Pontianak Post

Page 1

Selengkapnya Baca Hal 16-17

Pontianak Post

Sabtu 7 November 2009 M / 19 Dzulqaidah 1430 H

Sita dokumen Anggodo Sakit Jantung JAKARTA-Diperiksa maraton oleh penyidik Direktorat II Ekonomi Khusus Mabes Polri membuat Anggodo Wijoyo kelelahan. Pengusaha yang terekam KPK itu kemarin sore pukul 15.12 keluar dari Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan. Menurut pengacara Anggodo, Bonaran Situmeang, kliennya menjalani cek kesehatan. ”Beliau punya riwayat sakit jantung. Dia sangat kelelahan,” kata Bonaran. Anggodo sendiri tak banyak komentar. “Saya sakit, saya sakit,” kata pengusaha bernama asli Ang Tju Nek itu. Anggodo meAnggodo numpang mobil jenis sedan warna putih Nopol B 2214 BA saat keluar dari ruang penyidikan di Direktorat II Badan Reserse Kriminal Polri. Anggodo didampingi empat orang polisi. “Saya tidak tahu, Pak Anggodo masuk ke rumah sakit mana. Yang pasti, ada penyidik yang ikut ke rumah sakit untuk cek kesehatan,” kata Bonaran. Menurut informasi yang dihimpun, Anggodo dirawat di RS

pertama dan terutama di kalimantan barat

Eceran Rp. 2.500

Petani Hadiahi DPRD Sawit Busuk Tuntut PT BIG Bayar TBS KETAPANG—Aksi petani sawit menuntut PT Benua Indah Group (BIG) membayar tandan

buah segar (TBS), memasuki hari kelima. Jumlah mereka semakin bertambah, dengan kedatangan truk dari beberapa kecamatan. Jumat (6/11) petani menghadiahi dewan dengan membuang buah sawit di hala-

man gedung DPRD Ketapang. Bahkan siangnya mereka nekat membuat tenda di jalan raya depan gedung dewan itu. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes, setelah sebelumnya terjadi pengrusakan kaca gedung

DPRD, Rabu (4/11). Pantauan Pontianak Post, supaya tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan Brimob Polda Kalbar, Polres, Polsek, dan Pol. PP siang malam melakukan pengamanan. Mereka pun tam-

pak keletihan. Sisi lain, para pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di sekretariat DPRD tak bisa masuk kantor. Sampai kemarin malam (6/11) ratusan personil polisi, baik u Ke Halaman 11 kolom 1

u Ke Halaman 11 kolom 5

Bansos KONI Atlet dan Dewan Kecewa Minta Pelaku Dijerat Hukum PONTIANAK—Masalah penyelewengan dana bansos KONI yang terjadi sejak tahun 2006 hingga 2009 mengundang keprihatinan banyak pihak, tak terkecuali para atlet, insan olahraga Kalbar hingga anggota dewan. Raibnya uang KONI puluhan milyar yang tidak tahu kemana juntrungnya tersebut jelas memberikan efek negatif bagi pembinaan olahraga Kalbar. “Seandainya uang senilai itu digunakan untuk membiayakan atlet-atlet beprestasi, bukan tak mungkin Kalbar bisa mengikuti prestasi olahraga Kaltim,” ujar Maruki Matsum, mantan pembalap sepeda nasional Kalbar kepada Pontianak Post kemarin. Membaca perkembangan pemberitaan mengenai u Ke Halaman 11 kolom 1

BUANG SAWIT : TBS sawit yang membusuk dibuang petani saat demo di halaman gedung DPRD Ketapang, Jumat (6/11) pagi.

ANDI CHANDRA/PONTIANAK POST

Bibit-Chandra: Kapolri Bohong Terkait Aliran Uang ke KPK

Segera Eksekusi Putusan MA

JAKARTA - Rekaman Anggodo Widjojo dengan para petinggi penegak hukum yang dibeber dalam sidang Mahkamah Konstitusi (3/11) ternyata belum melunturkan tudingan polisi terhadap

dugaan kejahatan yang dilakukan dua pimpinan nonaktif KPK Bibit Samad Riyanto dan Chandra Marta Hamzah. Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR Jumat dini hari kemarin, Kapolri Bambang Hendarso menegaskan kembali sangkaannya kepada Bibit-Chandra. Dia yakin bahwa anak buahnya memiliki u Ke Halaman 11 kolom 1

Ganti Uray Barudin PDI-P Masih Menunggu Musda Gapensi Jadi Ketua Aklamasi PEREBUTAN kursi Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Kalimantan Barat harus menghasilan produk aklamasi. Demikian ditegaskan Ketua Umum BPP Gapensi Soeharsojo usai membuka musyawarah daerah IX Gapensi Kalbar di Grand Mahkota Hotel kemarin (7/11). “Produk Soeharsojo aklamasi mampu menjalankan organisasi dengan baik. Jadi tidak ada lagi friksi-friksi dalam organisasi,” katanya. Ketika ditanya tetang peluang tiga kandidat, yaitu A Hamid Usman, Fachrudin D Siregar, dan

PONTIANAK –Tuntutan untuk segera mengeksekusi putusan Mahkamah Agung (MA) yang telah menjatuhkan vonis kepada mantan pimpinan DPRD Sambas, Uray Darmansyah (ketua), Uray Baruddin Idris dan Edy LK (wakil) masing-masing empat tahun penjara dan denda Rp200 juta, mulai menguat. Pasalnya, putusan tersebut sudah memiliki kekuatan hukum tetap. “Wajib Kejaksaan Negeri Sambas mengeksekusinya, tidak ada alasan lagi. Jangan ditunda-tunda karena sudah inkracht,” tegas aktivis anti korupsi Kotak Rakyat Borneo, Agus Budiman. Alasan salinan putusan yang tidak u Ke Halaman 7 kolom 4

u Ke Halaman 7 kolom 4

Uray Darmansyah Hari Budiman/Rakyat Merdeka.

Emosional: Kuasa hukum Bibit-Chandra memberikan keterangan membantah penyataan Kapolri dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR yang menyebutkan bahwa ada kedekatan emosional dengan mantan Menteri Kehutanan MS Kaban.

Kaban Bantah Terima Rp17, 6 M Uray Barudin Idris

MANTAN Menteri Kehutanan M.S. Kaban membantah ikut menerima aliran dana Rp 17,6 miliar dari Anggoro Widjojo. ’’Rekening saya gampang dilacak. Silakan Polri serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melacaknya. Lalu, sampaikan ke publik, ada atau tidak uang itu,” kata Kaban

saat ditemui Radar Bogor di rumahnya di Kompleks Perumahan Budi Agung, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, kemarin. Sejak namanya dikait-kaitkan dengan kasus Bibit dan Chandra, lanjut Kaban, Ketua Tim Independen Verifikasi Fakta u Ke Halaman 11 kolom 5

Mahfud M.D; Ketua Mahkamah Konstitusi dan Keberanian Membuka Rekaman KPK 11.28

14.48 17.32

18.43 04.05

Dapat SMS, Dicemooh Cari Muka dan Popularitas Keberanian Mahkamah Konstitusi (MK) membuka rekaman KPK menuai banyak pujian. Terutama kepada Ketua MK Mohammad Mahfud M.D. Namun, tak banyak yang tahu bahwa ada juga yang mencibir langkah tersebut. Seperti apa? ANGGIT SATRIYO, Jakarta

Online: http://www.pontianakpost.com/

SIDANG: Mahfud MD dengan Akil Mochtar saat sidang membuka rekaman KPK.

JPNN

*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000

Dibukanya transkrip rekaman KPK dalam sidang Mahkamah Konstitusi (MK) Sabtu lalu (3/11) membuat repot Mohammad Mahfud M.D. Gara-gara keberanian lembaga yang dipimpinnya membuka transkrip rekaman tersebut, handphone pria asal Madura itu nyaris tak pernah berhenti menerima panggilan atau SMS. Mereka hampir semua memberikan dukungan atas keberanian tersebut. Hingga kini, dukungan itu terus mengalir. Gara-gara membanjirnya pesan, Mahfud sampai harus memanggil teknisi handphone untuk memindahkan semua SMS ke u Ke Halaman 11 kolom 1

Jawa Pos Group Media


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.