Pontianak Post
Minggu 19 September 2010 M / 10 Syawal 1431 H
P e rt a ma da n T e rut a ma di K a l i m a n t a n B a r a t
Eceran Rp. 2.500
Selebritas
Antara Akting dan Politik ARTIS bintang film dan sinetron Tina Astari kembali menekuni dunia hiburan. Bintang film Lari dari Blora itu terlibat dalam film garapan Nayato ya ng bergenre drama remaja. “Pastinya sekarang aku leb ih selektif, nggak seberani dulu,” ka tanya di Senayan City, Jakarta, ke marin (18/9). Tina mengemu kakan, saat ini dirinya tidak hanya mem bawa nama baik ke luarga. Tetapi juga membawaorganisasi politik yang belanya. Tina Astari “Kan aku juga orang partai jadi nggak boleh macam-macam,” tuturnya. Apalagi dirinya juga sempat mencalonkan diri men jadi wakil walikota Tangerang Selatan meski akhirnya
15 Ribu Ketupat untuk Tumpahan Sallok
Habiskan 400 Kg Beras, Dimasak Sejak Subuh Hari ini, Minggu (19/9) di Halaman Mess Daerah Kota Singkawang, digelar makan ketupat 15 ribu buah untuk kebersa maan, dalam rangkaian acara Tumpahan Sallok. Bagaimana kesiapan terakhir pembuatan ketupat yang tak sedikit itu?
USAI hari Raya Idulfitri 2010, berbagai persiapan dilakukan Ko munitas Mahasiswa Singkawang (Komasi) Yogyakarta. Mencicipi 15 ribu buah ketupat asli, bukanlah pekerjaan mudah. Pantauan Pontianak Post, dari kejauhan sudah tampak asap putih
mengepul dari halaman sebuah rumah di pinggir jalan, Kelurahan Rasau, Kecamatan Singkawang Utara, Sabtu (18/9). Pun demikian di halaman masjid yang berada di sebelahnya. Semakin mendekat, asap putih itu ternyata cukup membuat mata perih. Asap itu be
rasal dari tungku kayu bakar yang digunakan memasak ketupat. Kayu bakar memang sengaja dipilih sebagai bahan bakar, kar ena tak mampu untuk membeli minyak tanah. Apalagi gas elpiji. “Ini kan ketupatnya banyak, kalau u Ke Halaman 11 kolom 5
u Ke Halaman 11 kolom 1
Zulkarnaen Fauzi/Pontianak Post
DIANGINKAN: Ketupat yang sudah dimasak dianginkan agar bisa bertahan lama. Hari ini Acara Tumpahan Sallok di Halaman Mess Daerah Singkawang digelar makan ketupat 15.000 butir.
aGAMA
Insiden HKBP Bermuatan Politis JAKARTA - Insiden penusukan dan penganiayaan oleh sejumlah oknum terhadap pendeta dan jemaat Huria Kristen Batak Protestan di Ciketing Asem, Bekasi terus bergulir. Hasil temuan sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) disinyalir ada upaya politisasi dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (12/9) silam. Menurut Ketua MUI Amrullah Ahmad, substansi masalah peristiwa Ciketing adalah perizinan periba datan yang sudah diatur dalam peraturan bersama. Namun belakangan isu itu justru diarahkan untuk pencabutan Peraturan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri no 8 dan no 9 Tahun 2006 tentang perizinan tempat ibadah. “Temuan kami bahwa ada tendensi gerakan poli tis yang ingin mencabut aturan tersebut. Padahal sebenarnya aturan itu sudah diterapkan dengan baik dan rapi,” ujar Amrullah usai menerima Gera kan Peduli Pluralisme (GPP) di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Sabtu (18/9) kemarin. u Ke Halaman 11 kolom 1
11:38 14:42 17:42 18:50 04:18
BBM Mobil Dibatasi JAKARTA --Selain menyiapkan mekanisme pembatasan BBM (ba han bakar minyak) bersubsidi untuk kendaraan pribadi, pemerintah juga menyiapkan pengaturan bagi kend araan industri. Namun kebijakan itu baru akan dilakukan jika kuota BBM bersubsidi tahun ini habis. Kepala Badan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Tubagus Haryono men
gungkapkan, sisa kuota BBM ber subsidi tahun ini yang dijatah 36,5 juta kiloliter semakin menyusut. Dikhawatirkan, jatah tersebut akan habis sebelum akhir tahun. “Jika kuota tidak mencukupi kita meminta Pertamina mengambil langkahlangkah khusus,” ujarnya. Diantaranya, BPH Migas mem inta agar Pertamina tidak melayani penjualan BBM bersubsidi untuk
kendaraan di beberapa sektor usaha baik di laut, darat maupun kereta api. “Yaitu untuk kendaraan bermo tor atau alat berat yang digunakan untuk menunjang kegiatan industri, pertambangan, pembangkit listrik, proyek konstruksi, peti kemas, ke hutanan dan perkebunan yang da pat dikategorikan sebagai “bukan” usaha kecil,” ungkapnya. u Ke Halaman 11 kolom 1
Tabrak Truk, Dua Tewas
Nanan-Imam Bisa Jadi Paket Kapolri-Wakapolri
SINGKAWANG - Kecelakaan maut kem bali terjadi di Kota Singkawang. Kali ini dua nyawa melayang sia-sia. Mobil Toyota Kijang Krista bernomor polisi KB 1238 CE, yang dikemudikan U M Sudirman, yang juga berisikan empat rekannya, bertabrakan dengan truk KB 9486 CA yang disetir Bong Kian Fuk di Jalan Tanjung Batu Harapan, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Jumat (17/9) pukul 23.30 WIB. Akibat kecelakaan fatal ini, Sudirman dan
JAKARTA--Komjen Pol Nanan Sukarna dan Irjen Pol Imam Sudjarwo disebut-sebut sebagai perwira tinggi terbaik yang layak Jenderal Bam bang Hendarso Danuri sebagai Kapolri. Bahkan banyak pihak mendukung agar mereka dipaket kan menjadi calon Kapolri dan Wakapolri. “Berdasarkan catatan yang dikumpulkan komisi (Komisi III DPR), dua nama itu memang baik. Jadi nggak ada salahnya yang satu bisa menjadi Wakapolri,” ucap Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edi di Jakarta kemarin.
u Ke Halaman 11 kolom 1
Zulkarnaen Fauzi/Pontianak Post
LEPAS: Ban belakang truk terlepas setelah terjadi tabrakan dengan mobil kijang. Pengemudi mobil dan seorang rekannya tewas dalam kecelakaan Jumat (17/9) malam itu.
u Ke Halaman 11 kolom 5
Senyom simpol
Dipuji Hillary Clinton, Tampil di Forum PBB
Belebaran
Adhyatmika, Juara Film Pendek di Amerika berkat Video Belajar Demokrasi
NAMENYE lebaran. Ade pulak yang bilang belebar. Hari Raye. Teros budak-budak kampong Keroakbangkai sering nyebotnye Rayeraye. “Eh, Bang? Mane rayerayenye, nih,” kate sekok budak kecik waktu ke temu Pendi Juling di jalan seberang surau, saat sore hari pertame lebaran. Pendi nyengir. Macam kambeng Usu Leman nahan berahi kerene dah lamak tadak ketemu kam Muslim “Toing” Minhard beng perempuan. Tapi tadak lamak. Diceloknye kocek, dan duet makribu langsung bepindah ke tangan budak kecik yang ternyate anak tetangg enye sorang, Seman Nipah. Pendi geleng-geleng kepala. Tapi, itulah budak kecik. Paleng paham manfaatkan situasi. Di hari yang fitri, siape sih yang tak bemurah hati? Ape agek duet banyak. u Ke Halaman 11 kolom 1
Usianya masih sangat muda, 21, tapi karyanya sudah mendunia. Dialah Adhyatmika. Seorang pemuda asal Bintaro, Jakarta, yang memenangi kompetisi tahunan Democracy Video Challenge (DVC) 2010 di Amerika Serikat. ZULHAM MUBARAK, Jakarta FILM pendek berjudul Democracy is Yet to Learn (Masih Belajar Demokrasi) itu berdurasi 2 menit 10 detik. Ketika Jawa Pos Group melihatnya di YouTube tadi malam, sudah ada 28.855 pengunjung yang telah mengeklik video tersebut. Film ini mengambil setting di kelas sebuah SD. Seorang guru menulis per tanyaan di papan apa itu demokrasi. Kelas tersebut berisi sembilan murid
US State gov for Jawa Pos Group
BERSAMA HILLARY: Adhyatmika ketika diundang Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton untuk memutar film karyanya di forum PBB 11 September lalu.
yang mewakili unsur-unsur sosial dalam masyarakat. Yakni, pengusaha, anggota parlemen, polisi, petani, wartawan, dok ter, artis, insinyur, dan anak SD. Namun, tak ada satu pun yang bisa menjawab pertanyaan ibu guru. Tiap karakter saling melempar tanggung jawab dan menggeleng. Sampai akhirnya, si anak SD memberanikan diri maju ke depan untuk menjawab pertanyaan apa itu demokrasi. Spidol sudah di tangan, namun belum sampai si anak menuliskan jawabannya, bel pulang sekolah berder ing. Akhirnya, tak ada satu pun yang bisa menjawab apa itu demokrasi. Lalu, adegan ditutup dengan kalimat: Masih Belajar. Siapa menyangka, video singkat yang disutradari Adhyatmika itu mampu mengharumkan nama Indonesia di fo rum internasional. Karya pemuda kela hiran Jakarta, 21 Januari 1989, tersebut mengalahkan 700 kontestan lain dalam
Online: http://www.pontianakpost.com/ *Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u Ke Halaman 11 kolom 5
Jawa Pos Group Media