11 minute read
Iwan Budianto
-FOTO: IMAM HUSEIN/JAWA POS Aktor Revaldo Fifaldi Suria Permana dihadirkan saat rilis kasus narkoba di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta.
Jalani Rehab Setahun di Lido
JAKARTA – Tiga kali tersandung kasus penyalahgunaan narkoba, Revaldo Fifaldi akhirnya menjalani rehabilitasi. Keputusan itu didasarkan pada hasil rekomendasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta. Revaldo akan menjalani proses pengobatan selama 12 bulan di Lido, Jawa Barat.
Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andika menuturkan, pemain film Sri Asih itu telah digiring ke tempat rehabilitasi kemarin (16/1). ’’Hari ini tersangka R beserta keluarganya sudah menjemput untuk ke tempat milik BNN di Sukabumi,’’ katanya saat konferensi pers di kantornya.
Trunoyudo menjelaskan, Revaldo tidak mesti menjalani rehabilitasi selama setahun. Aktor 40 tahun itu bisa bebas lebih cepat, bergantung perkembangan kondisinya selama masa pengobatan. ’’Rekomendasi yang tertulis memang 12 bulan, tapi nanti situasional ya,’’ paparnya.
Meski begitu, Trunoyudo memastikan proses hukum terhadap Revaldo tetap berjalan sesuai prosedur. Saat ini pihaknya masih melengkapi berkas perkara pria berdarah Jogjakarta itu. ’’Penyidikan masih berlangsung. Nanti kami sampaikan apabila berkas terkirim dan dinyatakan lengkap,’’ ujarnya.
Revaldo tercatat sebagai residivis atas kasus yang sama. Dia pernah menjalani hukuman penjara karena hal serupa pada 2006 dan 2010. Terakhir, Revaldo ditangkap di Apartemen Green Pramuka City, Jakarta Pusat, Selasa (10/1).
Dari hasil penggeledahan, polisi berhasil mengamankan barang bukti ganja dalam plastik klip dengan masingmasing seberat 0,51 gram, 0,33 gram, dan 0,39 gram. Juga, dua butir pil ekstasi. Hasil tes urine Revaldo pun dinyatakan positif Metamfetamin, Amfetamin, dan THC.
Kepada penyidik, Revaldo mengaku mengonsumsi ganja dan sabu-sabu seminggu empat kali sejak September lalu. ’’Saya relapse. Saya memang pecandu yang punya masalah mental. Mohon maaf kepada semua orang yang memercayai saya. Saya lebih baik ditegur abang-abang (polisi, Red) ini daripada Yang Maha Kuasa,’’ ucapnya. (shf/c18/ayi)
Kuat dan Ricky Dituntut Delapan Tahun Penjara
Sambungan dari Hal 1
JPU menyatakan mereka terlibat dalam peristiwa penem bakan yang menyebabkan Yosua kehilangan nyawa.
Di ruang sidang utama PN Jaksel, JPU yang dipimpin oleh Rudy Irmawan membacakan tuntutan tersebut di hadapan majelis hakim. Mereka meminta majelis hakim memvonis Kuat bersalah lantaran turut serta merampas nyawa Yosua. ”Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Kuat Ma'ruf dengan pidana penjara selama delapan tahun dikurangi masa penangkapan dan menjalani masa penahanan,” ungkap jaksa.
Di hari yang sama, JPU juga meminta majelis hakim menyatakan Ricky bersalah karena terlibat dalam pembunuhan berencana di rumah dinas kepala Divisi Propam Polri, Komplek Polri Duren Tiga. ”Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Ricky Rizal Wibowo dengan pidana penjara selama delapan tahun dikurangi masa penangkapan dan menjalani masa tahanan sementara,” beber jaksa. JPU menilai Kuat dan Ricky telah melanggar aturan dalam Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP).
Yakni pasal 340 KUHP juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Menurut JPU, Kuat dan Ricky telah terbukti secara sah dan meyakinkan memenuhi rumusan perbuatan pidana sebagaimana tertuang dalam dakwaan. Para jaksa yakin mereka turut serta merampas nyawa orang lain yang direncanakan terlebih dahulu. Baik Kuat maupun Ricky samasama mendapat tiga poin yang meringankan dan tiga poin yang memberatkan.
Di antara poin yang mem beratkan, Kuat dinilai berbelitbelit selama persidangan. Selain itu, dia tidak mengakui dan menyesali perbuatannya. Sementara Ricky yang kala penembakan terjadi masih berdinas sebagai polisi dianggap tidak patut turut serta dalam peristiwa pelanggaran tindak pidana. ”Perbuatan terdakwa (Ricky) tidak sepantasnya dilakukan dalam kedudukannya sebagai aparat penegak hukum,” ungkap jaksa.
Sepanjang persidangan kemarin, Kuat dan Ricky mendengarkan para jaksa membacakan tuntutan secara bergantian. Dalam sidang berikutnya, mereka berdua diberi kesempatan untuk membacakan pledoi atau nota pembelaan. Majelis hakim PN Jaksel memberi waktu selama satu pekan kepada Kuat dan Ricky untuk menyiapkan pledoi masing-masing. Selasa pekan depan (24/1) mereka dijadwalkan membacakan nota pembelaan tersebut.
Dalam tuntutan untuk Kuat yang dibacakan oleh JPU, terdapat penjelasan berkenaan dengan hubungan spesial antara Putri dan Yosua. Secara jelas jaksa menyebut Putri dan Yosua selingkuh. ”Dapat disimpulkan tidak terjadi pelecehan pada 7 Juli 2022 di Magelang, melainkan perselingkuhan antara saksi Putri Candrawathi dan korban Yosua Hutabarat,” kata jaksa. Kesimpulan itu diperoleh berdasar keterangan para saksi dalam persidangan.
Jaksa menyebutkan bahwa dugaan kekerasan seksual bertentangan dengan keterangan ahli poligraf yang menyatakan Putri terindikasi berbohong menjawab perta nyaan ”apakah anda selingkuh dengan Yosua di Magelang?”. Selain itu, jaksa membeber inisiatif Putri berbicara empat mata dengan Yosua pasca dugaan kekerasan seksual terjadi. Tidak sampai di situ, perkataan Kuat yang menyebut ada duri dalam rumah tangga Putri dan Sambo juga melandasi kesimpulan tersebut. (syn/)
Beras Surplus, Tetap Impor
Sambungan dari Hal 1
Pada data yang dipaparkan dalam rapat antara Komisi IV DPR bersama Kementan di Jakarta kemarin (16/1), Indonesia mengalami surplus beras sebanyak 1,74 juta ton pada tahun 2022. Tetapi pada tahun yang sama, pemerintah melakukan impor sebanyak 501 ribu ton. Begitupun pada 2021 ada surplus 1,31 juta ton, tetapi impor sebanyak 407 ribu ton.
Dari tahun ke tahun, kondisi surplus beras mengalami penurunan yang signifikan. Sejak periode 2015, surplus beras paling besar ada di 2017 tercatat sebanyak 18,17 juta ton. Pada periode yang sama, impor beras paling banyak dilakukan pada 2018 sebanyak 2,25 juta ton.
Ketua Komisi IV DPR Sudin mengungkapkan kekesalannya terhadap kebijakan pemerintah yang masih membuka keran impor beras. Dia mengaku miris melihat data beberapa tahun belakang, yang ternyata masih ada kebijakan impor beras. ’’Surplus kok harus impor. Saya sampai tanya ke pakar, apa itu surplus (beras),’’ katanya.
Sudin juga mengkritisi fenomena alih fungsi lahan yang terus terjadi setiap tahunnya. Khususnya alih fungsi lahan persawahan menjadi area perumahan atau hunian. Menurut dia alih fungsi tersebut membuat lahan pertanian menyusut. Dampaknya membuat produksi beras ikut berkurang.
Menurut Sudin masih adanya impor bahan pangan, menjadi indikator pengelolaan pertanian masih buruk. Apalagi ada kecenderungan kenaikan impor setiap tahunnya. ’’Ini secara kasat mata, (Kementan) tidak mampu memenuhi kebutuhan (pangan) nasional,’’ jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan tahun ini menargetkan produksi padi sebanyak 54,5 juta ton. Target ini sama dengan tahun 2022 lalu. Menteri Syahrul menyampaikan dari target produksi padi 54,5 juta ton, realisasi tahun lalu tercatat 55,44 juta ton.
Politisi Partai Nasdem itu mengatakan komoditas pokok lainnya juga mencatatkan realisasi produksi melebihi target. Seperti Jagung dari target 23,1 juta ton, mencatatkan realisasi 25,18 juta ton. Kemudian kedelai dari target 280 ribu ton, realisasinya 300 ribu ton.
Syahrul menegaskan siapapun yang mengambil kebijakan dan komentar soal beras, harus merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS). "Data yang valid itu data BPS. Itu perintah undang-undang. Kalau kau enggak percaya data, mau percaya apa?" katanya lantas meninggalkan komplek parlemen.
Pada kesempatan sebe lumnya, Syahrul menegaskan teknis impor beras ada di Perum Bulog. Dia menilai Bulog memiliki pertimbanganpertimbangan lain sebagai dasar kebijakan impor beras tersebut. Dia menegaskan Kementan mengacu data dari BPS. "Jadi kalau kita lihat data BPS, produksi beras aman, stoknya juga aman," tuturnya.
Dalam forum rapat bersama Komisi IV itu, Dirut Perum Bulog Budi Waseso memberikan penjelasan soal kebijakan impor beras di tengah kondisi surplus beras. ’’Mengenai impor beras, perlu sekali lagi saya laporkan, dalam hal ini Bulog bukan yang mengajukan impor beras,’’ katanya.
Pensiunan Polisi yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, Bulog hanya diberi penugasan dari hasil proses rapat di kabinet. Rapat di kabinet itu kemudian ditindaklanjuti pada rapat koordinasi terbatas (rakortas) sebanyak tiga kali. Sampai akhirnya bulog ditugaskan menyerap 500 ribu ton beras dalam negeri dan impor 500 ribu ton. ’’Ini yang kita dapat tugas dari negara,’’ tuturnya.
Pada kesempatan itu Buwas juga menyampaikan rencana kerja tahun ini. Dia mengatakan tahun ini Bulog akan menyerap beras dalam negeri sebanyak 1,42 juta ton. Selain itu dia juga mengatakan ada penugasan dari Bappenas untuk menjaga stok beras di angka 2,4 juta ton.
Stok tersebut lebih tinggi dari angka sebelumnya yaitu 1 sampai 1,5 juta ton. Buwas mengatakan beras impor maksimal masuk ke tanah air pertengahan Februari. Sehingga tidak mengganggu masa panen yang diperkirakan jatuh pada Maret depan. (wan)
Datangi Sidang, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Hanya Berharap Keadilan Naik Motor Lebih dari 80 Km karena Merasa Hukum Belum Adil
Keluarga korban tragedi Kanjuruhan bakal berusaha datang di tiap persidangan demi bisa melihat para pelaku dihukum setimpal. Di sidang kemarin, dua terdakwa anggota polisi didakwa memerintahkan penembakan gas air mata dan seorang lainnya didakwa melakukan pembiaran. LUGAS W.-HASTI EDI S
DARI Purwosari, Kabupaten Pasuruan, ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rini Hanifah bersepeda motor. Sendirian, menempuh jarak lebih dari 80 kilometer, demi bisa menghadiri sidang pertama lima terdakwa tragedi Kanju ruhan kemarin (16/1). ’’Saya datang ke sini tidak ada yang menyuruh. Hanya ingin mendapatkan keadilan untuk almarhum anak saya,’’ ujar Rini kepada Jawa Pos di sela persidangan di PN Surabaya kemarin.
Buah hati perempuan 43 tahun itu, Agus Ariansyah, merupakan satu di antara 135 korban meninggal dalam tragedi yang terjadi seusai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada 1 Oktober tahun lalu di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, tersebut. Kepergian pemuda 20 tahun itu demikian memukul Rini dan keluarga.
Rini mengaku kerap sakitsakitan karena terus kepikiran Tole, sapaan akrab Agus. Tekanan stres juga membuat kondisi fisik sang suami yang bekerja di Kalimantan drop, kemudian meninggal.
’’Meninggal sewaktu 100 hari kematian anak saya. Almarhum banyak memikirkan kasus ini,’’ ungkap Rini yang dulu berjualan kue di pasar.
Rini merasa perlu datang langsung ke persidangan karena menganggap proses hukum kasus tersebut belum adil bagi keluarga korban seperti dirinya. Salah satunya, hanya lima terdakwa yang diseret ke meja hijau. ’’Itu pun didakwa dengan pasal kelalaian. Kalau lalai, korbannya tidak akan banyak. Tapi, ini sampai 135 nyawa. Saya hanya ingin pelaku dihukum seadiladilnya,’’ tutur Rini.
Demi keadilan untuk anaknya yang turut jadi korban meninggal pada malam kelam di Kanjuruhan itu pula, Miftakhuddin rela naik bus dari Malang ke Surabaya bersama sejumlah anggota keluarga korban lain kemarin. ’’Setiap hari selesai sembahyang Tahajud, saya selalu berdoa agar hukum dapat ditegakkan,’’ ujar pria yang tinggal di kawasan Klojen, Kota Malang, tersebut.
Putri pria 52 tahun itu, Nafisatul Khoyar, meninggal bersama kekasih yang mendampinginya ke
TINGGAL KENANGAN: Rini Hanifah, ibu dari korban Agus Ariansyah menunjukkan foto Almarhum semasa hidupnya saat hadir pada sidang perdana kasus tragedi Kanjuruhan Malang yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya.
Kanjuruhan. ’’Sepak bola itu seharusnya hiburan, kenapa justru ada banyak nyawa melayang,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir tersebut.
Dalam sidang di PN Surabaya kemarin, tiga anggota polisi didakwa lalai dalam melak sanakan tugas hingga meng akibatkan 135 orang meninggal setelah laga antara Arema FC versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Ketiganya adalah eks Komandan Kompi III Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, eks Kabagops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, dan eks Kasatsamapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Jaksa penuntut umum Bambang Winarno dalam dakwaannya menyatakan, terdakwa Hasdarmawan memerintah anggota untuk menembakkan gas air mata ke arah suporter. Tiga anggota, yaitu Bharatu Teguh Febrianto, Mochammad Choirul Irham, dan Bharatu Sanggar, diperintah menembakkan gas air mata ke arah depan gawang dan lintasan lari sebelah selatan. Terdakwa, lanjut Bambang, kembali memerintah ang gotanya untuk menem bakkan gas air mata yang ketiga dengan mengatakan ’’penembak selan jutnya persiapan menembak’’. ’’Selanjutnya, terdakwa menge luarkan perintah menembak gas air mata kepada Bharatu Cahyo Ari, Bharaka Arif Trisbo Adi Nugroho, Bharatu Moch. Mukhlis, Bharaka Yasfy Fuady, Bharaka Izyudin Wildan, dan Bharaka Fitra Nukholis ke arah suporter,’’ ujar Bambang saat membacakan surat dakwaan. Selain itu, terdakwa Bambang Sidik memerintah anggota Samapta Polres Malang, yakni Satriyo Aji Lasmono dan Willy Adam Aldy Alno, menembakkan dua kali gas air mata menggu nakan senjata flashball warna hitam ke arah tengah lapangan. Sedangkan terdakwa Wahyu, sebut Bambang, yang mengetahui penembakan gas air mata justru membiarkan dan tidak berupaya mencegah.
Menurut Bambang, berdasar hasil rapat koordinasi sebelum pertandingan, Kasatintelkan Polres Malang Iptu Bambang Sulistiyono telah meminta anggota Brimob dan polisi tidak menembakkan gas air mata di dalam stadion. Jaksa Bambang mendakwa ketiga terdakwa dengan Pasal 359 KUHP tentang kealpaan yang menyebabkan kematian dan luka-luka.
Pengacara ketiga terdakwa, Daniel Julian Tangkau, menyatakan, ketiga kliennya mengajukan eksepsi atau nota keberatan terhadap dakwaan jaksa. Namun, dia enggan mengungkapkan lebih dulu apa yang menjadi kebera tannya. ’’Dalam tragedi ini terdapat berbagai dimensi yang nanti kami ungkap dalam persidangan,’’ kata Daniel.
Sementara itu, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dan Security Officer Arema FC Suko Sutrisno juga didakwa pasal yang sama dengan tiga polisi tersebut. Terdakwa Haris dan Suko dianggap tidak memperhatikan keselamatan penonton saat menyelenggarakan pertandingan. Mereka juga tidak memastikan pintu terbuka saat laga selesai dan mencetak tiket melebihi kapasitas stadion.
Berdasar rapat koordinasi, hanya 38.054 tiket yang boleh dijual. Namun, para terdakwa mencetak tiket hingga 42.516 lembar dengan dalih sudah ada pembelinya.
Sumardan, pengacara Haris dan Suko, memilih tidak mengajukan eksepsi. Dia akan membuktikan dalam persidangan bahwa kliennya tidak bersalah. ’’Mengenai tiket, terdakwa mencetak berdasar pengalaman pertandingan selama ini dan tidak ada masalah,’’ kata Sumardan.
Hanya keluarga korban dan tim kuasa hukum yang datang ke PN Surabaya kemarin. Meski demikian, sebanyak 1.354 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan sidang. Mayoritas disiagakan di pintu masuk perbatasan kota untuk mengantisipasi kedatangan Aremania.
Aremania, kelompok suporter Arema FC, dan Bonek, kelompok pendukung Perse baya, punya sejarah rivalitas panjang. Meski, setelah tragedi, relasi kedua kelompok sempat mendingin.
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusep Gunawan menyatakan, ribuan personel itu disiapkan untuk eskalasi normal. ’’Kapolri memberi atensi khusus terkait pengamanan sidang ini agar dilakukan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Menurut dia, terdapat 400 personel yang ditempatkan di pengadilan. Mereka tersebar di ruang sidang, area pengadilan, dan jalanan di sekitarnya. Terkait senjata yang mereka bawa, Yusep menyebutnya sesuai prosedur. ’’Disiapkan apabila eskalasi meningkat. Dalam kendali Kapolrestabes sepenuhnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, pengamanan sidang juga melibatkan jajaran polres lain untuk deteksi awal pergerakan. Mulai Malang Raya, Sidoarjo, hingga Gresik.
Agenda sidang berikutnya dihelat Kamis (19/1) yang akan menghadirkan terdakwa Haris dan Suko. Rini, Miftakhuddin, dan para anggota keluarga korban lain bakal berusaha untuk datang di tiap persidangan.
Entah bersepeda motor lagi, naik bus lagi, atau dengan cara lain. ’’Saya akan datang (setiap persidangan) agar dapat menyaksikan bagaimana penegakan hukum terhadap pelaku. Kami hanya ingin pelaku dihukum setimpal,’’ kata Miftakhuddin, senada dengan Rini. (*/c7/ttg)