Selengkapnya Baca Hal 16-17
Pontianak Post P e rt a ma da n T e rut a ma di K al i m a n t a n B a r a t
Kamis 5 November 2009 M / 17 Dzulqaidah 1430 H
Pinjam Bansos Murni Pidana Aparat Diminta Proaktif PONTIANAK – Kasus dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Kalbar yang terindikasi merugikan keuangan negara sebesar Rp 22,14 miliar, dinilai sebagai white collar crime atau kejahatan kerah putih. Melibatkan kekuatan-kekuatan
tertentu yang membuat aparat terkesan hati-hati mengambil sikap. “Ini yang namanya kejahatan kerah putih. Ada orang yang memiliki power terlibat. Tidak aneh kalau aparat sangat hati-hati mengambil langkah,” tegas Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas u Ke Halaman 8 kolom 4
Hermansyah
Ini yang namanya kejahatan kerah putih. Ada orang yang memiliki power terlibat. Tidak aneh kalau aparat sangat hatihati mengambil langkah.
Eceran Rp. 2.500
Mahmud Polisikan Iswanto Jika Hari Ini Tak Kembalikan Dana KONI Rp2,1 M PONTIANAK--Ketua Umum KONI Kalbar Sy Mahmud Alkadrie hari ini akan
mempolisikan Iswanto. Sikap tegas ini diambil jika Bendahara KONI Kalbar nonaktif itu tidak mengembalikan uang KONI sebesar Rp 2,1 miliar yang dipakainya. “Besok (Hari ini, red) dia janji bayar. Jika bohong, akan saya laporkan dia ke polisi,” tegas Mahmud kepada Pontianak u Ke Halaman 11 kolom 1
Anggodo Sakti Bibit-Chandra Waspadai Jebakan
Raka Denny/Jawa Pos
SIDANG MK: Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Riyanto saat sidang lanjutan UU KPK di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (4/11).
JAKARTA--Sikap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M. Hamzah, berubah setelah penahanannya ditangguhkan Mabes Polri. Bila sebelum ditahan murah komentar, kemarin keduanya tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan. Dalam keterangan pers seusai sidang uji materi UU KPK di Mahkamah Konstitusi, Bibit dan Chandra hadir dalam keterangan pers bersama para pengacara. Namun, keduanya tidak bersedia berbicara selama jumpa pers. Seluruh pertanyaan dijawab Luhut Pangaribuan dan Bambang Widjojanto. Luhut mengakui, diamnya Bibit dan Chandra memang disengaja untuk menghindari jebakan penyidik Bareskrim Mabes Polri. Sebelumnya, penyidik
Bebas Tadi Malam, Polisi Tak Gubris Rekomendasi TPF JAKARTA--Keadilan di Indonesia benar-benar tumpang tindih dan terbalik tidak menentu. Tadi malam Anggodo Widjojo, adik buronan Anggoro Widjojo, dibebaskan polisi. Dia keluar dari Bareskrim pukul 21.20. Proses keluarnyaAnggodo tidak diketahui oleh puluhan
wartawan yang sudah nyanggong di depan Bareskim. Anggodo ke luar melalui pintu belakang Bareskrim yang selama ini sudah tidak pernah digunakan. Dia meninggalkan Mabes Polri dengan dilindungi dua orang polisi sebelum masuk ke mobil Avanza warna hitam. u Ke Halaman 11 kolom 5
u Ke Halaman 11 kolom 5
Tentara dan PNS Perbatasan Dapat Tunjangan Khusus
Nyoman Sudana
PONTIANAK--Program remunerasi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan memberikan tambahan tunjangan khusus bagi tentara dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di perbatasan atau pulau-pulau terluar, mendapatkan respon positif dari mantan Kepala Badan Persiapan Pengelolaan Kawasan Khusus Perbatasan Kalbar,
Nyoman Sudana. Menurut Nyoman, keadaan TNI dan PNS di daerah
u Ke Halaman 8 kolom 1
Operasi Dadakan, Polisi Amankan 4,4 Ton Timah KETAPANG—Aksi penjualan timah hitam ke Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung dan penyelundupan ke Singapura membuat Polres Ketapang gerah. Apalagi Kapolda Kalbar Brigjen Pol Erwin TPL Tobing mengancam akan menindak tegas aparatnya yang terlibat. Aksi penertiban penambangan timah illegal mendadak digelar kemarin (4/11). Dua lokasi menjadi sasaran yakni Desa Sungai Nanjung, Kecamatan Matan Hilir Selatan dan Kelurahan Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. Pada penangkapan di Matan Hilir Selatan pukul
05.00 WIB, polisi mengamankan tersangka berinisial Pm, dengan barang bukti 11 karung timah seberat 600 kg. Sedangkan di Kecamatan Delta Pawan, polisi mengamankan tersangka berinisial Yn dengan barang bukti 3,8 ton timah. Menurut Kapolres Ketapang, AKBP Badya Wijaya SH didampingi Kasat Reskrim AKP Ongky Isgunawan S.Ik, terungkapnya kasus tersebut berdasarkan laporan masyarakat. Menindaklanjuti laporan itu, anggota Polres segera melakukan penyelidikan. Tersangka dan barang bukti berhasil diamankan. u Ke Halaman 8 kolom 1
Anggodo-Yuliana; Duo Sakti dalam Kasus Rekaman KPK 11:28 14:49 17:32 18:43 04:05
Kongkow Selalu dengan Aparat Penegak Hukum Sosok Anggodo Widjojo seperti meteor yang melesat di tengah ruwetnya kasus rekaman rekayasa. Namun, sesungguhnya, di komunitas ”makelar kasus?, namanya sudah lama populer dan disegani.
Kardono Setyorakhmadi, Surabaya ORANG-orang di sekitar Jalan Karet, Surabaya, sangat mengenal sosok ini. Untuk orang-orang kecil, seperti pedagang asongan di sekitar kawasan rumahnya, Anggodo adalah sosok yang royal. Karena kedermawanannya, orang-orang di kawasan itu
Jawa Pos
sangat segan, lebih-lebih keluarga Anggodo termasuk golongan berpunya. “Bapaknya orang terkaya di sini. Sempat punya bank dan semua toko kelontong di kawasan ini milik bapaknya,” kata Slamet, salah seorang penjual warung PKL di kawasan Jalan Karet. Namun, Slamet mengatakan bahwa rumah milik keluarga Anggodo sekarang lebih sering tutup. “Jarang terlihat aktivitas di sana,” imbuhnya. Ini memang beralasan. Tujuh tahun terakhirAnggodo lebih sering menghabiskan waktu di Jakarta ketimbang di Surabaya. “Sejak 2002, dia lebih sering di Jakarta. Dia mengembangkan jaringan di sana,” ucap seorang perwira polisi yang tak mau disebutkan namanya. Sebenarnya apa sih yang menjadi usaha inti Anggodo” Penelusuran Jawa Pos menunjukkan bahwa background Anggodo sebenarnya adalah pengusaha kayu jati. Namun, Anggodo bukan pengusaha kayu jati biasa. “Dia rajanya jati. Kalau tak lewat dia, kayu jati sulit bisa keluar dari Perhutani,” kata seorang bekas
PENJARA: Yuliana dan Roy Marten saat mendekam di tahanan Surabaya.
Online: http://www.pontianakpost.com/ *Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u Ke Halaman 11 kolom 1
Jawa Pos Group Media