang bila disaksikan dalam jangka waktu lama pada sebagian orang akan menimbulkan kepegalan, kepusingan, atau rasa mual. Karena otak kita akan bekerja ekstra keras untuk menerjemahkan gambar video 3D yang jarak antar pusat lensanya tidak sama dengan jarak antar mata kita. Kendala ini belum ada solusinya.Ya, untuk perbaikan kualitas TV 3D masih menempuh jalan panjang, mengingat usianya masih balita. Namun dipercaya kedepannya TV 3D semakin sempurna, bahkan suatu waktu teknik Lenticular 3D yang tanpa kacamata akan menggantikan teknik TV 3D kacamata.

audio video 16 September - Oktober 2011


audio video 17 September - Oktober 2011


AUDIO

Harman Kardon MAS-100/110

REVIEW

by: Budi

L

ebih dari 50 tahun yang lalu, Harman Kardon, Inc memasarkan receiver pertama kalinya telah menggunakan komponen audio dengan performa yang tingga, dimana memadukan beberapa sistem terpisah, namun terkemas dalam satu paket yang memberi kemudahan bagi penggunanya. PRODUK Pada komponen kali ini, Harman Kardon melunHarman Kardon Mas-100/110 curkan seri MAS 100/110 yang merupakan paket isHARGA timewa yang dikemas secara eksklusif yang ditunjang dengan komponen audio berkelas, bahkan dengan IDR 9.500.000,fitur canggih lainnya yang dapat mengakses beberapa SPESIFIKASI komponen eksternal secara terpadu. Daya keluaran : 65 watts pada 6 ohm Walau hanya merupakan jenis pemutar audio, Bandwidth: 20Hz – 35kHz, namun sistem ini tergolong siap pakai, karena telah –3dB dilengkapi dengan penguat daya dan loudspeaker Tanggapan frekuensi: 20Hz – 20kHz, ±0.5dB terpisah, sehingga memberi kesan produk midi sysRasio S/N, A-weighted: tem yang terintegrasi dengan kemampuan layaknya 90dB (Analog input), 96dB (Digital input) perangkat sistem terpisah. Separasi kanal : ≤65dB Tidak saja ditunjang dengan penguat daya dan Konsumsi daya : <1W full standby, 150W maximum amplifier yang mumpuni, tapi juga didukung fitur Dimensions (H x W x modern yang mengikuti tren gaya hidup masa kini, D): Controller: 90mm termasuk kemampuan untuk memainkan music MP3 x 240mm x 240mm, Amplifier: 90mm x 240mm dan WMA dari koneksi USB dan koneksi docking x 240mm, Loudspeaker iPod (opsional). : 272mm x 181mm x 196mm Sebagai pemutar CD dengan model slot loading, Bobot : System: 4.3kg, Harman Kardon MAS 100/110 memiliki penampilan PENILAIAN yang sederhanya, ini dapat terlihat dari bagian depan Desain 80 sistem yang hanya terdapat tampilan LED serta tomFitur 80 bol putar pada bagian amplifiernya, walau di bagian Operasi 85 Harga 75 sisi kanan juga terdapat tombol sentuh untuk player.

Yang Menarik

Dengan jalur I/O yang berlimpah, Harman Kardon MAS 100/110 memiliki kemampuan layaknya perangkat terpisah.

Tapi jika melongok bagian belakang sistem ini, maka terserdia jalur masukan/keluaran yang berlimpah, baik analog maupun digital. Fitur lain yang tidak kalah menarik adalah tuner digital DAB yang dapat menampilkan teks dari siaran broadcast yang diterima. Begitu pula dengan fasilitas remote wireless professional, memberi keluasaan dalam sistem pengoperasian secara menyeluruh, termasuk setting audio lebih rinci. Dari hasil uji dengar yang kami lakukan di butik audio Utama Audio, Mangga Dua Mal, kami disugguhkan performa musik audio kelas mid-end yang dapat menampilkan bobot suara layaknya menggunakan perangkat audio yang besar. Kemampuan untuk loading CD, kami rasakan tergolong responsif, hanya dalam hitungan detik langsung dapat memainkan musik trek demi trek.

Cocok untuk... Bermacam jenis USB flash maupun mesin iPod yang dapat menampung berbagai format audio, baik MP3 maupun WMA. Dengan koneksi docking iPod (opsional) maka mesin Harman Kardon MAS 100/110 dapat langsung mengakses audio musik dari perangkat tersebut dengan deteksi secara otomatis.

audio video 18 September - Oktober 2011


audio video 19 September - Oktober 2011


Perbandingan 4 Kamera Saku

COMPARISON

CAMERA by: David Susilo

Musim libur, kumpul-kumpul bersama teman dan keluarga biasanya menjadi kenangan indah. Untuk saya pribadi, sebagian besar dari kebahagiaan itu ingin saya diabadikan, dikenang, dan dilihat lagi di tahun-tahun mendatang baik dengan video maupun foto. Terus terang saya lebih condong ke fotografi karena untuk melihat ulang dan berbagi (sharing) dengan teman serta sanak saudara, media foto lebih mudah di-akses daripada video.

D

alam beberapa tahun terakhir ini, kata yang punya cerita, perkembangan kamera saku (“point-and-shoot” / “tinggaljepret-pasti-aduhai”) sangat melonjak. Artikel komparasi singkat ini tujuannya sebetulnya egois. Saya mau tahu apakah benar kamera “pastiaduhai” sudah betul-betul “pasti-aduhai”. Sudah banyak sekali kamera “pasti-aduhai” dari berbagai merek yang sudah saya gunakan dari tahun 2000 hingga 2009. Menurut saya, kamera-kamera yang saya beli (dengan harga berkisar dari US$200 hingga US$600) penuh dengan kompromi. Fokus yang lamban, hasil foto yang penuh “noise” dan “digital grain” mulai dari ISO400 (kadang malah ISO200 sudah berhasil buruk), serta “shutter-lag” (jeda waktu antara tombol shutter ditekan dan pengambilan gambar) yang panjang membuat saya anti kamera “pasti-aduhai”. Ditambah lagi jarangnya kamera “pasti-aduhai” dengan lensa wide-angle (rata-rata 38mm dimana wide-angle seharusnya paling parah di titik 28mm). Belum lagi kalau mau menggunakan “preset-mode” macam “sunset”, “close-up”, “macro”, “portrait”, biasanya saya harus menekan tombol menu, lalu pergi ke sub-menu, dst., dst., dst. Pada saat saya menemukan setting yang saya inginkan, momen yang saya ingin abadikan sudah terlewat… Menyebalkan! Dimana unsur “pasti-aduhai”-nya? Ditambah lagi nama “mode”-nya sering membingungkan. Contohnya “party-mode”: apakah ini berarti hanya bisa kita gunakan bila kita berpesta? Pesta kan bisa siang hari di taman dan bisa juga malam hari di restoran yang redup. Padahal tujuan sebetulnya adalah untuk pengambilan gambar di dalam ruangan dengan lampu kilat. Belum lagi jarak fokus yang membingungkan. Pilihan yang ada biasanya adalah “close-up”, “landscape” dan “macro”. “Landscape” sih mudah. Mau foto pemandangan? Gunakan

“landscape”. Tapi “close-up” versus “macro”? Titik jarak mana yang mengharuskan kita menggunakan “close-up” dan “macro” sering tidak jelas. Kamera yang seharusnya “pasti-aduhai” dan membuat hidup saya lebih mudah ternyata lebih sulit dioperasikan secara optimal daripada dSLR yang saya gunakan. Jadi dengan segala uneg-uneg diatas, saya akan membandingkan Canon Powershot S95, Nikon Coolpix P300, Fujifilm FinePix F550 EXR dan Sony Cybershot DSC-TX10.

audio video 20 September - Oktober 2011


audio video 21 September - Oktober 2011


Canon Powershot S95

COMPARISON

CAMERA by: David Susilo

S

PROS     

f/2.0 lens HDR Hybrid IS Tampilan kamera yang elegan Banyak kontrol manual

CONS MOV

video format dengan resolusi hanya 720p Menu yang tidak logis Masih kurang “pastiaduhai” Hasil gambar yang kotor diatas ISO800

aya memilih Canon sebagai kamera pertama yang saya coba karena saya memang “gila” Canon sejak 1992. Dari 1992 hingga sekarang, saya sudah mencoba berbagai merek kamera baik kamera saku maupun dSLR, tetapi saya akhirnya saya kembali lagi ke Canon. Ergonomi Canon, bagi saya, paling logis dan kualitas foto pada ISO yang tinggi biasanya paling bersih dan warna yang dihasilkan paling alami dibandingkan dengan kamera merek lain. Powershot S95 adalah kamera 10MP dengan 3.8x zoom dengan lensa yang memliki bukaan (aperture) mulai dari f/2.0 di 28mm hingga f/4.9 pada titik zoom maksimum. Lensa kamera ini disertai sistim Hybrid IS, sistim stabilisasi dalam lensa yang mengkompensasi getaran tangan (angular stabilization) dan pergeseran kamera (shifting camera movement stabilization). Untuk kamera berukuran saku dan ringan, kebanyakan getaran justru dari pergeseran kamera, terutama saat memotret dalam jarak dekat (“macro” dan “close-up”). Ditambah lagi kamera ini ada sistim HDR (High Dynamic Range) dimana sang kamera mengambil beberapa gambar dengan multiple exposure dan secara otomatis menggabungkan detil gambar terang dan gelap menjadi satu sehingga warna terang tidak pecah (blown-out) dan detil warna-warna gelap tetap terlihat tanpa menghasilkan “black-crush” dimana detil warna gelap hilang total. Sayangnya, meskipun kamera ini mengklaim bisa mengambil gambar dengan ISO3200, diatas ISO800 kualitas gambarnya mulai menurun. Di titik ISO1600, gambar yang diambil hanya bisa dicetak seukuran 4R dan pada ISO3200 hasil

pengambilan gambarnya sudah tidak layak dicetak. Juga tidak ada perbaikan dalam hal kemudahan pemakaian. Malah yang model-model sebelumnya menggunakan tombol untuk menavigasi dari menu ke menu, sekarang sebagian dikontrol oleh tombol dan sebagian dikontrol oleh tombol-putar (“scroll ring”) yang diletakkan dilensa yang justru malah membuat pemilihan menu lebih sulit dan berbelit. Hal ini terjadi karena tidak adanya konsistensi diantara menu. Kadang scrolling dilakukan dengan memutar ring dan kadang dilakukan dengan tombol akses. Ditambah lagi pengambilan video yang menggunakan standar 720p MOV yang non-standar (biasanya untuk camcorder HD, standar de-facto-nya adalah AVCHD). Sangat mengecewakan, terutama karena camcorder HD Canon yang manapun juga selalu menggunakan kompresi AVCHD. Jadi tidaklah logis bagi Canon menggunakan lebih dari satu standar untuk kamera-kamera level permula produksi mereka.Tetap saya angkat topi pada Canon, dari keempat kamera yang saya coba, kamera ini memiliki tampilan modern minimalis yang sangat elegan.

audio video 22 September - Oktober 2011


audio video 23 September - Oktober 2011


Nikon CoolPix P300

COMPARISON

CAMERA by: David Susilo

S

etelah mencoba merek Canon, tentu saya harus mencoba Nikon, “musuh bebuyutan” Canon. Penampilan kosmetik yang retro klasik dengan tombol putar dibagian atas kamera membuat kamera ini kelihatan mirip kamera range-finder antik dan anggun. Bukan saja tombol putar membuat kamera ini tampak antik, tetapi juga membuat akses ke beberapa fitur kamera ini menjadi lebih cepat dan mudah daripada sistim akses tombol yang biasa ditemukan diberbagai kamera lainnya. Kualitas lensa kamera ini juga lebih baik dari Canon karena titik “wide-angle” nya ada di 24mm dengan bukaan maksimal f/1.8. Bila dilihat hanya dari sudut angka, f/1.8 (Nikon) dan f/2.0 (Canon) tidaklah banyak berbeda, akan tetapi untuk kamera saku dengan sensor yang berukuran kecil, perbedaan antara kedua bukaan lensa tersebut menjadi cukup besar (dalam hal banyaknya sinar yang bisa diteruskan oleh lensa

ke sensor kamera). Ditambah lagi zoom-range yang lebih dari 4x. Kualitas gambar di ISO3200 bisa dibilang samasama buruknya dengan Canon. Tetapi di ISO800 hasil gambarnya lebih bersih dari Canon. Dalam hal pengambilan video, kamera ini merekam dengan spesifikasi 1080p dengan frame-rate 30fps. Peletakan mikrofon juga masuk akal / logis dalam arti mikrofon kiri terletak di sebelah kiri lensa dan mikrofon kana terletak di sebelah kanan lensa. Peletakan mikrofon yang logis ini membuat korelasi gambar serta suara menjadi seimbang. Salah satu fitur yang menarik dan cukup berguna dari kamera ini adalah pengambilan foto panorama hanya dengan menggeser kamera dari kiri ke kanan (sweep-motion) yang agak mirip dengan fitur “Sweep Panorama” yang ada di hampir semua kamera merek Sony.

PROS  Lensa

f/1.8

 24mm – 100mm  Lens (Optical) Image

Stabilization kamera retro  Banyak kontrol manual

 Tampilan

CONS  MOV

video format (tapi setidaknya 1080p)  Masih belum betul-betul “pasti-aduhai”  ISO1600 keatas sangat kotor

audio video 24 September - Oktober 2011


audio video 25 September - Oktober 2011


Fujifilm FinePix F550 EXR

COMPARISON

CAMERA by: David Susilo

S

PROS Geo-tagging  24mm dengan 15x zoom  Simultaneous HDR function  ISO3200 yang cukup bersih untuk dicetak ukuran 4R 

CONS  MOV

video format in 1080i/30  Mikrofon kiri dan kanan terletak di sudut kanan atas dan mudah tertutup jari secara tidak  sengaja. Kamera sering “bingung” sendiri antara “macro” dan “close-up”

aya memilih Fujifilm sebagi salah satu kamera yang saya coba karena merek ini adalah merek kamera digital yang paling pertama yang saya pernah miliki. Saya penasaran berapa banyak kemajuan yang sudah ditempuh oleh merek ini. Dari segi zoom-range, spesifikasinya cukup menarik. 15x zoom dengan titik awal di 24mm. Bukaannya hanya f/3.5, kalau jauh dari Canon dan Nikon, tetapi dalam konteks kamera saku, zoom-range lebih penting dari bukaan lensa. Kamera ini juga dilengkapi dengan GeoTagger yang bisa merekam data lokasi via GPS ke metadata gambar yang diambil. Apakah fitur ini penting? Tergantung penggunaan, rata-rata pengguna tidak akan memerlukannya, tetapi fitur ini bisa berguna bagi pengguna yang bereksplorasi di daerah-daerah yang sulit ditemukan di peta. Meskipun kamera ini menggunakan resolusli 16MP, dalam mode HDR kamera ini hanya menghasilkan gambar 8MP. Ini disebabkan oleh sistim pengambilan dua foto dengan level exposure yang berbeda pada saat yang bersamaan. Cara pengambilan gambar HDR dengan sistim ini adalah cara yang terbaik karena tidak akan terjadi jeda waktu antara pengambilan satu gambar dengan exposure rendah vs gambar dengan exposure tinggi yang bisa membuat gambar menjadi kurang tajam. Dengan sistim Simultaneous HDR ini, hasil gambar akan selalu tajam. Terus terang saja, 8MP sudah lebih dari cukup untuk mencetak poster seukuran 50cm x 75cm. Scene-mode yang tersedia juga sangat banyak... 27!!! Secara relatif bisa dikatakan bahwa kamera ini memiliki scene-mode untuk hampir semua situasi pengambilan gambar. Lebih hebatnya, ada pilihan Auto-Select Scene Mode sehingga sang kamera bisa memilih secara otomatis (dari 27 pilihan yang

tersedia), preset mana yang paling baik untuk pengambilan suatu gambar. Lebih hebat lagi, AutoSelect Scene Mode ini bisa dikatakan sangat akurat. Satu kekurangannya adalah sang kamera sendiri acapkali “bingung” dalam memilih “macro mode” dan “close-up”. ISO3200 juga relatif bersih, hanya ISO12800 yang kotor dan tidak berguna. Motion Panorama, mirip dengan fitur Nikon dan Sony juga tersedia. Bisa dibilang kamera ini makin mendekati titik “aduhai” yang saya cari dari jenis kamera “pasti aduhai”. Ada beberapa fitur di kamera ini yang bagi saya aneh. Image stabilization menggunakan sistim sensor-shift dan bukan sistim dalam lensa (in-lens stabilization). Hal ini membuat stabilisasi pada 24mm menjadi jauh lebih efektif daripada stabilisasi pada titik 200mm. Padahal dalam aplikasi seharihari, yang lebih memerlukan stabilisasi yang memadai adalah titik zoom terjauh. Peletakan mikrofon juga aneh. Mikrofon kiri dan kanan terletak jauh disebelah kanan lensa sehingga suara yang direkam bukannya kiri-dan-kanan sedangkan kanan-dan“lebih kanan lagi”. Ditambah lagi karena peletakan mikrofon yang begitu jauhnya disebelah kanan, dalam eksplorasi saya, acapkali secara tidak sengaja mikrofonnya tertutup jari ketika saya mengambil gambar video. Lebih parah lagi, video yang diambil hanya 1080i/30fps. Saya tadinya berharap setidaknya kamera ini bisa mengambil gambar video 1080i/60fps. Dari segi penampilan, kamera ini kelihatan kuno (bukan retro) dan ketinggalan jaman. Mengingatkan kamera yang dibeli oleh kakek saya di tahun ‘80-an.

audio video 26 September - Oktober 2011


audio video 27 September - Oktober 2011


CAMERA by: David Susilo

Sony

COMPARISON

Cyber-shot DSC-TX10

K

PROS  Tipis, berpenampilan

manis, tidak tipikal dengan tampilan kamera waterproof dan shockproof yang biasanya tebal dan kasar  25mm dengan 4x zoom untuk foto  27mm dengan 4x zoom untuk video  Merekam video dengan standar AVCHD 1080i/60 @ 24 Mbps, setara dengan kompresi

CONS  Left

and Right microphones on the far right of the lens

alau dilihat dari tampak luarnya, kamera ini kelihatan biasa-biasa saja. Tetapi ini justru menjadi kelebihan dari kamera ini. Cybershot DSC-TX10 sebetulnya merupakan kamera yang tahan air dan tahan benturan (waterproof and shockproof). Kamera-kamera waterproof and shockproof dari merek-merek lain biasanya berpenampilan buruk-rupa, tetapi tampilan kamera ini tetap manis, tipis, sehingga tidak menarik perhatian orang lain. Bukan saja kamera ini shockproof and waterproof, kamera ini juga sangat “pintar”. Problem terbesar dari kamera “pintar” adalah pemilihan antara mode macro dan close-up. Kamera ini sama sekali tidak mengalami “kebingungan” ini. Lebih menarik lagi adalah bukan saja kamera ini bisa memilih scenemode dengan akurat, tetapi bisa juga memilih ISO yang terbaik dan ditambah lagi bisa secara otomatis mengambil kesimpulan apakah HDR-mode diperlukan atau tidak. Terutama bagi pengguna yang tidak tahu (atau tidak mau) mengubah-ubah setting, kamera ini sungguh memberikan hasil yang (hampir selalu) “pasti aduhai”.

Perekaman video juga menggunakan standaruniversal AVCHD yang membuat transfer data ke DVD-R atau ke BD-R untuk diputar di Blu-ray player sangat mudah. Ditambah lagi pengambilan gambar dengan resolusi maksimu 1920x1080i/60fps dengan data-rate 24 Mbps membuat kualitas gambar relatif setara dengan film blu-ray original. Tentu saja hasil video dan foto tidak bisa dibandingkan dengan dSLR maupun kamera semi-pro Sony NEX-VG10 (kamera video favorit saya), tapi harganya juga tidak bisa dibandingkan. Kamera ini hanya berkisar US$350, bisa mengambil foto yang (hampir selalu) “pasti aduhai” dan video yang juga (hampir selalu) “pasti aduhai” DAN shockproof and waterproof.Tentu dengan harga yang relatif rendah ini tidak mungkin saya mengharapkan kamera yang 100% “pasti aduhai” dan 100% sempurna. Kekurangan kamera ini menurut saya hanya dua, yaitu penggunaan kabel USB non-standar yang hanya bisa dibeli dari Sony serta mikrofon kiri dan kanan yang keduanya ada disebelah kanan lensa. Tetapi setidaknya lokasi mikrofonnya cukup jauh dari sudut kanan sehingga hampir tidak mungkin secara tidak sengaja jari sang pengguna menutup mikrofonnya ketika mengambil gambar video.

audio video 28 September - Oktober 2011


COMPARISON

BEDA FITUR BEDA HARGA

LCD TV by: Doharto S

Sebelum munculnya TV LCD – kebanyakan TV yang dipilih dan layak dihadirkan di ruang tamu atau ruang keluarga atau ruang utama di dalam suatu rumah itu adalah TV CRT diagonal 29 inci. Namun dengan hadirnya TV LCD sekarang ini bahkan tak lama kemudian TV LCD “diperkaya� dengan teknologi LED sekaligus 3D maka cerita indah TV CRT sudah tamat.

P

ilihan favorit konsumen adalah TV LCD ukuran 32 inci untuk menggantikan TV CRT 29 inci. Harganyapun sekarang makin terjangkau. Sudah dibawah Rp 3 juta. Dengan fitur cukup lengkap seperti F. Stereo, Surround, connection yang lengkap termasuk untuk bermultimedia dan tampilan yang slim bisa digantung di dinding serta ratio layar yang sudah 16:9. Bahkan sekarang ini TV LCD sudah masuk ke ranah fashion. Dengan adanya sentuhan warna-warni yang berani pada casing. Pada kesempatan kali ini kami hadirkan komparasi TV LCD diagonal 32 inci. Sekaligus ada lima unit dari lima merk berbeda yang cukup mewakili pasar.

Mereka adalah Samsung LA-32D400, Sony KLV-32BX300, Panasonic THL-32C3G, LG 32LK310, serta Toshiba Regza 32PB1E. Mereka semuanya belum Full HD, resolusinya masih 1366 x 768. Umumnya mereka punya performa, fitur, dan tampilan eksterior berimbang. Kalaupun ada perbedaan itu sebelas dua belaslah, sangat tipis memang. Mengenai harga, ada perbedaan signifikan diantara mereka. Jika harga adalah yang terutama maka ikuti terus uraian komparasi ini agar bisa menentukan pilihan yang tepat. Tetapi kalau budget anda di bawah harga yang ada di komparasi ini jangan ragu untuk memilih produk Cina seperti Changhong, TCL, atau Konka. Atau produk Jepang dengan harga Cina yaitu Sanyo.

audio video 29 September - Oktober 2011


LG 32LK310

HARGA IDR 2.925.000,-

SPESIFIKASI  Aspect

Ratio : 16:9 x 768 Pixel HD Support  Size & Screen Type : 32 Inches, Hd LCD TV  Terminal In / Out: HDMI, d-SUB, USB, AV  Remote Control: Ready  Warranty: 1 year  View Angle (V / H): 170/160 degree  Speaker : HD Speaker  Resolution: 1366

PENILAIAN DESAIN

14

VIDEO

14

AUDIO

20

OPERASIONAL

15

HARGA

16

MAKS. 15 POIN MAKS. 20 POIN

MAKS. 25 POIN MAKS. 20 POIN

MAKS. 20 POIN

TOTAL NILAI

MAKS. 100 POIN

79 

T

V buatan Korea terkenal dengan model yang cepat berganti. Ini merupakan bagian strategi untuk memenangkan persaingan. Tipe 32LK310 adalah salah satu produk anyar dari LG. Seluruh bagian depan disiram dengan warna hitam (piano) glossy. Memang warna ini akan memberikan citra produk yang berkelas. Namun untuk memberikan kesan elegan – maka LG memberikan (seperti) garis merah yang memanjang dari kiri ke kanan atau sebaliknya. LG melengkapi TV-nya ini dengan connection yang cukup lengkap yaitu port jenis HDMI, DVD input, USB, PC input. Resolusi gambar yang disajikan adalah 1366x768 belum Full HD. Hasil pengetesan gambar diperoleh bahwa warna yang dihasilkan monitor TV dengan aspek ratio 16:9 ini cukup natural. Tidak ada kesan pucat. Sementara itu kualitas sound yang dihasilkan tidak beda jauh dengan Toshiba. Sebelas dua belas atau beda tipis yang boleh saja diabaikan. Nada bass yang direpro speaker TV ini juga terbatas,

Samsung LA32D400

HARGA IDR 2.950.000,-

SPESIFIKASI  Resolution: 1366

x 768 Suplay : AC 100 240 V 50/60HZ  Dimension Package : 1000 x 600 x 160mm  Weight Package Weight : 11,9 Kg  Remote Controller : TM940  Power

PENILAIAN DESAIN

14

VIDEO

15

MAKS. 15 POIN MAKS. 20 POIN

AUDIO

20

OPERASIONAL

15

HARGA

15

MAKS. 25 POIN MAKS. 20 POIN

MAKS. 20 POIN

TOTAL NILAI

MAKS. 100 POIN

79 

S

ama seperti LG – produk Samsung juga memiliki masa edar yang lebih cepat dibanding kompetitornya. Penggantian model tidak membutuhkan waktu terlalu lama. LA32D400 adalah termasuk tipe terbaru keluaran Samsung. Tampilan dari TV ini termasuk elegan. Sama seperti LG – ada garis merah yang menghiasi bagian bawah dari TV ini. Semua TV yang masuk dalam komparasi ini memiliki warna casing sama yaitu hitam (piano) glossy.Nada bass Samsung relative sedikit lebih baik dibanding ke empat pesaingnya itu. Audio output yang dihasilkan oleh kedua speakernya adalah 20W 10% RMS. Seperti di Samsung LA32D400 - fitur Full Stereo dan Tru Surround merupakan fitur wajib ada di pasar TV LCD 32”. Sementara itu monitor TV ini hanya mampu menampilkan resolusi 1366 x 768 belum Full HD. Tetapi sudah dilengkapi fitur DNIe hingga mampu menampilkan detil yang lebih halus. Oleh Samsung TV ini dipersenjatai dengan connection yang cukup memadai

hal itu karena memang dibatasi oleh ruang pada casing TV yang sempit.

Penilaian

Gambar TV ini agak lumayan meskipun saat pengetesan sumber video hanya dari antenna UHF. Fiturnya tergolong standar sesuai dangan banderolnya yang cukup bersaing. Dengan Rp 2.925.000 per unit harga ini tidak lebih murah dari Toshiba 32PB1. Karena harga Toshiba sudah termasuk bracket.

yaitu port jenis HDMI, DVD input, USB, PC input. Sama seperti dua TV yang sudah dibahas sebelumnya, Samsung memiliki connection sama dengan yang lain – ia belum dilengkapi port unggulan seperti card reader dan lain-lain.

Penilaian

Tampilan exterior Samsung cukup menggoda. Kualitas tampilan gambar cukup tajam disertai dengan nada bass yang sedikit lebih baik. Dengan harga yang bersaing (Rp 2.950.000) – Samsung adalah lawan berat bagi para kompetitornya.

audio video 30 September - Oktober 2011


Toshiba Regza 32PB1

H

adir dengan warna hitam (piano) glossy Toshiba 32PB1 merupakan TV dengan tampilan mengotak (boxy). Seperti TV lainnya, seluruh tombol manualnya disembunyikan di samping kanan sehingga bagian muka bersih dari tombol. Dua buah speaker diletakkan dibagian bawah frame TV, bentuknya dibuat memanjang agar memberikan kesan simetris. Pada bagian belakangnya TV Toshiba ini dilengkapi dengan connection yang cukup lengkap yaitu port jenis HDMI, DVD input, USB, PC input. Resolusi gambar yang disajikan adalah 1366x768 belum Full HD dengan contrast ratio 50.000 : 1. Dari uji gambar didapat kesan gambar yang agak pucat pada setingan standard. Tentunya kita bisa rubah sesuai dengan selera kita. Seperti kebanyakan TV LCD – kemampuan TV ini untuk menghadirkan suara tidak ada yang istimewa. Ini dikarenakan ukuran TV LCD yang cukup tipis (dibanding TV CRT) keterbatasan inilah yang membuat pihak pabrikan kurang maksimal dalam memilih speaker yang ditanam pada casing TV. Namun begitu sepasang speaker TV 32PB1 mampu

Sony KLV-32BX300

D

alam komparasi kali ini – Sony adalah satusatunya yang dilengkapi FM tuner untuk mendengarkan radio. Pertanyaannya adalah apakah biasa kalau kita mendengarkan radio via TV LCD. Mungkin akan lebih tepat guna jika Sony melengkapi TV produknya ini dengan card reader. Hingga user dapat mengoptimalkan penggunaan TV ini. Resolusi layar KLV-32BX300 adalah WXGA yaitu 1366 x 768 alias belum Full HD. Ia juga dilengkapi Intelligent Picture PLUS untuk memperbaiki gambar. Berdasarkan hasil uji coba diketahui bahwa kualitas gambar Sony agak kasar. Padahal pada komparasi kali ini harga Sony KLV32BX300 adalah yang paling mahal (Rp 3.470.000). Namun hal yang menghibur dari TV ini adalah karena ia dilengkapi fitur PiP. Kualitas audio Sony juga mirip-2 dengan Toshiba. Tapi dia sudah dilengkapi Full Stereo serta Simulated Surround. Audio power-nya sebesar 20w pada 10% RMS - adalah rata-rata di kategori TV LCD diagonal 32 inci. Pada saat hidup - TV ini membutuhkan pasokan daya litrik sebesar 109 watt. Bukan yang terbaik di kelas TV 32 inci. Seperti merk lain - Sony termasuk royal

memproduksi suara berkekuatan 20w pada 10% RMS. TV ini juga dilengkapi dengan fitur Full Stereo serta chip Tru Surround untuk memberikan efek Surround.

Penilaian

Jika hanya untuk penggunaan menikmati siaran berita (news) dan sinetron – TV ini cukup memadai. Namun untuk menyaksikan tayangan film dari blueray atau DVD player – jangan terlalu berharap bisa merasakan nada bass yang mantap. Memang harus dibantu dengan perangkat Home Theater terpisah dari TV. Fitur TV ini biasanya saja alias standar seperti yang dimiliki TV lain. Di Glodok Elektronik banderol Toshiba 32PB1 ini adalah Rp 2.950.000. Harga ini sudah termasuk bracket untuk TV 32”. Cukup ekonomis.

HARGA IDR 2.950.000,-

SPESIFIKASI  Power

Meta Brain Processing  HD Ready (1080p/1080i/720p)  Auto Signal Booster  Intelligent Backlight Control  3D Colour Management  AutoView  JPEG Playback  20W Audio Output  PC Input  HDMI Terminal  Game Mode  Dimensions with Stand (WxHxD) 785 x 590 x 217 mm  10-Bit Video

PENILAIAN DESAIN

13

VIDEO

15

MAKS. 15 POIN MAKS. 20 POIN

AUDIO

20

OPERASIONAL

15

HARGA

15

MAKS. 25 POIN MAKS. 20 POIN

MAKS. 20 POIN

TOTAL NILAI

MAKS. 100 POIN

78 

dalam melengkapi TV produknya dalam hal connection port, seperti HDMI, DVD input, USB, PC input ada pada KLV-32BX300.

Penilaian akhir

Tampilan luar Sony adalah classic mencerminkan produk mapan – yang tidak perlu aksesoris tambahan. Tampilan luar seadanya saja tanpa aksesoris ia sudah “PD”. Makanya harganya lebih mahal dibanding competitor. Dengan alasan ada FM Tuner lo…

audio video 31 September - Oktober 2011

HARGA IDR 3.470.000,-

SPESIFIKASI  Screen

Size : 32 (81cm)16:9  TV System: Analog(B/G, D/K, M, I  Display Resolution:1366 x 766  Video Processing: BraviaTM 3  Backlight Model:CCFL  Viewing Angle: 1780  Stereo System: Nicam, A2

PENILAIAN DESAIN

14

VIDEO

16

AUDIO

20

OPERASIONAL

15

HARGA

13

MAKS. 15 POIN MAKS. 20 POIN

MAKS. 25 POIN MAKS. 20 POIN

MAKS. 20 POIN

TOTAL NILAI

MAKS. 100 POIN

78 


TEST

SISTEM HOME THETER by : Budi

Karaoke Player My Arirang KTV-300 Dunia hiburan karaoke yang telah menjamur sejak diperkenalkan jenis musik minus one para era ’80-an memang telah merasuki masyarakat di Indonesia, apalagi saat ini ditunjang dengan perangkat khusus yang memang dirancang untuk keperluan tersebut.

K

PRODUK My Arirang KTV 300

HARGA IDR 2.399.000,-

SPESIFIKASI 

  

Backlit Touchscreen Remote Control (english, Indonesia, Mandarin, Korea) USB Port, 5 in 1 Memory Card Reader, YUV, L/R/V 30000, 35000, 40000 Kapasitas Lagu 2 Joystick, 2 keypad Microfon (KTV 300/500)

PENILAIAN Desain Fitur Operasi Harga

80 80 85 85

ita tahu bahwa hampir semua jenis player dapat memainkan musik karaoke, dari yang difasilitasi dengan jalur mikrofon maupun yang telah terintegrasi dengan penguat amplifier. Sejak format VCD sampai dengan DVD sempat populer sebagai media rekam untuk karaoke, kini banyak format lain yang juga mengikuti jejaknya, dimana salah satunya adalah format MIDI yang digabungkan dengan background video. My Arirang merupakan salah satu perangkat yang direkomendasikan sebagai mesin player yang mampu mengakses format tersebut di atas, tentunya dengan berbagai keunggulan lainnya, dengan memanfaatkan media rekam jenis DVD yang dapat terisi ribuan lagu karaoke. Dari penampilannuya, My Arirang seri

terbaru, terkesan hanya mirip dengan DVD player biasa, namun dibalik itu, banyak fitur ditawarkan dari perangkat tersebut, selain dapat menampilkan tayangan video format DVD, tapi juga dapat memutar format MIDI. Terdapat segudang fasilitas yang ditawarkan dari player di atas, terutama sangat potensial bagi penggemar karaoke, yaitu dengan disertakannya sepasang mikofon yang dirancang khusus untuk mesin My Arirang, dimana pada setiap mic tersebut disediakan pula tombol-tombol khusus, yang tentunya akan memudahkan penggunanya dalam searching lagu pilihan tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Tidak hanya itu, kalau mau lebih komplet lagi, peranti ini juga didukung oleh dua unit remote wireless berukuran besar yang juga berfungsi tidak saja sebagai akses request lagu, tapi juga sebagai media setting secara lengkap. Ketika mencoba

audio video 32 September - Oktober 2011


mesin player My Arirang, ternyata pengoperasiannya tidak terlalu rumit, hanya pada saat penggunaan remote memang harus baca buku manual. Bahkan jika Anda ingin memilih lagu secara langsung, disediakan pula buku daftar lagu yang disertakan pada setiap paket pembelian, hanya dengan menekan tombol kode angka dari setiap lagu yang ingin diputar. Walau dalam koleksi lagu Indonesia masih terkesan kurang banyak, namun untuk lagu-lagu Barat kami dapati cukup lengkap. Untuk beberapa lagu tertentu telah dilengkapi dengan vokal, sehingga dapat sebagai acuan. Dalam pengoperasian mikrofon, kami dimudahkan oleh tombol angka untuk memilih lagu secara langsung tanpa melalui remote, walau pada kondisi saat menghentikan lagu tidak dapat diakses dari sini. Lain halnya dengan fungsi remote-nya yang unik dengan segudang fasilitas dapat melakukan semua akses dari player My Arirang. Sebagai mesin karaoke player yang terbilang lengkap, kami juga dimanjakan dengan fitur standarnya yang juga merupakan mesin DVD player, sehingga kami pun dapat memainkan lagu karaoke dari format Mpeg-2 ala DVD, hanya sayangnya mesin ini tidak dilengkapi dengan fasilitas keluaran HDMI yang saat ini sedang tren, walaupun begitu kami masih dapat menikmati kualitas gambar prima melalui keluaran video komponen yang disediakan.

Setelah mencoba beberapa lagu karaoke, teruji bahwa mesin player My Arirang kali ini didukung oleh kelengkapan yang mumpuni, dimana semua kebutuhan dari karaoke sudah terpenuhi di sini, bahkan untuk karaoke mania, koleksi lagu yang ditawarkan tidaklah mengecewakan, walau untuk beberapa lagu, teks penuntun lagu masih terkesan telat, tapi secara keseluruhan performanya sebanding dengan harga yang ditawarkan. Dari hasil pengujian di atas, mesin player My Arirang yang masuk dapur lab AVI kali ini, memberi nuansa karaoke yang cukup mumpuni sebagai sarana hiburan keluarga dengan kemampuan yang dapat diakses secara professional. Kualitas audio yang direproduksi memang tergolong bersih, maklum format Midi yang dapat dimainkan mesin ini memiliki karakter suara digital dengan performa prima, walau ukuran filenya tidak besar, namum dapat menghasilkan music minus one yang detil. Dari sekian banyak lagu yang terdapat di cakram DVD “bawaan� My Arirang, terdapat beberapa lagu yang dapat dimainkan layaknya format VCD, dengan latar video aslinya, walau kualitas suara yang dihadirkan tidak seprima format Midi asli. Dengan pengoperasian yang tidak terlalu sulit, diharapkan mesin ini benar-benar menjadi teman setia berkaraoke tanpa harus mengeluarkan kocek tambahan ketika kita harus menyempatkan untuk mendapatkan sarana karaoke di luar rumah. Bahkan dengan proses upgrade, maka software DVD yang disediakan dapat ditambahkan lagu-lagu terbaru.

audio video 33 September - Oktober 2011


Panasonic

SISTEM HOME THETER by : David Susilo

TEST

PT-AE7000U/ PT-AT5000

Konsumen acap kali salah kaprah. Sedikit-sedikit mengucapkan istilah “Home Theater” tetapi kalau kenyataannya ternyata hanya menggunakan TV 42”. Atau ada yang menggunakan TV 60” tapi jarak tontonnya lima meter dari TV.

K

PRODUK Panasonic PT-AE7000U

HARGA USD 3499

SPESIFIKASI Full 1080p dengan kecepatan panel 480 Hz (PT-AE3000/4000 hanya 120 Hz)  2,000 ANSI Lumens (PT-AE3000 1,200 ANSI Lumens, PT-AE4000 1, 600 ANSI Lumens)  3,000,000:1 Conrast Ratio (3x diatas PT-AE3000 maupun PT-AE4000U  Full Active 3D (Frame Sequential)  Emitter untuk enam set kacamata 3D built-in (kacamata 3D tidak termasuk) 

alau yang menggunakan TV dimana jarak tonton lebih daripada 2x lebar layar, tidak bisa lagi disebut “Home Theater”, melainkan hanya sekedar “Entertainment Center”. Kenapa? Karena “Home Theater” adalah “Bioskop Rumah”... dimana seharusnya sang pemilik bisa merasakan pengalaman menonton seperti layaknya nonton bioskop tetapi lokasinya adalah dirumah sendiri. Untuk ini diperlukan layar setidaknya 100”, hanya sayangnya harga TV 100” rata-rata diatas $80,000. Ditambah lagi listrik yang “dimakan” oleh TV 100” rata-rata diatas 1,000W. Jadi sebaiknya untuk “Home Theater” kita gunakan proyektor. Dan kabar baik bagi pengguna proyektor, sekarang harga proyektor berkualitas yang lumayan tinggi sudah relatif terjangkau. Di tahun 2009, saya membeli proyektor “entry level” Panasonic PT-AE3000U seharga $3,500; layar 103” $1,000 dan hanya memakan listrik sekitar 160W. Proyektor ini meski belum

sempurna, sudah dapat “diterima” oleh mata saya yang cerewet. Sejak itu Panasonic sudah menelurkan PT-AE4000U dan sekarang yang paling baru (dirillis September 2011 di Amerika) adalah PT-AE7000 (di Jepang dan di beberapa negara lain akan dinamakan PT-AT5000).

Fitur Baru

1. Lampu 200 Watt dengan umur mencapai 5,000 jam (versi sebelumnya hanya 2,000 jam) 2. Sistim pendingin baru yang 50% lebih efektif dengan suara yang lebih halus (sekitar 6 dB lebih halus dari PT-AE3000U/4000U) 3. Panel LCD .74” tipe D9 (PT-AE3000/4000U menggunakan panel D7) 4. Pure Color Filter Pro yang mengurangi bocoran sinar sebanyak 200% sehingga bisa menghasilkan contrast ratio 300% lebih tinggi dari model proyektor sebelumnya

PENILAIAN Desain Fitur Operasi Harga

80 80 85 90

audio video 34 September - Oktober 2011


5. Color Space yang disesuaikan untuk NTSC, REC709/ATSC (HD content) dan D-Cinema 6. Proyeksi 3D menggunakan refresh-rate 480 Hz (refresh rate 2D adalah 240 Hz) 7. 3D Picture Balance, sistim setting dimana film / acara 3D bisa dikalibrasi sesuai dengan mata penonton. 8. 3D Detail Clarity Processor yang menggunakan prosesor Dual Core yang secara otomatis hanya mempertajam daerah-daerah tertentu dari sebuah frame yang perlu dipertajam (Content Based Processing) dan tidak lagi mempertajam seluruh frame (Frame Based Processing) 9. Konversi 2D to 3D dengan berbagai preset kedalaman gambar (Depth Control) 10. Paralax Setting 11. Built-in IR emitter untuk enam pasang kacamata 3D aktif.

Performa 2D

Secara teoritis, karena komponen untuk membuat proyektor 3D harus berkualitas lebih tinggi dari proyektor 2D (seperti lampu yang lebih terang, prosesor video yang lebih canggih, serta panel LCD yang lebih gesit), saya mengharapkan agar proyektor ini lebih baik dari proyektor-proyektor Panasonic sebelumnya. Ternyata saya benar. Level brightness serta level hitam (black level) jauh lebih baik dari proyektor sebelumnya. Malah lebih baik dari kebanyakan proyektor berkisar di harga sekitar $5,000-an. Level

brightness (secara subjektif) tampak sekitar 20% lebih terang dari proyektor pendahulunya. Melihat tayangan AE7000U dibanding AE4000U sangat kentara perbaikan pada level kontras (contrast level). Putih benar-benar putih dan tidak pecah, hitam sangatlah kelam tanpa menyembunyikan detil-detil warna abuabu tua (tidak ada “black crush”). Akurasi warna juga lebih tinggi. Baik warna primer (R, G, B) maupun sekunder (C, M, Y) tampak lebih solid. Warna merah, warna yang paling sulit direproduksi oleh proyektor LCD manapun, tampak sangatlah mantap dan dalam kemantapan itu, akurasi tetap terjaga total.

Performa 3D

Baik di CEDIA 2010 maupun CES 2011 saya mendapat kesempatan melihat berbagai proyektor 3D. Tidak ada satupun diantara proyektor dibawah harga $12,000 yang di-demo yang saya anggap “memadai”. Perkiraan saya setidaknya diperlukan waktu tiga tahun lagi proyektor 3D dibawah $5,000 bisa mencapai taraf “memadai”. Ternyata perkiraan saya salah besar. Panasonic PT-AE700U ini ternyata sudah memiliki hasil 3D yang cukup memadai dengan harga $3,500. Belum sempurna, memang, tetapi sekarang saya menjadi hampir yakin bahwa dalam waktu dua tahun lagi kemungkinan proyektor 3D dibawah $5,000 yang nyaris sempurna bisa dicapai. Untuk demo 3D, seperti biasanya Panasonic menggunakan film blu-ray Avatar (versi 3D film ini hanya bisa didapat dari Panasonic). Hasilnya sangat

audio video 35 September - Oktober 2011


mencengangkan. Hampir tidak ada lagi efek crosstalk (double-vision) maupun flicker. Efek flicker hampir lenyap karena setiap mata mengalami kedipan secepat 240 Hz (total 480 Hz) dan efek crosstalk bisa hampir dihilangkan karena adanya menu setting di proyektor dimana saya bisa meng-input ukuran layar, jarak tonton, serta jarak antar-mata. Untuk meyakinkan diri bahwa sistim ini tidak saja hanya bekerja baik dengan Blu-ray 3D ekslusif Panasonic, saya coba juga dengan film Monsters vs Aliens (eksklusif LG) serta Resident Evil 4: 3D. Semua Blu-ray 3D direproduksi dengan nyaris sempurna. Masih ada sedikit crosstalk dan kadang masih terasa kedipan kacamata aktif meski sudah berfrekuensi 240 Hz per mata. Tetapi kedua kekurangan ini sudah dalam taraf tidak mengganggu. Malah saya sengaja menonton dua film utuh berturut-turut sebagai test kelelahan mata (eye fatigue), ternyata hanya diakhir film kedua (total waktu tonton lebih dari 3.5 jam) baru saya mulai merasa eye fatigue. Padahal biasanya pada saat menonton presentasi 3D dengan kacamata aktif saya hanya tahan menonton tidak lebih dari 90 menit!!. Sekarang giliran testing fitur konversi 2D ke 3D. Saat ini belumlah banyak blu-ray 3D. Ditambah lagi kalau harus membeli ulang film yang dirilis ulang dalam versi 3D akan sangat membebankan dompet. Dengan adanya 2D to 3D Conversion dalam proyektor ini, teoritis kita jadi tidak harus membeli ulang film-film yang sudah kita miliki lagi. Tetapi bagaimana kenyataannya? Surprised! Kenyataannya cukup baik. Tentu efek 3D yang “keluar” dari layar tidak bisa diemulasi dengan sempurna, tetapi dengan menggunakan Depth Control, saya bisa mengatur kedalaman efek konversi 3D dari berbagai blu-ray maupun DVD 2D yang saya miliki. Supaya “adil”, saya gunakan Avatar, Monster vs Aliens serta Resident Evil 4 yang versi 2D-nya dan menyalakan 2D to 3D Conversion di proyektor ini. Ternyata hasilnya sangatlah baik. Mungkin bagi penonton yang suka melihat film 3D dimana berbagai objek “keluar dari layar” dan “mencolok mata”, anda akan kecewa.

Tetapi bila sang penonton, seperti saya, menyukai 3D karena efek kedalamannya (depth effect), anda akan sangat puas dengan konversi 3D ini. Terus terang untuk beberapa momen dari film Monsters vs Aliens dimana banyak benda dilempar ke arah penonton, saya lebih suka versi 2D to 3D Conversion daripada versi 3D aslinya. Ditambah lagi bagi penggemar film travelogue (film-film pemandangan keluaran HD Moods, IMAX, HD Scape, PBS, Discovery), 2D to 3D Conversion ini sangatlah menarik.

Kesimpulan

Panasonic bukan saja mengintroduksikan proyektor dengan kemampuan 3D yang bisa menyaingi proyektor kompetitornya yang seharga tiga hingga empat kali lipatnya, tetapi juga memperbaiki kualitas 2D dengan sangat nyata dari model sebelumnya baik dari segi keterangan gambar (brightness), akurasi warna, serta black-level yang mencengangkan dari proyektor seharga $3,500 ini. Tentu saya tidak bisa menyatakan proyektor ini sebagai proyektor sempurna, tetapi bila satu-satunya proyektor 2D dan 3D yang menurut saya relatif sempurna harganya $20,000 apalah artinya harga $3,500 dengan performa setangguh ini.

Catatan:

Uji coba proyektor PT-AE7000U dilakukan di: Akung Cinema Experience by David Susilo THX & SMPTE-spec Viewing Room dengan peralatan sbb: 1. Grandview Screen 1.0 Gain Matte White 96” 21:9 (ekuivalen dengan 103” 16:9) 2. Onkyo 809 THX 3D BD player 3. Monster M2000HD HDMI 1.4 cable 4. Anthem MRX-700 receiver dengan Anthem Room Correction 5. PSB Century 300i satellites 6. PSB Image C5 center channel 7. Paradigm DSP-3200 subwoofer dengan Perfec 8. Bass Kit

audio video 36 September - Oktober 2011


Kami datang ke hajatan Artsoundlab pada tanggal 17 – 18 Desember tahun lalu di hotel Sheraton Surabaya, “Audio High End & Home Theater Show 2010”.

September - -Oktober 2011 audio video 37 September Oktober 2011

by: Tjandra Ghozalli

HI END

Dengerin Tata Suara 2 M Rupiah

SISTEM HI END


S

HI END

by: Tjandra Ghozalli

eperti diketahui Artsoundlab adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan perangkat audio high end yang paling inovatif. Kalau yang lain pada “tengkurap”, maka Artsoundlab di bawah komando Rodolf Fananta “tidak ada matinya”. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan kalau merek Dali yang dua tahun silam masih banyak yang tanya “Bali?”, “bukan Dali!”. Maka sekarang warga Surabaya yang datang ke pameran berkomentar, “Wah ini toh speaker Dali? Namanya sudah terkenal, baru kali ini saya lihat langsung” - itu gara-gara kiprah Artsoundlab. Demikianlah pada hari pertama sekitar pukul 11 pagi dari airport tanpa sempat ke hotel - saya langsung datang ke pameran dan memasuki ruang demo prima yang telah disiapkan sederet perangkat, yakni: CD transport + Power supply: Moon Andomeda RS CD player: Moon 750D Pre amplifier: Moon 880P Power amplifier: Moon 880M (x 4) Loudspeaker: Dali Module Megaline III Perkabelan: Chord

- kalau pre amp Mastersound buat sementara saja - mereka (Moon) salah kirim kabel jadi pre amp aslinya nggak bisa dipakai,” jelas Bung Rudolf membuat kami tenang. “Nanti sore datang lagi Pak, kita ganti pre ampnya - sekarang Bapak istirahat dulu di hotel,” ujar Bung Rudolf lagi.

Kecewa Lagi

Begitulah setelah istirahat siang di hotel, sore harinya dari Ciputra Golf Hotel, saya kembali lagi ke ruang pameran di Sheraton dan saya lihat pre amplifiernya sudah diganti dengan Moon P7RS lalu perkabelannya juga sudah diganti dengan Zinedine Cable buatan Prancis. Maka kami putar album Ingram Washington “Whats A Difference A Day Makes”. Reproduksi vokal bariton khas Ingram terdengar merdu dan stereo image-nya sudah bagus karena speaker sudah di toe-in. Namun tetap saja saya dan Bung Heru Indargo merasa kurang sreg. “Kenapa ya, tidak ada yang istimewa?” keluh saya pada bung Heru dan beliau setuju dengan pendapat saya.

Moon AndromedaRS

Moon 750D

Moon 880P

Moon 880M

Saat itu, kebetulan saya berjumpa dengan bung Heru Indargo (ketua umum IHEAC cab. Surabaya), Bung Ario dan Bung Bing – semuanya “dedengkot” audio high end Surabaya. Kami berempat serius banget menyimak reproduksi perangkat senilai 2 M ini suguhan bung Rudolf. Tapi kenapa ya? Kok nggak ada geregetnya? Musik dan vokalnya datar saja – tidak punya kehangatan. Stereo image juga buram dan agak melenceng ke kanan. Sungguh kami berempat “nggak sampai hati” mengatakannya ke pada Bung Rudolf. Lalu saya penasaran dan tanya sama Bung Victor (Staf Artsoundlab) apa perangkat yang mereka display ini sudah dicoba sebelumnya? “Waduh Pak, semalaman kita seting empat ruang – belum sempat break-in,” ujar Victor. Wah kalau gitu, kami masih berkesempatan menyimak setingan yang sesungguhnya. Lalu Bung Rudolf juga bilang kalau pre amplifier pasangannya bukan yang ini. “Kita masih tunggu kabel daya (AC) pre amplifier Moon

Dali Module Megaline III

audio video 38 September - Oktober 2011

Moon 880M

SISTEM HIEND

Dali Module Megaline III


audio video 39 September - Oktober 2011


SISTEM HIEND

by: Tjandra Ghozalli

Ketika saya tanya kepada Bung Rudolf, apakah ini pre amplifier yang menjadi pasangan ideal power amp Moon 880M? “Bukan, pre amp Moon P 7 RS buat sementara, pasangan aslinya pre amp Moon 880P, kita lagi tunggu kabel – dikirim pakai UPS – malam ini pasti tiba, bisa tunggu Pak?” Waduh lagi-lagi salah pre amplifier dan sudah jauh-jauh datang ke Surabaya mau dengerin perangkat “The first in the world” masa tidak bisa menunggu? Maka saya pun sabar menunggu sementara tamu-tamu lain sudah pada pulang. Benar saja sekitar pukul 11 malam datanglah kabel yang ditunggu-tunggu – langsung pre amp Moon P 7 RS diganti dengan pre amp Moon 880P. Oleh beberapa staf Artsoundlab. “Nah ini pre amp top linenya Moon – menurut Jean Poulin (Boss Moon) suaranya gila!! Sangat PANORAMA PANGGUNG warm, musical, fantastic – pre amp ini di dunia baru 70 80 90 60 dibikin satu – habis dari 50 100 sini akan dikirim ke pameran CES, Las Vegas – jadi 85 Bapak orang pertama yang dengar suara the masterpiece Moon,” tandas KUALITAS NADA Bung Rudolf sumringah. Setelah selesai pasang 70 80 90 60 kabel maka volume pre 50 100 amp Moon 880P dibuka perlahan-lahan. Maka 90 vokal Ingram yang tadi biasa-biasa saja mendadak jadi luar biasa. KehangaBIDANG DINAMIKA tan vokal dan timbrenya kental sekali. Repro bass 70 80 90 60 lebih solid. Stereo image50 100 nya juga stabil dan eksis berada tepat di tengah 90 apitan speaker Dali Mega Line III. “Nah, ini baru kualitas KEAKURATAN suara yang sesuai dengan harganya” – sergah saya 70 80 90 kepada Bung Rudolf 60 50 100 dan dia tampak gembira, sebab perjuangannya 90 berhasil – menampilkan tata suara kelas wahid di kampung AbdurahKEBERSIHAN man Wahid – pasti besok arek-arek Suroboyo yang 70 80 90 60 suka kritis itu akan terpana 50 100 bila mendengar komposisi tata suara ini – coba apa 90 lagi yang akan mereka sangkal?

Power Amp Moon 880M

RS 232 untuk feedeback bidirectional Komponen transistor keluaran yg match dan decouple Trafo toroidal kustom dengan kebocoran magnet rendah PCB empat lapis

D/A Converter Moon 750D:

ESS Tech Sabre 32 bit asinkron Penapis digital 32 bit hyperstream Anti jitter Masukan 4 digital: AES/EBU, S?PDIF, Toslink, dan USB. Masukan digital ke 5: RS-232 untuk feedback dan updates.

Moon Andromeda RS:

Penapis digital 24 bit/705.6 kHz BurrBrown DF1704 4 DAC presesi 24 bit BurrBrown PCM-1740UK Masukan RS-323 untuk feedeback dan updates Transport CD Philips CD-Pro 2M Rangkaian clock Alpha dengan sinkronisasi PLL

audio video 40 September - Oktober 2011


HOME THEATER ROOM

Bapaknya Home Theater

INTERIOR

Theo Kalomirakis,

Bila anda gila home theater dan gemar mengapresiasi keindahan ruangannya, tentu pernah mendengar Theo Kalomirakis.Pria yang lahir dan besar di kota Athena, Yunani ini kini termasuk dalam jajaran desainer dan builder ruang home theater megah top dunia. audio video 41

September - Oktober 2011


INTERIOR

HOME THEATER ROOM

P

ria berkacamata ini sempat belajar ilmu pembuatan film di Athens Film School. Theo bahkan sempat membuat film yang memenangkan sejumlah penghargaan dalam festival film internasional dan membuatnya mendapat beasiswa untuk sekolah di Universitas New York. Theo lulus dari NYU dan menyabet gelar Master Degree in Film and Television. Uniknya, Theo tidak berambisi menimba karier sebagai pembuat film. Bahkan hingga saat dia menjabat sebagai art director untuk Time Warner untuk Forbes Inc. Ketertarikan Theo di bidang desain ruang khususnya home theater bermula kala dia sendiri mendesain dan membangun sebuah ruang theater yang disebutnya The Roxy dirumahnya sendiri di townhouse

audio video 42

Brooklyn. Ruangan ini bahkan pernah diekspose oleh harian New York Times dan USA Today. Setelah diekspose inilah, Theo banyak menerima permintaan dari para pemain home theater negeri itu. The Roxy yang didesain sendiri oleh Theo ini sebenarnya terbilang sederhana dan merupakan perpaduan silang antara desain set theatrikal dan reproduksi arsitektural. Beberapa elemen desain dia copy langsung dari theater Art Deco. Dan kegiatan copy mengcopy ini lalu dilakukan Theo saat mendisain beberapa ruang kliennya. Untuk screen misalnya, dia pernah mengkopi pintu elevator gedung Crysler. Sementara untuk lainnya, dia meniru gaya karpet Donald Deskey yang ada di Radio City Music Hall. Setelah ramai diminta mendandani ruang beberapa

September - Oktober 2011


orang inilah, Theo baru menyadari, inilah awal era home entertainment. Mengapa tidak menceburkan diri kedalamnya sekalian?. Tahun 1989, dibuatnyalah perusahaan yang dinamakannya Private Theater. Perusahaan ini kini juga telah menjelajah ke beberapa negara lain. Theo lalu disebut sebut sebagai ‘bapaknya home theater’ Oleh beberapa perusahaan dan industri yang berkaitan erat dengan dunia home theater. Sempat pula kini muncul buku Theo Kalomirakis Private Theaters yang dibuat oleh karangan Brett Anderson. Buku berkaver tebal ini dijual seharga US $ 49.50. Di buku ini akan terlihat bagaimana banyak klien Kalomirakis ingin mengkloning istana film Art Deco. Mereka menginginkan detil detil yang terlihat jelas,

audio video 43

September - Oktober 2011


INTERIOR

HOME THEATER ROOM

Aksen dan sebuah Kiev kreasi Theo

dan ingin menamakan sendiri sendiri ruangan mereka, seperti dengan nama Bijou, Paramount atau Uptown. Banyak kliennya menginginkan replika theater yang bisa menyiratkan nuansa saat mereka masih muda. Anderson, misalnya, ingin ruangan yang membangkitkan memorinya akan peristiwa manis dimasa mudanya dahulu. Ada pasutri(pasangan suami istri) yang menamakan ruangannya dengan Chicago Theater lantaran sang istri sering berkunjung ke theater ini dimasa mudanya. Philosofi dasar Private Theater milik Theo banyak ditandai oleh nama nama yang diberikan klien ini ke ruangan mereka masing masing. Cukup ampuh juga Theo membuat ruangannya hingga bisa membawa sang pemiliki ke pengalaman magis tertentu, yang bisa membawa mereka ke masa dulu saat ada Ziegfield,Apollo, Paramount, Savoy, Mayfair, Bubble Hill? Hampir semua ruang yang dibangun Theo adalah ruang miniatur home theater murni yang menggunakan layar dan proyektor. Bukan home theater dengan TV berlayar lebar dan kursi yang mahal sekalipun. Theo Kalomirakis memang merupakan sebuah perusahaan desain arsitektur. Bukan pemain custom installer. Perusahaan ini lebih dikenal akan desain Art Deco-nya, padahal sudah mendisain banyak theater kontemporer dan thematic. Fitur fitur arsitektur ini

Gaya Kiev Theoini menampilkan ornamen-ornamen yang merupakan replikasi istana St. Petersburg

audio video 44

dikutipnya dari bangunan bangunan yang direnovasi atau dibongkar. Satu theater punya sebuah gaya kandelar (kandil atau tempat lilin) Lalique Deco buatan tahun 1928. Sementara di ruang kliennya yang lain, Paramount Theater, Theo memasang handle dari kuningan yang ditirunya dari Paramount yang ada di gedung Times Square. Di theater yang sama ini juga dia memasukkan sebuah kandelar tahun 1919 dari Theater Centrum Cleveland. Sebelum ngetop sebagai pembuat ruang home cinema, Theo memang terbilang sukses sebagai pembuat film. Birahinya terhadap film sendiri dimulai kala dia melihat film disaat liburannya dengan orangtuanya di desa Crete yang belum punya aliran listrik, apalagi dimasuki mobil. Teringat olehnya, bagaimana tukang putar film saat itu tiba di lapangan dengan sebuah sepeda yang dilengkapi dengan sebuah generator dan sebuah proyektor film 16mm. Dia menggantung selembaran kertas besar diantara dua pohon. Theo cukup terkesan oleh tampilan gambar saat itu. Beberapa tahun kemudian, saat kembali ke Atnea, dia mendapat sebuah projector. Dia pun memprint program dan mulai mengundang teman temannya menonton film di rumah orang tuanya. “Affair saya yang lama dengan cinema mendorong saya masuk sekolah film Athenian di tahun 60an, bahkan sebelumnya saya telah menerbitkan sebuah majalah yang saya namakan Contemporary Cinema, yang merupakan kerja bareng saya dengan sekelompok pembuat film Yunani�katanya. Majalah ini sempat menyabet penghargaan dari badan sosial Fullbright Foundation berupa uang. Uang inilah yang digunakan Theo untuk membuat film pertama karyanya berjudul Limited Engagement. Film ini memenangkan award internasional dan dipilih sebagai film unggulan di New York Film Festival. Inilah awal karier Theo di Yunani dalam pembuatan film TV.

September - Oktober 2011


Untuk menghadirkan sistem audio multikanal yang mumpuni, tak dapat dipungkiri bahwa diperlukan dukungan sistem perangkat dengan fitur terkini, agar dihasilkan performa audio video berkalitas, apalagi perkembangan teknologi saat ini telah memasuki era digital kelas HD, sehingga home theater (HT) sebagai sarana hiburan keluarga profesional, layaknya anda berada di gedung theater sungguhan.

audio video 45

September - Oktober 2011

HOME THEATER

Sistem Home Theater Tannoy Mercury

SISTEM HOME THEATER by: Budi


J

ika menyebut nama Tannoy dalam kancah audio sepertinya sudah tidak asing lagi, karena telah banyak varian loudspeaker yang telah dirilisnya, sampai pada fokus pembuatan khusus untuk jenis loudspeaker home theater dengan standar spesifikasi tertentu. Kali ini tim majalah AVI menyambangi butik Audio 2000 yang bermarkas di kawasan Mangga Dua Mal, dimana telah disiapkan satu set sistem tata suara home theater yang hanya memadu dua brand ternama, Tannoy dan Pioneer dengan seriseri terbarunya. Untuk lebih lengkapnya, sistem tersebut terdiri dari:

HOME THEATER

SISTEM HOME THEATER by: Budi

- - - - - -

BluRay Player Pioneer BDP-430 AV Receiver Pioneer SC-LX83 Speaker front Tannoy Mercury V4 Speaker center Tannoy Mercury VC Speaker surround Tannoy Mercury V1 Subwoofer Tannoy Mercury TS-1001

Spesifikasi: Tanggapan frekuensi : CD Audio 4Hz to 20kHz SACD Audio NA DVD (96kHz) 4Hz to 44kHz Rasio S/N : 109dB THD (0dB, 1kHz) : 0.006% Digital coaxial : PCM, DTS, MPEG, Digital optical : PCM, DTS, MPEG, Dimensions (WxHxD) : 429 x 100 x 300mm Berat : 7 kg

AV Receiver Pioneer SC-LX83

Tampilan Eksklusif Soal tampilan, sistem yang satu ini memang tergolong istimewa, karena kolaborasi kedua brand di atas menunjukkan kelas tersendiri untuk memperoleh hasil akhir yang istimewa pula. Selain desain komponen Pioneer yang jelas memiliki kelas dengan dukungan fitur canggih, loudspeaker Tannoy seri Mercuri juga memberi citra eksklusif yang tidak kalah menarik, dengan desain yang futuristik.Seri terbaru yang ditawaekan kali ini adalah Pioneer yang menyuguhkan Blu-Ray Player seri BDP-430 serta AV receiver Pioneer SC-LX83 yang keduanya merupakan produk dengan fitur-fitur terbaru untuk mendukung kualitas audio multikanal tingkat lanjutan. Sedangkan speaker Tannoy Mercury series yang menjadi pendamping komponen di atas, juga merupakan seri terbaru yang baru saja masuk “depot” Audio 2000 belum lama ini.Dengan ciri khas warna hitam dari produk Pioneer, mesin player BDP-430 merupakan jenis pemutar kelas HD yang mampu “melumat” banyak format, selain BD, tapi juga DVD, CD audio, AVCHD, Divx, WMV, MKV, MP3, WMA, dan JPEG. Player ini memang telah dijejali segudang fitur masa kini, seperti jalur koneksi HDMI untuk menghasilkan tayangan kelas fullHD, sedangkan untuk kualitas audionya telah ditanamkan decoder Dolby TrueHD and DTS-HD Master Audio yang merupakan format audio bersolusi tinggi. Sebagai pasangan BDP-430, AV receiver SC-LX83 merupakan amplifier multikanal yang tidak saja memiliki daya besar, namun didukung fitur yang berlimpah, terutama dalam jalur koneksi yang sangat banyak sehingga memiliki kompatibiliti yang tidak diragukan lagi. Dan

audio video 46

BluRay Player Pioneer BDP-430

Spesifikasi: Daya keluaran : 7 x 190 watt Tanggapan frekuensi : 5Hz – 20kHz Rasio S/N : > 90 dB THD : 0,05% Faktor damping : 60 Dimensi (WxHxD) : 435 x 180 x 382mm Berat : 25 kg Informasi : (021) 6126118

Speaker Center Tannoy Mercury VC

Spesifikasi: Impedansi : 4 Ohm Daya masukan amplifier : 10 – 90 watt Frekuensi Crossover : 2.9 kHz Sensitivitas : 90 dB/1 watt Tanggapan frekuensi : 67Hz - 25kHz Dimensi (WxHxD) : 430 x 140 x 170 mm Berat : 4,9 kg

yang paling memiliki peranan cukup tinggi dalam sistem home theater kali ini adalah kontribusi dari jajaran speaker keluaran Tannoy seri Mercury yang menawarkan performa baru. Pengujian Sebelum kami lakukan pengujian secara

September - Oktober 2011


Speaker Front Tannoy Mercury V4

Susunan perangkat BluRay Player Pioneer BDP-430

Speaker front Tannoy Mercury V4

Speaker front Tannoy Mercury V4

AV Receiver Pioneer SC-LX83

Speaker center Tannoy Mercury VC

Speaker surround Tannoy Mercury V1

Speaker surround Tannoy Mercury V1

Subwoofer Tannoy Mercury TS-1001

Speaker Surround Tannoy Mercury V1 Spesifikasi: Impedansi : 4 Ohm Daya masukan amplifier : 10 – 70 watt Frekuensi Crossover : 3,2 kHz Sensitivitas : 86 dB/1 watt Tanggapan frekuensi : 45 Hz - 25kHz Dimensi (WxHxD) : 170 x 300x 254 mm Berat : 4,5 kg

Impedansi : 8 Ohm Daya masukan amplifier : 10 – 140 watt Frekuensi Crossover : 2.6 kHz Sensitivitas : 91 dB/1 watt Tanggapan frekuensi : 32Hz - 25kHz Dimensi (WxHxD) : 204 x 970 x 281 mm Berat : 14,2 kg

keseluruhan, sedikit dilakukan warming-up terhadap seluruh komponen agar diharapkan siap tempur. Untuk susunan speaker front dan center terpasang sejajar di depan tepat di bawah layar, sedangkan untuk speaker surround berada di samping dan di belakang posisi duduk kami. Dalam pengujian ini, Barkah, selaku menejer Audio 2000 memang mengoptimalkan fitur Pioneer SC-LX83 yang telah dilengkapi dengan power amplifier serta prosesor dengan keluaran 7 kanal audio, sehingga sistem HT kali ini menggunakan konfigurasi 7.1 kanal, dimana khusus surround dan back surround menggunakan speaker Tannoy Mercury V1 yang sebenarnya jenis front speaker model bookshelf. Kali ini, kami mencoba memutar film dan musik format BluRay yang diambil dari album demo, dimana dalam pengujian film, kami dapati efek suara yang cukup mengejutkan kami, terutama saat suara gelegar meriam direspon sangat gesit sehingga ruang demo Audio 2000 terasa berguncang, ini membuktikan bahwa peran subwoofer Tannoy Mercury TS1001 mampu membangkitkan adrenalin.Kinerja loudspeaker Tannoy Mercury yang tersusun

Subwoofer Tannoy Mercury TS-1001 Spesifikasi: Daya keluaran : 300 watt RMS Driver bass : 12 inci Tanggapan frekuensi : 24 - 150 Hz Dimensi (WxHxD) : 340 x 440 x 305mm Volume : 23 liter

mengelilingi kami juga tidak kalah penting, karena memberi nuansa film tersebut terasa lebih hidup, walau produk ini belum memasuki masa break-in namun mampu merepresentasikan secara detil setiap adegan film di atas, serta suaranya tidak garing alias kering. Kualitas vokal yang ditampilkan secara keseluruhan cukup mumpuni, baik untuk film maupun musik, memiliki bobot dan tidak berbaur dengan suara efek lain. Dan ini tentunya membuat sebuah serasa lebih ber “nyawa”.

audio video 47

September - Oktober 2011


audio video 48

September - Oktober 2011


Pameran consumer elektronik terbesar di dunia CES yang berlangsung di Las Vegas mulai tanggal 6 hingga 9 Januari 2011 dikunjungi oleh Pemimpin Umum majalah Audio Video, Bapak Tjandra Ghozalli, berikut ini laporan beliau.

T

erakhir saya mengunjungi CES (Consumer Electronics Show) di tahun 2008 dan baru kini (2011) saya mengunjunginya lagi. Dalam jangka waktu tiga tahun, saya melihat perkembangan menggembirakan di mana jumlah pengunjung CES – 2011 naik 120%, artinya tahun ini jumlah pengunjung bertambah lebih dari dua kali lipat pengunjung tahun silam. Bila mengunjungi CES tiap tahun tidak terasa perkembangan teknologi dari produk yang dipajang tetapi kalau sudah tiga tahun akan terasa

by : Tjandra Ghozalli

CES 2011

Teknologi TV Kian Marak

EXHIBITION REPORT

kemajuannya. Seperti sekarang sudah ada TV 3D yang pakai kacamata pasif (polarized) disamping kacamata aktif (shutter) atau bahkan tanpa kacamata (lenticular). Apa saja yang dipamerkan tahun ini ? Yang paling dominan adalah TV 3D dengan beragam terapan teknologi, selain itu kehadiran iPad membuahkan hasil positif, lebih dari delapan merek lain juga memproduksi benda yang mirip bersama aksesorisnya. Berikut ini adalah laporan pandangan mata.

audio video 49 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

LG Paling Depan

CES 2011

by : Tjandra Ghozalli

1

3

Di Las Vegas Convention Center, Central Hall, stand LG berada paling depan dan paling luas, menggeser posisi Samsung.

1.Smart TV 3D tipe LW 5500, LW 5700, dan LW 6500 dengan karakteristik gambar tidak berkedip, tidak buram, dan cerah. 2. TV 3D LW 6500 dengan spesifikasi Cinema 3D, LED Plus, Smart TV, Magic Motion Remote Control, TruMotion 240 Hz, dan Smart Share. 3. TV 3D LCD-LED terbesar di dunia 84� buatan LG. 4. TV 3D kacamata pasif (polarized) yang ringan, mudah untuk didobel dengan kacamata plus.

2

4

audio video 50 September - Oktober 2011


5

7

8

10

12

5. Beragam TV LCDLED slim line tipe LK 530 dan LK 450. 6. Projector 3D Polarized dengan dua engine dan satu lensa, LG CF3D berteknologi LCoS. 7. Micro Portable LED Projector, tipe HW-300T, HX350T, dan HW-400T. Builtin tuner ATCS, twin XD Engine. 8. DP1 Wi-Fi multimedia player untuk video MPEG -1 dan 2, DivX 3/4/5/6, audio WAV, PCM, LPCM, AAC. FLAC, Dolby AC-3, dan sebagainya. 9. TV M2780D. 27� dengan resolusi HD 1920 x 1080, full HD LED monitor. 10. Gambar tayang monitor Super LED E2381VR memakai teknik super resolusi yang bergambar terang dan detail dibanding normal LED. 11. HXD5 Data storage slim dan anti getar, serta anti magnetic. 12. HTiB LHB976 dengan spesifikasi; daya keluaran 1100 W untuk 5.1 kanal, Blu-ray 3D, 2 HDMI, USB (recording MP3), Wi-Fi, Ethernet DLNA, dan Smart TV. 13. HTiB LHB536 dengan spesifikasi; daya keluaran 1100 W untuk 5.1 kanal, Blu-ray 3D, 2 HDMI, USB (recording MP3), Wi-Fi Ethernet DLNA, dan Smart TV.

6

9

11

13

audio video 51 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

CES 2011

by : Tjandra Ghozalli

14

15

16

17 14. Blu-ray LG BD670 berfasilitas 3D, built-in wireless LAN, Wi-Fi dan Wi-Fi Direct. 15. Menggambar di layar sentuh plasma yang khusus dirancang bagi arsitek dan seniman. 16. Perangkat game Super 3D Monitor yang tersusun atas monitor depan, monitor samping kiri dan samping kanan. 17. Super Slim 3D Monitor, beresolusi 1920 x 1080. 18. ST-600 Smart TV Upgrader (inside). Bila Anda punya TV biasa, maka perangkat ini Anda butuhkan supaya jadi TV Smart.

18 audio video 52 September - Oktober 2011


Panasonic Tetap Bertahan Meski dihimpit oleh dua perusahaan raksasa Korea LG dan Samsung, toh Panasonic tetap bertahan.

1

2 1. VT30 Plasma, full 3D HD, Viera connect Wi-Fi. 2. Pengunjung menyaksikan TV Plasma 3D full HD dengan kacamata aktif (shutter).

audio video 53 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

CES 2011

by : Tjandra Ghozalli

3

4

5

6

7

8

9

3. Panasonic teknologi gambar jernih dan jelas. Gambar bergerak lebih jelas dan pengurangan cross-talk. 4. Gambar 3D, 24p lebih halus pergerakannya. 5. Dengan lapisan Infite Deep Black, maka gambar 3D lebih vibran. 6. Viera Tablet yang memudahkan pengoperasian perangkat AV Viera. 7. Blu-ray 3D DMP-BDT210 yang Full HD. 8. Skype masuk Blu-ray dan HDTV, memudahkan teleconference. 9.Compact audio system untuk iPod / iPhone.

audio video 54 September - Oktober 2011


Toshiba Slow But Sure Di tengah gempuran produk Korea dan China, Toshiba tetap berkreasi di bidang pertelevisian agar tetap survive.

1

3

5

1. Net TV untuk Yahoo, Google, Vudu, dan sebagainya. 2. TV dengan Voice Command, “power on”, “channel up”, “mute” maka TV akan melaksanakan perintah tersebut. 3. Satellite A665 3D, laptop 3D buatan Toshiba. 4. TV khusus Yahoo. 5. Net TV dengan fasilitas Yahoo, Netflix, Skype, Pandora, Vudu, dan You Tube. 6. TV Skype yang memudahkan hubungan komunikasi audio visual via internet.

2

4

6 audio video 55 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

CES 2011

by : Tjandra Ghozalli

Sharp Warna Kuning Jadi Pamungkas

Kalau TV warna biasanya memakai tiga warna dasar: merah, hijau, dan biru, maka Sharp menambahkan warna kuning sebagai ‘warna kehidupan’ karena di dunia didominasi oleh warna kuningnya matahari – mereka menamakannya Quatron.

1

2

3

audio video 56 September - Oktober 2011


4

6

8

1. TV Sharp Quatron 70” dengan warna kuning cerah. 2. TV Sharp Aquos Quatron 3D 70” dan 60”. 3. TV Sharp Aquos 60LE632U dan LE430 keduanya pakai backlit LED yang berkonsumsi rendah. 4. Projector Sharp XVZ17000. Menggunakan DLP bertayangan 3D. 5. TV Sharp Quatron 3D. Wireless Blu-ray player BD-HP75U yang berfasilitas 3D.6 6. E-reader multimedia tablet Galapagos 5,5”. 7. TV Display untuk hotel atau kantor sebagai newsletter. 8. Kamera TV 3D HD yang diperagakan ke TV 3D HD Sharp LE 835 Series. 9. TV Sharp Quatron 3D.

5

7

9 audio video 57 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

CES 2011

by : Tjandra Ghozalli

1

3

Samsung Kian Berkibar

Walaupun satu Negara (Korea), Samsung bersaing ketat dengan LG. Stand Samsung sangat besar dan berisikan banyak produk, inilah dia :

1. Galaxy YP-GB1 yang bodinya lebih kecil dari iPad namun sudah mengadopsi Android OS dengan fasilitas video HD – saingan berat iPad. 2. Galaxy Epic 4G untuk network 4G WiMAX. 3. TV yang khusus mengakses Yahoo dengan tayangan 3D. 4. TV Internet dengan fasilitas Global Hub bisa berhubungan antara benua.

2

4

audio video 58 September - Oktober 2011


5

7

9

11

13

5. IPTV mengakses film internet tanpa kesulitan. 6. TV Smart dengan fasilitas pengaturan sentuh. 7. Konversi 2D3D untuk materi broadcasting atau recording. 8. Auto contrast 3D. Objek yang ada di depan harus lebih kontras dari yang di belakang. 9. TV 3D Samsung dilengkapi dengan anti cross-talk agar gambar tidak bertumpang tindih (dobel). 10. Local LED. Dengan teknologi local led micro dimming, maka perbandingan kontras jadi sangat tinggi 1000.000:1 11. Dengan teknologi noise dither free maka tidak terjadi noise bintik bintik putih. 12. Ukuran bingkai TV Plasma Samsung 1� lebih tipis. 13. Samsung memakai dual frame untuk satu field gambar Enhanced 3D. 14. Untuk ukuran layar yang sama (50�), TV LED Samsung menyerap daya 100 W, yang lain 178 W.

6

8

10

12

14

audio video 59 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

CES 2011

by : Tjandra Ghozalli

15

17

19

21

23

15. Layar tertipis, hanya 8 mm untuk 55” (D7900) dan 40” (D5500). 16. TV HD 3 LED terbesar di dunia 75”. 17. Beragam desain mebel untuk produk Samsung (lifestyle). 18. Blu-ray player 2D convert 3D tertipis di dunia (di bawah layar). 19. Tata suara berbentuk botol vas bunga (HT – D7500W). 20. Blu-ray player 2D convert 3D tertipis di dunia (di bawah layar). 21. Receiver dengan prosesor suara 3D, built-in Bluray dan tata suara 7.1 ch. 22. Beragam TV Samsung untuk beragam keperluan; broadcas-ting, game, movie, music, dan nature. 23. TV Smart full internet akses Blu-ray dengan HDD untuk menyimpan film dan foto. 24. Samsung merilis TV LCD-LED hingga serie 8.

16

18

20

22

24

audio video 60 September - Oktober 2011


SONY Berhasil Menyaingi Korea Di Amerika Serikat hanya Sony yang bisa menyaingi Samsung dan LG.

1

3

1. Sistem home theater untuk pangsa Eropa. 2. Sony sedang mengincar system multi room audio rumah. 3. Salah satu perangkatnya NAC-SV10i, home share Wi-Fi Audio receiver dengan dock iPod/ iPhone. 4. Receiver internet radio CMTMX700Ni. 5. Network media player SMPN100.

2

4

5 audio video 61 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

CES 2011

by : Tjandra Ghozalli

6

9

11

13

15

17

8

7 6. Laptop Vaio PS100 dengan layar 3D lenticular, tanpa kacamata. 7. MHS-FS3, camcorder Bloggie 3D. 8.Beragam ereader PRS 350. 9. Walkman tanpa kabel NWZW252. 10. Sony network entertainment. 11. Game on-line juga untuk dengar music on-line. 12. Game Kill Zone 3 lengkap dengan senjata. 13. MHS-FS3, camcorder 3D HD Bloggie. 14. BDV-E780W Sistem home theater built-in Blu-ray 3D. 15. Inilah dia, kamera video profesional 3D untuk pembuatan film layar lebar. 16. Kamera video profesional 3D portabel. 17. Handycam HD NEX-VG10. 18. HDR-PJ30V, camcorder built-in projector dengan flash memori 32 GB.

10

12

14

16

18

audio video 62 September - Oktober 2011


19 21 20

22

24

26

28

30

19. Bingkai foto elektronik DPFD95. 20. Beragam TV 3D untuk keperluan Music, Cinema, Sport. 21. Smartphone Xperia dengan Android. 22. Optical Control Panel mengurangi efek pantulan cahaya ruang. 23. TV khusus Yahoo. 24. TV LED LCD Bravia XBR-46HX929, 46” siap untuk 2D atau 3D. 25. TV 3D OLED tanpa kacamata ukuran 24.5”. 26. BDP-S780 Blu-ray player 3D. 27. Receiver 3D, 7.1 ch STRDN1000. 28. Display 3D dengan tata suara surround. 29. Remote control TV Smart Sony. 30. Handycam HDR-TD10 full 3D HD. 31. DASH, radio internet dengan layar sentuh 7”.

23

25

27

29

31

audio video 63 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

Changhong Menguasai Pasar Dunia

CES 2011

by : Tjandra Ghozalli

Tak dipungkiri produk Changhong kini telah menguasai pasar dunia.

1

2

3

4

5

6 audio video 64 September - Oktober 2011

1. TV LCD-LED 3D (shutter) tertipis buatan Changhong. 2. Changhong juga membuat TV 3D (polarized) dengan kacamata pasif. 3. TV Changhong menguasai dunia. 4. TV Oboni buatan Changhong dengan gambar lebih cerah. 5. TV LCD 19/22699 Soundplus yang mengutamakan kualitas suara. 6. TV serie Moonlit, LED C830 dengan empat keunggulan ; tipis, perban-dingan dinamik kontras yang tinggi, lebar, warna lebih luas, dan pema-kaian daya hemat.


Konka Menguasai Pangsa Amerika Serikat

Salah satu produsen TV Cina yang menguasai pangsa TV Amrik adalah Konka, berikut ini liputannya.

1. Konka juga memproduksi aneka celuler dan smart celuler pesanan mancanegara. 2. TV LED46A1SB dengan layar tipis (46�). 3. Smartphone WS12 buatan Konka. 4. TV LED-LCD KDL26JS18Q buatan Konka. 5. TV 3D LED461S98D dengan ukuran layar sebesar 46�. 6. TV LED DVB-T KDL32JS97A.

1

2

3

4

5

6 audio video 65 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

TCL Yang Paling Kreatif

CES 2011

by : Tjandra Ghozalli

TCL termasuk perusahaan AV lima besar dari Tiongkok.

1

2

3

4

5

6 audio video 66 September - Oktober 2011

1. Jajaran TV LCD-LED produk TCL. 2. Jajaran TV LED 3D pakai kacamata pasif (polarized). 3. TV LED 3D pakai kacamata aktif (shutter). 4. Blu-ray WiFi tanpa kabel. 5. Blu-ray WiFi dan network internet. 6. Kacamata 3D aktif (shutter) dengan teknologi anti jamming (anti blank) dan bersudut pandang lebar.


Haier Menguasai Eropa Haier. Jangan salah sebut dengan Hi Sense yang juga merek China dalam bidang A/V. Haier cukup terkenal di Eropa khususnya Jerman, karena secara kronologis punya hubungan dengan Jerman. Kali ini Haier merilis:

1

1. TV Internet yang terkoneksi dengan Yahoo, Pandora, HuluPlus, Blockbuster, dan Netflix berprosesor AMD. 2. TV Core Series LED beragam ukuran mulai 19”(L19C1180) hingga 42” (L42C1180). 3. TV Wireless? Ha..ha.. ternyata akal-akalan saja, kabelnya tersembunyi di bawah tatakan kaki. 4. Beragam TV EV Series dengan kualitas gambar HDTV, mulai ukuran 19” (LE19EV1781) hingga 46” (LE46EV1781). 5. Beragam Soundbar buatan Haier, mulai ukuran 20” (SBC20), 32” (SBC32), dan 31” (SBC31).

2

3

4

5 audio video 67 September - Oktober 2011


LOUDSPEAKER

Merancang Loudspeaker

Bass Reflex Sendiri

TIPS & TRICKS

by: Budi

Tentunya ada kepuasan sendiri jika produk yang biasa ada di pasaran kemudian Anda dapat rancang sendiri sesuai dengan keinginan dengan hasil yang memuaskan, seperti pada rubrik Tips & Trik kali ini yang mengajak para pembaca dapat membuat sendiri kotak loudspeaker bass reflex yang kokoh dengan ukuran yang kami rekomendasikan.

K

etika akan membangun sistem kotak loudspeaker, selain persiapan bahan baku, jangan lupa menyiapkan pula peralatan bantu lain yang tentunya akan memudahkan dalam merancang proyek kali ini, sehingga dapat diperoleh efisiensi waktu.

Dalam proyek ini, AVI akan merancang sistem loudspeaker sistem dua-jalur dengan konsep kotak bass reflex yang menggunakan jenis driver woofer 6,5 inci dan tweeter dome 1 inci. Yang perlu disiapkan sebagai alat kerja adalah sebagai berikut : 1. Gergaji potong (manual/mesin) 2. Obeng 3. Serutan dan Amplas 4. Siku-siku 5. Klem penyiku 6. Alat semprot dan Kuas

audio video 68 September - Oktober 2011


Sedangkan untuk bahan baku yang perlu disiapkan adalah : 1. Papan MDF tebal 20 mm  Ukuran 402 mm x 288 mm (4 lembar)  Ukuran 365 mm x 200 mm (4 lembar) Ukuran 288 mm x 200 mm (4 lembar)   Ukuran 200 mm x 164 mm (4 lembar)  Ukuran 200 mm x 129 mm (2 lembar)  Ukuran 200 mm x 100 mm (2 lembar) 2. Lem kayu ½ kg 3. Bahan wool tebal 10 mm (sebagai bahan peredam) 4. Baut ukuran panjang 30 mm (untuk baut antar papan) 5. Baut ukuran 15 mm (untuk baut driver) 6. Dempul bahan Sanpoly (San Polac) 7. Bahan lacquer (Isamu) 8. Thinner 9. Cat Duco (warna hitam dof)

audio video 69 September - Oktober 2011


LOUDSPEAKER

1. Sambungkan 2 lembar papan ukuran 365 mm x 200 mm yang merupakan bafel depan belakang dengan 2 lembar papan 288 mm x 200 mm yang merupakan atas/bawah dengan menggunakan klem penyiku sehingga membentuk segiempat. Setiap sambungan direkatkan dengan lem kayu dan baut sebagai penguat.

TIPS & TRICKS

by: Budi

Cara pengerjaan :

2. Sebelumnya, untuk sepasang bafel depan dibuat lubang ukuran driver woofer dan tweeter serta lubang udara model kotak (diambil 10 mm dari posisi bawah dengan ukuran port 90 mm x 35 mm). Sedangkan untuk bagian belakang dibuat lubang untuk terminal jalur masukan.

3. Setelah lem kering, tempelkan 1 lembar papan ukuran 402 mm x 288 mm pada hasil poin 1 sebagai bidang samping kotak, sedangkan lembar satunya jangan dipasang dulu.

4. Rekatkan 2 buah papan sekat dalam bafel depan ukuran 200 mm x 164 mm seolah mengapit lubang driver woofer dengan ukuran (lihat gambar) 5. Pasang juga satu papan sekat dalam bagian belakang ukuran 200 mm x 129 mm pada center antara dua papan di atas 6. Sekat terakhir yang dipasang adalah papan ukuran 200 mm x 100 mm yang sebenarnya hanya difungsikan sebagai penyekat driver tweeter, yang bertujuan memperkecil tingkat kebocoran dari sela-sela driver.

7. Setelah semua terpasang rapi sesuai tempat dan ukuran, langkah berikutnya adalah memasang lapisan peredam bahan wool di setiap sisi, sampai pada bagian atas dan bawah kotak, sehingga memperkecil resonansi gelombang tegak di dalam kotak. 8. Untuk meletakkan crossover, kami sarankan ditempatkan di bagian penyekat atas, tepat berada di belakang sekat tweeter. Dimana dapat dilanjutkan proses pemasangan instalasi kabel dalam kotak agar memudahkan proses selanjutnya 9. Sebagai langkah terakhir, lembaran papan 402 mm x 288 mm satunya dipasang sebagai penutup, sehingga proses pembuatan konstruksi kotak loudspeaker selesai. 10. Pada proses finishing, pada dasarnya tergantung selera, namun agar terkesan rapi, maka sebelum dipasang driver, maka seluruh bagian luar kotak didempul dan diamplas agar pori-pori serat tertutup semuanya. Kemudian dapat dilakukan pengecatan dasar (lacquer) menggunakan Isamu yang dapat dilakukan secara manual menggunakan kuas atau alat semprot. 11. Dan sebelum dilakukan pengecatan akhir sesuai selera, sebaiknya haluskan kembali dengan menggunakan amplas paling halus agar terlihat mulus.

audio video 70 September - Oktober 2011


Saya mengenal Andry, manajer Harmony Chinese Music Group, ketika dia menggelar musik di VOC Galangan tahun silam. Dari perkenalan basa basi dan tukar tukaran kartu nama, saya berencana akan menemuinya lagi di suatu saat.

A

da ide untuk memberikan “ kejutan” bagi para pembaca setia majalah Audio Video yang “menitis” kembali di tahun kelinci logam ini. Tentunya kejutan tersebut bukan sesuatu yang “biasa biasa saja” tetapi yang unik dan bermanfaat bagi para pembaca majalah ini yang notabene adalah audiophile dan videophile. Maka pilihan jatuh pada “music surround in DVD” - sesuatu yang unik yang tidak dapat anda jumpai di manapun di dunia ini. Saya berencana merekam sebuah pagelaran orchestra unplug dalam format DVD discrete surround (bukan DVD ambience surround macam David Foster & Friends). Tentu saja isi atau konten album ini harus serba unik – yang jarang kita jumpai. Apakah pakai orkes simfoni barat seperti Twillite Orchestra? Saya rasa tidak, orkes simfoni barat sudah terlalu umum. Tiba tiba teringat dengan Andry...hmmm.... bukankah dia punya chinese orchestra? Ya, pilihan tepat – ban-

by: Tjandra Ghozalli

BEHIND SCREEN

Harmony in Surround Sound

ALBUM SURROUND

yak yang belum tahu (mengenal) instrument musik chinese unplug (akustik) seperti erhu, yang qin, san xian, gu, daruan, dizi, dan banyak lagi. Melalui DVD ini, pembaca diajak mengenal bunyi instrument musik daratan Tiongkok – sesuatu yang baru dan menarik hati. Dapat anda pelajari jenis jenis instrument musik tsb di behind the scene dari album DVD ini.

Studio Demo

Maka saya pun ber”halo-halo”an dengan bung Andry, manajer Harmony Chinese Music Group. Bung Andry ini mojang Bandung bersama teman temannya yang sebagian besar dokter muda (baru lulus) membentuk grup musik ini di kota kembang. Setelah negosiasi harga akhirnya bung Andry siap take sound di awal tahun 2011. Selanjutnya saya kontak bung Setiady Chandra boss dari Chandra Com - tujuannya jelas untuk meminjam studionya di

audio video 71 September - Oktober 2011


ALBUM SURROUND

kawasan Kelapa Gading. Sesungguhnya bung Setiady membangun studio ini hanya sebagai studio demo bukan untuk disewakan! Tapi berhubung relasi kami bagus, maka bung Setiady membolehkan kami take sound di studio demonya. Keuntungan merekam di studio demo adalah peralatan yang digunakan (mixer, microphone, studio monitor, dsb) semua serba baru (gress) belum pernah dipakai orang. Maka kami pun memulai proses rekaman

BEHIND SCREEN

by: Tjandra Ghozalli

Seri atau Paralel?

Untuk satu lagu paling tidak dibutuhkan 12 instrument musik, mengingat kami akan menggunakan format surround 5.1 kanal. Kalau tiap kanal dijagagawangi dengan 2 intrument, maka total diperlukan 12 instrument!! Nah untuk instrument sebanyak ini membutuhkan pemain musik yang lumayan banyak pula, minimal 10 orang yang bermain berbarengan (paralel). Lalu pemain ini berada dalam posisi berkeliling di dalam satu ruang studio. Bila ruang studio itu hanya seluas 3x4 meter, apakah tidak terjadi cross-talk atau kebocoran suara antar kanal – mengingat mereka berada dalam posisi berdekatan? Setelah kami pelajari, maka diambil keputusan memakai cara seri saja. Artinya masing masing instrument musik dimainkan oleh seorang musisi dan direkam dalam satu track. Bila ada 12 instrument musik maka pengambilan suara sebanyak 12 kali dan direkam ke 12 track yang berbeda. Mula mula dimainkan instrument dasar (gitar misalnya) lalu berdasarkan referensi tempo permainan instrument dasar ini - musisi lain memainkan bagiannya sendiri sehingga rampung semuanya. Untuk satu lagu dibutuhkan waktu rekam antara 3 hingga 4 jam. Berkat semangat dan kerja ulet (“gambaru�, kata orang Jepang) - maka setelah 3 bulan proses akhirnya selesai juga album DVD surround ini.

Lagu Tradisional

Seluruhnya ada 10 lagu dalam album ini, ada tiga lagu tradisional Indonesia seperti Sing Sing So, Jali Jali, dan Alusia. Dan tujuh lagu tradisional Mandarin seperti Wang Shu Zi Nang Hui Wei, Tian Lu, Cao Yen Zi Yie, Tian Mi Mi, Xiao Cheng Gu Shi, Ni Zhen Me Shuo, dan Wei Dao. Para musisinya adalah Andry Harmony memainkan erhu (chinese violin) dan yang qin (dulcimer). Aridwan memainkan san xian (chinese banyo) dan vokal latar. Roki Setiawan memainkan gu (perkusi) dan daruan (chinese bass gitar). Albert Liang memainkan dizi (chinese flute), Karlina Jayalaksana memainkan gu zheng (chinese harp), Alvin Raditya memainkan zhang ruang (chinese gitar), dan Ping adalah biduanita dengan vokal mulus. Sebagai penata mixer Rizki (Batcave Studio), Angga, dan Aurell (FX Music). Sebagai penata surround Setiady Chandra, dan sebagai pengarah adalah Tjandra Ghozalli. Diperkirakan bulan Nopember 2011, album ini dirilis. Selamat menikmati!.

audio video 72 September - Oktober 2011


Dari Take Sound Hingga Encoding

A

lbum “Harmony in Surround Sounds” mengalami tiga tahap proses pembuatan yang dimulai dari proses pengambilan suara (take sound) lalu di mixing dalam dua grup, stereo dan surround. Setelah terekam 10 lagu, maka data stereo dan surround ini masing masing dibuatkan master stereo dan master surround. Dalam pembuatan master ini tugas sound engineer yang piawai memang dibutuhkan. Untuk master stereo dikerjakan oleh Rizky sedang master surround oleh Setiady. Keduanya difile dalam dua media (CD) terpisah. Kedua media file ini lalu dibawa ke studio encoding. Data dari master stereo, master surround, dan video Behind The Screen yang semula terpisah akan disatukan ke dalam format DVD Video. Nah pada menu DVD terlihat pilihan untuk “play”, “set-up audio”,dan “behind the screen”. Kalau di klik menu set-up audio maka akan ada pilihan audio stereo (2.0 kanal), dan audio surround (5.1 kanal) Setelah anda klik “audio surround”, maka tata suara DVD akan terbuka dalam dua pilihan “Stereo Sound” dan “Surround Sound”. Bila anda memainkan di sistem stereo biasa gunakan pilihan “Stereo Sound” kalau sistem home theater gunakan pilihan “Surround Sound”, semua proses encoding ini dikerjakan oleh Freddy Sutanto.

Cara Menghubungkan DVD Player-AV Amplifier Ada 4 (empat) cara untuk menghubungkan kanal audio DVD player dengan AV Amplifier atau AV receiver.

1 Bila DVD player dan AV amplifier (AV receiver) mempunyai fasilitas Via RCA Multi Kanal /Analog

hubungan Multi Kanal RCA audio Analog maka hubungkan terminal keluaran audio Front Left (putih) DVD player ke masukan Front Left AV Amplifier. Demikian pula dengan terminal Front Right (merah), Surround Left (biru), Surround Right (abu-abu), Center (hijau), dan Subwoofer (ungu).

RCA Coax / Digital 2 Via Hubungkan DVD player via terminal keluaran audio digital coaxial (jingga) ke masukan audio digital dari AV amplifier (AV receiver).

Toslink Optik / Digital 3 Via Hubungkan DVD player via terminal keluaran audio digital optik (toslink)

RCA / Analog Front

Surround

Center

White

Blue

Green

Red

Grey

Purple

RCA (Coaxial) / Digital

Toslink / Digital

ke masukan audio digital optik dari AV amplifier (AV receiver).

Via HDMI /Digital

DVD player via terminal audio video digital HDMI ke AV 4 Hubungkan amplifier (AV receiver).

HDMI / Digital

Hubungan HDMI memberikan kualitas terbaik bagi audio dan video.

audio video 73 September - Oktober 2011


TECHNOLOGY

TELEVISION by: Budi

Pilih Mana? SmartTV atau InternetTV?

Belakangan ini istilah SmartTV atau TV pintar sebenarnya merupakan teknologi yang diciptakan agar penonton bisa berinteraksi melalui beragam konten internet, layaknya Anda menghadapi piranti PC.

D

engan dukungan fitur canggih, tampilan menu yang disajikanpun dapat tertampil secara menarik, sehingga penonton tak bosan. Sebagai salah satu brand besar asal Korea, pada awal tahun ini Samsung telah meluncurkan beberapa seri TV dengan teknologi LED yang mengusung konsep SmartTV, bahkan Samsung mengklaim produk tersebut sebagai SmartTV pertama di Indonesia. Lain halnya dengan produk TV asal Jepang, Sony juga meluncurkan seri Bravia terbaru-

nya yang masuk dalam jajaran InternetTV, dimana pada dasarnya sama-mama memiliki kemampuan untuk berinteraksi di dunia maya tanpa batas. Sebagai produsen besar pemutar Blu-ray Disc (BDP) dan TV, Sony dan Samsung menawarkan layanan internet, baik melalui TV dan BDP. Dari penyajian music dan video streaming serta jejaring sosial, dimana keduanya terus berkembang. Tetapi mana yang lebih baik?, tentunya dapat dilihat dari penampilannya, konsep SmartTV dan InternetTV

audio video 74 September - Oktober 2011


iPhone. Sony saat ini juga menawarkan sekitar 30 penyedia konten Internet, termasuk konten audio seperti Pandora, NPR, serta konten video seperti Netflix, Amazon On Demand, maupunYouTube. Bahkan dengan penambahan Hulu Plus dan Google TV tentunya akan meningkatkan fitur tayangan TV internet yang lebih sempurna. Saat ini masyarakat di Indonesia memang tidak lagi bisa dipisahkan dari internet, sehingga kebutuhan akan perangkat interaktif di masa depan selain dapat menikmati tontonan televisi, orang-orang juga akan lebih mudah beraktivitas tanpa harus meninggalkan tempat. Walau sekarang ini untuk dapat memiliki perangkat SmartTV maupun InternetTV masih harus merogoh kocek Anda cukup besar, namun melihat perkembangan teknologi TV LED yang menjadi tren ke depan, tentunya harganya akan semakin terjangkau, apalagi hampir semua brand besar akan mengarah pada konsep TV tersebut di atas. Dengan peluncuran beberapa jenis televisi “pintar� tentunya untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat yang cenderung sudah tidak lagi “gaptek� , dengan maraknya smartphone yang terbukti laris manis, sehingga menunjukan bahwa masyarakat Indonesia telah siap untuk menyongsong kemajuan era digital yang semakin berkembang pesat. memiliki kesamaan fitur dengan merevolusi model interaksi antara televisi dan internet, walau konsep ini bukanlah hal yang baru, karena sebelumnya sudah banyak jenis perangkat yang memiliki tingkat konektivitas internet maupun layanan TV. Dari interface yang ditawarkan, kelihatannya Samsung memang lebih menarik ketimbang Sony yang lebih terkesan sederhana, sehingga pilihan dapat tergantung pada preferensi termasuk untuk dapat menambahkan fungsi aplikasi yang memacu Samsung dan Sony agar lebih maju. Samsung sampai saat ini telah menampilkan lebih dari 30 penyedia konten, seperti Blockbuster, Amazon, Netfix, Hulu Plus, YouTube, CinemaNow, Facebook, Skype, Google Maps serta sejumlah games. Bahkan yang menarik dari SmartTV Samsung dengan dukungan fitur Market Apps, seperti pada sistem SmartPhone dengan sistem operasi Android yang menawarkan aplikasi tambahan untuk dapat didownload secara langsung, baik yang berbayar maupun gratisan. Untuk sajian interface dari InternetTV Sony memang terlihat cukup standar, dimana tidak berbeda jauh dengan yang Anda temukan di Playstation 3 maupun PSP, dari sini anda dapat disimpulkan bahwa penampilan interface SmartTV Samsung terkesan lebih hidup, dengan tersedianya fasilitas menu ala

Internet TV ala Sony dengan fitur menu yang familiar

Menjalankan aplikasi Smart TV dapat dilakukan melalui remote

audio video 75 September - Oktober 2011


Teknologi LEDTV yang akan menggantikan LCDTV

TECHNOLOGY

TELEVISION by: Budi

Dengan melihat perkembangan teknologi yang melesat pesat dengan mengacu kepada ke teknologi ramah lingkungan, maka baanyak perusahaan yang mengantisikasi global warming untuk setiap produknya, dimana salah satu perkembangan teknologi elektronik yang ramah lingkungan adalah jenis televisi. Seperti kita tahu bahwa oerkembangan teknologi televisi mengalami evolusi cukup panjang yang tak lepas dari peran penting tokoh penemu hukum Gelombang Elektromagnetik, Joseph Henry dan Michael Faraday, sampai pada George Carey menemukan sinar katoda, sehingga dibuat televisi tabung pertama kali di dunia oleh Vladimir Kozma Zworykin pada tahun 1923, yang pada waktu itu masih hitamputih, sampai kemudian diperkenalkan pertama kali televisi berwarna pada tahun 1940 oleh Peter Goldmark, bahkan sampai saat ini televise tabung masih diproduksi. Karena televisi tabung dianggap tidak efisien dan kurang praktis, maka banyak penelitian yang ingin mengganti teknologi tabung dengan teknologi LCD (Liquid Crystal Display), dimana gagasan ini pertama kali dikemukakan oleh Dr. Glenn Brownide pada tahun 1958 pada karya tulis ilmiahnya tentang LCD sebagai tampilan layar televisi.

Teknologi LCD adalah perkembangan dari penemuan liquid crystals oleh Freidrich Reinitzeer pada tahun 1888. Kemudian teknologi televisi berkembang pesat sampai ditemukannya teknologi Organic Light Emitting Diode (OLED) oleh Ilmuan perusahaan Kodak (1979), dan teknologi LCD berwarna yang stabil dan cemerlang (1995, oleh Larry Weber). Dan yang paling baru adalah penggunakan teknologi Light Emitting Diode (LED). Televisi berbasis LED pertama kali dibuat oleh Sony pada tahun 2004, kemudian Philips elektronik tak mau ketinggalan dan diikuti oleh perusahaan elektronik asal korsel Samsung dan LG. Menyikapi perkembangan LED sebagai teknologi yang ramah lingkungan karena dipercaya dapat menghemat energi sebesar 48%. Untuk Televisi LED Sony mengeluarkan produk Bravia seri X, sedangkan Philips mengeluarka seri 8000 sampai yang paling anyar cinema 21:19, samsung mengeluarkan seri LED TV series 6, 7 dan 8 sedangkan LG Electronics meluncurkan seri LH90 240 megahertz. Samsung menyikapi perkembangan teknologi LED dengan serius dengan cara membuka perusahaan LED gabungan antara Samsung Electro-Mechanics dan Samsung Electronics. Perusahaan ini nantinya akan membuat produk-produk yang berasal dari teknologi LED.

Keunggulan dari Samsung LED Series

• Kualitas Gambar yang Sempurna. Semua Samsung LED TV Series dilengkapi dangan Fitur Mega Contrast Ratio menampilkan setiap perbedaan dari abu-abu. Wide Color Enhancer Pro dengan LED gamut memastikan setiap semua piksel kuat dan vibra serta menonjolkan perbedaan dari amber, fuschia dan magenta. Teknologi Motion Plus (200Hz tuk seri-8 dan 100Hz tuk seri-6 & 7) yang bisa menghilangkan tepian-kabur. Dan yang paling penting adanya keserasian antara kontras, warna dan kejernihan sehingga membuat gambar yang dihasilkan begitu lembut, tegas, sangat menarik dan lebih hidup. • Desain yang Elegan dan Fleksibel. Dengan mengusung warna Rose Black dan di lengkapi dengan Light effect dan swivel serta Type Crystal Design (seri-6 & 7) dan Platinum Black (seri-8) membuat produk ini terasa elegan ditambah dengan berbagai feature yang ditawarkan. Ukurannya yang begitu tipis dan ringan membuatnya seperti bingkai gambat yang bisa di taruh di dinding atau di meja tergantung selera kita. • Ramah Lingkungan dan Hemat Energi. Dengan menggunakan Teknologi LED bebas merkuri dan dapat menghemat daya listrik hingga 40% maka emisi CO2 menjadi lebih sedikit. Dan penggunakan Frame bezel yang daur ulangnya tidak berisi VOCs. Kemudian radiasi yang dihasilkan dari pancaran LED lebih sedikit, dan tidak menggunakan semprotan cat. Dengan teknologi tersebut kita bisa ikut serta dalam mengurangi Global warming. • Fasilitas Multimedia. Dilengkapi dengan USB 2.0 Samsung LED Series mampu untuk memfasilitasi kita agar tak ketinggalan dalam proses multimedia, kita bisa memainkan, menyimpan dan menghapus data berupa gambar, video bahkan musik. Dengan Fitur HDMI kita bisa

mendapatkan gambar dan video HD ke dalam LED TV. Dengan fasilitas content Management (seri-7 & kita bisa melakukan menghubungkan LED TV dengan PC (memakai LAN dan DLAN). Tuk audio yak usah kawatir karena sudah disediakan SRS TruSurround HD dan woofer. Dengan Fitur HDMI kita bisa mendapatkan gambar dan video HD ke dalam LED TV. Dengan Fitur HDMI kita bisa mendapatkan gambar dan video HD.

Kelemahan dari penggunaan LED TV Cepat panas dan harga yang ditawarkan Lebih mahal daripada LCD TV dengan ukuran yang sama. Tapi dengan harga yang mahal imbang dengan yang kita dapatkan dari LED TV. Dibandingkan sumber cahaya tradisional, menggunakan LED memiliki sejumlah kelebihan karena ia mengonsumsi energi lebih sedikit, memiliki masa pakai yang lebih lama dan dapat memperbaiki kontras dan image yang ditampilkan. LED TV juga lebih ringan dan tipis dibandingkan LCD TV yang menggunakan lampu fluorescent untuk memancarkan cahaya. Dibandingkan sumber cahaya tradisional, menggunakan LED memiliki sejumlah kelebihan karena ia mengonsumsi energi lebih sedikit, memiliki masa pakai yang lebih lama dan dapat memperbaiki kontras dan image yang ditampilkan.

audio video 76 September - Oktober 2011


FILM by : Tamaguchi

The Green Hornet (3D)

Technical Specification : Blu-ray 3D + Blu-ray + DVD + Digital Copy Aspect ratio: 2.40 : 1 Audio Formats: DTS-HD Master Audio 7.1 Directors : Michel Gondry Actors :Cameron Diaz, Tom Wilkinson, Seth Rogen, Jay Chou, Christoph Waltz, David Harbour, Edward James Olmos

HD VIDEO :8 HD AUDIO :9 MOVIE :6 SUPPLEMENT : 5 OVERALL :7

Drive Angry (3D) Technical Specification : Blu-ray 3D Aspect ratio: 1.78 : 1 Audio Formats: DTS-HD Master Audio 5.1 Directors : Patrick Lussier Actors : Nicolas Cage, William Fichtner, David Morse, Jack McGee, Amber Heard, Katy Mixon, Charlotte Ross, Billy Burke

Ceritanya rada aneh. Milton (Nicolas Cage) baru saja terbebas dari neraka – dia turun ke dunia untuk menolong cucu perempuannya yang masih balita. Sedangkan ibunya sudah terbunuh oleh kelompok pemuja setan. Cucu perempuan Milton akan dijadikan korban persembahan di bulan purnama. Nah, Milton berusaha melacak keberadaan cucunya lewat seseorang yang dijuluki “Si Akunting” (William Fichtner). Lagi asyik si Milton mencari jejak cucunya yang diculik – dia bertemu dengan seorang SPG cantik Piper (Amber Heard) yang sedang mengalami tindak kekerasan dari sang pacar. Siapa sih yang tidak mau menolong gadis cantik? Di kemudian hari Piper membantu Milton mencari cucunya. Wah tayangannya menyeramkan dalam nuansa 3D tidak kalah seram dari film My Bloody Valentine yang juga 3D. Semakin lama teknologi 3D semakin ciamik, tidak lagi terjadi crossover gambar kiri-kanan yang bisa membuat kepala pusing. A v

HD VIDEO :8 HD AUDIO :9 MOVIE :6 SUPPLEMENT : 4 OVERALL :7

Tangled (3D) Technical Specification : Blu-ray 3D + Blu-ray + DVD + Digital Copy Aspect ratio: 1.78 : 1 Audio Formats: DTS-HD Master Audio 7.1 Directors : Byron Howard, Nathan Greno Actors :Ron Periman, M.C. Gainey, Mandy Moore, Donna Murphy, Jeffrey Tambor, Brad Garrett, Zachary Levi, Paul F. Tomkins

Seperti film klasik Disney lainnya, Snow White dan Cinderella – Tangled juga berkilah tentang cerita anak sebelum “bo-bo”. Dimulai dari seberkas cahaya yang jatuh menimpa bumi. Dari situ timbullah bunga ajaib yang bisa menyembuhkan orang dari segala penyakit dan memudakan usia orang yang berusia lanjut. Bunga itu dimiliki seorang nenek renta Gothel (vokal Donna Murphy) yang menggunakan bunga ajaib supaya tetap awet muda. Pada suatu ketika sang Ratu sakit – hanya Gothel yang bisa menyembuhkan sang Ratu dan malah membuatnya melahirkan anak bernama Rapunzel. Rupanya Gothel tahu kalau Rapunzel punya kekuatan pada rambutnya yang terjalin bunga ajaib, maka kemudian anak tersebut diculiknya dan dipenjara dalam sebuah menara. Sepanjang usianya Rapunzel tidak diperkenankan menggunting rambutnya yang panjang, karena di situlah letak kekuatannya. Pada ulang tahun ke 18, Rapunzel ingin bebas, melihat segala keindahan dunia termasuk cahaya yang mengambang. Dengan dibantu oleh seorang pencuri, Flyn Rider (vokal Zachary Levi), Rapunzel berhasil melarikan diri. Akankah Rapunzel menemukan kebahagiaan? Kalau kartun dibikin 3D, gambarnya bagus sekali, bisa menonjol banget atau dalam banget. A v

HD VIDEO :9 HD AUDIO :9 MOVIE :8 SUPPLEMENT : 4 OVERALL :8

Album di atas dapat dibeli di IAVA (Indonesia Audio Video Association) telp. 0818800031 audio video 77 September - Oktober 2011

REVIEW BLU-RAY

Begini jadinya kalau James Bond pakai kaca mata si koboi Lone Ranger ditambah seorang hopeng lulusan Butongpay yang jago tendang sana tendang sini – maka hasil kolaborasinya adalah The Green Hornet. Ini cerita lucu-lucuan jangan diambil hati kenapa dinamakan The Green Hornet. Ceritanya sederhana saja ada seorang pemuda yang rada lugu Britt Reid (Seth Rogen) punya ayah yang streng. Entah kenapa sang ayah mendadak sontak berpulang ke akhirat dan mewariskan usaha penerbitan ke Britt. Kemudian Britt kebingungan karena dia merasa bukan orang yang pas untuk menggantikan usaha ayahnya. Dia mulai memecat orang-orang yang bekerja pada ayahnya (mau tutup usaha kale) tapi dia tertarik sama Kato (Jay Chou) pemuda ahli mekanik yang dipercaya ayahnya. Kato ini bisa bikin mobil virtual yang dilengkapi dengan misil, senapan atau apa saja (namanya juga virtual alias mimpi). Nah bersama Kato, Britt menjadi semacam Batman dan Robin yang suka menolong warga yang ditimpa kekerasan. Pokoknya ceritanya seru dan lucu juga sih. Ditambah gambar 3D, kayaknya misil nyata sekali menabrak kita!! A v


MUSIC by : Tamaguchi

REVIEW CD

David Munyon : Big Shoes

Media Rekam : CD Mastering : PCM Penyanyi : David Munyon Produksi : Stockfisch

David penyanyi country yang kini berkiblat ke nyanyian berbau rohani. Tapi ironisnya di album ini dia menyanyikan lagu karya John Lennon “Imagine” yang justru tidak mengenal agama dan surga! Lagu-lagunya bernuansa lembut, kalem dengan lafal Cowboy English. Bila Anda menyukai lagu kalem yang manis, sepertinya Anda menemukan jodoh. Beberapa nomor yang cantik antara lain “Who’ll Stop The Rain” (John Fogerty), “Imagine” (John Lennon), “Louisiana Rain” (Tom Petty), “500 Miles” (Hedy West), “Yesterday” (John Lennon/Paul Mc.Cartney), dan “Atlantic City” (Bruce Springteen) dari seluruhnya 16 lagu. Kualitas rekamannya ciamik, vokal David yang sudah tidak bergigi lengkap (ompong) dapat dirasakan pada nyanyian yang dilantunkannya. Aransemen musiknya diwakili oleh gitar akustik, gitar bass, dan organ jadul Moog. Diedarkan oleh Stockfisch (SFR 357.6058.2). A v

Roadtracks 1

Media Rekam : CD Mastering : PCM Penyanyi : Kompilasi Produksi : High Endition

Ini adalah album kompilasi dari 17 penyanyi solo (country) di antaranya Bo Ramsey, Chris Farlow, Tracy Grammer, Chip Taylor, dan banyak lagi. Mastering-nya di Jerman dengan QC yang ketat, makanya album ini diedarkan dengan label High Endition. Beberapa lagu yang enak disimak antara lain : “Shadow of Evangeline” (Tracy Grammer), “Avenue of the Saints” (The Pines), “Ikkje bare vaaren” (Karl Bremnes), “What an oldlover knows” (Tom Rush), dan “Dedicated” (Alan Taylor), “Demons” (Hans T) – berguna untuk menguji kebolehan suatu tata suara akan vokal pria dan wanita. Jarang ada album seperti Roadtracks 1 yang bertaburan vokalis yang memiliki vokal hebat. Sungguh Roadtracks 1 aset bagus untuk menguji vokal speaker atau amplfier milik Anda. A v

Lee Ritenour’s 6 String Theory

Media Rekam : CD Mastering : PCM Musisi : Lee Ritenour dkk Produksi : Universal

Bagi yang menyukai permainan Lee Ritenour seorang musisi gitar bergenre jazz – inilah album Anda! Dipastikan Anda tak akan beranjak dari kursi kesayangan Anda sebelum album ini tandas diputar. Kalau ditanya, berapa lagu yang enak – maka jawabnya seluruh lagu! Seluruhnya ada 15 nomor lagu yang enak disimak dan enak untuk bergoyang. Kualitas rekamannya juga bagus. Tonal balance oke, dinamika gebukan drum dan roaring gitarnya oke banget, stagging-nya juga mantap. Kalau Anda penasaran, coba Anda hubungi Audiophile yang nomor kontaknya ada di banner bawah ini – di sana Anda boleh dengar sampling dari beberapa lagu. Bohong kalau Anda sebagai audiophile sejati tidak menyukainya. Penulis sendiri menyukai lagu no 4. “Give Me One Reason” whuiii...ayo kita singkirkan meja kursi – goyangkan pantat yup! A v

Album di atas dapat dibeli di Audiophile telp. (021)6126165 audio video 78 September - Oktober 2011


EXHIBITION REPORT

VISIT Launching Panasonic Lumix

Pada bulan Mei lalu, Panasonic yang merupakan salah satu brand elektronik papan atas meluncurkan produk kamera pintar seri LUMIX dan e-cam yang mengedepankan teknologi terkini.

H

adir pula dalam launching produk tersebut, , Ichiro Suganuma, President Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Rinaldi Sjarif, Vice President Director PT Panasonic Gobel Indonesia dan Dicky Derajat Muis, Product Manager PT Panasonic Gobel Indonesia. Kemajuan teknologi digital yang sedemikian pesat ditambah dengan gaya hidup masyarakat modern yang menuntut kemudahan serta kenyamanan tentunya menjadi motivasi bagi Panasonic untuk menyuguhkan produk-produk yang mampu mengimbangi tuntutan tersebut. Pada kesempatan kali ini, Rinaldi Sjarif, selaku Vice President Director PT Panasonic Gobel Indonesia menjelaskan bahwa peluncuran seri terbaru LUMIX dan e.cam kali untuk menjawab tantangan jaman, dimana tren teknologi makin meningkat sejalan dengan gaya hidup yang makin modern, dimana kegiatan virtual komunikasi seperti social networking dan blogging yang juga makin

digemari sehingga memacu Panasonic untuk menciptakan sebuah produk yang dapat mendukung kegiatan tersebut. Fitur yang ditawarkan kamera Lumix dan camcorder Panasonic sejak awal memang didukung oleh factor kemudahan pengoperasian serta mampu menghadirkan kualitas foto maupun video sekelas professional, bahkan dengan tambahan berbagai fitur cerdas seperti face recognition (pengingat wajah), maka akan menambah kenyamanan penggunanya. Begitu juga dengan e-cam keluaran Panasonic yang mampu menghasilkan kualitas video sekelas HD dengan kemampuan zooming optikal yang dapat memperbesar gambar mencapai 70 kali lipat. Untuk seri Lumix semi-pro dari kamera digital kelas SLR, saat launching didemokan sebuah hasil kualitas video yang mampu menghasilkan resolusi kelas full HD yang dapat menyuguhkan tayangan video layaknya dari kamera video professional.

audio video 79 September - Oktober 2011


VISIT

EXHIBITION REPORT

Peluncuran Samsung Galaxy SII Setelah sukses dengan Samsung Galaxy Tab I dan II yang baru saja diluncurkan, kini Samsung Electronics Co Ltd kembali meluncurkan ponsel pintar Samsung Galaxy S II yang tentunya menampilkan fitur canggih, bahkan dilansir sebagai super smartphone.

S

amsung Galaxy S II merupakan produk paling anyar yang mulai dipasarkan pada 23 juli 2011, dimana ponsel yang desainnya ramping dan ringan ini mengadopsi sistem operasi Android 2.3 alias Gingerbread serta didukung oleh layar Super AMOLED Plus 4,3 inci. Dimana Super AMOLED Plus ini mengadopsi teknologi RealStripe yang diklaim mampu meningkatkan jumlah sub-piksel sehingga gambar lebih detail dan tajam. Dalam hal kekuatan hardwarenya, Samsung Galaxy S II dipersenjatai dengan prosesor dual-core 1,2 GHz yang tergolong besar untuk ukuran smartphone sampai saat ini. Sebagai ponsel yang mampu menjalankan aplikasi video call, maka Samsung membenamkan dua kamera yang menghadap ke belakang 8 megapiksel dan depan 2 megapiksel. Samsung Galaxy S II merupakan jenis ponsel yang sangat tipis dan ringan, yaitu 8,49 milimeter dan bobot 116 gram.

Dan sebagai aplikasi standar, sudah tersedia 4 aplikasi khusus buatan samsung, Social Hub, Readers Hub, Game Hub, seerta Music Hub. Di dalam Samsung Readers Hub, pengguna bisa membaca lebih dari 2,2 juta buku dan novel, 2.000 koran dalam 49 bahasa, dan 2.300 majalah dalam 22 bahasa. Pada saat peluncuran perdananya, Samsung rencananya akan mulai menjual ponsel Samsung Galaxy S II ini dengan kisaran harga normalnya tidak sampai 6 juta rupiah, ini mungkin hanya selama masa promosi berlangsung. Spesifikasi Sistem operasi: Android 2.3 (Gingerbread) Prosesor: Dual-core ARM-Cortex 1,2 GHz RAM: 1 GB Layar: Super AMOLED Plus 4,3 inci (480x800) Kamera: 8 MP (belakang), 2 MP (depan) Konektivitas: Bluetooth, Wi-Fi Direct, NFC Baterai: 1650 mAh Ketebalan: 8,49 mm Bobot: 116 gram

audio video 80 September - Oktober 2011


Nama Produk

harga

LG 42LE7500, TV LED 42”, Full Stereo, Rp 14.850 1920x1080p, Tru Surround,Bluetooth, PC input,Wireless, 4 HDMI, USB, LG 32LF2000, TV LED 32”, Full Stereo, Rp 3.555 1920x1080p, Tru Surround, DVD input, PC input, 4 HDMI, USB, LG 42LX6500, TV LED 42”, 3D, Full Stereo, Rp 18.100 Full HD 1920x1080p,Contrast 8.000.000:1, Tru Surround, Wireless AV Link, DVD input, PC input, 3 HDMI, USB, LG 47LX6500, TV LED 47”, 3D, Full Stereo, Rp 21.580 1920x1080p, Tru Surround, Response Time 2ms, DVD input, PC input, 3HDMI, 2 USB,

TV PLASMA Nama Produk

harga

LG 50PJ350, 50”, Full Stereo, 1366X768p, Dynamic Contrast, PC input, HDMI, USB,

Rp 9.265

LG 42PJ350, 42”, Full Stereo, 1024X768p, Dynamic Contrast, PC input, HDMI, USB,

Rp 5.160

LG 50PQ60, 50”, Full Stereo, Double Window, Rp 15.855 1366X768p, Digital TV tuner, PC input,HDTV Ready, 2.000.000:1 contrast ratio, 3 HDMI, USB, Power Cons. 200w, LG 42PT250, 42”, Full Stereo, 1024X768p, PC input, HDTV Ready, USB, HDMI,

Rp 5.000

LG 42PW450, 42”, 3D, Full Stereo, 1024X768p, PC input, HDTV Ready, USB, HDMI,

Rp 6.500

Panasonic TH-P46U30, 46”, Full Stereo, Full HD, 1.920x1.080p, card Reader, PC input,PC input,HDMI,

Rp 9.600

Panasonic TH-P42X10, 42”, Full Stereo, PiP(1 Rp 5.800 tuner), PC input, DVD input, HDMI, Panasonic TH-P42X30, Smart TV, 42”, Full Stereo, 1024X768p, LAN, Card Reader, PC input, 3 HDMI,USB

Rp 5.500

Samsung PS-42C450, 42”, Full Stereo, Rp 5.740 1.366x768p, Tru Surround, DNIe, PC input, 3 HDMI, DVD input, Samsung PS-50C7000, 50”, Full Stereo, 3D, Rp 22.770 Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround, DNIe, 600Hz,Internet TV,PC input,4 HDMI, DVD input,

LG 32LV2530, TV LED, Smart TV, 32”, Full Rp 4.000 Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, LG 32LV3730, TV LED, Smart TV, 32”, Full Rp 3.800 Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, LG 42LV3730, TV LED, Smart TV, 42”,Full Rp 9.500 Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, LG 47LV3730, TV LED 47”, Full Stereo, Rp 14.700 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, LG 55LV3730, TV LED 55”, Full Stereo, Rp 28.880 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, LG 42LV3500, TV LED 42”, Full Stereo, Rp 7.800 1920x1080p, Tru Surround, PC input, 3 HDMI, USB, LG 32LW4500, TV LED 32”, 3D, Full Stereo, Rp 6.000 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, LG 42LW4500, TV LED 42”, 3D, Full Stereo, Rp 14.000 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, LG 42LW5700, TV LED 42”, 3D, Full Stereo, Rp 15.600 1920x1080p,Tru Surround, Smart TV, Digital TV, LAN, PC input, 4 HDMI, USB, LG 47LW5700, TV LED 47”, 3D, Full Stereo, Rp 22.200 1920x1080p, Tru Surround, Smart TV, Digital TV,LAN, PC input, 4 HDMI, USB, LG 55LW5700, TV LED 55”, 3D, Full Stereo, Rp 37.000 1920x1080p, Tru Surround, Smart TV, Digital TV, LAN, PC input, 4 HDMI, USB, Panasonic THL42E3G, TV LED 42”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, 100Hz, Power Cons. 140w, DVD input, 3 HDMI, USB, PC input,

TV LED Nama Produk

harga

Akira LED-24B10FHD, 24”, Full Stereo, Full Rp 1.900 HD 1920X1080p, Contrast 50.000:1, Brightness 300 cd/m2, Response Time 5ms, HDMI,PC input, USB,

AUDIO VIDEO By: Doharto

Rp 8.400

Samsung UA40C7000, TV LED 40”, 3D Rp 19.000 TV,Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, Clear Motion Rate 600Hz, PC input,DVD input, 4 HDMI, USB, Samsung UA46C7000, TV LED 46”, 3D Rp 24.000 TV,Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, Clear Motion Rate 600Hz,20w 10% RMS, Power Cons. 170W,PC input, DVD input,4 HDMI, USB,

Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah

audio video 81 September - Oktober 2011

SHOPPING GUIDE

Doharto

A

udio Video kali ini akan memunculkan deretan produk dan harga yang disusun oleh tim redaksi berdasarkan pemantauan terhadap produk dan harga tersebut di sejumlah gerai-gerai elektronik. Tentunya deretan harga ini diharapkan bisa menjadi referensi awal yang bisa anda gunakan sebagai panduan belanja.


Nama Produk

harga

Samsung UA46C8000, TV LED 46”, 3D TV, Rp 26.315 Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, PiP, 20w 10% RMS,Clear Motion Rate 800Hz, Internet @ TV, WiFi, PC input, DVD input,4 HDMI 1.4, USB,

SHOPPING GUIDE

AUDIO VIDEO By: Doharto

Samsung UA55C8000, TV LED 55”, 3D TV, Rp 42.105 Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, PiP, Clear Motion Rate 800Hz, Internet @ TV,WiFi, 30w 10% RMS,PC input, DVD input,4 HDMI 1.4,USB, Samsung UA32D4010, TV LED 32”, Full Rp 3.950 Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, PC input, 4 HDMI, USB, Samsung UA40D6000, TV LED 40”, 3D, Full Rp 13.775 Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, Samsung UA46D6000, TV LED 46”, 3D, Full Rp 17.575 Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, Samsung UA40D6600, Smart TV, TV LED 40”, Rp 15.200 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, LAN, PC input, HDMI, USB, Samsung UA46D6600, Smart TV, TV LED 46”, Rp 23.350 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, LAN, PC input, HDMI, USB, Samsung UA55D6600, Smart TV, TV LED 55”, Rp 30.000 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, LAN, PC input, HDMI, USB, Samsung UA46D7000, Smart TV, TV LED 46”, Rp 24.575 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, LAN, PC input, HDMI, USB, Samsung UA55D8000, Smart TV, TV LED 55”, Rp 39.000 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, LAN, PC input, HDMI, USB, Sanyo LCE-24C100, 24”, TV LED, Full Stereo, Rp 2.110 1920ix1080p, Dynamic Contrast 2.500.000:1, Tru Surround, Response Time 6.5ms,PC input, HDMI, USB, Sharp LC19LE520, 19”, Full Stereo,1366x768p, Rp 2.000 PC input, HDMI, Sharp LC-40LE700M, TV LED 40”, Full Rp 8.250 Stereo, 1920ix1080p, Brightness 450cd/m2, Contrast 2.000.000:1, Tru Surround,20w 10% RMS, Power Cons. 134, PC input, DVD input, 4 HDMI, Sharp LC22LE520, 22”, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, PC input, 3 HDMI,

Rp 2.430

Sharp LC40LE820, 40”, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, 100hz/120Hz, Tru SurroundPower Cons. 126W, PiP, PC input, 3 HDMI, USB,

Rp 10.500

Sharp LC40LE830, 40”, 3D, Full Stereo, Full Rp 16.000 HD 1920ix1080p, Tru Surround, X-Gen Panel, Power Cons. 126W,PC input,4 HDMI,USB, Sharp LC46LE830,46”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,X-Gen Panel,Power Cons. 126W,PC input,4 HDMI,USB,

Rp 24.500

Sharp LC52LE830,52”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,X-Gen Panel,Power Cons. 126W,PC input,4 HDMI,USB,

Rp 36.500

Nama Produk

harga

Sony KDL-40EX720, 40”, 3D, TV LED, Smart Rp 17.000 TV,Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality, WiFi, PC input, USB, Sony KDL-55EX720, 55”, 3D, TV LED, Smart Rp 29.000 TV, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV, LAN, X-Reality, WiFi, PC input, USB, Sony KDL-46EX720, 46”, 3D, TV LED, Smart Rp 21.000 TV, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV, LAN, X-Reality, WiFi, PC input, USB, Sony KDL-32EX720, 32”, 3D, TV LED, Smart Rp 8.000 TV, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV, LAN, X-Reality, WiFi, PC input, USB, Sony KDL-40NX720, 40”, TV LED, 3D, Full Rp 25.000 Stereo, 1920ix1080p, WiFi, DVD input, 4 HDMI, PC input, USB, Internet TV, Sony KDL-60NX720, 60”, TV LED, 3D, Full Rp 58.000 Stereo, 1920ix1080p, WiFi, DVD input, 4 HDMI, PC input, USB, Internet TV, Sony KDL-55HX925, 55”, TV LED, 3D, Full Rp 56.000 Stereo, 1920ix1080p, Internet TV, WiFi, 4 HDMI, PC input, USB, Sony KDL-65HX925, 65”, TV LED, 3D, Full Rp 78.000 Stereo, 1920ix1080p, Internet TV, WiFi, 4 HDMI, PC input, USB, TCL 32LP11E, TV LED, 32”, Full Stereo, 1920ix1080p, HDMI, PC input, USB,

Rp 3.740

TCL 24LP11E, TV LED, 24”, Full Stereo, 1920ix1080p, HDMI, PC input, USB,

Rp 2.210

TCL 19LP11E, TV LED, 19”, Full Stereo, 1920ix1080p, HDMI, PC input, USB,

Rp 1.690

Toshiba 19HV10, 19”, TV LED, Full Stereo, Rp 1.100 1920ix1080p, HDMI, PC input, USB, Toshiba 32PS1, 32”, TV LED, Full Stereo, Rp 4.315 1920ix1080p, DVD input, HDMI, PC input, USB, Toshiba 32AL10ES, 32”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, 2 HDMI, PC input, USB,

Rp 3.800

Toshiba 40AL10ES, 40”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, 2 HDMI, PC input, USB,

Rp 7.750

Toshiba 32PS10, 40”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, 2 HDMI, PC input, USB,

Rp 4.300

Toshiba 40PS10, 40”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, 2 HDMI, PC input, USB,

Rp 8.100

Toshiba 42XL700, 42”, TV LED, Full Stereo, Rp 10.000 1920ix1080p, Contrast 3.000.000:1, 20w 10% RMS, 149w Power Cons., DVD input, 4 HDMI, PC input, USB Toshiba 46WL700, 46”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, PC input, USB,

Rp 20.000

Toshiba 55XL700, 55”, TV LED, Full Stereo, Rp 20.530 1920ix1080p,Contrast 3.000.000:1, 20w 10% RMS, 149w Power Cons., DVD input, 4 HDMI, PC input, USB,

Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah

audio video 82 September - Oktober 2011


AUDIO VIDEO By: Doharto

Nama Produk

harga

Nama Produk

LG 42LD420,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo, PC input,Contrast Ratio 80.000:1,3 HDMI,DVD input,USB,

Rp 7.265

Changhong LT32716, 32”, 1366x768p, Full Rp 2.400 Stereo, PC input, 2 HDMI, USB,

LG 42LD450,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo,Brightness 450cd/m2,Audio output 20w 10% RMS,PC input,2 HDMI,DVD input,

Rp 6.850

Changhong LT32726, 32”, 1366x768p, Full Rp 2.800 Stereo, PC input, HDMI, DVD input, USB,

LG 42LD460,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo,USB,PC input,HDMI,DVD input,

Rp 7.895

LG 32LD310, 32”, 1366x768p, Full Stereo, Rp 2.750 Contrast 30.000:1, Contrast 30.000:1,Time Response 5.2ms, PC input, HDMI, DVD input,

LG 42LD550,42”,Full HD 1920x1080p,200 Hz,Full Stereo, PC input,3 HDMI,DVD input,

Rp 8.425

LG 32LK311, 32”, 1366x768p, Full Stereo, PC input, HDMI,

LG 46LD550,46”,Full HD 1920x1080p,200 Hz,Full Stereo, PC input,3 HDMI,DVD input,

Rp 9.685

LG 42LD650,42”,Full HD 1920x1080p,100 Hz,Full Stereo,Contrast Ratio 150.000:1, USB,PC input,HDMI,DVD input,

Rp 10.105

LG 42LK410,42”,Full Stereo,1920x1080p,PC Rp 6.600 input,2 HDMI,USB, Panasonic TH-L42U30,42”,Full Stereo,Full Rp 7.000 HD 1920x1080p,Contrast 20.000:1,LAN,Tru Surround,Card reader,PiP,DVD input,PC input,3 HDMI,USB, Polytron PLM-42H11,42”,Full Stereo, Full HD 1920X1080p,Contrast ratio 50.000:1,106w 10% RMS,Power Cons. 250W,Brightness 500cd/ m2,Times Response 4mm,HDMI,USB,

Rp 6.900

Samsung LA-40C550,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,20w 10% RMS,PiP (1 Tuner),PC input,4 HDMI,USB,DNIe,Tru Surround,

Rp 8.630

Samsung LA-46C550,46”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,20w 10% RMS,PiP (1 Tuner),power Cons. 210W,PC input,4 HDMI,USB,DNIe,Tru Surround,

Rp 10.530

Samsung LA-40D550,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1),PC input,4 HDMI,USB,

Rp 6.600

Samsung LA-40D551, 40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1),PC input,2 HDMI,USB,

Rp 7.000

Sharp LC40L500, 40”, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, Contrast Ratio 50.000:1, PiP, Tru Surround, PC input, DVD input, 3 HDMI,

Rp 6.650

Sharp LC40L650, 40”, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, 100hz, Contrast 50.000:1, Tru Surround, USB, PC input, PiP, DVD input, 3 HDMI,

Rp 8.800

Sony KLV-46BX400, 46”,Full Stereo, Full HD 1920x1080p, PiP, 2 HDMI, PiP, 20w 10% RMS, Power Cons. 151w,PC input,USB,DVD input,

SHOPPING GUIDE

TV LCD 32”

TV LCD 40”-49”

harga

Rp 3.100

Panasonic TH-L32C20, 32”,Full Stereo, Tru Rp 3.400 Surround,1366x768p, Contrast 20.000:1, Card Reader, Analog TV, DVD input, PC input, 1 HDMI, Long Panel Life up to 60.000 jam, Panasonic TH-L32C30, 32”, Full Stereo, Full Rp 3.300 HD 1920x1080p, Tru Surround, PC input, 1 HDMI, USB, WiFi, LAN, Panasonic TH-L32C3, 32”, Full Stereo, Full Rp 3.300 HD 1920x1080p, Tru Surround,PC input, 1 HDMI, USB, WiFi, LAN, Samsung LA-32C530, 32”,Full Stereo, Tru Rp 2.900 Surround, Full HD 1920x1080p, 20w 10% RMS, PiP (1 Tuner), DVD input, PC input, 3 HDMI, DNIe, Samsung LA-32D450, 32”, Full Stereo, Tru Rp 3.000 Surround, Full HD 1920x1080p, 20w 10% RMS, DVD input, PC input, HDMI, DNIe, Sharp LC-32L4071, 32”, Full Stereo, Rp 3.000 1366x768p, PC input, HDMI, Tru Surround, TCL L32H9,32,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input,Power Cons. 130W,

Rp 2.575

Toshiba 32PB1, 32”, Full Stereo, 1366x768p, Rp 2.800 Contrast 50.000:1,DVD input, HDMI, PC input, USB, Tru Surround,

TV LCD 19”-24” Nama Produk

harga

Rp 6.060

Akira Advance V2220, 22”, Full tereo, 1366x768p, PC input, HDMI, DVD input,

Rp 1.250

Sony KDL-40CX520,40,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI,USB,Internet TV,WiFi,PC input,

Rp 7.000

Changhong LT24699, 24”, Full Stereo, Full HD Rp 1.550 1920X1080p, Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2, HDMI, PC input, USB,

Sony KDL-46CX520,46,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI,USB,Internet TV,WiFi,PC input,

Rp 11.187

Changhong LT19699, 19”, AV Stereo, 1366 x768p, PiP, HDMI, PC input,

Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah

audio video 83 September - Oktober 2011

Rp 1.535


Nama Produk

harga

LG RT-22LD310, 22”, Full Stereo,1366x768p, Contrast 30.000:1, 20w 10% RMS,1 HDMI,PC input,DVD input,

Rp 1.740

LG RT-19LD330, 19”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast 50.000:1, 20w 10% RMS, 1 HDMI, PC input, DVD input,

Rp 1.740

LG RT-22LD330, 22”, Full Stereo,1366x768p, Contrast 50.000:1,20w 10% RMS,1 HDMI,PC input,DVD input,

Rp 1.635

SHOPPING GUIDE

AUDIO VIDEO By: Doharto

htiB

LG RT-19LD340, 19”, Full Stereo, 1366x768p, Rp 1.790 Contrast 70.000:1, Response Time 4ms, 1 HDMI, PC input, DVD input, LG RT-22LK311, 22”, 1366x768p, Contrast 8.000:1, 1 Speaker, USB, PC input,

Rp 1.475

LG M-227WAP, 22”, Full Stereo, 1366x768p, 1 HDMI,PC input,DVD input,

Rp 1.555

LG M-197WAP,19”,Full Stereo,1366x768p,1 HDMI,PC input,DVD input,

Rp 1.320

Panasonic TH-LH19C20, 19”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast 20.000:1, Bass X, 1 HDMI, PC input,

Rp 1.425

Polytron PLM 19B51, 19”, Full Stereo, Rp 2.000 1366x768p, Contrast ratio 10.000:1, Picture Freeze, Time response 4 ms,3.6w 10% RMS, Brightness 300cd/m2,1 HDMI,PC input,USB,

Nama Produk

harga

LG LH-HT305SU, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, Rp 1.560 300w 10% RMS, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, HDMI, LG LH-HT503PH, 1 DVD, DivX, 6 Speaker Rp 2.895 with 2 floorstanding, 500w 10% RMS, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, HDMI, LG LH-HT554, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 4 floorstanding, 500w 10% RMS, DVD output, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,

Rp 3.115

LG LH-HT805, 1 DVD, DivX, 6 Speaker Rp 2.000 with 4 floorstanding, 850w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II,USB, 1080p up-scaling, USB, LG LH-HB905TA, 1 DVD, DivX, 6 Speaker Rp 3.800 with 4 floorstanding,1100w 10% RMS, 1080p up-scaling, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB,

Polytron PLM 1930R, 19”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast ratio 10.000:1,Picture Freeze, Time response 4 ms,3.6w 10% RMS, Brightness 300cd/m2,1 HDMI,PC input,USB,

Rp 1.950

LG LH-HT906TA, 1 DVD, DivX, 6 Speaker Rp 4.400 with 4 floorstanding, 1100w 10% RMS, 1080p up-scaling, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB,

Polytron PLM 24M60, 24”, Full Stereo, Full HD, Contrast 40.000:1, Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS, Time response 5 ms, Power Cons. 55W,2 HDMI, USB, PC input,

Rp 1.900

LG LH-HT806TM, 1 DVD, 6 Speaker with 4 floorstanding, 1080p up-scaling, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB,

Polytron PLM 24M51, 24”, Full Stereo, Full HD, Contrast 40.000:1, Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS,Time response 5 ms,Power Cons. 55W,2 HDMI,USB,PC input,

Rp 2.100

Rp 2.760

Panasonic SC-XH10, 1 DVD, DivX, 6 Rp 1.350 Speaker, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB,

Samsung LA-19C350, 19”, Full Stereo, Rp 1.740 1366x768p, 6w 10% RMS, 1 HDMI, PC input, DVD input, Samsung LA-26D400, 26”, Full Stereo, 1366x768p, 85w Power Cons., HDMI, USB,

Rp 2.175

Sanyo 19K40,19”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input,

Rp 1.370

Sanyo 24K50,24”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input,

Rp 1.565

Sharp LC-22L10, 22”, Full Stereo,1366x768p, HDMI, PC input, 10w 10% RMS,

Rp 1.650

TCL 20E6, 20”,Full Stereo,1366x768p,power Cons. 45W,DVD input,HDMI,PC input,

Rp 1.375

TCL 24D10, 24”, Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input,

Rp 1.690

Toshiba 24PB1, 24”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast ratio 20.000:1, USB input, 1 HDMI, PC input,

Rp 1.745

Weston WS TV2001, 20”, Full Stereo, 1366x768p, DVD input,HDMI, PC input,

Rp 1.375

Panasonic SC-XH155, 1 DVD, DivX, 6 Rp 3.750 Speaker with 2 floorstanding, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, HDMI, Philips HTS2500, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, Rp 1.595 DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, 300w 10% RMS, Philips HTS3181, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, Rp 1.650 DVD output, DTS, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB, 300w 10% RMS, Philips HTS3276, 1 DVD, DivX, 6 Speaker Rp 3.100 with 2 Floorstanding, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB, Philips HTS3510, 1 DVD, 6 Speaker, DVD Rp 1.705 output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, Philips HTS3530, 1 DVD, DivX, 6 Speaker Rp 3.000 with 2 Floorstanding, 600w 10% RMS, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB, Philips HTS5550, 1 DVD, DivX, 6 Speaker Rp 5.100 with 4 Floorstanding, 1080p up-scaling, 1.200w 10% RMS, DVD output, DTS, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,

Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah

audio video 84 September - Oktober 2011


Nama Produk

harga

Nama Produk

Pioneer HTZ-181, 1 DVD, 6 Speaker, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, 350w 10% RMS,

Rp 2.890

Sharp BD-HP25,3HDMI ver. 1.3a,USB,Tru Rp 2.790 Surround,Simplink,

Polytron PHT158, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,

Rp 1.500

Samsung HT-D455HK, 1 DVD, 1080p Up- Rp 3.000 scale, 6 Speaker with 4 Floorstanding, 850w 10% RMS, Power Bass, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,

Sharp BD-HP90,3HDMI ver. 1.3a,USB,Tru Rp 4.850 Surround,Simplink, Sony BDP-S380, internetvideo streaming,WiFi, Rp 1.700 Dolby True HD, Wireless,USB, Sony BDP-S470, internet video streaming,WiFi, Rp 2.300 Dolby True HD,

Samsung HT-D350K, 1 DVD, 6 Speaker, 330w Rp 1.650 10% RMS, Power Bass, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, Samsung HT-D3330, 1 DVD, 6 Speaker, 330w Rp 1.450 10% RMS, Power Bass, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, Sharp HTCN-390DVW, 1 DVD, 1080p Up- Rp 1.500 scale, 6 Speaker, DVD output, Dolby AC3, dts, 210w 10% RMS, Dolby Prologic II, HDMI, USB, Sharp HTCN-790DVW, 1 DVD, 1080p Up- Rp 3.500 scale, 6 Speaker with 4 Floorstanding, 210w 10% RMS, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB, Sharp HTCN-830DVW, 1 DVD, 1080p Upscale, 6 Speaker with 2 Floorstanding, 210w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB,

Rp 2.000

Sharp HTCN-890DVW, 1 DVD,1080p Up- Rp 2.400 scale,6 Speaker with 4 Floorstanding,420w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Sony DAV-TZ200, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, Rp 2.650 DVD output,500w 10% RMS,Dolby AC3,Dolby Prologic II, Sony DAV-DZ640, 1 DVD, 6 Speaker with 4 Rp 3.500 Floorstanding,USB, Dolby AC3,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Sony DAV-DZ840,1 DVD,6 Speaker with 4 Rp 4.500 Floorstanding,USB, Dolby AC3,Dolby Prologic II,HDMI,USB,

BLU-RAY Nama Produk

harga

LG BD370, Dolby True HD Support, USB Rp 3.100 Port, LG BD550,Dolby True HD Support,USB Port,

Rp 1.315

LG BD560,Dolby True HD Support,USB Port,

Rp 1.765

LG BD570,Dolby True HD Support,USB Port,

Rp 2.000

CAMCOrDER Nama Produk

harga

MEDIA REKAM : HARD DISK DRIVE Sony DCR-SR68, Zoom:60/..LCD 2.7” Touch Rpw 3.950 Panel, HDD 80GB, Carl Zeiss Vario TessarLens, Digital Camera, Memory Stick DuoTM, MEDIA REKAM : KARTU MEMORI Canon HFR26, Zoom : 28/..,Full HD 1920x1080i, Rp 5.900 CMOS Censor,SDHC Card Slot,Dynamic Image Stabilizer,Digital Camera,LCD 3.0”,32GB Built-in HDD,HDMI,USB, Canon FS405, Zoom : 41/.., LCD 2.7”, SDHC Rp 2.000 Card Slot, Dynamic Image Stabilizer, Digital Camera, Canon FS46, Zoom : 37/.., Digital Camera, LCD 2.7”, Stereo Condenser Microphone

Rp 3.000

JVC GZ-MS215, Zoom 45/900,LCD 2.7”, Digital Camera,Berat 230gr,

Rp 2.055

JVC GZ-HM30,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Rp 2.425 Camera, Sanyo CA9, Water Proof,Zoom : 5/12,LCD Rp 3.000 2.5”, Photo 9 MP,SD Card,Image Stabilizer Function, Sony HDR-PJ10, LCD 3.0”, Carl Zeiss Lenses, Rp 8.000 Digital Camera,Built-in Projector, Exmor RCMOS Censor, Full HD,HDMI, 16 GB Builtin Flash Memory, Memory Stick Pro DuoTM Sony DCR-SX20,Zoom:50/2000,LCD 2.7”,Carl Rp 2.160 Zeiss Lenses,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM Sony DCR-SX44,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Rp 2.895 Zeiss Lenses,Digital Camera,4 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM Sony DCR-SX60,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Rp 4.060 Zeiss Lenses,Berat:240gr,Digital Camera 0.3 MP,16 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM Sony DCR-SX65,Zoom:LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,4 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM

Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah

audio video 85 September - Oktober 2011

SHOPPING GUIDE

Polytron PHT138, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, Rp 1.195 DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, 80w 10% RMS, Power Cons.98w,

harga

Rp 2.845

AUDIO VIDEO By: Doharto


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.