Pontianak Post Selasa 3 Agustus 2010 M / 21 Sya’ban 1431 H
selebritas
Tak Sanggup Bayar Salon MELAKUKAN perawatan rambut di salon, menjadi salah satu kesenangan bagi kaum hawa. Tetapi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan, membuat Anggun tidak bisa seringsering melakukannya. Wanita kelahiran Jakarta, 29 April 1974 itu mengaku baru bisa berlama-lama di pusat kecantikan saat pulang ke Indonesia. Pelantun lagu Snow on the Sahara itu menuturkan, di Prancis --tempatnya bermukim- biaya salon sangat mahal. Itu sebabnya, dia jarang bahkan hampir tidak pernah memanjakan rambutnya di salon. Anggun
u
Eceran Pontianak Rp.2.500
P e rt a m a da n T e rut a m a di Kal im an t an Bar at
Nanan Sangat Berpeluang JAKARTA--Aktivitas lobi calon Kapolri yang semakin intensif diakui sejumlah purnawirawan. Mereka mengingatkan agar calon-calon itu tidak terjebak dalam kepentingan politis. Namun, lebih mengutamakan prestasi dan tanggung jawab menjaga nama baik Korps Bhayangkara. “Polri adalah institusi yang harus bebas
dari politik. Jangan mau diintervensi oleh kepentingan pihak luar,” ujar sesepuh purnawirawan Polri Nugroho Djajoesman di Jakarta kemarin (2/8). Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengingatkan agar setiap calon Kapolri menjaga soliditas satuan. “Tidak perlu saling mencari dukungan dengan jalur-jalur
politik. Percaya saja dengan integritas dan kemampuan pribadi,” katanya. Purnawirawan bintang tiga itu menilai siapapun yang akan maju sebagai calon TB1 (Tri brata 1, sandi Kapolri) harus punya rekam jejak yang bersih. “Kita yakin, Polri punya kader-kader terbaik,” kata
Nugroho. Peneliti kepolisian Neta Sanusi Pane mengungkapkan dari hasil riset di internal kepolisian, u
Ke Halaman 7 Kolom 5
Ke Halaman 7 Kol 5
Protes Digusur, Warga Kubur Diri 11:51
15:13 17:55
JAKARTA – Warga memiliki cara untuk menolak atau melawan rencana penggusuran oleh pemerintah provinsi (pemprov). Empat warga Kelurahan Rawa Kebo, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin (2/8) menghalangi penggusuran lahan tempat tinggal mereka dengan mengubur diri. Mereka menuntut ganti rugi karena telah puluhan tahun menempati lahan seluas 1.300 meter persegi milik
19:06 04:27
satgas
Herman Belum Mundur JAKARTA – Ketua Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto membantah adanya perpecahan di tubuh tim yang dia pimpin. Dia menyatakan bahwa hingga kemarin dirinya belum pernah menerima dan mengetahui adanya surat pengunduran diri dari salah seorang anggota satgas Irjen Pol Herman Effendy. ’’Sampai sekarang masih Kuntoro Mangkusubroto (di satgas),’’ tegasnya di kantor Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Jakarta, kemarin (2/8). u
Ke Halaman 7 Kol 1
Sementara Itu
Wanita Pemburu Nyamuk RUMAH Anda banyak nyamuk? Panggil saja Huang Yu-yen, wanita asal Yunlin, Taiwan. Baru-baru ini, dia berhasil menunjukkan “kesaktiannya” sebagai pemburu nyamuk nomor wahid. Dalam kurun waktu sebulan, wanita itu berhasil menangkap empat juta nyamuk. Atas prestasinya itu, dia mendapat hadiah USD 3.000 atau sekitar Rp27 juta rupiah. Kalau dihitunghitung, per nyamuk dia “diongkosi” sekitar Rp 6 (enam rupiah). Dalam kontes yang dihelat Imbictus International, produsen jebakan serangga, itu, Huang mengalahkan 72 pesaingnya. Jika ditimbang, empat juta nyamuk itu seberat 1,5 kilogram. Jumlah itu dua kali lebih banyak ketimbang pesaing terdekatnya. Lewat lomba itu, Imbictus merangsang pesertanya untuk menangkap nyamuk sebanyak-banyaknya di u
Ke Halaman 7 Kol 1
u
Fery Pradolo/Indopos
KUBUR DIRI: Empat warga Rawa Kebo, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (2/8), melakukan aksi kubur diri. Aksi yang dilakukan dibelakang Pasar Rawa Kebo menyita perhatian warga dan pengunjung pasar.
Kodam Perketat Perbatasan Proaktif Usulkan Koordinasi Pengaman Berjenjang dengan Polda PONTIANAK--Pengamanan kawasan perbatasan Kalimantan Barat menjadi salah satu topik pembicaraan pertemuan Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Moeldoko dengan Kapolda Kalbar Brigjen Pol Erwin TPL Tobing, Senin (2/8) di Mapolda Kalbar. Dalam pertemuan tersebut keduanya berkoordinasi membahas pengamanan perbatasan Kalbar dengan Malaysia. Kalbar merupakan salah satu provinsi yang memiliki akses darat secara langsung ke negeri tetangga Malaysia. Ada beberapa kabupaten di Kalbar yang wilayahnya menghadap langsung Malaysia. Antara lain Kabupaten Sambas, Sintang, Sanggau, Kapuas Hulu dan Bengkayang. Sehingga pengamanan perbatasan memiliki peran dalam menjaga kedaula-
Kab Kubu Raya Ibu Kota Negara
tan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) selain memastikan keamanan wilayah batas negara dari gangguan tindakan kejahatan. Pangdam usai pertemuan mengemukakan ancaman fisik antar negara (konfrontasi) belum ada. Namun ancaman kejahatan ilegal yang akan diperangi. Pengaman ini sebagai bentuk
penjagaan keamanan negara. Dalam mengamankan perbatasan pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian. “Pertemuan kita membahas bagaimana bersama-sama menjadi NKRI aman,” kata Pangdam. u
Sutami/Pontianak Post
PERBATASAN: Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Moeldoko saat berdialog dengan Kapolda Kalbar Brigjen Pol Erwin TPL Tobing.
Ke Halaman 7 Kolom 1
SUNGAI RAYA--Pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan direspon positif. Meskipun secara ekplisit saran para pakar berada diantara Kalteng dan Kaltim, namun Kalbar juga tetap berpeluang. Setiap daerah memili kekurangan dan keunggulan. Wakil Ketua DPRD Kubu Raya Usman misalnya memiliki pandangan tersendiri. Menurutnya Jakarta sudah tidak kondusif lagi sebagai ibukota negara RI. Oleh karena itu, wacana para pakar, politikus dan menteri mengalihkannya ke Kalimantan sudah sangat tepat. Namun ada baiknya Kalimantan
Barat juga menjadi pertimbangan. ”Kabupaten Kubu Raya salah satunya,” ujarnya kepada Pontianak Post, kemarin (2/8). Kenapa Kubu Raya dianggap layak? Dijelaskan Usman, luas kabupaten termuda di Kalbar ini sangat panjang. Kira-kira 9 kecamatan luasannya mencakup 7.000 km2. Kalau tidak salah, ibukota Jakarta tidak lebih dari setengahnya. Disamping itu, dari kajian strategis, Kubu Raya juga sangat tepat. Misalnya letak daerah ini berdekatan dan berbatasan dengan u
Ke Halaman 7 Kolom 5
Wanadri; Organisasi Pencinta Alam yang Tetap Eksis sejak 1964
Militer pun Kagum dengan Militansinya Wanadri bukan sebuah singkatan. Ia adalah sebuah nama organisasi kepetualangan dan pencinta alam yang terbesar dan tertua di Indonesia. Berdiri sejak Mei 1964 di Bandung dan tetap gigih dalam mempertahankan eksistensinya hingga hari ini. Thomas Aquino, Jakarta ’’HELLO GANG, hello gang, hello gang….’’ Suara membahana itu diserukan ratusan orang yang berbaris di Kawah Upas wahana wisata Tangkubanprahu. Mereka kompak mengenakan slayer warna jingga di pundak yang bertulisan
Online: http://www.pontianakpost.com/
Ke Halaman 7 Kolom 5
Istimewa
Wanadri lengkap dengan lambang mata anginnya. Teriakan itu lalu disambut dengan suara-suara ledakan yang bersahut-sahutan dari beberapa sisi bukit. Mendadak suasana kawah yang biasanya sunyi itu menjadi ramai dan meriah. Tak berselang lama muncul puluhan pemuda yang lari menuruni bukit. Mengenakan pakaian medan yang serbakucel dan lusuh, mereka berteriak-teriak dengan sisa-sisa tenaganya. ’’Wanadri, Wanadri, Wanadri.’’ Begitulah para pemuda yang kebanyakan berbadan kurus dengan kulit yang hitam karena terbakar terik matahari, berteriak-teriak dengan sisa-sisa tenaganya.
KENANGAN: MILITANSI: Anggota muda Wanadri yang baru menyelesaikan pendidikan dasar selama sebulan di Kawah Upas, Tangkubanprahu.
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u
Ke Halaman 7 Kolom 1
Jawa Pos Group Media