Pontianak Post
Senin, 23 Februari 2009 M / 27 Shafar 1430 H
P e rt a ma da n T e rut a ma di K al i m a n t a n B a r a t
Setia Tak Pandang Raga
Nama Tak Diingat, Anna tak Menyerah USIA perkawinan Muhammad Gunawan Hendromartono Sukobagyo alias Gugun Gondrong dan Anna Marissa baru menginjak bulan ketujuh saat vonis tumor otak itu datang pada Juli 2008. Kabar tersebut merupakan tamparan keras bagi Anna. Pasalnya, penyakit itu bukan saja menjauhkan mereka secara fisik, tapi juga secara hati. Sebab, sejak sakitnya semakin parah, lalu dirawat di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta, dan dipindahkan ke u Ke Halaman 11 kolom 1
PEMILU 2009
Mayoritas Pemilih Tak Tahu Tanggal Pemilu JAKARTA – Hari H pemilu legislatif tinggal 45 hari lagi. Namun, survei Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) mengungkapkan bahwa 75,5 persen masyarakat yang menjadi respondennya belum tahu pasti kapan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Dari jumlah tersebut, 45,5 persen hanya tahu bulan pelaksanaannya. Lalu 30 persen responden tidak tahu sama sekali. Sisanya, 24,5 persen tahu tanggal dan bulan secara tepat. ”Ini mengkhawatirkan. u Ke Halaman 11 kolom 1
Kesetiaan seorang istri benar-benar diuji ketika sang suami sakit parah dalam waktu lama. Tapi, dengan ketabahan yang luar biasa, para perempuan ini rela menjalaninya. Siapa saja mereka?
Gen/Indo.Pos
BERTAHAN: Gugun dan istri.
panjang. ’’Siti Jerawatie Satyono atau Erie Sartono. Saya menyebutnya dengan rasa syukur, SEBUAH pesan pendek dialah sosok yang merebutku Raka Deny/Jawa Pos SETIA: Sartono Mukadis dan Siti Heramasuk ke handphone Koran ini dari maut’’. Jumat lalu. Isinya tak terlalu u Ke Halaman 11 kolom 5 wati Samil di rumahnya.
SBY-JK Sepakat Jaga Hubungan
Bertemu 45 Menit di Cikeas
BOGOR – Bola liar tentang pencapresan Jusuf Kalla serta memanasnya hubungan antara Partai Golkar dan Partai Demokrat langsung didinginkan oleh tokoh kunci kedua partai tersebut. Tadi malam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengadakan pertemuan empat mata di kediaman SBY di Puri Cikeas Indah. Keduanya sepakat menjaga hubungan hingga akhir periode pemerintahan. Wapres tiba di Cikeas pukul 21.00. Kali ini mobil JK tidak memakai pelat nomor RI 2, melainkan B 1052 BD. Itu menandakan materi pembicaraan tidak sebatas urusan presiden dan wakil presiden, tapi juga
CAPRES: Dewan Penasehat Golkar Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan tegas mengatakan Golkar belum memutuskan pencalonan JK sebagai Capres Golkar.
u Ke Halaman 11 kolom 5
Sri kan
Goldan aid, Muhamad Ali/Jawa Pos
Belum Putuskan Pencapresan Kalla
atas kan
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang ber iman.” (An-Nisa’: 103)
11:58 15:15
18:02 19:12 04:37
KESIAPAN Kalla menjadi capres mendapat respons anggota Dewan Penasihat DPP Partai Golkar Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dia menegaskan bahwa Partai Golkar belum secara resmi memutuskan capresnya. Dengan demikian, pernyataan itu tak lebih dari sekadar ekspresi pribadi Kalla. ’’Sebetulnya tidak ada kepu-
tusan saat ini untuk menjadikan Pak Jusuf Kalla sebagai capres dari Golkar. Itu hanya image yang muncul keluar,’’kata Sultan dalam acara silaturahmiYayasan Bhakti Yoga dan Paguyuban Masyarakat Jogjakarta di Kantor Departemen Koperasi dan UKM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Pusat, kemarin (22/2). Dalam kesempatan itu, Sultan
menjelaskan, proses yang bergulir di internal Partai Golkar baru sebatas penjaringan. DPD-DPD Partai Golkar diminta menominasikan tujuh nama kandidat capres yang akan disurvei pada Maret 2009. Keputusan capres baru ditentukan paling cepat seminggu setelah pemilu legislatif, 9 April mendatang. ’’Penentuan satu
nama itu diputuskan lewat Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus, Red),’’ cetusnya. Hal senada diungkapkan Sekjen Partai Golkar Sumarsono. Pejabat Golkar yang dinilai dekat dengan Kalla itu mengatakan, pencapresan Kalla sebenarnya bukan sebuah ketetapan. Itu juga bukan final. Sebab, u Ke Halaman 11 kolom 5
Kemas dan Salim Aktif Lagi Penonton Palembang Terbanyak Jadi Pelatih Satuan Jaksa Antikorupsi di Daerah
JAKARTA – Mantan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kemas Yahya Rahman dan mantan Direktur Penyidikan pada JAM Pidsus M Salim bakal aktif lagi. Kejaksaan Agung akan memberikan tugas baru kepada mereka yang disebut-sebut terseret kasus suap jaksa Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Urip Tri
Gunawan itu. JAM Pidsus Marwan Effendy mengatakan, dua jaksa senior itu akan diberdayakan untuk memberikan pelatihan kepada anggota satuan khusus (satsus) penanganan perkara korupsi di setiap kejaksaan tinggi. ”Mereka perlu diberdayakan. Kebetulan satuan khusus di kejatikejati yang sudah dibentuk sampai saat ini belum dapat pelatihan,” kata Marwan kemarin (22/2). Hingga saat ini, baru satsus di Kejagung dan Kejati DKI Jakarta yang sudah
mendapatkan pelatihan. Tugas itu diberikan kepada jaksajaksa yang memiliki latar belakang pengalaman teknik pidsus. Mereka adalah tujuh orang staf ahli, termasuk Kemas dan Salim, plus 23 jaksa fungsional, yaitu mantan kepala kejati (Kajati), Wakajati, dan direktur. ”Tiga puluh orang itu berkelompok, disebar bergantian,” terang Marwan. Dia juga menyebut bahwa pelatihan tersebut bersifat sementara.
Dalam Delapan Hari Tembus 20 Ribu PALEMBANG--Kota mana yang basketnya paling heboh di Indonesia? Usai Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2009 di Sumatera Selatan kemarin, Palembang menunjukkan diri sebagai kandidatnya. Dari enam kota yang sudah dikunjungi kompetisi terbesar di Indonesia itu, penonton di GOR
u Ke Halaman 11 kolom 5
u Ke Halaman 11 kolom 1
Syaukani Hasan Rais; Mantan Bupati yang Kini Semakin Tak Berdaya
Bertemu Menteri Kolega Golkar Hanya Gerakkan Mata Keinginan keluarga untuk memindahkan mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais ke rumah sakit di Singapura terbentur soal izin. Jika kelak terwujud, mantan orang kuat di Kaltim itu napi korupsi pertama yang diizinkan berobat ke luar negeri. AGUNG P.I.-PRAM SOESANTO, Jakarta
MOBIL Toyota Camry bernopol B 1444 RFK berhenti di depan Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, kemarin. Beberapa mobil Kaltim Post tampak mengikuti. Dari dalam Camry, SAYANG KELUARGA: Syaukani Hasan Rais didampingi istri, Dayang Menteri Hukum dan HAMAndi Mattalatta Kartini, menggendong seorang cucu saat masih sehat.
keluar dari pintu belakang sisi kiri mobil. Tak lama kemudian beberapa orang yang keluar dari mobil di belakang ikut menghampiri Andi. Mereka adalah rombongan pengurus Partai Golkar. Tampak di antara mereka Sekjen Partai Golkar A.A. Sumarsono. Bersama beberapa pengawal plus anggota rombongan,Andi yang mengenakan kemeja gelap lantas berjalan melintasi lobi rumah sakit menuju lift di ujung selasar. Ketika rombongan melintasi kafetaria rumah sakit, anak kedua Syaukani Hasan Rais, Rita Widyasari, keluar tergopoh-gopoh dari pintu lift. Bersama Ketua DPD Golkar Kaltim Mahyudin, Rita menyambut rombongan Menkum HAM. Mereka berjabat tangan, kemudian berbincang sebentar. Setelah itu, ditemani Rita yang juga ketua DPD Partai Golkar Kutai Kartanegara (Kukar), mereka menuju lantai V ruangan ICU Unit A tempat Syaukani dirawat. Semua anggota rombongan masuk, kecuali para pengawal. ’’Kami cuma mau menjenguk (Syaukani),’’ kata Sumarsono ketika ditanya tentang kedatangannya ke RSPP.
Online: http://www.pontianakpost.com/ *Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 2.500 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 3.000 *Ketapang Rp 3.000 *Kapuas Hulu Rp 3.000
u Ke Halaman 5 kolom 2
Jawa Pos Group Media