Pontianak Post Jumat, 19 September 2008 M / 19 Ramadhan 1429 H PERTAMA DAN TERUTAMA DI KALIMANTAN BARAT
18 RAMADHAN 1429 H
04:08
04:18
11:39
Eceran Pontianak Rp.2.500
18 SEPTEMBER 2008
14:41
17:42
18:50
SELEBRITI Bentrok dengan Andi Soraya PERCEKCOKAN antara dua janda, Andi Soraya dan Dewi Persik semakin memanas. Setelah Andi menjelekjelekkan Dewi dengan sebutan wanita kate, dekil, hitam dan tidak berpendidikan. Kini, giliran Dewi yang menyebutkan Andi sebagai wanita iblis. “Mungkin saat itu, iblis sedang merasuki dirinya. Saya tidak mau ikut-ikutan menjadi iblis. Saya juga berharap iblis tidak merasuki diri saya,” katanya diteDewi Persik mui di lokasi syuting film Kutunggu Jandamu di Serpong Town Square, Tangerang, Rabu malam (17/9).
HANCUR: Dua dari tiga mobil dinas Pemprov Kalbar yang hancur setelah tabrakan beruntun di Jalan Pasir Panjang, Singkawang, Kamis (18/9) kemarin.
Rombongan Kunker Gubernur Kecelakaan Beruntun Tiga Kendaraan Dinas Pemprov Rusak Berat PONTIANAK – Rombongan Gubernur Kalimantan Barat Drs.
Cornelis, MH yang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sambas mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Pasir Panjang, Kamis (18/9). Yohanes Budiman, pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kalbar mengalami cidera di bagian tangannya.
Kecelakaan yang terjadi pukul 14.30 WIB itu mengakibatkan tiga kendaraan dinas milik Pemprov Kalbar rusak berat. Ketiga mobil itu miliki Biro Perlengkapan, Dinas Peternakan dan Kehewanan, dan Asisten II yang membidangi Ekonomi Pembangunan. Sementara
mobil milik Dinas Kelautan dan Perikanan mengalami rusak di bagian belakangnya. Menurut Kurniati, salah seorang wartawan yang ikut rombongan itu, kecelakaan terjadi usai rombongan gubernur meninjau areal pembibitan udang di kawasan Tanjung
Gundul, Kabupaten Bengkayang. “Rencananya rombongan akan langsung ke Sambas untuk berbuka puasa,” katanya. Begitu tiba di depan Dodik Singkawang, salah satu mobil yang di depan mengelak lobang berhenti ◆ Ke Halaman 7 kolom 5
Ilustrasi/Grafis: Sigit/Abduh
◆ Ke Halaman 7 kolom 1
KPK Sita Berkas Liga Inggris Pengusaha Mulai Ragukan Kredibilitas KPPU Meraih Kursi Taqwa DEWASA ini, kita diakrabkan dengan istilah “kursi” kekuasaan. Kekuasaan merupakan posisi yang diidamidamkan banyak orang karena kenikmatannya, kata Ibnu Khaldun -Bapak Sosiologi Islam. Harta kekayaan yang berlimpah dan kenyamanan psikologi (karena dihormati) merupakan kepuasan politik yang menyenangkan. Tak heran bila ada orang yang berebut-rebut mau jadi presiden, gubernur, walikota dan bupati. Aspari Ismail
◆ Ke Halaman 7 kolom 1
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergerak cepat mengumpulkan barang bukti ter kait dengan dugaan suap kepada anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mohammad Iqbal. Kemarin (18/9), tim penyidik serentak menggeledah lima lokasi berbeda. Rinciannya, Kantor KPPU di Jalan Juanda, Jakarta Pusat; PT Direct Vision (DV) di Jalan Gatot
MUHAMAD ALI/JPNN
DENGARKAN SAKSI: Muchdi PR menghadiri persidangan Kamis (18/9) di PN Jaksel untuk mendengarkan saksi-saksi.
Dua Saksi Cabut Keterangan BAP
◆ Ke Halaman 7 kolom 1
Bocah TK Tewas Kena Peluru Nyasar Saat Besuk Ayah di Lapas Bojonegoro BOJONEGORO ––Acara besuk tahanan di Lapas Bojonegoro kemarin berubah jadi malapetaka. Akibat muntahan peluru senjata petugas yang menyalak secara tidak sengaja, seorang bocah tewas dan dua lainnya terluka. Bripda Suprianto, pemilik senjata yang juga anggota samapta polres setempat saat ini ditahan untuk menjalani pemeriksaan. Korban tewas adalah Sri Wahyuni, 6. Korban luka tembak
adalah Supatmi, 30, ibu kandung Sri Wahyuni; serta Aziz Sulaiman, 26, napi yang pagi itu dapat tugas dari pimpinan lapas menjadi juru parkir di halaman lapas. Menurut keterangan beberapa saksi, peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30, saat lembaga pemasyaratan kelas II di Jalan Diponegoro membuka jam besuk (gelombang pertama pukul 09.00–12.00). Saat itu, Supatmi baru turun dari becak dan menggandeng sang anak, Sri Wahyuni, di pintu gerbang penjara. Mereka akan membesuk Suli, bapak sang anak, yang ditahan di sana.
Tiba-tiba, dari balik pintu gerbang, terdengar suara dor yang keras. Peluru itu muntah secara tak sengaja dari senjata laras panjang (jenis SS1V2) yang dipegang Bripda Suprianto. Bersama Bripda Aris Wahyu, pagi itu Suprianto mendapatkan tugas mengawal tahanan yang akan diajukan ke kursi sidang pengadilan. Sambil menunggu para tahanan dipersiapkan menuju mobil, Suprianto dan temannya duduk di ruang piket lapas. Senjata buatan Pindad, Bandung, itu dipegangi Suprianto dengan tangan kiri di pangkuannya. ◆ Ke Halaman 7 kolom 5
KASUM: Kami Menduga Ada Setting JAKARTA - Pengungkapan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir dengan terdakwa Muchdi Purwopranjono menemui batu terjal. Pencabutan keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) kembali terjadi dalam sidang dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin (18/9). Dua saksi yang dihadirkan kemarin adalah staf Tata Usaha pada Deputi V/Penggalangan BIN 2004, yakni Zondhy Anwar
dan Aripin Rahman. Saat itu, Muchdi menjabat deputi V Bidang Penggalangan BIN. Keterangan yang dicabut oleh dua saksi tersebut adalah soal pertemuan Muchdi dengan Pollycarpus Budihari Priyanto, terpidana 20 tahun penjara kasus pembunuhan Munir, di kantor BIN. ◆ Ke Halaman 7 kolom 5
Supatmi; Besuk Suami, Malah Kehilangan Putri Tercinta
Demi mengantar sang anak yang kangen bertemu ayah yang sedang ditahan di Lapas Bojonegoro, Supatmi kemarin malah kehilangan putrinya. Dia menyesal, anaknya yang duduk di TK tewas akibat peluru nyasar sebelum bertemu sang ayah. Dimyati, Bojonegoro
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Sandal Jepit Sang Anak Tertinggal di Halaman Penjara
LUKA akibat tembakan yang mengenai panggul kanannya masih mengucurkan darah. Namun, saat berada di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoema, Bojonegoro. sekitar pukul 10.40 itu, Supatmi seperti tak mempedulikan rasa sakit. Bahkan, saat petugas berusaha mengeluarkan proyektil Online: http://www.pontianakpost.com/
yang masih bersarang di tubuhnya, wanita itu malah terus menanyakan kabar anaknya. “Anakku, anakku!” kata Supatmi. Teriakan itu makin keras ketika dia melihat gadis kecilnya, Sri Wahyuni, terbujur di ranjang bersebelahan dengan dirinya. Bocah itu tak menyapa teriakan ibunya. Ia diam membisu. Tubuhnya kaku. Akibat lukanya yang terlalu parah, nyawa Sri, panggilan bocah enam tahun itu, tak bisa diselamatkan. Tentang kondisi Sri Wahyuni, Humas RSUD dr R Sosodoro Djatimoesoema Bojonegoro drg Thomas Djaja menerangkan, gadis itu tewas akibat tertembus peluru dari dada kanan menembus ketiak dan lengan kiri atas. Yakni, luka pada dada kanan berdiameter 1 centimeter, ketiak kiri setengah sentimeter, dan lengan kiri atas 2 centimeter. “Akibat tertembus peluru itu, ada beberapa organ vital yang dilalui peluru itu yang rusak,” kata Thomas. Lebih beruntung daripada sang anak, kondisi Supatmi kemarin sudah membaik. Sekitar pukul 13.00 siang, RADAR BOJONEGORO/JPNN KORBAN: Supatmi terbaring di rumah sakit karena jadi korban muntahan dokter berhasil mengambil proyektil peluru yang masuk peluru senjata Bripda Suprianto di Lapas Bojonegoro, kemarin.
◆ Ke Halaman 7 kolom 1
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000 Jawa Pos Group Media