Pontianak Post

Page 1

Pontianak Post Senin, 20 April 2009 M / 23 Rabiul Akhir 1430 H

Eceran Rp. 2.500

P E RT A MA DA N T E RUT A MA DI K AL I M A N T A N B A R A T

Sinyal Bukan Kalla

YUYUNG ABDI/JAWA POS

KORBAN JANJI PALSU: Nita (nama samaran, kanan), seorang gadis 17 tahun asal Tombariri, Minahasa, yang berhasil selamat setelah “terjual” ke Jayapura.

Trafficking dan Prostitusi di Sulawesi Utara - Episode I

Ke Halaman 11 kolom 1

Bibir Manado sampai Mancanegara Banyak Aturan, Banyak Akal Makelar Dapat sampai Rp 10 Juta Baca Halaman Halaman 84 Baca

JAKARTA – Dengan siapa Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY) akan berdampingan pada pemilihan presiden (pilpres) Juli mendatang? Hingga kini memang masih belum terang. Tapi, dari penjelasan SBY di depan wartawan kemarin bisa ditangkap bahwa dia kurang sreg dengan pengalamannya ketika berdampingan dengan Wapres Jusuf Kalla (JK). Karena itu, untuk Wapres yang akan datang, SBY kemarin me-launching lima kriteria. ’’Kalau ditanya apakah sudah memilih cawapres, jawabannya belum. Tapi, kalau kriteria, boleh saya sampaikan sekarang,’’ kata SBY di depan wartawan di kediamannya Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, kemarin sore (19/4). (Tentang lima kriteria Cawapres dari SBY selengkapnya baca grafis).

MANADO merupakan salah satu kota terindah di Indonesia. Terletak di pinggir laut, dikelilingi perbukitan yang hijau. Kotanya pun bersih sekali. Tidak ada kaki lima yang bertebaran seperti di kota-kota besar lain di negeri ini. Namun, ada gurauan yang sering muncul bagi mereka yang pernah ke ibu kota Sulawesi Utara tersebut. Katanya, ke Manado tidak lengkap kalau belum menikmati tiga ”B.” Yaitu, Bunaken (taman laut), Bubur Manado, dan Bibir Manado. Gurauan ini keji memang, seolah merendahkan keelokan dan kecantikan perempuan Manado yang sudah terkenal itu. Tapi, memang sudah bukan rahasia lagi, dalam dunia trafficking dan prostitusi, gadis Manado terbilang most desired alias paling dicari-cari Baca Bibir… Hal 15

Wujudkan Pengadilan Tipikor di Daerah Sedang Dibahas Pansus DPR

Ke Halaman 11 kolom 5

GRAFIS: HERI OWEL/JAWA POS

JAKARTA – Para terdakwa korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kelak tak harus disidang di Jakarta. Itu terjadi jika upaya Panitia Khusus (pansus) Rancangan UU Pengadilan Tipikor (tindak pidana korupsi) yang membahas Pengadilan Tipikor di daerah bisa digolkan. ’’Kami tengah membahas Pengadilan Tipikor di daerah. Itu nanti bergantung pada DPR dan pemerintah,’’ jelas Ketua Pansus RUU Pengadilan Tipikor Dewi Asmara di Jakarta kemarin. Namun, rencana Pengadilan Tipikor di daerah itu masih terbatas di kota-kota besar. Misalnya, Medan, Surabaya, atau Makassar. Semua itu, lanjut Dewi, bergantung pada kemampuan anggaran dari pemerintah. ’’Dana yang dibutuhkan untuk membangun pengadilan juga tidak sedikit. Itu juga bergantung pada kesiapan pemerintah,’’ kata anggota Fraksi Partai Golkar itu. Persiapan lain yang agak rumit terkait

hakim karir yang bisa ditugaskan di pengadilan tersebut. ’’Kami harus mempertimbangkan sumber daya hakimnya,’’ ucapnya. Apakah kualitas hakim di dearah bisa memahami dengan cepat pidana korupsi yang modus operandinya makin rumit. Apalagi, para hakim Pengadilan Tipikor membutuhkan pelatihan khusus sebelum menangani perkara. Selain itu, tambah dia, menyangkut hakim ad hoc. Selama ini komposisi dalam persidangan hakim ad hoc lebih banyak dibandingkan dengan hakim karir. ’’Soal ini, kami juga akan melihat kesiapan masing-masing daerah,” jelasnya. Dewi menerangkan, apabila Pengadilan Tipikor daerah akhirnya disepakati, semua perkaranya tetap datang dari KPK. ’’Selama ini semua perkara di Pengadilan Tipikor (pusat) merupakan tindak pidana korupsi di daerah. Nah, itu tinggal mendaerahkan saja. Tidak ada kesulitan,’’ ungkapnya. Kalangan DPR yakin, pengesahan RUU Pengadilan Tipikor akan rampung sebelum masa tugas wakil Ke Halaman 11 kolom 5

Kalbar Tawarkan Pembangunan Rel Kereta Api PONTIANAK—Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menawarkan kepada investor untuk membangun jalan rel kereta api di Kalbar. Jalur itu nantinya menghubungkan rel yang sama se-Pulau Kalimantan hingga Malaysia dan Brunei Darussalam. Kepala Badan Penanaman Ke Halaman 11 kolom 5

Kartini-Kartini Penjaga Martabat Hukum di Indonesia

Hindari Tamu Aneh, Selalu Gembok Pagar Rumah Data Pribadi :

Tak banyak perempuan menduduki posisi strategis di lembaga penegak hukum. Di antara yang sedikit itu, Martini Marja adalah salah satunya. Dia menjadi satu-satunya perempuan di Pengadilan Tipikor.

Nama Usia Pendidikan Anak Karir

ANGGIT SATRIYO, Jakarta TAK sulit mencari Martini Marja di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Sebab, dia memang satu-satunya hakim perempuan di lembaga yang sangat ditakuti para koruptor itu. Meski demikian, tak mudah menemui wanita 51 tahan itu. Apalagi, mereka yang sedang bermasalah dengan hukum,

Muhammad Ali/Jawa Pos

HAKIM: Martini Marja di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

: : : : :

Martini Marja 51 tahun Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta Dua orang Hakim di PN Karawang Hakim di PN Kabupaten Bandung Hakim di PN Jakarta Utara Asisten Hakim Agung di Mahkamah Agung Hakim Karir di Pengadilan Tipikor Pengajar calon hakim di Mahkamah Agung

khususnya masalah korupsi. ”Kalau punya perkara, jangan coba-coba mendekati saya, percuma. Pasti saya tolak,” ujarnya mantap. Masalah dekat-mendekati, Martini memiliki banyak pengalaman menarik. Satu ketika ada

orang yang ingin mendekati Martini. Karena sulit menemuinya secara langsung, orang tersebut berusaha mengontak saudaranya. Tujuannya jelas, minta dihubungkan dengan ibu dua anak itu, kemudian membicarakan

Online: http://www.pontianakpost.com/ *Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000

Ke Halaman 11 kolom 1

Jawa Pos Group Media


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.