Teknologi Pengolahan Sabun Transparan Skala Rumah Tangga Minyak kelapa murni melejit sekitar lima tahun lalu. Seperti produk kesehatan dari bahan alami lainnya, ketenarannya cepat memudar. Pasar segera jenuh dan konsumen selalu melirik produk-produk yang lebih baru. Diversifikasi produk berbahan baku minyak kelapa murni adalah cara yang tepat untuk mempertahankan pemanfaatan minyak kelapa murni. Sabun transparan adalah salah satu produk berbahan dasar minyak kelapa murni yang diminati banyak orang. Teknologi dan peralatan yang sederhana dan mudah diterapkan memungkinkan sabun transparan diproduksi pada industri skala rumah tangga atau usaha kecil-menengah.
S
abun adalah produk yang digunakan semua orang setiap hari. Seiring makin beragamnya kebutuhan dan selera konsumen, produk sabun pun kini sangat bervariasi, seperti sabun opaque, sabun cair, dan sabun transparan, salah satu produk sabun yang makin diminati konsumen. Sabun transparan memiliki penampilan yang mewah dan berkelas. Transparansinya menimbulkan kesan alami dan menarik. Oleh karena itu, sabun transparan umumnya ditujukan untuk segmen pasar menengah ke atas, sebagai sabun kecantikan atau perawatan. Sebagai sabun premium, sabun transparan dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Bahan dasar sabun transparan sama dengan sabun padat biasa, yaitu minyak kelapa. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pembuatan sabun transparan tidak lagi menggunakan minyak kelapa, melainkan minyak kelapa murni. Karakteristik minyak kelapa murni yang lebih tahan panas, tidak mudah terdegradasi, mengandung asam lemak jenuh, serta memiliki warna dan aroma yang lebih baik dibanding minyak kelapa, memberikan keunggulan tersendiri pada produk perawatan kulit dan kecantikan. Selain itu, minyak kelapa murni dihasilkan melalui proses ekstraksi yang menjaga komponen aktif biologis, seperti vitamin E dan polifenol. Oleh karena itu, penggunaannya dalam sabun transparan tidak hanya sebagai bahan baku, tetapi
14
juga memberi nilai tambah pada produk. Bahan Sabun Transparan Selain minyak kelapa murni, sabun transparan menggunakan minyak lain untuk melengkapi kandungan asam lemak dalam proses penyabunan. Asam laurat, asam lemak utama dalam minyak kelapa murni (Âą 48%), menghasilkan efek pembersih yang kuat dan efektif dengan busa halus. Namun, asam laurat tidak menghasilkan busa yang stabil
sehingga perlu asam lemak lainnya. Minyak yang biasanya digunakan antara lain adalah minyak zaitun, minyak kakao, dan minyak jojoba. Minyak zaitun mengandung asam oleat yang tinggi sehingga dapat mengencangkan dan melembutkan kulit. Manfaat ini membuat minyak zaitun banyak dipakai untuk membuat lipstik, sampo, sabun, pelembap, perendam kuku, minyak pijat, dan produk kecantikan lainnya. Dalam sabun, minyak zaitun berfungsi sebagai humektan atau pelembap. Selain melembapkan kulit, minyak zaitun juga meng-
Ragam bentuk dan tampilan sabun transparan yang unik dan menarik.
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian
haluskan, melemaskan, dan meremajakan kulit. Minyak zaitun akan menghasilkan warna kuning pucat yang menarik pada sabun transparan. Walaupun dalam kuliner disarankan menggunakan minyak zaitun berkualitas tinggi (minyak zaitun ekstramurni, olive oil), dalam pembuatan sabun transparan cukup menggunakan minyak zaitun yang kualitasnya lebih rendah. Minyak atau lemak kakao juga umum dimanfaatkan dalam pembuatan sabun. Lemak kakao berwarna kuning gading atau putih kekuningan dan memiliki aroma khas coklat. Walaupun harganya cukup mahal, lemak kakao disukai karena memiliki manfaat yang bagus sebagai pelembap dan pelembut kulit, serta mengandung vitamin E, tokoferol, dan polifenol sebagai antioksidan. Lemak kakao juga dapat membantu mengeraskan sabun dan menunda proses ketengikan. Manfaat ini serupa dengan minyak jojoba. Minyak jojoba juga bersifat melembapkan kulit kering, membantu menyembuhkan kondisi kulit yang meradang, mengendalikan jerawat, dan kelebihan minyak. Minyak jojoba juga memiliki sifat antioksidan sehingga dapat mencegah proses ketengikan. Untuk menghasilkan sabun, minyak direaksikan dengan basa. Basa yang digunakan adalah campuran NaOH dan KOH. Penggunaan NaOH saja akan menghasilkan sabun yang terlalu basa (pH tinggi) sehingga mengiritasi kulit, sedangkan bila hanya menggunakan KOH, akan menghasilkan sabun yang terlalu lunak. Selain bahan dasar untuk penyabunan, bahan baku lain yang digunakan adalah asam stearat, NaCl (garam), gula pasir, gliserin, asam sitrat, etanol, serta bahan pewarna dan pewangi. Asam stearat terbuat dari minyak sawit atau minyak kelapa dan berfungsi mengeraskan dan menstabilkan busa. Asam stearat yang digunakan dalam pembuatan sabun transparan adalah yang berbentuk butiran kristal putih kekuningan. Garam merupakan bubuk kristal berwarna putih dengan sifat hi-
Volume 33 Nomor 5, 2011
groskopis rendah. Penggunaannya dalam pembuatan sabun transparan bertujuan untuk membantu pembusaan sabun dan meningkatkan konsentrasi elektrolit agar sesuai dengan penurunan jumlah alkali pada akhir reaksi sehingga bahan-bahan pembuat sabun tetap stabil selama proses pemanasan. Gula pasir berfungsi untuk membantu terbentuknya transparansi dan pengembangan kristal pada sabun. Gula pasir dibasahkan dengan sedikit air sebelum dimasukkan ke dalam campuran bahan untuk menghindari karamelisasi dan mempercepat homogenisasi. Gliserin merupakan bahan pelembap yang umum digunakan dalam formulasi sabun. Selain melembapkan, gliserin memudahkan sabun dibilas. Etanol digunakan sebagai pelarut dalam formulasi sabun transparan. Etanol mudah larut dalam air dan lemak sehingga sesuai dengan semua bahan baku sabun transparan. Etanol ditambahkan dalam sabun transparan pada tahap awal, yaitu pembuatan sabun dasar, serta dalam tahap lanjutan, yaitu transparansi sabun. Penggunaan etanol umum dilakukan dalam pembuatan sabun dan dianggap aman bagi kulit. Jumlah etanol yang terlalu sedikit akan menurunkan kejernihan sabun transparan, namun bila jumlahnya terlalu banyak dapat menghasilkan produk yang menyebabkan kulit kering. Asam sitrat berfungsi sebagai bahan pengkelat, yaitu pengikat ion-ion logam pemicu oksidasi, sehingga mampu mencegah terjadinya oksidasi pada minyak akibat pemanasan saat pembuatan sabun dasar. Asam sitrat juga bermanfaat sebagai pengawet dan pengatur pH sehingga ditambahkan pula pada proses pelelehan dan transparansi sabun. Pewangi dan pewarna yang digunakan dalam formulasi sabun transparan adalah pewangi yang memiliki efek berlawanan terhadap sifat transparansi sabun yang dihasilkan. Sebaiknya menggunakan pewangi dan pewarna khusus kosmetik dan tidak larut air.
Cara Pembuatan: Sederhana dan mudah Alat yang diperlukan cukup sederhana, antara lain wadah untuk mencampur bahan (panci/tangki stainless steel), pengaduk, pemanas (kompor listrik), timbangan, saringan, gelas ukur, termometer, pengukur pH, pisau, cetakan sabun, dan pengemas (plastik). Secara umum, sabun transparan dibuat melalui dua tahap, yaitu pembuatan sabun dasar dan penjernihan sabun dasar menjadi sabun transparan. Untuk membuat sabun dasar, minyak dan basa dilarutkan, kemudian ditambahkan asam stearat, garam, gula pasir, gliserin, asam sitrat, dan etanol. Sabun dasar kemudian didiamkan semalam agar mengeras. Untuk membentuk larutan yang jernih dan transparan, tahap selanjutnya adalah mencampur larutan sabun dengan etanol pada suhu ¹ 60°C. Sabun dasar dilelehkan lalu dicampur dengan etanol dan asam sitrat. Bahan pewarna dan pewangi ditambahkan setelah larutan sabun homogen dan tanpa pemanasan. Cairan sabun transparan lalu dicetak dan didiamkan untuk penuaan (aging) selama beberapa hari. Semakin lama masa aging, sabun semakin padat dan keras. Namun, masa aging yang terlalu lama menyebabkan sabun cepat tengik. Masa aging yang disarankan adalah 1-7 minggu. Standar dan Kualitas Hingga saat ini Badan Standarisasi Nasional belum mengeluarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk sabun transparan. Standar produk sabun transparan yang ada dikeluarkan oleh Saudi Arabian Standard Organization (SASO) 2008, seperti disajikan pada Tabel 1. SNI baru tersedia untuk produk sabun mandi (SNI 06-3532-994), yang memiliki parameter penilaian kualitas yang berbeda dengan SASO. Sebagai produk kosmetik dan perawatan kulit, sabun transparan yang akan dipasarkan harus ber-
15
Tabel 1. Standar sabun gliserin, sabun transparan, dan nontransparan menurut Saudian Arabian Standard Organization (SASO) 2008. Kadar/jumlah (%)
Parameter Kadar Kadar Kadar Kadar Kadar Kadar Kadar Kadar
gliserin air dan bahan menguap total bahan lemak bahan yang tidak larut dalam air bahan yang tidak larut dalam alkohol total alkali bebas dihitung sebagai NaOH asam-asam bebas asam-asam lemak tak tersabunkan
kualitas baik dan aman digunakan. Kualitas sabun transparan sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan baku yang digunakan, terutama minyak kelapa murni dan minyak pelengkap. Minyak kelapa murni dan minyak pelengkap harus memiliki sifat fisikokimia yang baik, terutama kadar air, kadar asam lemak bebas, dan bilangan penyabunan. Dengan menggunakan bahan yang berkualitas baik, sabun transparan yang dihasilkan akan lebih berku-
Minimum 5 Minimum 17 Minimum 65 Maksimum 5 Maksimum 2 Maksimum 1 Maksimum 0,2 Maksimum 2
alitas dan dapat menekan kemungkinan timbulnya bau tengik saat disimpan atau menurunnya kualitas sabun. Potensi Pasar Penggunaan sabun transparan makin meluas dan pangsa pasarnya semakin besar, mulai dari sabun perawatan kulit hingga penggunaan yang lebih luas seperti di hotel, salon
atau spa, atau sebagai suvenir. Desainnya pun terus berkembang. Mulai dari aneka warna transparan dan bentuk, tampilan yang sangat artistik dengan paduan sabun opaque. Dengan sedikit kreativitas, sabun transparan akan mudah dipasarkan dan menjadi peluang diversifikasi produk yang potensial dari minyak kelapa murni. Teknologi dan peralatan yang sederhana dan mudah diterapkan memungkinkan sabun transparan diproduksi pada industri skala rumah tangga atau usaha kecil-menengah (Sari Intan Kailaku) . Informasi lebih lanjut hubungi: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jalan Tentara Pelajar No. 12 Bogor 16114 Telepon : (0251) 8321762, 8350920 Faksimile: (0251) 8321762 E-mail : bb_pascapanen@litbang.deptan.go.id sari.kaylaku@gmail.com
Membangun Karakter Petani yang Andal melalui Pendampingan Pemerintah senantiasa berupaya memacu peningkatan produksi komoditas pertanian potensial yang umumnya direalisasikan dalam bentuk suatu program. Pendampingan kerap dijadikan kegiatan andalan dari pelaksanaan program tersebut, karena diharapkan dapat mempercepat sosialisasi dan implementasi program di tingkat akar rumput (grass root).
B
eberapa literatur menyebutkan bahwa pendampingan mengisyaratkan kesejajaran antara fasilitator/pendamping dan petani sebagai objek yang didampingi. Dari makna tersebut, pendampingan perlu diberi muatan sebagai kegiatan yang juga memberikan motivasi dan membentuk karakter/mental petani agar tumbuh sikap percaya diri untuk lebih baik dalam kegiatan usaha taninya. Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan adalah
16
pembelajaran terhadap orang dewasa. Sikap Petani yang Andal Beberapa sikap petani yang andal diuraikan sebagai berikut. 1. Rasa tidak puas dan ingin tahu Rasa tidak puas tidak selalu dimaknai dengan keserakahan. Tidak puas
dengan hasil yang diperoleh didorong rasa ingin tahu yang besar akan menumbuhkan sikap ingin terus belajar mencari yang terbaik. Dalam banyak cerita sukses yang diperoleh dari berbagai kegiatan pendampingan terhadap program tertentu, ditemukan petani-petani teladan yang karena semangat belajarnya membawa dirinya lebih maju dibandingkan petani lain yang juga memperoleh pendampingan yang sama.
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian