Pontianak Post
Selasa 12 Januari 2010 M / 26 Muharram 1431 H
P e rt a ma da n T e rut a ma di K a l i m a n t a n B a r a t
Eceran Rp. 2.500
SELEBRITAS
Julie Estelle
Makin Gede dan Berotot SEBAGAI model, Julie Estelle terbiasa tampil dengan tubuh kurusnya. Tetapi di film terbarunya, Rumah Dara, cewek berdarah Prancis ini nampak lebih gemuk dan berotot. “Berat badanku naik empat kilo,” ujarnya di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, kemarin (11/1). Adik Cathy Sharon ini menuturkan, dua bulan sebelum syuting dimulai dirinya menjalani program penggemukkan badan agar terlihat lebih berisi. Sementara untuk membentuk otot tubuhnya, dia rajin fitnes. “Sebelum syuting, aku banyak makan. Sementara untuk gedein otot, aku fitnes. Harus latihan fisik yang cukup melelahkan karena di film ini banyak adegan perkelahian, harus tahan banting,” tuturnya lantas tersenyum. u Ke Halaman 7 kolom 5
Zulkarnaen Fauzi/Pontianak Post
NYARIS DIBAKAR: Kerumunan warga melihat dari dekat sisa pembakaran di pintu masuk Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang, tadi malam.
Vihara Tri Dharma Nyaris Dibakar SINGKAWANG--Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang atau Toa Pekong di Jalan Sejahtera nyaris terbakar tadi malam (11/1). Api sempat menyala namun berhasil dipadamkan. Bau bahan bakar minyak cukup menyengat. Tersangka pelaku Herli David Ra-
sidi (26), warga Singkawang Tengah, yang mencoba melarikan diri setelah melakukan aksinya berhasil ditangkap petugas. Polisi masih menyelidiki motif pembakaran ini. Hingga tadi malam dia masih diperiksa di Mapolresta Singkawang. Dua patung singa Vihara Tri Dharma
Bumi Raya Singkawang pada Selasa, 3 Maret 2009, lalu juga pernah dirusak. Empat telingat copot setelah dipukul dengan benda keras. Pelakunya hingga kini belum terungkap. Singkawang terkenal dengan julukan kota seribu kuil. Vihara Tri Dharma Bumi Raya merupakan vihara yang
terletak tepat di tengah-tengah Kota Singkawang. Vihara ini dipercaya sebagai tempat berdiamnya Dewa Bumi Raya yang menjaga Kota Singkawang. Didirikan tahun 1933, namun pada 1936 sempat terbakar hebat. Pantauan Pontianak Post tadi malam, u Ke Halaman 7 kolom 5
Berdalih Buat Karaoke Bareng Proses Hukum Depkum HAM Bela Diri, Tidak Wajar Sebut Kamar Ayin Penanganan Korupsi Otda Kota Pontianak
Pesantren Kilat
BASKETBALL
JAKARTA – Departemen Hukum dan HAM (Depkum HAM) merespons dingin temuan mengejutkan Satuan Tugas Pemberantasan
PONTIANAK--Melakukan penyelidikan sudah menjadi tugas polisi. Dengan tidak melakukan penyelidikan berarti telah terjadi proses hukum yang tidak wajar. Dalam menyelidiki kasus, aparat kepolisian tentu telah memiliki tekniknya. Begitu juga ketika akan membongkar kasus korupsi. Apabila menganggap audit BPK
u Ke Halaman 7 kolom 1
DIMULAI: Azrul Ananda bersama dua pemain basket peserta DBL 2010 di Provinsi Aceh.
BANDA ACEH--Kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda Development Basketball League (DBL) 2010, hari ini (12/1) dibuka di provinsi paling barat, Aceh. Bertempat di GOR KONI Banda Aceh, sebanyak empat pertandingan SMA putra diselenggarakan mulai pukul 14.00 WIB. “Kami sudah mengidamkan pembukaan di Aceh ini sejak lama. Kami sudah bertemu dengan para peserta di sini, dan mereka terlihat begitu antusias untuk merasakan apa itu Honda DBL. Kami jadi tak sabar melihat bagaimana tanggapan masyarakat Aceh nanti,” kata Azrul Ananda, commissioner DBL. Dalam acara hari ini, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi A. Mallarangeng dijadwalkan hadir. Bahkan, Andi direncanakan membuka kompetisi dengan melakukan tip-off untuk laga pertama. Tahun ini, para jawara Honda DBL 2010 di 21 kota, 18 provinsi, memang mendapatkan penghargaan tambahan. Yaitu trofi khusus dari Andi A. Mallarangeng. u Ke Halaman 7 kolom 5
u Ke Halaman 7 kolom 1
Robert-Boedi Saling Tuding
Dede Suhendar/Jawa Pos
DBL 2010 Hari Ini Dibuka di Aceh
masih umum, dipertanyakan komitmen polisi dalam pemberantasan korupsi. Demikian ditegaskan Deman Huri Gustria, ketua LPS-AIR kepada Pontianak Post Senin (11/1) malam. Menurut Deman, sebab korupsi itu bukan kejahatan biasa. Tapi merupakan tindakan ekstra ordinary crime (kejahatan luar biasa). Secara hukum, kasus korupsi termasuk dalam kategori delik hukum murni.
Jawa Pos
BANTAH: Menteri Departemen Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengklarifikasi fasilitas mewah yang diterima Artalyta Suryani, Aling, Darmawati Dareho, Eri Fuad, dan Ines Wulandari.
Dua Kali Membangkang Eksekusi Tiga Terpidana Korupsi APBD Sambas SAMBAS—Dua kali surat panggilan eksekusi Kejaksaan Negeri Sambas diabaikan tiga terpidana korupsi APBD Sambas tahun anggaran 2001-2002, Uray Barudin Idris, Uray Darmansyah
dan Edy LK. Pihak kejaksaan akan melayangkan surat panggilan ketiga sekaligus upaya paksa jika ketiga terpidana kembali membangkang. “Kami sudah melakukan pemanggilan kedua terhadap tiga terpidana korupsi. Namun, belum ada yang memenuhi panggilan,” kata Taliwondo, kepala Seksi Intel Kejari Sambas kepada Pontianak Post, Senin (11/1).
Ia mengatakan pemanggilan tahap ketiga dalam waktu dekat segera dilakukan. Dikatakannya, tentu dengan prosedur pemanggilan yang sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan. “Bila ketiga terpindana korupsitidak memenuhi pemanggilan terakhir, maka akan dilakukan upaya paksa. Prosedur upaya paksa ini setelah surat panggilan ketiga,” jelasnya. u Ke Halaman 7 kolom 1
Pansus Soroti Pemecahan Rekening di Bank Century
Kasus yang melibatkan dana Boedi di Bank Century adalah dugaan penggelapan dana senilai USD 18 juta oleh Robert. Selain itu, ada pemecahan rekening senilai JAKARTA – USD 42,8 juta milik Kasus Bank Century Boedi Sampoerna belum menemukan menjadi 247 Netitik terang, teruRobert Tantular gotiable Certificate tama dalam dugaan penggelapan dana USD 18 juta Deposit (NCD), dengan nilai milik nasabah Boedi Sampoerna. nominal masing-masing Rp 2 Dalam pemeriksaan kemarin, miliar. Menurut Robert, seluruh dana saksi Robert Tantular menuding Boedi mengingkari kesepakatan. yang terkait Boedi telah disSebaliknya, Boedi balik menuduh epakati oleh kedua belah pihak. Robert yang menggelapkan dana ’’Jadi, tidak benar kalau saya tersebut. u Ke Halaman 6 kolom 1
Lilin Merah Singkawang Makin Diminati Menjelang Imlek
Ukuran Besar Mampu Menyala hingga Delapan Bulan Lilin-lilin merah dengan ukuran besar banyak dijumpai di vihara. Itu merupakan salah satu perlengkapan untuk melaksanakan sembahyang bagi umat Khonghucu. Namun tak banyak yang tahu. Lilin ini diproduksi di Kota Singkawang secara turun temurun.
M KUSDHARMADI, Singkawang KEBERADAAN industri lilin ini sudah lama ada. Letaknya di Jalan Kom Yos Sudarso Singkawang Barat. Usaha itu milik A Fung yang dilakoni secara turun temurun. Saat Pontianak
Kusdharmadi/Pontianak Post
LILIN MERAH: Sepasang lilin merah siap dipasarkan. Permintaan lilin berukuran besar ini untuk kebutuhan vihara makin meningkat menjelang pergantian Tahun Baru China.
Post berkunjung ke lokasi pembuatan ini, Senin (11/1) pagi, A Fung tak berada di tempat. Seorang perempuan keluar dari rumah dengan ramah, mengantarkan menuju tempat produksi lilin itu. Tempatnya sederhana. Alat-alatnya pun tradisional. Tanpa banyak menggunakan teknologi. Pekerjanya juga tidak banyak. Hanya empat orang. Namun bisa kreatif menghasilkan banyak lilin merah. Mereka adalah A Khiun (44), Polinus (24), A Fo (26) dan Vina (19). “Tak tahu kapan berdirinya. Saya saja sudah 12 tahun bekerja di sini. Sebelum saya masuk, memang sudah ada. Ini usaha turun temurun,” kata A Khiun kepada Pontianak Post, kemarin. Mereka sudah mempunyai tugas masingmasing. Di sana terlihat pekerja sedang beraktivitas. Banyak karung-karung berisikan bahan baku pembuat lilin. Begitu juga banyak
Online: http://www.pontianakpost.com/ *Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u Ke Halaman 6 kolom 1
Jawa Pos Group Media