Pontianak Post Sabtu 29 Agustus 2015 M / 14 Dzulqaidah 1436 H
Serapan Anggaran Rendah
Maksimalkan Anggaran PONTIANAK-Pemerintah Kota Pontianak terbilang cepat menyerap anggaran pendapatan dan belanja daerahnya. Meskipun saat ini belum 50 persen, dibandingkan daerah lain, Kota Pontianak lebih baik. “Sampai hari ini penyerapan anggaran hampir 47 persen,” kata Sutarmidji, Wali Kota Pontianak, Jumat (28/8). Penyerapan anggaran itu berjalan seiring dengan realisasi penerimaan yang sudah mencapai 62 persen. Untuk penyeperan, pada Agustus yang tinggal hitungan hari ini, Sutarmidji cukup berani memasang target. “Akhir Agustus akan di atas 50 persen,” tegasnya. Menurut Sutarmidji target itu tidak muluk-muluk. Di Pemkot Pontianak proyek yang sudah ditender sudah mencapai 80 persen. Dalam waktu beberapa hari ini termin sejumlah proyek cair. Itulah dasar yang membuat Sutarmidji berani memasang target tersebut. Di banyak kabupaten/kota di Kalbar penyerapan anggaran rendah terutama pada pos-pos anggaran infrastruktur. Alasannya hampir sama seluruh Indonesia, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak berani berurusan dengan hukum. Mereka takut ketika proyek ditandatangani serta merta masuk jeratan hukum. Informasi yang diperoleh Pontianak Post, pada satu kabupaten di Kalbar, bupati sampai mendatangi dinas pekerjaan umum meminta aparaturnya memulai tender. Permintaan kepala daerah itu tidak digubris. Anggaran sengaja dibiarkan karena belajar dari pengalaman beberapa pejabat di instansi itu dikerangkeng. Di Pontianak tidak demikian. Secara Sutarmidji menegaskan dirinya tidak takut dengan jeratan hukum. Pasalnya, dalam penggunaan APBD kepala daerah bukan sebagai pengguna anggaran. “Penyerapan anggaran tergantung komitmen kepala daerahnya. Yang takut itu kepala SKPD. Tetapi kalau di Pontianak jika SKPD melakukan penyimpangan jangankan aparat hukum, saya sendiri akan beri sanksi,” ujarnya. Kepada aparaturnya, berkali-kali, dalam banyak kesempatan Sutarmidji meminta mereka tidak takut merealisasikan anggaran. Aturan dalam sebuah proyek mulai dari tender sampai selesai pekerjaan ada aturannya. “Jangan takut, sudah ada aturannya, sepanjang itu benar. Yang mereka (SKPD) takut itu, proyek belum selesai
SHANDO SAFELA/PONTIANAK POST
Ke Halaman 7 kolom 1
TERUS BERJALAN: Pekerja mengerjakan proyek pembangunan gedung di jalan WR Supratman Pontianak. Penyerapan anggaran APBD dan APBD tahun 2015 di Kalbar, belum mencapai 30 persen.
Sampai Agustus Baru 26,41 Persen PONTIANAK – Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalbar hingga semester dua tahun 2015 ini baru mencapai 26,41 persen atau di bawah 30 persen. Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis menyatakan, salah satu penyebab rendahnya penyerapan anggaran karena banyak pegawai negeri tak mau menjadi kuasa pengguna anggaran (KPA). Kendala dalam penyerapan ini pun telah disampaikannya kepada Presiden RI Joko Widodo. “Semua alasan sudah saya ungkapkan kepada presiden. Saya minta presiden bertindak tegas,” ujar Cornelis. Cornelis menjelaskan rendahnya serapan anggaran ini bukan dikarenakan tidak ada dananya. Dana yang tersedia dalam APBD Provinsi Kalbar maupun kabupaten kota cukup banyak. Tetapi tak Ke Halaman 7 kolom 1
SKPD DENGAN PENYERAPAN ANGGARAN RENDAH Dinas Pekerjaan Umum (6,79 persen) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (10,74 persen) Dinas Kesehatan (13,76 persen) Dinas Perkebunan (14,93 persen) Dinas Pertambangan dan Energ (16,06 persen)
SELEBRITAS
Ke Halaman 7 kolom 5
17:49
18:57
04:23
Jadwal Shalat Sepanjang Masa: H. Syekh Abdul Rani Mahmud Alyamani.
PONTIANAK- Lima penambang emas liar dikabarkan tewas setelah terperangkap dan tertimbun longsoran tanah galian di kawasan pertambangan emas tanpa izin di Dusun Sekinyak, Desa Belimbing, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang. Kejadian itu diperkirakan terjadi pada 26 Agustus 2015. Hingga saat ini korban belum dapat dievakuasi karena medan sulit dijangkau dan kondisi cuaca. Informasi yang dihimpun Pontianak Post, Tim Inafis (Indonesia Automatic Finger System) Polres Bengkayang dibantu masyarakat telah melakukan menuju lokasi kecelakaan. Dari informasi yang diperoleh, Rabu, 26 Agustus 2015,
SOSOK
Koordinasi ke Pusat Terkait Pasangan Henrikus-Kamboja PONTIANAK - Ketua KPU Kalbar, Umi Rifdiyawaty menyebutkan pihaknya akan berkonsultas ke KPU pusat terkait dengan rekomendasi yang diterima KPU Ketapang dari Panwaslu Ketapang. Koordinasi dilakukan juga ke Bawaslu Provinsi. Koordinasi yang dilakukan itu, jelas dia, untuk mendapatkan kejelasan atas rekomendasi yang dikeluarkan Panwaslu Ketapang. “Isi rekomendasi itu meminta KPU ketapang membatalkan berita acara. Kemudian meminta KPU ketapang menetapkan pasangan Hendrikus dan Gusti Kamboja sebagai pasangan calon dan mengikuti tahapan berikutnya. Ini sedang kami koordinasikan maksud dari rekomendasi itu seperti apa,” jelas Umi, siang kemarin. Hanya saja, Umi menjelaskan sesuai dengan ketentuan undang-undang maka KPU wajib menindaklanjuti rekomendasi dari Panwaslu tersebut.
Ke Halaman 7 kolom 1
Ke Halaman 7 kolom 1
Saat Asosiasi Seni Boneka Asia Tenggara Pentaskan Ramayana
Nomenklatur dan Persoalan Politik
Hanoman Terbang, Penampil Harus Nyanyi Tembang Khusus
PONTIANAK – Ekonom dari Universitas Tanjungpura Eddy Suratman menyebut, rendahnya penyerapan anggaran APBD dan APBN di Kalimantan Barat juga berlaku di seluruh daerah di Indonesia. Banyak permasalahan di awal tahun di tingkat pusat yang menyebabkan hal tersebut. Eddy Suratman “Pada bulan-bulan di awal tahun ini, ada berbagai persoalan terkait nomenklatur sejumlah kementerian. Disusul dengan adanya persoalan politik dua kubu dan Ke Halaman 7 kolom 1
Online: http://www.pontianakpost.com/
secara rutin para pekerja PETI melakukan kegiatan penambangan di lokasi kejadian. Saat menambang di dalam lubang yang cukup dalam tiba-tiba datang air yang cukup deras. Bagian atas tanah longsor dan menutup lubang yang sedang ditambang. Adapun nama korban yang diduga tewas adalah Atma (60) asal Banten, Asud (45) asal Sukabumi, Jaeni (35) asal Sukabumi, serta Kibeng (25) dan Haer (35) asal Banten. Lokasi tambang liar ini milik Namju (55), warga Dusun Seminyak, Desa Belimbing yang kemudian dikelola anaknya bernama Denny yang bekerja sama dengan pemilik mesin, Atok (48), asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Setelah dilakukan penanganan dan identifikasi dari pihak kepolisian Polsek Lumar dan Polres Bengkayang, saat ini pemilik lahan, Namju dan Atok sudah ditahan di Mapolres Bengkayang. Namun untuk Denny masih belum ditemukan dan sedang dalam pencarian.
Terperangkap Dalam Lubang dan Tertimbun Longsor
PARAS cantik Olivia Zalianty tampak berbeda dari biasanya. Seragam Pramuka berwarna cokelat dan sepatu pantofel hitam dikenakannya dalam pembukaan acara Perkemahan Pemasyarakatan 2015 di Cibubur. Sebagai andalan nasional di bidang komunikasi dan informasi Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, perempuan alumnus UPH itu sudah terjun mengikuti Pra
15:00
PENYEBAB Masalah perubahan nomenklatur sejumlah kementerian di awal tahun Konflik KIH dan KMP Pengesahan APBN-Perubahan baru diketok Bulan Februari Ketakutan pejabat pembuat komitmen dan kuasa pengguna anggaran terhadap kesalahan administrasi dalam hal proyek negara Proses tender kerap terganjal aksi saling gugat para peserta tender Masalah pembebasan lahan yang terganjal penolakan masyarakat dan aturan Kementerian Kehutanan di proyek infrastruktur Kebiasaan daerah mencairkan anggaran di triwulan akhir tahun
Lima Penambang Emas Tewas KPU Kalbar
Bisa Tidak Mandi
11:45
Eceran Pontianak Rp 3.000
PERTAMA DAN TERUTAMA DI KALIMANTAN BARAT
LAMPU sorot meredup, memberikan sedikit kesan misterius. Masuklah tiga orang ke panggung dengan sepasang boneka dan sebuah wayang. Dengan gemulai, sepasang boneka itu bergerak anggun tanpa narasi. Yang terdengar dari atas panggung di ASEAN Hall, Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat dua pekan lalu (14/8) itu hanya iringan musik gamelan Jawa. Meski demikian, tak diperlukan waktu lama untuk menebak siapakah karakter dari dua boneka yang dimainkan ibu dan anak asal Filipina Amihan serta Roel Ramolete tersebut. Ya, merekalah pemeran utama dalam drama Ramayana Ini: Rama dan Sinta. Sedangkan wayang yang mengikutinya adalah adik Rama dari ibu yang berbeda, Laksmana. Cerita selanjutnya pun langsung mengalir dan
Tantangan terbesar adalah menyintesiskan beragam versi Ramayana dari berbagai latar budaya. Mitra dari Jepang diakomodasi sebagai Rahwana yang tengah menyamar. MOCHAMAD SALSABYL AD’N, Jakarta
Ke Halaman 7 kolom 1
*Mempawah, Sambas, Singkawang, Bengkayang Rp 3.000 *Landak, Sanggau, Sintang Rp 4.000 *Ketapang Rp 4.000 *Kapuas Hulu Rp 4.000 C
M M
YY
K K
Jawa Pos Group Media