Pontianak Post pertama dan terutama di kalimantan barat
Sabtu 9 Januari 2010 M / 23 Muharram 1431 H
Eceran Rp. 2.500
Bocah Korban Mutilasi Dibuang dalam Kardus
Potongan Kepala Dicari Polisi
JAKARTA – Kasus mutilasi kembali menggegerkan warga ibu kota. Kali ini, korbannya adalah seorang bocah yang diduga berusia 8–10 tahun. Kemarin pagi, potongan tubuh bocah malang itu ditemukan warga dalam
kardus di pinggiran Jembatan Proyek Banjir Kanal Timur (BKT), Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur. Bocah nahas itu diduga kuat dimutilasi beberapa jam sebelum dibuang. Berdasar informasi yang dikumpulkan
Indopos (Jawa Pos Group), jasad bocah laki-laki tersebut dipotong empat bagian tanpa kepala. Sebelum dibunuh, bocah dengan ciri-ciri pusar bodong,
kulit bersih sawo matang, berat 35 kg, tinggi 120 cm, serta telah dikhitan itu diduga disodomi. Saat ditemukan, tidak ada identitas sama sekali. Potongan tubuhnya yang terbungkus plastik hitam dalam kardus
cokelat ditemukan kali pertama oleh Abdi Efri, 25, dan Kosim, 30. ’’Saat itu, kardus berada di pinggir jembatan. Dia (Abdi Efri) mengira kardus itu milik orang yang tertinggal,’’ terang u Ke Halaman 7 kolom 5
Kapolri Bidik Susno Tarik Fasilitas, Sidang Disiplin Pekan Depan JAKARTA - Mabes Polri mulai habis kesabaran terhadap aksi Komjen Pol Susno Duadji. Gara-gara mantan Kabareskrim itu tiba-tiba menjadi saksi membela Antasari Azhar dalam persidangan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen di PN Jakarta Selatan Kamis (7/1), tim khusus bentukan Kapolri mulai bertindak cepat mengusut Susno. ’’Tim yang dibentuk Kapolri sudah bekerja mulai hari ini (kemarin-red). Fakta-fakta sudah dikumpulkan. Termasuk rekaman persidangan,’’ ujar Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjen Pol Oegroseno kepada Pontianak Post tadi malam. Jenderal dua bintang itu merupakan salah seorang pimpinan tim gabungan dari Inspektorat Pengawasan Umum, Divisi Profesi dan Pengamanan, dan Divisi Hukum Mabes Polri. Tim diketuai Irwasum Irjen Pol Nanan Soekarna. ’’Kalau semua (fakta) sudah lengkap, nanti ada sidang,’’ kata Oegroseno. Sidang kode etik atau sidang disiplin tersebu akan menghadirkan Komjen Pol Susno Duadji. ’’Kalau instruksi Kapolri, secepatnya. Barangkali minggu depan sudah bisa,’’ kata mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu. Susno datang ke persidangan Antasari dengan mengenakan seragam lengkap plus tanda kepangkatan tiga bintang di pundak. Jaksa penuntut umum terkejut karena tidak ada surat pemberitahuan dari u Ke Halaman 7 kolom 1
Wakaf Uang
RAKA DENNY/JAWAPOS
LEPAS : Anggodo akan dimintai keterangan terkait kasus dugaan percobaan penyuapan pada pimpinan KPK dan upaya menghalanghalangi penyidikan korupsi.
10 Jam Diperiksa, Anggodo Boleh Pulang
Yakin Akan Lolos Sanksi
Komjen Susno Duadji merespons sikap Mabes Polri yang reaktif dengan langsung membentuk tim khusus (bentukan Kapolri) untuk memeriksa dirinya. Mantan u Ke Halaman 7 kolom 5
JAKARTA – Anggodo Widjojo, adik Dirut PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo yang menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masih bisa bernapas lega. Sebab, lembaga antikorupsi tersebut kemarin (8/1) mengizinkan pengusaha asal Surabaya itu pulang ke rumah setelah sepuluh jam menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan itu dilakukan karena Anggodo diduga terlibat kasus menghalangi penyidikan dugaan korupsi pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di
Mustafa Ramli/Jawa Pos
SBY Wakafkan Rp100 Juta PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencanangkan Gerakan Nasional Wakaf Uang di Istana Negara, Jakarta, kemarin (8/1). Dalam kesempatan itu, dia juga menunaikan wakaf Rp 100 juta. Presiden berharap wakaf uang bisa makin berkembang karena potensinya cukup besar. ’’Dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, saya dan istri ingin memelopori menunaikan wakaf dalam bentuk uang senilai seratus juta rupiah,’’ kata SBY. Gerakan itu digagas Badan Wakaf Indonesia. SBY menyatakan, dengan jumlah penganut agama Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam menggali sumber dana umat. ’’Sumber dana itu bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan umat,’’ tuturnya. Sumber dana tersebut berasal dari zakat, infak, sedekah, dan wakaf. SBY mengungkapkan, pemerintah ingin wakaf dikelola dengan baik, transparan, dan akuntabel. Presiden menilai, Badan Wakaf Indonesia yang didirikan pada 2007 telah menunjukkan kinerja yang sangat baik. Berdasar laporan yang dia terima, pengelolaan tanah wakaf telah mencapai 268.653,67 hektare. ’’Itu potensi sangat besar untuk dimanfaatkan dan didayagunakan secara maksimal,’’ tegasnya. (sof/dwi)
u Ke Halaman 7 kolom 1
Bukti Kuat, Tak Perlu Audit Investigasi Korupsi Dana Otda Kota Pontianak 2004
WAKAF UANG : SBY saat dapat bukti penyerahan wakaf uang.
Dephut. Anggodo bersama tim pengacaranya tiba di gedung KPK pukul 08.50. Dia tampil rapi dengan mengenakan setelan jas warna hijau tua dan kemeja biru. Tak banyak komentar yang keluar dari mulut sosok yang menggegerkan dunia penegakan hukum di tanah air tersebut saat ditanya wartawan. Anggodo diperiksa penyelidik KPK di lantai tujuh. Sedikitnya 26 pertanyaan diajukan kepada pria bernama asli Ang Tju Nek itu.
Kepala Subauditorat Kalbar I BPK perwakilan Kalbar, Gunarwanto. Mengenai surat permohonan Polda Kalbar yang diajukan ke BPK pada 12 September 2008, Gunarwanto mengatakan, sudah dibalas pada 6 November 2008. Isinya, BPK tidak dapat melakukan audit investigasi dengan alasan audit laporan keuangan sudah jelas. “Pelanggaran dan indikasi kerugian negara jelas, makanya kami tidak dapat melakukan investigasi lagi,” katanya. Selain menyatakan tidak dapat mengaudit, dalam surat yang
PONTIANAK – Badan Pemeriksa Keuanga (BPK) RI Perwakilan Kalbar mengaku telah menyerahkan audit laporan keuangan Pemkot Pontianak 2004-2005 kepada Polda dan Kejati Kalbar. Ada temuan indikasi kerugian negara, sebanyak Rp7,732 miliar tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Sudah kita serahkan hasilnya, itu sudah cukup silakan ditindaklanjuti,” ujar
u Ke Halaman 7 kolom 1
Unas Ibarat Pohon di Tengah Hutan Dua Bupati PONTIANAK – Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh memberikan apresiasi kepada masyarakat yang memberi pandangan terhadap pelaksanaan Unas (Ujian Nasional). Hal itu menandakan kepedulian masyarakat kepada dunia pendidikan. “Kita bersyukur banyak pandangan terhadap Unas, artinya banyak yang peduli dengan pendidikan,” ujar M. Nuh, di Pontianak kemarin (8/1) . Dikatakannya, Unas jangan dilihat sebagai satu bagian. Unas dianalogikannya pohon sedangkan proses belajar mengajar adalah hutan. Kalau terlalu sibuk mengurusi satu pohon, hutan dengan berbagai macam pohon lainnya akan terlupakan. “Kalau sibuk urusi satu pohon, nanti pohon yang lain dalam satu u Ke Halaman 7 kolom 5
Tak Hadir
Penyerahan DIPA Anggaran 2010
MUJADI/PONTIANAK POST
SALAM: Mendiknas M Nuh menyalami pelajar Sekolah Luar Biasa Dharma Asih, saat berkunjung ke sekolah tersebut, Jumat (8/1).
PONTIANAK –Dua bupati tidak menghadiri acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun Anggaran 2010 di Balai Petitih, kemarin. Dua bupati tersebut yakni Bupati Ketapang, Morkes Effendy dan Bupati Kapuas Hulu, Abang Tambul Husein. Keduanya diwakili oleh wakil bupati. Menanggapi hal ini, Gubernur Kalbar, Cornelis menyatakan bisa memaklumi. Sebab, kedua bupati tersebut sebelumnya sudah meminta izin. Apalagi mereka juga sudah mengutus wakilnya untuk hadir. “Mereka sudah izin karena berhalangan. Ada yang karena masa jabatannya (di kepengurusan partai, red) mau habis dan sedang Musyawarah u Ke Halaman 7 kolom 5
Dinar-Dirham Mulai Populer sebagai Alat Pembayaran 11.47
15.13 17.52
19:06 04.20
Dapat Nasi Goreng Plus Kembalian Rp20 Ribu Mengumpulkan keping emas (dinar) dan perak (dirham) sebagai koleksi dan sarana investasi sudah biasa. Namun, sekelompok wirausahawan kini getol memasyarakatkan keping logam mulia itu sebagai alat transaksi layaknya mata uang rupiah. SOFYAN HENDRA, Jakarta
DENYUT kehidupan di Jalan Sungai Landak, kawasan Cilincing, Jakarta Utara, malam itu sepintas sama saja dengan kawasan pinggiran Online: http://www.pontianakpost.com/
Sofyan Hendra/JAWA POS
ibu kota lainnya. Bangunan, deretan toko, dan pedagang kaki lima saling berimpitan di sepanjang jalan menuju kawasan industri yang dikelola Kawasan Berikat Nusantara. Jauh dari ingar-bingar pusat Kota Jakarta, masyarakat di dekat kawasan Pantai Marunda, kampung tempat asal si Pitung, pahlawan Betawi, tersebut kini mengembangkan cara transaksi yang tak biasa. Yakni, menjadikan dirham sebagai alternatif alat pembayaran. Saat ini, sudah sepuluh toko dan warung yang menerima transaksi dengan uang logam dari perak itu. Layaknya uang rupiah, keping perak tersebut laku untuk membeli nasi goreng, nasi uduk, isi ulang pulsa handphone, martabak, hingga obat-obatan. ’’Ada sekitar 30 warga di sini yang biasa menggunakan dirham,’’
PENDIRI : Zaim Saidi, Pendiri Jaringan Wirausahawan Dinar Dirham Nusantara.
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u Ke Halaman 7 kolom 1
Jawa Pos Group Media