1 minute read
Tangkap Remaja Yang Membawa Sajam, Copot Knalpot Bising
Sambungan dari Hal 12
Alhasil, mereka pun menangkap enam orang remaja yang diduga akan melakukan tawuran, di lokasi Tempat
Pemakaman Umum (TPU)
Blender, Kelurahan Kebon
Pedes, Kecamatan Tanah
Sareal, pada malam itu.
Saat ditangkap, mereka juga kedapatan membawa dua bilah senjata tajam (sajam) jenis cerulit. Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, kasus itu kini telah diserahkan ke Satreskrim Polresta Bogor Kota. Menurut dia, berdasarkan pemeriksaan, yang membawa sajam diketahui berinisial HRP (15), pelajar di salah satu SMP negeri di Kota Bogor.
Atas hal itu, Kombes Pol Bismo akan memberikan atensi khusus, agar para remaja hingga pelajar tidak melakukan hal yang bisa mengarah pada unsur pidana. Polisi juga memastikan tetap memproses kasus tersebut hingga tuntas. “Kasus lanjut sampai pengadilan, kami lakukan penahanan terhadap yang bersangkutan,” ucap dia. Pelaku, kata dia, juga akan di ke nakan undang-undang da rurat terkait kepemilikan sajam, dengan ancaman kurungan pen jara maksimal 10 tahun.
Raimas Garda Kujang Lantas Polresta Bogor Kota juga menangkap rombongan pelajar SMK, yang berasal dari Sukabumi, membawa enam motor matic di dekat Taman Regional Ring Road (R3). Di mana, saat mengetahui ada petugas, mereka langsung meninggalkan semua kendaraanya, dan bersembunyi. Setelah dilakukan penelusuran, rupanya mereka bersembunyi disekitaran taman warga. Mereka pun ditangkap dan diperiksa. Hasilnya, rombongan tersebut tidak membawa identitas, dan dalam pengaruh minuman beralkohol.
“Meski tidak ditemukan barang berbahaya, tetapi tidak memiliki kelengkapan surat, dan hanya menyatakan rombongan berasal dari SMK Sukabumi, yang akan melaksanakan liburan di Kota Bogor,” ucap dia. Tak hanya itu, petugas juga menyasar kendaraan yang menggunakan knalpot bising, hingga warung miras untuk dilakukan penindakan.
Melihat hasil itu, Kapolresta Bogor Kota menyebut, bahwa tim Raimas Garda Kujang Lantas akan terus berpatroli tiap hari.
“Tim ini akan patrol selama 24 jam, dan menandakan bahwa polisi itu tidak tidur, dan akan terus menyusuri titik-titik yang selama ini rawan berbagai tindakan kriminal,” tutup dia. (ded/c)