Pontianak Post
Sabtu 16 Januari 2010 M / 30 Muharram 1431 H
pertama dan terutama di kalimantan barat
Eceran Rp. 2.500
Awasi Sel Anggodo
Selebritas
Hindari Kasus Ayin, KPK Awasi Rutan Cipinang JAKARTA – Anggodo Widjojo tidak akan sendiri dijebloskan ke Rutan Cipinang dalam kasus dugaan menghalang-halangi penyidikan korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT). Sebab, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan akan menyeret pihak-pihak lain yang terlibat kasus tersebut. Sikap KPK itu terlihat sejak awal saat menjebloskan adik buron Anggoro Widjojo tersebut ke Rutan Cipinang, Kamis sore (14/1). Dari
Titi Kamal
Tunggu Syuting sambil Tidur MESKI kebanjiran tawaran akting dan menyanyi, Titi Kamal tidak ingin kalap. Tak semua job yang datang diiyakan perempuan kelahiran Jakarta, 7 Desember 1981, tersebut. Bagi dia, kesehatan tetap menjadi prioritas. “Oke kita kerja dapat materi. Tapi, kalau kesehatan terganggu, sama saja bohong. Kesehatan nomor satu. Aku nggak mau ngoyo dan diforsir. Nggak mau banyak mengambil pekerjaan. Harus sesuai kapasitas,” ujarnya di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, Kamis (14/1) malam.
u Ke Halaman 7 kolom 1
Pansus Wacanakan Panggil SBY
u Ke Halaman 7 kolom 5
Klarifikasi Bailout Century
Mutilasi Babeh Anggap Korban Anak Kesayangan JAKARTA – Ada pengakuan mengejutkan dari Baequni alias Babeh. Tersangka pembunuh tujuh bocah itu mengaku puas telah menyodomi semua korban sekaligus memutilasi mereka. Dia menganggap, semua korban itu adalah anak-anak kesayangannya. ’’Ya, begitulah, rasanya puas. Saya membunuh dan menyodomi mereka karena mereka itu anak-anak kesayangan saya,’’ tutur Babeh di Mapolda Metro Jaya, kemarin. Pria berusia 48 tahun itu kali pertama dihadirkan di hadapan wartawan. Dalam berbagai pernyataannya, u Ke Halaman 7 kolom 5
Gempa Haiti
RAKA DENNY/JAWAPOS
SIAP BERANGKAT: Tim Kemanusiaan RI siap berangkat ke Haiti untuk membantu penanganan korban pascagempa.
Lima WNI Selamat JAKARTA – Ada kabar positif di tengah evakuasi korban gempa yang menghancurkan Kota Port-auPrince, Haiti, Selasa sore waktu setempat (12/1) atau Rabu pagi WIB (13/1). Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa lima warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya dilaporkan hilang dan diduga ikut menjadi korban bencana di negeri Karibia tersebut, ternyata, selamat. Lima WNI itu berada dalam kondisi baik. Mereka juga telah melaporkan keadaannya. ’’Kami telah
Susilo B Yudhoyono
JAKARTA--Keterangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus menjadi bola panas. Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century mulai menggulirkan wacana atau rencana pemanggilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk diperiksa sebagai saksi.
’’Di sini data yang menjadi instrumen. Kalau gilirannya (SBY) didatangkan, mengapa tidak,’’ ujar Ketua Pansus Century Idrus Marham di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (15/1). Dia menuturkan, dari keterangan sejumlah saksi yang dipanggil dan diperiksa pansus, benang penyelidikan sempat mengarah ke SBY. Meski begitu, wacana pemanggilan SBY itu belum betulbetul matang. Sebab, pansus dianggap belum memiliki data kuat bahwa SBY mendapat lapo-
ran dari menteri keuangan terkait dana talangan (bailout) kepada Bank Century saat itu. Apalagi, sejumlah pembantu presiden mengatakan bahwa SBY tak mengetahui bailout yang diputuskan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 21 November 2008 itu. ’’Golkar belum sepakat terkait pemanggilan presiden. Sebab, datanya sedang diselidiki lebih lanjut,’’ ungkap Bambang Soesatyo, anggota pansus Century dari Fraksi Partai Golkar, di gedung u Ke Halaman 7 kolom 1
Operasi Pemisahan Lala-Lulu di Jakarta
Siap Dieksekusi Setelah Putusan PK
PONTIANAK—Direktur RSUD dr Soedarso Pontianak Gede Sanjaya memutuskan operasi bayi kembar siam Zakiah Nurmala (Lala) dan Zakiah Nadiva (Lulu) dilaksanakan di Jakarta. ”Bukan tidak bisa operasi di sini. Operasi di Jakarta ini dengan mempertimbangkan keselamatan pasien, sesuai arahan Gubernur Kalbar. Di sini fasilitas dan tenaga belum memadai,” ujar Gede di ruang kerjanya, Jumat (15/1) pagi. Menurut Gede, untuk melaksanakan operasi pemisahan diperlukan biaya sebesar Rp3,5 miliar. Dana ini untuk membeli beberapa peralatan penting, diantaranya mesin bius anak kecil sebanyak dua unit, monitor anak kecil dua unit, blanket (selimut) hangat dua unit, injeksi pump empat unit, mask penutup perut untuk pelaksanaan bedah plastik, obat-obatan, mesin astaup satu unit, ventilator dua unit, harmonie scanner, dan inkubator dua unit. ”Untuk membelinya, tidak bisa langsung mengeluarkan biaya yang diperlukan. Butuh proses untuk penganggarannya. Ini memakan waktu, sedangkan bayi makin tumbuh dan besar,” ungkap Gede. Akhirnya, Gede pun rapat bersama tim medis yang menangani Lala dan Lulu pekan lalu. Ia juga meminta arahan Gubernur Kalbar, Cornelis. Berdasarkan arahan gubernur, harus mengutamakan keselamatan pasien.
SAMBAS--Dua mantan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sambas Uray Darmansyah (ketua) dan Uray Barudin Idris (wakil ketua) periode 1999-2004 pasrah dengan putusan Mahkamah Agung. Keduanya Jumat (15/1) kemarin menggelar konfrensi pers di Uray Darmansyah Istana Kesultanan Sambas menanggapi pemberitaan di media massa tentang ketidakhadiran mereka terhadap panggilan Kejaksaan Negeri Sambas. Uray Darmansyah mengatakan sebagai tertuduh atas dugaan korupsi bersama rekannya hanya ingin mendapatkan rasa keadilan. Uray Barudin Idris I a m e ny a t a k a n s i a p d i e k s e k u s i s e t e l a h ada putusan final atas peninjauan kembali.
u Ke Halaman 7 kolom 5
u Ke Halaman 7 kolom 1
Chairunnisya/Pontianak Post
SEMAKIN BESAR: Lala dan Lulu terlihat semakin besar.
u Ke Halaman 7 kolom 5
Menengok Anak-Anak Papua yang Digembleng Matematika dan IPA di Surya Institute 11.54
15.18 17.58
19:11 04.28
Ditekan Menangis, Sepuluh Bulan Siap Terjun di Olimpiade Tak ada anak Indonesia yang bodoh. Itulah yang diyakini pendiri Surya Institute Prof Yohanes Surya PhD. Berbekal keyakinan tersebut, dia merekrut 27 anak Papua secara acak untuk digembleng di lembaga yang dipimpinnya. Kini, setelah sepuluh bulan, sebagian di antara mereka siap diterjunkan dalam ajang olimpiade. Titik Andriyani/Jawa Pos
TITIK ANDRIYANI, Jakarta Online: http://www.pontianakpost.com/
BELAJAR: Prof Yohanes Surya mengajarkan metode khusus kepada siswa asal Papua Merlin Kogoya (baju merah) dan Christian Murib (baju hitam).
’’DELAPAN lima pangkat dua hasilnya berapa Merlin?’’ tanya Bambang Susianto, salah seorang pengajar matematika di Surya Institute, sebuah lembaga yang konsen mempersiapkan siswa-siswi Indonesia mengikuti olimpiade matematika dan IPA internasional. Mendapat pertanyaan tersebut, kening Merlin Kogoya, siswa kelas IV SD YPPGI, Kabupaten Tolikara, Papua, mengernyit sejenak. Sekitar tiga detik kemudian, dia langsung melontarkan jawaban. ’’Tujuh ribu dua ratus dua puluh lima,’’ jawabnya yakin. Sejurus kemudian, Bambang mencercanya dengan berbagai pertanyaan hitung-hitungan. ’’Kalau 72 x 18 berapa?’’ ujarnya lagi. Dengan tangkas bocah berusia sembilan tahun tersebut langsung menjawab, 1.286. Bambang pun tersenyum puas. Sebab, dari hari ke hari, kemampuan siswa
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u Ke Halaman 7 kolom 1
Jawa Pos Group Media