4 minute read
Prabowo Ungguli Anies dan Ganjar
JAKARTA–Elektabilitas bakal Capres
Prabowo Subianto tertinggi di antara tiga nama potensial lain pada Pilpres 2024. Hal itu berdasarkan hasil survei teranyar dari Indonesia Political Opinion (IPO). Sedangkan di posisi kedua adalah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di urutan ketiga.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, mengatakan dalam simulasi pertanyaan semi terbuka dengan 40 pilihan nama yang diajukan kepada responden, hanya ada 16 nama mendapatkan respons.
“Yang tertinggi adalah Prabowo Subianto dengan elektabilitas 27,3 persen; lalu Anies 24,6 persen; Ganjar 16,2 persen,” kata Dedi saat menyampaikan hasil survei di Jakarta Pusat.
Dedi menyebut tingkat elektabilitas tersebut juga berlaku sama dalam simulasi pertanyaan tertutup dengan 20 pilihan nama.
Hasilnya Prabowo Subianto dengan elektabilitas 28,5 persen; Anies 24,9 persen; dan Ganjar meningkat jadi 18,6 persen.
Begitu pula urutan tingkat elektabilitas tiga nama itu tidak mengalami perubahan dalam simulasi pertanyaan tertutup dengan 10 dan lima pilihan nama.
“Tetap di posisi yang sama (10 pilihan nama), Prabowo 32,5 persen; Anies 25,8 persen; Ganjar 21 persen. Di lima nama, Prabowo Subianto tetap tertinggi 34,9 persen; Anies Baswedan 25,9 persen; Ganjar Pranowo juga meningkat menjadi 24,1 persen,” ujar Dedi.
Bahkan, lanjutnya, urutan tingkat elektabilitas itu tetap sama dalam simulasi
Berharap Sua dengan Ibu Mega
DENPASAR–Ketua Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan siap bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam kunjungan kerjanya di Bali pertanyaan tertutup dengan tiga nama, yakni Prabowo Subianto sebesar 37,2 persen; Anies Baswedan sebesar 31,5 persen; dan Ganjar Pranowo sebesar 26,8 persen.
Survei yang dilakukan pada 5-13 Juni 2023 itu menggunakan metode multistage random sampling yang diikuti sebanyak
1.200 responden, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(net)
JUJUR DAN ADIL: Suasana simulasi tahapan Pemilu 2024, belum lama ini.
(ILUSTRASI)
Senang Pemilu Tetap Terbuka
CIBINONG–Ketua DPD NasDem Kabupaten
Bogor, Friedrich M. Rumintjap, mensyukuri putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan pengujian Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum (UU Pemilu) di Ruang Sidang Pleno MK, Kamis (15/6).
Menurut dia, putusan yang menetapkan
Pemilu 2024 tetap dengan sistem proporsional terbuka itu telah memberikan hak demokratis kepada masyarakat dalam mengikuti pesta demokrasi dengan riang gembira, karena dapat memilih wakil rakyat sesuai pilihan hatinya masing-masing sehingga tidak seperti membeli kucing dalam karung. Dia menambahkan pasca putusan tersebut hingga hari ini partai politik masih dan tetap memiliki peran sentral yang memiliki otoritas penuh dalam proses seleksi dan penentuan bakal calon termasuk penentuan nomor urut calon anggota legislatif.
“Tentunya kami bersyukur atas putusan
MK karena putusan tersebut dapat menjawab keinginan masyarakat yang memilih calonnya sesuai pilihan hatinya,” kata Friedrich dalam keterangannya.
Selain itu, dia menambahkan putusan MK tersebut juga melihat situasi dan suasana hati masyarakat teraktual, dimana putusan tersebut dapat menjaga kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Putusan tersebut dapat tetap menjaga situasi kondusif masyarakat dalam menghadapi Pemilu 2024 sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat,” tutup dia.(*/ysp)
”Nanti lihat saja kalau ada kesempatan bersilaturahmi (dengan Megawati Soekarnoputri) tentunya harus digunakan untuk membangun sebuah komunikasi politik yang santun, komunikasi politik yang saling mendukung,” kata Sandiaga di sela acara Kelana Nusantara di Taman Jepun, Denpasar, Minggu, (18/6).
Sandiaga mengatakan, usai mengikuti acara Kelana Nusantara itu selanjutnya menghadiri Pembukaan Pawai (Peed Aya) Pesta Kesenian Bali XLV tahun 2023 yang dibuka oleh Megawati Soekarnoputri di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Denpasar. ”Tugas kami di pemerintah pusat adalah mendukung PKB (Pesta Kesenian Bali) sebagai bagian dari salah satu even terbaik dan terkurasi yang masuk ke dalam Karisma Event Nusantara,” ujarnya.
Menurut Sandiaga, kunjungannya ke Bali fokus untuk mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun, karena di Bali saat ini juga hadir Megawati, dirinya pun tidak menampik kalau ada kesempatan untuk bersilaturahmi dan membangun komunikasi politik dengan Megawati Soekarmoputri.
Tak hanya membangun komunikasi politik yang santun dan saling mendukung, kata Sandiaga, juga komunikasi politik yang bisa memastikan bahwa kepemimpinan ekonomi ke depan akan menjadi prioritas untuk Indonesia di 2024.(jpc)
Nanti lihat saja kalau ada kesempatan bersilaturahmi (dengan Megawati Soekarnoputri) tentunya harus digunakan untuk membangun sebuah komunikasi politik yang santun,”
Ibarat Pertemuan Kakak Adik
Puan dan AHY
Nyarap Bubur Bareng
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pelataran Senayan, Minggu (17/6).
Pertemuan kedua elite partai politik itu berlangsung selama satu jam.
Puan mengaku pertemuannya dengan AHY sangat berlangsung akrab. Ia menyebut, dirinya dengan AHY seperti kakak dan adik.
”Tadi pertemuannya itu kurang lebih satu jam lebih, nggak terasa tadi kalau nggak ingat waktu saya tadinya mau terus ngobrol, ternyata banyak sekali yang bisa diomongin, seperti kakak adik. Tadi Mas AHY bilang ’Mbak boleh ya saya menganggap Mbak seperti kakaknya?’ ’Ya iya dong’,” ujar
Puan.
”Jadi, tadi kita ngobrol-ngobrol sekalian bersantap bubur, buburnya enak sekali,” lanjut putri Megawati Soekarnoputri itu. Sementara itu AHY menyampaikan, dirinya bersama Puan sempat berbagi cerita dan pengalaman. Pembicaraan itu dilakukan sambil menikmati sarapan bubur di Ruang
Nusantara, Pelataran Senayan.
”Tadi kita berdua tadi sambil menikmati bubur di Ruang Nusantara Pelataran ini, banyak berbagi cerita dan juga pengalaman, termasuk gagasan. Bagaimanapun PDIP dan Partai Demokrat ini merupakan dua partai yang punya pengalaman sebagai the ruling party, tapi juga sebagai partai oposisi,” ungkap AHY usai melakukan pertemuan. AHY tak memungkiri, komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP. Namun, ia menekankan kedua partai politik ini menjalin hubungan baik.
”Mungkin tidak banyak yang punya pengalaman seperti itu, paripurna, namun demikian kita juga tahu dalam kurun waktu dua dekade terakhir ini paling tidak dari 2004 hingga tahun ini seringkali dianggap komunikasi dan hubungan antara kedua partai belum bisa berjalan, dengan sebaik yang diharapkan,” tegas AHY.
AYH menyebut, dirinya tak membahas masa lalu dengan Puan. Karena itu, pertemuan ini merupakan oase politik antara oposisi dengan pemerintah.
”Tentu saya tak ingin membahas masa lalu, tapi hadirnya kami berdua mudahmudahan menjadi oase bahwa politik itu seringkali menempatkan seseorang atau partai dalam posisi atau sikap yang berbeda,” ujar AHY.
’Walaupun sekali lagi belum selalu pasti pada posisi dan sikap yang sama, tapi Insya Allah untuk bangsa dan negara, politik rekonsiliasi seperti ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia,” sambungnya.(jpc)