Pontianak Post Rabu, 1 April 2009 M 5 Rabiul Akhir 1430 H
Eceran Rp. 2.500
pertama dan terutama di kalimantan barat
Selebritas Mimpi yang Terwujud MIMPI Revalina Sayuti Temat untuk bisa akting bareng Tora Sudiro akhirnya terwujud. Sebuah penantian panjang dilakukan setelah diam-diam menjadi penggemar sejak idolanya itu mengawali karir di film layar lebar. Reva “sapaan akrabnya” mengaku menjadi penggemar sejak Tora bermain di film Arisan (2002). “Pertama karena nonton Arisan. Tora juga baru pertama muncul. Cewek-cewek pada tergila-gila sama Tora, termasuk aku. Apa namanya, Revalina S Temat pengin main bareng dan segala macam, tapi baru ada kesempatan sekarang,” akunya di Planet Hollywood kemarin. Wajar saja, lanjut Reva, jika dirinya mendadak menggemari. Akting Tora di film itu dianggap bagus. u Ke Halaman 11 kolom 5 Muhammad Iqbal/Satelit News
DAPUR UMUM: Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Sosial Bachtiar Chamzah meninjau dapur umum di posko bantuan bencana jebolnya tanggul Situ Gintung, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (31/3). Pemerintah segera melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Wapres Adu Mulut Saat Mengunjungi Situ Gintung JAKARTA - Peristiwa tidak mengenakkan terjadi saat kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke lokasi bencana Situ Gintung di Cirendeu, Tangerang, kemarin (31/3). Kedatangan kedua Kalla itu mendapat kritikan langsung dari mahasiswa. Wapres menanggapi spontan kritikan melalui megafon itu. Terjadilah
Pendidikan Evaluasi Ketat Standar TP JAKARTA - Tunjangan profesi (TP) tidak serta merta bisa dimiliki semua guru. Meski pemberian TP tidak dihentikan, Depdiknas tetap mengevaluasi ketat program tersebut. Tahun ini mereka akan mengintensifkan standar operasional prosedur (SOP) untuk memantau kinerja guru seiring dilaksanakannya sertifikasi. Dinas pendidikan kabupaten/kota wajib akan langsung memantau kinerja peserta sertifikasi. Jika memang tak penuhi kewajiban, tunjangan profesi bisa dihentikan. ’’Tahun ini SOP itu bisa diterapkan. Jadi, pemberian tunjangan profesi berdasarkan kinerja,’’ u Ke Halaman 11 kolom 1
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang ber iman.” (An-Nisa’: 103)
11:50 14:55
17:54 19:02 04:30
adu mulut di antara mereka. Peristiwa tersebut bermula ketika Kalla tiba di lokasi bencana sekitar pukul 12.00. Wapres datang bersama Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan disambut oleh Koordinator Posko Utama Rachmat Salam serta Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Masyitoh Chosnan. Wapres langsung melihat pada papan informasi di media center. Di papan
Tiap Jam Pasien Kanker Serviks Meninggal
whiteboard itu, terpampang kebutuhan korban, jumlah korban, dan daftar orang hilang. Setelah itu, Kalla menuju ke ruang perkuliahan Fakultas Hukum yang digunakan sebagai gudang barang sumbangan. Saat melewati dapur umum, dia sempat mencicipi makanan di dapur umum itu. ’’Wah, makanan di sini enak juga,’’ ujar saudagar asal Makassar itu sembari mencicipi salah satu masakan di dapur umum.
JAKARTA - Dari tahun ke tahun, jumlah penderita kanker serviks tetap nomor wahid dibandingkan keganasan kanker lain. Fenomena itu belum bergeser. Bahkan, tingkat kematiannya makin tinggi. Tiap jam di Indonesia pasien kanker serviks meninggal. Artinya, tiap hari ada 24 pasien meninggal.
u Ke Halaman 11 kolom 1
u Ke Halaman 11 kolom 1
Dua Kali Bersaksi, Paskah Tolak Semua Tuduhan Kasus Dana YPPI JAKARTA – Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Paskah Suzetta akhirnya bersaksi di Pengadilan Tipikor kemarin. Sama dengan sidang sebelumnya, Paskah memungkiri penerimaan aliran danaYayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) Rp 1 miliar yang diserahkan Bank Indonesia (BI) kepada anggota DPR untuk diseminasi amandemen UU BI dan penyelesaian kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Bagi Paskah, kehadirannya di Pengadilan Tipikor kemarin merupakan kali kedua. Sebelumnya, menteri asal Partai Golkar itu bersaksi untuk terdakwa Gubernur BI Burhanuddin Abdullah. Kali ini mantan ketua Komisi IX DPR itu menjadi saksi untuk terdakwa Aulia Pohan, Maman Husein Somantri, Bunbunan Hutapea,
Agung Rahmadiansyah/Radar Surabaya
SAKSI: Paskah Suzetta dan terpidana kasus korupsi aliran dana Bank Indonesia (BI) Anthony Zeidra Abidin (kanan) saat memberikan keterangan sebagai saksi u Ke Halaman 11 kolom 5 di pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (31/3).
Santuni Korban, Pemilik Bertanggung Jawab Tersangka, Atap Teras Ambruk Kejaksaan Tak karena Dimakan Usia Cekal Fadel dan Beban Berat PONTIANAK – Ambruknya atap teras empat ruko di Jalan Juanda yang menewaskan tiga orang dan satu luka-luka, Senin (30/3) malam, murni kelalaian pemiliknya. Selain usianya yang sudah tua, atap teras tersebut juga difungsikan untuk menyimpan barang. Kasat Reskrim Poltabes Pontianak
AKP Sunario saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (31/3) sore, mengatakan, dari hasil olah TKP sementara atap yang ambruk terlihat sudah tua. “Barang-barang dari toko dan bengkel juga banyak yang disimpan di atasnya,” ujarnya. Sehari setelah kejadian, polisi langsung melakukan olah TKP. Tim identifikasi Poltabes Pontianak memeriksa puing-puing atap yang ambruk. Lokasi keempat korban yang tertimpa juga ditandai. Tidak ada yang berubah di lokasi kejadian. Pasalnya, sejak malam
kejadian polisi memasang police line. Setelah melakukan olah TKP, Sunario melanjutkan, polisi akan memeriksa saksi-saksi, pemilik Yamaha Aneka Prima Internusa dan saksi ahli. “Pasti akan kita panggil pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan,” ujarnya. Saat olah TKP, beberapa pengacara Yamaha Aneka Prima Internusa juga berada di lokasi. Dikatakan salah seorang pengacara, A Ambo Mangan menuturkan, pemilik kliennya akan bertanggung jawab atas kejadian ini.
JAKARTA - Kejaksaan Agung tampaknya setengah hati dalam menangani dugaan korupsi dana selisih perhitungan anggaran (silpa) pada APBD Provinsi Gorontalo Rp 5,4 miliar. Itu terungkap dari sikap penyidik yang tidak mengusulkan pencekalan, meski Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad telah ditetapkan sebagai tersangka.
u Ke Halaman 11 kolom 5
u Ke Halaman 11 kolom 5
Suku Pedalaman Baduy Menyambut Pemilu 2009
Tolak Atribut Parpol, Ikut Siapa pun yang Menang Pemilihan umum 9 April nanti dihelat di seluruh pelosok negeri. Termasuk di perkampungan adat terasing, Baduy. Meski demikian, tidak mudah meminta masyarakat yang masih menjunjung tinggi ajaran Sunda Wiwitan itu untuk menggunakan hak pilihnya.
TOMY C. GUTOMO, Lebak BELASAN pria berbaju hitam mengenakan romal (ikat kepala) batik berwarna biru kemarin siang (31/3) berkumpul di sosoro (teras depan) rumah jaro (kepala desa) Kanekes, desa tempat Online: http://www.pontianakpost.com/
TOMY C. GUTOMO/JPNN
SOSIALISASI PEMILU: Staf khusus Menkominfo, Sukemi (kanan) menerangkan cara mencontreng surat suara kepada masyarakat adat Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (31/3).
suku Baduy tinggal. Mereka duduk melingkar memperhatikan selembar kertas yang ukurannya lebih besar daripada koran. Mereka berlatih mencontreng surat suara Pemilu 2009. Tim dari kementerian komunikasi dan informatika yang dipimpin staf khusus Menkominfo Sukemi mengajari masyarakat Baduy tentang cara memilih yang benar pada Pemilu 2009. Itu bukan sosialisasi pertama bagi masyarakat Baduy. Sudah lebih dari tiga kali mereka mendapatkan pelajaran mencontreng.Yakni, dari Pemprov Banten, KPU Banten, dan terakhir dari Kementerian Kominfo. ”Kami ingin masyarakat pedalaman seperti Baduy juga menyadari pentingnya memberikan suara dalam pemilu,” kata Sukemi di sela-sela sosialisasi pemilu di Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, kemarin. Maklum, pemilu bagi masyarakat Baduy tidaklah penting. Siapa pun pemenang pemilu tidak
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u Ke Halaman 11 kolom 1
Jawa Pos Group Media