AUDIO VIDEO 7

Page 1

Techno : Salah Kaprah Dalam Sistem Home Entertainment

Review Test 4 Perangkat HTiB

www.audiovideo-indonesia.com

EDISI 07 / THN. II / MEI 2012

REVIEW Pioneer SC-LX85 Vivitek H-1085 Cary Audio SLP-03 Audio Aura 30 Sennheiser HD202 Sony ZX100 HIEND Avantgarde Alexandria Mark Levinson dan Revel HISTORY History of Linn VISIT Nordost si Pembuat Koneksi EDISI 07 / THN. II / MEI 2012 Pulau Jawa : Rp 30.000 Luar Pulau Jawa : Rp 32.000

HOME THEATER Sajian Bioskop Rumah Modern Mission MX-300

JBL RMA-330

Panasonic PT-AE100EA

Polytron LCD PLM 32T-12S

Shopping Guide : 305 Produk Audio video

ďż˝




Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi Redaksi Sekretaris Redaksi Kontributor

Tjandra Ghozalli Budi Santoso David Susilo, Doharto Simatupang Dita Nursari Sie Kek Chung, Malion, Didik.Wa, Boyke, Herwin, Tony Susanto, Wiyono.

Grafis Manajer Iklan Ir. Tjandra Ghozalli Ir Pemimpin Umum

BACA GRATIS Atau melalui SCOOP. Compatible dengan iPad, Galaxy, laptop, tablet dan PC.

A. Aziz Telp: 08161131936 / 021-33066836 Email: aziz_avi@yahoo.com

Keuangan

Ridwan Candra

Fotografer

A. Riff Syarifudin, Fajar Sutrisno

Alamat Redaksi

Jl. Pulo Buaran III F5 BPSP-Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930

Majalah Audio Video on line & on time dapat dibaca gratis (free) melalui :

www.audiovideo-indonesia.com

Cecep

Telp: (021) 4619502 Fax: (021) 46826450

Penerbit

PT Audiomedia Nusantara Raya

Pres Dir

Mario Alisjahbana

Pres Kom

Milyanti Yani

Komisaris

Lukmanul Hakim Adham

Group Media

HOME THEATER MARAK LAGI

J

ika anda lihat tulisan tulisan yang termuat di majalah Audio Video edisi Mei kali ini dipenuhi dengan perangkat home theater. Komparasi dan produk mancanegara juga didominasi oleh home theater. Teknologi home theater berkembang maju, sekarang sudah ada teknologi Dolby Prologic IIIz yang membentuk bayangan suara tidak hanya secara horisontal juga vertikal. Sehingga bila ada pesawat udara melesat di atas kepala penonton, maka suaranya juga demikian –

berasal dari atas kepala. Juga iTunes bersama segala gadget elektronik sudah menyatu di receiver A/V, sehingga iPod, iPhone, dan iPad dapat dimainkan lewat perangkat ini. Tak ketinggalan teknologi 3D juga mengubah koneksi HDMI lebih kompleks lagi. Boleh dibilang home theater adalah segmen audio yang teknologinya paling maju – melampaui karaoke, apalagi high end. Oleh sebab itu kami selalu memperhatikan dan mengulasnya untuk menambah pengetahuan Anda, pembaca setia majalah Audio Video.

audio video 4 Mei 2012



contents

8 NEW PRODUCT Focal Maestro Utopia, Mission MS-10 Audio King HS-7300KA,

10 PRODUCT INFO

Onkyo TX-NR709, Samsung HW-D600, Denon AVR-2313CI, Harman/Kardon AVR-265, Sony STR-830, Onkyo TX-NR616, Yamaha Aventage RX-A3010, Pioneer VSX-60, Samsung HW-D7000

18 REVIEW

Pioneer Pioneer SC-LX85, Vivitek H-1085, Cary Audio SLP-03, Audio Aura 30, Sennheiser HD202, Sony ZX100,

42

28 TEST

Mission MX-300, Panasonic PT-AE100EA, Polytron LCD PLM 32T-12S, JBL RMA-330, Samsung BD-D5500

28 VISIT

Polytron Cinemax, Linn, Nordost

12 THEME

46

42 HIEND 1 Avangarde

Menjangkau Nuansa Theater di Rumah

46 HIEND 2 Alexandria

50 HI END 3

Mark Levinson dan Revel

53 VISIT

Press Release Changhong

56 TECHNO 15 REVIEW TEST

Samsung HT-C5550W, Sony BDV-E985, Panasonic SC-BTT270, LG LH-HX906TX

Salah Kaprah Dalam Sistem Home Entertainment

50

58 REVIEW CD

Metalica, Robin Thicke, Galileo, Mac Miller, Boy & Bear, Hivi!, Ello dan Transformasi Musikal

60 SHOPPING GUIDE TV, HTiB, Camcorder, Micro Compo, Blu-ray, Proyektor

56 2011 audio video 6 Mei 2012



Audio King HS-7300KA

PENULIS

NEW PRODUCT

Budi Santoso

S

ebuah amplifier khusus untuk pengguna karaoke persembahan dari Audio King menjadi pilihan yang menarik, selain didukung oleh penguat daya yang besar, serta ditopang oleh banyak fitur yang memungkinkan kita menjadi penyanyi yang profesional.

Audio King HS-7300HS merupakan seri terbaru yang dirancang sebagai amplifier terintegrasi, sehingga cukup praktis untuk penggunaan di perumahan yang difasilitasi dengan penguat daya 130 watt perkanal pada impedansi 8 ohm atau 170 wat perkanal pada impedansi 4 ohm.a

Focal Maestro Utopia

I

nilah loudspeaker buatan Focal seri Maestro Utopia yang memiliki desain kotak yang unik dengan konfigurasi susunan driver yang unik pula, dimana Maestro Utopia adalah salah satu model loudspeaker paling canggih produksi Focal, terutama hasil inovasi di bass dengan MDS (Magnetic Damping System) yang mampu beradaptasi dengan ruang dengar. Apalagi dengan efisiensi mencapai 93dB, maka akan diperoleh dinamika punchy serta kapasitas daya yang tak terbatas. Maestro Utopia memiliki tanggapan frekuensi yang luas, dari 25 – 40.000 Hz yang lebih dari cukup untuk bidang audible pada umumnya, dan direkomendasi untuk daya amplifier dari 80 – 600 watt.a

Mission MS-10

S

ubwoofer yang satu ini merupakan salah satu seri keluaran Mission yang dikemas dalam kotak berukuran lumayan besar dan menggunakan driver berukuran 10 inci dengan konsep down-firing, dimana letak driver menghadap ke bawah. Subwoofer aktif Mission MS-10 dipersenjatai dengan penguat daya internal 150 watt kelas AB dengan tanggapan frekuensi yang mampu dihandel dari 30 – 165 Hz serta dilengkapi dengan pengatur low pass filter (LPF) yang dapat diset secara variabel.a

audio video 8 Mei 2012



PENULIS

Budi Santoso

Onkyo TX-NR709

Samsung HW-D600

he Onkyo TX-NR709 adalah jenis AV receiver yang diperuntukan sebagai perangkat tata suara home theater, tentu saja telah mendapatkan sertifikasi THX ® Select2 Plus ™ yang direkomendasi dengan kinerja yang optimal. Anda juga mendapatkan fitur pilihan suara surround terbaru , termasuk Dolby ® TrueHD dan DTS-HD Master Audio ™ , dimana keduanya merupakan jenis format resolusi tinggi yang banyak diadopsi pada banyak film Blu-ray. Ditambah delapan input HDMI termasuk satu di depan untuk memudahkan akses - memungkinkan Anda terhubung semua peralatan high-def Anda. Dan jangan lupa bahwa ada dua HDMI paralel untuk terhubung ke TV dan proyektor.

nda akan menikmati suara yang mendebarkan dengan semua film, acara TV, musik, dan video game dengan Samsung HW-D600. Ini adalah produk keluaran Samsung berupa AV receiver dengan penampilan yang tampak keren untuk mendrive 5 kanal audio, termasuk decoding format suara surround resolusi tinggi terbaru yang tersedia untuk komponen Blu-ray player. Samsung HW-D600 menawarkan koneksi HDMI untuk switching sederhana di antara empat komponen high-def, termasuk kompatibilitas dengan 3D terbaru Blu-ray player serta fitur auto kalibrasi speaker canggih yang membuat sistem dapat disetting dalam sekejap. Bahkan Anda dapat menikmati iPod ® atau iPhone ® bersama dengan home theater melalui perangkat ini.

T

A

Yamaha Aventage Harman/Kardon AVR-265.

D

ahulu AS punya 8 produsen amplifier masal, kini tinggal satu, Harman/Kardon. Fasilitas AVR-265: HDMI 1,4 dengan 3D, deep color, audio return channel, Dolby True HD dan DTS-HD Master Audio. Prosesor Logic 7 mensimulasi bidang suara 360 derajat. Home theater 7.2 channel, multi room (2 kamar dengan 2 sumber berbeda). 5 masukan HDMI terhubung ke The Bridge IIIp untuk iPod / iPhone.

Sony STR-DH830

A

dalah A/V Receiver produk Sony tipe terbaru dengan daya keluaran terbesar dalam kelasnya 7.1 kanal (140 Watts x 7 @ 8 Ohm, 1 Khz, distorsi 0,05%), dengan 7 masukan HD untuk i-Pod, i-Phone, video dan musik playback, fasilitas 3D, kualitas audio tertinggi dengan enhanced audio codecs, audio return channel, dan set-up loudspeaker secara cepat.

audio video 10 Mei 2012


Onkyo TX-NR616

D

i Jepang tersisa 4 produsen masal khusus audio – salah satunya Onkyo yang merilis TX-NR616 dengan fasilitas: Sertifikat THX Select 2 Plus. HDMI untuk 3D.,Audio return channel, deep color, XV color, up sync, Dolby True HD, DTS-HD Master Audio. Iplayback untuk file audio jaringan lokal (MP3, WMA, WMA lossless, Flac, WAV, ogg vorbis, AAC (PCM). Audyssey untuk optimalkan audio dan akustik. Dolby Prologic Iiz dengan kaetinggian vertikal.

Denon AVR-2313CI

A

da 4 produsen masal hi-fi Jepang yang bertahan dari 6 produsen semula. Fasilitas Denon AVR-2313CI antara lain: Amplifier equal 7 ch (105 watts / ch/ 8 Ohm) dengan catu daya khusus. Keluaran dual subwoofer . High Def audio untuk Blu-ray seperti Dolby True HD, DTS HD Master Audio. Dolby Prologic IIIz dengan kanal vertikal. Audssey Multi Eq XT yang mengoptimalkan relasi audio – akustik ruang home theater. Multi Zone / Multi Source Playback untuk 2 ruang.

RX-A3010

S

eperti halnya Pioneer, Yamaha adalah produsen perangkat elektronik khusus audio. Fasilitas yang diemban RX-A3010 antara lain: HQV Vida Video. Memakai YPAO dengan RSC (Reflected Sound Control) untuk mengoptimalkan interaksi audio dan akustik. DLNA 1.5 dan Window 7. HD Radio (radio analog -digital) dengan iTuner. Masukan 8 HDMI. USB di panel depan.

Pioneer VSX-60

P

ioneer adalah segelintir pemain elektronik asal Jepang yang mengkhususkan diri untuk produk audio hi-fi dan home theater. Dengan demikian kualitas audio videonya dapat dipertanggung-jawabkan karena memang terfokus di bidang ini. VSX-60 berfasilitas; Wifi siap pakai dengan Air-play dan PC musik streaming. Remote control cerdas untuk App Apple dan pemilih perangkat Android untuk mengontrol AV 2012. Multi zone, Airplay, Pandora, Sirius XM (radio digital AS), DLNA streaming dan vTunes. Multi kanal 7.2 channel.

Samsung HW-D7000

I

ni adalah produk terobosan teknologi. Di dalam A/V Receiver Samsung HW-D7000 sudah builtin Blu-ray / DVD / CD player dengan multi format (DVD / DVD + - R / DVD + - RW / CD / CD-R / CD-RV) ditambah lagi ready 3D tinggal dilengkapi dengan kaca mata 3D Aktif dan LCD 3D Active. Fasilitas lain: Kemampuan suara 7.1 channel yang memukau dengan Dolby Digital, Dolby Digital Pro, dan Dolby True HD.

audio video 11 Mei 2012


PENULIS

THEMA

Budi Santoso

MENJANGKAU NUANSA TEATER DI RUMAH Dalam perjalanan sejarah, bioskop rumah sudah dikenal sejak tahun 50-an, dimana pada waktu itu terkenal dengan istilah home movies yang populer di Amerika dengan menerapkan jenis mesin proyektor Kodak 8mm dan cukup terjangkau pada waktu itu.

B

erkat teknologi tata suara multikanal yang diperkenalkan pada tahun 80-an dengan piringan laser disc yang kemudian menjadi paradigma baru dengan istilah home video, sampai pada akhirnya pada pertengahan tahun 1990, laser disc atau sistem pita analog VHS yang dipadu dengan televisi rear-projection menjadi cikal bakal home cinema, dimana ingin mewujudkan sistem home theater di dalam rumah. Di era teknologi digital yang selaras dengan perkembangan teknologi home theater, format DVD-Video menjadi booming dan mampu bertahan lama sebagai media rekam yang mampu menampilkan kualitas audio dan video dengan kelas HD (high definition) yang diimbangi dengan hadirnya jenis televisi HD (HDTV) untuk menampilkan kualitas video beresolusi tinggi. Saat ini, yang namanya kebutuhan untuk sistem home theater sudah bukan lagi menjadi sesuatu mewah, karena hampir setiap brand meluncurkan berbagai produk yang berhubungan dengan home theater, dari sistem kompak

yang biasa disebut sebagai HTiB (Home Theater in a Box) sampai model sistem komponen bagi yang berbudget lebih. Untuk sistem HTiB, mungkin tidak akan terlalu rumit dalam instalasinya, karena telah dikemas dalam satu paket yang hanya tinggal colok sesuai dengan instruksi dari buku manual yang disertakan, bahkan banyak yang telah dipaket utuh dan tinggal bunyi saja, dimana dari player, amplifier, sampai loudspeaker multikanal sudah dikemas dalam satu kotak. Lain halnya dengan sistem komponen yang terdiri dari beberapa perangkat terpisah yang kemudian diracik untuk menghasilkan sistem home theater dengan konfigurasi sesuai diinginkan. Sampai detik ini sudah sangat banyak brand yang “bermain� di area sistem home theater, sehingga hampir di semua toko elektronik menyediakan perangkat tersebut. Untuk membangun sistem home theater memang dibutuhkan beberapa perangkat standar agar diperoleh efek ruang yang mampu membentuk nuansa tiga dimensi,

audio video 12 Mei 2012


terutama pada sistem tata suaranya yang sudah dimungkinkan untuk mampu menghadirkan efek theater melalui dukungan teknologi tata suara surround yang sampai saat ini terus dikembangkan. Sedangkan untuk tampilan gambar video, saat inipun teknologi 3D juga sudah mulai merambah kalangan menengah, dimana semakin banyak jenis monitor yang telah mengadopsi teknologi 3D, bahkan bagi yang budget nya berlebih, kini mesin proyektor juga telah dilengkapi dengan prosesor 3D, walau masih menggunakan jenis kacamata khusus jenis polarisasi agar diperoleh efek 3D tersebut. Untuk lebih lengkapnya, tidak ada salahnya jika ingin membangun sistem home theater sendiri di rumah perlu diperhatikan beberapa perangkat yang dibutuhkan agar diperoleh nuansa theater yang mendekati gedung cinema.

MESIN SOURCE

Saat ini banyak alternatif mesin pemutar/player (source) yang ditawarkan, dari DVD player sampai pada Bluray player, bahkan tidak jarang kita juga dapat menggunakan jenis multimedia player yang mampu mendukung file format video kelas HD, misalnya file berekstensi MKV yang LCD/Plasma Screen

Playstation/Xbox

Computer Sat Box

Video Recorder

Blu-ray Player

Ethernet Wall Socket

FM Antena

Center Speakers Optional Speaker in a Second Room

Subwoofer

Optional Extra Real Speakers (for 7.1 sound)

Real Speakers (for 5.1 sound)

Front Speakers

Memaksimalkan jalur koneksi pada AV Receiver untuk sistem Home Theater

audio video 13 Mei 2012


PENULIS

THEMA

Budi Santoso

merupakan format standar bluray. Mesin player menjadi sangat penting diperhatikan, karena berpengaruh terhadap kualitas suara maupun video, seperti format bluray yang biasanya sudah mampu menghasilkan tayangan gambar dengan resolusi full HD 1080p, sehingga akan tetap smooth walau menggunakan layar monitor berukuran besar.

AMPLIFIER MULTIKANAL

Inilah jenis perangkat yang sangat berpengaruh besar dalam menghadirkan efek tata suara home theater, karena di dalamnya sudah ditanam prosesor efek suara yang dapat memilah maupun mengolah suara multikanal dari mesin source, sehingga dihasilkan efek tata suara keliling (surround) di dalam ruang dengar. Dalam memilih amplifier multikanal atau yang umumnya dikenal di pasaran dengan istilah AV Receiver, selain disesuaikan dengan budget, juga diperhitungkan daya keluaran amplifer sesuai kebutuhan. Jangan sampai Anda membayar mahal kelebihan watt yang sebenarnya mubazir, misalnya loudspeaker yang cukup ditopang dengan amplifier hanya 50 watt, digunakan amplifier berdaya 150 watt, maka tidak saja konsumsi listriknya yang lebih besar, tapi daya besar akan selalu lebih mahal. Penggunakan komponen terpisah selain AV receiver yang merupakan jenis amplifier terintegrasi, memang akan menjadi nilai lebih, karena mesin prosesor (preamplifier) dirancang secara terpisah dengan komponen power amplifier multikanal. Dengan sistem ini, biasanya akan merogoh kocek Anda lebih dalam, walau tidak semua sistem terpisah mampu menghasilkan kualitas lebih baik dari AV receiver.

LOUDSPEAKER

Loudspeaker dalam home theater memiliki peran penting ketika mereprensentasikan efek suara surround, dimana saat ini minimal dengan menerapkan 5 unit loudspeaker untuk keperluan di atas yang terdiri dari sepasang front speaker, sebuah center speaker, dan sepasang surround speaker (rear), bahkan kini sudah terdapat sistem yang

Paket HTiB standar Blu-ray menerapkan lebih dari 7 kanal speaker, dengan asumsi semakin banyak unit, diharapkan mampu memberi citra suara keliling yang lebih smooth. Sebagai media reproduksi suara di tingkat akhir atau ujung tombak, maka dari sisi penempatan maupun ukuran loudspeaker patut diperhatikan, karena menyangkut sisi ruang serta kebutuhan amplifier yang dipergunakan.

SUBWOOFER

Kebutuhan akan subwoofer menjadi penting ketika kita ingin menghadirkan efek tata suara home theater yang lebih megah, karena hampir semua film kini telah disiapkan untuk efek suara infra rendah yang hanya akan terdeteksi oleh driver sub. Pada umumnya, subwoofer dikemas dalam modul terpisah, dimana telah built-in amplifier, karena subwoofer biasanya membutuhkan daya ekstra untuk membangkitkan efek bas rendah, dan sampai saat ini jenis AV receiver tidak menyedikan power amplifier khusus subwoofer, hanya menyediakan jalur pre-out untuk sub saja.

MONITOR

Sejak dulu, monitor TV sudah dijadikan media tayang video untuk kebutuhan subwoofer, namun belakangan teknologi monitor dan proyektor yang semakin pesat memberi peluang besar untuk para Audiovideophile membangun sistem home theater yang semakin sempurna, bahkan tidak jarang jika ada pemain home theater yang mampu menghadirkan suasana bioskop yang lebih baik dibanding bioskop aslinya.a

Sofa khusus untuk ruang home theater

audio video 14 Mei 2012


HTIB

Perangkat HTiB adalah solusi instant bagi mereka yang ingin menghadirkan suasana bioskop rumah dengan budget relative terjangkau, tidak banyak makan tempat serta instant.

D

engan berjalannya waktu HTiB telah berkembang pesat menjadi perangkat yang cukup memanjakan konsumen. Bicara kualitas, suara - HTiB sekarang ini umumnya dilengkapi 6 speaker termasuk satu active sub woofer. Disainnya semakin elegan, apalagi yang dilengkapi standing speaker serta rancangan yang aerodinamis, layak menghiasi ruang tamu yang berkelas. Selain itu juga sudah banyak HTiB yang dilengkapi dengan wireless speaker sehingga bersih tanpa kabel. Dan sekarang ini beberapa pabrikan malah melengkapi HTiB dengan pemutar Bluray. Seiring dengan maraknya fitur 3D pada TV LED, Plasma

SAMSUNG HT-C5550W

SONY BDV-E985

REVIEW TEST

BUKAN PERANGKAT MURAHAN

serta handycam, HTiB juga sudah menggunakan Bluray dengan fitur 3D. Berbicara tentang jenis koneksi pada HTiB, sudah banyak HTiB yang dilengkapi dengan HDMI dan USB bahkan ada yang sudah dilengkapi WiFi atau wireless LAN ready. Bahkan pada HTiB tipe tertentu ada yang sudah dilengkapi iPod Dock. Kali ini majalah Audio Video mereview perangkat HTiB yang sudah dilengkapi Bluray dari empat brand yang terkemuka yaitu Sony, Samsung, Panasonic dan LG, dua dari Jepang dan dua lagi dari Korea. Harganya tidak murah, bermain dikisaran harga mulai dari Rp 4.4 juta hingga Rp 9 juta. Suatu nilai yang tergolong hanya untuk kelas atas.

LG LH-HX906TX

PANASONIC SC-BTT270

audio video 15 Mei 2012

PENULIS Doharto


SPESIFIKASI GENERAL FEATURE • 1000Watts Total Power • 5.1 Channel • 1 Disc Capacity AUDIO FEATURE • Smart Volume II available • MP3 Enhancer available • Power Bass available • 8 DSP(Audio Feature) • Auto Sound Calibration for Music Test Tone • Dolby Digital available • Dolby Pro Logic II available • Dolby Digital Plus available • Dolby True HD available • DTS available • DTS 96 / 24 (2 Ch) available • DTS-HD available SPECIAL FEATURE • Crystal Amplifier II available • Youtube plus more • WLAN (Ready) • MKV (ETC) PLAYABLE DISC TYPE • Blu-ray Video Playable Disc Type • DVD / DVD±R / DVD±RW Playable Disc Type • CD DA / CD-R / CD-RW Playable Disc Type • AVCHD Playable Disc Type • MP3 available • WMA, WMV (1/2/3/7) available • JPEG available CONNECTIVITY • AnyNet Plus HDMI-CEC • USB Host • Module included (WirelessReady) • Wireless Module included • iPod Dock Cradle included • HDMI Out • Composite Output • Component Output • AllShare • 2 HDMI Input • 1 Audio Input • 1 Optical Input • No Coaxial Input SPEAKER • 4 Talloy Speaker • PP, Pulp Unit Material • 1 way Sub Woofer Speaker • 2 way 3 Front Speaker • 1 Way 2 Centrer Speaker • 2 Way 2 Surround Speaker VIDEO FEATURE • Video Up-Scale (DVD) available • BD Wise available • 2.0 (BD ProFile) • Tuner • Tuner FM available

SPESIFIKASI • Power Output - Total (RMS): 1000W • Power Output - Front (RMS): 167W • Power Output - Center (RMS): 167W • Power Output - Surround (RMS): 167W • Power Output - Subwoofer (RMS): 165W • BD-Live: Yes • BonusView: Yes • Internet Video Streaming: Yes • Wi-Fi capability: Yes (Wireless LAN Ready) • Gracenote® Metadata: Yes • Child Lock: Yes • Parental Control: Yes • USB keyboard: Yes ada review HTiB kali ini Sony mengan- • TUNER (FM/AM): Yes (FM dalkan BDV-E985 dimana perangkat ini only) sudah mampu menghadirkan tayangan • SAT/CABLE: Yes • TV: Yes 3D picture yang sedang “in” serta 3D Surround. Kemampuan HTiB ini cukup mumpuni, • HDMI 1/HDMI 2: Yes • 3D Playback: Yes untuk itu ikuti terus uraiannya. • BD/DVD: Yes/Yes Dilengkapi enam buah speaker dimana empat • S-Master: Yes • Digital Amplifier: Yes (24bit) buah diantaranya berjenis floorstanding (talloy) speaker menghasilkan total output 1.000watt 10% • Audio Line IN/OUT (Analogue): 1 / RMS yang hadir dalam tata suara 5.1ch. Kemam- • Audio Line IN/OUT (Optical): puannya sama dengan Samsung HT-C5550W. 1/Bicara koneksi, perangkat ini seolah tidak mau • Audio Line IN/OUT (Coaxial): 1/kalah dengan Samsung HT-C5550W, ia sudah • Video Signal IN/OUT (Comdilengkapi dengan USB, 2 HDMI dan WiFi, posite): – / 1 HTiB yang dibanderol Rp 9 juta ini juga • Video Signal IN/OUT (Comdilengkapi Tuner FM, D.C.A.C. (Digital Cinema ponent): – / 1 • HDMI IN: 2 Auto Calibration) juga Surround System yang • Night Mode (Normal/Plus): lengkap. Yes Dibanding Samsung HT-C5550W, disain HTiB • Movie/Music Mode: Yes Sony yang dilabur warna hitam dove ini tergolong / Yes biasa saja. Dengan empat floor standing speaker • Portable Audio Enhancer: Yes serta masing-masing satu center dan satu Sub • LPCM (2ch/5.1ch/7.1ch): Woofer tampilan Sony BDV-E985 seperti HTiB Yes/Yes/Yes (HDMI in: 2ch kebanyakan (umumnya). only) Dikarenakan produk AV receiver dan blu-ray • DTS96/24, DTS-ES Matrix 6.1, DTS-ES Discrete 6.1 terpisah penjualannya tidak sebaik produk head Yes (HDMI in: No) / Yes unit dengan receiver dan blu-ray player yang jadi (HDMI in: No) / Yes (HDMI satu. Maka Sony turut memproduk head unit yang in: No) berupa gabungan AV receiver dan blu-ray player, • DTS/DTS-HD (HR/MA/LBR) sehingga pelaku bisnis head unit ini kian banyak.a Yes (HDMI in: No) / Yes (HDMI in: No) • Dolby Pro Logic II/Dolby Pro Logic IIx Yes (– / Movie (~48K)) / • Dolby TrueHD Yes (HDMI in: No) • DTS Yes (Neo:6 (Music (~48k) / Cinema (~48K)) • Sports/News/Game Rock/ Omi-Directional Sound Mode Yes / - / Yes / Yes • Speaker Terminal (Front/ Centre/Surround/Surround Back/Subwoofer/Mid) 1 / 1 / 1/–/1/– • Ethernet: Yes • USB Port :Yes • BRAVIA Sync: Yes

SONY SAMSUNG HT-C5550W BDV-E985

S

ekarang ini kualitas produk Samsung sudah sejajar dengan seluruh merk Jepang bahkan total salesnya sudah bisa dikatakan mengungguli merek Jepang. Kali ini produk Samsung yang kita review adalah HTC5550W. HTiB Samsung ini dilengkapi 4 Talloy (floor standing) Speaker, satu center speaker serta satu Sub Woofer seluruh speaker ini ditata dalam format 5.1 ch. Bahkan dua buah front speakernya bertipe 3 way, tergolong serius untuk jenis perangkat HTiB. Total output yang dihasilkan oleh ke enam speaker Samsung itu tidak main-main, mencapai 1.000 watt (10% RMS). Bicara suara, perangkat ini diketahui memiliki tata suara sangat lengkap bahkan sudah dilengkapi kemampuan dalam hal Auto Sound Calibration for Music Test Tone. Untuk membuat suara lebih mantap maka disediakan fitur Power Bass. Perangkat ini dilengkapi koneksi yang sangat lengkap sebut saja WLAN Ready, 2 HDMI, USB, iPod Dock Cradle. Perangkat ini dibanderol, cukup tinggi untuk kategori HTiB yaitu Rp 8 juta. Kekurangan perangkat ini adalah dia belum mampu menghadirkan tayangan 3D. Namun begitu kemampuan HTiB ini sangat banyak diantaranya ialah ia mampu membaca banyak jenis format cakram dan dilengkapi FM Tuner. Dari penampilannya, sosok HTiB Samsung ini kelihatannya mewah, dengan warna Piano Glossy ia Nampak berkelas gitu! Sesuai dengan harganya. Terutama juga dari tampilan sepasang front speakernya yang jangkung tanpa cover dan dengan kemampuan 3 way, ia tampil sangat mencolok. Jangan anggap ringan centre speakernya yang disenjatai dengan 2 way.a

P

audio video 16 Mei 2012


SPESIFIKASI

SPESIFIKASI CONNECTIONS • HDMI inputs : 0 • HDMI outputs : 1 • Component inputs : 0 • Component outputs : 0 • Output resolutions 480i, 480p, PAL (576i), 576p, 720p, 1080i, 1080p • Total SCART sockets : 0 • SCART socket type : N/A • S-Video input : 0 • S-video output : 0 • Composite inputs : 0 • Composite outputs : 1 • Stereo phono inputs : 1 • Stereo phono outputs : 0 • Coaxial S/PDIF inputs : 0 • Coaxial S/PDIF outputs:0 • Optical S/PDIF inputs : 1 • Optical S/PDIF outputs:0 • Multi-channel input : yes • Speaker configuration : 5.1 • Main unit end speaker connection type : proprietary • Speaker end speaker connection type : spring terminals • Other connections :USB, SDXC, iPod dock • Wired network ports : 1x 10/100 • Wireless networking support : optional 802.11b/g/n PLAYBACK • Surround sound formats Dolby Digital, Dolby Digital Plus, Dolby TrueHD, DTS, DTS-HD HRA, DTS-HD MA • Optical drive : yes • Supported playback disc formats : BD-ROM, BD-R, BD-RE, DVD, DVD+R, DVD+RW, DVD-R, DVD-RW, CD, CD-R, CD-RW • Audio format support : MP3 • Video playback formats : DivX HD, XVid • Image viewing formats : JPEG • Radio : FM SPEAKERS • Speaker configuration : 5.1 • RMS power output : 1000W • RMS power centre : 160W • RMS power front :320W • RMS power surround : 320W • RMS power subwoofer: 200W • Wall mountable : yes • Centre speaker cable length : 2.0m • Front speaker cable length : 3.0m • Surround speaker cable length :7.5m

PANASONIC LG SC-BTT270 LH-HX906TX

D

ari segi tampilan HTiB Panasonic ini sangat biasa saja. Tanpa kehadiran Floorstanding Speaker pada unitnya serta disain yang biasa. Namun bicara kemampuan – HTiB ini kecil-kecil cabe rawit. Yang bikin HTiB ini istimewa adalah karena ia sudah mampu menampilkan video dengan format 3D Dimana Samsung Samsung HT-C5550W saja belum mampu. HTiB ini sangat cocok bagi mereka yang tidak mengutamakan tampilan tapi sangat peduli dengan harga. Mengapa? Karena dengan budget Rp 4.4 juta anda bisa memboyong HTiB Panasonic ini. Selain itu HTiB ini mampu membaca segala macam format cakram. Dalam hal koneksi – HTiB ini dijejali dengan segala macam jenis koneksi mulai dari HDMI, USB, iPod Dock, bahkan Wireless LAN System. Seluruh speaker pada HTiB ini dikelola terintegrasi 5.1 ch. Dengan total out 1.000 watt 10% RMS itu berarti bersaing dengan kompetitornya. Tata suara yang mampu dihadirkan oleh HTiB racikan Panasonic ini juga lengkap (bisa dilihat pada speknya). Seperti pesaingnya yang lain Panasonic SC-BTT270 dilengkapi tuner FM. Kelebihan dari perangkat ini yang tidak dimiliki kompetitornya adalah ia sudah dilengkapi card reader untuk jenis kartu SD Card. Card reader ini berguna saat membaca gambar atau video yang tersimpan jenis kartu memory tersebut. Sebagai catatan bahwa fitur ini juga ada pada TV LCD dan Plasma Panasonic. Dan jangan lupa untuk mengoperasikan perangkat ini – listrik yang dibutuhkan adalah cuma 85 watt.a

L

G LH-HX906TX adalah perangkat HTiB terakhir yang kita review. Didisain untuk memperoleh tampilan yang terbaik. Bentuknya agak mirip kompetitornya (Samsung) sesama produk Korea juga. Namun Front speaker LG hanya 2 way – masih kalah dengan Samsung yang 3 way. Seperti Samsung - LG juga dilabur warna piano glossy, agar kelihatan berkelas. Sama seperti HTiB Sony dan Panasonic – LHHX906TX mampu menampilkan tayangan 3D. Sesungguhnya fitur 3D ini sekarang sudah menjadi selling point bagi suatu perangkat terutama untuk TV LCD LED, TV Plasma serta HTiB Bluray. Bahkan handycam Sony saja sekarang sudah ada yang dilengkapi fitur 3D. Dalam hal koneksi, LH-HX906TX sama seperti kompetitornya yaitu HDMI, USB, iPod Dock serta WiFi. Kelebihan HTiB ini dibanding kompetitornya adalah total sound output yang dihasilkan oleh enam buah speakernya adalah 1.125 watt 10% RMS, sementara ketiga kompetitornya cuma 1.000watt 10% RMS. HTiB LG ini sudah dilengkapi Tuner FM/ AM. Namun seperti Panasonic - HTiB LG ini belum dilengkapi alat untuk mengkalibrasi dirinya sendiri. Tetapi ia juga mampu membaca seluruh jenis cakram serta dilengkapi tata suara yang lengkap. Dalam hal pemakaian listrik – perangkat LG ini cukup boros menyedot listrik yaitu bisa mencapai 150w. Dengan harga Rp 6.6 juta LG LH-HX906TX tergolong best value for money. Tapi semuanya terserah anda.a

audio video 17 Mei 2012

KEY FEATURES • 9.1 Speakers • Upright 3D Speakers • 360° Reflector • Sound Field Expansion • 3D Sound Analyzer • Minimal Modern Design with Cubic 3D Speakers • LG Smart TV • Full HD 3D Blu-ray™ Playback • Wi-Fi Direct™ • Expand all Specs AMPLIFIER • Power Output (4Ω) Total: 1125W(3D 270W) • Power Output Front : 405W(3D 135W) • Power Output Center : 135W • Power Output Surround : 405W(3D 135W) • Power Output Subwoofer : 180W(Passive) CONNECTIVITY • Front Display : FLD • FL Dimmer : Yes • USB 2.0 : Yes • Mic : Yes(2) • Audio In : Yes • Video Out Composite : Yes • Component Out : Yes • Audio Input(Audio L/R) : Yes • Audio Input(Optical) : 1 • HDMI Out : 1 • HDMI Input : 2 • Radio Antenna FM : Yes • Radio Antenna AM: Yes • Ethernet(RJ45): Yes CONVENIENCE • Simplink: Yes • Time bar: Yes • Instant tray open: Yes • Quick loading: Yes • Firmware update: Yes • DLNA: Yes • CIFS: Yes • Wireless LAN(Built-in Type): Yes • Music ID CD: Yes • Music ID Streaming (Capture): Yes • Music ID File Info: Yes • Thumbnail: Yes • Speaker Level Trim: Yes • Woofer Level Volume: Yes • Speaker Distance(channel delay): Yes • Test Tone: Yes • Mute: Yes • A/V Sync Delay(Audio Delay): Yes • Dimmer: Yes • Sleep: Yes • Volume on TV: Yes • USB Recording(CD only): Yes • External HDD Playback: Yes • TV Sound ez Set-up: Yes • iPod dock type: Cradle • iPod dock made for iPod: Yes • iPod dock works with iPhone: Yes


PENULIS

David Susilo

RECEIVER PIONEER

REVIEW

SC-LX85

Dari pengalaman saya dimasa lampau, Pioneer selalu menjadi pionir berbagai teknologi penting didunia audio maupun video. Layar plasma Kuro yang sudah stop produksi sejak tiga tahun yang lalu masih menjadi standar kesempurnaan display secara de-facto.

D

idunia audio, Pioneer merupakan perusahaan pertama yang menggunakan sistim kalibrasi otomatis didalam receiver. Perusahaan pertama yang menelurkan LaserDisc. Perusahaan pertama yang meluncurkan receiver dengan standar THX Select. Yang pertama meluncurkan iPod Direct dan juga yang pertama menggunakan amplifikasi Class D dengan suara mirip MOSFET. Kali ini Pioneer bekerja sama dengan Air Studio (studio rekaman yang dipelopori oleh produser Beatles: George Martin di tahun 1969 yang digunakan oleh Elton John, Madonna, soundtrack berbagai film James Bond dll) menelurkan amplifier Class D3 yang katanya lebih akurat dari teknologi modifikasi ICEpower yang digunakan Pioneer sebelumnya. Lepas dari kualitas suara, berbagai fungsi penting yang ada di dalam perut receiver ini antara lain adalah Advanced MCACC (sistim kalibrasi otomatis yang bisa dipilih antara full auto, auto, full manual, dan auto yang lalu di fine-tune lebih lanjut oleh teknisi THX), upscaler Marvell QDEO PRODUK Kyoto II yang bisa mengupgrade kualitas DVD biasa menPioneer SC-LX85 jadi mirip Blu-ray, THX post-processing, THX Loudness SPESIFIKASI Plus, Optimum Mode, Sound Retriever (untuk membuat � Dolby Digital TrueHD: yes suara MP3, Dolby Digital dan DTS bisa mirip seperti PCM, � DTS-HD Master Audio: yes � THX: yes THX Ultra 2 Plus Dolby True HD dan DTS-HD Master Audio) serta Sound � Multichannel audio: yes 9 x 190W Retriever Air yang bisa � Multichannel input: yes � AV inputs: 5 x digital audio inputs (3 membuat suara kompresi x optical and 2 x coaxial), 4 x phono bluetooth mirip seperti AV inputs PCM. Yang paling hebat, � HDMI: yes 7-in, 2-out, v1.4a � Video upscaling: yes to 1080p dengan harga list-price � Component input/output: yes yang sekitar US$2,200, 3-in, 2-out � Dimensions: 435(w) x 185.6(h) x receiver ini sudah 440.3(d)mm dilengkapi dengan ampli� Weight: 17.9kg � Features: 2 x USB; Ethernet; pre-amp fier digital SEMBILAN outputs; Bluetooth adaptor port; iPod/ iPad support (with 2.1A battery charge kanal berkekuatan 90W facility) via USB; DLNA v1.5; internet per kanal (all channel radio; USB port for flash drives; FM driven, 20Hz-20kHz; radio; MCACC auto-calibration via microphone; Phase Control; Air Sound alias perhitungan jujur Retriever; height/width processing; dan bukan perhitungan Bi-amp option; RS-232C; IR output; ‘jadi-jadian’)!!! 2x 12V trigger

KUALITAS SUARA

Sistim amplifikasi Class D3 menurut Pioneer bersuara lebih baik dari amplifier MOSFET. Dari hasil dengar, memang betul. Amplifikasi Class D3 lebih efisien, tidak panas, dan bersuara sangat gesit dan amat sangat baik untuk aplikasi home theatre. Malah ketika saya bandingkan dengan amplifier MOSFET Emotiva XPA-5 (US$1,000) maupun Parasound Halo A 51 (US$2,400), untuk aplikasi home theatre, akurasi dan kegesitan serta kualitas suara amplifikasi D3 Pioneer masih menang dari kedua power amplifier tersebut. Hanya sayangnya amplifikasi Class D3 ini terlalu klinis untuk mendengar musik 2-kanal. Tetapi hal ini tidak terlalu menjadi kendala karena dari uji coba, saya hanya perlu menambahkan tube buffer murahan macam merek Yaqin (yang bisa dibeli di eBay dengan harga sekitar US$200) atau Musical Fidelity X10 dan suara amplifikasi D3 ini sudah bisa dikompensasi menjadi terdengar hangat dan musikal.

FITUR

Receiver SC-LX85 ini bersertifikasi THX Ultra2 Plus bisa men-decode semua codec dari Dolby Surround, Dolby Digital, DTS, Dolby Digital Plus, Dolby TrueHD, DTS-HD Master Audio, PCM, dan juga DSD (untuk SACD). Ditambah lagi receiver ini bisa men-decode DTS-NEO:X serta Dolby Pro-Logic IIz dimana selain 7.2 kanal biasa, pengguna bisa memilih untuk menambah kanal 8 dan 9 yang berupa Height Channel (untuk membuat suara seakan lebih tinggi) atau juga bisa berupa Width Channel (untuk membuat suara seakan lebih luas). Atau kalau tidak mau menggunakan sistim 9.2 kanal, 2 kanal “lebih”-nya bisa digu-

audio video 18 Mei 2012


nakan untuk meng-bi-amplifikasi speakers kiri dan kanan depan. Lebih unik lagi, dengan harga yang relatif rendah ini, Pioneer juga mengintegrasikan phono-pre-amp moving magnet yang berkualitas sangat layak. Dan seperti sudah saya tuliskan sebelumnya, untuk video processor / upscaler, Pioneer menggunakan Marvel Marvell QDEO Kyoto II yang merupakan standar de-facto sebagai video prosesor yang terbaik di dunia saat ini.

KONKLUSI

Menggunakan Blu-ray Player Pioneer BDP-LX55 sebagai sumber dan speaker System Audio Aura 30 untuk

semua kanal (tanpa subwoofer), receiver Pioneer SC-LX85 ini baik dari segi subjektif maupun objektif merupakan receiver yang sangat handal dengan value yang amat sangat baik. Dari hasil uji coba berbagai receiver yang harganya ada dikisaran US$5,000-an pun receiver ini masih menang baik dari unsur fitur, kualitas suara, kualitas upscaler, maupun kemampuan untuk dikustomisasi (customization). Kalaupun ada kekurangan dari receiver ini adalah remotecontrol yang sulit digunakan karena bertombol sangat kecil dan feel remote-control yang ditangan terasa seperti remote-control murahan.

1x Bluetooth Adapter Anschluss 1x Ethernet Anschluss 3x Optischer Digitaleingang 1x Optischer Digitalausgang 2x Koaxialer Digitaleingang 1x 7.1 Multichannel Eingang (Cinch) 1x 11.2 Vorverstarkerausgang (Cinch)

2x Video Ausgang (Component) 3x Video Eingang (Component) 6x HDMI Eingang 2x HDMI Eingang 4x Video Ausgang (Composite) INKL. ZONE 2+3 4x Video Eingang (Composite) 6x Video Eingang (Cinch)

audio video 19 Mei 2012


PENULIS

David Susilo

Lensa Proyeksi

PRODUK Vivitek H-1085

SPESIFIKASI � Teknologi: DLP (single-chip) � Resolusi: 1920x1080

3D: No � Umur Lampu: 3000 jam / 2000 jam

(Standard/Boost) � Dynamic Iris: No � Lens Shift: No � Dimensi (L x T x D, inci): 13.2

x 4 x 10 � Berat: 3.5 kg � Harga: US$1,499 Koneksi Input � Video: HDMI 1.3 (2), component (1), S-video (1), composite (1), PC (1) � Audio: RCA L/R (1 pasang), mini-jack 3.5mm (1) Koneksi Output � Audio: mini-jack 3.5mm (1) Koneksi Lainnya � USB, RS-232, IR trigger

PROYEKTOR DLP ENTRY LEVEL VIVITEK H-1085 Harga proyektor untuk penggunaan home theatre makin hari makin murah. Tapi apakah benar performa proyektor dikisaran harga entry level sudah cukup baik?

P

royektor Vivitek H-1085 menggunakan teknologi single-chip DLP dengan resolusi full HD (1920 x 1080) yang dilengkapi dengan berbagai input (termasuk 2 HDMI inputs) dan speaker mini yang terus terang tidak jelas untuk apa (karena suaranya yang sangat buruk) Bagaimanapun juga, proyektor ini cukup mencengangkan karena pada harga yang serendah ini, sudah dilengkapi dengan Color-Management System (CMS) di user menu (tanpa perlu ke service menu) untuk warna-warna primer

(R,G,B) dan sekunder (C,M,Y). Hanya saja anehnya justru setting greyscale untuk mengatur temperatur warna harus diakses melalui service menu. Tetapi setidaknya proyektor ini ISFccc-Certified dalam arti bisa dikalibrasi oleh kalibrator professional.viewing. Fitur menarik lainnya adalah BrilliantColor, sebuah teknologi DLP yang didesign secara rembukan antara Texas Instrument dan Vivitek yang tujuannya membuat warna menjadi lebih menyala. Fitur yang unik yang membuat warna (dimata saya) menjadi “menor”,berkontradiksi dengan fungsi ISFccc yang tujuannya membuat warna akurat. Entah bagaimana, Vivitek mengaku proyektor ini memiliki contrast ratio 5,000:1 sedangkan ketika diukur, contrast ratio-nya tidak lebih dari 400:1.

ERGONOMI

Seperti yang Anda bisa lihat, remote control proyektor ini sangat simpel dan ergonomis dan semua tombol

audio video 20 Mei 2012


Alat Kontrol

Bagaimanapun juga, proyektor ini cukup mencengangkan karena pada harga yang serendah ini, sudah dilengkapi dengan Color-Management System (CMS) di user menu (tanpa perlu ke service menu) untuk warna-warna primer (R,G,B) dan sekunder (C,M,Y). SETUP

secara ideal, proyektor harus dipasang sejajar dengan layar, tetapi kenyataannya adalah tidak mungkin karena sinar akan terhalang oleh kepala penonton. Nah, ini yang menjadi kendala besar. Proyektor ini sama sekali tidak mempunya lens-shift sehingga instalasi proyektor menjadi sangatlah sulit. Digital Keystoning pun hanya dibekali dengan verticalkeystone tanpa ada kontrol horizontal-keystone sama sekali. Sebaiknya Digital Keystone jangan digunakan karena kualitas gambar akan menurun dengan sangat dramatis. Ditambah lagi zoom-range nya relatif sempit sehingga untuk membuat ukuran gambar pas dengan ukuran layar juga menjadi tambahan kendala lagi Hebatnya, meskipun Contrast setting di set di titik maksimum, white clipping sama sekali tidak terjadi. Dilayar 16:9 sebesar 85” proyektor ini masih bisa menghasilkan warna putih seterang 16 foot-Lambert (standar THX). Padahal saya hanya menggunakan settingan lampu “standard”. Dengan settingan “boost” saya bisa dengan mudah mencapai titik terang setinggi 21 foot-Lambert!!! bisa menyala di dalam kegelapan dengan sistim backlight. Sayangnya backlight-nya berwarna biru sehingga lebih sulit dilihat bila dibandingkan dengan warna merah. Tetapi bagaimanapun juga masih lebih baik daripada tanpa backlight sama sekali. Sistem menu-nya juga rapih dan logis tetapi agak membuat proses kalibrasi menjadi agak sulit karena ketika saya mengakses (misalnya) brightness, tint, dll, menu-nya tidak menghilang tetapi tetap meng-cover sebagian besar dari layar. Setidaknya untuk proyektor ini, hasil setting-an kita bisa di simpan di USER 1, USER 2 dan USER 3. Sesuatu yang tidak lazim untuk proyektor semurah ini.

PERFORMA DI HOME THEATRE

Meskipun sudah dikalibrasi, proyektor ini kurang begitu bisa menghasilkan warna hitam yang betul-betul kelam. Malah warna hitam kelihatan keabu-abuan. Shadow detail (gradasi di area gambar gelap) tidak tampak. Dengan test pattern yang terdiri dari 256 level dari hitam total hingga putih total, sekitar 15% dari 256 level hilang menjadi satu “gumpalan” warna abu-abu. Warna-warna lain setelah dikalibrasi cukup akurat. Begitu pula ketajaman dan detil gambar terlihat dengan jelas. Problem yang paling nyata terlihat adalah bila kita menonton film yang cinemascope dimana ada garis hitam

audio video 21 Mei 2012


PENULIS

David Susilo

TIPS SETTINGS UNTUK VIVITEK H-1085 Karena proyektor Vivitek H-1085 ditujukan untuk pengguna entry-level, agaknya tidak masuk akal bahwa proyektor ini baru bisa berperforma optimal setelah dikalibrasi secara professional. Maka dari itu, saya menyalin settingan kalibrasi saya dengan para pembaca. Harap diingat bahwa settingan ini hanya berlaku untuk layar entry level berwarna putih doff (matte white) dengan gain 1.0 dengan ukuran dikisaran 85-inci. Settingan ini juga sudah di double dan triple check oleh Joel Silver (pendiri Imaging Science Foundation / ISF) dan John Dahl (pengajar utama THX). PICTURE>>BASIC MENU Display Mode: User 1 User Mode: Movie Brightness: 43 Contrast: -32 Color: -2 Tint: 3 Sharpness: 0 Flesh Tone: 0

HSG Adjustment • R Hue: -16 • C Hue: -29 • R Saturation: 105 • C Saturation: 199 • R Gain: 90 • C Gain: 124 • G Hue: 25 • M Hue: 40 • G Saturation: 104 • M Saturation: 199 • G Gain: 178 • M Gain: 102 • B Hue: 45 • Y Hue: 73 • B Saturation: 150 • Y Saturation: 90 • B Gain: 59 • Y Gain: 127 Color Space: Auto Display Menu Aspect Ratio: 16:9 Keystone: 0 Overscan: 0 PC Detail Adjustment: N/A with HDMI Auto Keystone: Off Setup>>Advanced Menu Lamp • Lamp Mode: Standard HDMI • HDMI Format: Auto • HDMI Amplifier Gain: 3

PICTURE>>ADVANCED MENU Noise Reduction: 0 Color Temperature: Warm Gamma: 9

diatas dan dibawah gambar (letterbox). Garis hitamnya sangat menggangu karena tidak lagi berwarna hitam melainkan warna abu-abu seperti yang saya utarakan sebelumnya). Tetapi disisi lain, bila kita menonton film terang benderang macam The Sound of Music atau film-film animasi macam Despicable Me, The Lion King, warna kelihatan sangat cerah, bersih dan... sangat baik.

KESIMPULAN

Proyektor Vivitek H1085, setelah dikalibrasi, bisa menghasilkan kualitas gambar yang secara general sangat baik meskipun shadow detail dan warna hitam sangatlah buruk. Jadi bila Anda banyak menonton film sci-fi dan horror, proyektor ini bukan untuk Anda. Tetapi bila Anda lebih banyak menonton film animasi, komedi, dimana gambar-gambarnya biasanya bersuasana cerah, proyektor ini cukup baik. Apalagi untuk harga yang relatif murah seperti ini.

Jalur koneksi AV yang berlimpah

audio video 22 Mei 2012


PRE-AMPLIFIER

TABUNG CARY AUDIO DESIGN SLP-03

PENULIS

David Susilo

Setelah kecewa habis-habisan dengan performa Cary Cinema 12 edisi kemarin, saya pergi keliling ke lima dari tujuh dealer Cary di Ontario (Canada). Ternyata hasil uji coba saya sudah “terlambat”, kelima dealer Cary di Ontario semua memang tidak ada yang stok Cinema 12 karena performanya yang terlalu rendah untuk harga yang sebegitu mahal.

D

ari kunjungan ke berbagai dealer tersebut, semuanya mengusulkan agar saya menguji coba pre-amp Cary SLP-03 bila saya mau mendengar kualitas Cary yang sesungguhnya. Berdasarkan rekomendasi tersebut, saya kembali mengkontak pihak Cary Canada dan tidak seperti Cinema 12 yang proses peminjaman yang sengaja ditarik-tarik, berbelit dan dipersulit, kali ini pihak Cary Canada mengirimkan sample product SLP03 dalam waktu 24 jam dan diantar langsung oleh national representative ke rumah saya! Dengan tidak sabar saya langsung menyalakan pre-amp tersebut dan melakukan proses burn in selama 300 jam penuh dengan sinyal burn in dari Kiwi House Reference Recording disc (bisa dipesan melalui sapiendut@hotmail. com). Pre-amp SLP-03 ini lalu sengaja saya hubungkan dengan power amplifier vintage Kenwood KM-895 dengan CD player NAD 546 BEE (dengan built-in DAC Wolfson Dual Differential WM 8740). Pemikirannya adalah bila dengan power amplifier vintage saja sudah bisa bersuara bagus, apalagi bila di pasangkan dengan power amplifier Cary yang memang sudah terkenal sejak jaman dulu kala. Dari built quality, seperti semua rilisan Cary lainnya, sangatlah mengesankan. Chasis yang tebal dan face-plate dari machine aluminium yang sangat tebal dengan mudah bersifat seperti sangkar Faraday yang berfungsi efektif sebagai penolak EMI dan RFI yang baik. Bobot chasis yang relatif sangat berat (sekitar 12 kilogram) juga berfungsi sebagai anti-getar yang (terutama untuk peralatan tabung) sangat efektif mereduksi getaran eksternal yang bisa merubah kualitas suara secara negatif. Knob volume control terasa sangat mantap dengan potensio oil-dampened

memberi feeling yang mewah serta pengontrolan volume yang sangat akurat. Dengan menggunakan Kimber Kable sebagai interkonek dengan kepala balanced / XLR dan kabel speaker dengan colokan banana-plug dan dihubungkan dengan speaker System Audio Aura 30, saya siap melakukan uji coba. Uji coba saya lakukan dengan berbagai materi dari book-on-CD dimana hanya ada suara rekaman vokal narator pria dan wanita tanpa musik, rekaman audiophile SXRD Jacintha, hingga cakram vinyl Terminalhead yang diputar melalu turntable Oracle Paris. Semua rekaman direproduksi dengan manis dengan vokal yang hangat serta imaging yang luas. Speaker berkesan “lenyap” dan tiap instrumen terasa terpisah tetapi tetap berada diruang yang sama. Acap kali malah suara efek ruang terdengar hampir seperti “surround” meskipun hanya menggunakan sistim 2-kanal. Biasanya, peralatan tabung agak sedikit kurang gesit ketika memutar lagu-lagu tekno dengan tempo tinggi dan berinstrumentasi kompleks. Hal ini tidak menjadi kendala bagi Cary SLP-03 ini. Berbagai piringan hitam Terminalhead remix (James Bond Theme, Geri Halliwell, Britney Spears, Duran Duran serta NSync) dengan tempo diatas 140 bpm dengan tumpukan berbagai elemen synthesizer yang kompleks dan bertubi-tubi direproduksi dengan sempurna tanpa pernah terpuruk sekalipun. Ini baru Cary yang saya kenal! Kepercayaan saya akan merek Cary sekali lagi bangkit. Mudah-mudahan suatu hari saya mampu membelinya. Very Highly Recommended.

audio video 23 Mei 2012

PRODUK Cary Audio SLP-03

SPESIFIKASI � Digital

FM radio with 6 presets � LED display for volume/ mode/track/frequency iPod/iPhone Universal Dock � CD player – slot loading Stereo mini line-in jack for external audio � Stereo RCA line-in jack for external audio � Remote control � Floor stand in satin chrome aluminum � Power Amplifier: Digital � Hi-Fi amplifiers (Class � D) with 600 (6 x 100) � Frequency Range: 30Hz to 20kHz (-3dB)


PENULIS

PRODUK Sistem Audio Aura 30

SPESIFIKASI Dimensioner (BxHxD) cm: 14,5 x 98 x 20 � Anbefalet forstærker: min. 50 Watt � Anbefalet placering: gulv, 10-30 cm fra bagvæg � Finish: hvid satin, ebony, sort ask, kirsebær, ahorn � Belastbarhed: 135 Watt � Frekvensområde +/- 3 dB: 45—35.000 Hz � Impedans: 4-8 ohm � Følsomhed (1W, 1m): 88 dB � Diskanthøjttaler: 1 styk TWG2504AV � Bashøjttalere: 2 styk W1108XL � Konstruktionsprincip: 2.5vejs basrefleks � Sandkammer: 5 liter (ca. 12 kg.) �

SYSTEM

AUDIO AURA 30 SPEAKER SYSTEM

REVIEW

David Susilo

Sekitar sebulan setelah CES 2011 saya ditelpon oleh sebuah perusahaan speaker Skandinavia yang baru saja membuka cabang di Canada. Perusahaan ini bernama System Audio. Saat saya tiba ke kantor mereka, saya diajak membongkar kardus SA Aura 30. Dengan hanya menggunakan receiver Pioneer SC-LX85, Blu-ray player Pioneer BDP-LX55 dan kabel seadanya (dan tanpa break-in period), kita mulai menyimak suara SA Aura 30.

S

aya sangat terkejut ketika mendengar kualitas suara yang begitu mencengangkan. Padahal speaker SA Aura 30-nya baru keluar dari kardus yang disegel, sama sekali belum pernah digunakan dan masih fresh dari pabrik. Ditambah lagi dengan finishing yang sangat anggun, saya menebak bahwa harga speaker SA Aura 30 ini ada dikisaran $4,000an. Ini disebabkan oleh kualitas suara yang sangat mirip speaker Dynaudio yang berkisaran di $4,000an plus finishing yang lebih anggun dari rata-rata Dynaudio yang pernah saya lihat. Bayangkan betapa kagetnya ketika harga yang dipatok oleh System Audio hanya $2,000. Tentu bukan harga yang murah,

tetapi untuk kualitas suara dan bahan yang tinggi seperti ini, harga $2,000 ini sangat menakjubkan. Apalagi ketika kita bongkar, isi perut SA Aura 30 menggunakan driver Vifa / Scanspeak, perusahaan driver yang dipakai oleh Dynaudio. Lebih asiknya lagi (menurut pendapat subjektif pribadi), tweeter yang digunakan adalah soft dome yang menurut telinga saya berkarakteristik lebih lembut dan “sopan”. Malah tetap masih lebih enak didengar dari tweeter Infinity EMIT maupun Super EMIT dari Infinity RS Series dari masa lampau yang menggunakan “folded ribbon design”. Meskipun ruang demo di kantor System Audio kurang optimal, tetap saja speaker SA Aura 30 ini terdengar mengesan-

audio video 24 Mei 2012


kan. Langsung saya meminta pihak System Audio Canada untuk mengirimkan satu set speaker SA Aura 30 ini untuk saya uji coba. Dan setelah menunggu sekitar dua bulan, akhirnya speaker ini tiba di rumah saya.

UJI DENGAR

Untuk uji dengar, saya gunakan NAD C316BEE Integrated Amp dan NAD C 546BEE CD Player (dengan built-in Wolfson WM-8740 DAC). Semua kabel speaker dan interkonek saya gunakan merek Kimber Kable. Yang paling mencolok ketika mendengarkan musik untuk pertama kalinya adalah imaging yang sangat luas hingga mencapai titik dimana letak speaker seakan lenyap dan yang terdengar hanya alat musik serta vokal dengan efek ruang yang sangat tiga-dimensional. Detil instrumentasi terdengar bagaikan berlapis seakan pemusik dan vokalis berada di kedalaman yang berbeda. Semua track dari album CD Emilie-Claire Barlow”s The Beat Goes On terdengar sangat hidup. Suara vokal seakan bersumber tepat dititik tengah dianatar dua speaker dan malah sedikit lebih maju ke pendengar daripada lokasi speaker tetapi tanpa terdengar kasar maupun terlalu forward (vokal yang terasa terlalu kedepan sehingga terpisah total dari musisi lainnya). Double bass bersuara seperti layaknya double bass sungguhan. Setiap tendangan bass drum terdengar bukan saja frekuensi bass-drum frequency tetapi juga detil pedal menyentuh kulis bass-drum pun terdengar. Impressive dari speakers yang memiliki ukuran yang hanya selebar 6-inch, tinggi 40-inch dengan kedalaman 8-inch. Lebih impressive lagi adalah karena harganya yang relatif terjangkau. Woofer SA Aura 30 mereproduksi respon bass yang sangat mantap dan akurat yang menyatu dengan musik dengan pas tanpa kesan kedodoran maupun overpower. Semua detil musik dan vokal Emilie-Claire Barlow terdengar jelas dan transparan sehingga speaker SA Aura 30 berkesan hilang. Tanpa terasa enam jam sudah terlampaui mendengarkan musik dari berbagai CD termasuk Tony Bennet, Chris Botti dan Jacintha. Untuk pertama kalinya saya bisa terbawa tanpa sadar selama enam jam mendengarkan berbagai lagu melalui sistem yang relatif sesederhana ini.

Sebagai uji coba musik high resolution, saya memutar Blu-ray Chris Botti in Boston melalui Blu-ray Player Pioneer BDP-LX55. Konser ini direkam di tahun 2008 dengan backing-orchestra Boston Pops Orchestra dan mengundang berbagai bintang tamu antara lain Sting, Josh Groban, YoYo Ma, Katherine McPhee, dan Steven Tyler. Di chapter dimana Katherine McPhee menyanyikan lagu “I’ve Got You Under My Skin” dengan Chris Botti, speaker SA Aura 30 mereproduksi soundstage yang sangat lebar sehingga suara yang keluar cukup mirip rekaman surround meskipun hanya dua kanal yang dipakai. Di chapter dimana Chris Botti dan Steven Tyler memainkan lagu Smile karangan Charlie Chaplin suara serak Steven Tyler direproduksi SA Aura 30 dengan sempurna dengan nuansa permainan trompet Chris Botti yang membuat bulu kuduk berdiri.

KESIMPULAN

Pendiri System Audio, Ole Witthøft, di tahun 1984 mulai merancang speaker sendiri karena sebagai musisi beliau merasa speaker yang baik rata-rata dibagi hanya menjadi dua golongan. Golongan studio dan golongan audiophile. Sebagai musisi, beliau merasa perlunya keseimbangan antara golongan studio dan audiophile sehingga tidak diperlukan dua set speakers dan harganya pun harus relatif terjangkau. Sebagai eks-musisi, saya sangat setuju dengan pandangan Ole Witthøft. Speakers yang saya temui biasanya sangat jujur tapi kurang musikal atau sangat musikal tapi kurang jujur. Tentu ada yang bisa jujur dan musikal, tetapi biasanya harganya sudah tidak terjangkau lagi. Terlalu banyak perusahaan speaker yang men-desain berdasarkan survei, statisik, polling, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut tidak lagi memiliki ciri suara yang khas. Dan sisanya sangat didorong dari segi matematis dan psikoakustik sehingga suaranya terlalu klinis. System Audio merupakan salah satu dari tiga perusahaan speaker yang pernah saya uji coba yang bisa mengatur balans antara musikalitas, akurasi serta tampilan kosmetik dengan harga yang relatif rendah. Kongklusi saya hanya bisa satu: “Phenomenally Recommended!”

audio video 25 Mei 2012


PENULIS

REVIEW

Bara Adhyaksa

PRODUK Sennheiser HD202

KONTAK 021-6128331

SPESIFIKASI

SENNHEISER HD202

HEADPHONE SERU PAS DI SAKU

Banyak orang melakukan pencarian tiada akhir ketika akan membeli sebuah headphone, lihat review kesana kemari, bertanya kepada siapa saja yang dianggap mempunyai pengalaman akan sebuah headphone yang bagus dan sempurna, terkadang mereka lupa bahwa kualitas yang selangit sering berjalan lurus dengan harga yang mahal juga.

AUDIO � Driver Unit : Closed supra-aural, Dynamic 30 mm, dome type (CCAW Voice Coil) GENERAL ntuk itu saya melakukan review kedua produk � Design : Over-the-head, ini sebagai perwakilan headphone bermerk yang Monitor berharga di bawah Rp.300.000, antara merek � Diaphragm : PET Asia dan Eropa, antara dua headphone dengan � Headband : Wide, karakter yang berbeda, bukan untuk menentukan mana Adjustable yang terbaik, melainkan yang paling sesuai dengan karakter � Magnet : Neodymium anda, dan tentu saja sesuai dengan kantong anda. � Plug : L-shaped stereo mini plug � Type of Use : Portable, SONY ZX100 DAN SENNHEISER HD202 � Home, Studio “Every things happen for a reason”, semua headphone

U

diciptakan dengan alasan atau tujuan dari si pembuat. Sony telah mengelompokan headphone dan earphone nya dengan seri-seri tertentu untuk mencapai penggunanya, begitu juga Sennheiser yang menciptakan banyak sekali model headphone dan earphone untuk di pilih oleh berbagai model penggunanya, beragam bentuk telinga, dan berbagai kebutuhan, dan setidaknya kita sepakat bahwa Sony ZX100 dan Sennie HD202 adalah headphone entry level yang layak dijadikan pilihan.

audio video 26 Mei 2012


SONY ZX100

“Every things happen for a reason”, semua headphone diciptakan dengan alasan atau tujuan dari si pembuat. rekam. Menyimpang dari fungsinya yang portable, Sony ZX100 bisa di jadikan alternatif headphone untuk monitoring baik di panggung, maupun sesi rekaman, karena natural, headphone ini tidak memberikan suara berlebihan di salah satu level frekuensi. Bayangkan jika merekam musik dengan headphone yang bassy, bagaimana suara bass akan tidak terdengar di headphone yang natural, karena ketika merekam level bass dirasa sudah cukup karena sudah terdengar sempurna di headphone yang bassy. Direkomendasikan karena : earcup bisa diputar, warna-warna menarik, karakter flat. Tidak direkomendasikan karena : penyuka bass tidak akan betah mendengarkan sampai lagu selesai.

SENNHEISER HD202

SONY ZX100

Menilik bentuknya, headphone on ear ini membidik pengguna yang suka membawa headphone kemana-mana karena earcup nya yang bisa diputar sehingga menjadi flat ketika harus di selipkan di tas. Dibuat dengan berbagai warna menarik, membedakan dengan headphone lain di kelasnya. Dengan material yang cukup nyaman digunakan, suara Sony ZX100 flat dari low, mid, dan high frekuensi, hal ini dilakukan untuk mencapai suara natural yang di inginkan, atau suara yang terdengar saat lagu tersebut di

Model ini sudah lama bergaung di Indonesia, sejak lama direkomendasikan sebagai headphone best value antara harga dan kualitas yang didapatkan, tetapi sesungguhnya tahukah kita tentang karakter dan kegunaan model ini ? Berkarakter bass sangat powerfull untuk memutar lagu apapun, ear cushion yang nyaman dan material yang awet menjadi alasan mengapa model ini sangat di kenal kalangan entry level pengguna headphone disamping tentu saja nilai merk Sennheiser yang telah terkenal kemahsyurannya di dunia audio. Warna hitam netral untuk segala usia, gender, dan kebutuhan pemakaian dimana saja, bahkan kabel sepanjang 3 meter dimaksudkan agar bisa di colok ke perangkat audio dirumah, dan dinikmati sambil bersantai di kursi. Direkomendasikan karena : cocok untuk yang suka bass, material awet dan nyaman. Tidak direkomendasikan karena : bass yang bloomy, masih berdengung ketika seharusnya sudah berhenti, kabel sepanjang 3 meter cukup besar gulungannya jika di taruh di saku ketika berjalan-jalan.a

audio video 27 Mei 2012

PRODUK Sony ZX100

KONTAK 021-6128331

SPESIFIKASI � Type

: Closed, dynamic (supra-aural) � Driver Unit : 30mm, dome type (CCAW Voice Coil) � Sensitivity : 100dB/mW Power Handling � Capacity : 1,000mW (IEC) � Impedance : 24ohms at 1kHz � Frequency Response : 12-22,000 Hz � Cord : Y-type � Cord Length : 1.2m � Plug : Gold-plated L� shaped stereo mini plug � Weight (Without Cord) : Approx. 120g �Supplied Accessories : Operating Instructions


PENULIS

TEST

Budi Santoso

MISSION MX-300

PAKET HOME THEATER SUPER JUMBO

Home Theater akan menjadi sarana hiburan keluarga yang mengasyikan jika didukung oleh perangkat berkualitas, selain source video untuk representasi dari tampilan visualnya, namun tak kalah penting mesti ditunjang dengan performa audio yang juga mampu menghadirkan nuansa theater sungguhan agar terkesan hidup, dan sepertinya Mission memang tepat sebagai media sistem tata suara untuk home theater skala sedang.

S

etelah ulasan sebelumnya yang menampilkan sosok loudspeaker untuk sistem stereo buatan Mission, dari Mission MX-1 sampai MX-5, kali ini lab AVI kedatangan tamu dari “keluarga� Mission, namun yang diperuntukkan khusus untuk sistem tata suara multikanal, yaitu paket seri MX300 yang seluruh unit loudspeaker dibungkus dalam satu paket dus berukuran besar. Mission MX-300 yang dikemas dalam konfigurasi 5 kanal memang tidak menyediakan komponen subwoofer, artinya paket ini hanya terdiri dari sepasang front speaker MX-300 Tower, sebuah speaker MX--300 Center, dan sepasang

speaker surround MX300 Satellite. Melihat penampilan loudspeaker Mission yang satu ini, memang terkesan cukup kental desain Eropa nya, termasuk dengan desain kotak speaker yang memiliki bodi ramping yang didukung oleh performa driver yang disusun secara simetris. Untuk speaker front MX-300, memiliki ukuran kotak model floorstanding yang tersusun atas dua driver mid yang me-ngapit sebuah tweeter pada bafel depan, dan sebuah driver bas yang posisinya berada di samping kotak. Sedangkan speaker center MX-300, bentuk kotaknya tergolong sedang, dengan dukungan dua driver mid/bas dan sebuah tweeter. Tampilan speaker surround

audio video 28 Mei 2012


sistem paket Mission MX-300 dapat direkomendasikan untuk reproduksi tata suara dari film maupun musik dengan kompatibilitas yang tinggi, bahkan speaker ini mampu merespon berbagai jenis musik dari bermacam genre tanpa kedodoran. MX-300 adalah yang paling kecil, dimana setiap unitnya terdiri dari sebuah driver mid/bas dan sebuah tweeter.

PENGUJIAN

Paket Mission MX-300 yang terbalut warna cherry kali ini memang tergolong cukup simple dan tidak terlalu banyak menyita tempat, walau front speakernya lumayan besar, bahkan ruang demo AVI yang hanya 4 x 6 meter sangat ideal untuk sistem speaker ini. Saat pengujian kami menggunakan source DVD Player Pioneer dan amplifier multikanal buatan Yamaha, dimana sistem ini disetting pada konfigurasi 5 kanal. Setting perkabelan pada speaker Mission ternyata tidaklah terlalu sulit, karena setiap unit speaker disiapkan terminal model baut yang sangat kokoh untuk menjepit kabel, bahkan untuk jenis front speakernya memiliki terminal binding-post yang disiapkan untuk sistem bi-wire atau bi-amp, hanya kali ini posisinya diparalel melalui fasilitas jumper yang disediakan. Pengujian pertama, kami sengaja tidak menggunakan modul subwoofer, sehingga setting audio pada amplifier mode subnya dinon aktifkan. Dari pengujian menggunakan DVD demo keluaran DTS, Mission MX-300 memberi respon yang gesit, sehingga adegan film X2, terdengar suara deru pesawat terdengar memiliki bobot, begitu juga dengan sound effect direproduksi sangat detil, sehingga kami merasakan suasana yang seolah berada di tempat kejadian. Ternyata dari pengujian tanpa menggunakan subwoofer pun, hasilnya sudah cukup baik, walau efek suara infra rendahnya tidak tertampil jelas. Dan yang paling meng-

gugamkan saat kami mencoba DVD musik dari grup band Scorpion dari seri Acoustica, Mission MX-300 mampu memberi nuansa teater yang real, ini membuktikan kalau jajaran speaker ini mampu berkolaborasi dengan baik, bahkan untuk musik dengan bunyian yang didominasi instrumen akustik ini mampu dihadirkan dengan detil yang baik tanpa terjadi kolorasi, sehingga kami benar-benar dapat menikmati setiap petikan gitar dari Mathias Jab dan vokal Klauss Meine dengan jernih. Pengujian kedua, kami mencoba dengan menggunakan subwoofer yang juga masih besutan Mission dari seri MS-10. Ternyata hasilnya memang tidak diragukan lagi jika perpaduan ini mampu menghadirkan nuansa home theater yang sesungguhnya, dimana efek film X2 maupun Pirates of the Caribbean direpresentasikan secara utuh, bahkan gelegar suara meriam disuguhkan dengan efek yang merata di seluruh ruang demo. Dan ini juga membuktikan kalau MS-10 memberi kontribusi yang sangat besar saat menyaksikan adegan film, walau untuk mendengarkan musik dengan konfigurasi 5.0 sudah optimal. Dari hasil pengujian di atas, kami simpulkan bahwa sistem paket Mission MX-300 dapat direkomendasikan untuk reproduksi tata suara dari film maupun musik dengan kompatibilitas yang tinggi, bahkan speaker ini mampu merespon berbagai jenis musik dari bermacam genre tanpa kedodoran. Artinya, Mission MX-300 diajak main halus OK, diajak main kasar pun OK.a

SPESIFIKASI Description / Format Bass Mid/bass Midrange Tweeter Power Requirement Nominal Impedance AV shield Sensitivity Frequency Range @ +/-3dB Crossover Frequency Dimensions (H x W x D) Net Weight Accessories Kontak

MX�300 TOWER Floor-standing / AV Front 210mm (side firing) 2 x 165mm 1 x 25mm 25 - 200W 8 ohms No 90dB 40Hz – 20kHz 240Hz, 2.4kHz 965 x 172 x 330mm (height on spikes) 21kg each spikes

MX�300 CENTRE AV Centre

MX�300 SATELLITE AV Surround

2 x 100mm

100mm

25mm 25 - 100W 8 ohms Yes 87dB 75Hz – 20kHz 2.3kHz 146 x 420 x 190mm

25mm 25 - 100W 8 ohms No 85dB 75Hz – 20kHz 2.3kHz 240 x 146 x 210mm

5.6kg each

3.6kg each

(021) 62317288/7288

audio video 29 Mei 2012


PENULIS

Budi Santoso

PANASONIC PT-AE100EA

TEST

PROYEKTOR 3 LCD FULLHD Mesin proyektor menjadi salah satu perangkat untuk home theater yang dapat menampilkan gambar video dengan ukuran ala bioskop, namun tidak semua jenis proyektor memiliki fitur yang memenuhi kriteria di atas, produk Panasonic yang satu ini memang dirancang untuk sistem video untuk home theater.

PRODUK Panasonic PT-AE100EA

KONTAK (021) 6128331

SPESIFIKASI GENERAL Ratio: 16:9 (Native) 4:3

� Aspect

� Brightness

(ANSI Lumens): 2800 ANSI lumens � Contrast Ratio: 50000:1 � Display Type: 3LCD � Resolution (Native / Max): HD (1920 x 1080) � Video Compatibility: NTSC, NTSC 4.43, PAL, PAL 60, PAL-M, PAL-N, SECAM, HDTV (480i, 480p, 525i, 525p, 576i, � 576p, 625i, 625p, 720p, 750p, 1080i, 1080p) � Projection Lens: F = 2.0 ~ 3.4 f = 21.5 ~ 43.0 mm � Number of Colors: 1.07 Billion Colors

K

ali ini lab AVI kedatangan mesin proyektor Panasonic PT-AE100EA yang merupakan produk anyar yang didukung fitur melimpah, terutama untuk kebutuhan sistem video home theater. Dengan fitur 3 LCD pada proyektor ini, tentunya cukup kompatibel untuk berbagai keperluan, termasuk media presentasi maupun tayangan video. Kategori proyektor 3LCD termasuk teknologi terbaru yang saat ini digunakan dalam proyektor home theater dan proyektor bisnis. 3LCD sebenarnya adalah nama copyright yang terkait dengan Grup 3LCD, sebuah kelompok perdagangan yang terdiri dari produsen/manufaktur proyektor yang menerapkan teknologi LCD, walau tidak semua proyektor LCD didukung teknologi 3LCD. Menurut ahlinya, proyektor 3LCD adalah spesies proyektor yang cukup dominan. Kini 3LCD mendominasi hampir semua kategori kecuali proyektor high end ekstrim (3 chip DLP) dan proyektor Pico yang sangat kecil. Proyektor 3LCD didesain sebagai solid-state optik tanpa bagian yang bergerak (tidak seperti DLP) menggunakan panel LCD transmissive panel. Artinya, cahaya melewati panel tersebut.

Dari tampilan bodi yang seluruhnya dominan warna putih, Panasonic PT-AE100EA memiliki dimensi yang lumayan besar, walau didesain model portabel, tapi tongkrongannya mencerminkan sebuah mesin proyeksi yang profesional, apalagi dengan segudang fasilitas yang disediakan, maka dapat diaplikasin untuk kalagan consumer maupun pro. Untuk pengoperasian ptoyekor Panasonic PTAE7000EA termasuk tidak terlalu rumit, hanya pada setting video secara manual, diperlukan software kalibrasi agar diperoleh hasil yang optimal.

PENGUJIAN

Untuk menguji proyektor yang satu ini, kami siapkan

SIZE � Dimensions

(WxHxD): 18.3in. x 6.9in. x 14.9in. (46.48cm x 17.53cm x 37.85cm)

Lensa HD yang mampu memproyeksikan gambar kualitas full HD

Tombol fungsi yang ada di unit proyektor

audio video 30 Mei 2012


Panasonic PT-AE7000EA tidak saja didukung oleh kecerahan mencapai 2.800 ANSI lumen, tapi juga didukung oleh jalur masukan sumber video yang cukup banyak, termasuk fitur HDMI.

kami setting terlebih dahulu proyektornya dengan menggunakan layar 72 inci, dimana jarak antara layar dan proyektor hanya berkisar 3 meter. Dengan fasilitas zoom, dari jarak yang relatif dekat dapat digunakan layar berukuran besar. Setelah kami tekan tombol soft start, secara perlahan muncul logo Panasonic yang semakin lama semakin jelas, kemudian kami atur fungsi keystone agar menghasilkan gambar video yang proporsional, walau posisi proyektor agak sedikit miring Saat kami coba cakram blu-ray, secara otomatis mesin proyektor mendeteksi sumber masukan dan format videonya, dan ternyata hasilnya memang menggembirakan. Untuk ukuran kualitas gambar pada mode normal, warna gambar video terlihat sudah cukup detil.Begitu juga dengan warna, maka terkesan solid, sehingga kualitas warna menghasilkan skin tone yang alami. Begitu juga dengan warna hitam dihadirkan, memiliki kepekatan yang baik, sehingga kami dimanjakan sebuah image video yang disajikan sangat memanjakan mata. Dari hasil pengujian yang kami lakukan hampir satu jam, membukitkan bahwa Panasonic PT-AE7000EA tidak saja didukung oleh kecerahan mencapai 2.800 ANSI lumen, tapi juga didukung oleh jalur masukan sumber video yang cukup banyak, termasuk fitur HDMI. a

sebuah layar berukuran 72 inci dalam format 16:9, sedangkan sebagai media pemutarnya digunakan Blu Ray player Samsung BD5500. Dengan sedikit pemanasan, maka Panasonic PT-AE100EA siap untuk diaplikasikan, dimana kami juga menggunakan software format blu ray yang mendukung resolusi fullHD. Dalam pengujian Panasonic PTAE7000EA, kami menggunakan media format video paling tinggi saat ini, yaitu dengan blu-ray player buatan Samsung. Sebelumnya

Komponen kipas pendingin

Jalur koneksi PT-AE100EA yang lengkap

Spike proyektor yang dapat diatur tingkat kemiringannya

audio video 31 Mei 2012

Indikator LED


PENULIS

TEST

Budi Santoso

PRODUK Polytron LCD PLM 32-12S

KONTAK (021) 5346988

SPESIFIKASI �Max. Resolution

: 1366 x 768 �Contrast Ratio : 50,000 : 1 � Respond Time : 8 ms �Brightness : 450 cd/m2 �Aspect Ratio: 16:9 �Built-in Speaker : Yes *Speaker Tower �Built-in I/O : HDMI � Power Consumption : 130 Watt *Stand By : 3 Watt *Audio Output : 10 Watt x 2 �Rated Voltage : AC 110-240V 50/60Hz �Dimension *With Base : 802 x 245 x 582 ( W x H x D) *W/O Base : 1004 x 227x 595 ( W x H x D) �Weight : 13.51 Kg

POLYTRON LCD PLM 32T-12S TV CINEMAX PLUS SPEAKER KOMPAK

Brand lokal yang satu ini memang selalu mengikuti tren yang ada sampai detik ini, bahkan tidak jarang meluncurkan jenis produk yang tidak diperhitungkan oleh para pesaingnya, terutama di bidang elektronik, termasuk audio video.

M

araknya jenis monitor TV teknologi LCD memang sudah tidak terbendung lagi, hampir seluruh brand besar bersaing fitur maupun harga. Seperti halnya produk besutan Polytron kali ini yang juga merupakan jenis TV LCD 32 inci seri PLM 32T-12S baru saja dirilis dengan performa berbeda dari produk sebelumnya. Kalau kebanyakan produk TV LCD telah dilengkapi dengan sistem tata suara internal, Polytron menawarkan sebuah terobosan baru dengan sistem loudspeaker terpisah. Walau sosoknya tidak berbeda jauh dengan jenis TV LCD yang ada di pasaran, Polytron PLM 32T-12S dilengka-

pi dengan sepasang sistem loudspeaker stereo yang masingmasing dikemas dengan boks slim secara terpisah, dimana tidak menyatu dengan unit TV LCD, sehingga penggunanya dapat bebas meletakkan posisi loudspeaker tersebut sesuai keinginan. Melihat tampilannya, TV LCD Polytron yang belum lama masuk lab AVI seluruh bodinya dibalut dengan warna hitam glossy, begitu juga dengan loudspeakernya didesain dengan kontur warna yang sama. Dengan ukuran layar 32 inci yang sepadan dengan bingkainya, bodi TV ini tergolong cukup pipih. sehingga secara keseluruhan memiliki tampilan yang elegan.

audio video 32 Mei 2012


Koneksi AV in/out yang berlimpah

Jalur terminal untuk loudspeaker eksternal Polytron PLM 32T-12S

Untuk pengoperasiannya, TV ini dapat dilakukan melalui fasilitas remote wireless, dimana pengaturan menu yang tergolong mudah dipahami, walau tidak disediakan tampilan menu layar berbahasa Indonesia, hanya disediakan dalam model bahasa Inggris dan Thailand. Apalagi dengan menu preset yang disediakan, tentunya hanya tinggal memilih konfigurasi audio maupun video settingan standar Polytron, bahkan pengguna diberi keleluasaan untuk dapat mengatur secara manual dengan preset User untuk dapat diperoleh konfigurasi yang kita inginkan. Pada jalur koneksi yang ditawarkan Polytron PLM 32T-12S memang termasuk berlimpah, dimana disediakan 2 masukan HDMI, 2 masukan Video Komponen, S-Video, masukan komposit, serta sebuah koneksi VGA untuk PC. Dan seperti tren TV LCD saat ini, Polytron PLM 32T-12S juga menyediakan koneksi model USB yang dapat disiapkan untuk dapat mengakses tayangan video maupun audio dari USB Flashdisk atau sejenisnya.

sehingga hasil gambar video dengan kabel tersebut mampu menghadirkan kontur warna yang pekat dan detil yang baik, apalagi saat kami lakukan setting picture secara rinci, maka dihasilkan tayangan video yang nyaman di mata. Dengan adanya fasilitas port USB, kami juga mencoba beberapa jenis format, termasuk format JPEG (foto) maupun format video MP4, hasilnya tidak mengecewakan, bahkan ketika kami coba format mkv, Polytron PLM 32T-12S dapat menampikan kualitas video dengan baik, bahkan kualitas suara yang kami dengar melalui fasilitas loudspea-ker terpisah, tidak akan ditemukan pada jenis TV LCD pada umumnya, karena mampu menghasilkan bas yang lumayan solid, ditambah dengan kekuatan amplifiernya cukup untuk menampilkan suara dengan standar TV ala tabung (CRT) yang biasanya cukup baik.a

PENGUJIAN

Pada pengujian Polytron PLM 32T-12S, kami mencoba dengan DVD Player Pioneer menggunakan koneksi HDMI, agar kami mendapatkan performa optimalnya, dimana walau tidak didukung fitur resolusi fullHD, namun disiapkan untuk HD Ready,

Tombol menu pada unit TV

TV LCD Polytron yang belum lama masuk lab AVI seluruh bodinya dibalut dengan warna hitam glossy, begitu juga dengan loudspeakernya didesain dengan kontur warna yang sama.

Tampilan utuh belakang TV Polytron PLM 32T-12S

audio video 33 Mei 2012


PENULIS

TEST

Budi Santoso

JBL RMA-330

PRODUK JBL RMA-330

KONTAK (021)26538568

SPESIFIKASI � Daya

keluaran maksimum: 300W +300 W � Total Harmonic Distortion: 1kHz, 8ohm, 50W � Input Sensitivity / Impedance: MIC 6mV/3.3K ohm DVD, TAPE, AUX 300 mV / 47K ohm BGM 300 mV / 47K ohm � Output Level / Impedance: *Pre amp output 2.2V/2.2K ohm *Subwoofer output 2.2V/2.2K ohm *300mV/2.2K ohm audio output *Music output 2.2V/2.2K ohm � Tanggapan frekuensi: Mic 20-20KHz, 3dB Music 20-20KHz, 3dB � Tone Control Range: Music 11steps, 5tones � Sensitivity / Impedance 1Vp-p/75ohm � Dimensi (WxHxD) 420 × 138 × 430mm � Bobot 18.5Kg

AMPLIFIER KARAOKE DAYA BESAR

Sebagai sarana hiburan keluarga, perangkat karaoke memang semakin banyak diminati, dari yang berharga murah sampai dengan yang mahal, bahkan untuk beberapa kalangan mengadopsi sistem karaoke profesional untuk menghadirkan nuansa live music.

S

ebagai pabrikan yang terkenal menghasilkan komponen loudspeaker, JBL memang selalu inovatif menawarkan setiap produknya, bahkan siapa sangka kalau JBL juga meluncurkan perangkat audio khusus untuk keperluan karaoke system yang kali ini masuk dapur lab majalah AudioVideo. Amplifier karaoke yang akan di tes kali ini adalah JBL RMA-330 yang merupakan seri di atas RMA-220 dengan tampilan yang tak jauh melenceng, hanya saja fitur dan daya keluarannya tentunya berbeda, dimana seri RMA-330 lebih besar. Dengan daya keluaran sebesar 300 watt perkanal yang ditawarkan amplifier ini, tentunya lebih dari cukup

untuk menghandel berbagai jenis loudspeaker karaoke dalam ruang berskala cukup besar. JBL RMA-330 memiliki tampilan yang tergolong elegan, ini dapat terlihat dari wajah dari panel depan perangkat ini yang ditunjang oleh dukungan tombol-tombol cukup mewah, terutama pada bagian knob putar yang dibuat transparan, dan akan menyala saat posisi aktif, bahkan untuk pengaturan tanpa kabel didukung oleh remote transparan menggunakan LCD touchsreen yang terlihat eksklusif. Jika Anda memperhatikan bagian panel belakang JBL RMA-330, maka Anda terpuaskan dengan limpahan jalur masukan maupun keluaran yang ditawarkan. Apalagi

Pengatur volume mikropon dan musik yang terpisah, ditambah dengan pengatur efek model trim yang juga di split

audio video 34 Mei 2012


dengan dukungan keluaran khusus pre-out yang disediakan, maka Anda dapat menggunakan jenis power amplifier eksternal dengan daya tersendiri (sesuai keinginan), dimana RMA-330 dapat diaplikasikan hanya sebagai preamplifier karaoke. Bahkan jika Anda ingin menghasilkan nada super rendah, disediakan pula jalur preamp khusus untuk subwoofer.

PENGUJIAN

Untuk pengujian pada amplifier JBL RMA-330, kami gunakan loudspeaker khusus karaoke system yang juga masih keluaran JBL seri RM-12. Tidak ada kesulitan dalam setting perkabelan saat pengujian, karena dari mesin source karaoke player langsung dihubungkan ke amplifier hanya menggunakan jenis kabel RCA stereo, sedangkan dari

Remote eksklusif JBL

amplifier juga hanya di split dari masing-masing kanal ke loudspeaker. Pengoperasian dari amplifier JBL RMA-330, ternyata juga tidak terlalu sulit, karena untuk pengatur volume music dan volume mikropon masing-masing dipisah melalui fasilitas knob tersendiri, hanya saja untuk setting yang lebih spesifik, amplifier ini menyediakan tone control yang dapat diset sebelumnya agar diperoleh kualitas bas dan trebel yang diinginkan, termasuk untuk mikropon dengan trim pengatur delay, echo maupun reverb yang dapat di-adjust secara akurat, sehingga memberi keleluasan pengguna untuk mendapatkan kualitas vokal yang diinginkan. Dari hasil tes yang dilakukan di ruang demo majalah AVI, kami dapati kualitas musik dari JBL RMA-330 memang cenderung agak soft dibandingkan dengan kebanyakan amplifier sejenis, ini dapat dibuktikan pada saat posisi trebel maksimum, musik masih tersaji nyaman di telinga, sehingga tidak ada kesan hingar bingar yang melelahkan telinga. Begitu juga dengan vokal ,melalui pengaturan standar mampu direproduksi dengan kualitas yang tidak mengecewakan, dimana detilnya jelas, sehingga artikulasi terdengar seolah tanpa tabir, dan yang cukup menggembirakan adalah efek feedback tidak terjadi walau mikropon berada dekat dengan loudspeaker. Dari hasil pengujian yang kami lakukan, JBL RMA-330 patut diperhitungkan sebagai salah satu sistem audio karaoke yang dapat memenuhi kebutuhan untuk sarana hiburan keluarga dengan kemampuan lebih dari cukup, sehingga tidak ada istilah kedodoran untuk menghasilkan kualitas vokal maupun musik, karena tenaganya tidak diragukan lagi.a

untuk setting yang lebih spesifik, amplifier ini menyediakan tone control yang dapat diset sebelumnya agar diperoleh kualitas bas dan trebel yang diinginkan, termasuk untuk mikropon dengan trim pengatur delay, echo maupun reverb yang dapat di-adjust secara akurat, sehingga memberi keleluasan pengguna untuk mendapatkan kualitas vokal yang diinginkan.

Fasilitas koneksi jalur masukan/keluaran AV yang super komplit plus input mikropon tambahan

audio video 35 Mei 2012


PENULIS

TEST

Budi Santoso

SAMSUNG BD-D5500

PRODUK Samsung Blu-Ray BD-D5500

KONTAK (021) 6128331

SPESIFIKASI VIDEO � System :NTSC � Region :Blu-ray: A � DVD: 1 � Progressive Scan: Yes � HD Upconversion : Yes AUDIO � Dolby Digital/DTS Compatibility: Dolby Digital, Dolby Digital Plus, Dolby TrueHD, DTS � Built-in Decoder: Yes � LPCM:Yes A/V PLAYBACK FORMATS � Video: BD-ROM, DVD, DVD-R, DVD-RW, DVD+R, DVD+RW � Audio: CD, CD-R, CD-RW � File Formats Supported: DivX, MKV, WMV, MPEG2, MP3, WMA, MPEG4-AVC, AVCHD, DivX HD, AAC, JPEG NETWORK & INTERNET MULTIMEDIA � Network Access: Yes, Wi-Fi Ready

BLU-RAY PLAYER FITUR LENGKAP

S

ebagai brand asal Korea yang kini sangat terkenal di Indonesia, Samsung memang merajai pasar elektronik, khususnya bidang audio video dengan meluncurkan beragam jenis produk termasuk produk pemutar cakram blu-ray seri BD-D5500 yang belum lama ini masuk lab majalah AVI. Melihat tampilan blu-ray player yang satu ini, terlihat elegan, dimana seluruh casing terbalut warna hitam dengan kontur yang mengkilap, bahkan kami tidak melihat adanya tombol-tombol yang biasanya tersembul di bagian panel depan dari sebuah mesin player, kecuali sebuah tombol “power’ yang berada di pojok kanan, itupun masih rata dengan panel. Begitu pula dengan trayernya, Samsung BD-D5500 difasilitasi dengan model sliding yang umum, hanya saja posisinya tersembunyi di balik panel dek yang akan terkuak saat trayer keluar masuk cakram, sehingga tidak akan terlihat sebelum Anda menekan tombol “eject”. Fitur jalur keluaran produk Samsung ini, walau tidak tersedia port S-Video, tapi terdapat jalur Video Component dan HDMI, namun untuk jalur video komposit tetap tersedia. Selain pada panel depannya disiapkan koneksi USB, di bagian panel belakang juga terdapat satu lagi port USB, bahkan untuk koneksi internet, BD-D5500 juga disediakan jalur LAN, begitu juga jika ingin memanfaatkan fitur wireless LAN, maka port USB dapat dicolokan jenis Wlan. Untuk keluaran audio, terdapat jalur keluaran stereo RCA dan sebuah keluaran audio digital optical. Untuk pengalaman menonton TV tentunya akan lebih sempurna dengan Samsung BD-D5500, karena dilengkapi

Blu-ray player kini sudah semakin memasyakat, bahkan harganya juga makin terjangkau, sehingga tak ada alasan jika para pengguna home theater mengadopsi perangkat tersebut yang mampu menghasilkan kualitas audio dan video kelas high definition.

dengan fitur 3D HyperReal engine dan Smart Hub untuk menemukan konten favorit Anda dengan mudah, berbagi bersama perangkat dengan All Share dan akes ke konten perpustakaan besar online Samsung Apps. Dan untuk seri ini, telah dilengkapi dengan mesin 2D to 3D coversion yang memungkinkan player ini menghasilkan video dengan tampilan cinema tiga dimensi (3D)

PENGUJIAN

Pada saat pengujian, kami memanfaatkan proyektor Panasonic PT-AE7000EA yang memiliki resolusi fullHD 1080p, dengan koneksi AV menggunakan kabel HDMI. Setelah semua tersetting dengan baik, kami mencoba beberapa cakram format blu-ray, dan salah satunya adalah Demonstration Disc buatan DTS. Untuk akses trayer Samsung ini memang cukup gesit, bahkan saat pembacaan disc blu-ray juga tergolong cepat, sehingga kami dapat langsung mengakses menu dengan cepat, begitu juga saat menggunakan piringan DVD, player ini juga sangat bersahabat, terutama ketika konversi ke resolusi 1080p tergolong tidak lelet.

audio video 36 Mei 2012


Yang sangat menggembirakan dari player pipih ini, adalah kemampuan untuk membaca file pada media harddisk tanpa menggunakan supply daya tambahan, artinya player ini sanggup menopang asupan daya yang diperlukan harddisk untuk dapat diakses dengan sempurna. Dari kualitas gambar video yang ditampilkan BDD5500, memiliki akurasi warna yang sangat kental, sehingga proyektor Panasonic sebagai pendampingnya menjadi semakin wah, dimana kepekatan warna tersaji dengan solid serta memiliki skin tone yang alami, bahkan jika kita kurang puas dengan fasilitas warna standar yang disediakan, maka disediakan fasilitas pengatur warna RGB agar lebih akurat. Saat menguji Samsung BD-D5500 yang telah difasilitasi dengan port USB, ternyata juga tidak mengecewakan, karena cukup banyak format yang dapat dibaca, baik format AVI, MPEG, JPG dan termasuk format audio MP3, wav maupun FLAC terdeteksi dengan baik. Bahkan saat menggunakan memori flashdisk, aksesnya cukup cepat, dengan tampilan folder dan file yang tersaji di layar, dengan menggunakan togggle dari remote, pemilihan file menjadi semakin cepat dan langsung diakses. Yang sangat menggembirakan dari player pipih ini, adalah kemampuan untuk membaca file pada media harddisk tanpa menggunakan supply daya tambahan, artinya player ini sanggup menopang asupan daya yang diperlukan harddisk untuk dapat diakses dengan sempurna. Terbukti ketika kami menggunakan jenis harddisk eksternal Seagate 500 GB, BD-D5500 mengakses dengan baik tanpa kendala, dimana tertampil file dan folder secara utuh, bahkan ketika menjalankan file video format MKV (standar blu-ray), player ini dapat merespon sangat baik dan secara utuh mampu menyajikan resolusi fullHD dengan sempurna. Dari hasil uji coba pada Samsung BD-D5500, terbukti bahwa selain dukungan fitur yang berlimpah, kemampuan untuk mengakses berbagai format audio dan video memiliki tingkat kompatibilitas yang mumpuni, sehingga BD-D5500 dapat kami rekomendasi sebagai mesin player dengan kemampuan multimedia yang hasil kualitas AV nya tergolong baik.a

Logo blu-ray 3D, membuktikan player ini siap untuk efek 3D

Port USB yang tersembunyi

Selain jalur digital dan analog disiapkan juga konektor wireless LAN

audio video 37 Mei 2012


PENULIS

VISIT

Budi Santoso

PELUNCURAN POLYTRON CINEMAX

Polytron di bawah naungan PT Hartono Istana Teknologi yang telah berkiprah lebih dari 35 tahun, memang menjadi pionir produsen produk lokal yang bergelut di bidang elektronik sampai saat ini, bahkan melalui serangkaian produk inovatif yang telah diluncurkan mampu bersaing dengan produk luar dan menembus pasar ekspor.

S

ebagai merek dagang yang tidak saja populer di Indonesia, Polytron merupakan brand Internasional yang produk-produknya telah diekspor ke lebih dari 32 negara, dimana tanpa sadar jika produk Polytron merupakan persembahan karya putera Indonesia yang didukung oleh fasilitas pabrik yang bermarkas di Kudus, (seluas 205.000 m2) dan di Sayung, Semarang, Jawa Tengah (seluas 91.000 m2) dengan jumlah karyawan lebi dari 4.000 orang. Melalui Polytron “Memang Canggih Vaganza� Road Show 2012, yang digelar di The Forum Mal Kelapa Gading, Jakarta pada tanggal 26 Maret sampai dengan 1 April 2012 lalu, PT Hartono Istana Teknologi menggelar berbagai produk unggulan terbaru yang diantaranya adalah 3D LED TV, iTV TV Internet, Cinemax Speaker TV, Home Theater, dan masih banyak lagi. Dalam even kali ini, Polytron Cinemax menjadi salah satu produk yang menyita perhatian publik, dimana produk ini menawarkan jenis TV LCD yang telah dilengkapi dengan sepasang loudspeaker model tower sistem terpisah dengan teknologi terbaru yang mampu merespon suara mantap serta desain yang elegan, yang diharapkan mampu memberikan pengalaman baru saat menikmati film dan musik. Polytron Cinemax rencanya akan diluncurkan ke pasaran dengan tiga warna pilihan (black, maroon, dan white),

untuk yang berukuran layar 32 inci akan dijual dengan kisaran harga 3 juta rupiah, sedangkan ukuran 42 inci berkisar 6 juta rupiah. Selain itu, Polytron juga meluncurkan 3D LED TV yang sarat dengan teknologi tinggi, selain desainnya yang memanjakan mata, kualitas 3D LED yang ditawarkan merupakan inovasi terbaru, melalui teknologi polarisasi dengan kacamata tanpa batere dan lebih ringan, dimana setiap pembelian unit 3D LED TV akan mendapatkan 2 kacamata 3D plus clip on. Ada lagi Polytron iTV, yaitu jenis TV yang mampu mengakses internet.

audio video 38 Mei 2012

Polytron Cinemax diperagakan saat Launching


FILOSOFI LINN Butik Play yang merupakan salah satu butik audio paling elit di kawasan Senayan City, pada tanggal 18 April 2012 tidak seperti pada hari biasanya, karena hari itu butik tersebut kedatangan seorang tamu, Alan Williams, Sales Manager dari Linn.

K

edatangan Alan Williams, selaku Sales Manager dari Linn International di butik high end Play yang bermarkas di Senayan City, tentunya memberi pencerahan kepada para Audiophile mengenai filosofi yang diusung oleh Linn, sebuah merek dagang asal Inggris. Linn sebagai salah satu brand asal Inggris yang telah malang melintang di dunia audio memang memiliki pasar dan kelas tersendiri, dimana setiap produknya memiliki sejarah khusus, sehingga produk Linn tetap melekat di hati para Audiophile Segala sesuatu memang harus sudah bagus dari sumber asalnya agar diperoleh hasil yang baik. Inilah filosofi dari Linn seperti yang disampaikan oleh Alan Williams saat memberi penjelasan kepada para tamu undangan, termasuk tim AVI saat mengikuti “kuliah� singkat yang berlangsung lebih dari satu jam.

Sebagai seorang senior, Alan Williams yang bekerja lebih dari 15 tahun di Linn memang menguasai berbagai aplikasi produk Linn, wajar saja jika beberapa pertanyaan teknis yang diajukan rekan pers maupun tamu undangan dijawab dengan lugas dan rinci oleh sang pengkoleksi gitar tersebut.

audio video 39 Mei 2012

Alan Williams, dengan gaya yang eksentrik saat presentasi


PENULIS

VISIT

Tjandra Ghozalli

NORSE 2

NORDOST SI PEMBUAT KONEKSI

HEIMDALL 2

Bulan silam, Bjorn Bengtsson pelatih dan penjual kabel Nordost yang berkantor pusat di Holliston Massachusetts, Amrik datang ke Jakarta untuk memperkenalkan produk kabel audionya seri terbaru.

P

ertemuan diadakan di Encore Home Audio, Grand Indonesia Shopping Town. Kami dikenalkan oleh Mario Oentoeng, pemilik Encore kepada Biorn. Kali ini Bjorn mengadakan seminar singkat tentang Nordost dan produknya. Nordost berarti North East (Timur Laut), yakni lokasi Holliston dekat Boston kalau dilihat dari peta Amerika Serikat. Itu sebabnya pada merek Nordost pada huruf “o” pertama ada tanda panah menuju timur laut. Lebih lanjut Bjorn menjelaskan bahwa Nordost adalah pembuat kabel audio yang memiliki pabrik sendiri sehingga lebih luwes dalam melayani pelanggannya. Produk kabel Nordost sangat beragam mulai dari yang paling ekonomis seri WL (harganya jutaan Rupiah) hingga yang paling mahal seri ODIN (harganya ratusan juta Rupiah). Kali ini Bjorn ingin memperkenalkan kabel Nordost kelas menengah seri “Norse-2” yang terdiri dari kabel

Heimdall-2, Frey-2, dan Tyr-2. Semuanya generasi terbaru (Generasi-2) dari kabel Nordost interkonek, loudspeaker, dan power. Menggunakan teknologi Micro Mono Filament – dimana kawat filamen FEP melilit kabel sebelum ditutup kulit kabel. Menurut Bjorn karakter suara dari kabel tergantung pada bahan baku kabel, susunan lilitan kabel, bahan isolator, konsistensi geometri, dan peredaman mekanik. Dan Nordost menggunakan bahan terbaik seperti isolator FEP (Fluorinated Ethylene Picopylene) dan bahan kabel berupa Extruded Silver yang melapisi 99.9999% OFC (Oxygene Free Copper).

UJI DENGAR

Dalam kesempatan ini Bjorn mempersilahkan pengunjung untuk melakukan pengujian atas karakter audio dari kabel Heimdall lama dengan Heimdall-2 yang dipasang

audio video 40 Mei 2012


menghubungi keluaran analog CD player Krell dengan pre amplifier Krell. Mula mula dipasang kabel Heimdall lama lalu diputar album Tom Weiss (lagu country). Setelah dua menit beroperasi, kabel Heimdall lama di lepas, lalu diganti kabel Heimdall -2 dan lagu country yang sama diputar ulang. Ketika ditanya bagaimana kualitas suaranya. Sebagian dari kami mengemukakan bahwa reproduksi bunyi lebih “enteng” dan bunyi sibilance lebih lembut. Kemudian dikomparasi antara kabel Heimdall 2 dengan kabel Frey-2 dengan memakai musik klasik. Sehabis itu kabel Frey-2 dikomparasi dengan kabel Tyr-2. Menurut Bjorn, kabel Heimdall-2, Frey-2, dan Tyr-2 berbeda bukan di tonal balance. Kabel yang baik tidak akan merubah tonal balance menjadi lebih berat atau lebih cempreng, melainkan menampilkan ke detilan suara. Analoginya, pertandingan sepak bola di Gelora Bung Karno – kalau direkam pakai kamera SD (Standard Definition) maka yang terlihat ditayangannya, hanya ratusan objek bulat yang tidak jelas wajahnya berada di seberang kita. Sedangkan kalau pakai kamera HD (High Definition) maka yang terlihat bukan cuma bulatan kepala namun juga wajah para penonton. Hal yang sama terjadi pada kabel –

posisinya – jelas eksistensinya satu persatu dan tidak buram atau bergumpal. Memang kabel Nordost tidak dibuat untuk para awam yang tidak konsern dengan high fidelity. Kabel Nordost diproduk bagi mereka yang menginginkan kesempurnaan reproduksi suara.

CHASSIS DAN EARTH GROUNDING

Bjorn juga menjelaskan tentang “star chassis” grounding yang hanya satu arah dari rangkaian menuju titik chassis. Juga dijelaskan perbedaan chassis grounding dan earth grounding. Pada perangkat kotak catu daya Nordost, antara chassis grounding dan earth grounding dipasang resistor yang bernilai kecil. Tujuannya agar tidak terjadi looping (rangkaian tertutup) yang menimbulkan derau (hum). Demikianlah hampir selama satu jam Bjorn menjelaskan tentang keunggulan perkabelan audio, loudspeaker dan power buatan Nordost.

Mario dan Bjorn

TYR 2

TYR 2 semakin bagus suatu kabel maka detil objek suaranya semakin nyata. Dalam bidang stereo image, kabel yang kurang bagus menyertakan beragam posisi instrument musik namun tersimak “blurr” (buram). Kabel yang bagus akan menyatakan posisi instrument dan tersimak lebih tajam

HEIMDALL 2

audio video 41 Mei 2012


PENULIS

HI END

Tjandra Ghozalli

AVANTGARDE, SPEAKER CORONG YANG

TIDAK BERSUARA GENTONG

Ketika di pameran CES, saya menyempatkan diri mendengar demo Avantgarde, produsen loudspeaker corong asal Jerman.

K

ali ini mereka menurunkan loudspeaker Avantgarde Duo Grosso dengan kotak bass berwarna kuning ngejreng. Keunikan loudspeaker Avantgarde terletak pada corong (horn) yang terpasang di tweeter dan midrange. Corong adalah salah satu alat untuk mengarahkan suara ke arah tertentu dan de-

ngan sedikit daya, suara yang diproduksi sudah cukup kuat. Hal ini berdampak pada kemurnian suaranya, artinya karena simpangan membran getar dari driver kecil maka distorsi yang terjadi juga kecil sehingga suara mid dan treble yang diproduknya juga berdistorsi kecil – suara terdengar lebih murni dan lebih bersih, itu filosofi rancangan loudspeaker

audio video 42 Mei 2012


suling dan perkusi yang murni memiliki kontras dinamika yang nyata, begitu pun bunyi karakas penuh detil, tapi kami kurang puas karena tiada vokal. Maka piringan hitam diganti dengan album Ella Fitzgerald yang terkenal dengan nomornya “The Man I Love” - vokal Ella dengan ciri khas black woman – sungguh membuai kami dengan semburan vokalnya yang terkadang kalem dan terkadang berteriak. Nah pada bagian ini kami ambil perhatian untuk menelaah vokal Ella apakah diwarnai “gentong”? Ternyata, baik pada bagian kalem atau bagian kencang, vokal Ella bersih dari pewarnaan gentong. Kami heran juga bagaimana corong sebesar ini bisa terbebas dari efek gentong? Apakah bahan dasarnya berbeda dari corong Toa yang sangat jelas efek gentongnya? Tak lupa kami simak bagian sibilance Ella yang terkesan lembut – jauh dari metalik. Kemudian atas permintaan seorang tamu, sumber audio dipindah ke CD player Capitole Classic. Dipilih album Diana Krall

AUDIOAERO CAPITOLE CLASSIC

TYPICAL AUDIO PERFORMANCE : Frequency range (with 16/44.1 input signal)

7 Hz - 20 kHz (- 1dB) Frequency range (with 24/96 input

96 kHz. Digital Devices - Bur Brown PCM1792 24 bit/192 kHz digital to analog conversion 6021W subminiature tube output stage and high quality buffer

signal)

3 Hz - 48 kHz (- 1dB) Output voltage

2 V RMS RCA - 4 v RMS XLR Output impedance

100 ohms Signal to noise ratio

Avantgarde. Namun loudspeaker corong juga ada jeleknya, produk suaranya sering diwarnai “hongky tonky” atau efek gentong. Dinamakan demikian karena warna suaranya seperti kita berbicara di dalam gentong. Apakah loudspeaker Avantgarde Duo Grusso juga bersuara gentong? Untuk itulah kami menyempatkan diri singgah di kamar demo Avantgarde. Pada waktu kami datang telah dipersiapkan seperangkat tata suara: • • • • •

CD Player Turntable Pre-amplifier Power amplifier Lodspeaker

: : : : :

Audioaero Capitole Classic Blackbird (Dr. Feickert Analogue) Prima Luna Prologue Three Prima Luna Prologue Seven (mono block) Avantgarde Duo Grosso

Mula mula kami diputarkan piringan hitam Dave Grussin “Catavento” - ini adalah permainan jazz perkusi yang lincah dan enak untuk kilik kuping. Tersimak bunyi

GENERAL : Analog outputs

Single-ended RCA and professional line driver XLR Digital inputs

125dB

BNC, RCA, AES/EBU, AT&T and TOSLINK

Total harmonic distortion

Digital output

< 0,2 % Power supply

100 / 120 / 230 / 240 VAC, 50 / 60 Hz selected at factory. Power consumption

30W TECHNOLOGY :

Philips CDPRO2 mechanism for audio CD, CDR and CDRW suspended on aluminum / rubber subchassis. Exclusive STARS ® process for 24 bit / 192 kHz re-sampling using SHARC DSP 32 bit floating point. Supported wordwidth (digital input): 16, 18, 20 and 24 bit. Supported sampling frequencies (digital input) : 32, 44.1, 48, 88.2,

audio video 43 Mei 2012

BNC plug Chassis

15/10 steel Lid

20/10 brushed aluminum Feet

Black Diamond Racing Pyramid Cones Weight

15kg. / 32.6 lbs. Dimensions (W x L x H)

452 x 450 x 120 mm / 17.82 x 17.72 x 4.72 inches


PENULIS Tjandra Ghozalli

“Cry Me a River” sebuah lagu jazz kalem yang penuh penghayatan dilantunkan oleh Diana dengan vokal white woman yang khas. Bunyi bass betot cukup solid digetarkan oleh 2 unit woofer 12”. Vokal Diana tersimak murni tidak dikotori distorsi dan yang hebat ketika dalam keadaan pianossimo (kalem) vokal Diana diproduk bersih dari distorsi dan noise. Memang salah satu keunggulan dari loudspeaker corong adalah kemurnian suara di saat pianossimo. Kemudian diputar album Norah Jones “Cold Cold Heart” - album ini sangat familiar di telinga kami sehingga kalau ada sedikit perbedaan maka kami segera mengetahuinya. Kami simak vokal Norah terbebas dari efek gentong. Bunyi piano terbentuk murni ditimpali dengan bunyi perkusi dan bass betot yang mampu menghanyutkan kami ke alam santai.

AVANTGARDE DUO GROSSO Frequency range

*Satellite : 170 - 20,000 Hz *Subwoofer : 18 - 350 Hz Power Handling

100 Watt Efficiency (1Watt/1m)

> 104 dB Crossover Frequencies

170/2,000 Hz Nominal Impedance

8 Ohm Recommended Amplifier Power

KESIMPULAN

Dari uji dengar ini kami berkesimpulan; loudspeaker Avantgarde Duo Grosso memiliki keunggulan pada kemur-

> 10 Watt Recommended Room Size

> 20 sqm CDC (Contr. Dispersion Characteristic)

PRIMA LUNA PROLOGUE THREE

Yes CPC Crossover (patent pend.)

No Horn Type

Spherical Horn Horn Material

ABS Inj. Molding Horn Surface

Polished/Lacquered Horn Dispersion Angle

180 Degrees Horn Area

*Low-Mid Range : n/a *Mid Range : 0.353 sqm *High Range : 0.025 sqm Tube line-stage preamplifier. Tube complement: two 5AR4, two 12AX7, two 12AU7. Maximum gain: 12dB. Frequency response: 4Hz–110kHz, ±3dB. THD: <0.2% at 775mV RMS output. Signal/ noise: >93dB(A) ref. 775mV. Input impedance: 110k ohms. Output impedance: 2800 ohms. Power consumption: 46W.

PRIMA LUNA PROLOGUE SEVEN

Horn Diameter

*Low-Mid Range : n/a Mid Range : 670 mm High Range : 180 mm Horn Length

*Low-Mid Range : n/a *Mid Range : 370 mm *High Range : 85 mm

20 / 30 / 40 Hz 12V Remote Trigger Switching

Yes Smart Limiter

Yes SoftStart Circuitry

Yes

Amplifier Power (RMS)

Driver Diameter

250 Watt

250 mm

Power Reserve Capacity

Drivers per Bass Module

60,000 ?F

2

Toroidal Transformer

Magnet Material

330 VA

Neodymium

REAL TIME Control

Dimensions

Yes

*Width : 670 mm *Depth : 600 mm *Height (+/- 15 mm) : 1,595 mm

ADRIC Control (patent pend.)

n/a

Tube monoblock power amplifier. Tube complement: four KT88, two 12AX7, two 12AU7. Power output: 70W (18.45dBW). Frequency response: 20Hz–85kHz, ±1dB at rated power; 11Hz–120kHz, –3dB at 1W. THD: <0.1% at 1W, 10W; 1.5% at rated power into resistive load. Signal/noise: 101dB. Maximum gain: 28.5dB. Power consumption: 125W at idle, 225W at rated maximum power.

Subsonic Filter, 3 Steps

Active Crossover

Weight

Variable 60 - 350 Hz

Satellite (p/piece) : 79 kg

nian suara dan instrument musik. Walau dalam keadaan kalem, reproduksi suara tetap bersih tidak tertindih noise dan terbebas dari pewarnaan efek gentong. Bunyi bass sangat deep dan powerful meski dalam posisi low level. Ketebalan vokal juga tak berkurang. Kalau loudspeaker corong biasanya menyuguhkan vokal yang “garing”, Avangarde Duo Grosso tidaklah demikian. Vokal tetap sama ketebalannya tidak berobah menjadi garing.a

audio video 44 Mei 2012



PENULIS

HI END

Tjandra Ghozalli

ALEXANDRIA NOT A WOMANĂŠS NAME Saya sempat mampir ke kamar konsorsium Wilson Audio dan LAMM Industries di pameran audio high end di Las Vegas, Amerika Serikat. Baik Wilson Audio maupun Lamm, keduanya produk asli Amerika Serikat, bukan Eropa atau Kanada.

S

aya teringat ketika masih jadi mahasiswa, hampir tiap Sabtu siang saya mampir ke Karossa Audio di lantai dasar Harco Glodok (sebelum pindah ke Glodok Plaza). Walaupun tokonya mungil, tapi yang datang berkunjung banyak sehingga agak sempit

dibuatnya. Om Lukman, sang pemilik selalu ramah kepada para pengunjungnya tidak peduli yang mau beli atau yang cuma mau numpang dengar seperti saya, mahasiswa berkocek tipis. Namun sesekali saya membeli PH yang waktu itu masih berharga Rp 10.000,-. Ketika itu saya suka jalan

audio video 46 Mei 2012


Serikat katimbang buatan negara lain. Oleh sebab itu di kebanyakan pameran audio saya lebih mengutamakan memantau produk Amerika Serikat.

ARTISTIK

Saya ditemani seorang penjaga kamar bernama Clark dan kebetulan Clark adalah orang yang suka bicara – yang menjelaskan banyak hal walaupun saya tidak bertanya. Menurut Clark, body loudspeaker Alexandra adalah yang paling artistik. Belum pernah ada loudspeaker buatan pabrik lain yang punya lekukan tubuh demikian artistik. Sehingga oleh Dave Wilson (produser Wilson Audio) dinamakan Alexandria, karena segala ilmu tentang loudspeaker yang dimiliki Dave diberikan semua ke rancangan loudspeaker ini, sama seperti perpustakaan tertua di dunia yang ada di Mesir, Alexandria, yang menampung seluruh kumpulan dari buku buku ilmu pengetahuan ternama dunia. Sebelumnya telah lahir Alexandra X-1, namun setelah Dave berkunjung ke Vienna’s Musikverein concert hall di Austria – Dave merasa seluruh loudspeaker buatannya tidak mampu mereproduksi tata suara seperti concert hall tersebut. Maka setelah balik ke Amerika, Dave bereksperimen mengganti midrange, tweeter, dan tuning ulang cross overnya maka lahirlah Alehandra X-2 yang menurut Dave mampu mereplika Vienna”s Musikverein concert hall. Alexandra X-2 kalau diurai dari domain frekuensi adalah terbagi dalam enam bidang frekuensi: infra bass ditangani oleh subwoofer 15”, bass oleh woofer 13”, midrange 2 buah 7”, tweeter 1”, dan super tweeter 1” dipasang di belakang kabinet. Jadi lengkap sudah tanggapan frekuensinya mulai dari 19,5 Hz (infra bass) hingga 22,5 Kkz (ultra treble). Seluruh drivernya campuran dari Focal (woofer), Vifa / Dynaudio (midrange), Focal (tweeter), dan Scanspeak (super tweeter), sedang rangkaian cross over seutuhnya rancangan Wilson Audio yang dicelup dalam epoxy supaya tidak dijiplak orang, karena jantung dari sebuah rancangan loudspeaker

SOME NEODIO NR22 T bersama seorang teman, Winahyusidi (entah di mana beliau sekarang?). Saya bersama Winahyusidi adalah orang orang yang membuka front audio hi-fi di harian Sinar Harapan Minggu mulai tahun 1979 dan memperkenalkan hobi audiophile di Indonesia (Jakarta). Kami suka berdebat dalam mengevaluasi sebuah produk, sama sama tidak mau mengalah – ya waktu itu kami sama sama muda dan seusia. Di awal dekade 80 an, produk audio high end buatan Amerika Serikat menguasai pasar dunia – belum banyak produk audio buatan Eropa termasuk Inggris. Karossa adalah importir yang memperkenalkan beragam produk audio high end buatan Amerika Serikat, seperti; Audio Research, Infinity, Dahlquist, Conrad Johnson, Spectral, dan belasan asesoris audio juga buatan Amerika Serikat. Berbeda dari pengusaha audio sekarang, om Lukman sangat menguasai teknologi di balik setiap produk yang dijualnya dan dari beliau saya banyak belajar. Kembali ke Alexandria – adalah nama speaker buatan Wilson Audio, Amerika Serikat. Terus terang saya punya ikatan emosional kuat dengan produk audio buatan Amerika

• High-quality drive, DVD-Rom reader modified with constrained layer collector • Constrained Layer hood (8mm) for efficient isolation • Low jitter by memory buffering Asynchronous Upsampler • Innovative very low jitter analogue clock 24 bit / 192 kHz D/A converter (no usual digital clock here) • Output Stage - 100Mhz operational amplifier

audio video 47 Mei 2012

• USB 24/196 digital input • 1 pair XLR output, 1 pair RCA output (both 2.6mv) • 1 digital output (RCA/SPDIF) • High speed & high current output stage buffer and filter • Power Supply - Toroidal transformers 150 Watts, 4 supplies, 7 regulators • Aluminum Remote control • Weight 12.0 kG Dimensions 460 x 115 x 400 (mm) (W x H x D )


PENULIS Tjandra Ghozalli

terletak pada rangkaian cross overnya. Ibarat masakan, bumbu (driver) boleh sama tapi kalau racikan (crossover) beda maka rasanya (suaranya) juga beda.

UJI DENGAR

Di dalam kamar telah terpasang:

• • • • • • •

Turntable CD transport DAC Phono pre amplifier Pre amplifier Power amplifier Loudspeaker

• Perkabelan

: DaVinci Audio Gabriel : Neodio NR22T : Neodio NR22D : Lamm LP2 x2 : Lamm LL1 Signature : Lamm ML3 (mono) x 2 : Wilson Audio Alexandria X-2 : Kubala-Sosna Elation

Seluruh perangkat kelas bintang lima plus dengan harga total Rp 4,5M !! Oleh Clark saya dipilihkan album PH The New Brubeck Quartet “Unsqaure Dance” yang sudah berusia 33 tahun, tapi karena perawatannya bagus, maka suaranya masih jernih. Saya suka musik jazz Brubeck karena mereka bermain gesit (cocok untuk mencoba Alexandria) dan rekamannya (Sheffield Labs) juga ciamik. Maka saya enjoy banget menyimak reproduksi suara dari perangkat keras yang hebat ditambah perangkat lunak yang ciamik. Keistimewaan loudspeaker buatan Wilson Audio ini adalah kontras dinamikanya yang nyata, mampu mereproduksi permainan musik bertempo cepat tanpa terkesan kedodoran. Semisal bunyi pukulan snar drum, wah hidup banget kalau direpro oleh Wilson Audio Alexandria X-2 – kalau direpro oleh loudspeaker lain belum tentu bisa segesit itu. Selain itu ekspresi harmonik tiupan trumpetnya “medok” banget – saya suka yang demikian. Ibaratnya kita mendengar langsung Brubeck bersaudara memainkan musik jazz di hadapan kita!!. Saya tidak mendengar kolorasi sedikitpun dari loudspeaker ini, apakah karena Dave memakai material “x” (rahasia) yang konon sangat tegar tahan getaran sehingga kabinet loudspeaker tidak berandil dalam menciptakan pewarnaan tambahan. Bunyi cymbal terdengar renyah sekali mempunyai separasi detil yang jelas - tidak menggumpal. Kemudian album diganti dengan album CD Aziza Mustafa Zadeh “Character!”. Ini artis Azerbaijan yang mahir bermain piano – dalam format digital lebih nyata lagi kalau Alexandria mampu mengikuti kegesitan permainan piano Aziza. Jelas kalau gejolak musik dalam media CD lebih besar kontras dinamikanya dari PH. Tersimak bunyi ketukan pianonya yang meletup-letup penuh enerji. Nikmat sekali menyimak permainan Aziza, tanpa sadar sudah dua nomor tandas di telinga. Dari tadi hanya permainan instrument musik, lalu saya rekues permainan Norah Jones, karena saya pingin survei macam mana kebolehan reproduksi vokal wanita di loudspeaker Alexandria X-2? Vokal Norah sudah familiar di telinga saya, jadi kalau ada yang “mislek” saya pasti tahu. Lalu Clark memilih nomor populer “Dont Know Why” juga dalam media CD. Saya dapati kenyataan kalau sibilans Norah direpro oleh Alexandria dengan wajar tidak terjadi esser metalik menusuk telinga, namun tanpa mengorbankan bunyi cymbal yang renyah itu yang tersimak tajam seperti sesungguhnya piringan logam tembaga diketuk oleh stick drum . Nah ini kebolehan racikan cross-over

LAMM ML3 (MONO) X2 • Power Output : 32 Watts per channel @ 16 / 8 / 4 Ohms • Total Harmonic Distortion : < 3% to rated power • Transient Intermodulation Distortion : < 10% to rated power • Bandwidth : (0, -1.5dB) 20 Hz 20 KHz (30watts into 16 ohms) • Slew Rate : 5 Volts / microsecond • Input Impedance : 41 KOhms shunted by 470pF • Input Type : RCA, XLR • Output Impedance : Typically 3.1 Ohms at 8 ohm tap

• Power Consumption : 400 watts • Weight : 79, 80.2 lbs (two chassis) (shipping weight: 99, 100.2 lbs)

WILSON AUDIO ALEXANDRIA X-2 • Enclosure Type Woofer : Front Ported • Enclosure Type Midrange : Rear Ported • Enclosure Type Tweeter : Sealed • Woofers : One - 13 inch, (33.02 cm) One - 15 inch, (38.20 cm) • Midrange : Two - 7 inch (17.78 cm) • Tweeter : One - 1 inch inverted dome (2.54 cm) • Super Tweeter : One - 1 inch rear firing (2.54 cm) • Sensitivity : 94.5 dB @ 1 watt @ 1 watt @ 1 kHz • Nominal Impedance : 4 ohms/minimum 3.12 ohms @ 780 Hz • Minimum Amplifier Power :15 Watts per channel • Frequency Response : +/-3 dB 19.5 Hz - 22.5 kHz Room Avg. Response • Overall Dimensions : Height - 73 inches,(185.26 cm) Width - 19 inches, (47.78 cm) Depth - 26 1/2 inches, (67.31 cm) • Approx. System Weight Per Channel : 605 lbs each (274 kg) • Total Approx. System Shipping Weight : 1815 lbs pair (823 kg)

Wilson Audio yang serba bisa. Mendadak saya kepingin menyimak musik kalem, apakah loudspeaker Alexandria ini tidak “kaku” kalau merepro musik kalem? Sebab biasanya loudspeaker yang bersuara “gesit” suka kaku kalau dimainkan untuk musik lembut. Untuk itu saya rekues album Diana Krall “The Look of Love” yang saya tahu berjalan lamban. Ternyata loudspeaker Alexandria mampu menghadirkan vokal Diana Krall tanpa sedikitpun terkesan edging. Sungguh Alexandria sebuah loudspeaker multi talenta alias serba bisa, untuk musik gesit oke, musik lambat juga oke, sibilan oke cymbal juga oke. Tentu saja semua kebolehan loudspeaker Alexandria didukung oleh amplifier Lamm rancangan Vladimir Lamm, imigran Rusia yang sukses berkarya di Amerika Serikat. Pilihan Wilson Audio Alexandria X-2 dipasangkan dengan amplifier Lamm ML3 sangat cocok baik dari segi kualitas reproduksi dan harganya yang “selangit mesra” itu. Mungkin pasangan inilah yang layak mendapat award “the best” di CES The Venetian.a

audio video 48 Mei 2012



PENULIS

HI END

Tjandra Ghozalli

KOLABORASI MARK LEVINSON DAN REVEL Keduanya, Mark Levinson dan Revel masih berada di bawah naungan Herman International Groups. Terus terang, saya sudah “loss contact” sama Mark Levenson, semenjak sohib saya, Mark Glazier “menjual” Mark Levinson ke Harman Groups.

audio video 50 Mei 2012


Khusus produk baru Mark Levinson, saya sudah lama tak meliputtnya, baru kali ini saya melihatnya kembali. Oleh Richard saya dipersilahkan memilih album dan saya pilih album Frank Sinatra “Whats new”. Saya cukup surprise mendengar reproduksi album jadul ini yang ternyata direprint berkualitas prima. Saya mulai menyenangi lagu

AMPLIFIER MARK LEVINSON NO.53

• Masukan : Terminal XLR (balance) Terminal RCA (Unbalance) • Daya keluaran : 500 Watts/8 Ohm atau 1000 Watts/4 Ohm • Tanggapan freuensi : 20 Hz – 20 kHz • S/N : 85 dB • Impedansi masukan : 100 kOhm • Sistem : Switching amplifier

MEDIA CONSOLE MARK LEVINSON NO.502

K

ebetulan ketika menyambangi pameran High End CES di The Venetian, Las Vegas, saya menyempatkan diri untuk mampir ke kamar Mark Levinson. Kebetulan kamar sedang kosong dan saya berkenalan dengan penjaga kamar bernama Richard. Menurut Richard sudah menjadi policy perusahaannya kalau merek merek di bawah naungan Harman Groups harus berkolaborasi dengan yang satu groups, contohnya Mark Levinson dan Revel (loudspeaker). Atau di kamar sebelah JBL dengan Harman Kardon. Di dalam kamar yang saya kunjungi terpasang perangkat: • • • •

Loudspeaker Amplifier Preamp (processor) CD / SACD Player

: Revel Ultima Salon2 : Mark Levinso No.53 : Mark Levinson No.502 : Mark Levinson 512

• Fungsi pengaturan : Stereo dan Surround • Masukan HDMI : 6 HDMI tipe A • Masukan Analog Video : 4 Component Video • 3 S Video • 3 Componen Video • Digital Audio : 6 S/PDIF • coaxial & optical • 2 AES/EBU • Analog Audio : 1 set RCA 8 ch • 4 unbalance • 2 balance

audio video 51 Mei 2012


PENULIS Tjandra Ghozalli

lagu Frank Sinatra ketika masih SD kelas 5. Dari hasil penyimakan – saya “jatuh hati” pada karakter kolaborasi ini. Inilah karakter yang saya sukai; bass yang nge”punch” namun “pulen”, artinya pukulan bass boleh agresif tetapi cukup empuk mendarat di telinga. Reproduksi vokal lantang namun punya timbre sehingga terhindar dari kesan “cempreng”. Treblenya cukup agresif namun renyah (tidak metalik) di telinga. Dan salah satu karakter amplifier Mark Levinson No.53 yang membuat saya gandrung adalah suara repro “clean” tapi “hangat”. Ini dua karakter yang paradox – yang satu “clean” artinya harmonik tambahan sangat minim dan yang satu lagi “hangat” justru memerlukan penambahan harmonik genap. Tetapi entah bagaimana caranya kedua karakter paradox ini dapat bersatu di keluaran amplifier Mark Levinson No.53. Sungguh mengasyikkan di saat tidak ada tamu, saya bisa sedikit berlama lama menyimak alunan kolaborasi Mark Levinson dan Revel. Selanjutnya saya pilih nomor Tennesee Waltz yang dibawakan oleh Holy Cole Trio. Ini lagu jadul yang sangat indah, cocok untuk sarana berdansa. Terkadang saya bingung menyimak lagu lagu masa kini yang kebanyakan sulit untuk disenandungkan atau disiulkan. Lagu lagu jadul umumnya “easy listening” yang enak disimak sambil kerja. Kembali ke perangkat kolaborasi; tonal balancenya bagus (seimbang antara low – mid – high) dan repro vokalnya lantang tapi berkarakter tidak polos garing. Dinamika musik dan vokalnya sangat terasa lonjakannya. Amplifier Mark Levinson No.53 berupa switching amplifier sehingga jangan heran kalau daya keluaran amplifier seramping itu bisa mencapai 1000 Watts RMS

LOUDSPEAKER REVEL ULTIMA SALON2

CD/SACD PLAYER MARK LEVINSON NO. 512

• Sistem koreksi : DDS Direct Digital Sythesis • Kuantisasi : 24 bits • Sistem Baca : CD – PCM SACD – DSD • Terminal keluaran : RCA dan XLR • Perbandingan S/N : 108 dB • THD : 92 dB PCM/CD 98 dB DSD / SACD

untuk beban 4 Ohm. Tapi anda tak usah khawatir, perkembangan teknologi switching amplifier sudah demikian maju yang kualitas suaranya malah lebih bagus (lebih berdinamika) dari amplifier non switching. Penampilan yang membuat amplifier switching berbeda dari amplifier non switching terletak pada daya keluaran besar tetapi dengan ukuran ramping dan berat hanya separuhnya. Karena belum ada pengunjung saya coba iseng tanya harga total perangkat kolaborasi ini pada Richard. Cukup kaget ketika Richard menjelaskan kalau harga paket ini sekitar Rp 1 M. Tapi kalau dipikir lebih lanjut, harga tersebut memang sebanding dengan kualitas reproduksi suaranya yang saya suka itu.. Hmm... jika seandainya malam ini saya menang main poker...pasti target pertama yang dibeli tentulah perangkat ini, kata saya dalam hati.a

Sistem cross over 4 jalur • Tweeter : Berrylium 1” • Midrange : Titanium 4” • Mid-Woofer : Titanium 6,5” • Woofer : Aluminum 8” (x3) Tanggapan • frekuensi : 23 Hz – 45 kHz. • Kepekaan : 86.4 dB

audio video 52 Mei 2012


PENULIS

Budi Santoso

VISIT CHANGHONG MENJARING KONSUMEN YANG LOYAL MELALUI KONTES FOTO Boleh dibilang, Changhong menjadi salah satu brand asal Cina yang selalu aktif menyelenggarakan acara hampir disetiap bulannya, terbukti dengan tiga bulan terakhir ini, Changhong kembali menggelar acara yang lebih bersifat social.

B

ertempat di jakarta Blooming cafe FX Lifestyle Xnter, Jakarta, atau tepatnya tanggal 26 April 2012, Changhong kembali mengadakan Pers Conference sekaligus menginformasikan bahwa Marketing Changhong bekerja sama dengan Huawei Oristar mengadakan kegiatan marketing yang bertemakan “ Changhong Looking for Loyal Customer” , dimana dalam acara ini ingin mengajak seluruh konsumen pengguna perangkat buatan Changhong dapat ikut berpartisipasi. Dalam acara tersebut, Changhong akan mengadakan acara Foto kontes yang akan dimulai dari tanggal 26 April - 26 May 2012 dimana customer diberi kesempatan untuk berfoto dengan produk changhong yang digunakannya di rumah (dengan kondisi produknya jenis seri lama), nantinya foto yang terkumpul via facebook dan twitter serta email

akan dinilai, produk mana yang paling lama dan tua dan paling menarik fotonya sebagai pemenang. Untuk kegiatan kontes foto di atas, Changhong akan menyediakan total hadiah puluhan juta rupiah, yang tentunya akan dipilih fotofoto kreatif dan menarik dengan gaya dan aksi paling unik serta original (tanpa rekayasa/ editing foto). Pada kesempatan yang sama, Changhong juga ingin menyampaikan kepada masyarakat secara luas bahwa Changhong terbukti sebagai brand China berkualitas unggul. Di Indonesia, Changhong telah meraih dua kali ‘Top Brand China’ yakni pada 2011 dan 2012. Sedangkan di tingkat internasional, Changhong berhasil mendapatkan penghargaan ‘Top 500 Most Influential Brand in The World’ dan ‘Top 500 Brand’ yang paling berpengaruh di dunia.

audio video 53 Mei 2012


PENULIS

HISTORY OF LINN

HISTORY

Budi Santoso

Linn memulai kiprahnya sebagai cabang dari Castle Precision Enggineering (Glasgow) Ltd, yaitu sebuah perusahaan yang saat ini bergerak dibidang mesin CNC dan banyak metode dan proses presisi dengan filosofi di balik produksi komponen audio Linn.

P

erusahaan Linn didirikan pada 1973 oleh Ivor Tiefenbrun yang pada awalnya untuk memproduksi turntable Sondek LP12, dimana memanfaatkan sub-chassis dan “inovatif single-point platter bearing” dengan mesin untuk toleransi sangat ketat. Sejak diperkenal pada tahun 1973, belum ada perubahan yang radikal pada desain turntable LP12, sehingga masih tetap diproduksi. Namun, kualitas suara LP12 telah diperbaiki melalui upgrade kit retrofittable. Upgrade berturut-turut sebagian besar terdiri dari perbaikan dalam bahan yang digunakan dan toleransi manufaktur yang ditingkatkan. Pada tahun 1975, Linn mematenkan prinsip isobarik, dan meluncurkan loudspeaker Isobarik. Awalnya Linn LP12 diproduksi sendiri, tetapi tidak ada komponen lain seperti

tonearm dan kartrid. Kesenjangan ini sebagian besar ditunjang oleh berbagai pelengkap antara lain, Grace, Sumiko, dan Naim Audio pada tahun 1980. Setelah LP12 menjadi lebih sukses, Linn mulai merancang dan memproduksi, komponen internal. Banyak yang dirancang oleh Linn, sampai pada akhirnya memasok elektronik pada awal tahun 1980. CD Player pertama buatan Linn adalah Karik yang dirilis pada tahun 1993 atau 11 tahun setelah diperkenalkan CD Player untuk pertama kalinya. CD player unggulannya adalah CD 12 yang dirintis oleh Alan Clark dan diluncurkan pada tahun 1997 dan dihentikan pada 2005 karena beberapa komponen transportasi OEM tidak bisa lagi diperoleh dari pemasok. Pada tanggal 20 November 2009, Linn mengumumkan bahwa berhenti membuat pemutar CD, tetapi sebaliknya berfokus pada produk digital streaming. 1972, Sondek LP12 Turntable 1976, Isobarik DMS/PMS loudspeaker 1978, Isobarik SARA (Small Acoustic Reproduction Apparatus) DMS/PMS Loudspeaker – yang merupakan nama bayi perempuan Ivor Tiefenbrun yang kecil, tapi bisa membuat suara besar 1979, Ittok LV II tonearm (dibuat oleh pemasok OEM dari desain sendiri) 1981, Linnk, Moving-Coil Phono Pre-Amplifier (diproduksi oleh Naim Audio) 1984, Basik LV X budget tonearm (dibuat oleh pemasok OEM dari desain sendiri) 1978, first moving coil cartridge Asak (dibuat oleh pemasok OEM dari desain sendiri) 1985, Diperkenalkan pertama kali LK1 pre-amplifier dan LK2 power-amplifier 1987, budget turntable Axis with [Basik +] tonearm 1988, Linn Ekos – tonearm yang diproduksi sendiri 1989, budget Akito tonearm 1990, budget turntable - Linn Basik 1991, CD Player & DAC converter pertama - Karik/ Numerik

audio video 54 Mei 2012


2008, Akurate DS 2008, Sneaky DS (DS player komplit dengan preamplifier, dan fungsi power amp dan multiroom) 2008, Artikulat speaker upgrade dan diganti merek sebagai Klimax. The LP12 juga beri nama Majik 2008, Majik- amplifier terintegrasi pertama sejak Majik asli dihentikan pada 2001. 2009, Memperkenalkan catu daya Dinamis - juga tersedia sebagai upgrade untuk produk terbaru elektronik Linn 2009, Linn berhenti memproduksi CD player (link resmi) - Melanjutkan membuat pemutar vinyl, serta pemutarDVD 2009, Radikal motor DC dan power supply untuk LP12, menghilangkan medan elektromagnetik yang dilepaskan oleh AC motor 2011, Klimax DS upgrade ke KDS/1. KDS/0 2011, Diperkenalkan DSM yang mampu memainkan input HDMI dan lainnya serta file IP- streaming seperti flac.

1994, Knekt multi-room system 1997, phono MC preamp - Linto 1999, Sondek CD12 4D jenis pemutar cakram kompak - memenangkan banyak penghargaan disain bahkan sebelum peluncuran, produk pertama yang menggunakan satin jadi mesin aluminium padat untuk casing 1999, launching sistem AV51 system 2001, Ivor Tiefenbrun – terpilih sebagai man of the year Scotlandia 2001, Kivor Index Tunbok hard-disk storage system 2002, Royal Warrant, HRH Prince Charles 2002, achieved ISO 9001:2000 certification 2003, Unidisk 1.1/2.1 multi-format disc player 2003, Kisto AV Processor - Top-of-the range analogue and digital pre-amplifier, wins accolades from audiophiles and press alike Preamplifier analog dan digital Top of The Range dan memenangkan penghargaan dari Audiophiles dan media 2003, Akurate, jenis loudspeaker untuk musik dan home theater 2003, New extension is added to Linn’s Waterfoot factory, doubling production capacity Perluasan pabrik Waterfoot Linn, dimana memiliki lipatkapasitas produksi dua kali 2004, granted ISO 14001:1996 certification 2005, Classik Movie 2005, Kinos and Kinos+DSP - Upgradeable Modular system, dengan analog dan performa audio digital. Menerima Gold Award dari majalah audio bergengsi internasional. 2006, Majik system - Majik CD, Majik Kontrol and 100W Majik Chakra 2100 2007, LP12 33⅓ birthday present - Edisi Khusus: Keel , EKOS SE tonarm, dan Trampolin (Markus 2) 2007, Akurate system - Akurate CD, Akurate Tuner, serta pre dan power amplifiers berdaya 200 watt 2007, Klimax DS (digital stream) solid-state digital music network player

Ivor Tiefenbrun dianugerahi MBE oleh Ratu Elizabeth II dalam prestasi perusahaannya dalam pelayanan yang memuaskan untuk industri elektronik. Linn memiliki sejumlah merek dagang untuk produk-produk mereka yang berinisial “K”, seperti nama yang berasal dari Skotlandia, misalnya Kairn, Keltik atau EKOS, bahkan beberapa produk telah memiliki nama-nama yang relatif sederhana seperti loudspeaker Indeks.

audio video 55 Mei 2012


PENULIS

TECHNO

David Susilo

SALAH KAPRAH DALAM SISTIM HOME ENTERTAINMENT

B

kos manufaktur TV yang tinggi sehingga tidak memungkinkan bagi pabrikan manapun untuk mendesign TV sound yang baik. Berkualitas “OK” masih mungkin, tetapi berkualitas “baik” tidaklah memungkinkan.

KUALITAS AUDIO TV MENJADI BAHAN PERTIMBANGAN PEMBELIAN TV.

Ini merupakan pemikiran yang salah. Subwoofer tidak boleh menjangkau frekuensi lebih tinggi dari 80 Hz, sedangkan speaker satelit harus bisa mereproduksi suara sedalam (minimal) 80 Hz. Speaker kecil tidak akan bisa bisa mereproduksi sedalam 80 Hz sehingga suara dialog menjadi tidak terdengar jelas. Bila ada pilihan set speaker bookshelf seharga

erjibun banyaknya aturan-aturan dalam instalasi home entertainment, terutama kalau membaca berbagai majalah yang hanya berkonstentrasi di sistim berkelas mahal. Bagaimana dengan pembaca yang pemula? Bagaimana dengan pembaca yang tidak mau mengeluarkan terlalu banyak uang untuk sistm home entertainment mereka? Nah, semoga tulisan ini akan sedikit banyak membantu.

Kualitas audio TV, sebagus-bagusnya akan lebih buruk dari sistem audio entry-level. Hal ini disebabkan oleh ong-

SPEAKER BERUKURAN MIKRO ASAL ADA SUBWOOFERNYA SUDAH CUKUP

audio video 56 Mei 2012


belum tentu baik. Daripada bingung-bingung, untuk pemula cukup menggunakan kabel speaker berukuran 12 AWG (atau berpenampang 2.05mm, dihitung hanya metal kabelnya, insulasi tidak dihitung). Hati-hati banyak kabel yang berkesan besar, tetapi yang tebal adalah insulasinya dan metal kabelnya sendiri kecil. Tentu rata-rata (dikisaran harga entry level) makin mahal biasanya makin baik. Tetapi hal itu tidaklah mutlak

TV HARUS DIKALIBRASI

Meskipun saya seorang kalibrator, tidak ada yang namanya TV “harus” dikalibrasi. Tentu untuk mendapatkan hasil yang optimal, TV memang sebaiknya dikalibrasi. Tetapi bila budget tidak memungkinkan, setidaknya set TV ke Movie atau Cinema mode. Kalau ada mode THX, set ke settingan itu. Matikan semua option yang “berbau” otomatis misalnya “auto color”, “auto contrast” dll. Dan dalam penggunaan TV LCD, matikan semua fungsi ECO (power saving, presence sensor, light sensor dll) dan turunkan backlight ke posisi minimum plus 1 (jadi kalau posisi minimum adalah 0, maka set TV backlight ke posisi 1, kalau posisi minimum di -15, set TV backlight ke posisi -14, dst)

POSISI SPEAKER BISA DIMANA SAJA

Tidak. Namanya juga “surround sound” atau “suara keliling”, maka semua speaker harus mengelilingi pendengar. Lihat tabel saja deh untuk mudahnya. Tabel dibawah memberi gambaran bagaimana posisi speaker 5.1 dan 7.1 yang semestinya.

(misalnya) $1,000; secara general suaranya akan lebih bagus daripada speaker mikro macam Bose yang harganya setara (atau biasanya malah lebih mahal)

Sistim 5.1

7.1 LEBIH BAIK DARI 5.1

Belum tentu. Dengan budget yang ketat, lebih baik membeli sistim 5.1 daripada sistim 7.1 dengan harga yang sama, karena suaranya biasanya lebih baik pula. Terlebih lagi, rata-rata film Blu-ray 7.1 hanyalah hasil 7.1 jadi-jadian (remix). Hanya ada sekitar 20 film yang aslinya memang di master dengan 7.1

POWER RATING TINGGI LEBIH BAIK

Belum tentu, apalagi kalau membandingan antara merek yang berbeda. Maximum Power, P.M.P.O, Max. RMS, itu semua jangan dipusingkan. Kalau dihitung dengan kalkulasi penggunaan sehari-hari, perhitungan 15W per channel (tapi dengan skala “jujur”, yaitu “all channel driven, 20-20,000Hz, max 1% THD”) sudah cukup koq.

KABEL HARUS BELI YANG MAHAL

Memang perlu kabel yang baik, tetapi yang mahal

audio video 57 Mei 2012

Sistim 7.1


REVIEW CD by: Andre

Mac Miller

Galileo

Title : Blue Slide Park Genre : HipHop, electronic pop

Title : Esok kan Bahagia Genre : Pop

A

REVIEW CD

dalah wajar, jika banyak pendatang baru yang bermunculan di panggung musik tanah air. Industri musik memang sedang ramai. Seperti halnya band yang justru lahir dari sebuah pondok pesantren ini, Dio (vokal), Luthfi (drum), Andry (gitar) dan Rabiel (bass) akhirnya sepakat untuk serius menekuni musik sejak pertengahan 2010. Maka terbentuklah Galileo yang memilih jalur musik pop. Untuk ukuran skill permainan, mereka termasuk aman. Personilnya memiliki kapasitas musikal yang bisa di andalkan. Aman dari sisi skill, akhirnya membawa musik mereka ke area pop yang aman. Maksudnya, mereka memilih jalur mainstrem pop yang banyak menawarkan lagu ballad-manis sebagai jagoan di debut mereka ini. Misalnya “Sesal” menawarkan pop-ballad yang memiliki aransemen yang ringan dan tipikal karakter lagu yang mudah diterima, easy listening, walaupun sedikit nuansa lebar dengan akustik sound dan nuansa orkestrasi. Tapi sayangnya banyak tipikal lagu seperti ini yang diusung oleh band Galileo, simak saja “Esok Kan Bahagia”. Sebenarnya materi lagu ini tipikal lagu popmainstrem yang mudah diterima, tapi juga mudah dilupakan. Dengan kata lain, karakternya terjebak di keseragaman, walaupun sebenarnya band ini bisa berbuat lebih. Mungkin band ini terlalu bermain di ranah yang aman di awal karirnya. Paling tidak mereka masih menyisakan lagu yang lebih enerjik, dengan sentuhan sound distorsi di lagu “Inikah Rasanya”. Lagu ini bisa dijadikan penyeimbang dari keseragaman lagu yang ada di album ini. SUGESTI : menikmati musik di pagi hari, diselingi dengan konsentrasi di berbagai aktivitas yang cukup padat.a

B

M

emiliki nama asli Malcolm McCormick, rapper asal Pennsylvania ini sepertinya mencoba memberikan terobosan baru. Mencampurkan hip hop, diramu dengan elektronik pop. Walaupun sebenarnya bukan hal yang benar-benar baru, debutnya ini cukup catchy di antara banyak musik hip hop yang sedang bersaing keras di panggung musik dunia. Hitnya “Party of Fifth Ave” tampil dengan aransemen yang inovatif. Menampilkan sound-sound digital yang unik yang membungkus rap yang dilakukannya. Aransemen inovatif lainnya juga tampil di hit lainnya “Frick Park Market” yang masih memunculkan sound digital yang inovatif, tapi dengan beat lebih tebal dan menghentak. Justru pilihan soundnya terasa tanpa batas. Tidak semuanya menampilkan nuansa musik yang bernuansa digital, di lagu “Under the Weather” malah menampilkan karakter nuansa analog dengan konsep band yang menarik, dan tetap bisa tampil dengan nuansa musik yang enerjik. Hal senanda juga ditampilkan di lagu “Up All Night”. Malah rap yang dilakukan masih menampilkan konsep band, kali ini mendapat sentuhan nuansa rock yang mampu mendorong adrenaline, dan sanggup membuat pendengarnya bergoyang. Nuansa elektronik juga dibangun di lagu “Missed Calls”, yang kali ini Mac Miller tampil lebih bernyanyi. Lagu ini dibangun dengan nuansa yang cukup kuat. Rupanya Mac Miller berusaha mencoba memperluas karakter bermusiknya, unik, inovatif, dan menarik, walaupun tidak juga dibilang konsep yang benar-benar baru. SUGESTI : Naikkan mood di tengah kebosanan, atau aktivitas yang padat atau di tengah kebuntuan pikiran di-traff.a

Boy & Bear

Hivi!

Title : Moonfire Gerne : indie Rock

and asal Sidney Australia ini merupakan salah satu band pendatang baru yang menawarkan musik indie yang berusaha melawan mainstream. Beranggotakan Dave Hosking (vokal/ gitar), Jake Tarasenko (bass), Killian Gavin (vokal/gitar), Tim Hart (drum/vokal), Jon Hart (banjo/mandolin/keys) ini tampil dengan musik idnie rock yang menampilkan pembangunan atmosfer di setiap aransemennya. Justru keberanian mereka dalam mengaransemen lagu, berhasil menaikkan popularitas band yang didirikan sejak 2009 lalu ini. Lagu andalannya “Feeding Fine” menampilkan aransemen indie rock yang kuat dengan aransemen yang bernuansa, walaupun dengan pilihan sound yang cenderung simpel. Atau lagu “Milk & Sucks” yang masih tampil dengan musik indie rock, dengan pilihan sound yang simpel. Akan tetapi, kali ini tampil dengan aransemen yang lebih rumit, baik dari tempo dan pembangunan nuansa. Lagu yang menarik adalah “Part Tone Believer”. Kali ini mencampurkan nuansa pop-rock dengan folk. Lebih catchy, simpel tapi dengan pilihan sound yang lebih kaya. Vokal yang melengking, justru mampu menambah nuansa di lagu ini. Mereka juga menampilkan nuansa folk dengan iringan nuansa akustik yang dominan di lagu yang berdurasi pendek “The Village” atau lagu ballad “Beach” (tetap bernuansa akustik), tapi dengan pembangunan sound yang cukup emosional. Sebagai band yang tidak berpacu pada mainstream, justru membebaskan Boy & Bear dalam memilih sound dan aransemen di debut album mereka ini. SUGESTI : memecahkan kesunyian malam, atau saat berkontemplasi untuk menemukan sebuah ide-ide yang terkesan liar.a

B

Title : Say Hi! To Genre : Pop

and yang terbentuk tahun 2009 ini, secara pelan tapi pasti mulai menunjukkan eksitensinya di panggung musik nasional. Beranggotakan lham (lead vocal), Dea (lead vocal), Febri (gitar/ vokal), dan Ezra (gitar/vokal) bukanlah tipikal band yang menawarkan musik yang cenderung mengikuti arus, walaupun masih berpijak di jalur pop. Konsep bandnya saja cukup unik, apalagi pilihan aransemen yang terasa lebar, inovatif, dan terasa fresh di tengah keseragaman musik pop di tanah air. Simak saja “Indahnya Dirimu” menampilkan pop dance yang enerjik. Tampil dengan beat digital, dengan pilihan akustik gitar yang mendominasi serta balutan sound orkestrasi yang lebar. Apalagi paduan vokal yang menambah dimensi vokal yang menarik. Atau saat menampilkan lagu ballad “Selalu Di Hati” yang masih menampilkan permainan akustik gitar sebagai iringan yang dominan. Akan tetapi ditampilkan dengan aransemen yang kaya. Bahkan nuansa jazzy juga tampil di lagu “Curi-Curi”’ yang cukup catchy. Lagu ringan yang masih menampilkan aransemen yang lebar mampu membuat pendengarnya bergoyang, tapi cukup mudah diterima karena materinya yang ringan. Bahkan lagu ballad “Orang Ke 3” yang kali ini tampil lebih simpel dengan akustik gitar sebagai iringan masih tampil kaya dengan paduan vokal. Nilai lebih band ini, menampilkan materi lagu simpel tapi dengan pilihan aransemen yang kaya dan lebar, sehingga lagu-lagu yang ditampilkan tidak terkesan biasa. SUGESTI : di segala kondisi dan situasi, bisa dinikmati dengan nyaman. Bahkan di tengah bertumpuknya kesibukan di lingkungan kerja.a

audio video 58 Mei 2012


Robin Thicke

Metallica

Title : Love After War Genre : Soul, R&B, Smooth Jazz

Title : Beyond Magnethic Genre : Trash Metal

M

akin tua makin jadi. Inilah kata yang pantas disematkan pada band metal yang sudah kategori legend ini. Bagaimana tidak, beberapa waktu terakhir, seperti energi James Hetfield (vokal< gitar), Lars Ulrich (drum), Kirk Hammett (lead guitar), dan Robert Trujillo (bass) masih sangat produktif. Belum lama merilis album bersama Lou Reed, rupanya masih ada materi tersisa di album terdahulunya Death Magnethic. Beberapa lagu beraroma gahar yang dirangkum dalam mini album bertitel “Beyond Magnethic”--yang berisi empat lagu--ini awalnya dirilis dalam format digital. Dan akhirnya, Indonesia merilis juga dalam format CD. Sebagai band yang sudah malang melintang di panggung musik dunia, empat lagu yang ditawarkan di album ini masih dirasakan cukup menggigit. Karakter bermusiknya, mengingatkan pada karakter musik di era awal mereka tampil di panggung musik dunia. Walaupun dengan durasi yang termasuk panjang. Membuka album ini dengan “Hate Train”, energi permainan mereka memang masih kuat dan berasa. Walaupun lagu ini tampil dinamis, tapi temponya menurun di tengah-tengah permainan mereka. Tidak beda jauh dengan karakater lagu di atas, masih menawarkan Trash metal dengan sound old school yang lebih kuat. Dengan distorsi sound yang mendominasi dari awal hingga akhir lagu ini. ”Hell and Back” justru tampil dengan tempo tidak secepat kedua lagu di atas. Tapi masih menampilkan lagu dengan karakter sound ditorsi yang kuat. Lagu penutup “Rebel of Babylon” menjadi lagu yang paling dramatis, dan tampil dengan aransemen yang dinamis. Tidak melulu menampilkan sound yang gahar, atau tidak selalu dengan musik yang cepat. Justru, bagai opera metal yang menampilkan sebuah karakter cerita yang kuat di aransemen musiknya yang cenderung berubah-ubah tempo. Metallica, masih mampu menampilkan musik yang berani dan membakar. Dan dengan energi bermusiknya yang terasa semakin menjadi. SUGESTI : Melawana rasa bosan di jalanan lenggang, atau untuk mencoba memacu andrenaline di kesendirian.a

Ello dan Transformasi Musikal

D

iakui solois bernama lengkap Marcello Tahitoe ini memiliki gebrakan karir yang cukup spektakuler. Langsung mengejutkan panggung musik Indonesia, saat merilis debut albumnya Ello (2005). Yang akhirnya meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) langsung dua kategori, yaitu kategori “Pendatang Baru Terbaik” dan “Album Terbaik” di tahun yang sama. Berbekal hit “Pergi Untuk Kembali” lagu lama karya sang ayah Minggus Tahitoe. Album ini pun di-repackage (2006) dengan tambahan hit “Gadisku”, ternyata juga menuai sukses. Kedua album yang menampilkan nuansa Pop R&B ini memang tampil fresh dan mengejutkan di era tersebut. Terlepas dari kontroversinya, Ello termasuk solois yang sukses di panggung musik tanah air. Akan tetapi, penyanyi ini juga termasuk tidak terlalu aktif merilis album, seperti kebanyakan solois lainnya. Bahkan, album keduanya Realistis/ Idealis baru dirilis pada tahun 2009. Dengan berbekal hit “Masih Ada”, Ello mampu memberikan warna yang berbeda. Kali ini nuansa pop akustik, bahkan dengan pendekatan musik Reggae (yang konon adalah musik yang memang digemarinya). Album ini juga diterima dengan baik, dan mengukuhkan eksitensinya di panggung musik nasional. Rupanya Ello tidak suka dengan kemapanan bermusiknya. Bak melakukan transformasi musikal, penyanyi kelahiran 20 februari 1983 ini justru menampilkan hal berbeda di album terbarunya Taub Mumu yang dirilis pada pertengahan Maret lalu. Tidak ada nuansa

P

enyanyi yang juga songwriter, musisi, dan produser ini adalah salah satu penyanyi asal Canada yang sukses di panggung musik dunia. Robin Thicke mencampurkan berbagai genre musik di setiap album yang diproduksinya, mulai dari R&B, Soul, Pop bahkan Jazz, termasuk di albumnya yang ke-5 ini. Sehingga musik yang ditawarkannya terasa kaya dan terkesan inovatif. Tidak hanya mencampurkan beberapa genre musik, tapi juga meramu unsur musik vintage soul dengan karakter yang modern. Simak saja “Never Give Up” yang tampil dengan permainan orkestrasi yang lebar, tapi justru tampil dengan karakter drum digital yang terkesan modern. Lagu hitnya “Love After War” malah menampilkan Jazz yang manis dibalut dengan nuansa soul vintage. Lagu ini tampil nyaman dengan karakter akustik sound yang menonjol. Aransemen dan soundnya mengingatkan pada musik nuansa ‘90-an Tidak hanya tampil dengan nuansa dominasi old school sound, Robin Thicke melebarkan karakter bermusiknya dengan menampilkan R&B yang lebih modern di lagu “Pretty Lil’ Heart”, apalagi berkolaborasi dengan rapper Lil Wayne. Bahkan menampilkan nuansa latin dengan sound akustik yang mendominasi di lagu “Tears on My Tuxedo”. Dan tampil dengan aransemen smooth jazz di “Cloud 9” atau di “Stupid Thing” yang berkarakter blues. Robyn Thicke memiliki karakter vokal soul yang kuat, akan tetapi kelebihan penyanyi ini bisa beradaptasi dengan berbagai genre musik yang ditampilkan. Tidak mengherankan jika meramu berbagai aransemen musik adalah hal yang bisa di lakukan. Albumnya terasa lebih luas, inovatif dengan kekayaan aransemen yang ditampilkan. SUGESTI : Tidak perlu atmosfir khusus, atau kondisi tertentu untuk mendengarkan dan menikmatinya. Hanya luangkan sedikit waktu untuk mengapresiasi musik yang disajikan.a

Pop R&b atau Reggae akustik seperti di album selanjutnya. Kini tampil lebih gahar dengan sentuhan rock yang kuat. Simak hitnya “Yang Ku Nanti” tampil enerjik sarat dengan sound distorsi gitar yang mendominasi. Karakter vokalnya semakin matang, dan mampu beradaptasi dengan baik di lagu ini. Apalagi saat peluncuran albumnya, Ello juga memainkan gitar bahkan sempat melakukan lead saat perform. Lagu hit lainnya “Gak Kayak Mantanmu” menampilkan musik ringan yang cukup catchy. Menampilkan akustik gitar dengan sound organ old school sebagai iringan yang dominan. Lagu ini tipikal lagu hit yang mudah diterima pendengar musik Indonesia. Pernah dengar lagu penyemangat olah raga Indonesia “Ayo Indonesia Bisa”, nuansa rock yang kental mampu memberikan semangat atau memacu adrenaline yang mendengarkan. Transformasi musikal yang dilakukannya, diimbangi dengan kemampuan vokal dan tentu materi lagu yang mendukung. Album ini tampil fresh bahkan seperti memberikan pencerahan bagi karirnya. Walaupun termasuk penyanyi yang “pelit” merilis album, akan tetapi justru mampu memberikan kualitas di setiap pemunculannya. Ello rupanya tidak asal merilis album. Penggarapan konsep yang matang, serta momentum yang pas, menjadi nilai lebih di perjalan karirnya. Sebuah gimmick musikal yang patut mendapat respon positif di panggung musik Indonesia. a

audio video 59 Mei 2012


PENULIS Doharto

SHOPPING GUIDE

AGIS BSD Ruko Golden Madrid Blok B1-B2 Jl. Letj. Sutopo (Depan Pasar Modern Sektor XIV) BSD Telp : (021) 531 60403, 532 60404 Fax : (021) 531 60405

AGIS PONDOK INDAH Metro Pondok Indah Lt.1 Jl. Metro Prondok Indah Jakarta 12310 Tel : (021) 751 2423, 750 6737 Fax : (021) 750 6741

AGIS BEKASI Mall Metropolitan II Bekasi, Lt.2 Jl. K. H. Noer Ali Bekasi Selatan Tel : (021) 886 6957 Fax : (021) 886 6956

AGIS SUMMARECON MAL SERPONG Mal Summarecon Serpong Lt.1 Jl. Boulevard Gading Serpong Tangerang Tel : (021) 546 0866 Fax : (021) 546 8325

FITUR 3D YANG SEMAKIN POPULER

F

itur 3D memang sudah merasuk ke berbagai perangkat audio video disekeliling kita, seolah sudah menjadi keharusan. Terpantau bahwa perangkat seperti Bluray, HTiB (Bluray), TV Plasma, TV LED, LCD Projection serta handycam sudah menggunakan fitur ini. Dengan adanya fitur ini tentunya suatu perangkat menjadi makin berdaya guna dan tentunya semakin mahal. Selain trend 3D – pasar audio video juga diwarnai dengan penurunan harga di berbagai kategori perangkat. Seperti harga TV LCD 32 inci yang sudah semakin terjangkau saja. Misalnya produk Jepang, Panasonic TH-L32C22, Sharp LC-32M400 dan Toshiba 32HV10 yang dibanderol kurang dari Rp 2.5 juta. Semenaatara itu racikan Korea seperti LG dan Samsung dengan fitur setara malah lebih mahal sedikit. Namun kalau anda melirik buatan RRT akan menemukan harga Changhong LT32716 yang cuma Rp 2.2 juta! Jika anda sedang mengincar TV LED dengan ukuran 32 inci, berikut liputannya. Changhong LE32868 Rp 2.700, LG 32LF2000 Rp 3.555, Samsung UA32D4003 Rp 3.300, Sharp LC32LE430 Rp 3.375.000, Toshiba 32AL10ES Rp 3.700.000, TCL 32LP11E Rp 3.740.000. Kelihatan bahwa harga Changhong sangat kompetitif. Tetapi harga bukanlah segalanya. Di pasar handycam,Sony membuat dua

audio video 60 Mei 2012

terobosan baru yang belum dilakukan para kompetitornya. Pertama adalah produk handycam Sony HDR-TD10 yang ternyata adalah handycam yang dilengkapi fitur 3D. Handycam yang dibanderol Rp 12.7 juta ini juga dilengkapi fitur LCD berukuran sangat besar yaitu 3.5�, Full HD, 5.1 ch surround serta still picture 7.1MP., Selain itu Sony juga mengeluarkan sekitar tujuh (7) tipe Handycam yang built-in LCD projector! Jadi jika anda membutuhkan dua perangkat yang berbeda yaitu handycam serta LCD projection, maka pilihlah salah satu dari tujuh handycam Sony ini untuk melakukan penghematan. Yang paling murah adalah tipe DCR-PJ5E dengan banderol Rp 3.150.000. Jika anda pilih tipe HDR-PJ50VE (Rp 12,3 juta) maka selain LCD projector anda akan menemukan fitur GPS receiver di dalamnya.a


HARGA

Changhong PT42890,42”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p, 3 HDMI,PC input, Optical output, Changhong PT50890,50”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p, 3 HDMI,PC input, Optical output, LG 50PJ350,50”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast, PC input,HDMI,USB, LG 42PJ350,42”,Full Stereo,1024X768p,Dynamic Contrast, PC input,HDMI,USB, LG 42PJ250,42”,Full Stereo,1024X768p,Dynamic Contrast, PC input,HDMI,USB, LG 42PT250,42”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready, USB,HDMI, LG 42PT350,42”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready, USB,HDMI, LG 50PT350,50”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready, USB,HDMI, LG 42PW450,42”,3D,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,USB,HDMI, Panasonic TH-P42UT30,42”,3D,Full Stereo,Full HD, 1.920x1.080p,card Reader, PC input,USB,HDMI, Panasonic TH-P50UT30,50”,3D,Full Stereo,Full HD, card Reader, 1.920x1.080p, cont. 5.000.000:1, PC input,USB,HDMI, Panasonic TH-P65UT30,65”,3D,Full Stereo,Full HD, card Reader, 1.920x1.080p,cont. 5.000.000:1,PC input,USB,HDMI, Panasonic TH-P42U30,42”,Full Stereo,Full HD, 1.920x1.080p,card Reader,PC input, USB,HDMI, Panasonic TH-P46U30,46”,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p, card Reader,PC input, PC input,HDMI, Panasonic TH-P50U30,50”,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p, card Reader,PC input, PC input,HDMI, Panasonic TH-P42X10,42”,Full Stereo,PiP(1 tuner),PC input, DVD input,HDMI, Panasonic TH-P42X30,Smart TV,42”,Full Stereo,1024X768p, LAN,Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Panasonic TH-P50X30,Smart TV,50”,Full Stereo,1024X768p, LAN,Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Panasonic TH-P42X306,42”,Full Stereo,Full HD,3 HDMI,USB, PC input, Panasonic TH-P42ST30,42”,Full Stereo,3D,Full HD,HDMI,USB, PC input, Samsung PS-42C450,42”,Full Stereo,1.366x768p,Tru Surround, DNIe,PC input, 3 HDMI,DVD input, Samsung PS-43D450,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Samsung PS-51D450,51”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Samsung PS-51D490,51”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Samsung PS-43D490,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Samsung PS-51D550,51”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Samsung PS-64D8000,51”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input,

Rp 4.300 Rp 7.600 Rp 9.265 Rp 5.160 Rp 5.250 Rp 4.800 Rp 4.800 Rp 9.600 Rp 6.500 Rp 9.300 Rp 13.500 Rp 47.500 Rp 5.800 Rp 8.800 Rp 12.400 Rp 4.850 Rp 5.100 Rp 9.200 Rp 6.700 Rp 14.000 Rp 5.740 Rp 4.900 Rp 11.000 Rp 10.200 Rp 5.700 Rp 12.000 Rp 42.000

TV LED PRODUK Advance LC-40LE820,40”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input, HDMI,USB, Akira LED-24B10FHD,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Contrast 50.000:1, Brightness 300 cd/m2,Response Time 5ms, HDMI,PC input,USB, Changhong LE19718,19”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, 2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah

HARGA Rp 10.000

Rp 1.900 Rp 1.800

=Penurunan Harga

audio video 61 Mei 2012

Rp 1.700 Rp 2.700 Rp 14.000 Rp 14.850 Rp 3.555 Rp 5.200 Rp 7.000 Rp 3.800 Rp 8.000 Rp 13.680 Rp 23.500 Rp 14.000 Rp 20.000 Rp 31.200 Rp 25.650 Rp 47.500 Rp 8.000 Rp 1.840 Rp 20.000 Rp 13.000 Rp 3.300 Rp 3.950 Rp 3.300 Rp 6.300 Rp 7.000

Rp 13.650

Rp 8.000

Rp 13.650

Rp 13.775

Rp 17.575

Rp 15.200

Rp 21.000

Seluruh Produk di Jual di Indonesia

PRODUK

Rp 1.900

Doharto

TV PLASMA

HARGA

PENULIS

PRODUK Changhong LE24718,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, 2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Changhong LE24818,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, 2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Changhong LE32868,32”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, 2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Konka LED47IS988,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p, Tru Surround,DVD input,PC input, HDMI,USB, LG 42LE7500,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, Bluetooth,PC input, Wireless,4 HDMI,USB, LG 32LF2000,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, DVD input,PC input, 4 HDMI,USB, LG 32LV3500,Smart TV,32”,Full Stereo,1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI,USB, LG 42LV3500,Smart TV,42”,Full Stereo,1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI,USB, LG 32LV3730,Smart TV,32”,Full Stereo,1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI,USB, LG 42LV3730,Smart TV, 42”,Full Stereo,1920x1080p, Tru Surround, PC input, Smart TV,HDMI,USB, LG 47LV3730,47”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, Smart TV, LG 55LV3730,55”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, Smart TV, LG 42LW5700,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, Smart TV, Digital TV,LAN,PC input,4 HDMI,USB, LG 47LW5700,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, Smart TV, Digital TV,LAN,PC input,4 HDMI,USB, LG 55LW5700,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, Smart TV, Digital TV,LAN,PC input,4 HDMI,USB, LG 47LW6500,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, Smart TV, Digital TV,LAN,PC input,4 HDMI,USB, LG 55LW6500,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, Smart TV, Digital TV,LAN,PC input,4 HDMI,USB, Panasonic THL42E30G,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, 100Hz, Power Cons. 140w,DVD input,3 HDMI,USB,PC input, Polytron PLD24D300,24”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer, HDMI,USB, PC input, Polytron PLD55D603,55”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer, HDMI,USB, PC input, Polytron PLD46D603,46”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer, HDMI,USB, PC input, Samsung UA32D550,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround, PC input, 4 HDMI,USB, Samsung UA32D4010,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround, PC input, 4 HDMI,USB, Samsung UA32D4003,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround, PC input, HDMI,USB, Samsung UA40D5003,40”,Full Stereo,1920ix1080p, 20w 10% RMS, Tru Surround,PC input,HDMI,USB, Samsung UA40D5030,40”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround, WiFi Ready,PC input, HDMI,USB, Samsung UA46D5500,46”,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, Tru Surround, 100Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,PC input, 4 HDMI,2 USB, Samsung UA40D5500,40”,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, Tru Surround, 100Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,PC input, 4 HDMI,2 USB, Samsung UA46D5500,46”,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, Tru Surround, 100Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,PC input, 4 HDMI,2 USB, Samsung UA40D6000,Smart TV,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3D Sound, 200Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input, 4 HDMI,3 USB, Samsung UA46D6000,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3D Sound, 200Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input, 4 HDMI,3 USB, Samsung UA40D6600,Smart TV,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3D Sound, 400Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input, 4 HDMI,3 USB, Samsung UA46D6600,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3D Sound, 400Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input, 4 HDMI,3 USB,


Doharto

Seluruh Produk di Jual di Indonesia

PENULIS

������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������

PRODUK

HARGA

Samsung UA55D6600,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3D Sound, 400Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input, 4 HDMI,3 USB, Samsung UA46D7000,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3D Sound, 800Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input, 4 HDMI,3 USB, Samsung UA55D8000,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 D Sound, 800Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input, 4 HDMI,3 USB, Sanyo LCE-24C100,24”,Full Stereo,1920ix1080p, Dynamic Contrast 2.500.000:1, Tru Surround, Response Time 6.5ms,PC input,HDMI,USB, Sharp LC32LE430,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Tru Surround,PC input,HDMI, USB, Sharp LC40LE430,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Power Cons. 105w, Tru Surround,PC input,HDMI,USB, Sharp LC24DC50,24”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, 10w 10% RMS, PC input,HDMI,USB, Sharp LC19LE520,19”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Sharp LC40LE530,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Tru Surround,X-Gen Panel, PC input,HDMI,USB, Sharp LC60LE630,60”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Tru Surround,X-Gen Panel, PC input,HDMI,USB, DVD input, Sharp LC-40LE700M,40”,Full Stereo,1920ix1080p, PC input, Brightness 450cd/m2, Contrast 2.000.000:1,Tru Surround, 20w 10% RMS,Power Cons. 134,4 HDMI, Sharp LC22LE520,22”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,PC input, 3 HDMI, Sharp LC70LE735,70”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Internet TV via Dongle, Tru Surround,PC input,4 HDMI,USB, WiFi,Wireless LAN, Sharp LC40LE820,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, 100hz/120Hz,Tru Surround Power Cons. 126W,PiP,PC input, 3 HDMI,USB, Sharp LC40LE830,40”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,Power Cons. 126W, PC input,4 HDMI,USB, Sharp LC46LE830,46”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB, Sharp LC52LE830,52”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB, Sharp LC60LE830,60”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB Sharp LC40LE835,40”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, Internet TV via Dongle, Yamaha 3D Surround,Built-in Sub Woofer, PC input,4 HDMI,USB,WiFi, Sony KDL-40EX720,40”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Sony KDL-55EX720,55”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Sony KDL-46EX720,46”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Sony KDL-32EX720,32”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Sony KDL-40NX720,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi, DVD input,4 HDMI, PC input,USB,Internet TV, Sony KDL-46NX720,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi, DVD input,4 HDMI, PC input,USB,Internet TV, Sony KDL-60NX720,60”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi, DVD input,4 HDMI, PC input,USB,Internet TV, Sony KDL-55HX925,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV, WiFi, 4 HDMI,PC input,USB, Sony KDL-65HX925,65”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, Internet TV, WiFi, 4 HDMI,PC input,USB, TCL 32LP11E,TV LED,32”,Full Stereo,1920ix1080p,HDMI, PC input,USB, TCL 24LP11E,TV LED,24”,Full Stereo,1920ix1080p,HDMI, PC input,USB, TCL 19LP11E,TV LED,19”,Full Stereo,1920ix1080p,HDMI, PC input,USB, Toshiba 32PS1,32”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI, PC input,USB, Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah

Rp 30.000

Rp 24.200

Rp 39.000

Rp 2.110 Rp 3.375 Rp 6.400

PRODUK

HARGA

Toshiba 32AL10ES,32”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI, PC input,USB, Toshiba 40AL10ES,40”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI, PC input,USB, Toshiba 24PS10,24”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI,PC input, USB, Toshiba 32PS10,40”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI, PC input,USB, Toshiba 40PS10,40”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI, PC input,USB, Toshiba 32PS20,32”,Full Stereo,1920ix1080p, Contrast 60.000:1,20w 10% RMS, 2 HDMI,PC input,USB, Toshiba 40PS20,40”,Full Stereo,1920ix1080p, Contrast 100.000:1,20w 10% RMS, 2 HDMI,PC input,USB, Toshiba 40TL20,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,4 HDMI, PC input,USB,

Rp 3.700 Rp 6.000 Rp 2.200 Rp 4.300 Rp 6.300 Rp 3.800 Rp 7.100 Rp 16.000

Rp 2.480 Rp 2.000

TV LCD 40‰ - 49‰

Rp 8.350 Rp 25.250

Rp 8.250 Rp 2.430

Rp 51.000

Rp 9.300

Rp 11.250 Rp 22.800 Rp 36.500 Rp 43.700

Rp 14.200 Rp 14.300 Rp 29.000 Rp 21.000 Rp 8.000 Rp 22.000 Rp 21.000 Rp 54.000 Rp 56.000 Rp 78.000 Rp 3.740 Rp 2.210 Rp 1.690 Rp 4.315

PRODUK Advanced LC-40M500,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, PC input,HDMI,USB, Konka KL42QS80,42”,Full Stereo,PC input,HDMI,USB, LG 42LD420,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo, PC input, Contrast Ratio 80.000:1, 3 HDMI,DVD input,USB, LG 42LD450,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo, Brightness 450cd/m2, Audio output 20w 10% RMS,PC input, 2 HDMI,DVD input, LG 42LD460,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo,USB,PC input, HDMI,DVD input, LG 42LD550,42”,Full HD 1920x1080p,200 Hz,Full Stereo, PC input,3 HDMI,DVD input, LG 46LD550,46”,Full HD 1920x1080p,200 Hz,Full Stereo, PC input,3 HDMI,DVD input, LG 42LD650,42”,Full HD 1920x1080p,100 Hz,Full Stereo, Contrast Ratio 150.000:1, USB,PC input,HDMI,DVD input, LG 42LK410,42”,Full Stereo,1920x1080p,PC input,2 HDMI, USB, LG 42LK450,42”,Full Stereo,1920x1080p,PC input,HDMI,USB, Panasonic TH-L42U30,42”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p, Contrast 20.000:1, LAN,Tru Surround,Card reader,PiP,DVD input, PC input,3 HDMI,USB, Panasonic TH-L42E36,42”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p, Contrast 3.000.000:1, PiP,DVD input,PC input,HDMI,USB, Polytron PLM-42M11,42”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Contrast ratio 50.000:1, 106w 10% RMS,Power Cons. 250W, Brightness 500cd/m2,Times Response 4mm,HDMI,USB,XBR, Samsung LA-40D550,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, PiP (1),PC input,4 HDMI, USB, Samsung LA-46D550,46”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, PiP (1),PC input,4 HDMI, USB, Samsung LA-40D551,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, PiP (1),PC input,2 HDMI, USB, Sharp LC40M500,40”,Full Stereo, Tru Surround,PC input, DVD input,HDMI, Sharp LC40M550,40”,Full Stereo,Full HD,Tru Surround, 20w 10% RMS,PC input,HDMI, Sharp LC40L500,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, PC input, Contrast Ratio 50.000:1,PiP, Tru Surround,DVD input,3 HDMI, Sharp LC40L650,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,100hz, Contrast 50.000:1, Tru Surround,USB,PC input,PiP,DVD input, 3 HDMI, Sony KLV-46BX400,46”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,PiP, 2 HDMI, 20w 10% RMS,Power Cons. 151w,PC input,USB, DVD input, Sony KLV-40BX420,40”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,PiP, HDMI,PiP, 20w 10% RMS, PC input,USB,DVD input, Sony KDL-40CX520,40,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI, USB,Internet TV, WiFi,PC input, =Penurunan Harga

audio video 62 Mei 2012

HARGA Rp 6.350 Rp 4.400 Rp 7.265

Rp 6.850 Rp 7.895 Rp 8.425 Rp 9.685 Rp 10.105 Rp 6.100 Rp 6.100

Rp 5.850 Rp 7.550

Rp 5.500 Rp 5.500 Rp 8.750 Rp 5.700 Rp 6.000 Rp 6.900 Rp 6.650

Rp 8.800

Rp 6.060 Rp 5.200 Rp 7.000


HARGA

Rp 5.600

TV LCD 32‰ PRODUK

HARGA

Changhong LT32716,32”,1920x1080p,Full Stereo,PC input, 3 HDMI,USB,Swivel, LG 32LD310,32”,1366x768p,Full Stereo,Contrast 30.000:1, HDMI, Contrast 30.000:1, Time Response 5.2ms,PC input,DVD input, LG 32LK311,32”,1366x768p,Contrast 60.000:1,Full Stereo, PC input,HDMI, Panasonic TH-L32C22,32”,Full Stereo,Tru Surround,1366x768p, Card Reader, DVD input,PC input,1 HDMI, Long Panel Life up to 60.000 jam, Panasonic TH-L32C30,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p, Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Panasonic TH-L32C3,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p, Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Panasonic TH-L32C4,32”,Full Stereo, 1366x768p,Tru Surround, contrast 20.000:1, PC input,1 HDMI,USB Polytron PLM 32M11,32”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1, Picture Freeze, Ultra XBR,Time response 5 ms,HDMI,USB, PC input, Polytron PLM 32B21,32”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1, PiP,Picture Freeze, Ultra XBR,Audio Output 700w PMPO, Time response 5 ms,HDMI,USB,PC input, Polytron PLM 32B72,32”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1, Picture Freeze, Ultra XBR,Time response 5 ms,HDMI,USB, PC input, Samsung LA-32D403,32”,Full Stereo,Tru Surround,1366x768p, 20w 10% RMS, PC input,HDMI,DNIe, Samsung LA-32D450,32”,Full Stereo,Tru Surround, Full HD 1920x1080p,20w 10% RMS, PC input,HDMI,DNIe, Samsung LA-32D451,32”,Full Stereo,Tru Surround,DVD input, Full HD 1920x1080p,20w 10% RMS, PC input,HDMI,DNIe, Sony KLV-32BX320,32”, Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Sony KLV-32BX311,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Sharp LC-32L4071,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Tru Surround, Sharp LC-32M400,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, USB,Tru Surround, TCL L32H9,32,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI, PC input,Power Cons. 130W, Toshiba 32PB1,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Toshiba 32PB2,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Toshiba 32PB20,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, 20w 10% RMS, HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Toshiba 32HV10,32”,Full Stereo,1366x768p, Contrast 50.000:1, 20w 10% RMS,USB input,1 HDMI,PC input,Tru Surround,

Rp 2.200 Rp 2.750 Rp 2.600

Rp 2.450 Rp 3.100 Rp 3.300 Rp 2.500

Rp 2.850

Rp 2.600

Rp 2.700 Rp 2.470

Rp 3.050 Rp 3.000 Rp 2.600 Rp 2.775 Rp 2.450 Rp 2.575 Rp 2.450 Rp 2.500 Rp 2.700 Rp 2.450

TV LCD 19‰ - 24‰ PRODUK

HARGA

Akira Advance V2220,22”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, DVD input, Rp 1.250 Changhong LT24699,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2,HDMI,PC input,USB, Rp 1.550 Changhong LT19699,19”,AV Stereo,1366x768p,PiP,HDMI, PC input, Rp 1.535 Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah

HTiB

Rp 2.900 PRODUK

LG LH-HT305SU,1 DVD,DivX,6 Speaker,300w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,HDMI, LG LH-HT356SD,1 DVD,DivX,6 Speaker,300w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,HDMI, LG LH-HT503PH,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 floorstanding, 500w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB,HDMI, LG LH-HT554,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, dts, 500w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,Dolby Prologic II,USB, LG LH-HT805,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, 850w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB,1080p up-scaling,USB, LG LH-HT806TM,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 floorstanding, 1080p up-scaling, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, LG LH-HB905TA,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, 1100w 10% RMS, 1080p up-scaling, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, LG LH-HT906TA,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, 1100w 10% RMS, 1080p up-scaling, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,lPod Docking, LG LH-HX906TX,1 Blu-ray 3D,6 Speaker with 4 floorstanding, Bravia Internet Video Streaming,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB,lPod Docking, LG LH-HX995TA,1 Blu-ray 3D, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, 6 Speaker wireless with 4 floorstanding, 5.1 ch,USB, iPod or iPhone Docking, Panasonic SC-XH10,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts, 330w 10% RMS,USB, HDMI. Panasonic SC-XH50,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts, HDMI,USB, =Penurunan Harga

audio video 63 Mei 2012

HARGA Rp 1.560 Rp 1.450

Rp 2.895 Rp 3.115

Rp 2.650 Rp 2.650

Rp 3.800

Rp 3.800

Rp 6.600

Rp 7.400 Rp 1.330 Rp 1.650

Seluruh Produk di Jual di Indonesia

Rp 6.300

Doharto

Rp 9.500

PRODUK HARGA Changhong LT24799,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2,2 HDMI,PC input,USB, Rp 1.450 Konka 24NS80,24”,Full Stereo,1366x768p,HDMI,PC input, DVD input, Rp 1.425 LG RT-22LK311,22”,1366x768p,Contrast 40.000:1,1 Speaker, USB, PC input, Rp 1.400 LG M-227WAP,22”,Full Stereo,1366x768p,1 HDMI,PC input, DVD input, Rp 1.555 LG M-197WAP,19”,Full Stereo,1366x768p,1 HDMI,PC input, DVD input, Rp 1.320 Polytron PLM 24M60,24”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1, Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS, Time response 5 ms,Power Cons. 55W,2 HDMI,USB,PC input, Rp 1.600 Polytron PLM 24M61,24”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1, Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS, Time response 5 ms,Power Cons. 55W,2 HDMI,USB,PC input, Rp 1.600 Samsung LA-19D400,19”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons., HDMI,USB, PC input, Rp 1.355 Samsung LA-22D400,22”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons., 6w 10% RMS,HDMI, USB,PC input, Rp 1.475 Samsung LA-26D400,26”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons., HDMI,USB, PC input, Rp 2.000 Sanyo 19K40,19”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI, PC input, Rp 1.370 Sanyo 24K50,24”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI, PC input, Rp 1.565 Sharp LC-22L10,22”,Full Stereo,1366x768p,HDMI,PC input, 10w 10% RMS, Rp 1.650 TCL 24D10,24”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input, Rp 1.690 Toshiba 19HV15,19”,Full Stereo,Contrast 8400:1,1366x768p, HDMI,PC input, USB, Rp 1.050 Toshiba 24HV10,24”,Full Stereo,1366x768p,USB input,1 HDMI, PC input, Rp 1.500 Toshiba 24PB1,24”,Full Stereo,1366x768p,Contrast ratio 20.000:1, USB input,1 HDMI,PC input, Rp 1.700 Toshiba 24PB2,24”,Full Stereo,1366x768p,Contrast ratio 20.000:1, USB input,1 HDMI,PC input, Rp 1.600

PENULIS

PRODUK Sony KDL-46CX520,46,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI, USB,Internet TV, WiFi,PC input, Toshiba 40PB1,40”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Toshiba 40PB20,40”,Full Stereo,Full HD,Contrast 50.000:1, 20w 10% RMS,HDMI, PC input,USB,Tru Surround,


Doharto

Seluruh Produk di Jual di Indonesia

PENULIS

������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������ ������

PRODUK

HARGA

Panasonic SA-BT230,1 Bluray,DivX,6 Speaker,DVD output, DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, Rp 2.200 Panasonic SC-XH55,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 floorstanding, Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 2.550 Panasonic SC-XH155,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 floorstanding, Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,1.000w 10% RMS,USB,HDMI, Rp 3.650 Panasonic SC-XH165,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 floorstanding, Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,1.000w 10% RMS,USB,HDMI, Rp 5.000 Panasonic SC-BTT270,1 Bluray,3D,6 Speaker,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, HDMI,Dock for iPod, Rp 4.400 Panasonic SC-BTT775,1 DVD,DivX, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, 6 Speaker with 4 floorstanding,USB,HDMI, Rp 9.600 Philips HTS2500,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,300w 10% RMS, Rp 1.595 Philips HTS3181,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,300w 10% RMS, Rp 1.650 Philips HTS3276,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 Floorstanding, DVD output, DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.100 Philips HTS3510,1 DVD,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3, dts,300w 10% RMS, Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.705 Philips HTS3530,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 Floorstanding, 600w 10% RMS, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.000 Philips HTS5540,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding, 1080p up-scaling, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 5.000 Philips HTS5550,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding, 1080p up-scaling, 1.200w 10% RMS,DVD output,DTS,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 5.100 Pioneer HTZ-181,1 DVD,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI, 350w 10% RMS, Rp 2.890 Pioneer HTZ-202,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding, DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 3.950 Pioneer HTZ-808,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding, Ready for iPod,,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 8.500 Polytron PHT138,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II,80w 10% RMS,Power Cons.98w, Rp 1.000 Polytron PHT158,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II, Rp 1.500 Polytron PHT170,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II, USB,HDMI,Bluetooth, Rp 1.930 Polytron PHT500,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II, USB,HDMI, Rp 1.380 Samsung HT-C5550W,1 Blu-Ray,6 Speaker with 4 Floorstanding, Wireless LAN Ready, WiFi,1.000w 10% RMS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, 2 HDMI,USB,iPod Dock, Rp 8.000 Samsung HT-D455HK,1 DVD,1080p Up-scale, 850w 10% RMS, 6 Speaker with 4 Floorstanding,Power Bass,DVD output, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.500 Samsung HT-D453HK,1 DVD,1080p Up-scale, 850w 10% RMS, 6 Speaker with 4 Floorstanding, Power Bass,DVD output, Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.400 Samsung HT-D350K,1 DVD,6 Speaker,330w 10% RMS, Power Bass, Dolby AC3,dts, 1080p Up-scale,Dolby Prologic II, HDMI,USB, Rp 1.525 Samsung HT-D3330,1 DVD,6 Speaker,330w 10% RMS, Power Bass, Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, Rp 1.450 Sharp HTCN-390DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts, 210w 10% RMS,Dolby Prologic II, HDMI,USB, Rp 1.500 Sharp HTCN-790DVW,1 DVD,1080p Up-scale, 210w 10% RMS, 6 Speaker with 4 Floorstanding, DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.500 Sharp HTCN-830DVW,1 DVD,1080p Up-scale, 210w 10% RMS, 6 Speaker with 2 Floorstanding, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 1.950 Sharp HTCN-890DVW,1 DVD,1080p Up-scale, 420w 10% RMS, 6 Speaker with 4 Floorstanding, DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.300 Sharp HTCN-9300DVW,1 DVD,1080p Up-scale, 600w 10% RMS, 6 Speaker with 2 Floorstanding,X-Bass,DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.250 Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah

PRODUK Sharp HTCN-9900DVW,1 DVD,1080p Up-scale, 600w 10% RMS, 6 Speaker with 4 Floorstanding,X-Bass,DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Sony DAV-TZ200,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output, 500w 10% RMS, Dolby Prologic II, Sony DAV-TZ135,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output, 350w 10% RMS,Dolby AC3, Dolby Prologic II,USB, Sony DAV-DZ640,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding, Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Sony DAV-DZ840,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding, 1.000w 10% RMS,Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Sony BDV-E985,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 Floorstanding, Dolby AC3,3D Surround, Dolby Prologic II,HDMI,USB,

HARGA

Rp 2.600 Rp 2.650 Rp 1.400 Rp 3.000 Rp 4.000 Rp 9.000

CAMCORDER PRODUK MEDIA REKAM : HARD DISK DRIVE JVC GZ-HM445,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Full HD 1920x1080i, SD Card,Built-in HDD, Digital Camera,HDMI,USB, JVC GZ-MG630,Zoom 40/200,LCD 2.7”,SD Card, Built-in HDD 60 GB, Digital Camera,HDMI,USB, Sony DCR-SR10,Zoom:15/30,LCD 2.7”,Full HD,HDD 40GB, Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,4MP Still Picture, Memory Stick DuoTM,480gr, Sony DCR-SR21,Zoom:57/1800LCD 2.7”,HDD 80GB,Carl Zeiss, LED Video Light, Exmor R CMOS Censor,Digital Camera, SD Card,Memory Stick DuoTM,270gr, Sony DCR-SR68,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,HDD 80GB,Carl Zeiss, Exmor R CMOS Censor, Memory Stick DuoTM,SD Card,280gr, SONY HDR-PJ600VE,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,Exmor R CMOS Censor,20.4MP Still Picture, 26.8mm Wide Angle,HDD 220GB,Memory Stick,SD Card,405gr SONY HDR-PJ50VE,Zoom:12/150,LCD 3.0”,Full HD, Built-in Projector,Exmor R CMOS Censor,7.1MP Still Picture, Built-in GPS Receiver, HDD 220GB,Memory Stick,SD Card,400gr Sony DCR-XR100,Zoom:10/120,LCD 2.7”,Full HD,HDD 80GB, Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,4.0MP Still Picture,330gr, Sony DCR-XR160,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,HDD 160GB, Exmor R CMOS Censor, 3.3MP Still Picture,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,350gr, Sony DCR-XR260,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,HDD 160GB, Exmor R CMOS Censor, 8.9MP Still Picture,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,355gr, Sony DCR-XR350,Zoom:12/160,LCD 2.7”,Full HD,HDD 160GB, Exmor R CMOS Censor, 7.1MP Still Picture,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,380gr, Sony DCR-XR550,Zoom:10/120,LCD 3.5”,Full HD,HDD 240GB, Exmor R CMOS Censor, 12.0MP Still Picture,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,500gr, MEDIA REKAM : KARTU MEMORI BenQ DV M21,Zoom : 5/..,Full HD,LCD 3.0”,SD Card,HDMI, Canon HFR26,Zoom : 28/..,Full HD 1920x1080i,CMOS Censor, SDHC Card Slot, Dynamic Image Stabilizer,Digital Camera, LCD 3.0”,32GB Built-in HDD,HDMI,USB, Canon FS405,Zoom : 41/.., LCD 2.7”,SDHC Card Slot, Dynamic Image Stabilizer, Digital Camera, Canon FS46,Zoom : 37/..,Digital Camera, 2.7”, Stereo Condenser MicrophoneLCD JVC GZ-MS95,Zoom 35/..,LCD 2.7”,Digital Camera,Dual Memory, JVC GZ-E205,Zoom 40/200,LCD 3.0”,Digital Camera, Dual Memory, JVC GZ-MS215,Zoom 45/900,LCD 2.7”,Digital Camera, Berat 230gr,Dual Memory, JVC GZ-HM30,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera, SD Card Slot,HDMI, JVC GZ-HM445,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,Full HD, LED Light.,SD Card Slot, JVC GZ-HM650,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,Full HD, SD Card Slot, JVC GZ-MS110,Zoom 45/800,LCD 2.7”,Digital Camera,SD Card, =Penurunan Harga

audio video 64 Mei 2012

HARGA

Rp 5.300 Rp 2.400

Rp 6.000

Rp 2.550 Rp 3.350

Rp 13.200

Rp 12.300 Rp 6.000

Rp 5.800

Rp 6.800

Rp 10.000

Rp 13.600 Rp 1.500

Rp 5.750 Rp 2.00 Rp 3.000 Rp 2.265 Rp 3.650 Rp 2.055 Rp 2.425 Rp 3.370 Rp 5.700 Rp 1.630


Rp 3.900

Sony HDR-CX210,Zoom:25/300,LCD 2.7”,Full HD, Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 5.3MP, 8GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,175gr,

Rp 4.900

Sony HDR-CX350,Zoom:12/160,LCD 2.7”,Full HD, Exmor R CMOS Censor, Digital Camera 7.1MP, 32GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,310gr,

Rp 9.600

Sony HDR-CX550,Zoom:10/120,LCD 3.5”,Full HD, Built-in GPS Receiver,CMOS Censor, Digital Camera 12.0MP, 64GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,310gr,

Rp 12.700

PRODUK

HARGA

DLP PROJECTOR BENQ MP670,1024x768p,Brightness 3200 ANSI Lumens, Contrast 3000:1,S-Video,HDMI,Lamp Life 3000 jam,Berat :2.75kg, US$ 2.100 BENQ MP515, Rp 5.800 InFocus X16,800x600,Brightness 2400 ANSI Lumens, Contrast 2000:1 Rp 5.000 InFocus IN102,800x600,Brightness 2500 ANSI Lumens, 4000hrs lamp life,Berat 2.3kg, Rp 4.000 InFocus IN105, 1024x768p,Brightness 3000 ANSI Lumens, 4000hrs lamp life, Berat 2.3kg, Rp 6.000 Samsung P410M,800x600p,Brightness 170 ANSI,Contrast 1000:1, 32dB,PC input, USB,Lamp Life 30.000 jam,Berat:0.95kg, Rp 3.290 LCD PROJECTOR Acer C110,854x480,Contrast 1000:1,Brightness 50 ANSI Lumens, 20000hrs LED life, Berat:175gr, Rp 3.550 Acer C110,800x600,Contrast 4000:1,Brightness 2700 ANSI Lumens, 5000hrs lamp life, Berat: 2.2 kg,3D Ready, Rp 3.550 Epson EB-X7,800x600,Brightness 2200 ANSI Lumens, 5000hrs lamp life, US$ 579 Epson EB-X9,800x600,Brightness 2500 ANSI Lumens, 5000hrs lamp life, US$ 449 Hitachi CP-RX79,1024x768,Brightness 2200ANSI Lumens, 4000hrs lamp life,2.2kg, Rp 4.395 Samsung SP-L220/221,1024x768p,Brightness 2200 ANSI Lumens, Contrast 500:1,stereo speaker, US$ 599 Sony VPL-HW15,Full HD 1920x1080p, 2 HDMI, Contrast 60.000:1, Brightness 1000 ANSI Lumens, PC input,S-Video,Berat 10 kg, US$ 3.000

MICRO COMPO PRODUK

HARGA Rp 1.025 Rp 2.200

Sony HDR-TD10,Zoom:12/160,3D,LCD 3.5”,Full HD, SD Card, Double Exmor R CMOS Censor, 5.1 ch Surround, 7.1MP Still Picture,64GB Internal Memory, Memory Stick Pro DuoTM,630gr,

Rp 12.700

Sony DCR-SX20,Zoom:50/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses, Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM

Rp 2.160

LG XB-12,1 DVD,DivX,FM radio, LG FB-166,1 DVD,FM radio,iPod/iPhone Dock, Philips MCD-122,1 DVD,FM radio,Dinamic Bass boost, Dolby Digital, Audio Output 40w 10% RMS,USB, Philips MCD-170,1 DVD,DivX,FM radio,Dinamic Bass boost, Automatic Recording Level, Audio Output 400w PMPO,USB, Philips MCD-183/98,1 DVD,DivX,FM radio,Dinamic Bass boost, 100w 10% RMS,USB, Philips MCD-909,1 DVD,MP3,FM radio,Dinamic Bass boost,USB, Polytron PNH-2100,1 DVD,FM tuner,USB, Sub Woofer Out, Docking for Didital Player, Powerfull Bass,30w 10% RMS, Polytron PNH-2201,1 DVD,FM tuner,USB,Sub Woofer Out, Docking for Didital Player,XBR Bass Booster, 60w 10% RMS, Samsung MMC-330D,DVD Player,120w 10% RMS,CD Ripping, Power Bass,2 way speaker,FM Tuner, Samsung MMC-430D,DVD player,Single Deck,FM Tuner, 120w 10% RMS,Power Bass,

Sony DCR-SX21,Zoom:57/1800,LCD 2.7”,Face Detection, LED Video Light,SD Card Slot, Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM,195gr,

Rp 1.900

BLU-RAY PLAYER

Sony DCR-SX44,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses, USB Port, Digital Camera,4 GB Built-in Flash Memory, Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM

Rp 2.650

Sony DCR-SX60,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses, Berat:240gr, Digital Camera 0.3 MP,16 GB Built-in Flash Memory, Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM

Rp 4.060

Sony DCR-SX65,Zoom:60/2000,LCD 3.0”,Carl Zeiss Lenses, LED Video Light, 4 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM,USB Port,230gr,

Rp 2.650

PRODUK

Sony DCR-SX83,Zoom:25/300,LCD 2.7”,3.1MP Still Picture, SD Card Slot, Exmor R CMOS Censeor,Carl Zeiss, Pro-HG DuoTM 16GB Internal Memory,,Memory Stick Pro DuoTM,210gr, Rp 4.850 Toshiba X100,Zoom:10/10,LCD 3.0”,Digital Camera, 4 GB Built-in Flash Memory, Full HD,Digital Camera 10 MP, SD Card Slot,HDMI, Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah

Rp 2.050

Changhong BD-3101,Dolby Stereo,DTS,HDMI, LG BD370,Dolby True HD Support,USB Port, LG BD550,Dolby True HD Support,USB Port, LG BD560,Dolby True HD Support,USB Port, LG BD570,Dolby True HD Support,USB Port, LG BD620,3D,Dolby True HD Support,USB Port, LG BD660,3D,Dolby True HD Support,USB Port, Panasonic DMP-BD45,Dolby True HD Support,USB Port, Panasonic DMP-BD75,Dolby True HD Support,USB Port, Pioneer DV-430V,Dolby True HD Support,USB Port, Pioneer BDP-330,Dolby True HD Support,USB Port, Sharp BD-HP25,3HDMI ver. 1.3a,USB,Tru Surround,Simplink, Sharp BD-HP90,3HDMI ver. 1.3a,USB,Tru Surround,Simplink, Sony BDP-S470,internet video streaming,WiFi,Dolby True HD, =Penurunan Harga

audio video 65 Mei 2012

Rp 1.600 Rp 1.500 Rp 1.700 Rp 6.500 Rp 2.000 Rp 3.000 Rp 1.320 Rp 1.750

HARGA Rp 900 Rp 3.100 Rp 1.100 Rp 1.765 Rp 2.000 Rp 1.050 Rp 2.500 Rp 1.000 Rp 1.750 Rp 1.225 Rp 1.900 Rp 2.790 Rp 4.850 Rp 2.300

Seluruh Produk di Jual di Indonesia

Rp 5.250

Sony HDR-CX190,Zoom:25/300,LCD 2.7”,Full HD, Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 5.3MP, SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,168gr,

Doharto

Sony HDR-CX130,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD, Exmor R CMOS Censor, Digital Camera 3.3MP,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,250gr,

PROJECTOR

PENULIS

PRODUK HARGA Panasonic SDR-S15,Zoom 10/..,LCD 2.7”,Digital Camera, 1.5m’ water proof,SD Card, Rp 2.970 Panasonic HDC-SD40,Zoom 16.8/..,LCD 2.7”,Full HD, Digital Camera 2.1MP,SD Card, Berat 169gr Rp 4.000 Panasonic HDC-SD80,Zoom 42/..,LCD 2.7”,Full HD,SD Card, 3.0MP Still Picture, Rp 5.700 Panasonic SDR-TD76,Zoom 78/..,LCD 2.7”,8GB Internal Memory, SD Card, Rp 2.000 Panasonic SDR-S71,Zoom 78/..,LCD 2.7”,SD Card, Rp 1.900 Sony DCR-PJ5E,Zoom:57/1800,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses, Built-in Projector, Exmor R CMOS Censor,Full HD,HDMI,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,230gr, Rp 3.300 Sony HDR-PJ580VE,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,Exmor R CMOS Censor,20.4MP Still Picture, SD Card, 26.8mm Wide Angle,Internal Memory 32GB,Memory Stick, 345gr Rp 11.400 Sony HDR-PJ10,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector, CMOS Censor, 3.3MP Still Picture,16GB Internal Memory,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,310gr, Rp 7.100 Sony HDR-PJ30,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector, CMOS Censor, 7.1MP Still Picture,32GB Internal Memory,SD Card, Memory Stick Pro DuoTM,314gr, Rp 10.300 Sony HDR-PJ260,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD, SD Card, Built-in Projector,CMOS Censor, 8.9MP Still Picture,16GB Internal Memory,Memory Stick Pro DuoTM,320gr, Rp 7.800 Sony HDR-CX12,Zoom:12/150,LCD 2.7”,Full HD, Carl Zeiss, Exmor R CMOS Censor,5.1 Surround, Digital Camera 10.2MP, SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,370gr, Rp 8.000 Sony HDR-CX100,Zoom:10/120,LCD 2.7”,Full HD, Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 4.0MP, 8GB Internal Memory,Memory Stick Pro DuoTM,280gr, Rp 4.700





Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.