Pontianak Post Jumat 28 Agustus 2015 M / 13 Dzulkaidah 1436 H
Eceran Pontianak Rp 3.000
pertama dan terutama di kalimantan barat
PONTIANAK - Musim ke ring telah melanda Kalimantan Barat sejak awal Juni lalu. Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut untuk wilayah Kalbar mencapai 31 hingga 60 hari. Misalnya
terjadi pada Juli lalu. Dampak dari lamanya har i tanpa hujan ini sudah dirasakan warg a
Kalbar, mulai dari kabut asap,
Efek El Nino di Kalbar
kekeringan lahan, hingga kesulitan air. Sampai kapan efek El Nino di Kalbar berakhir? Jika merujuk prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino akan terus menguat hingga Desember 2015. “Karena itu, peluang musim
kemarau diprediksi akan semakin panjang,” ujar Luhur Tri Uji Prayitno, Forcaster Stasiun Klimatologi Siantan, Pontianak. Pengaruh El Nino di Kalbar terlihat di awal Juni hingga Juli dasarian dua dan setelah itu wilayah Kalbar di beberapa bagian sudah turun hujan. Untuk daerah zona musim di Kalbar yang berada di Kabupaten Ketapang, awal musim kemarau 2015 maju empat uKe Halaman 7 kolom 1
Operasi Hujan Buatan Sampai Oktober
HUJAN BUATAN: Suasana di kokpit Pesawat Cassa C212-200 saat terbang untuk operasi penaburan garam di sejumlah wilayah di Kalbar, Kamis (27/8). Operasi hujan buatan akan dilakukan hingga Oktober mendatang.
2,7 Ton Garam Ditebar Tiap Hari PONTIANAK - Pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menyemai awan hujan terus dilakukan di Ka-
limantan Barat. Sebanyak 2,7 ton garam kembali disemai di atas awan menggunakan pesawat Cassa C212-200 milik TNI Angkatan Udara dari Lanud Supadio dalam dua sorti penerbangan, Kamis (27/8) uKe Halaman 7 kolom 1
Tentang El Nino 90-100% prediksi peluang El Nino hingga periode DJF (Desember 2015, Januari, Februari 2016). Maka peluang musim kemarau akan semakin panjang.
Awal musim hujan Kalimantan Barat normalnya pada September dasarian kedua, (pertengahan September) namun di perkirakan akan mundur hingga empat dasarian yaitu masuk pada awal November.
31 hingga 60 hari tanpa hujan berturut-turut untuk wilayah Kalbar pada Juli Trend menguatnya Elnino 2015 ditunjukan oleh naiknya indeks ENSO dari 1,6 pada bulan Juni menjadi 2,2 pada bulan Desember 2015 nanti. Jika indeks ENSO yang mencapai +1,6 berarti level El Nino kali ini mirip dengan El Nino tahun 1986-1988, 1991-1992, 2002-2003 dan 2009-2010 yaitu berada pada level moderate. Hal ini berdampak menurunnya jumlah curah hujan bulanan di beberapa wilayah di Kalbar.
BNPB dan BPPT telah melakukan modifikasi hujan buatan sejak awal Agustus 2015 untuk mengurangi dampak El Nino. Dan akan terus dilakukan hingga Oktober mendatang. grafis:BudiKecik/PontianakPost
MEIDY KHADAFI/PONTIANAK POST
Perbatasan Rawan Penyelundupan Narkoba
selebritas
ARIEF NUGROHO/PONTIANAKPOST
fimela
NARKOBA: Tersangka penyelundupan narkoba senilai Rp9,4 Miliar di Perbatasan Entikong dijaga ketat polisi.
KARINA SALIM
Persembahan untuk Ibu Karina Salim, 23, tidak hanya pintar akting dan balet, tapi juga bersuara merdu. Cucu pahlawan nasional, Agus Salim, itu merambah karir di dunia tarik suara. Menjadi penyanyi adalah wujud mimpi masa kecilnya. Meski mengawali karir di dunia akting, dia tidak pernah melupakan keinginannya menyanyi. ”Aku sangat suka menyanyi meski hanya di kamar mandi atau tempat karaoke,” kata pelantun Dalam Hati Saja itu kepada Jawa Pos. Selain itu, ibunya sangat berharap dia menjadi penyanyi. ”Ekspresi ibu beda ketika aku akting atau menyanyi. Dia lebih bahagia kalau aku bernyanyi,” ucapnya. Meski begitu, bintang film Mantan Terindah itu tetap menjalankan profesi sebagai aktris. Apalagi, dia telah dikontrak untuk bermain di dua film. ”Aku suka menjalankan banyak kegiatan karena enggak bisa diam juga,’’ katanya. Kalau hanya duduk menikmati sore dengan menonton televisi, dia akan bosan. ’’Lebih baik sibuk,’’ tambahnya. (dod/c6/jan)
11.45
15.00
17.49
18.57
04.23
Jadwal Shalat Sepanjang Masa: H. Syekh Abdul Rani Mahmud Alyamani.
Online: http://www.pontianakpost.co.id/
ENTIKONG - Kaliman- tikong masih menjadi jalur tan Barat merupakan salah favorit bagi para penyelunsatu wilayah yang berbatasan dup narkoba ke Indonesia, langsung dengan Malaysia. meskipun penjagaan di EnBanyaknya tikong sepintu masuk makin diperke kawa sa n ketat. ini membuat Lagi-lagi Kalbar diangupaya penyegap sebagai lundupan terIni membuktikan jalur sutera jadi. Terbukti bahwa jalur masuknya dalam dua narkotika bulan teraperbatasan maupun bakhir, Kantor sangat rawan rang ilegal Pengawasan lainnya ke dan PelayanTjertja Karja Adil Indonesia. an Entikong Penyelundup menggagalnarkoba mempunyai banyak kan upaya penyelundupan cara untuk bisa meloloskan narkoba ke Indonesia melalu bawaannya ke perbatasan. jalur tersebut. Salah satunya melalui Pos Minggu (23/8) lalu, Pemeriksaan Lintas Batas Entikong. Hingga kini EnuKe Halaman 7 kolom 5
Agus Martowardojo: Jangan Tergantung Impor Menjawab pertanyaan soal krisis ekonomi dari presiden, DPR, dan media adalah pekerjaan sehari-hari gubernur Bank Indonesia (BI). Namun, bagaimana jika yang bertanya itu adalah anak-anak SMP yang baru berumur 12–14 tahun? Meski sempat mengaku kaget, cecaran pertanyaan dari
anak-anak remaja dengan topik yang tidak ringan itu berhasil dijawab dengan baik oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. Mantan menteri keuangan tersebut layak bangga karena tampil oke di SMP Pangudi Luhur, Jakarta Selatan, yang notabene merupakan almamaternya saat bersekolah
40 tahun lampau. Setelah penyampaian materi pada acara bertajuk BI Mengajar: Cinta dan Kerja BI untuk Bangsa, tibalah sesi tanya jawab. Dalam sesi itu, Agus dikejutkan pertanyaan yang diajukan salah seorang siswa, Bryan. ’’Pak, kan sekarang dolar naik, rupiah jadi turun. Apa langkah Bank
Indonesia supaya tidak menurun terus?’’ ujar siswa kelas 8 tersebut dengan lantang dan disambut tepuk tangan segenap yang hadir. Agus pun tidak langsung menjawab pertanyaan Bryan. Dia mencoba memberikan uKe Halaman 7 kolom 1
Agus Martowardojo
Ateng Tanjaya, 40 Tahun Jadi Pemadam Kebakaran
Siaga 24 Jam, Radio Komunikasi Seperti Istri Kedua Ateng Tanjaya sudah mengabdikan hidupnya sebagai petugas pemadam kebakaran selama lebih 40 tahun. Tak digaji, tapi Ateng justru kerap dicaci maki. Terutama saat memadamkan api. Meski begitu, dia tetap menjalani profesinya itu dengan senang hati. MIRZA AHMAD MUIN, Pontianak Saat tamat sekolah menengah pertama (SMA) tahun 1971, Ateng Tanjaya berkeinginan kuat untuk menjadi abdi negara. Namun, kenyataan berkata lain. Dia gagal menjadi pegawai negeri. Meski begitu, tekadnya untuk mengabdi dan mem-
berikan pelayanan kepada masyarakat tak pernah berhenti. Dia lalu banting stir menjadi pemadam kebakaran. Di kediamannya, di Jalan Parit Makmur, Kecamatan Pontianak Utara, Ateng menghabiskan waktu sehari-hari.
MIRZA AHMAD MUIN/PONTIANAKPOST
KOMUNIKASI: Ateng Tanjaya mengoperasikan alat komunikasi pemadam kebakaran yang terpasang di rumahnya.
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 3.000 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 4.000 *Ketapang Rp 4.000 *Kapuas Hulu Rp 4.000 C
M
Y
K
Terlihat tak ada aktivitas berarti yang dilakukannya. Hanya ada beberapa hewan peliharaan di bagian luar halaman rumahnya menjadi pelepas penat. Namun, siapa sangka ketika Pontianak Post diajak ke dalam ruangan kamarnya, satu unit alat radio komunikasi, Handy Talky (HT) serta beberapa telepon seluler menjadi alat monitor bagi dirinya untuk memantau peristiwa kebakaran di Kota Pontianak. “Alat-alat ini aktif 24 jam. Saya gunakan untuk memonitor bilamana sewaktu-waktu uKe Halaman 7 kolom 1
Jawa Pos Group Media