Pontianakpost

Page 1

Pontianak Post Jumat 11 September 2015 M / 27 Dzulkaidah 1436 H pertama dan terutama di kalimantan barat

Eceran Pontianak Rp 3.000

Paket Pertama Belum Nendang Kebijakan Ekonomi Jilid II Fokus Percepatan Proyek Strategis

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus meny­ impan dulu keinginan bahwa paket kebijakan mempunyai dampak signifikan. Sambutan atas kebijakan yang dibaca­ kan Jokowi di Istana Merdeka Rabu sore (9/9) itu di pasar

finansial kurang menggem­ birakan. Pada akhir perdagangan kemarin (10/9), dua indika­ tor pasar, yakni indeks harga saham gabungan (IHSG) dan kurs rupiah terhadap dolar AS, sama-sama ditutup

melemah. Indeks turun sebe­ sar 4 poin (0,09 persen) ke level 4.343. Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah juga tertekan sebesar 71 poin (0,50 persen) ke Rp 14.332 per dolar AS. Apakah pasar finansial me­

mang tak merespons paket kebijakan ekonomi Jokowi? Tak sepenuhnya benar. Analis perusahaan sekuritas PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, secara normatif, paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah

dinilai para emiten bagus. Na­ mun, pasar tetap perlu pem­ buktian dan aturan teknisnya secara spesifik. Penantian itulah yang membuat sampai kemarin belum ada uKe Halaman 11 kolom 1

Pagi Dijenguk Jokowi, Sore Disambangi Mega Hari Ini Wapres Sudah Ngantor JAKARTA – Bukan Jusuf Kalla (JK) jika tidak keras kepala. Agenda kerja yang mengantre membuat wakil pre­ siden itu mengabaikan usianya yang sudah 73 tahun. Akibatnya, sepanjang Rabu (9/9), dia harus menginap di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Un­ tungnya, kemarin pagi (10/9) tokoh idola masyarakat Sulawesi Selatan itu sudah kembali sehat dan diizinkan dokter keluar rumah sakit. Saat dicegat wartawan setelah me­ ninggalkan gerbang RSCM, JK menga­ kui bahwa dirinya mengalami kelela­ han karena banyaknya agenda kerja. Karena itu, selepas general checkup, dokter menyarankan tindakan pema­ sangan satu ring untuk mendukung kinerja jantungnya. ’’Wapres kan juga

INFRASTRUKTUR

Gairahkan Pembangunan

Deregulasi dan debirokratasisi besar-be­ saran Presiden Jokowi direspon kalangan pen­ gusaha. Intinya adalah untuk menggerakkan ekonomi nasional. Tak kurang dari 134 aturan berupa peraturan pe­ merintah, peraturan presiden, instruksi pres­ iden, peraturan men­ teri, dan aturan lain yang dipangkas atau disederhanakan, meli­ batkan 17 kementerian/ lembaga. Salah satunya di bidang infrastruktur. H Galing “ Masyarakat jasa konstruksi akan kemba­ li bergairah. Kita siap untuk bekerja membantu pemerintah. Merealisasikan proyek-proyek pembangunan di Kalbar ini,” kata Ketua Aso­ siasi Kontraktor Konstruksi Indonesia, H Galing alias HM Saleh kepada Pontianak Post, kemarin malam (10/09). uKe Halaman 11 kolom 5

selebritas

manusia biasa,’’ kata JK lantas meng­ umbar senyum saat keluar dari rumah sakit sekitar pukul 08.45 kemarin. Dari pantauan, wajah JK tampak bugar. Dia didampingi istri, Mufidah Kalla; Menteri Agraria dan Tata Ru­ ang Ferry Mursyidan Baldan; serta beberapa pejabat dari sekretariat wakil presiden. ’’Operasinya sebentar, 30 menit. Tidurnya saja yang lama,’’ kata JK lantas tertawa. Husain Abdullah yang menjadi juru bicara mengungkapkan, sebenarnya JK ingin langsung masuk kerja setelah keluar dari rumah sakit. Namun, se­ mua agenda kemarin sudah dibatalkan sekretariat Wapres. Yakni, kunjungan kerja ke Gorontalo untuk meresmikan peletakan batu pertama PLTG Pohu­ watu dan Festival Boalemo 2015. ’’Jadi, langsung ke rumah dinas,’’ katanya. Di rumah dinasnya di kawasan uKe Halaman 11 kolom 1

PMI Kalbar Bagi 20 Ribu Masker Prajurit TNI

Perangi Asap

PONTIANAK - Palang Mer­ ah Indonesia Provinsi Kalbar membagikan 20 ribu masker kepada pengguna jalan di Kota Pontianak, Kamis (10/9). Pembagian masker rencanan­ ya dilanjutkan pada hari ini, Jumat (11/9). “Pembagian masker ini ker­ jasama PMI Kalbar bersama Bank Kalbar,” ujar Ketua PMI Provinsi Kalbar, Frederika Cornelis, kemarin. Frederika turun langsung dalam pembagian masker di kawasan bundaran Untan uKe Halaman 11 kolom 1

ISTIMEWA

BAGIKAN MASKER: Ketua PMI Provinsi Kalbar, Frederika Cornelis membagikan masker kepada pengguna jalan.

Pelajar Muhammadiyah II Pontianak Temukan Alat Pendeteksi Asap Karhutla

Menarik Minat Presiden Jokowi Deteksi Karhutla Sejak Dini KALIMANTAN Barat patut berbangga memiliki Saffana Rizqi Qinthara, 11. Saffana merupakan salah satu dari 18 finalis Kalbe Junior Scientist Award yang bertemu den­ gan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu 9 Sep­ tember 2015. Pelajar kelas VI Sekolah Dasar Muhammadi­ yah II Pontianak, Kalbar, ini mengharumkan nama Bumi Khatulistiwa dengan karya ilmiah yang diciptakannya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Di tengah bencana kabut asap yang menyelimuti se­ bagian wilayah Kalbar akibat pembakaran hutan dan lahan, Saffana hadir dengan mem­ berikan secercah harapan. Pelajar jenius ini merupakan penemu ilmiah alat pende­ teksi kebakaran hutan dan lahan. Alat temuan Saffana itu dinamakan “Alat Pendeteksi Asap Kebakaran Lahan dan Hutan”. Alat ini ternyata Saffana Rizqi Qinthara

uKe Halaman 11 kolom 5

JAKARTA – Tentara Na­ sional Indonesia (TNI) akh­ irnya keluar barak. Bencana asap yang mengancam kes­ ehatan, merusak lingkungan, dan memalukan negara layak dihadapi seperti musuh negara. Maka, ��������������� mulai ke­ marin (10/9), 1.050 pra­ jurit TNI dari Kostrad, Paskhas, Marinir, dan Armed di­ berangkatkan ke lokasi-lokasi kebakaran di Sumatera. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo me­ nyatakan, lebih dari 1.000 prajurit itu bergabung den­ gan 2.150 prajurit yang sudah ditu­ runkan beberapa k o m a n d o re s o r m i l i t e r ( ko re m ) setempat. ”Kami juga me­ nyiapkan pasukan cadangan 1.150 personel di Jakarta jika sewaktu-waktu dibutuh­ kan,” ujarnya setelah melepas Satgas Operasi Perbantuan BNPB (Badan Nasional Pe­ nanggulangan Bencana) di Lapangan Udara (Lanud) Ha­ lim Perdana Kusuma, Jakarta, kemarin. Mereka akan ditempatkan di tiga kabupaten di Sumatera Selatan. Yakni, Kabupaten

Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Semen­ tara itu, di Kalimantan, TNI masih mengerahkan praju­ rit. Penempatan tersebut, lanjut Gatot, menyesuai­ kan dengan permintaan BNPB. ”Namun, jika BNPB meminta juga, TNI siap mengirimkan pasukan serupa ke Kaliman­ tan,” tegasnya. Di lapangan nanti, setiap hari pasukan akan ditugaskan untuk menyisir hutan-hutan yang terbakar. Di situ, me­ reka dibekali berba­ gai peralatan seperti pompa dan slang untuk memadam­ kan titik-titik api. ”Alutsista kami juga disiapkan jika mau melakukan rekayasa cuaca,” tuturnya. Setidaknya, ada empat pesawat Hercules yang di­ siapkan dalam satgas yang dipimpin Letnan Kolonel (Letkol) Marinir Totok Nurca­ hyanto itu. Satu di antaranya ditempatkan di Jakarta seba­ gai pesawat cadangan. Jika dibutuhkan, TNI bersama BNPB siap memodifikasi pe­ sawat angkut tersebut. uKe Halaman 11 kolom 5

Mereka yang Terlahir dengan Nama-Nama Tak Lazim (3)

Si (.) Tak Protes Lagi setelah Jadi Titik Jon Bon Jovi

Tanpa Sambora, Bon Jovi Tetap Dinanti JAKARTA – Dua puluh tahun berlalu setelah penampilan di Ancol, Bon Jovi kembali. Mereka siap mengulang kesuksesan. Kali ini mereka hanya bertiga. Tak ada sang gitaris Richie Sam­ bora yang sudah hengkang pada 2013 karena masalah internal. uKe Halaman 11 kolom 5

11.41

14.49

17.45

18.53

04.20

Jadwal Shalat Sepanjang Masa: H. Syekh Abdul Rani Mahmud Alyamani.

Online: http://www.pontianakpost.co.id/

Ada filosofi di balik pemberian nama N dan (.). Di Payakum­ buh, kakak beradik O dan Z mengalami ba­ nyak kesulitan karena nama mereka. FEMMY NOVIYANTI, Jepara FAJAR R. VESKY, Payakumbuh SUATU siang di sebuah sekolah dasar. ’’Jadi, nama anak kedua Pak Ali siapa?’’ tanya petu­

FEMMY NOVIYANTI/RADAR KUDUS/Fajar Rilah Vesky/Padek

NAMA-NAMA ANEH: Ali menunjukkan bukti nama anaknya, (.). (Kanan) Z, memperlihatkan Kartu Tanda Penduduknya.

gas tata usaha sekolah itu. Intonasi suaranya terdengar lebih keras. Terdengar nada

kejengkelan di sana. ’’Kan sudah saya bilang, namanya (.),’’ jawab Ali den­

gan nada tak kalah ketus. ’’Oke, saya catat ya, na­ manya Titik,’’ ujar si petugas.

*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 3.000 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 4.000 *Ketapang Rp 4.000 *Kapuas Hulu Rp 4.000 C

M

Y

K

’’Lho, bukan Titik. Nama­ nya (.),’’ sergah Ali. (Dan perdebatan itu pun berlangsung lamaaa sekali). Baiklah. Adegan tersebut memang hanya rekaan, bu­ kan reka ulang seperti yang dilakukan polisi saat meny­ elidiki tindak kejahatan. Tapi, kira-kira itulah risiko yang harus dihadapi Ali setiap mencatatkan nama anak pe­ rempuannya tersebut dalam administrasi resmi. Entah dalam akta kelahiran, kartu keluarga, atau di sekolah. Sebab, petugas mana yang tak akan minimal bertanya empat sampai lima kali, uKe Halaman 11 kolom 1

Jawa Pos Group Media


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Pontianakpost by Pontianak Post - Issuu